BAB IV SASARAN, ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV SASARAN, ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN"

Transkripsi

1 BAB IV SASARAN, ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO TAHUN A. SASARAN POKOK PEMBANGUNAN Tujuan pembangunan jangka panjang Daerah, Tahun adalah mewujudkan masyarakat dan Daerah Asri dan Bermartabat sebagai landasan pembangunan berikutnya menuju masyarakat yang adil makmur dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, berdasar Pancasila dan Undang-Undang Dasar Sebagai ukuran keberhasilan pembangunan Daerah dalam 20 tahun yang akan datang adalah sasaran-sasaran yaitu : 1. Terwujudnya sumberdaya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Meningkatnya pemahaman dan amalan ajaran keagamaan. b. Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) sebagaimana ditunjukkan dalam Indek Pembangunan Manusia (IPM) serta Indeks Pembangunan Gender (GDI). c. Meningkatnya kesempatan memperoleh hak pelayanan pendidikan yang layak secara merata bagi setiap warga masyarakat. d. Meningkatnya kesempatan memperoleh hak pelayanan kesehatan yang merata bagi setiap warga masyarakat. e. Meningkatnya pemenuhan hak-hak dasar bagi penduduk miskin. f. Meningkatnya pemantapan kearifan budaya lokal yang tercermin dalam sikap dan perilaku yang bermartabat serta semakin meningkatnya kepribadian masyarakat. g. Meningkatnya karakter dan moral masyarakat sesuai dengan Pancasila serta keimanan dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. h. Meningkatnya karya inovatif dan kreatif masyarakat, yang ditandai oleh munculnya produk baru yang lebih berkualitas. 53

2 2. Terwujudnya perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Meningkatnya lapangan kerja dan lapangan berusaha khususnya pada usaha mikro dan kecil. b. Meningkatnya ketersediaan kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kecil. c. Menurunnya jumlah penduduk miskin alasan ekonomi secara signifikan. d. Meningkatnya aktivitas ekonomi riil baik pada sektor pertanian, industri, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan sektor jasa lainya. e. Meningkatnya kemampuan kelembagaan usaha mikro dan kecil dengan tetap mempertahankan prinsip kebersamaan. f. Meningkatnya kelembagaan koperasi baik koperasi pertanian dan non pertanian serta koperasi pedesaan maupun perkotaan. g. Meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi Daerah setidaknya sejajar dengan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Tengah. h. Terwujudnya struktur ekonomi yang kuat dan tangguh berdasar potensi unggulan Daerah, yang ditandai oleh meningkatnya efisiensi dan keunggulan daya saing. i. Meningkatnya kemandirian keuangan Daerah yang diupayakan melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Terwujudnya kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Menguatnya kesadaran politik dan meningkatnya partisipasi masyarakat khususnya yang terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia. b. Menguatnya institusi partai politik sehingga dalam memperjuangkan aspirasi rakyat lebih efektif. 54

3 c. Meningkatnya profesionalisme aparatur Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang dipercaya, transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta pemerintah yang terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). d. Meningkatnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya. e. Meningkatnya kemampuan aparatur pemerintah dalam mewujudkan kemandirian Daerah dalam mendukung pembangunan Daerah di era otonomi daerah. f. Meningkatnya kemampuan pemerintahan Daerah dalam mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. g. Meningkatnya jaringan kerjasama antar berbagai pihak baik vertikal maupun horizontal dalam upaya memecahkan permasalahan pembangunan Daerah. 4. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Meningkatnya penggalian dan pengelolaan potensi sumber daya alam dengan tetap mempertahankan pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. b. Meningkatnya kualitas sumber daya alam baik udara, air dan tanah sehingga tidak membahayakan kehidupan masyarakat maupun organisme yang berfungsi membentuk sistem alam yang lestari. c. Meningkatnya kesadaran dan disiplin masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam upaya memperkecil terjadinya bencana alam. d. Menguatnya penegakan hukum atas undang-undang dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 5. Terwujudnya penyediaan prasarana dan sarana publik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai ; Dengan beberapa sasaran yaitu: 55

4 a. Meningkatnya penyediaan sarana dan prasarana wilayah yang memadai sehingga dapat meningkatkan keterjangkauan dan kemudahan aktifitas produksi yang merata di seluruh wilayah sebagai pendukung laju pembangunan Daerah. b. Meningkatnya kualitas perumahan dan pemukiman melalui penyediaan fasilitas dasar perumahan, serta penyediaan lahan perumahan yang memadai tanpa pengorbanan yang terlalu besar terhadap berkurangnya lahan produksi maupun wilayah penyangga lingkungan hidup. c. Meningkatnya pemenuhan dan pemerataan prasarana dan sarana pelayanan dasar masyarakat di seluruh wilayah sebagai upaya peningkatan derajat hidup dan kesejahteraan masyarakat. 6. Terwujudnya kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender; Dengan beberapa sasaran yaitu: a. Berkurangnya penyandang masalah sosial secara signifikan, pertumbuhan penduduk yang terkendali sesuai dengan daya dukung wilayah. b. Berkurangnya diskriminasi dan kekerasan bermotif gender dan meningkatnya peran perempuan di segala bidang pembangunan. c. Meningkatnya perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) d. Meningkatnya kesadaran dan ketaatan terhadap hukum dan perundangundangan sebagai wujud masyarakat yang bermartabat. e. Meningkatnya keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat itu sendiri serta fasilitasi pemerintah. f. Meningkatkan persatuan dan kesatuan warga masyarakat untuk membentuk kemandirian sehingga beban pembangunan dapat diatasi dengan kebersamaan warga masyarakat dan pemerintah. g. Meningkatnya perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat baik secara kuantitatif maupun kualitatif. B. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN Dengan adanya sasaran yang telah ditetapkan maka pembangunan Daerah dalam era Tahun diarahkan pada: 56

5 1. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. a. Peningkatan pembinaan anak usia dini sampai dewasa di lingkungan keluarga dalam upaya peningkatan keimanan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dimulai anak masih dalam kandungan dengan pemeliharaan kesehatan dan pemberian makanan suplemen (protein dan gizi) pada ibu hamil, serta kesehatan anak balita yang diprakarsai oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat. c. Peningkatan derajat pendidikan khususnya dalam mensukseskan Wajib Belajar 9 tahun, bahkan dimulainya pencanangan Wajib Belajar 12 tahun. d. Peningkatan dan pengembangan pendidikan umum dan kejuruan serta keterampilan (skill) melalui penyediaan perpustakaan dan bengkel kerja yang diprakarsai pemerintah dan masyarakat. e. Peningkatan upaya-upaya melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya lokal melalui pemanfaatan even-even tertentu untuk memperkenalkan dan mengembangkan seni budaya lokal. f. Peningkatkan kreativitas dan inovasi hasil karya masyarakat melalui pendidikan formal dan informal serta memanfaatkan even-even tertentu untuk meningkatkan dan memperkenalkan hasil karya pada masyarakat luas. 2. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. a. Peningkatan investasi langsung oleh masyarakat dimulai dengan menggerakkan tabungan Daerah untuk menggerakkan dunia usaha Daerah sehingga lapangan kerja dan lapangan berusaha khususnya usaha mikro dan kecil dapat berkembang. b. Peningkatan produksi pangan Daerah, penganekaragaman jenis pangan dan menggerakkan kembali lumbung pangan secara kolektif untuk meningkatkan ketersediaan kebutuhan makanan pokok dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat kecil. 57

6 c. Peningkatan pemberdayaan ekonomi bagi warga masyarakat kurang mampu serta peningkatan dan penambahan keterampilan dan keahlian guna menurunkan jumlah penduduk miskin alasan ekonomi secara signifikan. d. Penyediaan fasilitas permodalan dan pengelolaan usaha serta peningkatan pendidikan kewirausahaan dalam upaya meningkatkan aktivitas ekonomi riil baik pada sektor pertanian, industri, pertambangan, pariwisata, perdagangan dan sektor jasa lainya. e. Peningkatan pelatihan manajemen dan teknis serta penyediaan fasilitas permodalan guna meningkatkan kemampuan kelembagaan usaha mikro dan kecil dengan tetap mempertahankan prinsip kebersamaan. f. Peningkatan kemampuan manajemen koperasi dan fasilitas permodalan guna meningkatkan kelembagaan koperasi baik koperasi pertanian dan non pertanian serta koperasi pedesaan maupun perkotaan. g. Peningkatan kinerja sektor-sektor ekonomi dalam upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi Daerah setidaknya sejajar dengan daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Tengah. h. Peningkatan ketersediaan bahan baku industri agar peran sektor industri pengolahan dan agroindustri dalam mewujudkan struktur ekonomi yang kuat dan tangguh berdasar potensi unggulan Daerah yang ditandai oleh meningkatnya efisiensi dan keunggulan daya saing dapat terwujud. i. Peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi pungutan pajak dan retribusi guna meningkatkan kemandirian keuangan Daerah yang diupayakan melalui peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). 3. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. a. Peningkatan sosialisasi dan pendidikan politik masyarakat guna memperkuat kesadaran politik dan peningkatan partisipasi masyarakat khususnya yang terkait dengan hak dan kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia. b. Peningkatan institusionalisasi partai politik terhadap sistem kenegaraan dan kelembagaan sehingga dalam memperjuangkan aspirasi rakyat lebih efektif. 58

7 c. Peningkatan profesionalisme aparatur Pemerintah Daerah dalam upaya mewujudkan pemerintahan yang dipercaya, transparan, dapat dipertanggungjawabkan serta pemerintah yang terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) melalui workshop dan pelatihan profesi birokrasi tertentu. d. Peningkatan kualitas pelayanan publik agar sesuai dengan harapan masyarakat pada umumnya melalui pendidikan dan pelatihan bidangbidang administrasi dan pelayanan publik tertentu. e. Peningkatan kemampuan aparatur pemerintah untuk mewujudkan kemandirian Daerah dalam mendukung pembangunan Daerah di era otonomi daerah melalui pendidikan dan pelatihan administrasi dan kebijakan publik. f. Peningkatan kemampuan aparatur pemerintahan Daerah untuk mengimbangi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui pendidikan lanjut bagi aparatur pemerintah sesuai kebutuhan. g. Peningkatan dan pembentukan jaringan kerjasama antar lembaga baik vertikal maupun horizontal sebagai upaya memecahkan permasalahan pembangunan Daerah. 4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. a. Peningkatan peran usaha swasta kecil yang terseleksi, serta memiliki pengetahuan teknis eksploitasi dan rehabilitasi sumber daya alam yang memadai guna meningkatkan penggalian dan pengelolaan potensi sumber daya alam dengan tetap mempertahankan pelestarian lingkungan hidup dan keanekaragaman hayati. b. Peningkatan kualitas sumber daya alam baik udara, air dan tanah sehingga tidak membahayakan kehidupan masyarakat maupun organisme yang berfungsi membentuk sistem alam yang lestari melalui program rehabilitasi dan reboisasi lahan dan hutan. c. Peningkatan kesadaran dan disiplin masyarakat dalam pengelolaan potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup dalam upaya memperkecil terjadinya bencana alam melalui penyebaran informasi peraturan perundang-undangan sumber daya alam. 59

8 d. Peningkatan komitmen pemerintah dan lembaga terkait dalam upaya memperkuat penegakan hukum atas undang-undang dan peraturan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. 5. Mewujudkan prasarana dan sarana publik baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. a. Peningkatan kualitas perencanaan teknis dan ekonomis yang memadai guna terpenuhinya kebutuhan infrastruktur wilayah sebagai pendukung laju pembangunan Daerah serta pemenuhan dan pemerataan prasarana dan sarana pelayanan dasar masyarakat. b. Pengembangan perencanaan tata ruang yang memadai serta peningkatan pengendaliannya dalam meningkatkan kualitas perumahan dan pemukiman melalui penyediaan fasilitas dasar perumahan, serta penyediaan lahan perumahan yang memadai tanpa pengorbanan yang terlalu besar terhadap berkurangnya lahan produksi maupun wilayah penyangga lingkungan hidup. c. Penyusunan perencanaan teknis dan ekonomis yang handal dalam upaya meningkatkan kemampuan pemeliharaan atas prasarana umum baik oleh pemerintah maupun masyarakat. 6. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. a. Peningkatan rehabilitasi dan pelayanan penyandang masalah sosial secara signifikan, dan mengaktifkan serta mensosialisasikan KB mandiri dan subsidi peralatan KB, guna mengendalikan pertumbuhan jumlah penduduk sehingga sesuai dengan daya dukung wilayah. b. Peningkatan sosialisasi perundang-undangan yang terkait dengan masalah diskriminasi dan kekerasan bermotif gender bahkan peran perempuan harus terus ditingkatkan disegala bidang pembangunan. c. Peningkatan perangkat hukum guna meningkatkan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) d. Peningkatan kesadaran dan ketaatan terhadap hukum perundangundangan. 60

9 e. Peningkatan sosialisasi dan pelatihan keamanan dan ketertiban masyarakat guna meningkatkan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat, dengan memberdayakan masyarakat itu sendiri bersama pemerintah. f. Peningkatan kerjasama dengan tokoh masyarakat dalam upaya bersama menggalang persatuan dan kesatuan warga masyarakat sehingga beban pembangunan dapat diatasi dengan kebersamaan warga masyarakat dan pemerintah. g. Peningkatan kepedulian aparat keamanan dalam memberikan perlindungan dan pengayoman terhadap masyarakat untuk memperoleh keadilan dan kebenaran. C. TAHAPAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang Daerah, maka disusunlah rangkaian agenda pembangunan yang secara berkesinambungan menuju pencapaian tujuan pembangunan dengan mengacu pada esensi misi pembangunan yang dicanangkan disertai sasaran pokok dan prioritas pembangunan. Esensi yang ada dalam visi, misi, arah dan sasaran pokok pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) akan diimplementasikan dalam empat tahap rencana pembangunan lima tahunan atau Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Wonosobo, selama kurun waktu dua puluh tahun mendatang. Mengingat pentingnya perencanaan diatas maka dirumuskanlah tahap-tahap pembangunan jangka menengah Daerah. Adapun tahapan dan skala prioritas pembangunan yang disusun mengacu pada teori evolusi yaitu bertahan (struggle of life), penguatan (survival of the fittest), kemampuan bersaing (natural selection) dan pengembangan (progress). Pada tiap tahap akan memuat pokok permasalahan yang hendak dipecahkan, tanpa mengesampingkan permasalahan lain atau kemungkinan timbulnya permasalahan baru. Skala prioritas pembangunan yang disusun mungkin masih sama namun segmentasi dan penajamannya akan berbeda, tetapi semua masih dalam mata rantai permasalahan pokok atau adanya kesinambungan antar satu tahap dengan tahap berikutnya sesuai dengan misi pembangunan jangka panjang. Dalam pelaksanaan perencanaan jangka panjang dibagi menjadi empat 61

10 tahapan pembangunan jangka menengah yaitu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dibagi menjadi : 1. RPJMD I (Tahun 2005 s/d Tahun 2009) Pada RPJMD I, pembangunan Daerah masih merupakan bagian pencapaian sasaran pembangunan RPJMD Kabupaten Wonosobo Tahun , yang diarahkan pada pemerataan pelayanan dasar, peningkatan kapasitas kelembagaan ekonomi rakyat, peningkatan partisipasi masyarakat dalam tata kelola pemerintahan serta pengelolaan sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestariannya. Hal itu semua tertuang dalam prioritas sebagai berikut : a. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 1. Peningkatan penyebaran jangkauan dan kualitas pendidikan yang berfokus pada pendidikan dasar dan peningkatan keterkaitan kurikulum pendidikan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan dukungan sarana/prasarana yang sesuai dengan standar nasional pendidikan. 2. Pengembangan perpustakaan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan bahan pustaka, penyebaran informasi, ilmu pengetahuan, menampung dan menyebarluaskan karya tulis kepada masyarakat. 3. Pengembangan pendidikan nonformal keagamaan dan lembaga nonformal keterampilan kejuruan dalam rangka peningkatan keterampilan, kreativitas, dan kewirausahaan, untuk pembukaan lapangan kerja mandiri, khususnya para pemuda, yang dimotori oleh keluarga, tokoh masyarakat dan lingkungan masyarakat secara menyeluruh berdasar nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal dalam upaya membentuk budi pekerti yang luhur dan masyarakat yang bermartabat. 4. Peningkatan upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan program KB mandiri dan pemberian alat kontrasepsi bagi penduduk kurang mampu dan optimalisasi program transmigrasi. 5. Peningkatan pemerataan, dan jangkauan persebaran sarana prasarana, tenaga medis yang memadai dan berkualitas, serta mampu menjangkau masyarakat miskin dengan kualitas pelayanan 62

11 kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan perseorangan/rujukan yang memadai. 6. Peningkatan mutu penelitian dan pengembangan iptek dengan memanfaatkan jejaring Litbang dalam rangka mendorong perkembangan teknologi tepat guna menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Peningkatan kepedulian terhadap nilai-nilai budaya lokal dalam rangka memperkuat identitas masyarakat Wonosobo. 8. Peningkatan kepedulian pada nilai-nilai keagamaan, moral dan etika serta budaya lokal untuk mewujudkan ketahanan dalam dinamika pergaulan antar daerah, nasional, regional, dan internasional. 9. Pengembangan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai agama/kepercayaan dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan, hubungan dan penghormatan antar umat beragama/kepercayaan. b. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 1. Peningkatan investasi masyarakat Daerah melalui gerakan menabung bagi semua lapisan masyarakat, disertai pembentukan opini publik pentingnya menabung. 2. Peningkatan pendidikan kewirausahaan bagi semua warga masyarakat yang berminat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun bekerjasama dengan dunia usaha swasta, dalam upaya menggerakkan perekonomian dan menggali potensi ekonomi Daerah serta memperluas lapangan kerja dan usaha. 3. Peningkatan peran UMKM dalam pemenuhan kebutuhan pangsa pasar Daerah dan berorientasi perluasan pangsa pasar ke daerah lain bahkan ekspor, serta pengembangan kewirausahaan untuk mendorong daya saing. 4. Pemberian fasilitas permodalan yang mencukupi dengan persyaratan yang dapat dipenuhi, dalam rangka penguatan kemampuan kelompok usaha khususnya, melalui berbagai pola pembinaan. 63

12 5. Peningkatan struktur perekonomian Daerah melalui pengembangan potensi dan produk unggulan Daerah yang berorientasi pengembangan pasar bahkan ekspor dan memiliki daya saing. 6. Peningkatan produktivitas sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan dengan model pengembangan agropolitan yang meliputi agro industri dan agro bisnis bahkan agrowisata guna memenuhi dan mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangan Daerah dan pangsa pasar. 7. Peningkatan kualitas produk sektor perindustrian, perdagangan, dan pariwisata melalui pemanfaatan teknologi, kelembagaan, dan sarana prasarana pendukung. c. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 1. Peningkatan kesadaran akan profesionalisme budaya kerja yang beretika, bersih, dan berwibawa melalui peningkatan kualitas aparatur birokrasi menuju terciptanya dan terlaksananya Good Governance. 2. Peningkatan kompetensi aparatur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar dalam rangka Pengembangan sistem pelayanan publik yang berstandar nasional. 3. Pengembangan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan diterapkannya nilai-nilai akuntabilitas, transparansi, dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4. Pengembangan sistem perencanaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya pembangunan secara partisipatif dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. 5. Pengembangan proses demokratisasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan partisipasi dan pendidikan politik rakyat serta profesionalisme aparat dan penegak hukum. 64

13 6. Pengembangan masyarakat madani (civil society) yang sadar akan hak dan kewajibannya, menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuju percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Pengembangan kerjasama dan kemitraan strategis antarpelaku pembangunan Daerah secara partisipatif. d. Mewujudkan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 1. Pengembangan sistem Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) melalui peningkatan kesadaran masyarakat terhadap lingkungan dan penegakan hukum lingkungan dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2. Pengembangan Sistem insentif dan disinsentif dalam rangka pengendalian dan pelestarian lingkungan. 3. Peningkatan pendataan dan pemilahan kekayaan keanekaragaman hayati dalam rangka menyusun profil sumber daya hayati Kabupaten Wonosobo. 4. Perbaikan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam melalui pengembalian fungsi kawasan lindung dan rehabilitasi lahan kritis secara terpadu berbasis ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS). 5. Peningkatan sosialisasi dan fungsi kelembagaan masyarakat dalam rangka pengurangan resiko bencana. 6. Pengembangan sistem daur ulang pemanfaatan sampah lingkungan untuk pengendalian pencemaran dan pemanfaatan potensi ekonomi persampahan. e. Mewujudkan pengadaan prasarana dan sarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 1. Penyediaan jaringan transportasi antar desa, kecamatan dan antar kabupaten dalam upaya meningkatkan aksesibilitas sosial ekonomi antar wilayah. 65

14 2. Penyediaan moda transportasi yang cukup khususnya angkutan pedesaan dan antar kecamatan dalam upaya mendinamisir aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat pedesaan. 3. Pengembangan inventarisasi dan identifikasi sumber daya air dalam rangka konservasi dan pemanfaatannya. 4. Pengembangan sarana dan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase guna penyediaan air bersih dan air baku masyarakat, mendukung aktivitas produksi pertanian dan sektor lainnya, memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, serta pengendalian banjir, kebersihan lingkungan dan kekeringan. 5. Peningkatan rasio elektrifikasi melalui perluasan cakupan layanan energi listrik bagi masyarakat perdesaan, serta pemenuhan energi listrik untuk industri yang ada melalui perluasan jaringan distribusi. 6. Penyediaan Permukiman (perumahan) serta fasilitas sosial dan fasilitas umumnya (tempat ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, air bersih, sanitasi, dan persampahan), terutama bagi masyarakat miskin. 7. Pengembangan sistem dan sarana-prasarana telekomunikasi yang mampu mendukung pertumbuhan perekonomian Daerah melalui Peningkatan cakupan layanan dan kemudahan akses bagi masyarakat luas. 8. Peningkatan pemerataan pembangunan wilayah yang mendasarkan karakteristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kerjasama pembangunan kawasan strategis; peningkatan fungsi perkotaan; percepatan pembangunan perdesaan; dan percepatan pembangunan infrastruktur wilayah, terutama prime mover Wonosobo. 9. Pembangunan dan penerapan penatagunaan pertanahan mendasarkan pada RTRW dan peningkatan cakupan pelayanan administrasi pertanahan. 10. Pengembangan pembangunan penataan ruang melalui peningkatan efektivitas dan peran RTRW Kabupaten Wonosobo dan Rencana Detail Tata Ruang turunannya sebagai matra ruang pembangunan Daerah, peningkatan dan optimalisasi pemanfaatan ruang, dan pembangunan kelembagaan dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang. 66

15 11. Pengembangan sistem pembangunan berdimensi wilayah dalam upaya menyeimbangkan dinamika dan hasil-hasil pembangunan f. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. 1. Penciptaan iklim yang kondusif untuk menarik investasi dan penciptaan akses pasar yang mendukung tumbuhnya sektor riil dalam rangka memperluas lapangan kerja dan pengurangan kemiskinan. 2. Penyediaan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pelayanan penduduk usia lanjut melalui fasilitasi Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat. 3. Pengembangan pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) dalam rangka pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila. 4. Penyediaan fasilitasi penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Kekerasaan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta perlindungan anak. 5. Peningkatan sinkronisasi, harmonisasi produk-produk hukum pusat dan Daerah, serta peningkatan kesadaran masyarakat dan aparat penegak hukum dalam rangka meningkatkan kepastian hukum. 6. Peningkatan kesadaran masyarakat dan aparat untuk memahami prinsip prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM. 7. Pengembangan kondisi yang aman dan tertib dalam bermasyarakat dan bernegara, melalui pengembangan pola hidup kebersamaan dan kerukunan antar warga, yang digerakkan oleh tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal di seluruh wilayah Daerah. 8. Pengembangan kondisi untuk menjaga dan memelihara persatuan, kesatuan, dan kerukunan serta kohesifitas masyarakat. 9. Pengembangan komitmen dan pelaksanaan penegakan hukum secara integratif diantara aparat yang terkait dalam upaya peningkatan kepastian dan keadilan hukum. 67

16 2. RPJMD II ( Tahun 2010 s/d Tahun 2014) Pada RPJMD II, merupakan tahap dinamisasi kegiatan pembangunan disemua bidang, dengan demikian pembangunan Daerah diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas output yang berupa pelayanan publik dan produksi Daerah. Untuk itu aparatur pemerintahan dan serta sistem prosedur serta sarana prasarana penunjang yang dibutuhkan dalam dinamisasi pembangunan Daerah harus sudah tertata dengan baik. Sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Wonosobo, Tahun 2005 s.d maka prioritas pembangunan pada RPJMD II adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan sumber daya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 1. Peningkatan penyebaran jangkauan dan kualitas pendidikan yang berfokus pada pendidikan menengah dan peningkatan keterkaitan kurikulum pendidikan dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi serta kualifikasi kebutuhan tenaga kerja yang didukung dengan sarana/prasarana yang sesuai dengan standar nasional. 2. Peningkatan pelayanan perpustakaan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan bahan pustaka, penyebaran informasi, ilmu pengetahuan, menampung dan menyebarluaskan karya tulis kepada masyarakat sampai ke perdesaan. 3. Peningkatan mutu pendidikan nonformal keagamaan dan lembaga nonformal keterampilan kejuruan dalam rangka peningkatan keterampilan, kreativitas, dan kewirausahaan, untuk pembukaan lapangan kerja mandiri, khususnya para pemuda, yang dimotori oleh keluarga, tokoh masyarakat dan lingkungan masyarakat secara menyeluruh berdasar nilai-nilai keagamaan dan budaya lokal dalam upaya membentuk budi pekerti yang luhur dan masyarakat yang bermartabat 4. Pengembangan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan program KB mandiri dan pemberian alat kontrasepsi bagi penduduk kurang mampu dan optimalisasi program transmigrasi. 5. Peningkatan pemerataan, jangkauan, dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan perseorangan/rujukan, yang didukung 68

17 pengembangan kompetensi tenaga medis menuju terwujudnya Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). 6. Peningkatan dan penerapan hasil penelitian dan pengembangan iptek dalam rangka mendorong perkembangan teknologi tepat guna dan pengembangannya menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Peningkatan kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai budaya lokal dalam rangka memperkuat identitas masyarakat Wonosobo. 8. Peningkatan kesadaran untuk menerapkan nilai-nilai keagamaan, moral dan etika serta budaya lokal untuk mewujudkan ketahanan dalam dinamika pergaulan antar daerah, nasional, regional, dan internasional. 9. Peningkatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama/kepercayaan dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan, hubungan dan penghormatan antar umat beragama/kepercayaan. b. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 1. Pengembangan skema-skema investasi masyarakat melalui penguatan gerakan menabung bagi semua lapisan masyarakat, disertai pembentukan opini publik pentingnya menabung. 2. Pengembangan dan penerapan pendidikan kewirausahaan bagi semua warga masyarakat yang berminat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun bekerjasama dengan dunia usaha swasta, dalam upaya menggerakkan perekonomian dan menggali potensi ekonomi Daerah serta memperluas lapangan kerja dan usaha. 3. Pengembangan peran UMKM yang berorientasi perluasan pangsa pasar ke daerah lain bahkan ekspor melalui penguatan institusi UMKM dan pengembangan sarana prasarana dalam mendorong penguatan daya saing. 4. Peningkatan pemberian fasilitas permodalan yang mencukupi dengan persyaratan yang dapat dipenuhi, dalam rangka penguatan 69

18 kemampuan kelompok usaha khususnya, melalui berbagai pola pembinaan. 5. Pengembangan struktur perekonomian Daerah yang berbasis potensi dan produk unggulan melalui sinergi sektor hulu dan hilir. 6. Pengembangan produktifitas sektor pertanian, perikanan, dan kehutanan dengan model pengembangan agropolitan yang meliputi agro industri dan agro bisnis bahkan agro wisata guna memenuhi dan mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangan Daerah dan pangsa pasar. 7. Pengembangan diversifikasi produk, peningkatan kinerja kelembagaan dan sarana-prasarana pendukung sektor perindustrian, perdagangan, dan pariwisata. c. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 1. Peningkatan kualitas akan profesionalisme budaya kerja yang beretika, bersih dan berwibawa melalui peningkatan kualitas aparatur birokrasi menuju terciptanya dan terlaksananya Good Governance. 2. Peningkatan kompetensi aparatur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar dalam rangka Peningkatan kualitas sistem pelayanan publik yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. 3. Peningkatan kualitas sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan diterapkannya nilai-nilai akuntabilitas, transparansi, dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4. Peningkatan kualitas dan implementasi sistem perencanaan dalam rangka pemanfaatan sumber daya pembangunan secara terpadu dengan melibatkan semua stakeholder pembangunan. 5. Peningkatan proses demokratisasi politik dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan kualitas kelembagaan politik serta akuntabilitas aparat dan penegak hukum. 70

19 6. Peningkatan kualitas masyarakat madani (civil society) yang sadar akan hak dan kewajibannya, menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuju percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Peningkatan kerjasama dan kemitraan strategis pada sektor-sektor unggulan Daerah yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Daerah. d. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 1. Peningkatan kualitas sistem Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan berbasis masyarakat dan penegakan hukum lingkungan dalam rangka pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan. 2. Peningkatan pelaksanaan sistem insentif dan disinsentif dalam rangka pengendalian dan pelestarian lingkungan. 3. Peningkatan pengelolaan kekayaan keanekaragaman hayati dengan pelibatan masyarakat secara aktif dalam rangka melindungi sumber daya genetik. 4. Peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam melalui penguatan lembaga terkait dalam rangka pengembalian fungsi kawasan lindung serta rehabilitasi lahan kritis dan terlantar. 5. Pengembangan dan penerapan teknologi sederhana dalam rangka pengurangan resiko bencana. 6. Peningkatan kualitas sistem daur ulang pemanfaatan sampah lingkungan untuk pengendalian pencemaran dan pemanfaatan potensi ekonomi persampahan. e. Mewujudkan pengadaan prasarana dan sarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 1. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas jaringan transportasi antar desa, kecamatan dan antar kabupaten dalam upaya meningkatkan aksesibilitas sosial ekonomi antar wilayah. 71

20 2. Peningkatan kualitas dan pemeliharaan moda transportasi yang cukup khususnya angkutan pedesaan dan antar kecamatan dalam upaya mendinamisir aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat pedesaan. 3. Peningkatan konservasi sumber daya air dan pencarian sumbersumber baru dalam rangka mencukupi kebutuhan air baku masyarakat. 4. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas sarana dan prasarana sumber daya air, irigasi dan drainase guna penyediaan air bersih dan air baku masyarakat, mendukung aktivitas produksi pertanian dan sektor lainnya, memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan, serta pengendalian banjir, kebersihan lingkungan dan kekeringan, dengan didukung peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. 5. Peningkatan kualitas layanan kepada masyarakat dan industri melalui perbaikan dan perluasan jaringan distribusi serta penelitian untuk pemanfaatan sumber listrik mikro hidro yang cukup tersedia di Kabupaten Wonosobo. 6. Peningkatan Penyediaan Permukiman (perumahan) serta fasilitas sosial dan fasilitas umumnya (tempat ibadah, fasilitas pendidikan, fasilitas hiburan, air bersih, sanitasi, dan persampahan), terutama bagi masyarakat miskin secara efisien dan efektif. 7. Peningkatan sistem pengelolaan dan penyelenggaraan telekomunikasi melalui pengembangan kelembagaan maupun peraturan-peraturannya terkait dengan keamanan, kerahasiaan, privasi, dan integritas informasi, serta peningkatan peran penyelenggaraan telekomunikasi yang menunjang penyelenggaraan telematika melalui optimalisasi pembangunan dan pemanfaatan prasarana pos dan telekomunikasi serta prasarana non telekomunikasi. 8. Peningkatan keserasian pembangunan antarwilayah Daerah yang mendasarkan pada karakteristik potensi dan kesesuaian dengan RTRW melalui peningkatan kualitas kerjasama pembangunan kawasan strategis; peningkatan peran dan fungsi perkotaan; peningkatan pembangunan perdesaan, dan peningkatan cakupan dan sistem infrastruktur wilayah. 72

21 9. Pengembangan cakupan dan penerapan penatagunaan pertanahan yang mendasarkan pada RTRW dan peningkatan cakupan serta kualitas pelayanan administrasi pertanahan yang sesuai dengan standar pelayanan minimal serta pemanfaatan dan pengendalian pertanahan secara merata dan berkeadilan. 10. Peningkatan kualitas penataan ruang melalui peningkatan penerapan RTRW Kabupaten Wonosobo dan Rencana Detail Tata Ruang turunannya dalam pembangunan Daerah; peningkatan dan konsistensi pemanfaatan ruang sesuai dengan daya dukungnya dan penerapan pengendalian pemanfaatan ruang, terutama pada kawasan lindung dan sawah lestari didukung kelembagaan serta peran serta masyarakat. 11. Peningkatan sistem pembangunan berdimensi wilayah dalam upaya menyeimbangkan dinamika dan hasil-hasil pembangunan dan mengurangi intervensi kepentingan politik jangka pendek. f. Mewujudkan kehidupan masyarakat Kabupaten Wonosobo yang sejahtera lahir dan batin, mandiri dan bermartabat, dengan menghormati hukum dan Hak Asasi manusia (HAM) serta keadilan dan kesetaraan gender. 1. Pengembangan investasi dan akses pasar untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi Daerah dalam rangka memperluas kesempatan lapangan kerja dan pengentasan kemiskinan. 2. Peningkatan kualitas Penyediaan pelayanan penyandang masalah kesejahteraan sosial dan pelayanan penduduk usia lanjut melalui fasilitasi Pemerintah Daerah dan partisipasi masyarakat 3. Peningkatan kualitas pengarusutamaan gender (gender mainstreaming) dalam rangka pemberdayaan pemberdayaan perempuan menuju terwujudnya kesetaraan kesetaraan dan keadilan gender dalam berbagai bidang kehidupan serta perlindungan anak dan remaja sesuai dengan norma-norma agama dan falsafah Pancasila. 4. Peningkatan kualitas fasilitasi penegakan hukum terhadap pelanggaran peraturan perundang-undangan yang terkait dengan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) serta perlindungan anak. 5. Pengembangan kapasitas kelembagaan hukum dalam rangka mewujudkan peningkatan pelayanan dan kepastian hukum. 73

22 6. Pengembangan budaya masyarakat dalam memahami prinsip-prinsip dasar hukum dan HAM melalui pemasyarakatan dan pendidikan hukum dan HAM. 7. Peningkatan kondisi yang aman dan tertib dalam bermasyarakat dan bernegara, melalui pengembangan pola hidup kebersamaan dan kerukunan antar warga, yang digerakkan oleh tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal di seluruh wilayah Daerah. 8. Peningkatan kondisi untuk menjaga dan memelihara persatuan, kesatuan, dan kerukunan serta kohesifitas masyarakat. 9. Peningkatan komitmen dan pelaksanaan penegakan hukum secara integratif diantara aparat yang terkait dalam upaya peningkatan kepastian dan keadilan hukum. 3. RPJMD III (Tahun 2015 s/d Tahun 2019) Pada RPJMD III, merupakan tahap pengembangan kegiatan pembangunan disemua bidang, dengan demikian pembangunan Daerah diarahkan pada pengembangan dan peningkatan kualitas out put yang berupa pelayanan publik dan produksi Daerah. Untuk itu aparatur pemerintahan dan sistem prosedur serta sarana prasarana penunjang yang dibutuhkan dalam dinamisasi pembangunan Daerah harus sudah tertata dengan baik. Disisi lain situasi dan kondisi perlu dijaga stabilitasnya khususnya keamanan dan sosial politik. Sesuai dengan arah pembangunan jangka panjang daerah Kabupaten Wonosobo, Tahun 2005 s.d maka prioritas pembangunan pada RPJMD III adalah sebagai berikut : a. Mewujudkan sumberdaya manusia Kabupaten Wonosobo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir batin, berpendidikan, berbudaya, kreatif dan inovatif. 1. Peningkatan pelayanan pendidikan yang berkualitas dengan dukungan tenaga pendidik yang mumpuni, serta peningkatan keterkaitan kurikulum pendidikan dasar dan menengah dapat mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dan kualifikasi kebutuhan tenaga kerja yang sesuai dengan standar nasional pendidikan. 2. Peningkatan pelayanan perpustakaan berbasis pemanfaatan teknologi informasi dalam rangka mencerdaskan masyarakat. 74

23 3. Penguatan tata nilai keagamaan dan budaya lokal dalam upaya membiasakan (habitual) berbudi pekerti luhur dan kebiasaan masyarakat yang bermartabat serta penguatan peranan pemuda dalam pembangunan, dalam upaya pembukaan lapangan kerja mandiri yang didukung dengan peningkatan keterampilan, kreativitas, seni budaya, dan olahraga, serta kewirausahaan. 4. Penguatan sistem pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui peningkatan program KB mandiri dan pemberian alat kontrasepsi bagi penduduk kurang mampu dan optimalisasi program transmigrasi menuju transmigrasi mandiri. 5. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat dan perseorangan/rujukan yang didukung penguatan kompetensi tenaga medis dengan dukungan keberadaan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). 6. Penguatan kualitas kelembagaan penelitian dan pengembangan yang didukung kualifikasi SDM yang mampu menghasilkan penerapan iptek yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat luas, termasuk industri menuju peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Penguatan aktualisasi nilai-nilai kearifan budaya lokal dalam rangka peningkatan kualitas jati diri yang berbasis modal sosial yang makin berkembang. 8. Penguatan budaya masyarakat guna membentuk karakter masyarakat yang berbudaya, tangguh, dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai agama dan budaya lokal yang memiliki ketahanan dalam dinamika pergaulan antar daerah, nasional, regional, dan internasional. 9. Penguatan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama/kepercayaan dengan tetap menjaga dan memelihara kerukunan, hubungan dan penghormatan antar umat beragama/kepercayaan. b. Mewujudkan perekonomian daerah Kabupaten Wonosobo yang tangguh dan berbasis pada potensi unggulan daerah dengan memanfaatkan teknologi inovatif yang ramah lingkungan disertai penguatan kelembagaan usaha mikro dan kecil serta penguatan lembaga koperasi dalam rangka pemberdayaan ekonomi rakyat. 75

24 1. Penguatan penerapan skema-skema investasi masyarakat melalui penguatan gerakan menabung bagi semua lapisan masyarakat, disertai pembentukan opini publik pentingnya menabung. 2. Penguatan penerapan pendidikan kewirausahaan bagi semua warga masyarakat yang berminat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah maupun bekerjasama dengan dunia usaha swasta, dalam upaya menggerakkan perekonomian dan menggali potensi ekonomi Daerah serta memperluas lapangan kerja dan usaha. 3. Penguatan UMKM melalui pengembangan akses pasar dalam mendorong daya saing UMKM yang berorientasi perluasan pangsa pasar ke daerah lain bahkan ekspor. 4. Pengembangan model-model pemberian fasilitas, dalam rangka penguatan kemampuan kelompok usaha khususnya, melalui berbagai pola pembinaan. 5. Penguatan struktur perekonomian Daerah yang berbasis produk unggulan yang komparatif dan kompetitif dalam rangka mendorong peningkatan kualitas produk melalui pemanfaatan kemajuan iptek. 6. Penguatan kelembagaan agropolitan yang meliputi agro industri dan agro bisnis bahkan agro wisata guna memenuhi dan mempertahankan pemenuhan kebutuhan pangan Daerah dan pangsa pasar. 7. Penguatan sektor perindustrian, perdagangan, dan pariwisata guna menghasilkan produk yang mempunyai keunggulan komparatif dan kompetitif. c. Mewujudkan kehidupan politik dan tata pemerintahan yang demokratis, bersih, bertanggung jawab yang didukung oleh aparatur pemerintahan yang profesional, dan terbebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) disertai partisipasi rakyat secara penuh. 1. Penguatan kualitas akan profesionalisme budaya kerja yang beretika, bersih dan berwibawa melalui peningkatan kualitas aparatur birokrasi menuju terciptanya dan terlaksananya Good Governance. 2. Penguatan kompetensi aparatur berdasarkan Standar Pelayanan Minimal (SPM) pada bidang pelayanan dasar dalam rangka Penguatan sistem pelayanan publik yang mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat. 76

25 3. Penguatan sistem penyelenggaraan pemerintahan yang efektif dan efisien berdasarkan prinsip-prinsip tata kelola pemerintahan yang baik dengan diterapkannya nilai-nilai akuntabilitas, transparansi, dan keadilan, serta partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. 4. Penguatan sistem perencanaan dan optimalisasi sumber daya pembangunan yang didukung oleh kemitraan dengan masyarakat dan pelaku pembangunan lainnya dalam mendukung pembangunan Daerah. 5. Penguatan sistem demokrasi, politik, dan penegakan hukum serta HAM melalui peningkatan kesadaran politik serta penegakan hukum yang dilandasi prinsip keadilan dan HAM. 6. Penguatan institusionalisasi masyarakat madani (civil society) yang sadar akan hak dan kewajibannya, menghormati hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) menuju percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat. 7. Penguatan kelembagaan lokal yang berbasis jati diri Jawa Tengah dalam rangka kerjasama dan kemitraan strategis pada sektor-sektor unggulan Daerah yang mendukung peningkatan daya saing dan pertumbuhan ekonomi Daerah. d. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup Kabupaten Wonosobo yang optimal dengan tetap menjaga keseimbangan dan pelestarian fungsi dan keberadaannya dalam upaya menopang kehidupan dan penghidupan dimasa yang akan datang. 1. Penguatan manajemen pengendalian Dampak Lingkungan dalam rangka pencegahan pencemaran dan kerusakan lingkungan melalui penguatan kelembagaan masyarakat dan pemantapan penegakan hukum lingkungan. 2. Penguatan dan diversifikasi insentif dan disinsentif dalam rangka pengendalian dan pelestarian lingkungan. 3. Pengembangan pemanfaatan potensi ekonomi sumber daya hayati dalam rangka mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat. 4. Penguatan pengelolaan lingkungan hidup dan sumber daya alam untuk mempertahankan dan menjaga keberlanjutan fungsi sumber daya. 77

26 5. Peningkatan fungsi kelembagaan dan sistem dalam rangka pengurangan resiko bencana. 6. Peningkatan kapasitas pemanfaatan potensi ekonomi persampahan melalui pengembangan jaringan pemanfaatanya e. Mewujudkan pengadaan prasarana dan sarana baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan perawatan yang memadai. 1. Pemeliharaan dan peningkatan kualitas dan pelebaran jaringan transportasi antar desa, kecamatan dan antar kabupaten dalam upaya meningkatkan aksesibilitas sosial ekonomi antar wilayah dan penguatan daya saing wilayah dalam menarik investasi. 2. Pembukaan jaringan baru moda transportasi yang cukup khususnya angkutan pedesaan dan antar kecamatan dalam upaya mendinamisir aktivitas sosial dan perekonomian masyarakat perdesaan dengan tingkat kenyamanan yang memadai. 3. Penguatan kualitas dan jangkauan konservasi sumber daya air dan pencarian sumber-sumber baru dalam rangka mencukupi kebutuhan air baku masyarakat. 4. Penguatan kelembagaan dan peningkatan kualitas pengelolaan prasarana dan sarana sumber daya air dan irigasi yang handal, guna mendukung aktivitas produksi yang berdaya saing, serta memenuhi kebutuhan prasarana dasar perkotaan dan perdesaan dengan kemantapan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sumber daya air. 5. Pemantapan sistem pelayanan secara konsisten melalui perbaikan dan sistem operasi dan pemeliharaan jaringan sistem distribusi yang memenuhi syarat. 6. Peningkatan kualitas rumah serta prasarana dasar permukimannya bagi masyarakat, serta pengembangannya untuk menunjang perekonomian Daerah. 7. Penguatan sistem penyelenggaraan telematika yang tanggap terhadap kebutuhan pasar dan industri namun tetap menjaga keutuhan sistem yang ada melalui pemanfaatan konsep teknologi netral dan peningkatan kepedulian masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika yang mampu mendukung pengembangan industri konten dan aplikasinya sebagai penciptaan nilai tambah informasi. 78

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN

MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN MATRIK TAHAPAN RPJP KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 TAHAPAN I (2005-2009) TAHAPAN I (2010-2014) TAHAPAN II (2015-2019) TAHAPAN IV (2020-2024) 1. Meningkatkan kualitas sumber daya masyarakat Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN A. Visi Mengacu kepada Peraturan Daerah Kabupaten Semarang Nomor 5 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Semarang Tahun

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I. VISI Pembangunan di Kabupaten Flores Timur pada tahap kedua RPJPD atau RPJMD tahun 2005-2010 menuntut perhatian lebih, tidak hanya untuk menghadapi permasalahan

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN - 115 - BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapainya melalui strategi pembangunan daerah dan arah kebijakan yang diambil

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1 Sasaran Pokok dan Arah Kebijakan Pembangunan Jangka Panjang Untuk Masing masing Misi Arah pembangunan jangka panjang Kabupaten Lamongan tahun

Lebih terperinci

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun

RPJMD Kota Pekanbaru Tahun RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 BAB V VISI, MISI, DAN V - 1 Revisi RPJMD Kota Pekanbaru Tahun 2012-2017 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam

Lebih terperinci

BAB VI KEBIJAKAN UMUM

BAB VI KEBIJAKAN UMUM BAB VI KEBIJAKAN UMUM Visi sekaligus tujuan pembangunan jangka menengah Kota Semarang tahun 2005-2010 adalah SEMARANG KOTA METROPOLITAN YANG RELIGIUS BERBASIS PERDAGANGAN DAN JASA sebagai landasan bagi

Lebih terperinci

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN TABEL 6.1 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Visi : Terwujudnya pemerintahan yang baik dan bersih menuju maju dan sejahtera Misi I : Mewujudkan tata kelola pemerintahan yang profesional, transparan, akuntabel

Lebih terperinci

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan

6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan BAB - VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan Pembangunan Strategi adalah langkah-langkah berisikan program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi, yang dirumuskan dengan kriterianya

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 VISI Dalam periode Tahun 2013-2018, Visi Pembangunan adalah Terwujudnya yang Sejahtera, Berkeadilan, Mandiri, Berwawasan Lingkungan dan Berakhlak Mulia. Sehingga

Lebih terperinci

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG

5.3. VISI JANGKA MENENGAH KOTA PADANG Misi untuk mewujudkan sumberdaya manusia yang cerdas, sehat, beriman dan berkualitas tinggi merupakan prasyarat mutlak untuk dapat mewujudkan masyarakat yang maju dan sejahtera. Sumberdaya manusia yang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1 Visi 2014-2018 adalah : Visi pembangunan Kabupaten Bondowoso tahun 2014-2018 TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT SECARA BERKELANJUTAN

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB IV VISI DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 4.1 VISI PEMBANGUNAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Mengacu kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional, Rencana

Lebih terperinci

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral.

Terwujudnya Kota Mojokerto sebagai Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Visi Pemerintah 2014-2019 adalah : Terwujudnya Service City yang Maju, Sehat, Cerdas, Sejahtera dan Bermoral. Perumusan dan penjelasan terhadap visi di maksud, menghasilkan pokok-pokok visi yang diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD)

BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah BAB II RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) A. Visi dan Misi 1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Sleman 2010-2015 menetapkan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, DAN 5.1. VISI Dalam rangka mewujudkan pembangunan jangka panjang sebagaimana tercantum di dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekanbaru 2005-2025, Visi Kota Pekanbaru

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaiman pemerintah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien. Dengan

Lebih terperinci

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN

V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH )

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2008 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 65.095.787.348 29.550.471.790 13.569.606.845 2.844.103.829 111.059.969.812 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 64.772.302.460

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.583.925.475 29.611.683.617 8.624.554.612 766.706.038 105.586.869.742 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.571.946.166

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan, adapun visi Kabupaten Simeulue yang ditetapkan untuk tahun 2012

Lebih terperinci

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016

DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DRAFT RANCANGAN AWAL RPJMD KABUPATEN GUNUNGKIDUL TAHUN 2016-2021 Disampaikan pada Forum Konsultasi Publik Rabu, 6 April 2016 DASAR PENYUSUNAN Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 disebutkankan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA

BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA BAB 2 PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA 2.1 RPJMD Tahun 2008-2013 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN

BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN BAB V ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2005-2025 Tujuan pembangunan jangka panjang Kabupaten Semarang Tahun 2005-2025 adalah mewujudkan Kabupaten Semarang yang Adil, Mandiri dan

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 VISI KABUPATEN BENGKULU TENGAH Bengkulu Tengah yang Lebih Maju, Sejahtera, Demokratis, Berkeadilan, Damai dan Agamis 1. Maju, yang diukur dengan : (a) meningkatnya investasi;

Lebih terperinci

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur

Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV Agenda dan Prioritas Pembangunan Jawa Timur IV.1 Agenda Pembangunan Berdasarkan visi, misi, dan strategi pembangunan, serta permasalahan pembangunan yang telah diuraikan sebelumnya, maka disusun sembilan

Lebih terperinci

BAPPEDA KAB. LAMONGAN

BAPPEDA KAB. LAMONGAN BAB IV VISI DAN MISI DAERAH 4.1 Visi Berdasarkan kondisi Kabupaten Lamongan saat ini, tantangan yang dihadapi dalam dua puluh tahun mendatang, dan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH

BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH BAB III VISI, MISI, DAN ARAH PEMBANGUNAN DAERAH 3.1. Visi Berdasarkan kondisi masyarakat dan modal dasar Kabupaten Solok saat ini, serta tantangan yang dihadapi dalam 20 (dua puluh) tahun mendatang, maka

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI PEMBANGUNAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT

TERWUJUDNYA MASYARAKAT BONDOWOSO YANG BERIMAN, BERDAYA, DAN BERMARTABAT BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sebagaimana dijelaskan pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional bahwa visi merupakan rumusan umum mengenai keadaan yang

Lebih terperinci

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban

1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban 1. Mewujudkan tata pemerintahan yang amanah didukung oleh aparatur pemerintah yang profesional dan berkompeten. 2. Mewujudkan keamanan dan ketertiban masyarakat serta kehidupan politik yang demokratis.

Lebih terperinci

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1.Visi Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, khususnya dalam Pasal 1, angka 12 menyebutkan bahwa visi merupakan

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi,

Rencana Pembangunan Jangka Menengah strategi juga dapat digunakan sebagai sarana untuk melakukan tranformasi, BAB VI. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan merupakan rumusan perencanaan komperhensif tentang bagaimana Pemerintah Daerah mencapai tujuan dan sasaran RPJMD dengan efektif dan efisien.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN V.5.1 Visi Visi merupakan pandangan jauh ke depan, ke arah mana dan bagaimana Kabupaten Situbondo akan dibawa dan berkarya agar konsisten dan eksis, antisipatif, inovatif

Lebih terperinci

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan pembangunan daerah Kabupaten Bengkulu Utara selama lima tahun, yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun

Lebih terperinci

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 :

Visi Mewujudkan Kabupaten Klaten yang Maju, Mandiri dan Berdaya Saing. Misi ke 1 : Tabel 6.1 Strategi, dan Arah Kebijakan Kabupaten Klaten Tahun 016-01 Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Cerdas, Sehat, dan Berbudaya 1 Mewujudkan pemenuhan kebutuhan pendidikan bagi Terwujudnya pemenuhan.1

Lebih terperinci

BAPPEDA Planning for a better Babel

BAPPEDA Planning for a better Babel DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Kabupaten Grobogan pada saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan merupakan upaya pemerintah daerah secara keseluruhan mengenai cara untuk mencapai visi dan melaksanakan misi, melalui penetapan kebijakan dan program

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 16 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Kubu Raya Tahun 2009-2029, bahwa RPJMD

Lebih terperinci

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA BAB IV VISI DAN MISI DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA Pembangunan adalah suatu orientasi dan kegiatan usaha yang tanpa akhir. Development is not a static concept. It is continuously changing. Atau bisa

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan Permendagri 54/2010, visi dalam RPJMD ini adalah gambaran tentang kondisi Provinsi Sulawesi Selatan yang diharapkan terwujud/tercapai pada akhir

Lebih terperinci

1 ( atau

1  (  atau VISI - MISI JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN SUMEDANG (Perda No. 2 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Tahun 2005-2025) 1.1. VISI DAERAH Berdasarkan kondisi sampai dengan

Lebih terperinci

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN

VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN VISI MISI KABUPATEN KUDUS TAHUN 2013 2018 Visi Terwujudnya Kudus Yang Semakin Sejahtera Visi tersebut mengandung kata kunci yang dapat diuraikan sebagai berikut: Semakin sejahtera mengandung makna lebih

Lebih terperinci

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN

Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan MISI TUJUAN SASARAN Tabel 5.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Kab. Minahasa Selatan 2016-2021 I. MENGEMBANGKAN KEHIDUPAN MASYARAKAT YANG BERIMAN DAN BERBUDAYA MEMBENTUK MANUSIA YANG BERTAQWA KEPADA TUHAN YANG

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO

VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO 1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan

Lebih terperinci

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE

TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA BOGOR SEBAGAI KOTA YANG CERDAS, BERDAYA SAING DAN BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI MELALUI SMART GOVERMENT DAN SMART PEOPLE C. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN PENCAPAIAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015-2019 MISI 1. MEWUJUDKAN BOGOR KOTA YANG CERDAS DAN BERWAWASAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI TUJUAN 1. TERWUJUDNYA KOTA

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lumajang tahun 2015-2019 merupakan bagian dari Rencana Pembangunan

Lebih terperinci

BAB II PERENCANAAN KINERJA

BAB II PERENCANAAN KINERJA BAB II PERENCANAAN KINERJA Pemerintah Kabupaten Demak Perencanaan strategik, sebagai bagian sistem akuntabilitas kinerja merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh instansi pemerintah agar mampu

Lebih terperinci

BAB III Visi dan Misi

BAB III Visi dan Misi BAB III Visi dan Misi 3.1 Visi Pembangunan daerah di Kabupaten Bandung Barat, pada tahap lima tahun ke II Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) atau dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi Desa Jatilor saat ini, dan terkait dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM-Desa), maka untuk pembangunan

Lebih terperinci

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN BAB V. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Menurut RPJPD Kabupaten Kampar 2005-2025, berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM ke-1, maka RPJM ke-2 (2011-2016) ditujukan

Lebih terperinci

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun

BAB 2 PERENCANAAN KINERJA. 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun BAB 2 PERENCANAAN KINERJA 2.1 RPJMD Kabupaten Bogor Tahun 2013-2018 Pemerintah Kabupaten Bogor telah menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) berdasarkan amanat dari Peraturan Daerah

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. Strategi Pembangunan Daerah Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi pembangunan Kabupaten Semarang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU 113 BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU Bab ini menjelaskan dan menguraikan visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih, sebagai

Lebih terperinci

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

RPJMD KABUPATEN LINGGA BAB 5 VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN I BAB 5 I VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Pengertian visi secara umum adalah gambaran masa depan atau proyeksi terhadap seluruh hasil yang anda nanti akan lakukan selama waktu yang ditentukan.

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Kabupaten Blitar adalah suatu daerah yang telah mulai terbentuk sistem kepemerintahannya sejak lebih dari 650 tahun lalu, atau lebih tepatnya sejak 5 Agustus 1324,

Lebih terperinci

MATRIK VISI, MISI, SASARAN, ARAH DAN TAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KABUPATEN WONOSOBO TAHUN

MATRIK VISI, MISI, SASARAN, ARAH DAN TAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KABUPATEN WONOSOBO TAHUN MATRIK VISI, MISI, SASARAN, ARAH DAN TAHAPAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KABUPATEN WONOSOBO TAHUN 2005-2025 VISI WONOSOBO ASRI DAN BERMARTABAT MISI SASARAN ARAH RPJM I (2005-2009) RPJM II(2010-2014)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. VISI Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Sawahlunto Tahun 2013-2018, adalah rencana pelaksanaan tahap ketiga (2013-2018) dari Rencana Pembangunan Jangka

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013-

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi 2017 adalah : Visi Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Aceh Tamiang Tahun 2013- ACEH TAMIANG SEJAHTERA DAN MADANI MELALUI PENINGKATAN PRASARANA DAN SARANA

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi pembangunan daerah dirumuskan untuk menjalankan misi guna mendukung terwujudnya visi yang harapkan yaitu Menuju Surabaya Lebih Baik maka strategi dasar pembangunan

Lebih terperinci

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan

2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah. (RPJPD) Provinsi Riau , maka Visi Pembangunan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Sesuai dengan amanat Peraturan Daerah Nomor 9 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau 2005-2025, maka Visi Pembangunan

Lebih terperinci

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN

BAB V VISI DAN MISI RPJMD KABUPATEN SIJUNJUNG TAHUN BAB V VISI DAN MISI Secara Nasional, isu strategis yang telah dirumuskan pada RPJM nasionaldalam sembilan agenda prioritas dan dikenal dengan Nawa Cita adalah sebagai berikut: 1. Menghadirkan kembali Negara

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2009 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 66.396.506.021 27.495.554.957 7.892.014.873 639.818.161 102.423.894.012 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 66.384.518.779

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi dan Misi ini dibuat sebagai pedoman dalam penetapan arah kebijakan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah serta pelayanan kepada masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2012 merupakan periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB 6 STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN A. S T R A T E G I Strategi adalah langkah-langkah berisikan program-program indikatif untuk mewujudkan visi dan misi. Strategi juga diberi makna sebagai usaha-usaha untuk

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN DAERAH 5.1 VISI DAN MISI KOTA CIMAHI. Sesuai dengan ketentuan yang diatur di dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional,

Lebih terperinci

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1

RINCIAN ANGGARAN BELANJA PEMERINTAH PUSAT TAHUN 2010 MENURUT FUNGSI, SUBFUNGSI, PROGRAM DAN JENIS BELANJA ( DALAM RIBUAN RUPIAH ) Halaman : 1 Halaman : 1 01 PELAYANAN UMUM 70.623.211.429 31.273.319.583 8.012.737.962 316.844.352 110.226.113.326 01.01 LEMBAGA EKSEKUTIF DAN LEGISLATIF, MASALAH KEUANGAN DAN FISKAL, SERTA URUSAN LUAR NEGERI 70.609.451.524

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN. Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada).

Lebih terperinci

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep

Tabel 6.1 Strategi dan Arah Kebijakan Kabupaten Sumenep Tabel 6.1 Strategi dan Kabupaten Sumenep 2016-2021 Visi : Sumenep Makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional Tujuan Sasaran Strategi Misi I :

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi didefinisikan sebagai suatu kondisi ideal masa depan yang ingin dicapai dalam suatu periode perencanaan berdasarkan pada situasi dan kondisi saat ini.

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH KABUPATEN BANGKALAN TAHUN 2005 2025 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Kebijakan Pemerintahan Daerah telah termuat dalam Peraturan Daerah Nomor 015 Tahun 2006 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN A. Visi BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perencanaan pembangunan Kabupaten Pati tidak terlepas dari hirarki perencanaan pembangunan nasional, dengan merujuk pada pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, disebutkan bahwa setiap Provinsi, Kabupaten/Kota wajib menyusun RPJPD

Lebih terperinci

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan,

BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN. roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN 10.1. Program Transisii P roses pembangunan pada dasarnya merupakan proses yang berkesinambungan, berlangsung secara terus menerus. RPJMD Kabupaten Kotabaru

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN. rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang ditetapkan dalam rencana pembangunan jangka menengah daerah, maka strategi dan arah kebijakan pembangunan jangka menengah

Lebih terperinci

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional POKOK-POKOK PENJELASAN PERS MENTERI NEGARA PPN/ KEPALA BAPPENAS TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

Lebih terperinci

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.4. Tabel Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran TABEL KETERKAITAN VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi : Terwujudnya Kabupaten Grobogan sebagai daerah industri dan perdagangan yang berbasis pertanian,

Lebih terperinci

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palembang Tahun BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan menegaskan tentang kondisi Kota Palembang yang diinginkan dan akan dicapai dalam lima tahun mendatang (2013-2018).

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO

PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PEMERINTAH KABUPATEN SITUBONDO PERATURAN DAERAH KABUPATEN SITUBONDO NOMOR 06 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH (RPJPD) KABUPATEN SITUBONDO TAHUN 2005-2025 DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Visi merupakan cara pandang ke depan tentang kemana Pemerintah Kabupaten Belitung akan dibawa, diarahkan dan apa yang diinginkan untuk dicapai dalam kurun

Lebih terperinci

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN Strategi dan arah kebijakan dirumuskan untuk mencapai tujuan dan sasaran pembangunan yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten

Lebih terperinci

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN

TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN TERWUJUDNYAMASYARAKAT KABUPATEN PASAMAN YANGMAJU DAN BERKEADILAN Untuk memberikan gambaran yang jelas pada visi tersebut, berikut ada 2 (dua) kalimat kunci yang perlu dijelaskan, sebagai berikut : Masyarakat

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

IKHTISAR EKSEKUTIF. Hasil Rekapitulasi Pencapain kinerja sasaran pada Tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut : IKHTISAR EKSEKUTIF Sistem AKIP/LAKIP Kabupaten Sukabumi adalah untuk mendorong terciptanya akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Sukabumi sebagai salah satu bentuk pertanggungjawaban yang baik, transparan

Lebih terperinci

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG

Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG Oleh : BAPPEDA KABUPATEN MALANG 1 Bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pemerintahan daerah, yang mengatur

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1. Visi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lamandau Tahun 2013-2018 yang merupakan tahapan kedua dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang

Lebih terperinci

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH

BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH -67- BAB V ARAH KEBIJAKAN, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG DAERAH 5.1. Arah Pembangunan Jangka Panjang Tahun 2005-2025 Tujuan Rencana Jangka Panjang tahun 2005-2025 adalah mewujudkan

Lebih terperinci

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi

Visi TERWUJUDNYA KOTA JAMBI SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN JASA BERBASIS MASYARAKAT YANG BERAKHLAK DAN BERBUDAYA. Misi BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI MISI Visi dan Misi yang telah dirumuskan dan dijelaskan tujuan serta sasarannya perlu dipertegas dengan bagaimana upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015

BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 BAB IV PRIORITAS DAN STRATEGI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2015 A. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Pekalongan Nomor 8 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAHAN DAERAH A. VISI DAN MISI Penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Wonosobo tahun 2013 periode tahun kedua dari implementasi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah

Lebih terperinci

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH 4.1. Tujuan dan Sasaran Pembangunan Kota Ambon Pembangunan Kota Ambon tahun 2011-2016 diarahkan untuk mewujudkan Visi Ambon Yang Maju, Mandiri, Religius,

Lebih terperinci

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG

TAUFIQ GUNAWANSYAH, S.IP. WAKIL BUPATI KABUPATEN SUMEDANG. DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN SUMEDANG VISI - MISI JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN SUMEDANG (Perda No. 13 Tahun 2008 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009-2013) DR. H. DON MURDONO, SH., M.Si. BUPATI KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran ke depan Kabupaten Wonosobo pada kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati terpilih untuk periode RPJMD Tahun 2016-2021. Gambaran tentang

Lebih terperinci

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN

BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN 5.1 Visi Pembangunan Daerah Dalam kampanye yang telah disampaikan, platform bupati terpilih di antaranya sebagai berikut: a. Visi : Terwujudnya kesejahteraan masyarakat

Lebih terperinci

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH

BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH BAB II KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH 2.1. VISI DAN MISI Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 yang dijabarkan lebih

Lebih terperinci