Comparative Study on Teaching Simple Present Tense by Using. Deductive and Inductive Grammar Teaching Methods: A Case Study
|
|
- Inge Hardja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 53 CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata 1 Program 2007 Comparative Study on Teaching Simple Present Tense by Using Deductive and Inductive Grammar Teaching Methods: A Case Study at Sutia English Course, Pontianak Febriyanti Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa Internasional yang berada pada posisi penting dalam berbagai jenis komunikasi, misalnya dalam pendidikan, bisnis, politik, dll. Menyadari bahwa bahasa Inggris berada pada posisi yang strategi, banyak sekali orang Indonesia yang tertarik untuk mempelajari bahasa tersebut. Kondisi seperti ini mendorong pihak pemerintah dan pihak swasta untuk mendirikan kursus kursus bahasa Inggris dengan berbagai tujuan. Seperti di beberapa kota besar di Indonesia, contoh:
2 54 Jakarta, Surabaya, Medan dan Pontianak, disana kita sudah bisa menjumpai beberapa kursus bahasa Inggris. Sutia English Course adalah salah satu dari kursus private bahasa Inggris yang ada di Pontianak. Sutia English Course memiliki murid lebih dari dua ratus orang, mulai dari tingkat Taman Kanak-Kanak atau TK, hingga Sekolah Menengah Umum atau yang disingkat SMU. Kebanyakan murid sekolah dasar (SD) Sutia English Course dapat berbicara dalam bahasa Inggris dengan lancar, tetapi murid-murid kelas satu memiliki kesulitan dalam memahami dan menggunakan Simple Present Tense. Melalui thesis ini, penulis berusaha mencari tahu apakah metode pengajaran menjadi salah satu penyebab atas masalah yang terjadi di atas. Dalam rangka membandingkan dan memberikan solusi atas masalah tersebut, penulis menawarkan metode Inductive Grammar Teaching Method untuk menolong murid kelas satu Sutia English Course dalam memahami dan menggunakan Simple Present Tense dengan lebih mudah. Dalam thesis ini, penulis bertujuan untuk membuktikan apakah metode Inductive Grammar Teaching Method lebih baik daripada Deductive Grammar Teaching Method yang saat ini digunakan oleh Sutia English Course. Secara tradisional, pelajaran grammar selama ini selalu mengandalkan Deductive Grammar Teaching Method. Didalam Deductive Grammar Teaching Method, aturan aturan atau rumus rumus, definisi grammar disampaikan oleh guru terlebih dahulu dan setelah rumus beserta definisi sudah dimengerti oleh para siswa, baru diterapkan melalui latihan-latihan yang diberikan oleh para guru. Ada beberapa aturan dalam menerapkan Deductive Grammar Teaching Method, diantaranya adalah: Kebenaran Rumus rumus yang diberikan kepada para siswa haruslah benar.
3 55 Batas batas Rumus rumus harus dipaparkan dengan jelas sesuai limit atau batasan dalam pemakaian rumus tersebut. Misalnya perbedaan pemakaian kata will dengan is going to, meskipun keduanya adalah sama sama digunakan untuk mengungkapkan sesuatu yang akan terjadi atau masa depan. Kejelasan Rumus rumus harus jelas. Rumus yang tidak dipaparkan secara jelas akan menyebabkan kebingungan atau mengaburkan terminology. Misalnya : Pakailah kata will untuk keputusan mendadak dan is going to untuk keputusan yang sudah direncanakan sebelumnya. Kesederhanaan Rumus - rumus yang diberikan haruslah sudah dikemas secara sederhana sehingga akan lebih gampang dipahami dan diingat oleh para siswa. Keakaraban Penjelasan yang diberikan oleh para guru harus diusahakan sesuai dengan konsep yang sudah familiar dengan para siswa. Ada beberapa siswa yang sudah mempunyai pengetahuan grammar, namun mereka menggunakan beberapa istilah dengan katakata mereka sendiri dalam menjelaskan grammar. Keterkaitan Harus bisa menjawab pertanyaan mengenai rumus-rumus sesuai dengan kondisi dan latar belakang orang yang bertanya. Misalnya orang Arabic yang pada struktur bahasanya tidak menggunakan present perfect, mungkin akan diperlukan penjelasan yang berbeda dibandingkan dengan, misalnya orang Prancis, yang struktur
4 56 bahasanya hampir sama dengan struktur bahasa Inggris yang memakai present perfect, meskipun agak sedikit berbeda. Kelebihan dari Deductive Grammar Teaching Method diantaranya adalah: Langsung kepada inti, yaitu tidak ada teka-teki rumus yang digunakan. Jadi rumus langsung diberikan pada awal pertemuan dan akan sangat menghemat waktu.(tidak bertele-tele). Menghargai kedewasaan dan tingkat intelejen dari berbagai kalangan khususnya dewasa. Menegaskan kepada para siswa mengenai proses belajar di kelas yang special, khususnya kepada siswa yang mempunyai cara belajar tersendiri. Mengijinkan para guru untuk langsung masuk ke inti dari pembelajaran bahasa jika para siswa sudah mempunyai dasar pengetahuan dari apa yang akan dipelajari Kekurangan dari Deductive Grammar Teaching Method diantaranya adalah: Memulai pembelajaran dengan presentasi grammar mungkin kurang efektif bagi para siswa, khususnya para pemula. Mereka mungkin tidak memiliki kemampuan untuk mengerti konsep yang diberikan secara menyeluruh. Oleh karena penjelasan grammar diberikan dari awal, maka akan mengurangi keterlibatan dan interaksi dari para siswa. Penjelasan seringkali dihapalkan seperti bentuk dari presentasi, misalnya demonstrasi. Seperti suatu kepercayaan bahwa belajar bahasa dapat dilakukan hanya dengan mengetahui aturan-aturan dari bahasa itu saja. Inductive Grammar Teaching Method adalah suatu metode pengajaran yang tanpa menjelaskan aturan aturan atau rumus rumus namun para siswa belajar dari
5 57 contoh contoh dan latihan latihan yang pada akhirnya mengarahkan para siswa untuk mengerti suatu rumus. Konsep pengajaran dengan Inductive Grammar Teaching Method cenderung lebih lambat, tidak to the point (tidak langsung pada inti pembelajaran), sangat membutuhkan kesabaran dan rencana pengajaran yang cukup menyita waktu dari para guru. Tetapi hasil yang didapat sangat memuaskan, karena metode ini sangat mengutamakan pengertian dan aplikasi dari suatu rumus dan aturan dibandingkan dengan penghapalan. Secara sederhana, Inductive Grammar Teaching Method bisa didefinisikan sebagai: siswa memperoleh pengertian dan rumus atau aturannya sendiri dari observasi yang dilakukan ketika siswa menggunakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi. Kelebihan dari Inductive Grammar Teaching Method diantaranya adalah: Para siswa menemukan rumus rumus dan aturan aturan dari bahasa melalui pengalaman mereka. Hal ini dapat membuat rumus rumus yang ditemukan lebih berarti, gampang diingat dan berguna. Para siswa lebih banyak terlibat dalam proses pembelajaran; lebih baik dari pada jadi penerima(siswa) yang pasif; para siswa menjadi lebih perhatian dan termotivasi. Belajar memecahkan masalah membuat para siswa lebih mandiri. Kekurangan dari Inductive Grammar Teaching Method diantaranya adalah: Waktu dan energi yang dikeluarkan dalam mencari rumus rumus bisa menyesatkan para siswa hingga mempercayai bahwa grammar adalah objek dari pembelajaran bahasa, lebih dari sebuah pengertian. Waktu yang terpakai untuk menentukan sebuah rumus, mungkin akan sama dengan waktu yang digunakan saat memakai rumus untuk menyelesaikan beberapa latihan.
6 58 Para siswa bisa salah dalam menyimpulkan sebuah rumus, rumus versi mereka bisa terlalu luas atau malah terlalu sempit. Ini sangat berbahaya karena tidak ada test yang jelas untuk menentukan kebenaran hipotesa mereka baik yang berbentuk contoh-contoh latihan maupun statement yang tegas atas suatu rumus atau aturan. Metode ini memberatkan para guru dalam merencanakan pengajaran. Mereka harus berhati hati dalam menyeleksi dan mengatur data yang membawa para siswa ke formulasi rumus yang jelas. Selain itu para guru juga harus memastikan kalau data itu dapat dimengerti. Meskipun data sudah diatur dengan sebaik mungkin, masih banyak bidang bidang bahasa seperti aspek dan kata bantu pengandaian yang berlawanan dengan formulasi rumus yang gampang. Inductive Grammar Teaching Method bisa membuat frustasi para siswa yang hanya belajar secara perorangan atau berdasarkan pengalaman mereka. Para siswa yang seperti ini cenderung lebih memilih metode deductive. Dalam rangka membuktikan apakah Inductive Grammar Teaching Method (IGTM) lebih baik daripada Deductive Grammar Teaching Method (DGTM), penulis mengadakan observasi pengajaran dengan menggunakan t-test untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Penulis memilih dua kelas, yaitu 1A dan 1B untuk menerapkan DGTM dan IGTM. Penulis menggunakan DGTM untuk mengajar 1A dan IGTM untuk mengajar 1B. Penulis mengadakan dua kali test, yaitu Pre-Test dan Post-Test. Test tersebut diadakan untuk mengetahui apakah perbedaan kemampuan dan kecerdasan sebelum dan sesudah penerapan DGTM dan IGTM. Selain itu, test tersebut juga diadakan untuk membuktikan apakah IGTM lebih baik daripada DGTM.
7 59 Berdasarkan hasil statistic, penulis menemukan tidak ada perbedaan kemampuan dan kecerdasan antara para siswa 1A dan 1B pada ketika Pre-Test diadakan. Tetapi setelah Post-Test, penulis menemukan ada perbedaan kemampuan dan kecerdasan antara siswa 1A dan 1B. Siswa 1B mendapat nilai di atas rata-rata, sedangkan siswa 1A mendapatkan nilai standard atau rata-rata. Penelitian ini membuktikan bahwa IGTM lebih baik dibandingkan DGTM.
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 TEACHING SIMPLE PRESENT TENSE TO ENGLISH DEPARTMENT FRESHMEN BY USING COMMUNICATIVE PICTURES Nelly
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata I Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata I Program 2013 The Effectiveness of Vocabulary Building Through Nursery Rhymes For K-2 Kindergarten Students
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 COMPARATIVE STUDY OF ENGLISH LEARNERS PERCEPTION TOWARDS ENGLISH ACCENTS Artivie NIM: 1301054726
Lebih terperinciNomer Kode : KU 300 Semester : 3 SKS : 2 Kelompok Mata Kuliah : MKKPS (Mata Kuliah Keahlian Program Studi)
1 E nglish Class Jurusan Pendidikan Teknik Arsitektur UPI 1. Identitas Mata Kuliah Nama Mata Kuliah : BAHASA INGGRIS Nomer Kode : KU 300 Semester : 3 SKS : 2 Kelompok Mata Kuliah : MKKPS (Mata Kuliah Keahlian
Lebih terperinciHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Berdasarkan
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Bandar Lampung. Berdasarkan hasil penelitian, terjadi peningkatan frekuensi penggunaan bahasa Inggris dalam
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP
SATUAN ACARA PERKULIAHAN JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA ITP Mata kuliah : Bahasa Inggris Kode Mata Kuliah : TIS1613 SKS : 3 Waktu Pertemuan : 16 kali Pertemuan Deskripsi : Tujuan utama dari mata kuliah ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tempat ibadah merupakan salah satu wadah dimana orang-orang berkumpul dengan teman-teman seiman, memuji, dan menyembah Tuhan yang mereka percayai. Di Indonesia
Lebih terperinciPERBEDAAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS BERDASARKAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK MANGKUNEGORO SURABAYA
PERBEDAAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS BERDASARKAN METODE PEMBELAJARAN PADA SISWA TAMAN KANAK-KANAK MANGKUNEGORO SURABAYA Ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna memperoleh gelar
Lebih terperinciJumlah Lembaga Kursus B. Inggris
BAB 1 PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan masa depan setiap orang. Dalam dunia pendidikan penguasaan bahasa asing terutama
Lebih terperinciERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA UNIVERSITY
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 ERROR ANALYSIS IN WRITTEN LANGUAGE OF SIXTH SEMESTER STUDENTS, ENGLISH DEPARTMENT OF BINA NUSANTARA
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 CHARACTER ANALYSIS AND METAPHOR OF THE PROTAGONISTS IN CLIVE STAPLES LEWIS THE CHRONICLES OF NARNIA
Lebih terperinciCHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 TEACHING READING COMPREHENSION BY USING SMALL GROUP ACTIVITY: A CASE STUDY OF 4 th GRADE STUDENTS,
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN Foundation of English Grammar IG100 Disusun oleh Riesky, S.Pd.,M.Ed. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi sekarang ini kemajuan IPTEK terus berkembang, maka diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas agar dapat mengelola sumber daya alam
Lebih terperinciRENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS)
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: BAHASA INGGRIS UNTUK MANAJEMEN I (*) PROGRAM STUDI: S1/ MANAJEMEN 2015 (*)MKK 3021- Bahasa Inggris untuk Manajemen I (Bahasa Inggris untuk Ekonomi)-Program
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa mempunyai peranan penting dalam kehidupan sehari-hari yakni sebagai alat utama berkomunikasi. Seorang pemakai bahasa dalam penyampaian suatu hal, menginginkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam. komunikasi dibutuhkan alat komunikasi agar hubungan antarmanusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan dalam masyarakat pasti terjadi proses komunikasi dan interaksi sosial antara orang satu dengan yang lainnya. Dalam komunikasi dibutuhkan alat komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan manusia, bahasa merupakan alat menyatakan pikiran dan perasaan serta sekaligus sebagai alat komunikasi antar manusia. Pengembangan bahasa di
Lebih terperinciSATUAN ACARA PERKULIAHAN UNIVERSITAS GUNADARMA
Mata Kuliah : Bahasa Inggris 1 Kode / SKS : IT012104 / 1 SKS Program Studi : Sistem Komputer Fakultas : Ilmu Komputer & Teknologi Informasi 1 PENDAHULUAN - Penjelasan mengenai tema-tema yang ada dalam
Lebih terperinciPENGUMUMAN. No 1312/A2/STTS/IX/2015 tentang. Kegiatan English Conversation Class Di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya
PENGUMUMAN No 1312/A2/STTS/IX/2015 tentang Kegiatan English Conversation Class Di Sekolah Tinggi Teknik Surabaya Pelaksanaan kegiatan kelas-kelas ECC diuraikan secara rinci pada lembar lampiran. Harap
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Letters. English Department. Strata 1 Program. of MTV VJs and BVoice Radio Presenters.
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Letters English Department Strata 1 Program 2007 An Analysis of Code Switching Used By Music Program Presenters: A Case Study of MTV VJs and BVoice
Lebih terperinciJBKR ISSN : /VOLUME: 2/ Nomor 1
MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA Ike Anita Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas
Lebih terperinciPeningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar ABSTRAK
Peningkatan Kemampuan Berbicara (Speaking) Bahasa Inggris Siswa Kelas VIII SMPN 3 Surakarta dengan Menggunakan Gambar Hetty Dwi Agustin Guru Mata Pelajaran Bahasa Inggris SMPN 3 Surakarta Jl. Kartini No.18
Lebih terperinciBy: By: Agil Abdur Rohim Agil Abdur Rohim NIM D NIM D ENGLISH TEACHER EDUCATION DEPARTMENT
AN ANALYSIS OF INTERNAL CONSISTENCY RELIABILITY ON TOEFL AN ANALYSIS OF INTERNAL CONSISTENCY RELIABILITY ON EQUIVALENT TEST AT ENGLISH INTENSIVE COURSE PROGRAM AT TOEFL EQUIVALENT TEST AT ENGLISH INTENSIVE
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pelajaran Biologi merupakan pelajaran yang mudah, jika siswa menemukan ketertarikan pada pelajaran ini. Tetapi faktanya banyak siswa yang kurang tertarik pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa ini sering kali disebut dengan masa keemasan the Golden Age, masa-masa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak adalah individu yang unik, dimana anak selalu bergerak, memiliki rasa ingin tahu yang kuat, memiliki potensi untuk belajar dan mampu mengekspresikan diri
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 AN ANALYSIS OF HOW LEARNERS OF INDONESIAN AS A FOREIGN LANGUAGE ACQUIRE COLLOQUIAL EXPRESSIONS
Lebih terperinciMETHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE. Oleh: Ruslina Tri Astuti
METHODS OF TEACHING ENGLISH AS A FOREIGN LANGUAGE Oleh: Ruslina Tri Astuti 09142020 1. Metode Pengajaran Pronunciation untuk Siswa Kelas 7 dan 8 Sekolah Menengah Pertama Ketika seorang guru mengajar bahasa
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 PRONUNCIATION ACHIEVEMENT OF INDONESIAN PLAYERS PLAYING SHOWTIME ONLINE GAME Thenly Luvita Sari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam pengembangan kemampuan matematis peserta didik. Matematika merupakan salah
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S-1 Pendidikan Anak Usia Dini
UPAYA MENINGKATKAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS ANAK MELALUI METODE MIND MAPPING PADA ANAK KELOMPOK B1 TK AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagai persyaratan
Lebih terperinci: PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Tugas Kegiatan Belajar II Tatang Kurniawan Judul Jurnal : PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DENGAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR DAN KETUNTASAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53).
11 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Secara etimologi pengertian metode adalah suatu cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan (Djamarah dan Zain, 1996:53). metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Generasi masa depan suatu bangsa bisa dilihat dari kualitas anak-anak saat ini. Setiap orang tua atau pendidik harus mengetahui bagaimana cara memperlakukan,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah kata yang familiar kita dengar di dalam kehidupan sehari-hari, sebab pendidikan merupakan kegiatan penting yang dilakukan oleh
Lebih terperinciCOACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE. Sales Head Development Program
COACHING & COUNSELING & JOIN CALL FOR SALES FORCE Sales Head Development Program Back Ground Belum ada guidance khusus untuk SH secara baku Belum ada bekal pengetahuan tentang C&C (cara melaksanakan &
Lebih terperinciMENGHITUNG PERKIRAAN BIAYA PENDIDIKAN
MENGHITUNG PERKIRAAN BIAYA PENDIDIKAN Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 756/XIV Ketika beberapa hari lalu saya berbicara di sebuah seminar di Surabaya, saya kaget ketika seorang peserta
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior EF English First. Pendidikan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior EF English First Pendidikan merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan taraf hidup dan meningkatkan kemampuan setiap individu. Banyak pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa asing sejak dini, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menanggapi perkembangan zaman yang semakin maju, penguasaan lebih dari satu bahasa telah menjadi aspek yang sangat krusial. Tuntutan untuk menguasai bahasa asing
Lebih terperinci2015 KEEFEKTIFAN TEKNIK EXAMPLE NON EXAMPLE BERMEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS NEGOSIASI
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam pembelajaran berbahasa Indonesia, kita mengenal empat keterampilan berbahasa yakni mendengarkan, berbicara, menyimak, dan menulis. Keempat keterampilan tersebut
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 2012 MATERIAL DOMINANCE AND ITS IMPACTS ON THE MAIN CHARACTER LIFE IN THE HOUSE OF MIRTH BY EDITH WHARTON Penulisan
Lebih terperinciCHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER V SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 MAIDS' RESISTANCE THROUGH THE BOOK TO EQUALIZE THE RIGHTS AS POTRAYED IN "THE HELP" MOVIE (2011)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan perkembangan perekonomian dan teknologi dunia, perbatasan antar negara seakan tidak terlalu berarti. Terlebih lagi saat ini, dimana masyarakat
Lebih terperincioleh Ike Anita ABSTRAK
MANAJEMEN IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS TUGAS (TASK BASED LANGUAGE TEACHING) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MAHASISWA (Studi Eksperimental dalam Mata Kuliah Bahasa Inggris di Jurusan
Lebih terperinciNAHROWI SPEAKING THERAPY. Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris. Penerbit Self Publishing
NAHROWI SPEAKING THERAPY Cara Jitu Bisa Ngomong Inggris Penerbit Self Publishing Speaking Therapy Oleh: Nahrowi Copyright 2013 by (Nahrowi) Penerbit : Self Publishing Desain Sampul : (nulisbuku.com) Diterbitkan
Lebih terperinciPERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN TENSES BERBASIS ANDROID
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM APLIKASI PEMBELAJARAN TENSES BERBASIS ANDROID LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Program Diploma 3 oleh TREN JULIKA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahasa tidak dapat dipisahkan dari kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk sosial selalu membutuhkan bahasa sebagai salah satu alat penting dalam pembentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terpisahkan dari peristiwa-peristiwa penting dalam kehidupan manusia. Sejak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik memiliki peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Musik adalah aktivitas budaya yang sangat akrab dengan kehidupan manusia. Dalam berbagai bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran mengenal konsep pengurangan bagi anak usia dini sangat penting diajarkan. Kemampuan mengenal konsep pengurangan merupakan dasar bagi anak untuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Teori Belajar Piaget Menurut Jean Piaget, seorang anak maju melalui empat tahap perkembangan kognitif, antara lahir dan dewasa yaitu tahap sensorimotor, pra operasional, opersional
Lebih terperinciUG Jurnal, ISSN , Volume 6, No. 11 November Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Mandiri Dengan Free Virtual Online Course
Metode Pembelajaran Bahasa Inggris Mandiri Dengan Free Virtual Online Course 1 Erni Hastuti, 2 Teddy Oswari 1 Fakultas Sastra dan Bahasa, Universitas Gunadarma 2 Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecerdasan serta kesehatan anak bisa diperoleh salah satunya adalah dengan mencukupi kebutuhan gizi dan nutrisinya. Pemenuhan zat gizi dan juga nutrisi sangat diperlukan
Lebih terperinciBK KELOMPOK Diana Septi Purnama TUGAS DASAR KONSELOR
BK KELOMPOK Diana Septi Purnama Email: dianaseptipurnama@uny.ac.id TUGAS DASAR KONSELOR Teknik konselor dalam perhatian pada tugas fundamental: (1) kreasi dan pemeliharaan kelompok, (2) bangunan budaya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar mengenali kemampuan diri dan lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang pesat merupakan salah satu karya manusia sebagai pemimpin di bumi ini. Memecahkan misteri alam, menemukan sumber energi baru, dan
Lebih terperinciMANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN METODE CONTROL TO FREE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS REPORT BAGI SISWA SMP
ISSN: 1979-732X MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS MENGGUNAKAN METODE CONTROL TO FREE UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS REPORT BAGI SISWA SMP Byuti SMP Negeri 01 Ujanmas Kepahiang Kabupaten
Lebih terperinciPengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme
Pengembangan Model Pembelajaran Bahasa Inggris untuk Kemampuan Berbicara Siswa Sekolah Dasar (Usia 7 9) Berbasiskan pada Teori tentang Theme dan Rheme Juliansyah, S.Pd, M.Pd, Dra. Kurnia Idawati, M.Si,Sari
Lebih terperinciMedia dan alat pembelajaran (1) (2) (3) (4) Melihat, mendengarkan penjelasan, mencatat, bertanya -Structure: Present Perfect / Simple Past
1. Mata Kuliah (MK) 3. Waktu Pertemuan 3 x 50 menit = 150 menit 4. Pertemuan Ke- 1 5. Indikator Pencapaian Setelah mempelajari pokok bahasan ini diharapkan mahasiswa dapat: Menjelaskan isi bacaan Membedakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. linguistik (Austin & Sallabank, 2011). Melalui bahasa, seseorang dapat. dimaksudkan oleh penyampai pesan kepada orang tersebut.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa adalah kapasitas khusus yang ada pada manusia untuk memperoleh dan menggunakan sistem komunikasi yang kompleks, dan sebuah bahasa adalah contoh spesifik dari
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA (FISIKA) II
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENGEMBANGKAN SIKAP ILMIAH MAHASISWA PADA MATA KULIAH KONSEP DASAR IPA (FISIKA) II Dwi Nugraheni Rositawati, Tarsisius Sarkim Prodi Pendidikan Fisika FKIP Universitas
Lebih terperinciPENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION
PENGGUNAAN GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENGGUNAKAN YES/NO QUESTION SURYANTI Guru SMP Negeri 2 Kuantan Mudik suryantiy46@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dapat ditempuh melalui tiga jalur, yaitu pendidikan formal, pendidikan non formal, dan pendidikan informal. Salah satu satuan pendidikan
Lebih terperinciProfil Program Fulbright English Teaching Assistantship (ETA) Tahun Ajaran 2018/2019
Profil Program Fulbright English Teaching Assistantship (ETA) Tahun Ajaran 2018/2019 US Fulbright English Teaching Assistant (ETA) adalah program US Department of State yang dikelola oleh AMINEF di Indonesia
Lebih terperinciBAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A Hasil Penelitian Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pilihan ganda sebagai post test. Sebelum digunakan untuk mengukur hasil belajar instrumen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ekonomi Indonesia saat ini semakin pesat, sehingga terjadi persaingan antara satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, peran pemerintah untuk ikut serta
Lebih terperinciMagister Profesi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas Airlangga Surabaya 2016
ADLN ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA METODE BERMAIN PERAN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN INTERAKSI SOSIAL SISWA TAMAN KANAK-KANAK Diajukan Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Profesi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN. Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH PENELITIAN Isu globalisasi saat ini menuntut sumberdaya manusia yang berkualitas dan mampu berkomunikasi dalam berbagai bahasa asing terutama bahasa Inggris
Lebih terperinciPEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN RUANGAN RUMAH DALAM BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK KELAS DUA SEKOLAH DASAR
PEMBUATAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PEMBELAJARAN RUANGAN RUMAH DALAM BAHASA INGGRIS UNTUK ANAK KELAS DUA SEKOLAH DASAR Octavian Riyanto Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik octavian.riyanto@gmail.com
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengungkapkan gagasan dan perasaan, dan memahami beragam nuansa makna.
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional siswa dan merupakan kunci penentu menuju keberhasilan dalam mempelajari semua bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat lebih efektif untuk digunakan sebagai solusi dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengajaran merupakan alat dalam penyampaian materi ajar yang diharapkan dapat lebih efektif untuk digunakan sebagai solusi dalam mencerdaskan para siswa. Hal
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOSA KATA DENGAN MENGGUNAKAN TOTAL PHYSICAL RESPONSE PADA SISWA KELAS II SEKOLAH DASAR SANTA MARIA III MALANG Irene Trisisca Rusdiyanti Pendididkan Bahasa Inggris, Abstrak Bahasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tidak ada orang yang tidak terpapar oleh media massa saat ini, mengapa bisa dikatakan seperti itu apapun profesi pekerjaan dan umur, setidaknya ia pernah mendengarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Inggris merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari di negara Inggris untuk berkomunikasi serta bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa Internasional,
Lebih terperinciSatuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam
Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam kalimat berstruktur yang dibentuk oleh unsur subyek, predikat
Lebih terperinciTEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP
TEACHING ENGLISH TO PLAYGROUP PUPILS THROUGH FUN ACTIVITIES AT KIDDIELAND PLAYGROUP A Thesis Presented as a Partial Fulfillment of the Requirement to Obtain the Sarjana Degree in the English Letters Study
Lebih terperinciChapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING SIGMUND FREUD S PSYCHOANALYSIS THEORY.
Chapter 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2012 FINDING THE MOTIVES BEHIND THE ACTION OF THE MAIN CHARACTER IN HENRY JAMES WASHINGTON SQUARE USING
Lebih terperinciMENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
MENGAJAR BERBICARA MENGGUNAKAN METODE WAWANCARA TIGA LANGKAH DI SEMESTER TIGA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS Oleh: Herlina (Dosen Universitas PGRI Palembang) Email : santosoherlinaa@gmail.com
Lebih terperinciRINGKASAN. terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin yang terdapat
RINGKASAN 1. Kondisi Kursus Bahasa Mandarin di Pluit Pluit merupakan salah satu daerah di Jakarta yang memiliki jumlah kursus Mandarin terbanyak. Berdasarkan data yang ada dalam Yellow Page, kursus Mandarin
Lebih terperinciPELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI GURU TK DI KALURAHAN DUKUH, KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO
PELATIHAN BAHASA INGGRIS BAGI GURU TK DI KALURAHAN DUKUH, KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO Nunun Tri Widarwati, Betty Gama, Ardian Prima Putra Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo ABSTRAK Kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hanya mendengarkan, mencatat kemudian menghapal materi pelajaran yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Untuk meningkatkan kualitas pendidikan tidak terlepas dari peran guru dalam pembelajaran dikelas. Guru berperan penting dalam keberhasilan belajar siswa. Peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. selanjutnya. Masa ini dapat disebut juga sebagai The Golden Age atau masa. pertumbuhan dan perkembangan anak dapat berkembang.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anak usia dini adalah investasi masa depan bagi keluarga dan bangsa yang sedang menjalani proses perkembangan dengan pesat untuk menjalani kehidupan selanjutnya.
Lebih terperinciPEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN ANALISIS GRAMMAR
Jurnal Informatika Mulawarman Vol. 9 No. 3 Oktober 2014 43 PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN ANALISIS GRAMMAR Rionaldo Putra 1), Indah Fitri Astuti 2), Awang Harsa K 3) 1,2,3) Program Studi Ilmu Komputer,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Margaretha Argadian Asmara, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajar perlu menetapkan rencana dan tujuan secara khusus dalam proses pembelajaran. Pembelajar dapat menumbuhkan motivasi belajar dengan berbagai hal salah
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA.
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori Kajian teori mencakup hal pengertian belajar, hakikat kegiatan belajar mengajar, dan hakikat IPA. Hal-hal tersebut terjabar dalam penjelasan berikut. 2.1.1. Belajar
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Metode Pemberian Tugas Dalam interaksi belajar mengajar, metode-metode memegang peranan yang sangat penting. Metode dalam kegiatan pengajaran sangat bervariasi, pemilihannya
Lebih terperinciBAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
Bab 6 Kesimpulan dan Saran 6-1 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis maka dapat disimpulkan: 1. Terdapat kesenjangan antara persepsi peserta didik dengan harapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam strategi konvensional berupa metode mengajar ceramah, pengajar memiliki dominasi tinggi di dalam kelas. Dengan metode ini, pengajar memiliki kuasa
Lebih terperinciPernyataan Key- Informan atas pertanyaan wawancara
LAMPIRAN Pernyataan Key- Informan atas pertanyaan wawancara 1. Startegi adalah : sebuah perencanaan dan konsep yang harus dipikirkan dengan matang. Karena konsep tersebut sangat berpengaruh terhadap tujuan
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY. Faculty of Humanities. English Department. Strata 1 Program
CHAPTER 5 SUMMARY BINA NUSANTARA UNIVERSITY Faculty of Humanities English Department Strata 1 Program 2013 POLITENESS STRATEGIES IN YES MAN (2008) BY PAYTON REED Shierlyn Oktavia 1301016822 A. Pengantar
Lebih terperinciCHAPTER 5 SUMMARIES BINA NUSANTARA UNIVERSITY FACULTY OF LETTERS ENGLISH DEPARTMENT STRATA 1 PROGRAM
CHAPTER 5 SUMMARIES BINA NUSANTARA UNIVERSITY FACULTY OF LETTERS ENGLISH DEPARTMENT STRATA 1 PROGRAM 2008 TYPICAL PERSONALITIES OF THREE FEMALE CHARACTERS IN HEDDA GABLER, ROSMERSHOLM, AND A DOLL S HOUSE
Lebih terperinciUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS BAHASA DAN SENI JURUSAN PENDIDIKAN SENI TARI Alamat: Karangmalang, Yogyakarta 55281 (0274) 550843, 548207 Fax. (0274) 548207 http:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Manusia yang berkarakter dan berkarakter merupakan bekal hidup yang perlu diperjuangkan untuk mencapai kesuksesan. Pencapaian ranah karakter seringkali hanya merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Membaca merupakan sarana yang tepat untuk mempromosikan suatu pembelajaran sepanjang hayat (long life learning). Kegiatan membaca menjadi bagian dari kehidupan
Lebih terperincibelajar, belajar seraya bermain, dengan demikian anak akan memiliki kesempatan untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan di Taman kanak-kanak/ TK merupakan pendidikan yang menjadi pondasi dari seluruh pendidikan yang akan ditempuh di jenjang selanjutnya. TK/ taman kanak-kanak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segala aspek kehidupan. Pendidikan tidak akan terlepas dari proses
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah modal dasar bagi peningkatan kualitas sumber daya manusia, sehingga dituntut untuk terus berupaya mempelajari, memahami, dan menguasai berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, pesan adalah proses komunikasi yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, pesan adalah proses komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada "komunikan terdiri dari isi (the content) dan lambang (symbol).
Lebih terperinciMENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN
MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA PADA MAHASISWA JURUSAN BAHASA INGGRIS SEMESTER DUA UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG DENGAN MENGGUNAKAN PERMAINAN By Dwi Fita Heriyawati, S.Pd., M.Pd Irene Trisisca Rusdiyanti,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah orang asing yang belajar Bahasa Jepang dari tahun ke tahun pada umumnya terus meningkat. Menurut Sudjianto dan Dahidi (2004:5-6), Sebagaimana dilaporkan di dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar siswa sangat dipengaruhi oleh kualitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah. Dan salah satu hal yang menentukan kualitas pembelajaran adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencantumkan kemampuan berbahasa Inggris sebagai salah satu. Jepang, bahasa Mandarin sebagai syarat tambahan. Tak diragukan lagi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini belajar bahasa Inggris adalah hal yang sudah umum dilakukan oleh sebagian besar masyarakat, karena itu merupakan tuntutan dasar dalam dunia kerja
Lebih terperinciTEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL. Pendahuluan
TEKNIK FUNDRAISING - Bagian 4 dari 6 IV. TEKNIK MENULIS PROPOSAL Pendahuluan Pengumpulan dana bisa jadi sangat lama, mahal, dan merupakan proses yang membuat frustasi, dan tiada jalan yang bisa memastikan
Lebih terperinci