PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta
|
|
- Hartono Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PENENTUAN HARGA TRANSFER UNTUK PERUSAHAAN DOMESTIK Oleh Margono Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Surakarta A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang mengalami perkembangan pesat dalam bisnisnya, seringkali menempuh dibversifikasi usahanya untuk memasuki berbagai pasar. Diversifikasi merupakan suatu usaha manajemen puncak untuk menghadapi ketidakpastian yang semakin tinggi dalam menghadapi teknologi dan lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Semakin luas proses diversifikasi yang dilakukan oleh manajemen puncak, maka semakin diperlukan pula berbagai alat untuk mengintegrasikan unitunit organisasi yang telah dibentuk. Harga transfer merupakan salah satu alat untuk menciptakan mekanisme integrasi divisi penjualan dan pembelian harus sepakat dalam perusahaan yang mendiversifikasi bisnisnya. Dalam satu perusahaan yang telah membagi unit usahanya / melakukan diversifikasi dengan membentuk pusat-pusat laba harga transfer telah menjadi masalah tersendiri bagi perusahaan tersebut, bilamana antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang atau jasa di mana salah satu pusat laba / divisi berfungsi sebagai penjual dan divisi yang lain sebagai pembeli, karena harga transfer bagi devisi penjual merupakan pendapatan dan sebaliknya bagi divisi pembeli merupakan biaya. Besarnya harga transfer tersebut akan mempengaruhi prestasi masing-masing divisi, karena prestasi masing-masing divisi tersebut sering digunakan sebagai pengukur kinerja divisi.
2 Besarnya pengaruh harga transfer tersebut terhadap prestasi masing-masing divisi mengakibatkan adanya pertentangan diantara kedua divisi tersebut. Divisi penjual menghendaki harga transfer yang tinggi karena akan mengakibatkan laba divisi penjual yang tinggi pula, demikian pula sebaliknya bagi divisi pembeli menginkan harga transfer yang rendah untuk menekan biaya sehingga dapat meningkatkan profit atau laba yang diperoleh. Hal ini menjadi tantangan bagi perusahaan yang sudah melakukan desentralisasi untuk menyediakan metode penentuan harga transfer yang baik dan memuaskan semua pihak, terutama pada saat krisis ekonomi saat ini. 2. Rumusan Masalah. Dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut : Bagaimana penentuan metoda harga transfer yang baik sehingga dapat memuaskan semua pihak, baik divisi penjual atau pembeli maupun bagi perusahaan secara keseluruhan? 3. Batasan Masalah Agar ruang lingkupnya tidak terlalu luas maka akan memberi batasan masalah sebagai berikut : a. Perusahaan tersebut tidak mempunyai anak / cabang di luar negeri (merupakan perusahaan domestik) b. Seluruh divisi berada pada lokasi yang sama c. Harga transfer yang dibahas adalah harga transfer dalam pengertian yang sempit d. Pasar yang ada dalam bentuk persaingan sempurna e. Barang yang ditawarkan oleh divisi penjual merupakan barang siap pakai sehingga dapat langsung ditawarkan kepada pihak eksternal perusahaan.
3 4. Tujuan Makalah ini ditulis dengan tujuan : a. Untuk mengetahui metode mana yang paling tepat dalam menentukan transfer pricing. b. Untuk mengetahui kelebihan dari kekurangan masing-masing metode tersebut. B. PEMBAHASAN 1. Pengertian Harga Transfer Untuk lebih mengetahui tentang harga transfer, maka pertama-tama harus mengetahui definisi atau arti dari harga transfer itu sendiri. Maka penulis mengambil pengertian yang dikemukakan oleh beberapa ahli berikut ini : a. Charles T. Horngren dan George Poster Harga transfer adaslah harga yang dibebankan oleh suatu bagian ( subunit, departemen, divisi ) dalam suatu organisasi untuk suatu produk atau jasa yang dipasok kepada bagian lain dalam organisasi yang sama atau harga transfer adalah semua alokasi biaya yang merupakan suatu bentuk penetapan harga transfer. ( charles T ) 1990 b. Garison, R.H. Dalam arti luas harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggung-jawaban dalam suatu organisasi tanpa memandang bentuk pertanggungjawabannya, sedang dalam arti sempit harga transfer adalah harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba atau setidak-tidaknya salah satu dari pertanggung-jawaban yang terlibat merupakan pusat laba ( Garirison ) 1988
4 c. Arif Suadi Harga transfer adalah harga yang harus dibayar oleh pusat laba konsumen untuk barang dan jasa yang diperolehnya kepada pusat laba produsen. ( Arif Suadi) 1995 d. Mulyadi Dalam arti luas harga transfer meliputi harga pokok barang atau jasa yang ditransfer antar pusat pertanggung-jawaban dalam perusahaan, dengan demikian pengertian ini juga meliputi semua bentuk alokasi biaya dari departemen pembantu dan departemen produksi dan harga jual prodmuk atau jasa yang ditransfer antar pusat lab, sedangkan dalam arti sempit harga transfe merupakan harga barang atau jasa yang ditransfer antar pusat laba dalam perusahaan yang sama.( Mulyadi ) Karakteristik Harga Transfer Dari pengertian harga transfer tersebut, penentuan harga transfer yang mempunyai potensi menimbulkan banyak masalah adalah penentuan harga transfer barang antar divisi sebagai pusat laba. Pada hakekatnya harga transfer memiliki tiga karakteristik yaitu : a. Masalah harga transfer hanya timbul jika divisi yang terkait diukur kinerjanya berdasarkan atas laba yang diperoleh merekia dan harga transfer merupakan unsur yang signifikan dalam membentuk biaya penuh produk yang diproduksi divisi pembeli. b. Harga transfer selalu mengandung unsur labadidalamnya c. Harga transfer merupakan alat untuk mempertegas diversifikasi dan sekaligus mengintegrasikan divisi yang dibentuk.
5 3. Syarat Terpenuhinya Harga Transfer. Untuk menjadi harga transfer yang baik, maka harga transfer tersebut harus memenuhi syarat-syarat berikut ini: ( Antony ) 1998 a. Sistem harus dapat memberikan informasi yang relevan yang dibutuhkan oleh suatu pusat laba untuk dapat menentukan trade off yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. b. Laba yang dihasilkan harus dapat menggambarkan dengan baik pengaturan trade off antara biaya dan pendapatan yang telah ditetapkan. Setiap pusat laba harus dapat memaksimalkan laba perusahaan dengan jalan memaksimalkan laba divisinya. c. Tingkat laba yang diperlihatkan oleh masing-masing pusat laba harus dapat mencerminkan besarnya kontribusi laba dari masing-masing pusat laba terhadap laba perusahaan secara keseluruhan. 4. Tujuan Harga Transfer Harga transfer harus didesain sedemikian rupa sehingga harga transfer tersebut dapat menyajikan informasi yang relevan untuk keputusan trade off antara pendapatan dan biaya, memotivasi manajer untuk mencapai goal congruence, dan membantu kinerja ekonomi pusat laba yang terkait.( Abdul Halim ) 1998 Terjadi ditetapkannya harga transfer antara lain.( Slamet Sugiri ) 1994 a. Evaluasi prestasi divisi secara akurat b. Keselarasan tujuan c. Tetap terjaganya otonomi divisi
6 5. Metode Penentuan Harga Transfer Pada dasarnya ada tiga metode yang sering digunakan dalam menentukan harga transfer. Metode tersebut adalah : 1. Harga transfer berdasar harga pasar (a market based prices) 2. Harga transfer berdasar biaya (cost based prices) 3. Harga transfer berdasar negosiasi (negotiated prices) Ketiga metode tersebut akan diuraikan secara lebih rinci dalam penjelasan berikut ini : 1. Harga Transfer Berdasar Harga Pasar. Sesuai dengan namanya maka harga transfer antar pusat laba didasarkan atas harga pasar produk tersebut. Metode ini dapat dipakai bila produk yang dipertukarkan dijual di pasar dengan persaingan sempurna. Di dalam harga transfer berdasarkan harga pasar tersebut terdapat prinsip-prinsip ideal dalam penentuan harga transfer yaitu : a. Adanya kompetensi orang dalam setiap divisi b. Terdapat iklim organisasi yang baik sehingga setiap manajer divisi sadar bahwa harga transfer merupakan hal penting dalam pengukuran kinerjanya c. Terdapat harga pasar d. Adanya kebebasan setiap manajer divisi e. Informasi lengkap dan transparan f. Adanya sistem yang baik yang memungkinkan setiap manajer divisi untuk bernegosiasi.
7 Harga transfer berdasarkan harga pasar dianggap paling baik karena mencerminkan kepentingan kedua pihak yang independent dan harga transfer ini similar dengan harga yang dibebankan dengan pihak luar. Similar bukan berarti sama dengan harga yang dibebankan pada pihak luar namun harga tersebut dapat dikurangi dengan biaya biaya yang dapat dikeliminasi atau dihindari dengan menjual dengan pihak internal perusahaan. Sedang contoh biaya tersebut adalah biaya angkut, biaya pemasaran, potongan tunai, biaya penagihan dan sebagainya. Kelebihan harga pasar yang lain sehingga merupakan dasar yang baik dalam menentukan harga transfer adalah. ( Supriyono ) 1984 a. Ditentukan oleh pihak-pihak ekstensial perusahaan sehingga menggambarkan transaksi yang independent b. Harga pasar merupakan dasar yang baik untuk pembuatan keputusan. Bagi departemen penjual untuk memutuskan akan menjual kepada pihak ekstensial atau kepada pihak internal, demikian pula bagi departemen pembeli harga pasar tersebut dapat dipakai untuk memutuskan akan membeli ke pihak luar atau menerima dari transfer departemen lain. c. Metode harga pasar menjadikan setiap departemen sebagai satuan bisnis yang terpisah satu sama lain Sedangkan kelemahan metode harga transfer berdasar harga pasar adalah ( Supriyono) 1984 a. Tidak semua intermediate product mempunyai harga pasar b. Harga pasar seringkali berubah
8 c. Penghematan biaya yang timbul karena produk ditransfer ke departemen lain atau tidak dijual pada pihak lain dalam bentuk pengurangan harga pasar seharusnya tidak hanya dinikmati oleh departemen pembeli saja. 2. Harga Transfer Berdasar Biaya Dalam pembahasan harga transfer ini harga pokok atau biaya yang dimaksud adalah harga pokok standar atau biaya standar. Alasan menggunakan metode ini adalah : a. Pada pasar kompetitif tidak tersedia informasi harga jual produk yang ditransfer b. Kesulitan dalam penentuan harga jual yang disebabkan oleh perselisihan antar manajer divisi c. Jika produk yang ditransfer memiliki formula rahasia yang tidak ingin diketahui oleh pihak lain. Dalam metode ini penentuan mark up perlu diperhatikan. Mark up dapat ditentukan berdasar penentuan tingkat laba dan besarnya laba, sehingga mengharuskan manajemen membuat keputusan tentang kiomponen biaya dan laba yang diperhitungkan dalam harga transfer ini. Di dalam metode cost based pricing terdapat dua pendekatan yang umum dipakai dalam penentuan harga transfer yaitu :
9 d. Full costing Harga transfer = Biaya Penuh + Laba Dimana biaya penuh tersebut dapat terdiri dari : 1. Biaya Variabel a. Biaya bahan baku b. Biaya tenaga kerja c. Biaya Overhead variabel d. Biaya administrasi dan umum variabel e. Biaya pemasaran variabel f. Variabel costing Harga transfer : Biaya-biaya variabel yang dikeluarkan 2. Biaya Tetap a. Biaya Overhead pabrik tetap b. Biaya administrasi dan umum tetap c. Biaya pemasaran tetap Laba dapat ditentukan berdasarkan prosentase dari aktiva tetap, baik aktiva lancar dan tidak lancar. 3. Harga Transfer Berdasar Negosiasi Harga transfer memiliki dampak yang berbeda bagi divisi penjual dan divisi pembeli. Bila menguntungkan divisi penjual maka akan merugikan divisi pembeli, demikian pula sebaliknya, maka penentuan harga transfer ini harus dinegosiasikan atau dirundingkan dahulu oleh para manajer divisi yang terlibat.
10 Negosiasi antar divisi akan membantu tercapainya tujuan transfer pricing itu sendiri. Harga transfer berdasar negosiasi harus melihat opportanty cost-nya. Sebagai contoh bahan negosiasi adalah laba yang harus dicapai oleh pusat laba dari laba yang sejauh ini telah diterimanya. Namun harga transfer berdasar negosiasi itu sendiri memiliki kelemahan tersendiri dan kelemahan tersebut diantaranya: a. Divisi yang mempunyai informasi yang lebih baik, yang akan unggul dari divisi lain b. Kinerja divisi akan dipengaruhi oleh kemampuan manajer dalam melakukan negosiasi c. Membutuhkan waktu dan biaya Dan metode ini juga mempunyai kebaikan yaitu apabila divisi penjual mempunyai kapasitas yang menganggur sedangkan pasar produk ini sempat, maka akan menguntungkan perusahaan secara keseluruhan. C. KESIMPULAN Dalam suatu perusahaan yang sudah melakukan divisonalisasi, dan diantara divisi tersebut melakukan transfer barang maka penentuan harga transfer menjadi masalah yang penting dalam perusahaan tersebut. Hal ini disebabkan oleh besarnya pengaruh harga transfer tersebut terhadap kontribusi margin yang dapat diberikan oleh masing-masing divisi tersebut dalam suatu perusahaan, karena hal tersebut dijadikan acuan untuk mengukur kinerja atau prestasi masing-masing divisi tersebut. Oleh sebab itu harga transfer yang ditetapkan harus dan diaharpkan dapat memuaskan dan menguntungkan baik divisi penjual ataupun pembeli serta mendukung tercapainya goal congruence perusahaan pada umumnya dan meningkatkan profit yang diperoleh perusahaan
11 secara maksimal pada khususnya, sehingga dalam penentuan harga transfer ini tidak boleh ada kepentingan salah satu divisi baik divisi penjual ataupun pembeli dikalahkan atau dengan kata lain mementingkan kepentingan salah satu divisi saja. Hal ini akan mengurangi profit perusahaan secara keseluruhan, oleh sebab itu ketepatan penentuan harga transfer menjadi sangat penting. Di dalam batasan masalah penulis telah memberikan batasan bahwa pengertian harga transfer yang dibahas adalah harga transfer dalam arti sempit. Perusahaan yang dibahas merupakan perusahaan domestik dalam artian semua divisi berada dalam satu negara dan beroperasi di lokasi yang sama, pasar barang yang ditransferkan berada dalam persaingan sempurna dan barang tersebut merupakan barang jadi yang dapat langsung dipasarkan ke pihak eksternal perusahaan sehingga barang tersebut pasti mempunyai harga pasar. Setelah melihat batasan masalah tersebut, keunggulan, kelemahan serta pembahasan mengenai metode penentuan harga transfer yang terbaik serta yang paling menguntungkan adalah dengan menggunakan metode harga transfer berdasarkan harga pasar atau market based pricing. Penulis menganggap market based pricing adalah yang terbaik karena selain kelebihan yang telah diungkapkan pada bab sebelumnya juga karena metode harga pasar tersebut mempunyai kelebihan daripada metode lain. Metode ini dapat : a. memenuhi kriteria harga transfer yang baik b. dapat menunjang atau mendorong tercapainya goal congruence perusahaan. Namun metode penentuan harga transfer berdasar harga pasar ini juga mempunyai kekurangan. Kekurangan ini semakin nyata dalam kondisi ekonomi yang sedang mengalami krisis ini. Hal ini disebabkan oleh kecendeerungan harga yang selalu berubah dari waktu ke waktu, sehingga perusahaan harus sering menghitung harga transfer. Tetapi kelemahan ini
12 akan hilang bila keadaan ekonomi telah kembali normal, nilai rupiah telah stabil dan tingkat inflasi dapat ditekan, sehingga harga pasar barang menjadi stabil dan jarang berubah.
13 DAFTAR PUSTAKA Charles T. Horngren/George Foster, Akuntansi Biaya (Jakarta, Erlangga, 1990), hal Garrison, Ray H, Managerial Accdounting, (Homewood, Illinois, Irwin, 1988), hal 502 Arif Suadi, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta, BPFE, 1995), hal. 85 Mulyadi, Akuntansi Manajemen, Konsep, YKPN, 1993) hal. 385 Manfaat dan Rekayasa, (Yogyakarta, STIE Anthony, Dearden, Bedford Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi 6 (Jakarta, Erlangga, 1989) hal. 297 Abdul Halim, Ahmad Tjahjono, Muh Fakhri Husein, Sistem Pengendalian Manajemen (Yogyakarta UPP AMP YKPN, 1998) hal. 107 Slamet Sugiri, Akuntansi Manajemen (Yogyakarta, UPP AMP YKPN, 1994) hal. 251 Supriyono, R.A. Drs, SU, Akt, Akuntansi manajemen 2, Struktur Pengendalian Manajemen (Yogyakarta, BPFE, 1984) hal. 104
JURNAL ANALISIS METODE HARGA TRANSFER BERDASARKAN HARGA PASAR UNTUK MENENTUKAN LABA PER UNIT PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA
JURNAL ANALISIS METODE HARGA TRANSFER BERDASARKAN HARGA PASAR UNTUK MENENTUKAN LABA PER UNIT PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA Oleh: ENDRO ADI PRASETIO 12.1.01.04.0122 Dibimbing oleh : 1. Drs. Zainal Arifin,
Lebih terperinciBAB II PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Harga Transfer
BAB I PENDAHULUAN Masalah penentuan harga transfer dijumpai dalam perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat-pusat laba, dan antar pusat laba yang dibentuk tersebut terjadi transfer barang atau
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Dasar Sistem Pengendalian Manajemen 2.1.1 Sifat Sistem Pengendalian Manajemen Organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu kerja sama berdasarkan suatu pembagian kerja yang
Lebih terperinciMETODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK. Nurul Badriyah,SE,MPd
METODE DIRECT COSTING SEBAGAI DASAR PENENTUAN HARGA JUAL PRODUK Nurul Badriyah,SE,MPd ABSTRAK Direct costing merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) TRANSFER PRICING (Harga Transfer) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 15-2 Laba residu adalah perbedaan
Lebih terperinciPENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 1, April 2008 : 9-16 PENERAPAN KEBIJAKAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU UNTUK PENGUKURAN PRESTASI DIVISI PADA PT. HONORIS INDUSTRY Oleh: Bambang Pamungkas* dan Nunuk
Lebih terperinciSISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PENENTUAN HARGA TRANSFER
SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN PENENTUAN HARGA TRANSFER Dhea Ayu Wikuningtyas 8335128398 Gracellya Valentina 8335128410 Granita Ghassini 8335128411 Ines Priliatami 8335128418 Maria Grace Valentina 8335128426
Lebih terperinciBab 2. Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Perilaku Biaya
Bab 1. Ruang Lingkup Akuntansi Manajemen 1.1. Fungsi-fungsi manajemen 1.2. Informasi akuntansi manajemen 1.3. Pengertian akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan 1.4. Perspektif historis akuntansi manajemen
Lebih terperinciAnalisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban
Analisis Penentuan Harga Transfer Terhadap Kontribusi Laba Pada Pusat Pertanggungjawaban Oleh: Ninik Anggraini Dosen Jurusan Akuntansi Fak. Ekonomi UNISKA Kediri ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk
Lebih terperinciBAB II BAHAN RUJUKAN
BAB II BAHAN RUJUKAN 2.1. Akuntansi Manajemen Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut yaitu dari sudut akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe akuntansi dan dari sudut akuntansi manajemen
Lebih terperinciANALISIS METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER BERDASARKAN METODE HARGA PASAR, METODE BIAYA, METODE NEGOSIASI, METODE ARBITRASI UNTUK MENILAI LABA
JURNAL ANALISIS METODE PENENTUAN HARGA TRANSFER BERDASARKAN METODE HARGA PASAR, METODE BIAYA, METODE NEGOSIASI, METODE ARBITRASI UNTUK MENILAI LABA (study kasus P.R Cengkir Gading Nganjuk) ANALYSIS METHOD
Lebih terperinciHARGA TRANSFER KONSEP HT :
HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masa datang. Perencanaan masa depan perusahaan merupakan tugas dan tanggung
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Keberhasilan perusahaan umumnya ditentukan oleh kemampuan manajemen untuk melihat kemungkinan dan kesempatan yang akan terjadi pada masa datang. Perencanaan
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA TRANSFER
PENENTUAN HARGA TRANSFER PENGERTIAN HARGA TRANSFER PERTUKARAN INTERNAL YANG DIUKUR OLEH HARGA TRANSFER, MENGHASILKAN: 1. PENDAPATAN BAGI PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN YANG MENYERAHKAN (DIVISI PENJUALAN) 2.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Akuntani Biaya 1. Pengertian biaya Biaya merupakan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam proses produksi dalam satu perusahaan manufaktur. Terdapat
Lebih terperinciHARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING
AKUNTANSI MANAJEMEN Modul ke: HARGA TRANSFER / TRANSFER PRICING Fakultas Ekonomi dan Bisnis Deden Tarmidi, SE., M.Ak., BKP. Program Studi Akuntansi www.mercubuana.ac.id PENDAHULUAN Desentralisasi Organisasi
Lebih terperinciHandout Akuntansi Manajemen
Handout Akuntansi Manajemen PENENTUAN HARGA TRANSFER 1 HARGA TRANSFER Harga Transfer adalah harga produk atau jasa yang ditranfer kepada suatu pusat pertanggung jawaban di dalam suatu perusahaan yang menggunakan
Lebih terperinciSKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)
ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER DENGAN METODE COST BASED-TRANSFER PRICING (ATAS DASAR BIAYA) UNTUK MENENTUKAN LABA PADA PG. MERITJAN KEDIRI TAHUN 2013 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat
Lebih terperinciAKUNTANSI MANAJEMEN. Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume
Dosen: Christian Ramos K AKUNTANSI MANAJEMEN Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume REFERENSI: Ray H. Garrison. Managerial Accounting : Concepts for Planning, Control, & Decision Making, Boston
Lebih terperinciPENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG
PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN BIAYA PRODUKSI SEBAGAI ALAT PENILAIAN PRESTASI MANAJER PRODUKSI PADA PDAM KABUPATEN MALANG Zuraidah Abstrak. Laporan pertanggungjawaban akan membantu pimpinan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1 Latar Belakang Penelitian Pengambilan keputusan pada hakikatnya merupakan pemilihan di antara beberapa alternatif tindakan yang ada. Pemilihan ini biasanya menggunakan dasar ukuran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. maupun variable. Menurut Garrison dan Nooren (2006:51), mengemukakan
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Klasifikasi Biaya 1. Pengertian Biaya Produksi Menurut Supriyono (2000:290), Biaya produksi adalah meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI
ANALISIS PERHITUNGAN METODE COST PLUS PRICING DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PADA PT.WONOJATI WIJOYO KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi yang semakin maju sekarang ini hanya perusahaan yang dapat memberikan value yang lebih tinggi bagi para konsumennya yang akan tetap
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan. melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia
68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah penulis melakukan pengamatan, pengumpulan data, dan melakukan analisis atas data yang telah diperoleh dari perusahaan Bakpia Djogdja, maka penulis membuat kesimpulan
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER TERHADAP KONTRIBUSI LABA ANTAR DIVISI PADA MEUBEL UD. ARIF
ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER TERHADAP KONTRIBUSI LABA ANTAR DIVISI PADA MEUBEL UD. ARIF SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd. ) Pada Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan membutuhkan seorang akuntan manajemen untuk mengolah aktivitas-aktivitas yang ada di dalam perusahaan menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan,
Lebih terperinciKAJIAN PENGUKURAN KINERJA DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 8 No. 2, Oktober 2008 : 86-94 KAJIAN PENGUKURAN KINERJA DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER Oleh: Bambang Pamungkas dan Iriyadi Dosen Tetap Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan
Lebih terperinciHARGA TRANSFER KONSEP HT :
HARGA TRANSFER Istilah HT ini dijumpai pada perusahaan yang organisasinya disusun menurut pusat laba dan antar pusat laba tersebut terjadi transfer barang/jasa. Adanya transfer barang dan jasa dihubungkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lingkungan tempat kita hidup kini merupakan lingkungan yang berubah dengan cepat. Pertumbuhan penduduk, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era kompetisi yang semakin tajam, perusahaan perusahaan mengubah strategi pemasarannya dengan meletakkan kepuasan konsumen sebagai prioritas pertama
Lebih terperinci1. Pengertian Biaya Pemasaran 2. Penggolongan Biaya Pemasaran
1. Pengertian Biaya Pemasaran Biaya pemasaran adalah semua biaya yang sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk tersebut berubah kembali dalam bentuk uang tunai
Lebih terperinciPENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO
PENERAPAN COST PLUS PRICING DALAM KEPUTUSAN PENETAPAN HARGA JUAL UNTUK PESANAN KHUSUS PADA UD. DEWA BAKERY MANADO Irvana Marina Kondoy, Ventje Ilat, Winston Pontoh Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia usaha dewasa ini semakin maju dan pesat. Hal ini ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Setiap pelaku usaha
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA / 3EB01
PENENTUAN HARGA JUAL RUMAH DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA PT. CAKRA INDONESIA FERRY LAKSMANA 21209048 / 3EB01 LATAR BELAKANG Dewasa ini banyak perusahaan di Indonesia yang menggunakan berbagai macam
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN : KT221212
Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 A. Deskripsi singkat : nakuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, perekonomian di Indonesia dari waktu ke waktu juga selalu mengalami perubahan yang cukup signifikan. Sejak awal Juli tahun
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN : KT221212
Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci: anggaran, perencanaan, pengendalian UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
ABSTRAK Seiring dengan berkembangnya berbagai macam industri yang ada di Indonesia, industri garmen juga mengalami kemajuan yang pesat. Hal ini menyebabkan munculnya banyak perusahaan yang bergerak dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini persaingan dalam dunia bisnis terasa semakin ketat, hal tersebut juga dapat dirasakan di Indonesia. Kenyataan tersebut dapat kita lihat dari banyaknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Akuntansi Manajemen 2.1.1 Pengertian Akuntansi Manajemen BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Blocher & Cokins ( 2011 : 5) mendefinisikan bahwa : akuntansi manajemen adalah suatu profesi yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berperan penting dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM sebagai pelaku utama dalam kegiatan ekonomi di berbagai sektor.
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL
PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK HARGA POKOK PRODUK TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN KONSEP
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN
BAB II PENENTUAN TARIF BERDASARKAN METODE WAKTU DAN BAHAN 2.1 Jasa 2.1.1 Definisi Jasa Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak
Lebih terperinciAli Ridho,SE. M.Si.
MODUL PERKULIAHAN SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN HARGA TRANFER PENGERTIAN DAN TUJUAN HARGA TRANSFER, METODE HARGA TRANSFER, PENETAPAN HARGA SERVICE DARI KANTOR PUSAT, DAN ADMINISTRASI HARGA TRANSFER Fakultas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Evaluasi Melalui Kamus Besar Bahasa Indonesia (2001,310) yang ditulis oleh Tim Penyusunan Kamus Departemen Pendidikan Nasional, diperoleh pengertian mengenai kata evaluasi berikut
Lebih terperinciJurnal FASILKOM Vol.2 No.2, 1 Oktober 2004 PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA
PERAN SISTEM INFORMASI DALAM MEMBUAT ANGGARAN SEBAGAI ALAT PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN LABA Abstraks Eva Faja Ripanti evaripanti@yahoo.com Anggaran adalah alat perencanaan dan pengendalian manajemen.
Lebih terperinciPENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING
PENENTUAN HARGA JUAL KAMAR HOTEL SAAT LOW SEASON DENGAN METODE COST-PLUS PRICING PENDEKATAN VARIABEL COSTING (Studi kasus pada Hotel Puri Artha Yogyakarta) Nama : Hesti Triyanto Dosen Pembimbing : H. Y.
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI
ANALISIS PENENTUAN HARGA TRANSFER BAHAN BAKU TERHADAP KONTRIBUSI LABA DI UD. MUEBEL BERKAT SUBUR BUJEL MOJOROTO KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Lebih terperinciAnalisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi. : Erikson Manalu :
Analisis Harga Pokok Produksi Terhadap Harga Jual Pada Toko Sepatu Serba Jadi Nama NPM Jurusan Pembimbing : Erikson Manalu : 19210627 : Manajemen/S1 : Martani, SE., MM Latar Belakang Masalah Agar dapat
Lebih terperinciKONTRAK PERKULIAHAN : KT221212
Mata Kuliah KONTRAK PERKULIAHAN SKS : 3 Kode Mata Kuliah A. Deskripsi singkat : : AKUNTANSI BIAYA II : KT221212 Akuntansi Biaya II membahas konsep, pemanfaatan, dan perekayasaan informasi biaya untuk penentuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam keadaan krisis ekonomi seperti sekarang ini, setiap perusahaan harus mempertahankan eksistensinya karena ketatnya persaingan yang terjadi diantara
Lebih terperinciSEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI (STIE) LABUHANBATU GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PENGAJARAN Judul Mata Kuliah : Akuntansi Manajemen Kode/ SKS : / 3 SKS Deskripsi Singkat : Mata kuliah Akuntansi Manajemen merupakan
Lebih terperinciPELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
Pert 9 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntasi pertanggung jawaban
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Biaya Kegiatan manajemen suatu perusahaan pada dasarnya terpusat pada dua hal yaitu perencanaan dan pengawasan. Dalam pelaksanaan kegiatan tersebut manajemen dituntut untuk
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciPUSAT PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN
1 PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN P usat pertanggungjawaban merupakan organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang pertanggungjawaban terhadap aktivitas yang dilakukan. Pada hakikatnya, perusahaan
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen. Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses
19 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Akuntansi Manajemen 1. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Manajemen Pengertian akuntansi manajemen menurut Horngren (2000) adalah proses identifikasi, pengukuran,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Biaya Diferensial Mulyadi (2002:118) menyatakan: Biaya diferensial adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan berbeda (differ) atau terpengaruh oleh suatu pengambilan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, manufacturing maupun perdagangan bertujuan untuk memperoleh laba yang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang jasa, produksi, manufacturing maupun perdagangan bertujuan untuk memperoleh laba yang maksimal melalui penggunaan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi, para pelaku bisnis manufaktur semakin bersaing untuk memajukan perusahaannya. Persaingan tersebut menuntut pihak manajemen perusahaan
Lebih terperinciPELAPORAN EKSTERN DENGAN METODE VARIABLE COSTING
25 PELAPORAN EKSTERN DENGAN METODE VARIABLE COSTING Oleh : Drs. I. Sujitno, Ak, MM*) INTISARI Dalam beberapa tahun belakangan ini suatu metode alternatif penentuan harga pokok yang disebut Metode Harga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen Sistem pengendalian manajemen merupakan suatu sistem yang terdiri atas struktur tata hubungan diantara beberapa komponen dan proses kegiatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Informasi Akuntansi Diferensial 2.1.1 Pengertian Informasi Akuntansi Diferensial Informasi diperlukan manusia untuk mengurangi ketidakpastian yang selalu menyangkut masa yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Manajemen Akuntansi dapat dipandang dari dua tipe akuntansi yang ada yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Sebagai salah satu tipe informasi akuntansi manajemen
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Menurut Mulyadi ada empat unsur pokok dalam definisi biaya tersebut yaitu :
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Akuntansi Biaya Pengertian biaya yang dikemukakan oleh Mulyadi, dalam bukunya akuntansi Biaya ialah sebagai berikut : - Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang
Lebih terperinciVARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN
VARIABEL COSTING SBG ALAT BANTU MANAJEMEN PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL PENTINGNYA KONSEP HP VARIABEL ELEMEN BIAYA YG TERMASUK BIAYA PRODUKSI TUJUAN PENENTUAN HP VARIABEL MANFAAT HP VARIABEL PERBEDAAN
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Biaya Informasi biaya sangat bermanfaat bagi manajemen perusahaan. Diantaranya adalah untuk menghitung harga pokok produksi, membantu manajemen dalam fungsi perencanaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini dimana perindustrian semakin maju dan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat sangat dirasakan
Lebih terperinciBAB II PENENTUAN HARGA JUAL. laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup
14 BAB II PENENTUAN HARGA JUAL Keputusan penentuan harga jual sangat penting, karena selain mempengaruhi laba yang ingin dicapai perusahaan juga mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA. menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar. Laba
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian analisis diferensial Menurut Henry Simamora (2002:230), analisis diferensial adalah menetapkan pilihan yang mengucurkan laba incremental terbesar.
Lebih terperinciBAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI
BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI 1 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur hasil dari masing-masing pusat pertanggungjawaban
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adanya persaingan tersebut perusahaan harus mampu menghadapi persaingan yang. mempertahankan dan meningkatkan usahanya.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini perkembangan di dalam dunia usaha berkembang sangat pesat dan terdapat persaingan untuk mempertahankan dan meningkatkan usahanya. Dengan adanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan hidup dalam lingkungan yang berubah dengan cepat, dinamik, dan semakin kompleks. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong terjadinya persaingan
Lebih terperinciModul ke: Akuntansi Manajemen 05FEB. Variable Costing. Fakultas. Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak. Program Studi Akuntansi
Modul ke: Akuntansi Manajemen Variable Costing Fakultas 05FEB Diah Iskandar SE., M.Si & Lawe Anasta.,S.E.,M.S.,Ak Program Studi Akuntansi PENENTUAN HARGA POKOK VARIABEL PENGERTIAN PENENTUAN HP VARIABEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis perhotelan ini dapat diawali dengan mengkaji dan memperbaiki sistem
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belakangan ini, bisnis perhotelan mengalami perkembangan signifikan dari tahun ke tahun. Menjamurnya bisnis bidang ini, menuntut pelaku bisnis perhotelan senantiasa
Lebih terperinciANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) ABSTRAK
ANALISIS PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI YANG TEPAT UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK (Studi Kasus pada CV.AL-MUGHIST Udanawu blitar) Kuni Zamiati Jurusan Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam
Lebih terperinciEVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN
JURNAL ILMIAH RANGGAGADING Volume 5 No. 2, Oktober 2005 : 92 98 EVALUASI PENERAPAN KALKULASI HARGA POKOK PROSES DALAM KAITANNYA DENGAN PENILAIAN PERSEDIAAN Oleh I r i y a d i Dosen Tetap Sekolah Tinggi
Lebih terperinciANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI
Artikel Skripsi ANALISIS PENDEKATAN COST PLUS DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL KECAP PADA PERUSAHAAN KECAP MURNI JAYA KOTA KEDIRI SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization)
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Setiap organisasi yang berorientasi pada laba (profit oriented organization) maupun organisasi nirlaba (non profit oriented organization) mempunyai tujuan dan sasaran
Lebih terperinciAKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN
AKUNTANSI PERTANGGUNG JAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER SYAHRUL RAMBE Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang dan Masalah Pertumbuhan dan persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian Perekonomian Indonesia saat ini mengalami penurunan dalam berbagai sektor industri, salah satunya dapat dilihat dari semakin banyaknya pengangguran akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dan ditunjang perkembangan dunia usaha yang semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Masing-masing perusahaan saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil dan menengah. Untuk itu pihak manajemen dalam sebuah perusahaan perlu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Pembentukan suatu usaha pada dasarnya pasti berharap usaha yang didirikan terus maju dan terus menjaga kelangsungan hidupnya, termasuk usaha kecil dan menengah.
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD BERSAMA TANAH BUMBU. Hj.Imawati Yousida ABSTRAK
ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA UD BERSAMA TANAH BUMBU Hj.Imawati Yousida ABSTRAK Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yang dilakukan pada industry Roti manis pada UD Bersama
Lebih terperinciSistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM
Sistem Informasi Akuntansi Penuh dalam Penentuan Harga Jual pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia Medan ZULIA HANUM Jurnal Ilmiah Ekonomikawan ISSN: 1693-7600 Edisi 12 Juli 2013 ABSTRAK Tujuan dari penelitian
Lebih terperinciEndra M. Sagoro. Pendidikan Akuntansi FE UNY
Disampaikan pada Program Pengabdian pada Masyarakat Pelatihan Penentuan Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan guna Mencapai Keefektifan dan Efisisensi UMKM di Dekranas Kota Yogyakarta Endra M.
Lebih terperinciINFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER. Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN SEBAGAI ALAT PENILAIAN KINERJA MANAJER Untung Sriwidodo Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta ABSTRACT Each responsibility center have manager in charge
Lebih terperinciPenggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda
Penggunaan Metode Gross Margin Pricing Dalam Menentukan Harga Jual Produk Keramik Pada CV Sumber Mitra Utama Di Samarinda Arry Yudistia ( Arry.yudistia_10@yahoo.com ) Fakultas Ekonomi Universitas Mulawarman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dari rangkaian alternatif tindakan yang ada, manajemen harus mengambil keputusan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Manajemen dalam melaksanakan fungsi perencanaan, koordinasi dan pengendalian akan selalu dihadapkan pada masalah pemilihan alternatif tindakan. Dari rangkaian
Lebih terperinciBAB II TARGET COSTING
9 BAB II TARGET COSTING 2.1 Konsep Biaya Hansen dan Mowen (2006) mendefinisikan biaya sebagai berikut: Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORITIS. A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya. 1. Pengertian Akuntansi Biaya
BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian dan Fungsi Akuntansi Biaya 1. Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi berkaitan dengan hal pengukuran, pencatatan dan pelaporan informasi keuangan kepada pihak-pihak
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. produk yang dapat diproduksi pada biaya yang diijinkan dan pada suatu
5 BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Target Costing Target costing digunakan selama tahap perencanaan dan menuntun dalam pemilihan produk dan proses desain yang akan menghasilkan suatu produk yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan usaha kecil adalah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan struktur dan sistem ekonomi di Indonesia mengingat jenis kegiatan usaha ini beraneka
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING
ARTIKEL ANALISIS PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN FULL COSTING UNTUK MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK PESANAN DENGAN METODE COST PLUS PRICING UNTUK MENINGKATKAN LABA USAHA GSHOP CENTER KEDIRI
Lebih terperinciCENDEKIA AKUNTANSI Vol. 1 No. 2 Mei 2013 ISSN
VARIABEL COSTING SEBAGAI ALAT BANTU MANAJEMEN DALAM MENENTUKAN HARGA JUAL PESANAN KHUSUS DI BAWAH HARGA NORMAL (Studi Kasus pada CV Tri Mulya Onix Tulungagung) Imroatus Sholikah Jurusan Akuntansi Fakultas
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY
ANALISIS PENENTUAN HARGA JUAL DENGAN METODE COST PLUS PRICING PADA DIANA BAKERY Nama : Intan Permata Sari NPM : 23210568 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Rini Dwiastutiningsih, SE., MMSI PENDAHULUAN 1.1
Lebih terperinciOleh: Ester Laksita Akni. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro ABSTRACT
COST OF PRODUCT SEBAGAI DASAR PERHITUNGAN PRICING DENGAN FULL COSTING METHOD PADA PT. DUTA CENTRO KENCANA Oleh: Ester Laksita Akni Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Akuntansi Universitas Dian Nuswantoro
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia bisnis semakin berkembang pesat dilihat dari teknologi yang semakin canggih, ilmu pengetahuan yang berkembang sangat pesat serta persaingan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Biaya Penentuan biaya selalu menjadi fokus utama bagi para manajer karena melalui pembebanan biaya bagi setiap item (produk maupun jasa) yang dihasilkan membantu para manajer
Lebih terperinci