PROFITABILITY ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA
|
|
- Irwan Lesmana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROFITABILITY ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1
2 MENGAPA PERLU MELAKUKAN ANALISA LABA? 2
3 BAGIMANA MELAKUKAN ANALISA LABA? 3
4 Jika manajer harus memilih manakah segment yang lebih menguntungkan? 4
5 BAGAIMANA ANALISA LABA BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? 5
6 BAGAIMANA ANALISA LABA BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? jika perusahaan hanya melihat laba tambahan yang dapat dihasilkan tiap wilayah, maka wilayah Bandung merupakan wilayah yang memberi kontribusi laba tambahan terbesar Tetapi jika dilihat dari kendala sumber daya yang dikonsumsi, maka index profitabilitas wilayah Surabaya memberikan kontribusi laba yang tertinggi Index profitabilitas = Laba tambahan dari tiap segmen Jumlah kendala sumber daya yang dibutuhkan Segmen berdasarkan wilayah Surabaya Yogyakarta Bandung Laba tambahan (a) Rp 10,000,000 Rp 15,000,000 Rp 20,000,000 Jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan (b) 200 jam 400 jam 500 jam Index profitabilitas (a) : (b) Rp 50,000/jam Rp 37,500/jam Rp 40,000/jam 6
7 BAGAIMANA ANALISA LABA PROYEK BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? Index profitabilitas dapat juga digunakan untuk mengukur suatu proyek yang memiliki nilai bersih saat ini (NPV) positif Tambahan laba diperlakukan sebagai nilai bersih saat ini yang positif untuk setiap proyek. Investasi merupakan kendala sumber daya yang dibutuhkan untuk setiap proyek Index profitabilitas proyek = Nilai bersih proyek saat ini (positif NPV) Jumlah investasi yang dibutuhkan tiap proyek 7
8 BAGAIMANA ANALISA LABA PROYEK BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? Perusahaan ABC adalah perusahaan kontraktor memiliki 5 proyek jangka pendek yang semuanya memiliki nilai bersih saat ini yang positif dengan kata lain memiliki tambahan laba Nilai bersih saat ini dianggap positif jika pendapatan yang diperoleh dari proyek melebih biaya yang terjadi Yang menjadi kendala pada ilustrasi ini adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan proyek. Waktu yang dimiliki untuk mengerjakan proyek hanya 100 hari Manakah proyek yang harus diambil sesuai dengan batasan kendala waktu pengerjaan 100 hari? 8
9 BAGAIMANA ANALISA LABA PROYEK BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? Manakah proyek yang harus diambil sesuai dengan batasan kendala waktu pengerjaan 100 hari? Nilai bersih saat ini Waktu yang dibutuhkan tiap proyek Index profitabilitas tiap hari Proyek 1 Rp 150,000, hari 6,000,000 Proyek 2 Rp 100,000, hari 5,000,000 Proyek 3 Rp 200,000, hari 6,666,667 Proyek 4 Rp 125,000, hari 6,250,000 Proyek 5 Rp 175,000, hari 7,000,000 Total 120 hari 9
10 BAGAIMANA ANALISA LABA PROYEK BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? Ranking berdasarkan index profitabilitas proyek Index profitabilitas Waktu yang dibutuhkan tiap proyek Kumulatif waktu yang dibutuhkan Proyek 5 Rp 7,000,000/hari 25 hari 25 hari Proyek 3 Rp 6,666,667/hari 30 hari 55 hari Proyek 4 Rp 6,250,000/hari 20 hari 75 hari Proyek 1 Rp 6,000,000/hari 25 hari 100 hari Proyek 2 Rp 5,000,000/hari 20 hari 120 hari Untuk memenuhi kendala 100 hari maka proyek yang dikerjakan adalah proyek 5, proyek 3, proyek 4, dan proyek 1 sedangkan proyek 5 tidak diambil oleh perusahaan karena memiliki index terendah dan melebihi batas sumber daya yang dibutuhkan 10
11 BAGAIMANA ANALISA LABA PROYEK BERDASAR KETERBATASAN SUMBER DAYA? Tambahan laba yang diperoleh sebesar Rp. 650,000,000 dengan memiliki proyek yang dapat diselesaikan dalam 100 hari Pilihan proyek Tambahan laba Proyek 5 (Rp 7,000,000 x 25 hari) 175,000,000 Proyek 3 (Rp 6,666,667 x 30 hari) 200,000,000 Proyek 4 (Rp 6,250,000 x 20 hari) 125,000,000 Proyek 1 (Rp 6,000,000 x 25 hari) 150,000,000 Total 650,000,000 11
12 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN PRODUKSI? Perusahaan ABC menghasilkan 3 macam produk yaitu produk A, produk B dan produk C Ketiga produk membutuhkan mesin dengan kapasitas maksimal 2,500 menit per hari Permintaan pasar atas produk A, B dan C melebihi kapasitas sumber daya mesin yang ada. Perhitungan index profitabilitas digunakan untuk menentukan produk mana yang akan diproduksi Data data produk Produk A Produk B Produk C Marjin kontribusi per unit 30,000 24,000 20,000 Permintaan per hari 225 unit 150 unit 175 unit Jumlah jam mesin yang dibutuhkan 5 menit per unit 6 menit per unit 4 menit per unit 12
13 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN PRODUKSI? Manakah volume produksi yang harus dikurangi agar sesuai dengan kapasitas maksimum? jumlah jam mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan Produk A Produk B Produk C Permintaan per hari (a) 225 unit 150 unit 175 unit Jumlah jam mesin yang dibutuhkan (b) 5 menit per unit 6 menit per unit 4 menit per unit Jumlah jam mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan (a) x (b) 1,125 menit 900 menit 700 menit jumlah jam mesin yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan 2,725 menit Jumlah kapasitas maksimum mesin 2,500 menit 13
14 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN PRODUKSI? Perhitungan index profitabilitas digunakan untuk melihat berapakah jumlah tambahan marjin kontribusi tiap menit untuk memproduksi satu unit produk Produk A memiliki index profitabilitas yang paling tinggi Rp 6,000 per menit, Produk B paling rendah Rp 4,000 per menit dan produk C adalah Rp 5,000 per menit Perhitungan index profitabilitas Produk A Produk B Produk C Marjin kontribusi per unit (a) 30,000 24,000 20,000 Jumlah jam mesin yang dibutuhkan (b) 5 menit 6 menit 4 menit Indek profitabilitas (a) : (b) 6,000 4,000 5,000 14
15 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN PRODUKSI? Berdasarkan ranking diperoleh bahwa perusahaan dapat memproduksi produk A terlebih dahulu kemudian produk C dan sisa kapasitas mesin digunakan untuk memproduksi produk B Ranking berdasarkan index profitabilitas Index profitabilitas Jumlah permintaan jam mesin yang dibutuhkan Produk A Rp 6,000 per menit 225 unit 1,125 menit Produk C Rp 5,000 per menit 175 unit 700 menit Produk B Rp 4,000 per menit 150 unit 900 menit 15
16 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN PRODUKSI? Tabel dibawah ini menunjukkan bahwa untuk memenuhi kapasitas mesin 2,500 menit per hari, perusahaan dapat memproduksi 225 unit untuk produk A, 175 unit untuk produk C dan 112,5 unit untuk produk B Penyesuaian permintaan terhadap kapasitas mesin 2,500 menit per hari Kapasitas maksimum mesin 2,500 menit Dialokasikan untuk produk A 225 unit 1,125 menit 1,375 menit Dialokasikan untuk produk C 175 unit 700 menit 675 menit Dialokasikan untuk produk B (675 menit : 6 menit/un unit 675 menit Total unit yang diproduksi ketiga produk unit 0 16
17 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN PRODUKSI? Perhitungan marjin kontribusi yang dapat diperoleh perusahaan atas keputusan volume produksi yang optimal Rp 12,950,000 yang merupakan kontribusi dari produk A Rp 6,750,000, Produk B Rp 2,700,000 dan Produk C Rp 3,500,000. Marjin kontribusi optimal yaitu marjin kontribusi yang paling tinggi yang dapat diperoleh perusahaan dengan kapasitas yang maximal Marjin kontribusi berdasarkan keputusan volume produksi optimal Produk A Produk B Produk C Total Marjin kontribusi per unit (a) Rp 30,000 Rp 24,000 Rp 20,000 Unit yang diproduksi (b) 225 unit unit 175 unit Marjin kontribusi (a) x (b) 6,750,000 2,700,000 3,500,000 12,950,000 17
18 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN HARGA JUAL? Perusahaan ABC akan meluncurkan produk baru yaitu produk D. Biaya variabel produk D Rp 15,000 dan membutuhkan jam mesin 5 menit per unit Kapasitas mesin yang dimiliki sudah maximum sehingga untuk meluncurkan produk baru, ada produk lama yang memiliki index profitabilitas paling rendah yaitu produk B sebesar Rp 4,000 per menit Dengan memproduksi produk D berarti ada sebagian kapasitas untuk menghasilkan produk B digunakan untuk memproduksi produk D sehingga biaya opportunity yang terjadi Rp 4,000 per menit Berapakah minimum harga jual yang dapat dibebankan pada produk D? 18
19 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN HARGA JUAL? PERHITUNGAN HARGA JUAL PRODUK BARU Harga jual produk baru > Biaya variabel produk baru + biaya oportunity produk yang IP terendah x Jumlah sumber daya yang dibutuhkan produk baru Harga jual produk baru Biaya variabel produk = + baru biaya oportunity produk yang IP terendah x Jumlah sumber daya yang dibutuhkan produk baru Harga jual produk D = Rp 15,000 + Rp 4,000 per menit x 5 menit Harga jual produk D = Rp 15,000 + Rp 20,000 Harga jual produk D = Rp 35,000 19
20 BAGAIMANA ANALISA LABA DALAM KEPUTUSAN STRATEGI? 20
21 21 STRATEGI BERSAING PREMIUM PRICE BLIND STRATEGY DIFFERENTIATION STRATEGY A B PRODUCTIVITY AND EFFICIENCY COST LEADERSHIP STRATEGY E F D C BLIND STRATEGY INOVATION ECONOMIC PRICE
22 EVALUASI STRATEGI BERSAING? perusahaan Mickey adalah perusahaan yang menghasilkan produk bed cover dan menerapkan strategi cost leadership sehingga dampak penerapan strategi dapat dilihat pada data data keuangan tahun 2008 dan Unit yang diproduksi dan dijual 5,000 unit 6,000 unit Harga jual /unit Rp 600,000 Rp 550,000 Bahan baku yang dibutuhkan 5,000 lembar kain 4,500 lembar kain Biaya bahan baku per lembar Rp 100,000 Rp 120,000 Kapasitas produksi (dalam lembar kain)( b ) 6,000 lembar kain 5,000 lembar kain Biaya konversi (a ) Rp 1,200,000,000 Rp 800,000,000 Biaya konversi/unit atas kapasitas (a ):(b) Rp 200,000 Rp 160,000 Perancang dan penjahit 50 orang 45 orang Biaya perancang dan penjahit/orang Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 22
23 EVALUASI STRATEGI BERSAING? perusahaan Mickey adalah perusahaan yang menghasilkan produk bed cover dan menerapkan strategi cost leadership sehingga dampak penerapan strategi dapat dilihat pada laporan keuangan tahun 2008 dan Penjualan (5,000 unit x Rp 600,000) 3,000,000,000 (6,000 unit x Rp 550,000) 3,300,000,000 Biaya : Biaya bahan baku 500,000, ,000,000 Biaya konversi (tenaga kerja dan overhead) 1,200,000, ,000,000 Biaya perancang dan penjahit 100,000,000 90,000,000 Total biaya 1,800,000,000 1,430,000,000 Laba operasi 1,200,000,000 1,870,000,000 Perubahan laba operasi 670,000,000 23
24 APA PENYEBAB LABA RP ? DIFFERENTIATION STRATEGY COST LEADERSHIP STRATEGY 24
25 DAMPAK PERTUMBUHAN TERHADAP LABA? Pengaruh pendapatan atas pertumbuhan = [Unit aktual yang Unit yang dijual x dijual tahun 2010 tahun 2009] Harga jual/unit tahun 2009 = ( 6,000 unit 5,000 unit) x Rp 600,0000 = 1,000 unit x Rp 600,0000 = Rp 600,000,000 Menguntungkan PERTUMBUHAN MENYEBABKAN PENDAPATAN MENINGKAT RP. 600,000,000 25
26 DAMPAK PERTUMBUHAN TERHADAP LABA? Pengaruh biaya variabel atas pertumbuhan = [Unit input yang dibutuhkan tahun 2009 untuk menghasilkan output 2010 Unit input aktual yang dibutuhkan untuk menghasilkan output 2009 ] x Harga input tahun 2009 = 5,000 x (6,000 unit : 5,000 unit) 5,000 x Rp 100,000 = 6,000 5,000 x Rp 100,000 = 1000 lembar kain x Rp 100,000 = Rp 100,000,000 ( tidak menguntungkan) PERTUMBUHAN MENYEBABKAN BIAYA VARIABEL MENINGKAT RP. 100,000,000 26
27 DAMPAK PERTUMBUHAN TERHADAP LABA? Pengaruh biaya tetap atas pertumbuhan = [Kapasitas aktual th 2009 yang cukup untuk menghasilkan output th 2010 Kapasitas aktual tahun 2009] x Harga per unit kapasitas th 2009 atau kapasitas yang dibutuhkan th 2009 untuk menghasilkan = ( ) x Rp 200,000 = 0 PERTUMBUHAN TIDAK BERPENGARUH TERHADAP BIAYA KONVERSI TETAP RP.0 27
28 DAMPAK PERTUMBUHAN TERHADAP LABA? Pengaruh biaya tetap atas pertumbuhan [Kapasitas aktual th Harga per = 2009 yang cukup untuk Kapasitas aktual tahun unit x menghasilkan output th 2009] kapasitas 2010 th 2009 atau kapasitas yang dibutuhkan th 2009 untuk menghasilkan = (50 50) x Rp 2000,000 = 0 PERTUMBUHAN TIDAK BERPENGARUH TERHADAP BIAYA PERANCANG DAN PENJAHIT RP.0 28
29 DAMPAK PERTUMBUHAN TERHADAP LABA? Pengaruh pertumbuhan pendapatan Rp 600,000,000 (menguntungkan) Pengaruh pertumbuhan biaya Biaya bahan baku Rp 100,000,000 Biaya konversi 0 Biaya perancang dan penjahit 0 Rp 100,000,000 (tidak menguntungkan Perubahan laba operasi karena pertumbuhan Rp 500,000,000 (menguntungkan) PERTUMBUHAN BERDAMPAK PADA PENINGKATAN LABA RP. 500,000,000 kontribusi peningkatan laba yang cukup besar yaitu 75% (Rp 500,000,000 : Rp 670,000,000) 29
30 DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP LABA? Pengaruh harga jual terhadap pendapatan = (Harga jual th 2010 Harga jual th 2009 ) x Jumlah unit yang terjual th 2010 = (Rp 550,000 Rp 600,000) x 6,000 unit = Rp 300,000,000 (tidak menguntungkan) PENURUNAN HARGA JUAL BERDAMPAK PADA PENURUNAN LABA RP. 300,000,000 30
31 DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP LABA? Pengaruh Harga terhadap biaya variabel = (Harga input th 2010 Harga input th 2009 ) x input yang dibutuhkan th 2009 untuk output 2010 = (Rp 120,000 Rp 100,000) x 6,000 lembar kain = Rp 20,000 x 6,000 lembar kain = Rp 120,000,000 ( tidak menguntungkan) PENINGKATAN HARGA INPUT BERDAMPAK PADA PENURUNAN LABA RP. 120,000,000 31
32 DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP LABA? Pengaruh Harga terhadap biaya tetap = (Harga/unit kapasitas th 2010 Harga/unit kapasitas th 2009 PENURUNAN HARGA INPUT BERDAMPAK PADA PENINGKATAN LABA RP. 240,000,000 x [Kapasitas aktual th 2009 yang cukup untuk menghasilkan output th 2010 atau kapasitas yang dibutuhkan th 2009 untuk menghasilkan = (Rp 160,000 Rp 200,000 ) x 6,000 unit Biaya konvers = Rp 240,000,000 ( menguntungkan) 32
33 DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP LABA? Biaya perancang dan = ( Rp 2,000,000 Rp 2,000,000 ) x 50 orang = 0 x 50 orang = 0 BIAYA PERANCANG DAN PENJAHIT YANG TIDAK BERUBAH TIDAK BERDAMPAK PADA LABA RP. 0 33
34 DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP LABA? Pengaruh perubahan harga terhadap pendapatan Pengaruh pertumbuhan biaya Biaya bahan baku Rp 120,000,000 (tdk menguntungkan) Biaya konversi Rp 240,000,000 (menguntungkan) Biaya perancang dan penjahit 0 Rp 300,000,000 (tidak menguntungkan) Rp 120,000,000 (menguntungkan) Perubahan laba operasi karena perubahan harga Rp 180,000,000 (tidak menguntungkan) PERUBAHAN HARGA BERDAMPAK PADA PENURUNAN LABA RP. 180,000,000 34
35 DAMPAK PRODUKTIVITAS TERHADAP LABA? Pengaruh produktivitas terhadap biaya variabel = input yang ( aktual input x dibutuhkan th untuk output th 2009 untuk 2010 output 2010 ) Harga input th 2010 = (4,500 lembar kain 6,000 lembar kain ) x Rp 120,000 = 1,500 lembar kain x Rp 120,000 = Rp 180,000,000 (menguntungkan) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDAMPAK PADA PENINGKATAN LABA RP. 180,000,000 35
36 DAMPAK PRODUKTIVITAS TERHADAP LABA? Pengaruh produktivitas terhadap biaya tetap = Kapasitas yang ( Kapasitas x dibutuhkan th aktual tahun 2009 untuk 2010 output 2010 ) Harga/unit kapasitas th 2010 = ( 5,000 lembar kain 6,000 lembar kain) x Rp 160,000 = 1,000 lembar kain x Rp 160,000 = Rp 160,000,000 (menguntungkan) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDAMPAK PADA PENINGKATAN LABA RP. 160,000,000 36
37 DAMPAK PRODUKTIVITAS TERHADAP LABA? Biaya perancang dan penjahit = ( 45 orang 50 orang ) x Rp 2,000,000 = 5 orang x Rp 2,000,000 = Rp 10,000,000 (menguntungkan) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDAMPAK PADA PENINGKATAN LABA RP. 10,000,000 37
38 DAMPAK PRODUKTIVITAS TERHADAP LABA? Pengaruh produktivitas terhadap biaya Biaya bahan baku Rp 180,000,000 ( menguntungkan) Biaya konversi Rp 160,000,000 ( menguntungkan) Biaya perancang dan penjahit Rp 10,000,000 ( menguntungkan) Rp 350,000,000 (menguntungkan) PENINGKATAN PRODUKTIVITAS BERDAMPAK PADA PENINGKATAN LABA RP. 10,000,000 38
39 ANALISA LABA? Laba rugi tahun Faktor Faktor Laba rugi tahun Faktor harga 2009 pertumbuhan produktivitas 2010 Pendapatan 3,000,000, ,000,000 (+) 300,000,000 ( ) 3,300,000,000 Biaya 1,800,000, ,000,000 ( ) 120,000,000 (+) 350,000,000 (+) 1,430,000,000 laba operasi 1,200,000, ,000,000 (+) 180,000,000 ( ) 350,000,000 (+) 1,870,000, ,000,000 (+) PERTUMBUHAN BERDAMPAK POSITIF... RP. 500,000,000, PERUBAHAN HARGA BERDAMPAK NEGATIF. RP. 180,000,000 PRODUKTIVITAS BERDAMPAK POSITIF...RP. 350,000,000 39
40 T E R I M A K A S I H 40
ANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA KESEHATAN KEUANGAN PERUSAHAAN D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS 1 MENGAPA PERLU ANALISA LAPORAN KEUANGAN? 2 MENCETAK LABA MEMENUHI KEWAJIBAN JANGKA
Lebih terperinciVariable Costing versus Absorption Costing. Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA
Variable Costing versus Absorption Costing Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA BIAYA DALAM PELAPORAN KEUANGAN Product Cost (BIAYA PRODUK) and Period Cost (BIAYA PERIODE) BIAYA PRODUK BIAYA DALAM
Lebih terperinciTARGET COSTING DRS. DEVIE., AK., EFC., CFP., AEPP., CMA., CBA
TARGET COSTING DRS. DEVIE., AK., EFC., CFP., AEPP., CMA., CBA MENGAPA BUTUH TARGET COSTING? ALAT STRATEGIS yang bernama Target Costing dapat mengurangi RESIKO KEGAGALAN dalam meluncurkan PRODUK BARU. ALAT
Lebih terperinciAKUNTANSI MANAJEMEN DALAM LINGKUNGAN BISNIS BARU DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA
AKUNTANSI MANAJEMEN DALAM LINGKUNGAN BISNIS BARU DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA RENCANA PERTEMUAN PERTEMUAN MATERI KETERANGAN 1 MANAGEMENT ACCOUNTING TODAY 2 VARIABLE COSTING VERSUS ABSORPTTION
Lebih terperinciINCREMENTAL ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA., CBA
INCREMENTAL ANALYSIS DRS. DEVIE., AK., RFC., AEPP., CFP., CMA., CBA APA PERAN PEMIMPIN BISNIS? BAGAIMANA CARA MENGAMBIL KEPUTUSAN? APA MASALAH? HARAPAN KENYATAAN AKAR MASALAH AKIBAT MASALAH APA PENDEKATAN
Lebih terperinciPELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER
Pert 9 PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN PENETAPAN HARGA TRANSFER HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2017 DESENTRALISASI DAN PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN Sistem akuntasi pertanggung jawaban
Lebih terperinciANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA
ANALISA Cost Volume Profit DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1 ANALISA Cost Volume Profit 2 ANALISA Cost Volume Profit 1. Berapa banyak unit yang harus dijual / berapa banyak penjualan yang
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA PENDANAAN MODAL KERJA D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA PENDANAAN D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS 1 BAGAIMANA MENURUNKAN BIAYA PENGGUNAAN DANA ATAS? KEBIJAKAN PENDANAAN TERGANTUNG PROFIL RESIKO PENGUSAHA
Lebih terperinciACTIVITY BASED COSTING
ACTIVITY BASED COSTING AND ACTIVITY BASED MANAGEMENT DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1 APA COSTING SYSTEM? 2 APA PERMASALAHAN DALAM COSTING SYSTEM? 3 BAGAIMANA MEMPERLAKUKAN BIAYA OVERHEAD?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan suatu perusahaan adalah untuk menghasilkan keuntungan, menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta upaya untuk meningkatkan profitabilitas
Lebih terperinciPERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN
PERHITUNGAN BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS (ABC) : ALAT BANTU PEMBUAT KEPUTUSAN Gejala-gejala Sistem Biaya yang Telah Usang 1. Hasil penawaran yang sulit dijelaskan 2. Harga jual bervolume tinggi yang ditetapkan
Lebih terperinciKALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS. ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara
KALKULASI BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS ERLINA, SE. Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas Sumatera Utara A. Biaya Perunit Perusahaan yang menghasilkan satu jenis produk, perhitungan biaya
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii
ABSTRAK Penelitian ini membahas mengenai perusahaan yang bergerak di bidang makloon konveksi. Karena kapasitas produksi yang tidak mencukupi, maka perusahaan bermaksud untuk melakukan ekspansi berupa penambahan
Lebih terperinciAspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11
Aspek Ekonomi dan Keuangan Pertemuan 11 Aspek Ekonomi dan Keuangan Aspek ekonomi dan keuangan membahas tentang kebutuhan modal dan investasi yang diperlukan dalam pendirian dan pengembangan usaha yang
Lebih terperinciBAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN. Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi
BAB II KERANGKA TEORISTIS PEMIKIRAN 2.1 Harga Pokok Produksi 1. Pengertian Harga Pokok Produksi Harga pokok produksi sering juga disebut biaya produksi. Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan untuk
Lebih terperinciEKONOMIKA MANAJERIAL
EKONOMIKA MANAJERIAL I.1. EKONOMIKA MANAJERIAL : APLIKASI TEORI EKONOMI DAN METODE METODE PENGAMBILAN KEPUTUSAN UNTUK MENGUJI SEBERAPA JAUH SUATU ORGANISASI DAPAT MEREALISASI TUJUANNYA SECARA LEBIH EFISIEN.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia usaha semakin berkembang dari hari ke hari, akibatnya setiap perusahaan dihadapkan pada situasi persaingan yang semakin ketat dalam memasarkan produknya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penetapan harga pokok produk sangatlah penting bagi manajemen untuk menentukan harga jual produk, memantau realisasi biaya produksi, menghitung laba rugi periodik,
Lebih terperinciPEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS
PEMBUATAN KEPUTUSAN TAKTIS 1 Keputusan Taktis Pembuatan keputusan taktis adalah pembuatan keputusan dengan memilih dari beberapa alternatif dalam waktu yang singkat. Misalnya: menerima pesanan khusus dengan
Lebih terperinciMETODE PENILAIAN INVESTASI. Jakarta, 20 Oktober 2005
METODE PENILAIAN INVESTASI Jakarta, 20 Oktober 2005 Outline Accounting/Average Rate of Return Payback Period Net Present Value Profitability Index Internal Rate of Return 2 Pendahuluan Penilaian investasi:
Lebih terperinciANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY
ANALISIS BREAK EVEN POINT DALAM PERENCANAAN LABA PADA CV. ANJAS FAMILY Nama : Annisa Triana NPM : 21213162 Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Budi Santoso, SE., MM PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciTERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA
TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah kas atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini atau di masa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. organisasi bisnis (Warren, Reeve & Fess 2006: 236). Semakin derasnya arus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan suatu perusahaan adalah untuk dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan, melakukan pertumbuhan serta dapat meningkatkan profitabilitas dari waktu ke waktu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam praktik bisnis, konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan selera kebutuhan mereka, di mana produk tersebut memiliki kualitas tinggi serta harga yang terjangkau.
Lebih terperinciProudly present. Penganggaran Modal. Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK.
Proudly present Penganggaran Modal Budi W. Mahardhika Dosen Pengampu MK 081-331-529-764 www.bwmahardhika.com PENGANGGARANMODAL (CapitalBudgeting) ANALISIS PENGANGGARAN MODAL (ANALISIS USULAN INVESTASI)
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN
BAB VI Bagian ini akan menjelaskan tentang kebutuhan dana, sumber dana, proyeksi neraca, proyeksi laba rugi, proyeksi arus kas, dan penilaian kelayakan investasi. Proyeksi keuangan ini akan dibuat dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam menghadapi persaingan global terutama terkait dengan sistem perdagangan bebas, dunia industri harus mempersiapkan diri agar dapat terus bertahan dalam
Lebih terperinciBAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI
BAB 9 EVALUASI KINERJA DALAM PERUSAHAAN YANG TERDESENTRALISASI 1 Akuntansi Pertanggungjawaban Akuntansi pertanggungjawaban adalah suatu sistem yang mengukur hasil dari masing-masing pusat pertanggungjawaban
Lebih terperinciANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI. : Dedik Fahrudin NPM : Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen
ANALISIS STUDI KELAYAKAN PENGEMBANGAN USAHA KONVEKSI PADA CV. TATA SARANA MANDIRI Nama : Dedik Fahrudin NPM : 11212796 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG Studi kelayakan terhadap suatu usaha
Lebih terperinciPERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS
PERTEMUAN KE-17 PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS A. TUJUAN PEMBELAJARAN. 17.1. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan tentang pengambilan keputusan taktis. 17.2. Mahasiswa mampu memahami, dan menjelaskan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada era globalisasi saat ini dimana perindustrian semakin maju dan didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat sangat dirasakan
Lebih terperinciAnalisa Varian Biaya Overhead Pabrik. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra
Analisa Varian Biaya Overhead Pabrik Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Biaya overhead pabrik (BOP): semua biaya pendukung proses manufacturing di luar biaya bahan baku
Lebih terperinciBIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS
BIAYA BERDASARKAN AKTIVITAS A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan. Biaya per
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Penetapan Kriteria Optimasi Penetapan Kriteria Optimasi yang digunakan untuk menganalisis kelayakan investasi dalam membeli mesin produksi baru adalah dengan melakukan penghitungan
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Perhitungan harga pokok produksi pada UKM Konveksi Pak Kirwono masih
Lebih terperinciSelamat belajar dan sukses selalu!
ix M Tinjauan Mata Kuliah ata kuliah Akuntansi Biaya mempunyai bobot 3 satuan kredit semester (3 sks), dengan menggunakan Buku Materi Pokok (BMP) Akuntansi Biaya (EKMA4315). Muatan yang terkandung dalam
Lebih terperinciTUTORIAL I TUTORIAL 2
TUTORIAL I 1. Jelaskan pengertian ekonomi manajerial. 2. Jelaskan pengertian dan perbedaan ekonomi positif dan ekonomi normatif. 3. Bagaimana hubungan ekonomi manajerial dengan studi studi administrasi
Lebih terperinciPembebanan Biaya. Kelompok : Siti Khairiati Wahyu Dwi Cahayani Waode Henny Oktavia Witri Julitasari
Pembebanan Biaya Kelompok : Siti Khairiati Wahyu Dwi Cahayani Waode Henny Oktavia Witri Julitasari Biaya Adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan
Lebih terperinciADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut)
Dosen: Christian Ramos K PRODUCTIVITY COSTS (Biaya Produktivitas) ADVANCED MANAGEMENT ACCOUNTING (Akuntansi Manajemen Lanjut) REFERENSI: HANSEN & MOWEN, Managerial Acconting (BOOK) 1 Produktivitas: Pengukuran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu perusahaan dituntut untuk mampu mempertahankan dan selalu mengembangkan daya saingnya. Berbagai usaha dilakukan untuk mencapai suatu produktivitas yang tinggi.
Lebih terperinciSistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra
Sistem Biaya Standar dan Analisa Varian Bahan Baku dan Tenaga Kerja Langsung Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Petra Biaya standar vs. sistem biaya standar Biaya standar biaya
Lebih terperinciMakalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha
Makalah Analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Usaha ANALISIS BISNIS DAN STUDI KELAYAKAN USAHA MAKALAH ARTI PENTING DAN ANALISIS DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS OLEH ALI SUDIRMAN KELAS REGULER 3 SEMESTER 5 KATA
Lebih terperinciMATERI 4. KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System)
MATERI 4 KALKULASI KOS BERDASAR AKTIVITAS (ABC System) Definisi SUATU PENDEKATAN PENENTUAN BIAYA PRODUK YANG MEMBEBANKAN BIAYA KE PRODUK ATAU JASA ATAS DASAR KONSUMSI SUMBERDAYA YANG DIGUNAKAN UNTUK MENDUKUNG
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA LIKUIDITAS DAN EFISIENSI MODAL KERJA D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA LIKUIDITAS DAN EFISIENSI MODAL KERJA D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS 1 SIAPA YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS LIKUIDITAS? TANGGUNG JAWAB BAGIAN KAS
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Labor: Controlling and Accounting for Cost. Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Manajemen S1
Akuntansi Biaya Modul ke: Labor: Controlling and Accounting for Cost Fakultas FEB Wahyu Anggraini, SE., M.Si. Program Studi Manajemen S1 www.mercubuana.ac.id Produktivitas dan Biaya Tenaga Kerja Produktivitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek dan lokasi yang dipilih dalam penelitian ini adalah Ciafe yang merupakan jenis usaha yang bergerak dibidang jasa jahit dilihat dari aspek pasar dan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Produksi Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi hasil keluaran (output). Dalam arti sempit, pengertian
Lebih terperinciABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha
ABSTRAK Alat-alat kesehatan sangat dibutuhkan oleh rumah sakit dalam usahanya mengobati dan merawat pasiennya. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah rumah sakit yang ada terus bertambah. Dengan melihat
Lebih terperinciBAB 5 SIMPULAN DAN SARAN
BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan antara lain: UD. BJL merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. surat jalan dan sebagainya. Perusahaan ini memiliki tujuan menjadi perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Proses monitoring saat ini sudah hampir dilakukan oleh semua perusahaan untuk meningkatkan produktifitas perusahaan. Setiap proses bisnis dijaga agar sesuai
Lebih terperinciOleh : Ani Hidayati. Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi
Oleh : Ani Hidayati Penggunaan Informasi Akuntansi Diferensial Dalam Pengambilan Keputusan Investasi Keputusan Investasi (capital investment decisions) Berkaitan dengan proses perencanaan, penentuan tujuan
Lebih terperinciABSTRAK. Kata Kunci : Analisis profitabilitas Pelanggan, Activity Based Costing (ABC)
ABSTRAK Persaingan yang ketat antar produsen maupun distributor pharmasi yang terjadi saat ini, menyebabkan perusahaan dituntut untuk memperoleh laba yang maksimal dan terus meningkat. Analisis profitabilitas
Lebih terperinciANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA PENCIPTAAN NILAI TAMBAH PERUSAHAAN D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS
ANALISA LAPORAN KEUANGAN DIAGNOSA PENCIPTAAN NILAI TAMBAH PERUSAHAAN D E V I E AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA., CPHR., CSRS MENGAPA KINERJA KEUANGAN? RESULT Absolutel RESULT y Properly Hopefully EFFORT
Lebih terperinciMETODE PERBANDINGAN EKONOMI. Pusat Pengembangan Pendidikan - Universitas Gadjah Mada
METODE PERBANDINGAN EKONOMI METODE BIAYA TAHUNAN EKIVALEN Untuk tujuan perbandingan, digunakan perubahan nilai menjadi biaya tahunan seragam ekivalen. Perhitungan secara pendekatan : Perlu diperhitungkan
Lebih terperinciTERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA
TERMINOLOGI, KONSEP & KLASIFIKASI BIAYA 1. Pengertian Biaya 2. Klasifikasi Biaya 3. Estimasi Harga Pokok Produksi & Harga Pokok Penjualan 4. Laporan Laba Rugi Muniya Alteza PENGERTIAN BIAYA Biaya adalah
Lebih terperinciPertemuan 3 Activity Based Costing
1 Pertemuan 3 Activity Based Costing A. Pentingnya Biaya per Unit Sistem akuntansi biaya memiliki tujuan untuk pengukuran dan pembebanan biaya sehingga biaya per unit dari suatu produk dapat ditentukan.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Setelah melakukan analisis penerapan sistem ABC pada PT.MIPCI, penulis akan memberikan simpulan dari hasil analisis yang telah dilakukan. Selain itu, penulis juga akan memberikan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI II.1 Akuntansi Biaya II.1.1 Pengertian Akuntansi Biaya Terdapat beberapa pengertian akuntansi biaya yang dikemukakan oleh beberapa ahli, antara lain: Rayburn yang diterjemahkan oleh
Lebih terperinciABSTRAK. Penggunaan mesin Auto cutter Metoda Analisa Kelayakan Investasi Proyek 1. Proyek 2 (Jaket)
ABSTRAK Untuk meningkatkan dan mengoptimalkan laba dalam persaingan yang semakin ketat pada industri manufacturing di Indonesia maupun terhadap luar negeri, terutama dalam bidang industri garment, dapat
Lebih terperinciANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO
ANALISIS INVESTASI BUDI SULISTYO ASPEK INVESTASI UU & PERATURAN BIDANG USAHA STRATEGI BISNIS KEBIJAKAN PASAR LINGKUNGAN INVESTASI KEUANGAN TEKNIK & OPERASI ALASAN INVESTASI EKONOMIS Penambahan Kapasitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xii. DAFTAR GAMBAR... xvii. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xvii DAFTAR LAMPIRAN... xxii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinciKONSEP BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
KONSEP BIAYA UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN A. Istilah Cost dan Expense dan Loss Didalam praktek bisnis istilah Cost (Biaya), Expense (Beban) dan Loss (rugi) Sepintas lalu tidak memiliki perbedaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kondisi suatu pasar yang dapat menjanjikan tingkat profitabilitas yang cukup menarik dan menguntungkan tentu saja akan mendorong para pengusaha untuk masuk
Lebih terperinciPUSAT PENDAPATAN dan BEBAN. Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA
PUSAT PENDAPATAN dan BEBAN Endang Sri Utami, S.E., M.Si., Ak., CA Definisi Pusat Tanggung Jawab Pusat tanggung jawab merupakan organisasi atau sub-unit organisasi yang dipimpin oleh seorang manajer yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. beropersasi secara efektif dan efisien agar hasil produksinya mempunyai daya saing
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada setiap perusahaan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapainya, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai setiap perusahaan sebenarnya sama yaitu ingin mencapai
Lebih terperinciDAFTAR ISI... KATA PENGANTAR...
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i iii v vii viii I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 5 1.3. Tujuan Penelitian...
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini berisi latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan. 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang pesat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. industri. Kenapa sektor industri dituntut untuk selalu berkembang? Hal ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Era globalisasi saat ini, perkembangan dunia usaha semakin pesat mengakibatkan naiknya persaingan bisnis. Dimana perusahaan tidak hanya menghadapi persaingan lokal
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK... vi. KATA PENGANTAR... vii. DAFTAR ISI... ix. DAFTAR TABEL... xiii. DAFTAR GAMBAR... xvi. DAFTAR LAMPIRAN...
DAFTAR ISI ABSTRAK... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiii DAFTAR GAMBAR... xvi DAFTAR LAMPIRAN... xx BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang Masalah... 1 1.2 Perumusan Masalah...
Lebih terperinci1. BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1. BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin berkembang pesatnya tingkat konsumsi setiap individu mengakibatkan sebagian masyarakat yang berlaku sebagai konsumen memiliki banyak sekali kebutuhan dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin canggih di era modern mempengaruhi perkembangan dunia usaha sehingga mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Para pelaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi pada perusahaan di Indonesia dewasa ini
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ekonomi pada perusahaan di Indonesia dewasa ini sudah memasuki era globalisasi. Hal ini ditandai dengan adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN sejak tahun
Lebih terperinciANALISIS NILAI TAMBAH. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember
ANALISIS NILAI TAMBAH Julian Adam Ridjal PS Agribisnis Universitas Jember http://adamjulian.web.unej.ac.id PRICE-CONSUMPTION CURVE AND DEMAND AGRIBISNIS Sistem Agribisnis dan Lembaga Penunjangnya (Soehardjo,
Lebih terperinciBAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA. Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan. dengan jumlah biaya yang dikorbankannya.
10 BAB II BIAYA STANDAR DAN PENGUKURAN KINERJA 2.1. Biaya Biaya merupakan bagian terpenting dalam menjalankan kegiatan perusahaan. Setiap perusahaan tidak akan dapat menghindari berbagai biaya yang harus
Lebih terperinciPENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) UNTUK PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN PADA PERUSAHAAN KARTON LJ DI SURABAYA
PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING (ABC) UNTUK PERHITUNGAN BIAYA PELANGGAN PADA PERUSAHAAN KARTON LJ DI SURABAYA OLEH: DEVID 3203010056 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS BISNIS UNIVERSITAS KATOLIK WIDYA MANDALA
Lebih terperinciACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM)
ACTIVITY BASED MANAGEMENT (ABM) PENGERTIAN Activity Based Management (ABM) adalah merupakan suatu metode pengelolaan aktivitas yang bertujuan untuk meningkatkan nilai (value) produk atau jasa untuk konsumen,
Lebih terperinciAkuntansi Biaya. Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Biaya. Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI. Modul ke: Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis
Akuntansi Modul ke: Manajemen, kontroler, dan Akuntansi Fakultas Fakultas Ekonomi dan BIsnis Program Studi Akuntansi Yulis Diana Alfia, SE., MSA., Ak., CPAI www.mercubuana.ac.id Manajemen dan Proses produksi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Tujuan Pembelajaran:
Bab I PENDAHULUAN Tujuan Pembelajaran: 1. Mendeskripsikan lingkungan operasi global 2. Menjelaskan pengertian Misi dan Strategi Operasi 3. Menjelaskan pilihan strategi operasi global PENGERTIAN PRODUKSI
Lebih terperinciKata kunci: activity based costing, harga pokok produk
1 ABSTRAK Penetapan harga pokok produk yang akurat sangat penting bagi perusahaan untuk menentukan harga jual. Hal ini menyebabkan alokasi biaya overhead harus dilakukan dengan tepat, bagi perusahaan yang
Lebih terperinciBAB III ANALISIS SISTEM
BAB III ANALISIS SISTEM 3.1. Analisis PIECES Untuk mengidentifikasi masalah, maka harus dilakukan analisis terhadap kinerja, informasi, ekonomi, pengendalian, efisiensi, dan pelayanan. Panduan ini dikenal
Lebih terperinciPENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK
PENERAPAN METODE ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM DALAM PENENTUAN HARGA POKOK KAMAR HOTEL PADA HOTEL GRAND KARTIKA PONTIANAK ABSTRAK Vivi Parita Sari email: vivi.paritasari@yahoo.com Program Studi Akuntansi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis di dunia Industri dari tahun ketahun berkembang sangat pesat oleh karena itu menuntut setiap perusahaan untuk selalu memiliki kemampuan
Lebih terperinciPerhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016
Perhitungan Biaya Berdasarkan Aktivitas (source: Hansen & Mowen, 2007, Chapter 4) Present By: Ayub WS Pradana 16 Maret 2016 Biaya per unit: arti penting dan cara menghitung (contd.) UNIT COST: Definition
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia usaha akhir-akhir ini mengalami persaingan global yang sangat ketat, dimana perusahaan tidak hanya menghadapi pesaing lokal tetapi juga pesaing internasional.
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Berdasarkan data yang diperoleh peneliti dari wawancara mendalam dengan informan, observasi di lapangan dan data-data sekunder menghasilkan analisa penelitian
Lebih terperinciMATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS
MATERI 6 BIAYA RELEVAN UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN KHUSUS PENGAMBILAN KEPUTUSAN Salah satu tugas pokok manajer adalah membuat keputusan berdasarkan informasi akuntansi yang relevan. Pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fokus utama dalam pelaporan keuangan adalah informasi mengenai biaya. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang, untuk mendapatkan barang
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
8 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Budget Budget adalah ungkapan kuantitatif dari rencana yang ditujukan oleh manajemen selama periode tertentu dan membantu mengkoordinasikan apa yang dibutuhkan untuk diselesaikan
Lebih terperinciMANAJEMEN KUALITAS DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA
MANAJEMEN KUALITAS DRS. DEVIE., AK., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA 1 PENTINGNYA KUALITAS? 2 APA KUALITAS? KUALITAS ADALAH PERSEPSI 3 BAGAIMANA MEMBANGUN KUALITAS? KUALITAS ADALAH TINGKAT KEPUASAN PELANGGAN
Lebih terperinciAKUNTANSI MANAJEMEN. Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume
Dosen: Christian Ramos K AKUNTANSI MANAJEMEN Biaya Transfer dan Analisis Cost Profit Volume REFERENSI: Ray H. Garrison. Managerial Accounting : Concepts for Planning, Control, & Decision Making, Boston
Lebih terperinciBab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1)
M a n a j e m e n K e u a n g a n 96 Bab 6 Teknik Penganggaran Modal (Bagian 1) Mahasiswa diharapkan dapat memahami, menghitung, dan menjelaskan mengenai penggunaan teknik penganggaran modal yaitu Payback
Lebih terperinciBAB I PEDAHULUAN. perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu. efisien sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang optimal.
BAB I PEDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Suatu perusahaan dalam meningkatkan kemampuan daya saingnya perlu adanya peningkatan performansi produksi agar mampu mempertahankan dan meningkatkan posisinya
Lebih terperinciANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN
ANALISIS PENENTUAN KOMBINASI PRODUK OPTIMAL PADA PT. PISMATEX DI PEKALONGAN Oleh MAULIDIN FACHRUR (Fakultas Ekonomi Universitas Pekalongan) ABSTRAKSI Keberhasilan perusahaan dapat diukur dari keberhasilannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan. Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah hirarki posisi untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam sebuah perusahaan dibutuhkan sebuah hirarki posisi untuk mengetahui tugas-tugas serta ruang lingkup kerja. Dibutuhkan orang-orang yang tepat untuk
Lebih terperinciIII. KERANGKA PEMIKIRAN
III. KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Pemikiran Teoritis Pada bagian ini dijelaskan tentang konsep yang berhubungan dengan penelitian kelayakan Usaha pembenihan dan pembesaran ikan lele Sangkuriang di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terbaik bagi konsumen dengan memakai mesin-mesin berteknologi tinggi. untuk memproduksi produk pesanan konsumen.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi sekarang ini semakin pesat, begitu juga dengan kebutuhan dan keinginan konsumen yang semakin berkembang, terus bertambah dan bervariasi.
Lebih terperinciBAB VI ASPEK KEUANGAN Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan. Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan
BAB VI ASPEK KEUANGAN 6.1 Kebutuhan Dana Awal 6.1.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Tabel 6.1 Kebutuhan Dana Awal Untuk Pembelian Peralatan Mesin/ peralatan yang dibutuhkan Spesifikasi/merek
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan merupakan hal penting bagi sebuah perusahaan. Pertumbuhan dibutuhkan untuk merangsang dan menyalurkan bakat manajerial dengan menawarkan promosi yang tepat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan perusahaan mempunyai hubungan yang sangat erat dengan kegiatan produksi. Perusahaan mengadakan kegiatan produksi untuk memenuhi permintaan pasar. Untuk mengadakan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Harga Pokok Produksi 2.1.1 Pengertian harga pokok produksi Harga pokok produksi adalah harga pokok produk yang sudah selesai dan ditransfer ke produk dalam proses pada periode
Lebih terperinci