IKHTISAR EKSEKUTIF. Unit Kerja Anggaran Realisasi Sisa

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "IKHTISAR EKSEKUTIF. Unit Kerja Anggaran Realisasi Sisa"

Transkripsi

1 IKHTISAR EKSEKUTIF Dalam pengelolaan administrasi publik dewasa ini issue kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan hal yang paling menarik dan mengemuka. Tuntutan gencar yang dilakukan oleh masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat, di samping adanya pengaruh globalisasi. Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam tahun 2013 telah membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang merupakan capaian kinerja selama tahun 2013 dimana mengacu pada Rencana Strategis tahun Berdasarkan RENSTRA Ditjen PHU dan Rencana Kinerja tahun 2013 telah ditetapkan anggaran sebesar Rp ,-. Dimana Sampai dengan akhir Desember 2013 telah di realisasi sebesar Rp ,- atau sekitar 81 % dengan demikian sisa anggaran sebesar Rp ,-. Dana DIPA Tahun 2013 adalah untuk membiayai program-program dalam upaya mendukung kinerja Ditjen PHU sebagaimana yang terdapat dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dengan rincian realisasi anggaran sebagai berikut : Tabel realisasi anggaran Ditjen Penyelenggaraan Haji Dan Umrah Unit Kerja Anggaran Realisasi Sisa Sekretariat Direktorat Pembinaan Haji Direktorat Pelayanan Haji Direktorat Pengelolaan Dana Haji JUMLAH Persentase 100% 81 % 19 % Sumber : Bagian Perencanaan dan Keuangan Setditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari anggaran sebesar Rp ,- terdapat realisasi anggaran sebesar Rp ,-. Realisasi anggaran sebesar 81 % memiliki arti bahwa sebagian besar program/kegiatan tahun 2013 dapat terlaksana. Hal ini menunjukkan komitmen kuat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah memenuhi target setiap tahun. yang tentunya berdampak positif pada upaya 1

2 pencapaian sasaran strategis. Kami menyadari ada 19 % anggaran yang belum optimal di tahun 2013, oleh karenanya diperlukan upaya-upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan pola pencapaian kinerja sasaran dan kegiatan di tahun-tahun berikutnya. Dalam tahun 2013 Indonesia juga meraih gelar sebagai penyelenggara haji terbaik dunia dari WHUC (World Hajj and Umra Convention). Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah memiliki tanggung jawab yang sangat luas dan berat dalam mengemban visi misi Kementerian Agama di bidang penyelenggaraan ibadah haji dan selalu berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik kepada jemaah. Visi yang diemban Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah adalah Terwujudnya pembinaan. pelayanan. dan perlindungan kepada jemaah haji dan umrah berdasarkan asas keadilan. transparan. akuntabel dengan prinsip nirlaba. Visi ini dicapai melalui misi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yaitu: 1. Meningkatkan kualitas penyuluhan. bimbingan. dan pemahaman manasik haji. 2. Meningkatkan profesionalisme dan dedikasi petugas haji. 3. Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji melalui pembinaan haji khusus. umrah. dan kelompok bimbingan ibadah. 4. Meningkatkan pelayanan pendaftaran. dokumen. akomodasi. transportasi. dan katering sesuai standar pelayanan minimal penyelenggaraan haji. 5. Memberikan perlindungan kepada jemaah sehingga diperoleh rasa aman. keadilan. dan kepastian melaksanakan ibadah haji. 6. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dana haji serta pengembangan sistem informasi haji. 7. Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Visi dan misi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah ini tetap mengacu pada tema utama perspektif pembangunan yaitu peningkatan tata kelola pemerintahan yang baik. akuntabilitas dan pencitraan. Demikian laporan ikhtisar kinerja Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah tahun dengan harapan di tahun mendatang capaian kinerja tersebut bisa lebih meningkat dan upaya-upaya yang dilakukan melalui program dan kegiatannya juga bisa lebih memberikan kontribusi dalam Peningkatan mutu Penyelenggaraan ibadah Haji dan Umrah dimasa mendatang. 2

3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam dunia birokrasi akuntabilitas suatu instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi. Penyelenggaraan negara yang bersih dan Bebas KKN (Korupsi, Kolusi dan Neopotisme) sebagaimana diamanatkan dalam UU no. 28 tahun 1999 sebagai tindak lanjut Penyelenggaraan ibadah haji merupakan salah satu bentuk pelayanan keagamaan yang sangat penting mengingat pelayanan dibidang tersebut masih menunjukan berbagai kelemahan. Sejumlah langkah telah ditempuh dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan terhadap penyelenggaraaan ibadah haji di tanah air maupun di Arab Saudi. Upaya tersebut terus dilakukan guna perbaikan dan penyempurnaan secara bertahap dan berkesinambungan. Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, mewajibkan setiap instansi pemerintah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan negara untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya, pelaksanaan kebijakan dan program dengan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana strategis, rencana kinerja dan pengukuran kinerja; 1. Untuk maksud tersebut telah ditetapkan Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/IX/6/Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah, yang telah disempurnakan oleh Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan LAKIP; 2. Menindaklanjuti Instruksi Presiden RI Nomor 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah maka ditetapkan Peraturan Menteri Agama Nomor 21 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/ Kerja di lingkungan Departemen Agama; B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Menteri Agama Nomor 10 Tahun 2010 tentang organisasi dan tata kerja Kementerian Agama, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di 3

4 bidang penyelenggaraan haji dan umrah. Dalam BAB V, pasal 242 disebutkan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, dimana Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah mempunyai tugas merumuskan serta melaksanakan kebijakan dan standardisasi teknis di bidang penyelenggaraan haji dan umrah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi: 1. perumusan kebijakan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah; 2. pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan haji dan umrah; 3. penyusunan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang penyelenggaraan haji dan umrah; 4. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi penyelenggaraan haji dan umrah; dan 5. pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah. C. Aspek Strategis Tujuan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2013 adalah : 1. Untuk mengevaluasi pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dalam upaya peningkatan kinerja instansi pemerintah berdasarkan tugas yang harus dipertanggungjawabkan dan mewujudkan aparatur negara yang bersih dan berwibawa; 2. Untuk mengetahui keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan kegiatan/program/ kebijakan sesuai dengan sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; 3. Untuk memberikan stimulasi kepada instansi pemerintah untuk terus menyempurnakan penyelenggaraan pemerintahan yang baik berdasarkan prinsip good governance dan berbasis kinerja. D. Struktur Organisasi Pasal 246 PMA Nomor 10 Tahun 2010 menjelaskan bahwa susunan organisasi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, terdiri atas : 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah; 2. Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah; 3. Direktorat Pelayanan Haji; 4. Direktorat Pengelolaan Dana Haji. 4

5 Struktur Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Berdasarkan PMA No.10 Tahun 2010 Direktur Jenderal Sekretaris Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Direktur Pelayanan Haji Direktur Pengelolaan Dana Haji Sedangkan fungsi dari masing-masing Direktorat adalah sebagai berikut: 1. Sekretariat Ditjen Penyelenggaraaan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi : a. koordinasi dan penyusunan rencana program dan anggaran di lingkungan direktorat Jenderal; b. pelaksanaan urusan keuangan di lingkungan direktorat jenderal; c. penyiapan penyusunan organisasi, tata laksana, kerja sama dan hubungan masyarakat di lingkungan direktorat jenderal; d. penyiapan penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hukum; e. pengelolaan kepegawaian di lingkungan direktorat jenderal; f. pengelolaan sistem informasi haji terpadu di lingkungan direktorat jenderal; dan g. pelaksanaan urusan tata usaha, rumah tangga, perlengkapan dan barang milik/kekayaan negara di lingkungan direktorat jenderal. 2. Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang bimbingan jemaah dan pembinaan petugas haji, serta pembinaan haji khusus dan umrah; b. pelaksanaan kebijakan di bidang bimbingan jemaah dan pembinaan petugas haji, serta pembinaan haji khusus dan umrah; 5

6 c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang bimbingan jemaah dan pembinaan petugas haji, serta pembinaan haji khusus dan umrah; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang bimbingan jemaah dan pembinaan petugas haji, serta pembinaan haji khusus dan umrah; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. 3. Direktorat Pelayanan Haji menyelenggarakan fungsi : a. perumusan kebijakan di bidang pendaftaran, pengelolaan dokumen dan perlengkapan, pelayanan akomodasi dan katering, serta transportasi dan perlindungan jemaah haji; b. pelaksanaan kebijakan di bidang pendaftaran, pengelolaan dokumen dan perlengkapan, pelayanan akomodasi dan katering, serta transportasi dan perlindungan jemaah haji; c. penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pendaftaran, pengelolaan dokumen dan perlengkapan, pelayanan akomodasi dan katering, serta transportasi dan perlindungan jemaah haji; d. pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang pendaftaran, pengelolaan dokumen dan perlengkapan, pelayanan akomodasi dan katering, serta transportasi dan perlindungan jemaah haji; dan e. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. 4. Direktorat Pengelolaan Dana Haji menyelenggarakan fungsi : 1. Penyiapan bahan perumusan visi, misi dan kebijakan di bidang pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji; 1. Perumusan standar, pedoman dan prosedur di bidang pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji; 2. Pelaksanaan kebijakan teknis di bidang pembinaan biaya penyelenggaraan ibadah haji, pemantauan dan evaluasi serta pengembangan sistem informasi haji 3. Pelaksanaan pemberian bimbingan teknis dan evaluasi pelaksanaan tugas pengelolaan biaya penyelenggaraan ibadah haji. 4. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat. Dalam menjalankan tugas penyelenggaraan haji dan umrah Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah dibantu oleh 16 eselon III dan 51 eselon IV ditambah tenaga fungsional lainnya, dengan sebagai berikut: 6

7 Tabel jumlah pegawai per 31 Desember 2013 Eselon Staf Unit Kerja I II III IV TUH Staf Jumlah Sekretariat Ditbina Haji dan Umrah Dityan Haji dan Umrah Ditlola Dana Haji Jumlah Dalam rangka penataan organisasi, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah menyusun PMA Nomor 80 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas PMA Nomor 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama. Adapun perubahan dimaksud adalah pemisahan Direktorat Pelayanan Haji menjadi Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri dan Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri. Sehingga sturktur Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah sebagai berikut : Struktur Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Berdasarkan PMA No.80 Tahun 2013 Direktur Jenderal Sekretaris Direktur Pembinaan Haji dan Umrah Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Direktur Pengelolaan Dana Haji E. Sistem Penyajian Secara garis besar, sistematika penyajian Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah terdiri dari 4 7

8 bab. Bagian awal memuat kata pengantar dan Ikhtisar Eksekutif yang merupakan gambaran sekilas tentang capaian program dalam kaitannya dengan visi dan misi, tujuan dan sasaran program penyelenggaraan haji dan umrah. Dikemukakan pula secara umum perencanaan strategis serta pencapaian kinerja selama tahun anggaran Sedangkan paparan berikutnya dibagi menjadi 4 bab sebagai berikut. Bab I: Pendahuluan, menjelaskan informasi umum tentang latar belakang penyusunan LAKIP Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, kedudukan tugas pokok dan fungsi, aspek strategis, struktur organisasi serta sistem penyajian LAKIP Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama tahun Bab II: Rencana Strategis, menyajikan gambaran singkat tentang visi dan misi, kebijakan strategis, potensi dan permasalahan, indikator kinerja utama (IKU), rencana kinerja, dan penetapan kinerja Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Tahun Bab III: Akuntabilitas Kinerja, menguraikan tentang pengukuran capaian kinerja Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah tahun 2013, yaitu berdasarkan berdasarkan ketujuh sasaran strategis yang telah ditetapkan, yaitu meliputi: (1) Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; (2) Meningkatnya kualitas penyuluhan, bimbingan, dan pemahaman manasik haji; (3) Meningkatnya profesionalisme dan dedikasi petugas haji; (4) Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji melalui pembinaan haji khusus, umrah, dan kelompok bimbingan ibadah; (5) Meningkatnya pelayanan pendaftaran, dokumen, akomodasi, transportasi, dan katering sesuai standar pelayanan minimal penyelenggaraan haji; (6) Meningkatnya perlindungan kepada jemaah sehingga diperoleh rasa aman, keadilan, dan kepastian melaksanakan ibadah haji; (7) Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas dana haji serta pengembangan sistem informasi haji. Bab ini juga menyinggung secara sekilas tentang aspek keuangan serta kendala atau hambatan yang dihadapi. Bab IV: Penutup, memuat simpulan secara singkat tentang keberhasilan atau kegagalan, kendala dan permasalahan serta solusi yang ditetapkan organisasi dalam rangka perbaikan kinerja dimasa yang akan datang. 8

9 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RPJMN Visi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Terwujudnya pembinaan, pelayanan, dan perlindungan kepada jemaah haji dan umrah berdasarkan asas keadilan, transparan, akuntabel dengan prinsip nirlaba. 2. Misi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah 1) Meningkatkan kualitas penyuluhan, bimbingan, dan pemahaman manasik haji; 2) Meningkatkan profesionalisme dan dedikasi petugas haji; 3) Memberdayakan masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji melalui pembinaan haji khusus, umrah, dan kelompok bimbingan ibadah; 4) Meningkatkan pelayanan pendaftaran, dokumen, akomodasi, transportasi, dan katering sesuai standar pelayanan minimal penyelenggaraan haji; 5) Memberikan perlindungan kepada jemaah sehingga diperoleh rasa aman, keadilan, dan kepastian melaksanakan ibadah haji; 6) Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dana haji serta pengembangan sistem informasi haji; 7) Meningkatkan kualitas dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. 3. Tujuan a. Meningkatnya kualitas dukungan manajemen dan dukungan teknis lainnya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah; b. Meningkatnya kualitas penyuluhan, bimbingan, dan pemahaman manasik haji; c. Meningkatnya profesionalisme dan dedikasi petugas haji; d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji melalui pembinaan haji khusus, umrah, dan kelompok bimbingan ibadah; e. Meningkatnya pelayanan pendaftaran, dokumen, akomodasi, transportasi, dan katering sesuai standar pelayanan minimal penyelenggaraan haji; f. Meningkatnya perlindungan kepada jemaah sehingga diperoleh rasa aman, keadilan, dan kepastian melaksanakan ibadah haji; g. Meningkatnya transparansi dan akuntabilitas dana haji serta pengembangan sistem informasi haji. 9

10 4. Sasaran Berdasarkan berbagai tujuan dari misi yang akan diwujudkan dalam jangka waktu lima tahun ( ) itu, maka sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan haji dan umrah adalah terwujudnya penyelenggaraan haji dan umrah yang berkualitas dalam pelayanan, pembinaan, dan perlindungan yang dilaksanakan secara profesional dan berkeadilan sesuai dengan nilai-nilai ke-islaman dan ke- Indonesiaan, serta mengedepankan kepentingan jemaah. Substansi dari sasaran yang ingin dicapai pada indikator kinerja tahun yaitu: 1. Terwujudnya jemaah haji mandiri; 2. Terwujudnya petugas haji profesional dan dedikatif; 3. Terwujudnya standar pelayanan minimal pada seluruh komponen pelayanan haji; 4. Terwujudnya sistem informasi yang handal; 5. Terwujudnya dukungan manajemen yang menyeluruh dalam penyelenggaraan haji; 6. Tersedianya peraturan perundang-undangan yang memadai; 7. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat dalam penyelenggaraan ibadah haji melalui pembinaan haji khusus, umrah, dan kelompok bimbingan ibadah haji; 8. Terwujudnya pemberian perlindungan kepada jemaah sehingga diperoleh rasa aman, keadilan, dan kepastian dalam pelaksanaan ibadah haji. B. Rencana Strategis Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 20 telah dituangkan dalam dokumen Lampiran Keputusan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Nomor: D/55/2010 Tentang Rencana Strategis (Renstra) Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama Tahun , yaitu sebagai berikut: Tabel 2: Rencana Strategis Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama RI PROGRAM / KEGIATAN OUTCOME/OUTPUT INDIKATOR (1) (2) (3) (4) (5) PROGRAM PENYELENGGARAA N HAJI DAN UMRAH Meningkatnya kualitas pembinaan, pelayanan, pengelolaan BPIH serta pengembangan sistem informasi haji dan umrah 10 TARGET (6) UNIT ORGANISA SI PELAKSA NA (7) (8) (9) 1. Indeks Kualitas Pembinaan Haji 30% 40% 50% 60% 75% 2. Indeks Kulaitas Pelayanan Haji 30% 40% 50% 60% 75% 3. Indeks Kualitas Pengelolaan BPIH 30% 40% 50% 60% 75% 4. Indeks Kualitas Pengembangan 30% 40% 50% 60% 75% Informasi Haji 5. Indeks Kualitas Pembinaan umrah 30% 40% 50% 60% 75% Direktorat Jenderal Penyelengga raan Haji dan Umrah

11 1. Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah 1. Tersedianya dokumen anggaran dan kegiatan 2. Meningkatkanya kualitas pelayanan administrasi keuangan 1 Rencana Strategis 1 dok 0 dok 0 dok 0 dok 1 dok 2 Capaian Kinerja 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 3 Rencana Kinerja Tahunan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 4 DIPA/RKA-KL 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 Jumlah rumusan Perencanaan Penyelenggaraan Ibadah haji (Siklus Haji) 6 Kalender kegiatan dan penyerapan anggaran 7 Dokumen laporan pengendalian, pelaporan dan evaluasi program 1 Laporan keuangan yang akuntabel 2 % pegawai yang terbayar gajinya 3 Status laporan keuangan 4 Dokumen serapan anggaran 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 100% 100% 100% 100% 100% WDP WTP WTP WTP WTP 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 5 BKU, buku bank 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 6 Surat perintah membayar 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 7 Kartu pengawasan pencairan 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok anggaran 8 Pelayanan 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg pencairan anggaran 9 Mekanisme 1 keg Administrasi 1 keg 1 keg 1 keg 1 keg anggaran pencairan 3. Meningkatnya kualitas pelayanan 1 SPM dan SPO 50 naskah 85 naskah 5 naskah 160 naskah 200 naskah 2 Siklus pembinaan 6x/tahun 6x/tahun 6x/tahun 6x/tahun 6x/tahun mental dan kinerja pegawai 3 Frekwensi Diklat 20% 22% 23% 24% 25% pegawai 4 Pengisian jabatan 100% 100% 100% 100% 100% Sekretariat Direktorat Jenderal 2. Pembinaan Haji dan Umrah 4. Meningkatnya kualitas administrasi perkantoran dan pelayanan umum 5. Meningkatnya kualitas data dan informasi 1. Tersedianya dukungan mnajemen administrasi pembinaan haji 2. Meningkatnya kualitas bimbingan dan penyuluhan haji 5 Jumlah peraturan perundangundangan 1 Mutu pengelolaan BMN 2 % ketersediaan Sarana dan Prasarana perkantoran 3 Persentase jumlah raung kerja yang kondusif 4 Persentase ketersediaan perlengkapan kantor 5 Persentase ketersediaan peralatan dan mesin 1 Dokumen data dan informasi haji 2 Jumlah aplikasi sistem informasi haji 3 Arsip/dokumen negara perhajian 4 Sistem informasi tata usaha 1 Pelayanan administrasi 5 naskah 10 naskah 17 naskah 25 naskah 35 naskah 50% 80% 90% 95% 100% 40% 60% 70% 75% 85% 40% 60% 70% 75% 85% 25% 50% 65% 80% 90% 30% 50% 65% 80% 90% 2 naskah 2 naskah 2 naskah 2 naskah 2 naskah 4 program 4 program 4 program 4 program 4 program 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket keg keg keg keg keg Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah 2 Penatausahaan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 3 Rumah Tangga 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 4 Koordinasi pembinaan haji 1 Data dan informasi penyuluhan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 2 Materi penyuluhan 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 3 Pengembangan metode penyuluhan 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 11

12 3. Meningkatnya kualitas materi dan sarana bimbingan jemaah 4 Kerjasama dengan media massa cetak dan elektronik 5 Materi penyuluhan (leafet, brosur, dll) 6 Iklan layanan masyarakat 1 Data dan informasi bimbingan jemaah 5 media 9 media 13 media 16 media 20 media eks eks eks eks eks. 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 2 Paket 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 1 dok 2 Materi bimbingan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 3. Pelayanan Haji dan Umrah 4. Meningkatnya kualitas pembinaan petugas 5. Meningkatnya pembinaan dan pengawasan kepada KBIH, PIHK, dan PPIU 1. Tersedianya dukungan manajemen administrasi pelayanan haji 2. Meningkatnya kualitas pelayanan pendaftaran 3. Meningkatnya kualitas pelayanan dokumen haji 4. Meningkatnya pelayanan akomodasi dan konsumsi 5. Meningkatnya kualitas pelayanan transportasi 3 Metode bimbingan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 4 Bimbingan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket manasik 5 Bimbingan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket perjalanan 6 Bimbingan kepada ketua regu dan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket ketua rombongan 7 Jemaah mandiri Materi pembinaan 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 2. Metode pembinaan 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 4 modul 3. Laporan monitoring dan evaluasi petugas 4. Jumlah pembinaan petugas Pemberian izin operasional 20% 20% 20% 20% 20% 2. Pembinaan KBIH 192 KBIH 192 KBIH 192 KBIH 192 KBIH 192 KBIH 3. Pembinaan dan akreditasi PIHK 20% 20% 20% 20% 20% 4. Pembinaan dan akreditasi PPIU 20% 20% 20% 20% 20% 1. Penatausahaan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket Direktorat Pelayanan Haji 2. Tata persurtan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 3. Pelayanan administrasi 4. Koordinasi pelayanan haji 5. Jumlah kegiatan penelitian 1. Pendaftaran 219 jemaah haji kabupaten/ melalui siskohat di kota Kandepag on line 2. Data jumlah jemaah yang terdaftar 3. Rekonsiliasi jumlah jemaah haji yang batal 4. Pengelolaan Siskohat Pusat 5. Pengelolaan Siskohat Provinsi 6. Pengelolaan 219 Siskohat kabupaten/ Kabupaten/Kota kota 1. Dokumen perjalanan haji bagi jemaah dan petugas 2. Pemvisaan 3. Identitas jemaah dan petugas 1. Penyediaan dan pengelolaan Asrama haji 2. Operasional pemberangkatan dan pemulangan jemaah 3. Penyediaan pemondokan dan konsumsi di Arab Saudi 1. Konsolidasi pelayanan transportasi dalam negeri 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 30 kgt 36 kgt 42 kgt 48 kgt 54 kgt 250 kabupaten/ kota kabupaten/ kota kabupaten/ kota kabupaten/ kota paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi 33 provinsi jemaah jemaah 250 kabupaten/ kota jemaah jemaah 300 kabupaten/ kota jemaah jemaah 400 kabupaten/ kota jemaah jemaah 450 kabupaten/ kota jemaah jemaah 2. Penyiapan transportasi udara 2 maskapai 2 maskapai 2 maskapai 2 maskapai 2 maskapai 3. Penyiapan transportasi Arab Saudi 300 bus 300 bus 300 bus 300 bus 300 bus

13 4. Pelayanan restitusi dan asuransi jemaah Pengelolaan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah 1. Tersedianya dukungan manajemen adminsistrasi pengelolaan Dana Haji 2. Tersedianyan dokumen anggaran dan kegiatan BPIH 3. Meningkatnya akuntabilitas pengelolaan dana non-bpih (DAU) 4. Tersedianya laporan pemantauan dan evaluasi 5. Meningkatnya kualitas sistem informasi haji 1. Penatausahaan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 2. Tata persuratan 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 3. Pelayanan administrasi 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 4. Koordinasi pengelolaan Dana Haji 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1. Penyiapan komponen BPIH 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 2. Konsolidasi setoran awal dan pelunasan BPIH 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 3. Laporan neraca BPIH 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 4. Predikat laporan keuangan WTP WTP WTP WTP WTP 1. Pengelolaan dana secara tepat dan mempunyai nilai 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan manfaat 2. Tersusunnya perencanaan dan penggunaan DAU 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen sesuai ketentuan 3. Dokumen laporan keuangan 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 4. Predikat laporan keuangan WTP WTP WTP WTP WTP 1. Laporan hasil pemantauan secara komprehensif 2. Laporan hasil eavaluasi 1. Tersusunnya program pengembangan teknologi informsi haji 2. Terkelolanya sistem informsi haji secara terpadu 3. Terlaksananya monitoring evaluasi sistem informasi haji 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen 1 dokumen Direktorat pengelolaan Dana Haji Program penyelenggaraan haji dan umrah ditetapkan dalam upaya meningkatkan kualitas pembinaan, pelayanan, pengelolaan dana haji serta pengembangan sistem informasi haji dan umrah. Sesuai dengan Renstra Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, yang meliputi: 1. Indeks Kualitas Pembinaan Haji, yang terdiri dari: (a) Peningkatan pembinaan kepada jemaah haji yang diarahkan pada kemandirian jemaah, baik dalam ibadah maupun perjalanan haji, sertifikasi pembimbing haji; (b) Peningkatan profesionalisme dan dedikasi petugas haji diarahkan pada terwujudnya pelayanan prima; (c) Peningkatan mutu PIHK. 2. Indeks kualitas pelayanan haji, yang terdiri dari : (a) Peningkatan pelayanan pendaftaran haji berbasis Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) melalui pengembangan Kantor Kementerian Agama online yang diarahkan pada penyempurnaan sistem first come firts served; (b) peningkatan kualitas pelayanan haji di Arab Saudi. 13

14 3. Indeks kualitas pengembangan informasi haji, yang terdiri dari : (a) Pengembangan sistem informasi haji untuk mendukung pelaksanaan Sistem Pengendalian Manajemen (SPM) yang diarahkan pada percepatan dan pelaksanaan SPM; (b) Pengembangan sistem informasi haji diarahkan pada percepatan, ketepatan dalam pengambilan kebijakan, dan pencitraan penyelenggaraan haji (publikasi online, media cetak dan elektronik); (c) Penyiapan dan penguatan sistem manajemen penyelenggaraan ibadah haji dalam rangka memenuhi dan mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; (d) Penguatan kelembagaan dan ketatalaksanaan diarahkan pada terwujudnya reformasi birokrasi dan keseimbangan dengan beban tugas. 4. Indeks kualitas pembinaan umrah, yang terdiri dari : (a) Peningkatan dan pembinaan akreditasi PPIU; (b) Regulasi peningkatan mutu PPIU; (c) Penyusunan road map PPIU. C. Rencana Kinerja Tahunan Rencana Kinerja merupakan penjabaran dari Rencana Strategis untuk jangka waktu lima tahun yang kemudian dijabarkan dalam rencana kinerja untuk jangka waktu satu tahun. Rencana Kinerja berisi tentang arah kebijakan, kegiatan prioritas dan sasaran kinerja pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah. Sebagai tolok ukur untuk menentukan keberhasilan dan kekurangan dalam pelaksanaan tugas dan fungsi pada Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah maka telah ditetapkan indikator kinerja utama. Adapun Indikator Kinerja Utama Ditjen PHU sebagai berikut: 1. Penyederhanaan prosedur pendaftaran dari 4 kali menjadi 2 kali; 2. Pendirian One Stop Service Pelayanan, Pembinaan, dan Keuangan yang semula tersebar di bebera tempat menjadi terpusat; 3. Peningkatan pelayanan asrama haji dan efisiensi biaya pemeliharaan dan pemanfatan yang optimal sehingga memiliki fungsi ibadah, sosial, dan ekonomis; 4. Percepatan proses pembatalan dari 2 bulan menjadi 15 hari; 5. Meminimalisir jumlah selisih rekon dana dan jumlah pendaftar melalui pendirian bank koordinator; 6. Peningkatan nilai manfaat dana setoran awal; 7. Peningkatan opini atas laporan keuangan dana haji dari WDP menjadi WTP; 14

15 8. Penerapan sistem hedging dan pembiayaan penerbangan sehingga menghemat biaya penerbangan; 9. Percepatan proses perizinan PIHK dan PPIU dari 45 hari menjadi 20 hari; 10. Integrasi sistem informasi SISKOHAT, dokumen dan keuangan untuk mempercepat akses data dan mengurangi mismatch; 11. Pengembangan sistem SISKOHAT menjadi Web Based untuk mempermudah akses dan transparansi informasi publik. 15

16 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA A. Pengukuran Kinerja 1. Pengukuran berdasarkan capaian sasaran strategis Sasaran yang ingin dicapai dalam penyelenggaraan Haji dan Umrah adalah terwujudnya penyelenggaraan Haji dan Umrah yang berkualitas dalam pelayanan, pembinaan dan perlindungan yang dilaksanakan secara profesional dan berkeadilan serta mengedepankan kepentingan jemaah. Berdasarkan sejumlah sasaran strategis yang telah ditetapkan, pencapaian target dan realisasinya dapat diukur melalui hasil kerja dan survey kepuasan jemaah haji oleh BPS. a) Sasaran Strategis 1: Meningkatkan Kualitas Pembinaan Ibadah Haji, yang terdiri dari: (1) Pembinaan Terhadap Penyuluh dan Pembimbing Manasik Haji; (2) Pelatihan Petugas Berbasis Karakter, dengan 1498 petugas yang direncanakan; (3) Pembuatan Video Manasik Haji yang Komprehensif; (4) Peningkatan Pelayanan Petugas Haji. b) Sasaran Strategis 2: Meningkatkan Kualitas Pelayanan Haji, yang terdiri dari: (1) Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Haji dan Persentase Pengembangan Fasilitas Sarana dan Prasarana One Stop Service; (2) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi Udara; (3) Pengembangan Pelayanan Embarkasi; (4) Meningkatkan Pelayanan Akomodasi Jemaah Haji di Arab Saudi; (5) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi Darat di Arab Saudi. c) Sasaran Strategis 3: Meningkatkan kualitas Pengembangan Informasi Haji, yang terdiri dari: (1) Mengintegrasikan Sistem Informasi Haji; (2) Melaksanakan Reformasi Keuangan Haji dan Aset Haji; (3) Menyelenggarakan Reformasi Birokrasi. d) Sasaran Strategis 4: Peningkatan kualitas pembinaan Umrah dalam 1 dokumen, berupa penyusunan road map PPIU, pemutakhiran database PPIU, penyempurnaan aspek regulasi penyelenggaraan ibadah umrah dan penyempurnaan pedoman akreditasi PPIU serta peningkatan pengawasan PPIU. 16

17 B. Analisis Pencapaian Kinerja Hasil pengukuran kinerja Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah berdasarkan Pengukuran Kinerja Kegiatan, program dan kebijakan yang telah dilaksanakan mencapai nilai rata-rata baik. Hasil ini diperoleh berkat kerjasama dan koordinasi SDM yang bekerja optimal sesuai rencana yang telah ditetapkan. Berbagai upaya telah dilakukan oleh Ditjen PHU untuk dapat meraih capaian kinerja yang telah ditetapkan dan untuk meningkatkan kualitas dan pelayanan penyelenggaraan haji. Upaya tersebut antara lain dengan memfokuskan pada peningkatan kualitas dukungan manajemen adan dukungan teknis lainnya dalam penyelenggaraan ibadah haji dan umrah. Dalam upaya merealisasikan program peningkatan kualitas dukungan manajemen dan dukungan teknis, maka disusunlah beberapa sasaran strategis Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah, dari sasaran strategis dapat disusun indikator kinerja dan target pencapaiannya. Berikut kami mencoba menjabarkan capaian kinerja Ditjen Penyelenggaran Haji dan Umrah pertama berupa : Meningkatkan Kualitas Pembinaan Haji, yang terdiri dari (1) Pembinaan Terhadap Penyuluh dan Pembimbing Manasik Haji, dimana berdasarkan data yang ditargetkan sebanyak 10 provinsi, dapat direalisasikan sebanyak 10 provinsi sesuai dengan yang ditargetkan; (2) Pelatihan Petugas Berbasis Karakter, dimana dari petugas yang direncanakan, sebanyak 530 PPIH Arab Saudi yang telah diberikan pelatihan berbasis karakter; (3) Pembuatan Video Manasik Haji yang Komprehensif sebanyak 1 paket dan dapat terealisasikan seluruhnya; (4) Peningkatan Pelayanan Petugas Haji, berdasarkan data hasil survey kepuasan oleh BPS terhadap pelayanan petugas dan pelayanan ibadah adalah sebesar 84,94% (jenis pelayanan Petugas Kloter, Petugas Non Kloter dan Pelayanan Ibadah). Meningkatkan Kualitas Pelayanan Haji, yang terdiri dari: (1) Peningkatan Pelayanan Pendaftaran Haji dan Persentase Pengembangan Fasilitas Sarana dan Prasarana One Stop Service, dimana realisasi untuk pelayanan pendaftaran haji sebanyak 1 dokumen (sesuai dengan target) dan hanya 60% untuk pengembangan sarana dan prasarana One Stop Service; (2) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi Udara, dimana telah tersedia 1 dokumen penjajakan untuk pengadaan pesawat haji sesuai dengan target yang ditetapkan; (3) Pengembangan Pelayanan Embarkasi, dengan target melakukan revitalisasi dan pengembangan asrama haji di 5 lokasi, dapat direalisasikan sebanyak 5 lokasi; (4) Meningkatkan Pelayanan Akomodasi Jemaah Haji di Arab Saudi, dimana terdapat 2 dokumen SOP pemondokan dan katering jemaah haji yang ditargetkan, 17

18 dan dapat terealisasi seluruhnya; (5) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Transportasi Darat di Arab Saudi, dengan realisasi sesuai target yaitu 1 dokumen upgrading transportasi darat (bus antar kota perhajian dan bus shalawat). Berdasarkan hasil survey Kepuasan Jemaah Haji oleh BPS, untuk aspek pelayanan di Arab Saudi yang meliputi Akomodasi/Pemondokan, Katering dan Transportasi mencapai 81,34% (Memuaskan). Pada tahun 2013 Indonesia juga mendapatkan penghargaan dari World Hajj and Umra Convention (WHUC) sebagai penyelenggara ibadah haji terbaik. Meningkatkan kualitas Pengembangan Informasi Haji, yang terdiri dari: (1) Mengintegrasikan Sistem Informasi Haji, dengan realisasi sesuai target, yaitu 1 paket penyediaan layanan sistem informasi haji terpadu; (2) Melaksanakan Reformasi Keuangan Haji dan Aset Haji, dengan indikator kinerja peningkatan nilai manfaat dana haji, pengembangan dana haji dan penyusunan pedoman pengelolaan aset haji dengan target masing-masing 1 dokumen dan dapat terealisasi seluruhnya; (3) Menyelenggarakan Reformasi Birokrasi, reorganisasi struktur Direktorat Pelayanan Haji menjadi Direktorat Pelayanan Haji Dalam Negeri dan Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri berdasarkan PMA Nomor 80 Tahun Diharapkan dengan adanya reorganisasi struktur tersebut kinerja pelayanan haji menjadi lebih baik, perubahan status organisasi KUHI serta pengisian jabatan eselon III dan IV dengan target 3 dokumen dan dapat direalisasikan seluruhnya. 18

19 Foto pelantikan Pejabat Eselon III berdasarkan PMA Nomor 80 Tahun

20 Peningkatan kualitas pembinaan Umrah dalam 1 dokumen, berupa penyusunan road map PPIU sebagai acuan penyelenggaraan ibadah umrah 5 tahun ke depan, pemutakhiran database PPIU, penyempurnaan aspek regulasi penyelenggaraan ibadah umrah dan penyempurnaan pedoman akreditasi PPIU sedang dalam proses harmonisasi dengan Biro Hukum Setjen Kemenag, serta peningkatan pengawasan PPIU dengan dilakukannya penandatanganan MoU antara Ditjen PHU dengan Kepolisian RI. C. Akuntabilitas Keuangan Sesuai DIPA Kementerian Agama Tahun 2013 Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah mendapatkan anggaran sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh tujuh milyar sembilan ratus delapan juta empat ratus tiga ribu rupiah). Anggaran tersebut dialokasikan untuk kegiatan di Sekretariat dan masing masing Direktorat dengan rincian sebagai berikut: 1. Sekretariat Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah memiliki anggaran sebesar Rp Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah memiliki anggaran sebesar Rp Direktorat Pelayanan Haji memiliki anggaran sebesar Rp Direktorat Pengelolaan Dana Haji memiliki anggaran sebesar Rp Harus disadari bersama bahwa diperlukan biaya besar bagi pelaksanaan rencana strategis yang mencakup program dan kegiatan selama 5 (lima) tahun ke depan. Sisi lain yang harus disadari juga bahwa ketersediaan anggaran bagi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah memiliki keterbatasan. Berikut kami sampaikan rincian anggaran dalam upaya mencapai Sasaran Strategis di lingkungan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan umrah sebagai berikut : 1. Sasaran strategis I, meningkatkan kualitas pembinaan ibadah haji, dimana anggaran untuk pembinaan ibadah haji terakomodir dalam APBN Ditjen PHU Tahun

21 sebesar Rp ,-, dan dapat terealisasi sejumlah Rp atau 88,7% (lebih rendah 9,2% dari tahun sebelumnya). Dari anggaran tersebut Ditjen PHU mendapatkan capaian kinerja sebesar 84,94%. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey kepuasan oleh BPS Tahun 2013 terhadap jenis pelayanan petugas dan pelayanan ibadah, yang terdiri dari pelayanan Petugas Kloter, Petugas Non Kloter dan Pelayanan Ibadah di Arab Saudi. 2. Sasaran strategis II, meningkatkan kualitas pelayanan haji, dimana anggaran untuk pelayanan haji terakomodir dalam APBN Ditjen PHU Tahun 2013 sebesar Rp dan dapat dan dapat terealisasi sejumlah Rp atau sebesar 62,9% (lebih tinggi 18,9% dari tahun sebelumnya). Dari anggaran tersebut Ditjen PHU mendapatkan capaian kinerja sebesar 81,34%. Hal ini dapat dilihat dari hasil survey kepuasan oleh BPS Tahun 2013 terhadap jenis pelayanan Akomodasi/Pemondokan, Katering, Transportasi Bus di Arab Saudi. 3. Sasaran Strategis III, meningkatkan kualitas pengembangan informasi haji, dimana anggaran untuk pengembangan informasi haji terakomodir dalam APBN Ditjen PHU Tahun 2013 sebesar Rp dan dapat terealisasi sejumlah Rp atau sebesar 70,8% (lebih rendah 8,7% dari tahun sebelumnya). Dari anggaran tersebut Ditjen PHU mendapatkan capaian kinerja sebesar 82,69%. 4. Sasaran Strategis 4: Peningkatan kualitas pembinaan Umrah, dimana anggaran untuk pengembangan pembinaan umrah terakomodir dalam APBN Ditjen PHU Tahun 2013 sebesar Rp dan dapat terealisasi sejumlah Rp atau sebesar 53,1% (sama dengan tahun sebelumnya). Dari anggaran tersebut Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah mendapatkan capaian kinerja sebesar 63,33%. 21

22 Kesimpulan BAB IV PENUTUP Dalam rangka mencapai visi dan misi Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Kementerian Agama sebagaimana diuraikan terdahulu, maka visi dan misi tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan diwujudkan dalam bentuk berupa rencana strategis , dengan parameter yang telah ditetapkan dapat dicapai dengan baik. Meskipun beberapa kendala dalam mewujudkan sasaran strattegis melalui program-program yang ada sepanjang tahun anggaran selalu ada baik dari sisi kebijakan maupun implementasi secara umum kegiatan dapat dilakukan tanpa kesulitan yang berarti. Dari uraian diatas kami mencoba menyimpulkan hal-hal sebagai berikut : 1. Secara umum sasaran strategis Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang telah dituangkan dalam penetapan kinerja Tahun 2013 dapat berjalan dengan baik hal ini dapat dilihat dari hasil survey BPS terhadap kepuasan jamaah di Arab Saudi yaitu ratarata sebesar 78,08 %, dan mendapatkan penghargaan internasional berupa medali emas dari WHUC (The World Hajj and Umrah Convention) dari United Kingdom sebagai The Best Hajj Pilgrim. 2. Dalam melaksanakan program-program yang telah ditetapkan Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2013 mendapat anggaran sebesar Rp , telah direalisasikan sebesar Rp atau sebesar 81%, dimana angka penyerapan tertinggi terdapat di Direktorat Pembinaan Haji dan Umrah yakni sebesar 89%, sedangkan penyerapan terendah pada Direktorat Pelayanan Haji sebesar 63%. Demikian laporan akuntabilitas kinerja di lingkungan Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah kiranya dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Jakarta, 23 Mei 2014 Direktur Jenderal, Anggito Abimanyu NIP

23 LAMPIRAN 23

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012 NOMOR : 4610/ /01/2012 IA. U M U M

DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN TAHUN ANGGARAN 2012 NOMOR : 4610/ /01/2012 IA. U M U M Kode/Nama Satker : (299202) KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KAB. ACEH TENGAH Halaman : IA. 1 1 Fungsi 09 AGAMA 146.392.000 Sub Fungsi 09.01 PENINGKATAN KEHIDUPAN BERAGAMA 49.250.000 09.03 LITBANG AGAMA 97.142.000

Lebih terperinci

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR

Sekretariat Jenderal KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT JENDERAL 2014 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah yang mewajibkan kepada setiap instansi pemerintah

Lebih terperinci

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang P

2017, No Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang P No.1700, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG. Dana Haji. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 47 TAHUN 2017 TENTANG PENGELOLAAN DANA HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci

Ikhtisar Eksekutif. vii

Ikhtisar Eksekutif. vii Kata Pengantar Laporan Kinerja Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) ini merupakan bentuk akuntabilitas dari pelaksanaan tugas dan fungsi kepada masyarakat (stakeholders) dalam menjalankan visi dan misi

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT JENDERAL TAHUN 2012 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2011 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT

KATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. LAKIP tersebut BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG S etiap instansi Pemerintah mempunyai kewajiban menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) atau Laporan Kinerja pada akhir periode anggaran.

Lebih terperinci

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran

2016, No tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji menjadi Undang- Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 141, Tambahan Lembaran No.383, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENAG.Biaya. Penyelenggaraan Ibadah Haji. Pembiayaan dan Penggunaan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2016 TENTANG PEMBIAYAAN DAN

Lebih terperinci

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014

PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 http://www.tribunnews.com I. PENDAHULUAN Negara kesatuan Republik Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M.

KATA PENGANTAR. Jakarta, 10 Maret 2014 Sekretaris Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Dr. Ir. Syafril Fauzi, M. KATA PENGANTAR Laporan akuntabilitas kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BIRO HUKUM DAN ORGANISASI 2015-2019 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 KATA PENGANTAR Rencana strategis (Renstra) 2015 2019 Biro Hukum dan Organisasi

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1202, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN AGAMA. Organisasi. Tata Kerja. Perubahan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 80 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT BADAN PPSDM KESEHATAN TAHUN 2014 BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2015 KATA PENGANTAR D engan memanjatkan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik Indonesia menjamin

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA www.bpkp.go.id UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa negara Republik

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2016 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Puji dan Syukur kehadirat

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013

RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BPPSDMP TAHUN 2013 BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN JAKARTA - 2012 KATA PENGANTAR Rencana Kinerja Sekretariat Badan Pengembangan Sumber

Lebih terperinci

Mengelola Dana Abadi Umat

Mengelola Dana Abadi Umat Zainal Arifin Mochtar Mengelola Dana Abadi Umat Mencegah korupsi Di Sektor Pengelolaan Haji Analisis UU Nomor 13 Tahun 2008 jo UU 34 2009 (yang mengesahkan Perpu Nomor 2 Tahun 2009) Penyelenggaraan Ibadah

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2014 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel.

RINGKASAN EKSEKUTIF menjadi unit kerja yang mampu mewujudkan pelayanan administrasi dan manajemen yang tertib, cepat, transparan dan akuntabel. RINGKASAN EKSEKUTIF Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor: 61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian, Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014

KATA PENGANTAR. Page i. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Mahkamah Agung RI Tahun 2014 KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Akuntabilitasi Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Direktorat Jenderal Badan Peradilan Umum Tahun 2014 mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015

BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 BMKG BADAN METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH INSPEKTORAT TAHUN 2015 Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720 Phone : (62 21) 65866230, 65866231, Fax : (62

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2012 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.760, 2015 KEMENAG. Ibadah Haji Khusus. Penyelenggaraan.Pencabutan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016

LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 LAPORAN KINERJA SEKRETARIAT DITJEN KESEHATAN MASYARAKAT TAHUN 2016 DIREKTORAT JENDERAL KESEHATAN MASYARAKAT KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2017 1 KATA PENGANTAR Sekretariat Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

K A T A P E N G A N T A R

K A T A P E N G A N T A R K A T A P E N G A N T A R Puji Syukur ke hadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga Bagian Keuangan dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Bagian

Lebih terperinci

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI

PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN IBADAH HAJI TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI No.4845 KESRA. IBADAH HAJI. Penyelenggaraan. Pengelolaan. Pencabutan. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 60) PENJELASAN ATAS UNDANG-UNDANG

Lebih terperinci

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut :

13. Untuk pencapaian kinerja program yang terbagi dalam 2 (dua) program, terlihat nilai pencapaian kinerjanya sebagai berikut : RINGKASAN EKSEKUTIF 1. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Sekretariat Jenderal Tahun 2011 adalah perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid

KATA PENGANTAR. Jakarta, Agustus 2015 Sekretaris Direktorat Jenderal, Abdul Madjid KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan telah selesainya penyusunan Rencana Strategis Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Periode 2015-2019. Dalam rangka

Lebih terperinci

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Bab IV Studi Kasus IV.1 Profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Bab IV Studi Kasus Sebelum melakukan perancangan, akan dipaparkan profil Direktorat Jenderal Perbendaharaan beserta visi, misi, tugas pokok dan fungsi, struktur organisasi, strategi bisnis, strategi TI,

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN 2015 DIREKTORAT JENDERAL PETERNAKAN DAN KESEHATAN HEWAN KEMENTERIAN PERTANIAN KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP

KATA PENGANTAR. Semoga laporan ini bermanfaat. Jakarta, 30 Januari Plt. Kepala Biro Perencanaan. Suharyono NIP KATA PENGANTAR Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tahun 2015 merupakan awal dari implementasi Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 yang ditetapkan dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita- cita bangsa bernegara

Lebih terperinci

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 31/M-DAG/PER/7/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN PERDAGANGAN MENTERI PERDAGANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015

RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB. Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT KEMENTERIAN PANRB Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi 2015 Kata Pengantar Sekretariat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Lebih terperinci

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat

Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat B A B I I I A K U N T A B I L I T A S K I N E R J A Dalam upaya memberi pertanggungjawaban terhadap tingkat pencapaian kinerja, berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran strategis, yang kemudian dijabarkan

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2014 BIRO HUBUNGAN MASYARAKAT SEKRETARIAT DAERAH ACEH 2015 KATA PENGANTAR Alhamdulillahirabbil alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, atas

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN

RENCANA KINERJA TAHUNAN RENCANA KINERJA TAHUNAN SEKRETARIAT BADAN KARANTINA PERTANIAN TA. 2015 BADAN KARANTINA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2014 KATA PENGANTAR Perencanaan Kinerja Tahunan merupakan proses penyusunan rencana

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. No.585, 2010 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KESEHATAN. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1144/MENKES/PER/VIII/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015

FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 2015 RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 2 : RENCANA PENCAPAIAN HASIL (OUTCOME) UNIT ORGANISASI TAHUN ANGGARAN : 215 A. KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA : B. UNIT ORGANISASI : (15) KEMENTERIAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi

Lebih terperinci

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 17 /PER/M.KOMINFO/10/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat :

BAB I PENDAHULUAN. Selanjutnya dengan tersusunnya LAKIP Bagian Hukum, maka diharapkan dapat : BAB I PENDAHULUAN I.1 KONDISI UMUM ORGANISASI B agian Hukum dibentuk berdasarkan Keputusan Kepala BSN Nomor 965/BSN-I/HK.35/05/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Standardisasi Nasional. Bagian

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-33.1-/216 DS2286-196-725-318 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR

Biro Perencanaan KATA PENGANTAR RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) BIRO PERENCANAAN 2014 BIRO PERENCANAAN SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN 2013 KATA PENGANTAR Sesuai dengan INPRES Nomor 7 Tahun 1999, tentang Akuntabilits Kinerja

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru

KATA PENGANTAR. Inspektorat Daerah Kabupaten Barru KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat dan Inayah-NYA Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Inspektorat Kabupaten Barru Tahun 2013 telah selesai

Lebih terperinci

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N

Plt. Sekretaris Jenderal Haris Munandar N KATA PENGANTAR Penyelenggaraan Negara yang Bersih, Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme merupakan tanggung jawab semua instansi pemerintah dalam rangka mewujudkan tata kepemerintahan yang baik (Good

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2015 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

2.1 Rencana Strategis

2.1 Rencana Strategis 2.1 Rencana Strategis Sekretariat Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan () telah menyusun suatu Rencana Strategis (Renstra) dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN

LKIP BPMPT 2016 B A B I PENDAHULUAN B A B I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penilaian dan pelaporan kinerja pemerintah daerah menjadi salah satu kunci untuk menjamin penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis, transparan, akuntabel, efisien

Lebih terperinci

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL

prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan... BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL prasarana yang terdiri dari 1 unit perangkat backup... dikarenakan LAPORAN... KINERJA BIRO PERENCANAAN, KEUANGAN DAN TATA USAHA BADAN STANDARDISASI NASIONAL 2015 LAPORAN KINERJA TAHUN 2015 BIRO PERENCANAAN,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA Kedeputian Pelayanan Publik LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DAN EVALUASI KINERJA 2012 Kedeputian Pelayanan Publik Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Akuntabilitas sebagai salah satu pilar tata kepemerintahan

Lebih terperinci

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA,

SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA, KEPUTUSAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR TAHUN 2017 TENTANG RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA TAHUN 2015 2019 SEKRETARIS JENDERAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat utama untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara. Dalam rangka itu

Lebih terperinci

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

INSPEKTORAT KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Kasih sayang-nya sehingga Laporan Inspektorat Kota Bandung Tahun 2015 ini dapat tersusun Laporan ini merupakan

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN II 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016

PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 PEMANTAUAN DAN EVALUASI CAPAIAN KINERJA KEGIATAN DUKUNGAN MANAJEMEN DAN TEKNIS LAINNYA PADA DITJEN TANAMAN PANGAN TRIWULAN III 2016 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM Kedudukan 0 BAB I PENDAHULUAN 1.1. KONDISI UMUM 1.1.1. Kedudukan Balai Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 52/PMK.1/2011 tanggal 22 Maret 2011 tentang

Lebih terperinci

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH

1.2 TUGAS, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI DIREKTORAT JENDERAL PENGENDALIAN PEMANFAATAN RUANG DAN PENGUASAAN TANAH BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Laporan Kinerja Ditjen dan Penguasaan Tanah Tahun merupakan media untuk mempertanggungjawabkan capaian kinerja Direktorat Jenderal selama tahun, dalam melaksanakan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2014 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. LATAR BELAKANG Sesuai dengan amanat Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat Nomor: XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 0 1 4 A s i s t e n D e p u t i B i d a n g P e m b e r d a y a a n M a s y a r a k a t Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 K a

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO TAHUN 2016 SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI AGRO KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52-53 Jakarta

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

KATA PENGANTAR. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh i KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh Rencana Strategis (Renstra) merupakan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-Undang

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.366, 2015 KEMENAG. Ibadah Umrah. Perjalanan. Penyelenggaraan. PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PERJALANAN IBADAH

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum

BAB I PENDAHULUAN. A. Pandangan Umum BAB I PENDAHULUAN A. Pandangan Umum Konsep dasar akuntabilitas didasarkan pada klasifikasi responsibilitas manajerial pada tiap tingkatan dalam organisasi yang bertujuan untuk pelaksanaan kegiatan pada

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA PERGURUAN TINGGI NEGERI BADAN HUKUM DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG

KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN BPPT KOTA BANDUNG TAHUN 2015 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan Karunianya Reviu Dokumen

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN 2018 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG PENGELOLAAN KEUANGAN HAJI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016

PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG

Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Bab I Pendahuluan A. LATAR BELAKANG Penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan yang tepat, jelas, terukur dan akuntabel merupakan sebuah keharusan yang perlu dilaksanakan dalam usaha mewujudkan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik

LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA. Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LAPORAN KINERJA DITJEN IDP 2016 LAPORAN KINERJA 2016 Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik LKJ DITJEN IDP 2016 2016 LKJ DITJEN IDP KATA PENGANTAR Menjadi penjuru penguatan citra positif Indonesia

Lebih terperinci

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan

Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terselenggaranya Kepemerintahan yang baik, bersih dan berwibawa (Good Governance and Clean Government ) merupakan prasyarat bagi setiap Pemerintahan untuk mewujudkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai dengan dengan amanat Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Kementerian Kesehatan telah menyusun Rencana Strategis

Lebih terperinci

Rencana Aksi Kegiatan

Rencana Aksi Kegiatan Rencana Aksi Kegiatan 2015-2019 DUKUNGAN MANAJEMEN DAN PELAKSANAAN TUGAS TEKNIS LAINNYA PADA PROGRAM KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN KATA

Lebih terperinci

Ringkasan eksekutif sasaran strategis

Ringkasan eksekutif sasaran strategis Ringkasan eksekutif Inspektorat Jenderal sebagai Aparat Pengawas Internal Pemerintah bertanggung jawab untuk terus mengawal perjalanan Reformasi Birokrasi di Kementerian Kesehatan serta mendorong tercapainya

Lebih terperinci

L A P O R A N K I N E R J A

L A P O R A N K I N E R J A L A P O R A N K I N E R J A 2 014 Asisten Deputi Bidang Pendidikan, Agama, Kesehatan, dan Kependudukan Deputi Bidang Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Kabinet Republik Indonesia 2014 Kata Pengantar Dengan

Lebih terperinci

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012

RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN TA. 2012 DIREKTORAT JENDERAL PRASARANA DAN SARANA PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2012 KATA PENGANTAR Sebagai

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH BIRO HUKUM DAN ORGANISASI TAHUN 2015 Dengan diberlakukannya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014

LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 LAPORAN KINERJA BIRO ORGANISASI DAN KEPEGAWAIAN TAHUN 2014 SEKRETARIAT JENDERAL KEMENTERIAN PERTANIAN Jakarta, Januari 2015 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena atas

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Program kegiatan di lingkup BPMPT Provinsi Jawa Barat Tahun Anggaran 2016 mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi

Lebih terperinci

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA

RINGKASAN EKSEKUTIF LAKIP BIRO KESRA RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP) Biro Kesejahteraan Rakyat Setda Provinsi NTT (Biro Kesra) Tahun 2015 merupakan wujud akuntabilitas pelaksanaan Rencana Strategis Biro Kesra Tahun

Lebih terperinci

Independensi Integritas Profesionalisme

Independensi Integritas Profesionalisme BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Independensi Integritas Profesionalisme VISI Menjadi lembaga pemeriksa keuangan negara yang kredibel dengan menjunjung tinggi nilainilai dasar untuk berperan

Lebih terperinci

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017

PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL Tahun Anggaran 2017 Tahun Anggaran 2017 PERJANJIAN KINERJA BADAN INFORMASI GEOSPASIAL (BIG) TAHUN ANGGARAN 2017 I. PENDAHULUAN Sebagaimana diamanatkan di dalam

Lebih terperinci

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI

ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI KEBIJAKAN Reformasi Birokrasi NASIONAL ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI Pengorganisasian Pelaksanaan Tim Pengarah Kementerian/Lembaga Ketua: Pimpinan K/L Sekretaris: Sekjen Anggota: Pejabat Eselon I Pemerintah

Lebih terperinci

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA

LKIP BPMPT 2016 B A B II PERENCANAAN KINERJA B A B II PERENCANAAN KINERJA 2.1 Rencana Strategis BPMPT Provinsi Jawa Barat 2.1.1 Visi dan Misi Rencana Strategis (Renstra) BPMPT merupakan kerangka pelaksanaan kegiatan BPMPT Provinsi Jawa Barat untuk

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP

KATA PENGANTAR. Inspektorat Kabupaten Berau Inspektur, Drs. H. Suriansyah, MM Pembina Utama Muda NIP KATA PENGANTAR Berpedoman pada peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia nomor 29 tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan

Lebih terperinci

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah

kegiatan Direktorat Gizi Masyarakat. Berbagai hambatan dan kendala yang diidentifikasi, telah Pengantar D alam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2015-2019, meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak merupakan salah satu sasaran pokok pembangunan nasional. Untuk

Lebih terperinci

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016

LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 LAPORAN TAHUNAN INSPEKTORAT II KEMENTERIAN KESEHATAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. UMUM Pengawasan intern pemerintah merupakan fungsi manajemen yang penting dalam penyelenggaraan pemerintah. Melalui

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi

LAPORAN KINERJA TAHUN Pusat Data dan Teknologi Informasi LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 Pusat Data dan Teknologi Informasi KATA PENGANTAR Alhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelesaikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2016 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI

Lebih terperinci