Peran Bayangan Masa Lalu dalam membentuk Rasa Percaya Diri dalam Roman Le Voleur d Ombres Karya Marc Levi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Peran Bayangan Masa Lalu dalam membentuk Rasa Percaya Diri dalam Roman Le Voleur d Ombres Karya Marc Levi"

Transkripsi

1 1 Peran Bayangan Masa Lalu dalam membentuk Rasa Percaya Diri dalam Roman Le Voleur d Ombres Karya Marc Levi Oleh Sri Bashiroh Abstrak Karya ilmiah yang berjudul Peran Bayangan Masa Lalu dalam membentuk Rasa Percaya Diri dalam Roman Le Voleur d Ombres Karya Marc Levi ini, bersumber dari buku Le Voleur d Ombres yang diterbitkan pada tahun Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses dan menemukan jawaban tentang rasa percaya diri yang dimiliki oleh tokoh utama dalam karya Marc Levy tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut, digunakan analisis struktural karya sastra yaitu analisis alur, serta analisis tokoh dan hubungan antar tokoh. Skripsi ini terdiri dari lima bab. Bab pertama merupakan pendahuluan, bab kedua merupakan kajian teori, bab ketiga adalah objek penelitian, bab keempat adalah analisis dan bab terakhir berisi simpulan. Dari seluruh rangkaian analisis di dalam skripsi ini, ditemukan bahwa tokoh utama dari roman ini mendapatkan rasa kepercayaan dirinya melalui kejadian-kejadian di masa lalunya, dan menjadikannya bahan renungan di saat dia dewasa. Kejadian di masa lalu yang tidak menyenangkan bagi dirinya tidak membuatnya kehilangan arah ketika dia dewasa, justru dia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari masa lalunya. Terlebih dengan kekuatan supranatural yang dia miliki, berbicara dengan bayangan orang lain membuat dia dapat lebih memahami kesulitan yang dihadapi orang lain. Mahasiswa Strata 1 Fakultas Ilmu Budaya Univ. Padjadjaran, Jurusan Sastra Perancis.

2 2 Abstrack The mini-thesis titled "The Role of Shadows of the Past in the form of Confidence in the Roman" Le Voleur d'ombres " by Marc Levi", is comes from the book "Le Voleur d'ombres" which was published in in The purpose of the research is to aims to look at the process and find answers on the confidence held by the main character in the book of Marc Levy. This research is conducted using structural analysis which consists of the analysis of sequences, and the analysis of characters and the relations between them. This mini-thesis consists of five chapters. The first chapter is the introduction, the second one is the theory used in this research, the third is the object of the research, the fourth is the analysis, and the last chapter is the conclusion. Based on the result obtained throughout this research, the writer found that the character of this novel to get a sense of confidence in themselves through the events in his past, and make it for thought at the time he was an adult. Events in the past that did not make it fun for him not losing sight when he was an adult, he would get a very valuable lesson from his past. Especially with supernatural powers he possessed, talking with the shadow of others makes him a better understanding of the difficulties faced by others. Kata Kunci : Analisis Struktural, Hubungan Sintagmatik, Alur, Teori Sekuen, Hubungan Paradigmatik, Tokoh, Latar, Susunan sekuen Kronologis dan Logis, Analisis sekuen Kronologis dan Logis, Analisis Ciri Pembeda, Hubungan Antar Tokoh, Analisis Latar Internal, dan Analisis Latar Eksternal. Pendahuluan Kehidupan manusia selalu mengalami perubahan secara fisik dan psikis dari hari ke hari. Pada umumnya perubahan fisik berlangsung secara alamiah, sebagai contoh : pria bersuara lebih berat akibat tumbuhnya jakun dan wanita mengalami mesntruasi. Namun perubahan secara psikis tidak terlalu bersifat alamiah seperti yang telah dijelaskan di atas, karena memiliki nilai positif dan

3 3 negatif. Dalam hal ini kedua nilai tersebut dipengaruhi dua sisi, yaitu interior dan eksterior. Sisi interior di sini dapat diartikan keluarga, karena perannya dalam pembentukan sebuah pribadi seseorang sangat kuat, dan eksterior diartikan sebagai lingkungan pendidikan, hubungan pertemanan, lingkungan tempat tinggal dan lain sebagainya. Perihal perubahan psikis yang akan ditekankan pada karya ilmiah ini adalah perubahan yang bersifat positif, yaitu tumbuhnya kepercayaan diri Seringkali, percaya diri dianggap hal yang mudah untuk ditumbuhkan, akan tetapi pada kenyataannya sedikit sulit diejawantahkan, karena terkadang berlandaskan kehidupan masa lalu seseorang. Oleh karena itu, jika seseorang memiliki masa lalu yang suram, maka kepercayaan diri sedikit sulit untuk ditumbuhkan. Masalah kepercayaan diri ini tidak hanya dibicarakan oleh para pakar psikologi, akan tetapi para sastrawan ikut pula mengambil andil dari pembahasan ini melalui karya-karyanya. Salah satu karya sastra Prancis yang berjudul Le Voleur d Ombre karya Marc Levy merupakan salah satu karya sastra yang mengupas tuntas masalah kepercayaan diri ini. Dalam hal ini pembahasan tentang kepercayaan diri pada cerita ini memiliki keunikan tersendiri, karena rasa percaya diri pada diri tokoh utama berhasil tumbuh berkat bayangan-bayangan kehidupan masa lalu yang dapat dikatakan begitu kelam. Tokoh utama pada cerita ini memiliki kehidupan masa kecil yang kurang bahagia dan remaja yang labil, karena dia kurang mengerti tentang apa yang seyogyanya dilakukan jika berhadapan pada suatu masalah. Hal ini diakibatkan antara lain oleh hilangnya figur ayah, cercaan tiada henti saat berada di sekolah, keadaan fisik. Oleh karena itu saat tokoh utama beranjak remaja, dirinya tidak memiliki kepercayaan diri yang kuat. Untuk mendapatkannya tokoh utama melakukan perjalanan kilas balik agar tujuannya tercapai. Untuk dapat mewujudkan hasil yang baik, tentunya harus memlalui sebuah proses. Dalam hal ini, tokoh utama banyak melakukan interaksi dengan orangorang di lingkungannya serta bayangan orang-orang terdekatnya, saat dirinya masih kecil. Untuk itu, masalah-masalah yang dihadapinya menjadi bahan

4 4 renungan dan menjadi dasar untuk mewujudkan keinginannya, yaitu memiliki kepercayaan diri yang kuat. Hal inilah yang terjadi pada tokoh utama dalam roman Le Voleur d Ombre. Sesuai dengan identifikasi masalah atau obyek yang diteliti, maka tujuan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : melihat proses dan menemukan jawaban tentang rasa percaya diri yang dimiliki oleh tokoh utama. Dalam proses untuk mengetahui dan mendapatkan hasil secara jelas tentang pembentukan rasa percaya diri pada kehidupan tokoh utama, karya tulis ini menggunakan teori-teori sastra yang relevan. Untuk menjabarkan struktur cerita secara keseluruhan dan mengetahui makna-makna serta dampak apa saja yang tersirat dalam perjalanan tokoh utama tersebut, akan digunakan analisis alur berdasarkan teori pembagian cerita secara sekuensial dan ditunjang oleh hubungan sintagmatik. Kemudian, untuk memahami karakter tokoh secara mendalam guna mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang pemikiran serta pandangan tokoh utama, akan dilakukan analisis tokoh yang ditunjang oleh hubungan paradigmatik, yang dapat mengemukakan hubungan antartokoh yang saling melengkapi dan mencakup semua indikator. Selanjutnya analisis latar merupakan analisis terakhir yang dapat mengungkapkan pengaruh internal dan eksternal yang mendorong lahirnya rasa percaya diri pada tokoh utama. Pembahasan Untuk mengalurkan cerita dalam roman Le voleur d ombre ini, maka pembagian alur akan berdasarkan kumpulan peristiwa yang terbagi menjadi sekuen besar yang memiliki fungsi utama dan sekuen kecil yang berfungsi sebagai katalisator. Dalam roman Le voleur d ombre, cerita berusat pada tindakan tokoh utama, sehingga penulis akan menyusun kejadian-kejadian yang dialami tokoh utama. Untuk menemukan unsur - unsur pemunculan hal yang tidak jelas dalam kehidupan tokoh utama, penulis akan membagi keseluruhan jalan cerita menjadi dua bagian, yaitu : A. Kehidupan tokoh utama saat masih anak-anak.

5 5 B. Kehidupan tokoh utama saat dewasa Melalui pembagian sekuen tersebut, kita dapat melihat sebab akibat dari permasalahan yang terjadi dan bagaimana menyelesaikan permasalahan tersebut. Untuk melihat bayangan masa lalu yang membentuk kepercayaan diri yang tercermin dalam kehidupan tokoh utama di dalam roman Le voleur d ombre, penulis akan menelaah sekuen-sekuen tersebut. Tokoh merupakan bagian sentral dari sebuah cerita dan dapat juga dikategorikan sebagai bagian dari modalitas utama pengarang dalam membangun cerita. Dalam penyampaian isi dan tema sebuah cerita, pengarang menggambarkan tokoh dengan sifat dan sikapnya sebagai suatu keterpaduan yang utuh di dalam cerita. Pengarang dapat menjadikan tokoh sebagai representasi atau bahkan simbol dari berbagai macam karakter manusia dalam kehidupan sosial. Oleh karena itu, pembaca dapat menafsirkan karakter tokoh melalui gambaran fisik dan mental yang disampaikan oleh pengarang secara eksplisit maupun implisit, serta bagaimana peran atau pengaruh tokoh tersebut bagi tokoh-tokohnya lain di sekitarnya. Dalam Roman Le voleur d ombres yang menjadi bahan penelitian kali ini, terdapat tiga jenis tokoh dalam cerita, yaitu: 1. Tokoh utama : Je 2. Tokoh pembantu : Mère, Luc, dan Sophie Namun, pada analisis ciri pembeda yang akan dilakukan, tokoh pembantu yang telah disebutkan di atas, tidak diulas, karena kepentingannya diduga tidak terlalu relevan dengan judul dan masalah yang terdapat pada skripsi ini. Akan tetapi keberadaan tokoh-tokoh pembantu ini akan dibahas pada analisis hubungan antartokoh guna menjaring bayangan masa lalu tokoh utama yang akan melahirkan rasa percaya diri pada tokoh utama. Dalam analisis ini, yang dapat dijabarkan lebih lanjut adalah identitas, karakter, dan pemikiran-pemikirannya. Dengan demikian, akan didapatkan pemahaman yang sejelas-jelasnya mengenai sosok tokoh tersebut.

6 6 Pada bagian ini hal yang akan diulas adalah ciri pembeda pada tokoh utama saja, karena tokoh pembantu lainnya tidak berperan cukup banyak dalam pembentukan percaya diri pada tokoh utama. Selain itu, ciri pembeda yang lebih dominan lebih bersifat psikis daripada fisik. Kemudian kita akan melanjutkan analisis berikutnya, yaitu analisis hubungan antartokoh. Analisis ini berfungsi untuk memperkuat analisis sebelumnya. Pembahasan pada analisis ini memusatkan hubungan antara tokoh utama, je, dengan tokoh-tokoh lainnya. Analisis hubungan antartokoh ini dapat menunjukkan bagaimana tokoh utama dan tokoh-tokoh lainnya berhubungan dan saling mempengaruhi. Dalam hal ini, hubungan tokoh yang akan penulis analisis adalah hubungan antara tokoh utama dengan Mère, tokoh utama dengan Luc dan tokoh utama dengan Sophie. Pada analisis berikutnya yaitu analisis latar, yang akan dibahas berhubungan latar guna mengeluarkan unsur-unsur yang melahirkan rasa percaya diri pada tokoh utama. Dalam analisis ini hal yang akan dibahas pertama kali adalah analisis latar tempat yang bersifat internal pada kehidupan tokoh utama. Latar tempat yang dimaksud di sini berbicara tentang rumah yang dikaitkan kepada kehidupan keluarga tokoh utama. Kemudian analisis ini akan dilanjutkan dengan analisis latar tempat yang bersifat eksternal yang dikaitkan dengan tempattempat yang mempunyai pengaruh terhadap perkembangan jiwa tokoh utama. Kedua bentuk analisis latar ini bertujuan untuk mengeluarkan aspek-aspek yang membentuk kepercayaan diri pada tokoh utama. Simpulan Le voleur d ombres merupakan sebuah roman yang mengisahkan sekelumit kehidupan seorang tokoh yang menemukan kepercayaan dirinya melalui beberapa faktor. Faktor pertama berbicara tentang kehidupan keluarga tokoh utama. Di sini tokoh utama mengalami ketidakbahagiaan akibat perpisahan orangtuanya. Perpisahan orangtuanya ini membuat tokoh utama kehilangan figur seorang ayah, karena ayah tokoh utama meninggalkan keluarganya demi wanita

7 7 idamannya. Dengan kejadian ini tokoh utama mengalami sedikit guncangan jiwa, karena dirinya harus menyaksikan sebuah peristiwa yang membuat dirinya terpuruk. Kemudian, faktor kedua berbicara tentang kehidupan tokoh utama di sekolah yang sering mendapatkan perlakuan kurang baik dari teman-temannya. Hal ini disebabkan oleh keadaan fisik tokoh utama yang lebih kecil dibanding keadaan fisik teman-teman seusianya. Namun, di balik masalah-masalah tersebut, tokoh utama dikaruniai sebuah kemampuan supranatural, yaitu berbicara dengan bayangan milik orang-orang di sekitarnya. Berdasarkan pemahaman tersebut, penulis kemudian melihat rangkaian pola hidup tokoh utama yang sedikit tidak wajar dalam kisah ini. Dalam roman ini, penulis telah menemukan sebanyak mungkin celah yang dapat memperlihatkan pemikiran dan pesan-pesan yang tertuang di dalamnya. Untuk menjabarkan struktur cerita secara keseluruhan dan mengetahui makna-makna serta dampak apa saja yang tersirat dari keunikan tersebut, penulis akan menggunakan analisis alur berdasarkan teori pembagian cerita secara sekuensial. Kemudian, untuk memahami karakter tokoh secara lebih mendalam guna mendapatkan hasil yang lebih akurat tentang pemikiran serta pandangan tokoh utama, penulis menggunakan analisis tokoh yang ditunjang oleh analisis hubungan paradigmatik, yang dapat mengemukakan hubungan antartokoh yang saling melengkapi dan mencakup semua indikator. Selanjutnya analisis latar merupakan analisis terakhir yang dapat mengungkapkan pengaruh latar terhadap perkembangan jiwa pada tokoh utama. Dengan menggunakan analisis alur secara sekuensial, kita dapat melihat dua periode berbeda dalam hidup tokoh utama, yaitu kisah hidupnya di masa anak-anak dan kehidupan tokoh utama saat dewasa. Dari kedua periode yang berbeda tersebut ada sebuah aspek penting bagi analisis awal dalam karya tulis ini, yaitu bahwa momen krusial dalam kehidupan tokoh utama adalah pada saat dirinya harus kehilangan sosok ayahnya dan menerima sikap teman-temannya yang selalu merendahkannya. Dalam hal ini tokoh utama merasa kehidupannya tidak stabil dan hal ini melahirkan perasaan takut yang mendalam pada diri tokoh

8 8 utama. Rasa takut itu datang ketika dia sedang diam seorang diri dan di malam hari. Namun rasa takut itu secara perlahan menghilang saat usia tokoh utama telah dewasa. Di usia ini, tokoh utama tumbuh menjadi pribadi yang kuat, bertanggung jawab serta pernuh percaya diri. Hal ini terjadi berkat kemampuan tokoh utama dalam berkomunikasi dengan bayangan, sehingga dirinya dapat mengetahui kesulitan serta keinginan orang lain dan kesadarannya untuk bangkit dari keterpurukkan. Jadi pemisahan periode tersebut dibuat untuk memperlihatkan perubahan signifikan dalam diri tokoh utama yang terpapar melalui sebuah ide mengenai pertentangan dengan traumatisme. Dalam roman ini, cerita memang berpusat pada reaksi pikiran dan tindakan tokoh utama saat menghadapi rangkaian situasi tidak biasa yang menimpanya. Pada analisis ini, keseluruhan peristiwa yang disusun secara kronologis dan logis ini telah merujuk pada pembuktian akan adanya pengaruh bayangan masa lalu dalam pembentukkan kepercayaan diri yang tercurah dalam roman ini. Pada analisis berikutnya, yaitu analisis tokoh, diperlihatkan keseluruhan gambaran dari para tokoh, baik secara fisik, mental maupun interaksi antara tokoh utama dengan para tokoh pembantu. Dalam bagian ini, porsi analisis yang lebih besar tentu saja masih berpusat pada sosok tokoh utama. Pada analisis tokoh pertama yang berbicara tentang ciri pembeda, dapat dilihat bahwa tokoh utama menjadi pribadi yang murung, kurang semangat dalam menjalani kehidupan sehari-harinya walaupun sebenarnya tokoh utama ini merupakan sosok pribadi yang baik dan sangat perhatian kepada teman-teman maupun orangtuanya. Dalam analisis ciri pembeda ini, penulis tidak menganalisis ciri pembeda yang terdapat pada tokoh-tokoh pembantu, karena peran tokoh-tokoh pembantu akan lebih banyak terlihat melalui hubungan antartokoh. Pada analisis hubungan antartokoh, tokoh utama dihubungkan dengan tiga tokoh pembantu, yaitu mère (ibu), Luc, dan Sophie. Hubungan tokoh utama dengan ibu menuai hasil yang berbicara tentang kesamaan nasib, yaitu ketabahan dan kemampuan bertahan hidup tanpa kehadiran seorang suami. Di sini tokoh utama sangat mengerti keadaan ibunya, sehingga dia langsung mengambil peran sebagai kepala rumah tangga walaupun umurnya belum menuntutnya untuk mengambil peran tersebut. Kemudian hubungan antara

9 9 tokoh utama dan Luc menghasilkan sebuah perkembangan baru pada kehidupan tokoh utama, yaitu tentang penerimaan yang tulus kepada teman sejatinya. Kemampuannya untuk berbicara dengan bayangan, membawa tokoh utama ke dalam situasi yang di dalamnya dia berbicara dengan bayangan milik Luc. Berkat kemampuannya ini, dia berhasil mengubah secara perlahan kehidupan Luc. Dari kejadian inilah, rasa percaya diri tokoh utama mulai tumbuh, karena dia baru menyadari bahwa kemampuan yang selama ini membuatnya takut, membawa kebajikan bagi dirinya dan orang lain. Selanjutnya, sama halnya dengan Luc, saat tokoh utama bertemu dengan Sophie, dia menjadi sosok yang berbeda. Dalam hal ini tokoh utama mulai berani untuk berhubungan dengan wanita yang dilandasi oleh perasaan cintanya. Di sini tokoh utama merasa bahwa kemampuan supranaturalnya itu telah membantunya untuk mendekatkan dirinya kepada Sophie. Hadirnya Sophie di dalam kehidupan tokoh utama melahirkan pula rasa percaya diri, karena tokoh utama selalu terpanggil untuk membantu Sophie yang saat itu sedang mengalami masalah besar di pekerjaannya. Melalui penjelasanpenjelasan yang telah dipaparkan pada analisis tokoh, maka terlihat pula pengaruh bayangan masa lalu tokoh utama ke dalam pembentukan kepercayaan diri. Melalui analisis latar, pembaca dapat merasakan nuansa yang lebih hidup dengan adanya pemaparan latar tempat internal dan eksternal. Latar tempat internal ini bermaksud untuk memberikan gambaran tentang kehidupan keluarga tokoh utama. Dengan kata lain kondisi tokoh utama saat berada di rumahnya bersama kedua orangtuanya. Pada umumnya rumah memberikan rasa damai pada penghuninya karena adanya kepenatan yang diakibatkan oleh kehidupan di luar rumah. Namun hal tersebut sangat bertentangan dengan kehidupan keluarga tokoh utama. Dalam hal ini, tokoh utama tidak mengalami kehangatan dan kebahagiaan. Hal lain yang dialaminya adalah kesedihan dan kebimbangan. Hal ini disebabkan oleh perpisahan orangtuanya. Di sisi lain, latar tempat yang bersifat eksternal juga tidak mendukung perbaikan pada kehidupan tokoh utama. Akan tetapi kehidupan tokoh utama semakin membaik saat dirinya mengikuti bisikan hatinya untuk mengabdikan hidupnya untuk orang banyak. Hal ini terjadi saat dirinya kerja di rumah sakit. Dapat dikatakan pula bahwa dengan lahirnya kemampuan

10 10 supranaturalnya itu, tokoh utama sadar bahwa hidupnya harus ditujukan untuk menolong orang lain yang sedang tertimpa kesulitan. Untuk itu, melalui analisis latar ini, dapat dibuktikan pula bahwa pengaruh bayangan masa lalu dapat melahirkan sebuah kepercayaan diri. Hal lain yang dapat dibicarakan pada bab ini adalah hubungan judul Le voleur d ombres dengan analisis ini. Dilihat dari judulnya yang berarti pencuri bayangan, cerita ini ingin menyampaikan pesan bahwa hati nurani seseorang tidak bisa berdusta walaupun alam pikiran bisa melakukannya. Hal ini dibuktikan dengan datangnya beberapa bayangan ke dalam kehidupan tokoh utama dan mengatakan semua hal dengan jujur, sehingga tokoh utama mengetahui dan mengerti hampir seluruh masalah-masalah yang dialami oleh orang lain. Daftar Sumber Barthes, Roland Introduction à l Analyse Structurale du Récit. Paris : Seuil. Goldenstein, J. P Pour Lire le Roman. Brussel-Paris : De Boeck-Duculot. Levy, Marc Le Voleur d Ombre. Paris : Robert Laffont.

KARAKTERISTIK FANTASTIK DALAM TINJAUAN TEKNIK PENOKOHAN PADA NOVEL BIFTECK KARYA MARTIN PROVOST

KARAKTERISTIK FANTASTIK DALAM TINJAUAN TEKNIK PENOKOHAN PADA NOVEL BIFTECK KARYA MARTIN PROVOST KARAKTERISTIK FANTASTIK DALAM TINJAUAN TEKNIK PENOKOHAN PADA NOVEL BIFTECK KARYA MARTIN PROVOST Oleh Rima Dwi Septiana 1 Abstrak Karya ilmiah ini berjudul Karakteristik Fantastik dalam tinjauan teknik

Lebih terperinci

KONSEP «MORBID CHIC» DALAM ROMAN L HYPER JUSTINE KARYA SIMON LIBERATI LAISA KHOERUN NISSA

KONSEP «MORBID CHIC» DALAM ROMAN L HYPER JUSTINE KARYA SIMON LIBERATI LAISA KHOERUN NISSA KONSEP «MORBID CHIC» DALAM ROMAN L HYPER JUSTINE KARYA SIMON LIBERATI LAISA KHOERUN NISSA 180510070018 FAKULTAS ILMU BUDAYA JURUSAN SASTRA PERANCIS UNIVERSITAS PADJADJARAN JATINANGOR Agustus, 2012 KONSEP

Lebih terperinci

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI)

KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) KLASIFIKASI EMOSI PEREMPUAN YAN TERPISAH DARI RAGANYA DALAM NOVEL KOMA KARYA RACHMANIA ARUNITA (SEBUAH KAJIAN PSIKOLOGI) Disusun Oleh: JOANITA CITRA ISKANDAR - 13010113130115 FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 SIMPULAN Setelah melalui bab analisis, sampailah kita pada tahap simpulan yang akan menjawab pertanyaan dalam rumusan masalah. Meskipun analisis ini dapat dikatakan kurang

Lebih terperinci

Unsur-Unsur Emosi yang Mendasari Perilaku Tokoh Utama. Dalam Novel Week-end de chasse à la mère. Karya Geneviève Brisac. Oleh Kika Adriani Juniastika*

Unsur-Unsur Emosi yang Mendasari Perilaku Tokoh Utama. Dalam Novel Week-end de chasse à la mère. Karya Geneviève Brisac. Oleh Kika Adriani Juniastika* Unsur-Unsur Emosi yang Mendasari Perilaku Tokoh Utama Dalam Novel Week-end de chasse à la mère Karya Geneviève Brisac Oleh Kika Adriani Juniastika* Abstrak Skripsi yang berjudul Unsur-Unsur Emosi Yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra memuat perilaku manusia melalui karakter tokoh-tokoh cerita. Hadirnya tokoh dalam suatu karya dapat menghidupkan cerita dalam karya sastra. Keberadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia sehari-hari (Djojosuroto, 2000:3). Persoalan yang menyangkut BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil proses pemikiran dan pengalaman batin pengarang yang dicurahkan lewat tulisan dengan mengungkapkan berbagai hal yang digali dari masalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Wanita adalah makhluk perasa, sosok yang sensitif dari segi perasaan, mudah tersentuh hatinya, dan mudah memikirkan hal-hal kecil. Dalam kenyataan, wanita cenderung

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan imajinasi pengarang yang dipengaruhi oleh lingkungan sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian dinikmati oleh

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab lima ini peneliti memaparkan beberapa kesimpulan mengenai analisis nilai patriarkal dan ketidaksetaraan gender dalam roman L Enfant de sable karya Tahar Ben Jelloun

Lebih terperinci

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu

Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu Oleh: Esa Putri Yohana 1 Abstrak Skripsi ini berjudul Trauma Tokoh Nayla dalam Novel Nayla Karya Djenar Maesa Ayu. Penelitian ini bertujuan untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sastra adalah gejala budaya yang secara universal dapat dijumpai pada semua masyarakat (Chamamah-Soeratno dalam Jabrohim, 2003:9). Karya sastra merupakan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 10 BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi tentang struktural sastra dan sosiologi sastra. Pendekatan struktural dilakukan untuk melihat keterjalinan unsur-unsur intrinsik yang membangun karya sastra itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya sebuah karya sastra tentu tidak akan terlepas dari kehidupan pengarang baik karya sastra yang berbentuk novel, cerpen, drama, maupun puisi. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI

BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI BAB VI SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI A. Simpulan Berdasarkan analisis data, hasil analisis, dan pembahasan penelitian ini dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, bahwa cerpen-cerpen

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut

BAB VI PENUTUP. unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat. disimpulkan beberapa hal sebagai berikut BAB VI PENUTUP A. Kesimpulan Setelah dilakukan analisis terhadap unusr-unsur pembangun atau unsur intrinsik roman La Consolante karya Anna Gavalda, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut 1. Wujud

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi BAB IV KESIMPULAN 4.1 Kesimpulan Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi alur maju serta hubungan kausalitas yang erat. Hal ini terlihat pada peristiwaperistiwa yang memiliki

Lebih terperinci

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA Oleh: Anifah Restyana Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Novel merupakan salah satu karya sastra yang populer. Novel adalah salah satu hiburan dalam jenis bacaan bagi para pembacanya. Novel pada masa kini, sudah banyak

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka Novel Cinta Brontosaurus karya Raditya Dika belum pernah dijadikan objek penelitian sebelumnya. Oleh karena itu, penulis memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan

BAB I PENDAHULUAN. penikmatnya. Karya sastra ditulis pada kurun waktu tertentu langsung berkaitan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra terbentuk atas dasar gambaran kehidupan masyarakat, karena dalam menciptakan karya sastra pengarang memadukan apa yang dialami dengan apa yang diketahui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan emosi yang spontan yang mampu mengungkapkan aspek estetik baik yang berdasarkan aspek kebahasaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Karya sastra adalah salah satu jenis hasil budidaya masyarakat yang dinyatakan dengan bahasa, baik lisan maupun tulis, yang mengandung keindahan. Karya sastra

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu institusi budaya yang mempengaruhi dan dipengaruhi kenyataan sosial. Seorang seniman atau pengarang akan melibatkan sebuah emosi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat

BAB I PENDAHULUAN. dengan apa yang ingin diutarakan pengarang. Hal-hal tersebut dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbicara tentang fenomena kesusastraan tentu tidak lepas dari kemunculannya. Hal ini disebabkan makna yang tersembunyi dalam karya sastra, tidak lepas dari maksud pengarang.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini akan diuraikan kesimpulan dari hasil penelaahan novel yang diawali dari analisis struktur novel yang terdiri atas tokoh dan penokohan, alur dan pengaluran,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. yakni Bagaimana struktur novel Tanah Tabu karya Anindita S. Thayf? dan 324 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Setelah melalui tahap analisis, sampailah kita pada bagian simpulan. Simpulan ini akan mencoba menjawab dua pertanyaan besar pada awal penelitian, yakni Bagaimana

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak

BAB V PENUTUP. memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan Novel Surga Yang Tak Dirindukan adalah karya Asma Nadia. Penelitian ini memfokuskan pada Ideologi Tokoh Utama Wanita Dalam Novel Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia Kajian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra merupakan sebuah ciptaan yang disampaikan secara komunikatif untuk tujuan estetika

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari-

I. PENDAHULUAN. penelitian dari penelitian mengenai citra perempuan dalam novel Bidadari- I. PENDAHULUAN Pada bab ini, peneliti akan menyajikan latar belakang masalah, rumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan ruang lingkup penelitian dari penelitian

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN. menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita,

BAB V KESIMPULAN. menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita, BAB V KESIMPULAN Berdasarkan analisis pada novel Nadira karya Leila S. Chudori dengan menggunakan teori struktur novel Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita, tema, dan hubungan antarunsur, diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang 1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini akan diberikan gambaran mengenai latar belakang penelitian. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada unsur intrinsik novel, khususnya latar dan objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana

BAB I PENDAHULUAN. pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan bentuk realita dari hasil imajinasi dan pengalaman pengarang. Karya sastra hadir bukan semata-mata sebagai sarana ekspresi pengarang saja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah biografi mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang. benar-benar ada dan dianggap dapat membawa hikmah bagi para

BAB I PENDAHULUAN. Sebuah biografi mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang. benar-benar ada dan dianggap dapat membawa hikmah bagi para BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah biografi mengangkat kisah perjalanan hidup seseorang yang benar-benar ada dan dianggap dapat membawa hikmah bagi para pembacanya, baik yang mengenal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. pengarang menciptakan karya sastra sebagai ide kreatifnya. Sebagai orang yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra tercipta sebagai reaksi dinamika sosial dan kultural yang terjadi dalam masyarakat. Terdapat struktur sosial yang melatarbelakangi seorang pengarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara

BAB I PENDAHULUAN. memberikan atau menyampaikan suatu hal yang di ungkapkan dengan cara BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari daya imajinasi pengarang yang dituangkan dalam sebuah wadah. Sastra sendiri adalah bentuk rekaman dari bahasa yang akan disampaikan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia

BAB 2 LANDASAN TEORI. 12 Universitas Indonesia BAB 2 LANDASAN TEORI Kehidupan sosial dapat mendorong lahirnya karya sastra. Pengarang dalam proses kreatif menulis dapat menyampaikan ide yang terinspirasi dari lingkungan sekitarnya. Kedua elemen tersebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Karya sastra merupakan hasil cipta, rasa dan karsa manusia, selain memberikan hiburan juga sarat dengan nilai, baik nilai keindahan maupun nilai- nilai ajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa

BAB I PENDAHULUAN. berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan masa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Haruki Murakami adalah seorang penulis, novelis, sastrawan, dan penerjemah yang berasal dari negara Jepang. Haruki Murakami, lahir 12 Januari 1949, dan menghabiskan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam

BAB I PENDAHULUAN. Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang merupakan salah satu negara yang terkenal akan ragam kebudayaannya. Situmorang (1995: 3) menjelaskan bahwa kebudayaan adalah sebuah jaringan makna yang dianyam

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. a. Reality TV Pemberian Misterius Sebuah Teks Narasi. naratif secara ideal memiliki tiga kriteria karakteristik yaitu :

BAB V PENUTUP. a. Reality TV Pemberian Misterius Sebuah Teks Narasi. naratif secara ideal memiliki tiga kriteria karakteristik yaitu : BAB V PENUTUP 1. Kesimpulan a. Reality TV Pemberian Misterius Sebuah Teks Narasi Hasil pembahasan program reality TV Pemberian Misterius sebagai sebuah teks naratif merujuk pendapat Mieke Bal bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Konsep adalah unsur penelitian yang amat mendasar dan menentukan arah pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan manusia pada dasarnya mempunyai berbagai permasalahan yang kompleks. Permasalahan-permasalahan tersebut menyangkut berbagai hal, yakni permasalahan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan wadah yang digunakan oleh pengarang dalam menyampaikan gagasan-gagasan ataupun merefleksikan pandangannya terhadap berbagai masalah yang diamati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar,

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara etimologi sastra berasal dari bahasa sanskerta, sas artinya mengajar, memberi petunjuk atau intruksi, tra artinya alat atau sarana sehingga dapat disimpulkan

Lebih terperinci

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem

Bab 1. Pendahuluan. Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Kushartanti dan Untung (2005,hal.3) menyatakan bahwa bahasa merupakan sistem tanda bunyi yang disepakati untuk dipergunakan oleh para anggota kelompok masyarakat tertentu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Membaca karya sastra sama dengan mencermati permasalahan atau problem-problem sosial yang sering terjadi di dalam masyarakat. Permasalahan yang terdapat dalam sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teew, 1991: 11) seperti halnya budaya, sejarah dan kebudayaan sastra yang merupakan bagian dari ilmu humaniora.

Lebih terperinci

CHAPTER I INTRODUCTION

CHAPTER I INTRODUCTION CHAPTER I INTRODUCTION 1.1 Background of the Study Psikologi sastra merupakan hubungan antara ilmu sastra dan psikologi. Menurut Rene Wellek dan Austin Warren, istilah psikologi sastra mempunyai empat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sastra yang lahir di tengah-tengah masyarakat merupakan hasil imajinasi atau ungkapan jiwa sastrawan, baik tentang kehidupan, peristiwa, maupun pengalaman

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia

I. PENDAHULUAN. nasionalisme, menumbuh kembangkan kecintaan kepada Bahasa Indonesia I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pelajaran Bahasa disampaikan kepada para siswa mulai dari jenjang pendidikan tingkat dasar, menengah sampai pendidikan tinggi bertujuan untuk meningkatkan nasionalisme,

Lebih terperinci

PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL

PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL PROFIL KEHARMONISAN ORANG YANG MENIKAH DI USIA DINI DI KECAMATAN AIR DIKIT KABUPATEN MUKOMUKO JURNAL Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (STRATA 1) Oleh: NELI LISNIATI

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

commit to user BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan salah satu perwujudan dari seni dengan menggunakan lisan maupun tulisan sebagai medianya. Keberadaan sastra, baik sastra tulis maupun bentuk

Lebih terperinci

Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik Peer-Kecil Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi

Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik Peer-Kecil Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik Peer-Kecil Surat Kabar Pikiran Rakyat Edisi 2010 2011 Oleh: Sheila Fera Phina 1 Abstrak Judul skripsi ini adalah Kepedulian Sosial dalam Puisi Anak pada Rubrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra lahir di tengah-tengah masyarakat sebagai hasil imajinasi pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di sekitarnya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra tak akan pernah lepas dari pengaruh realitas kehidupan yang mengitarinya. Karya sastra seolah menjadi saksi situasi kehidupan dimana dan kapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pendidikan anak usia dini merupakan penjabaran dari sebuah pendidikan yang bermula dari seluruh negara di dunia yang dalam bahasa Inggrisnya disebut dengan early childhood

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa menjadi media sastra. Karya sastra muncul dalam bentuk ungkapan

BAB I PENDAHULUAN. sehingga bahasa menjadi media sastra. Karya sastra muncul dalam bentuk ungkapan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah bentuk seni yang dituangkan melalui bahasa, sehingga bahasa menjadi media sastra. Karya sastra muncul dalam bentuk ungkapan pribadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang. memiliki unsur-unsur seperti pikiran, perasaan, pengalaman, ide-ide, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan gambaran hasil rekaan seseorang yang dituangkan dalam bahasa. Kegiatan sastra merupakan suatu kegiatan yang memiliki unsur-unsur seperti pikiran,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik

BAB I PENDAHULUAN. realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sebuah karya sastra merupakan proses kreatif seorang pengarang terhadap realitas kehidupan sosial pengarangnya. Suatu karya sastra dapat dikatakan baik apabila

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya

BAB I PENDAHULUAN. saat ini, banyak sekali bermunculan karya-karya sastra yang nilai keindahannya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hasil karya seseorang baik lisan maupun tulisan jika mengandung unsur estetik maka akan banyak disukai oleh semua kalangan. Di era globalisasi seperti saat ini, banyak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan makna atau pesan yang terkandung di dalamnya. Tema dan ide cerita dalam novel juga sangat beragam, misalnya, yang

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan makna atau pesan yang terkandung di dalamnya. Tema dan ide cerita dalam novel juga sangat beragam, misalnya, yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Novel merupakan salah satu karya sastra yang tidak asing bagi pembaca. Novel hadir sebagai alat untuk merepresentasikan kehidupan manusia. Pengalaman kemanusiaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai

BAB I PENDAHULUAN. adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan bentuk dan hasil pekerjaan seni kreatif yang objeknya adalah manusia dan kehidupan, yang menggunakan bahasa sebagai medium. Sebagai seni kreatif

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, Jabrohim, dkk. (2003:4) menjelaskan yaitu, Bahasa memang media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra adalah sebuah kreasi yang indah, baik lisan maupun tulisan yang memiliki peran penting dalam menciptakan karya sastra dengan hakikat kreatif dan imajinatif,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat di mana penulisnya hadir, tetapi ia juga ikut terlibat dalam pergolakanpergolakan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sastra dengan masyarakat mempunyai hubungan yang cukup erat. Apalagi pada zaman modern seperti saat ini. Sastra bukan saja mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat

Lebih terperinci

BAB III KESIMPULAN & SARAN. menjabarkan keterkaitan antara perjalanan sang hero dengan jiwa bebas yang

BAB III KESIMPULAN & SARAN. menjabarkan keterkaitan antara perjalanan sang hero dengan jiwa bebas yang BAB III KESIMPULAN & SARAN Analisis dalam kedua bab sebelumnya secara tidak langsung telah menjabarkan keterkaitan antara perjalanan sang hero dengan jiwa bebas yang dimiliki oleh Meursault dan Kafka.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan wujud dari pengabdian perasaan dan pikiran pengarang yang muncul ketika ia berhubungan dengan lingkungan sekitar. Sastra dianggap sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra merupakan hasil ungkapan kejiwaan seorang pengarang, yang berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik suasana pikir maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan.

BAB I PENDAHULUAN. seorang pengarang yang dituangkan melalui kata-kata yang indah sehingga. berbentuk tulisan dan karya sastra berbentuk lisan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah hasil ciptaan manusia yang mengandung nilai keindahan yang estetik. Sebuah karya sastra menjadi cermin kehidupan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB IV KESIMPULAN. efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik cerpen

BAB IV KESIMPULAN. efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk mengetahui unsur-unsur intrinsik cerpen BAB IV KESIMPULAN Cerpen Tomochan no Shiawase karya Yoshimoto Banana dianalisis menggunakan teori struktural dan teori kognitif sosial Albert Bandura mengenai efikasi diri. Teori struktural digunakan untuk

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik 347 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dalam karya sastra Indonesia modern pascaproklamasi kemerdekaan ditemukan tujuh novel yang menghadirkan citra guru dan memiliki tokoh guru, baik sebagai tokoh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menulis merupakan salah satu aspek belajar yang harus diajarkan guru kepada siswa selain aspek lainnya, yaitu membaca, mendengar, dan berbicara. Menurut Tarigan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal

BAB I PENDAHULUAN. tergantung dari perubahan sosial yang melatarbelakanginya (Ratna, 2007: 81). Hal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra adalah sistem semiotik terbuka, karya dengan demikian tidak memiliki kualitas estetis intrinsik secara tetap, melainkan selalu berubah tergantung dari

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya

BAB II LANDASAN TEORI. Psikologi Tokoh Eko Prasetyo dalam Novel Jangan Ucapkan Cinta Karya BAB II LANDASAN TEORI A. Hasil Penelitian Sebelumnya Seperti beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra Universitas Diponegoro Semarang dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah

BAB I PENDAHULUAN. menarik perhatian siswa. Selama ini pembelajaran sastra di sekolah-sekolah BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Pembelajaran sastra merupakan bagian dari pembelajaran bahasa yang harus dilaksanakan oleh guru. Guru harus dapat melaksanakan pembelajaran sastra dengan menarik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Karya satra merupakan hasil dokumentasi sosial budaya di setiap daerah. Hal ini berdasarkan sebuah pandangan bahwa karya sastra mencatat kenyataan sosial budaya

Lebih terperinci

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Penelitian ini melibatkan beberapa konsep, antara lain sebagai berikut: 2.1.1 Gambaran Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:435), gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah.

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan sebagai karya kreatif, sastra mampu melahirkan suatu kreasi yang indah. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karya sastra adalah hasil karya imajinasi, dan seni kreatif manusia. Sehingga karya sastra mampu menimbulkan imajinasi tertentu pada benak penikmatnya. Sedangkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran bahasa merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan manusia. Kemampuan berbahasa seseorang dapat menunjukkan kepribadian serta pemikirannya.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan karya yang berasal dari imajinasi pengarang, imajinasi tersebut dikembangkan sesuai dengan pemikiran pribadi pengarang serta pengalaman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN

ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN ADJOURNING BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kelompok merupakan kesatuan unit yang terkecil dalam masyarakat. Individu merupakan kesatuan dari kelompok tersebut. Anggota kelompok tersebut merupakan individu-individu

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencakup metode dan desain penelitian, definisi-definisi operasional dari variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. mencakup metode dan desain penelitian, definisi-definisi operasional dari variabel BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini peneliti menjelaskan tentang metodologi penelitian yang mencakup metode dan desain penelitian, definisi-definisi operasional dari variabel yang terlibat dalam

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa simpulan penelitian, yaitu: 1. Latar belakang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sastra menurut Wellek dan Warren adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (2013: 3). Hal tersebut dikuatkan dengan pendapat Semi bahwa sastra adalah suatu bentuk

Lebih terperinci

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI. Oleh. 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat ANALISIS WATAK TOKOH UTAMA NOVEL PERAHU KERTAS KARYA DEWI LESTARI Oleh,, 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat 2) 3)Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

2015 ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT

2015 ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM NOVELET MONSIEUR IBRAHIM ET LES FLEURS DU CORAN (2001) KARYA ÉRIC-ÉMMANUEL SCHMITT BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan salah satu produk manusia yang dibuat secara kreatif, baik bersifat rekaan maupun fakta yang dituangkan melalui bahasa. Bahasa merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peran dan fungsi ibu dalam kehidupan seorang anak sangat besar. Anak akan lebih merasa senang, lebih bebas, lebih terbuka dalam menanyakan sesuatu jika berkomunikasi

Lebih terperinci

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA ANALISIS NILAI RELIGIUS DALAM NOVEL ASSALAMUALAIKUM BEIJING! KARYA ASMA NADIA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Laeli Nur Rakhmawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas

Lebih terperinci

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA KAJIAN PSIKOLOGI SASTRA ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH LASI NOVEL BEKISAR MERAH KARYA AHMAD TOHARI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Indayani Pendidikan Bahasa dan Sastra Indoneisa Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam berekspresi dapat diwujudkan dengan berbagai macam cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan menciptakan sebuah karya sastra baik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Karya sastra merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan mengekspresikan gagasan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial,

BAB I PENDAHULUAN. dikarenakan karya sastra banyak mengangkat kisah tentang kehidupan sosial, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan sebuah karya yang dapat menghibur sekaligus dapat memberikan pelajaran hidup kepada para penikmatnya. Hal tersebut dikarenakan karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bandingan melibatkan studi teks-teks antarkultur atau budaya. Terdapat hal penting yang merupakan pola hubungan kesastraan. Bagian tersebut seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Meninggalnya seseorang merupakan salah satu perpisahan alami dimana seseorang akan kehilangan orang yang meninggal dengan penyebab dan peristiwa yang berbeda-beda

Lebih terperinci

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM NOVEL DAUN YANG JATUH TAK PERNAH MEMBENCI ANGIN KARYA TERE LIYE DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA Oleh: Umi Fatonah Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra

Lebih terperinci

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III-

-Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- -Konferensi Nasional Bahasa dan Sastra III- PERBANDINGAN PENGGAMBARAN KARAKTER TOKOH PEREMPUAN PADA NOVEL SITTI NURBAYA KARYA MARAH RUSLI DAN ASSALAMUALAIKUM BEIJING KARYA ASMA NADIA BERDASARKAN PERIODE

Lebih terperinci