BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H N O M O R 3 T A H U N

Transkripsi

1 BUPATI B A T A N G PROVINSI J A W A T E N G A H P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 3 T A H U N T E N T A N G TATA CARA PENGALOKASIAN, P E N Y A L U R A N D A N P E D O M A N P E L A K S A N A A N ALOKASI DANA D E S A T A H U N A N G G A R A N 2016 BUPATI BATANG, M e n i m b a n g : a. b a h w a sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 T a h u n 2015 tentang Pengelolaan Keuangan dan Aset Desa, ketentuan mengenai tata cara pengalokasian dan penyaluran alokasi dana desa kepada setiap desa diatur dengan peraturan Bupati dan perlu d i s u s u n Pedoman Pengelolaannya; b. b a h w a berdasarkan pertimbangan sebagaimana d i m a k s u d dalam h u r u f a, m a k a perlu menetapkan Peraturan B u p a t i tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyaluran dan Pedoman Pelaksanaan Alokasi D a n a Desa; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia T a h u n 1945; 2. Undang-Undang Nomor 9 T a h u n 1965 tentang P e m b e n t u k a n Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 1965 Nomor 52, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2757); 3. Undang-Undang Nomor 33 T a h u n 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2004 Nomor 126, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 4. Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 Nomor 7); 5. Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indoesia T a h u n 2014 Nomor 244, T a m b a h a n Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 T a h u n 1

2 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 T a h u n 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 N o m o r 58, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5579); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 T a h u n 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Pekalongan, Kabupaten Daerah Tingkat II Pekalongan d a n Kabupaten Daerah Tingkat II Batang (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 1988 Nomor 42, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3381); 7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 T a h u n 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Repuublik Indonesia T a h u n Nomor 140, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 43 T a h u n 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2014 Nomor 123, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539) sebagaimana telah d i u b a h dengan Peraturan Pemerintah Nomor 47 T a h u n tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 43 T a h u n 2014 tentang Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 T a h u n 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia T a h u n 2015 Nomor 157, T a m b a h a n Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5717); 9. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 T a h u n 2013 tentang Perubahan Atas peraturan Presiden n o m o r 12 T a h u n 2013 tentang J a m i n a n Kesehatan; 10. Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 13 T a h u n tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 21 T a h u n tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri D a l a m Negeri Nomor 13 T a h u n 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 11. Peraturan Menteri D a l a m Negeri N o m o r 113 T a h u n 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa; 12. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 1 T a h u n 2008 tentang U r u s a n Pemerintahan yang Menjadi Kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Batang (Lembaran Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2008 N o m o r 1); 13. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 7 T a h u n tentang Penyelenggaraan Pemerintah Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2015 Nomor 7); 14. Peraturan Daerah Kabupaten Batang Nomor 8 T a h u n tentang Pengelolaan Keuangan d a n aset Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Batang T a h u n 2015 N o m o r 8); 2

3 M E M U T U S K A N Menetapkan : P E R A T U R A N BUPATI T E N T A N G TATA CARA P E N G A L O K A S I A N, P E N Y A L U R A N D A N P E D O M A N P E L A K S A N A A N A L O K A S I D A N A D E S A T A H U N A N G G A R A N B A B 1 K E T E N T U A N U M U M Pasal 1 D a l a m Peraturan B u p a t i ini yang d i m a k s u d dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Batang; 2. B u p a t i adalah B u p a t i Batang; 3. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai u n s u r penyelenggara Pemerintahan Daerah; 4. Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan d a n Aset Daerah yang selanjutnya disingkat D P P K A D adalah Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan d a n Aset Daerah Kabupaten Batang sebagai Pejabat Pengelola Keuangan Daerah; 5. C a m a t adalah C a m a t di wilayah Kabupaten Batang; 6. T i m Verifikasi adalah T i m Kecamatan yang bertugas memverifikasi berkas pengajuan A D D ; 7. Desa adalah kesatuan masyarakat h u k u m yang m e m i l i k i batas wilayah yang berwenang u n t u k mengatur dan m e n g u r u s u r u s a n pemerintahan, kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, h a k asal u s u l, d a n / a t a u h a k tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Kepala Desa adalah Kepala Desa di wilayah Kabupaten Batang; 9. Pemerintah Desa adalah Kepala Desa d a n Perangkat Desa sebagai u n s u r penyelenggara Pemerintahan Desa; 10. Perangkat Desa adalah p e m b a n t u Kepala Desa yang terdiri atas Sekretariat Desa, Pelaksana Kewilayahan, dan Pelaksana Teknis. 11. B a d a n P e r m u s y a w a r a t a n Desa yang selanjutnya disingkat B P D adalah lembaga yang m e l a k s a n a k a n fungsi pemerintahan yang anggotanya m e r u p a k a n w a k i l dari p e n d u d u k desa berdasarkan keterwakilan wilayah d a n ditetapkan secara demokratis; 12. M u s y a w a r a h Desa a t a u yang disebut dengan n a m a lain adalah m u s y a w a r a h antara B a d a n Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan u n s u r masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan P e r m u s y a w a r a t a n Desa u n t u k menyepakati hal yang bersifat strategis. 13. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan u r u s a n pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 14. Pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa; 3

4 15. Rencana P e m b a n g u n a n J a n g k a Menengah Desa, selanjutnya disingkat R P J M Desa, adalah Rencana Kegiatan P e m b a n g u n a n Desa u n t u k jangka w a k t u 5 (lima) t a h u n. 16. Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjtnya disebut R K P Desa, adalah penjabaran dari R P J M Desa u n t u k jangka w a k t u 1 (satu) t a h u n. 17. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama B a d a n P e r m u s y a w a r a t a n Desa. 18. Keuangan Desa adalah s e m u a h a k dan kewajiban Desa yang dapat dinilai dengan u a n g serta segala sesuatu yang berupa u a n g dan barang yang b e r h u b u n g a n dengan pelaksanaan h a k dan kewajiban Desa. 19. Aset Desa adalah barang milik Desa yang berasal dari kekayaan asli Desa, dibeli a t a u diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa a t a u perolehan h a k lainnya yang sah. 20. Pemberdayaan masyarakat Desa adalah upaya mengembangkan k e m a n d i r i a n d a n kesejahteraan masyarakat dengan m e n i n g k a t k a n pengetahuan, sikap, ketrampilan, perilaku, k e m a m p u a n, kesadaran, serta m e m a n f a a t k a n sumberdaya melalui penetapan kebijakan, program, kegiatan, d a n pendampingan yang sesuai dengan esensi masalah d a n prioritas k e b u t u h a n masyarakat Desa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang selanjutnya disingkat A P B D adalah anggaran pendapatan dan belanja daerah Kabupaten Batang; 22. Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, yang selanjutnya disingkat APBDes adalah rencana keuangan t a h u n a n pemerintahan desa; 23. Alokasi D a n a Desa yang selanjutnya disingkat A D D, adalah D a n a Perimbangan yang diterima Kabupaten dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten setelah dikurangi D a n a Alokasi K h u s u s ; 24. Penghasilan Tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa adalah pendapatan a t a u gaji yang berhak diterima oleh setiap orang setelah diangkat dan dilantik sebagai Kepala Desa atau Perangkat Desa oleh Pejabat yang berwenang; 25. Pemegang k e k u a s a a n pengelolaan keuangan desa adalah Kepala Desa yang karena jabatannya m e m p u n y a i kewenangan menyelenggarakan keseluruhan pengelolaan keuangan desa; 26. Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa yang selanjutnya disingkat P T P K D adalah u n s u r perangkat desa yang m e m b a n t u Kepala Desa u n t u k m e l a k s a n a k a n pengelolaan keuangan desa; 27. Sekretaris Desa bertindak selaku Koordinator Pelaksanaan Pengelolaan Keuangan Desa; 28. Kepala Seksi adalah u n s u r dari pelaksana teknis kegiatan sesuai dengan bidangnya; 29. Bendahara Desa adalah u n s u r staf sekretariat desa yang membidangi u r u s a n administrasi keuangan u n t u k m e n a t a u s a h a k a n keuangan desa; 30. Pelaksana Teknis Kegiatan B a d a n Permusyawaratan Desa yang selanjutnya disingkat B P D adalah Sekretaris B P D yang karena jabatannya d i t u n j u k oleh Ketua B P D dan bertugas mengelola dana tunjangan dan operasional BPD; 3 1. Rekening Kas U m u m Desa adalah rekening tempat m e n y i m p a n u a n g pemeritahan desa yang m e n a m p u n g s e l u r u h penerimaan desa d a n digunakan u n t u k m e m b a y a r seluruh pengeluaran desa pada B a n k yang ditetapkan. 4

5 B A B II P E N G A L O K A S I A N D A N P E M B A G I A N A D D Pasal 2 (1) A D D Kabupaten Batang T a h u n 2016 dibagi kepada setiap Desa, dengan m e m p e r t i m b a n g k a n : a. K e b u t u h a n penghasilan tetap Kepala Desa d a n Perangkat Desa; b. J u m l a h p e n d u d u k Desa; c. A n g k a k e m i s k i n a n Desa; d. Luas wilayah Desa; e. Pelunasan Pajak B u m i D a n B a n g u n a n ; dan f. J u m l a h anggota BPD. (2) K e b u t u h a n penghasilan tetap Kepala Desa d a n Perangkat Desa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f a dialokasikan sebesar 6 0 % (enam p u l u h perseratus) dari pagu A D D, sedangkan sisa pagu A D D 4 0 % (empat p u l u h perseratus) dibagi dengan m e k a n i s m e Alokasi D a n a Desa Merata sebesar 6 0 % (enam p u l u h perseratus) dan u n t u k Alokasi D a n a Desa Proporsional sebesar 4 0 % (empat p u l u h perseratus). (3) Alokasi D a n a Desa Merata sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) dibagi merata dengan perolehan yang s a m a u n t u k s e m u a desa, sedangkan Alokasi D a n a Desa Proporsional sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) diperhitungkan dengan penentuan klasifikasi/skor desa dengan m e n g g u n a k a n variable/indikator sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f b, h u r u f c, h u r u f d, h u r u f e dan h u r u f f dengan perolehan yang berbeda u n t u k tiap desanya. (4) S u m b e r data variabel masing-masing desa berdasarkan data dari : a. Dinas K e p e n d u d u k a n dan Capil : Data J u m l a h Penduduk; b. Bappeda/Statistik : Data J u m l a h Angka Kemiskinan; c. D P P K A D : Data Pelunasan PBB; d. Kecamatan : Data J m l A P D dan BPD. (5) M e k a n i s m e Penetapan Skor Desa, y a i t u Penentuan penilaian dalam rangka pemberdayaan pemerintahan desa, y a i t u melalui 2 (dua) kriteria Pertama : Skor A D D M (Alokasi D a n a Desa Minimal); Kedua : Skor A D D P (Alokasi D a n a Desa Proporsional). Masing-masing Skor d i m a k s u d dijabarkan sebagai berikut : 1. Skor A D D M ditetapkan secara merata u n t u k s e l u r u h desa, dengan k e t e n t u a n bobot u n t u k T a h u n 2015 sebesar 6 0 % (enam p u l u h perseratus) dibagi 239 (dua ratus tiga p u l u h sembilan) desa; 2. Skor A D D P T a h u n 2015 ditetapkan dengan bobot keseluruhan sebesar 4 0 % (empat p u l u h perseratus), dibagi 6 (enam) variable. Penetapan Skor A D D P yang dimiliki setiap desa dengan desa lainnya tidak selalu sama, hal ini disebabkan adanyan j u m l a h data a t a u nilai variable masing-masing desa bobotnya berlainan. 5

6 A. A d a p u n cara penetapan Skor A D D P adalah sebagai berikut 1). Variabel Penentu y a i t u : 1.1. J u m l a h P e n d u d u k dengan bobot 10%; 1.2. J u m l a h Angka K e m i s k i n a n (RTM) dengan bobot 9%; 1.3. Pelunasan Pajak B u m i dan B a n g u n a n dengan bobot 9%; 1.4. J u m l a h Aparat Desa dan B P D dengan bobot 4 % ; dan 1.5. Luas Wilayah Desa dengan bobot 8%. 2). Indikator Dari Variabel Penentu Indikator dari masing-masing variable penentu dapat dijabarkan sebagai berikut : 2.1. J u m l a h Penduduk. adalah J u m l a h p e n d u d u k dari masing-masing desa se Kabupaten Batang pada b u l a n September t a h u n berdasarkan data resmi yang dikeluarkan dari Dinas Kependudukan, K B dan Catatan Sipil Kabupaten Batang; 2.2. J u m l a h R u m a h Tangga Miskin. adalah j u m l a h R u m a h Tangga di masing-masing desa se Kabupaten Batang berdasarkan data resmi yang dikeluarkan dari Bappeda/Kantor Statistik Kabupaten Batang; 2.3. Pelunasan Pajak B u m i dan B a n g u n a n. Prosentase pelunasan P B B yang telah disetorkan oleh masing-masing desa se Kabupaten Batang pada b u l a n September t a h u n 2015, berdasarkan data resmi yang dikeluarkan oleh D P P K A D Kabupaten Batang; 2.4. J u m l a h Aparat Desa dan BPD. J u m l a h Aparat Desa dan Anggota B P D dengan m e m p e r t i m b a n g k a n penggunaan S O T K baru dan m e m p e r h i t u n g k a n j u m l a h Kadus dan perangkat Desa yang tidak tertampung dalam SOTK, telah diverifikasi oleh masing-masing Camat yang bersangkutan; 2.5. Luas Wilayah Desa. D a t a luas wilayah masing-masing desa se Kabupaten Batang, berdasarkan data a k h i r yang meliputi 15 Kecamatan, data yang dikeluarkan dari Pemerintah Kabupaten Batang; B. Sistem Penilaian Variabel D a l a m m e n e n t u k a n penilaian variabel adalah berdasarkan pada bobot variable u n t u k memperoleh nilai skor, dengan r u m u s a n : a). J u m l a h P e n d u d u k J u m l a h p e n d u d u k di masing-masing desa dibagi j u m l a h p e n d u d u k s e l u r u h Kabupaten Batang dikalikan bobot variable j u m l a h p e n d u d u k sebesar prosentase porsi A D D P ; 6

7 b). J u m l a h R T Miskin. J u m l a h R T M i s k i n di masing-masing desa dibagi j u m l a h R T M i s k i n s e l u r u h Kabupaten Batang dikalikan bobot variable j u m l a h R T M i s k i n sebesar prosentase porsi A D D P ; c). Pajak B u m i d a n B a n g u n a n J u m l a h Prosentase Pelunasan P B B yang s u d a h disetor di masing-masing desa dibagi % (seratus perseratus) Pelunasan P B B dikalikan bobot variable Pelunasan P B B sebesar prosentase porsi A D D P ; d). J u m l a h Aparat Pemerintah Desa d a n B P D J u m l a h Aparat Pemerintah Desa d a n B P D yang m a s i h aktif berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di masing-masing desa dibagi j u m l a h Aparat Pemerintah Desa dan B P D s e l u r u h Kabupaten Batang dikalikan bobot variable j u m l a h Aparat Pemerintah Desa dan B P D sebesar prosentase porsi A D D P ; e). Luas Wilayah. Luas Wilayah di masing-masing desa dibagi Luas Wilayah s e l u r u h Kabupaten Batang dikalikan bobot variable Luas Wilayah sebesar prosentase porsi A D D P ; (6) J u m l a h skor yang dimiliki desa adalah p e n j u m l a h a n skor A D D ditambah dengan skor A D D P, sebagaimana terdapat dalam lampiran yang m e r u p a k a n bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. (7) A D D yang diterima masing-masing desa adalah Penghasilan tetap Kepala Desa d a n Perangkat Desa diperhitungkan terlebih d a h u l u, sedangkan sisa pagunya diperhitungkan melalui j u m l a h skor desa berdasarkan prosentase (%) dikalikan anggaran A D D dalam A P B D Kabupaten Batang. (8) Accres penghasilan tetap Kepala Desa dan Perangkat Desa, yaitu sebesar 30 (tiga puluh) perangkat desa u n t u k 15 Kecamatan. B A B III P E N G A N G G A R A N Pasal 3 (1) Pemerintah Daerah mengalokasikan A D D paling sedikit sebesar 1 0 % (sepuluh perseratus) dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima Pemerintah Daerah setelah dikurangi D a n a Alokasi K h u s u s. (2) Pengalokasian A D D sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1), d i m a s u k k a n dan dikelola melalui APBDes. 7

8 B A B IV M E K A N I S M E P E N Y A L U R A N A D D Pasal 4 (1) Pemerintah Desa wajib m e m b u k a Rekening Kas U m u m Desa atas n a m a Pemerintah Desa yang ditandatangani oleh Kepala Desa d a n Bendahara Desa di B a n k Jateng Cabang Batang. (2) Penyaluran A D D ditransfer oleh D P P K A D ke Rekening Kas U m u m Desa melalui B a n k Jateng Cabang Batang. (3) P e r m o h o n a n penyaluran A D D diajukan oleh Kepala Desa kepada B u p a t i Batang c.q. Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Batang, melalui C a m a t setempat. (4) T i m Verifikasi wajib memverifikasi dan memvalidasi kelengkapan dan kebenaran berkas p e r m o h o n a n dari Kepala desa dengan m e m b u b u h k a n stempel verifikasi d a n paraf sebelum d i k i r i m k a n ke Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Batang. (5) T i m Verifikasi sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) ditetapkan dengan K e p u t u s a n Bupati. (6) C a m a t m e n g i r i m k a n berkas p e r m o h o n a n pencairan A D D, setelah berkas lengkap d a n benar, selanjutnya diajukan ke B u p a t i cq. Kepala Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Batang. (7) Kepala Bagian Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Batang meneliti berkas p e r m o h o n a n yang d i k i r i m oleh Camat, setelah berkas lengkap d a n benar, selanjutnya diajukan kepada Kepala DPPKAD. (8) Kepala D P P K A D meneliti berkas p e r m o h o n a n pencairan A D D yang telah diterima, d a n apabila dinyatakan lengkap dan benar, selanjutnya segera memproses pencairan dana sesuai m e k a n i s m e yang berlaku. B A B V P E N A T A U S A H A A N Bagian Kesatu Pembagian Prosentase Pasal 5 (1) A D D d i g u n a k a n dengan berpedoman pada RKPDesa yang terbagi dalam bidang program kegiatan y a i t u : A. Bidang penyelenggaraan pemerintahan desa diantaranya : a. Penghasilan tetap bagi Kepala Desa d a n Perangkat Desa; b. T u n j a n g a n j a m i n a n kesehatan Kepala Desa d a n Perangkat Desa; c. T u n j a n g a n j a m i n a n ketenagakerjaan Kepala Desa d a n Perangkat Desa; 8

9 d. T u n j a n g a n penghargaan perangkat desa m a s a kerja 20 t a h u n a t a u lebih; e. Operasional Pemerintahan Desa; f. T u n j a n g a n d a n operasional BPD; g. Insentif R T d a n RW; h. P e m b a n g u n a n sarana dan prasarana kantor Desa; i. Pengadaan kelengkapan sarana prasarana pemerintahan desa; j. Inventarisasi dan pensertifikatan t a n a h kas desa; k. Penyelenggaraan perencanaan Desa; 1. Pendataan Desa; m. P e n y u s u n a n tata r u a n g Desa; n. Penyelenggaraan m u s y a w a r a h Desa; o. Pengelolaan informasi Desa; p. Penetapan d a n penegasan batas Desa; q. Penyelenggaraan evaluasi tingkat perkembangan pemerintahan Desa; r. Penyelenggaraan kerjasama antar Desa; s. Penyelenggaraan Pemilihan Kepala Desa; t. kegiatan lainnya sesuai kondisi Desa. B. Bidang pemberdayaan masyarakat desa digunakan u n t u k pendidikan, pelatihan, dan p e n y u l u h a n bagi kepala Desa, perangkat Desa, B a d a n Pemusyawaratan Desa dan R T a t a u RW. (2) Mekanisme, besaran, penatausahaan d a n pertanggungjawaban A D D sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f a, h u r u f b, h u r u f c, h u r u f d, dan h u r u f e diatur dengan Peraturan B u p a t i tentang Penghasilan Tetap, Tunjangan, d a n Penerimaan Lainnya Kepala Desa d a n Perangkat Desa. (3) A D D u n t u k Operasional Pemerintah Desa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f f, dapat digunakan u n t u k : a. Belanja B a h a n Pakai Habis; b. Belanja Jasa Kantor; c. Cetak d a n penggandaan/fotokopi; d. Belanja sewa; e. Biaya perawatan dan pemeliharaan inventaris kantor; f. Belanja H o n o r a r i u m ; g. Belanja M a k a n - m i n u m ; h. Belanja Pakaian Dinas; i. Biaya perjalanan dinas; dan j. Pengadaan pakaian dinas d a n / a t a u olahraga aparat pemerintah desa. (4) A D D u n t u k T u n j a n g a n dan Operasional B a d a n Permusyawaratan Desa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f g, dapat digunakan u n t u k : a. T u n j a n g a n p i m p i n a n d a n anggota B P D ; b. Operasional B P D, seperti : - Alat tulis kantor; - Cetak d a n penggandaan/fotokopi; - Biaya rapat; - Pengadaan dan pemeliharaan inventaris kantor; - Pengadaan pakaian seragam d a n a t a u olahraga B P D ; - Perjalanan dinas; 9

10 (5) A D D u n t u k insentif R T dan R W sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f h, dapat digunakan u n t u k : a. Operasional R T d a n Rw, seperti : 1. Alat tulis kantor; 2. Cetak d a n penggandaan/fotokopi; 3. Biaya rapat; 4. Pakaian seragam; b. H o n o r a r i u m. (6) A D D u n t u k P e m b a n g u n a n sarana d a n prasarana kantor Desa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f i, dapat digunakan u n t u k : a. P e m b a n g u n a n a t a u rehab fasilitas balai/kantor desa; b. P e m b a n g u n a n a t a u perbaikan fasilitas lingkungan balai/kantor desa. (7) A D D u n t u k Pengadaan kelengkapan sarana prasarana pemerintahan desa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) h u r u f j, digunakan u n t u k Belanja modal. (8) A D D u n t u k m e l a k s a n a k a n s e m u a kegiatan, tidak boleh terjadi duplikasi anggaran dengan sumber dana dari dana lainnya u n t u k membiaya kegiatan yang sama. (9) Apabila dana yang tersedia tidak m e n c u k u p i u n t u k m e l a k s a n a k a n s e m u a kegiatan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1), m a k a dipilih sesuai dengan skala prioritas dan yang bersifat mendesak. (10) Penyaluran/Pencairan A D D, d i l a k u k a n 2 (dua) kali pada t a h u n anggaran berjalan dengan ketentuan: a. Semester I sebesar 50 % (lima p u l u h perseratus) dengan toleransi 5 % (lima perseratus), diajukan m u l a i b u l a n Maret 2016; dan b. Semester II sebesar 50 % (lima p u l u h perseratus), dapat diajukan j i k a penyerapan anggaran pada semester I s u d a h mencapai 100%. Rencana Pengunaan A D D Pasal 6 (1) Sebelum prosespencairan A D D, Pemerintah Desa d a n B P D wajib m e n y u s u n Rencana Anggaran Biaya. (2) P e n y u s u n a n Rencana Anggaran Biaya sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) di l a k u k a n dengan ketentuan: a. A D D Penghasilan tetap Kepala Desa d a n Perangkat Desa, T u n j a n g a n J a m i n a n Kesehatan bagi Kepala Desa d a n Perangkat desa, T u n j a n g a n Ketenaga Kerjaan bagi Kepala Desa d a n Perangkat desa, T u n j a n g a n Penghargaan m a s a kerja perangkat desa 20 t a h u n a t a u lebih, Operasional Pemerintah Desa, insentif R T / R W, Bidang Kegiatan Desa d a n Pemberdayaan Pemerintahan desa dilaksanakan oleh Pemerintah Desa; b. A D D Operasional dan T u n j a n g a n B P D d i l a k u k a n oleh BPD; 10

11 Bagian Kedua P E R S Y A R A T A N D A N P R O S E S P E N C A I R A N Pasal 7 Syarat pengajuan p e r m o h o n a n pencairan A D D dari Kepala Desa kepada B u p a t i Batang c.q. Camat, diatur sebagai berikut : a. P e r m o h o n a n Semester I, sebesar 5 0 % dilampiri : - SPJ A D D T a h u n Anggaran 2015 Semester II; - Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan d a n Belanja Desa (APBDes) T a h u n Anggaran 2016, yang sudah m e m u a t A D D ; - S u r a t p e r m o h o n a n pencairan A D D dari Kepala Desa; - R A B A D D ; - Kwitansi Penerimaan A D D, bermeterai c u k u p ; - Fotokopi Rekening Kas U m u m Desa pada B a n k Jateng Cabang Batang. b. P e r m o h o n a n Semester II, sebesar 5 0 % dilampiri : - SPJ A D D T a h u n Anggaran Semester I; - Laporan Realisasi A D D T a h u n Anggaran Semester I; - S u r a t p e r m o h o n a n pencairan A D D dari Kepala Desa; - R A B A D D ; - Kwitansi Penerimaan A D D, bermeterai cukup; - Fotokopi Rekening Kas U m u m Desa pada B a n k Jateng Cabang Batang. c. Contoh form S u r a t permohonan, RAB, Kwitansi Penerimaan, dan Laporan Realisasi sebagaimana t e r c a n t u m d a l a m L a m p i r a n yang m e r u p a k a n bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. B i l a m a n a setelah Desa mengajukan p e r m o h o n a n pencairan semester I terdapat p e r u b a h a n RAB, m a k a h a r u s m e l a m p i r k a n persyaratan sebagai berikut : Setelah dana b a n t u a n diterima oleh desa, p e r u b a h a n R A B m a k s i m a l 7 hari. - Syarat-syarat yang h a r u s diajukan u n t u k p e r u b a h a n R A B yaitu : a. M e l a m p i r k a n Berita Acara M u s y a w a r a h Desa tentang pengalihan/perubahan lokasi kegiatan fisik A D D T a h u n 2016 beserta alasan disertai daftar hadir para penerima b a n t u a n A D D di Desa. b. M e l a m p i r k a n R A B sebelum perubahan d a n setelah perubahan. c. Foto 0 % (nol perseratus) fisik lokasi kegiatan. Pasal 8 T i m Verifikasi setelah m e n e r i m a berkas p e r m o h o n a n pencairan A D D dari Kepala Desa, mengadakan verifikasi secara teknis atas kelengkapan dan kebenaran berkas p e r m o h o n a n tersebut. 11

12 (2) Apabila berkas sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) tidak lengkap d a n / a t a u tidak benar, berkas dikembalikan kepada desa u n t u k dilengkapi d a n a t a u diperbaiki. (3) Apabila berkas p e r m o h o n a n sebagimana d i m a k s u d pada ayat (1) telah lengkap d a n benar, camat selanjutnya memproses p e r m o h o n a n pencairan A D D. Mekanisme Pencairan Pasal 9 (1) Kepala Desa m e n g a j u k a n p e r m o h o n a n pencairan A D D kepada Bupati c.q Camat, dilampiri berkas persyaratan sebagaimana d i m a k s u d dalam Pasal 8 d a n Pasal 9 dalam rangkap 5 (lima) berkas; (2) T i m Verifikasi meneliti berkas persyaratan sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1), apabila telah lengkap d a n benar m a k a t i m verifikasi m e m b u b u h k a n stempel verifikasi d a n paraf; (3) C a m a t selanjutnya m e n g a j u k a n p e r m o h o n a n pencairan A D D kepada B u p a t i cq. Kepala Bagian Pemerintahan Desa Setda Kabupaten Batang rangkap 3 (tiga) berkas; (4) Kepala Bagian Pemerintahan Desa selanjutnya m e m b u a t pengantar rekomendasi pencairan A D D kepada B u p a t i Cq. Kepala DPPKAD, rangkap 2 (dua) berkas; (5) Kepala D P P K A D selanjutnya m e l a k u k a n penelitian berkas p e r m o h o n a n pencairan A D D, setelah berkas lengkap d a n benar, Bendahara Pengeluaran Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, B a n t u a n Keuangan Kepada Desa d a n Pembiayaan, m e m b u a t Surat Permintaan Pembayaran u n t u k diajukan ke Pejabat Pengelola Keuangan D P P K A D ; (6) Kepala D P P K A D m e n e r b i t k a n Surat Perintah Membayar u n t u k diajukan kepada Bendahara U m u m Daerah, selanjutnya B U D menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana; (7) Bendahara Pengeluaran Belanja Bunga, Subsidi, Hibah, B a n t u a n Keuangan Kepada Desa dan Pembiayaan m e n c a i r k a n S P 2 D u n t u k ditransfer langsung ke masing-masing rekening Kas U m u m Desa di B a n k Jateng Cabang Batang; (8) Pencairan A D D pada masing-masing rekening Kas U m u m Desa d i l a k u k a n oleh Bendahara Desa dan Kepala Desa. Bagian Ketiga P E N Y A L U R A N D A N P E L A K S A N A A N A D D Pasal 10 (1) Pelaksana Kegiatan A D D adalah Kepala Seksi Pemerintahan/perangkat desa yang d i t u n j u k Kepala Desa selaku Pelaksana Teknis Kegiatan Pemerintah Desa. 12

13 (2) Pelaksana Kegiatan m e n g a j u k a n pendanaan u n t u k m e l a k s a n a k a n kegiatan h a r u s disertai dengan d o k u m e n antara lain Rencana Anggaran Biaya. (3) Rencana Anggaran Biaya sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) di verifikasi oleh Sekretaris Desa dan disahkan oleh Kepala Desa. (4) Pelaksana Kegiatan bertanggungjawab terhadap t i n d a k a n pengeluaran yang m e n y e b a b k a n atas beban anggaran belanja kegiatan dengan m e m p e r g u n a k a n b u k u p e m b a n t u kas kegiatan sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan didesa. (5) Berdasarkan rencana anggaran biaya pelaksana kegiatan mengajukan Surat P e r m i n t a a n Pembayaran kepada Kepala Desa. (6) Surat P e r m i n t a a n Pembayaran sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) tidak boleh d i l a k u k a n sebelum barang dan a t a u jasa diterima. (7) Pengajuan SPP sebagaimana d i m a k s u d dalam ayat (1) terdiri atas: a. S u r a t P e r m i n t a a n Pembayaran (SPP); b. Pernyataan tanggungjawab belanja; dan c. L a m p i r a n b u k t i transaksi. (8) D a l a m pengajuan pelaksanaan pembayaran sebagaimana d i m a k s u d dalam ayat (1), Sekretaris Desa berkewajiban u n t u k : a. meneliti kelengkapan permintaan pembayaran yang di a j u k a n oleh pelaksana kegiatan; b. menguji kebenaran perhitungan tagihan atas beban APBDes yang t e r c a n t u m d a l a m permintaan pembayaran; c. menguji ketersedian dana u n t u k kegiatan d i m a k s u d ; dan d. m e n o l a k pengajuan permintaan pembayaran oleh pelaksana kegiatan apabila tidak m e m e n u h i persyaratan yang ditetapkan. (9) Berdasarkan SPP yang telah di verifikasi Sekretaris Desa sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1), Kepala Desa m e n y e t u j u i permintaan pembayaran d a n bendahara m e l a k u k a n pembayaran. (10) Pembayaran yang telah d i l a k u k a n sebagaimana pada ayat (9) selanjutnya bendahara m e l a k u k a n pencatatan pengeluaran. (11) Bendahara desa sebagai wajib p u n g u t pajak penghasilan (PPh) dan pajak lainnya, wajib menyetorkan seluruh penerimaan potongan dan pajak yang dipungutnya ke rekening kas negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (12) Setiap pengeluaran belanja a t a u beban dari A D D h a r u s m e n g g u n a k a n prinsip efisien d a n efektifdengan berpedoman pada Peraturan Bupati tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa di Desa sertaberdasarkan standar harga yang ditetapkan Pemerintah Kabupaten Batang T a h u n Anggaran (13) Setiap pengeluaran Belanja atas beban dari A D D h a r u s d i d u k u n g dengan b u k t i yang lengkap dan sah, dengan k e t e n t u a n : a. Pengeluaran u n t u k rapat-rapat d i b u k t i k a n dengan surat perintah pembelian k o n s u m s i, nota pembelian, k u i t a n s i pembayaran, u n d a n g a n d a n daftar hadir; 13

14 b. Pengeluaran u n t u k Perjalanan Dinas d i b u k t i k a n dengan surat perintah tugas, Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD), laporan perjalanan dinas dan k u i t a n s i pembayaran; c. Pengeluaran u n t u k tunjangan/honor d i b u k t i k a n dengan K e p u t u s a n Kepala Desa d a n tanda terima; d. Pengeluaran u n t u k pembelian barang/jasa a t a u b a h a n - b a h a n d i b u k t i k a n dengan surat perintah pembelian, nota pembelian dan k u i t a n s i pembayaran; e. Pengeluaran u n t u k insentif R T dan R W yang ada di desa d i b u k t i k a n dengan tanda terima d a n d i b u b u h i stempel lembaga desa tersebut ; f. Pengeluaran u n t u k biaya listrik, telepon d a n air d i b u k t i k a n dengan alat b u k t i yang sah; dan g. Pengeluaran-pengeluaran lainnya juga h a r u s dengan b u k t i yang sah. (14) Kepala Desa berkewajiban m e l a k s a n a k a n pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan A D D. (15) Ketua B P D berkewajiban m e l a k s a n a k a n pembinaan, pengendalian dan pengawasan terhadap Pelaksanan Teknis Operasional BPD. (16) S e m u a kegiatan yang dibiayai dari dana A D D h a r u s s u d a h selesai pada a k h i r t a h u n anggaran berjalan. (17) Sisa lebih perhitungan anggaran dan bunga b a n k yang terdapat dalam Rekening Kas U m u m Desa menjadi pendapatan desa. B A B V I P E R T A N G G U N G J A W A B A N D A N P E L A P O R A N Bagian Kesatu Pertanggungj awaban Pasal 11 (1) Surat pertanggungjawaban penggunaan A D D dibuat oleh Pelaksana Teknis Kegiatan Desa dan diketahui oleh Kepala Desa serta terintegrasi dengan surat pertanggungjawaban APBDes. (2) S e m u a penerimaan dan pengeluaran A D D dicatat d a n d i b u k u k a n d a l a m B u k u Kas P e m b a n t u oleh bendahara desa, sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari B u k u Kas U m u m Desa. (3) Laporan realisasi anggaran penggunaan A D D dibuat oleh Sekretaris Desa selaku koordinator pelaksanaan pengelolaan keuangan desa. (4) Kepala Desa m e n y a m p a i k a n laporan realisasi penggunaan A D D tahap II kepada Bupati, c.q. Kabag. Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Batang, dengan t e m b u s a n Kepala D P P K A D dan Camat paling lambat tanggal 10 (sepuluh) J a n u a r i t a h u n anggaran berikutnya. (5) Laporan realisasi anggaran sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) dikoordinir oleh Camat. 14

15 Bagian Kedua Pelaporan Pasal 12 Kepala Desa setiap a k h i r t a h u n wajib m e n y a m p a i k a n laporan akhir pelaksanaan A D D yang m e n c a k u p perkembangan pelaksanaan dan penyerapan dana, masalah yang dihadapi d a n rekomendasi penyelesaian hasil a k h i r penggunaan A D D. Sistematika laporan a k h i r pelaksanaan penggunaan A D D sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) adalah sebagai berikut : a. P e n d a h u l u a n ; b. Program Kerja di Bidang Penyelenggaraan Pemerintahan Desa d a n Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa; c. Pelaksanaan Penggunaan A D D ; d. Permasalahan yang dihadapi dan gambaran k e b u t u h a n yang diperlukan desa serta upaya yang telah d i l a k u k a n u n t u k mengatasi permasalahan tersebut; e. Penutup. Laporan A k h i r Pelaksanaan Penggunaan A D D sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) d i k i r i m kepada Bupati, c.q. Kabag. Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Kabupaten Batang, dengan t e m b u s a n Kepala D P P K A D d a n Camat. Laporan A k h i r Pelaksanaan Penggunaan A D D sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) dikoordinir oleh Camat. B A B VII P E M B I N A A N, M O N I T O R I N G D A N P E N G A W A S A N Pasal 13 Pembinaan d a n monitoring atas penggunaan A D D d i l a k u k a n oleh t i m yang dibentuk oleh Bupati. T i m sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (1) adalah T i m Pengarah dan T i m Teknis. Tugas d a n s u s u n a n T i m sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (2) ditetapkan dengan K e p u t u s a n Bupati. Pengawasan terhadap penggunaan A D D dilaksanakan oleh aparat pengawas fungsional intern d a n masyarakat. Pengawasan masyarakat sebagaimana d i m a k s u d pada ayat (4) d i l a k u k a n dengan m e n g i r i m k a n surat a d u a n kepada Kepala Desa dengan t e m b u s a n kepada C a m a t setempat. 15

16 B A B K E T E N T U A N VIII P E N U T U P Pasal 14 Peraturan B u p a t i ini m u l a i berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, m e m e r i n t a h k a n pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Batang. Ditetapkan di Batang pada tanggal 214 j t > * ^ ' ^ ^ 2016 N A S I K H I N B E R I T A D A E R A H K A B U P A T E N B A T A N G N O M O R 3 T A H U N

17 I L A M P I R A N P E R A T U R A N B U P A T I B A T A N G N O M O R 3 T A H U N T E N T A N G T A T A C A R A P E N G A L O K A S I A N, P E N Y A L U R A N D A N P E D O M A N P E L A K S A N A A N A L O K A S I D A N A D E S A A. T a b e l P E N E T A P A N S K O R D E S A T A H U N S E B A G A I D A S A R P E M B A G I A N D A N P E N E T A P A N A L O K A S I D A N A D E S A T A H U N A N G G A R A N S K O R A D D M S K O R P A J A K B U M I D A N A P A R A T D E S A K E C A M A T A N / P E N D U D U K A N G K A K E M I S K I N A N L U A S W I L A Y A H B A N G U N A N (PBB) D A N B P D A D D M + A D D P D E S A S K O R A D D P (100%) (Bobot 6 0 %) (Bobot 10 %) (Bobot 9 %) (Bobot 9 %) (Bobot 4 %) (Bobot 8 %) (40%) J m l S k o r J m l S k o r % J m l S k o r K m 2 S k o r (3+9) X W O N O T U N G G A L 1 S i l u r a h 0, , , ,00 0, , ,280 0, , , S o d o n g 0, , , ,00 0, , ,491 0, , , G n n g g i n g s a r i 0, , , ,00 0, , , , , , K e d u n g m a l a n g 0, , , ,00 0, , ,780 0, , , S e n d a n g 0, , , ,82 0, , , , , , W o n o t u n g g a l 0, , , ,22 0, , ,716 0, , , B r o k o h 0, , , ,00 0, , ,447 0, , , W a r e s 0, , , ,59 0, , ,557 0, , , B r a y o 0, , , ,00 0, , ,482 0, , , Kemligi 0, , , , 9 4 0, , ,396 0, , , S i g a y a m 0, , , , 7 8 0, , ,313 0, , , Kreyo 0, , , ,14 0, , ,405 0, , , S i w a t u 0, , , , 4 4 0, , ,630 0, , , D r i n g o 0, , , ,00 0, , ,758 0, , , P e n a n g k a n 0, , , , 1 4 0, , ,378 0, , ,

18 K E C A M A T A N / S K O R A D D M P A J A K B U M I D A N A P A R A T D E S A P E N D U D U K A N G K A K E M I S K I N A N B A N G U N A N (PBB) D A N B P D L U A S W I L A Y A H D E S A (Bobot 6 0 %) (Bobot 10 %) (Bobot 9 %) (Bobot 9 %) (Bobot 4 %) (Bobot 8 %) J m! S k o r J m l S k o r J m l S k o r K m 2 S k o r S K O R A D D P (40%) S K O R A D D M + A D D P (100%) (3+9) II B A N D A R 1 T o m b o 0, , , , 2 0 0, , ,666 0, , , W o n o m e r t o 0, , , ,00 0, , , , , , W o n o d a d i 0, , , ,00 0, , ,909 0, , , P e s a l a k a n 0, , , ,00 0, , ,443 0, , , B i n a n g u n 0, , , ,74 0, , , , , , S i d a y u 0, , , ,16 0, , ,879 0, , , T o s o 0, , , ,35 0, , , , , , K l u w i h 0, , , 3 1 0, , ,682 0, , , W o n o k e r t o 0, , , ,32 0, , ,353 0, , , B a n d a r 0, , , ,73 0, , ,684 0, , , T u m b r e b 0, , , , 5 4 0, , ,657 0, , , T a m b a h r e j o 0, , , 0 1 0, , ,960 0, , , P u c a n g g a d i n g 0, , , ,99 0, , ,194 0, , , C a n d i 0, , , ,33 0, , ,510 0, , , W o n o s e g o r o 0, , ,63 0, , ,293 0, , , S i m p a r 0, , , , 7 8 0, , ,710 0, , , B a t i o m b o 0, , , ,00 0, , ,060 0, , ,

19 S K O R A D D M S K O R P A J A K B U M I D A N A P A R A T D E S A K E C A M A T A N / P E N D U D U K A N G K A K E M I S K I N A N L U A S W I L A Y A H B A N G U N A N (PBB) D A N B P D A D D M + A D D P D E S A S K O R A D D P (100%) (Bobot 60 %) (Bobot 10 %) (Bobot 9 %) (Bobot 9 %) (Bobot 4 %) (Bobot 8 %) (40%) J m! S k o r J m l S k o r % J m l S k o r K m 2 S k o r (3+9) III B L A D O 1 Gerlcing 0, , , ,00 0, , ,936 0, , , K a l i t e n g a h 0, , , ,00 0, , , , , , K e m b a n g l a n g i t 0, , , ,00 0, , ,266 0, , , G o n d a n g 0, , , ,00 0, , , , , , B i s m o 0, , , ,00 0, , ,578 0, , , Keteleng 0, , , ,00 0, , ,828 0, , , K a l i s a r i 0, , , ,00 0, , ,640 0, , , B e s a n i 0, , , ,00 0, , ,334 0, , , W o n o b o d r o 0, , , ,00 0, , ,624 0, , , B a w a n g 0, , , ,00 0, , ,133 0, , , P e s a n t r e n 0, , , ,00 0, , ,795 0, , , K a m b a n g a n 0, , , ,00 0, , ,009 0, , , K e p u t o n 0, , , ,00 0, , ,242 0, , , B l a d o 0, , , ,00 0, , ,475 0, , , C o k r o 0, , , ,00 0, , ,323 0, , , Selopajang B a r a t 0, , , ,00 0, , ,326 0, , , K a l i p a n c u r 0, , , ,00 0, , ,236 0, , , Selopajang T i m u r 0, , , ,00 0, , ,308 0, , ,

20 K E C A M A T A N / D E S A S K O R A D D M (Bobot 6 0 %) P E N D U D U K (Bobot 10 %) A N G K A K E M I S K I N A N (Bobot 9 %) P A J A K B U M I D A N B A N G U N A N (PBB) (Bobot 9 %) A P A R A T D A N D E S A B P D (Bobot 4 %) L U A S W I L A Y A H (Bobot 8 %) J m l S k o r J m l S k o r % J m l S k o r K m 2 S k o r S K O R A D D P (40%) S K O R A D D M + A D D P (100%) (3+9) IV R E B A N 1 Facet 0, , , ,00 0, , ,260 0, , , M o j o t e n g a h 0, , , ,00 0, , ,336 0, , , C a b l i k a n 0, , , ,00 0, , ,958 0, , , Ngroto 0, , , ,00 0, , , , , , Ngadirejo 0, , , ,00 0, , ,747 0, , , Re b a n 0, , , ,00 0, , ,033 0, , , T a m b a k b o y o 0, , , ,00 0, , ,825 0, , , A d i n u s o 0, , , ,00 0, , ,493 0, , , K u m e s u 0, , , ,00 0, , , , , , K e p u n d u n g 0, , , ,00 0, , ,040 0, , , P a d o m a s a n 0, , , ,00 0, , ,646 0, , , S e m a m p i r 0, , , ,00 0, , ,380 0, , , W o n o s o b o 0, , , ,00 0, , ,359 0, , , S o j o m e r t o 0, , , ,00 0, , ,871 0, , , K a r a n g a n y a r 0, , , ,06 0, , ,130 0, , , Polodoro 0, , , , 4 8 0, , ,414 0, , , Kalisari 0, , , ,00 0, , ,900 0, , , S u k o m a n g l i 0, , , ,00 0, , ,695 0, , , W o n o r o j o 0, , , ,00 0, , ,237 0, , ,

21 S K O R A D D M P A J A K B U M I D A N A P A R A T D E S A K E C A M A T A N / P E N D U D U K A N G K A K E M I S K I N A N L U A S W I L A Y A H B A N G U N A N (PBB) D A N B P D D E S A S K O R A D D P (Bobot 6 0 %) (Bobot 10 %) (Bobot 9 %) (Bobot 9 %) (Bobot 4 %) (Bobot 8 %) (40%) J m l S k o r J m l S k o r % J m l S k o r K m 2 S k o r S K O R A D D M + A D D P (100%) (3+9) V B A W A N G 1 P r a n t e n 0, , , ,00 0, , ,980 0, , , Deles 0, , , ,00 0, , ,444 0, , , G u n u n g s a r i 0, , , ,00 0, , ,729 0, , , J a m b a n g a n 0, , , ,00 0, , ,895 0, , , K e b a t u r a n 0, , , ,00 0, , ,377 0, , , Kalirejo 0, , , ,00 0, , , , , , S a n g u b a n y u 0, , , ,00 0, , ,809 0, , , W o n o s a r i 0, , , ,00 0, , ,867 0, , , J l a m p r a n g 0, , , ,00 0, , ,006 0, , , B a w a n g 0, , , ,00 0, , ,777 0, , , C a n d i g u g u r 0, , , ,00 0, , ,308 0, , , P a n g e m p o n 0, , , ,00 0, , , , , , S i d o h a r j o 0, , , ,00 0, , ,476 0, , , S u r j o 0, , , ,00 0, , , , , , S o k a 0, , , ,00 0, , ,172 0, , , Sibebek 0, , , ,00 0, , ,942 0, , , Getas 0, , , ,00 0, , ,707 0, , , P a s u s u k a n 0, , , ,00 0, , ,750 0, , , C a n d i r e j o 0, , , ,00 0, , ,794 0, , , P u r b o 0, , , ,00 0, , ,992 0, , ,