Penerbit: Pendukung: Jakarta, 2012
|
|
- Lanny Susanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4
5 Penerbit: Pendukung: Jakarta, 2012
6 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 Tahun) Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Hak pada penerbit Pengarah : dr. Daniel Budi Wibowo, M.Kes Penanggung Jawab : Ir. Firman Nefos Daeli, M.Kes Tim Penulis : Heince Mangesa, S.Si, Apt Rita Panggabean, AMD Dra. Michiko Mamesah, M.Psi Editor : dr. Tedjo W Putranto, MM, MARS Tata letak : Ir. Boy Tonggor Siahaan, S.Si, M.Min Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronik maupun mekanik, termasuk menggandakan, merekam atau dengan system penyimpanan lainnya, tanpa izin tertulis dari penerbit. Penerbit: Alamat Sekretariat : Kompleks Akademi Perawat RSU FK-UKI Jl. Mayjen Sutoyo No. 2 Cawang, Jakarta Indonesia Tel , Fax pelkesi@cbn.net.id Website: Pendukung:
7 Kata Pengantar A nak adalah karunia Tuhan, memiliki karakteristik yang berbeda dan pribadi yang unik. Ia bukanlah seorang dewasa yang bertubuh kecil. Namun ia adalah sosok pribadi yang berada dalam masa pertumbuhan, baik secara fisik, mental, dan intelektual. Walaupun pertumbuhan dan perkembangannya berjalan menurut norma-norma tertentu, seorang anak dalam banyak hal bergantung kepada orang dewasa, misalnya mengenai makan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan penyakit, dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang, misalnya keperluan dan lingkungan anak pada waktu tertentu agar anak dapat tumbuh dan berkembang sebaik-baiknya. Melalui Sekolah Minggu sebagai Pendidikan non-formal, para guru dapat berperan aktif membimbing dan mengajarkan pada anak tentang kehidupan dan lingkungan sesuai perkembangan usianya. Peran Keluarga paling utama dalam mengawasi tumbuh kembang anak, begitu juga tentang perilaku hidup bersih dan sehat harus diajarkan sejak dini pada anak, karena anak sehat cerminan keluarga yang juga sehat. Mengajarkan tentang kebersihan, terutama kebersihan diri, berarti mengajarkan kebiasaan yang amat penting untuk menghindari dan mencegah penyebaran penyakit sehingga kesehatan anak lebih terjaga. Kebersihan diri tak bisa dipelajari sendiri oleh anak, terutama yang masih berusia muda, biasanya mereka melakukan apa yang diperintahkan orangtuanya, atau mencontoh apa yang dilakukan orang lain. Karena itu, satu-satunya cara adalah Anda sebagai orangtua mengajarkan hal tersebut padanya. Tersusunnya buku kesehatan seri 1, 2, dan 3 sebagai bacaan dan juga panduan bagi guru Sekolah Minggu, orangtua, dan pengasuh anak untuk menginformasikan tumbuh-kembang anak. Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim penyusun buku ini, semoga apa yang dilakukan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tuhan Memberkati. Jakarta, Februari 2012 F. Nefos Daeli, M.Kes Direktur Eksekutif i
8 Pendahuluan K esehatan fisik dan psikologis adalah sesuatu yang mutlak mendapat perhatian dari pihak orangtua, pengasuh, guru, dan guru Sekolah Minggu. Ini menjadi sangat penting sebab setiap anak unik dengan segala karakteristiknya. Anak bukan seorang dewasa kecil, tetapi anak adalah pribadi yang berbeda satu dengan lainnya. Oleh karena itu perlu memperoleh pendampingan dan perlakuan yang berbeda (fisik, mental, emosi, dan kognitif) sesuai kebutuhan setiap anak. Tujuan buku ini adalah untuk memberikan referensi dan informasi yang dapat diakses secara mudah berkaitan dengan kebersihan diri, penyakit menular dan pencegahannya, dan aspek-aspek psikologis yang berkaitan dengan perkembangan anak. Tiap penyakit dijelaskan cukup rinci, namun mudah dimengerti, termasuk tanda-tanda dan gejala, metode penyebaran, pencegahan, dan memberikan pengetahuan-pengetahuan untuk pemeliharan kesehatan anak setiap hari. Tips pencegahan dan pengawasan penyakit menular sudah termasuk di dalamnya, seperti halnya informasi cuci tangan, keamanan tempat bermain, dan pedoman sanitasi secara umum. ii
9 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Pembahasan tentang masalah-masalah psikologis dalam perkembangan anak berkaitan dengan pengertian dari setiap masalah dan langkah-langkah praktis berkaitan dengan apa yang harus dilakukan oleh orangtua, pengasuh, guru, dan guru Sekolah Minggu. Orangtua seringkali mencari dan meminta informasi berkaitan dengan hal-hal tersebut. Buku ini bisa diperbanyak dan didistribusikan ke orangtua dan pihak lain yang berkepentingan agar mereka memperoleh pengetahuan yang informatif dan akurat, sehingga terbentuk kesadaran untuk mulai melakukan usaha-usaha berkaitan dengan kebersihan diri, pencegahan penyakit menular dan pemahaman aspek-aspek psikologis perkembangan anak. Untuk mencapai tujuan tersebut, perlu adanya kerjasama antara orangtua, pengasuh, guru, dan guru Sekolah Minggu. Informasi kesehatan fisik dan psikologis anak menjadi sangat penting karena ini adalah modal dasar menghasilkan keluarga yang sehat dan berkualitas. Untuk itu pembahasan dalam buku 1 berkaitan dengan pentingnya kebersihan diri yang perlu diperkenalkan sejak dini kepada anak. Dalam perkembangannya anak menjadi rentan terhadap penyakit-penyakit yang disebabkan oleh kuman. Karena itu pembahasan dalam buku 2 berkaitan dengan penyakit-penyakit menular pada anak. Proses perkembangan anak secara sosial dan emosional tidaklah selalu berjalan mulus dan sesuai harapan orangtua. Anak banyak menghadapi permasalahan dan kesulitan yang berkaitan dengan penyesuaian diri. Buku 3 membahas tentang aspek psikologis yang mewarnai perkembangan anak. iii
10 Bagaimana Menggunakan Buku Ini? O rangtua, pengasuh, guru, atau guru Sekolah Minggu: 1. Membaca ketiga buku ini untuk mendapat pemahaman tentang pentingnya buku ini. 2. Mengidentifikasi kebutuhan atau permasalahan anak. 3. Melakukan percakapan dengan anak untuk mendapat umpan balik dari anak. 4. Mendengar dan terbuka untuk menerima ide, pemikiran, dan perasaan anak. 5. Bersama-sama dengan anak membuat kesepakatan berkaitan dengan hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan, hal-hal yang bisa dinegosiasikan dan hal-hal yang sebaiknya dilakukan untuk kepentingan anak. 6. Kesepakatan dengan anak dikomunikasikan dengan orang-orang dewasa (dalam hal ini guru kelas, guru Sekolah Minggu, eyang, ompung, oma, tante, om, kakak, atau pembantu) yang bertanggungjawab terhadap perkembangan anak. 7. Mendorong dan mendampingi anak dalam melaksanakan hal-hal yang telah disepakati bersama. 8. Melakukan evaluasi untuk mengetahui sejauh mana anak sudah melakukan hal-hal yang telah disepakati bersama. iv
11 Daftar Isi Kata Pengantar. i Pendahuluan. ii Bagaimana Menggunakan Buku Ini?. iv Daftar Isi v 1. Permasalahan Psikologis Anak Susah Makan Keingintahuan Tak Terkendalikan 4 4. Memegang dan Rusak Menirukan Apa Saja 7 6. Mempunyai Teman Khayalan 8 7. Memegang dan Membuang 9 8. Menangis Tanpa Alasan Disiplin Tersesat 12 v
12 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) 11. Kecelakaan Keamanan/Pelecehan Memasukkan Benda ke Mulut Masalah Emosi Rendah Diri Khawatir Mengisap Jempol, Gigit Kuku, Memelintir Rambut Iri Hati Suka Mengamuk Suka Berbohong 22 vi
13 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Permasalahan Psikologis Anak P roses perkembangan anak secara sosial dan emosional tidaklah selalu berjalan mulus dan sesuai harapan orangtua. Anak banyak menghadapi permasalahan dan kesulitan berkaitan dengan penyesuaian diri. Ada begitu banyak permasalahan yang menyangkut aspek-aspek psikologis perkembangan anak. Permasalahan tersebut dapat disebutkan di sini, antara lain: Susah makan Susah mandi Susah tidur Suka berantem Susah dibangunkan Susah diberi tahu Susah disuruh minum obat Susah disuruh belajar atau mengerjakan PR Susah disuruh gosok gigi Susah konsentrasi Malas sekolah Suka marah-marah Suka membanting barang Suka mengisap jempol Suka teriak-teriak Suka menjahili adiknya Makan suka lama 1
14 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Kita akan membahas permasalahan-permasalahan tersebut yang terkait dengan aspek-aspek psikologis perkembangan anak, sehingga orangtua, pengasuh, guru Sekolah Minggu, dan orang-orang dewasa lain yang bertanggung mengasuh dan mendidik anak-anak. Pembahasan tersebut disusun dalam bab-bab yang dapat dibaca secara acak, tanpa harus runut dari bab 2 sampai bab terakhir. 2
15 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Susah Makan Permasalahan Anak biasanya susah atau sulit makan karena anak suka menahan makanan di mulut, atau diam-diam dikeluarkan kembali. Solusi B e r i k a n makanan yang tidak menurunkan selera, misalnya terlalu pedas, terlalu asam, amis, langu, dsb. Ajak anak berbicara, atau sambil melakukan aktivitas. Bila anak menghendaki biarkan menyuap sendiri dan beri pujian. Patut Diperhatikan Hindarkan melakukan kekerasan baik dengan kata-kata maupun dengan fisik. Ada beberapa keluarga mengharuskan anak memusatkan perhatian pada makan saat sedang makan. Jauhkan dari TV maupun mainan. 3
16 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Keingintahuan Tak Terkendali Permasalahan Anak-anak biasanya memiliki keingintahuan segala sesuatu sangat besar, tetapi mereka sulit mengendalikan keingintahuan tersebut, sehingga apa yang dilihat, disentuh, dan dipegang dapat membahayakan dirinya dan berbahaya. Solusi Tidak seharusnya anak dilarang, dibentak, dipelototi, 4
17 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak atau dipukul, tetapi tunjukkan dengan tetap dipegang oleh pengasuh kemudian simpan di tempat aman, tetapi di bawah pengawasan orangtua/pengasuh. Ajarkan anak memegang dengan benar. 5
18 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Memegang dan Rusak Permasalahan Karena penasaran, anak suka memegang barang-barang dan menjadi rusak, tumpah, robek, pecah, dsb. Solusi Jauhkan barang-barang berbahaya dari jangkauan anak. Dekatkan barang-barang yang seharusnya dikenal anak agar dijangkau, misalnya botol minuman, boneka, atau barang kesenangannya, dll. 6
19 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Menirukan Apa Saja Permasalahan Anak suka meniru ucapan, gerak-gerik, dan tingkah laku orang di sekitarnya. Kadang-kadang apa yang ditirunya tidak baik bagi anak. Solusi Bersikaplah hati-hati agar tidak memberi contoh yang tidak baik. Dampingi saat nonton TV. Abaikan bila ada yang buruk, sebab kadang-kadang anak ingin diperhatikan dengan berperilaku buruk. 7
20 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Mempunyai Teman Khayalan Permasalahan Anak sering berfantasi, sehingga sering berkhayal dan mempunyai teman khayalan. Solusi Ajak anak untuk melihat kenyataan. Jangan menuduh anak berbohong. Salurkan dengan cara berkreasi, misalnya: mengambar atau menyusun balok-balok. 8
21 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Memegang dan Membuang Permasalahan Anak sering membuang atau melempar benda-benda yang dipegang untuk melihat apa yang terjadi, bukan ingin merusak. Solusi Bersikaplah tenang, bukan marah, kaget, atau panik. Dapat direspons seperti ini: Ya, rusak deh Wah berantakan, coba kita lihat ada apanya? Ayo, kita kumpulkan lagi, perlombaan ya 9
22 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Menangis Tanpa Alasan Permasalahan Anak sering menangis terus, sangat cengeng, seakan selalu menangis tanpa alasan. Solusi Berikan makanan atau susu, mungkin ia lapar. Pegang tubuhnya bagian demi bagian, mungkin ada yang sakit. Tawarkan sesuatu yang lain, mainan misalnya, mungkin ia bosan. Peluklah dan eluslah dengan lembut, mungkin ia merasa cemas dan tidak aman, sehingga memerlukan suasana tenang. Bersihkan badannya sambil dipijit, kemudian berikan susu, mungkin ia sangat lelah. 10
23 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Disiplin Permasalahan Anak perlu diajarkan displin dalam hal ketepatan waktu (makan, tidur, bermain), cara-cara membereskan mainan setelah bermain, dsb. Solusi Pengasuh harus juga disiplin. Ketika anak tidur, jangan nonton TV, sehingga anak terbangun, atau menunda makan karena sedang nonton, dsb. Ajak anak berlomba dalam membereskan mainannya. 11
24 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Tersesat Permasalahan Kadang-kadang anak terlepas ketika sedang jalan-jalan atau tersesat di suatu tempat. Solusi Ajarkan kepada anak untuk menyebut namanya sendiri, alamat, dan nama orangtua. Ajarkan kepada siapa bias bertanya, misalnya Satpam, Polisi, ke Informasi, dsb. Cara lain dengan selalu menyelipkan identitas di bajunya dan ajarkan untuk memberitahukan kepada petugas bila tersesat. 12
25 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Kecelakaan Permasalahan Kecelakaan dapat bermacam-macam, misalnya kena benda tajam, api, jatuh, dll. Solusi Jauhkan anak-anak dari benda berbahaya yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan. Amankan anak dari kemungkinan jatuh dan kecelakaan lainnya, misal tidak ditinggalkan di tempat tidur yang tinggi, anak memanjat, mainan yang membahayakan. 13
26 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Keamanan/Pelecehan Permasalahan Anak juga sangat rawan terhadap ancaman keamanan, misalnya penculikan, dan bahkan pelecehan. Solusi Jangan biarkan anak sendiri di trolly atau baby walker. Jangan anggap aman bila anak menyaksikan sesuatu dengan asyik, sehingga Anda meninggalkannya. 14
27 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Memasukkan Benda ke Mulut Permasalahan Anak usia 1-4 tahun memang sedang berada dalam fase kenikmatan melalui mulut. Solusi Awasi mainan dan benda-benda berbahaya maupun kotor dapat dimasukkan ke mulut dan tertelan. Anak perlu senantiasa dalam pengawasan. 15
28 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Masalah Emosi Pengertian Anak yang pemalu. Perasaaan malu ialah perasaan gelisah yang dialami seseorang terhadap orang lain atas dirinya. Ada yang mengartikannya sebagai sesuatu yang aneh, hatihati, curiga. Penyebab Masalah Unsur keturunan. Masa kanak-kanak kurang gembira. Kurang bermasyarakat. Perasaan rendah diri. Pandangan orang lain. Solusi Introspeksi diri. Memberikan kepercayaan. Memperluas hubungan sosial. Membangun rasa percaya diri. 16
29 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Rendah Diri Pengertian Seorang anak yang rendah diri menganggap dirinya tidak sebanding dengan orang lain dan menghargai dirinya lebih rendah dari orang lain. Penyebab Masalah Cacat fisik. Kurang mampu dalam hal intelektual. Lingkungan keluarga yang tidak harmonis. Status sosial ekonomi keluarga. Solusi Mengarahkan anak untuk mengenal dan mengembangkan bakat dan hobi. Memberi peluang kepada anak untuk berprestasi. Membimbing kepada kebenaran Firman Tuhan. 17
30 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Khawatir Pengertian Khawatir adalah reaksi emosi dari semua peristiwa yang menimbulkan efek rasa takut ke dalam diri anak. Penyebab Masalah Faktor lingkungan sosial yang tidak mendukung. Tidak ada rasa aman dan ketakutan. Orangtua yang otoriter. Solusi Introspeksi diri. Sharing (berbagi rasa) dengan anak. Hindarkan sikap yang otoriter. 18
31 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Mengisap Jempol, Gigit Kuku, Memelintir Rambut Pengertian Menghisap jari, mengigit kuku, dan memelintir rambut dengan tangan adalah salah satu cara atau kebiasaan anak dalam melepaskan ketegangan emosinya. Penyebab Masalah Gerakan refleks. Tidak terpenuhi kebutuhan pada fase oral. Solusi Jangan ditertawakan. Mencari penyebab. Menciptakan rasa aman. 19
32 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Iri Hati Pengertian Iri hati muncul karena anak merasa takut bahwa sesuatu yang disukai dirampas atau direbut oleh orang lain atau suasana emosionalnya sedang kacau (kesedihan, kekesalan, dan kemarahan) karena sesuatu yang disukai direbut orang. Penyebab Masalah Orangtua yang pilih kasih. Orangtua yang suka membanding-bandingkan. Solusi Berlaku adil. Menghargai hak dan privasi anak. Bantu anak mengembangkan potensi dan kepercayaan diri. 20
33 Buku 3: Aspek-aspek Psikologis Perkembangan Anak Suka Mengamuk Pengertian Anak mengamuk karena tidak dapat mengendalikan diri dan mengungkapkan kekesalan hatinya dengan berteriak atau berguling-guling di lantai. Perilaku ini muncul karena anak menginginkan sesuatu, tetapi tidak dikabulkan oleh orangtua. Penyebab Masalah Anak yang selalu dimanja. Keluarga yang tidak harmonis (anak hilang kehangatan). Gangguan fisik (sakit). Masalah makanan. Kekecewaan terhadap diri sendiri dan orang lain. 21
34 Seri Informasi Kesehatan Anak (0-8 8 Tahun) Suka Berbohong Pengertian Berbohong adalah suatu perbuatan yang dilakukan tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Penyebab Masalah Belum dapat membedakan yang benar dan salah. Melindungi diri sendiri. Berharap diterima dalam pergaulan sosial. Malas. Meniru orang dewasa. Solusi Orangtua menjadi contoh untuk anak. Memenuhi kebutuhan anak. Memperbaiki cara mendidik. Tidak menuntut berlebihan kepada anak. 22
35
36
INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua)
INFORMASI PERKEMBANGAN ANAK (Diisi oleh Orang tua) Petunjuk: Isilah daftar berikut pada kolom yang tersedia sesuai dengan kondisi anak yang sebenarnya. Jika ada yang kurang jelas, konsultasikan kepada
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Telaah Pustaka 1. Pola Asuh Orangtua a. Pengertian Dalam Kamus Bahasa Indonesia pola memiliki arti cara kerja, sistem dan model, dan asuh memiliki arti menjaga atau merawat dan
Lebih terperinciMENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI. dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa
MENGELOLA STRESS DAN MENGENDALIKAN EMOSI dr Gunawan Setiadi Tirto Jiwo, Pusat Pemulihan dan Pelatihan Gangguan Jiwa STRESS Segala kejadian (masa lalu/ masa datang) yang menimbulkan perasaan tidak enak
Lebih terperinciKARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK
Karakteristik Guru sebagai Pembimbing di Taman Kanak-kanak 127 KARAKTERISTIK GURU SEBAGAI PEMBIMBING DI TAMAN KANAK-KANAK Penata Awal Guru adalah pembimbing bagi anak taman kanak-kanak. Proses tumbuh kembang
Lebih terperinciPOLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD. Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY
POLA ASUH MELALUI KOMUNIKASI EFEKTIF AUD Zumrotus Sholichati PPL PLS UNY 2016 085643378090 PENGERTIAN Komunikasi pada dasarnya merupakan kegiatan penyampaian pesan. Proses tersebut melibatkan dua pihak
Lebih terperinciRentang perhatian pada anak pra-sekolah sangat dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya
TINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK Konsentrasi adalah bagaimana anak fokus dalam mengerjakan atau melakukan sesuatu sehingga pekerjaan itu mampu dikerjakan dalam waktu tertentu. Kemampuan anak berkonsentrasi
Lebih terperinciTUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI. Rita Eka Izzaty
TUMBUH KEMBANG ANAK USIA DINI Rita Eka Izzaty SETUJUKAH BAHWA Setiap anak cerdas Setiap anak manis Setiap anak pintar Setiap anak hebat MENGAPA ANAK SEJAK USIA DINI PENTING UNTUK DIASUH DAN DIDIDIK DENGAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Anak usia 0-3 tahun merupakan masa untuk berkenalan dan belajar menghadapi rasa kecewa saat apa yang dikehendaki tidak dapat terpenuhi. Rasa kecewa, marah, sedih dan
Lebih terperinciMembangun Sosial Emosi Anak. di Usia 2-4 tahun SERI BACAAN ORANG TUA
14 SERI BACAAN ORANG TUA Membangun Sosial Emosi Anak di Usia 2-4 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan
Lebih terperinciPengaruh Perceraian Pada Anak SERI BACAAN ORANG TUA
35 SERI BACAAN ORANG TUA Pengaruh Perceraian Pada Anak Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
Lebih terperinciAngket 1 No Pernyataan SS S TS STS
Identitas Diri Subyek : Nama : Usia : Berat Badan : Isilah dengan memberi tanda [ ] pada pernyataan yang sesuai dengan jawaban anda. Beri Tanda [ ] bila : SS : Menunjukkan bahwa pernyataan tersebut Sangat
Lebih terperinciBAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG
BAB III PSIKOLOGIS SUAMI YANG DITINGGAL ISTRI SEBAGAI TENAGA KERJA WANITA (TKW) DI DESA TEMBONG A. Profil Responden Tenaga kerja wanita di Desa Tembong Kec. Carita sangatlah banyak, istri yang pergi ke
Lebih terperinciHesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado
Hesti Lestari Bagian Ilmu Kesehatan Anak FK Unsrat RSUP Prof dr R.D. Kandou Manado Genetik Nutrisi dengan kualitas dan kuantitas sesuai kebutuhan Lingkungan Tumbuh kembang Optimal 3 } perilaku makan adalah
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Sosialisasi Anak Prasekolah 1. Pengertian Sosialisasi Sosialisasi menurut Child (dalam Sylva dan Lunt, 1998) adalah keseluruhan proses yang menuntun seseorang, yang
Lebih terperinciLAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS
LAMPIRAN C SKALA STRES DAN AGRESIFITAS Lampiran 1 Selamat pagi/siang/sore Saya mahasiswa dari fakultas psikologi yang sedang mengadakan penelitian mengenai stres dan agresifitas pada ibu rumah tangga yang
Lebih terperinciLAMPIRAN 1 KUESIONER KEMANDIRIAN
LAMPIRAN KUESIONER KEMANDIRIAN Di bawah ini terdapat beberapa pernyataan dengan berbagai kemungkinan jawaban. Saudara diminta untuk memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tersedia sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
KUESIONER PENENTUAN STRES PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSJD PROP. SUMATERA UTARA 2010 Berilah tanda X pada nilai yang saudara pilih!! Nilai 0 : Tidak pernah sama sekali 1 : Kadang-kadang 2 : Cukup sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menurut Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan Nasional, anak usia dini adalah anak usia 0 (Sejak Lahir) sampai usia 6 tahun. Secara alamiah perkembangan
Lebih terperinciPendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida
Pendidikan Keluarga (Membantu Kemampuan Relasi Anak-anak) Farida Manusia dilahirkan dalam keadaan yang sepenuhnya tidak berdaya dan harus menggantungkan diri pada orang lain. Seorang anak memerlukan waktu
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kemandirian Anak TK 2.1.1 Pengertian Menurut Padiyana (2007) kemandirian adalah suatu sikap yang memungkinkan seseorang untuk berbuat bebas, melakukan sesuatu atas dorongan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini melalui Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), yaitu pendidikan yang ditujukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya belajar berlangsung sepanjang hayat. Untuk menciptakan generasi yang berkualitas, pendidikan harus dilakukan sejak usia dini dalam hal ini
Lebih terperinci1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama dengan keluargamu?
Lampiran 1 Kerangka Wawancara Anamnesa Dimensi Cohesion Separateness/Togetherness 1. a. Seberapa sering kamu dan seluruh keluargamu menghabiskan waktu bersamasama? b. Apa saja yang kamu lakukan bersama
Lebih terperinciKISI KISI ANGKET. : RAHMI YULIA : AID : Dr.Drs. H.Hendra Sofyan, MSi : Dr. K.A. Rahman, M.Pd.I
99 KISI KISI ANGKET Judul Skripsi Devenisi Operasional : Pengaruh Pola Asuh Orang Tua terhadap Kemandirian Anak Usia Dini dalam Belajar di TK Al- Falah 1 Kota Jambi. : Pola Asuh adalah gambaran yang dipakai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA. A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng
BAB IV ANALISIS DATA A. Faktor-Faktor Penyebab Anak Terkena Epilepsi di Gubeng Klingsingan Surabaya Faktor penyebab klien terkena epilepsi terjadi karena faktor eksternal. Yaitu faktor yang terjadi bukan
Lebih terperinciANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN
ANAK BATITA: USIA ± 15 BULAN 3 TAHUN 1. Pesat tapi tidak merata. - Otot besar mendahului otot kecil. - Atur ruangan. - Koordinasi mata dengan tangan belum sempurna. - Belum dapat mengerjakan pekerjaan
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah suatu perilaku yang masih
BAB V PEMBAHASAN A. Pembahasan Pada anak autis perilaku tantrum sering muncul sebagai problem penyerta kerena ketidakstabilan emosinya, banyak ahli perkembangan anak menilai bahwa perilaku tantrum adalah
Lebih terperinciANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA
107 ANGKET KEPERCAYAAN DIRI SISWA Asalamualaikum wr. Wb. Pada kesempatan ini saya ingin melakukan penelitian tentang kepercayaan diri siswa. Untuk itu saya mohon bantuan dan partisipasinya untuk mengisi
Lebih terperinciPeran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa
Peran Guru dalam Melatih Kemandirian Anak Usia Dini Vanya Maulitha Carissa 125120307111012 Pendahuluan Kemandirian merupakan salah satu aspek terpenting yang harus dimiliki setiap individu dan anak. Karena
Lebih terperinciMempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2)
Mempersiapkan Diri Sebelum Berkomunikasi Dengan Anak, (2) Berdasarkan pengalaman klinik dalam menangani masalah anak-anak, hampir sebagian besar kasus berasal dari masalah komunikasi antara orang tua dengan
Lebih terperinciTOILET TRAINING. C. Faktor-Faktor Yang Mendukung Toilet Training Pada Anak
1 TOILET TRAINING A. Pengertian Toilet Training Toilet Training pada anak adalah latihan menanamkan kebiasaan pada anak untuk aktivitas buang air kecil dan buang air besar pada tempatnya (toilet). B. Tanda-Tanda
Lebih terperinciPendekatan Umum Menuju Pemulihan
Pendekatan Umum Menuju Pemulihan P roses terjadinya gangguan jiwa berlangsung secara pelan pelan dan bertahap. Prosesnya bisa berlangsung berminggu-minggu hingga bertahun-tahun. Sering gejala awal dimulai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kehidupan anak untuk optimalisasi bagi perkembangannya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Anak adalah anugerah, rezeki, amanah dan kekayaan yang paling berharga bagi orangtua dan keluarganya. Suatu kebahagian bagi orangtua yang selalu berharap agar
Lebih terperinci6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA
6 KEBIASAAN BAYI YANG MASIH TERBAWA SAMPAI BATITA Tiap tahapan perkembangan pastilah ada hal-hal baru yang dipelajari anak. Namun tak jarang kebiasaankebiasaan di tahap perkembangan sebelumnya masih terus
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Dusun Ngelo. Tengah dengan luas wilayah ha/m 2
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Setting Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Dusun Ngelo Dusun Ngelo merupakan salah satu dusun yang ada di Desa Getasan Kabupaten Semarang Provinsi Jawa Tengah dengan
Lebih terperinciSERI BACAAN ORANG TUA
32 SERI BACAAN ORANG TUA Kesiapan Anak Bersekolah Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. menyadari akan penting nya mencerdaskan rakyat nya, Cita cita mulia itu pun
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke dunia sudah membawa bekal kehidupan yang belum terasah atau belum teruji tanpa adanya pembelajaran dan pelatihan, bekal kehidupan itu adalah
Lebih terperinci5. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya)
Nama : No HP : Alamat : Pendidikan Terakhir : 1. Pilihlah salah satu dari pilihan di bawah ini yang merupakan KELEMAHAN anda! (Jawablah dengan sejujur-jujurnya) Pemikiran dan perhatian ditujukan ke dalam,
Lebih terperinciPENANGANAN ANAK BERMASALAH DENGAN KASIH SAYANG
PENANGANAN ANAK BERMASALAH DENGAN KASIH SAYANG Kita sering mendengar kasus anak-anak yang memiliki masalah di sekolah dan di rumah,seperti suka mencuri, suka berkelahi, mengganggu orang lain, suka berbohong,
Lebih terperinciBAB 8. KEKERASAN DALAM RUMAHTANGGA DAN TRAFFICKING DI INDONESIA. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati
BAB 8. KEKERASAN DALAM RUMAHTANGGA DAN TRAFFICKING DI INDONESIA Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati PERLINDUNGAN ANAK Anak UU Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak: Seseorang yang belum berusia
Lebih terperinciMODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI)
MODUL 25 TYPE A UMUR 4 6 BULAN (3 BULAN 16 HARI 6 BULAN 15 HARI) G25.1 NAMA ANAK: NO ART:[ ] [ ] G25.1B G25.2 G25.3 G25.4 G25.5 G25.6 Apakah [ANAK] lahir lebih Berapa minggu [ANAK] lahir lebih awal HITUNG
Lebih terperinci5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN
5. KESIMPULAN, DISKUSI DAN SARAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan, diskusi dan saran. Kesimpulan dalam penelitian ini berisi gambaran sibling rivalry pada anak ADHD dan saudara kandungnya
Lebih terperinciBAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI
BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI PERKEMBANGAN BAYI NEONATAL CIRI-CIRI BAYI NEONATAL Merupakan periode tersingkat Terjadi penyesuaian radikal Merupakan masa terhentinya perkembangan Merupakan pendahuluan dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendeknya mengenai segala aspek organisme atau pribadi seseorang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan perubahan kelakuan berkat pengalaman dan latihan. Belajar membawa suatu perubahan pada individu yang melakukannya. Perubahan tidak hanya mengenai
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Anak Usia Prasekolah 1. Pengertian Anak prasekolah adalah mereka yang berusia antara tiga sampai enam tahun (Patmonodewo, 1995). Anak prasekolah adalah pribadi yang mempunyai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Memasuki sekolah bukanlah suatu hal yang selalu membahagiakan bagi anak. Walaupun dari segi usia relatif sama, tetapi dari sifat-sifat umum lainnya terdapat
Lebih terperinciII. FLOOR TIME: PERKEMBANGAN EMOSI. oleh: Fridiawati Sulungbudi, Psikolog Anak
1 II. FLOOR TIME: PERKEMBANGAN EMOSI oleh: Fridiawati Sulungbudi, Psikolog Anak PERKEMBANGAN EMOSI Uraian berikutnya mengenai enam tahapan perkembangan emosi yang harus dilalui seorang anak. Pengalaman
Lebih terperinciPEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG
PEDOMAN PELAKSANAAN PROGRAM PRAKTEK KERJA INDUSTRI POLITEKNIK KOTA MALANG I. RUANG LINGKUP KEGIATAN A. TUJUAN Program Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) Politeknik Kota Malang bertujuan untuk membina mahasiswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kata lain sunat adalah memotong kulup atau khitan. Budaya (2012)
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Khitan dalam kamus besar bahasa Indonesia merupakan pengertian dari sunat, dalam kata lain sunat adalah memotong kulup atau khitan. Budaya (2012) menyampaikan
Lebih terperinciChecklist Indikator. PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun. Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007
-2 Checklist Indikator PERKEMBANGANANAK Usia 1-2 tahun Sumber: Konsep Pengembangan PAUD Non Formal, Pusat Kurikulum Diknas, 2007 Diolah oleh: http://www.rumahinspirasi.com MORAL & NILAI AGAMA a. Dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan salah satu tempat bertumbuh dan berkembangnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan salah satu tempat bertumbuh dan berkembangnya anak-anak. Anak menghabiskan hampir separuh harinya di sekolah, baik untuk kegiatan pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengalaman pertama. Sekolah juga sebagai salah satu lingkungan sosial. bagi anak yang dibawanya sejak lahir.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kerangka pelaksanaan pendidikan anak usia dini yang tertulis dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
Lebih terperinciCara Membaca Bahasa Tubuh
Cara Membaca Bahasa Tubuh Disunting oleh WikiHowID Editor, Rosy Guerra Memerhatikan sinyal yang dikirim orang dengan bahasa tubuhnya adalah keterampilan sosial yang sangat bermanfaat. Sebagian dari kita
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diandalkan. Remaja merupakan generasi penerus yang diharapkan dapat. memiliki kemandirian yang tinggi di dalam hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa tidak hanya didukung oleh pemerintah yang baik dan adil, melainkan harus ditunjang pula oleh para generasi penerus yang dapat diandalkan.
Lebih terperinciSukses Mengasuh Anak. Usia 3 6 tahun SERI BACAAN ORANG TUA
20 SERI BACAAN ORANG TUA Sukses Mengasuh Anak Usia 3 6 tahun Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional
Lebih terperinci2015 KONTRIBUSI POLA ASUH ORANG TUA DI DALAM KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA SD KELAS III
BAB I A. Latar Belakang Penelitian PENDAHULUAN Pada jaman sekarang ini manusia dituntut untuk tidak hanya cerdas dalam intelektual, tapi dituntut juga untuk berkarakter, sebab karakter sebagai kepribadian
Lebih terperinciDISIPLIN PADA ANAK SERI BACAAN ORANG TUA
30 SERI BACAAN ORANG TUA DISIPLIN PADA ANAK Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal Kementerian Pendidikan Nasional Milik Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu modal yang harus dimiliki untuk hidup di zaman yang serba sulit masa kini. Pendidikan dapat dimulai dari tingkat TK sampai dengan
Lebih terperinciNo : 12 / IV / SEMAKU / 2017 Yogyakarta, 17 April Dengan ini Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengucapkan terima kasih kepada:
No : 12 / IV / SEMAKU / 2017 Yogyakarta, 17 April 2017 Hal : Ucapan Terima Kasih Lamp : - Assalamualaikum wr wb Dengan ini Himpunan Mahasiswa Pendidikan Dokter SEMAKU mengucapkan terima kasih kepada: Nama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Fungsi utama Rumah Sakit yakni melayani masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan. Seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya teknologi kedokteran,
Lebih terperinciINSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP PETUNJUK PENGISIAN
INSTRUMEN PENELITIAN PROFIL PROAKTIVITAS PESERTA DIDIK SMP Identitas Diri Nama : Tanggal : Jenis Kelamin : L / P Kelas : PETUNJUK PENGISIAN Assalamu alaikum Wr.Wb. Angket ini bukan suatu tes, tidak ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan upaya pembinaaan dan pengasuhan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga anak usia 6 tahun, meskipun sesungguhnya
Lebih terperinciBAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si
BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI Oleh: Prof.Dr. Siti Partini Suardiman Drs. Hiryanto, M.Si Yulia Ayriza, M.Si, Ph.D Dra. Purwandari, M.Si Dr. Rita Eka Izzaty, M.Si Rosita Endang Kusmaryani, M.Si yulia_ayriza@uny.ac.id
Lebih terperinciApa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan.
Apa itu menstruasi? Menstruasi adalah tanda anak perempuan tumbuh menjadi dewasa. Menstruasi adalah proses alami bagi perempuan. Menstruasi pertama biasanya mulai terjadi pada usia 10-14 tahun. 1 10-14
Lebih terperinciLAMPIRAN A. Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak
LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory (A-2) Skala Penerimaan Teman Sebaya (A-3) Skala Komunikasi Orangtua-Anak LAMPIRAN A Skala Penelitian (A-1) Beck Depression Inventory No : Usia
Lebih terperinciPENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA
PENGANIAYAAN TERHADAP ANAK DALAM KELUARGA Oleh: Alva Nadia Makalah ini disampaikan pada Seminar Online Kharisma ke-3, dengan Tema: Kekerasan Pada Anak: Efek Psikis, Fisik, dan Tinjauan Agama Dunia Maya,
Lebih terperinciBAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI. Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun)
BAB V PERKEMBANGAN MASA BAYI Terbagi 2 tahap : - Neonatal (0 atau baru lahir sd ± 2minggu) -Bayi (setelah 2 minggu sd 2 tahun) TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI Belajar makan makanan padat Belajar berjalan
Lebih terperinciProses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas
Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas Masa nifas adalah masa 2 jam setelah lahirnya plasenta sampai enam minggu berikutnya. Pengawasan dan asuhan postpartum masa nifas sangat diperlukan yang tujuannya
Lebih terperinciPERKEMBANGAN MASA BAYI
PERKEMBANGAN MASA BAYI Tahap Masa Bayi Neonatal (0 atau baru Lahir-2 minggu Bayi (2 minggu- 2 tahun) TUGAS PERKEMBANGAN MASA BAYI Belajar makan makanan padat Belajar berjalan Belajar bicara Belajar menguasai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya anak usia dini sudah mulai belajar untuk mandiri.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya anak usia dini sudah mulai belajar untuk mandiri. Kemandirian menurut Bukhari (2014:15) diekspresikan dengan rasa ingin tahu yang besar, rasa
Lebih terperinciLAMPIRAN. Tabel Karakteristik ADHD dan gangguan Sensori Integrasi (SI) Karakteristik Permasalahan ADHD Gangguan SI Terlalu lelah.
LAMPIRAN LAMPIRAN Tabel Karakteristik ADHD dan gangguan Sensori Integrasi (SI) Karakteristik Permasalahan ADHD Gangguan SI Tingkat Aktifitas Tingkat aktifitas Gelisah, Terlalu lelah Jumlah pergerakan tidak
Lebih terperinciSosialisasi Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan
Sosialisasi Perlindungan Anak Terhadap Tindak Kekerasan - PNS RSUD Ulin Banjarmasin - Komisaris LPT Global - LPA Kalsel bidang konseling - ICMI, Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Kaderisasi -
Lebih terperinciOleh: Nur Hayati, M.Pd
Oleh: Nur Hayati, M.Pd Deteksi Dini Permasalahan Permasalahan Makro Anak Usia Dini Anak yang terlantar, kurang mendapat perhatian terutama untuk mengembangkan potensinya ( misalnya anak jalanan) Diberlakukannya
Lebih terperinciPenting sekali bagi guru PAUD untuk mengetahui ciri usia anak. Kegunaannya adalah untuk memberikan sukar atau mudahnya dalam proses pembelajaran atau
Menurut Bambang Sudjiono dkk. Bahwa usia perkembangan individu digolongkan dengan berbagai cara, cara yang paling umum digunakan adalah perkiraan-perkiraan dari usia tahun kalender, usia anatomi, usia
Lebih terperinciKOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA
KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA NAJELAA SHIHAB KOMUNIKASI EFEKTIF KELUARGA: 1. Komunikasi Efektif Pemerintah dengan Keluarga 2. Komunikasi Efektif Sekolah dengan Keluarga 3. Keyakinan dan Prinsip Pendidikan
Lebih terperinciBAB I. Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan. terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan
BAB I 1.1 Latar Belakang Masalah Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT diartikan setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik,
Lebih terperinci8. Apakah Saudara merasa kesulitan dalam mengajar dan mendidik anak didik terkait dengan berbagai karakteristik khas yang dimiliki anak didik?
RAHASIA Lampiran 1 DATA PRIBADI 1. Usia : 2. Jenis kelamin : L / P 3. Latar belakang pendidikan : 4. Status marital : menikah/ belum menikah 5. Lokasi kerja : 6. Lama menjabat sebagai Guru SLB/C : 7. Tugas-tugas
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Gaya Belajar Gaya Belajar adalah cara atau pendekatan yang berbeda yang dilakukan oleh seseorang dalam proses pembelajaran (Suparlan, 2004: 31). Di dunia pendidikan, istilah gaya
Lebih terperinciBABI. PENDAillJLUAN. Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak
BABI PENDAillJLUAN 1.1. Latar Belakang Ketika anak mulai menginjak masa awal kanak-kanak (2-6 tahun), anak memerlukan perhatian dan pengawasan dari orangtua atau orang dewasa disekitarnya. Hal ini penting
Lebih terperinciINVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan
L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang
Lebih terperinciTahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia
Tahap-tahap Tumbuh Kembang Manusia Rentang Perkembangan Manusia UMBY 1. Neonatus (lahir 28 hari) Pada tahap ini, perkembangan neonatus sangat memungkinkan untuk dikembangkan sesuai keinginan. 2. Bayi (1
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya manusia pasti mengalami proses perkembangan baik dari segi fisik maupun psikologis. Manusia mengalami perkembangan sejak bayi, masa kanak- kanak,
Lebih terperinciAutis. Ardi Purnama Jati. Based on a Story by Ardi Purnama Jati
Autis By Ardi Purnama Jati Based on a Story by Ardi Purnama Jati unknown scene 2are4die@gmail.com INT. SCENE 1: GEDUNG PERNIKAHAN Leo dan Lidya sedang menjalani prosesi pernikahan. ZOOM IN: LEO DAN LIDYA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Negara Indonesia adalah sebuah negara berkembang yang terbebas dari penjajahan. Walaupun terbebas dari penjajahan, seluruh warga negara Indonesia harus tetap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mental. Hal ini seringkali membuat orangtua merasa terpukul dan sulit untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Beberapa pasangan suami istri menginginkan keturunan sebagai bagian dari keluarga mereka. Pasangan suami istri pasti berharap untuk mendapatkan anak yang sehat
Lebih terperinciBAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN. Paket produk pengembangan ini terdiri dari tiga bagian.
BAB IV PAPARAN HASIL PENELITIAN PENGEMBANGAN A. Deskripsi Produk Paket produk pengembangan ini terdiri dari tiga bagian. 1. Panduan. Panduan ini terdiri dari tiga bagian pula, yaitu; a. Deskripsi Pelaksanaan.
Lebih terperinciPERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PADA ANAK PENGABDIAN MASYARAKAT MAHASISWA PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATRA UTARA T.A. 2007/2008 P E R T UMB UH AN Pertumbuhan PERTAMBAHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupannya, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelegensi atau akademiknya saja, tapi juga ditentukan oleh kecerdasan emosionalnya.
Lebih terperincio Ketika hasil pekerjaan saya yang saya harapkan tidak tercapai, saya malas untuk berusaha lebih keras lagi
Skala 1 Skala Kecerdasan Emosional 1. UNFAVORABLE Kesadaran Diri o Saya merasa tidak mengerti perasaan saya sendiri o Saya kurang tahu penyebab kekecewaan yang saya rasakan o Saya malas bergaul dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Orang tua mendambakan anaknya dapat mengendalikan emosinya dengan baik. Tetapi pada kenyataaanya ada anak yang tidak dapat mengendalikan emosinya dengan baik.
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. yang ditandai oleh sikap mengerutkan tubuh untuk menghindari kontak dengan orang lain yang masih
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sifat Pemalu Menurut Prayitno (2004:208) bahwa malu adalah bentuk yang lebih ringan dari rasa takut yang ditandai oleh sikap mengerutkan tubuh untuk menghindari kontak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Keluarga merupakan sistem sosialisasi bagi anak, dimana anak mengalami pola disiplin dan tingkah laku afektif. Walaupun seorang anak telah mencapai masa remaja dimana
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep 2.1.1 Defenisi Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon / jawaban di dalam acara tertentu terhadap suatu situasi. Penyesuaian
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pola Asuh 1. Pengertian Pola asuh orang tua adalah sikap atau perilaku orang tua dalam berinteraksi dengan anak-anaknya. Perilaku yang bersifat relatif dan konsisten dari waktu
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. reaksi fisik yang disebabkan karena persepsi seseorang terhadap kehilangan (loss).
BAB II LANDASAN TEORITIS A. GRIEF 1. Definisi Grief Menurut Rando (1984), grief merupakan proses psikologis, sosial, dan reaksi fisik yang disebabkan karena persepsi seseorang terhadap kehilangan (loss).
Lebih terperinciLAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA
LAMPIRAN A-1 SKALA DEPRESI PADA REMAJA A. IDENTITAS Kelas : B. PETUNJUK PENGISIAN SKALA 1. Bacalah pernyataan-pernyataan pada lembar berikut, kemudian kerjakan dengan sungguh-sungguh sesuai dengan keadaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI
BAB IV ANALISIS TENTANG PELAKSANAAN METODE CERITA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SOSIALISASI A. Pelaksanaan Metode Cerita untuk Meningkatkan Kemampuan Sosialisasi di TK Tarbiyatul Athfal 14 1. Persiapan
Lebih terperinciBAB1 PENDAHULUAN. dalamnya pendidikan Taman Kanak-kanak. Hal ini di maksudkan selain mencerdaskan
BAB1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan Nasional di bidang pendidikan menitikberatkan pada perluasan kesempatan belajar dan peningkatan mutu setiap jenis dan jenjang pendidikan, termasuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH. Indonesia,1998), seringkali menjadi tema dari banyak artikel, seminar, dan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG MASALAH Kesuksesan (keberhasilan, keberuntungan) yang berasal dari dasar kata sukses yang berarti berhasil, beruntung (Kamus Bahasa Indonesia,1998), seringkali menjadi
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA
ASUHAN KEPERAWATAN KEHILANGAN DAN BERDUKA Sepanjang daur kehidupan tidak terlepas dari situasi yang dapat mempengaruhi respon emosi individu. Salah satu situasi yang mempengaruhi emosi individu adalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang semakin maju menuntut masyarakat untuk semakin menyadari pentingnya mendapatkan pendidikan setinggi mungkin. Salah satu tujuan seseorang
Lebih terperinci