Avianto Gunarso. Dr. Prihantoro, SE., MM. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Avianto Gunarso. Dr. Prihantoro, SE., MM. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma."

Transkripsi

1 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PERKREDITAN PADA PT. BTPN MUR (MITRA USAHA RAKYAT) TBK CABANG PAMANUKAN TAHUN 2012 Avianto Gunarso Dr. Prihantoro, SE., MM Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma avislayerz@yahoo.com ABSTRAK Sejalan dengan perkembangan teknologi informasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal dapat menunjang dalam proses perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan. Tujuan penelitian ini adalah (a) mengetahui penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan, (b) menganalisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan. Metode analisis yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan cara mengumpulkan, mengklasifikasikan, menganalisis data dan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan sehingga akan memberikan hasil yang konkrit akan permasalahan, kemudian dilakukan analisis sehingga dapat ditarik kesimpulan. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer dan data sekunder. Hasil analisis pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa prosedur pengajuan dan pemberian kredit sudah menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia dan teori yang relevan. Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang diterapkan oleh PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan telah memadai sesuai dengan ketetapan yang diterapkan oleh BTPN di mana telah dicapai efisiensi dan efektivitas, serta sudah memenuhi karakteristik sistem informasi akuntansi dan adanya unsurunsur sistem informasi akuntansi. Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Sistem Pengendalian Internal, Perkreditan PENDAHULUAN Setelah terjadi krisis moneter pada tahun 1997, pada awal tahun 2001 Bank Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan pengaturan perbankan yang mengacu pada standar internasional. Bank Indonesia juga menyiapkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) yang menjamin stabilitas sistem keuangan dan terciptanya sistem perbankan yang mampu beradaptasi dengan perubahan global (Isnanda, 2008). Menurut UU No.10 tahun 1998 mendefenisikan kredit sebagai penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

2 meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga. Dalam melaksanakan tugasnya, setiap bankir dituntut untuk lebih peka terhadap perubahan lingkungan demi tercapainya peningkatan fungsi intermediasi bank sebagaimana yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. Setiap bank penting untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat berupa pemberian kredit (Isnanda, 2008). Dalam pemberian kredit bank harus mematuhi aturan aturan yang semakin ketat, seperti penerapan analisis 5C (character, capacity, capital, collateral and condition of economy), dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, and protection), serta 3R (returns, repayment, risk bearing ability) (Febryanty, 2009). Bank juga memerlukan adanya suatu pengendalian guna mencapai tujuan secara menyeluruh. Pengendalian ini bersifat preventif dan represif. Menurut Ferdiansyah (2010) yang dimaksud dengan pengendalian preventif yaitu pencegahan terjadinya kemacetan kredit, sedangkan yang dimaksud dengan pengendalian represif yaitu langkah untuk menyelesaikan kredit-kredit yang mengalami ketidaklancaran ataupun kemacetan. Untuk itu bank perlu memiliki sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang handal dan reliable (Isnanda, 2008). Karakteristik sistem informasi akuntansi yang baik adalah dengan dipenuhinya Usefullness, Economy, Reliability, Customer Service, Capacity, Simplicity, dan Flexibility (Febryanty 2009). Berdasarkan motivasi penelitian dan riset terdahulu dalam bidang sistem informasi akuntansi perkreditan, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah analisis sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan pada PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun Berdasarkan perumusan masalah, maka batasan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Analisis sistem informasi akuntansi perkreditan. 2. Analisis sistem pengendalian internal perkreditan. 3. Perusahaan PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun Faktor yang diteliti adalah penerapan sistem informasi akuntansi dan sistem pengendalian internal perkreditan. Tujuan yang hendak dicapai dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui dan menganalisis penerapan sistem informasi akuntansi perkreditan pada PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun Untuk mengetahui dan menganalisis sistem pengendalian internal pada PT. BTPN MUR (Mitra Usaha Rakyat) Tbk cabang Pamanukan tahun Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : bagi perusahaan Penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan bagi pengelola perusahaan khususnya manajer keuangan perusahaan dan investor mengenai faktor-faktor apa yang mempengaruhi sistem informasi akuntansi perkreditan. Bagi akademis Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah pengetahuan dan bahan bacaan bagi pihak yang membutuhkan dan diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan. Bagi masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi bahan pembanding bagi peneliti lain yang berkaitan dengan masalah ini. TELAAH PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

3 Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumberdaya, seperti manusia dan peralatan, yang diatur untuk mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambilan keputusan. SIA mewujudkan perubahan ini dengan secara manual ataupun terkomputerisasi (Bodnar dan Hoopwood, 2004). Pengertian Kredit Menurut pengertian nasional UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankan. Kredit adalah Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangkanwaktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan atau pembagian hasil keuntungan. Pengertian Bank Secara Umum Pengertian bank menurut Undang Undang No. 10 Tahun 1998 adalah badan usaha yang menhimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan suatu bentuk bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Pengertian pengendalian internal yang ditetapkan Comitte of Sponsoring Organization (COSO) yang dikutip dari Ratliff dkk (1996) adalah sebagai berikut : Internal control is a process, affected by an entity s board of directors, management an other personal, designed of provide reasonable assurance regarding to the achievement of objectives in the following categories : 1. Effectiviness and efficiency operation 2. Reliability of financial reporting 3. Compliance with applicable law and regulations METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan pada PT. BTPN Tbk cabang Pamanukan. Perusahaan ini bergerak dalam bidang perbankan yang berdomisili di Jl. Ion Martasasmita No. 24 Pamanukan, Subang fax Jenis data yang dipergunakan oleh penulis adalah data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu PT. BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan khususnya pegawai bagian perkreditan dan Jawaban para pegawai bagian perkreditan PT. BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan terhadap serangkaian pertanyaan kuesioner yang diajukan. Untuk data sekunder mendapatkan dari situs PT. BTPN berupa gambaran umum perusahaan, struktur organisasi pada PT. BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis yaitu mengumpulkan data sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, kemudian menganalisis dan menginterpretasikan data dan fakta yang diperoleh untuk membuat kesimpulan dan rekomendasi dengan membandingkan data yang ada dengan teori yang relevan. Oleh karena itu, penelitian ini menggunakan dua alat analisis yaitu flowchart dan Close Question Questioner.

4 HASIL PENELITIAN Sistem Informasi Akuntansi pada Prosedur Perkreditan PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan PT. BTPN MUR berpandangan bahwa Sistem Informasi Akuntansi yang diberlakukan di perusahaan merupakan alat yang dapat mempermudah manajemen perusahaan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya terutama dalam hal pemberian kredit pada calon debitur atau nasabah. Oleh karena itu untuk mendukung keandalan Sistem Informasi Akuntansi nya, PT. BTPN MUR cabang Pamanukan mempunyai beberapa komponen yang terdapat pada struktur pemberian kredit hal ini terlihat dari: 1. Bagian yang terkait dalam proses pemberian kredit. 2. Dokumen yang Digunakan. 3. Komputer dan Teknologi Informasi. 4. Proses pemberian kredit 5. Prosedur pemberian kredit. 6. Teknik dokumentasi sistem informasi akuntansi dalam Prosedur Pemberian Kredit. Teknik dokumentasi sistem informasi akuntansi dalam Prosedur Pemberian Kredit Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain dan dokumentasi serta memahami kaitan antar-subsitem. Teknik sistem ini biasanya berupa diagaram. Flowchart merupakan teknik sistem yang paling sering digunakan., yang merupakan diagram simbol guna menunjukan arus data dan tahapan operasi dalam sebuah sistem. Dalam sistem teknik dan dokumentasi pemberian kredit terdapat 6 prosedur yaitu: 1. Prosedur pengajuan permohonan kredit 2. Prosedur pengecekan permohonan kredit 3. Prosedur persetujuan pemberian kredit 4. Prosedur pencairan dana kredit 5. Prosedur pembayaran angsuran 6. Prosedur pelunasan sebelum jatuh tempo

5 1. Prosedur Pengajuan Permohonan Kredit START Mencari nasabah yang memerlukan dana kredit Melakukan survey internal kepada nasabah 2 Melengkapi yang belum lengkap Oleh Nasabah Membuat 4 Diinput kesistem 1 2. Prosedur Pengecekan Permohonan Kredit MKK Memeriksa ulang, melakukan penginputan, BI checking, UMK checking dan analisa 5C Cek kembali kelengkapan Dilakukan penginputan selanjutnya Memeriksa kekurangan MKK Tidak Lengkap Decision Lengkap

6 3. Prosedur Persetujuan Pemberian kredit 3 5 Melakukan survey ulang secara external dengan cara melakukan cek lingkungan, cek pinjaman yang sedang berjalan, omset penjualan, dan cek jaminan Melakukan perhitungan kelayakan pemberian kredit Pembuatan MKK yang ditandatangani dan disetujui oleh Branch manager MKK 6 N

7 4. Prosedur Pencairan Dana Kredit 7 MKK Melaporkan MKK beserta pengiriman data-data debitur yang telah disetujui pengajuan kreditnya ke kantor pusat Menawarkan jumlah pinjaman yang disetujui oleh pihak BTPN Dibatalkan Ditolak Decision Membuat RT untuk pencairan dana Nasabah dipanggil kekantor untuk melakukan PK Diterima PK dikirimkan beserta persyaratan ke kantor pusat untuk pencairan dana RT PK MKK Nasabah Kantor Pusat N END

8 5. Prosedur Pembayaran Angsuran START Nasabah atau petugas bank mengisi slip setoran Slip setoran dan uang diberikan ke teller Slip copyan diberikan kepada nasabah dan slip asli beserta uang dimasukkan kesistem Slip Setoran Copyan Slip Setoran Asli Bersama Uang Nasabah Slip Dimasukkan ke sistem untuk validitas dan Meng-Auto Debet uang END 6. Prosedur Pelunasan Sebelum Jatuh Tempo START Nasabah memasukkan uang kerekening nasabah yang bersangkutan bank melaporkan ke kantor pusat bahwa nasabah yang bersangkutan akan melakukan pelunasan pinjaman kantor pusat melakukan pendebetan melalui sistem dan rekening nasabah Mengeluarkan Surat Keterangan Lunas SKL Nasabah END

9 Sistem pengendalian Internal Perkreditan PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan Ada dua elemen utama pelaksanan pengawasan internal pada PT BTPN Tbk yaitu Dewan Pengawas Perbankan dan Internal Auditor dari aspek kondisi keuangan, kepatuhan, ketentuan perbankan secara umum dan prinsip kehati-hatian bank, dan pengawasan dari aspek pemenuhan prinsip mikro dalam kegiatan operasional bank. Sistem pengendalian internal dalam mekanisme pengendalian internal yang terjadi pada PT BTPN adalah : 1. Perbankan mikro dilandasi oleh kesadaran bahwa pertanggungjawaban seluruh aktivitas perbankan tidak hanya pada pegawai langsung yang melayani nasabah, melainkan kepada seluruh dewan komisaris dan direksi. Dengan adanya pemahaman ini, maka mekanisme pengendalian internal pada PT BTPN harus tetap berjalan, baik kepatuhan terhadap kebijakan manajemen maupun terhadap aturan-aturan perbankan. Terlihat dari Panduan Prilaku Nilainilai Budaya kerja PT BTPN yang harus diterapkan oleh pegawainya. 2. PT BTPN merupakan unit bisnis yang merupakan salah satu bank swasta yang pelaksanaaan operasional perbankannya menganut sistem bank mikro, baik dalam standar audit maupun standar otorisasi maupun validasi. 3. Pengendalian Internal pada PT BTPN dilakukan secara berjenjang. Dan pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh Group Intern Audit yg terdiri dari control intern cabang dan staff control intern cabang yang bertindak sebagai auditor internal, dan mempunyai program kerja pemeriksaan kepatuhan baik secara berkala maupun secara insidentil. Pertanggungjawabannya tidak pada pimpinan cabang, namun pada divisi kepatuhan, yang bertanggungjawab pada direksi dan dewan komisaris, seperti terlihat dalam struktur organisasinya. Hasil Evaluasi Sistem Pada pemberian kredit PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan telah tercapainya efektivitas, hal ini dapat dilihat dari Faktor-Faktor yang mendukung hasil analisis tersebut yaitu menganalisis dengan menggunakan metode COSO ( Committee of Sponsoring Organizations of Tradeway ): 1. Lingkungan Pengendalian Pada prosedur pemberian kredit faktor-faktor pengendalian lingkungan terlihat pada : 1. Struktur Organisasi yang sudah ada, 2. Pembagian Otoritas sudah sesuai dengan bidangnya, 3. Kebijakan sumber daya manusia, 4. Etika dan budaya PT BTPN Tbk. 2. Penaksiran Resiko Pelaksanaan analisis pemberian kredit pada PT BTPN telah dilakukan dengan baik, sehingga analisis tersebut dapat membantu dalam menghasilkan keputusan mengenai layak tidaknya seorang debitur dalam memperoleh kredit. Analisis kredit yang dilakukan oleh bagian analisa kredit dimana analisis pemberian kredit pada PT BTPN dilakukan berdasarkan penghasilan dan agunan dengan menggunakan prinsip 5C (character, capacity, capital, collateral dan condition) dan 7P (personality, party, purpose, prospect, payment, profitability, and protection), serta 3R (returns, repayment, risk bearing ability). Pelaksanaan analisis 5C, 7P

10 dan 3R tersebut dilakukan dengan melihat dari dokumen-dokumen yang diajukan oleh debitur, wawancara, peninjauan ke lokasi, dan bank melakukan BI checking. 3. Aktivitas Pengendalian Pada aktifitas pengendalian pemberian kredit pada PT BTPN hal ini terlihat dari unsur unsur Sistem Informasi Akuntansi, yaitu : 1. Pembinaan SDM untuk mencapai hasil yang diharapkan. 2. Pemisahaan tugas dan tanggung jawab, yaitu sumber daya yang terlibat dalam aktivitas pemberian kredit pada PT BTPN sesuai dengan fungsi dan tugasnya masing-masing dan dibagi kedalam beberapa bagian untuk memudahkan dalam mendukung proses pemberian kredit. Hal ini dapat terlihat dalam Praktek SIA PT BTPN yang sudah dipaparkan sebelumnya mengenai bagian-bagian yang terkait dalam dalam prosedur pemberian kredit. 3. Alat, Dokumen dan Catatan yang memadai untuk membantu memastikan pencatatan atas kejadian dan transaski pada pemberian kredit seperti : Catatan berupa jurnal-jurnal pemberian kredit, buku besar kredit beserta buku besar pembantunya, serta memo pencairan dan memo pendebitan Formulir yang terdiri dari Formulir Aplikasi Pengajuan dan Pembukaan Rekening () dan Formulir pembukaan rekening (TASETO) Laporan yang dibuat secara berkala, baik bulanan, triwulan, dan tahunan yang diperuntukkan bagi pihak intern maupun ekstern bank Komputer yang digunakan untuk menjalankan sistem dan menyimpan data-data yang digunakan, untuk mempercepat pengolahan data serta menjamin ketelitian sehingga prosedur berjalan dengan cepat dan tepat waktu. 4. Informasi dan Komunikasi Pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan dalam mengatur perlakuan akuntansi kredit pemilikan rumahnya dalam hal ini pengakuan, pengukuran, dan penyajian berpedoman pada Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 31 tentang akuntansi perbankan yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Bersama Bank Indonesia (BI). Sistem akuntansi yang dipakai bank adalah sistem sigma di mana secara prinsip dapat dikatakan tidak bermasalah mengingat sistem hanya sebagai alat untuk mempermudah dalam memberikan output laporan secara efisien. Sistem pencatatannya menggunakan accrual basic. Komunikasi yang dimaksud pada pemberian kredit, yaitu dengan memberikan pemahaman yang jelas mengenai prosedur pemberian kreditnya, salah satunya adalah dengan teknik dokumentasi yang mengambarkan prosedur dan alur dokumen untuk memudahkan pengerjaan bagi tiap bagian yang terkait. 5. Monitoring atau Pengawasan Untuk memastikan bahwa operasional pemberian kredit pada PT BTPN telah memenuhi prinsip-prinsip perbankan dari mulai prosedur pemberian kredit hingga tahap pelunasan, maka PT BTPN telah memiliki institusi internal independen yang khusus dalam pengawasan kepatuhan perbankan, yaitu pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh Group Intern Audit yg terdiri dari control intern cabang dan staff control intern cabang yang bertindak sebagai auditor internal, dan mempunyai program kerja pemeriksaan kepatuhan baik secara berkala maupun secara insidentil. Pertanggungjawabannya tidak pada pimpinan cabang, namun pada divisi kepatuhan,

11 yang bertanggungjawab pada direksi dan dewan komisaris, seperti terlihat dalam struktur organisasinya. Analisis Persepsi Karyawan Terhadap Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pengendalian Internal Untuk menguji analisis sistem pengendalian internal perkreditan, penelitian ini ingin menyampaikan hasil jawaban kuesioner yang diterima dari 16 responden pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan. Hasil Jawaban Questioner Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Perkreditan yang Memadai Kriteria Jawaban Responden Jumlah Ya Tidak Jumlah 352 Perhitungannya sebagai berikut : = 330 x 100% = 93,7% 352 Hasil Jawaban Questioner Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Kriteria Jawaban Responden Jumlah Ya Tidak Jumlah 512 Perhitungannya sebagai berikut : = 471 x 100% = 91,9% 512 Dengan demikian, dari hasil penelitian perhitungan kuesioner tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan dan pelaksanaan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan telah memenuhi kaidah akuntansi dan aturan aturan teori yang relevan. PENUTUP KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis mengenai penerapan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Sistem informasi akuntansi pemberian kredit yang diterapkan oleh PT BTPN MUR cabang Pamanukan telah memadai sesuai dengan ketetapan yang diterapkan oleh bank di mana telah dicapai efisiensi dan efektivitas. Penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit ini sudah sesuai dengan teori-teori yang relevan dengan masalah yang dianalisis, di mana sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada BTPN sudah memenuhi karakteristik sistem informasi akuntansi yaitu: usefulness, economy, reliability, customer service, capacity, simplicity, flexibility, 5C, 7P, dan 3R, serta unsur-unsur sistem informasi akuntansi yaitu:

12 sumber daya manusia, prosedur pemberian kredit dan alat-alat yang digunakan seperti formulir, catatan, laporan dan komputer. 2. Sistem Pengendalian Internal perkreditan pada PT BTPN MUR cabang Pamanukan memiliki institusi internal independen yang khusus dalam pengawasan kepatuhan perbankan, yaitu pemeriksaan kepatuhan dilakukan oleh Group Intern Audit yg terdiri dari control intern cabang dan staff control intern cabang yang bertindak sebagai auditor internal, dan mempunyai program kerja pemeriksaan kepatuhan baik secara berkala maupun secara insidentil. Setelah melakukan analisis mengenai penerapan sistem informasi akuntansi dan pengendalian internal perkreditan pada PT BTPN MUR Tbk cabang Pamanukan maka dapat diambil saran yaitu, secara berkesinambungan mengontrol sistem informasi akuntansi yang dijalankan selama ini. Diperlukan juga pengembangan sistem informasi akuntansi yang lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pasar yang selalu berkembang, serta segera melakukan perbaikan apabila ditemukan kesalahan kerja pada sistem yang digunakan. DAFTAR PUSTAKA Bambang Supomo dan Nur Indriantoro, 2002, Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kedua, Yogyakara; Penerbit BFEE UGM. Bodnar, George H. dan William S. Hopwood Accounting Information Systems, Edisi Kesembilan, Penerbit Andi, Yogyakarta. Bodnar, George H., dan Hopwood, William S Sistem Informasi Akuntansi. edisi 9, ANDI, Yogyakarta. Chusing, Barry E. (Ruchyat Kosasih, Penerjemah) Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga. Cushing, Barry E Diterjemahkan oleh Ruchyat Kosasih, Sistem Informasi Akuntansi dan Organisasi Perusahaan. Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta. Dwi, Priyatno, Mandiri Belajar SPSS, Mediakom, Yogyakarta. Febryanty Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi pada Sistem Pengajuan dan Persetujuan Kredit pada PT. BPR. Jurnal Akuntansi. Universitas Gunadarma Jakarta. Ferdiansyah Studi Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT. Bank Himpunan Saudara 1906 Kantor Cabang Pembantu Kopo Bandung). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Wdiyatama, Bandung. Fuady, Munir Hukum Perkreditan Kontemporer. PT. Citra Aditya Bakti, Bandung

13 Hall, James A Accounting Information Systems, Buku Satu, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta. Hartadi, Bambang, 2003, Sistem Pengendalian Internal, Penerbit : Erlangga, Jakarta. Hastoni dan Suhendra Sistem Informasi Akuntansi Penjualan dan Penerimaan Pembayaran Piutang Sebagai Alat Keputusan Pemberian Kredit (Studi Kasus pada PT.JSK). Jurnal Akuntansi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor. Kasmir Pemasaran Bank : Edisi Pertama. PT. Fajar Interpratama Offset. Jakarta. Malayu, Hasibuan Dasar-dasar perbankan. PT. Bumi Aksara, jakarata Mulyadi, Sistem Akuntansi. Salemba Empat, Jakarta. Mulyadi Sistem Akuntansi, Salemba Empat, Jakarta....Lembaga Perkembangan Perbankan Indonesia-LPPI....Pasal 2, 3, dan 4 UU No. 7 Tahun 1992 sebagimana telah diubah dengan UU No. 10 Tahun 1998 tentang perbankan....peraturan Bank Indonesia Nomor 7/3/PBI/2005 tentang Batas Maksimum Pemberian Kredit Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 13, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4472)....Surat Keputusan Direktur Bank Indonesia No.30/267/KEP/DIR tentang Kolektibilitas Kredit....Undang- Undang No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan....Undang- Undang No.10 Tahun 1998 tentang Kredit....Undang- Undang N0.14 Tahun 1967 tentang Pokok Perbankan Pasal 24 (1). Rahardjo, Mudjia Metode Pengumpulan Data Kualitatif, Materi Kuliah Metodologi Penelitian PPs. UIN Maliki, Malang Rahman, Hasanuddin Aspek-Aspek Umum Pemberian Kredit di Indonesia. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Citra Aditya Bakti. Rimbawa, Dikdik Penerapan Sistem Informasi Akuntansi dalam menunjang efektifitas pengendalian internal pemberian kredit ( Studi kasus pada Bank Jabar Cabang Suci Bandung ). Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Widyatama Bandung. Romney, Marshall B. dan Paul John Steinbart Accounting Information System (Sistem Informasi Akuntansi). Buku Satu, Edisi Kesembilan, Salemba Empat, Jakarta.

14 Risnandar, Hera Herisna Analisis Sistem Informasi Akuntansi Pemberian Kredit Kepemilikan Rumah pada PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Kantor Cabang Bekasi. Skripsi Ekonomi. Program Sarjana. Universitas Gunadarma Jakarta. Sa diyah, Rika Pengembangan Instrumen Penelitian, Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah, Jakarta. Subiyanto, Ibnu Metodologi Penelitian, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sugiyanto, Catur Ekonomi Uang dan Bank, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Sugiyono Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung. Suyono, Karina. Waty Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Dan Pengendalian Internal Pada Penyaluran Dana Kredit Pemilikan Rumah ( KPR ) Pada PT. Bank Centrak Asia, TBK. Kantor Cabang Utama Wisma Asia. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Gunadarma. Tjoekam, moh Perkreditan Bisnis Inti Bank Komersial : Konsep, Teknik dan Kasus. Edisi Pertama. Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama. Usman, Rachmadi Aspek-aspek Hukum Perbankan di Indonesia. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Willkinson, Accounting Information System and Computer. Buku Satu, Edisi Kedua, Penerbit Gramedia, Jakarta.

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT JUDUL SKRIPSI : ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN EFEKTIFITAS PENGENDALIAN INTERNAL DALAM PEMBERIAN KREDIT MODAL KERJA PADA PT. BANK BRI AGRO KANTOR CABANG PEMBANTU DEPARTEMEN KEHUTANAN, JAKARTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha dewasa ini sangat dipengaruhi dengan adanya pertumbuhan ekonomi global yang sangat cepat. Dampak globalisasi terutama di sektor

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini begitu banyak perusahaan yang bergerak dalam dunia bisnis dengan berbagai macam bidang usaha. Dalam menjalankan usahanya setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini Indonesia mengalami krisis ekonomi, untuk keluar dari krisis ini maka Indonesia meningkatkan pembangunan di segala sektor, baik sektor ekonomi,

Lebih terperinci

Siti Nurlola Hidayat. Dr. Herry Susanto, SE., MM. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma.

Siti Nurlola Hidayat. Dr. Herry Susanto, SE., MM. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma. ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PEMBIAYAAN MUSYARAKAH PADA PT.BANK SYARIAH MANDIRI KANTOR CABANG UTAMA DEPOK Siti Nurlola Hidayat Dr. Herry

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BPR. Febryanty

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BPR. Febryanty EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA SISTEM PENGAJUAN DAN PERSETUJUAN KREDIT PADA PT. BPR Febryanty Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya No. 100, Depok-16424 febryanty@studentsite.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana. yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini pelaku bisnis lebih menyukai untuk menyimpan dana yang berasal dari pinjaman seperti yang diutarakan Hildebrand bahwa setelah mengalami perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan intensitasnya, kebutuhan manusia dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu Kebutuhan Primer, Kebutuhan Sekunder, dan Kebutuhan Tersier. Kebutuhan Primer merupakan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Sistem Informasi Akuntansi 1. Pengertian Sistem, Informasi, dan Data Akuntan, dan pakar ekonomi telah mengembangkan konsep dan istilah sistem, informasi dan data menurut pendapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Setelah terjadi krisis moneter pada tahun 1997, pada awal tahun 2001 Bank Indonesia melakukan penyehatan perbankan dilanjutkan dengan pengawasan dan pengaturan perbankan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Analisis Analisis menurut Dwi Prastowo Darminto dan Rifka Julianty (2002; 52): Penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari suatu perusahaan adalah mendapatkan laba semaksimal mungkin dalam waktu yang tidak terbatas, sehingga perusahaan mampu mendapatkan laba yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengendalian intern merupakan sesuatu yang sangat penting dalam aktivitas manajemen di perusahaan. Tujuan pengendalian intern adalah untuk mencegah dan mendeteksi terjadinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan salah satu sektor industri perekonomian yang memiliki persaingan yang sangat kuat. Yang mendasari kegiatan usaha bank adalah kepercayaan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

BAB 1 PENDAHULUAN. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan suatu lembaga yang menerima dana dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang kekurangan dana. Sedangkan pengertian bank menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring berkembangnya kebutuhan masyarakat dalam mencapai suatu kebutuhan, maka terjadi peningkatan kebutuhan dari segi finansial. Untuk mendapatkan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan sebagai suatu lembaga keuangan mempunyai nilai strategis dalam kehidupan suatu negara. Lembaga tersebut dimaksudkan sebagai perantara antara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pengendalian internal dalam perusahaan besar sangat sulit, dikarenakan banyaknya anggota dari perusahaan tersebut. Oleh karena itu di perlukan pengendalian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dunia usaha yang semakin pesat, akan mengakibatkan persaingan yang semakin meningkat. Hal tersebut mengakibatkan semakin rumitnya masalah-masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini telah tumbuh dan berkembang bermacam-macam perusahaan manufaktur yang satu sama lain saling bersaing untuk memperluas daerah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pembangunan ekonomi di Indonesia merupakan salah satu sarana untuk menciptakan suatu keadaan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 1.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Prosedur Prosedur adalah rangkaian atau langkah-langkah yang dilakukan untuk menyelesaikan kegitan atau aktivitas, sehingga dapat tercapainya tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Untuk memelihara kesinambungan pembangunan nasional guna mewujudkan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada masa sekarang ini telah banyak perusahaan dibidang industri maupun dagang menjual barang dagangannya secara kredit. Bagi banyak perusahaan, pendapatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN I. 1 Latar Belakang Penelitian Dalam perekonomian negara yang semakin maju dan berkembang. Di Indonesia dunia perbankan memiliki peran yang sangat strategis dalam pelaksanaan pembangunan

Lebih terperinci

PENERAPAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH

PENERAPAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH PENERAPAN IMPLEMENTASI PENGENDALIAN INTERNAL DALAM SISTEM PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO KECIL MENENGAH Studi Kasus Pada PT.BANK RAKYAT INDONESIA (persero) Tbk. Linda Mega Sari, 20205730 ABSTRAK Perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK DKI CABANG WALIKOTA JAKARTA BARAT

ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK DKI CABANG WALIKOTA JAKARTA BARAT ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL KREDIT USAHA RAKYAT (KUR) BANK DKI CABANG WALIKOTA JAKARTA BARAT Nama : Fuddy Ade Hermawan NPM / Kelas : 4EB24 / 22210896 Pembimbing

Lebih terperinci

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembangnya suatu kegiatan perekonomian, akan dirasakan perlu adanya sumber-sumber untuk penyediaan dana guna membiayai kegiatan usaha yang semakin berkembang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perekonomian Negara yang semakin berkembang dan maju, dunia perbankan memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan nasional. Sektor perbankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pasar merupakan salah satu ciri dari era globalisasi, dimana barang dan jasa bebas keluar masuk suatu negara tanpa disertai peraturan yang ketat. Hal ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini bank memiliki peranan yang strategis dalam menunjang roda perekonomian. Bank sebagai lembaga keuangan, merupakan wadah yang menghimpun dana dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba.

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan pada umumnya bertujuan untuk memperoleh laba. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan harus dapat menggunakan sumber daya-sumber daya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Indonesia saat ini berada dalam masa transisi menuju perdagangan bebas yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN dan Asia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perekonomian global yang sudah berlangsung dewasa ini, didukung dengan kemajuan teknologi akan mengakibatkan persaingan yang sangat pesat dalam mengelola manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis ekonomi yang berkepanjangan, yang di mulai pada pertengahan tahun

Lebih terperinci

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap

serta mencatat semua transaksi pemberian kredit bank secara lengkap DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15 Tabel 4.16 Operasionalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Adanya globalisasi prekonomian menimbulkan persaingan semakin ketat dalam dunia usaha, karena perusahaan harus bersaing dalam menjual produk yang dihasilkannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam

BAB I PENDAHULUAN. dan aspek sumber daya manusia. Hal terpenting dari aspek-aspek tersebut dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi kondisi persaingan bisnis dalam keadaan yang tidak menentu ditambah dengan krisis perekonomian, membuat setiap perusahaan dituntut untuk mempersiapkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era pasar terbuka saat ini, persaingan di dalam dunia usaha semakin meningkat dan menambah permasalahan yang dihadapi oleh manajemen suatu perusahaan.

Lebih terperinci

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx

Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: xx.Volume: xx, Nomor: xx Journal Riset Mahasiswa xxxxxxx (JRMx) ISSN: 2337-56xx.Volume: xx, Nomor: xx Sistem Pengendalian Internal dalam Meminimalisasi Piutang Tak Tertagih pada PT. BFI Finance cabang Malang 2 Lailatul Khomariyah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Dalam suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang medis contohnya rumah sakit, terdapat manajemen yang akan melaksanakan semua kegiatan yang telah direncanakan. Manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Lembaga perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertindak sebagai sumber permodalan dan perantara keuangan dengan menyediakan mekanisme transaksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang melanda Indonesia sangat berpengaruh terhadap perekonomian secara global. Dapak krisis moneter tersebut dapat dilihat dari melemahnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat 9 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ekonomi nasional dewasa ini menunjukkan arah yang semakin menyatu dengan ekonomi regional dan internasional yang dapat menunjang sekaligus dapat berdampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Saat ini banyak perusahaan membutuhkan dana yang cukup besar untuk memulai investasi atau memperbesar usahanya. Untuk memperoleh dana tersebut perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di tengah tekanan ekonomi global, dunia perbankan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi suatu bangsa. Perbankan, khususnya bank

Lebih terperinci

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi

menyimpang dalam mengambil keputusan, manajemen membutuhkan informasi mengenai aspek atau keadaaan perusahaan. Informasi merupakan alat bagi BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Penelitian Tata kelola dan pengendalian intern perusahaan memiliki hubungan yang sangat erat dan menjadi isu bisnis penting di awal abad 21 mengikuti rangkaian skandal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian

BAB I PENDAHULUAN. dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi telah banyak mempengaruhi perkembangan ekonomi dan perdagangan sehingga mengakibatkan beragamnya jenis perjanjian dalam masyarakat. Salah

Lebih terperinci

DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL DAFTAR TABEL Tabel 3.1...Sejarah singkat PT Bank Tabungan Negara (persero) Tbk Tabel 3.2...Indikator Variabel X dan Variabel Y Tabel 3.3...Bobot atau Kuesioner Tabel 3.4... Data Responden Tabel 4.1...Data

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori Bank 1.2.1. Pengertian Bank Bank berasal dari kata Italia Banco yang artinya bangku.bangku inilah yang dipergunakan oleh bangkir untuk melayani kegiatan operasionalnya

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERN Studi pada PT. BANK BUKOPIN Tbk Cabang Surakarta

ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERN Studi pada PT. BANK BUKOPIN Tbk Cabang Surakarta ANALISIS SISTEM PENGAJUAN KREDIT DAN PENGENDALIAN INTERN Studi pada PT. BANK BUKOPIN Tbk Cabang Surakarta NASKAH PUBLIKASI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi.

BAB I. Pendahuluan. Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi. BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah Transaksi perusahaan merupakan penggerak Sistem Informasi Akuntansi. Tanpa transaksi perusahaan, berarti Sistem Informasi Akuntansi tidak memiliki input, dan

Lebih terperinci

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto,

BAB 5 PENUTUP. ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: pembiayaan oleh PT BPRS Karya Mugi Sentosa kantor cabang Mojokerto, BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Hasil dari analisa data dan pembahasan hasil analisa data pada penelitian ini maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Murabahah merupakan salah satu akad yang dipakai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem Perusahaan memerlukan sistem untuk menunjang kegiatan perusahaan dengan kata lain sistem merupakan rangkaian dari prosedur yang saling berkaitan dan secara

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR

PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR PELAKSANAAN PEMBERIAN KREDIT USAHA RAKYAT SKALA MIKRO PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG SURABAYA RANGKUMAN TUGAS AKHIR Oleh : YENI RAHMA MEI SAPUTRI NIM : 2012110486 SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank.

BAB I PENDAHULUAN. nasabah yang meningkat, menjadi alasan tingginya eskalasi persaingan antar bank. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini bisnis perbankan di Indonesia berkembang dengan pesat. Salah satunya disebabkan oleh semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan fungsi bank dalam aktivitas

Lebih terperinci

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian pengendalian intern BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan teknologi yang semakin pesat beriringan dengan semakin berkembangnya sumber daya manusia, akan membawa dampak yang besar dan luas terhadap perubahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin

BAB 1 PENDAHULUAN. Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Pertumbuhan perusahaan yang cepat dalam lingkungan bisnis yang semakin ketat, persaingannya akan menimbulkan tantangan bagi manajemen. Tantangan manajemen

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pemeriksaan

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pemeriksaan 125 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Peranan Pemeriksaan Operasional dalam Menunjang Pengendalian Intern Pemberian Kredit Modal Kerja (studi kasus

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dewasa ini banyak perusahaan yang gulung tikar dimana era globalisasi berkembang dengan cepat dan kondisi ekonomi yang tidak menentu. Hal ini tentu sangat

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government. Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government BAB II TINJAUAN PUSTAKA B. Pengertian dan Pemahaman Umum Mengenai Non Government Organization (NGO) Apa sebenarnya NGO itu? NGO merupakan singkatan dari Non Government Organization yang jika diterjemahkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi Indonesia yang tidak menentu saat ini, sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari melemahnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perekonomian sekarang ini, dimana setiap perusahaan baik itu yang bergerak dibidang industri perdagangan maupun jasa dituntut tidak hanya bertahan tetapi juga

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian dan Sifat Sistem 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan, karena sistem dapat menentukan berkembang atau tidaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi akuntansi adalah bagian yang terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan manajemen dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan. Informasi akuntansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era perekonomian yang global pada saat sekarang ini, dimana setiap perusahaan baik yang bergerak dibidang industri, perdagangan, maupun jasa dituntut

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti

II. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kredit 2.1.1 Pengertian kredit Kata dasar kredit berasal dari bahasa Latin credere yang berarti kepercayaan, atau credo yang berarti saya percaya (Firdaus dan Ariyanti, 2009).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Krisis moneter yang melanda Indonesia sangat berpengaruh terhadap perekonomian secara global. Dampak krisis moneter tersebut dapat dilihat dari melemahnya

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pengelolaan risiko yang dilaksanakan oleh PT Bank Tabungan Negara (persero)

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Kegiatan bank yang kedua setelah menghimpun dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan giro,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. Teori-teori 1. Pengertian Fungsi dan Manfaat Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan yang bermanfaat bagi para pemakainya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Situasi Indonesia yang tidak menentu saat ini sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Pengaruh tersebut dapat dilihat dari melemahnya kegiatan perekonomian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan ekonomi dewasa ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat, dengan sifat manusia yang ingin berkembang untuk menemukan sesuatu yang baru atau

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu

BAB II LANDASAN TEORITIS. 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas. Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu BAB II LANDASAN TEORITIS A. TEORI - TEORI 1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi dan Akuntansi Kas a. Sistem Informasi Akuntansi Akuntansi sebagai sistem informasi ekonomi dan keuangan mampu memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002)

BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002) BAB I PENDAHULUAN 1.8 Latar Belakang Penelitian Sektor kepariwisataan merupakan salah satu sumber pendapatan devisa Negara yang sangat membantu dalam pembangunan di segala bidang. Bidang kepariwisataan

Lebih terperinci

pertumbuhan signifikan seperti yang selama ini diraih. Biro Riset Info bank mencatat, aset perbankan per Desember 2010 mencapai Rp. 45,53 triliun. Nil

pertumbuhan signifikan seperti yang selama ini diraih. Biro Riset Info bank mencatat, aset perbankan per Desember 2010 mencapai Rp. 45,53 triliun. Nil ANALISIS PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PROSEDUR PENYALURAN DANA KREDIT MULTIGUNA PADA BANK DKI Yohanna Aprilin Mulyani, 2107287 ABSTRAK PT. Bank DKI adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Negara Indonesia seperti negara berkembang lainnya, sedang melakukan pembangunan di segala bidang. Bidang yang mendapat perhatian dan paling disoroti akhir-akhir

Lebih terperinci

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi.

akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bank tersebut, baik dilihat dari sudut pandang operasional bank dan dampak psikologis yang terjadi. Perkembangan dunia usaha di Indonesia, tidak terlepas dari peranan pemerintah yang memberikan kesempatan kepada pihak swasta untuk dapat mengembangkan diri seluas-luasnya sejauh tidak menyimpang dari sasaran

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Internal 2.1.1 Pengertian Pengendalian Internal Secara umum, pengendalian internal merupakan bagian dari masing-masing sistem yang dipergunakan sebagai prosedur

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p

PENDAHULUAN Pembayaran gaji dan upah harus mendapat perhatian pimpinan perusahaan karena karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam p ANALISIS EFEKTIVITAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PADA SISTEM PENGGAJIAN PT TASPEN (PERSERO) JAKARTA Bani Zamzami bani.zamzami@gmail.com Pembimbing : Dr. Misdiyono Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi dewasa ini, negara Indonesia mengalami perkembangan yang semakin pesat dalam berbagai bidang atau sektor kehidupan. Perkembangan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung menurun dikarenakan adanya krisis moneter yang berkepanjangan. Ada beberapa perusahaan yang tidak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir:2010). Menurut

BAB II KAJIAN PUSTAKA. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir:2010). Menurut BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Bank 2.1.1. Pengertian Bank Secara sederhana bank diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada

BAB I PENDAHULUAN. persaingan usaha yang semakin kompetitif dan kompleks. Tidak hanya pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejalan dengan konsep era globalisasi, maka sebagai konsekuensinya semakin banyak masalah yang harus dihadapi oleh suatu perusahaan dalam persaingan usaha yang semakin

Lebih terperinci

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang

Bab 1 PENDAHULUAN. pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang 1 Bab 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, pemerintah Indonesia berusaha meningkatkan pembangunan di segala aspek kehidupan masyarakat. Salah satu aspek yang sangat diperhatikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS. Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Kredit 2.1.1.1 Pengertian Kredit Menurut Sinungan (1991 : 46), tentang kredit sebagai berikut : Permberian prestasi oleh

Lebih terperinci

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM

: FEBRINA GINTING NPM : PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM SISTEM AKUNTANSI PEMBERIAN KREDIT USAHA MIKRO PADA PT BANK MANDIRI (PERSERO), TBK CABANG MMU JAKARTA PULOGADUNG NAMA : FEBRINA GINTING NPM : 42211783 PEMBIMBING : Dr. SRI SUPADMINI, SE., MM LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI

PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI PROSEDUR PEMBERIAN KREDIT SWADANA PADA BANK TABUNGAN NEGARA CABANG BEKASI Nama : Nurul Fiqih Budianti NPM : 56213721 Program Studi : DIII Manajemen Keuangan Pembimbing : Dr. Ir. Rina Sugiarti, MM. LATAR

Lebih terperinci

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi

Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Prosedur Pengajuan Kredit Pemilikan Rumah dan Pengendalian Internal KPR di PT. Bank Tabungan Negara (Persero), Tbk. Kantor Cabang Bekasi Nama : Aulia Kurniasari NPM : 51213499 Program Studi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing pada saat ini adalah untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya sesuai dengan pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peningkatan pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari peran perbankan dalam menyediakan jasa keuangan. Hampir seluruh kegiatan keuangan membutuhkan jasa bank.

Lebih terperinci

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung

Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Title Tinjauan Atas Analisis Pencatatan Pemberian Kredit Pensiun Pada PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Kantor Cabang Bandung Creator Tri Setiyo Apriyanto NIM.21307045 Publisher JBPTUNIKOMPP - Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sejalan dengan semakin berkembangnya teknologi dan semakin tinggi produktifitas perusahaan, persaingan yang terjadi antar perusahaan akan semakin meningkat.

Lebih terperinci

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik

BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI. mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud). Sistem pengendalian yang baik BAB VII RINGKASAN, SIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN DAN REKOMENDASI 7.1 Ringkasan Pengendalian internal dalam sebuah organisasi adalah sangat penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud).

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORITIS

BAB II LANDASAN TEORITIS BAB II LANDASAN TEORITIS A. Pengertian Kas Pada umumnya kas dikenal juga dengan uang tunai yang didalam neraca kas masuk dalam golongan aktiva lancar yang sering mengalami perubahan akibat transaksi keuangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1

BAB I PENDAHULUAN I.1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan nasional dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan suatu pembangunan yang berhasil maka diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Universitas Internasional Batam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (related) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang

Lebih terperinci