MINAT BACA PADA MATAPELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 LAWANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN
|
|
- Leony Shinta Kurniawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 MINAT BACA PADA MATAPELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 LAWANG SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN Sandi Akbar Widodo Universitas Negeri Malang sandiakbar23@yahoo.com Abstrak : Rumusan masalah pada penelitian ini, adalah bagaimana minat baca pada matapelajaran sejarah siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Lawang. Pendekatan yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pengumpulan data penelitian dilakukan melalui: 1) observasi, 2) wawancara mendalam 3) dokumentasi 4) angket. Teknik analisis data melalui tiga tahap yaitu, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Kemudian pengecekan keabsahan data menggunakan teknik triangulasisetelah melakukan proses pengolahan data, diketahui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Berdasarkan paparan data dan analisis data dapat disimpulkan bahwa tingkat minat baca siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang tergolong dalam ketegori sedang. Presentase siswa yang memiliki minat baca sedang sebesar 60%, sedangkan siswa yang memiliki minat baca tinggi sebesar 35%. Sisanya sebesar 5% mempunyai minat baca rendah. Indikator siswa yang memiliki minat baca sedang antara lain mengunjungi perpustakaan sekolah 2 kali dalam satu minggu, membaca sejarah untuk mempersiapkan materi sejarah yang akan diajarkan besok dan biasanya sekitar 30 menit untuk membaca buku sejarah dalam setiap kali membaca. Untuk indikator minat baca siswa yang tergolong dalam kategori tinggi, dilihat dari intensitas mereka dalam berkunjung perpustakaan yaitu antara 2 sampai 3 kali perminggu. Siswa memiliki waktu khusus untuk membaca buku sejarah lebih dari 30 menit. Selain itu mereka juga memanfaatkan buku sejarah yang ada di perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori minat baca rendah, kunjungan ke perpustakaan yang hanya 1 kali dalam seminggu dan intensitas membaca yang tidak lebih dari 15 menit. Kata kunci: minat baca, siswa, matapelajaran sejarah Membaca sebagai proses pengolahan bacaan secara kritis kreatif yang dilakukan dengan tujuan memperoleh pemahaman yang bersifat menyeluruh tentang bacaan itu dan penilaian terhadap nilai, fungsi, dan dampak bacaan itu (Oka,
2 1983:17). Dalam perkembangan pendidikan dewasa ini baik di negara maju mau pun di negara yang sedang berkembang, minat membaca sangat memegang peranan penting. Keberhasilan dalam belajar sebagian besar ditunjang oleh minat baca. Budaya gemar membaca yang tinggi merupakan cermin kemajuan suatu bangsa. Bangsa atau masyarakat yang maju akan selalu menempatkan kebiasaan membaca sebagai salah satu kebutuhan hidupnya sehingga tercipta masyarakat yang senang membaca. Suwandi (1992:50) mengungkapkan minat sebagai suatu perasaan suka atau tidak suka terhadap sesuatu aktivitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap suatu hal, maka ia akan berusaha lebih keras untuk belajar. Masyarakat yang gemar membaca pada dasarnya adalah masyarakat yang belajar. Dalam masyarakat yang membaca dan belajar, buku-buku dan bahan-bahan bacaan lainnya mempunyai kedudukan yang sangat penting. Untuk mencapai maksud tersebut maka perlu dilakukan berbagai upaya terus-menerus memberikan pemahaman dan apresiasi kepada siswa akan pentingnya peningkatan aktivitas dan kegemaran membaca bagi siswa terhadap prestasi belajarnya di sekolah. Sekarang ini harus diakui bahwa minat membaca yang diwujudkan dengan aktivitas membaca buku dikalangan siswa umumnya masih rendah. Alasan klasik yang sering mengemuka adalah bahwa membaca belum membudaya di kalangan masyarakat, khususnya pelajar. Sebagian besar pelajar menganggap aktivitas membaca adalah merupakan aktivitas yang membosankan atau membuat jemu dan lelah terutama membaca buku-buku pejaran termasuk pelajaran sejarah. Pelajaran sejarah merupakan salah satu matapelajaran yang diajarkan di sekolah mulai dari SD, SMP, SMA. Sejarah sebagi ilmu adalah suatu susunan pengetahuan
3 tentang peristiwa dan ceritera yang terjadi di dalam masyarakat manusia pada masa lampau yang disusun secara sistematis bedasarkan azaz-azaz periodisasi dan metode serta teknik ilmiah yang diakui oleh para pakar sejarah (Sjamsudin, 1996:15). Dalam mempelajari sejarah, membaca merupakan suatu hal yang sangat penting guna mengetahui tentang peristiwa-peristiwa sejarah yang telah terjadi. Merupakan hal yang mustahil apabila mempelajari sejarah tanpa ada proses membaca. Seorang siswa dapat memutuskan untuk mempelajari sejarah dengan berbagai alasan. Diantara alasan-alasan itu ialah suatu rasa ingin tahu yang iseng mengenai masa lampau keluarga atau tempat tinggal, hasrat untuk menerangkan kepada diri sendiri mengenai asal-usul budaya, suatu minat patriotik kepada asal usul negeri kita, kehendak ingin mengetahui latar belakang sosial dan suasana intelektual seorang tokoh atau bahkan dengan membaca buku sejarah dapat memperoleh nilai pada saat ulangan (Gottschalk, 1975:118). Dari hasil observasi awal yang dilakukan 4 Oktober 2011 dengan metode wawancara terhadap Ibu Sukesi selaku guru matapelajaran sejarah di SMA Negeri 1 Lawang didapatkan informasi bahwa sebagian besar siswa kelas XI IPS ketika diminta untuk membaca meteri sejarah, siswa nampak kurang antusias. Sikap kurang antusias ini membuktikan bahwa minat baca siswa terhadap materi sejarah kurang. Lebih lanjut lagi, dari hasil wawan cara didapatkan bahwa kurang antusiasnya siswa untuk membaca materi sejarah dikarenakan oleh materi yang terlalu panjang dan membosankan. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa minat baca sangat penting dalam keberhasilan suatu pembelajaran. Oleh karena itu, untuk mencapai hasil belajar
4 yang maksimal faktor minat baca harus sangat diperhatikan oleh guru dalam proses pembelajaran. Tinggi rendah minat baca siswa dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Dimana salah satunya adalah lingkungan sekolah tempat mereka balajar. Peranan sekolah sangat menentukan minat baca siswa. Diantaranya kebijakan sekolah, peran guru, juga perpustakaan dalam upaya peningkatan minat baca siswa. Kinerja peran guru dalam meningkatkan minat baca anak harus dimulai dari dirinya sendiri. Hal ini mengandung bahwa seorang guru harus mampu mewujudkan pribadi yang efektif untuk dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai guru. Sejalan dengan tugas utamanya sebagai pendidik di sekolah, guru melakukan tugas-tugas kinerja pendidikan dalam bimbingan, pengajaran, dan latihan. Semua kegiatan tersebut sangat terkait dengan upaya peningkatan minat anak-anak melalui keteladanan, penciptaan lingkungan, pendidikan yang kondusif, membimbing, mengajar, dan melatih para siswa untuk membaca. Minat dalam belajar berperan sebagai kekuatan yang akan mendorong anak untuk giat membaca. Anak yang berminat atau sikapnya senang kepada pelajaran akan tampak mendorong terus untuk tekun membaca, berbeda dengan anak sikapnya hanya menerima kepada pelajaran, mereka hanya tergerak untuk mau membaca tetapi sulit untuk bisa terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Membaca merupakan aktivitas kompleks yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik yang terakit dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan. Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman.
5 METODE Pendekatan yang digunakan oleh peneliti pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Denzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2005:5), menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada. Rancangan penelitian adalah kualitatif deskriptif karena peneliti mendeskripsikan atau menggambarkan dengan kata-kata secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat, serta hubungan antara fenomena yang diteliti. Adapun yang dideskripsikan pada penelitian ini adalah sesuai dengan fokus yang diteliti. Yang akan peneliti deskripsikan di dalam penelitian ini adalah sesuai dengan penelitian yaitu tentang minat baca siswa kelas XI IPS di SMA Negeri 1 Lawang. HASIL DAN PEMBAHASAN Minat Baca Siswa Kelas XI IPS pada Matapelajaran Sejarah Membaca merupakan salah satu kegiatan yang sangat penting dalam suatu proses pembelajaran. Menurut Tarigan (1986:7) membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan, dan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata tulis. Karena dengan membaca siswa dapat memperoleh pengetahuan dari buku yang dibaca. Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan pemberian angket minat baca, siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang memiliki minat baca yang berfariasi pada matapelajaran.
6 Minat baca siswa kelas XI IPS 1 Lawang dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok yaitu tinggi, sedang, dan rendah Untuk mengetahui tinggi rendahnya minta baca siswa digunakan angket minat baca siswa pada materi sejarah. Angket minat diberikan kepada 20 siswa kelas XI IPS yang tiap kelas diambil 2 siswa yang memiliki nilai rata-rata paling tinggi dan 2 siswa yang memiliki nilai paling rendah. Data angket minat baca siswa disajikan pada Tebel 1 Tabel 1 Minat Baca Siswa Berdasarkan Angket Skor Motivasi Kategori Σ Siswa 1,00 1,75 Rendah 1 1,76 2,50 Sedang 12 2,51 3,25 Tinggi 7 3,26 4,00 Sangat Tinggi - Berdasarkan Tabel 4.4 diketahui bahwa siswa yang dikategorikan memiliki minat baca rendah 1 orang, minat baca sedang 12 dan siswa yang dikategorikan memiliki minat baca tinggi berjumlah 7 orang. Adapun data lengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 30. Indikator siswa yang memiliki minat baca tinggi adalah: rajin mengunjungi perpustakaan sekolah, rajin mencari berbagai koleksi pustaka, kemanapun pergi selalu membawa bahan bacaan, rajin meminjam buku-buku perpustakaan, selalu mencari koleksi pustaka meskipun tidak ada tugas dari guru, waktu yang disediakan atau digunakan untuk membaca buku-buku yang dimiliki, dan selalu akses terhadap buku-buku atau sumber yang lain seperti internet (Bafadal, 2001).
7 Berdasarkan hasil penelitian dari 20 objek yang diwawancara dan diberi angket diperoleh data bahwa minat baca siswa tersebut sedang. Minat baca siswa tersebut dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu kategori minat baca tinggi, sedang dan rendah. Dari hasil analisis data pengukuran minat baca dengan menggunakan angket, 20 siswa dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu siswa yang memiliki minat baca rendah 1 orang, minat baca sedang 12 dan siswa yang dikategorikan memiliki minat baca tinggi berjumlah 7 orang. Berdasarkan hasil temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar minat baca siswa kelas XI IPS masuk dalam kategori sedang. Siswa yang mempunyai minat baca sedang pada umumnya intensitas mereka berkunjung ke perpustakaan sekolah kira-kira 2 kali dalam seminggu. Selain itu mereka biasanya membaca sejarah untuk mempersiapkan materi sejarah yang akan diajarkan besok dan biasanya sekitar 30 menit untuk membaca buku sejarah dalam setiap kali membaca. Siswa kadang-kadang juga memanfaatkan internet untuk mencari materi sejarah pada saat melakukan diskusi atau mengerjakan tugas. Sementara siswa yang memiliki minat baca tinggi biasanya dilihat dari intensitas mereka dalam berkunjung perpustakaan yaitu antara 2-3 kali perminggu. Ada siswa yang memiliki waktu khusus untuk membaca buku sejarah lebih dari 30 menit. Pada waktu akan menghadapi ulangan siswa bisa mempergunakan waktu sekitar 2 jam bahkan lebih untuk memperdalam materi. Selain itu mereka juga memanfaatkan buku sejarah yang ada di perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar, sekeda mencari jawaban tugas dari guru atau meminjam buku secara individu maupun kolektif untuk kegiatan belajar mengajar di kelas. Siswa yang
8 memiliki minat baca yang tinggi pada matapelajaran sejarah bersedia membaca buku tidak semata-mata untuk memperoleh nilai yang bagus saat ulangan, tetapi untuk menambah pengetahuan sejarah. Untuk siswa baca siswa yang tergolong dalam kategori rendah pada matapelajaran sejarah, dapat dilihat dari kunjungan ke perpustakaan yang hanya 1 kali dalam seminggu dan intensitas membaca yang tidak lebih dari 15 menit dan berbagai alasan yang membuat mereka kurang tertarik dengan buku sejarah. Mereka membaca buku sejarah semata-mata untuk menghadapi ulangan dan mengerjakan tugas dengan harapan memperoleh nilai yang bagus. Membaca merupakan sarana penting bagi setiap orang yang ingin maju. Begitu pula dengan para siwa, membaca merupakan suatu keharusan untuk meningkatkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga hasil belajar. Karena dengan membaca membuat mereka menjadi cerdas, kritis dan mempunyai daya analisa yang tinggi dimana hal tersebut sangat dibutuhkan dalam mempelajari sejarah. Akan tetapi pada kenyataannya banyak siswa lebih banyak siswa yang membaca sejarah hanya berorientasi pada hasil ulangan. Siswa hanya membaca materi sejarah dari buku teks agar bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diberikan guru dalam ulangan. Di perpustakaan SMA Negeri 1 Lawang terdapat banyak buku-buku teks sejarah baik dari Buku Sekolah Elektronik (BSE) (print out) maupun dari penerbitpenerbit lain. Selain buku teks tersebut, juga terdapat buku-buku sejarah yang dapat digunakan sebagi buku referensi. Apabila dimanfaatkan dengan baik oleh siswa tentunya dapat memperdalam, memperluas, dan memperjelas materi pelajaran sejarah yang didapat di dalam kelas. Namun masih sedikit siswa yang memanfatkan buku-
9 buku tersebut. Dari data aktifitas siswa di perpustakaan yang terhitung bulan Desember sampai dengan bulan April, data peminjaman buku siswa kelas XI IPS menunjukkan jumlah rendah dibandingkan dengan siswa kelas XI Bahasa dan XI IPA. Akan tetapi intensitas kunjungan perpustakaan masih biasa dikatakan bersaing dengan kelas XI IPA meskipun tertinggal cukup jauh dari kelas XI Bahasa. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan paparan data dan analisis data dapat disimpulkan bahwa tingkat minat baca siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Lawang tergolong dalam ketegori sedang. Presentase siswa yang memiliki minat baca sedang sebesar 60%, sedangkan siswa yang memiliki minat baca tinggi sebesar 35%. Sisanya sebesar 5% mempunyai minat baca rendah. Indikator siswa yang memiliki minat baca sedang antara lain mengunjungi perpustakaan sekolah 2 kali dalam satu minggu, membaca sejarah untuk mempersiapkan materi sejarah yang akan diajarkan besok dan biasanya sekitar 30 menit untuk membaca buku sejarah dalam setiap kali membaca. Untuk indikator minat baca siswa yang tergolong dalam kategori tinggi, dilihat dari intensitas mereka dalam berkunjung perpustakaan yaitu antara 2 sampai 3 kali perminggu. Siswa memiliki waktu khusus untuk membaca buku sejarah lebih dari 30 menit. Pada waktu akan menghadapi ulangan siswa bisa mempergunakan waktu sekitar 2 jam bahkan lebih untuk memperdalam materi. Selain itu mereka juga memanfaatkan buku sejarah yang ada di perpustakaan untuk kegiatan belajar mengajar. Sedangkan siswa yang termasuk dalam kategori minat baca rendah, dapat dilihat dari kunjungan ke perpustakaan yang hanya 1 kali dalam seminggu dan intensitas membaca yang tidak
10 lebih dari 15 menit dan berbagai alasan yang membuat mereka kurang tertarik dengan buku sejarah. Saran Untuk meningkatkan minat baca siswa pada matapelajaran sejarah khususnya di SMA Negeri 1 Lawang Kelas XI IPS, maka peneliti menyarankan agar guru dan sekolah terus memberikan dorongan dan menumbuhkan minat baca siswa terutama pada mata pelajaran sejarah. Selain itu menyediakan sumber bacaan sejarah yang dapat membangkitkan minat baca siswa dan didukung dengan metode pembelajaran yang dapat meningkatkan minat baca para siswa. DAFTAR RUJUKAN Bafadal, Ibrahim Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Bumi Aksara Gottschalk, Louis Mengerti Sejarah. Jakarta: Yayasan Penerbit Universitas Indonesia Moleong. L. J Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Suwandi, Ihsan Teknik Bimbingan Tesstig Memahami Individu dengan Menggunakan Tes. Malang: Proyek OPF IKIP Malang Tarigan, Hendry Guntur Membaca Berbagai Suatu Ketrampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.
BAB III METODE PENELITIAN. penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015.
16 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Bukateja Pelaksanaan penelitian ini pada kelas X A semester genap tahun ajaran 2014/2015. B. Subyek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS dan PKn merupakan mata pelajaran pokok dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, termasuk pada jenjang sekolah
Lebih terperinciHubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 7 (13) 2014. Universitas Bengkulu Hubungan Antara Kebiasaan Membaca Dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 69 Kota Bengkulu
Lebih terperinciOleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI Tulungagung
PENERAPAN MODEL KOOPERATIF THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VI SDN KENDALREJO 01 KECAMATAN TALUN KABUPATEN BLITAR Oleh ; Ria Fajrin Rizqy Ana Dosen STKIP PGRI
Lebih terperinciOleh: Hermiatun SDN 2 Baruharjo, Durenan, Trenggalek
10 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI SUMBER ENERGI DAN KEGUNAANNYA MELALUI METODE KOOPERATIF PADA SISWA KELAS II SDN 2 BARUHARJO
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Geografi FKIP Unsyiah Volume 2, Nomor 2, Hal 70-77, Mei 2017
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PELAJARAN GEOGRAFI SISWA KELAS X-IPA 3 SMA LABORATORIUM UNSYIAH BANDA ACEH Nurti Aslindiˡ, Hasmunir²,
Lebih terperinciV. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis
V. SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis penelitian dan analisis data yang telah dipaparkan pada bab terdahulu, penelitian ini dapat ditarik
Lebih terperinciArnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP Bima
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTU LKS PADA MATERI GEOMETRI DI KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI 2 KOTA BIMA Arnasari Medekawati Hadi Fakultas Keguruan dan
Lebih terperinciANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR
ANALISIS MUATAN NILAI-NILAI KARAKTER PADA BUKU SISWA KELAS VI SEMESTER 2 SEKOLAH DASAR Latifatul Chabibah, Suharjo dan Muchtar, Universitas Negeri Malang E-mail: latifatul_chabibah@yahoo.com; suharjofipum@yahoo.com;
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW
PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS XI IPA2 SMA BATIK 2 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI OLEH: MIFTACHUL JANNAH
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH
PENERAPAN METODE DRILLS BERBASIS MULTIMEDIA UNTUKMENINGKATKANHASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU KELAS VIII SMPN 2 BANDA ACEH Mirza Fuadi 1, Alamsyah Taher 2, Thamrin Kamaruddin 3 1 Email:
Lebih terperinciOleh: Parliyah SDN 3 Watuagung, Watulimo, Trenggalek
78 JURNAL PENDIDIKAN PROFESIONAL, VOLUME 4, NO. 3, DESEMBER 2015 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATERI PENGARUH SINAR MATAHARI TERHADAP KONDISI ALAM DAN KEHIDUPAN DI BUMI MELALUI METODE EKSPERIMEN
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dampak globalisasi saat ini sangat berpengaruh bagi perkembangan IPTEK dan pendidikan yang ada di Indonesia. Pendidikan di Indonesia selalu berkembang mengikuti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan. Berdasarkan pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah merupakan salah satu mata pelajaran yang menanamkan pengetahuan dan nilai-nilai mengenai proses perubahan dan perkembangan masyarakat Indonesia dan
Lebih terperinciArnot Pakpahan Surel :
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN MENGENAI SISTEM TATA SURYA PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 8 TEBING TINGGI Arnot Pakpahan Surel : arnotpakpahan20@gmail.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perpustakaan adalah kumpulan materi tercetak dan media non cetak dan atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk digunakan pengguna (Sulistyo-Basuki,
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Kondisi Awal
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Berdasarkan hasil observasi pelaksanaan proses pembelajaran sebelum diterapkan pembelajaran menggunakan media pembelajaran dengan menggunakan
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda
Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Siswa di Kelas IV SD Inpres Pedanda Lisna Selfi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE
Prosiding Pluralisme Dalam Ekonomi Dan Pendidikan ISSN 2407-4268 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INOVATIF (INNOVATIVE LEARNING) TIPE PICTURE AND PICTURE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN KETUNTASAN BELAJAR
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan prinsip dan konsep yang bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) diharapakan dapat memberikan pengetahuan (kognitif), yang merupakan tujuan utama dari pembelajaran. Jenis pengetahuan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belajar tidak terlepas dari kehidupan sehari hari. Seorang manusia melakukan belajar yang dilakukan didalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah.
Lebih terperinciLinda Yuliana 1, Ani Nur Aeni 2, Atep Sujana 3. Jl. Mayor Abdurachman No.211 Sumedang
Jurnal Pena Ilmiah: Vol. 1, No, 1 (2016) PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING PADA MATERI ENERGI ALTERNATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV-B SDN CONGGEANG I KECAMATAN CONGGEANG KABUPATEN
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI MELALUI PEMBELAJARAN TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER
Jupe UNS, Vol 2, No 1, Hal 83 s/d 94 Muzayyanah Hidayati, Upaya Peningkatan Motivasi dan Prestasi Belajar Akuntansi Melalui Pembelajaran Tipe Numbered Head Together. Juli 2013. UPAYA PENINGKATKAN MOTIVASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang bemaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami subjek penelitian misalnya
Lebih terperinciHUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP
HUBUNGAN KEBIASAAN MEMBACA KARYA SASTRA DENGAN KEMAMPUAN SISWA MENGAPRESIASI CERPEN DI SMP Ninis Sukma Dahlianti, Syambasril, Deden Ramdani Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Untan, Pontianak
Lebih terperinciUPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)
MELALUI PEMBELAJARAN MODEL CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS) Oleh Muslimin Dosen PNS Kopertis Wilayah II dpk pada FKIP Universitas Muhammadiyah Palembang E-mail: Muslimintendri@yahoo.com Abstrak Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di. dan proaktif dalam melaksanakan tugas pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan selalu muncul bersamaan dengan berkembang dan meningkatnya kemampuan siswa, kondisi lingkungan yang ada di masyarakat, pengaruh informasi
Lebih terperinciPEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO
PEMANFAATAN SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (STUDI PADA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 DLANGGU) KABUPATEN MOJOKERTO Yuli Alfi Rusvita Universitas Negeri Malang E-mail: veeta_zisqind@yahoo.com
Lebih terperinciKata kunci: pembelajaran, project based learning, audiovisual, hasil belajar, geografi
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 BANDAR BARU PIDIE JAYA Shidqi Iskandar 1, Hasmunir
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN BERBICARA SISWA KELAS V SDN SETONO 1 KECAMATAN NGRAMBE KABUPATEN NGAWI MELALUI STRATEGI ORIENTASI TINDAKAN YULI AMBARWATI Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Abstrak: Berdasarkan
Lebih terperinciPROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI 2017
ARTIKEL ILMIAH IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA MINAT MEMBACA SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI Disusun Oleh : RIZQAN ANDRI YUZAL NIM. ERA1D010128 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN
29 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Hasil Tes Akhir Siklus I, II dan III. a. Siklus I Setelah selesai penyajian materi dua kompetensi dasar pada siklus I dilaksanakan tes hasil belejar dalam ulangan harian.
Lebih terperinciMENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI. Oleh. Sartin
1 MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISKUSI PADA SISWA KELAS IV SDN INTI OLAYA KECAMATAN PARIGI Oleh Sartin Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
41 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Kondisi Awal A. Aktivitas Pembelajaran Ekonomi Dalam kegiatan belajar mengajar maupun dalam penugasan, siswa cenderung pasif kurang termotivasi
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Tahap Pra Siklus Penelitian pada tahap pra siklus ini diawali dengan kegiatan pencarian datadata untuk mengetahui kondisi awal yang berkaitan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat disebutkan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proses pembelajaran matematika di SMP N 1 Ngemplak Boyolali masih banyak siswa yang kurang aktif sehingga berdampak pada kurangnya hasil belajar matematika.
Lebih terperinciSyindhora Intan Khayateliana Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn) DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PROBLEM POSING SISWA KELAS XI IPA 4 DI SMA NEGERI 8 MALANG Syindhora Intan Khayateliana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan tidak diperoleh begitu saja dalam waktu yang singkat, namun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat. Tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu kelompok manusia
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan penelitian yang ditujukan untuk mendiskripsikan dan menganalisa
38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Dan Jenis Penelitian. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan rancangan studi kasus dengan berorientasi pada pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan penting dan berpengaruh bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan manusia dapat berkelakuan baik dan mandiri. Permasalahan dalam pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana. diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perpustakaan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan proses mendidik, yaitu suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar mampu menyesuaikan diri sebaik mungkin dengan lingkungannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum merupakan implementasi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mencerdaskan bangsa. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI ILMIAH
MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE DISCOVERY PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VI SD NEGERI 01 TANJUNGSARI PEMALANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI ILMIAH Untuk Memenuhi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti
Lebih terperinciJurnal Serambi PTK, Volume III, No.2, Desember 2016 ISSN :
UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATERI KENAMPAKAN ALAM, SOSIAL DAN BUDAYA SETEMPAT DI KELAS IV SD NEGERI 25 BANDA ACEH 54 Nina Aryani Guru SD Negeri 25 Banda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Proses pembelajaran merupakan proses yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah segala kegiatan pembelajaran yang berlangsung sepanjang masa dalam segala situasi kegiatan kehidupan. Makna pendidikan sendiri tercantum dalam UUR.I.
Lebih terperinciWeni Muliawati SMA Negeri 10 Semarang
PENERAPAN MEDIA LEMBAR KERJA SISWA DAN QUIZ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI PENDAPATAN NASIONAL PADA KELAS X-3 SMA NEGERI10 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2011-2012 Weni Muliawati SMA Negeri 10
Lebih terperinciJURNAL OLEH YENI FARIDA The Learning University
PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS SEJARAH KELAS VII SMP NEGERI 1 MALANG SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2011/2012 JURNAL OLEH YENI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. oleh subjek penelitian secara holistik, dan mendeskripsikannya dalam bentuk
45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif bertujuan untuk memahami fenomena yang
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV MIS Tompo Melalui Pemanfaatan Lingkungan Sekolah Sebagai Sumber Belajar IPA Djelesia, Mestawaty Ahmad, dan MuchlisDjirimu Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di. kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar mata pelajaran fisika di kelas VIII salah satu SMP negeri di Bandung Utara pada semester genap tahun pelajaran 2009-2010,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS CERITA PENDEK SISWA KELAS VII DI MTS NURUL JADID KABUPATEN PROBOLINGGO MELALUI TEKNIK STAD Andriyanto Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Unisma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan secara umum mempunyai suatu arti suatu proses usaha dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan, sehingga menjadi
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN DISKUSI TIPE BUZZ GROUP DENGAN MEDIA PERMAINAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII.6 SMP NEGERI 1 GROBOGAN TAHUN
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING PADA SISWA KELAS X IPS 1 SMA NEGERI 1 SALAMAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh: Hestin Aryani Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 MALANG
1 PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK UNTUK MENINGKATKAN KARAKTER RASA INGIN TAHU DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X MIA 3 SMA NEGERI 6 MALANG Rima Buana Prahastiwi 1, Subani 2, Dwi Haryoto 3 Jurusan Fisika
Lebih terperinciPERBEDAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN BUKAN AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV
PERBEDAAN MEDIA AUDIO VISUAL DAN BUKAN AUDIO VISUAL TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV Ahmad Irfan, Toha Mashudi, Murtiningsih FIP Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang 5 Malang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di. kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah merupakan suatu hal yang sangat melekat di setiap kehidupan manusia, mulai dari masalah yang dengan mudah dipecahkan sampai kepada masalah yang sulit untuk didapatkan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. baik, menghadapi segala tantangan dan tuntutan perubahan lokal, nasional, dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting bagi keberlangsungan hidup manusia, karena melalui pendidikan manusia dapat berproses kearah yang lebih baik, menghadapi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif
68 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bersifat menggambarkan, memaparkan, dan menguraikan objek
Lebih terperinciPENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH ABSTRAK
PENERAPAN METODE DEMONSTRASI BERBANTUAN MEDIA LECTORA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 16 BANDA ACEH Khairunnas 1, Abdul Wahab Abdi 2, M. Yusuf Harun 3 1 Email:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap warga negara mempunyai hak yang sama untuk memperoleh pendidikan serta memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengikuti pendidikan agar memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memungkinkan semua pihak dapat memperoleh informasi dengan cepat dan mudah dari berbagai sumber. Perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan dimulai dari sekolah dasar (SD) sampai sekolah menengah pertama (SMP) yang
Lebih terperinciPENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG
PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS MATERI AKTIVITAS EKONOMI MELALUI MODEL MAKE A MATCH DI KELAS IV SDN II ARYOJEDING KABUPATEN TULUNGAGUNG Farraz Putri Febriani, Suminah PP3 Jalan Ir. Soekarno No. 1 Blitar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fisika merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan sehari-hari, oleh karena itu pembelajaran harus mengajarkan
Lebih terperinciMODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA. Jl. Semarang 5 Malang.
MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MALIA ULFA Prodi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Malang E-mail: malyaulfa@ymail.com
Lebih terperinciPENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH
PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MELALUI STRATEGI INDEX CARD MATCH PADA TEMA ORGAN TUBUH MANUSIA DAN HEWAN SISWA KELAS V SD NEGERI 01 GEBYOG MOJOGEDANG KARANGANYAR TAHUN AJARAN 2014/2015 NASKAH PUBLIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran
Lebih terperinciOleh: Ernawati SMA Negeri 1 Gondang, Tulungagung
Ernawati, Meningkatkan Motivasi Belajar Bahasa Inggris... 175 MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BAHASA INGGRIS POKOK BAHASAN TELLING FUNNY STORIES DENGAN METODE PENDEKATAN BERBASIS AKTIVITAS TERHADAP SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, bisa dikatakan bahwa pendidikan tidak bisa lepas dari kehidupan manusia karena pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perubahan dalam diri individu, dengan belajar anak yang tadinya tidak
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Belajar adalah suatu aktivitas yang sengaja dilakukan oleh individu agar terjadi perubahan dalam diri individu, dengan belajar anak yang tadinya tidak mampu melakukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukan pribadi manusia. Pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik atau buruknya pribadi manusia menurut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. belajar untuk mencapai tujuan belejar tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah sebagai proses pemberian bimbingan terhadap anak oleh orang dewasa dengan sengaja untuk mempengaruhi potensi anak agar mencapai kedewasaan.
Lebih terperinciOleh: Susianik Guru SDN 2 Sukorejo, Trenggalek
Susianik, Upaya Meningkatkan Prestasi Belajar IPA... 157 UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA SISWA KELAS I SD NEGERI 2 SUKOREJO KECAMATAN GANDUSARI KABUPATEN TRENGGALEK MELALUI PERCOBAAN PADA SEMESTER
Lebih terperinciPENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU
PENGARUH MOTIVASI DAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN MELALUI SIKAP TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU Sukmawati, Yon Rizal, dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P.IPS FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro
Lebih terperincipercaya diri siswa terhadap kemampuan yang dimiliki.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Biologi sebagai salah satu bidang studi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu yang besar perannya dalam pendidikan, disamping itu juga belajar biologi
Lebih terperinciNuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP Negeri 1 Kebonagung Kabupaten Demak
STRATEGI BELAJAR PETA KONSEP MODEL RANTAI KEJADIAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS CERITA PENDEK BERDASARKAN CERITA PADA SMP NEGERI 1 KEBONAGUNG KABUPATEN DEMAK Nuraini 1) 1) Staf Pengajar SMP
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
46 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif adalah metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Kegiatan memajukan pendidikan di Indonesia telah dilakukan diantaranya melalui peningkatan pendidikan. Hal ini diwujudkan dalam Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang
Lebih terperinciMeningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA
Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 6 ISSN 2354-614X Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas IV SDK Terpencil Punsung Beau Berbantuan Media Gambar Pada Mata Pelajaran IPA Aswin Mahasiswa Program Guru
Lebih terperinciOut Class Learning dengan Media Realia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Plantae Siswa Kelas X IPA SMA Negeri 2 Demak
JPK 3 (2) (2017): 170-174 Jurnal Profesi Keguruan https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/jpk Out Class Learning dengan Media Realia untuk Meningkatkan Hasil Belajar Materi Plantae Siswa Kelas X IPA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan nilai-nilai. Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan selalu berlangsung dalam suatu lingkungan, yaitu lingkungan pendidikan. Lingkungan ini mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politis, keagamaan, intelektual,
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Oleh: Fitria Damayanti Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia phiethriedamaya@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan memerankan peran yang sangat penting dalam membentuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan memerankan peran yang sangat penting dalam membentuk kualitas suatu bangsa. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah sangat serius menangani bidang
Lebih terperinciPENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NASKAH DRAMA DENGAN MEDIA CERPEN PADA SISWA KELAS XI SMA N 3 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Oleh: Eka Susilowati Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan
32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang diterapkan pada penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan naturalistik. Penelitian kualitatif adalah suatu langkah-langkah
Lebih terperinciPENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO
PENERAPAN METODE INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS di MAN 2 PROBOLINGGO Ira Daniati Universitas Negeri Malang Abstrak Observasi awal diketahui bahwa metode pembelajaran Geografi
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif,
BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, artinya penelitian ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan masalah
Lebih terperinciyang maksimal dalam pencapaian hasil belajar.
1 1 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai komponen yang saling bekerja sama dan salah satu komponen dalam pendidikan adalah sumber belajar. Pendidikan merupakan suatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lembaga pendidikan terdiri dari lembaga pendidikan formal (sekolah), non formal (kursus atau bimbingan belajar), dan lembaga informal (keluarga). Biasanya
Lebih terperinciPenerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik
Penerapan Strategi Pembelajaran Inkuiri Untuk Peningkatan Hasil Pembelajaran IPS Bagi Peserta Didik Khaerul Anam (0700) Mahasiswa Pendidikan Sejarah IKIP Veteran Semarang ABSTRAK Latar belakang masalah
Lebih terperinciKEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO
Abstrak KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MODEL EXAMPLE NON EXAMPLE SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 14 PALOPO IIS SUHARNINGSHI Universitas Cokraoaminoto Palopo suharningshi@gmail.com Jenis penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa merupakan salah satu komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu gagasan atau informasi dari pihak pembicara atau penulis kepada pihak pendengar
Lebih terperinci