PELUANG Matematika Wajib Kelas XI MIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PELUANG Matematika Wajib Kelas XI MIA"

Transkripsi

1 PELUANG Matematika Wajib Kelas XI MIA P A A S Disusu oleh : Markus Yuiarto, S.Si Tahu Pelajara SMA Sata Agela Jl. Merdeka No. Badug

2 PENGANTAR : Modul ii kami susu sebagai salah satu sumber belajar utuk siswa agar dapat dipelajari dega lebih mudah. Kami meajika materi dalam modul ii berusaha megacu pada pedekata kotekstual dega diharapka matematika aka maki terasa keguaaa dalam kehidupa sehari-hari. STANDAR KOMPETENSI :. Megguaka atura statistika, kaidah pecacaha, da sifat-sifat peluag dalam pemecaha masalah. KOMPETENSI DASAR :. Megguaka atura perkalia permutasi da kombiasi dalaam pemecaha masalah.. Meetuka ruag sample suatu percobaa.. Meetuka peluag suatu kejadia da peafsiraaa. TUJUAN PEMBELAJARAN :. Siswa dapat meusu atura perkalia, permutasi da kombiasi secara teliti da serdas.. Siswa dapat megguaka atura perkalia, permutasi da kombiasi secara teliti.. Siswa dapat meetuka baak kemugkia kejadia dari berbagai situasi dega peuh taggugjawab.. Siswa dapat meuliska himpua kejadia dari suatu percobaa.. Siswa dapat meetuka peluag kejadia melalui percobaa dega teku da bear. 6. Siswa dapat meetuka peluag suatu kejadia secara teoritis dega cerdas. Marcoes TP hal

3 ATURAN PERKALIAN PELUANG EX.. Budi mempuai celaa da baju. Berapa baak piliha utuk memasagka celaa da baju? Misal himpua celaa A = {a,a,a} da himpua baju B = {b, b}. a. Diagram poho : b (a,b) a b (a,b) a b b (a,b) (a,b) a b b (a,b) (a,b) Jaditerdapat 6 cara utuk memasagka celaa da baju. b. Tabel silag baju celaa b b a (a,b) (a,b) a (a,b) (a,b) a (a,b) (a,b) c. Pasaga beruruta Atura perkalia himpua A da B ditulis A B, sehigga : A B = {(a,b),(a,b),(a,b),(a,b),(a,b),(a,b)} EX.. Berapa baak bilaga-bilaga bulat positif gajil ag terdiri dari agka da ag dapat disusu dari agka-agka,,, 6, da 7. Jadi baaka cara ada = 7 cara. Marcoes TP hal

4 EX.. Berapa baak bilaga bulat positif kurag dari 00, ag dapat disusu dari agka-agka,,, 6 da 7. kalau tiap bilaga tidak boleh megadug agka ag sama. = = 0 = Jadi seluruha = 9. EX.. Diberika agka ; 0,,,,, da. a. Berapa baak plat omor polisi kedaraa ag dapat dibuat, jika tiap omor terdiri atas agka ag tidak berulag? 6 =0 plat b. Berapa baak bilaga ag dapat disusu, jika tiap bilaga terdiri dari agka berbeda? = 00 bilaga c. Berapa baak bilaga gajil, jika tiap bilaga terdiri agka da boleh ada agka ag berulag? 6 6 = 0 bilaga Marcoes TP hal

5 ATURAN PENGISIAN TEMPAT. Jika ada tempat ag aka diisi oleh objek, maka baaka cara utuk megisi : ( ) ( )... =!. Defiisi Faktorial: Jika adalah bilaga asli maka berlaku:! = ( )! da 0! = da! = EX.. Hituglah :!..0! a. 0! 0!!...0! b !.! 0!... EX. 6. Tetuka ilai ag memeuhi setiap persamaa berikut : 0! a. ( )( ) 7! ! ( )( ) 7! ( )( ) Jadi = 0 9! b. ( )..( )!.! ! ( )..( )!.! ( )..( ) ( )..( ) Jadi = 8 c.!.! 6!( )! Marcoes TP hal

6 Latiha ( )( ) 6.. ( )( ) 0. ( )( )...0 ( )( ).0.9 Jadi =. Berapa baak bilaga bulat positif lebih kecil dari 700, ag dapat disusu dari agka-agka,,, 7 da 9. kalau tiap bilaga tidak boleh megadug agka ag sama.. Masih soal o., kalau bilaga-bilaga itu harus lebih kecil dari 0 da tiap bilaga tidak boleh megadug agka ag sama.. Nomor plat kedaraa bermotor di wilaah Badug da sekitara diawali dega huruf D, kemudia diikuti dega bilaga ag terdiri dari agka da diakhiri dega susua huruf (seperti D SN). Berapa baak o plat kedaraaa bermotor ag dapat disusu dega cara seperti itu.. Dari kota A ke kota B ada jala, dari kota B ke kota ada 7 jala. Berapa cara seseorag pergi dari A ke da kembali lagi ke A melalui B?. Dari agka 0,,,,,,6, da 7 aka dibetuk bilag a gajil ag terletak atara 0 sampai dega 0. Berapa baaka bilaga gajil ag dapat dibetuk jika tidak boleh ada agka ag sama. 6. Tetuka ilai ag memeuhi persamaa berikut : a.! 8 ( )! b. ( )! 6( )! Marcoes TP hal 6

7 PERMUTASI. Permutasi adalah pegelompoka sebagia atau keseluruha usur dega memper hatika uruta.. Meetuka baaka permutasi. P r! ( r)! dega r EX. 7. Baaka permutasi dari kata ANI ag diambil usur adalah :! P! ( )! 6 EX. 8. Berapa kedaraa ag dapat diberika plat omor polisi dari agka,,,, tapa ada agka ag berulag, jika tiap omor terdiri atas agka? =, r =, sehigga :! P! 0 ( )! EX. 9. Tetuka ilai dari persamaa a. 7 P 6. P! ( )! ( )! ( )! 7 6.( ) ( )! ( )( )! 6.( ) 7 7( ) 6.( ) b. P P Marcoes TP hal 7

8 . Permutasi dega beberapa usur ag sama :! Pk,, m k!.!.m! Sarat : (k + + m) EX. 0. Baaka permutasi dari kata MATEMATIKA adalah : P 0!!.!.!. Permutasi Siklis:.00 susua Permutasi SIKLIS adalah permutasi ag dibuat dega meusu usur secara meligkar meurut putara tertetu. Perhatika : siklis) = ( )! A B B A Posisi Posisi Apakah posisi berbeda dega susua pada posisi? Posisi = Posisi, jadi terdapat cara atau ( )!. Marcoes TP hal 8

9 EX.. Jika terdapat siswa duduk meligkar pada meja budar maka posis ag mugki : Jika formasia pada titik pagkal A : A A A D B B D D B A A A B D B D D B Dega cara ag sama dapat dibuat formasi ligkara utuk titik pagkal B,, da D, sehigga didapat :. ABD 7. BAD. ABD 9. DAB. ABD 8. BAD. ADB 0. DAB. ABD 9. BAD. BAD. DBA. ADB 0. BDA 6. BDA. DBA. ADB. BDA 7. DAB. DAB 6. ADB. BDA 8. DBA. DBA Dari susua tersebut terdapat 6 susua ag berbeda aitu ABD, ABD, ABD, ADB, ADB, da ADB. Dega megguaka rumus, maka : P siklis = ( )! =! = 6 cara EX.. Diketahui terdapat 6 orag aka meempati 6 kursi ag megeliligi sebuah meja budar. Berapa baak susua ag dapat terjadi? Marcoes TP hal 9

10 = 6, sehigga : Psiklis=(6 )! =! = 0 EX.. Dega berapa cara 8 orag dapat duduk megeliligi sebuah meja budar, jika : a. Mereka dapat duduk dimaa saja. Psiklis = (8 )! = 7! =.00 cara b. orag ag ditetuka tidak boleh duduk berdampiga. Jika orag tertetu selalu berdampiga =!.(6 )! =!.! = 70 cara Jadi orag tertetu tidak boleh berdampiga ada = =.0 cara. EX.. Dalam berapa carakah orag laki-laki da orag perempua dapat duduk megeliligi sebuah meja budar, jika setiap orag perempua diapit oleh dua orag laki-laki? Bila setiap perempua selalu berdampiga/tiap laki-laki selalu berdampiga : =!.!.(-)! = 76 cara Sedagka setiap posisi ag mugki : = (8 )! =7! =.00 cara Jadi baak susua bila tiap perempua diapit laki-laki : = =.6 cara. Pemutasi berulag : Pr (berulag) = r EX.. Diketahui agka-agka,,,,, 6 da 7 aka dibetuk bilaga-bilaga ag terdiri dari agka dega agka-agka boleh berulag. Berapa baak bilaga ag dapat dibetuk? = 7, r =, sehigga : Pberulag = 7 = KOMBINASI Marcoes TP hal 0

11 . Kombiasi adalah pegelompoka sebagia atau seluruh usur tapa memperhatika uruta.. Meetuka baak kombiasi : r =! r!( r)!. r = r, r da, r {0,,,,...} = o = = = EX. 6. Baak kombiasi dari agka,, ag diambil usur adalah : =, r =, sehigga :!, aitu :(,), (,), da (,)!.! EX. 7. Berapa baak jabat taga ag bergatia dalam suatu pertemua ag dihadiri oleh 0 orag? 0! 0.9 = 0, r =, sehigga : 0.!.8! Jadi baak jabat taga ag terjadi sebaak kali. EX. 8. Jika seseorag mempuai buah uag logam Rp,-, buah Rp 0,-, da buah Rp 00,- dalam sakua. Berapa baak cara pegambila sejumlah uag dalam sakua? NB : =, sehigga baak cara = = = cara. Baak semua kombiasi dari usur ag diambil atau atau... atau usur adalah... EX. 9. Diberika himpua A = {,,,, }. Tetuka baak himpua bagia dari A ag beraggotaka : a. usur Marcoes TP hal

12 !. r =, da =, sehigga 0!.!. b. Lebih atau sama dega usur r, berarti r = da r =, sehigga :!!!.!!.0! c. Palig baak usur r, berarti r = 0, r =, r = da r =, sehigga : 6!!!! 0 0 0!.!!.!!.!!.! 0 EX. 0. Sebuah orgaisasi beraggotaka orag, diatara berprofesi sebagai guru. Dalam berapa carakah sebuah paitia dapat dipilih ag beraggotaka orag termasuk sekurag-kuraga guru? =, r =, sehigga : Total cara pemiliha orag dari orag =!..!.!. 00 cara.!.0.9 Baak cara pemiliha orag tapa guru = 0 cara.!.8!.. Baak cara pemiliha orag ag termasuk sekurag-kuraga guru : cara. EX.. Tetuka ilai ag memeuhi persamaa kombiasi berikut : a., = 7 b., = c. 7, = Marcoes TP hal 6

13 Marcoes TP hal. Pejabara Biom Newto : i i i i. ) ( 0 Suku k ( r + ) = r r r r U Koef. r r r r r b a.. EX.. Jabarka biom berpagkat berikut ii : a. ( ) ) ( ) ( ) ( ) ( ).(. i i i i b. ) ( ) (. ) (. ) (. ) ( ) (. ).( i i i i EX.. Tetuka suku kelima dari biomium : a. ( ) =, r = sehigga :!.!! ).(. U

14 b. 8 ( ) 8 8 U ( ). 8! ( ).!.! EX.. Tetukakoefisie dari pejabara biom berikut : a. ( ) Koef b. ( ) Koef Marcoes TP hal

15 Latiha. Berapa baak cara 0 orag duduk pada sebuah kursi ag haa dapat diduduki oleh 6 orag?. Berapa baak cara jika soal a terdapat ketetua orag tertetu selalu berdampiga.. Tiga buah buku ag berbeda, 6 buah buku fisika ag berbeda da buah buku kimia ag berbeda disusu pada suatu rak. Berapa baaka cara utuk meusu buku-buku itu. Jika : a. buku-buku ag bersubjek sama harus diletakka berdampiga. b. haa buku-buku fisika ag diletakka berdampiga c. harus ada buku fisika di ujug-ujug susua.. Dega berapa cara, 9 orag dapat duduk megeliligi sebuah meja, jika : a. mereka dapat duduk dimaa saja? b. orag tertetu tidak boleh berdampiga c. orag tertetu lai, selalu berdampiga d. orag tertetu tidak boleh berdampiga, da orag tertetu lai, selalu berdampiga. Dega berapa cara orag laki-laki da orag waita dapat duduk megeliligi sebuah meja. Jika: a. mereka dapat duduk dimaa saja b. orag waita tertetu tidak boleh duduk berdampiga c. setiap waita duduk di atara orag laki-laki 6. Baaka cara kaset ag berbeda dapat dibagi ka kepada Will kaset, Bambag kaset da sisaa kepada Melisa. 7. Tetuka ilai ag memeuhi persamaa berikut : a. ( + ) P = P b. ( + ) P =. ( ) c. ( + )P = 8 - d. ( +, ) = (, ) Marcoes TP hal

16 8. Tetuka koefisie dari ( ) 0 9. Suku tegah pada pejabara ( + ) 8 sama dega rata-rata hitug dari sukusuku ag berdampiga dega suku tegah itu. arilah ilai. DEFINISI PELUANG DAN KEJADIAN MAJEMUK A. Peluag Kejadia Ruag sampel : himpuadari semua hasil ag mugki dari percobaa (S). Baaka ruag sampel : (S). Titik Sampel : usur-usur ag terdapat di dalam ruag sampel. Kejadia/evet : himpua dari beberapa atau seluruh titik sampel. EX.. Pegetosa sebuah dadu bermata eam sebaak satu kali. S = {,,,,, 6} (S) = 6 Titik sampel =,,,,, da 6. EX. 6. Pegetosa sebuah uag logam da sebuah dadu bermata eam. S = {(G,), (G, ), (G, ), (G, ), (G, ), (G, 6), (A, ),(A, ), (A, ), (A, ), (A, ), (A, 6)} (S) = Peetua peluag kejadia dapat dilakuka dalam tiga cara :. Peluag dega pedekata frekuesi relatif Misalka suatu percobaa dilakuka sebaak kali. Jika kejadia acak A mucul sebaak k kali (0 k ) maka frekuesi relatif kejadia A : Marcoes TP hal 6

17 f r Baaka kejadia A ( A) Baaka percobaa A k Jika besar sekali berarti, maka acak A, sehigga : (A) f r merupaka ilai peluag kejadia k A) lim fr ( A) lim EX. 7. Dari percobaa pegambila kartu domio/gaplek sebaak.800 kali diperoleh kartu dibel dua sebaak 97 kali. Tetuka : a. Frekuesi relatif(dobel dua) =.800 da k = 97, sehigga f r 97 ( dobel dua).800 b. dobel dua) P ( dobel dua) 8. Peluag dega pedekata defiisi peluag klasik 8 Misalka kejadia A dapat terjadi dalam k cara dari keseluruha cara ag mempuai kemugkia sama, maka peluag kejadia A : A) k EX. 8. Dalam pegambila sebuah kartu dari seperagkat kartu bridge. Tetuka peluag terambil: a. Kig wajik P ( kig wajik) b. Kig Marcoes TP hal 7

18 P ( kig) c. Sekop P ( sekop) EX. 9. Sebuah katog berisi 6 bila merah, 8 biru, da putih. Jika bola diambil secara acak. Hituglah peluag terambil: a. Semua merah 8, sehigga : 8 P ( semua merah) b. Semua biru 8 P ( semua biru) c. putih da merah P ( putih da 6 merah) d. Satu dari setiap wara 6 8. P ( satu dari tiap wara) e. Bola dalam uruta merah, putih, biru P ( bola terambil dalam uru ta merah, putih, biru). 7! Marcoes TP hal 8

19 . Peluag dega megguaka ruag sampel ( A) A) ( S), ( A) baak ( S) baak kejadia acak suatu kejadia ruag sampel EX. 0. Dua uag logam lima ratusa ditos bersamaa. Berapa peluag mucul keduaa gambar? Ruag sampel : {(G, G), (G, A), (A, G), (A, A)} (S) =, misal A = {(G, G)}, maka (A) =, sehigga : ( A) P ( A) ( S ) EX.. Dua buah dadu bermata eam dilempar secara bersamaa sebaak satu kali. Hituglah ilai peluag. a. Kejadia mucul jumlah kedua mata dadu adalah 7. Dadu 6 Dadu (, ) 6 (6, 6) (S) = 6, misal A adalah kejadia mucul jumlah kedua mata dadu adalah 7 maka : (A) = 6, sehigga : ( A) 6 P ( A) ( S ) 6 6 b. Kejadia mucul mata dadu kedua-duaa gajil Misal B adalah kejadia mucula mata dadu kedua-duaa gajil, maka : Marcoes TP hal 9

20 (B) = 9, sehigga : ( B) 9 P ( A) ( S ) 6 B. Frekuesi Harapa suatu kejadia : Fh (k) = N k) EX.. Sebuah dadu dilempar sebaak 80 kali. Hituglah frekuesi harapa mucul mata dadu : a. Agka N = 80, S = {,,,,, 6}, (S) = 6, misal A : kejadia mucul mata dadu, maka (A) =, sehigga : ( A) P ( A), jadi : ( S ) 6 F h ( A) A) N (80) 6 0 ka li b. Agka geap Misal B : kejadia mucul mata dadu geap, maka (B) =, sehigga : ( B) P ( B), jadi : ( S ) 6 F h ( B) B) N (80) 90 ka li EX.. Diketahui peluag uggas terkea flu burug adalah 0,0. Berapa diatara 00 uggas diperkiraka terkea flu burug? Misal A : kejadia uggas terkea flu burug, A) = 0,0, N = 00, sehigga : Marcoes TP hal 0

21 F h ( A) A) N 0,0(00) 7 ekor. Peluag kompleme suatu kejadia : k) k) c k) c k) EX.. Tetuka peluag komplema dari peluag : a. Peluag kereta datag terlambat adalah 0,0 Kompleme kejadia kereta datag terlambat adalah kejadia kereta datag tepat waktu, aitu ( 0,0) = 0,97 b. Peluag Au meraih juara kelas adalah 0,7. Jadi peluag gagal mejadi juara kelas adalah ( 0,7) = 0, D. Peluag Gabuga Dua Kejadia : P (A B) = A) + B) A B) EX.. Pada percobaa megocok sebuah kartu remi, misalka kejadia A adalah mucul kartu berwara merah da kejadia B adalah kejadia mucul kartu berwara hitam. Apakah kejadia A da B salig lepas? Pada kartu remi terdapat kartu. Baak kartu merah da hitam masig-masig 6 kartu. Mucul kartu merah terlepas dari mucul kartu hitam. Jadi kejadia A da b salig lepas. EX. 6. Pada percobaa melempar sebuah dadu da satu kepig uag logam. Tetuka peluag mucula: a. Mata dadu < atau agka. Ruag sampel pelempara dadu = {,,,,, 6} Misal A : kejadia mucul dadu < sehigga A) = Marcoes TP hal

22 Ruag sampel pelempara satu kepig uag logam = {A, G} Misal B : kejadia mucul agka sehigga B) = Jadi P ( AB) A) B) 6 b. Mata dadu prima geap atau gambar Misal A : kejadia mucul mata dadu prima geap sehigga A) = B : kejadia mucul gambarr sehigga p(b) = 6 Jadi P ( AB) A) B) 6 EX. 7. Dua puluh buah kartu diberi omor sampai 0. Kemudia dikocok d diambil secara acak. Tetuka peluag dari : a. Kartu ag terambil omor bilaga geap atau kelipata 6. 0 P ( geap), 0 P ( kelipata6) 0 Jadi geap atau kelipa ta 6) geap ) kelipa ta 6) b. Kartu ag terambil omor bilaga gajil atau omor. 0 P ( gajil), 0 P ( omor ) 0 Jadi gajil atau omor ) gajil) omor ) Marcoes TP hal

23 E. Peluag Kejadia Salig Bebas : Dua kejadia A da B salig bebas jika terjadia kejadia A tidak mempegaruhi terjadi atau tidak terjadia kejadia B. P (A B) = A). B) EX.8. Sebuah dadu da sebuah mata uag ditos sekali secara bersamaa. Berapa peluag mucul mata dadu da agka pada mata uag? dadu, maka (S) = 6 mata uag, maka (S) = Misal : A = kejadia mucula mata dadu, maka (A) = B = kejadia mucula agka pada mata uag, maka (B) = Sehigga P ( A) da 6 ( B) P, Jadi, P ( AB) A). B). 6 EX.9. Diketahui bahwa peluag dari A, B, da dapat meelesaika soal adalah,, da. Jika ketigaa mecoba meelesaika soal itu bersamaa. 7 8 Tetuka peluag bahwa pasti satu orag dapat meelesaika soal tersebut? P ( A), B), da ) 7 P ( A), B), da ) Sehigga peluag bahwa satu orag dapat meelesaika soal : 8 Marcoes TP hal

24 A B ) A B ) A B ) A). B). ) A). B). ) A). B). ) F. Peluag Kejadia Bersarat : Peluag mucula kejadia A dega sarat kejadia B telah mucul : A B) P (A B) = B), B) 0 Peluag mucula kejadia B dega sarat kejadia A telah mucul : P (B A) = A B) A), A) 0 Latiha. Sebuah katog berisi bola putih da bola merah. Katog lai berisi bola putih da bola merah. Jika sebuah bola diambil dari masig-masig katog, hitug peluag bahwa : a. keduaa berwara putih b. keduaa berwara merah c. putih da merah Marcoes TP hal

25 .. Dalam sebuah katog terdapat kelereg putih da 0 kelereg merah da 6 kelereg kuig. Dari katog itu diambil buah kelereg secara acak. Berapa peluag ag terambil itu : a. ketigaa kelereg putih b. ketigaa kelereg kuig c. kelereg merah da kelereg kuig d. kelereg putih da kelereg merah e. ketigaa berbeda wara. Empat buah mata uag dilempar secara bersamaa sebaak 60 kali. Berapa frekuesi harapa mu cula : a. ke- a sisi gambar b. sisi gambar da sisi tulisa c. sisi gambar da sisi tulisa. A) = /, B) = 0,, A da B dua kejadia ag salig bebas. Tetuka : a. A B) b. A B) c. A B ) d. A B). Sebuah dadu berisi 6 dilemparka sekali. Berapa peluag kejadia mucula : Latiha a. bilaga geap atau bilaga prima b. bilaga atau bilaga. Dalam suatu pertemua ag dihadiri oleh 0 orag, masig-masig salig berjabat taga satu sama lai. Baak jabat taga ag terjadi adalah... A. 0 B.. D. 90 E. 00. Dari agka-agka,,, 6, da 7 aka disusu suatu bilaga ag terdiri dari agka. Baaka bi laga ag dapat disusu lebih dari.000 da agka-agka itu tidak boleh berulag adalah... Marcoes TP hal

26 A. 8 bilaga. 0 bilaga E. 768 bilaga B. 7 bilaga D. 8 bilaga. Terdapat 7 murid putra da murid putri terpilih sebagai pelajar telada. Tetapi haa terdapat karcis utuk beasiswa da disaratka lagi bahwa palig baak murid putri saja ag boleh ikut. Baaka tim ag dapat ag dapat dibetuk adalah... A. 00 B D. 7 E. 0. Seorag siswa dimita megerjaka 9 dari 0 soal ag tersedia, tetapi soal omor sampai dega omor harus dikerjaka. Baaka piliha ag dapat diambil siswa tersebut adalah... A. B.. 6 D. 9 E. 0. Jika P r meataka baak bermutasi r da eleme da 8 7 r Pr P, maka r =... A. B.. D. E. 6. Suatu perusahaa aka memilih direktur, wakil direktur da sekretaris dari 7 orag. Maka baaka cara pemiliha tersebut dapat dilakuka... A. B D. 0 E Baaka cara buku dapat dibagi kepada A da B sedemikia sehigga salah satu memperoleh 9 buku da ag laia buku adalah... A. 80 B D. 0 E Dalam suatu laruta kimia ada 7 laruta. Terdapat laruta A da laruta B. Jika dari laruta tersebut dipilih tiga laruta secara acak, maka baaka cara utuk memilih lebih dari satu jeis laruta A adalah... cara. A. B D. E. 9. Ada pria da 6 waita di suatu komuitas terpadai. Dari situ hedak dipilih orag utuk mejadi delega si kompetisi. Jika semua orag tersebut mempuai kesempata ag sama utuk dipilih, maka baaka cara memilih palig tidak waita harus ikut adalah. A. 70 B D. 7 E Koefisie pada perpagkata adalah... A. 6 B D. 6 E. 70 Marcoes TP hal 6

27 . Pada pelempara sebuah dadu da sebuah mata uag sebaaka 96 kali frekuwesi harapa mucula bilaga komposit pada dadu da gambar pada mata uag adalah... A. B.. 6 D. E. 8. Jika peluag kejadia A = 0, maka kejadia kompleme A =... A. 0, B. 0,. 0, D. 0,6 E. 0,7. Sebuah soal matematika diberika kepada tiga siswa ag masig-masig mempuai peluag dapat meelesaika soal itu adalah,, da. Peluag bahwa soal itu terselesaika oleh ketiga siswa tersebut adalah... A. B.. E.. Peluag mucul agka komposit pada pelempara 6 buah dadu adalah... A. 0/79 B. 0/. 0/8 D. /8 E. 0/8. Dalam sebuah kotak berisi 6 bola merah da bola putih. Dari kotak itu diambil bola secara acak. Tiap kali kedua bola itu diambil, dikembalikka ke dalam kotak. Jika pegambila itu dilakuka sebaak 90 kali, maka frekuesi harapa ag terambil satu bola merah satu bola putih adalah... A. kali B. kali. kali D. 8 kali E. 7 kali 6. Peluag Ami hidup 0 tahu lagi adalah 0,6 da peluag Ama masih hidup 0 tahu lagi adalah 0,9. Peluag salah satu dari mereka hidup 0 tahu lagi adalah... A. 0,0 B. 0,. 0,7 D. 0, E. 0,0 7. Dari butir telur ag dijual, terdapat butir telur ag cacat. Seorag ibu membeli telur tapa memilih. Pabilitasa ia medapat butir telur ag baik adalah. A. /0 B. /. 0 D. /9 E. /8 Marcoes TP hal 7

28 Daftar Pustaka Ato, Howard.00. Aljabar Liier Elemeter. Edisi kedelapa. Jakarta : Peerbit erlagga Djumata,Wahudi.008.Matematika XI IPA.Perbukua Departeme Pedidika Nasioal Sukio.Matematika XI IPA. Jakarta : Peerbit erlagga Semoga sukses... Tuha memberkati Marcoes TP hal 8

PELUANG KEJADIAN. 3. Permutasi siklis adalah permutasi yang susunannya melingkar.

PELUANG KEJADIAN. 3. Permutasi siklis adalah permutasi yang susunannya melingkar. PELUANG KEJADIAN A. Atura Perkalia/Pegisia Tempat Jika kejadia pertama dapat terjadi dalam a cara berbeda, kejadia kedua dapat terjadi dalam b cara berbeda, kejadia ketiga dapat terjadi dalam c cara berbeda,

Lebih terperinci

BAB 2 PELUANG LKS 1 8. C hanya angka 3 yang memenuhi syarat kurang dari 400 Banyak bilangan yang kurang dari 400 : = = 12 9.

BAB 2 PELUANG LKS 1 8. C hanya angka 3 yang memenuhi syarat kurang dari 400 Banyak bilangan yang kurang dari 400 : = = 12 9. A. Evaluasi egertia atau Igata. B (A x B) (A). (B). 0. B huruf vokal Bayak susua huruf yag dapat dibuat :..... 0. B ( agka dapat berulag ) Bayak bilaga puluha yag dapat disusu dari agka tersebut :. 9.

Lebih terperinci

BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG

BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG 1 BAB II KAIDAH PENCACAHAN DAN PELUANG Dalam kehidupa sehari hari kita serig dihadapka pada persoala yag berkaita dega peluag. Baik mecari kemugkia, kesempata, bayak cara, harapa da sebagaiya. Dalam Materi

Lebih terperinci

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS

BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS BAB VIII KONSEP DASAR PROBABILITAS 1.1. Pedahulua Dalam pertemua ii Ada aka mempelajari beberapa padaga tetag permutasi da kombiasi, fugsi da metode perhituga probabilitas, da meghitug probabilitas. Pada

Lebih terperinci

PELUANG. Kegiatan Belajar 1 : Kaidah Pencacahan, Permutasi dan kombinasi

PELUANG. Kegiatan Belajar 1 : Kaidah Pencacahan, Permutasi dan kombinasi PELUANG Kegiata Belajar : Kaidah Pecacaha, Permutasi da kombiasi A. Kaidah Pecacaha. Prisip Dasar Membilag Jika suatu operasi terdiri dari tahap, tahap pertama dapat dilakuka dega m cara yag berbeda da

Lebih terperinci

Aturan Pencacahan. Contoh: Berapa banyak kemungkinan jalur yang dapat dilalui dari Kota A ke Kota D?

Aturan Pencacahan. Contoh: Berapa banyak kemungkinan jalur yang dapat dilalui dari Kota A ke Kota D? Atura Pecacaha A. Atura Perkalia Jika terdapat k usur yag tersedia, dega: = bayak cara utuk meyusu usur pertama 2 = bayak cara utuk meyusu usur kedua setelah usur pertama tersusu 3 = bayak cara utuk meyusu

Lebih terperinci

Oleh: Yunissa Rara Fahreza Akuntansi Teknologi Sistem Informasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT

Oleh: Yunissa Rara Fahreza Akuntansi Teknologi Sistem Informasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT Oleh: Yuissa Rara Fahreza Akutasi Tekologi Sistem Iformasi KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT : PERMUTASI MATEMATIKA DISKRIT ILUSTRASI 1 Misal ada 3 buah kelereg yag berbeda wara : merah (m), kuig (k) da

Lebih terperinci

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus

1 n MODUL 5. Peubah Acak Diskret Khusus ODUL 5 Peubah Acak Diskret Khusus Terdapat beberapa peubah acak diskret khusus yag serig mucul dalam aplikasi. Peubah Acak Seragam ( Uiform) Bila X suatu peubah acak diskret dimaa setiap eleme dari X mempuyai

Lebih terperinci

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15

SOAL PENYISIHAN =. a. 11 b. 12 c. 13 d. 14 e. 15 SOAL PENYISIHAN Petujuk pegerjaa soal : Jumlah soal 0 soal Piliha Gada da Uraia Utuk piliha gada diberi peilaia bear +, salah -, tidak diisi 0 Lama pegerjaa soal adalah 0 meit Kalau berai, silaka pilih

Lebih terperinci

Matematika Diskret (Kombinatorial - Permutasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs

Matematika Diskret (Kombinatorial - Permutasi) Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs Matematika Diskret (Kombiatorial - Permutasi) Istruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs Pedahulua Sebuah sadi-lewat (password) pajagya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau agka. Berapa

Lebih terperinci

Kompetisi Statistika Tingkat SMA

Kompetisi Statistika Tingkat SMA . Arya da Bombom melakuka tos koikoi yag seimbag yag mempuyai sisi, agka da gambar Arya melakuka tos terhadap 6 koi, sedagka Bombom melakuka tos terhadap koi, maka peluag Arya medapatka hasil tos muka

Lebih terperinci

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut:

b. Penyajian data kelompok Contoh: Berat badan 30 orang siswa tercatat sebagai berikut: Statistik da Peluag A. Statistik Statistik adalah metode ilmiah yag mempelajari cara pegumpula, peyusua, pegolaha, da aalisis data, serta cara pegambila kesimpula berdasarka data-data tersebut. Data ialah

Lebih terperinci

Kombinatorial dan Peluang. Adri Priadana ilkomadri.com

Kombinatorial dan Peluang. Adri Priadana ilkomadri.com Kombiatorial da Peluag Adri Priadaa ilkomadri.com Pedahulua Sebuah kata-sadi (password) pajagya 6 sampai 8 karakter. Karakter boleh berupa huruf atau agka. Berapa bayak kemugkia kata-sadi yag dapat dibuat?

Lebih terperinci

PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian:

PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian: isip/kaidah pekalia: ELUANG Jika posisi /tempat petama dapat diisi dega caa yag bebeda, tempat kedua dega caa, da seteusya, sehigga lagkah ke ada caa maka bayakya caa utuk megisi tempat yag tesedia adalah

Lebih terperinci

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia

Himpunan. Himpunan 3/28/2012. Semesta Pembicaraan Semua mobil di Indonesia Himpua Suatu himpua atau gugus adalah merupaka sekumpula obyek. Pada umumya aggota dari gugus tersebut memiliki suatu sifat yag sama. Suatu himpua bagia atau aak gugus merupaka sekumpula obyek yag aggotaya

Lebih terperinci

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang

II. LANDASAN TEORI. Pada bab ini akan diberikan beberapa istilah, definisi serta konsep-konsep yang II. LANDASAN TEORI Pada bab ii aka diberika beberapa istilah, defiisi serta kosep-kosep yag medukug dalam peelitia ii. 2.1 Kosep Dasar Teori Graf Berikut ii aka diberika kosep dasar teori graf yag bersumber

Lebih terperinci

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH

SMA NEGERI 5 BEKASI UJIAN SEKOLAH PEMERINTAH KOTA BEKASI DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI BEKASI Jl. Gamprit Jatiwarigi Asri Podok Gede -88 UJIAN SEKOLAH TAHUN PELAJARAN / L E M B A R S O A L Mata Pelajara : Matematika Kelas/Program : IPA Hari/Taggal

Lebih terperinci

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sudah Anda kenal di sekolah menengah, bahkan sejak sekolah

Himpunan. Modul 1 PENDAHULUAN. impunan sudah Anda kenal di sekolah menengah, bahkan sejak sekolah Modul Himpua Dra Sri Haryati Kartiko, MS PENDHULUN impua sudah da keal di sekolah meegah, bahka sejak sekolah H dasar Himpua merupaka usur yag petig dalam probabilitas, sehigga dipelajari kembali dalam

Lebih terperinci

BAB X. PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian:

BAB X. PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian: isip/kaidah pekalia: BAB X. ELUANG Jika posisi /tempat petama dapat diisi dega caa yag bebeda, tempat kedua dea caa, da seteusya, sehigga lagkah ke ada caa maka bayakya caa utuk megisi tempat yag tesedia

Lebih terperinci

PEMBEKALAN OSN-2011 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Pemateri: Murdanu

PEMBEKALAN OSN-2011 SMP STELA DUCE I YOGYAKARTA MATA PELAJARAN: MATEMATIKA Pemateri: Murdanu Pemateri: Murdau 1 BAGIAN A 1. Carilah dua bilaga yag hasilkali da jumlahya berilai sama!. Carilah dua bilaga yag perbadiga da selisihya berilai sama! 3. Diketahui: ab = 84, bc = 76, ac = 161. Berapakah

Lebih terperinci

Soal-soal Latihan: jika Misalkan n adalah bilangan genap. Buktikan bahwa

Soal-soal Latihan: jika Misalkan n adalah bilangan genap. Buktikan bahwa Soal-soal Latiha:. Misalka kita aka meyusu kata-kata yag dibetuk dari huru-huru dalam kata SIMALAKAMA, jika a. huru S mucul setelah huru K (misalya, ALAMAKSIM). b. huru A mucul berdekata. c. tidak memuat

Lebih terperinci

Solusi Pengayaan Matematika

Solusi Pengayaan Matematika Solusi Pegayaa Matematika Edisi 11 Maret Peka Ke-, 2007 Nomor Soal: 101-110 101. Bilaga desimal 0,7777 diyataka dalam hasil bagi bilaga rasioal sebagai a b, dega a da b relatif prima. Nilai dari ab A.

Lebih terperinci

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real:

Secara umum, suatu barisan dapat dinyatakan sebagai susunan terurut dari bilangan-bilangan real: BARISAN TAK HINGGA Secara umum, suatu barisa dapat diyataka sebagai susua terurut dari bilaga-bilaga real: u 1, u 2, u 3, Barisa tak higga merupaka suatu fugsi dega domai berupa himpua bilaga bulat positif

Lebih terperinci

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta

Induksi Matematika. Pertemuan VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusan Teknik Informatika UPN Veteran Yogyakarta Iduksi Matematika Pertemua VII Matematika Diskret Semester Gasal 2014/2015 Jurusa Tekik Iformatika UPN Vetera Yogyakarta Metode pembuktia utuk peryataa perihal bilaga bulat adalah iduksi matematik. Cotoh

Lebih terperinci

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL

Prestasi itu diraih bukan didapat!!! SOLUSI SOAL SELEKSI OLIMPIADE TINGKAT KABUPATEN/KOTA 010 TIM OLIMPIADE MATEMATIKA INDONESIA 0 Prestasi itu diraih buka didapat!!! SOLUSI SOAL Bidag Matematika Disusu oleh : Eddy Hermato, ST Olimpiade Matematika Tk

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1

BARISAN DAN DERET. Materi ke 1 BARISAN DAN DERET Materi ke 1 Pola Bilaga adalah? Susua bilaga yag disusu meurut atura tertetu. Cotoh : 1. Pola Bilaga Gajil 1, 3, 5,... 2. Pola Bilaga Geap 2, 4, 6,... PERHATIKAN SSNAN BILANGAN DI BAWAH

Lebih terperinci

9 Departemen Statistika FMIPA IPB

9 Departemen Statistika FMIPA IPB Supleme Resposi Pertemua ANALISIS DATA KATEGORIK (STK351 9 Departeme Statistika FMIPA IPB Pokok Bahasa Sub Pokok Bahasa Referesi Waktu Pegatar Aalisis utuk Data Respo Kategorik Data respo kategorik Sebara

Lebih terperinci

x = 16 Jadi, banyak pekerja yang harus ditambahkan = = 4 orang.

x = 16 Jadi, banyak pekerja yang harus ditambahkan = = 4 orang. SOAL N MATEMATIKA SMK KELOMPOK PARIWISATA, SENI DAN KERAJINAN, TEKNOLOGI KERMAHTANGGAAN, PEKERJAAN SOSIAL, DAN ADMINISTRASI PERKANTORAN PAKET KC-F TAHN PELAJARAN /. Ekstrakurikuler pramuka suatu SMK aka

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1. : 6 jam pelajaran RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN KE - 1 Satua Pedidika Mata Pelajara Kelas/Semester Materi Pokok Waktu : SMA N 6 YOGYAKARTA : Matematika : XII IPS/ : Barisa da Deret : 6 jam pelajara 1. Stadar Kompetesi 4.

Lebih terperinci

Modul Kuliah statistika

Modul Kuliah statistika Modul Kuliah statistika Dose: Abdul Jamil, S.Kom., MM SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER MUHAMMADIYAH JAKARTA Bab 2 Populasi da Sampel 2.1 Populasi Populasi merupaka keseluruha pegamata

Lebih terperinci

BAB VI PELUANG DAN STATISTIKA DASAR

BAB VI PELUANG DAN STATISTIKA DASAR BB VI PELUNG DN STTISTIK DSR. Kosep Peluag da Pegelolaa Data Peluag serigkali diperluka oleh seseorag utuk melihat besarya kemugkia atau kesempata utuk terjadiya sesuatu. Sebagai cotoh, coba ada perhatika

Lebih terperinci

Aplikasi Interpolasi Bilinier pada Pengolahan Citra Digital

Aplikasi Interpolasi Bilinier pada Pengolahan Citra Digital Aplikasi Iterpolasi Biliier pada Pegolaha Citra Digital Veriskt Mega Jaa - 35408 Program Studi Iformatika Sekolah Tekik Elektro da Iformatika Istitut Tekologi Badug, Jl. Gaesha 0 Badug 403, Idoesia veriskmj@s.itb.ac.id

Lebih terperinci

PELUANG. Misalkan n = A,B,C,D Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC,AD, BA,BC,BD, CA,CB,CD, DA,DB,DC = 12 kemungkinan

PELUANG. Misalkan n = A,B,C,D Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC,AD, BA,BC,BD, CA,CB,CD, DA,DB,DC = 12 kemungkinan SMA - ELUANG A. Kaidah emutasi da kombiasi. emutasi : Bayakya kemugkia dega mempehatika uuta ada Misalka A,B,,D Tejadiya 2 kemugkia kejadia yaitu : AB, A,AD, BA,B,BD, A,B,D, DA,DB,D 2 kemugkia 4 ; 2 Rumusya

Lebih terperinci

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1

Barisan. Barisan Tak Hingga Kekonvergenan barisan tak hingga Sifat sifat barisan Barisan Monoton. 19/02/2016 Matematika 2 1 Barisa Barisa Tak Higga Kekovergea barisa tak higga Sifat sifat barisa Barisa Mooto 9/0/06 Matematika Barisa Tak Higga Secara sederhaa, barisa merupaka susua dari bilaga bilaga yag urutaya berdasarka bilaga

Lebih terperinci

4. KOMBINATORIKA ... S 1. S n S 2. Gambar 4.1

4. KOMBINATORIKA ... S 1. S n S 2. Gambar 4.1 4. KOMBINATORIKA 4. Atua Utuk Suatu Peistiwa Evet sesuatu yag tejadi. Jika peistiwa A dapat tejadi dalam m caa da peistiwa B dapat tejadi dalam N caa, maka tedapat (m, ) caa kedua peistiwa tejadi besama-sama.

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN DATA

UKURAN PEMUSATAN DATA Malim Muhammad, M.Sc. UKURAN PEMUSATAN DATA J U R U S A N A G R O T E K N O L O G I F A K U L T A S P E R T A N I A N U N I V E R S I T A S M U H A M M A D I Y A H P U R W O K E R T O DEFINISI UKURAN PEMUSATAN

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu:

BAB II LANDASAN TEORI. matematika secara numerik dan menggunakan alat bantu komputer, yaitu: 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Model matematis da tahapa matematis Secara umum tahapa yag harus ditempuh dalam meyelesaika masalah matematika secara umerik da megguaka alat batu komputer, yaitu: 2.1.1 Tahap

Lebih terperinci

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd

MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR. Dosen Pengampu : Darmadi, S.Si, M.Pd MAKALAH ALJABAR LINEAR SUB RUANG VEKTOR Dose Pegampu : Darmadi, S.Si, M.Pd Disusu : Kelas 5A / Kelompok 5 : Dia Dwi Rahayu (084. 06) Hefetamala (084. 4) Khoiril Haafi (084. 70) Liaatul Nihayah (084. 74)

Lebih terperinci

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial

Bab 7 Penyelesaian Persamaan Differensial Bab 7 Peelesaia Persamaa Differesial Persamaa differesial merupaka persamaa ag meghubugka suatu besara dega perubahaa. Persamaa differesial diataka sebagai persamaa ag megadug suatu besara da differesiala

Lebih terperinci

BAB X. PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian:

BAB X. PELUANG. Terjadinya 2 kemungkinan kejadian yaitu : AB, AC, AD, BA, BC, BD, CA, CB, CD, DA, DB, DC = 12 kemungkinan. Prinsip/kaidah perkalian: isip/kaidah pekalia: BAB X. ELUANG Jika posisi /tempat petama dapat diisi dega caa yag bebeda, tempat kedua dea caa, da seteusya, sehigga lagkah ke ada caa maka bayakya caa utuk megisi tempat yag tesedia

Lebih terperinci

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN

UKURAN PEMUSATAN UKURAN PENYEBARAN UKURAN PEMUSATAN DATA TUNGGAL DATA KELOMPOK. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL. MEAN / RATA-RATA. MODUS 3. MEDIAN 4. KUARTIL UKURAN PENYEBARAN JANGKAUAN HAMPARAN RAGAM / VARIANS SIMPANGAN BAKU

Lebih terperinci

PEMBAHASAN SALAH SATU PAKET SOAL UN MATEMATIKA SMA PROGRAM IPS TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMBAHASAN SALAH SATU PAKET SOAL UN MATEMATIKA SMA PROGRAM IPS TAHUN PELAJARAN 2012/2013 http://asyikyabelajar.wordpress.com PEMBAHAAN ALAH ATU PAKET OAL UN MATEMATIKA MA PROGRAM IP TAHUN PELAJARAN 0/0. Igkara dari peryataa emua makhluk hidup memerluka air da oksige adalah... A. emua makhluk

Lebih terperinci

Aktif Menggunakan Matematika

Aktif Menggunakan Matematika i Hak Cipta pada Departeme Pedidika Nasioal Dilidugi Udag-udag Hak Cipta Buku ii dibeli oleh Departeme Pedidika Nasioal dari Peerbit PT. Visido Media Persada Aktif Megguaka Matematika Utuk SMK/MAK Kelas

Lebih terperinci

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH

BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH 89 BAB V ANALISA PEMECAHAN MASALAH Dalam upaya mearik kesimpula da megambil keputusa, diperluka asumsi-asumsi da perkiraa-perkiraa. Secara umum hipotesis statistik merupaka peryataa megeai distribusi probabilitas

Lebih terperinci

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3

PERTEMUAN 13. VEKTOR dalam R 3 PERTEMUAN VEKTOR dalam R Pegertia Ruag Vektor Defiisi R Jika adalah sebuah bilaga bulat positif, maka tupel - - terorde (ordered--tuple) adalah sebuah uruta bilaga riil ( a ),a,..., a. Semua tupel - -terorde

Lebih terperinci

BAB I TEORI PELUANG. Pengantar Statistika Matematis

BAB I TEORI PELUANG. Pengantar Statistika Matematis H. Mama Suherma,Drs.,M.Si I TEORI PELUNG. Ruag Sampel da Peristiwa Dari masa ke masa terjadi perkembaga dalam teori peluag, baik dalam hal kosep maupu pedekataya. aragkali pembaca megeal apa yag diamaka

Lebih terperinci

E-learning matematika, GRATIS 1

E-learning matematika, GRATIS 1 E-learig matematika, GRATIS Peyusu Editor : Teag Idriyai, S.P ; Taufiq Rahma, S.P : Drs. Keto Susato, M.Si. M.T. ; Istijab, S.H. M.Hum. Imam Idra Guawa, S.Si.. Pegertia Barisa da Deret Barisa bilaga adalah

Lebih terperinci

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas.

i adalah indeks penjumlahan, 1 adalah batas bawah, dan n adalah batas atas. 4 D E R E T Kosep deret merupaka kosep matematika yag cukup populer da aplikatif khusuya dalam kasus-kasus yag meyagkut perkembaga da pertumbuha suatu gejala tertetu. Apabila perkembaga atau pertumbuha

Lebih terperinci

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi

6. Pencacahan Lanjut. Relasi Rekurensi. Pemodelan dengan Relasi Rekurensi 6. Pecacaha Lajut Relasi Rekuresi Relasi rekuresi utuk dereta {a } adalah persamaa yag meyataka a kedalam satu atau lebih suku sebelumya, yaitu a 0, a,, a -, utuk seluruh bilaga bulat, dega 0, dimaa 0

Lebih terperinci

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16,

Projek. Contoh Menemukan Konsep Barisan dan Deret Geometri a. Barisan Geometri. Perhatikan barisan bilangan 2, 4, 8, 16, Projek Himpulah miimal tiga masalah peerapa barisa da deret aritmatika dalam bidag fisika, tekologi iformasi, da masalah yata di sekitarmu. Ujilah berbagai kosep da atura barisa da deret aritmatika di

Lebih terperinci

BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL.

BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL. BAB 4: PELUANG DAN DISTRIBUSI NORMAL. PELUANG Peluag atau yag biasa juga disebut dega istilah keugkia, probablilitas, atau kas eujukka suatu tigkat keugkia terjadiya suatu kejadia yag diyataka dala betuk

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4

Mata Kuliah : Matematika Diskrit Program Studi : Teknik Informatika Minggu ke : 4 Program Studi : Tekik Iformatika Miggu ke : 4 INDUKSI MATEMATIKA Hampir semua rumus da hukum yag berlaku tidak tercipta dega begitu saja sehigga diraguka kebearaya. Biasaya, rumus-rumus dapat dibuktika

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 <

II. TINJAUAN PUSTAKA. Secara umum apabila a bilangan bulat dan b bilangan bulat positif, maka ada tepat = +, 0 < II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keterbagia Secara umum apabila a bilaga bulat da b bilaga bulat positif, maka ada tepat satu bilaga bulat q da r sedemikia sehigga : = +, 0 < dalam hal ii b disebut hasil bagi

Lebih terperinci

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015

RESPONSI 2 STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 2015 RESPONSI STK 511 (ANALISIS STATISTIKA) JUMAT, 11 SEPTEMBER 015 A. PENYAJIAN DAN PERINGKASAN DATA 1. PENYAJIAN DATA a. Sebutka tekik peyajia data utuk data kualitatif! Diagram kueh, diagram batag, distribusi

Lebih terperinci

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus

Ukuran Pemusatan. Pertemuan 3. Median. Quartil. 17-Mar-17. Modus -Mar- Ukura Pemusata Pertemua STATISTIKA DESKRIPTIF Statistik deskripti adalah pegolaha data utuk tujua medeskripsika atau memberika gambara terhadap obyek yag diteliti dega megguaka sampel atau populasi.

Lebih terperinci

1 4 A. 1 D. 4 B. 2 E. -5 C. 3 A.

1 4 A. 1 D. 4 B. 2 E. -5 C. 3 A. . Seorag pedagag membeli barag utuk dijual seharga Rp. 0.000,00. Bila pedagag tersebut meghedaki utug 0 %, maka barag tersebut harus dijual dega harga A. Rp. 00.000,00 D. Rp. 600.000,00 B. Rp. 00.000,00

Lebih terperinci

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI

BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI BARISAN FIBONACCI DAN BILANGAN PHI Fiboacci Matematikawa terbesar pada abad pertegaha adalah Leoardo dari Pisa, Italia (80 0). Ia lebih dikeal dega ama Fibo-acci. Artiya, aak Boaccio. Meara Pisa yag terkeal

Lebih terperinci

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika

Barisan Aritmetika dan deret aritmetika BARISAN DAN DERET BILANGAN Peyusu: Atmii Dhoruri, MS Kode: Jejag: SMP T/P: / A. Kompetesi yag diharapka. Meetuka suku ke- barisa aritmatika da barisa geometri. Meetuka jumlah suku pertama deret aritmatika

Lebih terperinci

Bab 3 Metode Interpolasi

Bab 3 Metode Interpolasi Baha Kuliah 03 Bab 3 Metode Iterpolasi Pedahulua Iterpolasi serig diartika sebagai mecari ilai variabel tergatug tertetu, misalya y, pada ilai variabel bebas, misalya, diatara dua atau lebih ilai yag diketahui

Lebih terperinci

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN

JURNAL MATEMATIKA DAN KOMPUTER Vol. 6. No. 2, 77-85, Agustus 2003, ISSN : DISTRIBUSI WAKTU BERHENTI PADA PROSES PEMBAHARUAN JURAL MATEMATKA DA KOMPUTER Vol. 6. o., 77-85, Agustus 003, SS : 40-858 DSTRBUS WAKTU BERHET PADA PROSES PEMBAHARUA Sudaro Jurusa Matematika FMPA UDP Abstrak Dalam proses stokhastik yag maa kejadia dapat

Lebih terperinci

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak:

PENGUJIAN HIPOTESIS. Atau. Pengujian hipotesis uji dua pihak: PENGUJIAN HIPOTESIS A. Lagkah-lagkah pegujia hipotesis Hipotesis adalah asumsi atau dugaa megeai sesuatu. Jika hipotesis tersebut tetag ilai-ilai parameter maka hipotesis itu disebut hipotesis statistik.

Lebih terperinci

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES)

DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) MATEMATIKA II DERET TAK HINGGA (INFITITE SERIES) sugegpb.lecture.ub.ac.id aada.lecture.ub.ac.id BARISAN Barisa merupaka kumpula suatu bilaga (atau betuk aljabar) yag disusu sehigga membetuk suku-suku yag

Lebih terperinci

SILABUS PEMBELAJARAN

SILABUS PEMBELAJARAN SILABUS PEMBELAJARAN Sekolah :... Kelas : IX (Sembila) Mata Pelajara : Matematika Semester : II (dua) BILANGAN Stadar : 5. Memahami sifat-sifat da betuk akar serta pegguaaya dalam pemecaha masalah sederhaa

Lebih terperinci

Persamaan Non-Linear

Persamaan Non-Linear Persamaa No-Liear Peyelesaia persamaa o-liear adalah meghitug akar suatu persamaa o-liear dega satu variabel,, atau secara umum dituliska : = 0 Cotoh: 2 5. 5 4 9 2 0 2 5 5 4 9 2 2. 2 0 2 5. e 0 Metode

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1

BARISAN DAN DERET. 05/12/2016 Matematika Teknik 1 1 BARISAN DAN DERET 05//06 Matematika Tekik BARISAN Barisa Tak Higga Kekovergea barisa tak higga Sifat sifat barisa Barisa Mooto 05//06 Matematika Tekik Barisa Tak Higga Secara sederhaa, barisa merupaka

Lebih terperinci

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11

MODUL MATEMATIKA SMA IPA Kelas 11 SMA IPA Kelas BARISAN DAN DERET ARITMATIKA. Betuk umum: a, ( a b), ( a b) ( a b). Rumus suku ke- ( ) a ( ) b a : suku pertama b : beda. Jumlah suku pertama (S ) S ( a ) atau S (a ( ) b) Dega S dapat juga

Lebih terperinci

Kombinatorik: Prinsip Dasar dan Teknik

Kombinatorik: Prinsip Dasar dan Teknik Kombiatorik: Prisip Dasar da Tekik Drs. Sahid, MSc. Jurusa Pedidika Matematika FMIPA Uiversitas Negeri Yogyakarta sahidyk@gmail.com March 27, 2009 1 Atura Pejumlaha (Atura Disjugtif) Jika utuk melakuka

Lebih terperinci

Bab. Pola Bilangan, Barisan, dan Deret. A. Pola Bilangan B. Barisan Bilangan C. Deret Bilangan

Bab. Pola Bilangan, Barisan, dan Deret. A. Pola Bilangan B. Barisan Bilangan C. Deret Bilangan Bab Sumber: www.medeciepharmacie.uiv-fcomte.fr Pola Bilaga, Barisa, da Deret Pola bilaga, barisa, da deret merupaka materi baru yag aka kamu pelajari pada bab ii. Terdapat beberapa masalah yag peyelesaiaya

Lebih terperinci

BAB I BILANGAN KOMPLEKS

BAB I BILANGAN KOMPLEKS BAB I BILANGAN KOMPLEKS Di dalam bab ii, kita aka meelidiki struktur aljabar da geometri dari sistim bilaga kompleks. Kita aggap bahwa berbagai sifat ag berhubuga dega bilaga real sudah diketahui.. PENJUMLAHAN

Lebih terperinci

EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI

EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI EKSPANSI MULTINOMIAL, KOMBINASI, DAN PERMUTASI Oleh: Sutopo Jurusa Fisika FMIPA UM sutopo@fisika.um.ac.id Ditulis pada sekitar bula Maret 2011. Diuggah pada 3 Desember 2011 PROBLEM Gambar di bawah ii meyataka

Lebih terperinci

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 8

Haryoso Wicaksono, S.Si., M.M., M.Kom. 8 Seragam (Uiform) [D1] : Fugsi probabilita Uiform utuk semua ilai. Dimaa merupaka bayakya 1 f ( ) obyek da diasumsika memiliki sifat yag sama. Biomial [D2] : Sifat percobaa Biomial : Percobaa dilakuka dalam

Lebih terperinci

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang

LANDASAN TEORI. Secara umum, himpunan kejadian A i ; i I dikatakan saling bebas jika: Ruang Contoh, Kejadian, dan Peluang 2 LANDASAN TEORI Ruag Cotoh, Kejadia, da Peluag Percobaa acak adalah suatu percobaa yag dapat diulag dalam kodisi yag sama, yag hasilya tidak dapat diprediksi secara tepat tetapi dapat diketahui semua

Lebih terperinci

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25

ISIAN SINGKAT! 1. Diberikan hasil kali digit digit dari n harus sama dengan 25 head office : Kompleks Sawaga Permai Blok A5 No.1A, Sawaga, Depok 16511 Telp.01-951 1160. cotact perso : 0-878787-1-8585 / 081-8691-10 Bidag Studi Kode Berkas Waktu : Matematika : MA-L01 (solusi) : 90

Lebih terperinci

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n

SOAL-SOAL. 1. UN A Jumlah n suku pertama deret aritmetika dinyatakan dengan S n n Husei Tampomas, Barisa da Deret, 06 SOAL-SOAL. UN A 0 Jumlah suku pertama deret aritmetika diyataka dega S. Suku ke-0 A. B. C. 0 D. 8 E. 6. UN A, D7, da E8 0 Sebuah pabrik memproduksi barag jeis A pada

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa

METODE PENELITIAN. dalam tujuh kelas dimana tingkat kemampuan belajar matematika siswa 19 III. METODE PENELITIAN A. Populasi da Sampel Populasi dalam peelitia ii adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 8 Badar Lampug tahu pelajara 2009/2010 sebayak 279 orag yag terdistribusi dalam tujuh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII semester ganjil SMP Sejahtera I Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011 III. METODE PENELITIAN A. Latar Peelitia Peelitia ii merupaka peelitia yag megguaka total sampel yaitu seluruh siswa kelas VIII semester gajil SMP Sejahtera I Badar Lampug tahu pelajara 2010/2011 dega

Lebih terperinci

Probabilitas. Modul 1

Probabilitas. Modul 1 Modul Probabilitas Prof. Dr. Subaar T eori probabilitas adalah abag Matematika yag berusaha meggambarka atau memodelka hae behavior. Perjudia memberika bayak otoh sederhaa hae behavior, seperti bermai

Lebih terperinci

Himpunan Kritis Pada Graph Caterpillar

Himpunan Kritis Pada Graph Caterpillar 1 0 Himpua Kritis Pada Graph Caterpillar Chairul Imro, Budi Setiyoo, R. Simajutak, Edy T. Baskoro {imro-its,budi}@matematika.its.ac.id, {rio,ebaskoro}@ds.math.itb.ac.id Ues, Semarag, 4 7 Juli 006 Abstrak

Lebih terperinci

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL

SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL SOAL-SOAL LATIHAN BARISAN DAN DERET ARITMETIKA DAN GEOMETRI UJIAN NASIONAL Peserta didik memiliki kemampua memahami kosep pada topik barisa da deret aritmetika da geometri. Peserta didik memilki kemampua

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTS KABUPATEN LEMBATA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTS KABUPATEN LEMBATA TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SOAL DAN PEMBAHASAN TRY OUT MATEMATIKA SMP/MTS KABUPATEN LEMBATA TAHUN PELAJARAN 4/5 3. Hasil dari 3 : adalah... 4 4 A. B. C. 7 D. 5 3 3 3 5 3 : = : 4 4 4 4 3 4 5 = 4 3 5 = 6 55 = 8 = 5 = 3. Dalam try

Lebih terperinci

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak

Peubah Acak. Peubah Acak Diskrit dan Distribusi Peluang. Peubah Acak. Peubah Acak Peubah Acak Peubah Acak Diskrit da Distribusi Peluag Peubah Acak (Radom Variable): Sebuah keluara umerik yag merupaka hasil dari percobaa (eksperime) Utuk setiap aggota dari ruag sampel percobaa, peubah

Lebih terperinci

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum

BAB II TEORI DASAR. Definisi Grup G disebut grup komutatif atau grup abel jika berlaku hukum BAB II TEORI DASAR 2.1 Aljabar Liier Defiisi 2. 1. 1 Grup Himpua tak kosog G disebut grup (G, ) jika pada G terdefiisi operasi, sedemikia rupa sehigga berlaku : a. Jika a, b eleme dari G, maka a b eleme

Lebih terperinci

Bab III Metoda Taguchi

Bab III Metoda Taguchi Bab III Metoda Taguchi 3.1 Pedahulua [2][3] Metoda Taguchi meitikberatka pada pecapaia suatu target tertetu da meguragi variasi suatu produk atau proses. Pecapaia tersebut dilakuka dega megguaka ilmu statistika.

Lebih terperinci

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah

PELUANG. Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah 1 PELUANG Standar kompetensi : Menggunakan aturan statistika, kaidah, pencacahan, dan sifatsifat peluang dalam pemecahan masalah Kompetensi Dasar : Menggunakan aturan perkalian, permutasi dan kombinasi

Lebih terperinci

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2

terurut dari bilangan bulat, misalnya (7,2) (notasi lain 2 Bab Bilaga kompleks BAB BILANGAN KOMPLEKS Defiisi Bilaga Kompleks Sebelum medefiisika bilaga kompleks, pembaca diigatka kembali pada permasalah dalam sistem bilaga yag telah dikeal sebelumya Yag pertama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Racaga da Jeis Peelitia Racaga peelitia ii adalah deskriptif dega pedekata cross sectioal yaitu racaga peelitia yag meggambarka masalah megeai tigkat pegetahua remaja tetag

Lebih terperinci

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand

Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusan Matematika FMIPA Unand TEKIK SAMPLIG PCA SEDERHAA Hazmira Yozza Izzati Rahmi HG Jurusa Matematika FMIPA Uad Defiisi : Jika suatu cotoh berukura diambil dari suatu populasi berukura sedemikia rupa sehigga setiap kemugkia cotoh

Lebih terperinci

Pengantar Kombinatorik

Pengantar Kombinatorik Pegatar Kombiatorik Makalah disampaika dalam kegiata Pelatiha Pedalama Materi Peluag da Metode Pembelajaraaya Megguaka Pedekata Kotekstual Utuk Guru SMA 16 da 17 Nopember 2005 Oleh: Dra. Djamilah Boda

Lebih terperinci

PENAKSIR RASIO DAN PRODUK YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SISTEMATIK

PENAKSIR RASIO DAN PRODUK YANG EFISIEN UNTUK RATA-RATA POPULASI PADA SAMPLING ACAK SISTEMATIK PENAKI AIO DAN PODUK ANG EFIIEN UNTUK ATA-ATA POPULAI PADA AMPLING AAK ITEMATIK D. L. Pratiwi *, A. Ada,. ugiarto Mahasiswa Program Matematika Dose Jurusa Matematika Fakultas Matematika da Ilmu Pegetahua

Lebih terperinci

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,...

) didefinisikan sebagai persamaan yang dapat dinyatakan dalam bentuk: a x a x a x b... b adalah suatu urutan bilangan dari bilangan s1, s2,... SISEM PERSAMAAN LINIER DAN MARIKS. SISEM PERSAMAAN LINIER Secara umum, persamaa liier dega variabel ( x, x,..., x ) didefiisika sebagai persamaa yag dapat diyataka dalam betuk: a x a x a x b... dega a,

Lebih terperinci

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar

III BAB BARISAN DAN DERET. Tujuan Pembelajaran. Pengantar BAB III BARISAN DAN DERET Tujua Pembelajara Setelah mempelajari materi bab ii, Ada diharapka dapat:. meetuka suku ke- barisa da jumlah suku deret aritmetika da geometri,. meracag model matematika dari

Lebih terperinci

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM

MATEMATIKA BISNIS. OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM MATEMATIKA BISNIS OLEH: SRI NURMI LUBIS, S.Si GICI BUSSINESS SCHOOL BATAM BAB BARISAN DAN DERET A. BARISAN Barisa bilaga adalah susua bilaga yag diurutka meurut atura tertetu.betuk umum barisa bilaga a,

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi da Waktu Peelitia Peelitia sikap kosume terhadap kopi ista Kopiko Brow Coffee ii dilakuka di Wilaah Depok. Pemiliha dilakuka secara segaja (Purposive) dega pertimbaga

Lebih terperinci

BARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku.

BARISAN DAN DERET. Bentuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + 2b ) ( a + ( n 1 ) b a = suku pertama b = beda n = banyaknya suku. BARISAN DAN DERET Bab 9 Deret Aritmatika (Deret Hitug) o o o Betuk deret Aritmatika: a, ( a + b ), ( a + b ) +...+ ( a + ( ) b a = suku pertama b = beda = bayakya suku Suku ke- : U = a + (-)b Jumlah suku

Lebih terperinci

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan

REGRESI LINIER DAN KORELASI. Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yang mudah didapat atau tersedia. Dapat dinyatakan REGRESI LINIER DAN KORELASI Variabel dibedaka dalam dua jeis dalam aalisis regresi: Variabel bebas atau variabel prediktor -> variabel yag mudah didapat atau tersedia. Dapat diyataka dega X 1, X,, X k

Lebih terperinci

MODUL BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS

MODUL BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS MODUL 7 BEBERAPA MACAM SEBARAN TEORITIS Pedahulua Dibedaka sebara probabilitas yag diskrit dega sebara yag kotiyu Keduaya bukalah sebara yag berasal dari pegalama, melaika

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA.1 Ruag Cotoh, Kejadia da Peluag Defiisi.1 (Ruag cotoh da kejadia) Suatu percobaa yag dapat diulag dalam kodisi yag sama, yag hasilya tidak bisa diprediksi secara tepat tetapi

Lebih terperinci

METODE NUMERIK UNTUK SIMULASI. Pemodelan & Simulasi TM09

METODE NUMERIK UNTUK SIMULASI. Pemodelan & Simulasi TM09 METODE NUMERIK UNTUK SIMULASI Pemodela & Simulasi TM09 Metode Numerik ( Metode umerik dpt diklasiikasika mjd:. Metode satu-lagka atau sigle-step. Metode multistep Metode sigle-step Pada metode ii, utuk

Lebih terperinci

SEBARAN t dan SEBARAN F

SEBARAN t dan SEBARAN F SEBARAN t da SEBARAN F 1 Tabel uji t disebut juga tabel t studet. Sebara t pertama kali diperkealka oleh W.S. Gosset pada tahu 1908. Saat itu, Gosset bekerja pada perusahaa bir Irladia yag melarag peerbita

Lebih terperinci