No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N
|
|
- Suparman Atmadjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 No. 10/7/DASP Jakarta, 21 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Perihal : Pengawasan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (APMK) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005 tanggal 28 Desember 2005 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 148, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4583) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/8/PBI/2008 tanggal 20 Februari 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/52/PBI/2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 34, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4822), Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/3/PBI/2008 tanggal 4 Februari 2008 tentang Laporan Kantor Pusat Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4810) dan Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/4/PBI/2008 tanggal 4 Februari 2008 tentang Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu Oleh Bank Perkreditan Rakyat dan Lembaga Selain Bank (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4811), dipandang perlu untuk mengatur kembali ketentuan mengenai pengawasan penyelenggaraan kegiatan alat pembayaran dengan menggunakan kartu dalam Surat Edaran Bank Indonesia sebagai berikut : I. PENGAWASAN
2 2 I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK) A. Obyek Pengawasan Bank Indonesia c.q. Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran, Bagian Pengawasan Sistem Pembayaran melakukan pengawasan terhadap: 1. Penyelenggaraan APMK (Prinsipal, Penerbit dan Acquirer); 2. Perusahaan Personalisasi; 3. Penyelenggara kegiatan kliring APMK; 4. Penyelenggara kegiatan penyelesaian akhir APMK; dan 5. Perusahaan Switching dalam hal Perusahaan Switching tersebut bekerja sama dengan Penerbit dan/atau Financial Acquirer B. Fokus Pengawasan Pengawasan terhadap penyelenggaraan APMK difokuskan pada kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dalam penyelenggaraan APMK antara lain meliputi: 1. penerapan aspek manajemen risiko dalam penyelenggaraan kegiatan APMK; 2. kebenaran dan ketepatan penyampaian informasi dan laporan; dan 3. penerapan aspek perlindungan nasabah. C. Tujuan Pengawasan Pengawasan bertujuan untuk memastikan penyelenggaraan kegiatan APMK dilakukan secara efisien, cepat, aman dan handal dengan memperhatikan prinsip perlindungan nasabah. D. Metode Pengawasan Pengawasan terhadap penyelenggaraan kegiatan APMK dilakukan terutama melalui pengawasan tidak langsung dan apabila diperlukan dapat dilakukan pengawasan langsung. 1. Pengawasan
3 3 1. Pengawasan Tidak Langsung Pengawasan tidak langsung dilakukan melalui penelitian, analisis dan evaluasi atas laporan berkala dan insidentil yang disampaikan oleh, serta diskusi dengan pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A. Di samping itu, pengawasan tidak langsung dapat juga dilakukan atas dasar data dan/atau informasi lainnya yang diperoleh Bank Indonesia dari pihak lain. 2. Pengawasan Langsung Pengawasan langsung dilakukan sewaktu-waktu apabila diperlukan dengan cara melakukan pemeriksaan (on the spot) terhadap pihakpihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A. Dalam rangka pengawasan langsung, pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A wajib memberikan: a. keterangan, data transaksi dan data nasabah dalam bentuk hard copy dan/atau soft copy; b. kesempatan untuk melakukan pengawasan secara langsung terhadap sarana fisik, sistem, aplikasi pendukung dan database;dan/atau c. hal-hal lain yang diperlukan Bank Indonesia dapat menugaskan pihak lain untuk dan atas nama Bank Indonesia melaksanakan pengawasan secara langsung. II. LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN APMK Dalam rangka pengawasan tidak langsung, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring APMK, Penyelenggara Penyelesaian Akhir dan Perusahaan Switching wajib menyampaikan laporan secara On-Line atas penyelenggaraan kegiatan APMK kepada Bank Indonesia secara berkala dan menyampaikan laporan insidentil secara tertulis. Sedangkan Prinsipal dan Perusahaan Personalisasi wajib menyampaikan laporan tertulis kepada Bank Indonesia. A. Laporan
4 4 A. Laporan Berkala 1. Laporan berkala merupakan laporan yang wajib disampaikan secara benar, akurat dan tepat waktu oleh pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A sesuai dengan periode masing-masing laporan. Laporan berkala terdiri atas laporan bulanan, laporan triwulanan, dan laporan tahunan. Laporan bulanan dan triwulanan disampaikan secara On-Line. Sedangkan laporan tahunan disampaikan secara tertulis dengan hard copy. 2. Jenis Laporan Berkala Laporan berkala yang wajib disampaikan oleh pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A meliputi : a. Prinsipal Umum Laporan Tahunan yang sekurang-kurangnya mencakup informasi: 1) rencana pengembangan produk; 2) target dan realisasinya;dan 3) anggota yang tergabung dalam jaringan Prinsipal Umum dan biaya-biaya yang dikenakan kepada anggota. b. Penerbit 1) Laporan Bulanan Penyelenggaraan Kegiatan APMK terdiri dari: a) Laporan Bulanan Penerbit Kartu Kredit; b) Laporan Bulanan Penerbit Kartu ATM dan/atau Kartu Debet;dan c) Laporan Bulanan Penerbit Instrumen Prabayar. 2) Laporan Bulanan Fraud 3) Khusus untuk Penerbit Kartu Kredit Selain Bank di samping menyampaikan laporan bulanan tersebut di atas, Penerbit wajib menyampaikan: a) Laporan
5 5 a) Laporan Bulanan Kolektibilitas Kartu Kredit dengan klasifikasi: (1) Lancar, apabila pembayaran tepat waktu, perkembangan rekening baik dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit; (2) Dalam Perhatian Khusus, apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga sampai dengan 90 (sembilan puluh) hari; (3) Kurang Lancar, apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 90 (sembilan puluh) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari; (4) Diragukan, apabila terdapat tunggakan pembayaran pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 120 (seratus dua puluh) hari sampai dengan 180 (seratus delapan puluh) hari; (5) Macet, apabila terdapat tunggakan pokok dan/atau bunga yang telah melampaui 180 (seratus delapan puluh) hari. b) Laporan Triwulanan Penanganan dan Penyelesaian Pengaduan Nasabah 4) Untuk Penerbit Bank, penyampaian Laporan Bulanan Kolektibilitas Kartu Kredit dilakukan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia mengenai penilaian kualitas aktiva Bank Umum. c. Acquirer Laporan Bulanan Acquirer. d. Perusahaan
6 6 d. Perusahaan Personalisasi Laporan Tahunan Perusahaan Personalisasi dengan format sebagaimana dimaksud pada Lampiran 1. e. Penyelenggara Kegiatan Kliring APMK dan/atau Kegiatan Penyelesaian Akhir APMK Laporan Triwulanan Penyelenggara Kegiatan Kliring APMK. f. Perusahaan Switching Laporan Triwulanan Perusahaan Switching. 3. Laporan tahunan Prinsipal Umum dan Perusahaan Personalisasi wajib disampaikan kepada Bank Indonesia paling lambat akhir bulan Februari tahun berikutnya. Apabila akhir bulan Februari jatuh pada hari libur maka laporan harus sudah diterima pada hari kerja berikutnya. 4. Tata cara pelaporan dan sanksi kewajiban membayar sebagaimana dimaksud pada Angka 2 huruf b, huruf c, huruf e dan huruf f berpedoman pada ketentuan tentang Laporan Kantor Pusat Bank Umum dan ketentuan tentang Laporan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu oleh Bank Perkreditan Rakyat Dan Lembaga Selain Bank B. Laporan Insidentil 1. Laporan insidentil merupakan laporan tertulis yang wajib disampaikan secara benar oleh pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A kepada Bank Indonesia baik atas permintaan Bank Indonesia maupun atas inisiatif pihak-pihak tersebut di atas. 2. Jenis
7 7 2. Jenis Laporan Insidentil a. Laporan terkait dengan implementasi teknologi pengamanan penyelenggaraan APMK antara lain laporan implementasi penggunaan teknologi chip pada APMK. b. Laporan terkait Kartu Kredit Laporan terkait Kartu Kredit wajib disampaikan oleh pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada butir I.A. dengan pengaturan sebagai berikut: 1) Penerbit Kartu Kredit Penerbit Kartu Kredit menyampaikan hal-hal sebagai berikut: a) Ketentuan pemberian Kartu Kredit meliputi: (1) usia minimum Pemegang Kartu; (2) pendapatan minimum Pemegang Kartu; (3) batas maksimum kredit Pemegang Kartu; (4) persentase minimum pembayaran oleh Pemegang Kartu; dan (5) kebijakan penetapan pemberian kartu kredit yang dikategorikan sebagai tanpa batas (infinite) sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Bank Indonesia perihal prinsip perlindungan nasabah dan kehati-hatian. b) Standard Operating Procedure (SOP) meliputi: (1) prosedur pemberian persetujuan kepada calon pemegang kartu; (2) prosedur otorisasi; (3) prosedur pembukuan transaksi; (4) prosedur penghitungan biaya bunga dan denda; (5) prosedur pemberian penambahan limit kredit; (6) prosedur persetujuan pelampauan batas limit kredit; (7) prosedur
8 8 (7) prosedur penagihan piutang, penanganan kredit macet dan penghapusan piutang; (8) prosedur pencantuman nasabah ke dalam Negative List; (9) prosedur pengamanan kartu (mulai dari pengawasan pemesanan bahan kartu, pencetakan, proses pengiriman dan personalisasi kartu); (10) prosedur pemilihan dan penetapan merchant (termasuk standar perjanjian); (11) prosedur penunjukan agen pemasaran dan agen penagihan atau debt collector (termasuk standar perjanjian); (12) prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal; (13) prosedur sistem deteksi dan penanganan fraud; (14) prosedur perencanaan darurat (Disaster Recovery Plan/DRP) dan kesinambungan usaha (Business Continuity Plan/BCP); dan (15) prosedur layanan konsumen antara lain meliputi: (a) layanan informasi dan fasilitas; dan (b) penanganan keluhan konsumen. c) Informasi tertulis yang disampaikan Penerbit kepada Pemegang Kartu sekurang-kurangnya meliputi: (1) hak dan kewajiban Pemegang Kartu; (2) persentase minimum pembayaran oleh Pemegang Kartu; (3) produk yang diterbitkan, antara lain informasi mengenai prosedur dan tata cara penggunaan kartu, fasilitas yang melekat pada kartu, tata cara pembayaran
9 9 pembayaran kartu dan risiko yang mungkin timbul dari penggunaan produk tersebut; (4) tata cara penghitungan bunga; (5) tata cara penghitungan denda; (6) tata cara pengajuan pengaduan atas kartu yang diberikan dan perkiraan lamanya waktu penanganan pengaduan tersebut; (7) jenis dan besarnya biaya administrasi yang dikenakan; dan (8) formulir lembar penangihan (billing statement). 2) Financial Acquirer Kartu Kredit, wajib menyampaikan SOP sekurang-kurangnya meliputi: a) Prosedur mekanisme dan pembukuan transaksi serta otorisasi; b) Prosedur penyelesaian pembayaran; c) Prosedur pemilihan dan penetapan merchant termasuk standar perjanjian; d) Prosedur pengendalian risiko keuangan dalam hal terjadi kerugian akibat penggunaan kartu palsu; e) Prosedur penyediaan sarana pengganti (back-up system) dalam hal terjadi gangguan pada perangkat keras dan jaringan komunikasi; f) Prosedur penyediaan sarana back-up data transaksi; g) Prosedur penatausahaan arsip; dan h) Prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal. 3) Technical Acquirer Kartu Kredit, wajib menyampaikan SOP sekurang-kurangnya meliputi: a) Prosedur
10 10 a) Prosedur penyediaan sarana pengganti (back-up system) dalam hal terjadi gangguan pada perangkat keras dan jaringan komunikasi; dan b) Prosedur penyediaan sarana back-up data transaksi. 4) Perusahaan Personalisasi Kartu Kredit, wajib menyampaikan SOP sekurang-kurangnya meliputi: a) Standar perjanjian kerjasama dengan Penerbit atau Prinsipal b) SOP sekurang-kurangnya meliputi: (1) Prosedur pengamanan kartu (2) Prosedur operasional kegiatan personalisasi; dan (3) Prosedur pengamanan kerahasiaan data. 5) Penyelenggara Kegiatan Kliring Kartu Kredit, wajib menyampaikan SOP sekurang-kurangnya meliputi: a) Persyaratan kepesertaaan; b) Prosedur operasional kegiatan kliring; c) Prosedur mekanisme dan pembukuan kliring; d) Prosedur penyelesaian transaksi; e) Prosedur DRP dan BCP; dan f) Prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal. 6) Perusahaan Switching Kartu Kredit, wajib menyampaikan SOP sekurang-kurangnya meliputi: a) Persyaratan kepesertaaan, penetapan penerbit dan standar perjanjian dengan Penerbit; b) SOP sekurang-kurangnya meliputi: (1) Prosedur mekanisme dan pembukuan transaksi serta otorisasi; (2) Prosedur penyelesaian pembayaran; (3) Prosedur DRP dan BCP; dan (4) Prosedur
11 11 (4) Prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal c. Laporan terkait Kartu ATM, kartu Debet dan Kartu Prabayar 1) Penerbit kartu ATM, kartu Debet dan Kartu Prabayar wajib menyampaikan: a) SOP sekurang-kurangnya meliputi: (1) Ketentuan mengenai persyaratan calon pemegang kartu; (2) Prosedur pemberian kartu kepada calon pemegang kartu, termasuk di dalamnya: (3) Prosedur pengamanan kartu (mulai dari pengawasan pemesanan bahan kartu, pencetakan, proses pengiriman dan personalisasi kartu); (4) Prosedur sistem deteksi dan penanganan fraud; (5) Prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal; (6) Prosedur penunjukan merchant (termasuk lampiran perjanjian); dan (7) Prosedur layanan Prosedur layanan konsumen antara lain meliputi: (a) Layanan informasi dan fasilitas; dan (b) Penanganan keluhan konsumen. b) Perjanjian kerjasama dengan Perusahaan Switching c) Perjanjian dengan Pemegang kartu d) Informasi tertulis yang disampaikan penerbit kepada pemegang kartu sekurang-kurangnya meliputi: (1) Produk yang diterbitkan, antara lain informasi mengenai prosedur dan tata cara penggunaan kartu, fasilitas yang melekat pada kartu, tata cara pembayaran
12 12 pembayaran kartu dan risiko yang mungkin timbul dari penggunaan produk tersebut; (2) Tata cara pengajuan pengaduan atas produk yang diberikan dan perkiraan lamanya waktu penanganan pengaduan tersebut; 2) Financial Acquirer kartu ATM, kartu Debet dan Kartu Prabayar wajib menyampaikan: a) Prosedur mekanisme transaksi dan otorisasi; b) Prosedur pembukuan transaksi; c) Prosedur penyelesaian pembayaran; d) Prosedur pemilihan dan penetapan merchant termasuk lampiran perjanjian; e) Prosedur penunjukan perusahaan Switching; f) Prosedur pengaturan risiko keuangan dalam hal terjadi kerugian akibat penggunaan kartu palsu; g) Prosedur penyediaan sarana pengganti (back-up system) dalam hal terjadi gangguan pada perangkat keras dan jaringan komunikasi; h) Prosedur penyediaan sarana back-up data transaksi; dan i) Prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal. 3) Technical acquirer kartu ATM, kartu Debet dan Kartu Prabayar wajib menyampaikan: a) Prosedur penyediaan sarana pengganti (back-up system) dalam hal terjadi gangguan pada perangkat keras dan jaringan komunikasi; dan b) Prosedur penyediaan sarana back-up data transaksi. 4) Perusahaan Personalisasi kartu ATM, kartu Debet dan Kartu Prabayar wajib menyampaikan: a) Standar
13 13 a) Standar perjanjian kerjasama dengan penerbit atau prinsipal; b) SOP sekurang-kurangnya meliputi: (1) Prosedur pengamanan kartu; (2) Prosedur operasional kegiatan personalisasi; dan (3) Prosedur pengamanan kerahasiaan data. 5) Perusahaan Switching kartu ATM, kartu Debet dan Kartu Prabayar wajib menyampaikan: a) Persyaratan kepesertaaan, penetapan penerbit dan standar perjanjian dengan Penerbit; b) SOP sekurang-kurangnya meliputi: (1) Prosedur mekanisme dan pembukuan transaksi serta otorisasi; (2) Prosedur penyelesaian pembayaran; (3) Prosedur DRP dan BCP; dan (4) Prosedur pelaporan kepada manajemen dan pengawasan internal. Laporan sebagaimana dimaksud pada butir 2.a wajib disampaikan setelah implementasi teknologi pengamanan penyelenggaraan APMK dilaksanakan, sedangkan laporan sebagaimana dimaksud pada butir 2.b dan 2.c wajib disampaikan untuk pertama kali setelah mendapatkan persetujuan sebagai penyelenggara dari Bank Indonesia, dan wajib disampaikan kembali apabila terdapat perubahan atas laporan tersebut. Bagi Penerbit, Acquirer, Perusahaan Personalisasi, Penyelenggara Kliring dan Perusahaan Switching APMK yang telah menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud pada butir 2.b dan 2.c berdasarkan Surat Edaran No. 7/61/DASP, maka yang bersangkutan tidak lagi diwajibkan untuk menyampaikan laporan tersebut, kecuali jika terdapat perubahan. C. Penyampaian
14 14 C. Penyampaian Laporan Berkala Tahunan dan Insidentil wajib disampaikan kepada: Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Gedung D Lantai 9 Jl. MH Thamrin No.2 Jakarta D. Untuk kepentingan pengawasan terkait dengan kegiatan penyelenggaraan APMK, Bank Indonesia berwenang meminta data, informasi, dan atau laporan di luar laporan-laporan sebagaimana dimaksud pada huruf A dan B. III. TATA CARA PENGENAAN SANKSI KEWAJIBAN MEMBAYAR Dalam hal Bank Indonesia mengenakan sanksi kewajiban membayar terhadap Bank terkait penyelenggaraan kegiatan APMK, sanksi kewajiban membayar tersebut dilakukan Bank Indonesia dengan cara mendebet rekening giro Bank di Bank Indonesia. Sanksi kewajiban membayar yang dikenakan terhadap Lembaga Selain Bank terkait dengan penyelenggaraan kegiatan APMK dilakukan Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran dengan cara menyampaikan surat pengenaan sanksi kewajiban membayar kepada Lembaga Selain Bank tersebut yang antara lain berisi informasi jumlah sanksi kewajiban membayar dimaksud dan tata cara pembayarannya kepada Bank Indonesia. IV. PENUTUP Dengan berlakunya Surat Edaran Bank Indonesia ini maka Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 7/61/DASP tanggal 30 Desember 2005 perihal Pengawasan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Ketentuan
15 15 Ketentuan dalam Surat Edaran ini mulai berlaku pada tanggal 21 Februari Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Surat Edaran Bank Indonesia ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Demikian agar Saudara maklum. BANK INDONESIA, DYAH N.K MAKHIJANI DIREKTUR AKUNTING DAN SISTEM PEMBAYARAN
I. PENGAWASAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU (APMK)
No.7/61/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 SURAT EDARAN Perihal : Pengawasan Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan telah diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 7/60/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Perihal : Prinsip Perlindungan Nasabah dan Kehati-hatian, serta Peningkatan Keamanan Dalam Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 7/59/DASP Jakarta, 30 Desember 2005 S U R A T E D A R A N Perihal : Tata Cara Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran Dengan Menggunakan Kartu -----------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciNo. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N
No. 11/10 /DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 13/ 22 /DASP Jakarta, 18 Oktober 2011 S U R A T E D A R A N Perihal : Implementasi Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number pada Kartu ATM dan/atau Kartu Debet yang diterbitkan
Lebih terperinciNo. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N
No. 10/ 4 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DI INDONESIA
Lebih terperinciNo.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N
No.17/52/DKSP Jakarta, 30 Desember 2015 S U R A T E D A R A N Perihal : Implementasi Standar Nasional Teknologi Chip dan Penggunaan Personal Identification Number Online 6 (Enam) Digit untuk Kartu ATM
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.64, 2009 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Alat Pembayaran. Kartu. Penyelenggaraan. Perizinan. Pengawasan. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5000) PERATURAN
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa kebutuhan masyarakat terhadap penggunaan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 11/ 11 /PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciNo. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N
1 No. 14/ 17 /DASP Jakarta, 7 Juni 2012 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu
Lebih terperinciNo. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum
No. 10/ 3 /UKMI Jakarta, 8 Februari 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum Sehubungan dengan ditetapkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciNo.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N
No.15/13/DASP Jakarta, 12 April 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
Lebih terperinciNo.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N
No.18/27/DSta Jakarta, 22 November 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SELURUH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK PENYELENGGARA KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DAN UANG ELEKTRONIK
Lebih terperinciNo. 16/25/DKSP Jakarta, 31 Desember 2014 S U R A T E D A R A N
No. 16/25/DKSP Jakarta, 31 Desember 2014 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran
Lebih terperinciSURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 7/29/DASP Jakarta, 22 Juli 2005 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Pemberian Persetujuan Terhadap Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia oleh Penyelenggara Kliring
Lebih terperinciKodifikasi Peraturan Bank Indonesia. Non Bank. Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK)
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Non Bank Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Penyelenggaraan Alat Pembayaran
Lebih terperinciNo.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N. Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran
No.18/ 41 /DKSP Jakarta, 30 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Pemrosesan Transaksi Pembayaran Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/40/PBI/2016 tentang
Lebih terperinciNo.18/15/DKSP Jakarta, 20 Juni 2016 S U R A T E D A R A N. Pengelolaan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet
No.18/15/DKSP Jakarta, 20 Juni 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Pengelolaan Standar Nasional Teknologi Chip untuk Kartu ATM dan/atau Kartu Debet Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/8/PBI/2008 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/52/PBI/2005 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciNo. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA
No. 16/16/DKSP Jakarta, 30 September 2014 SURAT EDARAN Kepada SEMUA PENYELENGGARA DAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pelaksanaan Perlindungan Konsumen Jasa Sistem Pembayaran
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA. Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah
No. 9/35/DASP Jakarta, 18 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Kliring Antar Wilayah Sehubungan dengan
Lebih terperinciNo. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N. Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit
No. 14/ 27/DASP Jakarta, 25 September 2012 S U R A T E D A R A N Perihal : Mekanisme Penyesuaian Kepemilikan Kartu Kredit Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelenggaraan
Lebih terperinciNo.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N. Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money)
No.16/11/DKSP Jakarta, 22 Juli 2014 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang Elektronik
Lebih terperinciSistem Pembayaran Non Tunai
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Penyelenggaraan Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu (APMK) DISCLAIMER Isi kodifikasi ini adalah himpunan peraturan Bank Indonesia yang
Lebih terperinciNo. 10/9/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N. Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS
No. 10/9/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Perihal : Prinsip-Prinsip Penyelenggaraan dan Pengawasan Sistem BI-RTGS Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 10/6/PBI/2008
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA
No. 10/12/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA DI INDONESIA Perihal : Penetapan
Lebih terperinciNo. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N. Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money)
No. 11/11/DASP Jakarta, 13 April 2009 S U R A T E D A R A N Perihal : Uang Elektronik (Electronic Money) Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12./PBI/2009 tanggal 13 April
Lebih terperinciNo. 13/ 16 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No. 13/ 16 / DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 10/35/DPbS tanggal 22 Oktober 2008
Lebih terperinciNo. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N
No. 18/33/DKSP Jakarta, 2 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 11/10/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Penyelenggaraan Kegiatan Alat Pembayaran
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 10/49/DASP Jakarta, 24 Desember 2008 S U R A T E D A R A N Perihal : Perizinan Kegiatan Usaha Pengiriman Uang bagi Perorangan dan Badan Usaha Selain Bank ---------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal: Penyelesaian Pengaduan Nasabah
No. 7/24/DPNP Jakarta, 18 Juli 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal: Penyelesaian Pengaduan Nasabah --------------------------------------------- Sesuai dengan Peraturan Bank
Lebih terperinciNo. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 13/ 23 /DPNP Jakarta, 25 Oktober 2011 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran No. 5/21/DPNP perihal Penerapan Manajemen Risiko bagi
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.236, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. Pembayaran. Transaksi. Pemrosesan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5945). PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
Lebih terperinciNo. 15/23/DASP Jakarta, 27 Juni S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DAN BADAN USAHA BERBADAN HUKUM INDONESIA BUKAN BANK
No. 15/23/DASP Jakarta, 27 Juni 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DAN BADAN USAHA BERBADAN HUKUM INDONESIA BUKAN BANK Perihal : Penyelenggaraan Transfer Dana Sehubungan dengan diberlakukannya
Lebih terperinciNo.10/ 33 /DPNP Jakarta, 15 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KONVENSIONAL DI INDONESIA
No.10/ 33 /DPNP Jakarta, 15 Oktober 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA
No. 10/10/DASP Jakarta, 5 Maret 2008 S U R A T E D A R A N Kepada PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT DI INDONESIA Perihal : Pelaksanaan Transaksi Melalui Sistem Bank Indonesia Real
Lebih terperinciNo. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N
No. 9/ 25 /DASP Jakarta, 9 November 2007 S U R A T E D A R A N Perihal : Sarana Penarikan Rekening Giro Pihak Ekstern Yang Distandardisasi oleh Bank Indonesia Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14 / 2 /PBI/ 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/11/PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciNo. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 16/12/DPAU Jakarta, 22 Juli 2014 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Penyelenggaraan Layanan Keuangan Digital Dalam Rangka Keuangan Inklusif Melalui Agen Layanan Keuangan Digital
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA. Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat
No. 10/ 45 /DKBU Jakarta, 12 Desember 2008 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek Bagi Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan ditetapkannya
Lebih terperinciNo. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 12/36/DPNP Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan Izin Usaha Bank Umum menjadi Izin Usaha Bank Perkreditan Rakyat secara Mandatory dalam
Lebih terperinciNo.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA
No.11/21/DKBU Jakarta, 10 Agustus 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DI INDONESIA Perihal : Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Perkreditan Rakyat Sehubungan dengan telah diterbitkannya
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/4/PBI/2008 TENTANG LAPORAN PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU OLEH BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN LEMBAGA SELAIN BANK DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciNo. 8/ 32 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N
No. 8/ 32 /DASP Jakarta, 20 Desember 2006 S U R A T E D A R A N Perihal : Pendaftaran Kegiatan Usaha Pengiriman Uang -------------------------------------------------------- Sehubungan dengan diberlakukannya
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA
No. 7/31/DPM Jakarta, 25 Juli 2005 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA Perihal: Tata Cara Persetujuan dan Pencabutan
Lebih terperinciNo. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 10/ 47 /DPNP Jakarta, 23 Desember 2008 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Sistem Informasi Debitur Sehubungan dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/ 8 /PBI/2004 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka mendukung tercapainya sistem pembayaran
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/12/PBI/2006 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA Menimbang: a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter, pemantauan stabilitas sistem keuangan,
Lebih terperinciSistem Pembayaran Non Tunai
Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Kodifikasi Peraturan Bank Indonesia Sistem Pembayaran Non Tunai Tim Penyusun Ramlan Ginting Chandra Murniadi Dudy Iskandar Gantiah Wuryandani
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/ 17 /PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 3/ 17 /PBI/2001 TENTANG LAPORAN BERKALA BANK UMUM GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka penetapan kebijakan moneter serta pemantauan kondisi bank secara
Lebih terperinciDRAFT FINAL HASIL LEGAL REVIEW No. 13/ 7 /DASP Jakarta, 25 Februari 2011 S U R A T E D A R A N
DRAFT FINAL HASIL LEGAL REVIEW No. 13/ 7 /DASP Jakarta, 25 Februari 2011 S U R A T E D A R A N Perihal : Self-Regulatory Organization di Bidang Sistem Pembayaran. Sehubungan dengan pemberlakuan Peraturan
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank
No.6/49/DPU Jakarta, 14 Desember 2004 SURAT EDARAN Perihal : Permintaan Klarifikasi oleh Masyarakat dan Bank atas Uang yang Diragukan Keasliannya dan Laporan Penemuan Uang Palsu oleh Bank Sehubungan dengan
Lebih terperinciNo. 6/11/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN
No. 6/11/DPM Jakarta, 16 Februari 2004 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM, PERUSAHAAN PIALANG PASAR UANG RUPIAH DAN VALUTA ASING DAN PERUSAHAAN EFEK DI INDONESIA Perihal: Kriteria dan Persyaratan serta
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.17/1 /DSta Jakarta, 26 Januari 2015 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 14/31/DPNP tanggal 31 Oktober 2012 perihal Laporan Kantor
Lebih terperinciNo. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N
1 No. 18/39/DPSP Jakarta, 28 Desember 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan Kedua atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 9/13/DASP tanggal 19 Juni 2007 perihal Daftar Hitam Nasional Penarik Cek
Lebih terperinciSURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 11/ 15 /DASP Jakarta, 18 Juni 2009 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia oleh Penyelenggara Kliring Lokal Selain Bank Indonesia
Lebih terperinciNo.8/27/DPNP Jakarta, 27 November 2006 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No.8/27/DPNP Jakarta, 27 November 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Prinsip Kehati-hatian dan Laporan dalam rangka Penerapan Manajemen Risiko secara Konsolidasi bagi
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 7/43/DASP Jakarta, 7 September 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Batas Nilai Nominal Nota Debet dan Transfer Kredit dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional
Lebih terperinciNo. 15/12/DASP Jakarta, 8 April SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN
No. 15/12/DASP Jakarta, 8 April 2013 SURAT EDARAN Kepada BANK, PERUSAHAAN EFEK, DEALER UTAMA DAN LEMBAGA PENJAMIN SIMPANAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan
Lebih terperinci-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 3 /PBI/2008 TENTANG LAPORAN KANTOR PUSAT BANK UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan tugas
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal: Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum
No. 7/ 48 /DPNP Jakarta, 14 Oktober 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 7/15/PBI/2005
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia
No.7/28/DASP Jakarta, 22 Juli 2005 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Biaya dalam Penyelenggaraan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia Sehubungan dengan diberlakukannya
Lebih terperinciNo. 11/ 35 /DPNP Jakarta, 31 Desember Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 11/ 35 /DPNP Jakarta, 31 Desember 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Pelaporan Produk atau Aktivitas Baru Sehubungan
Lebih terperinciNo. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 1/5/DPNP Jakarta, 10 Desember 1999 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal: Persyaratan dan Tatacara Pengajuan Pengagunan Obligasi Pemerintah bagi Bank Umum peserta Program
Lebih terperinciM E T A D A T A INFORMASI DASAR. 1 Nama Data : Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu
M E T A D A T A INFORMASI DASAR 1 Nama Data : Alat Pembayaran dengan Menggunakan Kartu 2 Penyelenggara Statistik Direktorat Akunting dan Sistem Pembayaran : Bank Indonesia 3 Alamat : Gedung D, Lantai 5
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 14 / 2 /PBI/ 2012 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/11/PBI/2009 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN ALAT PEMBAYARAN DENGAN MENGGUNAKAN KARTU DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA
No. 6/38/DASP Jakarta, 16 September 2004 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK UMUM DAN PERUSAHAAN JASA KURIR DI INDONESIA Perihal : Penggunaan Jasa Kurir dan Tanda Pengenal dalam Penyelenggaraan Kliring Lokal
Lebih terperinciNo. 18/2/DPTP Jakarta, 28 Januari S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEMILIK REKENING GIRO DI BANK INDONESIA
1 No. 18/2/DPTP Jakarta, 28 Januari 2016 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEMILIK REKENING GIRO DI BANK INDONESIA Perihal : Penyelenggaraan Sistem Bank Indonesia Government Electronic Banking Sehubungan
Lebih terperinciNo. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA. Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum
No. 14/31/DPNP Jakarta, 31 Oktober 2012 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK DI INDONESIA Perihal : Laporan Kantor Pusat Bank Umum Sehubungan dengan berlakunya Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/12/PBI/2012
Lebih terperinciGUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 8/6/PBI/2006 TENTANG PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO SECARA KONSOLIDASI BAGI BANK YANG MELAKUKAN PENGENDALIAN TERHADAP PERUSAHAAN ANAK GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a.
Lebih terperinciNo. 18/25/DPU Jakarta, 2 November 2016 Oktober Perihal : Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah
No. 18/25/DPU Jakarta, 2 November 2016 Oktober 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Penyelenggara Jasa Pengolahan Uang Rupiah Sehubungan dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 18/15/PBI/2016 tentang Penyelenggara
Lebih terperinciFREQUENTLY ASKED QUESTIONS
FREQUENTLY ASKED QUESTIONS SURAT EDARAN BANK INDONESIA PERIHAL IMPLEMENTASI STANDAR NASIONAL TEKNOLOGI CHIP DAN PENGGUNAAN PERSONAL IDENTIFICATION ION NUMBER ONLINE 6 (ENAM) DIGIT UNTUK KARTU K ATM DAN/ATAU
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 16/ 8 /PBI/2014 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciNo. 9/36/DPNP Jakarta, 19 Desember 2007 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 9/36/DPNP Jakarta, 19 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Perizinan dan Pelaporan Bagi Bank Umum Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Pedagang
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 11/12/PBI/2009 TENTANG UANG ELEKTRONIK (ELECTRONIC MONEY) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa perkembangan alat pembayaran
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/6/PBI/2008 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA,
-1- PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/6/PBI/2008 TENTANG SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa untuk memperjelas fungsi Bank Indonesia dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 13/ 25 /PBI/2011 TENTANG PRINSIP KEHATI-HATIAN BAGI BANK UMUM YANG MELAKUKAN PENYERAHAN SEBAGIAN PELAKSANAAN PEKERJAAN KEPADA PIHAK LAIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 15/1/DPNP Jakarta, 15 Januari 2013 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Transparansi Informasi Suku Bunga Dasar Kredit
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No.8/15/DPNP Jakarta, 12 Juli 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Laporan Berkala Bank Umum Sehubungan dengan telah
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA
No. 6/ 13 /DPM Jakarta, 11 Maret 2004 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PEDAGANG VALUTA ASING BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Perizinan, Penerapan Prinsip Mengenal Nasabah, Pengawasan, Pelaporan,
Lebih terperinciNo. 13/ 17 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No. 13/ 17 /DPbS Jakarta, 30 Mei 2011 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PEMBIAYAAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Batas Maksimum Penyaluran Dana Bank Pembiayaan Rakyat Syariah Sehubungan dengan telah
Lebih terperinciNo. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN
No. 11/ 32 /DPM Jakarta, 7 Desember 2009 SURAT EDARAN Perihal : Tata Cara Lelang Surat Utang Negara di Pasar Perdana dan Penatausahaan Surat Utang Negara Sehubungan dengan diberlakukannya Peraturan Bank
Lebih terperinciNo. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA
No. 2/ 23 /DSM Jakarta, 10 November 2000 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA LEMBAGA KEUANGAN NON BANK DI INDONESIA Perihal: Pelaporan Kegiatan Lalu Lintas Devisa Oleh Lembaga Keuangan Non Bank Sehubungan
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 11/ 1 /DPNP Jakarta, 21 Januari 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal: Perhitungan Aktiva Tertimbang Menurut Risiko
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA. Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum
No. 9/30/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum Sehubungan dengan
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA
No. 12/ 37 /DInt Jakarta, 23 Desember 2010 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PERUSAHAAN BUKAN BANK DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Pelaporan Pinjaman Luar Negeri Perusahaan Bukan Bank serta Format Indikator
Lebih terperinciNo. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N. Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT
1 No. 17/34/DPSP Jakarta, 13 November 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA-REAL TIME GROSS SETTLEMENT Perihal : Perlindungan Nasabah dalam Pelaksanaan Transfer Dana melalui
Lebih terperinciBab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN
Lampiran 2 Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 15/13 /DASP tanggal 12 April 2013 2.1 Bab 1 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN Character dan Numeric KETERANGAN... 2.2 KETERANGAN UMUM CARA PENGISIAN Character
Lebih terperinciNo. 3/23/DPNP Jakarta, 30 Oktober Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA
No. 3/23/DPNP Jakarta, 30 Oktober 2001 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM DI INDONESIA Perihal : Laporan Berkala Bank Umum Dengan telah dikeluarkannya Peraturan Bank Indonesia Nomor 3/17/PBI/2001
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 11/ 36 /DPNP Jakarta, 31 Desember 2009 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia
Lebih terperinciSURAT EDARAN. Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA
No. 9/38/DPBPR Jakarta, 28 Desember 2007 SURAT EDARAN Kepada SEMUA BANK PERKREDITAN RAKYAT DAN BANK PERKREDITAN RAKYAT SYARIAH DI INDONESIA Perihal : Tata Cara Perizinan dan Pelaporan Bagi Bank Perkreditan
Lebih terperinciPERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/40/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMROSESAN TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 18/40/PBI/2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMROSESAN TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa perkembangan teknologi
Lebih terperinciNo.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N
No.18/21/DKSP Jakarta, 27 September 2016 S U R A T E D A R A N Perihal : Perubahan atas Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 16/11/DKSP tanggal 22 Juli 2014 perihal Penyelenggaraan Uang Elektronik (Electronic
Lebih terperinci2017, No payment gateway) merupakan pemenuhan atas kebutuhan masyarakat dalam bertransaksi secara nontunai dengan menggunakan instrumen pembaya
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.134, 2017 PERBANKAN. BI. Gerbang Pembayaran Nasional. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6081) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/8/PBI/2017
Lebih terperinciKepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 9/31/DPNP Jakarta, 12 Desember 2007 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKSANAKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Pedoman Penggunaan Model Internal dalam
Lebih terperinciNo. 17/ 2 /DSta Jakarta, 27 Januari Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA
No. 17/ 2 /DSta Jakarta, 27 Januari 2015 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA BANK UMUM YANG MELAKUKAN KEGIATAN USAHA SECARA KONVENSIONAL DI INDONESIA Perihal : Perubahan Keempat atas Surat Edaran Bank Indonesia
Lebih terperinciS U R A T E D A R A N
No. 8/20/DASP Jakarta, 11 Oktober 2006 S U R A T E D A R A N Kepada SEMUA PESERTA SISTEM BANK INDONESIA REAL TIME GROSS SETTLEMENT (BI-RTGS) DAN SISTEM KLIRING NASIONAL BANK INDONESIA (SKNBI) DI INDONESIA
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Nasabah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4824)
No.38, 2008 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERBANKAN. BI. BANK UMUM. Nasabah. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4824) PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR: 10/ 10 /PBI/2008
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.195, 2016 PERBANKAN. BI. Debitur. Sistem Informasi. Perubahan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5933). PERATURAN BANK INDONESIA
Lebih terperinci