PENGARUH STIMULI BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN RUMAH DI PERUMAHAN GRAND TAMANSARI PADA PT WIKA REALTY SAMARINDA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH STIMULI BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN RUMAH DI PERUMAHAN GRAND TAMANSARI PADA PT WIKA REALTY SAMARINDA"

Transkripsi

1 PENGARUH STIMULI BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP PENJUALAN RUMAH DI PERUMAHAN GRAND TAMANSARI PADA PT WIKA REALTY SAMARINDA Syachrul (Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Samarinda) Abstrak Dalam pemasaran perusahaan menggunakan komunikasi pemasaran untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta juga sebagai penentu suksesnya pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen penting komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menganalisa bauran komunikasi pemasaran (iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling) secara simultan dan parsial terhadap penjualan rumah di perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda, dan untuk menganalisa bauran komunikasi pemasaran yang mempunyai pengaruh dominan terhadap penjualan rumah di perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bauran komunikasi pemasaran (iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penjualan rumah di perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Sedangkan bauran komunikasi pemasaran (iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling) secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan rumah di perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda, karena terdapat tiga variabel independen yang tidak berpengaruh signifikan yaitu variabel iklan, promosi penjualan, dan personal selling. Sedangkan acara khusus atau pengalaman merupakan variabel dominan yang mempengaruhi penjualan rumah di perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Kata Kunci: Iklan, Promosi Penjualan, Pengalaman Dan Personal Selling, Penjualan Rumah, PT Wika Realty Samarinda PENDAHULUAN Komunikasi pemasaran merupakan salah satu variable dari bauran pemasaran yang sangat penting yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan produk perusahaan kepada konsumen. Sehingga produk lebih dikenal dan pada akhirnya menuju pada keberhasilan merebut pasar melalui penjualan. Komunikasi pemasaran juga sebagai penentu suksesnya pemasaran. Tujuan dari komunikasi pemasaran menurut Fandy Tjiptono yaitu untuk menyebarkan informasi (komunikasi informatif), mempengaruhi untuk melakukan pembelian atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan mengingatkan khalayak untuk melakukakan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). (2008 : 220). Kegiatan komunikasi pemasaran, konsumen dapat mengetahui tentang kualitas dan keunggulan produk yang ditawarkan perusahaan, Riset / 1905 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:

2 sehingga meningkatkan jumlah pembeli. Dan dengan semakin bertambahnya jumlah pembeli, maka akan meningkatkan penjualan. Demikian hal nya dengan PT Wika Realty Samarinda yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang property yang mengutamakan komunikasi pemasaran dalam setiap kegiatan pemasarannya dengan tujuan meningkatkan penjualan. PT Wika Realty Samarinda dalam komunikasi pemasarannya menggunakan empat dari bauran komunikasi pemasaran yaitu iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh stimuli bauran komunikasi pemasaran secara simultan dan secara parsial terhadap penjualan rumah di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Serta untuk mengetahui pengaruh yang paling dominan dari stimuli bauran komunikasi pemasaran terhadap penjualan rumah di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses kegiatan individu maupun kelompok yang bertujuan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa, melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran barang atau jasa yang bernilai untuk memuaskan dan memenuhi kebutuhan pembeli. Manajemen Pemasaran Manajemen Pemasaran adalah sebagai analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian program-program yang dirancang untuk menciptakan, membentuk, membangun, memelihara dan mempertahankan pertukaran yang menguntungkan dengan sasaran pasar dengan maksud untuk mencapai tujuan perusahaan. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Menurut Rangkuti Marketing Mix atau Bauran Pemasaran atau lebih popular dikenal dengan nama 4P adalah sekumpulan alat pemasaran yang digunakan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan pemasaran, sesuai dengan pasar sasaran yang telah ditetapkan. (2004 : 17). Sebagaimana yang telah dijelaskan diatas bahwa bauran pemasaran terdiri dari beberapa unsur atau variable pemasaran, yaitu: Gambar 2.1 Bauran Pemasaran (Sumber : Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2007 : 23) Keempat unsur diatas telah banyak dijelaskan dan digunakan sebagai strategi pemasaran yang efektif dan keempat unsur tersebut saling berkaitan. Secara garis besar keempat unsur tersebut dapat dijelaskan melalui penjelasan masing-masing sebagai berikut : 1. Product (Produk) Menurut Tjiptono (2008 : 95), Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan atau dikonsumsi pasar sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan. 2. Price (Harga) Menurut Swastha et al (2005:241) Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanannya. 3. Promotion (Promosi) Menurut Swastha et al (2005 : 349), Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. 4. Place (Tempat atau distribusi) Menurut Tjiptono (2008 : 185), Tempat atau distribusi adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat dan saat dibutuhkan). Jadi, bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah kombinasi dari empat variable yaitu product, JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1906

3 price, promotion, place yang merupakan inti dari system pemasaran perusahaan, yang digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Komunikasi Pemasaran Menurut Swastha et al (2005 : 345), Komunikasi Pemasaran adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan oleh pembeli dan penjual, dan merupakan kegiatan yang membantu dalam pengambilan keputusan di bidang pemasaran serta mengarahkan pertukaran agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Tujuan Komunikasi Pemasaran 1. Membangkitkan Keinginan terhadap Kategori Produk Setiap organisasi pemasaran bertujuan untuk meraih konsumen agar memilih produknya dan bukan produk pesaingnya. Konsumen harus mempunyai keinginan terhadap suatu kategori produk terlebih dahulu. Hal ini dimaksud para pemasar dengan membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk, yang juga disebut sebagai usaha menciptakan permintaan primer (Primary Demand). Setiap pengenalan suatu produk baru membawa konsekuensi akan tanggung jawab dari sang inovator untuk membangkitkan keinginan konsumen secara agresif. 2. Menciptakan Kesadaran akan Merek (Brand Awareness) Setelah keinginan akan suatu kategori produk tercipta, para pemasar bersaing satu sama lain untuk mendapatkan bagian dari jumlah total pengeluaran konsumen, setiap pemasar perlu mengarahkan usaha mereka pada penciptaan kesadaran akan merek dan mempengaruhi sikap serta niat positif atas merek. Kesadaran (Awareness) adalah upaya untuk membuat konsumen familiar melalui iklan, promosi penjualan dan komunikasi pemasaran lainnya akan suatu merek, memberikan informasi kepada orang banyak tentang ciri khusus dan manfaatnya, serta menunjukkan perbedaannya dari merek pesaing, dan menginformasikan bahwa merek yang ditawarkan lebih baik ditinjau dari sisi fungsional atau simbolisnya. Mendorong Sikap Positif terhadap Produk dan Mempengaruhi Niat Membeli Jika komunikator sukses menciptakan kesadaran konsumen akan mereknya, konsumen dapat membentuk sikap positif terhadap merek tersebut dan mungkin akan muncul niat untuk membeli merek tersebut, ketika timbul keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang 3. Memfasilitasi Pembelian Iklan dapat menciptakan kesadaran konsumen akan merek dan membangun sikap positif dan sebuah perusahaan dari merek tersebut harus menyediakan tempat-tempat pembelian agar konsumen tidak susah untuk mencarinya dan tidak berkurangnya merek tersebut untuk di beli. (Terence A. Shimp, 2003 : 160). Bauran Komunikasi Pemasaran (Promotion Mix) Bauran Komunikasi Pemasaran atau biasa disebut Promotion Mix terdiri dari 6 (enam) kategori bauran komunikasi pemasaran, yaitu: Riset / 1907 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:

4 1. Periklanan (Advertising) Iklan adalah bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan atau keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Sedangkan yang dimaksud dengan periklanan adalah seluruh proses yang meliputi penyiapan, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan iklan. Iklan mempunyai 4 (empat) fungsi utama, yaitu : a. Menginformasikan khalayak mengenai seluk beluk produk (informative) b. Mempengaruhi khalayak untuk membeli (persuading) c. Menyegarkan informasi yang telah diterima khalayak (remin-ding) d. Menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi (entertainment). (Fandy Tjiptono, 2008 : 226) Iklan mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : a. Daya Sebar Iklan memungkinkan penjual mengulangi pesan berkali-kali. Iklan juga menungkinkan pembeli menerima dan membandingkan pesan-pesan dari berbagai pesaing. Iklan berskala besar menyatakan sesuatu yang positif tentang ukuran, kekuatan dan keberhasilan penjual tersebut. b. Daya Ekspresi yang Besar Iklan memberikan peluang untuk mendramatisir perusahaan tersebut dan produknya melalui penggunaan cetakan, suara dan warna yang berseni. c. Impersonalitas Pendengar tidak merasa wajib memperhatikan atau menanggapi iklan. Iklan adalah suatu monolog di hadapan dan bukan dialog dengan pendengar. (Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2007 : 229) 2. Promosi Penjualan (Sales Promotion) Promosi penjualan adalah bentuk persuasi langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan. Tujuan Promosi Penjualan, yaitu : a. Menarik pelanggan baru b. Mempengaruhi pelanggan untuk mencoba produk baru c. Mendorong pelanggan membeli lebih banyak d. Menyerang aktivitas promosi pesaing e. Meningkatkan impulse buying (pembelian tanpa rencana sebelumnya) f. Mengupayakan kerja sama yang lebih erat dengan pengecer. (Fandy Tjiptono, 2008: 229) Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokkan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut : a. Customer Promotion Promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pelanggan untuk membeli. b. Trade Promotion Promosi penjualan yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang/jasa dari sponsor. c. Sales-force Promotion Promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjual. d. Business Promotion Promosi penjualan yang bertujuan untuk memperoleh pelanggan baru, mempertahankan kontak hubungan dengan pelanggan, memperkenalkan produk baru, menjual lebih banyak kepada pelanggan lama dan mendidik pelanggan. (Fandy Tjiptono, 2008 : 229) Fungsi Promosi Penjualan adalah sebagai berikut : a. Komunikasi Promosi penjualan mendapat perhatian dan mungkin akan mengarahkan konsumen ke produk tersebut. b. Insentif Promosi penjualan menggabungkan suatu konsesi, dorongan atau kontribusi yang memberi nilai bagi konsumen. c. Ajakan Promosi penjualan merupakan ajakan yang jelas untuk terlibat dalam transaksi tersebut JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1908

5 sekarang. (Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2007 : 229) 3. Acara Khusus atau Pengalaman Acara khusus atau pengalaman merupakan perusahaan mensponsori kegiatan dan program-program yang dirancang untuk menciptakan interaksi setiap hari atau interaksi yang berkaitan dengan merek. Keunggulan Acara Khusus atau Pengalaman, yaitu : a. Relevan Acara atau pengalaman yang benar-benar terpilih dapat dilihat sebagai sangat relevan ketika konsumen dibuat terlibat secara personal. b. Terlibat Dengan adanya mutu real-time hidup mereka, para konsumen dapat menemukan acara khusus dan pengalaman dengan lebih aktif terlibat. a. Implisit Acara khusus lebih merupakan soft sell yang tidak langsung. (Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2007 : 230) 4. Hubungan Masyarakat (Public Relation) Public Relation merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini, keyakinan dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang dimaksud dengan kelompokkelompok itu adalah mereka yang terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kegiatan Public Relation meliputi hal-hal sebagai berikut : a. Press Relation Tujuan hubungan dengan pers adalah untuk memberikan informasi yang pantas atau layak dimuat di surat kabar agar dapat menarik perhatian public terhadap seseorang, produk, jasa atau organisasi. b. Product Publicity Aktivitas ini meliputi berbagai upaya untuk mempublikasikan produk-produk tertentu. c. Corporate Communication Kegiatan ini mencakup komunikasi internal dan eksternal, serta mempromosikan pemahaman tentang organisasi. d. Lobbying Lobbying merupakan usaha untuk bekerja sama dengan pembuat undang-undang dan pejabat pemerintah sehingga perusahaan mendapatkan informasiinformasi penting yang berharga. Bahkan kadangkala juga dimaksudkan untuk mempengaruhi keputusan yang akan di ambil. e. Counseling Aktivitas ini dilakukan dengan jalan memberi saran dan pendapat kepada manajemen mengenai masalah-masalah yang berkaitan dengan public dan mengenai posisi dan citra perusahaan. (Tjiptono, 2008 : 231) Tiga sifat Public Relation yang utama, yaitu : b. Kredibilitas yang tinggi Cerita dan fitur yang baru akan lebih otentik dan dapat dipercayai pembaca dibandingkan dengan iklan. c. Kemampuan menangkap pembeli yang tidak hati-hati Hubungan masyarakat dapat menjangkau calon yang lebih suka menghindari wiraniaga dan iklan. d. Dramatisasi Hubungan masyarakat memiliki kemampuan mendramatisasi suatu perusahaan atau produk. (Kotler, 2007 : 230) 5. Penjualan Pribadi (Personal Selling) Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya. Sifat-sifat Personal Selling antara lain : a. Personal Confrontation Adanya hubungan yang hidup, langsung dan interaktif antara 2 orang atau lebih. b. Cultivation Sifat yang memungkinkan berkembangnya segala macam hubungan, mulai dari sekedar hubungan jual beli sampai dengan suatu hubungan yang lebih akrab. c. Response Situasi yang seolah-olah mengharuskan pelanggan untuk mendengar, memperhatikan dan menanggapi. (Tjiptono, 2008 : 224). Aktivitas Personal Selling memiliki beberapa fungsi antara lain sebagai berikut : Prospecting Mencari pembeli dan menjalin hubungan dengan mereka. Targeting Riset / 1909 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:

6 Mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli. Communicating Memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan. Selling Mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan serta menjual produk kepada pelanggan. Servicing Memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan. Information Gathering Melakukan riset dan intelijen pasar. Allocating Menentukan pelanggan yang akan dituju. (Tjiptono, 2008 : 224) Penjual yang ditugaskan untuk melakukan Personal Selling harus memenuhi kriteriakriteria sebagai berikut : a. Salesmanship Penjual harus memiliki pengetahuan tentang produk dan menguasai seni menjual, seperti cara mendekati pelanggan, memberikan presentasi dan demonstrasi, mengatasi penolakan pelanggan dan mendorong pembelian. b. Negotiating Penjual harus mempunyai kemampuan untuk bernegosiasi tentang syarat-syarat penjualan. c. Relationship Marketing Penjual harus tahu cara membina dan memelihara hubungan baik dengan para pelanggan. (Fandy Tjiptono, 2008 : 224) f. Demand Creator Penjual yang harus memiliki kreativitas dalam menjual produk (tangible dan intangible). (Tjiptono, 2008 : 225) 6. Pemasaran Langsung (Direct Marketing) Direct Marketing adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respons yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct marketing, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar. Faktor lain yang mendorong pertumbuhan direct marketing adalah panjangnya antrean di kasir sehingga menyebabkan konsumen harus sabar menunggu sekina lama baru dilayani, padahal mereka sangat diburu waktu. Karakteristik dari Direct Marketing adalah sebagai berikut : a. Disesuaikan dengan orangnya Pesan dapat disiapkan untuk menarik individu yang ingin dituju. b. Mutakhir Sebuah pesan dapat dipersiapkan sangat cepat. c. Interaktif Pesan dapat diubah tergantung pada tanggapan orang. (Philip Kotler & Kevin Lane Keller, 2007 : 230) Berdasarkan tugas dan posisinya, penjual dapat diklasifikasikan menjadi 6 (enam) tipe, yaitu : a. Deliverer (driver sales person) Penjual yang tugas utamanya mengantar produk ke tempat pembeli. b. Order Getter Penjual yang mencari pembeli atau mendatangi pembeli (sifat kerjanya di luar). c. Order Taker Penjual yang melayani pelanggan di dalam outlet (sifat kerjanya di dalam). d. Missionary Sales People (Merchandiser, Retailer) Penjual yang ditugaskan untuk mendidik atau melatih dan membangun goodwill dengan pelanggan atau calon pelanggan. e. Technical Specialist (Technician) Penjual yang harus memiliki atau memberikan pengetahuan teknis kepada pelanggan. Hipotesis Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan sementara terhadap permasalahan yang diselidiki, oleh karenanya dugaan sementara tersebut bisa benar bisa juga tidak. Hal tersebut tergantung atau dapat diketahui apabila data-data yang dikumpulkan telah di uji kebenarannya. JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1910

7 Berdasarkan dasar teori yang dikemukakan sebelumnya dan dari permasalahan yang ada maka hipotesis yang penulis angkat adalah : H0 1 : Bauran Komunikasi Pemasaran secara Simultan Tidak Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Ha 1 : Bauran Komunikasi Pemasaran secara Simultan Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. H0 2 : Bauran Komunikasi Pemasaran secara Parsial Tidak Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Ha 2 : Bauran Komunikasi Pemasaran secara Parsial Berpengaruh Positif dan Signifikan Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. H0 3 : Acara Khusus atau Pengalaman Berpengaruh tapi Tidak Dominan Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. Ha 3 : Acara Khusus atau Pengalaman Berpengaruh Paling Dominan Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda. METODE PENELITIAN Definisi Operasional Agar memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang konsep yang telah dikemukakan sebelumnya, maka perlu dibuat batasan untuk menerangkan lebih lanjut konsep yang digunakan dalam penulisan ini. Definisi operasionalnya adalah sebagai berikut: 1. Komunikasi Pemasaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh PT Wika Realty untuk menjalankan pemasaran produk mereka kepada konsumen, yang mencakup iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling. 2. Iklan adalah suatu media komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Wika Realty yang berupa brosur, iklan media cetak, billboard, adventorial dan spanduk. Untuk memperkenalkan tipe rumah kepada konsumen. 3. Promosi Penjualan adalah suatu media komunikasi pemasaran yang dilakukan PT Wika Realty yang berupa cinderamata, maket, sponsorship, interior rumah contoh dan eksterior rumah contoh. Untuk memperkenalkan tipe rumah kepada konsumen. 4. Acara Khusus atau Pengalaman adalah suatu acara khusus yang dilakukan oleh PT Wika Realty untuk memperkenalkan tipe rumah kepada konsumen melalui kegiatan promosi kawasan atau even. 5. Personal Selling adalah presentasi pribadi oleh PT Wika Realty untuk mensukseskan penjualan dan memperkenalkan produk kepada konsumen melalui pameran dan presentasi. 6. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh PT Wika Realty kepada pasar untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan. Dalam tulisan ini yang dimaksud adalah produk Rumah. 7. Tingkat Penjualan adalah sumber pendapatan perusahaan yang dihasilkan dari penjualan Rumah PT Wika Realty dalam satuan Rupiah dalam jangka waktu 1 tahun. Rincian Data Yang Diperlukan Sesuai dengan permasalahan dan hipotesis dalam pelaksanaan penelitian ini, maka diperlukan data-data sebagai berikut : 1. Gambaran umum PT Wika Realty termasuk sejarah perusahaan dan struktur organisasi. 2. Data mengenai bauran komunikasi pemasaran PT Wika Realty perbulan pada tahun Data penjualan PT Wika Realty perbulan pada tahun Jangkauan Penelitian Lokasi yang diambil sebagai objek penelitian adalah PT Wika Realty yang beralamat di Jalan H. A.M.M. Rifaddin Komplek Perumahan Grand Tamansari Ruko nomor 12A, variablevariable yang diteliti adalah bauran komunikasi pemasaran serta penjualan Rumah selama tahun Alat Analisis dan Pengujian Hipotesis Alat analisis yang digunakan adalah Regresi Berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variable independen (X 1, X 2,... X n ) dengan variable dependen (Y). (Duwi Priyatno, 2010 : 55). Persamaan regresi berganda merupakan rumus untuk mencari pengaruh stimuli bauran Riset / 1911 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:

8 komunikasi pemasaran terhadap penjualan secara keseluruhan maupun masing-masing hubungan antara variable tersebut kemudian ditulis dalam bentuk fungsional dengan model umum persamaan regresi berganda sebagai berikut: Keterangan : Y = Nilai Y yang diprediksi / Penjualan Rumah dalam Rupiah X 1 = Variabel bebas 1 / Iklan X 2 = Variabel bebas 2 / Promosi Penjualan X 3 = Variabel bebas 3 / Acara Khusus atau Pengalaman X 4 = Variabel bebas 4 / Personal Selling a = Konstanta b 1 = Koefisien regresi Variabel Iklan b 2 = Koefisien regresi Variabel Promosi Penjualan b 3 = Koefisien regresi Variabel Acara Khusus/Pengalaman b 4 = Koefisien regresi Variabel Personal Selling e = Error ANALISIS Seperti yang telah di uraikan pada bab sebelumnya peneliti mengemukakan permasalahan mengenai pengaruh stimuli bauran komunikasi pemasaran terhadap penjualan rumah di Perumahan Grand Tamansari pada PT Wika Realty Samarinda, maka berdasarkan hal tersebut peneliti akan membahas permasalah yang ada sehingga permasalahan dapat dipecahkan melalui analisis. Tabel 5.1. Estimasi Pengaruh Variabel Independent terhadap Variabel Dependent secara Simultan signifikan terhadap variable dependent (Y) yaitu penjualan rumah, hal ini terbukti dari hasil Uji F. Pada F test diperoleh 7,754 dengan F signifikan = 0,010 atau F signifikan < 0,05 artinya secara simultan atau serentak variable independent iklan (X 1 ), Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x b n x n + e promosi (Priyatno, penjualan 2010 (X 2 :), 61) acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable penjualan (Y). Pengujian ini juga dilakukan dengan membandingkan F test dengan F tabel, dengan df 1 = 4 dan df 2 = 7 (n-k-1) dan dengan tingkat kepercayaan (Level of Confidence) sebesar 95% atau ( = 0,05) secara searah, maka F tabel 4,120 < F test 7,754. Sehingga terbukti variable independent iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) berpengaruh positif dan signifikan terhadap variable dependent penjualan (Y). Sedangkan kontribusi variable independent iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) terhadap persamaan regresi adalah R 2 = 0,816 yang artinya 81,6% penjualan rumah dipengaruhi oleh variable iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling. Dan sisanya sebesar 18,4% dipengaruhi variable lain (unobserved variable). Maka, hipotesis yang mengatakan bahwa bauran komunikasi pemasaran (iklan, promosi penjualan, acara khusus atau pengalaman dan personal selling) berpengaruh positif dan signifikan secara simultan atau serentak terhadap penjualan dapat diterima. Pembuktian ini juga bisa dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Pada penulisan ini t hitung yang diperoleh adalah sebesar 0,242 sedangkan t tabel dengan df = 7 dan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) secara searah adalah 2,365 atau t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh signifikan secara parsial antara iklan terhadap penjualan. Pembuktian ini juga bisa dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Pada penulisan ini t hitung yang diperoleh adalah sebesar 0,824 sedangkan t tabel dengan df = 7 dan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) secara searah adalah 2,365 atau t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh signifikan secara parsial antara promosi penjualan terhadap penjualan. Dari hasil tabel 5.2 variabel independent yaitu iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) secara simultan berpengaruh positif dan Pembuktian ini juga bisa dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Pada penulisan ini t hitung yang diperoleh adalah sebesar 5,446 sedangkan t tabel dengan df = 7 dan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) secara searah adalah JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1912

9 2,365 atau t hitung > t tabel, maka ada pengaruh signifikan secara parsial antara acara khusus atau pengalaman terhadap penjualan. Pembuktian ini juga bisa dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel. Pada penulisan ini t hitung yang diperoleh adalah sebesar 0,043 sedangkan t tabel dengan df = 7 dan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) secara searah adalah 2,365 atau t hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh signifikan secara parsial antara personal selling terhadap penjualan. PEMBAHASAN Berikut ini adalah pembahasan dari pengaruh masing-masing variabel independent sebagai berikut : 1. Iklan Variabel iklan adalah suatu media komunikasi pemasaran yang berupa brosur, iklan media cetak, billboard, adventorial dan spanduk yang mempunyai tujuan agar calon konsumen atau calon pembeli dapat mengetahui tentang suatu produk. Pada PT Wika Realty Samarinda iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Hal ini dapat ditunjukan dengan coefficients sebesar 11,526 dan nilai t hitung 0,242 yang berarti bahwa t hitung 0,242 < t tabel 2,365. Apabila biaya iklan dinaikkan sebesar Rp. 1,- maka akan meningkatkan penjualan sebesar Rp. 11,526. Iklan tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan, karena perusahaan tetap menganggarkan biaya iklan pada bulan november sebesar Rp , sedangkan pada bulan tersebut perusahaan tidak melakukan penjualan, penjualan baru dilakukan pada bulan desember. 2. Promosi Penjualan Variabel promosi penjualan adalah suatu media komunikasi pemasaran yang berupa cenderamata, maket, sponsorship, interior rumah contoh dan eksterior rumah contoh yang mempunyai tujuan mempengaruhi pelanggan untuk membeli produk baru. Pada PT Wika Realty Samarinda promosi penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Hal ini dapat ditunjukan dengan coefficients sebesar 95,102 dan nilai t hitung 0,824 yang berarti bahwa t hitung 0,824 < t tabel 2,365. Apabila biaya promosi penjualan dinaikkan sebesar Rp. 1,- maka akan meningkatkan penjualan sebesar Rp. 95,102. Promosi penjualan tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan, karena perusahaan tetap menganggarkan biaya promosi penjualan pada bulan oktober sebesar Rp dan november sebesar Rp , sedangkan pada bulan tersebut perusahaan tidak melakukan penjualan, penjualan baru dilakukan pada bulan desember. 3. Acara Khusus atau Pengalaman Variabel acara khusus atau pengalaman adalah suatu media komunikasi pemasaran yang berupa kegiatan promosi kawasan atau event yang mempunyai tujuan untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Pada PT Wika Realty Samarinda acara khusus atau pengalaman berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Hal ini dapat ditunjukan dengan coefficients sebesar 205,754 dan nilai t hitung 5,446 yang berarti bahwa t hitung 5,446 > t tabel 2,365. Apabila biaya acara khusus atau pengalaman dinaikkan sebesar Rp. 1,- maka akan meningkatkan penjualan sebesar Rp. 205,754. Acara khusus atau pengalaman berpengaruh signifikan terhadap penjualan, karena perusahaan tidak menganggarkan biaya acara khusus atau pengalaman pada bulan oktober dan november, dikarenakan pada bulan tersebut perusahaan tidak melakukan penjualan, penjualan baru dilakukan pada bulan desember. 4. Personal Selling Variabel personal selling adalah suatu media komunikasi pemasaran yang berupa pameran dan presentasi yang mempunyai tujuan untuk mensukseskan penjualan dan memperkenalkan produk kepada konsumen. Pada PT Wika Realty Samarinda personal selling tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan. Hal ini dapat ditunjukan dengan coefficients sebesar 3,724 dan nilai t hitung 0,043 yang berarti bahwa t hitung 0,043 < t tabel 2,365. Apabila biaya personal selling dinaikkan sebesar Rp. 1,- maka akan meningkatkan penjualan sebesar Rp. 3,724. Personal Selling tidak berpengaruh signifikan terhadap penjualan, karena perusahaan tetap menganggarkan biaya personal selling pada bulan oktober sebesar Rp dan november sebesar Rp , sedangkan pada bulan tersebut perusahaan tidak melakukan penjualan, penjualan baru dilakukan pada bulan desember. Dari semua variabel independent yaitu iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ), variabel acara khusus atau pengalaman (X 3 ) merupakan variabel independent yang paling dominan pengaruhnya terhadap penjualan (Y). Karena memiliki coefficients yang terbesar yakni 205,754 dan didukung dengan besaran t signifikan maupun t hitung, yang menunjukkan satu-satunya Riset / 1913 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:

10 variabel yang berpengaruh secara signifikan diuji secara parsial. KESIMPULAN Dari uraian pada bab sebelumnya yang peneliti kemukakan dan setelah membahas mengenai Pengaruh Stimuli Bauran Komunikasi Pemasaran Terhadap Penjualan Rumah Di Perumahan Grand Tamansari Pada PT Wika Realty Samarinda. Maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Dari hasil analisis tabel estimasi pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent secara simultan atau dengan menggunakan uji-f diketahui bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) terhadap penjualan (Y), karena F tabel 4,120 < F test 7,754 dengan signifikan 0,010 < 0,05. Yang berarti bahwa H0 1 : ditolak dan Ha 1 : diterima. 2. Dari hasil analisis tabel estimasi pengaruh variabel independent terdiri dari iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) terhadap variabel dependent yaitu penjualan (Y) secara parsial, menunjukkan tidak terdapat hubungan secara parsial antara variabel independent dengan variabel dependent. Karena terdapat tiga variabel yang tidak berpengaruh signifikan yang dapat dilihat nilanya sebagai berikut, hubungan iklan dengan penjualan sebesar 0,126 atau 12,6%, hubungan promosi penjualan dengan penjualan sebesar 0,122 atau 12,2%, hubungan acara khusus atau pengalaman dengan penjualan sebesar 0,893 atau 89,3% dan hubungan personal selling dengan penjualan -0,011 atau 01,1%. Yang berarti bahwa H0 1 : diterima dan Ha 1 : ditolak. Dari hasil analisis tabel estimasi pengaruh variabel independent terdiri dari iklan (X 1 ), promosi penjualan (X 2 ), acara khusus atau pengalaman (X 3 ) dan personal selling (X 4 ) terhadap variabel dependent yaitu penjualan (Y) yang paling dominan atau berdasarkan hasil uji t hitung menunjukkan bahwa variabel yang paling berpengaruh dalam meningkatkan penjualan adalah acara khusus atau pengalaman karena t hitung yang diperoleh adalah sebesar 5,446 sedangkan t tabel dengan df = 7 dan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05) secara searah adalah 2,365 atau t hitung > t tabel dengan signifikan 0,001 < 0,05. Yang berarti bahwa H0 1 : ditolak dan Ha 1 : diterima. SARAN-SARAN Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang dikemukakan tersebut, maka peneliti dapat memberikan saran pada PT Wika Realty Samarinda sebagai berikut: 1. PT Wika Realty Samarinda, hendaknya memperhatikan variabel acara khusus atau pengalaman karena variabel ini memberikan pengaruh yang paling besar terhadap penjualan rumah di Grand Tamansari. Oleh karena itu, variabel acara khusus atau pengalaman perlu mendapat perhatian khusus, namun tidak juga melupakan variabel lainnya yang juga berpengaruh. 2. Pada saat ini bauran komunikasi pemasaran tersebut perlu dipertahankan dan ditingkatkan sehingga dapat mempengaruhi penjualan rumah. Hal ini dapat dimulai dengan memperhatikan indikator penelitian yang kurang mendapat perhatian dari masyarakat, serta melakukan perbaikan terhadap konsep bauran komunikasi pemasaran yang kurang mempengaruhi penjualan rumah. Selain itu juga perlu memperhatikan faktor lain diluar variabel penelitian ini. Melalui peningkatan bauran komunikasi pemasaran, maka penjualan rumah dapat meningkat. DAFTAR PUSTAKA Algifari, 2009, Analisis Regresi Teori Kasus dan Solusi, Edisi Kedua, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Alma, Buchari, 2007, Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Penerbit Alfabeta, Bandung. Assauri, Sofjan, 2009, Manajemen Pemasaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Dharmmesta, Basu Swastha, 2009, Manajemen Penjualan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Dharmmesta, Basu Swastha & Handoko T, Hani, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisis Perilaku Konsumen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta. Dharmmesta, Basu Swastha & Irawan, 2005, Manajemen Pemasaran Modern, Edisi Kedua, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Hasan, Iqbal, 2010, Pokok-pokok Materi Statistik 1 (Statistik Deskriptif), Edisi Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta. Hasan, Iqbal, 2010, Pokok-pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif), Edisi Kedua, PT Bumi Aksara, Jakarta. JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011: Riset / 1914

11 Kotler, Philip & Kevin L, Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid 1, PT Indeks, Jakarta. Kotler, Philip & Kevin L, Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Edisi Kedua Belas, Jilid 2, PT Indeks, Jakarta. Prisgunanto, Ilham, 2006, Komunikasi Pemasaran Strategi dan Taktik, Penerbit Ghalia Indonesia, Bogor. Priyatno, Duwi, 2010, Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS, Penerbit MediaKom, Yogyakarta. Terence A. Shimp, 2003, Periklanan Promosi Aspek Tambahan Komunikasi Pemasran Terpadu, Edisi Kelima, Jilid 1, Penerbit Erlangga, Jakarta. Tjiptono, Fandy, 2008, Strategi Pemasaran, Edisi Ketiga, CV Andi Offset, Yogyaka. Riset / 1915 JURNAL EKSIS Vol.7 No.2, Agustus 2011:

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan.

BAB II LANDASAN TEORI. mengoptimalkan kinerja pemasran untuk mencapai tujuan utama perusahaan, dipengaruhi oleh kegiatan pemasaran yang dilakukan. BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan bagian terpenting yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan, karena untuk terus mempertahankan, berkembang, dan mendapatkan keuntungan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Penjualan dan Penjualan Menurut American Marketing Association (Swastha, 2008:403) manajemen penjualan adalah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan personal

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pemasaran 6 BAB II LANDASAN TEORI 2. 2 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam rangka mencapai tujuan yaitu mempertahankan kelangsungan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang artinya mengatur. Pengaturan dilakukan melalui proses yang diatur berdasarkan urutan dan fungsi fungsi manajemen

Lebih terperinci

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI

Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI Pertemuan 11 STRATEGI PROMOSI I. PENGERTIAN Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi

Lebih terperinci

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9

KOMUNIKASI PEMASARAN. Pertemuan 9 KOMUNIKASI PEMASARAN Pertemuan 9 Komunikasi Pemasaran Sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyaknya jumlah bank menjadikan masyarakat semakin leluasa di dalam memilih bank terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Sementara di sisi lain, pihak bank untuk mempertahankan

Lebih terperinci

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med.

Mata Kuliah. - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2. Ardhariksa Z, M.Med. Mata Kuliah Modul ke: 14Fakultas FIKOM - Markom Industry Analysis- Pemahaman Dan Kajian Tentang Strategi, Taktik & Aplikasi Perusahaan Markom 2 Ardhariksa Z, M.Med.Kom Program Studi Marketing Communication

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Distribution Outlet (distro) dan clothing kini menjadi salah satu bisnis yang sangat pesat perkembangannya di industri kreatif. Tak kurang dari 1000 distro

Lebih terperinci

BENTUK- BENTUK PROMOSI

BENTUK- BENTUK PROMOSI BENTUK- BENTUK PROMOSI Promosi merupakan kegiatan perusahaan mengkomunikasikan produknya kepada konsumen. Komunikasi ini bisa dilakukan dengan cara advertising atau periklanan, direct marketing atau pemasaran

Lebih terperinci

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai

2.2 Bauran Pemasaran Laksana (2008:17) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix) yaitu alat pemasaran yang digunakan untuk mencapai BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan suatu fungsi bisnis yang memegang peranan penting dalam perusahaan. Bidang pemasaran berupaya untuk mengindentifikasi keinginan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu Dwintha (2012) telah melakukan penelitian tentang analisis bauran promosi yang bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh simultan bauran promosi (periklanan,

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CV SOLID BANGUN PERSADA DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CV SOLID BANGUN PERSADA DI PONTIANAK PENGARUH KEBIJAKAN PROMOSI TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA CV SOLID BANGUN PERSADA DI PONTIANAK Nelly Aprilani email: nelly_aprilani@yahoo.com Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAK

Lebih terperinci

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat

Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat BAB 14 PROMOSI Promosi adalah suatu kegiatan bidang marketing yang merupakan komunikasi yang dilaksanakan perusahaan kepada pembeli atau konsumen yang memuat pemberitaan, membujuk, dan mempengaruhi segala

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2009:6) : Pemasaran adalah fungsi organisasi dan seperangkat proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan menyerahkan nilai

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi

BAB II LANDASAN TEORI. penjualan, tujuan penjualan, cara-cara penjualan, faktor yang mempengaruhi BAB II LANDASAN TEORI Landasan teori ini berisikan pengertian dari definisi para ahli, karakterisrik, variabel dan faktor yang berkaitan dengan kerangka yang diteliti. Teori yang digunakan di dalam landasan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan Bauran Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis, pemasaran menjadi komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui pemasaranlah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. mengenai produk dan membujuk terhadap keputusan pembelian kepada para pembeli di BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Promosi 2.1.1.1 Pengertian Promosi Promosi digunakan untuk menginformasikan atau memberitahu kepada orang mengenai produk dan membujuk

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.2 Komunikasi Pemasaran Menurut Kotler dan Keller (2007: 204) Komunikasi Pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler dan Gary A. dalam Sindoro (2000) bauran promosi adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Kotler dan Gary A. dalam Sindoro (2000) bauran promosi adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Promosi Menurut Kotler dan Gary A. dalam Sindoro (2000) bauran promosi adalah ramuan khusus dari iklan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang di pergunakan

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber :

II. LANDASAN TEORI. Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Asuransi Berikut adalah beberapa definisi asuransi menurut beberapa sumber : 1. Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara

Lebih terperinci

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai

PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai PENGERTIAN KOMUNIKASI PEMASARAN/PROMOSI Kegiatan promosi pada organisasi pelayanan kesehatan sangat dibatasi oleh etika, sehingga pemilihan mengenai keputusan promosi harus dipertimbangkan dengan benar.

Lebih terperinci

CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING Tugas ini di disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah E-Bisnis. Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Suyanto, M.

CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING Tugas ini di disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah E-Bisnis. Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Suyanto, M. CUSTOMER RELATIONSHIP MARKETING Tugas ini di disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah E-Bisnis Dosen Pengampu : Prof. Dr. M. Suyanto, M.M Disusun oleh Nama NIM / Kelas : Rio Joko Sunardianto : 09.11.2822

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian ini meneliti tentang strategi komunikasi pemasaran yang dilakukan oleh Lion Star dalam menarik minat konsumen. Dalam bab ini akan membahas tentang konsep dan teori- teori

Lebih terperinci

PENGARUH PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GARUDA KEC.

PENGARUH PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GARUDA KEC. PENGARUH PERIKLANAN DAN PROMOSI PENJUALAN DALAM MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) GARUDA KEC. NGRAMPAL KAB. SRAGEN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pemasaran merupakan kegiatan yang paling penting dalam perekonomian perusahaan. Semua perusahaan berusaha memproduksi dan memasarkan produk

Lebih terperinci

Marketing Communication Management

Marketing Communication Management Modul ke: Marketing Communication Management Ruang Lingkup Bisnis Komunikasi Pemasaran Fakultas FIKOM Mujiono Weto, S.Ikom. Program Studi Advertising & Marketing Communication www.mercubuana.ac.id Abstrak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjualan 2.1.1 Pengertian Penjualan Penjualan adalah sebuah usaha atau langkah konkrit yang dilakukan untuk memindahkan suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, dari

Lebih terperinci

Strategi Promosi Perusahaan dan Loyalitas Pelanggan

Strategi Promosi Perusahaan dan Loyalitas Pelanggan Modul ke: 11 Strategi Promosi Perusahaan dan Loyalitas Pelanggan Widi Wahyudi,S.Kom, SE, MM. Fakultas Desain & Seni Kreatif Program Studi Desain Produk www.mercubuana.ac.id A. Pengertian Strategi Promosi

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION

KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION 1 KEBIJAKAN PROMOSI PADA PT. POS INDONESIA (PERSERO) BANDAR LAMPUNG DALAM MEMASARKAN WESTERN UNION Husna Purnama Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Saburai ABSTRAK Pemasaran adalah salah satu kegiatan

Lebih terperinci

Strategi Promotion (Promosi)

Strategi Promotion (Promosi) Strategi Promotion (Promosi) Definisi Promosi Promosi adalah suatu upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi konsumen aktual maupun konsumen potensial agar mereka mau melakukan pembelian terhadap

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Tidak ada satupun perusahaan yang akan mampu bertahan lama bila perusahaan tersebut tidak melakukan kegiatan memasarkan atau menjual

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran dan bauran pemasaran 2.1.1 Pengertian Pemasaran Dalam menjalankan suatu bisnis pemasaran menjadi suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena melalui

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah titik sentral dari terjadinya kegiatan pemasaran. Tanpa adanya alat-alat pemasaran tersebut, maka tidak akan terjadinya kegiatan pemasaran.

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN Pengertian Manajemen Pemasaran. mendefinisikan manajemen pemasaran sebagai berikut: BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Manajemen Pemasaran 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Kotler yang dikutip oleh Benyamin Molan (2007:6), mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi

BAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi sekarang ini, persaingan di dalam dunia usaha menjadi semakin ketat dan terbuka. Mengingat kondisi persaingan yang dihadapi sekarang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemasaran 2.1.1 PengertianPemasaran Dalam meningkatkan omzet penjualan, perusahaan membutuhkan kegiatan pemasaran sebagai penghubung antara perusahaan dan konsumen. Menurut

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO

ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO ANALISIS PENGARUH PROMOSI DAN INOVASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK BATIK BUNGO PADA RUMAH BATIK VINTO MUARA BUNGO Supriyati, Darham, Herawati Universitas Muara Bungo ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. PENGERTIAN PROMOSI DAN BAURAN PROMOSI 1. Pengertian Promosi Menurut Lupiyodadi(2001 :108), promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilakukan

Lebih terperinci

BAB II KERANGKA TEORI

BAB II KERANGKA TEORI BAB II KERANGKA TEORI 2.1. Pemasaran Pemasaran merupakan suatu proses sosial yang didalamnya indivindu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran memiliki banyak arti secara sederhana ialah pengelolaan hubungan pelanggan yang mengutungkan. Secara luas definisi pemasaran adalah proses sosial

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 TEORI DASAR / TEORI UMUM 2.1.1 DEFINISI PUBLIC RELATIONS Hubungan masyarakat ( humas ) atau yang lebih dikenal dengan istilah Public Relation merupakan serangkaian kegiatan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Bauran Pemasaran Bauran pemasaran memiliki peranan penting dalam mempengaruhi konsumen agar dapat membeli suatu produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga dapat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah proses sosial yang dengan proses itu individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan harus dapat mengarahkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan harus dapat mengarahkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan harus dapat mengarahkan kegiatan usahanya agar dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan dan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, berkembang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KONSUMEN DALAM MENGGUNAKAN JASA BUS ROSALIA INDAH Karina Nidia Nandi Atmay Mahasiswa Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga

BAB I PENDAHULUAN. grafik penjualannya nyaris tak pernah turun, tak terpengaruh tren kenaikan harga BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada saat ini kendaraan sudah menjadi salah satu kebutuhan yang di anggap penting bagi setiap masyarakat di Indonesia, baik itu motor ataupun mobil. Apalagi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS)

ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG. (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) ANALISIS PENGARUH DESAIN, KUALITAS PRODUK DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN HANDPHONE SAMSUNG (Studi Pada Mahasiswa FEB UMS) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Pengertian Manajemen Manajemen berasal dari kata to manage yang berarti mengatur atau mengelola. Manajemen termasuk kelompok sosial. Manajemen adalah bidang yang sangat penting

Lebih terperinci

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 4 No. Jan PENGARUH SALES PROMOTION TERHADAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMBELI KENDERAAN BERMOTOR RODA DUA (Studi Kasus CV. Indah Sakti Rantauprapat) Desmawaty Hasibuan Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE)

Lebih terperinci

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung.

PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. STMIK - AMIK RAHARJA INFORMATIKA MARKETING MANAJAMEN PROMOTION MIX Mengelola Iklan, Personal Selling, Promosi Penjualan, Hubungan Masyarakat dan Pemasaran Langsung. Marketing Mix Product Price Place Promotion

Lebih terperinci

PENJUALAN TATA MUKA (PERSONAL SELLING

PENJUALAN TATA MUKA (PERSONAL SELLING PENJUALAN TATA MUKA (PERSONAL SELLING Penjualan tatap muka adalah persentasi lisan dalam suatu percakapan dengan satu atau lebih calon pembeli dengan tujuan menciptakan penjualan. Menurut kotler dan garry

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI

ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ANALISIS PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BEDAK WARDAH OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi merupakan salah satu elemen yang penting dalam bauran pemasaran, dengan kegiatan promosi perusahaan dapat memperkenalkan suatu produk atau jasa kepada konsumen,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Promosi Pada kegiatan pemasaran terdapat suatu kegiatan yang mempunyai peran penting dalam mengkomunikasikan produk yang dihasilkan oleh perusahaan, kegiatan tersebut

Lebih terperinci

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 ANALISIS PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA PT. R TRANS LOGISTICS

ESENSI, Vol. 19 No. 3 / 2016 ANALISIS PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA PT. R TRANS LOGISTICS ANALISIS PENGARUH BIAYA BAURAN PROMOSI TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN PADA PT. R TRANS LOGISTICS SP Attang Soeseno Andreas Ritonga Institut Bisnis Nusantara Jl. D.I. Panjaitan Kav. 24 Jakarta 13340 (021)

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO

ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO ANALISIS PENGARUH PRODUK, PROMOSI, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN OBAT HERBAL UD. TAZAKKA SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pengertian Pemasaran Menurut Swastha dan Irawan (2008), pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya

Lebih terperinci

Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar

Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar Pengaruh Biaya Periklanan, Biaya Direct Marketing, Dan Biaya Promosi Penjualan Terhadap Nilai Penjualan Tiket Pada Bali Zoo Park Di Singapadu Gianyar Oleh : A.A. Wirmantara ABSTRAK Dalam upaya meningkatkan

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA ANALISIS STRATEGI PEMASARAN BISNIS RETAIL DI LOTTEMART SURAKARTA Dra. Hj. Istiatin, SE. MM istiatinumi@gmail.com Hj. Sudarwati, SE. MM sudarwatiuniba@gmail.com (Dosen Fakultas Ekonomi Manajemen UNIBA)

Lebih terperinci

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang)

PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) PENGARUH BAURAN PEMASARAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN (Survei kepada Konsumen Kendaraan Merek Toyota di Univeritas Brawijaya Malang) Cory Caroline R.M Edy Yulianto Sunarti Fakultas Ilmu Administrasi Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang bersangkutan. Kemampuan keuangan, operasi, akuntansi dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. perusahaan yang bersangkutan. Kemampuan keuangan, operasi, akuntansi dan 23 BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Pemasaran Keberhasilan finansial seringkali tergantung pada kemampuan pemasaran perusahaan yang bersangkutan. Kemampuan

Lebih terperinci

BAB II TELAAH PUSTAKA

BAB II TELAAH PUSTAKA BAB II TELAAH PUSTAKA 2.1.Pemasaran Produk Tjiptono (2004:28) menyatakan konsep pemasaran adalah mencocokkan kemampuan perusahaan dengan kebutuhan dan keinginan konsumen untuk mencapai hubungan mutualisme

Lebih terperinci

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam

melainkan juga sebagai alat untuk mempengaruhi konsumen dalam BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Promosi 1. Pengertian Promosi Kegiatan promosi merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan suatu perusahaan dalam melakukan program pemasaran. Suatu produk yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli

BAB III METODE PENELITIAN. (Sugiyono, 2008). Subyek dalam penelitian ini adalah konsumen yang membeli BAB III METODE PENELITIAN A. Subyek dan Obyek Penelitian Subyek adalah target populasi yang memiliki karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Paradigma Konstruktivisme Paradigma bukanlah teori-teori, namun lebih merupakan cara berfikir atau pola-pola untuk penelitian yang diperluas dan dapat menuju pembentukan suatu

Lebih terperinci

Integrated Marketing Communication

Integrated Marketing Communication Modul ke: 01Fakultas FIKOM Integrated Marketing Communication Pengenalan Periklanan dan Promosi Dra. Tri Diah Cahyowati, Msi. Program Studi Marcomm & Advertising Definisi Pemasaran Proses perencanaan dan

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION INTEGRATED MARKETING COMMUNICATION Modul ke: 01 Fakultas Program Pascasarjana Pokok Bahasan 1. Konsep IMC 2. Manajemen IMC Dr. Inge Hutagalung, M.Si Program Studi Magister Ilmu Komunikasi KONSEP IMC PEMAHAMAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka.

BAB II LANDASAN TEORI. media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Bauran Pemasaran Para pemasar atau bagian pemasaran menggunakan sejumlah alat atau media untuk mendapatkan tanggapan yang diinginkan dari pasar sasaran mereka. Alat-alat tersebut

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK PENGARUH HARGA, PROMOSI DAN FASILITAS PENDUKUNG TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK ABSTRAK Eptarina Rosanti email: eptarina.rosanti89@gmail.com Program Studi Manajemen STIE Widya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di

BAB I PENDAHULUAN. kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha di bidang penjualan mobil yang semakin pesat dapat kita lihat dengan banyaknya dealer atau showroom mobil yang berdiri di Indonesia. Kemajuan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep

BAB 2 LANDASAN TEORI. dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar/Umum Sesuai dengan judul skripsi ini Strategi Promosi PT. Ciptalift Sejahtera dalam Menarik Minat Pelanggan, maka penulis menggunakan teori dan konsepkonsep sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Promosi Promosi adalah salah satu dari empat komponen bauran pemasaran sebagaimana disebutkan oleh Kotler (2005:17) yang mendefinisikan bauran pemasaran (marketing mix) sebagai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Permasaran 1. Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang sangat berperan dalam jalannya roda usaha. Kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya penduduk, maka akan bertambah pula tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin bertambahnya penduduk, maka akan bertambah pula tenaga kerja. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin bertambahnya penduduk, maka akan bertambah pula tenaga kerja. Untuk mengambil dan menempatkan tenaga kerja perlu mendirikan perusahaanperusahaan yang memproduksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Menurut Abdullah dan Tantri (2012:14) Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Pengertian Retail (Eceran) Pengertian Retail menurut Hendri Ma ruf (2005:7) yaitu, kegiatan usaha menjual barang atau jasa

Lebih terperinci

24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No

24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No 24 Jurnal Sangkareang Mataram ISSN No. 2355-929 PENGARUH BIAYA PROMOSI DAN POTONGAN HARGA TERHADAP VOLUME PENJUALAN SEPEDA MOTOR HONDA Studi kasus pada PT. Krida Dinamik Auto Nusa Mataram Oleh: Tama Krisnahadi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang perusahaan akan mendapatkan laba atau keuntungan yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang perusahaan akan mendapatkan laba atau keuntungan yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran Untuk mencapai tujuannya, setiap perusahaan harus dapat mengarahkan kegiatan usahanya agar dapat menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan dan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN SIRUP ABC DI JATEN KARANGANYAR NASKAH PUBLIKASI Oleh : DRAJAT DWI LAKSITO NIM : B 100 080 087 FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang makin modern, masyarakat juga

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan kemajuan teknologi yang makin modern, masyarakat juga BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Penelitian Seiring dengan kemajuan teknologi yang makin modern, masyarakat juga memiliki pola hidup yang lebih bervariasi. Hal ini menuntut perusahaan untuk dapat menghasilkan

Lebih terperinci

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April

Jurnal Manajemen Vol.10 No.3 April Analisis Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Jasa di Lembaga Pendidikan Speaking Karawang H. Sonny Hersona GW, DRS., MM., Asep Muslihat, SE., MM., Tony Setyawan, SE. Abstrak Tujuan penelitian

Lebih terperinci

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN

STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN STRATEGI PROMOSI PERUSAHAAN Serangkaian tindakan dan keputusan mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi Strategi

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B

Diajukan Oleh: ILZA AJRIN ADZANIA B PENGARUH HARGA DAN KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PADA PRODUK SAMSUNG GALAXY YOUNG S 6310 (Studi Kasus pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERCETAKAN BUKU CV. BIMA JAYA DI SURAKARTA

PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERCETAKAN BUKU CV. BIMA JAYA DI SURAKARTA PENGARUH SALURAN DISTRIBUSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PERCETAKAN BUKU CV. BIMA JAYA DI SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

MODUL PERKULIAHAN. 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh MODUL PERKULIAHAN PROMOSI Pokok Bahasan 1. Tujuan Promosi 2. Tipe Promosi Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh Program Pascasarjana Magister Ilmu 52024 Komunikasi 05 Abstrak Promosi sebagai

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan

II. LANDASAN TEORI. Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Pemasaran Kemajuan zaman yang membawa masalah-masalah dan kesempatan-kesempatan baru telah menjadi sebab menariknya pengetahuan pemasaran bagi perusahaanperusahaan, lembaga-lembaga

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di

II. LANDASAN TEORI. Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di II. LANDASAN TEORI A. Strategi Pemasaran 1. Pengertian Manajemen Pemasaran Menurut Phillip Kotler (2002:9): Pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang

Lebih terperinci

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO

PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO PENGARUH ADVERTISING DAN PENGEMBANGAN PRODUK TERHADAP VOLUME PENJUALAN PADA PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA SIDOARJO ( EFFECT OF ADVERTISING AND PRODUCT DEVELOPMENT SALES VOLUME IN PT. MANDALA CAHAYA SENTOSA

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Arni (2004:65) komunikasi organisasi adalah : komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang orang yang sama

BAB 2 LANDASAN TEORI. Arni (2004:65) komunikasi organisasi adalah : komunikasi horizontal atau komunikasi dari orang orang yang sama BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Teori Dasar Umum 2.1.1 Komunikasi Organisasi Menurut Redding dan Sanborn yang dikutip oleh Muhammad Arni (2004:65) komunikasi organisasi adalah : Pengiriman dan penerimaan

Lebih terperinci

ABSTRAK PENDAHULUAN. Aggy Mukhtiara Putra Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Pendapatan Taman Wisata Tirta Sanita Ciseeng Bogor.

ABSTRAK PENDAHULUAN. Aggy Mukhtiara Putra Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Pendapatan Taman Wisata Tirta Sanita Ciseeng Bogor. ABSTRAK Aggy Mukhtiara Putra. 2010050924. Pengaruh Biaya Promosi Terhadap Pendapatan Taman Wisata Tirta Sanita Ciseeng Bogor. Biaya promosi menentukan alat promosi yang akan digunakan, alat promosi yang

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Pemasaran 1. Pengertian Pemasaran Kegiatan pemasaran sudah diketahui semenjak manusia mulai mengenal sistem pembagian kerja dalam masyarakat, sehingga kelompok masyarakat hanya

Lebih terperinci

PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA

PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA PENGARUH PERSONAL SELLING MARKETING DEPARTMENT TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN DI HOTEL ASTON MARINA JAKARTA JESSY PRASETIO Jurusan Hotel Management, Fakultas Ekonomi dan Komunikasi, Universitas

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam meningkatkan dan memahami teori yang di gunakan dalam penelitian ini.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dalam meningkatkan dan memahami teori yang di gunakan dalam penelitian ini. BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1 Tinjauan Teoritis Untuk memudahkan pemahaman atas pokok bahasan mengenai penelitian ini maka di perlukan tinjauan teoritis untuk mempermudah pembaca

Lebih terperinci

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II

INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Modul ke: INTEGRATED MARKETING COMMUNICATIONS - II Aktivitas Promosi (1) Fakultas ILMU KOMUNIKASI SUGIHANTORO, S.Sos, M.IKom. Program Studi MARKETING COMMUNICATIONS & ADVERTISING www.mercubuana.ac.id Pemahaman

Lebih terperinci

BAB II PEMBERIAN HADIAH DAN LOYALITAS NASABAH

BAB II PEMBERIAN HADIAH DAN LOYALITAS NASABAH BAB II PEMBERIAN HADIAH DAN LOYALITAS NASABAH A. Pemberian Hadiah 1. Pengertian Hadiah Hadiah menurut kamus umum Bahasa Indonesia berarti pemberian penghormatan atau disebut juga ganjaran yang diberikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Pemasaran Pemasaran (Marketing) merupakan suatu rangkaian proses kegiatan yang tak hanya mencakup penjualan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan perusahaan jasa,

Lebih terperinci