BUKU INFORMASI MELAKUKAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN SISTEM E-PURCHASING
|
|
- Suhendra Iskandar
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BUKU INFORMASI MELAKUKAN PEMILIHAN PENYEDIA BARANG/JASA DENGAN SISTEM E-PURCHASING LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DEPUTI BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN SUMBER DAYA MANUSIA DIREKTORAT PELATIHAN KOMPETENSI Jl. Epicentrum Tengah Lot 11B, Jakarta 2016
2 DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum B. Tujuan Khusus BAB II IDENTIFIKASI BARANG/JASA UNTUK E PURCHASING BAB III PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA DENGAN SISTEM E- PURCHASING DAFTAR PENYUSUN Halaman: 2 dari 21
3 BAB I PENDAHULUAN A. Tujuan Umum Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu melakukan pemilihan penyedia barang/jasa dengan sistem E-Purchasing. B. Tujuan Khusus Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi melakukan pemilihan penyedia barang/jasa dengan sistem E-Purchasing ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi pengadaan barang/jasa yang meliputi kegiatan menjelaskan pengertian, dasar hukum dan ruang lingkup pemilihan penyedia barang/jasa dengan sistem E purchasing secara komprehensif merujuk dengan ketentuan yang diberlakukan; 2. Melaksanakan pengadaan barang/jasa yang meliputi kegiatan persiapan dan pelaksanaan pemilihan penyedia barang/jasa dengan sistem E purchasing secara cermat dan lengkap. Halaman: 3 dari 21
4 BAB II IDENTIFIKASI BARANG/JASA UNTUK E PURCHASING 2.1 PENGERTIAN Pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah merupakan salah satu kegiatan yang turut serta terpengaruh oleh perubahan peradaban dan jaman. Salah satu perubahan yang terjadi adalah bergesernya pelaksanaan pengadaan barang/ jasa yang dulunya dilaksanakan secara manual menjadi serba elektronik. Pengadaan barang/jasa secara elektronik atau yang biasa disebut electronic procurement/e-procurement (e-proc), menggunakan sarana teknologi informasi dan komunikasi dalam pelaksanaan kegiatannya. Sarana yang paling penting dalam e- Proc adalah internet. Indonesia resmi memperkenalkan pengadaan secara elektronik melalui peraturan perundang-undangan sejak tahun 2003, yaitu dengan munculnya Keputusan Presiden (Keppres) No. 80 Tahun 2003 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, dan sejak saat itu semakin dipertegas dengan berbagai peraturan perundang-undangan lainnya yang memperkuat pelaksanaan pengadaan secara elektronik di Indonesia. Pengertian pengadaan secara elektronik atau e- procurement ada beberapa, diantaranya adalah: Menurut National e-procurement Project (NePP), e-procurement adalah alat untuk melaksanakan kegiatan pengadaan, termasuk pemilihan sumber, pemesanan, dan pembayaran untuk seluruh spektrum kegiatan dalam sebuah instansi (NePP, 2004) Menurut T. Schoenherr dan R. Tummala, e-procurement adalah pengunaan sarana elektronik (internet, web, ) untuk memungkinkan pembelian produk dan jasa melalui internet (T. Schoenherr & R. Tummala, 2007) Menurut Infonet, e-procurement adalah nama lain untuk B2B (Business-to-Business) pembelian barang dan jasa melalui pertukaran perdagangan extranet, langsung ERPto-ERP dan koneksi internet dengan pemasok. (James E. demin) Menurut PBB, dalam arti luas e-procurement melibatkan transfer data elektronik untuk mendukung operasional, taktik dan strategi pengadaan. Saat ini sudah ada pergeseran bentuk e-procurement dari yang sebelumnya hanya berupa pertukaran data elektronik (Electronic Data Interchange/EDI) menjadi pemanfaatan internet secara lebih luas. (United Nations, 2006) Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, terlihat bahwa ada beberapa unsur pembentuk e-procurement, yaitu adanya kegiatan pengadaan barang/jasa yang bersifat luas dan tidak hanya mencakup proses jual-beli serta pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara luas dalam pelaksanaan tersebut. Halaman: 4 dari 21
5 Manfaat e-procurement Pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik atau e-procurement memiliki beberapa manfaat, diantaranya adalah: 1. Efisiensi Waktu Pemanfaatan e-procurement dapat mereduksi waktu yang dibutuhkan pada setiap tahapan pengadaan. Misalnya untuk penjelasan pekerjaan yang harus memperhitungkan waktu yang dibutuhkan untuk kehadiran para pihak dalam mengikuti penjelasan dan tanya jawab secara langsung, maka dengan e-proc pelaksanaan dapat dilakukan secara online. Juga pemasukan penawaran yang dapat lebih dipersingkat karena pengiriman dokumen langsung menggunakan sistem online. Sistem elektronik yang terintegrasi juga sangat membantu perencanaan pengadaan serta pemenuhan kebutuhan terhadap barang/jasa secara real time berdasarkan kebutuhan. 2. Penghematan Biaya Penerapan e-procurement akan mengotomatisasikan beberapa tahapan administrasi yang sebelumnya dilaksanakan secara manual, sehingga pengurangan biaya administrasi secara drastis dapat terjadi. Salah satunya adalah pengurangan pemanfaatan kertas (Paperless). 3. Transparansi Setiap tahapan dalam e-procurement dibangun berdasarkan proses bisnis (Business Process) yang terstruktur dan terstandar, sehingga keterlibatan para pihak yang terlibat pada sistem akan mudah terlacak dan transparan. Juga setiap tahapan akan mudah dipantau oleh para pihak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan. 4. Kontrol Manajemen Lebih Baik Seluruh data pada e-procurement dimasukkan dalam sistem basis data (database) secara terpusat, sehingga setiap tahapan dapat dianalisis secara akurat. Hal ini dapat meningkatkan kemampuan kontrol terhadap manajemen untuk setiap tingkat pengguna dan para pihak yang terlibat di dalam sistem. 5. Mereduksi Tingkat Kesalahan Beberapa tahapan dan pilihan telah tersedia secara sistem melalui e-procurement sehingga tingkat kesalahan dalam melakukan pemilihan dapat ditekan. Khusus untuk e-katalog, pemilihan satu jenis barang akan langsung dibarengi dengan pemilihan spesifikasi barang tersebut dan informasi yang tersedia terhadap barang yang ada. Transaksi yang terjadi dilakukan secara elektronik sehingga akan mereduksi kesalahan manusia khususnya terhadap pemilihan spesifikasi yang tidak tepat, harga yang tidak sesuai, atau item pada katalog yang sudah tidak diproduksi. Halaman: 5 dari 21
6 6. Membentuk Knowledge Workers Menurut Bill Gates, sejak Microsoft menerapkan e-procurement, di samping penghematan sekitar 140 juta dolar per tahun, efek mendasar dari penerapan tersebut adalah peralihan staf menjadi knowledge workers. Istilah ini menggambarkan bagaimana staf tidak lagi terbebani dengan pekerjaan-pekerjaan administratif seperti mengisi dan menyampaikan form-form pengadaan, karena semuanya dikomputerisasi dan dijalankan secara otomatis. Staf lebih diarahkan untuk memanage pengadaan, daripada di-manage olehnya. Mengubah staf menjadi knowledge workers menghasilkan produktivitas yang lebih baik. Hal ini tidak hanya berlaku bagi staf pembelian tetapi bagi seluruh orang yang terlibat dalam proses pengadaan yaitu penyusun pesanan, pemberi wewenang, manajer, staf keuangan, dan lain-lain. Hal ini memungkinkan end-user untuk fokus sepenuhnya pada tugas mereka sendiri dengan dukungan suatu sistem pengadaan yang efektif. Seluruh staf pengadaan dapat mengalihkan fokus mereka dari tugas administratif yang seringnya tidak berarti ke strategi dan analisis pengadaan.(bill Gates, 1999) 7. Mengurangi Kemungkinan Kolusi Diantara Sesama Penyedia Barang/Jasa. Melalui e-procurement jumlah penyedia barang/jasa yang ikut berpartisipasi dalam suatu pelelangan menjadi semakin besar dan para penyedia barang/jasa ini tidak saling mengetahui siapa pesaingnya, atau paling tidak, akan sulit untuk mendeteksi siapa pesaingnya. Dengan demikian kemungkinan mengatur harga sebelum pemasukan penawaran, yang sering dapat dilakukan dalam pelelangan secara manual, tidak dapat lagi dilakukan oleh para penyedia barang/jasa tersebut. 2.2 Dasar Hukum E-Procurement Dasar hukum pemberlakuan e-procurement dan e-purchasing di Indonesia adalah: 1. Undang-Undang(UU) No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 No. 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4843); 2. Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 sebagaimanadiubah terakhir dengan Peraturan Presiden No. 70 Tahun 2012 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 No. 155, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 5334); 3. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah No. 2 Tahun 2010 tentang Layanan Pengadaan Secara Elektronik 4. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah No. 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penunjukan Langsung Pengadaan Kendaraan Pemerintah di lingkungan Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah/Instansi Lainnya Halaman: 6 dari 21
7 5. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah No. 17 Tahun 2012 tentang E-Purchasing 6. Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/ Jasa Pemerintah No. 18 Tahun 2012 tentang E-Tendering 2.3 Ruang Lingkup E-Procurement Gambar 1. Jenis Platform E-Proc Menurut PBB (United Nations, 2006), platform yang sering digunakan dalam E- Procurement adalah: a. e-sourcing b. e-tendering c. e-auction d. e-ordering/e-purchasing dan Web Based ERP e. e-information e-sourcing E-S ourcing merupakan salah satu platform e-procurement yang bekerja pada tahapan penyusunan spesifikasi dan lebih berpedoman pada penyedia atau pemasok. E-Sourcing bisa digunakan untuk pra-kualifikasi penyedia barang/jasa dan dapat digunakan sebagai sarana identifikasi pada saat seleksi. Penyedia yangtercantum dalam e-sourcing dapat meningkatkan nilai marketing perusahaan Halaman: 7 dari 21
8 dan untuk organisasi memperoleh manfaat kepastian penyedia barang/jasa yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Contoh e-sourcing adalah e-tendering E-T endering sebenarnya sama dengan lelang secara manual namun seluruh prosesnya dilaksanakan secara elektronik. Inti daripada e-tendering adalah proses seleksi terhadap penyedia barang/jasa berdasarkan penawaran yang diajukan serta penetapan penyedia yang nanti akan diikat dalam bentuk kerjasama. Dengan melaksanakan e-tendering, maka proses pemilihan akan lebih terbuka dan transparan, mengurangi kemungkinan kesalahan proses, audit yang lebih jelas, efisien dalam proses pengadaan dan manajemen waktu dalam proses pemilihan menjadi lebih baik. Di Indonesia, e-tendering ini dibagi menjadi 2, yaitu e-lelang dan e-seleksi. E- Lelang adalah metode pemilihan penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya secara elektronik untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia barang/pekerjaan konstruksi/jasa lainnya yang memenuhi syarat, sedangkan e- Seleksi adalah metode pemilihan penyedia jasa konsultansi secara elektronik untuk semua pekerjaan yang dapat diikuti oleh semua penyedia jasa konsultansi yang memenuhi syarat. e-auction E-Auction merupakan salah satu fitur e-procurement yang ruang lingkupnya sampai kepada tahap kontrak.kesepakatan dalam e-auction berdasarkan kepada harga penawaran yang diajukan oleh penyedia. Secara umum, operasional e-auction menggunakan 2 mekanisme, yaitu mekanisme harga naik dan mekanisme harga turun. E-Auction yang menggunakan harga naik (upwardpricemechanism) digunakan untuk institusi yang berorientasi kepada penjualan, misalnya pelelangan barang hasil sita negara atau di pegadaian. E-Reverse Auction atau e-auction yang menggunakan harga turun digunakan untuk institusi yang berorientasi kepada pembelian. Halaman: 8 dari 21
9 E-Auction dilakukan setelah penyedia sudah memenuhi hal-hal yang bersifat administrasi dan teknis, sehingga peserta e-auction hanya berkonsentrasi pada harga. Penawaran harga dapat dilakukan menggunakan 2 (dua) mekanisme, yaitu mekanisme terbuka atau tertutup. Mekanisme terbuka yaitu penawaran harga dilakukan didepan seluruh penyedia yang lain sedangkan mekanisme tertutup dilakukan dengan mekanisme penawaran oleh setiap penyedia tanpa diketahui oleh penyedia lain. Mekanisme ini dapat dilakukan pada satu ruang yang sama pada waktu tertentu atau dilakukan secara online melalui internet. e-ordering/e-purchasing dan ERP E-Ordering atau e-purchasing adalah proses membuat dan menyetujui pesanan barang/jasa, menempatkan pesanan pembelian (Purchase Order/PO), serta menerima barang/jasa yang dilaksanakan secara elektronik melalui internet. Pelaksanaan e-purchasing dilakukan berdasarkan katalog elektronik (e-catalog) yang telah dipublikasikansebelumnya. Prosespengadaanpada e-purchasing jauh lebih sederhana dibandingkan dengan e-tendering atau e-auction karena tidak ada lagi proses seleksi dan pemilihan penyedia yang didasarkan kepada persaingan secara terbuka. Proses seleksi terhadap penyedia telah dilakukan pada tahap awal. Bisa menggunakan proses manual atau bisa berdasarkan e-sourcing yang telah ada. Konsentrasi para pihak dalam pelaksanaan e-purchasing tidak didasarkan lagi kepada pemilihan penyedia, melainkan focus terhadap pemenuhan kebutuhan barang/jasa yang telah tertuang dalam katalog. E-Ordering/e-Purchasing yang lebih maju berwujud Web Based Enterprise Resource Planning (ERP), dimana proses identifikasi kebutuhan sudah dilaksanakan secara otomatis sehingga proses pengadaan juga sudah dilakukan oleh sistem. Pemesanan barang/jasa didasarkan kepada penilaian sistem terhadap posisi stok barang/jasa yang terbaru, demikian juga dengan proses pembayaran sudah dilakukan berdasarkan bukti penerimaan barang/jasa. Halaman: 9 dari 21
10 Modul ini akan fokus terhadap pelaksanaan e-purchasing khususnya untuk pengadaan barang/jasa pemerintah di Indonesia. 2.4 Identifikasi Jenis Barang/Jasa Saat ini katalog elektronik yang telah disusun oleh LKPP baru terisi 4 jenis barang/jasa, yaitu kendaraan bermotor, Internet Service Provider (ISP), alat dan mesin pertanian serta obat. Setiap K/L/D/I yang membutuhkan barang/jasa lainnya untuk dapat dimasukkan ke dalam katalog elektronik sehingga dapat dilaksanakan melalui e-purchasing dapat mengirimkan daftar kebutuhan barang/jasa kepada LKPP agar diproses. Pengiriman daftar ini tidak hanya dapat dilakukan oleh K/L/D/I, namun juga dapat dilakukan oleh pabrikan atau distributor serta penyedia yang menginginkan barang/jasa yang mereka produksi dapat tercantum dalam katalog elektronik. Gambar 2. e-catalogue Portal Pengadaan Nasional Halaman: 10 dari 21
11 LKPP selanjutnya akan melaksanakan proses klarifikasi dan negosiasi teknis maupun harga untuk memastikan agar penyedia mampu untuk menyediakan barang/jasa yang mereka tawarkan dengan jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan barang/jasa di seluruh Indonesia. Apabila proses klarifikasi dan negosiasi selesai, maka LKPP akan melaksanakan kontrak payung kepada penyedia dan menampilkan daftar barang/jasa yang diproduksi pada portal katalog elektronik. Bagi K/L/D/I yang hendak melaksanakan pengadaan barang/ jasa, maka katalog elektronik ini yang menjadi acuan utama untuk menentukan metode pelaksanaan, apakah dilaksanakan melalui e-purchasing atau melalui pelelangan umum. 2.5 Identifikasi Spesifikasi Barang/Jasa Tahapan berikutnya setelah memastikan barang/jasa yang dibutuhkan pada katalog elektronik adalah dengan melakukan identifikasi terhadap spesifikasi barang/jasa yang tercantum pada portal pengadaan. Identifikasi ini amat diperlukan untuk membandingkan antara spesifikasi yang ada pada katalog elektronik telah sesuai dengan kebutuhan. Contoh untuk kendaraan bermotor, untuk melihat spesifikasi maka harus dipastian terlebih dahulu Jenis Kendaraan yang akan diadakan (Bus-Truk, Mobil, atau Motor), Wilayah (Propinsi), dan Merk Kendaraan. Gambar 3. Daftar Katalog Kendaraan Bermotor INAPROC Halaman: 11 dari 21
12 Setelah dipastikan, maka spesifikasi dari kendaraan yang dibutuhkan dapat dilihat dan dipilih sesuai kebutuhan. Apabila spesifikasi yang dibutuhkan tidak tersedia pada katalog elektronik, maka pelaksanaan pen- gadaan tidak dapat dilanjutkan melalui e-purchasing, melainkan melalu metode pelelangan umum untuk memilih penyedia yang mampu menyediakan barang/jasa yang dibutuhkan. Untuk spesifikasi yang tercantum pada katalog elektronik Internet Service Provider (ISP) dan Obat, dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4. Contoh Spesifikasi dan Model Kendaraan Halaman: 12 dari 21
13 Gambar 5. Contoh Daftar Katalog Elektronik Internet Service Provider (ISP) Gambar 6. Contoh Daftar Katalog Obat-Obatan Halaman: 13 dari 21
14 2.6 Identifikasi Harga Barang/Jasa yang akan Diadakan Harga barang/jasa yang tercantum dalam katalog elektronik dapat menjadi rujukan dalam penyusunan HPS oleh PPK. Harga ini merupakan harga maksimal yang telah disepakati oleh penyedia dengan LKPP serta merupakan bagian dari kontrak payung antara LKPP dengan penyedia barang/jasa. Khusus untuk kendaraan bermotor, Internet Service Provider, serta Alat dan Mesin Pertanian, harga yang tercantum merupakan batas atas, sehingga pada saat pelaksanaan pengadaan tetap harus dilaksanakan negosiasi harga. Untuk katalog elektronik obat, harga yang tercantum sudah merupakan harga yang bersifat tetap dan tidak dapat di negosiasi, sehingga transaksi dilakukan berdasarkan harga yang telah tercantum pada katalog elektronik. Halaman: 14 dari 21
15 BAB III PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA MELALUI E-PURCHASING 3.1 PERSIAPAN Mempelajari dan memahami katalog elektronik Katalog elektronik yang disusun dan dipublikasikan oleh lkpp selalu mengalami perkembangan, baik dari segi jenis barang/ jasa yang ditampilkan maupun dari segi item barang/jasa yang sudah ada.hal ini karena penambahan barang/jasa dalam katalog elektronik cukup ditetapkan oleh kepala lkpp tanpa memerlukan eskalasi ke tingkat yang lebih tinggi. Prosedur pelaksanaan e-purchasing juga hingga saat ini bersifat dinamis sehingga setiap pengguna e-purchasing wajib mempelajari dan memahami sistem katalog elektronik dan e-purchasing terbaru yang dipublikasikan oleh lkpp. Katalog elektronik dapat diakses melalui 2 portal, yaitu www. Inaproc.lkpp.go.id dan Perbedaannya adalah, inaproc merupakan portal pengadaan nasional yang menjadi pintu gerbang dari berbagai aplikasi pengadaan barang/jasa, termasuk rencana umum pengadaan (rup), pengumuman pelelangan/seleksi, whistleblower system (wbs), termasuk monitoring pengadaan secara online (monev online). Sehingga untuk mengakses katalog elektronik dari portal ini masih harus mengklik pada menu e-catalogue. Halaman: 15 dari 21
16 Gambar 7. Laman pengumuman pengadaan inaproc Sedangkan apabila mengakses melalui maka langsung diarahkan kepada portal katalog elektronik. Mendaftar di lpse untuk memperoleh user id dan password Pelaksanaan e-purchasing merupakan bagian dari sistem pengadaan secara elektronik (spse) yang dikembangkan oleh lkpp, sehingga untuk interaksi dalam sistem ini tentu harus sudah terdaftar dan memiliki akun pada spse melalui lpse. Prosedur untuk memperoleh user id dan password tunduk pada prosedur pendaftaran penyedia dan organisasi pengadaan melalui spse. Halaman: 16 dari 21
17 3.2 PELAKSANAAN Alur Proses e-purchasing Kendaraan Bermotor Gambar 8. Alur Proses e-purchasing Kendaraan Bermotor Tahapan pelaksanaan e-purchasing untuk kendaraan bermotor adalah: 1. PPK melihat katalog kendaraaan bermotor untuk menyusun rencana pelaksanaan pengadaan yang terdiri atas Harga Perkiraan Sendiri (HPS) dan Spesifikasi Teknis. Tahapan ini dilaksanakan dilur sistem E-Purchasing dan dilaksanakan berdasarkan rencana kebutuhan pengadaan barang/jasa yang merupakan bagian dari rencana umum pengadaan. Halaman: 17 dari 21
18 2. PPK kemudian menyerahkan rencana pelaksanaan pengadaan kepada Kelompok Kerja (Pokja ULP) untuk melaksanakan pemilihan penyedia melalui e-purchasing. 3. Pokja ULP mengakses aplikasi e-purchasing menggunakan username dan password yang telah diberikan oleh LPSE dan membuat paket pengadaan dengan cara mengisi nama paket, kode anggaran, dan memilih spesifikasi yang dibutuhkan sesuai rencana pelaksanaan pengadaan. Pemilihan penyedia barang/jasa juga langsung dilakukan pada aplikasi sesuai spesifikasi yang diminta oleh PPK. 4. Pokja ULP kemudian mengirimkan undangan negosiasi kepada penyedia kendaraan bermotor secara tertulis, baik elektronik maupun non elektronik. Pengiriman ini dilakukan diluar aplikasi e-purchasing. 5. Tahapan berikutnya adalah melaksanakan negosiasi antara Pokja ULP dengan Penyedia Kendaraan Bermotor untuk memperoleh harga yang lebih baik serta manfaat yang lebih besar. Batasan minimal yang menjadi acuan pada saat negosiasi adalah spesifikasi teknis dan harga yang telah tercantum dalam e- katalog. 6. Setelah negosiasi selesai yang dibuktikan dengan Berita Acara Hasil Negosiasi, maka Pokja ULP kemudian mengunduh rancangan (template) kontrak pada aplikasi e-purchasing dan menyerahkan kepada PPK untuk ditandatangani bersama dengan penyedia kendaraan bermotor. 7. Setelah penandatanganan kontrak selesai dilaksanakan, maka Pokja ULP memasukkan data kontrak pada aplikasi e-purchasing yang dilanjutkan dengan mencetak surat pesanan dan ditandatangani oleh PPK dan penyedia kendaraan bermotor. Halaman: 18 dari 21
19 Alur Proses E-Purchasing Internet Service Provider Gambar 9. Alur Proses e-purchasing Internet Service Provider Tahapan pelaksanaan e-purchasing untuk Internet Service Provider pada prinsipnya sama dengan e-purchasing untuk kendaraan bermotor. Yang membedakan antara keduanya adalah: Halaman: 19 dari 21
20 1. Penyedia Internet Service Provider (Penyedia ISP) juga memiliki login tersendiri pada aplikasi e-purchasing, sehingga tetap harus memiliki username dan password yang terdaftar pada LPSE. 2. Setiap pemesanan dari Pokja ULP yang dilakukan terhadap paket ISP, maka penyedia ISP akan menerima notifikasi pada login masing-masing penyedia, termasuk notifikasi apabila ada untuk undangan negosiasi. 3. Hasil negosiasi setelah dimasukkan oleh Pokja ULP kepada aplikasi e-purchasing juga akan dikirimkan dalam bentuk notifikasi pada login penyedia ISP. Data permintaan pembelian juga menjadi bagian dari notifikasi tersebut dan membutuhkan persetujuan terlebih dahulu dari masing-masing penyedia ISP. Alur Proses E-Purchasing Obat Halaman: 20 dari 21
21 Gambar 10. Alur Proses e-purchasing Obat Tahapan pelaksanaan e-purchasing untuk Obat pada prinsipnya sama dengan e- Purchasing untuk Internet Service Provider. Yang membedakan antara keduanya adalah: 1. Tidak ada tahapan negosiasi, sehingga setiap spesifikasi dan harga yang dipilih oleh Pokja ULP merupakan spesifikasi dan harga yang sudah bersifat final 2. Penyedia lebih aktif dalam beriteraksi pada aplikasi e-purchasing, yaitu dengan memasukkan data distributor dan pengiriman obat. Halaman: 21 dari 21
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa
Lebih terperinciBERITA NEGARA. No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1239, 2012 LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. E-Purchasing. Pengadaan Elektronik PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PANITIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PANITIA Update 27 Februari 2014 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING KENDARAAN PANITIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING KENDARAAN PANITIA 10 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Panitia Pengadaan... 3 1.2 Alur Proses e-purchasing Kendaraan Pemerintah Dalam Aplikasi... 4
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT BERAT PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT BERAT PENYEDIA I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaan
Lebih terperinciMATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT
MATERI 7 PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya 1 DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN SETELAH MATERI INI
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN Update 18 Februari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PEJABAT PENGADAAN Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH ULP/PEJABAT PENGADAAN Update 21 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciPETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE
2013, No.999 4 LAMPIRAN PERATURAN MENTERI KESEHATAN NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PANITIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PANITIA Update 19 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Obat Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai Aplikasi... 5 2.1 Akses
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Pengantar E-Procurement. Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN. e-tendering. e-purchasing 10/19/2016
Pengantar E-Procurement Diklat Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Kementerian Keuangan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan DAFTAR ISI TUJUAN PELATIHAN PENDAHULUAN
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 12 Februari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PENYEDIA Update 27 Februari 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi...
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 12 Februari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH DISTRIBUTOR/PELAKSANA PEKERJAAN Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 22 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 22 Januari 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PP- SHEET PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PP- SHEET PENYEDIA I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaan
Lebih terperinciPENGANTAR E-PROCUREMENT
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT DIREKTORAT JENDERAL BINA KONSTRUKSI PENGANTAR E-PROCUREMENT PERATURAN PRESIDEN RI NOMOR 54 TAHUN 2010 beserta perubahannya MATERI 7 1 2 TUJUAN PELATIHAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG
MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 233/PMK.01/2012 TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi (Tanpa
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing ALAT MESIN PERTANIAN (ALSINTAN) PENYEDIA Update 27 Februari 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Alsintan Pemerintah Dalam Aplikasi...
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PERALATAN BERAT PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING PERALATAN BERAT PPK I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah yang efisien dan efektif merupakan salah satu bagian yang penting dalam perbaikan pengelolaan
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA
UG.17/SPSE 4.1.1/LU/10/2016 ii LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciPetunjuk Pengoperasian SPSE Verifikator
Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 - Verifikator i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Verifikator... 2 2 Memulai Aplikasi... 3 2.1 Akses ke dalam SPSE... 3 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home...
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA
UG. 04/SPSE 4.1/06/2016 ii PANDUAN PENGGUNAAN SPSE VERSI 4.1 POKJA ULP LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PPK Update 13 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Obat Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai Aplikasi... 5 2.1 Akses
Lebih terperinciPENGANTAR E-PROCUREMENT
PENGANTAR E-PROCUREMENT Peraturan Presiden RI Nomor 54 Tahun 2010 Beserta Perubahannya VERSI 9.2 1 DAFTAR ISI: e-procurement e-tendering e-purchasing 2 TUJUAN PELATIHAN Setelah Materi Ini Disampaikan,
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING OBAT PENYEDIA Update 13 Juni 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Obat Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai Aplikasi... 5 2.1
Lebih terperinciPENGGUNAAN E-PROCUREMENT
20 PENGGUNAAN E-PROCUREMENT PENGGUNAAN E-PROCUREMENT Pelatihan Pengadaan Barang /Jasa Pemerintah Tingkat Dasar/Pertama LKPP Lembaga Kebijakan Pengadaan LKPP Lembaga Barang/Jasa Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT KESEHATAN PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT KESEHATAN PPK Update 29 Oktober 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Alat Kesehatan Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 6 TAHUN 2016 TENTANG KATALOG ELEKTRONIK DAN E-PURCHASING
Lebih terperinciSLIDE PANDUAN MEMBELI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN APLIKASI E- BERMOTOR
SLIDE PANDUAN MEMBELI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN APLIKASI E- BERMOTOR SLIDE PANDUAN MEMBELI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN APLIKASI EPURCHASING KENDARAAN BERMOTOR Dalam aplikasi e-purchasing Kendaraan
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT KESEHATAN PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- PURCHASING ALAT KESEHATAN PENYEDIA Update 29 Oktober 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e- Purchasing Alat Kesehatan Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- CATALOGUE PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e- CATALOGUE PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 21 Januari 2015 E- CATALOGUE PENYEDIA 1 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 3 1.1 Alur Proses e- Catalogue Produk Barang/Jasa
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-catalogue PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-catalogue Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi...
Lebih terperinciSOSIALISASI PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 14 TAHUN 2015
SOSIALISASI PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 14 TAHUN 2015 LATAR BELAKANG Pelaksanaan ketentuan Pasal 110 ayat (6) Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 tentang
Lebih terperinci1. Pendahuluan PPK Memulai Aplikasi Akses ke dalam SPSE PPK untuk Menggunakan SPSE Menu Log Akses...
ii Daftar Isi 1. Pendahuluan... 1 1.1. PPK... 3 1.2. Alur Proses PPK dalam Aplikasi... 4 2. Memulai Aplikasi... 5 2.1. Akses ke dalam SPSE PPK untuk Menggunakan SPSE... 5 3. Menu Log Akses... 33 4. Ganti
Lebih terperinciMake Public Procurement Easy
Make Public Procurement Easy Kebutuhan Barang/Jasa E_Procurement (SPSE) Dikerjakan Sendiri Swakelola Instansi Pemerintah Kel. Masyarakat Pelelangan Pelelangan Konvensional e-tendering Penyedia e-purchasing/
Lebih terperinciSYARAT DAN KETENTUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PURCHASING
SYARAT DAN KETENTUAN PENGGUNAAN APLIKASI E-PURCHASING A. KETENTUAN UMUM I. Definisi 1. Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, yang selanjutnya disebut LKPP, adalah Lembaga Pemerintah yang
Lebih terperinci1.1. Pejabat Pembuat Komitmen
PPK Daftar Isi Pendahuluan... 1 1.1. Pejabat Pembuat Komitmen... 2 1.2. Alur Proses PPK... 3 Memulai Aplikasi... 4 2.1. Akses ke dalam SPSE... 4 Penjelasan Fungsi dan Fitur... 6 3.1. Menu Home... 6 3.2.
Lebih terperinciPanitia Pengadaan/ULP. Tim Penunjukan Langsung Kendaraan Pemerintah PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM PENUNJUKAN LANGSUNG KENDARAAN PEMERINTAH
2012 Panitia Pengadaan/ULP Tim Penunjukan Langsung Kendaraan Pemerintah PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM PENUNJUKAN LANGSUNG KENDARAAN PEMERINTAH Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Panitia Pengadaan... 2 1.2
Lebih terperinciTULISAN HUKUM PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE. Abstrak
TULISAN HUKUM PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE google images/medicine Abstrak Tulisan ini membahas pelaksanaan Pengadaan Obat Dengan Prosedur e-purchasing Berdasarkan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2013 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATAKERJA UNIT LAYANAN PENGADAAN PEMERINTAH KABUPATEN MADIUN BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa untuk
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PENYEDIA Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam Aplikasi
Lebih terperinciLampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING
Lampiran : PERATURAN KEPALA LKPP Nomor : Tahun 2011 Tanggal : TATA CARA E-TENDERING I LATAR BELAKANG Pelaksanaan pengadaan barang/jasa secara elektronik (e-procurement), khususnya dengan e-tendering dapat
Lebih terperinciPetunjuk Pengoperasian SPSE Auditor
Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.2.4 Auditor i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Auditor... 2 2 Memulai Aplikasi... 2 2.1 Hak Akses Auditor... 2 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4 3.1.1
Lebih terperinciPetunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor
Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 Auditor i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Auditor... 2 2 Memulai Aplikasi... 2 2.1 Hak Akses Auditor... 2 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4 3.1.1 Mencetak
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TENTANG
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG E-PURCHASING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BERMOTOR PPK
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing KENDARAAN BERMOTOR PPK Update 1 Oktober 2013 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Kendaraan bermotor Pemerintah Dalam Aplikasi... 4 2 Memulai
Lebih terperinci-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG
-1- PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 48 TAHUN 2013 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PENGADAAN OBAT DENGAN PROSEDUR E-PURCHASING BERDASARKAN E-CATALOGUE DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciMANUAL PROCEDURE. Penunjukkan Langsung (E-Catalog)
MANUAL PROCEDURE Penunjukkan Langsung (E-Catalog) UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 M Manual Procedure Penunjukkan Langsung (E-Catalog) Unit Layanan Pengadaan (ULP) Universitas
Lebih terperinciLEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR : 14 TAHUN 2015 TENTANG E-PURCHASING DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDaftar Isi. Daftar Gambar. Panduan Elektronik Pengadaan Langsung [ ]
2 Daftar Isi Pendahuluan... 4 1. Pejabat Pengadaan... 5 1.1. Alur Proses e-pengadaan Langsung... 5 2. Memulai Aplikasi... 6 2.1. Akses dalam e-pengadaan Langsung... 6 2.2. Rencana Pengadaan... 9 2. Membuat
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN BARANG/JASA PEMERINTAH. PPK "Buat Paket"
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PRODUK BARANG/JASA PEMERINTAH PPK "Buat Paket" Update 25 Mei 2015 Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Alur Proses e-purchasing Produk Barang/Jasa Pemerintah Dalam
Lebih terperinciSosialisasi & Bimtek. Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom. Selasa, 24 Oktober 2017
Sosialisasi & Bimtek Aplikasi e-kontrak Oleh: Aditya Widyawan Prima, S.Kom Selasa, 24 Oktober 2017 memanfaatkan SPSE 2015 Perpres No. Perubahan kev. Perpres 54/2010 Pendahuluan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P
PETUNJUK PENGGUNAAN APLIKASI e-purchasing PP-SHEET PANITIA 1 D I R E K T O R A T P E N G E M B A N G A N S I S T E M K A T A L O G - L K P P - RI@ 2 0 1 3 I. PENDAHULUAN Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah
Lebih terperinciKebijakan e-procurement Nasional. DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP. Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP
Kebijakan e-procurement Nasional DALAM RANGKA PENGELOLAAN e-lelang CEPAT dan SiKaP Direktur Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik LKPP 2 Sudah Tercapaikah Tujuan e-procurement? Meningkatkan transparansi
Lebih terperinciTATA CARA E-TENDERING
5 2013, No.16 LAMPIRAN PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG E-TENDERING TATA CARA E-TENDERING I. METODE E-TENDERING Metode E-Tendering terdiri
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. seluruh kegiatan untuk memperoleh barang/jasa. Presiden Nomor 4 Tahun 2015 adalah sebagai berikut ini.
9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengadaan Barang/Jasa Menurut Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015, bahwa Pengadaan Barang/Jasa adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa oleh Kementrian/Lembaga/Satuan
Lebih terperinciDaftar Isi. 1 Pendahuluan Panitia Pengadaan Cara Panitia Pengadaan Mendapatkan User Account... 2
Daftar Isi 1 Pendahuluan... 2 1.1 Panitia Pengadaan... 2 1.2 Cara Panitia Pengadaan Mendapatkan User Account... 2 1.3 Alur Proses Panitia Pengadaan Pengadaan Dalam Aplikasi... 3 2 Memulai Aplikasi... 3
Lebih terperinci2 Indonesia Tahun 2004 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4456); 2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lem
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1510, 2014 KEMENKES. Katalog Elektronik. Obat. Pengadaan. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2014 TENTANG PENGADAAN OBAT BERDASARKAN
Lebih terperinciPERATURAN GUBERNUR BANTEN
PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN, Menimbang Mengingat : a. bahwa
Lebih terperinciOleh : Nama Trainer and User Support LKPP. Management Training SPSE Versi 4
TUS@2016 Oleh : Nama Trainer and User Support LKPP Management Training SPSE Versi 4 DASAR HUKUM Perpres No. 4 Tahun 2015 Pasal 110 (1) Dalam rangka E-Purchasing, sistem katalog elektronik (E-Catalogue)
Lebih terperinciKEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT. EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN RAKYAT
EVALUASI IMPLEMENTASI eprocurement TA 2017 DAN PERUMAHAN RAKYAT Dasar Hukum Peraturan Presiden No 54 /2010 ttg PBJ Pemerintah sebagaimana terakhir kali diubah melalui Perpres No 4 / 2015 Pasal 106 (1)
Lebih terperinciMODUL 10 PENGGUNAAN EPROCUREMENT
MODUL 10 PENGGUNAAN EPROCUREMENT PELATIHAN TINGKAT DASAR PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH BERDASARKAN PERATURAN PRESIDEN NO 54 TAHUN 2010 BESERTA PERUBAHANNYA 2014 DEPUTI BIDANG PPSDM LKPP Penggunaan E-Procurement
Lebih terperinciSLIDE PANDUAN MEMBELI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN APLIKASI E- BERMOTOR
SLIDE PANDUAN MEMBELI KENDARAAN BERMOTOR MENGGUNAKAN APLIKASI E- PURCHASING KENDARAAN BERMOTOR Dalam aplikasi e-purchasing Kendaraan Bermotor, ada 3 user yang terlibat yaitu - Panitia - Penyedia - PPK
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PEJABAT PENGADAAN & PPHP
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) Versi 2.0.0 UNTUK PEJABAT PENGADAAN & PPHP
Lebih terperinci2014, No Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 368, Tambah
No.1938, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. E-Purchasing. Kartu Keluarga Sejahtera. Indonesia Pintar. Indonesia Sehat. Pengadaan. PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Lebih terperinciPROSEDUR PELAKSANAAN E-PROCUREMENT
LAMPIRAN PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-45.PL.02.02 TAHUN 2011 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI
Lebih terperinci2011, No Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.801, 2011 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA.Pengadaan Barang/Jasa. Elektronik. Ketentuan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciImplementasi E-Bisnis e-procurement Concept And Aplication Part-6
Implementasi E-Bisnis e-procurement Concept And Aplication Part-6 Pendahuluan E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan
Lebih terperinciE-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012
E-PROCUREMENT DAN PENERAPANNYA DI KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARA Jumat, 30 Maret 2012 Pada era globalisasi ini, perkembangan teknologi internet sudah mencapai kemajuan yang sangat pesat. Aplikasi Internet
Lebih terperinciLatar Belakang & Permasalahan
Latar Belakang & Permasalahan Seharusnya PBJ itu mudah Belanja Pemerintah lebih mahal Tidak tepat sasaran Gov t Proc. paling murah paling murah kualitas kurang Pengadaan Barang Jasa Pemerintah Perpres
Lebih terperinciPERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG
PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.01/MEN/2012 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA SECARA ELEKTRONIK DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPOKJA SPSE 4. Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik
POKJA SPSE 4 Direktorat Pengembangan Sistem Pengadaan Secara Elektronik Definisi Pokja Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGUNAAN SPSE v4 USER PENYEDIA
UG. 05/SPSE 4.1/09/2016 ii LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGUNAAN SPSE v4 USER PENYEDIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN SISTEM
Lebih terperinci, dipandang perlu menetapkan Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah tentang E-Tendering;
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/ JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KEPALA LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 18 TAHUN 2012 TENTANG E-TENDERING DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPetunjuk Pengoperasian SPSE Helpdesk
Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.5 - Helpdesk i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Helpdesk... 2 2 Memulai Aplikasi... 3 2.1 Akses ke dalam SPSE... 3 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4 3.2
Lebih terperinciSISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK
SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK Sudah ada regulasi, pelanggaran tetap jadi menu sehari-hari Mencoba mengandalkan sistem, harus pilih yang efektif! Portal otomatis, salah catu cara yang lebih efektif
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA
UG.17/SPSE 4.1.1/LU/10/2016 ii LEMBAR PENGESAHAN PETUNJUK PENGGUNAAN SPSE v4.1.1 USER PANITIA DIREKTORAT PENGEMBANGAN SISTEM PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK DEPUTI BIDANG MONITORING EVALUASI DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciMANUAL PROCEDURE. Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa
MANUAL PROCEDURE Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa UNIT LAYANAN PENGADAAN (ULP) UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 M Manual Procedure Pelelangan Sederhana Pengadaan Barang dan Jasa Unit Layanan
Lebih terperinci2 3. Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 70 tahun 2012 tentang Perubahan Kedua Atas Per
No.626, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA LKPP. Buku Kurikulum 2013. E-Purchasing. Pengadaan. Pelaksanaan. BARANG/JASA PEMERINTAH NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN PENGADAAN BUKU KURIKULUM 2013
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN BUPATI PONOROGO TENTANG LAYANAN PENGADAAN SECARA ELEKTRONIK (LPSE) KABUPATEN PONOROGO.
1 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
Lebih terperinciPetunjuk Pengoperasian SPSE Panitia
Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.2.3 - Panitia i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Panitia... 2 1.2 Alur Proses Lelang... 3 2 Memulai Aplikasi... 4 2.1 Akses ke dalam SPSE... 4 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi...
Lebih terperinciPENGAJUAN USULAN BARANG/JASA E-KATALOG
Mustika Rosalina Putri Kepala Seksi Kontrak Payung Direktorat Pengembangan Sistem Katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah PENGAJUAN USULAN BARANG/JASA E-KATALOG Kebijakan E-Katalog Mustika
Lebih terperinciClick to edit Master title style POKJA
POKJA TUS 2 Januari 2017 Definisi Pokja Pengadaan adalah tim yang diangkat oleh Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran untuk melaksanakan pemilihan penyedia barang/jasa Wewenang Pokja Aktivitas yang
Lebih terperinciDaftar Isi VERIFIKATOR
VERIFIKATOR Daftar Isi Pendahuluan... 1 1.1. Verifikator... 2 Memulai Aplikasi... 3 2.1. Akses ke dalam SPSE... 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 5 3.1. Menu Home... 5 3.2. Menu Penyedia... 7 3.3. Persetujuan
Lebih terperinciKEBIJAKAN DALAM E-PURCHASING DAN E-KATALOG. Emin Adhy Muhaemin Direktur Pengembangan Sistem Katalog - LKPP
KEBIJAKAN DALAM E-PURCHASING DAN E-KATALOG Emin Adhy Muhaemin Direktur Pengembangan Sistem Katalog - LKPP Transformasi Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah Keppres 80/2003 Perpres 54/2010 jo Perpres 4/2015
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG. (SIMPeL) Versi UNTUK PPK
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) Versi 2.0.0 UNTUK PPK Gd. Juanda II Lt.17
Lebih terperinciDaftar Isi. Panduan SPSE V4 User ADMIN PPE [SPSEV ]
ii Daftar Isi Pendahuluan... 1 1. Administrator PPE... 3 Memulai Aplikasi... 4 2. Akses ke dalam SPSE... 4 Penjelasan Fungsi dan Fitur... 6 3. Menu Home... 6 3.1 Fitur Berita... 8 Tambah Berita... 9 Edit
Lebih terperinciMENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PENGAOAAN BARANG/JASA PEMERINTAH SECARA ELEKTRONIK 01 L1NGKUNGAN KEMENTERIAN PERHUBUNGAN OENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, a. bahwa sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan kesehatan di Indonesia ditujukan untuk meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan kesehatan di Indonesia ditujukan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar derajat kesehatan masyarakat setinggi-tingginya,
Lebih terperinciUNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam
2015 UNIT LAYANAN PENGADAAN IPB MAKALAH [MATRIKS PERUBAHAN PERPRES NO.4 TAHUN 2015 TERHADAP PERPRES NO.54 TAHUN 2010 TENTANG PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH] Di Susun oleh : Anwar Syam Kata Pengantar
Lebih terperinciPETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) VERSI UNTUK PENYEDIA
Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan Pusat Layanan Pengadaan Secara Elektronik PETUNJUK PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENGADAAN LANGSUNG (SIMPeL) VERSI 2.0.0 UNTUK PENYEDIA Gd. Juanda II Lt.17
Lebih terperinciPetunjuk Pengoperasian SPSE Helpdesk
Petunjuk Pengoperasian SPSE 3.2.3 - Helpdesk i Daftar Isi 1 Pendahuluan... 1 1.1 Helpdesk... 2 2 Memulai Aplikasi... 3 2.1 Akses ke dalam SPSE... 3 3 Penjelasan Fitur dan Fungsi... 4 3.1 Menu Home... 4
Lebih terperinciPetunjuk Operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi File. Untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa
Petunjuk Operasional Sistem Pengadaan Secara Elektronik (SPSE) Versi 3.5 2 File Untuk Panitia Pengadaan Barang/Jasa KATA PENGANTAR Petunjuk operasional ini membahas langkah demi langkah yang harus dilakukan
Lebih terperinci