BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG)"

Transkripsi

1 BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) ANNA RAHMAWATI FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

2 NOTA PEMBIMBING Lamp : 5 (lima) eksemplar Hal : Persetujuan Naskah Skripsi Kepada Yth. Bapak Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang Assalamualaikum Wr. Wb. Setelah membaca, mengadakan koreksi dan perbaikan sebagaimana mestinya, maka kami menyatakan bahwa skripsi saudari: Nama : Anna Rahmawati NIM : Jurusan : Dakwah /BPI Judul Skripsi : BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG) Dengan ini telah saya setujui dan mohon agar segera diujikan. Demikian atas perhatiannya diucapkan terima kasih. Wassalamu alaikum Wr. Wb. Bidang Substansi Materi, Semarang, Juni 2012 Pembimbing, Bidang Metodologi & Tatatulis, Dra. Maryatul Qibtiyah, M.Pd H. Sattar S Ag, M.Pd NIP NIP ii

3 SKRIPSI BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG) Disusun oleh ANNA RAHMAWATI telah dipertahankan di depan Dewan Penguji pada tanggal: 25 Juni 2012 dan dinyatakan telah lulus memenuhi sarat Susunan Dewan Penguji, Penguji I, Penguji, Penguji II, Drs. H. Ahmad Anas, M.Ag Prof. Dr. Hj. Ismawati, M.Ag NIP NIP Penguji III Penguji IV, Drs. H. Djasadi M.Pd Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si. NIP NIP Bidang Substansi Materi, Pembimbing, Bidang Metodologi & Tatatulis, Dra. Maryatul Qibtiyah, M.Pd H. Sattar S Ag, M.Pd NIP NIP iii

4 PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri dan di dalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi di lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya dijelaskan di dalam tulisan dan daftar pustaka Semarang, 21 Mei 2012 Tanda tangan, ANNA RAHMAWATI NIM: iv

5 MOTTO Artinya : Alif laam miim. Kitab al-qur an ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang kami anugerahkan kepada mereka (QS. 2: 1-3) (Depag RI,1978: 8). v

6 PERSEMBAHAN Karya ini aku dedikasikan untuk orang-orang terkasih dalam lingkar kehidupanku. Orang tuaku tercinta yang ada dipersinggahan abadi,abah abdul djabar, ibu dariyati Pak lek dan bulek yg menjadi orang tua angkatku Suamiku Mochammad irfandi,st serta putriku tercinta Zhafira kalila irfana Kakaku dan adikku terima kasih untuk motivasinya. Para sahabatku, yang tidak dapat kusebutkan satu persatu, teman-teman seperjuangan angkatan 2005 (khususnya BPI 2005). Penulis vi

7 ABSTRAK Penelitian ini berjudul: Bimbingan Orang Tua terhadap Anak dalam Memotivasi Pengamalan Shalat Lima Waktu (Murid di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang). Latar belakang penelitian ini, bahwa dalam agama Islam, shalat bukan saja sebagai salah satu unsur agama Islam sebagaimana amalan-amalan yang lain, akan tetapi merupakan amalan yang pertama kali dihisab. Kenyataan menunjukkan adanya sejumlah siswa SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang yang meninggalkan shalat lima waktu, jika ada yang mengerjakan itupun karena mendapat imbalan dari kawannya. Jadi belum ada kesadaran tentang arti pentingnya shalat lima waktu. Padahal orang tua selalu memberikan bimbingan pada anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu. Masalahnya, bagaimana bimbingan orang tua terhadap anak di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang? Bagaimana relevansi bimbingan orang tua terhadap anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang? Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Data primer dalam penelitian ini adalah anak, orang tua, kepala sekolah dan guru. Sebagai data sekunder berupa buku buku yang ada relevansinya dengan kajian penelitian. Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel peserta didik yang berasal dari kelas IV, V dan kelas VI berjumlah 6 orang peserta didik, dimana peserta didik tersebut peneliti anggap mampu dijadikan sebagai responden. Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitan ini adalah pertama: field research atau penelitian lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) bimbingan orang tua terhadap anak di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab.Rembang dengan segala bentuknya namun, bimbingan yang di lakukan orang tua lebih bersifat menekan dan represif sehingga pengaruh terhadap keadaran anak untuk mengerjakan shalat lima waktu tidak bersifat permanen, karena pada saat tidak ada tekanan anak bisa dengan leluasa meninggalkan shalat. 2) Orang tua adalah lingkungan belajar terdekat anak pada saat mereka tinggal di rumah lemahnya tekanan orang tua dalam mengerjakan shalat menjadi faktor yang sangat dominan dalam membangun kesadaran anak SDN Bogorejo kec Sedan kab Rembang untuk mengrjakan shalat lima waktu. vii

8 KATA PENGANTAR Assalamu'alaikum Wr. Wb. Segala puji bagi Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang yang senantiasa telah menganugerahkan rahmat, dan hidayah-nya kepada penulis dalam rangka menyelesaikan karya skripsi dengan judul BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG)". Karya skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) bidang jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam di Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Shalawat serta salam semoga selalu terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya, para sahabatnya, dan orang-orang yang mengikuti jejak perjuangannya. Dalam penyusunan skripsi ini penulis merasa bersyukur atas bantuan dan dorongan, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi penulis dengan baik. Oleh karena itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada yang terhormat: 1. Bapak Rektor IAIN Walisongo, yang telah memimpin lembaga tersebut dengan baik 2. Bapak Dr. Muhammad Sulthon, M. Ag. selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. 3. Ibu Dra. Maryatul Qibtiyah, M.Pd selaku Dosen pembimbing I dan Bapak H. Abdul Sattar S Ag, M.Pd selaku Dosen pembimbing II yang telah berkenan membimbing dengan keikhlasan dan kebijaksanaannya meluangkan waktu, waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan pengarahan-pengarahan hingga terselesaikannya skripsi ini. viii

9 4. Seluruh dosen, staf dan karyawan di lingkungan civitas akademik Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang yang telah memberikan pelayanan yang baik serta membantu kelancaran penulisan skripsi ini. 5. Kepala perpustakaan IAIN Walisongo Semarang serta pengelola perpustakaan Fakultas Dakwah yang telah memberikan pelayanan kepustakaan dengan baik. 6. Bapak dan Ibu yang tercinta, kakak dan adikku. 7. Teman-temanku mahasiswa IAIN Walisongo Semarang, khususnya kepada mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Walisongo Semarang. Terutama ditujukan kepada teman-temanku di jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam. Pada akhirnya penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum mencapai kesempurnaan yang ideal dalam arti sebenarnya, namun penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi para pembaca pada umumnya. Nasrun Minallah Wafathun Qorieb Wassalamu'alaikum Wr. Wb. Penulis ix

10 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN NOTA PEMBIMBING... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN PERNYATAAN... iv HALAMAN MOTTO... v HALAMAN PERSEMBAHAN... vi ABSTRAK... vii HALAMAN KATA PENGANTAR... viii HALAMAN DAFTAR ISI... x BAB I : PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penelitian Tinjauan Pustaka Metodologi Penelitian Sistematika Penulisan BAB II : BIMBINGAN, MOTIVASI, DAN SHALAT 2.1. Bimbingan Orang Tua terhadap Anak Pengertian Bimbingan Orang Tua Pengertian Anak dan Perkembangannya Motivasi Pengertian Motivasi Tujuan Motivasi dan Macam-Macamnya Shalat Pengertian Shalat Shalat sebagai Tiang Agama x

11 BAB III: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Profil SDN Bogorejo Kec. Sedan Kab. Rembang Tahun Ajaran 2010/ Deskripsi Bimbingan Orang Tua terhadap Anak dalam Memotivasi Pengamalan Shalat Lima Waktu B. Pembahasan Analisis Bimbingan Orang Tua terhadap Anak dalam Memotivasi Pengamalan Shalat Lima Waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang Relevansi Bimbingan Orang Tua terhadap Anak dalam Memotivasi Pengamalan Shalat Lima Waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang BAB IV: PENUTUP 4.1. Kesimpulan Saran-Saran Penutup DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP xi

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Shalat lima waktu merupakan latihan pembinaan disiplin pribadi. untuk secara teratur dan terus menerus melaksanakannya pada waktu yang ditentukan dan sesuai dengan rukunnya sehingga akan terbentuk kedisiplinan pada diri individu tersebut (Daradjat, 1996: 37) Sabda Rasulullah Saw: Artinya: Telah mengabarkan kepada kami dari Ubaidillah bin Muadz al-'anbary dari Bapakku dari Syu'bah dari al-walid bin Al- 'Aizar, beliau mendengar Abu asy Syaibani berkata: pemilik rumah ini (seraya menunjuk rumah Abdullah) menceritakan kepadaku: "Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw: "Amal manakah yang paling disukai Allah?" Rasulullah Saw bersabda: shalat pada waktunya. Aku bertanya lagi: kemudian apa? Rasulullah Saw menjawab: kemudian berbakti kepada kedua orang tua. Aku bertanya sekali lagi: kemudian apa? Beliau menjawab: kemudian berjuang di jalan Allah (HR. Muslim) (Muslim, tth: 63). Banyak ayat al-qur an yang berisi perintah untuk mengerjakan shalat, seperti: dalam Surat (2) al-baqarah, ayat 110 dan dalam Surat (4) an-nisa, ayat 103. Perintah untuk mengerjakan shalat, tidak terbatas pada keadaan- 1

13 2 keadaan tertentu, seperti pada waktu badan sehat saja, situasi aman, tidak sedang bepergian dan sebagainya; melainkan dalam keadaan bagaimanapun orang itu tetap dituntut untuk mengerjakannya. Hal ini ditegaskan dalam al- Qur an Surat (2) al-baqarah, ayat 238 dan dalam al-qur an Surat (2) al- Baqarah, ayat 239 dan Surat (4) an-nisa, ayat 101. Hanya saja dalam keadaan-keadaan tertentu diberi keringanan-keringanan dalam melaksanakannya, seperti dibolehkan meringkas (qashar), mengumpulkan (jama') dan keringanan-keringanan yang lain. Melihat begitu ketatnya perintah untuk mengerjakan shalat, maka hal ini menunjukkan bahwa shalat mempunyai kedudukan yang sangat penting bagi seorang muslim. Dalam al-qur an Surat (2) al-baqarah, ayat 1 sampai dengan 3, diterangkan bahwa shalat adalah salah satu indikator orang yang bertaqwa, dengan kata lain shalat adalah salah satu unsur pembentuk manusia yang bertaqwa kepada Allah SWT. Artinya : Alif laam miim. Kitab al-qur an ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertaqwa. Yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan sebagian rizki yang kami anugerahkan kepada mereka (QS. 2: 1-3) (Depag RI,1978: 8). Dalam agama Islam, shalat bukan saja sebagai salah satu unsur agama Islam sebagaimana amalan-amalan yang lain, akan tetapi merupakan amalan yang pertama kali dihisab. Karena itu kedudukannya demikian penting dalam

14 3 agama, maka shalat menjadi tempat bertumpu dan bergantung bagi amalanamalan yang lain, yang karenanya jika shalat seseorang itu rusak maka menurut agama Islam rusaklah seluruh amalannya, dan sebaliknya jika shalatnya itu baik, maka baik pula seluruh amalannya. Di antara ibadah Islam, shalatlah yang membawa manusia terdekat kepada Allah SWT. Di dalamnya terdapat dialog antara manusia dengan Allah SWT dan dialog berlaku antara dua pihak yang saling berhadapan (Nasution, 1985: 37). Keterangan di atas menunjukkan pentingnya menunaikan shalat lima waktu, karena itu sangat diperlukan bimbingan orang tua terhadap anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu terutama sejak anak masih kecil. Pembinaan mental seseorang sejak ia kecil, semua pengamalan yang dilalui, baik yang disadari atau tidak, ikut menjadi unsur-unsur yang menyatu dalam kepribadian seseorang. Di antara unsur-unsur terpenting yang akan menentukan corak kepribadian seseorang di kemudian hari adalah nilai-nilai yang diambil dari orang tua. Nilai-nilai yang dimaksud adalah nilai-nilai agama, moral dan sosial (Daradjat, 1985: 90). Shalat itu menumbuhkan kesadaran manusia terhadap kesempurnaan dan kelebihan Tuhan, menambah kesadarannya bahwa kebesaran, kekuasaan dan kekayaan yang ada pada manusia hanyalah laksana debu yang amat kecil di dalam udara yang luas ini. Selain dari itu, manusia sadar atas kecintaan dan kasih sayang (rahman dan rahim) Ilahi kepada hamba-nya. Fenomena yang ada sekarang, banyak orang yang tidak menunaikan shalat, bahkan banyak yang mengabaikan shalat karena mereka tidak mengetahui dan kurang

15 4 meyakini akan pentingnya shalat serta hikmah yang terkandung dalam shalat itu sendiri. Fenomena secara umum ini menjadi salah satu problem dakwah. Dari sinilah arti pentingnya dakwah, dengan dakwah perilaku dan qalbu setiap insan dapat berubah dari sifat mengabaikan waktu dalam shalat berganti dengan semangat dalam waktu menunaikan shalat. Hal ini hanya bisa dirasakan dari siraman dakwah itu. Itulah sebabnya, Umary (1980: 52) merumuskan bahwa dakwah adalah mengajak orang kepada kebenaran, mengerjakan perintah, menjauhi larangan agar memperoleh kebahagiaan di masa sekarang dan yang akan datang. Sejalan dengan itu, Sanusi (1980: 11) menyatakan, dakwah adalah usaha-usaha perbaikan dan pembangunan masyarakat, memperbaiki kerusakan-kerusakan, melenyapkan kebatilan, kemaksiatan dan ketidak wajaran dalam masyarakat. Dengan demikian, dakwah berarti memperjuangkan yang ma'ruf atas yang munkar, memenangkan yang hak atas yang batil. Esensi dakwah adalah terletak pada ajakan, dorongan (motivasi), rangsangan serta bimbingan terhadap orang lain untuk menerima ajaran agama dengan penuh kesadaran demi untuk keuntungan pribadinya sendiri, bukan untuk kepentingan juru dakwah/juru penerang (Arifin, 2000: 6). Dalam pengertian yang integralistik, dakwah merupakan suatu proses yang berkesinambungan yang ditangani oleh para pengemban dakwah untuk mengubah sasaran dakwah agar bersedia masuk ke jalan Allah, dan secara bertahap menuju perikehidupan yang Islami (Hafidhuddin, 2000: 77). Dakwah

16 5 adalah setiap usaha rekonstruksi masyarakat yang masih mengandung unsurunsur jahili agar menjadi masyarakat yang Islami (Rais, 1999: 25). Oleh karena itu Abu Zahrah menegaskan bahwa dakwah Islamiah itu diawali dengan amr ma'ruf dan nahy munkar, maka tidak ada penafsiran logis lain lagi mengenai makna amr ma'ruf kecuali mengesakan Allah secara sempurna, yakni mengesakan pada zat sifat-nya (Zahrah, 1994: 32). Lebih jauh dari itu, pada hakikatnya dakwah Islam merupakan aktualisasi imani (teologis) yang dimanifestasikan dalam suatu sistem kegiatan manusia beriman dalam bidang kemasyarakatan yang dilaksanakan secara teratur untuk mempengaruhi cara merasa, berpikir, bersikap dan bertindak manusia pada dataran kenyataan individual dan sosio kultural dalam rangka mengusahakan terwujudnya ajaran Islam dalam semua segi kehidupan dengan menggunakan cara tertentu (Achmad, 1983: 2). Keaneka ragaman pendapat para ahli seperti tersebut di atas meskipun terdapat kesamaan ataupun perbedaan-perbedaan namun bila dikaji dan disimpulkan bahwa dakwah mencerminkan hal-hal seperti berikut: 1. Dakwah adalah suatu usaha atau proses yang diselenggarakan dengan sadar dan terencana; 2. Usaha yang dilakukan adalah mengajak umat manusia ke jalan Allah, memperbaiki situasi yang lebih baik (dakwah bersifat pembinaan dan pengembangan) 3. Usaha tersebut dilakukan dalam rangka mencapai tujuan tertentu, yakni hidup bahagia sejahtera di dunia ataupun di akhirat (Syukir, 1983: 21).

17 6 Fenomena secara khusus seperti yang terjadi pada siswa SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang yang sering sekali didapati siswa yang mengabaikan shalat lima waktu. Mereka beranggapan bahwa shalat merupakan sesuatu pekerjaan yang tidak terlalu penting, sehingga banyak anak-anak yang malas dalam mengerjakan shalat lima waktu, padahal shalat itu adalah merupakan suatu kewajiban setiap mukmin dan sudah menjadi peraturan di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang (wawancara dengan Bapak Zaeni, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Bogorejo). Banyak siswa SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang yang meninggalkan shalat lima waktu, jika ada yang mengerjakan itupun karena mendapat imbalan dari kawannya. Jadi belum ada kesadaran tentang arti pentingnya shalat lima waktu. Padahal orang tua selalu memberikan bimbingan pada anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu. Masalahnya, bagaimana orang tua dalam membimbing anak dan apa yang menjadi hambatan orang tua dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang. Berdasarkan keterangan di atas, adanya bimbingan orang tua, seharusnya anak termotivasi mengamalkan shalat lima waktu, namun kenyataannya tidak mengamalkan. Dalam penelitian pendahuluan, didapatkan keterangan dari anak dan kepala sekolah SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang bahwa ternyata orang tua dalam membimbing anak bersikap keras dan tidak mendidik seperti sering memukul, bersikap baik jika ada tetangga yang memergoki; tapi bila

18 7 tetangga dan masyarakat tidak tahu, orang tua kembali bersikap keras kepada anak (Wawancara dengan Bapak Zaeni, S.Pd., Kepala Sekolah SDN Bogorejo). Berdasarkan yang dipaparkan di atas, maka peneliti terdorong untuk mengadakan penelitian dengan judul: Bimbingan Orang Tua terhadap Anak dalam Memotivasi Pengamalan Shalat Lima Waktu (Murid di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang penulis kemukakan di atas maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah.1.1. Bagaimana bimbingan orang tua terhadap anak di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang?.1.2. Bagaimana relevansi bimbingan orang tua terhadap anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang? 1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui bimbingan orang tua terhadap anak di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang 2. Untuk mengetahui relevansi bimbingan orang tua dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang

19 Manfaat Hasil Penelitian 1. Secara Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu menambah khasanah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan bimbingan orang tua terhadap anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu. Memperluas cakrawala pengetahuan tentang bimbingan bagi peneliti khususnya dan mahasiswa Fakultas Dakwah pada umumnya. 2. Secara Praktis Penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi para orang tua dan para guru SDN Bogorejo dalam memotivasi anak agar memiliki kesadaran menunaikan shalat lima waktu. 1.4 Tinjauan Pustaka Pertama, skripsi yang berjudul Pengaruh Bimbingan Keagamaan terhadap Perilaku Keagamaan Santri TPA Al-Huda di Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang Oleh Cahyaningsih (2004). Dalam penelitian ini dijelaskan bahwa bimbingan keagamaan yang dilakukan dengan berbagai cara di TPA Al-Huda misalnya keteladanan pemberian pelatihan atau pembiasaan untuk mempraktekkan shalat, berdoa, membaca Al-Qur an dan lain sebagainya. Hal ini merupakan salah satu metode untuk memperkenalkan ajaran agama Islam pada diri anak. Metode ini sangat baik bagi anak karena masa anak adalah masa dimana sifat rasa ingin tahunya begitu tinggi sehingga mendorong dia untuk mengimitasi (meniru) ucapan dan perbuatan orang lain.

20 9 Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yusriyah (2004) yang berjudul Efektifitas Bimbingan Keagamaan terhadap Perubahan Akhlak pada Santri Pimpinan K.H. Amin Budi Harjono. Pada penelitian ini mengemukakan tentang upaya merubah akhlak santri menjadi akhlakul karimah dengan menggunakan berbagai metode dalam berbagai bimbingan keagamaan. Ketiga, Penelitian yang dilakukan oleh Marfungah (2005) yang berjudul Pengaruh Intensitas Shalat Lima Waktu terhadap Motivasi Beragama Anak di Panti Asuhan Darul Hadhonah Semarang. Kajian dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan dan menggambarkan pengaruh intensitas shalat lima waktu terhadap motivasi beragama anak di Panti Asuhan Yatim Piatu Darul Hadhonah Semarang. Dua dimensi utama dalam penelitian ini adalah intensitas shalat lima waktu dan motivasi beragama anak. Intensitas shalat lima waktu difokuskan pada empat aspek, yaitu tata cara pelaksanaan shalat, keaktifan waktu pelaksanaan shalat, penghayatan gerak bacaan dalam shalat dan manfaat shalat. Sedangkan motivasi beragama anak terdiri dari dua aspek, yaitu melaksanakan perintah Nya, dan menjauhi larangan Nya. Gusyanto (2005) yang berjudul Nilai-Nilai Tentang Pendidikan Kedisiplinan Shalat Dalam Al-Qur an. Kesimpulan dari penelitian ini adalah Al-Qur an sebagai Kitabullah terakhir telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Terdapat ajaran Shalat yang terkandung di dalamnya sembilan puluh sembilan kata. Adapun ajaran kedisiplinan Shalat adalah: 1). kedisiplinan waktu terkandung dalam QS. Al- Baqarah ayat 238, 2).

21 10 Ketepatan waktu terkandung di dalam QS. An- Nisa ayat 103, 3). Kebiasaan disiplin terkandung di dalam QS. Hud ayat 114 dan QS. Al- Isra ayat 78. Dari penelitian tersebut di atas, maka penulis berkesimpulan bahwa belum pernah ada secara khusus penelitian yang membahas tentang bimbingan orang tua dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang Metodologi Penelitian Jenis dan Pendekatan Penelitian Sesuai rumusan masalah yang ada, maka jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yaitu suatu metode penelitian yang digunakan untuk berupaya memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi ditempuh dengan langkah-langkah pengumpulan klasiflkasi dan analisis atau pengolahan data, membuat kesimpulan dan laporan dengan tujuan utama untuk membuat penggambaran tentang sesuatu keadaan secara obyektif dari suatu deskriptif (Ali, 1995 : 120). Pendekatan yang menurut penulis sesuai dengan tema penelitian ini adalah pendekatan psikologi dakwah. Menurut Nata (2000: 50) pendekatan psikologis atau ilmu jiwa adalah ilmu jiwa yang mempelajari ilmu jiwa seseorang melalui gejala perilaku yang dapat di amatinya Definisi Konseptual dan Operasional Dalam penelitian ini akan dijelaskan masing-masing definisi konseptual dan operasional yang akan diteliti, yaitu:

22 11 A. Definisi Konseptual 1. Bimbingan Orang Tua Bimbingan adalah pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan masalah. Bimbingan bertujuan membantu seseorang agar bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya (Sukardi, 2006: 65). Dalam konteksnya dengan bimbingan orang tua bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga (Daradjat, 2004: 35). 2. Anak Yang dimaksud dengan anak disini adalah semua orang yang berusia di bawah 18 tahun (Ilyas, 1997: 48). Menurut Aristoteles perkembangan anak lahir sampai dewasa dalam tiga periode: a) 0 7 = masa kanak-kanak b) 7 14 = masa anak sekolah, dan c) = masa pubertas (Soejanto, 2005: 238).

23 12 3. Motivasi Motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan (Suryabrata, 1987: 70). 4. Pengamalan Shalat Ash Shiddieqy (2001: 41) mengemukakan: Shalat adalah berhadap hati, (jiwa) kepada Allah SWT, hadap yang mendatangkan takut, menumbuhkan rasa kebesaran-nya dan kekuasaan-nya dengan sepenuh khusu dan ikhlas di dalam beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir, disudahi dengan salam. B. Definisi Operasional 1. Bimbingan Orang Tua Bimbingan adalah merupakan pemberian bantuan yang diberikan kepada individu guna mengatasi berbagai kesukaran di dalam kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Yang dimaksud bimbingan orang tua adalah pemberian bantuan dari orang tua yang diberikan kepada anak yang sekolah di SDN Bogorejo guna mengatasi berbagai kesukaran di dalam kehidupannya, agar anak itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.

24 13 2. Anak Yang dimaksud anak dalam penelitian ini adalah anak-anak yang sedang studi di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang. 3. Motivasi Maksud pengertian motivasi di sini adalah keadaan yang terdapat dalam diri anak-anak yang sedang studi di SDN Bogorejo yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas shalat guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. 4. Pengamalan Shalat Pengamalan shalat yaitu pelaksanaan shalat lima waktu yang dilakukan oleh anak-anak SDN Bogorejo Sumber dan Jenis Data Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh (Arikunto, 1998: 129). Sedangkan menurut sumbernya data penelitian dibagi menjadi dua yaitu: a. Data primer Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari sumber pertama di lokasi penelitian atau obyek penelitian (Bungin, 2005: 122). Data primer dalam penelitian ini adalah anak, orang tua, kepala sekolah dan guru. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan (Bungin, 2005:

25 14 122). Data sekunder dalam penelitian ini adalah data berupa buku buku yang ada relevansinya dengan kajian penelitian Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang akan diteliti (Arikunto, 2002: 109). Dalam hal ini populasinya adalah siswa SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Arikunto, 2002: 109). Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel peserta didik yang berasal dari kelas IV, V dan kelas VI berjumlah 6 orang peserta didik, dimana peserta didik tersebut peneliti anggap mampu dijadikan sebagai responden. Adapun pengambilan sampel pada penelitian ini berpedoman pada acuan teknik Snowball sampling. Dalam menentukan sampel, peneliti menggunakan teknik Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar. Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih satu atau dua orang, kemudiam dua orang ini disuruh memilih teman-temannya untuk dijadikan sampel. Begitu seterusnya, sehingga jumlah sampel semakin banyak (Sugiyono, 2003: 78).

26 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam penelitan ini adalah pertama: field research atau penelitian lapangan. Metode ini penulis gunakan untuk mendapatkan data primer dan sekunder dalam penelitian ini. Kedua: library research atau riset kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan penulisan terhadap buku dan macam-macam tulisan yang berkaitan dengan penelitian (Singaribun dan Efendi, 1987:45). Untuk melakukan; field research selanjutnya penulis melakukan langkah-langkah pengumpulan data dengan menggunakan teknik sebagai berikut: 1. Observasi Metode Observasi yaitu metode pengumpulan data yang dilakukan dengan jalan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis fenomena-fenomena yang diselidiki (Hadi, 1986: 70). Metode ini digunakan untuk meneliti dan mengobservasi secara langsung gejala-gejala yang ada kaitannya dengan pokok masalah yang ditemukan di lapangan untuk memperoleh keterangan tentang perilaku siswa SDN Bogorejo yang tidak menunaikan shalat lima waktu dan yang menunaikan shalat lima waktu. 2. Wawancara Metode wawancara yaitu suatu metode pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung kepada seseorang yang berwenang tentang suatu masalah (Arikunto, 1993 : 104). Dalam

27 16 hal ini penulis melakukan wawancara secara langsung kepada orang tua, anak-anak dan para guru SDN Bogorejo.. 4. Dokumentasi yaitu cara pengumpulan data melalui peninggalan tertulis (dokumen) yang berupa arsip-arsip yang ada hubungannya dengan penelitian ini (Hadi, 1973 : 133). Metode dokumentasi ini digunakan untuk memperoleh data yang ada kaitannya dengan bimbingan orang tua terhadap anak Teknik Analisis Data Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya, dan satuan uraian dasar setelah data terkumpul kemudian di kelompokkan dalam satuan kategori serta di analisis secara kualitatif (Moleong, 1993 : 103) Adapun metode yang digunakan adalah metode analisis kualitatif dan deskriptif analisis dengan tujuan melukiskan secara sistematik fakta, karakteristik dan bidang-bidang tertentu secara faktual serta cermat dengan menggambarkan keadaan atau status fenomena (Arikunto, 1998 : 245) Sistematika Penulisan Penulisan ini menggunakan sistematika sebagai berikut: Bab kesatu pendahuluan, memuat: latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

28 17 Bab kedua berisi bimbingan orang tua, motivasi dan shalat yang meliputi bimbingan (pengertian bimbingan, bimbingan orang tua, pengertian anak dan perkembangannya). Motivasi yang meliputi (pengertian motivasi, tujuan dan macam-macam motivasi). Shalat yang meliputi (pengertian shalat, dan shalat sebagai tiang agama). Bab ketiga berisi deskripsi data dan analisis yang meliputi: deskripsi data dan bimbingan orang tua terhadap anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang; relevansi Bimbingan Orang Tua terhadap Anak dalam memotivasi pengamalan shalat lima waktu di SDN Bogorejo Kec Sedan Kab Rembang Bab keempat merupakan penutup yang berisi: kesimpulan; saran-saran dan penutup yang dianggap penting.

29 BAB II BIMBINGAN, MOTIVASI, DAN SHALAT 2.1 Bimbingan Orang Tua terhadap Anak Pengertian Bimbingan Orang Tua Secara etimologi, dalam Kamus Inggris Indonesia (Echols dan Shadily, 2008: 283) kata bimbingan merupakan terjemahan dari kata "guidance" (pimpinan, bimbingan, pedoman, petunjuk). Kata "guidance" berasal dari kata kerja "to guide" yang mempunyai arti menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu (Hallen, 2005: 2). Berbagai batasan tentang bimbingan dapat ditemui dalam bukubuku kepustakaan. Aneka macam batasan ini disebabkan oleh perbedaan para pakar dalam titik berat cara pandangnya. Dengan kata lain, sering kali perbedaan itu terjadi karena para pakar tidak sama berat penekanannya pada aspek kemanusiaan tertentu yang menjadi pusat perhatian pembahasan mereka masing-masing (Wijaya, 2005: 88). Secara terminologi, bimbingan adalah pemberian bantuan oleh seseorang kepada orang lain dalam menentukan pilihan, penyesuaian dan pemecahan masalah. Bimbingan bertujuan membantu seseorang agar bertambah kemampuan bertanggung jawab atas dirinya (Sukardi, 2006: 65). Dengan kata lain, bimbingan itu sendiri adalah pemberian bantuan kepada seseorang atau kepada sekelompok orang dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam mengadakan penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup. Bantuan itu bersifat psikologi dan 18

30 19 tidak berupa pertolongan finansial, medis dan sebagainya. Dengan adanya bantuan ini seseorang akhirnya dapat mengatasi sendiri masalah yang dihadapinya yang kelak kemudian menjadi tujuan bimbingan. Jadi yang memberikan bantuan menganggap orang lain mampu menuntun dirinya sendiri, meskipun kemampuan itu mungkin harus digali dan dikembangkan melalui bimbingan (Winkel, 2004: 17). Adapun rumusan lainnya dapat dikemukakan sebagai berikut: Menurut Walgito (2002: 4) Bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghadapi atau mengatasi kesulitan-kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Priyatno dan Amti (2004: 93-94) memaparkan bahwa rumusan tentang bimbingan formal telah diusahakan orang setidaknya sejak awal abad ke-20, sejak dimulainya bimbingan yang diprakarsai oleh Frank Parson pada tahun Sejak itu, rumusan demi rumusan tentang bimbingan bermunculan sesuai dengan perkembangan pelayanan bimbingan itu sendiri sebagai suatu pekerjaan khas yang ditekuni para peminat dan ahlinya. Dalam kaitan ini Priyatno dan Amti sebagaimana mengutip pendapat Crow & Crow, 1960, bimbingan adalah bantuan yang diberikan oleh seseorang, laki-laki atau perempuan, yang memiliki kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada individuindividu setiap usia untuk membantunya mengatur kegiatan hidupnya

31 20 sendiri, mengembangkan pandangan hidupnya sendiri, membuat keputusan sendiri dan menanggung bebannya sendiri. Dengan memperhatikan rumusan-rumusan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa bimbingan adalah merupakan pemberian bantuan yang diberikan kepada individu guna mengatasi berbagai kesukaran di dalam kehidupannya, agar individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya. Dalam konteksnya dengan bimbingan orang tua bahwa orang tua merupakan pendidik utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk pertama dari pendidikan terdapat dalam kehidupan keluarga (Daradjat, 2004: 35). Pada umumnya pendidikan dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan karena secara kodrati suasana dan strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan. Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Orang tua atau ibu dan ayah memegang peranan yang penting dan amat berpengaruh atas pendidikan anak-anaknya. Sejak seorang anak lahir, ibunyalah yang selalu ada di sampingnya. Oleh karena itu ia

32 21 meniru perangai ibunya dan biasanya, seorang anak lebih cinta kepada ibunya, apabila ibu itu menjalankan tugasnya dengan baik. Ibu merupakan orang yang mula-mula dikenal anak, yang mula-mula menjadi temannya dan yang mula-mula dipercayainya. Apapun yang dilakukan ibu dapat dimaafkannya, kecuali apabila ia ditinggalkan. Dengan memahami segala sesuatu yang terkandung di dalam hati anaknya, juga jika anak telah mulai agak besar, disertai kasih sayang, dapatlah ibu mengambil hati anaknya untuk selama-lamanya (Daradjat, 2004: 35). Berdasarkan keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud bimbingan orang tua adalah pemberian bantuan dari orang tua yang diberikan kepada anak guna mengatasi berbagai kesukaran di dalam kehidupannya, agar anak itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya Pengertian Anak dan Perkembangannya Dimaksud dengan anak disini adalah semua orang yang berusia di bawah 18 tahun (Ilyas, 1997: 48). Menurut Aristoteles perkembangan anak lahir sampai dewasa dalam tiga periode: a) 0 7 = masa kanak-kanak b) 7 14 = masa anak sekolah, dan c) = masa pubertas (Soejanto, 2005: 238). Tiap fase yang dialami oleh anak merupakan masa peralihan atau masa persiapan bagi masa selanjutnya. Tiap fase anak antara anak yang

33 22 satu dengan anak yang lan tidak sama. Anak memiliki perkembangan yang menurut Hurlock (t.th: 2), istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Selanjutnya Elisabeth B. Hurlock dengan mengutip perkataan Van den Daele sebagai berikut: Perkembangan berarti perubahan secara kualitatif, ini berarti bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seseorang atau peningkatan kemampuan seseorang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan fungsi yang kompleks. Pada dasarnya ada dua proses perkembangan yang saling bertentangan yang terjadi secara serempak selama kehidupan, yaitu pertumbuhan atau evolusi dan kemunduran atau involusi (Hurlock, t.th: 2). Menurut Andi Mappiare sebagaimana mengutip Elizabeth B.Hurlock bahwa jika dibagi berdasarkan bentuk-bentuk perkembangan dan pola-pola perilaku yang nampak khas bagi usia-usia tertentu, maka rentangan kehidupan terdiri atas sebelas masa yaitu : Prenatal : Saat konsepsi sampai lahir. Masa neonatal : Lahir sampai akhir minggu kedua setelah lahir. Masa bayi : Akhir minggu kedua sampai akhir tahun kedua. Masa kanak-kanak awal : Dua tahun sampai enam tahun. Masa kanak-kanak akhir: Enam tahun sampai sepuluh atau sebelas tahun. Pubertas/preadolescence : Sepuluh atau dua belas tahun sampai tiga belas atau empat belas tahun

34 23 Masa remaja awal : Tiga belas atau empat belas tahun sampai tujuh belas tahun. Masa remaja akhir : Tujuh belas tahun sampai Dua puluh satu tahun. Masa dewasa awal : Dua puluh satu tahun sampai empat puluh tahun. Masa setengah baya Masa tua : Empat puluh sampai enam puluh tahun : Enam puluh tahun sampai meninggal dunia (Mappiare, 1982: 24 25). Dalam pembagian rentangan yang lain, Y. Byl yang dikutip Abu Ahmadi membagi fase anak sebagai berikut: a. Fase bayi 0,0-0,2. b. Fase tetek 0,2-1,0. c. Fase pencoba 1,0-4,0. d. Fase menentang 2,0-4,0. e. Fase bermain 4,0-7,0. f. Fase sekolah 7,0-12,0. g. Fase pueral 11,0-14,0. h. Fase pubertas 15,0-18,0 (Ahmadi, 2004: 47). Dengan melihat pembagian yang berbeda-beda antara ahli satu dengan lainnya, Asnely mengambil kesimpulan dengan melakukan pembagian: 1. Fase pranatal; 2. Fase awal masa kanak-kanak, umur 0-5 tahun;

35 24 3. Fase akhir masa kanak-kanak, umur 6-12 tahun; 4. Fase remaja dan dewasa, umur tahun (Ilyas, 1997: 48). Pembagian perkembangan ke dalam masa-masa perkembangan hanyalah untuk memudahkan mempelajari dan memahami jiwa anak-anak. Walaupun perkembangan itu dibagi-bagi ke dalam masa-masa perkembangan, namun tetap merupakan kesatuan yang hanya dapat dipahami dalam hubungan keseluruhan (Zulkifli, 1986: 23). Dalam perspektif Islam, perjalanan hidup manusia dibagi menjadi empat priode (Daradjat, 1995: 1): a. Periode Kandungan Periode kandungan ialah suatu periode di ketika manusia masih berada di dalam kandungan ibunya (Hamid, 1980: 23). b. Periode Thufulah (kanak-kanak) Periode ini dimulai semenjak seseorang lahir ke dunia. Dengan lahirnya itu, maka telah sempurnalah sifat kemanusiaannya, karena ia telah terpisah dari tubuh ibunya. Namun demikian, kemampuan akalnya belum ada, kemudian berkembang sedikit demi sedikit. Periode ini berlangsung sampai seseorang mencapai masa tamyiz (Daradjat, 1995: 1-2) c. Periode Tamyiz Dalam masa ini seseorang mempunyai kemampuan berbuat tidak penuh. Perbuatannya ada kalanya berhubungan dengan hak Allah atau dengan hak manusia (Hanafie, 2001: 26).

36 25 Periode tamyiz dimulai dari seseorang mampu membedakan antara sesuatu yang baik dengan yang buruk dan antara sesuatu yang bermanfaat dengan yang madlarat. Pada periode ini kemampuan akal seseorang belum sempurna, karena periode ini adalah masa mulai dan semakin bersinarnya cahaya kemampuan akal seseorang. Karena itu daya fikirnya masih dangkal, yakni masih terbatas pada hal-hal yang nampak saja (Daradjat, 1995: 2-3). Sedangkan berakhirnya periode tamyiz, yaitu apabila seseorang telah mencapai masa baligh. d. Periode Baligh Dalam masa ini dimana seseorang telah mencapai kedewasaannya, ia mempunyai kemampuan berbuat sepenuhnya, baik yang berhubungan dengan ibadat ataupun muamalat. Dalam masa inilah, ia menjadi mukallaf yang sebenarnya (Hanafie, 2001: 27). Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak, tempat ia belajar dan menyatakan diri sebagai makhluk sosial. Dalam keluarga, umumnya anak ada dalam hubungan interaksi yang intim. Segala sesuatu yang diperbuat anak mempengaruhi keluarganya dan sebaliknya. Keluarga memberikan dasar pembentukan tingkah-laku, watak, moral dan pendidikan kepada anak. Pengalaman interaksi di dalam keluarga akan menentukan pula pola tingkah-laku anak terhadap orang lain dalam masyarakat (Soesilo, 1985: 19). Sebenarnya sejak anak masih dalam kandungan telah banyak pengaruh yang di dapat dari orang tuanya. Misalnya situasi kejiwaan orang tua

37 26 (terutama ibu) bila mengalami kesulitan, kekecewaan, ketakutan, penyesalan, terhadap kehamilan tentu saja memberi pengaruh. Juga kesehatan tubuh, gizi makanan ibu akan memberi pengaruh terhadap bayi tentu saja mengakibatkan kurangnya perhatian, pemeliharaan, kasih sayang. Padahal segala perlakuan sikap sekitar itu akan memberi andil terhadap pembentukan pribadi anak, bila bayi sering mengalami kekurangan, kekecewaan, tak terpenuhinya kebutuhan secara wajar tentu saja akan memberi pengaruh yang tidak sedikit dalam penyesuaian selanjutnya. Pada masa anak sangat sensitif apa yang dirasakan orang tuanya. Dengan kedatangan kelahiran adiknya sering perhatian orang tua berkurang, hal ini akan dirasakan oleh anak dan mempengaruhi perkembangan (Sundari, 2005: 65). Seirama dengan perkembangan ini, anak tersebut membutuhkan beberapa hal yang sering dilupakan oleh orang tua. Kebutuhan ini mencakup rasa aman, dihargai, disayangi, dan menyatakan diri. Rasa aman ini dimaksudkan rasa aman secara material dan mental. Aman secara material berarti orang tuanya memberikan kebutuhannya seperti pakaian, makanan dan lainnya. Aman secara mental berarti harus memberikan perlindungan emosional, menjauhkan ketegangan-ketegangan, membantu dalam menyelesaikan problem mental emosional (Simanjuntak dan Pasaribu, 1984: 282). Pada tulisan ini sesuai dengan tema skripsi bahwa penulis hanya akan mengetengahkan fase ketiga dari perkembangan anak yaitu fase akhir masa kanak-kanak. Fase ini adalah permulaan anak bersekolah yang berkisar antara

38 27 umur 5 sampai 12 tahun. Pada fase ini pendidikan anak tidak hanya terfokus pada keluarga, tetapi lebih luas lagi yaitu mempersiapkan anak untuk mengikuti kewajiban bersekolah. Fokus pembahasan pada bab ini adalah perkembangan anak dari aspek jasmani, intelektual, dan akhlak Perkembangan Jasmani Anak umur 5-7 tahun perkembangan jasmaninya cepat, badannya bertambah tinggi, meski beratnya berkurang sehingga ia kelihatan lebih tinggi dan kurus dari masa-masa sebelumnya, tampak sekali terlihat pada wajahnya (Ilyas, 1997: 57). Menurut FJ.Monks, A.M.P.Knoers, dan Siti Rahayu Haditomo bahwa sampai umur 12 tahun anak bertambah panjang 5 sampai 6 cm tiap tahunnya. Sampai umur 10 tahun dapat dilihat bahwa anak laki-laki agak lebih besar sedikit daripada anak wanita, sesudah itu maka wanita lebih unggul dalam panjang badan, tetapi sesudah 15 tahun anak laki-laki mengejarnya dan tetap unggul daripada anak wanita (Monks, Knoers, dan Haditomo, 2002: 177). Kekuatan badan dan tangan anak laki-laki bertambah cepat pada umur 6-12 tahun. Dalam masa ini juga ada perubahan dalam sifat dan frekuensi motorik kasar dan halus. Ternyata bahwa kecakapan-kecakapan motorik ini mulai disesuaikan dengan keleluasaan lingkungan. Gerakan motorik sekarang makin tergantung dari aturan formal atau yang telah ditetapkan (Monks, Knoers, dan Haditomo, 2002: 177). Bermain merupakan suatu cara untuk mempersiapkan anak terhadap pekerjaan-pekerjaannya di masa datang, sebab dengan bermain,

39 28 anak dididik dalam berbagai segi seperti jasmani, akal-perasaan, dan sosial-kemasyarakatan. Kemudian bermain dapat menguatkan otot-otot tubuh anak dan melatih panca inderanya untuk mengetahui hubungan sesuatu dengan yang lainnya. Pada fase ini anak juga cenderung berpindah dari permainan sandiwara kepada permainan sesungguhnya seperti bola kaki, bulu tangkis, dan lain-lain Perkembangan Intelektual Dalam keadaan normal, pikiran anak pada masa ini berkembang secara berangsur-angsur dan tenang. Anak betul-betul berada dalam stadium belajar. Di samping keluarga, sekolah memberikan pengaruh yang sistematis terhadap pembentukan akal-budi anak. Pengetahuannya bertambah secara pesat. Banyak ketrampilan mulai dikuasainya, dan kebiasaan-kebiasaan tertentu mulai dikembangkannya. Dari keadaan egosentris anak memasuki dunia objektivitas dan dunia pikiran orang lain. Hasrat untuk mengetahui realitas benda dan peristiwa-peristiwa mendorong anak untuk meneliti dan melakukan eksperimen. Kartono menjelaskan: Minat anak pada periode tersebut terutama sekali tercurah pada segala sesuatu yang dinamis bergerak. Anak pada usia ini sangat aktif dan dinamis. Segala sesuatu yang aktif dan bergerak akan sangat menarik minat perhatian anak. Lagi pula minatnya banyak tertuju pada macam-macam aktivitas. Dan semakin banyak dia berbuat, makin bergunalah aktivitas tersebut bagi proses pengembangan kepribadiannya (Kartono, 1995: 138). Tentang ingatan anak pada usia ini, ia juga menjelaskan: Ingatan anak pada usia ini mencapai intensitas paling besar dan paling kuat. Daya menghafal dan memorisasi (dengan sengaja

40 29 memasukkan dan melekatkan pengetahuan dalam. ingatan) adalah paling kuat. Dan anak mampu memuat jumlah materi ingatan paling banyak (Kartono, 1995: 138) Perkembangan akhlak Konsep moral pada akhir masa kanak-kanak sudah jauh berbeda, tidak lagi sesempit pada masa sebelumnya. Menurut Piaget, anak usia 5-12 tahun konsepnya tentang keadilan sudah berubah. Pengertian yang kaku tentang benar dan salah yang dipelajari dari orang-tua menjadi berubah. Anak mulai memperhitungkan keadaan khusus di sekitar pelanggaran moral. Relativisme moral meringankan nilai moral yang kaku. Misalnya bagi anak umur 5 tahun berbohong selalu buruk, sedang anak yang lebih besar sadar bahwa dalam beberapa situasi berbohong dibenarkan dan tidak selalu buruk (Hurlock, t.th: 163). Elizabeth B. Hurlock mengatakan bahwa anak yang masih berada pada fase awal masa kanak-kanak melakukan pelanggaran disebabkan ketidaktahuan terhadap peraturan. Dengan meningkatnya usia anak, ia cenderung lebih banyak melanggar peraturan-peraturan di rumah dan di sekolah ketimbang perilakunya waktu ia masih lebih muda. Pelanggaran di rumah sebagian, karena anak ingin menegakkan kemandiriannya, dan sebagian lagi karena anak sering menganggap peraturan tidak adil, terutama apabila berbeda dengan peraturan-peraturan rumah yang diharapkan dipatuhi oleh semua teman. Meningkatnya pelanggaran di sekolah disebabkan oleh kenyataan bahwa anak yang lebih besar tidak lagi menyenangi sekolah seperti ketika masih kecil, dan tidak lagi menyukai guru seperti ketika masih duduk di kelas yang lebih rendah. Menjelang

41 30 akhir masa kanak-kanak pelanggaran semakin berkurang. Menurunnya pelanggaran adalah karena adanya kematangan fisik dan psikhis, tetapi lebih sering karena kurangnya tenaga yang merupakan ciri pertumbuhan pesat yang mengiringi bagian awal dari masa puber. Banyak anak prapuber yang sama sekali tidak mempunyai tenaga untuk nakal (Hurlock, t.th: ). Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa anak berusaha untuk menyesuaikan diri dengan aturan-aturan sosial di sekitarnya yang apabila terjadi sesuatu pelanggaran akan mengakibatkan adanya sanksi. Sebagai salah satu usaha untuk mengatasi pelanggaran, diterapkan suatu disiplin yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Di samping itu, orang tua perlu memberikan pengertian tentang nilai-nilai kepada anak, dan membiasakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Pada saatnya anak perlu diberi ganjaran seperti pujian atas perlakuannya melaksanakan nilai-nilai tersebut, yang sudah barang tentu pujian tersebut disesuaikan dengan tingkat perkembangan anak. Dengan demikian nyatalah bahwa perkembangan anak pada fase ini baik perkembangan jasmani, intelektual, fantasi maupun perasaan dan akhlak sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak pada fase-fase berikutnya.

42 Motivasi Pengertian Motivasi Istilah motif mengacu pada sebab atau mengapa seseorang berperilaku. Dari kata motif ini terbentuk kata motivasi. Sartain dalam Psychology Understanding of Human Behavior seperti yang dikutip oleh Ngalim Poerwanto menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan motivasi adalah suatu pernyataan yang kompleks di dalam suatu organisme yang mengarahkan tingkah laku ke suatu tujuan atau perangsang (Purwanto, 1997: 60). Bila dipakai dalam arti ini, maka motivasi akan meliputi segala aspek psikologi. Walaupun demikian, para psikolog membatasi konsep motivasi pada faktor-faktor yang menguatkan perilaku dan memberikan arahan pada perilaku itu. Suatu organisme yang dimotivasi akan melakukan aktivitasnya secara lebih giat dan lebih efisien dibandingkan dengan organisme yang beraktivitas tanpa motivasi. Selain menguatkan organisme, motivasi cenderung mengarahkan kepada suatu tingkah laku tertentu (Faizah dan Effendi, 2006: 103). Banyak ahli yang telah mengemukakan pengertian motivasi dengan berbagai sudut pandang mereka masing-masing namun intinya sama, yaitu sebagai suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu (Djamarah, 2002: 114). Dapat juga dikatakan bahwa motivasi adalah keadaan yang terdapat dalam diri seseorang yang mendorongnya untuk melakukan aktivitas tertentu guna pencapaian suatu tujuan (Suryabrata, 1987: 70).

43 32 Istilah motivasi baru digunakan pada awal abad dua puluh. Selama beratus-ratus tahun pandangan utama para pakar filsafat dan teologi ialah bahwa manusia adalah makhluk rasional dan intelek yang memilih tujuan dan menentukan sederetan perbuatannya secara bebas. Nalarlah yang menentukan apa yang dilakukan oleh manusia dan konsep motivasi tidaklah perlu. Manusia bebas untuk memilih yang baik dan yang buruk tergantung pada kecenderungan, inteligensia dan pendidikan masingmasing, Karena itu menurut konsepsi kaum rasional, seseorang bertanggungjawab atas perilakunya sendiri sesuai dengan pilihannya. Pada abad XVII para pakar filsafat mulai meninggalkan konsep rasionalis dan beralih menganut pandangan mekanistik tentang perilaku. Pandangan mekanistik ini antara lain menyatakan bahwa perbuatan timbul dari kekuatan internal dan eksternal di luar kontrol manusia. Bagian terpenting dari pandangan mekanistik ini ialah teori naluri (insting), yaitu suatu teori yang berpendapat bahwa kekuatan psikologis bawaan dapat memengaruhi organisme untuk bertingkah laku dengan cara tertentu dalam keadaan yang tepat. Teori Darwin yang menjelaskan bahwa tidak ada perbedaan yang jelas antara manusia dan binatang membuka pintu untuk menggunakan teori naluri guna menerangkan perilaku manusia. Teori naluri ini didukung kuat oleh psikolog William Me Dougall yang mengatakan bahwa pikiran dan perilaku manusia adalah hasil dari naluri yang diwariskan. Teori naluri bertentangan dengan pandangan rasionalis tentang manusia, manusia bukanlah memilih tujuan dan perbuatannya

BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG)

BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG) BIMBINGAN ORANG TUA TERHADAP ANAK DALAM MEMOTIVASI PENGAMALAN SHALAT LIMA WAKTU (MURID DI SDN BOGOREJO KEC SEDAN KAB REMBANG) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) PENDAPAT M. YUNAN NASUTION TENTANG KEKUATAN DOA TERHADAP PERKEMBANGAN ROHANIAH DALAM BUKU PEGANGAN HIDUP (ANALISIS MATERI BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai

Lebih terperinci

PESAN DAKWAH USTADZ JEFRI AL-BUCKHARI TENTANG GENERASI RABBANI DI TVONE

PESAN DAKWAH USTADZ JEFRI AL-BUCKHARI TENTANG GENERASI RABBANI DI TVONE 1 PESAN DAKWAH USTADZ JEFRI AL-BUCKHARI TENTANG GENERASI RABBANI DI TVONE SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan

BAB I PENDAHULUAN. mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan BAB I PENDAHULUAN.1. Latar Belakang Pada hakekatnya, para orang tua mempunyai harapan agar anak-anak mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang baik, tahu membedakan apa yang baik dan tidak baik. Tidak

Lebih terperinci

RELEVANSI SABAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PANDANGAN ACHMAD MUBAROK

RELEVANSI SABAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PANDANGAN ACHMAD MUBAROK RELEVANSI SABAR DAN KECERDASAN EMOSIONAL DALAM PANDANGAN ACHMAD MUBAROK SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI)

Lebih terperinci

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI)

SKRIPSI. untuk memenuhi sebagian persyaratan. mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI KEGIATAN KEAGAMAAN TERHADAP PENINGKATAN ETOS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

BAB II BIMBINGAN, MOTIVASI, DAN SHALAT

BAB II BIMBINGAN, MOTIVASI, DAN SHALAT BAB II BIMBINGAN, MOTIVASI, DAN SHALAT 2.1 Bimbingan Orang Tua terhadap Anak 2.1.1 Pengertian Bimbingan Orang Tua Secara etimologi, dalam Kamus Inggris Indonesia (Echols dan Shadily, 2008: 283) kata bimbingan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Drajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) SABIQ ATTAQY

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Drajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) SABIQ ATTAQY OPTIMALISASI PERAN DAN FUNGSI MASJID DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM (STUDI KASUS DI MASJID BESAR BAITUL MUTTAQIN KAUMAN KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA DI PANTI ASUHAN DARUL HADLONAH SEMARANG

PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA DI PANTI ASUHAN DARUL HADLONAH SEMARANG PENGARUH KONSELING KELOMPOK TERHADAP KONSEP DIRI REMAJA DI PANTI ASUHAN DARUL HADLONAH SEMARANG Skripsi Disusun guna memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam ( S.Sos.I ) Jurusan

Lebih terperinci

STUDI KOMPARATIF BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN AGAMA KRISTEN UNTUK PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR

STUDI KOMPARATIF BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN AGAMA KRISTEN UNTUK PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR STUDI KOMPARATIF BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN BIMBINGAN AGAMA KRISTEN UNTUK PASIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH DR. AMINO GONDOHUTOMO SEMARANG SKRIPSI Diajukan sebagai Persyaratan untuk Memperoleh

Lebih terperinci

MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG

MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG MODEL BIMBINGAN DAN KONSELING KENAKALAN REMAJA DI SMA NEGERI 8 SEMARANG (Studi Analisis Bimbingan dan Konseling Islam) SKRIPSI Diajukan Dalam Rangka Penyelesaian Studi Strata 1 Untuk Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

PENGAWASAN DALAM PELAYANAN IBADAH HAJI (STUDI KASUS DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TEGAL) TAHUN 2011

PENGAWASAN DALAM PELAYANAN IBADAH HAJI (STUDI KASUS DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TEGAL) TAHUN 2011 PENGAWASAN DALAM PELAYANAN IBADAH HAJI (STUDI KASUS DI KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN TEGAL) TAHUN 2011 SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan

Lebih terperinci

BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP ANAK PENYANDANG TUNA NETRA UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL DISTRARASTRA PEMALANG

BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP ANAK PENYANDANG TUNA NETRA UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL DISTRARASTRA PEMALANG BIMBINGAN KEAGAMAAN TERHADAP ANAK PENYANDANG TUNA NETRA UNTUK MENUMBUHKAN KEPERCAYAAN DIRI DI BALAI REHABILITASI SOSIAL DISTRARASTRA PEMALANG Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) MANAJEMEN PENYELESAIAN KREDIT MACET DALAM PERSPEKTIF DAKWAH (Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Pembiayaan Syariah Muamalah Primadana Kuwu Kec Kradenan Kab Grobogan) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN PASIEN RAWAT INAP AKAN HIKMAH SAKIT DI RSI KENDAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Bimbingan

Lebih terperinci

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012

FAKULTAS SYARI AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2012 STUDI ANALISIS AKAD PEMBIAYAAN MUḌĀRABAH DI BMT ARTHA MANDIRI REMBANG SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata S.1 Dalam Ilmu Mu amalah Siti Rokhaniah

Lebih terperinci

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESABARAN PASIEN RAWAT INAP (Studi Kasus Di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang) Skripsi

PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESABARAN PASIEN RAWAT INAP (Studi Kasus Di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang) Skripsi PERAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM DALAM UPAYA MENINGKATKAN KESABARAN PASIEN RAWAT INAP (Studi Kasus Di Rumah Sakit Qolbu Insan Mulia Batang) Skripsi Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN

DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN DAMPAK PSIKOLOGIS PERNIKAHAN DINI DAN Solusinya DALAM PERSPEKTIF BIMBINGAN KONSELING ISLAM (Study Kasus di Desa Depok Kecamatan Kalibawang Kabupaten Wonosobo) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi

Lebih terperinci

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI

STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI STUDI DESKRIPTIF PENDIDIKAN KARAKTER DI PANTI ASUHAN ALHIKMAH POLAMAN MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memeperoleh Gelar Sarjana dalam Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

PENGELOLAAN WISATA KEAGAMAAN DI KOTA SEMARANG

PENGELOLAAN WISATA KEAGAMAAN DI KOTA SEMARANG PENGELOLAAN WISATA KEAGAMAAN DI KOTA SEMARANG (Studi Tentang Makam Mbah Shaleh Darat Di Bergota Semarang) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan

Lebih terperinci

STUDI PEMIKIRAN SALIM AKHUKUM FILLAH TENTANG UPAYA PENANGGULANGAN BUDAYA PACARAN DI KALANGAN REMAJA (ANALISIS BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM)

STUDI PEMIKIRAN SALIM AKHUKUM FILLAH TENTANG UPAYA PENANGGULANGAN BUDAYA PACARAN DI KALANGAN REMAJA (ANALISIS BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM) STUDI PEMIKIRAN SALIM AKHUKUM FILLAH TENTANG UPAYA PENANGGULANGAN BUDAYA PACARAN DI KALANGAN REMAJA (ANALISIS BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM) SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE

AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE AKTIVITAS DAKWAH IPNU-IPPNU DI KECAMATAN SUKOHARJO KABUPATEN WONOSOBO PERIODE 2012-2014 SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi dan

Lebih terperinci

Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana strata satu (S.Sos.) Jurusan bimbingan dan penyuluhan islam (BPI)

Skripsi. Untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai derajat sarjana strata satu (S.Sos.) Jurusan bimbingan dan penyuluhan islam (BPI) IMPLEMENTASI BIMBINGAN IBADAH SHALAT UNTUK MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL PASIEN PRA 1 KEMOTERAPI SAMPAI KEMOTERAPI 2 RAWAT INAP DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan

Lebih terperinci

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI BIMBINGAN KEAGAMAAN ISLAM TERHADAP KESEHATAN MENTAL PENGHUNI LP KLAS II A WANITA SEMARANG SKRIPSI

PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI BIMBINGAN KEAGAMAAN ISLAM TERHADAP KESEHATAN MENTAL PENGHUNI LP KLAS II A WANITA SEMARANG SKRIPSI PENGARUH INTENSITAS MENGIKUTI BIMBINGAN KEAGAMAAN ISLAM TERHADAP KESEHATAN MENTAL PENGHUNI LP KLAS II A WANITA SEMARANG SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

PERAN BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KEMENTERIAN AGAMA KAB. SEMARANG DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH

PERAN BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KEMENTERIAN AGAMA KAB. SEMARANG DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH PERAN BADAN PENASEHAT PEMBINAAN DAN PELESTARIAN PERKAWINAN (BP4) KEMENTERIAN AGAMA KAB. SEMARANG DALAM MEMBENTUK KELUARGA SAKINAH SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memeroleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN PAI DI RUMAH PINTAR TRESNO ASIH SEMARANG SKRIPSI

MODEL PEMBELAJARAN PAI DI RUMAH PINTAR TRESNO ASIH SEMARANG SKRIPSI MODEL PEMBELAJARAN PAI DI RUMAH PINTAR TRESNO ASIH SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 dalam Ilmu Tarbiyah Oleh : SUKRON MAKMUN NIM

Lebih terperinci

PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP KECEMASAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN

PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP KECEMASAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN PENGARUH RELIGIUSITAS TERHADAP KECEMASAN DALAM MENGHADAPI KEMATIAN (Studi Pada Lansia Penerima Manfaat di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK MADRASAH IBTIDAIYAH ISLAMIYAH KELAS IV DESA SIMPAR BANDAR BATANG TAHUN 2011-2012 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi Sebagian Tugas dan syarat

Lebih terperinci

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI

MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI MTS NU NURUL HUDA MANGKANG SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

SKRIPSI FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PENERAPAN METODE INQUIRY DALAM UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ALQURAN HADIS\\\\\\\\ PADA SISWA KELAS IV MADRASAH IBTIDAIYYAH NEGERI SUMURREJO TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

PERSEPSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG DAKWAHTAINMENT DI TELEVISI

PERSEPSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG DAKWAHTAINMENT DI TELEVISI PERSEPSI DOSEN FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI IAIN WALISONGO SEMARANG TENTANG DAKWAHTAINMENT DI TELEVISI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Oleh

SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos. I) Jurusan Bimbingan dan Penyuluhan Islam (BPI) Oleh STRATEGI COPING STRESS YANG DILAKUKAN MASYARAKAT DESA JATI WETAN KECAMATAN JATI KABUPATEN KUDUS DALAM MENGHADAPI BENCANA BANJIR (ANALISIS BIMBINGAN KONSELING ISLAM) SKRIPSI Untuk memenuhi persyaratan Mencapai

Lebih terperinci

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM

ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM ANALISIS TERHADAP PRAKTEK PERALIHAN WALI NASAB KE WALI HAKIM (Studi Kasus di KUA Kec. Parakan Kab. Temanggung) Skripsi Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata

Lebih terperinci

TELAAH DAKWAH TENTANG INSAN KAMIL DALAM BUKU "KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM"

TELAAH DAKWAH TENTANG INSAN KAMIL DALAM BUKU KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM TELAAH DAKWAH TENTANG INSAN KAMIL DALAM BUKU "KONSEPSI MANUSIA MENURUT ISLAM" SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam

Lebih terperinci

POLIGAMI TANPA PERSETUJUAN ISTRI (Studi Komparasi Metode Ijtihad antara Hasbullah Bakri dengan Pasal 5 UU NO.1/1974 Jo.

POLIGAMI TANPA PERSETUJUAN ISTRI (Studi Komparasi Metode Ijtihad antara Hasbullah Bakri dengan Pasal 5 UU NO.1/1974 Jo. POLIGAMI TANPA PERSETUJUAN ISTRI (Studi Komparasi Metode Ijtihad antara Hasbullah Bakri dengan Pasal 5 UU NO.1/1974 Jo. Pasal 58 KHI) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI

PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI PROBLEMATIKA GEJALA ANEMIA (KEKURANGAN SEL DARAH MERAH) DALAM AKTIVITAS BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS XI MA NURIL HUDA GROBOGAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat guna Memperoleh

Lebih terperinci

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang)

METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) METODE DAKWAH DI KALANGAN REMAJA PERKOTAAN (Studi Kasus Aktifitas Dakwah Forum Komunikasi Remaja ROMANSA di Kel. Tambakaji Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES

SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES SOLUSI AL-QUR AN TERHADAP PENYAKIT DIABETES Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tafsir Hadits SKRIPSI Oleh: DIAN KRISMAWATI AROFAH NIM:

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS AKHLAK PLUS WIRAUSAHA DI PESANTREN DAARUT TAUHIID BANDUNG

IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS AKHLAK PLUS WIRAUSAHA DI PESANTREN DAARUT TAUHIID BANDUNG IMPLEMENTASI MODEL PENDIDIKAN PESANTREN BERBASIS AKHLAK PLUS WIRAUSAHA DI PESANTREN DAARUT TAUHIID BANDUNG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Lebih terperinci

SKRIPSI. PERAN RUMAH SINGGAH DALAM PEMBINAAN AGAMA ISLAM PADA ANAK JALANAN (Studi Analisis di Rumah Sinngah Putra Mandiri Semarang) Disusun Oleh

SKRIPSI. PERAN RUMAH SINGGAH DALAM PEMBINAAN AGAMA ISLAM PADA ANAK JALANAN (Studi Analisis di Rumah Sinngah Putra Mandiri Semarang) Disusun Oleh SKRIPSI PERAN RUMAH SINGGAH DALAM PEMBINAAN AGAMA ISLAM PADA ANAK JALANAN (Studi Analisis di Rumah Sinngah Putra Mandiri Semarang) Disusun Oleh Sujud Mukhtarom 1197 089 telah dipertahankan di depan dewan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Program Strata 1 (S 1) dalam Pendidikan Agama Islam. IMPLEMENTASI PENILAIAN AUTENTIK PADA PEMBELAJARAN PAI DAN BUDI PEKERTI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 18 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI

KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DI PONDOK PESANTREN (Studi di Pondok Pesantren Hajroh Basyir Salafiyah Kajen Margoyoso Pati) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35).

BAB I PENDAHULUAN. dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pentingnya hidup beragama (Daradjat, 1990 : 35). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Motivasi beragama anak merupakan masalah yang menarik untuk dikaji, pada umumnya agama seseorang ditentukan oleh pendidikan, pengalaman dan latihan yang dilaluinya

Lebih terperinci

MANAJEMEN WISATA RELIGI PADA MAKAM SYEKH HASAN MUNADI DI DESA NYATNYONO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG

MANAJEMEN WISATA RELIGI PADA MAKAM SYEKH HASAN MUNADI DI DESA NYATNYONO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG MANAJEMEN WISATA RELIGI PADA MAKAM SYEKH HASAN MUNADI DI DESA NYATNYONO KECAMATAN UNGARAN BARAT KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata Sosial Islam

Lebih terperinci

PESAN DAKWAH DALAM FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA HARRIZ NIZAM

PESAN DAKWAH DALAM FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA HARRIZ NIZAM PESAN DAKWAH DALAM FILM SURAT KECIL UNTUK TUHAN KARYA HARRIZ NIZAM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Lebih terperinci

BIMBINGAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI STRES PADA PENYANDANG CACAT MENTAL EKS PSIKOTIK DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MARGO WIDODO SEMARANG III

BIMBINGAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI STRES PADA PENYANDANG CACAT MENTAL EKS PSIKOTIK DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MARGO WIDODO SEMARANG III BIMBINGAN AGAMA ISLAM DALAM MENGATASI STRES PADA PENYANDANG CACAT MENTAL EKS PSIKOTIK DI BALAI REHABILITASI SOSIAL MARGO WIDODO SEMARANG III SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI HUBUNGAN ANTARA KESADARAN MEMAKAI JILBAB DENGAN PERILAKU SOSIAL DALAM PERGAULAN DI SMP NEGERI 3 PEMALANG TAHUN AJARAN 2013/2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM

EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM EFEKTIFITAS METODE OBSERVASI LINGKUNGAN ALAM SEKITAR SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI MATERI POKOK EKOSISTEM (Studi Eksperimen pada Siswa Kelas VII MTs. NU 08 Gemuh Kendal) SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI (STUDI KASUS PELAKSANAAN PELATIHAN MANASIK HAJI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG) SKRIPSI

MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI (STUDI KASUS PELAKSANAAN PELATIHAN MANASIK HAJI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG) SKRIPSI MANASIK HAJI ANAK-ANAK USIA DINI (STUDI KASUS PELAKSANAAN PELATIHAN MANASIK HAJI DI KB-TK UMMUL QURO GUNUNGPATI SEMARANG) SKRIPSI Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES

HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES HUBUNGAN PEMAHAMAN MATA PELAJARAN FIQH DENGAN PENGAMALAN IBADAH PUASA RAMADHAN SISWA KELAS 3 MI NURUL HIKMAH KALIBUNTU LOSARI BREBES SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MENTORING (LIQĀ ) DI PESANTREN MAHASISWA QOLBUN SALIM DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA IAIN WALISONGO SEMARANG

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MENTORING (LIQĀ ) DI PESANTREN MAHASISWA QOLBUN SALIM DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA IAIN WALISONGO SEMARANG HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MENTORING (LIQĀ ) DI PESANTREN MAHASISWA QOLBUN SALIM DENGAN PROKRASTINASI AKADEMIK MAHASISWA IAIN WALISONGO SEMARANG SKIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

PENANGANAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA (BPPKB) KABUPATEN JEPARA

PENANGANAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA (BPPKB) KABUPATEN JEPARA PENANGANAN KASUS KEKERASAN DALAM RUMAH TANGGA (KDRT) DI BADAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN KELUARGA BERENCANA (BPPKB) KABUPATEN JEPARA (Analisis Bimbingan dan Konseling Keluarga Islam) Skripsi Untuk memenuhi

Lebih terperinci

SKRIPSI SITI CHOLIFAH NIM: /TP

SKRIPSI SITI CHOLIFAH NIM: /TP PENGHAYATAN RELIGIUSITAS IBU HAMIL DALAM MENGHADAPI KECEMASAN PRA PERSALINAN (Di Rumah Bersalin Syarifah Kel. Bandungrejo, Demak) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI

UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI UPAYA GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DALAM MENUMBUHKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMKN 1 BANDUNG TULUNGAGUNG SKRIPSI Oleh: JOHAN EKA SAPUTRA NIM. 3211113099 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH

Lebih terperinci

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah.

SKRIPSI Disusun untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah. PENERAPAN METODE DEMONSTRASI DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN FIQH KOMPETENSI DASAR MEMPRAKTIKKAN SHALAT TARAWIH DAN WITIR SISWA KELAS III SEMESTER II DI MI NU 01 ROWOBRANTEN KECAMATAN RINGINARUM

Lebih terperinci

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI ES BALOK UNTUK KONSUMSI (Studi Kasus di Kota Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Lebih terperinci

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEMASJIDAN DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEMASJIDAN DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM PENGEMBANGAN MANAJEMEN KEMASJIDAN DI KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN REMBANG TAHUN 2013-2014 Skripsi Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam

Lebih terperinci

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT

PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT PENDIDIKAN KEPRIBADIAN MELALUI ILMU BELADIRI PENCAK SILAT (Studi Pada Lembaga Beladiri Pencak Silat Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Cabang Kota Semarang) SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi

Lebih terperinci

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL

ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL ANALISIS MATERI DAN METODE PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM UNTUK MENANAMKAN AKHLAK ANAK DI KELOMPOK BERMAIN AISIYAH AR-ROSYID BALEHARJO WONOSARI GUNUNGKIDUL SKRIPSI Oleh: WAHIDA ASRONI NPM: 20070720131 FAKULTAS

Lebih terperinci

KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL. TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta )

KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL. TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ) KOMPETENSI GURU AL-QUR AN HADITS DALAM EVALUASI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013 ( SMP Muhammadiyah 5 Surakarta ) Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim :

SKRIPSI. Oleh: ABDUL AZIZ Nim : STUDI KORELASI ANTARA PELAKSANAAN IBADAH SHALAT DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA KELAS VI MADRASAH IBTIDAIYAH NURUL HUDA SIDOKUMPUL GUNTUR DEMAK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI

PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI PERANAN BIMBINGAN DAN PENYULUHAN DALAM MENANGGULANGI KESULITAN BELAJAR PAI (Studi Siswa MTs N Tanon Kabupaten Sragen) SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

ANALISIS PEMBIAYAAN IJARAH TANPA AGUNAN (Studi Kasus di KJKS BMT AULIA Magelang)

ANALISIS PEMBIAYAAN IJARAH TANPA AGUNAN (Studi Kasus di KJKS BMT AULIA Magelang) ANALISIS PEMBIAYAAN IJARAH TANPA AGUNAN (Studi Kasus di KJKS BMT AULIA Magelang) TUGAS AKHIR Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Diploma Tiga dalam Ilmu Perbankan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN OBYEK DAYA TARIK WISATA PADA YAYASAN MASJID MENARA DAN MAKAM SUNAN KUDUS TAHUN 2013

PENGELOLAAN OBYEK DAYA TARIK WISATA PADA YAYASAN MASJID MENARA DAN MAKAM SUNAN KUDUS TAHUN 2013 PENGELOLAAN OBYEK DAYA TARIK WISATA PADA YAYASAN MASJID MENARA DAN MAKAM SUNAN KUDUS TAHUN 2013 Skripsi Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Strata Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan

Lebih terperinci

BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK DI DESA DUKUH WRINGIN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL

BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK DI DESA DUKUH WRINGIN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL BIMBINGAN KEAGAMAAN ORANG TUA TUNGGAL (SINGLE PARENT) DALAM MEMOTIVASI BELAJAR ANAK DI DESA DUKUH WRINGIN KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat,

BAB I PENDAHULUAN. dapat mencegah dari perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah

Lebih terperinci

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG PERAN BIMBINGAN PERKAWINAN BAGI CALON PENGANTIN DI BP4 SEBAGAI UPAYA MENGURANGI PERCERAIAN AKIBAT BANYAKNYA TKI/TKW KE LUAR NEGERI (Studi kasus KUA Kec. Kaliwungu Kab. Kendal) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG

HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG HUBUNGAN INTENSITAS MENGIKUTI MUJAHADAH DZIKIR ASMA UL HUSNA TERHADAP ETOS KERJA PADA JAMA AH DZIKIR DI MASJID AGUNG JAWA TENGAH SEMARANG SKRIPSI Untuk Menenuhi Sebagai Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN AQIDAH AKHLAK MATERI IMAN KEPADA KITAB-KITAB ALLAH SWT MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW (Studi Tindakan Kelas di MTs

Lebih terperinci

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I

BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I BERSETUBUH SEBAGAI HAK SUAMI DALAM PERKAWINAN MENURUT IMAM MUHAMMAD BIN IDRIS AL SYAFI I Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam Program Strata

Lebih terperinci

SISTEM AKREDITASI KBIH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KBIH DI KOTA SEMARANG

SISTEM AKREDITASI KBIH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KBIH DI KOTA SEMARANG SISTEM AKREDITASI KBIH DALAM MENINGKATKAN KUALITAS KBIH DI KOTA SEMARANG SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos.I) Jurusan Manajemen Dakwah (MD) Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan

BAB I PENDAHULUAN. Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta. dalam pembangunan mental, karena agama memberikan pedoman dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan salah satu sarana pokok dalam ikut serta mewujudkan pembangunan manusia seutuhnya, yang seimbang sesuai dengan tujuan pembangunan bangsa. Agama

Lebih terperinci

MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN. Disusun Oleh: LUKI SETYO NUGROHO NIM:

MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN. Disusun Oleh: LUKI SETYO NUGROHO NIM: MANAJEMEN PEMBELAJARAN AKHLAK DI TPA (TAMAN PENITIPAN ANAK) AMANDA P2PNFI UNGARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan

Lebih terperinci

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI

URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI URGENSI PENDIDIKAN AGAMA PADA ANAK USIA 6-12 TAHUN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK MENURUT PROF. DR. ZAKIAH DARADJAT SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam

Lebih terperinci

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) SKRIPSI

KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) SKRIPSI KEHIDUPAN PEREMPUAN PEDAGANG PADA MALAM HARI DI PASAR TRADISIONAL DALAM PERSPEKTIF GENDER (STUDI KASUS DI PASAR LEGI KOTA SURAKARTA) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana

Lebih terperinci

PERAN GURU PPKn DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PERAN GURU PPKn DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 PERAN GURU PPKn DALAM MENEGAKKAN KEDISIPLINAN SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 KARTASURA TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Prasyarat Guna Memenuhi Derajat Sarjana S-1 Pendidikan

Lebih terperinci

NASEHAT LUQMAN AL-HAKIM DALAM AL-QUR AN SURAT LUQMAN AYAT 13-19

NASEHAT LUQMAN AL-HAKIM DALAM AL-QUR AN SURAT LUQMAN AYAT 13-19 NASEHAT LUQMAN AL-HAKIM DALAM AL-QUR AN SURAT LUQMAN AYAT 13-19 ( Relevansinya dengan Perkembangan Kepribadian Anak dan Implementasinya dalam Bimbingan Konseling Islam ) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK MUAMALAT KENDAL

ANALISIS PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK MUAMALAT KENDAL ANALISIS PENGARUH PRINSIP-PRINSIP GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP KEPERCAYAAN NASABAH PADA BANK MUAMALAT KENDAL SKRIPSI Diajukan Kepada Program Studi Ekonomi Islam Guna Memperoleh Gelas Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. disiplin diri pada anak. Lingkungan keluarga merupakan salah satu lembaga

BAB I PENDAHULUAN. disiplin diri pada anak. Lingkungan keluarga merupakan salah satu lembaga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Orang tua memiliki peranan penting dalam meletakkan dasar-dasar disiplin diri pada anak. Lingkungan keluarga merupakan salah satu lembaga pengembang tugas

Lebih terperinci

2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI

2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2010/2011 SKRIPSI EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN KETERAMPILAN METAKOGNITIF TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK KELAS VII PADA MATERI POKOK PERBANDINGAN DI MTs NEGERI 2 SEMARANG TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014

PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 PROFESIONALITAS GURU FIQIH DALAM PROSES PEMBELAJARAN DI MTs DAN MA MIFTAHUL ULUM NGEMPLAK KECAMATAN MRANGGEN KABUPATEN DEMAK TAHUN AJARAN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat

Lebih terperinci

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP KENALAKAN REMAJA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG (Pendekatan Bimbingan Konseling Islam)

HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP KENALAKAN REMAJA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG (Pendekatan Bimbingan Konseling Islam) HUBUNGAN POLA ASUH PERMISIF ORANG TUA TERHADAP KENALAKAN REMAJA DI BALAI PEMASYARAKATAN KELAS I SEMARANG (Pendekatan Bimbingan Konseling Islam) SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan pada hakekatnya merupakan suatu upaya mewariskan nilai, yang akan menjadi penolong dan penentu umat manusia dalam menjalani kehidupan, dan sekaligus untuk

Lebih terperinci

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM

ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM ANALISIS PERILAKU KONSUMEN MUSLIM DALAM HAL TREND JILBAB PERSPEKTIF TEORI KONSUMSI ISLAM (studi kasus pada mahasiswi Fakultas Syari ah Jurusan Ekonomi Islam angkatan 2009 IAIN Walisongo Semarang) SKRIPSI

Lebih terperinci

ISLAM DALAM PEMBINAAN KESEHATAN MENTAL ANAK YATIM (Studi Kasus di Panti Asuhan Iskandariyah Ngaliyan Semarang)

ISLAM DALAM PEMBINAAN KESEHATAN MENTAL ANAK YATIM (Studi Kasus di Panti Asuhan Iskandariyah Ngaliyan Semarang) ISLAM DALAM PEMBINAAN KESEHATAN MENTAL ANAK YATIM (Studi Kasus di Panti Asuhan Iskandariyah Ngaliyan Semarang) SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial Islam (S. Sos.

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna Mencapai Derajat Sarjana S-I Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah PENINGKATAN PEMBELAJARAN MEMERANKAN NASKAH DRAMA DENGAN METODE ROLE PLAYING PADA SISWA KELAS VIII B SMP NEGERI 2 GATAK SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2010 2011 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagai Syarat Guna

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM NU DEMAK

PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM NU DEMAK PENGARUH PEMBERIAN PELATIHAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT ISLAM NU DEMAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu dalam Ilmu Ekonomi

Lebih terperinci

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan PENANAMAN NILAI-NILAI TANGGUNG JAWAB DAN KEMANDIRIAN PADA ANAK DI LINGKUNGAN PANTI ASUHAN (Studi Kasus di Yayasan Yatim Muhammadiyah di Desa Kliteh, Kecamatan Sragen Tengah, Kabupaten Sragen) SKRIPSI Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah. perkembangan zaman yang berdasarkan Undang-undang pendidikan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan yang sangat fundamental bagi manusia karena dengan pendidikan manusia dapat maju dan berkembang supaya

Lebih terperinci

KORELASI MENGIKUTI PENGAJIAN MAJLIS DZIKIR AL KHIDMAH DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH JAMA AH DI KEC. WELERI, KAB. KENDAL

KORELASI MENGIKUTI PENGAJIAN MAJLIS DZIKIR AL KHIDMAH DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH JAMA AH DI KEC. WELERI, KAB. KENDAL KORELASI MENGIKUTI PENGAJIAN MAJLIS DZIKIR AL KHIDMAH DENGAN UKHUWAH ISLAMIYAH JAMA AH DI KEC. WELERI, KAB. KENDAL SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1(S-1)

Lebih terperinci

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan dalam Ilmu Pendidikan Matematika PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG SISI LENGKUNG SMP N 23 SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat

Lebih terperinci

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta,

2010), hlm. 57. Khayyal, Membangun keluarga Qur ani, (Jakarta : Amzah, 2005), hlm 3. 1 Fuad Ihsan, Dasar-dasar Kependidikan, (Jakarta: Rineka Cipta, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keluarga adalah merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat, karena dalam keluargalah manusia dilahirkan, berkembang menjadi dewasa. Bentuk

Lebih terperinci

TEKNIK PENYAMPAIAN PESAN DALAM FILM SANG PEMIMPI PERSPEKTIF DAKWAH

TEKNIK PENYAMPAIAN PESAN DALAM FILM SANG PEMIMPI PERSPEKTIF DAKWAH TEKNIK PENYAMPAIAN PESAN DALAM FILM SANG PEMIMPI PERSPEKTIF DAKWAH SKRIPSI untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI) Siti

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam dalam Ilmu Pendidikan Agama Islam KORELASI ANTARA KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR AN DENGAN KEMAMPUAN MENULIS HURUF AL-QUR AN SANTRI TPQ DARUSSALAM KELURAHAN KEMBANG ARUM KECAMATAN SEMARANG BARAT TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIKA MELALUI STRATEGI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) UNTUK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BANYUDONO SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai

Lebih terperinci

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI

MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI MANAJEMEN KESISWAAN DAN PENGEMBANGAN NILAI ISLAMI SISWA (Studi Empirik di MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Pelajaran 2012/2013) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI)

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam Program Studi Pendidikan Guru MI (PGMI) PENERAPAN PENDEKATAN PAIKEM DENGAN STRATEGI CARD SORT DALAM PEMBELAJARAN FIQIH POKOK MATERI ZAKAT UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IV MI AL HIKMAH POLAMAN KECAMATAN MIJEN KOTA SEMARANG

Lebih terperinci

MEWUJUDKAN AKHLAQUL KARIMAH ANAK DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI

MEWUJUDKAN AKHLAQUL KARIMAH ANAK DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI B I M B I N G A N K E A G A M A A N D A L A M MEWUJUDKAN AKHLAQUL KARIMAH ANAK DI PANTI SOSIAL ASUHAN ANAK (PSAA) TUNAS BANGSA PATI SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Sosial

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012 PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MORAL DAN NILAI AGAMA ISLAM (MONA) PADA ANAK USIA DINI DI KB HJ ISRIATI BAITURRAHMAN 2 MANYARAN SEMARANG TAHUN 2011/2012 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat

Lebih terperinci