BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Untuk mengetahui tentang video klip perlu

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Untuk mengetahui tentang video klip perlu"

Transkripsi

1 BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Proses Tugas Akhir ini akan dilakukan pembuatan video klip. Video klip adalah kumpulan potongan-potongan visual yang dirangkai dengan atau tanpa efek-efek tertentu dan disesuaikan berdasarkan ketuka-ketukan pada irama lagu, nada, lirik, instrumennya dan penampilan band, kelompok musik untuk mengenalkan dan memasarkan produk lagu agar masyarakat dapat mengenal yang selanjutnya membeli kaset, CD, DVD. Untuk mengetahui tentang video klip perlu dilakukan observasi. Mengacu dari pendapat diatas, maka metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Metode dan perancangan pada Tugas Akhir ini dijelaskan dibawah ini. 3.1 Metodologi Penelitian Dalam satu penelitian, agar masalah dapat berjalan sesuai dengan yang digunakan, maka perlu didukung oleh suatu metode penelitian yang sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif (descriptive research). Motode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang dimaksudkan untuk memotret fenomena individual, situasi, atau kelompok tertentu yang terjadi secara kekinian. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk 53

2 54 menjelaskan fenomena atau karakteristik individual, situasi, atau kelompok tertentu secara akurat, dimana dalam penelitian ini lebih spesifik dengan memusatkan perhatian pada aspek-aspek tertentu dan sering menunjukan hubungan antar variabel. Dalam hal ini dijelaskan oleh Rakhmat. Metode Deskriptif bertujuan untuk : (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengidentifikasikan masalah atau memeriksa kondisi dan praktekpraktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan atau evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan dating. (Rakhmat,2001 : 25) Metode deskriptif sangat berguna untuk melahirkan teori-teori tentatif, sehingga dalam hal ini terlihat suatu perbedaan yang esensial antara metode deskriptif dengan metode-metode yang lain. Ciri lainnya adalah titik berat pada observasi dan suasana alamiah (naturalistis setting). Peneliti bertindak sebagai pengamat hanya membuat kategori pelaku, mengamati gejala, dan mencatatnya dalam buku observasi. Dengan suasana alamiah yang dimaksud, bahwa peneliti terjun kelapangan dan tidak berusaha memanipulasi variabel, karena kehadirannya mungkin mempengaruhi perilaku gejala (reactive measures), peneliti berusaha memperkecil pengaruh ini. Selain dijelaskan diatas, metode kualitatif dijelaskan juga oleh Nasution. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif untuk melihat kondisi alami dari suatu fenomena. Pendekatan ini bertujuan memperoleh pemahaman dan menggambarkan realitas yang kompleks (Nasution, 1992 : 3). Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan sebuah bentuk baru dalam dunia interaksi

3 55 dengan pemanfaatan internet sebagai sebuah medianya yang kompleks. Pengamatan diterangkan dengan cara mengaitkannya dengan ciri ciri yang dianggap khas oleh suatu objek. Penelitian kualitatif merupakan prosedur peneleitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan didasari oleh orang atau perilaku yang diamati. Pendekatannya diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Jadi, tidak dilakukan proses isolasi pada objek penelitian kedalam variabel atau hipotesis. Tetapi memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan. Penelitian kualitatif juga, bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan sebagainya, secara utuh dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah. (Lexy J. Moleong, 2006:6) Dalam metode kualitatif, realitas dipandang sebagi sesuatu yang berdimensi banyak, sesuatu kesatuan yang utuh, serta berubah-ubah. Sehingga biasanya, rancangan penelitian tersebut tidak disusun secara rinci dan pasti sebelum penelitannya dimulai. Untuk alasan itu pula, pengertian kualitatif sering diasosiasikan dengan teknik analisis data dan penulisan laporan penelitian Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Wawancara Untuk memperoleh informasi secara akurat dari narasumber langsung sebagai data primer, digunakan metode wawancara. Wawancara adalah cara

4 56 pengumpulan data yang dalam pelaksanaannya mengadakan tanya jawab terhadap orang-orang yang erat kaitannya dengan permasalahan, baik secara tertulis maupun lisan guna memperoleh keterangan atau masalah yang diteliti. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu, yang dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai orang yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai orang yang memberikan atas pertanyaan itu. (Koentjaraningrat : 1996) Wawancara dapat dilakukan beberapa kali untuk memberikan data-data yang benar-benar aktual. Seperti juga dalam metode penelitian lainnya, kualitatif sangat bergantung dari data di lapangan dengan melihat fakta-fakta yang ada. Data yang terus bertambah dimanfaatkan untuk verifikasi teori yang timbul di lapangan, kemudian terus-menerus disempurnakan selama penelitian berlangsung. Dalam penelitian ini peneliti mewawancarai orang-orang (informan) yang terlibat langsung dan masih aktif sebagai musisi pada band Friday yaitu, Guntur (gitaris), Albie (drum), Lanu (vocal), Prima (bas), dan Edi (gitar). 2. Studi Literatur / Data Peneliti juga melakukan pencarian data melalui sumber-sumber tertulis untuk memperoleh informasi mengenai objek penelitian ini, sebagai data skunder. Diantaranya, studi litaratur untuk mendapatkan kerangka teoritis dan memperkaya latar penelitian melalui jurnal jurnal yang berkaitan

5 57 dengan penelitian, kliping dari berbagai media cetak, dan mengunjungi situs-situs web di internet yang mendukung penelitian. 3. Pencarian di Interet (Internet Searching) Pencarian data di Intenet merupakan salah satu langkah yang digunakan peneliti sebagai bentuk satu terobosan efisensi waktu dalam perolehan data maupun studi literatur, dengan memanfaatkan situs-situs yang sifatnya gratis (freeware) maupun parabayar (payment) Analisis Data Dalam penelitian ini analisis data yang dipergunaan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif dengan melakuakan analisis dan pengolahan data sebagai berikut: 1. Penyeleksian data, pemeriksaan kelengkapan dan kesempurnaan data serta kejelasan data. 2. Reduksi data / pembentukan abstraksi dimana data yang ada, seperti observasi, wawancara, dan intisari dokumen, 3. Klasifikasi data, yaitu mengelompokan data dan dipilah pilah sesuai dengan jenisnya. 4. Penyajian data, melalui proses pencatatan, pengetikan, penyuntingan, dan disusun ke dalam bentuk teks yang diperluas. 5. Penarikan kesimpulan atau verifikasi.

6 Subjek Penelitian dan Informan 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang, benda ataupun lembaga (organisasi), yang sifat-keadaannya ( attribut -nya) akan diteliti. Dengan kata lain subjek penelitian adalah sesuatu yang di dalam dirinya melekat atau terkandung objek penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah musisi pada band Friday yaitu, Guntur (gitaris), Albie (drum), Lanu (vocal), Prima (bas), dan Edi (gitar) yang telah di tentukan berdasarkan kriteria tertentu oleh peneliti. 2. Informan Dalam penarikan informan, peneliti menggunakan teknik Purposive Sampling. Sesuai dengan namanya, sampel diambil dengan maksud atau tujuan tertentu. Seseorang atau sesuatu diambil sebagai sampel karena peneliti menganggap bahwa seseorang atau sesuatu tersebut memiliki informasi yang diperlukan bagi penelitiannya. Salah satu dari dua jenis sampel ini adalah quota sampling. Dalam buku metode penelitian komunikasi, Jalaluddin Rahmat mengatakan Quota Sampling ini adalah menetapkan jumlah tertentu untuk setiap strata lalu meneliti siapa saja yang ada sampai jumlah itu terpenuhi. Jadi bentuk dari sampel distratifikasikan secara proposional, namun tidak dipilih secara acak melainkan secara kebetulan saja. Adapun data informan dalam penelitin ini dapat di lihat pada tabel 3.1.

7 59 Tabel 3.1 Data Informan No NAMA ALAMAT AKTIV SEJAK/Thn KET 1 Fajar Sidik Jl. Ketintang Baru 17/85 Surabaya Mahasiswa Ekonomi UNAIR. 2 Ida Bagus Putra Komplek Istana Pengajar Darmawan Dago, Jl. Dago Asri No 25A/159. musik privat piano, alumni STSI Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan, bulan Februari 2012 sampai bulan Juli Mulai dari persiapan, pelaksanaan hingga ke penyelesaian dengan perincian waktu pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 Jadwal Penelitian Skripsi Study Kompetitor dan Teknik Pada Tugas akhir ini digunakan beberapa kompetitor, untuk mempelajari konsep dan teknik. Untuk konsep yang diangkat adalah band indie bernama Hi

8 60 Mom, sebab memiliki kesamaan konsep lagu maupun visual dengan band Friday. Video klip Big Bang diangkat untuk mempelajari teknik one shot, dan video klip milik band Coldplay dipakai untuk mempelajari teknik reverse Profil Kompetitor 1. Band Hi Mom Hi Mom adalah salah satu band yang juga tetap mempertahankan idealis dari berkembangnya musik indie. Mereka membentuk band tersebut sejak tahun Terdiri dari 3 personil. Awalnya mereka membuat demo untuk mengenalkan band mereka. Setelah demo selesai. Mereka langsung mencari pemain baru untuk menggantikan bass, karena sebelumnya pemain bass dimainkan oleh vokalis band Hi Mom sendiri. Mereka juga mencari pemain keyboard, yang akhirnya personil mereka bertambah menjadi 5. Gambar 3.1 album band Hi Mom Asal-usul terbentuknya nama Hi Mom adalah pada saat itu Ibu sang vokalis sakit. Pada saat itu vokalis merasa ingin memberikan sesuatu untuk dipersembahkan oleh sang Ibu. Akhirnya vokalis terpikirkan untuk

9 61 memberikan nama band tersebut adalah Hi Mom dan membentuk album seperti pada gambar 3.1. Keseriusan mereka terhadap sebuah band tidak hanya sekedar manggung atau menghibur orang saja, tetapi mereka ingin membuat lagu sendiri untuk dipersembahkan kepada masyarakat. mereka berfikir, lebih baik membawakan lagu ciptaan sendiri daripada membawakan lagu orang lain. Akhirnya sedikit demi sedikit mereka mempunyai beberapa lagu ciptaan sendiri yang bisa dinikmati oleh masyarakat. Bertemunya personil Hi Mom ini bukan karena mereka dulu pernah sekolah atau kuliah di tempat yang sama, tetapi mereka bisa kenal karena mereka tidak sengaja pernah saling melihat satu sama lain. Yang akhirnya mereka saling ingin tahu, kemudian mencari data diri satu sama lain. Terjadilah komunikasi dan kecocokan sampai akhirnya terbentuk band Hi Mom. 2. Jenis Lagu Hi Mom termasuk band indie yang juga mempertahankan idealis dari musik indie. Ada beberapa jenis lagu yang sudah diciptakan oleh Hi Mom. Pada waktu manggung mereka tidak hanya membawakan lagu ciptaan orang lain, tetapi mereka membawakan lagu ciptaan Hi Mom sendiri, yang akhirnya mereka dapat menghasilkan lagu dalam satu album EP. Dalam lagunya, aliran musik Hi Mom juga bergenre Shoegaze. Beberapa lagu diantaranya adalah menuju rumah, perjaka gundah, ramuan penawar rindu, semua menjadi bara, dll. Sebelum mereka membuat album, mereka sudah membuat

10 62 lagu dalam bentuk demo yang berisikan 4 lagu. Lagu-lagu tersebut kemudian mereka sebarkan lewat radio-radio ataupun media promosi lainnya. 3. Video Klip Hi Mom saat ini belum membuat video klip dalam albumnya, tetapi mereka sudah berniat untuk membuat video klip di salah satu lagunya. Video klip mulai dibuat setelah mereka sukses mempromosikan lagu-lagu dan juga band Hi Mom itu sendiri. 4. Segmentasi Lagu Anak remaja pada saat ini sangat menggemari musik yang beraliran slow maupun pop. Band Hi Mom termasuk band yang musiknya slow dan terdengar seperti mengambang. Musik seperti itu dikenal dengan sebutan Shoegaze. Dilihat dari karakter musik yang beraliran Shoegaze, shoegaze adalah jenis musik yang dapat membuat orang yang mendengar itu galau. 5. Konsep Shoegaze Shoegaze dapat dikatakan sebagai gaya bermusik alternative yang pada awalnya popular di era 1980an. Hingga saat ini aliran Shoegaze masih digemari oleh pecinta musik. Shoegaze yang berarti menunduk ke sepatu adalah suatu ungkapan dimana penemunya pada saat manggung selalu melihat ke arah pedal, yang seakan-akan melihat ke arah sepatu. Dan pada

11 63 saat ini, gaya seperti itu telah banyak diikuti oleh anak band yang juga beraliran Shoegaze. Musik Shoegaze jika didengar cenderung seperti mengambang, sangat cocok dengan suasana hati yang sedang risau. Biasanya band-band yang membawakan lagu beraliran Shoegaze cenderung memainkan lagunya dengan menggunakan hati. 6. Kekuatan Dilihat dari segi penataan panggung, Hi Mom selalu menekankan pada visual dan property. Visual bertujuan untuk membangkitkan suasana penonton dan membantu penonton memaknai lagu yang dibawakan. Biasanya visual tersebut memakai tiga layar monitor yang dijadikan satu. Property yang digunakan ada berbagai macam, tergantung tema dari lagu yang dibawakan. Terlepas dari band-band indie diluar, band ini juga tetap mempertahankan idealis dalam musik indie. 7. Kelemahan Sebagai vokalis, seharusnya harus tampil lebih maksimal diantara para personil lain, dalam berbagai hal. Terutama dalam bernyanyi. Artikulasi pada vokalis Hi Mom sering terdengar kurang jelas. Sehingga penonton susah untuk menangkap maksud dari lagu yang dibawakan. Akhirnya dapat membuat bosan. Suara vokal yang dinyanyikan dan instrument lagu yang dimainkan, levelnya terdengar sama. Sehingga pada saat mereka manggung, apa yang dinyanyikan tidak terlalu dengar.

12 Teknik One Shot 1. Video Klip Big Bang Love Song Dalam video klip Love Song ini, Treatment yang digunakan adalah menggunakan 1 kamera dan tidak ada jeda atau perpotongan gambar, yang biasa disebut teknik one shot, dan dalam video klip ini benar benar di perhitungkan untuk setiap pengambilan gambar dan pergerakan dari setiap personil Big Bang. Para personil juga harus memikirkan langkah apa selanjutnya dalam melakukan adegan. Karena jika mereka salah adegan di tengah-tengah syuting, semua adegan akan diulang dari awal. Ini pentingnya dalam melakukan teknik one shot. Tidak hanya model saja yang dipikirkan, melainkan alat-alat maupun property lainnya. Pada waktu pengambilang gambar dimulai, property yang ditonjolkan pertama yang harus keliatan, diusahakan property lainnya tidak sampai terlihat, begitu seterusnya, hingga semua property yang disiapkan terlihat kamera. Untuk menyembunyikan property yang tidak boleh terlihat, kamera harus mengambil gambar yang ada di depan, setelah itu perlahan mundur ke belakang sampai property lainnya terlihat. Karena biasanya teknik one shot ini selalu mengambil gambar dari depan ke belakang.

13 65 Gambar 3.2 Gambar Video Love Song Lokasi pengambilan gambar di setting dengan menggunakan barang barang rongsokan dari sisa-sisa mobil, tempat bekas pompa bensin, dan bertempat di padang gurun yang sangat luas (gambar 3.2). Dalam penataan kamera pada teknik one shot sebagian besar tidak boleh terlalu banyak gerak. Jika hal itu terjadi, orang yang melihat video klip ini akan pusing dan tidak nyaman. Diusahakan pada waktu pengambilan gambar dari awal sudah diatur alur maju mundurnya, agar pergerakan tangan tidak terlalu banyak gerak. 2. Analisis video klip Love Song Big Bang Video klip ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihan dalam video klip ini antara lain adalah efek dan tone warna yang memberikan kesan dramatis dalam teknik one shot, video diperlambat untuk disesuaikan dengan kesan lagu yang muncul dan disesuaikan dengan tempo, dan penggunaan properti yang baik memperkuat kesan yang muncul dalam setiap adegannya. Kekurangan yang dimiliki video klip ini adalah kurangnya

14 66 penggunaan talent ataupun tokoh pendukung lain, sehingga menyebabkan video terlihat kosong Teknik Reverse 1. Video Klip Coldplay The Scientist Dalam video klip The Scientist ini menceritakan tentang sepasang kekasih yang sedang keluar berdua dengan menaiki mobil ke tempat yang mereka tuju. Di tengah-tengah perjalanan, mereka tidak sengaja menghindari mobil lain yang melaju dihadapan mereka. Akhirnya mereka jatuh ke jurang dan mengakibatkan mobil itu terguling hingga ke bawah. Pemeran wanita terlempar hingga keluar dari mobil, sedangkan pemeran pria masih hidup dan dia merasa bersalah. Pria itu terus berjalan dan berlari melewati orangorang disekitarnya. Sampai pada akhirnya ia tidur di kasur yang terletak di pinggir jalan. Dari cerita yang tertera di atas, teknik yang digunakan adalah teknik reverse, sehingga alur cerita dari awal hingga akhir dibalik menjadi akhir hingga awal. Selain teknik reverse, juga memakai teknik lipsync. Biasanya teknik reverse hanya me-reverse suatu adegan pemain dalam video klip tersebut, tetapi dalam video ini, vokalis diharuskan ikut menyanyi dalam suatu adegan. Hal itu membuat vokalis harus membalik lirik yang semula dari awal hingga akhir, menjadi akhir hingga awal juga. Dalam pembuatan video klip ini, detail-detail adegan lain juga sangat diperhatikan. Adegan yang bukan menjadi fokus utama, tetapi tetap

15 67 diperlihatkan, sehingga detail itu dapat menjadi arti penting dari video klip ini. Detail yang ditunjukkan seperti, adegan orang menaiki sepeda dengan gaya freestyle, adegan dua orang yang sedang bermain basket, dan beberapa orang lewat dan berjalan disekitar vokalis. Dalam hal ini, penggunaan teknik cut to cut tetap digunakan. Tetapi dalam video klip ini tidak terlalu banyak memakai cut. Cut digunakan hanya untuk pergantian tempat dan cerita. Jika tempat dan cerita masih sama, cut tidak digunakan, kamera tetap berjalan seperti tampak pada gambar 3.3. Gambar 3.3 Gambar Video The Scientist

16 68 2. Analisis video klip The Scientist Coldplay Video klip yang menggunakan teknik reverse ini juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurang. Kelebihannya antara lain adalah teknik reverse yang disamakan dengan lirik lagu dapat memperkuat pesan semotik yang muncul. Dramatisasi pada bagian akhir lebih diperkuat sehingga dapat membentuk kesan klimaks dari cerita. Kekurangan dari video ini pada adegan ketika actor harus bernyanyi dengan lirik yang terbalik agar dapat sesuai dengan lagu ketika diberikan teknik reverse. 3.2 Pra Produksi Dalam perancangan agar masalah dalam pembuatan video klip terpecahkan, dibuatkannya bagan yang mempunyai alur produksi pembuatan video klip tersebut. Alur yang dirangkai dari pra produksi, produksi, hingga pasca produksi. Di dalam rancangan pra produksi terdapat bagan yang dibuat untuk mempermudah alur produksi. Setelah rancangan pra produksi dibuat, dilanjut pembuatan video klip tersebut di bagian produksi Metodologi Perancangan Urutan analisa dan perancangan yang dilakukan dalam pembuatan video klip ini berawal dari data tentang band Friday dan ide cerita yang didapat dari lagu yang dipakai. Secara garis besar tergambar pada bagan 3.4. Dalam pembuatan video klip ini, yang akan dilakukan adalah mencari data dari sumber-sumber yang dibutuhkan. Data berupa band yang terkait, sejarah dari band tersebut, lagu yang akan digunakan untuk pembuatan video klip, serta data-

17 69 data yang dibutuhkan untuk produksi video klip tersebut. Setelah data yang dibutuhkan lengkap, selanjutnya masuk ke ide cerita. Di dalam ide cerita terdapat pokok-pokok yang harus dikembangkan. Gambar 3.4 Bagan Alur Perancangan Setelah data dan ide cerita terkumpul maka langkah selanjutnya adalah dibuat konsep. Konsep ini mendasari seluruh perancangan yang ada dalam video klip ini. Hasil dari konsep ini diimplementasikan pada seluruh aspek visual yang ada. Setelah konsep terbangun, langkah selanjutnya adalah membuat cerita yang merupakan pengembangan dari ide cerita yang berasal dari pembuat lagu. Cerita yang sudah dibuat selanjutnya diproses menjadi synopsis yang mendasari pemilihan setting, tokoh serta pesan yang dimunculkan. Pesan sendiri ditekankan

18 70 pada unsur copywriting yang secara visual menampilkan metamorphosis hidup dan symbol yang mewakili pesan yang muncul. Naskah dibuat setelah penentuan cerita selesai, selanjutnya melalui pesan simbolik secara visual dipakai unruk membuat storyboard. Masing-masing scene yang ada dibuat untuk menampilkan pesan secara baik hingga mampu mengkomunikasikan symbol yang dipakai. Selanjutnya proses produksi dilakukan dengan menggunakan bahan-bahan hasil pra produksi yang telah dibuat. Pada proses produksi ini pengambilan gambar yang dilakukan adalah dengan teknik oneshot. Pada pasca produksi, hasil video akan lakukan proses editing untuk memperkuat pesan visual berdasarkan konsep yang dibuat pada tahap awal.pemberian warna, terang dan gelap video dilakukan pada bagian ini sesuai dengan konsep. Setelah melalui proses editing, maka video klip dapat dikatakan selesai Konsep Perancangan Pencarian konsep untuk perancangan video klip ini dimulai dari pemikiran tentang band Friday, video klip yang akan dibuat dan tentang lagunya. Konsep perancangan video klip ini seperti terjelaskan pada gambar 3.5. Seperti digambarkan pada gambar 3.5 band Friday dirincikan sebagai band indie dan diperuntukkan bagi anak muda. Band Friday ini lebih mengutamakan konsep visual ketimbang isi lagu maupun personilnya. Kesan visual yang ingin

19 71 dimunculkan pada video klip ini adalah menggunakan bahasa symbol yang tidak lepas dari unsur semiotika. Gambar 3.5 Bagan Pencarian Kata Kunci Dari unsur lagu, pesan yang muncul dalam lagu ini adalah untuk kembali mengingat bahwa yang kita jalani sekarang ini merupakan apa yang telah kita lakukan dahulu. Pesan lagu ini mengajak pendengarnya untuk kembali ke awal. Dari pesan lagu ini maka muncul pemikiran untuk menggunakan teknik reverse dalam video klip ini. Teknik ini muncul sebagai symbol untuk membawa audience

20 72 kembali ke awal. Dan kehidupan dari awal hingga saat ini selalu berjalan tanpa pernah terputus. Hal inilah yang mendasari teknik kedua dalam video klip ini, yaitu oneshot. Sedangkan video klip sendiri digunakan untuk menceritakan pesan dari lagu dan menampilkannya secara visual. Dari teknik oneshot yang dipakai, cerita sukses sebab awal, anak muda yang selalu tumbuh dan permainan konsep, maka muncul sebuah kat kunci yang dapat mewakili Band Friday, fungsi video klip dan pesan dari lagu, yaitu natural. Kata kunci ini selanjutnya diterapkan pada masing-masing bagian dalam perancangan video klip ini. Berikutnya akan dibahas tentang penggunaan teknik dalam perancangan ini dan ide ceritanya Teknik video dan Ide cerita Sub bab ini akan membahas tentang penggunaan teknik video yang dipakai dalam video klip ini, yaitu one shot dan reverse beserta alasan pemilihan teknik ini. Selanjutnya pengembangan ide cerita akan dikembangkan sehingga dapat dijadikan sinopsis. 1. Teknik Video Konsep dalam pembuatan video klip ini diambil dari milik band coldplay yang menggunakan teknik reverse, dan band Big Bang yang menggunakan teknik one shot dalam video klipnya. Dalam perancangan ini digunakan kedua teknik tersebut yaitu reverse dan one shot. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan ide cerita yang dibuat oleh pengarang lagu yaitu apa

21 73 yang kita capai sekarang adalah hasil dari apa yang telah kita lakukan dulu, juga atas hasil pola pikir bahwa hidup dari dahulu hingga sekarang tidak pernah terputus sama sekali, maka muncul pola pikir seperti tergambarkan pada gambar 3.6 Gambar 3.6 Pola Pikir Pencarian Teknik Teknik reverse adalah teknik yang mengubah jalannya video, yang mulanya maju menjadi mundur. Teknik ini dilakukan pada saat proses editing, dengan cara merubah speed yang awalnya maju menjadi mundur. Teknik one shot adalah teknik pengambilan gambar yang dilakukan dalam sekali shot. Teknik one shot ini tidak menggunakan cut dalam pengambilan gambar, maka diperlukan kematangan dalam pengambilan gambar di setiap adegannya. 2. Ide Cerita Ide cerita dalam perancangan video clip ini diambil dari pesan yang terdapat dalam lagu dan pemikiran pencipta lagu. Pengarang lagu menceritakan bahwa dalam lagu ini menceritakan tentang sebuah pencapaian.

22 74 Dalam wawancara yang dilakukan dengan pengarang lagu dikatakan bahwa, kita juga harus percaya pada diri kita sendiri. Untuk mengetahui peran kita di bumi ini, kita harus melalui proses. Dan kita perlu tahu, untuk menuju pencapaian kedepan ini, jalan yang kita lalui berat. Bisa saja kalau akhirnya kita jatuh, kita akan terpuruk. Tetapi kalau kita sukses, akan beneran sukses. Dalam hidup kita telah banyak menemukan berbagai macam persoalan dan perjuangan untuk menggapainya. Perjuangan dari lahir hingga dewasa. Apa yang pernah kita lakukan di masa lalu. Apa yang pernah kita bangun di masa lalu. Dan apa yang menjadi pemahaman kita tentang hidup di masa lalu. Dengan seiring berjalannya waktu, kita telah melalui tahap itu. Kita berada di satu titik menuju pemahaman konsep peran dalam hidup. Siapa peran kita dalam hidup? Dan apa peran kita di bumi ini? Apakah kita sudah menemukan peran hidup kita? Dalam kehidupan ini kita bisa saja berhasil untuk menggapainya, bisa pula kita gagal hingga terpuruk dalam lubang yang tidak jelas alur kehidupannya. Disini letak kebimbangan tersebut. Apakah kita akan berhasil atau tidak sama sekali? Jenis video clip ini adalah gabungan antara narrative clip dan art clip. Narrative clip dan art clip tidak menunjukkan personil dan performa dari penyanyi, tetapi menitikberatkan pada cerita (Carlson's, 1999). Video jenis ini dipilih sesuai dengan karakter yang dimiliki band Friday, yaitu tidak mau menonjolkan performance dan lebih menonjolkan ke visual. 3. Cerita Dari pesan lagu yang dibuat oleh pengarang, dapat dibuat beberapa alternatif cerita yang akan menggambarkan pesan tersebut. Dibuat tiga alternatif cerita yang dapat menggambarkan pesan lagu, berikut ini adalah alternatifnya:

23 75 a. Cerita pertama Cerita awal di mulai di lokasi panti asuhan, dimana para pengurus beserta anak-anaknya tertidur pulas di ruangan mereka masing-masing. Tidak ada satupun yang bangun dan melakukan aktifitas. Setelah melewati mereka yang tertidur, ada sesosok bayi yang tidak tidur tetapi dia menangis. Hanya bayi itu yang terjaga walaupun di sekelilingnya masih tetap tidur. b. Cerita kedua Dalam suatu rumah yang terjadi berbagai aktifitas mulai dari anak bayi hingga orang dewasa. Anak bayi yang sedang tidur, kemudian lanjut anak kecil yang sedang bermain, remaja SMP bercanda bersama temannya, remaja SMA yang sedang berpacaran, kemudian terlihat orang dewasa laki-laki dan perempuan yang sedang bertengkar. Terakhir ada adegan dimana seorang kakek yang sedang menatap kosong jendela luar. c. Cerita ketiga Seorang anak yang dirawat baik oleh kedua orang tuanya, dari kecil hingga dewasa. Semenjak kecil sang anak selalu dididik keras dan selalu diajarkan untuk berbuat jujur. Hingga ketika dewasa saat ingin berbuat curang, sang anak teringat ajaran kedua orang tuanya. Dan akhirnya sang anak bisa mencapai kesuksesan tanpa berbuat curang. Dari ketiga alternatif cerita ini dipilih satu cerita dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Faktor-faktor yang dipertimbangkan di sini adalah kesesuaian dengan konsep dan kata kunci, kemudahan untuk dicerna oleh

24 76 audience, dapat menceritakan pesan lagu yang dibuat oleh pengarang, memiliki plot yang jelas dan mengandung konflik yang akan menjadi titik puncak, memungkinkan untuk divisualisasikan, dan sesuai dengan ide teknik video klip. Untuk memilih salah satu dari alternative yang dibuat maka dibuat forum kelompok diskusi yang terdiri dari pengarang lagu, orang awam (calon audience), talent, dan teknisi dalam pembuatan video klip. Dari hasil diskusi pada forum kelompok diskusi maka menghasilkan alternative terpilih berdasarkan tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Perbandingan Untuk Pemilihan Cerita Sesuai keyword Mudah dicerna Pesan tersampaikan Plot yang baik Visual yang memungkinkan Sesuai dengan teknik Cerita Cerita Cerita Berdasarkan penilaian yang telah dilakukan pada forum kelompok diskusi dan tercantum pada tabel 3.3, maka alternative cerita ketiga terpilih untuk diangkat pada perancangan ini. Pada tugas akhir ini video clip yang dibuat adalah menggunakan teknik reverse. Sehingga cerita yang tersampaiikan akan menjadi cerita seperti di bawah ini: Ketika dewasa dia sukses menjadi pilot, hal itu tidak didasari dari perbuatan curang. Karena setiap dia berbuat curang, dia selalu teringat orangorang terdekat yang selalu mendukungnya. Dan dalam mengejar cita-citanya, dia Total

25 77 selalu didukung oleh orang-orang terdekat. Hal ini disebabkan karena ketika dia kecil dia merasa bersalah ketika orang tuanya marah terhadapnya. Sebagai contoh dia berbuat curang ketika akan ujian dia membuat contekan. Ini salah satu bentuk didikan dari orang tuanya yang selalu menjaga dan merawat si anak dari kecil Sinopsis Sinopsis pada perancangan video klip ini dibuat berdasarkan cerita yang terpilih kemudian dikembangkan. Pengembangan cerita menjadi synopsis ini akan mempertimbangkan beberapa hal dalam cerita seperti dituliskan pada buku scriptwriting (University, 2005), yaitu mudah dipahami, alur yang baik, memungkinkan untuk diproduksi, dan akan ditambahkan kesesuaian kata kunci. Dari cerita yang telah dibuat pada pengembangan ide cerita, maka dapat dibuat beberapa alternative synopsis yang berikutnya akan dipilih berdasarkan pertimbangan hal-hal dalam cerita. 1. Alternatif Sinopsis 1 Di dalam sebuah panti asuhan, dimana terdapat bayi, anak-anak, remaja, dan dewasa. Di awal cerita menceritakan orang dewasa yang sedang tertidur pulas. Masuk ke ruangan lain yang terdapat anak remaja juga tertidur pulas. Masuk lagi ke ruangan yang lebih sempit terdapat anak kecil yang sedang tertidur, tidak ada yang terbangun. Terakhir di sudut ruangan pojok yang hanya terdapat seorang bayi. Bayi sendiri yang tidak tertidur tetapi menangis. Duduk di lantai yang tidak beralaskan tikar.

26 78 2. Alternatif Sinopsis 2 Dalam suatu rumah yang terjadi berbagai aktifitas mulai dari anak bayi hingga orang dewasa. Di mulai dari anak bayi yang sedang tertidur di box bayi, ibu datang lalu menggendong bayi tersebut. Tak lama ayah datang dengan membawa susu botol untuk diberikan si anak. Kemudian ada anak kecil yang sedang menghampiri ayah dan mengajaknya bermain. Anak kecil kemudian menghampiri salah satu temannya dan mengajak menggambar bersama. Salah satu dari anak kecil tersebut berjalan menuju anak remaja yang sedang bercanda bersama temannya. Anak remaja itu berjalan lagi kemudian menghampiri anak remaja lainnya yang sedang berpacaran. Tampak dari jauh terlihat orang dewasa laki-laki dan perempuan yang sedang bertengkar. Orang dewasa laki-laki tersebut kemudia menghindar dan pergi meninggalkannya. Terakhir ada adegan dimana seorang kakek yang sedang menatap kosong jendela luar 3. Alternatif Sinopsis 3 Di suatu rumah yang sangat nyaman, terlihat anak bayi yang sedang tertidur di kasur kecil. Datang seorang ibu yang menggendong bayi tersebut. Digendong dengan penuh kasih sayang sembari melihat foto-foto yang ada di dinding. Tak lama ayah datang menghampiri ibu dan kemudian ibu mencium tangan sang ayah. Ayah juga melihat foto-foto yang ada di dinding tersebut. Kemudian ayah berjalan menaruh topi pilot yang dipakainya. Menaruhnya di meja belajar si anak. Si anak datang dan melihat-lihat topi

27 79 tersebut, kemudian dipakai. Anak tersebut belajar karena sebentar lagi menempuh ujian. Dan ternyata si anak tidak belajar melainkan membuat catetan untuk dipakai mencontek pada waktu ujian. Dan ia taruh di saku baju. Sang ibu memeriksa baju tersebut dan mendapati kertas contekan anaknya. Ibu mengelus dada dan bertanya dengan tegas si anak. Kemudian ayah datang dan mengetahui hal tersebut. Ayah merasa sangat dibohongi oleh si anak. Ayah sangat marah kemudian meninggalkan si anak, diikuti oleh sang ibu. Si anak merasa bersalah dan sendiri. Tak lama datang perempuan yang datang menghibur si anak. Si anak merasa senang dan terhibur. Pada suatu hari mereka tumbuh bersama dan akhirnya mereka menjalin sebuah hubungan. Perempuan itu memberitahukan bahwa ia terpilih sebagai calon pramugari. Si anak yang merasa kaget, dan teringat keinginan sang ayah yang menginginkan si anak untuk menjadi pilot. Kemudian si anak tergugah dan akan mengikuti tes masuk menjadi pilot. Karena si anak menginginkan cara yang cepat dan kepastian yang pasti, ia memutuskan untuk menelpon seseorang agar cepat meluluskan ia menjadi pilot, tanpa mengikuti tes. Transaksi antara si anak dan orang tersebut dimulai. Tanpa pikir panjang si anak telah berbuat curang untuk kedua kalinya. Ternyata hal ini sangat membuat si anak bimbang. Ia ingin sekali diterima menjadi pilot, karena ingin membanggakan kedua orang tuanya. Disaat ia bimbang, ia teringat kata-kata ayah, ibu, dan kekasihnya. Akhirnya diputuskan untuk tidak memakai keuntungan dari kecurangannya tersebut, dan ia mengikuti tes masuk pilot dengan jujur. Pada akhirnya si anak telah

28 80 sukses menjadi pilot dan orang tuanya sangat bangga terhadap anaknya, begitupun kekasihnya. Mereka foto bersama untuk mengenang moment tersebut. Dan si anak merasa bangga pada dirinya sendiri karena ia sudah mengabulkan keinginan orang tuanya dengan jujur. Ketiga alternative sinopsis ini adalah pengembangan dari cerita yang dibuat, dan akan dipilih berdasarkan kriteria-kriteria yang terdapat pada buku scriptwriting. Pemilihan dilakukan dengan cara membuat kelompok diskusi yang terdiri dari personil band Friday, tim produksi, talent, orang awam, dan mahasiswa bahasa. Dan dari hasil diskusi yang dilakukan maka terpilih sinopsis ke-x sebagai alternative terpilih berdasarkan hasil dari tabel 3.4. Tabel 3.4 Tabel Alternative Sinopsis Sesuai dengan kata kunci Mudah dipahami Sinopsis Sinopsis Sinopsis Selanjutnya sinopsis ini dibuat untuk menentukan setting, tokoh dan amanat atau pesan. Alur cerita baik Produksi mudah Jumlah

29 Setting Setting lokasi dibuat berdasarkan synopsis yang terpilih. Lokasi terdiri dari enam tempat, yaitu studio foto, dunia imajinasi, keramaian, taman, ruang hati, dan rumah. Seting lokasi-lokasi ini akan divisualkan berdasarkan alternatif sketsa dari ilustrasi setting sebagai berikut: 1. Studio Foto Studio foto dipakai pada bagian ketika Adam telah sukses menjadi pilot dan berkumpul bersama keluarganya. Berdasarkan ilustrasi ini, maka dibuat sketsa beberapa sketsa yang dapat menggambarkan lokasi. Gambar 3.7 Alternatif Studio Foto a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3 Dengan mempertimbangkan kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, maka dibuat tabel 3.5 untuk menentukan alternative terpilih lokasi studio foto.

30 82 Tabel 3.5 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Studio Foto Sesuai Konsep Sesuai Ilustrasi Mungkin untuk dikerjaka n Sesuai dengan cerita Alternatif Alternatif Alternatif Berdasarkan tabel 3.5, maka dapat ditentukan setting lokasi yang akan dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya. 2. Imajinasi Dunia imajinasi digunakan ketika menggambarkan pergolakan batin antara berbuat curang dan mengingat orang-orang terdekatnya yang selalu memberikan dukungan. Berdasarkan ilustrasi ini, maka dibuat sketsa beberapa sketsa yang dapat menggambarkan lokasi. Total Gambar 3.7 Alternatif Setting Imajinasi a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3

31 83 Kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, juga dipertimbangkan dalam pemilihan alternative setting lokasi imajinasi Adam. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dibuat tabel 3.6 untuk menentukan alternative terpilih lokasi dunia imajinasi adam. Tabel 3.6 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Imajinasi Sesuai Konsep Sesuai Ilustrasi Mungkin untuk dikerjaka n Sesuai dengan cerita Alternatif Alternatif Alternatif Hasil dari tabel 3.6 digunakan untuk menentukan setting lokasi yang akan dipakai adalah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya. 3. Keramaian Keramaian digunakan untuk menggambarkan kegelisahan hatinya ketika menemui bahwa Nisa memilih untuk mengejar cita-cita yang tinggi, serta pertemuan Adam dengan seorang berbaju hitam yang akan membantunya berbuat curang. Beberapa alternative sketsa (gambar 3.8) dibuat untuk dapat menggambarkan ilustrasi, sebagai berikut: Total

32 84 Gambar 3.8 Alternatif Setting Keramaian a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3 Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, digunakan untuk memilih aternatif seperti dibuat pada tabel 3.7 untuk menentukan alternative terpilih lokasi keramaian. Tabel 3.7 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Keramaian Sesuai Konsep Sesuai Ilustrasi Mungkin untuk dikerjaka n Sesuai dengan cerita Alternatif Alternatif Alternatif Berdasarkan tabel 3.7, maka dapat ditentukan setting lokasi yang akan dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya. Total

33 85 4. Taman Taman digunakan untuk tempat Adam dan Nisa sedang berbagi mengenai cita-cita dan masa depan. Beberapa sketsa dibuat untuk menggambarkan ilustrasi ini seperti pada gambar 3.9. Gambar 3.9 Alternatif Setting Taman a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3 Kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, juga dipertimbangkan dalam pemilihan alternative setting lokasi Taman. Berdasarkan kriteria tersebut, maka dibuat tabel 3.x untuk menentukan alternative terpilih lokasi Taman. Tabel 3.8 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Taman Sesuai Konsep Sesuai Ilustrasi Mungkin untuk dikerjaka n Sesuai dengan cerita Alternatif Alternatif Alternatif Total

34 86 Berdasarkan hasil dari tabel 3.8, maka digunakan untuk menentukan setting lokasi yang akan dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya. 5. Ruang Hati Ruang hati digunakan ketika menunjukkan bahwa Adam selalu merasa bersalah ketika tidak mematuhi orang tuanya untuk tidak berbuat curang, dan di tempat itu pula Adam bertemu dengan Nisa yang memberinya dukugan bahkan di saat Adam sedang sendiri sekalipun. Alternative sketsa (gambar 3.10) dibuat untuk menggambarkan ilustrasi terserbut. Gambar 3.10 Alternatif Setting Ruang Hati a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3 Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, digunakan untuk memilih aternatif seperti dibuat pada tabel 3.9 untuk menentukan alternative terpilih lokasi ruang hati.

35 87 Tabel 3.9 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Ruang Hati Sesuai Konsep Sesuai Ilustrasi Mungkin untuk dikerjaka n Sesuai dengan cerita Alternatif Alternatif Alternatif Berdasarkan tabel 3.9, maka dapat ditentukan setting lokasi ruang hati yang akan dipakai adaah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya. 6. Rumah Setting rumah akan terdiri dari tiga bagian, dimana masing masing akan menggambarkan tingkat pertumbuhan Adam, mulai dari bayi, beranjak ke usia sekolah, hingga ketika Adam mulai berbuat curang. Ketiga setting ini menjadi satu bagian utuh yang mampu menggambarkan ketiganya. Untuk proses ini maka dibuat beberapa sketsa alternatif untuk dapat menggambarkan ilustrasi tersebut seperti pada gambar 3.11 di bawah Total

36 88 Gambar 3.11 Alternatif Setting Rumah a) Alternatif 1 b) alternatif 2 c) Alternatif 3 Pertimbangan terhadap kesesuaian dengan kata kunci, mampu menunjukkan lokasi, kemungkinan untuk dikerjakan, kesesuaian dengan cerita, digunakan untuk memilih aternatif seperti dibuat pada tabel 3.x untuk menentukan alternative terpilih lokasi rumah Adam dan keluarganya. Tabel 3.10 Tabel Pemilihan Sketsa Lokasi Rumah Sesuai Konsep Sesuai Ilustrasi Mungkin untuk dikerjaka n Sesuai dengan cerita Alternatif Alternatif Alternatif Berdasarkan tabel 3.10, maka dapat ditentukan setting lokasi rumah yang akan dipakai adalah seperti tergambar pada alternatif ketiga. Berikutnya sketsa ini akan diterapkan pada lokasi sebenarnya. Total

37 Tokoh Berdasarkan synopsis yang telah dipilih, jumlah tokoh yang digunakan dalam video klip ini berjumlah empat orang, yaitu ayah, ibu, anak laki-laki, dan anak perempuan. Keempat tokoh ini dalam penerapannya masih terbagi menjadi tiga masa, yaitu masa ketika anak laki-laki masih bayi, kecil, remaja, dan dewasa. Secara detil, karakter dan visual masing masing tokoh akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Ayah 2. Ibu Tokoh ayah yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh dua orang, yang masing-masing mewakili dua masa, yaitu masa ketika Adam kecil dan masa ketika Adam dewasa. Penokohan ayah digambarkan sebagai seorang pilot yang memiliki disiplin tinggi, bertanggung jawab, dan mencintai keluarganya. Sifat ini diturunkan kepada Adam agar selalu bersikap disiplin, jujur dan bertanggung jawab atas apa yang dilakukannya. Tokoh ibu yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh dua orang yang masing-masing mewakili dua masa, yaitu masa ketika Adam kecil dan masa ketika Adam dewasa. Penokohan ibu digambarkan sebagai seorang ibu rumah tangga yang sangat menyayangi Adam dari kecil hingga dewasa, memiliki rasa kasih sayang yang penuh terhadap keluarganya, dan tegas. 3. Adam Tokoh Adam yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh empat orang yang masing-masing mewakili empat masa, yaitu masa ketika Adam bayi,

38 4. Nisa 90 Adam kecil, Adam remaja, dan Adam dewasa. Penokohan Adam digambarkan sebagai anak yang selalu menuruti perintah orang tuanya. Terkadang sifat Adam yang cenderung obsesi, membuat adam berkelakuan curang, tetapi karena didikan orang tua Adam yang jujur dan keras membuat Adam mengurungkan niat curangnya. Adam adalah orang yang sangat gigih dalam berjuang, hal itu yang membuat keadaan tidak mungkin menjadi mungkin. Tokoh Nisa yang ada di dalam video klip ini diperankan oleh tiga orang yang masing-masing mewakili tiga masa, yaitu masa ketika Nisa kecil, Nisa remaja, dan Nisa dewasa. Penokohan Nisa digambarkan sebagai anak yang lembut, berjuang keras dalam menggapai cita-citanya, dan tegas dalam bersikap. Pemilihan karakter masing-masing tokoh ini dibuat berdasarkan ilustrasi tokoh yang terdapat pada sinopsis. Karakter-karakter ini akan digunakan untuk memilih tokoh-tokoh pemeran dalam video klip ini Pesan Pesan digunakan untuk memberikan keatan pada visualisasi di video klip, yang berasal dari sinopsis dan naskah yang dibuat. Selanjutnya hasil dari pesan yang terpilih ini akan dirangkai kembali untuk membuat storyboard. Berikut

39 91 adalah pesan yang akan disampaikan dan kemudian dibuat secara visual berupa sketsa: 1. Cita-cita Keberhasilan dalam cerita di video klip ini digambarkan sebagai seorang yang berhasil menjadi pilot. Keberhasilan ini divisualkan dengan memberikan symbol topi seorang pilot yang didukung dengan adanya miniature pesawat terbang di dekat topi. Komposisinya digambarkan topi berada di bagian bawah layar, sedangkan topi posisinya diatasnya seperti tampak pada gambar Gambar 3.11 Preview Komposisi scene 1 Komposisi ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa pilot tersebut telah mencapai cita-citanya untuk mengendalikan pesawat, dan membuat sebuah pesawat berada di bawah kendalinya. Scene ini juga dibuat dengan maksud agar audience mencari tahu tentang adanya topi pilot dan pesawat ini di scene berikutnya.

40 92 2. Kesusksesan keluarga Di scene 2 digambarkan bahwa keberhasilan Adam, yang juga keberhasilan keluarganya tersebut tidak lepas dari peran orang tua dan orang-orang terdekatnya. Preview scene ini digambarkan dengan Adam dan keluarganya berfoto bersama sambil menyambut keberhasilanya dan memberi salam dan selamat. Komposisinya digambarkan dengan posisi Adam yang memakai baju pilot berada di sebelah Nisa, istrinya, dan diapit oleh ayah dan ibunya seperti pada gambar Gambar 3.12 Preview Komposisi scene 2 Komposisi ini dimaksudkan untuk menggambarkan bahwa keberhasilan Adam tidak lepas dari dampingan istri yang posisinya ada di sebelah kanan Adam, yang diartikan sebagai tempat terbaik. Sedangkan Ayah dan ibu mengapit Adam dan Nisa, hal ini dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa Apapun yang telah dicapai Adam dan Nisa tidak lepas dari peran Ayah dan Ibunya.

41 93 3. Kesuksesan diri Kesuksesan diri ini gambarkan dengan adegan Adam yang mengambil topi di sebuah meja yang tinggi seperti pada gambar Posisi Adam membelakangi kamera ketika mengambil topi, dan setelahnya berjalan ke arah kamera. Gambar 3.13 Preview Komposisi scene 3 Penggambaran posisi Adam yang membelakangi kamera dan berjalan menuju topi ini adalah kiasan visual dari penggapaian adam untuk mencapai cita-citanya. Cita-cita pilot diumpakan dengan topi pilot yang diletakkan di sebuah meja kecil tinggi, yang dapat diartikan bahwa setiap cita-cita adalah baik. Selanjutnya posisi Adam berjalan kembali ke arah kamera dan menemui keluarganya dapat diartikan sebagai setinggi-tinggi pencapaian jangan pernah lupa akan jasa siapapun yang telah membantu.

42 94 4. Keputusan Pengambilan keputusan ini digunakan untuk menggambarkan penolakan atas sebuah kejadian. Posisi tangan setinggi dada dan meremas kertas diposisikan berada di tengah layar seperti pada gambar Gambar 3.14 Preview Komposisi scene 4 Penggambaran tangan setinggi dada ini adalah visualisasi dari sebuah niat seseorang yang berawal dari hati, dan berakhir di perbuatan yang dilakukan oleh tangan. Kertas diumpakan sebuah benda yang bisa membuat orang berbuat apapun, baik maupun buruk. Kertas yang diremas memberikan arti penolakan Adam akan suatu hal yang baik ataupun yang buruk. Hal tersebut tampak pada beberapa scene setelahnya. 5. Keluarga Sesuatu yang melandasi Adam untuk mengambil sebuah keputusan dengan meremas kertas yang ada pada scene keempat adalah bayangan keluarga

43 95 yang selalu mendampinginya. Adam tidak menginginkan orang-orang terdekatnya kecewa atas keputusannya. Bayangan Adam akan keluarganya digambarkan dengan kedatangan bapak, ibu, dan Nisa yang datang dari sebelah kirinya dan pergi dengan wajah kecewa, sementara Adam masih berjalan menuju kamera seperti pada gambar Gambar 3.15 Preview Komposisi scene 5 Penggambaran keluarga yang muncul dari sebelah kiri dimaksudkan untuk menyampaikan bahwa perbuatan yang akan dilakukan Adam bukanlah sebuah perbuatan yang benar. Adam yang berjalan ke arah kamera secara perlahan menggambarkan tentang jalan kedepan yang harus ditempuhnya. 6. Dosa akhir Scene keenam ini menunjukkan adanya hal ang membuat Adam resah pada scene sebelumnya. Yaitu ketika Adam hendak bernuat sebuah kecurangan

44 96 dengan melakukan transaksi agar dia bisa lulus di ujian menjadi pilot. Scene ini digambarkan dengan adam yang bertemu dengan seoran berbaju hitam di keramaian dan melakukan transaksi seperti pada gambar Gambar 3.16 Preview Komposisi scene 6 Penggambarang Adam yang menghadap dan berjalan ke arah kamera ini menunjukkan bahwa Adam harus terus maju ke depan. Sementara orang yang berbaju hitam digambarkan berjalan ke arah yang berlawanan dengan Adam untuk menyampaikan pesan untuk mengajaknya melakukan kemunduran. 7. Galau dan Gelisah Scene ketujuh adalah penyebab Adam melakukan tindakan-tindakan pada scene sebelumnya. Penyebab tersebut adalah ketidak percaya ditirian Adam ntuk dapat mencapai cita-citanya, setelah mengetahui bahwa Nisa telah lulus dalam ujian untuk menjadi pramugari. Digambarkan dengan Adam yang

45 97 membaca kertas yang dipegangnya, kemudian mengeluarkan kertas yang ada di dalam sakunya seperti pada gambar Selanjutnya Adam mengeluarkan telepon genggam dari saku celananya. Gambar 3.17 Preview Komposisi scene 7 Penggambaran Adam yang memegang kertas ditangan kiri kemudian mengeluarkan kertas dari sakunya dimaksudkan untuk membandingkan pencapaian yang telah dicapai Nisa dengan cita-citanya yang belum tercapai. 8. Hati dan cita-cita Scene kedelapan ini menceritakan tentang kisah Adam dan Nisa. Digambarkan Adam sedang duduk bersama Nisa didepan sebuah pintu besar. Adam dan Nisa duduk disebuah kursi kecil berwarna merah dengan tangan mereka bertautan di membentuk hati seperti pada gambar Kemudian mereka berdua menatap ke atas yang menandakan bahwa mereka sedang menghadap ke kehidupan yang lebih tinggi.

46 98 Gambar 3.18 Preview Komposisi scene 8 Penggambaran pintu yang ada didepan Adam dan Nisa menunjukkan bahwa mereka berdua telah melalui suatu masa dan mengenang masa tersebut. Tangan Adam dan Nisa tang saling bertautan dna membentuk hati melambangkan bahwa mereka berdua sedang menjalani sebuah kisah cinta. Kursi berwana merah yang mereka duduki melambangkan bahwa scene tersebut adalah scene dimana hati Adam memanas yang diakibatkan Nisa telah memutuskan sesuatu yang tinggi, dan hal ini menggapai cita-cita yang lebih tinggu lagi setelah mencapai suatu pencapaian. Pencapaian tersebut ditunjukkan dengan Nisa yang memeberikan secarik kertas yang di scene sebelumnya kertas tersebut ditunjukkan sebagai hasil penerimaan Nisa sebagai pramugari. Selanjutnya Nisa berdiri dan berjalan ke arah kamera berguna untuk menunjukkan bahwa dia sedang berjalan maju menggapai sesuatu yang lebih lagi. Sedangkan Adam masih terdiam duduk dan melihat Nisa berjalan maju menunjukkan bahwa Adam merasa ragu apakah dia

47 99 sanggup mengejar Nisa atau tidak. Selanjutnya Adam berdiri dan berjalan mencoba mengejar Nisa. 9. Membuka masa lalu Pandangan kamera yang berjalan maju secara perlahan dan membua pintu tentang kehidupan masa lalu Adam yang mendasarinya untuk tidak melakukan perbuatan curang ketika dewasa. Pintu yang tertutup perlahan terbuka tepat di bagian tengah layar seperti pada gambar Gambar 3.19 Preview Komposisi scene 9 Pintu yang terbuka ini merupakan sebuah simbol tentang menguak masa lalu Adam. Daun pintu yang terbua berlawanan dengan kamera dan searah dengan jalannya kamera memberika maksud mempersilahkan pentonton unuk masuk dan melihat masa lalu Adam.

PEMBUATAN VIDEO CLIP DENGAN PENGGABUNGAN TEKNIK REVERSE DAN ONE SHOT BERJUDUL WILL WE MAKE IT THIS TIME. Medhy Ayunandya 1) Abstrak

PEMBUATAN VIDEO CLIP DENGAN PENGGABUNGAN TEKNIK REVERSE DAN ONE SHOT BERJUDUL WILL WE MAKE IT THIS TIME. Medhy Ayunandya 1) Abstrak PEMBUATAN VIDEO CLIP DENGAN PENGGABUNGAN TEKNIK REVERSE DAN ONE SHOT BERJUDUL WILL WE MAKE IT THIS TIME Medhy Ayunandya 1) 1) Program Studi DIV Komputer Multimedia STIKOM Surabaya 2) Email: medhyayunandya@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Secara garis besar bab ini akan membahas tentang produksi hingga pasca produksi. Alur tersebut tergambarkan seperti pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Alur Produksi Dan Pasca Produksi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru, baik yang bergabung dalam major label maupun indie label. Indie label dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia hiburan saat ini berkembang sangat pesat. Industri musik merupakan salah satu elemen dunia hiburan yang sifatnya menghibur dan sangat diminati oleh masyarakat.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari 3.1 Metodologi BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Metodologi penelitian ini menggunakan kualitatif. Hal ini untuk mencari informasi lebih mendalam tentang eksistensi Ludruk sebagai seni tradisional.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA BAB III METODOLOGI PENELITIAN DAN PERANCANGAN KARYA 3.1 Metodologi Penelitian Dalam satu penelitian, agar masalah dapat berjalan sesuai dengan yang digunakan, maka perlu didukung oleh suatu metode penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan

BAB I PENDAHULUAN. baru yang tergabung dalam major label maupun indie label. Major label dan 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Industri musik dewasa ini berkembang dengan pesat. Banyak grup band maupun penyanyi solo yang bermunculan dalam meramaikan belantika musik nusantara dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI Dalam Bab III ini penulis akan menjelaskan tentang struktur dari semua komposisi. Penulis akan memaparkan secara struktural komposisi, Indahnya Bersama yang terdiri dari lima

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Belarina s Killers dalam bukunya berjudul Memulai Band Indie (2009: 20)

BAB I PENDAHULUAN. Belarina s Killers dalam bukunya berjudul Memulai Band Indie (2009: 20) BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Belarina s Killers dalam bukunya berjudul Memulai Band Indie (2009: 20) Menjelaskan bahwa perkembangan musik indie saat ini sangat berkembang pesat, Banyak

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi

II. METODOLOGI. A. Kerangka Berpikir Studi II. METODOLOGI A. Kerangka Berpikir Studi Kerangka berpikir studi diatas merupakan tahap dari konsep berpikir penulis, berikut penjelasan secara singkat: 1. Passing note Judul dari film pendek yang diangkat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip.

BAB I PENDAHULUAN. menggunakan media audio visual yang lebih dikenal dengan video klip. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melihat perkembangan industri musik, maka persaingan pun menjadi semakin lebih ketat dan jauh lebih sulit. Berbicara mengenai musik tak lepas dari dunia entertainment

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di era globalisasi seperti sekarang ini perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat cepat. Segala aspek teknologi setiap saat mengalami

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard.

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. lokasi akan ditata seperti yang digambarkan pada storyboard. BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Secara keseluruhan bab ini akan membahas tentang produksi hingga pasca produksi. Proses tersebut akan digambarkan pada gambar 4.1. Gambar 4.1 Gambar proses produksi dan pasca

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu.

BAB III PERANCANGAN KARYA. kemudian berusaha mengembangkan bersama-sama dengan pencipta lagu. 19 BAB III PERANCANGAN KARYA Berdasarkan BAB II proses membuat Video dibagi menjadi 3, yaitu Pra Produksi, Produksi, Pasca Produksi. 3.1 Pra Produksi Dalam tahap ini meliputi : 3.1.2 Ide Ide dasar pembuatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama,

BAB I PENDAHULUAN. Oxford University, 1997), Dieter Mack, Apresiasi Musik Musik Populer (Yogyakarta : Yayasan Pustaka Nusatama, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Musik merupakan salah satu elemen yang tidak bisa dilepaskan dalam keseharian. Musik juga memberi ketenangan ketika seseorang sedang mengalami permasalahan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PEMILIHAN STUDI 1.1.1. Judul Perancangan Dalam pemberian suatu judul dalam perancangan dapat terjadinya kesalahan dalam penafsiran oleh pembacanya, maka dari itu dibuatlah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang paling tepat untuk meneliti suatu masalah adalah metode yang dapat memberikan hasil yang sesuai dengan tujuan untuk memecahkan masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana

BAB I PENDAHULUAN. Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hitam dan putih adalah konsep dualisme yang ada di masyarakat, dimana hitam sering identik dengan salah dan putih identik dengan benar. Pertentangan konsep

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Fenomena gagal Ujian Nasional merupakan sebuah realitas sosial yang terjadi di dunia pendidikan kita. Fenomena yang terjadi dalam seting nyata ini

Lebih terperinci

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP

Team project 2017 Dony Pratidana S. Hum Bima Agus Setyawan S. IIP Hak cipta dan penggunaan kembali: Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat

BAB I PENDAHULUAN. sangat mudah ditemukan untuk menjadi media hiburan. Dalam buku Mari Membuat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan film di Indonesia memiliki perjalanan yang cukup panjang hingga pada akhirnya menjadi seperti film masa kini yang penuh dengan efek, dan sangat

Lebih terperinci

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan

STIKOM SURABAYA BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah suatu bentuk ungkapan seni yang berhubungan dengan indera pendengaran manusia. Musik mampu menggambarkan suasana yang disampaikan lewat lirik dan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS KOMPOSISI

BAB III ANALISIS KOMPOSISI BAB III ANALISIS KOMPOSISI A. Konsep Penyusunan Komposisi Komposisi musik vokal dan Combo Band Bangkit Kembali digarap dalam genre pop. Komposisi ini dibagi menjadi tiga bagian yang menceritakan tentang

Lebih terperinci

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU

TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU TEKNIK EDITING DALAM FILM BELENGGU Scene 36 Scene 41 Untuk memenuhi tugas mata kuliah Penyuntingan Digital II Dosen Pengampu : Ranang Agung S., S.Pd., M.Sn Disusun Oleh Nopsi Marga Handayani 14148118 Angga

Lebih terperinci

Kriteria Penilaian Skrip CVC

Kriteria Penilaian Skrip CVC Kriteria Penilaian Skrip CVC No Kriteria Nilai 1 Ide Cerita* Sedang ada 2 Cerita dasar* Sedang Ada 3 Penjelasan Karakter Ada Ada 4 Penjelasan lokasi Ada Ada 5 Plot/Alur Cerita* Sedang Ada 6 Outline/Storyline

Lebih terperinci

LIGHT ON. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam

LIGHT ON. Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam LIGHT ON Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Penyuntingan Digital II Program Studi Televisi dan Film Jurusan Seni Media Rekam Dosen Pengampu : Ranang Agung Sugihartono, S.Pd., M.Sn DISUSUN OLEH: Nadya Salza

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada

BAB I PENDAHULUAN. metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peneliti mengambil lirik lagu dari sebuah grup band yang beraliran rock / metal yaitu Seringai sebagai bahan untuk penelitian. Kebanyakan lirik pada Seringai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat.

BAB III METODE PENELITIAN. karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac dan Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya teknologi informasi sebagai konsekuensi dari perubahan zaman yang semakin modern, terutama dunia industri yang semakin pesat turut mempengaruhi berbagai dimensi

Lebih terperinci

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer)

Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Program Tayangan Gitaran Sore-Sore Pro TV sebagai Penulis Naskah (Script Writer) Karya Bidang Disusun untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan dan memberikan gambaran nyata akan proses pengerjaan produksi cover video clip Aku Lelakimu denganb klien yang dijalani selama kerja praktik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Peneliti memilih pendekatan kualitatif untuk dijadikan

Lebih terperinci

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo

I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Musik metal atau underground merupakan tipe musik yang memiliki tempo cepat dengan karakter suara vokal menggunakan nada ground atau nada paling rendah (Putrawan,

Lebih terperinci

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pada hakikatnya manusia diciptakan berpasang-pasangan antara laki-laki dan perempuan untuk dapat melanjutkan generasi manusia secara turun-temurun. Untuk itu, antara

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik

BAB I PENDAHULUAN. sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Musik dapat dikatakan sebagai bahasa universal. Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik melalui unsur-unsur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia

BAB I PENDAHULUAN. yang dapat dipadukan dengan adanya perkembangan bidang multimedia BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan teknologi informasi khususnya teknologi multimedia sekarang ini telah berkembang semakin pesat sehingga membuat kehidupan manusia sekarang ini menjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berbagai budaya terdapat di Indonesia sehingga menjadikannya sebagai negara yang berbudaya dengan menjunjung tinggi nilai-nilainya. Budaya tersebut memiliki fungsi

Lebih terperinci

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM

PROFESSIONAL IMAGE. Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara. Syerli Haryati, S.S. M.Ikom. Modul ke: Fakultas FIKOM Modul ke: PROFESSIONAL IMAGE Etiket dalam pergaulan (2): Berbicara di depan Umum, etiket wawancara Fakultas FIKOM Syerli Haryati, S.S. M.Ikom Program Studi Public Relations www.mercubuana.ac.id Pendahuluan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Pada bab ini akan dijelaskan proses produksi hingga proses pasca produksi, seperti yang telah terencana pada pra-produksi yang tertulis pada bab sebelumnya. Berikut ini penjelaskan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semenjak lahir, kita tidak dapat hidup sendiri untuk mempertahankan hidup. Kita perlu dan harus berkomunikasi dengan orang lain, untuk memenuhi kebutuhan biologis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap

BAB V PENUTUP. film berupa gambar, dialog, adegan, visualisasi serta setting pada setiap BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Skripsi ini berusaha meneliti teknik penyampaian pesan dalam film 7 Hati 7 Cinta 7 Wanita dilihat dari kacamata dakwah menggunakan metode deskriptif analisis dan kategorisasi.

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN. a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan 49 BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP DESAIN 3.1. Strategi Komunikasi a. Pesan visual dalam perancangan buku foto esai ini menggunakan fotografi sebagai elemen utamanya, karena fotografi mampu menggambarkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena kehidupan dalam lingkungan sosialnya. Fenomena

Lebih terperinci

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA

BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA BAB III VIDEO KLIP DANGDUT SATU JAM SAJA 3.1 Video Klip Dangdut Satu Jam saja Video klip satu jam saja ini disutradarai oleh Rizal Mantovani, Rizal Mantovani sudah menyutradai beberapa artis dan group

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL FILM DOKUMENTER KARINDING 3.1. STRATEGI KOMUNIKASI Media komunikasi visual, merupakan media yang tepat dan efektif dalam menyampaikan sebuah informasi. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. perancangan karya pada bab sebelumnya. Implementasi karya merupakan tahapan

BAB V IMPLEMENTASI KARYA. perancangan karya pada bab sebelumnya. Implementasi karya merupakan tahapan BAB V IMPLEMENTASI KARYA Dalam bab V ini akan dijelaskan tentang implementasi karya video lirik dari perancangan karya pada bab sebelumnya. Implementasi karya merupakan tahapan yang inti dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Paduan Suara Choir atau paduan suara oleh M. Soeharto dijelaskan sebagai kesatuan sejumlah penyanyi dari beberapa jenis suara berbeda di bawah pimpinan seorang dirigen. 1 Suara

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN LAGU SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI PADA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS A. Hasil Temuan Penelitian Dari hasil mengumpulkan data-data yang diperoleh melalui wawancara, observasi maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling

BAB I PENDAHULUAN. soundtrack film. Film dan soundtrack adalah dua komponen yang saling BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebuah karya dapat menjadi media dalam mengekspresikan rasa, pikiran, cita-cita, harapan dan ide. Seorang komponis memiliki berbagai alasan dalam menciptakan karya musik.

Lebih terperinci

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus

Sayang berhenti menangis, masuk ke rumah. Tapi...tapi kenapa mama pergi, Pa? Masuk Sayang suatu saat nanti pasti kamu akan tahu kenapa mama harus SATU Love is that condition in which the happiness of another person is essential to your own - ROBERT A. HEINLEIN Kenapa Mama harus pergi? tanya seorang anak berusia sekitar delapan tahun. Mama harus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Perancangan dalam pembuatan video klip dengan teknik penggabungan

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Perancangan dalam pembuatan video klip dengan teknik penggabungan BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Perancangan dalam pembuatan video klip dengan teknik penggabungan antara stop motion dan live shot dengan pada lagu yang berjudul Jangan Bilang I Love You memiliki

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN SOSIAL / KOMUNITAS Keterhubungan hasil rancangan ini pada beberapa ruang lingkup lingkungan sosial yang meliputi : 1. Hobi / Tren Semakin luasnya para penikmat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif kualitatif. Isaac & Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau karakteristik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Saat ini industri musik di Indonesia berkembang dengan sangat pesat, baik secara major label atau indie label. Di Indonesia sendiri musik indie menjadi salah

Lebih terperinci

Belajar Memahami Drama

Belajar Memahami Drama 8 Belajar Memahami Drama Menonton drama adalah kegiatan yang menyenangkan. Selain mendapat hiburan, kamu akan mendapat banyak pelajaran yang berharga. Untuk memahami sebuah drama, kamu dapat memulainya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk

BAB I PENDAHULUAN. Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkembangnya zaman ke arah modern membuat kepopuleran ludruk sebagai kesenian tradisional Jawa Timur semakin terkikis. Kepopuleran di masa lampau seakan hilang seiring

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Setelah proses penelitian dan pembuatan sketsa yang telah diterangkan pada bab III, pada bab ini membahas mengenai proses dan implementasi desain pada berbagai media yang telah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi, serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi, dan sajian teknisnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan

BAB I PENDAHULUAN. Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik adalah bunyi yang diatur menjadi pola yang dapat menyenangkan telinga kita atau mengkomunikasikan perasaan atau suasana hati. Musik mempunyai ritme, melodi,

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Latar Belakang Pemilihan Tema

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya Latar Belakang Pemilihan Tema BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Tema Dan Jenis Karya 1.1.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Promosi Musik, penyanyi atau group band dapat dijadikan profesi yang mampu menghasilkan karya seni,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, data dan sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, BAB III METODE PENELITIAN Pembahasan pada bab ini berkaitan erat dengan metode penelitian yang akan digunakan selama penelitian, meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran dan peran peneliti di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode

BAB III METODE PENELITIAN. penyesuaian diri remaja panti asuhan. Menurut Sugiyono (2012:1) metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan maksud untuk memahami dan menggali lebih dalam mengenai fenomena penyesuaian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Komunikasi merupakan hal yang paling mendasar dan paling penting dalam interaksi sosial. Manusia berkomunikasi sejak dilahirkan didunia, komunikasi tidak hanya berupa

Lebih terperinci

PERANCANGAN TATA ARTISTIK DALAM FILM PENDEK HYEO NO

PERANCANGAN TATA ARTISTIK DALAM FILM PENDEK HYEO NO PERANCANGAN TATA ARTISTIK DALAM FILM PENDEK HYEO NO Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : Nama : Vina Novita Sari Nim : 44410010010

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata,

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata, 72 BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian kualitatif yaitu penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa tulisan atau ucapan, katakata, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Efek Rumah Kaca adalah nama sebuah band indie pop yang cukup terkenal dengan lirik-lirik lagunya yang kritis atas fenomena sosial yang terjadi di Indonesia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses penyelidikankan yang ilmiah melalui pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyimpulan data berdasarkan pendekatan,

Lebih terperinci

Proses Terbentuknya dan Proses Garapan Karya Group Maliq Ghodong di Surakarta Oleh Galih Febri Hastiyanto

Proses Terbentuknya dan Proses Garapan Karya Group Maliq Ghodong di Surakarta Oleh Galih Febri Hastiyanto Proses Terbentuknya dan Proses Garapan Karya Group Maliq Ghodong di Surakarta Oleh Galih Febri Hastiyanto Pendahuluan Jika kita membicarakan tentang perkembangan group-group band masa kini, kita bisa melihat

Lebih terperinci

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25

Marwan. Ditulis oleh Peter Purwanegara Rabu, 01 Juni :25 Ellen hanya berdiri termangu melihat tubuh Marwan yang kaku terbujur yang tiga perempat tubuhnya tertutup oleh kain putih. Hanya kelihatan kepalanya saja. Ellen hanya ingin melihat wajah Marwan terakhir

Lebih terperinci

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

INTISARI BAB I PENDAHULUAN INTISARI Novel teenlit menjadi fenomena menarik dalam perkembangan dunia fiksi di Indonesia. Hal itu terbukti dengan semakin bertambahnya novel-novel teenlit yang beredar di pasaran. Tidak sedikit pula

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya:

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya: BAB IV IMPLEMENTASI KARYA 4.1 Produksi Untuk dapat melakukan proses produksi video klip animasi 3 dimensi ada beberapa aspek dan kebutuhan yang harus dipersiapkan diantaranya: 4.1.1 Spesifikasi Peralatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dan pada akhirnya informasi yang disampaikan oleh media, harus dipahami dalam 34 3.1 Paradigma penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini termasuk dalam kategori paradigma kritis. Paradigma ini mempunyai pandangan tertentu bagaimana pandangan tertentu bagaimana media

Lebih terperinci

Tahapan Pembuatan Iklan TV

Tahapan Pembuatan Iklan TV Tahapan Pembuatan Iklan TV Perusahaan Iklan TIM KREATIF KONSEP SINOPSIS STORY LINE STORY BOARD DATA SINOPSIS - STORYLINE - STORYBOARD SINOPSIS Adalah bentuk ringkasan cerita yang berisikan garis besar

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab III ini akan dijelaskan metode yang digunakan dalam pengambilan dan pengolahan data serta proses perancangan dalam pembuatan film pendek ini. 3.1 Metodologi Bidang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah

BAB I PENDAHULUAN. iklan, karena iklan ada dimana-mana. Secara sederhana iklan merupakan sebuah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Iklan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia. Mulai dari bangun tidur sampai saat akan kembali tidur kita pasti akan menjumpai

Lebih terperinci

SINOPSIS. Universitas Darma Persada

SINOPSIS. Universitas Darma Persada SINOPSIS Watanabe Toru adalah seorang pria berusia 37 tahun yang sedang menaiki pesawat Boeing 737 menuju ke bandara Hamburg, Jerman. Sesampainya di bandara, dia mendengar suara lantunan instrumentalia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai

BAB I PENDAHULUAN. Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dalam menyampaikan sebuah informasi, banyak media yang dapat dipakai agar data yang dikirim oleh pengirim bisa sampai ke penerima. Media yang dipakai bisa melalui

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin

BAB I PENDAHULUAN. Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Sebutan ibu mungkin terdengar biasa di telinga, sebutan yang sepintas telah biasa didengar di berbagai tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Drama merupakan karya sastra yang dalam penulisan teksnya berisikan dialog-dialog dan isinya membentangkan sebuah alur. Seperti fiksi, drama berpusat pada satu

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. pendek) yang berjudul sama, Sepeda Untuk Shania karangan Aditya Rizky

BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI. pendek) yang berjudul sama, Sepeda Untuk Shania karangan Aditya Rizky 62 BAB IV HASIL RANCANGAN PRODUKSI 4.1 Konsep Produksi Film pendek Sepeda Untuk Shania merupakan adaptasi dari cerpen (cerita pendek) yang berjudul sama, Sepeda Untuk Shania karangan Aditya Rizky Gunanto.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, media kampanye politik juga terus berkembang. Mulai dari media cetak, seperti: poster, stiker, dan baliho. Media

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Televisi merupakan sarana hiburan free-to-air yang tidak sedikit masyarakat menjadikannya sebagai sarana hiburan utama. Hampir di setiap rumah memiliki televisi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif 48 BAB III METODE PENELITIAN A. METODE Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Karena dalam pelaksanaannya peneliti akan secara langsung

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL 3.1 Strategi Perancangan 3.1.1 Pendekatan Komunikasi Komunikasi banyak dilakukan melalui media gambar. Karena anak-anak lebih tertarik terhadap gambar dan

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP PERANCANGAN 3.1 Strategi Komunikasi Komunikasi massa menurut Jay Black dan Frederick O Whitney (1988) dalam I Putu Suwarbawa (2009), bahasa komunikasi massa adalah

Lebih terperinci

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Pertemuan 13 Fotografi Konsep Foto ACHMAD BASUKI POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA Konsep Foto Konsep foto adalah sebuah ide dasar yang dapat dikembangkan menjadi sebuah karya foto dan dapat menceritakan

Lebih terperinci