PENGUKURAN KINERJA POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGUKURAN KINERJA POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD"

Transkripsi

1 PENGUKURAN KINERJA POLITEKNIK KESEHATAN MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD PERFORMANCE MEASUREMENT OF MAKASSAR HEALTH POLYTECHNIC WITH THE BALANCED SCORECARD APPROACH Israria Rahman 1, Sumardi 2, Mediaty 3 1 Magister Keuangan Daerah, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, 2 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin, 3 Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanuddin Alamat Korespondensi: Israria Rahman Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar, HP: rimutz230580@gmail.com

2 Abstrak Pengukuran kinerja secara komprehensif bukan hanya aspek keuangan, tetapi juga mencakup aspek non keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja keseluruhan Balanced Scorecard di Politeknik Kesehatan Makassar dengan menggunakan The Baldrige Criteria. Desain penelitian menggunakan pendekatan deskriptif selama tiga tahun. Sampel penelitian adalah 272 reponden dari mahasiswa, dosen dan staf yang dipilih berdasarkan teknik purposive sampling dan sampel data laporan keuangan tahun 2011, 2012, dan Data perspektif keuangan dikumpulkan dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) menggunakan metode value for money. Data perspektif pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan diperoleh dari kuesioner dan literatur terkait. Analisis data menggunakan sistem scoring (nilai) untuk setiap perspektif Balanced Scorecard dan nilai keseluruhan kinerja Balanced Scorecard menggunakan The Baldrige Criteria. Hasil penelitian perspektif keuangan sudah sangat efisien dan sangat efektif dalam mengelola keuangan. Sebaliknya penyerapan anggaran berada pada kategori sangat tidak ekonomis karena belum dapat menghemat anggaran. Perspektif pelanggan belum memberikan hasil yang cukup baik. Perspektif proses bisnis internal serta perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kedunya memberikan kinerja yang cukup baik. Nilai akhir keseluruhan kinerja Balanced Scorecard sebesar 247,437. Disimpulkan bahwa Politeknik Kesehatan Makassar telah memiliki pendekatan yang sistematik dalam pengukuran kinerja dan dapat mencapai suatu keseimbangan yang baik, namun masih memiliki kelemahan dalam mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai. Kata Kunci : Pengukuran Kinerja, Balanced Scorecard, The Baldrige Criteria Abstract The comprehensive performance measurement is not just the financial aspect, but also include non-financial aspects. This study aim to measure the overall performances of The Balanced Scorecard in Makassar Health Polytechnic using The Baldrige Criteria. The study design use a descriptive approach for three years. The sample is 272 respondents from students, lecturers and staff which are selected based on purposive sampling technique and it is also use Financial statement data in 2011, 2012, and Financial perspective data collected from operating statement using value for money method. Data of customer, internal business process, and learning and growth perspectives obtained from questionnaires and related literatures. Scoring system analysis is used for each perspective of The Balanced Scorecard and the overall performances score of The Balanced Scorecard using The Baldrige Criteria. Financial perspective results have been very efficient and very effective categories in managing money. But otherwise the money can not be saved so the budget spending has not been very economically. Customer perspective has not given good results. Both of internal business processes and learning and growth perspectives give a good performance. The final score of the overall performances of The Balanced Scorecard is Therefore, Makassar Health Polytechnic has a systematic approach and can achieve a good performance in The Balanced Scorecard performances measurement. But also still has weaknesses in measuring customer and employee satisfaction. Keywords : Performance Measurement, Balanced Scorecard, The Baldrige Criteria

3 PENDAHULUAN Pengukuran kinerja yang handal (reliable) merupakan salah satu faktor kunci suksesnya organisasi (Mardiasmo, 2002). Kinerja instansi pemerintah merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian tujuan dan sasaran sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatankegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan (LAN., 2003). Indikator kinerja keuangan instansi pemerintah Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan aspek rasio keuangan diberi bobot nilai 70% yang dibagi berdasarkan penilaian vertikal sebesar 50% dan penilaian horisontal sebesar 20%. Bobot 30% lagi untuk menilai aspek kepatuhan satuan kerja BLU terhadap jadwal yang telah ditetapkan oleh Kementerian Keuangan dalam menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) serta laporan keuangan dan Standar Operasional Prosedur (SOP) terkait keuangan (Direktorat Pembinaan PK BLU Kemenkeu., 2013). Pengukuran kinerja secara komprehensif mencakup bukan hanya aspek keuangan, tetapi juga mencakup aspek non keuangan. Dengan menambahkan ukuran kinerja non keuangan, seperti kepuasan pelanggan, produktivitas dan cost effectiveness process, SDM dan Teknologi Informasi, organisasi dipacu untuk memperhatikan dan memberikan layanan yang merupakan pemacu sesungguhnya (the real drivers) untuk mewujudkan kinerja keuangan. Konsep yang menyeimbangkan usaha dan perhatian pada kinerja keuangan dan non keuangan dikenal dengan konsep Balanced Scorecard (Mulyadi, 2007). Pengukuran kinerja Balanced Scorecard memandang empat perspektif, yaitu perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan (Kaplan dan Norton, 1996). Hasil pengukuran kinerja dengan pendekatan Balanced Scorecard pada institusi pendidikan tinggi di Kenya untuk perspektif keuangan memberikan kontribusi hingga 35,8% terhadap kinerja organisasi, perspektif pelanggan memberikan kontribusi hingga 51% terhadap kinerja organisasi, perspektif proses bisnis internal memberikan kontribusi hingga 35,1% terhadap kinerja organisasi, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan memberikan kontribusi hingga 29% terhadap kinerja organisasi (Seth, 2013). Hal yang sama juga dilakukan dalam penelitian yang mengukur kinerja layanan Universitas Islam Indonesia (UII) dengan pendekatan Balanced Scorecard dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa perspektif keuangan UII memiliki keberhasilan efisiensi dan keefektivan penggunaan dana serta jumlah sisa dana untuk kepentingan pengembangan (Susilo, 2007), dari perspektif proses bisnis internal menghasilkan hubungan yang positif

4 antara inovasi dengan kinerja organisasi (mediaty, 2010), studi lain dari perspektif pelanggan menyatakan bahwa mahasiswa puas terhadap kinerja universitas, perspektif proses bisnis internal dimana hasil kuesioner penelitian menunjukkan bahwa proses pelayanan terhadap mahasiswa telah dilakukan dengan baik. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan juga menunjukkan kepuasan karyawan terhadap universitas (Sukesti, 2010). Pengukuran kinerja keseluruhan perspektif Balanced Scorecard didasarkan pada The Baldrige Criteria yang merupakan suatu kriteria dalam pengukuran kinerja yang efektif dan dapat mengetahui seberapa jauh organisasi atau perusahaan terlibat dalam standard dan praktik Balanced Scorecard yang ada (Yuwono dkk., 2004). Penelitian ini bertujuan untuk mengukur nilai keseluruhan kinerja Balanced Scorecard di Politeknik Kesehatan Makassar yang dilakukan dengan menggunakan The Baldrige Criteria. BAHAN DAN METODE Lokasi dan Rancangan Penelitian Penelitian ini berlokasi di Politeknik Kesehatan Makassar Jalan Bendungan Bili-Bili No.1 Makassar. Jenis penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif untuk memberikan gambaran tentang bagaimana kinerja Politeknik Kesehatan berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya untuk memperoleh pemahaman makna. Gambaran kinerja Politeknik Kesehatan Makassar akan disajikan dalam kurun waktu 3 tahun, yaitu tahun 2011, 2012, dan Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh dosen, staf, dan mahasiswa di Politeknik Kesehatan Makassar. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dosen, staf, dan mahasiswa Politeknik Kesehatan Makassar yang diambil berdasarkan teknik purposive sampling. Sampel 196 mahasiswa bertujuan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diterima selama menjadi mahasiswa di Politeknik Kesehatan Makassar. Sementara sampel 44 dosen dan 32 staf bertujuan untuk mengetahui kinerja perspektif pembelajaran dan pertumbuhan Politeknik Kesehatan Makassar. Untuk perspektif keuangan menggunakan sampel data laporan keuangan tahun 2011, 2012, dan Metode Pengumpulan Data Data perspektif keuangan diperoleh dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun 2011, 2012, dan Pengukuran kinerja dilakukan dengan menggunakan metode value for money (Mahsun, 2009) sehingga diperoleh tolok ukur:

5 Realisasi belanja operasional Efsiensi = X 100 Realisasi pendapatan usaha Realisasi belanja operasional Ekonomis = X 100 Anggaran belanja operasional Realisasi pendapatan usaha Efektif = X 100 Anggaran pendapatan usaha Dengan menggunakkan skala likert, maka kinerja keuangan Politeknik Kesehatan Makassar akan dapat dikategorikan tingkat efisiensi, ekonomis, dan efektifitasnya. Perspektif pelanggan memiliki dua kelompok pengukuran, yaitu: customer core measurement dan customer value preposition (Kaplan dan Norton, 1996). Customer core measurement yang akan digunakan yaitu: Customer satisfaction dengan melihat kepuasan mahasiswa terhadap kinerja layanan Politeknik Kesehatan Makassar melalui kuesioner dan Customer acquisition dengan melihat jumlah pendaftar dan mahasiswa baru. Customer value preposition akan mengukur image and reputation, yaitu faktor-faktor intangible yang menarik mahasiswa untuk memilih Politeknik Kesehatan Makassar melalui kuesioner. Perspektif proses bisnis internal membangun keunggulan organisasi melalui perbaikan proses internal secara berkelanjutan (Mahmudi, 2010). Tolok ukur yang digunakan adalah proses inovasi dan kualitas layanan akademik melalui kuesioner, produktivitas lulusan, serta kinerja perpustakaan dan laboratorium. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan mengidentifikasi infrastruktur yang harus dibangun dalam menciptakan pertumbuhan dan kinerja jangka panjang. Sumber utamanya adalah manusia, sistem, dan prosedur (Rangkuti, 2011). Tolok ukur yang digunakan dalam perspektif ini adalah kepuasan pegawai, produktivitas dosen dan pegawai, serta layanan sistem informasi melalui kuesioner, pelatihan bagi dosen dan pegawai, pengembangan pendidikan lanjut bagi dosen dan pegawai, serta fasilitas IT yang tersedia. Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sistem scoring (nilai) untuk setiap perspektif Balanced Scorecard yang didasarkan pada skala likert. Perhitungan nilai keseluruhan kinerja Balanced Scorecard yang menggunakan The Baldrige Criteria (Yuwono dkk,. 2004) adalah sebagai berikut:

6 Total pernyataan 1-5 x 2 = Total pernyataan Total pernyataan x 2 = + Total nilai = Nilai akhir akan diinterpretasikan sebagai berikut: Nilai antara 276 hingga 325, berarti organisasi telah memiliki pendekatan yang sangat baik dalam mengukur kinerja organisasi. Nilai antara 226 hingga 275, organisasi memiliki pendekatan yang sistematik dalam pengukuran dan dapat mencapai suatu keseimbangan yang baik, namun organisasi memiliki kelemahan dalam mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai. Nilai antara 176 hingga 225 menempatkan organisasi pada level menengah dan mengindikasikan suatu awal yang baik untuk mulai melakukan pembenahan terhadap pendekatan pengukuran yang ada. Nilai antara 175 atau kurang mengindikasikan bahwa organisasi masih jauh tertinggal dalam menerapkan Balanced Scorecard. HASIL Data yang bersumber dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA) tahun menunjukkan sisi pendapatan jasa layanan dan belanja operasional yang terlihat pada tabel 1 (lampiran). Dari sisi pendapatan yang bersumber dari pembayaran SPP mahasiswa, sumbangan pembangunan, wisuda dan sipenmaru tahun realisasi pendapatan jasa layanan mengalami peningkatan yang cukup signifikan dan berhasil melebihi target. Namun pada tahun 2013 mengalami penurunan disebabkan Politeknik Kesehatan Sulbar yang telah mandiri dan telah siap melaksanakan sipenmaru yang sebelumnya masih bergantung pada Politeknik Kesehatan Makassar. Dari sisi belanja, tahun Politeknik Kesehatan Makassar telah membelanjakan hampir 100 % dari anggaran yang ada yang sebetulnya bisa dilakukan penghematan pada kegiatan-kegiatan yang tidak terlalu penting. Hal inilah yang menyebabkan Politeknik Kesehatan Makassar sangat tidak ekonomis setelah dilakukan perhitungan berdasarkan time value for money. Pada tahun 2013 penyerapan anggaran belanja Politeknik Kesehatan Makassar menurun sebesar 89%. Hal yang perlu digarisbawahi adalah seluruh kegiatan dan kebutuhan pada tahun 2013 telah berjalan lancar dan sesuai dengan renstra tanpa harus menghabiskan anggaran yang lebih besar dari tahun sebelumnya. Sisa anggaran di tahun 2013 akan menjadi saldo yang dapat digunakan pada tahun berikutnya sehingga tidak perlu menghabiskan anggaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan. Kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dari perspektif keuangan dilihat dari value for money

7 menunjukkan sangat efisien dan sangat efektif namun sangat tidak ekonomis seperti yang terlihat pada tabel 2 (lampiran). Kinerja perspektif pelanggan terlihat pada tabel 3 (lampiran) menunjukkan jumlah pendaftar pada tahun mengalami penurunan. Hal ini disebakan tingginya tingkat persaingan penyelenggaraan pendidikan tinggi serta pemisahan Politeknik Kesehatan Sulbar menjadi institusi yang mandiri. Penyerapan lulusan di pasar kerja juga harus lebih ditingkatkan. Realisasi tahun menunjukkan angka yang sangat jauh tertinggal dari targetnya. Dari survey kepuasan pelanggan diperoleh hasil yaitu secara umum mahasiswa Politeknik Kesehatan Makassar merasa cukup puas dengan kinerja saat ini. Namun mahasiswa merasa kurang puas terhadap layanan informasi akademik dan sistem pengisian KRS yang belum online sehingga tidak memudahkan mereka. Secara umum kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dari perspektif pelanggan/mahasiswa dilihat dari jumlah pendaftar dan jumlah mahasiswa baru, penyerapan lulusan di pasar kerja, dan dari survey kepuasan pelanggan belum memberikan hasil yang maksimal. Kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dari perspektif proses bisnis internal tampak pada tabel 4 (lampiran) yang ditinjau dari produktivitas lulusan, pemanfaatan perpustakaan dan laboratorium serta penilaian mahasiswa berdasarkan kuesioner. Produktivitas lulusan Politeknik Kesehatan Makassar pada tahun adalah memiliki produktivitas kelulusan yang tinggi yang berarti bahwa hampir seluruh mahasiswa yang lulus pada tahun adalah lulus tepat waktu. Selain itu, pemanfaatan perpustakaan dan laboratorium juga memiliki pertumbuhan yang melebihi target pada tahun Hal ini mengartikan bahwa perpustakaan dan laboratorium dari tahun ke tahun semakin sering digunakan oleh mahasiswa. Dari hasil penilaian mahasiswa terhadap perspektif proses bisnis internal diketahui bahwa rata-rata mahasiswa menganggap proses bisnis internal di Politeknik Kesehatan Makassar cukup baik. Secara umum kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dari perspektif proses bisnis internal dilihat dari produktivitas lulusan, pemanfaatan perpustakaan dan laboratorium, serta penilaian mahasiswa terhadap proses bisnis internal cukup baik Kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan pada tahun terlihat pada tabel 5 (lampiran). Secara umum perspektif ini mengalami peningkatan dilihat dari jumlah pelatihan baik yang dilaksanakan oleh Politeknik Kesehatan Makassar maupun oleh pusat. Jumlah dosen yang tersertifikasi juga mengalami peningkatan setiap tahun, begitu pun jumlah dosen dan pegawai yang mengikuti pendidikan lanjut mengalami peningkatan dari tahun Dari segi fasilitas IT juga sangat melebihi

8 target pada tahun Namun pengadaan fasilitas IT pada tahun 2013 mengalami penurunan dibandingkan tahun Penilaian dosen dan pegawai terhadap perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sudah baik. Rata-rata dosen dan pegawai merasa puas dalam bekerja dan menilai sistem remunerasi dan sistem informasi juga sudah baik. Kinerja Keseluruhan Balanced Scorecard menggunakan The Baldrige Criteria berasal dari hasil pengukuran kuesioner dan diperoleh nilai sebagai berikut: Total pernyataan 1-5 : x 2 = Total pernyataan 6-40 : = Total pernyataan : x 2 = Total nilai = /270 Nilai akhir : = 247,437 PEMBAHASAN Perspektif keuangan Politeknik Kesehatan Makassar telah memiliki keberhasilan dengan adanya efektivitas dan efisiensi dari pengelolaan dana. Hal yang sama juga didukung dalam penelitian yang mengukur kinerja layanan Universitas Islam Indonesia (UII) dengan pendekatan Balanced Scorecard (Susilo, 2007) dimana hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa dari perspektif keuangan UII memiliki keberhasilan adanya efisiensi dan efektivitas penggunaan dana serta jumlah sisa dana untuk kepentingan pengembangan. Meskipun pengeluaran dana mengalami kenaikan sebesar 7%, tetapi kenaikan ini diimbangi bahkan ditutup dengan adanya kenaikan penerimaan dana sebesar 20% sehingga terjadi efisiensi dan efektivitas penggunaan dana oleh UII. Perspektif pelanggan Politeknik Kesehatan Makassar belum memberikan hasil yang cukup baik dilihat dari adanya penurunan jumlah pendaftar dan jumlah mahasiswa yang diterima, jumlah lulusan yang telah bekerja tidak mencapai terget, dan berdasarkan survey kepuasan mahasiswa, rata-rata mahasiswa merasa kurang puas terhadap layanan informasi akademik dan sistem pengisian KRS yang belum online sehingga tidak memudahkan mahasiswa. Perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, kedunya memberikan hasil kinerja yang cukup baik. Secara umum kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dari perspektif proses bisnis internal dilihat dari produktivitas lulusan, pemanfaatan perpustakaan dan laboratorium, serta penilaian mahasiswa terhadap proses bisnis internal cukup baik. Begitu juga halnya dengan penilaian dosen dan pegawai terhadap

9 perspektif pembelajaran dan pertumbuhan sudah baik. Rata-rata dosen dan pegawai merasa puas dalam bekerja dan menilai sistem remunerasi dan sistem informasi juga sudah baik (Mediaty, 2010). Jumlah pelatihan, jumlah dosen yang tersertifikasi serta jumlah dosen dan pegawai yang mengikuti pendidikan berkelanjutan juga mengalami peningkatan. Namun pengadaan fasilitas IT mengalami penurunan pada tahun Penelitian yang sama menganalisis Balanced Scorecard sebagai alternatif untuk mengukur kinerja pada Universitas Muhammadiyah Semarang memberikan hasil yang baik pada perspektif proses bisnis internal dimana hasil kuesioner penelitian tersebut menunjukkan bahwa proses pelayanan terhadap mahasiswa telah dilakukan dengan baik. Dari perspektif pembelajaran dan pertumbuhan juga menunjukkan kepuasan karyawan terhadap universitas (Sukesti, 2010). Nilai akhir sebesar 247,437 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa Politeknik Kesehatan Makassar telah memiliki pendekatan yang sistematik dalam pengukuran kinerja dan dapat mencapai suatu keseimbangan yang baik, namun Politeknik Kesehatan Makassar memiliki kelemahan dalam mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai. Survey terhadap kepuasan pelanggan dan pegawai di Politeknik Kesehatan Makassar belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini merupakan penelitian yang pertama kali mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai. Namun item pernyataan yang digunakan sedikit dan tidak mengkhususkan pada kepuasan pelanggan dan pegawai saja. Oleh sebab itu penelitian selanjutnya dapat menekankan pada kontribusi kepuasan pelanggan dan pegawai terhadap kinerja Politeknik Kesehatan Makassar. Meskipun Politeknik Kesehatan Makassar masih lemah dalam mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai, namun secara umum dari tiap perspektif telah memberikan hasil yang cukup baik. KESIMPULAN DAN SARAN Hasil pengukuran kinerja Politeknik Kesehatan Makassar dengan menggunakan Balanced Scorecard secara umum memberikan hasil yang cukup baik dari tiap perspektif. Kinerja keseluruhan berdasarkan The Baldrige Criteria memberikan nilai akhir sebesar 247, 43. Nilai ini mengindikasikan bahwa Politeknik Kesehatan Makassar telah memiliki pendekatan yang sistematik dalam pengukuran dan dapat mencapai suatu keseimbangan yang baik, namun Politeknik Kesehatan Makassar masih memiliki kelemahan dalam mengukur kepuasan pelanggan dan pegawai. Dari perspektif keuangan, Politeknik Kesehatan Makassar sebaiknya melakukan penghematan anggaran dengan mengutamakan kebutuhan yang lebih mendesak dan pendapatan jasa layanan agar lebih ditingkatkan lagi dengan cara penyewaan

10 gedung auditorium, mengaktifkan seminar-seminar yang terbuka untuk umum, dll. Dari perspektif pelanggan, jumlah mahasiswa baru ditingkatkan dengan strategi marketing yang gencar untuk menarik mahasiswa, sistem database alumni diperkuat agar lulusan yang telah bekerja terdata dengan baik dengan mengupayakan berbagai cara melalui berbagai media, dan melakukan survey kepuasan pelanggan secara berkala untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan yang sudah diberikan. Perspektif proses bisnis internal dapat ditingkatkan dengan meningkatkan kemampuan pelayanan dari staf administratif maupun tenaga dosen serta meningkatkan sistem informasi akademik melalui komputerisasi. Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan dilakukan dengan meningkatkan kemampuan dan produktivitas pegawai dan dosen dengan memberikan berbagai pelatihan dan memberikan studi lanjut bagi dosen dan staf. Selain itu penambahan fasilitas berbasis teknologi juga perlu ditingkatkan.

11 DAFTAR PUSTAKA Direktorat Pembinaan PK BLU Kementerian Keuangan RI. (2013). Penilaian Kinerja Keuangan Satker BLU. Jakarta: Direktorat Pembinaan PK BLU Kementerian Keuangan RI. Kaplan, Robert & David P. Norton. (1996). The Balanced Scorecard: Translating Strategy into Action. Massachusetts: Harvard Business School Press. Lembaga Administrasi Negara. (2003). Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara. Mahmudi. (2010). Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: UPP STIM YKPN Mahsun. (2009). Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE. Mardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: ANDI. Mediaty. (2010). Analisis Pengaruh Lingkungan Strategi, Budaya, dan Perencanaan Strategi terhadap Kinerja Perusahaan Daerah (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Di Sulawesi Selatan). Makassar: Universitas Hasanuddin. Mulyadi. (2007). Sistem Terpadu Pengelolaan Kinerja Personil Berbasis Balanced Scorecard. Yogyakarta: UPP STIM YKPN. Rangkuti F. (2011). SWOT Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Seth A. (2013). Influence of Balanced Scorecard on Organizational Performance in Institutions of Higher Learning in Kenya (A Case Study of University of Nairobi). Kenya: University of Nairobi. Sukesti F. (2010). Analisis Penggunaan Balanced Scorecard Sebagai Alternatif untuk Mengukur Kinerja pada Universitas Muhammadiyah. Semarang: Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah. Susilo J. (2007). Kinerja Layanan Universitas Islam Indonesia Diukur dengan Pendekatan Balanced Scorecard. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia. Yuwono S, Sukarno E & Ichsan M. (2004). Petunjuk Praktis Penyusunan Balanced Scorecard. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

12 LAMPIRAN (Tabel 1) Target dan Realisasi Pendapatan dan Belanja Operasional Tahun Pendapatan Jasa Layanan Belanja Operasional (dalam ribuan Rp) (dalam ribuan Rp) Target Realisasi Target Realisasi Sumber : Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Tahun 2011, 2012, dan 2013 (Tabel 2) Kinerja Perspektif Keuangan Ukuran Rata-Rata Kategori Efisiensi 65,74 67,69 72,14 68,5 Sangat Efisien Ekonomis 99,25 99,39 89,89 96,17 Sangat Tidak Ekonomis Efektivitas 150,99 176,03 133,89 153,64 Sangat Efektif Sumber: Data Sekunder yang diolah (Tabel 3) Kinerja Perspektif Pelanggan Ukuran Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Jumlah Pendaftar (org) Penyerapan Lulusan (%) 75 22, , ,70 Kepuasan Mahasiswa 3,568 Sumber: Data Sekunder yang diolah (Tabel 4) Kinerja Perspektif Proses Bisnis Internal Ukuran Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Produktivitas Lulusan (%) 97,34 94,64 97, ,34 90,7 Pemanfaatan Perpustakaan 1,05 1,07 1,06 1,09 1,07 1,09 Pemanfaatan Laboratorium 1,21 1,23 1,22 1,24 1,23 1,26 Penilaian Mahasiswa 3,582 Sumber: Data Sekunder yang diolah (Tabel 5) Kinerja Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan Ukuran Target Realisasi Target Realisasi Target Realisasi Pelatihan Dosen dan Staf Dosen yang Tersertifikasi Pendidikan Lanjut SDM Fasilitas IT Penilaian Dosen dan Staf 3,958 Sumber: Data Sekunder yang diolah

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, Perspektif Bisnis Internal, Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan. ABSTRAK (Irene Biringkanae), Pengukuran Kinerja dengan Pendekatan Balanced Scorecard pada Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kabupaten Tana Toraja, (Pembimbing I:Drs. H.Abdul Latif,M.Si,Ak,. Pembimbing

Lebih terperinci

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective.

Keywords: Balanced Scorecard, Financial Perspective, Customers Perspective, Internal Business Process Perspective, Learnings and growth Perspective. ABSTRACT To the face a revolutionary transformation in information age competition, a method of performance measurement that can accurately and comprehensively assess the company's performance is essentially

Lebih terperinci

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card

Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Performa (2008) Vol. 7, No.2: 31-36 Perancangan Sistem Pengukuran Performansi PT. Pondok Indah Tower dengan Menggunakan Metode Balanced Score Card Murman Budijanto, Dwi Lia Indriani Laboratorium Sistem

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah

I. PENDAHULUAN. Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Akuntabilitas kinerja organisasi sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat maupun daerah serta perusahaan milik pemerintah dan organisasi sektor publik

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS

ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ANALISIS DAN PERANCANGAN KINERJA SISTEM INFORMASI DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS Lestari Retnawati 1) dan Erma Suryani 2) 1) Program Studi Magister Manajemen Teknologi,

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN

ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN ANALISIS KINERJA PDAM DELTA TIRTA KABUPATEN SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN PERSPEKTIF KEUANGAN DAN NON KEUANGAN AMI PRASETYA PRIBADI ABSTRACT Generally, performance is measured utilize a financial perspective,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG. Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi ini, untuk menghadapi persaingan bisnis yang kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus selalu diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan,

ABSTRAK. Kata-kata kunci: Balanced Scorecard, Perspektif Keuangan, Perspektif Pelanggan, ABSTRAK Pengukuran kinerja perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen untuk melakukan evaluasi terhadap performa perusahaan dan perencanaan tujuan di masa mendatang. Model pengukuran yang

Lebih terperinci

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD 1 Jurnal Sistem Informasi, Vol 1 September 2012 SISTEM INFORMASI ANALISA KINERJA PEGAWAI DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Sisil Dewi Novia 1, Dini Nurmalasari 2 & Yusapril Eka Putra 3 1 Program

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance.

ABSTRACT. Keywords : Balanced Scorecard, Corporate Performance. ABSTRACT PT. Pindad as company owned by Indonesian goverment made a response on development of company performance measures paradigm. It began with company re-structure policy in 1999, management and principals

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA VALUE FOR MONEY PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BLITAR. Amelia Ika Pratiwi 1 dan Ela Nursandia 2

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA VALUE FOR MONEY PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BLITAR. Amelia Ika Pratiwi 1 dan Ela Nursandia 2 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA VALUE FOR MONEY PADA BADAN PENGELOLA KEUANGAN DAN ASET DAERAH KABUPATEN BLITAR Amelia Ika Pratiwi 1 dan Ela Nursandia 2 1 Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya Jl.

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, employee performance. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced Scorecard (BSC) is a performance measurement system that not only measure performance through the financial perspective, but through nonfinancial perspective as well. Balanced Scorecard

Lebih terperinci

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT In the face of increasingly competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance. In this case, the method can be used

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008

PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 PENGUKURAN KINERJA DENGAN MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD PADA KOPERASI SERBA USAHA SINAR MENTARI KARANGANYAR TAHUN 2008 SKRIPSI Ditulis dan Diajukan Dengan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman mengakibatkan perubahan lingkungan bisnis yang pada akhirnya menimbulkan persaingan dalam industri yang semakin ketat. Jika dulu produsen yang memegang

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD

TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD TUGAS KELOMPOK TECHNOLOGY MANAGEMENT AND VALUATION REVIEW: PERFORMANCE MEASUREMENT OF HIGHER EDUCATION INFORMATION SYSTEM USING IT BALANCED SCORECARD Kelas : LMA3 Andy Gracia 1701498540 Junaidy 1701498534

Lebih terperinci

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PUSKESMAS DENPASAR SELATAN DAN DENPASAR TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD

ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PUSKESMAS DENPASAR SELATAN DAN DENPASAR TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD ANALISIS KOMPARATIF KINERJA PUSKESMAS DENPASAR SELATAN DAN DENPASAR TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN METODE BALANCED SCORECARD Ketut Mahardika 1 Ni Luh Supadmi 2 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud),

Lebih terperinci

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM

ABSTRAKSI. Kata kunci: sektor publik, kinerja, balance scorecard, PDAM NASKAH PUBLIKASI ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD (Studi Kasus PDAM TirtaDharmaKabupaten Klaten ) Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Salah satu tujuan utama dari organisasi sektor publik adalah bagaimana organisasi tersebut dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Untuk mencapai pelayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau

BAB I PENDAHULUAN. tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Setiap perusahaan atau entitas didirikan dengan suatu tujuan tertentu. Tujuan ini menentukan ke arah mana suatu perusahaan atau entitas ini beroperasi. Namun secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi

BAB I PENDAHULUAN. layanannya dalam mencapai customer value (nilai pelanggan) yang paling tinggi BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam perkembangan jaman pada saat ini sebuah organisasi sektor publik dituntut untuk dapat bersaing dalam memberikan kepuasan dan peningkatan mutu layanannya dalam

Lebih terperinci

FARISA HARDHIYANI B

FARISA HARDHIYANI B ANALISIS PENGUKURAN KINERJA RUMAH SAKIT DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada RSUD Pandan Arang Boyolali dan RSUD Kota Semarang) Diajukan Untuk Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard

Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard Analisa dan Perancangan Sistem Informasi Penilaian Kinerja Dosen Menggunakan Balanced Scorecard Angraini UIN Sultan Syarif Riau Jl.HR Subrantas km 13 Panam, Pekanbaru Riau e-mail: ni_maifa@yahoo.com.com

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD ANALISIS KINERJA CV. FABAMUS FAMILI UTAMA SEMARANG DENGAN BALANCED SCORECARD Nilla Mega P 1, Hari Susanta N 2 & Sendhang Nurseto 3 nilla.permata@gmail.com Abstract A method of measuring the performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Pengukuran kinerja sangat berguna untuk membandingkan kinerja organisasi

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance measurement. viii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT The purpose of this thesis are to test and prove that good performance of Horison Hotel Bandung if applying the concept of Balanced Scorecard. The research method used by the author is descriptive

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif deskriptif yaitu pengumpulan data yang bersifat kuantitatif yang berwujud angka-angka,

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya

BAB I PENDAHULUAN. yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap organisasi maupun perusahaan pasti mempunyai target pencapaian yang diinginkan dari kinerjanya. Guna mencapai target tersebut perlu adanya pengukuran-pengukuran

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG

IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Jurnal Akuntansi Indonesia, Vol. 3 No. 2 Juli 2014, Hal. 161-167 JURNAL AKUNTANSI INDONESIA IMPLEMENTASI BALANCE SCORECARD PADA PERUSAHAAN JASA PERHOTELAN : STUDI KASUS PADA PT. HOTEL X DI SEMARANG Abstract

Lebih terperinci

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD

MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD MANAJEMEN STRATEGIS BERBASIS BALANCED SCORECARD KINERJA Kinerja adalah hasil kerja yang secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

Lebih terperinci

Key Performance Indicators Perusahaan

Key Performance Indicators Perusahaan Key Performance Indicators Perusahaan Cascade Strategic Visi dan Misi Unit : Corporate Unit Pelayanan Memberikan pelayanan terbaik dengan standart perbankan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 1. Meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya bisnis ritel seperti yang terlihat pada 2009 ketika sektor ritel BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan kebutuhan dan pola hidup masyarakat kini yang semakin menginginkan kenyamanan berbelanja, kepastian harga, dan keanekaragaman kebutuhan dalam satu

Lebih terperinci

PENGUKURAN BALANCED SCORECARD DI PERUSAHAAN PERDAGANGAN SUKU CADANG MESIN OLEH VEBBY TJONG

PENGUKURAN BALANCED SCORECARD DI PERUSAHAAN PERDAGANGAN SUKU CADANG MESIN OLEH VEBBY TJONG PENGUKURAN BALANCED SCORECARD DI PERUSAHAAN PERDAGANGAN SUKU CADANG MESIN OLEH VEBBY TJONG 3203010189 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA SURABAYA 2016 PENGUKURAN BALANCED

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Rancangan penerapan balanced scorecard dalam upaya peningkatan kinerja di SBU Niaga hanya dalam 3 perspektif, yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif

Lebih terperinci

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN

ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN ALTERNATIF PENERAPAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA PEMBERI LAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus pada Poliklinik dan Rumah Bersalin Rejosari Husada Delanggu Klaten) p SKRIPSI Disusun Sebagai Salah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang.

BAB I PENDAHULUAN. Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin banyak perencanaan semakin besar kemungkinan untuk menang. Semakin sedikit perencanaan semakin sedikit kemungkinan untuk jaya. Jadi, bagaimana dengan

Lebih terperinci

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO

ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO ANALISIS EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI PELAKSANAAN ANGGARAN BELANJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA MANADO EFFECTIVENESS AND EFFICIENCY ANALYSIS OF BUDGETING OF DEVELOPMENT PLANNING AGENCY

Lebih terperinci

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan

BAB. VI. Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan 94 BAB. VI PENUTUP 6.1. Kesimpulan Pengukuran kinerja dengan pendekatan balanced scorecard menerjemahkan visi dan misi perusahaan ke dalam empat perspektif kemudian merubahnya menjadi tindakan yang lebih

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN METODE BALANCED SCORECARD (Studi Empiris Pada Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Delanggu Klaten) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA

ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA ABSTRACT ANALYSIS OF COMPANY PERFORMANCE MEASUREMENT USING BALANCED SCORECARD CONCEPT CASE STUDY AT PT. DIRGANTARA INDONESIA The company currently requires a measuring device that can measure the performance

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi

BAB I PENDAHULUAN. Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Tantangan utama yang dihadapi oleh perusahaan pada saat ini adalah menghadapi pasar persaingan (globalisasi) dan lingkungan bisnis yang cepat berubah. Oleh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi ini, keberhasilan dan kegagalan suatu perusahan tidak dapat diukur BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja perusahaan bertujuan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan perusahaan tersebut telah tercapai. Pengetahuan mengenai kondisi yang terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas

BAB I PENDAHULUAN. unggul secara berkelanjutan, tak terkecuali organisasi sektor publik yang bertugas 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di masa kini dan di masa depan, organisasi pasti mengalami lingkungan bisnis yang sangat komplek. Organisasi dituntut untuk saling berkompetisi, tidak hanya mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia.

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat sekarang ini, dunia bisnis dirasa semakin berkembang pesat dan kian mendunia. Persaingan yang terjadi tidak hanya antar perusahan dalam suatu negara

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 76 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai analisis manfaat implementasi balanced scorecard terhadap pelaksanaan proses manajemen strategik, maka

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Banyuwangi)

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Banyuwangi) ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD (Studi Kasus pada PDAM Kabupaten Banyuwangi) Company Performance Analysis with Balanced Scorecard Approach (A Case Study at PDAM Banyuwangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam era revormasi yang sedang berlangsung dewasa ini, pelaksana pemerintahan dalam hal ini pemerintah dituntut oleh rakyat untuk dapat melaksanakan good governance

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Pendahuluan LabSosio PUSKA Sosiologi telah menetapkan visinya, yaitu menjadi sebuah pusat kajian yang dapat memberi sumbangan secara berarti untuk pengembangan sosiologi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Meningkat pesatnya kegiatan pembangunan serta laju pertumbuhan penduduk yang tinggi, mendorong kebutuhan atas tanah yang terus meningkat, sementara luas tanah yang ada

Lebih terperinci

ANALISIS PROSES BISNIS PADA PT. TIRTA KURNIA JASATAMA SEMARANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (BSC)

ANALISIS PROSES BISNIS PADA PT. TIRTA KURNIA JASATAMA SEMARANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (BSC) ANALISIS PROSES BISNIS PADA PT. TIRTA KURNIA JASATAMA SEMARANG MENGGUNAKAN BALANCED SCORECARD (BSC) Bryan R. Wardhana 1, Indra Gamayanto 2 1,2 Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISIS

BAB IV DATA DAN ANALISIS BAB IV DATA DAN ANALISIS 4.1 Visi, Misi dan Tujuan Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang 4.1.1 Visi Balai Besar Latihan Kerja Industri Serang Menjadi pusat tenaga kerja yang professional dan berkualitas

Lebih terperinci

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA

ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA CV YAMAHA SINAR UTAMA HIDAYATULLAH SAMARINDA Kamalia Pantalisa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mulawarman Cornelius Rantelangi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja

BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja BAB 2 TELAAH PUSTAKA 2.1 Manajemen Kinerja Manajemen kinerja adalah sebuah proses komunikasi yang berkesinambungan dan dilakukan dalam kemitraan antara seorang karyawan dan perusahaan (Bacal,1999). Sebuah

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Balanced Scorecard, performance. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Balanced scorecard has a privilege in terms of coverage measurement is more comprehensive because it covers four perspectives. The first perspective is the financial perspective (financial perspective),

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari

BAB 1 PENDAHULUAN. menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Dalam beberapa dasarwasa ini telah terjadi perubahan yang cepat dan terus menerus dalam dunia usaha. Perubahan ini terjadi karena adanya pergeseran dari era

Lebih terperinci

ANALISA KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI SMA N 3 YOGYAKARTA

ANALISA KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI SMA N 3 YOGYAKARTA ANALISA KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD DI SMA N 3 YOGYAKARTA Emi Susanti Universitas PGRI Yogyakarta ABSTRACT The aim of study is analyzing the organization performance comprehensively by

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kompleksitas dunia bisnis yang ada sekarang baik dalam produk/jasa yang dihasilkan, proses dalam menghasilkan produk/jasa tersebut, sistem jual-beli yang ada

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Simpulan. Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang BAB V SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya tentang pengukuran kinerja dengan konsep Balanced Scorecard pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA IFRS X PURWOKERTO DARI PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN BALANCED SCORECARD

ANALISIS KINERJA IFRS X PURWOKERTO DARI PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN BALANCED SCORECARD ANALISIS KINERJA IFRS X PURWOKERTO DARI PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN PEMBELAJARAN BALANCED SCORECARD PERFORMANCE ANALYSIS OF IFRS X PURWOKERTO FROM THE PERSPECTIVE GROWTH AND LEARNING BALANCED SCORECARD

Lebih terperinci

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC

JAMHARI KASA TARUNA NRP DOSEN PEMBIMBING Prof. Dr.Ir. Udisubakti Ciptomulyono, M.Eng.SC TESIS MM PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA DI DINAS PEKERJAAN UMUM DAERAH KOTA BLITAR DENGAN METODE BALANCED SCORECARD DAN ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS (AHP) JAMHARI KASA TARUNA NRP 9106 201 307 DOSEN

Lebih terperinci

RIZKY PUTRI YOLANDA SINAGA

RIZKY PUTRI YOLANDA SINAGA SKRIPSI APLIKASI PENERAPAN BALANCED SCORECARD DALAM MEMPENGARUHI KINERJA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG ADA DI SUMATERA UTARA OLEH: RIZKY PUTRI YOLANDA SINAGA 080503236 PROGRAM STUDI STRATA 1 AKUNTANSI

Lebih terperinci

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN

TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN TUGAS AKUNTANSI MANAJEMEN BALANCED SCORECARD Disusun OLEH Bobby Hari W (21213769) Muhamad Deny Amsah (25213712) Muhammad Rafsanjani (26213070) Roby Aditya Negara (28213044) Suci Rahmawati Ningrum (28213662)

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD

ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD ANALISIS KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCE SCORECARD ( Studi Kasus PDAM Tirta Dharma Kabupaten Klaten ) JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci: Balanced Scorecard, visi, misi, strategi, sistem manajemen strategis. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI SISTEM MANAJEMEN STRATEGIK DALAM PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIK JANGKA PANJANG (STUDI KASUS PADA GREEN HOUSE PROPERTY BANDUNG) Sistem manajemen strategis telah

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata-kata kunci: balanced scorecard, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja.

ABSTRAK. Kata-kata kunci: balanced scorecard, perspektif keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, pembelajaran dan pertumbuhan, kinerja. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan balanced scorecard yang meliputi perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan perspektif pembelajaran

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian

BAB IV METODE PENELITIAN. Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Rancangan Penelitian Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus (case study). Penelitian kualitatif

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, company performance effectiveness, strategic objectives, and grand strategic. vii

ABSTRACT. Keywords: balanced scorecard, company performance effectiveness, strategic objectives, and grand strategic. vii ABSTRACT To deal with more and more competitive business environment, requires the use of performance measurement methods that can assess overall company performance, in this case, the methods that can

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG

PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG PENGUKURAN KINERJA PADA KOPERASI SEMOGA JAYA UNIT SIMPAN PINJAM DI TENGGARONG Ainun Jariah 1, Titin Ruliana 2, Suyatin 3 Fakultas Ekonomi, Jurusan Akuntansi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda.Kalimantan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA

ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA JURNAL AKUNIDA ISSN 24423033 Volume 1 Nomor 1, Juni 2015 9 ANALISIS PENGUKURAN KINERJA SEBELUM DAN SESUDAH DITETAPKANNYA METODE BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA ANALYSIS OF PERFORMANCE

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati

PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD. I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati PENGUKURAN KINERJA PDAM KABUPATEN BULELENG DENGAN METODE BALANCED SCORECARD I Ketut Artha Suryana NI Made Adi Erawati 1 Fakultas Ekonomi Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia email: artha.suryana@gmail.com

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. datang. Oleh karena itu, sistem kinerja yang sesuai sangat diperlukan oleh 20 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang masalah Didalam sistem pengendalian manajemen, Pengukuran kinerja pada suatu perusahaan menjadi hal yang sangat penting bagi manajemen dalam melakukan evaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang

BAB I PENDAHULUAN. Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem pengukuran yang diterapkan oleh perusahaan mempunyai dampak yang sangat besar terhadap perilaku manusia dalam suatu organisasi. Dengan adanya alat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kinerja merupakan suatu usaha memetakan strategi ke dalam tindakan untuk pencapaian suatu target tertentu. Sehingga pengukuran kinerja merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini dunia bisnis banyak mengalami perkembangan sehingga tercipta kondisi persaingan yang semakin kompetitif. Keadaan ini menuntut perusahaan untuk mempertahankan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Balanced Scorecard pertama kali dikembangkan pada tahun 1990 oleh ahli Amerika Serikat, yaitu Robert S. Kaplan dan David P. Norton. Saat itu mereka diberikan tugas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 78 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Simpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini adalah: 1. Kinerja lantai produksi pada PT. HOMA SEJAHTERA diukur berdasarkan 4 perspektif, yaitu: Perspektif

Lebih terperinci

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X

PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X PERANCANGAN BALANCED SCORECARD SEBAGAI PENGUKURAN KINERJA PADA BANK ABC KANTOR CABANG X Ferdinand Mangathur dan Idi Setyo Utomo Jurusan Manajemen, School of Business Management, Universitas Bina Nusantara

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD

PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD PERANCANGAN SISTEM PENGUKURAN KINERJA KANTOR CAPEM BANK XYZ DI BANGKALAN DENGAN METODE BALANCED SCORECARD Bayu Sukmono R. dan Patdono Soewignjo Program Studi Magister Manajemen Teknologi Institut Teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu.

BAB I PENDAHULUAN. maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. perusahaan sebagai alat untuk mengevaluasi pada periode yang lalu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor yang penting yang harus diperhartikan oleh perusahaan. Oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk

BAB I PENDAHULUAN. bisnis, pengukuran kinerja merupakan usaha yang dilakukan pihak manajemen untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Didalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis, pengukuran

Lebih terperinci

68 Media Bina Ilmiah ISSN No

68 Media Bina Ilmiah ISSN No 68 Media Bina Ilmiah ISSN No. 1978-3787 ANALISIS BALANCED SCORECARD SEBAGAI TOLOK UKUR PENGUKURAN KINERJA PADA RUMAH SAKIT UMUM DERAH (RSUD) KOTA MATARAM Oleh : I Made Murjana dan Nuuril Faradisa Dosen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sejauh mana pencapaian perusahaan. Selama ini yang umum dipergunakan dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin ketatnya persaingan bisnis terutama dengan pekembangan teknologi yang terus update, permintaan konsumen yang semakin beragam mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI

PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI PERSPEKTIF PENGUKURAN KINERJA DENGAN PENDEKATAN BALANCED SCORECARD ( Studi Kasus Pada PT. Ace Hardware Indonesia Tbk.) SKRIPSI Program Studi Akuntansi Nama : Ganang Umar Hani N I M : 43205110100 FAKULTAS

Lebih terperinci

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth.

ABSTRAK. Keywords: Balanced Scorecard, Low Cost Strategy, financial, sales volumes, customer, internal business processes, learning and growth. ABSTRAK The competition strategies between the ice beam components manufacturer at the time of globaliasasi the current look is increasingly competitive. Companies compete to improve its quality in order

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. mendapatkan hasil yang optimal serta mampu menjaga kelangsungan hidupnya. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Persaingan bisnis yang ketat di era pasar bebas sekarang ini memaksa perusahaan-perusahaan untuk menyesuaikan diri dalam menghadapi pesaingpesaingnya. Setiap unit

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya

BAB II LANDASAN TEORI. dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengukuran Kinerja Pengukuran merupakan upaya mencari informasi mengenai hasil yang dicapai pada suatu periode tertentu dan mengukur seberapa jauh terjadinya penyimpangan akibat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan

BAB II LANDASAN TEORI. Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan 16 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Penelitian Terdahulu Pada penelitian ini, terdapat penelitian terdahulu yang terkait dengan pembahasan sehingga dapat dijadikan sebagai suatu perbandingan. Pertama, berdasarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk

BAB I PENDAHULUAN. Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Air merupakan kebutuhan pokok bagi makhluk hidup di dunia ini termasuk manusia. Tanpa air, manusia akan mengalami kesulitan untuk melangsungkan hidupnya, sehingga

Lebih terperinci

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI

BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI BALANCED SCORECARD SEBAGAI ALAT PENGUKURAN KINERJA PADA PT. BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MAKASSAR SKRIPSI OLEH : HELEN SOMBOUWADIL A 311 06 609 FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI UNIVERSITAS HASANUDDIN

Lebih terperinci

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Key Words: Balanced scorecard, mission, vision, strategy, performance, perspective balanced scorecard. vii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT Various weaknesses of traditional management systems to encourage management to use a strategic management system, namely the balanced scorecard. Balanced scorecard is a score card that is used

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu

BAB I PENDAHULUAN. Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap organisasi memiliki visi, misi dan tujuan yang hendak dicapai. Suatu organisasi dikatakan berhasil apabila visi, misi dan tujuannya tercapai. Untuk dapat mencapainya,

Lebih terperinci

PENILAIAN KINERJA BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD

PENILAIAN KINERJA BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD PENILAIAN KINERJA BADAN RUMAH SAKIT UMUM TABANAN BERDASARKAN BALANCED SCORECARD NI KETUT RASMINI NI LUH SUPADMI NI LUH PUTU HERAWATI SUCANDRA Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Udayana ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Pengukuran Kinerja Terdapat suatu ungkapan dalam manajemen modern, yaitu : Mengukur adalah untuk mengerti (memahami), Memahami adalah untuk memperoleh pengetahuan, Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan

BAB I PENDAHULUAN. untuk organisasi sangat diperlukan agar suatu organisasi mampu bersaing dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Untuk menghadapi persaingan bisnis yang sangat kompetitif, kinerja merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh suatu organisasi. Kinerja dalam

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD

PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD PENGUKURAN KINERJA DENGAN ELEMEN-ELEMEN BALANCED SCORECARD ( Studi Empiris RSUD Pandan Arang Boyolali ) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pengukuran kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan untuk dapat mengevaluasi kinerjanya sebagai bagian dari aktifitas perencanaan dan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menghadapi perubahan perkembangan bisnis yang semakin kompetitif, suatu organisasi dituntut untuk melakukan suatu adaptasi yang cepat terhadap faktor-faktor

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. ukur yang telah ditetapkan (Widayanto, 1993). Pengukuran kinerja adalah suatu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi organisasi bisnis. Di dalam sistem pengendalian manajemen pada suatu organisasi bisnis,

Lebih terperinci

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM

PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM PENERAPAN BALANCE SCORECARD SEBAGAI PENILAIAN KINERJA ( Studi Kasus PT Express Transindo Utama Tbk.) TUGAS AKHIR CHAIRY MAULIDA HAKIM 1121002034 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci