AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN MASJID AGUNG PADANG BAB I PENDAHULUAN
|
|
- Liana Kartawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masyarakat Minangkabau yang sebagian besar adalah penduduk wilayah provinsi Sumatera Barat dalam menjalankan kehidupan sosial budayanya tetap berpegang teguh pada adagium adat basandi syara, syara basandi kitabullah (ABS-ABK)¹. Oleh karena itu sejak dulu sampai sekarang, masjid sebagai representasi kehidupan merupakan salah satu ikon budaya yang penting. Masjid tidak saja dapat dijadikan ukuran dari keberhasilan masyarakat suatu wilayah/nagari², tetapi sekaligus sebagai sebuah kebanggaan masyarakat di nagari tersebut. Itulah sebabnya sampai sekarang, setiap orang Minangkabau baik yang di kampung maupun yang di rantau selalu bergairah dan berlomba-lomba membangun dan memakmurkan masjid. Dengan demikian, Masjid menjadi sentra kegiatan sosial kemasyarakatan. Di dalam adatnya disebutkan, sebagai salah satu syarat bagi sebuah nagari antara lain adalah babalai bamusajik. Adanya balai tempat bermusyawarah Ninik Mamak dan adanya masjid untuk aktivitas keagamaan dan ilmu pengetahuan. Dalam perkembangan berikutnya dengan pesatnya perkembangan kota dalam wilayah Sumatera Barat, mempunyai dampak tersendiri pula. Nagari-nagari yang masing-masingnya memiliki masjid kini beralih pula pada setiap kota mendirikan masjid. ¹Adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah adalah adat atau norma hukum yang dipakai nenek moyang orang Minangkabau yang berdasarkan kepada ajaran syarak. Sendi artinya dasar atau pondasi yang kuat. Sedangkan syarak, maksudnya ajaran agama Islam yang berdasarkan Qur an dan Hadits Rasulullah Muhammad SAW serta hukum alam, hukum alam takambang jadi guru. Adat dan Syarak tidak lagi dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya. Artinya adat tidak bertikai dengan syarak, syarak tidak bertikai dengan adat. ²Nagari merupakan wilayah administratif. Pemerintahan Nagari sekaligus merupakan wilayah hukum adat di Sumatera Barat. Pemerintahan Nagari tersebut bersifat otonom dan sangat demokratis. Irfan Wahyudi
2 Walaupun belum menyeluruh, tetapi pemerintah telah berusaha ke arah itu, mendorong masyarakat kota mendirikan masjid-masjid yang representatif dengan fasilitas yang memadai untuk melengkapi sebuah kota. Begitu juga dengan Padang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Barat sudah sepatutnya mempunyai masjid yang representatif dengan fasilitas-fasilitas umat yang memadai. Fasilitas-fasilitas ini dapat berupa fasilitas pendidikan maupun fasilitas komersil dan sosial. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema Masjid, Makna dan Fungsinya Arti harfiah Masjid yang berasal dari bahasa Arab adalah : tempat sujud, tempat shalat (Arab : Masjidu). Dapat diartikan pula sebagai tempat untuk melakukan Ibadah dalam arti sangat luas. Karena sujud saja sudah merupakan pengakuan Ibadah yang menunjukkan pernyataan pengabdian lahir yang sangat dalam. Kalau berbicara tentang gedung yang diistilahkan dengan masjid dalam addin Islam, pengertian tempat shalat saja tidaklah seluruhnya benar, karena Tuhan telah menjadikan seluruh jagad ini masjid, tempat sujud, seperti yang diuraikan dalam Hadits Bukhari (7:1) bahwa Nabi Muhammad SAW berkata : Seluruh Jagad telah dijadikan bagiku masjid (tempat sujud). Ini maksudnya adalah bahwa sujud kepada Tuhan tidak terikat pada tempat. Sujud adalah pengakuan ibadah, yaitu pernyataan pengabdian lahir yang dalam sekali. Sujud kepada Tuhan tidak mengenal tempat, setiap muslim mempunyai kedudukan dan tingkatan yang sama dihadapan Tuhan. Jika telah tiba waktunya, dimanapun setiap muslim berada, boleh melakukan shalat asalkan tempatnya bersih. Pengertian bersih adalah bersih dari syirik secara lahir dan bathin, bersih seperti sikap jiwa dan jasmani yang telah disucikan untuk melakukan shalat. Makna masjid juga bukan tempat ibadah kepada Tuhan Yang Maha Esa saja, didalamnya terkandung tujuan yang lebih luas, guna menghimpun kekuatan sosial muslim dalam menegakkan tiang Islam serta persatuan diantara umat Islam, secara lahir bathin dalam menjalankan ajaran Islam bagi kepentingan kehidupan dunia akhirat.¹ ¹ Sidi Gazalba, Masjid : Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (hal 117) Irfan Wahyudi
3 1.2.2 Masjid Sebagai Tempat Ibadah Ibadah adalah manifestasi atau pernyataan pengabdian Muslim kepada Tuhan. Mengabdi kepada Tuhan dengan menaati perintahnya, meninggalkan larangannya seperti yang ditunjukkan oleh WahyuNya (Al Qur an) dan oleh utusannya (sunnah Rasul-Hadits). Ia adalah bentuk lahir agama, yang bersumber pada bentuk bathin. Jiwa Islam adalah Iman. Yang dimaksud Iman adalah yakin kepada Allah, Malaikat-Malaikat, Kitab-Kitab Suci, Rasul-Rasul Allah, yakin pada Hari Kemudian, dan qadar baik dan buruk berasal dari Allah.¹ Iman dilahirkan dari tauhid. Orang yang memiliki Iman dalam jiwanya menjadi Mu min. Iman yang pasif dalam jiwa digerakkan, dipraktekkan oleh Mu min dengan mengamalkan Arkanul Islam. Diucapkannyalah ikrar keyakinan, didirikannya shalat, dikerjakannya puasa, diberikannya zakat dan menunaikan ibadah Haji. Maka Mu min itu menjadi Muslim. Shalat sebagai ibadah dilakukan karena Allah, tetapi efeknya adalah untuk diri sendiri yaitu pembentukan taqwa dalam jiwa. Dengan azannya muadzin memanggil muslim datang ke masjid untuk shalat. Seluruh Muslim yang mendengar adzan itu wajib datang shalat berjamaah ke dalam masjid. Sekalipun ia buta, namun kewajiban itu tetap ada padanya (Muslim : 403). Wajiblah ia berusaha dengan cara bagaimanapun untuk hadir shalat berjamaah di dalam masjid. Disamping sebagai sarana ibadah bagi umat muslim, masjid juga dijadikan sebagai tempat bertemunya saudara sesama muslim yang lahir dari berbagai latar belakang suku, bangsa maupun negara, sehingga terbentuklah ikatan persaudaraan (ukhuwah) sesama muslim. Ikatan itu bukan berasal dari kebutuhan bersama dari warga kesatuan sosial itu, tapi ia adalah efek dari ibadah, yang memancar dari masjid. Oleh karena itu jelaslah kedudukan masjid tidak hanya sebatas sarana ibadah kepada Allah SWT, tetapi kepentingan shalat berjamaah di Masjid itu adalah untuk ikatan sosial yang teguh.² ¹ Sidi Gazalba, Masjid : Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (hal 17) ²Sidi Gazalba, Masjid : Pusat Ibadah dan Kebudayaan Islam (hal 150) Irfan Wahyudi
4 1.2.3 Tingkatan Masjid Dalam musyawarah Masjid daerah tingkat I DKI Jakarta pada tanggal 3-4 Agustus 1974 didasarkan beberapa pendekatan yaitu : jumlah penduduk muslim di lingkungan masjid berada; luas bangunan masjid; daya tampung yang dicapai masjid tersebut dan situasi tingkatan bentuk pemerintahan dari pusat sampai daerah, maka masjid dikelompokkan sebagai berikut : 1. Langgar/ Mushala Langgar dapat dikatakan masjid kecil (di Sumatera Barat disebut Surau), biasa terdapat dilingkungan perumahan atau pedesaan (RW). Karena lingkup pelayanannya di daerah perumahan umumnya maka langgar sudah dapat digunakan shalat jum at. Kapasitas langgar jamaah. Mushala merupakan tempat untuk beribadah yang dapat terletak di rumah tinggal maupun di tempat-tempat umum (kantor, perbelanjaan dan sebagainya). 2. Masjid biasa/ kampung Pengertiannya sama dengan langgar. 3. Masjid besar di Kelurahan/ Kecamatan Dalam hal ini sudah dapat mewakili kecamatan yang bersangkutan, karena masjid ini selain digunakan untuk menampung shalat jum at, juga dapat menampung shalat berjamaah pada hari besar (Idul Fitri/ Idul Adha). Masjid ini berkapasitas di antara jamaah. 4. Masjid Agung di Kabupaten/ Kotamadya Masjid ini merupakan masjid terbesar di Kabupaten/ Kotamadya sehingga bangunan masjid ini merupakan salah satu bangunan yang mendukung potensi kabupaten/ kotamadya. Karena bangunan masjid agung ini mempunyai ciri kedaerahan/ kekotaan, maka lingkup pelayanannya merata ke semua arah penjuru daerah/ kota. Kapasitasnya diatas 2000 jamaah. 5. Masjid Raya Masjid ini merupakan masjid terbesar di Wilayah Pemerintahan Tingkat I Provinsi dan menjadi kebanggaan rakyat ataupun pemerintah setempat. Karena sifatnya dan ciri kebanggaan tersebut, maka kapasitasnya meliputi jamaah atau lebih. Irfan Wahyudi
5 Yang terbesar dalam suatu negara disebut sebagai Masjid Negara. Di Indonesia adalah Masjid Istiqlal. Karena besar dan luasnya, penggunaan sehari-hari kurang menonjol. Biasanya digunakan pada hari-hari besar yang dikunjungi jamaah dari presiden hingga rakyat. 1.3 Tujuan Perancangan Barangsiapa mendirikan masjid karena Allah, maka Allah akan membuatkannya rumah di surga (HR Muslim : 324) Sebagaimana acuan Budaya Minangkabau selama ini, bahwa Masjid merupakan salah satu representasi dari pengalaman ABS-SBK, keberadaan masjid di Sumatera Barat tidak dapat dilepaskan dari akar budaya masyarakat Minangkabau itu sendiri. Dengan demikian, membangun masjid agung yang representatif yang mampu menampung berbagai macam aktivitas masyarakat Minangkabau baik itu sebagai tempat ibadah maupun sebagai tempat pengembangan kegiatan sosial budaya masyarakat Minangkabau di Kota Padang mempunyai dua sisi penting; sisi keagamaan serta adat dan budaya. Oleh karena itu, tiga institusi kemasyarakatan yang dimiliki masyarakat Minangkabau yang dikenal dengan istilah tali tigo sapilin yang terdiri dari Ninik Mamak, Alim Ulama, dan Cadiak Pandai, mempunyai peran yang strategis tidak saja dalam pembangunan fisiknya, tetapi terlebih utama adalah pemeliharaan dan pengembangan berbagai kegiatannya secara simultan. Masjid Agung Padang yang akan dibangun diharapkan menjadi sebuah masjid yang representatif, yang dapat memenuhi berbagai keperluan umat, baik sebagai sentra aktivitas keagamaan, adat dan budaya, kemaslahatan umat dan sekaligus kebanggaan masyarakat Sumatera Barat. Oleh karena itu Masjid Agung Padang diharapkan dapat mencerminkan penjabaran dan pengamalan dari filosofi adatnya ABS-SBK, keterpaduan ketiga institusi (tali tigo sapilin); Ninik Mamak, Alim Ulama dan Cadiak Pandai. Ninik Mamak adalah seorang laki-laki dari suatu kaum yang dijadikan pemimpin bagi kaumnya. Ia adalah orang yang dihormati dan diberikan gelar datuk. Alim Ulama adalah laki-laki di Minangkabau yang mengetahui tentang ilmu agama. Alim Ulama lah yang membimbing rohani untuk jalan ke akhirat karena adat di Minangkabau itu adat Islami. Sedangkan Cadiak Pandai dalam Minangkabau adalah orang terpelajar yang selalu mencari Irfan Wahyudi
6 kebenaran dan berusaha menegakkan kebenaran di tengah masyarakat, dapat memanfaatkan ilmunya untuk kemajuan masyarakat nagari. Disamping berbagai persyaratan tersebut diatas, pengurus harus mampu membiayai berbagai kegiatan dalam rangka merealisasikan kondisi ideal tersebut. Untuk tujuan tersebut sudah sepatutnyalah Masjid Agung Padang tersebut mempunyai sumber-sumber pemasukan yang tetap yang memungkinkan pengurus bekerja secara mandiri tanpa tergantung pada Pemerintah Daerah. Pengadaan kegiatan-kegiatan dan menyewakan fasilitas-fasilitas umum yang ada di kawasan Masjid merupakan salah satu cara untuk merealisasikan tujuan tersebut. Secara fisik, aktivitas dan pengelolaan Masjid Agung Padang ini haruslah mencerminkan nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakatnya, dapat merespon lingkungannya serta dapat menjadi kebanggaan masyarakat kota Padang khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya 1.4 Permasalahan Perancangan Masalah fungsi dan kegiatan Bagaimana menciptakan kawasan Masjid Agung Padang yang nyaman dari segi fungsi dan inklusif dalam pengertian dapat dikunjungi oleh berbagai lapisan masyarakat kota Padang khususnya dan Sumatera Barat pada umumnya. Bagaimana menciptakan kawasan Masjid Agung Padang yang mampu mewadahi seluruh aktivitas pengguna dan pengunjung dengan baik. Bagaimana menciptakan pola sirkulasi dan kegiatan pengunjung maupun pengguna yang baik agar terjadi harmonisasi antar ruang dan tidak mengganggu aktivitas ritual. Masalah bentuk Bentuk bangunan menggunakan konsep arsitektur Islam secara umum dengan mempertimbangkan karakteristik unsur-unsur kebudayaan Minangkabau yang termanifestasi melalui bentuk bangunannya dan konsep-konsep arsitekturnya. Perencanaan dan perancangan arsitektur Masjid Agung Padang yang berkarakter dan menjadi kebanggaan masyarakat kota Padang khusunya dan Sumatera Barat pada umumnya. Bentuk bangunan diupayakan merespon kondisi eksisting dan ramah lingkungan sesuai dengan konsep arsitektur islami. Irfan Wahyudi
7 Masalah suasana AR-40Z0 TUGAS AKHIR PERANCANGAN Bagaimana agar suasana yang tercipta melalui aktivitas sosial dan kultural tidak mengganggu aktivitas ibadah. Bagaimana agar kawasan Masjid Agung Padang ini dapat menjadi urban oase bagi masyarakat kota Padang di tengah hiruk-pikuk kota sehingga tempat ini menjadi hidup dengan aktivitas yang terjadi di dalamnya. 1.5 Pendekatan Perancangan Studi Literatur Studi literatur untuk mengetahui sejarah perkembangan kasus baik di daerah lokasi kasus maupun dengan membandingkan dengan kasus yang sama di daerah yang berbeda agar mampu menarik suatu perbandingan atau perbedaan antara kasus dengan dearah yang berbeda. Mengetahui dan mempelajari bagaimana corak suatu daerah mempengaruhi ciri khas arsitektur bangunannya. Mempelajari aspek-aspek teoritis berkaitan dengan tema baik melalui pustaka maupun referensi dari kasus serupa yang sudah ada sebelumnya untuk dipakai sebagai input dalam merumuskan suatu program ruang sesuai dengan tema perancangan Pengamatan Lapangan Mendapatkan informasi berupa data-data fisik berupa luas dan ukuran lahan dan bangunan maupun data-data non fisik berupa kondisi lingkungan, potensi lokasi dan halhal yang mempengaruhi perancangan. Mempelajari kondisi lapangan agar dapat menganalisis kesesuaian kondisi lahan dengan konsep dan tema rancangan karena tidak semua lokasi relevan dengan konsep dan tema rancangan Studi Banding Membuat suatu perbandingan akan kebutuhan atau aktivitas yang didapat melalui hasil penelaahan contoh-contoh Masjid Agung baik yang ada di Sumatera Barat sendiri maupun Masjid Agung di daerah-daerah lainnya atau kasus dengan tema dan kebutuhan Irfan Wahyudi
8 serta aktifitas yang akan ada di dalam perancangan Tugas Akhir. Studi banding dilakukan untuk membandingkan desain-desain yang ada kemudian mempelajari kelebihan dan kekurangannya sehingga diperoleh desain yang baik dan tepat. Melakukan perbandingan dengan contoh kasus dengan tema sejenis sehingga diketahui bagaimana perilaku mempengaruhi pola kegiatan kawasan Masjid Agung Padang. 1.6 Sistematika Laporan Bab I Pendahuluan Pendahuluan merupakan uraian tentang latar belakang, pemahaman judul dan tema, tujuan perancangan, permasalahan perancangan, pendekatan perancangan dan sistematika laporan. Bab II Data Awal Proyek Data Awal Proyek terdiri dari uraian tentang lokasi, peraturan dan standar yang digunakan, pemahaman tipologi bangunan, tinjauan teori yang berhubungan serta kriteria rancangan yaitu aspek yang harus dipenuhi dan nantinya akan dijadikan tolak ukur keberhasilan rancangan. Bab III Analisis Analisis berisi tentang analisis tapak, analisis kegiatan/ fungsional, analisis pemakai, analisis ruang dan bentuk, analisis struktur dan utilitas bangunan dan kebutuhan ruang. Bab IV Konsep Konsep merupakan uraian tentang ide awal/ conceptual ideas; konsep tapak : pengelompokan fungsi, pencapaian, sirkulasi luar bangunan, penataan massa, pembentukan ruang luar; konsep bangunan : selubung bangunan, material, penampilan bangunan, pola ruang, ruang dalam, arsitektur tropis; konsep struktur : sistem struktur, struktur vs arsitektur, detail konstuksi, cara membangun; dan konsep utilitas : drainase tapak, penyaluran air hujan, ventilasi/ pengkondisian udara, akustik, elektrikal, plumbing. Bab V Hasil Rancangan Hasil rancangan merupakan penjelasan penerapan konsep pada desain dan hal-hal yang menentukan hasil rancangan. Irfan Wahyudi
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Pemahaman Judul dan Tema
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkotaan dengan kompleksitas permasalahan yang ada di tambah laju urbanisasi yang mencapai 4,4% per tahun membuat kebutuhan perumahan di perkotaan semakin meningkat,
Lebih terperinciMASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MASJID RAYA SUMATERA BARAT PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR NEO VERNAKULAR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciISLAMIC CENTRE BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Namun dewasa ini, umat muslim di Indonesia telah mengalami penurunan dalam pemahaman agamanya, yang
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG PARIAMAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PADANG PARIAMAN NOMOR 03 TAHUN 2007 TENTANG KEWAJIBAN PANDAI MEMBACA AL-QUR'AN BAGI MURID SD, SISWA SMP, SMA DAN CALON PENGANTIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG
Lebih terperinciMASJID AGUNG PADANG LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 - TUGAS AKHIR PERANCANGAN / SKRIPSI SEMESTER I TAHUN 2007/ Oleh IRFAN WAHYUDI
LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 - TUGAS AKHIR PERANCANGAN / SKRIPSI SEMESTER I TAHUN 2007/ 2008 Oleh IRFAN WAHYUDI 152 02 029 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. agama mempunyai rumah ibadah masing-masing.
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mengakui adanya Tuhan. Hal ini tertulis pada butir sila pertama pancasila. Indonesia memiliki berbagai macam agama, namun hanya beberapa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN
LEMBARAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO TAHUN 2010 PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO NOMOR 4 TAHUN 2010 T E N T A N G PENDIDIKAN AL QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SAWAHLUNTO, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciMASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR MASJID JABALUL KHOIR PURWODADI SEBAGAI MASJID MODERN Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini berkembang pesat begitu juga dengan teknologi telepon selular yang semakin hari mengalami peningkatan yang cepat. Saat ini, penggunaan
Lebih terperinciMUSEUM DIRGANTARA AR 40Z0 - TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMESTER I 2007/2008. Oleh : Arvin Kustiawan
LAPORAN PERANCANGAN MUSEUM DIRGANTARA AR 40Z0 - TUGAS AKHIR PERANCANGAN ARSITEKTUR SEMESTER I 2007/2008 Oleh : Arvin Kustiawan 152 03 019 PROGRAM STUDI ARSITEKTUR SEKOLAH ARSITEKTUR, PERENCANAAN, DAN PENGEMBANGAN
Lebih terperinciSISTEM PEMERINTAHAN NAGARI DI MINANGKABAU SKRIPSI DISUSUN OLEH HENI MELIA SAFITRI
SISTEM PEMERINTAHAN NAGARI DI MINANGKABAU (Studi Pada Nagari Guguak VIII Koto Kabupaten Lima Puluh Kota Sumatera Barat) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial
Lebih terperinci2016 BANDUNG SPORTS CLUB
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Bandung sebagai salah satu kota besar di Indonesia, pada perkembangannya tergolong cukup pesat. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya populasi
Lebih terperinciTUGAS AKHIR (TKA 490) MASJID RAYA JOHOR ARSITEKTUR ISLAM
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kecamatan Medan Johor merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Medan yang sedang mengalami pertumbuhan penduduk yang sangat pesat. Kompleks perumahan, pemukiman, dan
Lebih terperinciBab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa
Bab 3 Peran Sentral Guru PAI Dalam Memberdayakan Sekolah Sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa Guru PAI berperan sangat sentral dalam memberdayakan sekolah sebagai Pusat Pembangunan Karakter Bangsa.
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Memakmurkan Masjid. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Marilah kita meningkatkan taqwa kita kepada Allah Azza wa Jalla. Taqwa yang juga menjadi wujud syukur kita kepada Allah atas segala nikmat yang telah dianugerahkannya
Lebih terperincimasjidlah Rasulullah membina generasi pertama Islam. Maka pertanyaan tentang keterlibatan masjid kampus dalam pusat perkembangan Islam, adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebuah bangunan bisa memiliki posisi sentral dalam mempengaruhi suatu peristiwa penting. Dalam skala individu hal itu bisa jadi karena bangunan tersebut menyimpan
Lebih terperinciISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL
P LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI SLAWI KABUPATEN TEGAL PENEKANAN DESAIN ARSITEKTUR MODERN FUNGSIONAL BERCIRIKAN ISLAMI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT
Menimbang: PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 2 TAHUN 2007 POKOK-POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT a. bahwa berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI C NOMOR 03
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA TAHUN 2003 NOMOR 06 SERI C NOMOR 03 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BULUKUMBA NOMOR 06 TAHUN 2003 TENTANG PANDAI BACA AL-QUR AN BAGI SISWA DAN CALON PENGANTIN DALAM KABUPATEN
Lebih terperinciBerpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah
Berpegang Teguh dengan Alquran dan Sunnah Khutbah Pertama:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.??????????????????????????
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem pendidikan nasional pada hakikatnya mencari nilai tambah melalui pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia atau kualitas manusia utuh jasmaniah rohaniah,
Lebih terperinciWALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN
WALIKOTA PAREPARE PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KOTA PAREPARE NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENDIDIKAN BACA TULIS AL-QUR AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR : 1 TAHUN 2003 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAWAHLUNTO/SIJUNJUNG NOMOR : 1 TAHUN 2003 TENTANG KEWAJIBAN PANDAI MEMBACA AL-QUR AN BAGI ANAK USIA SEKOLAH, KARYAWAN/KARYAWATI DAN CALON MEMPELAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemukiman kumuh di kota yang padat penduduk atau dikenal dengan istilah urban
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta sebagai ibu kota negara yang terus berkembang mengalami permasalahan dalam hal penyediaan hunian yang layak bagi warga masyarakatnya. Menurut data kependudukan,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG KEWAJIBAN PANDAI MEMBACA AL-QURAN BAGI ANAK SEKOLAH DAN CALON PENGANTIN
PERATURAN DAERAH KOTA PAYAKUMBUH NOMOR : 10 TAHUN 2008 TENTANG KEWAJIBAN PANDAI MEMBACA AL-QURAN BAGI ANAK SEKOLAH DAN CALON PENGANTIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAYAKUMBUH Menimbang :
Lebih terperinciMASJID BESAR KOTA SALATIGA
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (LP3A) MASJID BESAR KOTA SALATIGA Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur Disusun oleh : PRAYITNO L2B 604 101 Periode
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL
71 BAB IV ANALISIS BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MODEL PENDEKATAN ISLAMI DALAM PENANGANAN STUDENT DELINQUENCY KELAS VIII SMP N 04 CEPIRING KENDAL Sekolah merupakan institusi yang bertanggung jawab terhadap
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara yang mayoritas penduduknya beragama islam. Keadaan demikian sangat berpengaruh terhadap tata kehidupan masyarakatnya.. Pada UUD
Lebih terperinciISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI KABUPATEN DEMAK Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan oleh : UTTY RAKASIWI
Lebih terperinciBAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN. A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim
69 BAB III PENYAJIAN DATA LAPANGAN A. Gambaran Umum Majelis Ta lim Masjid Nur sa id 1. Sejarah berdirinya Majelis Ta lim Dengan berdirinya komplek Perumahan Villa Citra Bandar Lampung, terbentuklah PKK
Lebih terperinciMateri PAI. Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah. Oleh Yuliandre
Materi PAI Bab IX Meneladani Perjuangan Rasulullah Saw di Madinah Oleh Yuliandre Kompetensi Dasar 1. Memahami makna perjuangan dakwah Rasul saw di Madinah 2. Menganalisis faktor-faktor keberhasilan dakwah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama Allah yang kepada Nabi Muhammad SAW, dengan melalui wahyu Allah yang disampaikan oleh Malaikat jibril. Islam itu sendiri didirikan atas lima
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASAMAN BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2007 TENTANG PANDAI BACA TULIS HURUF AL- QUR AN BAGI MURID SD, SISWA, SLTP, SLTA, DAN CALON PENGANTEN BUPATI PASAMAN BARAT Menimbang : a. Bahwa
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I. Latar Belakang. Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Jakarta, ibukota negara sekaligus sebagai pusat ekonomi dan pusat pendidikan di negara kita, memiliki berbagai sarana dan prasarana penunjang kehidupan yang sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang. Lokasi Solo baru adalah daerah bagian selatan dan sebelah utara kota Surakarta jawa tengah untuk daerah ini bertepatan dengan kabupaten Sukoharjo daerah ini dulunya
Lebih terperinciBUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUPATI KABUPATEN OGAN ILIR PROVINSI SUMATERA SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN ILIR NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB BACA TULIS AL-QURAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN ILIR, Menimbang
Lebih terperinciSudirman Green Office
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan Sudirman merupakan kawasan perniagaan (bisnis) yang paling bergengsi dan berkembang pesat di Ibukota Jakarta. Lokasi di pusat kota menjadikannya sangat strategis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Islam adalah satu-satunya agama yang sempurna yang mengatur seluruh sendi kehidupan manusia termasuk masalah ekonomi. Kegiatan perekonomian manusia diatur dalam prinsip
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang, hal itu dapat terlihat dari pertumbuhan didunia teknologi, ekonomi, yang begitu pesat khususnya di daerah perkotaan. Tidak terkecuali
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gbr.1 Peta Jalur Sutra (Silk Road)
BAB I PENDAHULUAN Agama Islam di Indonesia merupakan agama terbesar di dunia dengan jumlah penduduknya sekitar 80%. Dalam teori Arabia, mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia datang langsung dari
Lebih terperinciPersatuan Dalam al-quran dan Sunnah
Persatuan Dalam al-quran dan Sunnah Umat Islam di seluruh penjuru dunia bersuka cita menyambut maulid Nabi Muhammad Saw pada bulan Rabiul Awal. Muslim Sunni merayakan hari kelahiran Rasulullah pada tanggal
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. memudahkan seorang perancang dalam mengembangkan ide rancangannya.
BAB III METODE PERANCANGAN Perancangan dalam konteks arsitektur adalah sebuah usaha untuk mengubah keadaan semula menjadi keadaan yang lebih baik di masa yang akan datang. Dalam proses perancangan tersebut,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perempuan adalah perempuan-perempuan Anshar, rasa malu tidak menghalangi mereka untuk mendalami agama.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Islam melihat adanya kewajiban untuk memperbaiki dan mentarbiyah akhlak perempuan dengan keutamaan-keutamaan dan kesempurnaan sejak dini. Islam juga menganjurkan para
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I. 1. Latar Belakang. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk
BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar. Dengan populasi penduduk melebihi 200 juta penduduk, bangsa Indonesia terdiri dari multi ras, etnis, kultur, dan agama.
Lebih terperinciTauhid untuk Anak. Tingkat 1. Oleh: Dr. Saleh As-Saleh. Alih bahasa: Ummu Abdullah. Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary. Desain Sampul: Ummu Zaidaan
Tauhid untuk Anak Tingkat 1 Oleh: Dr. Saleh As-Saleh Alih bahasa: Ummu Abdullah Muraja ah: Andy AbuThalib Al-Atsary Desain Sampul: Ummu Zaidaan Sumber: www.understand-islam.net Disebarluaskan melalui:
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT,
PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2007 TENTANG PENDIDIKAN AL-QUR'AN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang : a. bahwa AI-Qur'an adalah kitab suci yang
Lebih terperinci1.1 MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN
BAB I LATAR BELAKANG Indonesia terletak pada koordinat 6 0 LU 11 0 08LS dan 95 0 BB 141 0 45 BT serta terletak diantara benua Asia dan benua Australia, yang mana di lalui garis khatulistiwa yang kaya akan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama samawi terakhir. Berdasarkan tinjauan historis, ia merupakan agama penutup, sekaligus sebagai penyempurna agama samawi terdahulu. Sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. komunitas masyarakat matrilineal paling besar di dunia (Kato, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Minangkabau merupakan satu-satunya budaya yang menganut sistem kekerabatan matrilineal di Indonesia. Masyarakat Minangkabau merupakan komunitas masyarakat matrilineal
Lebih terperinciMEDAN TRADITIONAL HANDICRAFT CENTER (ARSITEKTUR METAFORA)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki berbagai ragam budaya yang dilatarbelakangi suku-suku dari daerah setempat. Ragam budaya tersebut memiliki ciri khas masing-masing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar tradisional merupakan salah satu tempat untuk melakukan transaksi jual beli dengan masih menggunakan sistem secara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah ini dengan sendirinya menimbulkan pergesekan- pergesekan. kepentingan yang dapat menimbulkan permasalahan tanah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tanah merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia, oleh karenanya manusia tidak bisa terlepas dari tanah. Tanah sangat dibutuhkan oleh setiap
Lebih terperinciAR 40Z0 Laporan Tugas Akhir Rusunami Kelurahan Lebak Siliwangi Bandung BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rumah susun ini dirancang di Kelurahan Lebak Siliwangi atau Jalan Tamansari (lihat Gambar 1 dan 2) karena menurut tahapan pengembangan prasarana perumahan dan permukiman
Lebih terperinciGUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT, Menimbang: a. bahwa nagari sebagai kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Permasalahan Isu Perkembangan Properti di DIY
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan 1.1.1 Isu Perkembangan Properti di DIY Jogjakarta semakin istimewa. Kekuatan brand Jogja di industri properti merupakan salah satu kota atau daerah paling
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. ide yang mendasari dilakukannya perancangan tersebut, hingga konsep rancangan
BAB III METODE PERANCANGAN Sebelum menuju pada sebuah output perancangan berupa hasil rancangan Pondok Pesantren Enterpreneur, harus melalui beberapa tahap terlebih dahulu. Tahap-tahap tersebut sebagai
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG
77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam
Lebih terperinciBUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT
BUPATI SUMBAWA BARAT PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA BARAT NOMOR 22 TAHUN 2016 TENTANG GERAKAN MASYARAKAT MENGAJI Mengingat : a. bahwa Al-Qur an merupakan kitab suci yang diturunkan
Lebih terperinciMILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Agama Kristen merupakan salah satu agama yang berkembang di Indonesia. Perkembangan agama Kristen dapat kita lihat dari pertumbuhan gereja-gereja yang semakin banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama dakwah yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. memiliki prinsip rahmatan lil alamin. Agama yang mengatur kehidupan manusia secara keseluruhan, detail
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa, telah dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang bertujuan untuk menunjang proses perancangan selanjutnya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejarah, dan keunikan lainnya. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan kota Jam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bukittinggi merupakan sebuah kota yang berhawa sejuk di Sumatera Barat yang memiliki 3 kecamatan dengan 24 kelurahan. Bukittinggi dikenal juga dengan kota wisata karena
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dengan objek perancangan. Kerangka rancangan yang digunakan dalam proses
BAB III METODE PERANCANGAN Secara umum kajian perancangan dalam tugas ini, merupakan paparan dari langkah-langkah dalam proses merancang. Sedangkan analisis data dilakukan dengan metode berdasarkan logika,
Lebih terperinciLANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG
LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR ISLAMIC CENTRE DI MALANG Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Diajukan Oleh : HASAN AL HAMID L2B 097
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Interior Peningkatan kualitas hidup suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya, hal tersebut dapat dikembangkan melalui pendidikan. Pendidikan
Lebih terperinciUniversitas Sumatera Utara
1.1. LATAR BELAKANG Indonesia sebagai negara kepulauan yang terbesar dengan kedudukan geopolitis yang strategis dikarunia Tuhan keanekaragaman kekayaan alam dan budaya yang istimewa, yang menjadi sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari jajaran ribuan pulau yang mempunyai masyarakat plural dimana memiliki bermacam-macam budaya, suku bangsa, dan agama.
Lebih terperinciBab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat
Bab 4 Belajar Mendirikan Shalat Berlatih Akhlak Mulia Membangun Kesejahteraan Umat Al Qur an merupakan petunjuk dari Allah Swt bagi makhluknya, jin dan manusia, yang harus diikuti sebagai pedoman dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bangsa Indonesia adalah bangsa dengan masyarakatnya yang Pluralistic mempunyai berbagai macam bentuk dan variasi dari kesenian budaya. Warisan kebudayaan tersebut harus
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan
BAB III METODE PERANCANGAN Metode perancangan yang digunakan dalam Perancangan Pusat Pengembangan Seni Rupa Kontemporer di Kota Malang ini menggunakan berbagai penelitian dan juga pengumpulan data dari
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap orang beragama memiliki kepercayaan kepada sesuatu di luar diri namun di sadari keberadaannya, yaitu Tuhan. Dalam Islam, cara umatnya berkomunikasi dengan Allah
Lebih terperinciAPARTEMEN DI GEDEBAGE
APARTEMEN DI GEDEBAGE LAPORAN PERANCANGAN AR 40Z0 STUDIO TUGAS AKHIR SEMESTER II TAHUN 2007/2008 Sebagai Sebagian Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Teknik Arsitektur Oleh : FERI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2000 TENTANG
PERATURAN DAERAH PROPINSI SUMATERA BARAT NOMOR : 9 TAHUN 2000 TENTANG KETENTUAN POKOK PEMERINTAHAN NAGARI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA BARAT Menimbang : a. bahwa perubahan paradigma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik sudah diakui masyarakat internasional sebagai warisan budaya Indonesia. Selain sebagai karya kreatif yang sudah berkembang sejak jaman dahulu serta sebagai hasil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian dan pembangunan di Indonesia yang didukung kegiatan di sektor industri sebagian besar terkonsentrasi di daerah perkotaan yang struktur dan infrastrukturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari. penyesuaian diri dengan pengalaman hidupnya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perilaku manusia dalam perspektif Al-Qur an merupakan wujud dari kepribadian yang sebenarnya. 1 Perilaku manusia dapat dikatakan sebagai perwujudan dari kepribadiannya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Indonesia adalah negara dengan jumlah penganut agama Islam terbesar didunia. Dengan perkiraan 90% dari jumlah total penduduk Indonesia. Islam telah lama mewarnai perjalanan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Untuk lebih memahami pengertian dari judul diatas tersebut maka perlu diuraikan satu persatu terlebih dahulu pengertian dari masing-masing kata yang menyusun judul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG Berhaji merupakan salah satu rukun Islam yang ke-5. Hal ini mewajibkan umat Islam untuk wajib menjalankannya apabila mereka telah benar-benar mampu. Jumlah penduduk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Informasi yang dibutuhkan manusia begitu banyak dan tidak dapat dipisahkan dari keseharian kehidupan. Akan tetapi, pada kenyataannya, tidak semua masyarakat di Indonesia
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. masjid yang didirikan di Indonesia. Masjid telah menjadi salah satu bangunan. atau RW, instansi pendidikan, dan instansi pemerintahan.
53 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Masjid merupakan salah satu bangunan yang penting dalam agama Islam. Selain fungsi utamanya sebagai tempat ibadah, masjid juga digunakan sebagai tempat kegiatan umat Islam
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002. Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI
RANCANGAN PERATURAN NAGARI SITUJUAH GADANG Nomor: 03/NSG/2002 Tentang BENTUK PARTISIPASI ANAK NAGARI DALAM PEMBANGUNAN NAGARI Menimbang : a. bahwa modal dasar pembangunan Nagari yang tumbuh dan berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan berbagai sektor kehidupan yang diiringi dengan pesatnya perkembangan pariwisata dan persaingan global, serta kemajuan teknologi menuntut kesiapan Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah ibadah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perencanaan Masjid Dengan Konsep Eco Desain Di Kota Surakarta
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Pengertian Judul Perencanaan Masjid Dengan Konsep Eco Desain Di Kota Surakarta Untuk menjabarkan mengenai pengertian judul di atas maka kalimat judul dapat diuraikan berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan mencapai 60% per tahun (Halim, 2012). ini menurut Tajuddin M. Rasdi dalam bukunya Rekabentuk Masjid Sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia. Pertumbuhan penduduk muslimnya yang pesat berpengaruh terhadap jumlah masjid di Indonesia yang
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. pengumpulan data, analisis, dan proses sintesis atau konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Pada perancangan hotel resort dalam seminar ini merupakan kajian berupa penjelasan dari proses perancangan yang disertai dengan teori-teori dan data-data yang didapat dari studi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Latarbelakang Pengadaan Proyek
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang 1.1.1 Latarbelakang Pengadaan Proyek Indonesia adalah negara kesatuan yang terdiri dari jajaran ribuan pulau yang mempunyai masyarakat plural dimana memiliki bermacam-macam
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 8 TAHUN 2013
1 LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 8 Tahun 2013 SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG BACA TULIS AL-QUR'AN BAGI MURID MUSLIM SD, SMP, DAN SMA/SMK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciTanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam
Tanda-Tanda Cinta Nabi Shallallaahu 'Alaihi wa Sallam Kewajiban cinta kepada Rasul shallallahu alaihi wa salam, kenapa harus cinta Rasul shallallahu alaihi wa salam?, apa tanda-tanda cinta Rasul shallallahu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda-beda dalam menciptakan pakaian itulah yang disebut mode.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pakaian merupakan salah satu kebutuhan manusia yang paling mendasar. Pada mulanya pakaian/busana hanya dipakai sekedar untuk menutupi tubuh manusia, bahan yang digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RUMAH SAKIT UMUM TARUTUNG [Pick the date] 1.8. Latar Belakang. ARSITEKTUR FUNGSIONAL Page 11
BAB I PENDAHULUAN 1.8. Latar Belakang Dalam upaya untuk meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, maka salah satu persyaratan yang harus dipenuhi adalah tersedianya sarana penunjang kesehatan yang lengkap.
Lebih terperinciyuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan
HADITS KEDUA 4 Arti Hadits / : Dari Umar r.a. juga dia berkata : Ketika kami dudukduduk di sisi Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan baju
Lebih terperinciPendidikan Agama Islam
Pendidikan Agama Islam Modul ke: 02Fakultas Ekonomi dan Bisnis Pokok Bahasan : SUMBER AJARAN ISLAM Dr. Achmad Jamil, M.Si Program Studi S1 Manajemen AL QUR AN. Secara etimologi Alquran berasal dari kata
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2008 T E N T A N G NAGARI
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR NOMOR 4 TAHUN 2008 T E N T A N G NAGARI PEMERINTAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2008 Nomor 2 LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masjid adalah sebagai pusat kegiatan keagamaan dan keberadaannya tersebar di berbagai pemukiman masyarakat muslim, maka masjid adalah menjadi institusi terpenting
Lebih terperinci[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN TENTANG JUMAT KHUSYU. [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda.
[2013] PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG JUMAT KHUSYU [salinan] Pemerintah Kabupaten Bima Bagian Hukum Setda. Bima PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG JUM
Lebih terperinciKhutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1
Bersama Dakwah 1 KHUTBAH PERTAMA.. * Jamaah Jum at yang dirahmati Allah, Hari demi hari kita lalui, hingga kita bertemu dengan Jum'at kembali. Sebuah hari yang agung, sayyidul ayyam, yang penuh dengan
Lebih terperinciBELAWAN INTERNATIONAL PORT PASSANGER TERMINAL 2012 BAB I. PENDAHULUAN
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Medan dewasa ini merupakan salah satu kota metropolitan di Indonesia yang mengalami perkembangan dan peningkatan di segala aspek kehidupan, mencakup bagian dari
Lebih terperinci