TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN"

Transkripsi

1 TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL AKRILAT DARI METANOL DAN ASAM AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Luthfiana Nurul H. ( I ) 2. Maharini Retnomartani ( I ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 i

2 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena limpahan rahmat dan hidayah-nya, penulis akhirnya dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Tugas Akhir dengan judul dari Metanol dan Asam Akrilat dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun. Dalam penyusunan tugas akhir ini penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Dr. Sunu H. Pranolo selaku Ketua Jurusan Teknik Kimia atas bimbingannya. 2. Ir. Paryanto, M.S. dan YC. Danarto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing atas bimbingan dan arahannya dalam penyelesaian tugas akhir ini. 3. Seluruh dosen, laboran, dan administrasi Jurusan Teknik Kimia atas ilmu, arahan, dan bantuannya selama ini. 4. Seluruh teman teman Tekkim 08 UNS untuk semangatnya. 5. Seluruh pihak yang telah membantu, yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa laporan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis membuka diri terhadap segala saran dan kritik yang membangun. Semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca sekalian. Surakarta, Agustus 2012 Penulis iii

3 DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Daftar Isi... iv Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xi Intisari... xii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pendirian Pabrik Penentuan Kapasitas Pabrik Penentuan Lokasi Pabrik Tinjauan Pustaka Macam-Macam Proses Alasan Pemilihan Proses Kegunaan Produk Sifat Fisis dan Kimia Tinjauan Proses Secara Umum BAB II DESKRIPSI PROSES Spesifikasi Bahan Baku dan Produk Spesifikasi Bahan Baku Spesifikasi Bahan Pembantu iv

4 2.1.3 Spesifikasi Produk Konsep Proses Dasar Reaksi Mekanisme Reaksi Sifat Reaksi Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses Diagram Alir Proses Tahapan Proses Neraca Massa dan Neraca Panas Neraca Massa Neraca Panas Lay Out Pabrik dan Peralatan Lay Out Pabrik Lay Out Peralatan BAB III SPESIFIKASI ALAT Reaktor Decanter Menara Distilasi Condenser Reboiler Accumulator Tangki Penyimpanan Heat Exchanger v

5 3.9 Pompa BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM Unit Pendukung Proses Unit Pengadaan Air Air Pendingin dan Air Pemadam Kebakaran Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Air Umpan Boiler Pengolahan Air Unit Pengadaan Steam Unit Pengadaan Udara Tekan Unit Pengadaan Listrik Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Listrik untuk Penerangan Listrik untuk AC Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi Unit Pengadaan Bahan Bakar Laboratorium Laboratorium Fisik Laboratorium Analitik Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Prosedur Analisa Bahan Baku Infra Red Spectrofotometer (IRS) Gas Chromathography (GC) vi

6 Densitas Viskositas Prosedur Analisa Produk Infra Red Spectrofotometer (IRS) Gas Chromathography (GC) Analisa Air Unit Pengolahan Limbah BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN Bentuk Perusahaan Struktur Organisasi Tugas dan Wewenang Pemegang Saham Dewan Komisaris Dewan Direksi Staf Ahli Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kepala Bagian Kepala Seksi Pembagian Jam Kerja Karyawan Karyawan non shift Karyawan Shift Status Karyawan dan Sistem Upah Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji vii

7 5.6.1 Penggolongan Jabatan Jumlah Karyawan dan Gaji Kesejahteraan Sosial Karyawan BAB VI ANALISIS EKONOMI Penaksiran Harga Peralatan Penentuan Total Capital Investment (TCI) Modal Tetap (Fixed Capital Investment) Modal Kerja (Working Capital Investment) Biaya Produksi Total (Total Production Cost) Manufacturing Cost Direct Manufacturing Cost (DMC) Indirect Manufacturing Cost (IMC) Fixed Manufacturing Cost (FMC) General Expense (GE) Keuntungan Produksi Analisa Kelayakan Daftar Pustaka... xiii Lampiran viii

8 DAFTAR TABEL Tabel 1.1. Data Impor Metil Akrilat Indonesia... 2 Tabel 1.2. Kapasitas Produksi Berbagai Pabrik di Dunia... 4 Tabel 1.3. Perbandingan Proses Pembuatan Metil Akrilat... 8 Tabel 2.1. Harga ΔG o f Masing-masing Komponen Tabel 2.2. Harga ΔH o f Masing-masing Komponen Tabel 2.3. Neraca Massa Tee Tabel 2.4. Neraca Massa Reaktor I Tabel 2.5. Neraca Massa Reaktor II Tabel 2.6. Neraca Massa Dekanter Tabel 2.7. Neraca Massa Menara Distilasi I Tabel 2.8. Neraca Massa Menara Distilasi II Tabel 2.9. Neraca Massa Overall Tabel Neraca Panas Tee Tabel Neraca Panas Reaktor I Tabel Neraca Panas Reaktor II Tabel Neraca Panas Dekanter Tabel Neraca Panas Menara Distilasi I Tabel Neraca Panas Menara Distilasi II Tabel 3.1. Spesifikasi Menara Distilasi Tabel 3.2. Spesifikasi Condenser Tabel 3.3. Spesifikasi Reboiler ix

9 Tabel 3.4. Spesifikasi Accumulator Tabel 3.5. Spesifikasi Tangki Tabel 3.6. Spesifikasi Heat Exchanger Tabel 3.7. Spesifikasi Pompa Tabel 4.1. Kebutuhan Air Pendingin Tabel 4.2. Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Tabel 4.3. Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Tabel 4.4. Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan Tabel 4.5. Total Kebutuhan Listrik Pabrik Tabel 4.6. Total Kebutuhan Bahan Bakar Pabrik Tabel 5.1. Jadwal Pembagian Kelompok Shift Tabel 5.2. Jumlah Karyawan Menurut Jabatan Tabel 5.3. Perincian Golongan dan Gaji Karyawan Tabel 6.1. Indeks Harga Alat Tabel 6.2. Modal Tetap Tabel 6.3. Modal Kerja Tabel 6.4. Direct Manufacturing Cost Tabel 6.5. Indirect Manufacturing Cost Tabel 6.6. Fixed Manufacturing Cost Tabel 6.7. General Expense Tabel 6.8. Analisis Kelayakan x

10 DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Grafik Data Impor Metil Akrilat di Indonesia... 3 Gambar 2.1. Mekanisme Reaksi Proses Esterifikasi Gambar 2.2. Diagram Alir Proses Gambar 2.3. Diagram Alir Kualitatif Gambar 2.4. Diagram Alir Kuantitatif Gambar 2.5. Lay Out Pabrik Gambar 2.6. Lay Out Peralatan Proses Gambar 4.1. Skema Pengolahan Air Laut Gambar 4.2. Skema Pengolahan Air KTI Gambar 5.1. Struktur Organisasi Pabrik Metil Akrilat Gambar 6.1. Chemical Engineering Cost Index Gambar 6.2. Grafik Analisis Kelayakan xi

11 Kapasitas Ton/ Tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Di negara yang sedang berkembang seperti Indonesia, berbagai kebutuhan produk-produk kimia belum seluruhnya dapat dihasilkan sendiri. Sebagian atau seluruhnya masih diimpor dari berbagai negara, terutama bahan-bahan yang merupakan produk antara untuk dijadikan berbagai produk lain yang lebih bermanfaat dan luas penggunaannya. Produk antara yang banyak dibutuhkan tersebut antara lain produk-produk akrilat, salah satunya adalah metil akrilat. Metil akrilat adalah senyawa kimia yang mempunyai ikatan rangkap yang biasa digunakan sebagai bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai cat (coating), bahan perekat, dan binder untuk industri kulit, kertas dan tekstil serta untuk komponen kopolimer dari acrylic fiber. Hasil polimerisasi dari metil akrilat ini bisa memiliki sifat fisis yang bervariasi dengan mengontrol rasio monomer yang digunakan. Sifat dari hasil polimerisasi pada umumnya mempunyai daya tahan tinggi terhadap bahan-bahan kimia dan juga terhadap lingkungan, sangat jernih dan kuat. Begitu banyak manfaat dari metil akrilat sehingga pendirian pabrik metil akrilat di Indonesia tentu berdampak bagus bagi industri-industri yang menggunakannya dalam proses-proses kimia karena akan semakin mudah untuk mendapatkannya di dalam negeri, mengingat bahwa industri metil akrilat masih jarang terdapat di Indonesia. 1 Bab I Pendahuluan

12 Kapasitas Ton/ Tahun Penentuan Kapasitas Pabrik Kapasitas produksi dari pabrik akan mempengaruhi perhitungan teknis maupun ekonomis dalam perancangan pabrik. Semakin besar kapasitas produksinya maka kemungkinan keuntungannya juga semakin besar. Namun ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan dalam penentuan kapasitas produksi, seperti kebutuhan pasar dan ketersediaan bahan baku. a. Kebutuhan metil akrilat di Indonesia Impor metil akrilat di dalam negeri tahun dapat dilihat pada tabel 1.1. Tabel 1.1 Data Impor Metil Akrilat Indonesia Tahun Impor (ton) (Undata, 2011) Dari tabel 1.1 dibuat grafik linier untuk memperkirakan impor metil akrilat pada tahun Bab I Pendahuluan

13 Kapasitas Ton/ Tahun 3 Kapasitas (ton/tahun) Grafik Data Impor Metil Akrilat Indonesia y = 3.247,16x Tahun Gambar 1.1 Grafik Data Impor Metil Akrilat di Indonesia Dari Gambar 1.1 diperoleh suatu persamaan regresi linier untuk mengetahui kebutuhan metil akrilat pada tahun 2017 : y = (3247,16 X) y = (3247,16 x 2017 ) y = ton b. Kapasitas produksi pabrik metil akrilat yang sudah berdiri Untuk memproduksi metil akrilat harus diperhitungkan juga kapasitas produksi yang menguntungkan. Sebagai perbandingan kapasitas produksi dari berbagai pabrik yang telah ada sebagaimana terlihat pada tabel 1.2. Bab I Pendahuluan

14 Kapasitas Ton/ Tahun 4 Tabel 1.2 Kapasitas Produksi Berbagai Pabrik di Dunia Pabrik Toa Gosei Co., Ltd. Arkema Inc. Singapore Acrylic Ester Pte., Ltd. Kapasitas ton/tahun ton/tahun ton/tahun ( ) Dari Tabel 1.2 dapat diketahui kapasitas produksi minimal di dunia sebesar ton/tahun. Sedangkan kebutuhan metil akrilat di dalam negeri adalah sebesar ton/tahun. Maka dapat disimpulkan bahwa kapasitas pabrik metil akrilat sebesar ton/tahun, sehingga diharapkan: 1. Dapat memenuhi kebutuhan metil akrilat dalam negeri. 2. Dapat memberikan keuntungan karena kapasitas rancangan berada diatas kapasitas terkecil pabrik yang ada di dunia. 3. Dapat merangsang berdirinya industri-industri lainnya yang menggunakan bahan baku metil akrilat. c. Ketersediaan bahan baku Bahan baku Metanol yang digunakan dalam pembuatan metil akrilat diperoleh dari PT. Kaltim Methanol Industri, Kalimantan Timur, yang mempunyai kapasitas produksi ton/tahun. Sedangkan asam akrilat diperoleh dari PT. Nippon Shokubai Indonesia (NSI), Cilegon, yang mempunyai kapasitas produksi ton/tahun sehingga ketersediaan bahan baku tidak menjadi masalah karena cukup tersedia. Bab I Pendahuluan

15 Kapasitas Ton/ Tahun Penentuan Lokasi Pabrik Letak geografis suatu pabrik mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap keberhasilan perusahaan. Beberapa faktor dapat menjadi acuan dalam menentukan lokasi pabrik antara lain, penyediaan bahan baku, pemasaran produk, transportasi dan tenaga kerja. Berdasarkan tinjauan tersebut maka lokasi pabrik metil akrilat ini dipilih di Cilegon, Banten dengan pertimbangan sebagai berikut : a. Dekat dengan pabrik salah satu bahan baku yaitu PT. Nippon Shokubai Indonesia (NSI) penghasil asam akrilat, sedangkan metanol dari P.T. Kaltim Methanol Industri, Kalimantan Timur. b. Wilayah Cilegon termasuk salah satu kawasan industri yang ditetapkan oleh pemerintah, sehingga permasalahan perijinan pendirian pabrik tidak menjadi masalah. c. Pemasaran produk metil akrilat yang akan didirikan ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, diantaranya akan dijual ke berbagai pabrik yang menggunakan metil akrilat sebagai bahan baku produksi polimer diantaranya PT. Shin-Etsu Polymer Indonesia, Karawang dan PT. WMK (Polymer&Plastic Chemicals) Indonesia, Bandung. d. Tersedianya sarana transportasi yang memudahkan lalu lintas kegiatan produksi dan kemudahan distribusi dan juga dekat dengan laut sehingga transportasi lebih mudah. Bab I Pendahuluan

16 Kapasitas Ton/ Tahun 6 Gambar 1.2 Gambar Pemilihan Lokasi Pabrik 1.4. Tinjauan Pustaka Macam-Macam Proses Ada beberapa cara pembuatan metil akrilat, antara lain : a. Proses Asetilen Pada proses ini metil akrilat dibuat dengan mereaksikan asetilen dengan alkohol dalam suasana asam dengan katalis nikel karbonil pada tekanan atmosferis pada suhu 40 0 C. Kerugian proses ini adalah kesulitan dalam penanganan nikel karbonil yang beracun dan korosif. Reaksi : 4C 2 H 2 + 4CH 3 OH + 2HCl + Ni(CO) 4 4CH 2 =CHCOOCH 3 + NiCl 2 + H 2 (Ullman, 1985) Bab I Pendahuluan

17 Kapasitas Ton/ Tahun 7 b. Proses Ketene Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah asam asetat. Bahan ini dipirolisa menjadi ketene. Lalu ketene direaksikan dengan monomer formaldehid membentuk β-propiolactone. Senyawa ini selanjutnya dikonversi menjadi akrilat. Metode ini tidak dipakai karena banyaknya tahapan yang harus dilewati dan juga sifat racun dari β- propiolactone. Reaksi : CH 3 COOH CH 2 =C=O CH 2 -C=O H 2 =CHCOOCH 3 + H 2 O (Ullman, 1985) c. Proses Esterifikasi Asam Akrilat. Pada proses ini, asam akrilat direaksikan dengan metanol dengan katalis asam sulfat membentuk metil akrilat. Reaksi esterifikasi ini berlangsung pada suhu o C dan tekanan atmosferis. Perbandingan mol asam akrilat dan metanol yang digunakan adalah 1:1. Reaksi tersebut berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk. Reaksi : CH 2 CHCOOH + CH 3 OH CH 2 CHCOOCH 3 + H 2 O (Ullman, 1985) Alasan Pemilihan Proses Perbandingan antara proses pembuatan metil akrilat dapat dilihat pada Tabel 1.3 Bab I Pendahuluan

18 Kapasitas Ton/ Tahun 8 Tabel 1.3 Perbandingan Proses Pembuatan Metil Akrilat Proses Kondisi Operasi Kelebihan Kekurangan Proses P= 1atm - Produk - Bahan baku gas Asetilen T= 40 o C samping bukan alam terbatas. merupakan zat - Menggunakan beracun. katalis nikel karbonil yang beracun dan korosif Proses P= 1 atm - Bahan baku - Menghasilkan β- Ketene T= 150 o C mudah propiolactone didapatkan yang bersifat racun - Prosesnya melalui banyak tahapan Proses P=1 atm - Bahan baku - Membutuhkan Esterifikasi T= o C relatif mudah katalis asam yang didapat. bersifat korosif. - Produk - Waktu reaksi samping bukan relatif lama merupakan zat beracun. Bab I Pendahuluan

19 Kapasitas Ton/ Tahun 9 Dari Tabel 1.3 proses pembuatan metil akrilat yang dipilih adalah proses esterifikasi, dengan pertimbangan: a. Bahan baku yang relatif mudah didapatkan. b. Kondisi operasi yang relatif lebih aman. c. Proses relatif lebih sederhana. d. Produk samping yang dihasilkan tidak beracun Kegunaan Produk Metil akrilat merupakan bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini digunakan sebagai bahan perekat, binder untuk industri kulit, kertas, dan untuk komponen kopolimer dari acrylic fiber. Selain itu, polimer ini juga digunakan oleh berbagai pabrik cat (coating) yaitu PT. ICI Indonesia, Jakarta dan berbagai industri tekstil seperti PT. Acryl Textile Mills, Jakarta Sifat Fisis dan Kimia 1. Bahan baku a. Asam akrilat ( CH 2 CHCOOH ) Sifat fisis : - Berat molekul : 72 kg/kgmol - Titik didih : 141 o C - Titik lebur : 13,5 o C - Tekanan kritis : 56,6 bar - Suhu kritis : 380 o C - Densitas (30 o C) : 1,040 g/ml Bab I Pendahuluan

20 Kapasitas Ton/ Tahun 10 - Viskositas (25 o C) : 1,149 mpa.s - Panas penguapan (1 atm) : 45,6 kj/mol - Panas pembakaran : kj/mol (Perry, 1997) Sifat kimia : - Reaksi esterifikasi Reaksi esterifikasi terjadi jika asam akrilat direaksikan dengan suatu alkohol membentuk ester dari asam akrilat dan air. Reaksi : CH 2 CHCOOH + ROH CH 2 CHCOOR + H 2 O - Reaksi addisi Asam akrilat dapat diadisi dengan halogen, hidrogen, dan hidrogen sianida. Reaksi : CH 2 CHCOOH + HX H 2 CX-CH 2 COOR (Kirk Othmer, 1998) b. Metanol ( CH 3 OH ) Sifat Fisis : - Berat molekul : 32 kg/kgmol - Titik didih : 64 o C - Titik lebur : -97,68 o C - Tekanan kritis : 79,9112 atm - Suhu kritis : 234,49 o C Bab I Pendahuluan

21 Kapasitas Ton/ Tahun 11 - Volume kritis : 0,118 m 3 /kmol - Rapat massa (30 o C) : 0,7957 g/cm 3 - Viskositas (25 o C) : 0,5344 mpa.s - Panas pembentukan : ,81 kcal/kg (Perry, 1997) Sifat kimia : Metanol adalah alkohol yang mempunyai ikatan karbon paling pendek. Metanol murni sangat penting dalam sintesa kimia. Metanol juga sangat beracun. Ada beberapa reaksi penting yang melibatkan Metanol, antara lain : - Reaksi oksidasi Reaksi oksidasi Metanol dengan bantuan katalis K 2 Cr 2 O 7, KmnO 4, Na 2 Cr 2 O 7 menghasilkan formaldehid. Reaksi : CH 3 OH + O 2 HCHO + H 2 O - Reaksi Esterifikasi Reaksi Esterifikasi antara Metanol dengan Asam format akan menghasilkan metil format. Reaksi : CH 3 OH + HCOOH HCOOCH 3 + H 2 O - Reaksi Substitusi Reaksi ini antara Metanol dan HCl dengan bantuan katalis ZnCl 2 menghasilkan Metil klorida. Reaksi : CH 3 OH + HCl CH 3 Cl + H 2 O (Kirk Othmer, 1998) Bab I Pendahuluan

22 Kapasitas Ton/ Tahun Bahan pembantu Asam sulfat ( H 2 SO 4 ), sebagai katalis Sifat fisis : - Bentuk : Cairan tidak berwarna - Berat molekul : 98,08 kg/kgmol - Spesific gravity : 1,834 - Titik didih : 336,85 o C - Titik leleh : 10,49 o C - Densitas pada suhu 25 o C : 1,833 g/ml (Perry, 1997) Sifat Kimia : - Dengan basa membentuk garam dan air H 2 SO NaOH Na 2 SO H 2 O - Dengan garam membentuk garam dan asam lain H 2 SO NaCl Na 2 SO 4 + 2HCl (Kirk Othmer, 1998) 3. Produk Metil akrilat ( CH 2 CHCOOCH 3 ) Sifat Fisis : - Berat molekul : 86 kg/kmol - Titik didih : 80 o C - Titik lebur : -76 o C - Tekanan kritis : 41,9442 atm Bab I Pendahuluan

23 Kapasitas Ton/ Tahun 13 - Suhu kritis : 262,85 o C - Volume kritis : 270 liter/kmol - Densitas (30 o C) : 0,9565 g/cm 3 - Viskositas (25 o C) : 0,49 mpa.s - Panas Pembentukan : -92,465 - Kapasitas panas cairan : T + 2,568T 2 J/KmolC (Perry, 1997) Sifat kimia : - Bereaksi secara tak terkendali dengan oksidan kuat yang akan menyebabkan ledakan dan kebakaran. - Mudah terpolimerisasi pada suhu yang tinggi. (Ullman, 1985) Tinjauan Proses Secara Umum Proses pembuatan metil akrilat dijalankan pada fasa cair dengan mereaksikan metanol dan asam akrilat dengan katalis asam sulfat pada temperatur C dan tekanan atmosferis. Reaksi yang terjadi tergolong reaksi esterifikasi. Esterifikasi didefinisikan sebagai suatu proses yang menghasilkan senyawa ester. Proses esterifikasi yang paling umum digunakan adalah esterifikasi antara asam karboksilat dengan alkohol yang menghasilkan ester dan air. Reaksi : RCOOH + R OH RCOOR + H 2 O Reaksi esterifikasi dapat dipercepat dengan katalis asam kuat, seperti asam sulfat. Katalis hanya menaikkan kecepatan esterifikasi tetapi tidak merubah Bab I Pendahuluan

24 Kapasitas Ton/ Tahun 14 kesetimbangan reaksi. Dengan adanya katalis berupa asam kuat, dapat menambah muatan positif, sehingga asam akan mengesterifikasi lebih cepat. Asam sulfat dipilih sebagai katalisator karena efisien, harganya murah, efek korosif terhadap logam lebih rendah dari pada asam lain. Tetapi bila suhu terlalu tinggi dan digunakan terlalu banyak, asam sulfat dapat mendehidrasi alkohol yang digunakan. Untuk mengatasi efek korosi dari asam organik dan asam sulfat pada suhu yang relatif tinggi, peralatan yang digunakan berupa bahan yang tahan korosif. (Kirk Othmer, 1998) Bab I Pendahuluan

25 Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk Spesifikasi Bahan Baku a. Asam akrilat (CH 2 CHCOOH) - Bentuk : cair - Kemurnian, % berat : min 99 % - Impuritas, % berat : air, maksimal 1 % ( b. Metanol (CH 3 OH) - Bentuk : cair - Kemurnian, % berat : min 99,85 % - Impuritas, % berat : air, maksimal 0,15% ( Spesifikasi Bahan Pembantu Asam sulfat (H 2 SO 4 ) - Bentuk : cair - Kemurnian, % berat : 98 % - Impuritas, % berat : air, 2 % ( 15 Bab II Deskripsi Proses

26 Kapasitas Ton/ Tahun Spesifikasi Produk Metil akrilat (CH 2 CHCOOCH 3 ) - Bentuk : cair - Kemurnian, % berat : min 99,5 % - Impuritas, % berat : air, maksimal 0,5 % ( Konsep Proses Dasar Reaksi Proses pembuatan metil akrilat ( CH 2 CHCOOCH 3 ) ini berlangsung di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) pada suhu 80 o C dan tekanan 1 atmosfir dengan bantuan katalis asam sulfat ( H 2 SO 4 ). Reaksi antara asam akrilat ( CH 2 CHCOOH ) dengan metanol ( CH 3 OH ) adalah suatu reaksi substitusi gugus radikal organik dengan ion hidrogen yang berasal dari asam. Dengan putusnya ikatan karbonil-oksigen atau ikatan alkil oksigen, maka terbentuklah air. Reaksi : CH 2 CHCOOH + CH 3 OH H 2 SO 4 CH 2 CHCOOCH 3 + H 2 O.. (II-1) Mekanisme Reaksi Proses pembuatan metil akrilat dengan proses esterifikasi dilakukan dalam reaktor alir tangki berpengaduk. Di dalam reaktor terjadi reaksi sebagai berikut, esterifikasi suatu asam karboksilat berlangsung melalui serangkaian tahap protonasi dan deprotonasi. Oksigen karbonil diprotonasi, alkohol nukleofilik Bab II Deskripsi Proses

27 Kapasitas Ton/ Tahun 17 menyerang karbon positif, dan eliminasi air akan menghasilkan ester yang dimaksud. O + OH OH OH H + ROH -H + RC-OH RC-OH RC-OH RC-OH R O + - H R O O RC-OR + OH CR R O -H + -H 2O H + OH RC + R O OH RC- + OH 2 R O H + Mekanisme tersebut dapat diringkas sebagai berikut: O OH O H + RC-OH + R OH R-COH RCOR + H 2 O OR Ester Asam karboksilat Gambar 2.1 Mekanisme Reaksi Proses Esterifikasi (Fessenden & Fessenden, 1986) Sifat Reaksi a. Tinjauan Kinetika Reaksi antara asam akrilat dengan metanol termasuk reaksi orde dua. Reaksi : Asam akrilat + Metanol Metil akrilat + Air Persamaan kecepatan reaksi : -r A = k.c A.C B (II-2) -r A = k[c Ao (1-x A )].[C Bo -C Ao x A ] (II-3) jika : Bab II Deskripsi Proses

28 Kapasitas Ton/ Tahun 18 C Bo /C Ao = R -r A = k.c 2 Ao.[1-x A ][R-x A ] (II-4) Dengan : C Ao = Konsentrasi asam akrilat mula-mula, kmol/l C Bo = Konsentrasi metanol mula-mula, kmol/l x A = Konversi dari asam akrilat (US Patent ) b. Tinjauan Termodinamika Reaksi : CH 2 CHCOOH + CH 3 OH CH 2 CHCOOCH 3 + H 2 O Jika ditinjau dari segi termodinamika, harga ΔG o f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada tabel 2.1. sebagai berikut : Tabel 2.1 Harga ΔG o f Masing-masing Komponen Komponen Harga ΔG o f (kj/mol) Asam akrilat (AA) -286,06 Metanol (M) -162,51 Metil akrilat (MA) -257,32 Air -228,6 (Yaws, 1999) Total ΔG o r 298K = ΔG o f produk ΔG o f reaktan (II-5) = (ΔG o f MA + ΔG o f air ) (ΔG o f AA + ΔG o f M) = (-257,32 commit + to (-228,6)) user - (-286,06+(-162,51)) Bab II Deskripsi Proses

29 Kapasitas Ton/ Tahun 19 o ΔG f lnko RT Ko = 3,524x10 6 = -37,35 kj/mol = kj/kmol ,075 8, ln K H x Ko R T To... (II-6) (Smith VanNess, 1987) dengan : K o K T ΔH 298 = konstanta kesetimbangan pada suhu 298 K = konstanta kesetimbangan pada suhu tertentu = temperatur tertentu = panas reaksi standar pada 298 K Sedangkan harga ΔH o f masing-masing komponen pada suhu 298 K dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2 Harga ΔH o f Masing-masing Komponen Komponen Harga ΔH o f (kj/mol) Asam akrilat (AA) -355,91 Metanol (M) -200,94 Metil Akrilat (MA) -333 Air -241,814 ( Yaws, 1999 ) ΔH o r 298K = ΔH o f produk ΔH o f reaktan (II-7) = (ΔH o f MA + ΔH o f air) (ΔH o f AA + ΔH o f M) = ( (-241,814))-(-355,91 + (-200,94)) Bab II Deskripsi Proses

30 Kapasitas Ton/ Tahun 20 = -17,964 kj/mol = kj/kmol Pada suhu 80 o C (353 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut : K ln 3,524x ,314 6 x K = 1,139 x Karena harga K= k 1 /k 2 besar, berarti harga k 2 jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan harga k 1 sehingga k 2 diabaikan terhadap k 1 dan reaksi dianggap berjalan satu arah (irreversible) Diagram Alir Proses dan Tahapan Proses Diagram Alir Proses Diagram alir prarancangan pabrik metil akrilat dari metanol dan asam akrilat dapat ditunjukkan dalam tiga macam, yaitu : a. Diagram alir proses (Gambar 2.2) b. Diagram alir kualitatif (Gambar 2.3 ) c. Diagram alir kuantitatif ( Gambar 2.4 ) Bab II Deskripsi Proses

31 Kapasitas Ton/ Tahun 21 Bab II Deskripsi Proses

32 Kapasitas Ton/ Tahun 22 DIAGRAM ALIR KUALITATIF PABRIK METIL AKRILAT Metil Akrilat Air Metanol Asam Akrilat P= 1 atm T= 99,95 o C Metil Akrilat Air P= 1 atm T= 81,72 o C Metanol Air P= 1 atm T= 30 o C Asam akrilat Air P= 1 atm T= 30 o C Air Asam Akrilat Asam Sulfat P= 1 atm T= 37,97 o C R-01 Asam Sulfat Air P= 1 atm T= 30 o C Metil Akrilat Air Metanol Asam Akrilat Asam Sulfat P= 1 atm T= 80 o C R-02 Metil Akrilat Air Metanol Asam Akrilat Asam Sulfat P= 1 atm T= 80 o C Decanter Metil Akrilat Air P= 1 atm T= 80 o C Metil Akrilat Air Metanol Asam Akrilat Asam Sulfat P= 1 atm T= 80 o C MD- 01 Asam Akrilat Asam Sulfat Air P= 1 atm T= 176,53 o C MD- 02 Produk Metil akrilat Metil Akrilat Air P= 1 atm T= 95,005 o C Gambar 2.3 Diagram Alir Kualitatif 22 Bab II Deskripsi Proses

33 Kapasitas Ton/ Tahun 23 DIAGRAM ALIR KUANTITATIF PABRIK METIL AKRILAT Metanol = 2685,441 kg/jam Air = 4,034 kg/jam Jumlah =2689,475 kg/jam Asam Sulfat Air Jumlah = 0,000 kg/jam = 0,000 kg/jam = 0,000 kg/jam Metil Akrilat = 7106,221 kg/jam Air = 163,465 kg/jam Metil Akrilat = 7201,095 kg/jam Jumlah = 7269,685 kg/jam Air = 1581,245 kg/jam Metanol = 5,964 kg/jam Asam Akrilat = 13,419 kg/jam Asam Sulfat = 439,638 kg/jam Jumlah = 9241,361 kg/jam Metil Akrilat = 94,875 kg/jam Air = 1408,679 kg/jam Metanol = 5,964 kg/jam Asam Akrilat = 0,134 kg/jam Jumlah = 1509,645 kg/jam Metil Akrilat = 6909,722 kg/jam Air = 34,722 kg/jam Jumlah = 6944,444 kg/jam Produk Metil akrilat Asam Akrilat = 6028,958 kg/jam Air = 60,899 kg/jam Jumlah = 6089,857 kg/jam R-01 R-02 Metil Akrilat = 6415,723 kg/jam Air = 1416,865 kg/jam Metanol = 298,196 kg/jam Asam Akrilat = 670,939 kg/jam Asam Sulfat = 439,638 kg/jam Jumlah = 9241,361 kg/jam Decanter Metil Akrilat = 94,875 kg/jam Air = 1417,780 kg/jam Metanol = 5,964 kg/jam Asam Akrilat = 13,419 kg/jam Asam Sulfat = 439,638 kg/jam Jumlah = 1971,675 kg/jam MD- 01 MD- 02 Asam Akrilat = 13,286 kg/jam Asam Sulfat = 439,634 kg/jam Air = 9,106 kg/jam Jumlah = 462,028 kg/jam Metil Akrilat = 196,498 kg/jam Air = 128,743 kg/jam Jumlah = 325,241 kg/jam Gambar 2.4 Diagram Alir Kuantitatif 23 Bab II Deskripsi Proses

34 Kapasitas Ton/ Tahun Tahapan Proses Secara umum proses pembuatan metil akrilat dari asam akrilat dan metanol dapat dibagi menjadi tiga tahap, yaitu : 1. Unit Penyiapan Bahan Bahan baku berupa asam akrilat (CH 2 CHCOOH) dari tangki penyimpanan asam akrilat, metanol (CH 3 OH) dari tangki penyimpanan metanol pada kondisi suhu 30 o C dan 1 atm, serta asam sulfat (H 2 SO 4 ) sebagai katalisator dari tangki penyimpanan asam sulfat pada suhu 30 o C dan tekanan 1 atm dipompa menuju reaktor pertama (R-01) yang dipasang seri dengan reaktor kedua (R-02) yang beroperasi pada 80 o C dan 1 atm. 2. Unit Reaksi Reaksi pembentukan metil akrilat (CH 2 CHCOOCH 3 ) dilakukan didalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk (RATB) yang disusun seri yang beroperasi secara isotermal pada 80 o C dan 1 atm. Perbandingan mol bahan baku asam akrilat (CH 2 CHCOOH) dan metanol (CH 3 OH) adalah 1:1. Sebagai katalisator digunakan asam sulfat (H 2 SO 4 ) 98%. Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis, sehingga untuk menjaga kondisi isotermal perlu dilakukan pengambilan panas. Panas diambil dari dalam reaktor melalui jaket pendingin. 3. Unit Pemurnian Produk Tahap ini bertujuan untuk memperoleh produk metil akrilat (CH 2 CHCOOCH 3 ) hingga mencapai kemurnian 99,5 %. Hasil reaksi dari reaktor kedua dialirkan menuju decanter yang beroperasi pada suhu 80 o C dan tekanan 1 atm untuk memisahkan fase atas (ringan) dan fase bawah (berat). Fraksi bawah Bab II Deskripsi Proses

35 Kapasitas Ton/ Tahun 25 decanter yang berupa air, asam sulfat, asam akrilat, metanol, dan metil akrilat diumpankan ke menara distilasi pertama untuk merecycle asam sulfat. Metil akrilat dan air yang berasal dari fraksi atas decanter, dialirkan ke menara distilasi kedua untuk mendapatkan metil akrilat dengan kemurnian 99,5%. Hasil atas menara distilasi kedua berupa produk metil akrilat 99,5% yang selanjutnya didinginkan menggunakan HE-02 sampai suhu 40 o C kemudian disimpan pada tangki penyimpanan pada suhu 30 o C. Sedangkan hasil bawahnya, didinginkan menggunakan HE-03 sampai suhu 40 o C yang selanjutnya dibuang ke Unit Pengolahan Limbah. 2.4 Neraca Massa dan Neraca Panas Produk : Metil akrilat 99,5 % Kapasitas perancangan Waktu operasi selama 1 tahun Waktu operasi selama 1 hari : ton/tahun : 330 hari : 24 jam Neraca Massa Diagram alir neraca massa sistem tabel Basis perhitungan Satuan : 1 jam operasi : kg Bab II Deskripsi Proses

36 Kapasitas Ton/ Tahun 26 Tabel 2.3 Neraca Massa Tee Input Output Komponen Arus 2 Arus 9 Arus 4 CH 2 CHCOOH 6.028, , ,2427 CH 3 OH 0,0000 0,0000 0,0000 CH 2 CHCOOCH 3 0,0000 0,0000 0,0000 H 2 O 60,8986 9, ,0049 H 2 SO 4 0, , ,6375 Total 6.551, ,8851 Tabel 2.4 Neraca Massa Reaktor I Input Output Komponen Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 9 Arus 5 CH 2 CHCOOH 0, ,9581 0, , ,9398 CH 3 OH 2.685,4412 0,0000 0,0000 0, ,1955 CH 2 CHCOOCH 3 0,0000 0,0000 0,0000 0, ,7229 H 2 O 4, ,8986 0,0000 9, ,8649 H 2 SO 4 0,0000 0,0000 0, , ,6375 Total 9.241, ,3605 Bab II Deskripsi Proses

37 Kapasitas Ton/ Tahun 27 Tabel 2.5 Neraca Massa Reaktor II Input Output Komponen Arus 5 Arus 6 CH 2 CHCOOH 670, ,4188 CH 3 OH 298,1955 5,9639 CH 2 CHCOOCH , ,0952 H 2 O 1.416, ,2451 H 2 SO 4 439, ,6375 Total 9.241, ,3605 Tabel 2.6 Neraca Massa Dekanter Input Output Komponen Arus 6 Arus 7 Arus 8 CH 2 CHCOOH 13, ,4188 0,0000 CH 3 OH 5,9639 5,9639 0,0000 CH 2 CHCOOCH , , ,2205 H 2 O 1.581, , ,4649 H 2 SO 4 439, ,6375 0,0000 Total 9.241, ,3605 Bab II Deskripsi Proses

38 Kapasitas Ton/ Tahun 28 Tabel 2.7 Neraca Massa Menara Distilasi I Input Output Komponen Arus 7 Arus 9 Arus 10 CH 2 CHCOOH 13, ,2846 0,1342 CH 3 OH 5,9639 0,0000 5,9639 CH 2 CHCOOCH 3 94,8747 0, ,8747 H 2 O 1.417,7803 9, ,6739 H 2 SO 4 439, ,6375 0,0000 Total 1.971, ,6752 Tabel 2.8 Neraca Massa Menara Distilasi II Input Output Komponen Arus 8 Arus 11 Arus 12 CH 2 CHCOOH 0,0000 0,0000 0,0000 CH 3 OH 0,0000 0,0000 0,0000 CH 2 CHCOOCH , , ,7222 H 2 O 163, , ,7222 H 2 SO 4 0,0000 0,0000 0,0000 Total 7.269, ,6853 Bab II Deskripsi Proses

39 Kapasitas Ton/ Tahun 29 Tabel 2.9 Neraca Massa Overall Komponen Input Output Arus 1 Arus 2 Arus 3 Arus 10 Arus 11 Arus 12 CH 2 CHCOOH 0, ,9581 0,0000 0,1342 0,0000 0,0000 CH 3 OH 2.685,4412 0,0000 0,0000 5,9639 0,0000 0,0000 CH 2 CHCOOCH 3 0,0000 0,0000 0, , , ,7222 H 2 O 4, ,8986 0, , , ,7222 H 2 SO 4 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 0,0000 Total 8.779, , Neraca Panas Panas masuk (kj/jam) Tabel 2.10 Neraca Panas Tee Panas keluar (kj/jam) Panas umpan masuk ,019 Panas keluar campuran ,77 Panas umpan masuk ,7556 Total ,77 Total ,77 Bab II Deskripsi Proses

40 Kapasitas Ton/ Tahun 30 Tabel 2.11 Panas masuk (kj/jam) Neraca Panas Reaktor I Panas keluar (kj/jam) Panas umpan masuk ,8770 Panas produk keluar ,595 Panas reaksi ,073 Pendingin yang dibutuhkan ,3543 Total ,95 Total ,95 Tabel 2.12 Panas masuk (kj/jam) Neraca Panas Reaktor II Panas keluar (kj/jam) Panas umpan masuk ,595 Panas produk keluar ,632 Panas reaksi ,4815 Pendingin yang dibutuhkan ,4452 Total ,077 Total ,077 Tabel 2.13 Panas masuk (kj/jam) Neraca Panas Dekanter Panas keluar (kj/jam) Panas umpan masuk ,6317 Panas produk keluar atas ,7178 Panas produk keluar bawah ,9139 Total ,6317 Total ,6317 Bab II Deskripsi Proses

41 Kapasitas Ton/ Tahun 31 Tabel 2.14 Panas masuk (kj/jam) Neraca Panas Menara Distilasi I Panas keluar (kj/jam) Panas dalam umpan ,0781 Beban panas kondensor ,24 Beban panas reboiler ,4493 Panas dalam distilat ,7875 Panas dalam bottom ,5001 Total ,527 Total ,527 Panas masuk (kj/jam) Tabel 2.15 Neraca Panas Menara Distilasi II Panas keluar (kj/jam) Panas dalam umpan ,72 Beban panas kondensor ,79 Beban panas reboiler ,71 Panas dalam distilat ,56 Panas dalam bottom ,07 Total ,42 Total ,42 Bab II Deskripsi Proses

42 Kapasitas Ton/ Tahun Lay Out Pabrik dan Peralatan Lay Out Pabrik Tata letak pabrik merupakan suatu pengaturan yang optimal dari seperangkat fasilitas-fasilitas dalam pabrik. Tata letak yang tepat sangat penting untuk mendapatkan efisiensi, keselamatan, dan kelancaran kerja para pekerja serta keselamatan proses. Untuk mencapai kondisi yang optimal, maka hal-hal yang harus diperhatikan dalam menentukan tata letak pabrik adalah : 1. Pabrik Metil Akrilat ini merupakan perancangan awal, sehingga penentuan lay out dibatasi oleh bangunan yang ada. 2. Kemungkinan perluasan pabrik sebagai pengembangan pabrik di masa depan. 3. Faktor keamanan sangat diperlukan untuk bahaya kebakaran dan ledakan, maka perencanaan lay out selalu diusahakan jauh dari sumber api, bahan panas, dan dari bahan yang mudah meledak, juga jauh dari asap atau gas beracun. 4. Sistem kontruksi yang direncanakan adalah outdoor untuk menekan biaya bangunan dan gedung, dan juga karena iklim Indonesia memungkinkan konstruksi secara outdoor. 5. Lahan terbatas sehingga diperlukan efisiensi dalam pemakaian dan pengaturan ruangan / lahan. (Vilbrant, 1959) Bab II Deskripsi Proses

43 Kapasitas Ton/ Tahun 33 Secara garis besar lay out dibagi menjadi beberapa bagian utama, yaitu : a. Daerah administrasi/perkantoran, laboratorium dan ruang kontrol merupakan pusat kegiatan administrasi pabrik yang mengatur kelancaran operasi. Laboratorium dan ruang kontrol sebagai pusat pengendalian proses, kualitas, dan kuantitas bahan yang akan diproses serta produk yang dijual b. Daerah proses Merupakan daerah dimana alat proses diletakkan dan proses berlangsung. c. Daerah penyimpanan bahan baku dan produk. Merupakan daerah untuk tangki bahan baku dan produk. d. Daerah gudang, bengkel dan garasi. Merupakan daerah untuk menampung bahan-bahan yang diperlukan oleh pabrik dan untuk keperluan perawatan peralatan proses. e. Daerah utilitas Merupakan daerah dimana kegiatan penyediaan bahan pendukung proses berlangsung dipusatkan. f. Daerah pengembangan Merupakan area kosong yang disediakan apabila pabrik akan melakukan perluasan daerah proses. (Vilbrant, 1959) Bab II Deskripsi Proses

44 Kapasitas Ton/ Tahun 34 Pintu Darurat Ruang Generator Utilitas UPL Area Perluasan PROSES Control Room Pemadam Kebakaran Laboratorium Safety Bengkel KANTOR Gudang Garasi kantin mushola Parkir Pos keamanan Parkir Poliklinik Keterangan : Taman : Arah jalan Skala = 1 : 1000 Gambar 2.5 Lay Out Pabrik Bab II Deskripsi Proses

45 Kapasitas Ton/ Tahun Lay Out Peralatan Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan lay out peralatan proses pada pabrik Metil Akrilat, antara lain : 1. Aliran bahan baku dan produk Pengaliran bahan baku dan produk yang tepat akan memberikan keuntungan ekonomi yang besar serta menunjang kelancaran dan keamanan produksi. 2. Aliran udara Aliran udara di dalam dan di sekitar area proses perlu diperhatikan kelancarannya. Hal ini bertujuan untuk menghindari terjadinya stagnasi udara pada suatu tempat sehingga mengakibatkan akumulasi bahan kimia yang dapat mengancam keselamatan pekerja. 3. Cahaya Penerangan seluruh pabrik harus memadai dan pada tempat-tempat proses yang berbahaya atau beresiko tinggi perlu adanya penerangan tambahan. 4. Lalu lintas manusia Dalam perancangan lay out pabrik perlu diperhatikan agar pekerja dapat mencapai seluruh alat proses dangan cepat dan mudah. Hal ini bertujuan apabila terjadi gangguan pada alat proses dapat segera diperbaiki. Keamanan pekerja selama menjalani tugasnya juga diprioritaskan. 5. Pertimbangan ekonomi Dalam menempatkan alat-alat proses diusahakan dapat menekan biaya operasi dan menjamin kelancaran dan keamanan produksi pabrik. Bab II Deskripsi Proses

46 Kapasitas Ton/ Tahun Jarak antar alat proses Untuk alat proses yang mempunyai suhu dan tekanan operasi tinggi sebaiknya dipisahkan dengan alat proses lainnya, sehingga apabila terjadi ledakan atau kebakaran pada alat tersebut maka kerusakan dapat diminimalkan. (Vilbrant, 1959) Tata letak alat-alat proses harus dirancang sedemikian rupa sehingga : - Kelancaran proses produksi dapat terjamin. - Dapat mengefektifkan luas lahan yang tersedia. - Karyawan mendapat kepuasan kerja agar dapat meningkatkan produktifitas kerja disamping keamanan yang kerja. Bab II Deskripsi Proses

47 Kapasitas Ton/ Tahun m T-01 26,29 m 7 m T m R-01 R-02 DC 10 m CD-01 CD m 5 m 5 m MD-01 ACC-01 ACC-02 HE-02 RB-01HE-01 MD-02 RB-02 HE-03 4 m 100 m 21 m 2 m 2 m T-04/A 7 m T-04/B SKALA 1:300 KETERANGAN: T-01 : TANGKI METANOL T-02 : TANGKI ASAM AKRILAT T-04 : TANGKI METIL AKRILAT R-01 : REAKTOR I R-02 : REAKTOR II DC : DECANTER MD-01 : MENARA DISTILASI I MD-02 : MENARA DISTILASI II CD-01 RB-01 ACC-01 CD-02 RB-02 ACC-02 HE-01 HE-02 HE-03 : CONDENSER MD-01 : REBOILER MD-01 : ACCUMULATOR MD-01 : CONDENSER MD-02 : REBOILER MD-02 : ACCUMULATOR MD-02 : HEAT EXCHANGER I : HEAT EXCHANGER II : HEAT EXCHANGER III Gambar 2.6 Lay Out Peralatan Proses Bab II Deskripsi Proses

48 5 Kapasitas Ton/ Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT 3.1 Reaktor Kode : R-01, R-02 Tugas : Mereaksikan metanol dan asam akrilat menggunakan katalis asam sulfat Tipe Jumlah : Reaktor Alir Tangki Berpengaduk : 2 buah Volume : 319,55 ft 3 = 9,05 m 3 Bahan : Low Alloy Steel SA 204 grade C Kondisi : P T t = 1 atm = 80 0 C = 44,62 menit Dimensi shell : Diameter tangki : 6,9624 ft (2,1220 m) Tinggi tangki : 6,9624 ft (2,1220 m) Tebal shell : 0,1875 in Dimensi head : Bentuk Tebal head : Torispherical dished head : 0,25 in Tinggi total : 9,6085 ft (2,9287 m) 38 Bab III Spesifikasi Alat

49 Kapasitas Ton/ Tahun 39 Pengaduk : Tipe Jumlah : 6 blade plate turbine impeller with 4 baffle : 1 buah Diameter : 2,3208 ft (0,7074 m) Jarak impeller dengan bottom : 2,3788 ft (0,2751 m) Kecepatan Power Tegangan Frekuensi : 91,9256 rpm : 6 HP : 220/380 volt : 50 Hz Jaket pendingin : Tinggi jaket : 6,9624 ft (2,1222 m) Lebar jaket untuk R-01 : 0,1384 ft (0,0422 m) untuk R-02 : 0,0807 ft (0,0246 m) Tinggi cairan : 6,2746 ft (1,9125 m) Suhu masuk Suhu keluar : 30 0 C : 40 0 C 3.2 Decanter Kode Fungsi Jenis Bentuk : DC : Memisahkan campuran berdasarkan kelarutan : Continuous gravity decanter : Silinder horizontal Jumlah : 1 buah Bab III Spesifikasi Alat

50 Kapasitas Ton/ Tahun 40 Bahan : Low Alloy Steel SA 204 grade C Kondisi Operasi : Tekanan Suhu : 1 atm : 80 0 C Waktu tempuh : 457,99 detik (7,6332 menit) Waktu settling : 33,39 detik (0,5565 menit) Dimensi shell : Diameter Panjang Tebal : 0,7642 m : 2,2926 m : 0,1875 in Dimensi head : Jenis Tebal Panjang Panjang total : Torispherical dished head : 0,1875 in : 0,1741 m : 2,6408 m Tinggi keluaran fase atas : 0,5403 m Tinggi keluaran fase bawah : 0,4542 m Tinggi permukaan interface : 0,1695 m Bab III Spesifikasi Alat

51 Kapasitas Ton/ Tahun Menara Distilasi Tabel 3.1 Spesifikasi Menara Distilasi Spesifikasi Menara Distilasi I Menara Distilasi II Kode MD-01 MD-02 Fungsi Merecycle asam sulfat yang akan dikembalikan ke reaktor pertama (R-01) Memisahkan produk metil akrilat dan air dengan top product larutan metil akrilat 99,5% wt Jenis Tray column Tray column Jumlah 1 buah 1 buah Material Low Alloy Steel SA 204 grade C Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Tekanan operasi 1 atm 1 atm Suhu top 99,95 o C 81,72 o C Suhu bottom 176,53 o C 95,005 o C Diameter 0,9366 m 1,2547 m Tebal shell atas Tebal shell bawah 0,0064 m (0,25 in) 0,0048 m (0,1875 in) 0,0159 m (0,625 in) 0,0079 m (0,3125 in) Jenis head Torispherical head Torispherical head Bab III Spesifikasi Alat

52 Kapasitas Ton/ Tahun 42 Spesifikasi Menara Distilasi I Menara Distilasi II Tinggi head atas Tinggi head bawah Tebal head atas Tebal head bawah 0,2069 m 0,2462 m 0,2085 m 0,2462 m 0,00476 m (0,1875 in) 0,00476 m (0,1875 in) 0,0635 m (0,25 in) 0,00476 m (0,1875 in) Jenis plate Sieve tray Sieve tray Jumlah plate Plate spacing 0,5 m 0,5 m Feed plate Plate ke-6 dari atas Plate ke-11 dari atas Tinggi total 22,5332 m 18,4319 m 3.4 Condenser Tabel 3.2 Spesifikasi Condenser Spesifikasi Condenser 1 Condenser 2 Kode alat CD-01 CD-02 Fungsi Mengkondensasikan uap hasil atas MD-01 Mengkondensasikan uap hasil atas MD-02 Tipe Shell commit and Tube to user Shell and tube Bab III Spesifikasi Alat

53 Kapasitas Ton/ Tahun 43 Spesifikasi Condenser 1 Condenser 2 Jumlah 1 buah 1 buah Beban panas ,24 kj/jam ,79 kj/jam Luas transfer 291,7789 ft 2 623,2589 ft 2 panas Panjang pipa 1,8288 m 1,8288 m Shell side Fluida Vapor top product MD-01 Vapor top product MD-02 Laju alir kg/jam ,85 kg/jam Material Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Suhu masuk 99,95 o C 81,721 o C Suhu keluar 99,70 o C 81,362 o C ID shell 39 in 39 in Baffle 29,25 in 29,25 in Pass 1 1 Presssure 0,3212 psi 1,7358 psi drop Tube side Fluida Air pendingin Air pendingin Laju alir ,0833 kg/jam ,9170 kg/jam Material Titanium Bab III Spesifikasi Alat

54 Kapasitas Ton/ Tahun 44 Spesifikasi Condenser 1 Condenser 2 Suhu masuk 30 o C 30 o C Suhu keluar 40 o C 40 o C OD tube 0,75 in 0,75 in ID tube 0,652 in 0,652 in BWG Jumlah tube Susunan Triangular Triangular Pitch 1 in 1 in Pass 2 2 Presssure 4,6316 psi 1,4019 psi drop Rd required 0,0015 hr.ft 2 F/BTU 0,0015 hr.ft 2 F/BTU Rd calculated 0,0017 hr.ft 2 F/BTU 0,0024 hr.ft 2 F/BTU 3.5 Reboiler Tabel 3.3 Spesifikasi Reboiler Spesifikasi Reboiler 1 Reboiler 2 Kode alat RB-01 RB-02 Fungsi Menguapkan sebagian Menguapkan sebagian Bab III Spesifikasi Alat

55 Kapasitas Ton/ Tahun 45 Spesifikasi Reboiler 1 Reboiler 2 liquid hasil bawah MD-01 liquid hasil bawah MD-02 Tipe Kettle Kettle Jumlah 1 buah 1 buah Beban panas ,4493 kj/jam ,7055 kj/jam Panjang pipa 1,8288 m 1,8288 m Shell side Fluida Hasil bawah MD-01 Hasil bawah MD-02 Laju alir ,10 kg/jam 5.922,28 kg/jam Material Low Alloy Steel SA 204 grade C Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Suhu masuk 176,5296 o C 95,005 o C Suhu keluar 176,5440 o C 95,007 o C ID shell 29 in 19,25 in Baffle 21,75 in 14,437 in Pass 1 1 Presssure drop Diabaikan Tube side Diabaikan Fluida Steam Steam Laju alir 2.490,6433 kg/jam 2.438,5659 kg/jam Material Cast steel Cast steel Bab III Spesifikasi Alat

56 Kapasitas Ton/ Tahun 46 Spesifikasi Reboiler 1 Reboiler 2 Suhu masuk 193,89 o C 132,222 o C Suhu keluar 193,89 o C 132,222 o C OD tube 0,75 in 0,75 in ID tube 0,652 in 0,652 in BWG Jumlah tube Susunan Triangular Triangular Pitch 1 in 1 in Pass 2 2 Presssure 0,0080 psi 0,0081 psi drop Rd required 0,0010 hr.ft 2 F/BTU 0,0010 hr.ft 2 F/BTU Rd calculated 0,0012 hr.ft 2 F/BTU 0,0013 hr.ft 2 F/BTU 3.6 Accumulator Tabel 3.4 Spesifikasi Accumulator Spesifikasi Accumulator 1 Accumulator 2 Kode alat ACC-01 ACC-02 Fungsi Menyimpan kondensat dari CD-01 Menyimpan kondensat dari CD-02 Bab III Spesifikasi Alat

57 Kapasitas Ton/ Tahun 47 Spesifikasi Accumulator 1 Accumulator 2 Tipe Tangki horizontal Tangki horizontal Jumlah 1 buah 1 buah Suhu operasi 99,70 o C 81,212 o C Tekanan operasi 1 atm 1 atm Material Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Volume 0,4889 m 3 3,1220 m 3 Shell Diameter 0,5786 m 1,0734 m Panjang shell 1,7375 m 3,2202 m Tebal shell 0, m (0,1875 in) 0, m (0,1875 in) Head Tebal head 0, m (0,1875 in) 0,00635 m (0,25 in) Panjang head 0,1391 m 0,2175 m Panjang total 2,0139 m 3,6552 m Bab III Spesifikasi Alat

58 Kapasitas Ton/ Tahun Tangki Penyimpanan Tabel 3.5 Spesifikasi Tangki Spesifikasi Tangki Tangki Tangki Produk Bahan Baku Bahan Baku Kode alat T-01 T-02 T-04 Fungsi Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol selama akrilat selama akrilat selama 30 hari 15 hari 30 hari Tipe Tangki silinder Tangki silinder Tangki silinder tegak dasar rata tegak dasar rata tegak dasar rata dan atap conical dan atap conical dan atap conical Jumlah 1 buah 1 buah 2 buah Volume bbl ,8232 bbl ,36 bbl ( ,7179 ( ,576 ( ,104 gallon) gallon) gallon) Suhu operasi 30 o C 30 ºC 30 ºC Tekanan 1 atm 1 atm 1 atm operasi Material Carbon steel Stainless steel SA Stainless steel SA SA 283 C 167 grade 3 type 167 grade 3 type Dimensi tangki Diameter 18,2880 commit m to user 18,288 m 21,3360 m Bab III Spesifikasi Alat

59 Kapasitas Ton/ Tahun 49 Spesifikasi Tangki Tangki Tangki Produk Bahan Baku Bahan Baku Tinggi 12,8016 m 10,973 m 9,1440 m Tebal shell Course 1 1,25 in 1,125 in 1,375 in (0,0317 m) (0,0286 m) (0,0349 m) Course 2 1,1875 in 1 in 1,25 in (0,0302 m) (0,0254 m) (0,0317m) Course 3 1,125 in 1 in 1,25 in (0,0286 m) (0,0254 m) (0,0317 m) Course 4 1 in 0,875 in 1,125 in (0,0254 m) (0,0222 m) (0,0286 m) Course 5 1 in 0,875 in 1 in (0,0254 m) (0,0222 m) (0,0254 m) Course 6 0,9375 in 0,875 in (0,0238 m) (0,0222 m) Course 7 0,875 in (0,0222 m) Tebal head 0,25 in 0,4375 in 0,25 in (0,0063 m) (0,0111 m) (0,0063 m) Tinggi head 1,2212 m 1,3457 m 1,7592 m Sudut θ 7,611 o 8,372 o 9,369 o Tinggi total 14,0228 commit m to user 12,3185 m 10,9032 m Bab III Spesifikasi Alat

60 Kapasitas Ton/ Tahun Heat Exchanger Tabel 3.6 Spesifikasi Heat Exchanger Spesifikasi Heat Exchanger 1 Heat Exchanger 2 Heat Exchanger 3 Kode alat HE-01 HE-02 HE-03 Fungsi Menurunkan suhu Menurunkan suhu Menurunkan suhu campuran keluaran campuran keluaran campuran keluaran ACC-01 yang ACC-02 yang akan RB-02 yang akan akan dibuang ke disimpan ke tangki dibuang ke UPL UPL penyimpanan metil akrilat 99,5 %wt Tipe Double pipe Double pipe Double pipe Jumlah 1 buah 1 buah 1 buah Beban panas ,5358 kj/jam Annulus ,9279 kj/jam ,3142 kj/jam Fluida Campuran Larutan metil akrilat Campuran keluaran keluaran ACC-01 99,5 %wt RB-02 Laju alir 1509,65 kg/jam 6.944,44 kg/jam 325,24 kg/jam Material Stainless steel SA 167 grade 3 type 304 Suhu masuk 99,6976 o C 81,3624 o C 95,007 o C Suhu keluar 40 o C 40 o C 40 o C OD 4,5 in 3,5 in 3,5 in ID 4,026 in 3,068 in 3,068 in Bab III Spesifikasi Alat

61 Kapasitas Ton/ Tahun 51 Spesifikasi Heat Exchanger 1 Heat Exchanger 2 Heat Exchanger 3 Pressure 0,3954 psi 2,1627 psi 0,0561 psi drop Inner pipe Fluida Air Pendingin Air Pendingin Air Pendingin Laju alir 8.679,3812 kg/jam ,4496 kg/jam 1.209,0717 kg/jam Material Titanium Suhu masuk 30 o C 30 o C 30 o C Suhu keluar 40 o C 40 o C 40 o C OD 3,5 in 2,38 in 2,38 in ID 3,068 in 2,067 in 2,067 in Pressure 0,0007 psi 0,0207 psi 0,0007 psi drop Rd 0,0015 0,0015 0,0015 required hr.ft 2 F/BTU hr.ft 2 F/BTU hr.ft 2 F/BTU Rd 0,0020 0,0024 0,0018 calculated hr.ft 2 F/BTU hr.ft 2 F/BTU hr.ft 2 F/BTU Bab III Spesifikasi Alat

62 Kapasitas Ton/ Tahun Pompa Tabel 3.7 Spesifikasi Pompa Spesifikasi Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Pompa 5 Pompa 6 Pompa 7 Kode alat P-01 P-02 P-03 P-04 P-05 P-06 P-07 Fungsi Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan Mengalirkan metanol dari metanol dari hasil bawah hasil bawah hasil atas hasil atas MD- hasil atas MD- T-01 ke R-01 T-02 ke R-01 R-01 ke R-02 decanter ke decanter ke 01 sebagai 02 sebagai feed plate feed plate reflux dan reflux dan MD-01 MD-02 menuju UPL menuju T-04 Jenis Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Centrifugal Kapasitas 18,1465 gpm 31,1278 gpm 53,3674 gpm 9,6806 gpm 43,6716 gpm 13,0061 gpm 123,501 gpm Power 0,25 HP 0,5 HP 0,5 HP 0,3333 HP 1,5 HP 1 HP 3 HP pompa 52 Bab III Spesifikasi Alat

63 Kapasitas Ton/ Tahun 53 Spesifikasi Pompa 1 Pompa 2 Pompa 3 Pompa 4 Pompa 5 Pompa 6 Pompa 7 Power 0,5 HP 0,75 HP 0,75 HP 0,5 HP 2 HP 1,5 HP 5 HP motor NPSH 14,9096 ft 19,5273 ft 25,5685 ft 10,8897 ft 23,1296 ft 1,3641 ft 6,1169 ft required NPSH 20,6384 ft 38,5524 ft 25,7449 ft 35,1959 ft 23,2427 ft 50,9757 ft 37,0709 ft available Pipa Nominal 1,5 in 2 in 3 in 1,25 in 2,5 in 1,25 in 4 in SN ID 1,61 in 2,067 in 3,068 in 1,38 in 2,469 in 1,38 in 4,026 in Bab III Spesifikasi Alat

64 Kapasitas Ton / Tahun BAB IV UNIT PENDUKUNG PROSES DAN LABORATORIUM 4.1 Unit Pendukung Proses Utilitas merupakan unit penunjang proses produksi untuk menjamin kelangsungan proses dalam suatu pabrik. Unit pendukung proses yang terdapat dalam pabrik metil akrilat adalah : 1. Unit pengadaan air Unit ini bertugas menyediakan dan mengolah air untuk memenuhi kebutuhan air sebagai berikut : a. Air pendingin b. Air konsumsi umum dan sanitasi d. Air umpan boiler 2. Unit pengadaan steam Unit ini bertugas untuk menyediakan kebutuhan steam sebagai media pemanas untuk reboiler 3. Unit pengadaan udara tekan Unit ini bertugas untuk menyediakan udara tekan untuk kebutuhan instrumentasi pneumatic, untuk penyediaan udara tekan di bengkel dan untuk kebutuhan umum yang lain. 4. Unit pengadaan listrik Unit ini bertugas menyediakan listrik sebagai tenaga penggerak untuk peralatan proses, peralatan utilitas, peralatan elektronik atau alat-alat listrik, Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 54

65 Kapasitas Ton / Tahun 55 AC, maupun penerangan. Listrik disuplai dari PLN dan disediakan generator sebagai cadangan apabila listrik dari PLN mengalami gangguan. 5. Unit pengadaan bahan bakar Unit ini bertugas menyediakan bahan bakar untuk kebutuhan generator dan boiler Unit Pengadaan Air Air konsumsi umum dan sanitasi serta air umpan boiler yang digunakan adalah air yang diperoleh dari PT. Krakatau Tirta Industri (PT. KTI). Sedangkan untuk air pendingin dan air pemadam kebakaran menggunakan air dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik Air Pendingin dan Air Pemadam Kebakaran Air pendingin dan air pemadam kebakaran yang digunakan adalah air laut yang diperoleh dari laut yang tidak jauh dari lokasi pabrik. Alasan digunakannya air laut sebagai media pendingin adalah karena faktor-faktor sebagai berikut : a. Air laut dapat diperoleh dalam jumlah yang besar dengan biaya murah. b. Mudah dalam pengaturan dan pengolahannya. c. Dapat menyerap sejumlah panas per satuan volume yang tinggi. d. Tidak terdekomposisi. e. Tidak dibutuhkan cooling tower, karena air laut langsung dibuang lagi ke laut. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengolahan air laut sebagai pendingin adalah : a. Partikel-partikel besar/mikroba (makhluk hidup laut dan konstituen lain) Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

66 Kapasitas Ton / Tahun 56 b. Partikel-partikel kecil/mikroba laut (ganggang dan mikroorganisme laut) yang dapat menyebabkan fouling pada alat-alat proses. Tabel 4.1 Kebutuhan Air Pendingin No Kode Alat Alat Kebutuhan ( kg/jam ) 1. R-01 Reaktor , R-02 Reaktor , CD-01 Condenser Menara Distilasi I , CD-02 Condenser Menara Distilasi II , HE-01 Cooler hasil atas Menara Distilasi I 8.679, HE-02 Cooler produk metil akrilat , HE-03 Cooler hasil bawah Menara Distilasi II 1.209,0717 Selain digunakan untuk pendingin pada penukar panas, air laut juga digunakan untuk keperluan pemadam kebakaran. Sehingga, total kebutuhan air pendingin ,04 kg/jam Air Konsumsi Umum dan Sanitasi Sumber air untuk keperluan konsumsi dan sanitasi berasal dari PT. KTI. Air ini digunakan untuk memenuhi kebutuhan air minum, laboratorium, kantor, perumahan, dan pertamanan. Air konsumsi dan sanitasi harus memenuhi beberapa syarat, yang meliputi syarat fisik, syarat kimia, dan syarat bakteriologis. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

67 Kapasitas Ton / Tahun 57 Syarat fisik : Suhu di bawah suhu udara luar Warna jernih Tidak mempunyai rasa dan tidak berbau Syarat kimia : Tidak mengandung zat organik Tidak beracun Syarat bakteriologis : Tidak mengandung bakteri bakteri, terutama bakteri yang pathogen. Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi dapat dilihat pada Tabel 4.2 Tabel 4.2 Kebutuhan Air Konsumsi Umum dan Sanitasi No Nama Unit Kebutuhan ( kg/hari) 1. Perkantoran Laboratorium Kantin Hydrant /Taman Poliklinik 90 Jumlah air Kebutuhan air konsumsi umum dan sanitasi = kg/hari = 425,417 kg/jam Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

68 Kapasitas Ton / Tahun Air Umpan Boiler Untuk kebutuhan umpan boiler, sumber air yang digunakan sama dengan air konsumsi umum dan sanitasi. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penanganan air umpan boiler antara lain: a. Kandungan yang dapat menyebabkan korosi. Korosi yang terjadi di dalam boiler disebabkan karena air mengandung larutan - larutan asam dan gas - gas yang terlarut. b. Kandungan yang dapat menyebabkan kerak (scale forming). Pembentukan kerak disebabkan karena adanya kesadahan dan suhu tinggi, yang biasanya berupa garam - garam karbonat dan silikat. c. Kandungan yang dapat menyebabkan pembusaan (foaming) Air dari proses pemanasan dapat menyebabkan pembusaan karena adanya zat-zat organik, anorganik, dan zat-zat tidak larut dalam jumlah besar. Jumlah air yang dibutuhkan untuk umpan boiler sebesar 5.422,1301 kg/jam. Jumlah air ini hanya pada awal start up pabrik, untuk kebutuhan selanjutnya hanya diperlukan air make up saja. Jumlah air untuk keperluan make up sebesar 1.084,4260 kg/jam Pengolahan Air Pengolahan air untuk kebutuhan pabrik meliputi pengolahan secara fisik dan kimia, maupun penambahan desinfektan. Pengolahan air laut Untuk menghindari fouling yang terjadi pada alat-alat penukar panas maka perlu diadakan pengolahan air laut. Pengolahan dilakukan secara fisis Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

69 Kapasitas Ton / Tahun 59 dan kimia. Pengolahan secara fisis adalah dengan screening dan secara kimia adalah dengan penambahan chlorine. Tahapannya adalah sebagai berikut : Air laut dihisap dari kolam yang langsung berada di pinggir laut dengan menggunakan pompa, dalam pengoperasian digunakan dua buah pompa, satu service dan satunya standby. Sebelum masuk pompa, air dilewatkan pada traveling screen untuk menyaring partikel dengan ukuran besar. Pencucian dilakukan secara kontinyu. Setelah dipompa kemudian dialirkan ke strainer yang mempunyai saringan stainless steel 0,4 mm dan mengalami pencucian balik secara periodik. Air laut kemudian dialirkan ke pabrik. Di dalam kolam diinjeksikan Sodium hipoklorit untuk menjaga kandungan klorin minimum 1 ppm. Dalam perancangan ini diinjeksikan klorin sebanyak 1 ppm. Sodium hipoklorit dibuat di dalam Chloropac dengan bahan baku air laut dengan cara elektrolisa. Klorin diinjeksikan secara kontinyu dalam kolam dan secara intermittent di pipa pengaliran. Skema pengolahan air laut pabrik metil akrilat disajikan pada Gambar 4.1 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

70 Kapasitas Ton / Tahun 60 Saringan awal Chlorine TU continue - 01 Traveling screen intermittent Strainer, untuk d>0.4 mm Pendingin HE Air laut PWT - 01 BU- 01 PWT- 02 Pemadam Kebakaran Keterangan gambar : PWT : Pompa Water Treatment BU TU : Bak Utilitas : Tangki Utilitas Gambar 4.1 Skema Pengolahan Air Laut Pengolahan air KTI Air baku (treated water) yang diambil dari PT. KTI dialirkan ke clarifier untuk mengurangi materi yang mengendap. Air yang mengalir berlebihan (over flow) dari clarifier dialirkan secara gravitasi ke filter yang berjenis gravity sand filter dengan menggunakan pasir kasar dan halus, untuk menghilangkan sisa-sisa materi yang terendap dalam jumlah kecil. Air yang telah disaring selanjutnya ditampung ke bak penampung air untuk kemudian dipompakan ke tangki air konsumsi dan sanitasi umum. Pengolahan air umpan boiler Tahapan pengolahan air agar dapat digunakan sebagai air umpan boiler meliputi : Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

71 Kapasitas Ton / Tahun 61 a. Kation Exchanger Kation exchanger berfungsi untuk mengikat ion-ion positif yang terlarut dalam air lunak. Alat ini berupa silinder tegak yang berisi tumpukan butir-butir resin penukar ion. Resin yang digunakan adalah Aldex C-800H dengan notasi RH 2. Adapun reaksi yang terjadi dalam kation exchanger adalah: 2NaCl + RH 2 RNa HCl (IV-1) CaCO 3 + RH 2 RCa + H 2 CO 3 (IV-2) BaCl 2 + RH 2 RBa + 2 HCl (IV-3) Apabila resin sudah jenuh maka pencucian dilakukan dengan menggunakan larutan H 2 SO 4 2%. Reaksi yang terjadi pada waktu regenerasi adalah: RNa 2 + H 2 SO 4 RH 2 + Na 2 SO 4 (IV-4) RCa + H 2 SO 4 RH 2 + CaSO 4 (IV-5) RBa + H 2 SO 4 RH 2 + BaSO 4 (IV-6) b. Anion Exchanger Alat ini berfungsi untuk mengikat ion-ion negatif yang ada dalam air lunak. Dan resin yang digunakan adalah jenis Amberlite IRN78 dengan notasi R(OH) 2. Reaksi yang terjadi di dalam anion exchanger adalah: R(OH) HCl RCl H 2 O R(OH) 2 + H 2 SO 4 RSO H 2 O R(OH) 2 + H 2 CO 3 RCO H 2 O (IV-7) (IV-8) (IV-9) Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

72 Kapasitas Ton / Tahun 62 Pencucian resin yang sudah jenuh digunakan larutan NaOH 4%. Reaksi yang terjadi saat regenerasi adalah: RCl NaOH R(OH) NaCl RSO NaOH R(OH) Na 2 SO 4 RCO NaOH R(OH) Na 2 CO 3 (IV-10) (IV-11) (IV-12) c. Deaerasi Air yang sudah diolah di unit demineralisasi masih mengandung gas gas terlarut, terutama oksigen dan karbon dioksida. Gas tersebut dihilangkan karena dapat menyebabkan korosi. Proses pengurangan gas-gas dalam unit deaerasi dilakukan secara mekanis dan kimiawi. Proses mekanis dilakukan dengan cara mengontakkan air umpan boiler dengan uap tekanan rendah, yang mengakibatkan sebagian besar gas terlarut dalam air umpan terlepas dan dikeluarkan ke atmosfer. Selanjutnya dilakukan proses kimiawi dengan penambahan bahan kimia hidrazin untuk menghilangkan sisasisa gas terlarut terutama gas oksigen sehingga dapat mencegah korosi pada boiler. Adapun reaksi yang terjadi adalah: N 2 H 4 (aq) + O 2 (g) N 2 (g) + 2 H 2 O (l) (IV-13) Skema pengolahan air dari PT.Krakatau Tirta Industri di pabrik metil akrilat disajikan pada Gambar 4.2 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

73 Kapasitas Ton / Tahun 63 Dari KTI TU-03 CL SP Blow Down BU-02 PWT-03 Blow Down Kantor KE AE Deaerator TU-04 PWT-04 PWT-05 PWT-06 Keterangan gambar : CL : Clarifier TU : Tangki Utilitas KE : Kation Exchanger SP : Saringan Pasir PWT : Pompa Water Treatment AE : Anion Exchanger BU : Bak Utilitas Gambar 4.2 Skema Pengolahan Air KTI Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium 63

74 Kapasitas Ton / Tahun Unit Pengadaan Steam Steam yang diproduksi pada prarancangan pabrik metil akrilat ini digunakan sebagai media pemanas pada Reboiler-01 dan Reboiler-02. Untuk memenuhi kebutuhan steam digunakan 1 buah boiler. Steam yang dihasilkan dari boiler ini adalah saturated steam yang mempunyai suhu 194,44 o C dan tekanan 13,702 atm. Jumlah steam yang dibutuhkan sebesar 4.929,2092 kg/jam. Untuk menjaga kemungkinan kebocoran steam pada saat distribusi dan make up blowdown pada boiler maka, jumlah steam dilebihkan sebanyak 10%. Jadi jumlah steam yang dibutuhkan adalah 5.422,1301 kg/jam. Perancangan boiler : Dirancang untuk memenuhi kebutuhan steam Steam yang dihasilkan : T = 382 F P = 201,423 psia Untuk tekanan > 200 psia, digunakan boiler jenis water tube boiler. Menentukan luas penampang perpindahan panas Daya yang diperlukan boiler untuk menghasilkan steam dihitung dengan persamaan : ms.(h hf) Daya 970, 3 345, (IV-13) Dengan : ms = massa steam yang dihasilkan (lb/jam) h = entalpi steam pada P dan T tertentu (BTU/lbm) hf = entalpi umpan (BTU/lbm) ms = ,6281 lb/jam Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

75 Kapasitas Ton / Tahun 65 h = 857,300 BTU/lbm Umpan air terdiri dari 20% make up water dan 80% kondensat. Make up water adalah air pada suhu 35 C dan kondensat pada suhu 185,35 C. hf = 283,1207 BTU/lbm ` Jadi daya yang dibutuhkan adalah sebesar = 20,5032 HP ditentukan luas bidang pemanasan = 12 ft 2 /HP Total heating surface = 246,0386 ft 2 Perhitungan kapasitas boiler Q = ms (h hf) (IV-14) = ,6281 lb/jam x (857, ,1207) = ,8710 BTU/jam Kebutuhan bahan bakar Bahan bakar yang digunakan adalah Industrial Diesel Oil (IDO) Heating value (HV) = ,0906 BTU/lb Jumlah bahan bakar yang diperlukan sebanyak 289,9138 kg/jam Spesifikasi boiler yang dibutuhkan : Kode : B-01 Fungsi Jenis Jumlah Tekanan steam : Memenuhi kebutuhan steam : Water tube boiler : 1 buah : 201,423 psia (13,702 atm) Suhu steam : 382 o F (194,44 o C) Efisiensi commit : 80 to % user Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

76 Kapasitas Ton / Tahun 66 Bahan bakar Kebutuhan bahan bakar : IDO : 289,9138 kg/jam Unit Pengadaan Udara Tekan Kebutuhan udara tekan untuk prarancangan pabrik metil akrilat ini diperkirakan sebesar 54 m 3 /jam (1 valve membutuhkan 1 cfm udara tekan), tekanan 58,8 psi dan suhu 35 o C. Alat untuk menyediakan udara tekan berupa kompresor yang dilengkapi dengan dryer yang berisi silica gel untuk menyerap kandungan air sampai maksimal 84 ppm. Spesifikasi kompresor yang dibutuhkan : Kode Fungsi Jenis Jumlah Kapasitas Tekanan suction Tekanan discharge Suhu udara : KU-01 : Memenuhi kebutuhan udara tekan : Single Stage Reciprocating Compressor : 1 buah : 54 m 3 /jam : 14,7 psi (1 atm) : 58,8 psi (4 atm) : 35 o C Efisiensi : 80 % Daya kompresor Tegangan : 7,5 HP : 220/380 volt Unit Pengadaan Listrik Kebutuhan tenaga listrik di pabrik metil akrilat ini dipenuhi oleh PLN dan generator pabrik. Hal ini bertujuan agar pasokan tenaga listrik dapat berlangsung Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

77 Kapasitas Ton / Tahun 67 kontinyu meskipun ada gangguan pasokan dari PLN. Generator yang digunakan adalah generator arus bolak-balik dengan pertimbangan : a. Tenaga listrik yang dihasilkan cukup besar b. Tegangan dapat dinaikkan atau diturunkan sesuai kebutuhan Kebutuhan listrik di pabrik ini antara lain terdiri dari : 1. Listrik untuk keperluan proses dan utilitas 2. Listrik untuk penerangan 3. Listrik untuk AC 4. Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 5. Listrik untuk alat-alat elektronik Besarnya kebutuhan listrik masing masing keperluan di atas dapat diperkirakan sebagai berikut : Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas Kebutuhan listrik untuk keperluan proses dan keperluan pengolahan air dapat dilihat pada Tabel 4.3 Tabel 4.3 Kebutuhan Listrik untuk Keperluan Proses dan Utilitas No Nama Alat HP kw Total HP Total kw 1 Reaktor-01 (R-01) 1 6,0 4,4742 6,0 4, Reaktor-02 (R-02) 1 6,0 4,4742 6,0 4, P ,5 0,3729 0,5 0, P ,8 0,5593 0,8 0, P ,8 0,5593 0,8 0, P-04 commit 1 0,5 to user 0,3729 0,5 0,3729 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

78 Kapasitas Ton / Tahun 68 No Nama Alat HP kw Total HP Total kw 7 P ,0 1,4914 2,0 1, P ,8 0,5966 0,8 0, P ,1 0,0932 0,1 0, P ,0 3,7285 5,0 3, PWT ,0 22, ,0 22, PWT ,0 18, ,0 18, PWT ,0 7, ,0 7, PWT ,1 0,0932 0,1 0, PWT ,3 0,1864 0,3 0, PWT ,1 0,0932 0,1 0, KU ,5 5,5928 7,5 5, Boiler , ,6597 Total ,4 86, ,4 86,8181 Jadi jumlah listrik yang dikonsumsi untuk keperluan proses dan utilitas sebesar 116,4 HP. Diperkirakan kebutuhan listrik untuk alat yang tidak terdiskripsikan sebesar ± 10 % dari total kebutuhan. Maka total kebutuhan listrik adalah 128,0675 HP atau sebesar 95,4999 kw Listrik Untuk penerangan Untuk menentukan besarnya tenaga listrik digunakan persamaan : a. F L (IV-15) U. D Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

79 Kapasitas Ton / Tahun 69 Dengan : L : Lumen per outlet a : Luas area, ft 2 F U D : foot candle yang diperlukan (Tabel 13 Perry 6 th ed) : Koefisien utilitas (Tabel 16 Perry 6 th ed untuk White Bowl Lamp) : Efisiensi lampu (Tabel 16 Perry 6 th ed) Tabel 4.4 Jumlah Lumen Berdasarkan Luas Bangunan No Bangunan Luas, m 2 Luas (a), ft 2 F U D Lumen 1 Pos keamanan ,36 20,00 0,42 0, ,63 2 Parkir ,46 10,00 0,49 0, ,36 3 Kantin ,18 20,00 0,51 0, ,26 4 Kantor ,92 35,00 0,60 0, ,14 5 Klinik ,82 20,00 0,51 0, ,58 6 Ruang kontrol ,09 40,00 0,56 0, ,82 7 Laboratorium ,73 40,00 0,56 0, ,88 8 Safety ,73 40,00 0,56 0, , Proses ,19 30,00 0,59 0, ,13 10 Mushola ,36 20,00 0,55 0, ,39 11 Utilitas ,47 10,00 0,59 0, ,45 12 Garasi ,46 10,00 0,59 0, ,52 13 Ruang generator ,73 10,00 0,51 0, ,52 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

80 Kapasitas Ton / Tahun 70 No Bangunan Luas, m 2 Luas (a), ft 2 F U D Lumen 14 Gudang ,46 5,00 0,51 0, ,52 15 Bengkel ,09 40,00 0,51 0, ,09 16 Pemadam ,36 20,00 0,51 0, ,52 17 Jalan dan taman ,30 5,00 0,55 0, ,94 18 Area perluasan ,19 5,00 0,57 0, ,02 Jumlah , ,61 Jumlah lumen : untuk penerangan dalam ruangan untuk penerangan bagian luar ruangan = ,30 lumen = ,32 lumen Untuk semua area dalam bangunan direncanakan menggunakan lampu fluorescent 40 Watt dimana satu buah lampu mempunyai lumen (Tabel 18 Perry 6 th ed.). Jadi jumlah lampu dalam ruangan = ,30 / = buah Untuk penerangan bagian luar ruangan digunakan lampu mercury 100 Watt, dimana lumen output tiap lampu adalah lumen (Perry 6 th ed., 1994). Jadi jumlah lampu luar ruangan = ,32 / = 462 buah Total daya penerangan = ( 40 W x W x 462 ) = W commit = 225,88 to user kw Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

81 Kapasitas Ton / Tahun Listrik untuk AC Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar Watt atau 15 kw Listrik untuk Laboratorium dan Instrumentasi Diperkirakan menggunakan tenaga listrik sebesar Watt atau 15 kw. Tabel 4.5 No. Kebutuhan Listrik Total Kebutuhan Listrik Pabrik Tenaga listrik, kw Listrik untuk keperluan proses dan utilitas Listrik untuk keperluan penerangan Listrik untuk AC Listrik untuk laboratorium dan instrumentasi 95,50 225, Total 346,38 Generator yang digunakan sebagai cadangan sumber listrik mempunyai efisiensi 80%, sehingga generator yang disiapkan harus mempunyai output sebesar 433,9749 kw. Dipilih menggunakan generator dengan daya 450 kw, sehingga masih tersedia cadangan daya sebesar 17,0251 kw. Spesifikasi generator yang diperlukan : Jenis Jumlah Kapasitas / Tegangan : AC generator : 1 buah : 450 kw ; 220/460 Volt Efisiensi : 80 % Bahan bakar : IDO Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

82 Kapasitas Ton / Tahun Unit Pengadaan Bahan Bakar Unit pengadaan bahan bakar mempunyai tugas untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar boiler dan generator. Bahan bakar generator dan boiler adalah IDO (Industrial Diesel Oil). IDO diperoleh dari Pertamina dan distributornya. Pemilihan IDO sebagai bahan bakar didasarkan pada alasan: 1. Mudah didapat 2. Lebih ekonomis 3. Mudah dalam penyimpanan Bahan bakar IDO yang digunakan mempunyai spesifikasi sebagai berikut: Specific gravity : 0,87 Heating Value : ,0906 BTU/lb Efisiensi bahan bakar : 80% Densitas : 54,3750 lb/ft 3 Kebutuhan bahan bakar untuk tiap alat dihitung dengan persamaan berikut: Bahan bakar= Kapasitas alat eff.. h (IV-15) Tabel 4.6 Total Kebutuhan Bahan Bakar Pabrik Keterangan Boiler Generator Efisiensi bahan bakar 80% 80% Kapasitas (BTU/jam) , ,34 Kebutuhan IDO (L/jam) 332, ,5704 Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

83 Kapasitas Ton / Tahun Laboratorium Laboratorium memiliki peranan sangat besar di dalam suatu pabrik untuk memperoleh data data yang diperlukan. Data data tersebut digunakan untuk evaluasi unit-unit yang ada, menentukan tingkat efisiensi, dan untuk pengendalian mutu. Pengendalian mutu atau pengawasan mutu di dalam suatu pabrik dilakukan dengan tujuan mengendalikan mutu produk yang dihasilkan agar sesuai dengan standar yang ditentukan. Pengendalian mutu dilakukan mulai bahan baku, saat proses berlangsung, dan juga pada hasil atau produk. Pengendalian rutin dilakukan untuk menjaga agar kualitas dari bahan baku dan produk yang dihasilkan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. Dengan pemeriksaan secara rutin juga dapat diketahui apakah proses berjalan normal atau menyimpang. Jika diketahui analisa produk tidak sesuai dengan yang diharapkan maka dengan mudah dapat diketahui atau diatasi. Laboratorium berada di bawah bidang teknik dan perekayasaan yang mempunyai tugas pokok antara lain : a. Sebagai pengontrol kualitas bahan baku dan pengontrol kualitas produk b. Sebagai pengontrol terhadap proses produksi c. Sebagai pengontrol terhadap mutu air pendingin, air umpan boiler, dan lainlain yang berkaitan langsung dengan proses produksi Laboratorium melaksanakan kerja 24 jam sehari dalam kelompok kerja shift dan non-shift. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

84 Kapasitas Ton / Tahun Kelompok shift Kelompok ini melaksanakan tugas pemantauan dan analisa analisa rutin terhadap proses produksi. Dalam melaksanakan tugasnya, kelompok ini menggunakan sistem bergilir, yaitu sistem kerja shift selama 24 jam dengan dibagi menjadi 3 shift. Masing masing shift bekerja selama 8 jam. 2. Kelompok non-shift Kelompok ini mempunyai tugas melakukan analisa khusus yaitu analisa yang sifatnya tidak rutin dan menyediakan reagen kimia yang diperlukan di laboratorium. Dalam rangka membantu kelancaran pekerjaan kelompok shift, kelompok ini melaksanakan tugasnya di laboratorium utama dengan tugas antara lain : a. Menyediakan reagent kimia untuk analisa laboratorium b. Melakukan analisa bahan pembuangan penyebab polusi c. Melakukan penelitian atau percobaan untuk membantu kelancaran produksi Dalam menjalankan tugasnya, bagian laboratorium dibagi menjadi : 1. Laboratorium fisik 2. Laboratorium analitik 3. Laboratorium penelitian dan pengembangan Laboratorium Fisik Bagian ini bertugas mengadakan pemeriksaan atau pengamatan terhadap sifat sifat bahan baku, produk, dan air yang meliputi air baku, air pendingin, dan Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

85 Kapasitas Ton / Tahun 75 air limbah. Pengamatan yang dilakukan meliputi specific gravity, viskositas, dan kandungan air Laboratorium Analitik Bagian ini mengadakan pemeriksaan terhadap bahan baku dan produk mengenai sifat sifat kimianya. Analisa yang dilakukan, yaitu : Analisa komposisi bahan baku. Analisa komposisi produk. Analisa air : - Air baku. - Air pendingin. - Air konsumsi umum dan sanitasi. - Air umpan boiler. - Air limbah Laboratorium Penelitian dan Pengembangan Bagian ini bertujuan untuk mengadakan penelitian, misalnya : Diversifikasi produk. Perlindungan terhadap lingkungan. Disamping mengadakan penelitian rutin, laboratorium ini juga mengadakan penelitian yang sifatnya non rutin, misalnya penelitian terhadap produk di unit tertentu yang tidak biasanya dilakukan penelitian guna mendapatkan alternatif lain terhadap penggunaan bahan baku. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

86 Kapasitas Ton / Tahun Prosedur Analisa Bahan Baku Infra red Spectrofotometer (IRS) Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel asam akrilat dan metanol secukupnya kemudian dianalisa langsung menggunakan Infra Red Spectrofotometer (IRS). Dengan alat ini dapat ditentukan kandungan gugus organik yang tersusun, apakah sudah memenuhi kriteria sebagai bahan baku atau belum Gas Chromathography (GC) Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel asam akrilat dan metanol sebanyak 1 mikroliter diinjeksikan ke injection port yang terletak di bagian atas GC. Jika lampu kuning menyala maka hasil akan keluar pada kertas recorder. Lama analisis sekitar 20 menit Densitas Alat : Hidrometer Cara pengujian : Menuang sampel ke dalam gelas ukur 1 liter (usahakan tidak terbentuk gelembung). Memasukkan termometer ke dalam gelas ukur. Memasukkan hidrometer yang telah dipilih sesuai dengan sampel. Memasukkan hidrometer terapung pada sampel sampai konstan lalu membaca skala pada hidrometer tersebut. Mengkonversi menggunakan tabel yang tersedia. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

87 Kapasitas Ton / Tahun Viskositas Alat : Viscometer tube, bath, stopwatch, termometer. Cara pengujian : Mengisikan sampel dengan volume tertentu (sesuai dengan kapasitas kapiler) ke dalam viscometer tube yang telah dipilih. Memasukkan sampel ke dalam bath, diamkan selama 15 menit agar temperatur sampel sesuai dengan temperatur bath/temperatur pengetesan. Pengetesan dilakukan dengan mengalirkan sampel melalui kapiler sambil menghitung alirnya Prosedur Analisa Produk Infra red Spectrofotometer (IRS) Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel metil akrilat secukupnya kemudian dianalisa langsung menggunakan Infra Red Spectrofotometer (IRS). Dengan alat ini dapat ditentukan kandungan gugus organik yang tersusun, apakah sudah memenuhi kriteria sebagai produk atau belum Gas Chromathography (GC) Pengujian dilakukan dengan mengambil sampel metil akrilat sebanyak 1 mikroliter diinjeksikan ke injection port yang terletak di bagian atas GC. Jika lampu kuning menyala maka hasil akan keluar pada kertas recorder. Lama analisis sekitar 20 menit Analisa Air Air yang dianalisis antara lain: Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

88 Kapasitas Ton / Tahun Air umpan boiler 2. Air konsumsi umum dan sanitasi Parameter yang diuji antara lain warna, ph, kandungan klorin, tingkat kekeruhan, total kesadahan, jumlah padatan, total alkalinitas, sulfat, silika, dan konduktivitas air. Alat-alat yang digunakan dalam laboratorium analisa air ini antara lain: 1. Spectrofotometer, digunakan untuk mengetahui konsentrasi suatu senyawa terlarut dalam air. 2. Spectroscopy, digunakan untuk mengetahui kadar silika, sulfat, hidrazin, turbiditas, kadar fosfat, dan kadar sulfat. Air umpan boiler yang dihasilkan unit demineralisasi juga diuji oleh laboratorium ini. Parameter yang diuji antara lain ph, konduktivitas dan kandungan silikat (SiO 2 ), kandungan Mg 2+, Ca Unit Pengolahan Limbah Limbah yang dihasilkan dari pabrik metil akrilat berupa limbah cair. Limbah cair ini berasal dari : a. Air buangan sanitasi Air buangan sanitasi yang berasal dari seluruh toilet di kawasan pabrik dikumpulkan dan diolah dengan aerasi dan desinfektan Calcium Hypoclorite. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

89 Kapasitas Ton / Tahun 79 b. Air Sisa Proses Limbah air dari hasil atas Menara Distilasi I dan hasil bawah Menara Distilasi II berupa 84% Air, 16% Metil Akrilat, 0,33% Metanol, dan 0,01% Asam Akrilat dinetralkan dalam kolam penetralan. Penetralan dilakukan dengan menggunakan larutan H 2 SO 4 jika ph buangannya lebih dari 7,0 dan dengan menggunakan larutan NaOH jika ph buangannya kurang dari 7,0. Air yang netral dialirkan ke kolam penampungan akhir bersama-sama dengan aliran air dari pengolahan yang lain dan blow down dari clarifier. Bab IV Unit Pendukung Proses dan Laboratorium

90 Kapasitas Ton / Tahun BAB V MANAJEMEN PERUSAHAAN 5.1. Bentuk Perusahaan Pabrik metil akrilat yang akan didirikan direncanakan mempunyai : Bentuk Lapangan Usaha Lokasi Perusahaan : Perseroan Terbatas : Industri Metil Akrilat : Cilegon, Jawa Barat Alasan dipilihnya bentuk perusahaan ini didasarkan oleh beberapa faktor, yaitu : 1. Mudah untuk mendapatkan modal, yaitu dengan menjual saham perusahaan. 2. Tanggung jawab pemegang saham terbatas sehingga kelancaran produksi hanya dipegang pimpinan perusahaan. 3. Pemilik dan pengurus perusahaan terpisah satu sama lain. Pemilik adalah para pemegang saham sedangkan pengurus perusahaan adalah direksi beserta stafnya yang diawasi oleh Dewan Komisaris. 4. Kelangsungan perusahaan lebih terjamin, karena tidak terpengaruh dengan berhentinya pemegang saham, direksi beserta stafnya, karyawan perusahaan. 5. Efisiensi dari manajemen Para pemegang saham dapat memilih orang yang ahli sebagai Dewan Komisaris dan Direktur Utama yang cukup cakap dan berpengalaman. 80 Bab V Manajemen Perusahaan

91 Kapasitas Ton / Tahun Lapangan usaha lebih luas Suatu perseroan terbatas dapat menarik modal yang sangat besar dari masyarakat, sehingga perseroan terbatas dapat memperluas usahanya. (Widjaja, 2003) Ciri-ciri Perseroan Terbatas : 1. Perseroan Terbatas didirikan dengan akta dari notaris dengan berdasarkan Kitab Undang -Undang Hukum Dagang. 2. Besarnya modal ditentukan dalam akta pendirian dan terdiri dari sahamsahamnya. 3. Pemiliknya adalah para pemegang saham. 4. Perseroan Terbatas dipimpin oleh suatu Direksi yang terdiri dari para pemegang saham. Pembinaan personalia sepenuhnya diserahkan kepada Direksi dengan memperhatikan hukum-hukum perburuhan Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan salah satu faktor penting yang dapat menunjang kelangsungan dan kemajuan perusahaan, karena berhubungan dengan komunikasi yang terjadi dalam perusahaan demi tercapainya kerjasama yang baik antar karyawan. Untuk mendapatkan sistem organisasi yang baik maka perlu diperhatikan beberapa azas yang dapat dijadikan pedoman, antara lain: a) Perumusan tujuan perusahaan dengan jelas. b) Tujuan organisasi harus dipahami oleh setiap orang dalam organisasi. Bab V Manajemen Perusahaan

92 Kapasitas Ton / Tahun 82 c) Tujuan organisasi harus diterima oleh setiap orang dalam organisasi. d) Adanya kesatuan arah (unity of direction). e) Adanya kesatuan perintah ( unity of command ). f) Adanya keseimbangan antara wewenang dan tanggung jawab. g) Adanya pembagian tugas (distribution of work). h) Adanya koordinasi. i) Struktur organisasi disusun sederhana. j) Pola dasar organisasi harus relatif permanen. k) Adanya jaminan jabatan (unity of tenure). l) Balas jasa yang diberikan kepada setiap orang harus setimpal dengan jasanya. m) Penempatan orang harus sesuai keahliannya. (Zamani, 1998) Dengan berpedoman pada azas tersebut maka diperoleh struktur organisasi yang baik yaitu System Line and Staff. Pada sistem ini garis kekuasaan lebih sederhana dan praktis. Demikian pula dalam pembagian tugas kerja seperti yang terdapat dalam sistem organisasi fungsional, sehingga seorang karyawan hanya akan bertanggung jawab pada seorang atasan saja. Untuk kelancaran produksi, perlu dibentuk staf ahli yang terdiri dari orang-orang yang ahli di bidangnya. Bantuan pikiran dan nasehat akan diberikan oleh staf ahli kepada tingkat pengawas demi tercapainya tujuan perusahaan. Ada 2 kelompok orang yang berpengaruh dalam menjalankan organisasi garis dan staf ini, yaitu: Bab V Manajemen Perusahaan

93 Kapasitas Ton / Tahun Sebagai garis atau lini yaitu orang-orang yang melaksanakan tugas pokok organisasi dalam rangka mencapai tujuan. 2. Sebagai staf yaitu orang-orang yang melakukan tugas sesuai dengan keahliannya dalam hal ini berfungsi untuk memberi saran-saran kepada unit operasional. (Zamani, 1998) Dewan Komisaris mewakili para pemegang saham (pemilik perusahaan) dalam pelaksanaan tugas sehari-harinya. Tugas untuk menjalankan perusahaan dilaksanakan oleh seorang Direktur Utama yang dibantu oleh Direktur Produksi dan Direktur Keuangan-Umum. Direktur Produksi membawahi bidang produksi dan teknik, sedangkan direktur keuangan dan umum membawahi bidang pemasaran, keuangan, dan bagian umum. Kedua direktur ini membawahi beberapa kepala bagian yang akan bertanggung jawab atas bagian dalam perusahaan, sebagai bagian dari pendelegasian wewenang dan tanggung jawab. Masing-masing kepala bagian akan membawahi beberapa seksi dan masingmasing seksi akan membawahi dan mengawasi para karyawan perusahaan pada masing-masing bidangnya. Karyawan perusahaan akan dibagi dalam beberapa kelompok regu yang dipimpin oleh seorang kepala regu dimana setiap kepala regu akan bertanggung jawab kepada pengawas masing - masing seksi. (Widjaja, 2003) Manfaat adanya struktur organisasi adalah sebagai berikut : a. Menjelaskan, membagi, dan membatasi pelaksanaan tugas dan tanggung jawab setiap orang yang terlibat di dalamnya b. Penempatan tenaga kerja yang tepat Bab V Manajemen Perusahaan

94 Kapasitas Ton / Tahun 84 c. Pengawasan, evaluasi dan pengembangan perusahaan serta manajemen perusahaan yang lebih efisien. d. Penyusunan program pengembangan manajemen e. Menentukan pelatihan yang diperlukan untuk pejabat yang sudah ada f. Mengatur kembali langkah kerja dan prosedur kerja yang berlaku bila terbukti kurang lancar. Struktur organisasi pabrik metil akrilat disajikan pada Gambar 5.1 Bab V Manajemen Perusahaan

95 Kapasitas Ton / Tahun 85 RUPS DEWAN KOMISARIS DIREKTUR UTAMA Staff Ahli DIREKTUR PRODUKSI DIREKTUR KEUANGAN DAN UMUM Kabag Produksi Kabag LITBANG Kabag Teknik Kabag Keuangan Kabag Umum Kabag Pemasaran Kasi Penjualan Kasi Pemasaran Kasi Keamanan Kasi Humas Kasi Personalia Kasi Pembelian Kasi Keuangan Kasi Administrasi Keuangan Kasi Utilitas Kasi Pemeliharaan Kasi Safety & Lingkungan Staff LITBANG Kasi Laboratorium Kasi pengendalian Kasi Proses KARYAWAN Gambar 5.1 Struktur Organisasi Pabrik Metil Akrilat 85 Bab V Manajemen Perusahaan

96 Kapasitas Ton / Tahun Tugas dan Wewenang Pemegang Saham Pemegang saham adalah beberapa orang yang mengumpulkan modal untuk kepentingan pendirian dan berjalannya operasi perusahaan tersebut. Kekuasaan tertinggi pada perusahaan yang mempunyai bentuk PT. (Perseroan Terbatas) adalah Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pada RUPS tersebut, para pemegang saham berwenang : 1. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris 2. Mengangkat dan memberhentikan Direktur 3. Mengesahkan hasil-hasil usaha serta neraca perhitungan untung rugi tahunan dari perusahaan. (Widjaja, 2003) Dewan Komisaris Dewan komisaris merupakan pelaksana tugas sehari-hari dari pemilik saham sehingga dewan komisaris akan bertanggung jawab kepada pemilik saham. Tugas-tugas Dewan Komisaris meliputi : 1. Menilai dan menyetujui rencana direksi tentang kebijakan umum, target perusahaan, alokasi sumber - sumber dana dan pengarahan pemasaran 2. Mengawasi tugas - tugas direksi 3. Membantu direksi dalam tugas - tugas penting (Widjaja, 2003) Bab V Manajemen Perusahaan

97 Kapasitas Ton / Tahun Dewan Direksi Direksi Utama merupakan pimpinan tertinggi dalam perusahaan dan bertanggung jawab sepenuhnya terhadap maju mundurnya perusahaan. Direktur utama bertanggung jawab kepada dewan komisaris atas segala tindakan dan kebijakan yang telah diambil sebagai pimpinan perusahaan. Direktur utama membawahi direktur produksi dan direktur keuangan-umum. Tugas direktur umum antara lain : 1. Melaksanakan kebijakan perusahaan dan mempertanggung jawabkan pekerjaannya secara berkala atau pada masa akhir pekerjaannya pada pemegang saham. 2. Menjaga kestabilan organisasi perusahaan dan membuat kelangsungan hubungan yang baik antara pemilik saham, pimpinan, karyawan, dan konsumen. 3. Mengangkat dan memberhentikan kepala bagian dengan persetujuan rapat pemegang saham. 4. Mengkoordinir kerja sama antara bagian produksi (direktur produksi) dan bagian keuangan dan umum (direktur keuangan dan umum). Tugas dari direktur produksi antara lain : 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang produksi, teknik, dan rekayasa produksi. 2. Mengkoordinir, mengatur, serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalakepala bagian yang menjadi bawahannya. Bab V Manajemen Perusahaan

98 Kapasitas Ton / Tahun 88 Tugas dari direktur keuangan antara lain: 1. Bertanggung jawab kepada direktur utama dalam bidang pemasaran, keuangan, dan pelayanan umum. 2. Mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan kepalakepala bagian yang menjadi bawahannya Staf Ahli Staf ahli terdiri dari tenaga - tenaga ahli yang bertugas membantu direktur dalam menjalankan tugasnya, baik yang berhubungan dengan teknik maupun administrasi. Staf ahli bertanggung jawab kepada direktur utama sesuai dengan bidang keahlian masing - masing. Tugas dan wewenang staf ahli meliputi : 1. Mengadakan evaluasi bidang teknik dan ekonomi perusahaan. 2. Memberi masukan - masukan dalam perencanaan dan pengembangan perusahaan. 3. Memberi saran - saran dalam bidang hukum Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Litbang terdiri dari tenaga - tenaga ahli sebagai pembantu direksi dan bertanggung jawab kepada direksi. Litbang membawahi 2 departemen, yaitu Departemen Penelitian dan Departemen Pengembangan Tugas dan wewenangnya meliputi : a. Memperbaiki mutu produksi b. Memperbaiki dan melakukan inovasi terhadap proses produksi c. Meningkatkan efisiensi perusahaan di berbagai bidang Bab V Manajemen Perusahaan

99 Kapasitas Ton / Tahun Kepala Bagian Secara umum tugas kepala bagian adalah mengkoordinir, mengatur, dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan garis wewenang yang diberikan oleh pimpinan perusahaan. Kepala bagian dapat juga bertindak sebagai staf direktur. Kepala bagian bertanggung jawab kepada direktur Utama (Zamani, 1998). Kepala bagian terdiri dari: 1. Kepala Bagian Produksi Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang mutu dan kelancaran produksi serta mengkoordinir kepala-kepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian produksi membawahi seksi proses, seksi pengendalian, dan seksi laboratorium. Tugas seksi proses antara lain : a. Mengawasi jalannya proses produksi b. Menjalankan tindakan seperlunya terhadap kejadian-kejadian yang tidak diharapkan sebelum diambil oleh seksi yang berwenang. Tugas seksi pengendalian adalah menangani hal - hal yang dapat mengancam keselamatan pekerja dan mengurangi potensi bahaya yang ada. Tugas seksi laboratorium, antara lain: a. Mengawasi dan menganalisa mutu bahan baku dan bahan pembantu b. Mengawasi dan menganalisa mutu produksi c. Mengawasi hal - hal yang berhubungan dengan buangan pabrik d. Membuat laporan berkala kepada Kepala Bagian Produksi. Bab V Manajemen Perusahaan

100 Kapasitas Ton / Tahun Kepala Bagian Teknik Tugas kepala bagian teknik, antara lain: a. Bertanggung jawab kepada direktur produksi dalam bidang peralatan dan utilitas b. Mengkoordinir kepala - kepala seksi yang menjadi bawahannya Kepala Bagian teknik membawahi seksi pemeliharaan, seksi utilitas, dan seksi keselamatan kerja-penanggulangan kebakaran. Tugas seksi pemeliharaan, antara lain : a. Melaksanakan pemeliharaan fasilitas gedung dan peralatan pabrik b. Memperbaiki kerusakan peralatan pabrik Tugas seksi utilitas, antara lain melaksanakan dan mengatur sarana utilitas untuk memenuhi kebutuhan proses, air, dan tenaga listrik. Tugas seksi keselamatan kerja antara lain : a. Mengatur, menyediakan, dan mengawasi hal - hal yang berhubungan dengan keselamatan kerja b. Melindungi pabrik dari bahaya kebakaran 3. Kepala Bagian Keuangan Kepala bagian keuangan ini bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang administrasi dan keuangan dan membawahi 2 seksi, yaitu seksi administrasi dan seksi keuangan. Tugas seksi administrasi adalah menyelenggarakan pencatatan utang piutang, administrasi persediaan kantor dan pembukuan, serta masalah perpajakan. Bab V Manajemen Perusahaan

101 Kapasitas Ton / Tahun 91 Tugas seksi keuangan antara lain : a. Menghitung penggunaan uang perusahaan, mengamankan uang, dan membuat ramalan tentang keuangan masa depan b. Mengadakan perhitungan tentang gaji dan insentif karyawan 4. Kepala Bagian Pemasaran Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang bahan baku dan pemasaran hasil produksi, serta membawahi 2 seksi yaitu seksi pembelian dan seksi pemasaran. Tugas seksi pembelian, antara lain : a. Melaksanakan pembelian barang dan peralatan yang dibutuhkan perusahaan dalam kaitannya dengan proses produksi b. Mengetahui harga pasar dan mutu bahan baku serta mengatur keluar masuknya bahan dan alat dari gudang. Tugas seksi pemasaran, antara lain : a. Merencanakan strategi penjualan hasil produksi b. Mengatur distribusi hasil produksi 5. Kepala Bagian Umum Bertanggung jawab kepada direktur keuangan dan umum dalam bidang personalia, hubungan masyarakat, dan keamanan serta mengkoordinir kepalakepala seksi yang menjadi bawahannya. Kepala bagian umum membawahi seksi personalia, seksi humas, dan seksi keamanan. Bab V Manajemen Perusahaan

102 Kapasitas Ton / Tahun 92 Seksi personalia bertugas : a. Membina tenaga kerja dan menciptakan suasana kerja yang sebaik mungkin antara pekerja, pekerjaan, dan lingkungannya supaya tidak terjadi pemborosan waktu dan biaya. b. Mengusahakan disiplin kerja yang tinggi dalam menciptakan kondisi kerja yang tenang dan dinamis. c. Melaksanakan hal - hal yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan. Seksi humas bertugas mengatur hubungan antara perusahaan dengan masyarakat di luar lingkungan perusahaan. Seksi Keamanan bertugas : a. Mengawasi keluar masuknya orang - orang baik karyawan maupun bukan karyawan di lingkungan pabrik. b. Menjaga semua bangunan pabrik dan fasilitas perusahaan c. Menjaga dan memelihara kerahasiaan yang berhubungan dengan intern perusahaan Kepala Seksi Kepala seksi adalah pelaksana pekerjaan dalam lingkungan bagiannya sesuai dengan rencana yang telah diatur oleh kepala bagian masing-masing agar diperoleh hasil yang maksimum dan efektif selama berlangsungnya proses produksi. Setiap kepala seksi bertanggung jawab kepada kepala bagian masing - masing sesuai dengan seksinya. Bab V Manajemen Perusahaan

103 Kapasitas Ton / Tahun Pembagian Jam Kerja Karyawan Pabrik Metil Akrilat ini direncakan beroperasi 330 hari dalam satu tahun dan proses produksi berlangsung 24 jam per hari. Sisa hari yang bukan hari libur digunakan untuk perawatan, perbaikan, dan shut down. Sedangkan pembagian jam kerja karyawan digolongkan dalam dua golongan yaitu karyawan shift dan non shift Karyawan non shift Karyawan non shift adalah karyawan yang tidak menangani proses produksi secara langsung. Yang termasuk karyawan harian adalah direktur, staf ahli, kepala bagian, kepala seksi serta karyawan yang berada di kantor. Karyawan harian dalam satu minggu akan bekerja selama 5 hari dengan pembagian kerja sebagai berikut : Jam kerja : - Hari Senin Kamis : Jam Hari Jum at : Jam Jam Istirahat : - Hari Senin Kamis : Jam Hari Jum at : Jam Karyawan Shift Karyawan shift adalah karyawan yang secara langsung menangani proses produksi atau mengatur bagian - bagian tertentu dari pabrik yang mempunyai hubungan dengan masalah keamanan dan kelancaran produksi. Yang termasuk karyawan shift ini adalah operator produksi, sebagian dari bagian teknik, bagian Bab V Manajemen Perusahaan

104 Kapasitas Ton / Tahun 94 gedung dan bagian - bagian yang harus selalu siaga untuk menjaga keselamatan serta keamanan pabrik. Para karyawan shift akan bekerja secara bergantian selama 24 jam sebagai berikut : Shift Pagi : Jam Shift Sore : Jam Shift Malam : Jam Untuk karyawan shift ini dibagi menjadi 4 regu (A / B / C / D) dimana tiga regu bekerja dan satu regu istirahat serta dikenakan secara bergantian. Untuk hari libur atau hari besar yang ditetapkan pemerintah, regu yang bertugas tetap harus masuk. Tabel 5.1 Jadwal Pembagian Kelompok Shift Hari Pagi D D A A B B C C C D Sore C C D D A A B B B C Malam B B C C D D A A A B Off A A B B C C D D D A Hari Pagi D A A B B B C C D D Sore C D D A A A B B C C Malam B C C D D D A A B B Off A B commit B to C user C C D D A A Bab V Manajemen Perusahaan

105 Kapasitas Ton / Tahun 95 Hari Pagi A A A B B C C D Sore D D D A A B B C Malam C C C D D A A B Off B B B C C D D A Jadwal untuk hari selanjutnya mengikuti urutan yang sudah ada. Setelah masuk shift malam, diberikan istirahat untuk penyesuaian sebelum masuk shift pagi. Kelancaran produksi dari suatu pabrik sangat dipengaruhi oleh faktor kedisiplinan para karyawannya dan akan secara langsung mempengaruhi kelangsungan dan kemajuan perusahaan. Untuk itu kepada seluruh karyawan perusahaan dikenakan absensi. Disamping itu masalah absensi digunakan oleh pimpinan perusahaan sebagai salah satu dasar dalam mengembangkan karier para karyawan di dalam perusahaan Status Karyawan dan Sistem Upah Pada pabrik metil akrilat ini sistem upah karyawan berbeda - beda tergantung pada status karyawan, kedudukan, tanggung jawab, dan keahlian. Menurut status karyawan dapat dibagi menjadi tiga golongan sebagai berikut: 1. Karyawan Tetap Karyawan tetap yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan (SK) direksi commit dan to mendapat user gaji bulanan sesuai dengan kedudukan, keahlian, dan masa kerjanya. Bab V Manajemen Perusahaan

106 Kapasitas Ton / Tahun Karyawan Harian Karyawan harian yaitu karyawan yang diangkat dan diberhentikan direksi tanpa SK direksi dan mendapat upah harian yang dibayar tiap akhir pekan. 3. Karyawan Borongan Karyawan borongan yaitu karyawan yang digunakan oleh pabrik bila diperlukan saja. Karyawan ini menerima upah borongan untuk suatu pekerjaan. 5.6 Penggolongan Jabatan, Jumlah Karyawan, dan Gaji Penggolongan Jabatan 1. Direktur Utama : Sarjana Ekonomi/Teknik/Hukum 2. Direktur Produksi : Sarjana Teknik Kimia 3. Direktur Keuangan dan Umum : Sarjana Ekonomi/Akuntansi 4. Kepala Bagian Produksi : Sarjana Teknik Kimia 5. Kepala Bagian Teknik :SarjanaTeknik Kimia/Mesin/Elektro 6. Kepala Bagian Pemasaran :SarjanaTeknik Kimia/Mesin/Elektro 7. Kepala Bagian Keuangan : Sarjana Ekonomi/Akuntansi 8. Kepala Bagian Umum : Sarjana Ekonomi/Hukum 9. Kepala Seksi : Sarjana 10. Operator : Sarjana atau D3 11. Sekretaris : Sarjana atau Akademi sekretaris 12. Dokter : Sarjana Kedokteran 13. Perawat : Akademi Perawat 14. Lain-lain : SLTA / Sederajat Bab V Manajemen Perusahaan

107 Kapasitas Ton / Tahun Jumlah Karyawan dan Gaji Jumlah Karyawan harus ditentukan dengan tepat, sehingga semua pekerjaan dapat diselenggarakan dengan baik dan efisien. Tabel 5.2. Jumlah Karyawan Menurut Jabatan NO. JABATAN JUMLAH 1 Direktur Utama 1 2 Direktur Produksi 1 3 Direktur keuangan dan Umum 1 4 Staff Ahli 2 5 Sekretaris 3 6 Kepala Bagian Produksi 1 7 Kepala Bagian LITBANG 1 8 Kepala Bagian Teknik 1 9 Kepala Bagian Umum 1 10 Kepala Bagian Keuangan 1 11 Kepala Bagian Pemasaran 1 12 Kepala Seksi Proses 1 13 Kepala Seksi Pengendalian 1 14 Kepala Seksi Laboratorium 1 15 Staf Litbang 2 16 Kepala Seksi Safety & Lingkungan 1 17 Kepala Seksi Pemeliharaan 1 18 Kepala Seksi Utilitas 1 19 Kepala Seksi Administrasi Keuangan 1 20 Kepala Seksi Keuangan 1 21 Kepala Seksi Pembelian 1 22 Kepala Seksi Personalia 1 23 Kepala Seksi Humas 1 24 Kepala Seksi Keamanan 1 Bab V Manajemen Perusahaan

108 Kapasitas Ton / Tahun 98 NO. JABATAN JUMLAH 25 Kepala Seksi Penjualan 1 26 Kepala Seksi Pemasaran 1 27 Karyawan Proses Karyawan Pengendalian 8 29 Karyawan Laboratorium 8 30 Karyawan Penjualan 4 31 Karyawan Pembelian 4 32 Karyawan Pemeliharaan 8 33 Karyawan Utilitas 8 34 Karyawan Administrasi 4 35 Karyawan Kas 4 36 Karyawan Personalia 4 37 Karyawan Humas 4 38 Karyawan Keamanan Karyawan Pemasaran 4 40 Karyawan Safety & Lingkungan 8 41 Dokter 2 42 Perawat 3 43 Sopir 6 44 Pesuruh 6 TOTAL 160 Tabel 5.3. Perincian Golongan dan Gaji Karyawan Gol. Jabatan Gaji/bulan (Rp) Kualifikasi I. Direktur Utama S1 Pengalaman 10 Tahun II. Direktur S1 Pengalaman 10 Tahun III. Staff Ahli S1 Pengalaman 5 Tahun IV. Litbang S1 pengalaman Bab V Manajemen Perusahaan

109 Kapasitas Ton / Tahun 99 Gol. Jabatan Gaji/bulan (Rp) Kualifikasi V. Kepala Bagian S1 pengalaman VI. Kepala Seksi S1/D3 pengalaman VII. Sekretaris S1/D3 pengalaman VIII. Karyawan Biasa SLTA/D1/D3 5.7 Kesejahteraan Sosial Karyawan Kesejahteraan yang diberikan oleh perusahaan pada karyawan antara lain: 1. Tunjangan - Tunjangan berupa gaji pokok yang diberikan berdasarkan golongan karyawan yang bersangkutan - Tunjangan jabatan yang diberikan berdasarkan jabatan yang dipegang karyawan - Tunjangan lembur yang diberikan kepada karyawan yang bekerja diluar jam kerja berdasarkan jumlah jam kerja 2. Cuti Cuti tahunan diberikan kepada setiap karyawan selama 35 hari kerja dalam 1 tahun. Cuti sakit diberikan pada karyawan yang menderita sakit berdasarkan keterangan dokter. 3. Pakaian Kerja Pakaian kerja diberikan pada setiap karyawan sejumlah 3 pasang untuk setiap tahunnya. 4. Pengobatan Bab V Manajemen Perusahaan

110 Kapasitas Ton / Tahun 100 Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit yang diakibatkan oleh kerja ditanggung oleh perusahaan sesuai dengan undang-undang yang berlaku. Biaya pengobatan bagi karyawan yang menderita sakit tidak disebabkan oleh kecelakaan kerja diatur berdasarkan kebijaksanaan perusahaan. 5. Asuransi Tenaga Kerja Asuransi tenaga kerja diberikan oleh perusahaan bila jumlah karyawan lebih dari 10 orang atau dengan gaji karyawan lebih besar dari Rp ,00 per bulan. Bab V Manajemen Perusahaan

111 Kapasitas Ton / Tahun BAB VI ANALISIS EKONOMI Pada prarancangan pabrik metil akrilat ini dilakukan evaluasi atau penilaian investasi dengan maksud untuk mengetahui apakah pabrik yang dirancang ini menguntungkan dari segi ekonomi atau tidak. Bagian terpenting dari prarancangan ini adalah estimasi harga dari alat-alat, karena harga digunakan sebagai dasar untuk estimasi analisis ekonomi, di mana analisis ekonomi dipakai untuk mendapatkan perkiraan atau estimasi tentang kelayakan investasi modal dalam kegiatan produksi suatu pabrik dengan meninjau kebutuhan modal investasi, besarnya laba yang akan diperoleh, lamanya modal investasi dapat dikembalikan dalam titik impas. Selain itu, analisis ekonomi juga dimaksudkan untuk mengetahui apakah pabrik yang akan didirikan dapat menguntungkan atau tidak jika didirikan. Untuk itu pada prarancangan pabrik metil akrilat ini, kelayakan investasi modal pada sebuah pabrik akan dianalisis meliputi : a. Profitability b. % Profit on Sales (POS) c. % Return on Investment (ROI) d. Pay Out Time (POT) e. Break Event Point (BEP) f. Shut Down Point (SDP) g. Discounted Cash Flow (DCF) 101 Bab VI Analisis Ekonomi

112 Kapasitas Ton / Tahun 102 Untuk meninjau faktor-faktor tersebut perlu diadakan penaksiran terhadap beberapa faktor, yaitu: 1. Penaksiran modal industri ( Total Capital Investment ) Capital Investment adalah banyaknya pengeluaran pengeluaran yang diperlukan untuk fasilitas fasilitas produktif dan untuk menjalankannya. Capital Investment meliputi : - Modal Tetap (Fixed Capital Investment) - Modal Kerja (Working Capital) 2. Penentuan biaya produksi total (Total Production Costs), terdiri dari : a. Biaya pengeluaran (Manufacturing Costs) b. Biaya pengeluaran umum (General Expense) 3. Total pendapatan penjualan produk metil akrilat 6.1 Penaksiran Harga Peralatan Harga peralatan pabrik dapat diperkirakan dengan metode yang dikonversikan dengan keadaan yang ada sekarang ini. Penentuan harga peralatan dilakukan dengan menggunakan data indeks harga. Bab VI Analisis Ekonomi

113 Kapasitas Ton / Tahun 103 Tabel 6.1 Indeks Harga Alat Cost Index, Tahun Chemical Engineering Plant Index , , , , , , , , , , , ,4 (Peters & Timmerhaus, 2003) Bab VI Analisis Ekonomi

114 Kapasitas Ton / Tahun 104 Indeks y = 3,6077x ,1744 R² = 0, Tahun Gambar 6.1 Chemical Engineering Cost Index Dengan asumsi kenaikan indeks linear, maka dapat diturunkan persamaan least square sehingga didapatkan persamaan berikut: Y = 3,6077 X ,2 Dengan : Y = Indeks harga X = Tahun pembelian Dari persamaan tersebut diperoleh harga indeks di tahun 2012 adalah 435,52. Harga alat dan lainnya diperkirakan pada tahun evaluasi (2012) dan dilihat dari grafik pada referensi. Untuk mengestimasi harga alat tersebut pada masa sekarang digunakan persamaan : Ex = Ey. (Aries & Newton, 1955) Bab VI Analisis Ekonomi

115 Kapasitas Ton / Tahun 105 Dengan : Ex : Harga pembelian pada tahun x Ey : Harga pembelian pada tahun y Nx : Indeks harga pada tahun x Ny : Indeks harga tahun y 6.2 Penentuan Total Capital Investment (TCI) Asumsi-asumsi dan ketentuan yang digunakan dalam perhitungan analisis ekonomi : 1. Pengoperasian pabrik dimulai tahun Proses yang dijalankan adalah proses kontinyu. 3. Kapasitas produksi adalah ton/tahun. 4. Jumlah hari kerja adalah 330 hari/tahun 5. Shut down pabrik dilaksanakan selama 35 hari dalam satu tahun untuk perbaikan alat-alat pabrik. 6. Umur alat - alat pabrik diperkirakan 10 tahun. 7. Nilai rongsokan (Salvage Value) adalah nol 8. Situasi pasar, biaya dan lain - lain diperkirakan stabil selama pabrik beroperasi 9. Harga bahan baku asam akrilat US$ 0,18 / kg 10. Harga bahan baku metanol US$ 0,24 / kg 11. Harga katalis asam sulfat US$ 0,06 / kg 12. Harga produk metil akrilat US$ 0,66 / kg Bab VI Analisis Ekonomi

116 Kapasitas Ton / Tahun Kurs rupiah yang dipakai Rp ,00 (Kurs pada 01/06/2012, Modal Tetap (Fixed Capital Investment) Tabel 6.2 Modal Tetap No Keterangan Total (US $) Total (Rp) 1 Harga pembelian peralatan Instalasi alat - alat Pemipaan Instrumentasi Isolasi Listrik Bangunan Tanah dan perbaikan lahan Utilitas , Physical Plant Cost , Engineering & Construction , Direct Plant Cost , Contractor s fee , Contingency , Fixed Capital Invesment (FCI) , Bab VI Analisis Ekonomi

117 Kapasitas Ton / Tahun Modal Kerja (Working Capital Investment) Tabel 6.3 Modal Kerja No. Jenis Total (US $) Total (Rp) 1. Persediaan bahan baku , Persediaan bahan dalam proses , Persediaan Produk , Extended Credit , Available Cash , Working Capital Investment (WCI) , Total Capital Investment (TCI) = FCI + WCI = Rp Biaya Produksi Total (Total Production Cost) Manufacturing Cost Direct Manufacturing Cost (DMC) Tabel 6.4 Direct Manufacturing Cost No. Jenis Total (US $) Total (Rp) 1. Harga Bahan Baku Gaji Pegawai , Supervisi , Maintenance , Plant Supplies , Bab VI Analisis Ekonomi

118 Kapasitas Ton / Tahun 108 No. Jenis Total (US $) Total (Rp) 6. Royalty & Patent Utilitas , Direct Manufacturing Cost (DMC) , Indirect Manufacturing Cost (IMC) Tabel 6.5 Indirect Manufacturing Cost No. Jenis Total (US $) Total (Rp) 1. Payroll Overhead Laboratory Plant Overhead Packaging Indirect Manufacturing Cost (IMC) Fixed Manufacturing Cost (FMC) Tabel 6.6 Fixed Manufacturing Cost No. Jenis Total (US $) Total (Rp) 1. Depresiasi Property Tax Asuransi Fixed Manufacturing Cost (FMC) Total Manufacturing Cost (TMC) = DMC + IMC + FMC Bab VI Analisis Ekonomi

119 Kapasitas Ton / Tahun 109 = Rp ( ) = Rp General Expense (GE) Tabel 6.7 General Expense No. Jenis Total (US $) Total (Rp) 1. Administrasi , Sales 4.748, Research Finance , General Expense (GE) , Biaya Produksi Total (TPC) = TMC + GE = Rp Rp = Rp Keuntungan Produksi - Penjualan selama 1 tahun : Total penjualan = US$ = Rp Biaya produksi total = Rp Keuntungan sebelum pajak = Rp Pajak = 25 % dari keuntungan = Rp ( 2010) Bab VI Analisis Ekonomi

120 Kapasitas Ton / Tahun Keuntungan setelah pajak = Rp Analisa Kelayakan 1. % Profit on Sales (POS) POS adalah persen keuntungan penjualan produk terhadap harga jual produk itu sendiri. Besarnya POS pabrik metil akrilat ini adalah : POS sebelum pajak = 18,73 % POS setelah pajak = 14,05 % 2. % Return on Investment (ROI) ROI adalah tingkat pengembalian modal dari pabrik ini, dimana untuk pabrik yang tergolong low risk, mempunyai batasan ROI minimum sebelum pajak sebesar 11 % ROI sebelum pajak = 46,56 % ROI setelah pajak = 34,92 % 3. Pay Out Time POT POT adalah jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan Fixed Capital Investment berdasarkan profit yang diperoleh. Besarnya POT untuk pabrik yang beresiko rendah sebelum pajak adalah maksimal 5 tahun. POT sebelum pajak POT setelah pajak = 1,77 tahun = 2,23 tahun 4. Break Event Point (BEP) BEP adalah titik impas, suatu keadaan dimana besarnya kapasitas produksi dapat menutupi biaya keseluruhan. Besarnya BEP untuk pabrik metil akrilat ini adalah 41,77 % Bab VI Analisis Ekonomi

121 Kapasitas Ton / Tahun Shut Down Point (SDP) SDP adalah suatu titik dimana pabrik mengalami kerugian sebesar Fixed Cost yang menyebabkan pabrik harus ditutup. Besarnya SDP untuk pabrik metil akrilat ini adalah 24,27% 6. Discounted Cash Flow (DCF) DCF adalah perbandingan besarnya persentase keuntungan yang diperoleh terhadap capital investment dibandingkan dengan tingkat bunga yang berlaku di bank. Tingkat bunga kredit korporasi di Bank Mandiri adalah 10% ( 2012), dari perhitungan nilai DCF yang diperoleh adalah 30,58 %. Tabel 6.8 Analisis kelayakan No. Keterangan Perhitungan Batasan 1. Return On Investment (% ROI) ROI sebelum pajak ROI setelah pajak 46,56 % 34,92 % min 11 % (resiko rendah) 2. Pay Out Time (POT) POT sebelum pajak 1,77 tahun maks. 5 tahun POT setelah pajak 2,23 tahun (resiko rendah) 3. Break Even Point (BEP) 41,77 % % 4. Shut Down Point (SDP) 24,27% 5. Discounted Cash Flow (DCF) 30,58% Min. 10 % (Bunga kredit korporasi di Bank Mandiri) Bab VI Analisis Ekonomi

122 Kapasitas Ton / Tahun 112 Dari analisis ekonomi yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa pendirian pabrik metil akrilat dengan kapasitas ton/tahun layak dipertimbangkan untuk direalisasikan pembangunannya. Keterangan gambar : Fa Va Ra Sa SDP BEP : Fixed manufacturing cost : Variable cost : Regulated cost : Sales : Shut down point : Break even point Gambar 6.2 Grafik Analisis Kelayakan Bab VI Analisis Ekonomi

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH

Prarancangan Pabrik Etil Akrilat dari Asam Akrilat dan Etanol Kapasitas ton/tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus molekul : C2H5OH DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku Utama a. Etanol Sifat fisis : Rumus molekul : C2H5OH Berat molekul, gr/mol : 46,07 Titik didih, C : 78,32 Titik lebur,

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT digilib.uns.ac.id 47 BAB III PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 47 BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama Tabel 3.1 Spesifikasi Reaktor Kode R-01 Mereaksikan asam oleat dan n-butanol menjadi n-butil Oleat dengan katalis asam sulfat Reaktor alir tangki berpengaduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester

BAB I PENDAHULUAN. adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendirian Pabrik Salah satu industri petrokimia yang berkembang pesat dewasa ini adalah produksi asam akrilat berikut esternya. Etil akrilat, jenis ester akrilat ini ikut

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN

Prarancangan Pabrik Metil Akrilat Dari Metanol Dan Asam Akrilat Dengan Proses Esterifikasi Kapasitas Ton/Tahun BAB I PENDAHULUAN BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada era pasar bebas sekarang ini, Indonesia dituntut untuk menjadi negara yang dapat bersaing dengan negara asing dalam sektor perdagangan, industri maupun aspek

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON / TAHUN PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL OLEAT DARI ASAM OLEAT DAN N-BUTANOL KAPASITAS 20.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Eka Andi Saputro ( I 0511018) Muhammad Ridwan ( I 0511030) PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai

BAB III PERANCANGAN PROSES. bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses Proses pembuatan Metil Laktat dengan reaksi esterifikasi yang menggunakan bahan baku Metanol dan Asam Laktat dapat dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 34 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Tangki Tangki Bahan Baku (T-01) Tangki Produk (T-02) Menyimpan kebutuhan Menyimpan Produk Isobutylene selama 30 hari. Methacrolein selama 15 hari. Spherical

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Nitrogliserin dari Gliserin dan Asam Nitrat dengan Proses Biazzi Kapasitas Ton/ Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Bahan Baku 1. Gliserin (C3H8O3) Titik didih (1 atm) : 290 C Bentuk : cair Spesific gravity (25 o C, 1atm) : 1,261 Kemurnian : 99,5 %

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Persiapan Bahan Baku Proses pembuatan Acrylonitrile menggunakan bahan baku Ethylene Cyanohidrin dengan katalis alumina. Ethylene Cyanohidrin pada T-01

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES. : jernih, tidak berwarna BAB II DESKRIPSI PROSES 1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 1.1. Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (www.kaltimmethanol.com) Fase (25 o C, 1 atm) : cair Warna : jernih, tidak berwarna Densitas (25 o C)

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol

BAB II DISKRIPSI PROSES. 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk. Isobutanol 0,1% mol BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku tert-butyl alkohol (TBA) Wujud Warna Kemurnian Impuritas : cair : jernih : 99,5% mol : H 2 O

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK BUTENA-1 DENGAN PROSES DEHIDROGENASI N-BUTANA KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Oleh : Annisa Shanti Rahmani I 0510004 Fitri Rista Riana I 0510016 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat proses pabrik isopropil alkohol terdiri dari tangki penyimpanan produk, reaktor, separator, menara distilasi, serta beberapa alat pendukung seperti kompresor, heat

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03

Prarancangan Pabrik Metil Salisilat dari Metanol dan Asam Salisilat Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT. Kode T-01 T-02 T-03 BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Metanol Tangki Asam Tangki Metil Sulfat Salisilat Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan asam Menyimpan metil metanol untuk 15 sulfat

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ISOPROPANOL KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN Oleh: Wayan Swarte I 0506066 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi,

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat di pabrik ini meliputi reactive distillation, menara distilasi, kondenser, accumulator, reboiler, heat exchanger, pompa dan tangki. tiap alat ditunjukkan dalam

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT

BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT III.1. Spesifikasi Alat Utama III.1.1 Reaktor : R-01 : Fixed Bed Multitube : Mereaksikan methanol menjadi dimethyl ether dengan proses dehidrasi Bahan konstruksi : Carbon steel

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METHACROLEIN DARI PROSES OKSIDASI ISOBUTYLENE DAN UDARA KAPASITAS 70.000 TON/TAHUN Oleh: Oleh : Saifuddin Tomi Wijanarko Efendi I0512056 I0512063 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul : C 3 H 4 O 2 Berat Molekul

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60. TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK N-BUTIL AKRILAT DARI ASAM AKRILAT DAN N-BUTANOL MENGGUNAKAN DISTILASI REAKTIF KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : Jemy Harris P.P. I 0508097 Nugroho Fajar Windyanto

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pendukung, dan Produk Spesifikasi Bahan Baku 1. Metanol a. Bentuk : Cair b. Warna : Tidak berwarna c. Densitas : 789-799 kg/m 3 d. Viskositas

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Larutan benzene sebanyak 1.257,019 kg/jam pada kondisi 30 o C, 1 atm dari tangki penyimpan (T-01) dipompakan untuk dicampur dengan arus recycle dari menara

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS TON/TAHUN perpustakaan.uns.ac.id TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL ACETATE DARI ACETYLENE DAN ACETIC ACID KAPASITAS 80.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Risma Sappitrie ( I0511045 ) 2. Trias Ayu Laksanawati (

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku Etanol Fase (30 o C, 1 atm) : Cair Komposisi : 95% Etanol dan 5% air Berat molekul : 46 g/mol Berat jenis :

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK PROPILEN OKSIDA DARI PROPILEN DAN TERT-BUTIL HIDROPEROKSIDA KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Dita Kusuma Yuswardani ( I 0511017) 2. Shofwatun Nida ( I 0511048)

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES 16 BAB II DESRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku Nama Bahan Tabel II.1. Spesifikasi Bahan Baku Propilen (PT Chandra Asri Petrochemical Tbk) Air Proses (PT

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK FURFURAL DARI TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Yosephin Bening Graita ( I 0509043 ) JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS TON / TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL LAKTAT DARI ASAM LAKTAT DAN METANOL KAPASITAS 30.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Ariska Rinda Adityarini ( I 0511009) Eka Yoga Ramadhan ( I 0511019) JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES 19 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku, Bahan Pembantu, dan Produk 2.1.1 Spesifikasi bahan baku a. N-Butanol (PT. Petro Oxo Nusantara) Rumus molekul : C4H9OH Fase : Cair Berat Molekul :

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ACRYLONITRILE DENGAN PROSES DEHIDRASI ETHYLENE CYANOHYDRINE KAPASITAS 60.000 TON/TAHUN Disusun Oleh : 1. Audi Ardika Paundratama ( I 0512009 ) 2. M. Fitra Arifianto ( I

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan

V. SPESIFIKASI ALAT. Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan V. SPESIFIKASI ALAT Pada lampiran C telah dilakukan perhitungan spesifikasi alat-alat proses pembuatan pabrik furfuril alkohol dari hidrogenasi furfural. Berikut tabel spesifikasi alat-alat yang digunakan.

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Spesifikasi Alat Utama 3.1.1 Mixer (NH 4 ) 2 SO 4 Kode : (M-01) : Tempat mencampurkan Ammonium Sulfate dengan air : Silinder vertical dengan head

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES III.. Spesifikasi Alat Utama Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, static mixer, reaktor, separator tiga fase, dan menara destilasi. Spesifikasi yang ditunjukkan

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 %

BAB II DESKRIPSI PROSES. Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85% Titik didih (1 atm) : -24,9 o C Kemurnian : 99,5 % BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1 Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1 Spesifikasi Bahan Baku a. Metanol (PT. KMI, 2015) Fase : Cair Titik didih (1 atm) : 64,6 o C Spesifik gravity : 0,792 Kemurnian : 99,85%

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON DISULFIDA DARI METANA DAN BELERANG KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Oleh : DienNurfathia UlfaHardyanti I0509012 I0509041 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES

PRARANCANGAN PABRIK ACRYLAMIDE DARI ACRYLONITRILE MELALUI PROSES HIDROLISIS KAPASITAS TON/TAHUN BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Acrylonitrile Fase : cair Warna : tidak berwarna Aroma : seperti bawang merah dan bawang putih Specific gravity

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul

BAB II DESKRIPSI PROSES. Rumus Molekul BAB II DESKRIPSI PROSES II.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II.1.1. Spesifikasi Bahan Baku A. Asam Akrilat (PT. Nippon Shokubai) : Nama IUPAC : prop-2-enoic acid Rumus Molekul Berat Molekul Titik Leleh

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15%

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES. Kode M-01 M-02 M-03 Fungsi Mencampur NaOH 98% dengan air menjadi larutan NaOH 15% III.1 Spesifikasi Alat Utama BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES Alat-alat utama di pabrik ini meliputi mixer, reaktor, netralizer, evaporator, centrifuge, dekanter. Spesifikasi yang ditunjukkan adalah fungsi,

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL KLORIDA DARI ETANOL DAN HIDROGEN KLORIDA KAPASITAS 20.000 TON/TAHUN Oleh : Ade Tia Suryani Setiawaty I 0512001 Suci Ardiana Rahmawati I 0512060 PROGRAM STUDI SARJANA

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTIL FTALAT DARI FTALAT ANHIDRIDA DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK DIBUTIL FTALAT DARI FTALAT ANHIDRIDA DAN N-BUTANOL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK DIBUTIL FTALAT DARI FTALAT ANHIDRIDA DAN N-BUTANOL KAPASITAS 17.500 TON/TAHUN Disusun Oleh: Intan Kelud Pertiwi I 0508095 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Reaksi pembentukan C8H4O3 (phthalic anhydride) adalah reaksi heterogen fase gas dengan katalis padat, dimana terjadi reaksi oksidasi C8H10 (o-xylene) oleh

Lebih terperinci

V. SPESIFIKASI PERALATAN

V. SPESIFIKASI PERALATAN V. SPESIFIKASI PERALATAN A. Peralatan Proses Peralatan proses Pabrik Tricresyl Phosphate dengan kapasitas 25.000 ton/tahun terdiri dari : 1. Tangki Penyimpanan Phosphorus Oxychloride (ST-101) Tabel. 5.1

Lebih terperinci

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.

TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100. EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI DISTILAT ASAM LEMAK MINYAK SAWIT (DALMS) DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 100.000 TON/TAHUN Oleh: RUBEN

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK METHANOL DARI GAS ALAM DENGAN PROSES LURGI KAPASITAS 230000 TON PER TAHUN Oleh: ISNANI SA DIYAH L2C 008 064 MUHAMAD ZAINUDIN L2C

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ANILINE

PRARANCANGAN PABRIK ANILINE perpustakaan.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id perpustakaan.uns.ac.id Prarancangan Pabrik Aniline dari Hidrogenasi Nitrobenzene Fase Uap KATA PENGANTAR Segala puji syukur kepada Allah SWT, hanya karena

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku 2.1.1.1. Ethylene Dichloride (EDC) a. Rumus Molekul : b. Berat Molekul : 98,96 g/mol c. Wujud : Cair d. Kemurnian

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK LINEAR ALKYL BENZENE DARI BENZENE DAN OLEFIN DENGAN PROSES DETAL KAPASITAS 180.000 TON/TAHUN Oleh: Hans Agusta Pranoto I 1507005 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRA RANCANGAN PABRIK METIL KLORIDA PROSES HIDROKLORINASI METANOL KAPASITAS 39.000 TON/TAHUN Oleh : 1. Grata Priangga I 0508091 2. M. Ikbal Said I 0508103 PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PROSES

BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES II. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk II... Spesifikasi bahan baku. Epichlorohydrin Rumus Molekul : C 3 H 5 OCl Wujud : Cairan tidak berwarna Sifat : Mudah menguap Kemurnian : 99,9%

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT PROSES ESTERIFIKASI DENGAN KATALIS H 2 SO 4 KAPASITAS 18.000 TON/TAHUN Oleh : EKO AGUS PRASETYO 21030110151124 DIANA CATUR

Lebih terperinci

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu :

proses oksidasi Butana fase gas, dibagi dalam tigatahap, yaitu : (pra (Perancangan (PabnHjhjmia 14 JlnhiridMaleat dari(butana dan Vdara 'Kapasitas 40.000 Ton/Tahun ====:^=^=============^==== BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah Proses Pada proses

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 44.000 TON / TAHUN MURTIHASTUTI Oleh: SHINTA NOOR RAHAYU L2C008084 L2C008104 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK VINYL CHLORIDE MONOMER DENGAN PROSES PIROLISIS ETHYLENE DICHLORIDE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK VINYL CHLORIDE MONOMER DENGAN PROSES PIROLISIS ETHYLENE DICHLORIDE KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK VINYL CHLORIDE MONOMER DENGAN PROSES PIROLISIS ETHYLENE DICHLORIDE KAPASITAS 150.000 TON/TAHUN Oleh: Andri Pratama Salim Kukuh Eka Prasetya I0512007 I0512031 PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES BAB V SPESIFIKASI ALAT PROSES A. Peralatan Proses 1. Reaktor ( R-201 ) : Mereaksikan 8964,13 kg/jam Asam adipat dengan 10446,49 kg/jam Amoniak menjadi 6303,2584 kg/jam Adiponitril. : Reaktor fixed bed

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar...

DAFTAR ISI. Halaman Judul... i. Lembar Pengesahan... ii. Kata Pengantar... iv. Daftar Isi... v. Daftar Tabel... ix. Daftar Gambar... v vi vii DAFTAR ISI Halaman Judul... i Lembar Pengesahan... ii Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... ix Daftar Gambar... xii Intisari... xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang Pendirian

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK METIL SALISILAT DARI METANOL DAN ASAM SALISILAT KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK METIL SALISILAT DARI METANOL DAN ASAM SALISILAT KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK METIL SALISILAT DARI METANOL DAN ASAM SALISILAT KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN Disusun oleh Akbar Wahyu Dewantara NIM I0509003 PROGRAM STUDI S-1 TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES

BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1. Furnace : F : Tempat terjadinya reaksi cracking ethylene dichloride menjadi vinyl chloride dan HCl : Two chamber Fire box : 1 buah Kondisi Operasi - Suhu ( o C)

Lebih terperinci

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas.

atm dengan menggunakan steam dengan suhu K sebagai pemanas. Pra (Rancangan PabrikjEthanoldan Ethylene danflir ' BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1 Uraian Proses 3.1.1 Langkah proses Pada proses pembuatan etanol dari etilen yang merupakan proses hidrasi etilen fase

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS MATA KULIAH PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK NYAMPLUNG PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS 400.000 TON/TAHUN Oleh:

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT

Prarancangan Pabrik Polistirena dengan Proses Polimerisasi Suspensi Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI ALAT BAB III SPESIFIKASI ALAT 1. Tangki Penyimpanan Spesifikasi Tangki Stirena Tangki Air Tangki Asam Klorida Kode T-01 T-02 T-03 Menyimpan Menyimpan air Menyimpan bahan baku stirena monomer proses untuk 15

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ASAM ASETAT DAN ANILIN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : 1. Yulian Amin Rais I

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ASAM ASETAT DAN ANILIN KAPASITAS TON/TAHUN. Oleh : 1. Yulian Amin Rais I TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ASETANILIDA DARI ASAM ASETAT DAN ANILIN KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN Oleh : 1. Yulian Amin Rais I 0507061 2. Kiki Indrayanti I 0508099 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara

II. DESKRIPSI PROSES. Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara 11 II. DESKRIPSI PROSES A. Jenis-Jenis Proses Proses produksi Metil Akrilat dapat dibuat melalui beberapa cara, antara lain : 1. Pembuatan Metil Akrilat dari Asetilena Proses pembuatan metil akrilat adalah

Lebih terperinci

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK AMONIUM KLORIDA DARI AMONIUM SULFAT DAN SODIUM KLORIDA KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN Oleh: Novalia Mustika Sari I 0508057 Ki Bagus Teguh Santoso I 0508098 JURUSAN TEKNIK KIMIA

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dimetil Eter Dimetil Eter (DME) adalah senyawa eter yang paling sederhana dengan rumus kimia CH 3 OCH 3. Dikenal juga sebagai methyl ether atau wood ether. Jika DME dioksidasi

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES 14 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi bahan baku a. CPO (Minyak Sawit) Untuk membuat biodiesel dengan kualitas baik, maka bahan baku utama trigliserida yang

Lebih terperinci

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES

BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES digilib.uns.ac.id BAB III SPESIFIKASI ALAT PROSES 3.1. Alat Utama 3.1.1. Reaktor Kode : R : sebagai tempat berlangsungnya reaksi esterifikasi antara terephthalic acid dan metanol menjadi dimethyl terephthalate.

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS TON / TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK POLIPROPILEN PROSES EL PASO FASE LIQUID BULK KAPASITAS 250.000 TON / TAHUN Disusun Oleh : Endah Aprilliani ( I 0512019) Mita Anggraini C. ( I 0512036) PROGRAM STUDI SARJANA

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRA RANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK BIJI KARET KAPASITAS 34.000 TON/TAHUN DENGAN PROSES TRANSESTERIFIKASI O l e h : Agustina Leokristi R

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN

TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS TON / TAHUN XECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES HALDOR TOPSOE KAPASITAS 100.000 TON / TAHUN Oleh: Dewi Riana Sari 21030110151042 Anggun Pangesti P. P. 21030110151114

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS TON PER TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL AKRILAT DENGAN PROSES ESTERIFIKASI KAPASITAS 55.000 TON PER TAHUN Diajukan untuk memenuhi persyaratan meraih Gelar Sarjana Teknik Strata Satu pada Jurusan Teknik Kimia

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS TON PER TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN KATALIS ASAM SULFAT KAPASITAS 50.000 TON PER TAHUN Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Teknik Strata

Lebih terperinci

BAB II DISKRIPSI PROSES

BAB II DISKRIPSI PROSES 2 BAB II DISKRIPSI PROSES 2.. Spesifikasi Bahan Baku danproduk a. Spesifikasi bahan baku Isobutil alkohol Kenampakan : Cairan bening Kemurnian : 99% Impuritas : H2O (%) Asam Palmitat Kenampakan : Kristal

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05

Prarancangan Pabrik Polipropilen Proses El Paso Fase Liquid Bulk Kapasitas Ton/Tahun BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES. Kode T-01 A/B T-05 51 BAB III SPESIFIKASI PERALATAN PROSES 3.1 Tangki Penyimpanan Tabel 3.1 Spesifikasi Tangki T-01 A/B T-05 Menyimpan bahan Menyimpan propilen baku propilen selama purging selama 6 hari tiga hari Spherical

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPANOLAMIN DARI PROPILEN OKSIDA DAN AMONIAK KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPANOLAMIN DARI PROPILEN OKSIDA DAN AMONIAK KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ISOPROPANOLAMIN DARI PROPILEN OKSIDA DAN AMONIAK KAPASITAS 15.000 TON/TAHUN Oleh: Barkah Rizki Safardani I 0509007 Nurul Wulandari I 0509035 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETHYL CHLORIDE DARI ETHYLENE DAN HYDROGEN CHLORIDE KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETHYL CHLORIDE DARI ETHYLENE DAN HYDROGEN CHLORIDE KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETHYL CHLORIDE DARI ETHYLENE DAN HYDROGEN CHLORIDE KAPASITAS 25.000 TON/TAHUN Oleh: Adelia Indah Hapsari Dian Lellis Triana I0512002 I0512017 PROGRAM STUDI SARJANA TEKNIK

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Pabrik Fosgen ini diproduksi dengan kapasitas 30.000 ton/tahun dari bahan baku karbon monoksida dan klorin yang akan beroperasi selama 24 jam perhari dalam

Lebih terperinci

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES

Prarancangan Pabrik Sikloheksana dengan Proses Hidrogenasi Benzena Kapasitas Ton/Tahun BAB II DESKRIPSI PROSES BAB II DESKRIPSI PROSES 2.1. Spesifikasi Bahan Baku dan Produk 2.1.1. Spesifikasi Bahan Baku 1. Benzena a. Rumus molekul : C6H6 b. Berat molekul : 78 kg/kmol c. Bentuk : cair (35 o C; 1 atm) d. Warna :

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS 25.000 TON PER TAHUN Oleh : SULASTRI Dosen Pembimbing: 1. Ir. H. Haryanto AR, M.S. 2. Dr.

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PERANCANGAN PABRIK AMMONIUM CHLORIDE PROSES AMMONIUM SULFAT-SODIUM CHLORIDE KAPASITAS PRODUKSI 35. TON/TAHUN Oleh : Agnes Ayunda N.U. NIM. L2C819 Heru Cahyana

Lebih terperinci

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA-RANCANGAN PABRIK ASAM ASETAT KAPASITAS 70.000 TON/TH Oleh : BAMBANG AGUNG PURWOKO 21030110151043 WIDA RAHMAWATI 21030110151072 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS TON/TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID MENGGUNAKAN METAL OXIDE CATALYST PROCESS KAPASITAS 50.000 TON/TAHUN Oleh: ROIKHATUS SOLIKHAH L2C 008 099 TRI NUGROHO L2C

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PRA PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRA PERANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MIKROALGA CHORELLA SP DENGAN PROSES ESTERIFIKASI DAN TRANSESTERIFIKASI KAPASITAS PRODUKSI 100.000 TON/TAHUN Oleh

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK BUTADIENASULFON DARI 1,3 BUTADIENA DAN SULFUR DIOKSIDA KAPASITAS 20.000 TON PER TAHUN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK ETHYL ACRYLATE DARI ETHYL 3-ETHOXY PROPIONATE KAPASITAS TON / TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK ETHYL ACRYLATE DARI ETHYL 3-ETHOXY PROPIONATE KAPASITAS TON / TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK ETHYL ACRYLATE DARI ETHYL 3-ETHOXY PROPIONATE KAPASITAS 25.500 TON / TAHUN Tugas Akhir Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata I Teknik Kimia Universitas

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS TON/TAHUN

LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS TON/TAHUN LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK ASAM BENZOAT DENGAN PROSES OKSIDASI TOLUENA DAN KATALIS KOBALT ASETAT KAPASITAS 40.000 TON/TAHUN Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS TON PER TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK SIKLOHEKSANA DENGAN PROSES HIDROGENASI BENZENA KAPASITAS 26.000 TON PER TAHUN Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Kesarjanaan Strata I Fakultas Teknik

Lebih terperinci

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN

PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS TON/TAHUN PRA RANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHIDPROSES D. B WESTERN KAPASITAS 19.000 TON/TAHUN Di susun Oleh: Agung Nur Hananto Putro L2C6 06 002 Moch. Radhitya Sabeth Taufan L2C6 06 030 Zulfahmi L2C6 06 051 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PROSES

BAB III PERANCANGAN PROSES BAB III PERANCANGAN PROSES 3.1. Uraian Proses Proses pembuatan natrium nitrat dengan menggunakan bahan baku natrium klorida dan asam nitrat telah peroleh dari dengan cara studi pustaka dan melalui pertimbangan

Lebih terperinci

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin

LAMPIRAN A REAKTOR. = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil. = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin LAMPIRAN A REAKTOR Fungsi = Untuk mereaksikan Butanol dengan Asam Asetat menjadi Butil Asetat. Jenis = Reaktor Alir Tangki Berpengaduk Dengan Jaket Pendingin Waktu tinggal = 62 menit Tekanan, P Suhu operasi

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHYDE CONCENTRATE (UFC-85) DENGAN PROSES OKSIDASI METANOL HALDOR TOPSOE KAPASITAS 41.

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHYDE CONCENTRATE (UFC-85) DENGAN PROSES OKSIDASI METANOL HALDOR TOPSOE KAPASITAS 41. TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHYDE CONCENTRATE (UFC-85) DENGAN PROSES OKSIDASI METANOL HALDOR TOPSOE KAPASITAS 41.250 TON/TAHUN HALAMAN JUDUL Oleh : EVI ZAHROTUN NISA I 0510014 RISKA AGUSTINA

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA 1 EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PERANCANGAN PABRIK UREA FORMALDEHID DENGAN PROSES DBWESTERN KAPASITAS 16.000 TON/TAHUN Oleh : FAHRIYA PUSPITA SARI SHOFI MUKTIANA SARI NIM. L2C007042

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS TON / TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA PRARANCANGAN PABRIK FORMALDEHID PROSES FORMOX KAPASITAS 70.000 TON / TAHUN JESSICA DIMA F. M. Oleh: RISA DEVINA MANAO L2C008066 L2C008095 JURUSAN TEKNIK

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS TON PER TAHUN LAPORAN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK ETIL ASETAT DARI ASAM ASETAT DAN ETANOL DENGAN PROSES KONTINYU KAPASITAS 20.000 TON PER TAHUN Oleh : DETI PRIHATINI Dosen Pembimbing: 1. Ir. H. Haryanto AR, MS 2.

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JARAK PAGAR DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JARAK PAGAR DAN METANOL KAPASITAS TON/TAHUN LAPORAN TUGAS PRARANCANGAN PABRIK PRARANCANGAN PABRIK BIODIESEL DARI MINYAK JARAK PAGAR DAN METANOL KAPASITAS 30.000 TON/TAHUN Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Teknik Strata Satu

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS TON/TAHUN

TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS TON/TAHUN TUGAS AKHIR PRARANCANGAN PABRIK KARBON AKTIF DARI AMPAS BUAH MANGROVE (RHIZOPHORA MUCRONATA) KAPASITAS 10.000 TON/TAHUN HALAMAN JUDUL Oleh : 1. Muhammad Kurniawan Arif Murti I 0509030 2. Yanuar Raka Siwi

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS

EXECUTIVE SUMMARY. PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI kiloliter/tahun JUDUL TUGAS EXECUTIVE SUMMARY JUDUL TUGAS PRARANCANGAN PABRIK BIOETANOL DARI MOLASE DENGAN PROSES FERMENTASI KAPASITAS PRODUKSI 11.200 kiloliter/tahun I. STRATEGI PERANCANGAN Latar Pendirian pabrik bioetanol di Indonesia

Lebih terperinci

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN

EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON PER TAHUN EXECUTIVE SUMMARY TUGAS PERANCANGAN PABRIK KIMIA TUGAS PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 30000 TON PER TAHUN Disusun Oleh : Gita Lokapuspita NIM L2C 008 049 Mirza Hayati

Lebih terperinci

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN

PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS TON/TAHUN 1 PRARANCANGAN PABRIK SIRUP MALTOSA BERBAHAN DASAR TAPIOKA KAPASITAS 25000 TON/TAHUN O l e h : Anita Hadi Saputri NIM. L2C 007 009 Ima Winaningsih NIM. L2C 007 050 JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK

Lebih terperinci