SISTEM PANEL KENDALI LIFT SCHINDLER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI PRSG
|
|
- Yulia Hartanto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 SISTEM PANEL KENDALI LIFT SCHINDLER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI PRSG Asep Saepuloh 1, Heri Suherkiman 2 PRSG-BATAN Kawasan Puspiptek Ged. 30 Serpong, Tangerang Banten Alamat saepuloh@batan.go.id Abstrak SISTEM PANEL KENDALI LIFT SCHINDLER BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER DI PRSG. Sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi lift berupa komponen mekaniknya ataupun sistem kendalinya telah banyak mengalami perubahan dan inovasi. Sistem kendali lift beralih menggunakan sistem digital programmable logic controller (PLC). Telah dilakukan modernisasi panel kendali tiga dari empat unit lift menjadi berbasis PLC. Dengan sistem tersebut operasi lift dapat diatur kecepatan geraknya pada setiap lantai. PLC adalah merupakan otak dari alat tersebut yang berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasi cara kerja lift. Dalam perencanaan sistem ini selain menggunakan i/o juga analog output dan fuzzy logic. Sesuai prinsip logika relay, PLC akan mengolah program secara urut dan kontinyu (loop) sehingga menghasilkan sebuah program berupa kondisi on/off internal coil output yang disimpan dalam data memory output dan latch memory. Aplikasi PLC pada lift di PRSG menunjukkan unjuk kerja lift semakin baik. Kata kunci : Lift schindler, programmable logic controller Abstract SCHINDLERS LIFT CONTROL PANEL SYSTEM BASED PROGRAMMABLE LOGIC CONTROL IN REACTOR BUILDING. History of technological developments elevator both were from the components or the mechanical control system control has undergone changes accord developments in science. the elevator control system using a digital system PLC, with the control system is operating adjustable motion speed on each floor. PLC is the brain of these tools. Tool that serves to regulate and coordinate the workings of the elevator. In planning this system other than using the i/o is also an analog output and fuzzy logic. According to the principles of relay logic, PLC courses in order to process and continuous so as to produce a program results in the form of the condition on-off the internal coil that is stored in the memory output data and latch memory. Application to based PLC on the elevator in Reactor building shows the better performance. Keywords: Schindlers elevator, PLC PENDAHULUAN Apabila kita membicarakan Elevator (lift), maka tidak akan jauh dari namanya Otis. Walaupun lift sudah ada sejak jaman dahulu, jauh sebelum masanya maka Otis bisa dibilang dialah yang mempelopori lift modern sekarang ini. Lift pada jaman dahulu identik dengan kecelakaan dan jatuh. Otis mempromosikan Governor ciptaannya dengan cara menaiki sendiri lift buatannya dan memotong talinya sendiri. Dan terbukti hal itu dapat menyelamatkan nyawanya dan dapat meningkatkan penjualannya. Sampai sekarang sistem governor Otis masih dipakai. Kone merupakan perusahaan asal Finlandia, seperti banyak perusahaan engineering pada saat itu, Kone sempat membuat senjata untuk 325
2 dipasok pada saat perang dunia. Setelah perang dunia selesai, Kone mendapatkan banyak order untuk memasang Elevator (karena pada saat itu banyak gedung-gedung yang hancur). Dengan membeli bisnis Westinghouse Elevator Eropa, Kone mulai melebarkan sayapnya dibidang lift. Schindlers merupakan salah satu perusahan lift asal Jerman. Hampir sama dengan Kone, Schindler juga merasakan dampak dari perang dunia. Merupakan salah satu perusahaan lift tertua, Schindler banyak mengakusisi perusahaan lift lainnya termasuk salah satunya yaitu Westinghouse Elevator untuk wilayah Amerika (karena yang Eropa sudah diambil Kone). Sampai sekarang nama Schindler cukup dipandang dalam dunia Elevator. Begitulah sekilas sejarah mengenai perusahaan lift dari Barat. Selanjutnya timbul pesaing perusahaan elevator dari Timur seperti Fujitsu, Mitsubisi, Hyundai Elevator, LG dan masih banyak lagi. [1] Latar belakang pembahasan kenapa mengupas judul ini yang dipilih oleh penulis mengingat penggunaan sistem kendali berbasis PLC pada instalasi lift di PRSG terbilang baru, selain itu sistem yang lama sudah banyak ditinggalkan sehingga suka ataupun tidak suka pihak user harus mengikuti perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada. Sedangkan tujuan penulisan adalah untuk mengetahui lebih jauh apa itu PLC, memahami cara kerja instruksi lanjut pada PLC, dan bagaimana penerapan/ aplikasi intruksi lanjut sistem kerja program kontrol logika pada pengendalian pengoperasian lift yang mana operasi lift tersebut frekuensi operasi secara kontinyu pada setiap lantainya cukup padat. Sebelum perubahan ke sistem kendali yang baru, operasi lift sering terjadi gangguan diantaranya karena faktor kendalinya yang sudah cukup tua. Lingkup pembahasan di dalam penulisan mencakup ; penjelasan tentang prinsif kerja lift, bermacam-macam fungsi lift, jenis-jenis mekanik lift, serta bahasan tentang sistem kerja PLC berikut aplikasinya terhadap lift sehingga sistem kendali mampu mengatur dan mengkoordinasi cara kerja lift. Hasil yang diharapkan dari pembahasan ini dapat diperoleh kajian pembelajaran dalam memahami sistem kerja PLC dengan metoda pemrograman yang diawali dengan pembuatan flowchart dan algoritmanya yang diaplikasikan menjadi sistem kendali lift di PRSG dan diharapkan unjuk kerja lift di masa mendatang akan menjadi lebih baik. TEORI Bardasarkan prinsip kerjanya, lift dibagi menjadi 2 macam kategori : [2] 1. Hidrolik ; Menggunakan hidrolik dimana lift diangkat menggunakan dongkrak. Sistem ini sudah mulai ditinggalkan sejak pertengahan tahun 1800-an dimana kondisi bangunan semakin tinggi sehingga perangkat hidrolik yang diperlukan semakin besar. 2. Traction Elevator ; Desain ini menggunakan Kabel/ tali baja, dimana sangkar diangkat, bukannya didorong dari bawah. Berdasarkan dari fungsinya dibagi menjadi beberapa kategori, seperti : 1. Lift penumpang/ passenger elevator. Hampir semua orang mengetahui fungsi dari lift ini. Passenger elevator punya jangkauan yang luas, mulai dari rumah tinggal, ruko, gedung rendah, medium, bahkan high rise. Jenis ini merupakan lift yang paling banyak digunakan, seperti terlihat pada gambar 1.1. Untuk gedung high rise dan atau bahkan skyscraper, digunakan high speed elevator, bahkan ultra high speed elevator. 2. Observation Elevator. Banyak kita jumpai di mal-mal/ gedung-gedung rendah. Fungsinya sama dengan lift penumpang, hanya desainnya menggunakan kaca, atau biasa disebut lift kapsul. Salah satu pengembangan dari observation elevator adalah nude elevator seperti pada gambar 1.2 dimana pengguna lift dapat melihat keluar secara transparan. 3. Service lift Service lift merupakan lift penumpang yang fungsinya untuk kegiatan operasional. Lift ini banyak ditemui di gedung perkantoran, lift khusus bagi operasional, seperti building maintenance, cleaning service, atau untuk membawa barang barang yang kecil. Gambar 1.1. Lift penumpang 326
3 rancangan masing-masing tapi pada dasarnya desainnya hampir sama. Gambar 1.2. Nude elevator 4. Lift barang/ Freight Elevator. Lift barang di desain untuk mengangkut barang, biasanya lift ini mempunyai kapasitas yang lebih besar dan bukaan pintu (door opening) yang lebih besar. 5. Automobile Elevator. Hampir sama dengan lift barang, automobile elevator di-desain untuk membawa mobil. Tentunya dimensi dari kabinnya di sesuaikan dengan ukuran mobil seperti terlihat pada gambar 1.3 di bawah. 6. Bed Elevator/ lift rumah sakit. Lift ini digunakan di rumah sakit untuk membawa tempat tidur pasien. Karena itu ukurannya sudah disesuaikan dengan standar rumah sakit. Gambar 1.3. Automobile elevator Jika dilihat dari jenis motornya, maka lift bisa dibagi menjadi beberapa jenis : - Geared Elevator. Tipe ini model yang masih digunakan dari zaman dulu sampai sekarang seperti gambar 2.1. Perubahan hanya besar motornya, dimana geared motor sekarang menggunakan inverter dan ukurannya lebih kecil dari yang dulu. Geared menggunakan motor AC worm gear untuk mengurangi kecepatan RPM-nya. Setiap manufakturnya mempunyai Gambar 2.1. Geared elevator machine Gambar 2.2. Gearless elevator motor - Gearless Elevator. Untuk lift high rise dengan kecepatan tinggi, maka digunakan gearless elevator seperti gambar 2.2. Motor ini mempunyai variasi kecepatan yang diatur inverter. Model terbaru saat ini adalah VVVF (Variable Voltage Variable Frequency). Berdasarkan penjelasan di atas tadi, lift di PRSG termasuk katagori traction elevator sedangkan berdasarkan fungsinya adalah jenis lift penumpang. Motor yang digunakan adalah motor 380Vac dengan tipe Geared elevator dan sebagai penggerak pintu sangkar lift digunakan motor 220Vdc, driver motor menggunakan relay 24Vdc disusun secara H-bridge atau yang diterjemahkan secara kasar sebagai Jembatan H yang tujuannya memanipulasi agar kecepatan motor bisa diatur. Untuk pengendali kecepatan motor ac digunakan VSD (Variable Speed Drive) atau yang biasa disebut sebagai inverter. Sensor dari sistem ini menggunakan limit switch yang disusun secara berurutan pada setiap lantainya. Sedangkan sistem panel kendali yang digunakan sudah tiga dari empat unit lift sudah berbasis PLC. Prinsif kerja PLC Prinsip kerja PLC sinyal dari device input on/off akan mengaktifkan coil semua (input) yang mencerminkan masing-masing device input (dalam hal ini disimpan dalam sebuah memory data input) coil semua ini akan mengontrol kondisi on/off internal kontak yang tersusun dalam sebuah program PLC/ ladder diagram 327
4 (programing & prossesing). Sesuai prinsip logika relay, PLC akan mengolah program secara urut dan kontinyu (loop) sehingga menghasilkan sebuah program berupa kondisi on/off internal coil output yang disimpan dalam data memory output dan latch memory. Internal coil output ini yang tersimpan dalam memory akan mengontrol kontak output semu yang menghubungkan device output dan sumber tegangan. [4] Gambar 3. Alur proses data i/o PLC Gambar 3 di atas adalah merupakan alur proses data input dan output pada prinsif kerja program PLC dengan penjelasan sebagai berikut : 1. Dalam PLC diasosiasikan memiliki coil semu MX dan kontak semu MY. 2. Coil MX mendapat suplai tegangan 24Vdc melalui input PLC yaitu tombol X0 dan tombol X1 3. Kontak MY mendapat suplai tegangan misal 220 Volt yang memikul beban lampu Y0 dan Y1 melalui kontak bayangan MY. 4. Jika tombol X0 ditekan (walaupun sebentar), maka coil bayangan MX0 akan bekerja sehingga kontak-kontaknya akan berubah status. Coil bayangan MX0 ini akan merubah status kontak yang berada dalam bahasa pemrograman PLC. Dalam hal ini kontak X0 akan menjadi close (tertutup) walaupun tombol X0 dilepas, maka kontak Y0 akan mengunci sampai tombol X1 dilepas. 5. Karena kontak X0 tertutup, maka coil Y0 akan bekerja dan merubah status kontak MY0 menjadi tertutup, dalam hal ini lampu L1 akan mendapat suplai tegangan dan menyala. 6. Jika tombol X2 ditekan, maka coil bayangan MX1 akan bekerja dan mengubah status kontak NC dalam bahasa pemrograman menjadi terbuka, dalam hal ini coil Y0 menjadi tidak aktif. 7. Karena coil Y0 non aktif, maka kontak bayangan MY0 terbuka dan lampu L1 mati. Gambar 4. Prototipe instalasi lift 328
5 Komponen Lift dalam hoistway: 1. Panel Control System 2. Geared Machine 3. Primary Velocity Tranducer 4. Governor 5. Hoisting Ropes 6. Roller Guide/ Guide Shoe 7. Secondary Possition Tranducer 8. Door Operator 9. Entrance Protection System 10. Load Weighing Tranducers 11. Car Safety Device 12. Traveling Cable 13. Elevator Rail 14. Counterweight 15. Compesation Ropes 16. Governor Tension Sheave 17. Counterweight Buffer 18. Car Buffer beban kosong maka bobot sangkar lebih ringan dari pemberatnya. Di ruang mesin ada limit switch Governor, dua limit switch pada lantai paling atas dan lantai paling bawah, satu switch di fit untuk difungsikan saat perawatan. Mekanisme kerja PLC Mekanisme kerja sistem PLC ini adalah menggunakan 26 sinyal masukan (input) berupa sensor sinyal daripada switch-switch dan push button yang terhubung pada relay, termasuk sinyal cadangan. Sedangkan keluarannya (output) sebanyak 35 sinyal keluaran yang berupa lampu indikator, motor DC berfungsi membuka dan menutup pintu, motor DC untuk menggerakkan lift, termasuk sinyal cadangan. Lift bergerak sesuai tekanan tombol yang pertama kali. Daftar i/o sinyal dapat dilihat pada lampiran 2. Gambar 5 adalah tampilan layar PLC di dalam panel kontrol lift : METODE Untuk menyiapkan suatu program kontrol, terlebih dahulu harus mengetahui struktur komponen dari lift sehingga dapat menyusun perangkat-perangkat apa saja bagian hardware (perangkat keras) lift yang dimasukkan sistem kendali, ada berbagai perangkat keras untuk mengatur kerjanya lift. Pembuatan database dari perangkat keras lift berupa ; kontrol motor, buka-tutup pintu, level, batasan-batasan limit switch dan lain sebagainya yang akan dimasukkan sebagai sinyal-sinyal masukan (output) 24 Vdc ke dalam suatu program digital menjadi tipe data dalam bentuk logic biner pada PLC addressing sebagai mekanisme kerja sistem PLC yang selanjutnya dirubah menjadi program keluaran dalam bentuk perintah ke relay-relay, lampu-lampu indikator dan penggerak motor. Pada sangkar lift seperti gambar 4 dari prototipe instalasi lift [2], disitu terdapat banyak limit switch. Antara lain dua limit switch untuk membuka dan menutup pintu. Sepanjang pintu sangkar dipasang photo sensor elektrik progard L yang berguna untuk sistem keamanan pintu sangkar. Jadi, bisa menghindarkan pengguna terjepit pintu lift. Satu switch pada rem darurat dan di atas sangkar ada beberapa switch darurat. Satu limit switch over load juga terdapat pada sisi bawah ruang lift itu, sehingga jika kapasitas penumpang lift melebihi batas maka buzzer akan berbunyi. Bobot sangkar dapat diatur sesuai dengan keinginan. Biasanya, bobot ini bergantung pada pemberat (balancing) di counterweight. Jika bobot sangkarnya 600 kg atau kapasitas 8 orang, maka pemberatnyapun ditambah 600 kg sehingga saat Gambar 5: Layar PLC Mekanisme kerja pemrograman digambarkan dengan flowchart dan algoritmatnya seperti pada gambar 6.1 sampai 6.4. Tujuan dibuat flowchart dan algoritma adalah untuk menyusun langkah-langkah instruksi pemecahan masalah dan dapat memberikan gambaran terhadap proses yang terjadi pada program aplikasi tersebut. [3] 1). Flowchart dan algoritma menu utama Menu utama merupakan halaman pertama saat user melihat layar yang terdiri dari dua kondisi yaitu Normal, meliputi ; car input,counter,call info,code error,speedback, speed reference,po. sedangkan Inspection, meliputi ; password,shaft teach in,parameter, error buffer. Menu tersebut dapat dilacak dengan tombol pilihan memudahkan user berinteraksi dengan komunikasi antarmuka. User disini dapat membaca dan atau merubah sesuai yang diinginkan, menu digambarkan dalam sebuah flowchart dan algoritmanya seperti terlihat pada gambar 6.1 di bawah. 2). Flowchart dan algoritma kondisi normal Ketika lift dalam kondisi normal, misalnya lift 329
6 sedang standby pada lantai yang telah ditentukan kemudian ada yang menekan tombol panggilan luar, misalnya tombol Up maka program akan mengecek posisi level paling dekat dengan panggilan kemudian lift akan turun dan program akan cek tujuan dimana tombol tersebut ditekan. Apabila posisi level ditemukan lebih tinggi dari tombol yang ditekan maka lift akan naik dan program akan mengecek tujuan dimana tombol tersebut ditekan. Sebaliknya misalnya tombol Down yang ditekan maka program juga akan memproses urutan yang sama, tetapi apabila program tidak ada perintah atau dimatikan sesaat maka lift akan kembali ke posisi standby. Adapun menu flowchart dan algoritmanya seperti pada gambar ). Flowchart dan algoritma saat perawatan Ketika lift ada perawatan pindahkan switch ke posisi inspection. Apabila ada perintah tombol up manual, tombol down manual atau emergency stop yang ditekan maka program akan mengeksekusi hingga selesai. Apabila perawatan selesai maka switch dikembalikan lagi ke posisi normal. Adapun menu flowchart dan algoritmanya seperti pada gambar 6.3 di bawah. 4). Flowchart dan algoritma gangguan pada operasi lift Penumpang yang menggunakan lift akan memilih nomor-nomor level yang dituju, tetapi apabila beban overload atau sensor pintu ada yang terhalang maka program akan menolak perintah berikutnya sebelum diselesaikan masalahnya, setelah masalahnya selesai barulah pintu close disusul perintah membuka rem mekanik pada mesin agar lift running. Apabila lift macet maka program akan menginformasikan error yang dimaksud agar dilakukan tindakan hingga selesai. Adapun menu flowchart dan algoritmanya seperti gambar 6.4 di bawah. Algoritma Menu utama : 1. Mulai 2. Tampilan layar 3. Input pilih 4. if pilih = Normal then 5. elseif pilih = Inspection then 6. Input pilih 7. if pilih = password then 8. data password 9. elseif pilih = shaft teach in then 10. data shaft teach in 11. elseif pilih = data parameter then 12. data parameter 13. elseif pilih = error buffer then 14. data error buffer 15. elseif selesai 16. else 17. endif 18. Input pilih 19. if pilih = Car input then 20. data Car input 21. elseif pilih = Counter then 22. data Counter 23. elseif pilih = Call info then 24. data Call info 25. elseif pilih = Code error then 26. data Code error 27. elseif pilih = Speed feedback then 28. data Speed feedback 29. elseif pilih = Speed reference then 30. data Speed reference 31. elseif pilih = P then 32. data P 33. elseif pilih = Normal then 34. else 35. endif 36. endif 330
7 Gambar 6.1. Flowchart menu utama tampilan layar 331
8 Gambar 6.2. Flowchart kinerja lift kondisi normal 332
9 Algoritma saat lift kondisi normal : 1. Lift standby 2. Cek tombol 3. Input pilih 4. if pilih = ada perintah then 5. cek posisi tombol dan lantai 6. elseif pilih = ada perintah then 7. cek tombol 8. if pilih = posisi up then 9. lift naik 10. cek tujuan 11. if pilih = posisi down then 12. lift turun 13. cek tujuan 14. elseif pilih = posisi down then 15. cek tombol 16. elseif 17. endif 18. if pilih = sampai tujuan then 19. pintu terbuka 20. elseif = sampai tujuan then 21. cek tombol 22. if pilih = lift dimatikan then 23. selesai 24. elseif = lift standby then 25. elseif then 26. elseif 27. endif 28. endif Algoritma saat lift perawatan : 1. Lift Inspection 2. Cek tombol Inspection 3. if pilih = ada perintah then 4. elseif = lift inspection 5. Input pilih 6. if pilih = up man then 7. eksekusi perintah 8. elseif pilih = down man then 9. if pilih = selesai then 10. selesai 11. elseif 12. endif 13. if pilih = down man then 14. eksekusi perintah 15. elseif pilih = emergency stop then 16. eksekusi perintah 17. if pilih = emergency stop then 18. eksekusi perintah 19. elseif = input pilih then 20. elseif 21. endif 22. endif 333
10 Gambar 6.3. Flowchart saat lift perawatan 334
11 Mulai Lift posisi level Pintu terbuka Periksa beban Alarm Tdk Beban < max Ya Periksa penghalang Tdk ada penghalang Tdk Ya Pintu tutup Lift running Pilih = lift normal Tdk Pilih = lift macet Tdk Ya Ya Tampil sinyal error Selesai Gambar 6.4. Flowchart gangguan operasi lift 335
12 Algoritma gangguan operasi lift : 1. Lift posisi level dan pintu terbuka 2. Periksa beban lift 3. Input pilih 4. if pilih = beban < maksimum then 5. periksa penghalang pada sensor pintu 6. elseif = alarm dan periksa beban 7. if pilih = tidak ada penghalang pada sensor pintu then 8. pintu menutup dan lift running 9. if pilih = lift normal then 10. selesai 11. elseif 12. endif 13. elseif pilih = lift macet then 14. tampilkan sinyal error 15. elseif 16. endif 17. endif Tabel 1. Daftar kode error yang masuk menu program Kode Penjelasan/ keterangan Kode Penjelasan/ keterangan 02 Kunci pintu terbuka (emergency stop) 17 Kesalahan parameter 03 Ada kesalahan posisi modifikasi limit switch 18 Lantai tidak level saat lift menyentuh landasan paling atas (> 45cm) 04 Ada kesalahan posisi modifikasi limit switch 22 Peluncuran lift terpasang terbalik terbawah (> 45cm) 05 Pintu lift terbuka 23 Lift Overspeed (emergency stop) 06 Pintu tertutup, alarm bel berbunyi 24 Lift berhenti (emergency stop) 08 Gangguan sistem komunikasi 31 Lift meluncur (emergency stop) 09 Inverter terganggu,berhenti operasi 32 Sistem keselamatan terbuka (emergency stop) 10 Kesalahan posisi modifikasi ketika mengurangi 35 Pengaman kontaktor rusak, berhenti jalan switch terminal bagian atas (>45 cm) 11 Kesalahan posisi modifikasi ketika mengurangi 36 MCB untuk suplai motor mati/ stop switch terminal bagian bawah (>45 cm) 12 Kesalahan posisi modifikasi ketika mengurangi 37 Relay kunci pintu terputus switch terminal bagian atas >45 cm 13 Kesalahan posisi modifikasi ketika mengurangi switch terminal bagian bawah (>45 cm) 39 Sistem keselamatan untuk kontak tertutup putus HASIL DAN PEMBAHASAN Untuk melakukan suatu komunikasi antarmuka, kita dapat membaca dan ataupun mengeksekusi program pada tampilan layar PLC yang ditempatkan dalam panel kendali di ruang mesin lift [5]. Pada kondisi Inspection memasuki proses awal pada sistem PLC maka gunakanlah password untuk dapat melakukan eksekusi program tetapi apabila hanya akan membaca data, kita hanya menggerakan tombol panel atas-bawah pada PLC untuk melihat masingmasing menu atau sub menu. Untuk mengetahui jumlah sub menu program yang jumlahnya ada 30 unsur data maka dilihat pada menu parameter, sedangkan untuk mengetahui memori data sinyal gangguan yang jumlahnya 20 unsur data maka lihatlah pada menu error buffer. Apabila kita melakukan perawatan lift maka statusnya harus inspection karena kecepatan lift pada saat operasi perawatan hanya diperbolehkan 50% dari kecepatan normal, caranya apabila lift akan naik atau turun maka tekan tombol manual Up atau Down yang bisa dilakukan dari panel ruang mesin atau bisa dilakukan dari atas sangkar lift. Sebaliknya bila tidak ada perawatan maka tampilan pada layar PLC harus kondisi Normal sehingga operasi lift kembali normal. Pada kondisi Normal, kita dapat melihat beberapa menu tampilan layar PLC, yaitu ; car 336
13 input untuk mengetahui masukkan sinyal-sinyal apa saja yang di input dari bagian sangkar lift. Berapa jumlah jam operasi lift yang telah ditempuh dapat dilihat langsung pada menu counter. Kita dapat memanggil lift dari panel kendali ke lantai yang diinginkan maka kita buka menu call info kemudian arahkan nomor lantai, setelah tekan okey lift akan running sampai lantai yang dituju. Apabila lift terjadi gangguan/ macet maka nomor gangguan langsung terlihat pada code error terakhir (daftar error lihat tabel 1), sedangkan data gangguan yang sebelumnya dapat dilihat dengan cara menekan tombol error yang sebelumnya, data gangguan mampu menyimpan sebanyak 20 memori, apabila lebih 20 memori maka data gangguan paling bawah akan terhapus. Saat lift running, menu speed reference dan speed feedback akan menampilkan grafik sinusoida yang menggambarkan grafik dari operasi lift. Sedangkan untuk melihat jumlah parameter yang berjumlah P0 sampai P59 maka lihat menu P. Pada perintah tombol ada tombol up-down yang ditempatkan pada setiap lantai dan ada juga tombol nomor lantai yang ditempatkan pada panel car call dalam sangkar lift. Saat tombol up-down ditekan maka program akan mengeksekusi perintah mana dahulu yang masuk, apakah up ataukah down?, sementara perintah setelahnya diabaikan begitupun tombol nomor lantai maka program akan mengeksekusi perintah lantai mana dahulu yang masuk, baik menuju arah turun ataupun arah naik, sementara perintah setelahnya akan diabaikan atau dilewati dahulu. Selanjutnya perintah setelahnya sesuai urutan akan dieksekusi setelah perintah sebelumnya selesai, begitu seterusnya perintah tombol panggilan yang telah diatur secara program. Berbeda halnya apabila jumlah lift lebih dari satu unit yang lokasinya sama di dalam satu ruang mesin yang berarti mempunyai dua panel kendali, dikenal dengan sistem duplex maka perintah tombol dan nomor lantai diparalel sehingga meskipun berlaku skala prioritas di dalam suatu program panggilan tetapi eksekusi lebih cepat karena dilayani dua panel kendali yang beroperasi secara bersama-sama. Apabila terjadi kelebihan penumpang dan atau sensor pengaman pada pintu lift yaitu progard L yang terpasang disepanjang kanan-kiri pintu sangkar terhalang oleh penumpang pada awal operasi, maka lift tidak akan jalan sebelum penyebabnya teratasi dan pintu biasanya tidak mau menutup, indikasi lain adanya kelebihan beban adalah alarm (buzzer overload) berbunyi. alarm tersebut akan berhenti apabila jumlah penumpang telah dikurangi sampai batasnya kemampuan maksimum lift. Harus dipisahkan antara gangguan pengoperasian lift dengan trouble shooting yang ditampilkan dengan sinyal error pada layar PLC. Gangguan karena sinyal error dapat dilakukan dengan waktu cepat atau bisa juga membutuhkan waktu lama. Sedangkan gangguan pengoperasian bukanlah faktor teknis. Untuk mengantisipasi kondisi darurat lebih utama adalah menyelamatkan penumpang dari sangkar lift, kemudian me-reset catu daya utama setelah sebelumnya mencatat kode error pada layar PLC. KESIMPULAN Seluruh inprastruktur database pada perangkat keras instalasi lift untuk mendukung suatu sistem panel kendali berbasis PLC yang diaplikasikan sebagai sistem kendali lift Schindler di PRSG dapat tercapai sehingga peralihan dari sistem kontrol lama ke sistem kontrol baru tidak ditemukan kesulitan. Banyak hal yang merupakan kelebihan dari sistem kendali baru, antara lain ; 1. Pengendali kecepatan motor pada mesin lift menggunakan VSD (Variable Speed Drive) atau biasa disebut dengan inverter sehingga menghasilkan putaran motor yang lebih halus karena yang dikendalikan pada motor bukan tegangannya seperti sistem kontrol kendali model lama melainkan arusnya meskipun motornya tetap sama yaitu motor arus bolakbalik tiga phasa 380Vac. 2. Sistem panel kendali berbasis PLC mampu mengatur dan mengkoordinasi cara kerja lift, sekaligus memberikan informasi langsung tampilan layar antarmuka sehingga dapat memberikan kemudahan bagi seorang user berinteraksi dengan hanya membuka menumenu program. DAFTAR PUSTAKA 1. a&rls=org.mozilla%3aen- US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp &q=sejarah+lift&meta=&btng=penelusuran+ Google, diakses Juni a&rls=org.mozilla%3aen- US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp &q=komponen+lift+&meta=&btng=penelusur an+google, diakses Agustus ASEP SAEPULOH,S.Kom, Sistem pakar pendeteksian gangguan pada operasi RSG- GAS, Skripsi tugas akhir, F-TI Universitas Budi Luhur, Jakarta, Januari ttp:// a&rls=org.mozilla%3aen- US%3Aofficial&channel=s&hl=id&source=hp 337
14 &q=plc+lift&meta=&btng=penelusuran+goog le, diakses Agustus ANONYMOUS PT. BERCA, Sistem panel kendali lift PLC tipe SM-07-V4.0 AS2021 made in German, 2008 LAMPIRAN Tabel 2. Daftar sinyal input dan output pada PLC 338
BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT
BAB III DASAR PERANCANGAN LIFT 3.1. Sejarah Perkembangan Lift Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift. Lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang
Lebih terperinciLIFT (ELEVATOR) Berikut yang perlu diketahui tentang lift, antara lain : A. Jenis Jenis Motor Penggerak Lift. 1. Motor Gear
LIFT (ELEVATOR) Lift atau elevator merupakan alat transfortasi vertikal suatu gedung. Lift sekarang ini telah menjadi kebutuhan yang mendasar di gedung gedung pemerintahan, perkantoran, hotel, apartemen,
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciJENIS-JENIS LIFT DAN FUNGSINYA
Lift adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan di gedung-gedung bertingkat tinggi; biasanya lebih dari tiga atau empat lantai. Gedung-gedung
Lebih terperinciRealisasi Plant Elevator Miniatur
32 ISSN 1979-2867 (print) Electrical Engineering Journal Vol. 5 (2014) No. 1, pp. 32-44 Realisasi Plant Elevator Miniatur E. Merry Sartika dan Jeffry Augustinus Jurusan Teknik Elektro, Universitas Kristen
Lebih terperinciPrototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC
Prototipe Lift Barang 4 Lantai menggunakan Kendali PLC I. Deradjad Pranowo 1, David Lion H 1 D3 Mekatronika, Universitas Sanata Dharma, Kampus III Paingan Maguwoharjo, Sleman, Yogyakarta, 1 dradjad@staff.usd.ac.id
Lebih terperinciSISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO
SISTEM KENDALI LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN PLC TWIDO Tugas Akhir Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III TEORI DASAR. o Lebih mudah untuk menemukan kesalahan dan kerusakan karena PLC memiliki fasilitas self diagnosis.
BAB III TEORI DASAR 3.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller (PLC) adalah sebuah perangkat yang dirancang untuk menggantikan sistem control elektrik berbasis relai yang mulai
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller (PLC) Pendahuluan
Modul 7 Programmable Logic Controller (PLC) Pendahuluan Numerical Control & Industrial Robotics menekankan pada pengendalian gerakan (proses kontinu) pengendalian gerakan (proses kontinu) Sedangkan untuk
Lebih terperinciTUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT
TUGAS MEKATRONIKA SISTEM LIFT Di susun oleh: 1. Kevin Adelin (L2F009059) 2. Rohmat Hidayat (L2F009064) 3. Alga Bagas S (L2F009065) 4. Adhi Warsito (L2F009077) JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS
Lebih terperinciGambar 3.1 Tahapan Perancangan Miniatur Lift
BAB III CARA PEMBUATAN ALAT Miniatur lift yang akan dibuat adalah lift pada gedung tiga lantai. Miniatur lift adalah lift yang tanpa pintu (pintu manual). Setiap lantai memiliki tiga tombol yaitu dua tombol
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Programmable Logic Controller (PLC) PLC adalah sebuah alat yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan rele yang dijumpai pada sistem kendali proses konvensional [1].
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1. Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah di buat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap perancangan ini. Pengujian dimaksudkan
Lebih terperinciPercobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar
Percobaan 3 Kendali Motor 3 Fasa 2 Arah Putar A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi motor listrik menggunakan kontaktor sebagai pengunci. Mahasiswa mampu dan terampil melakukan instalasi
Lebih terperinciJenis transportasi vertikal. 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters
Jenis transportasi vertikal 1. elevator/lift 2. Gondola 3. Dumb waiters Tranportasi vertikal Elevator Kriteria kualitas pelayanan elevator adalah : 1. Waktu menunggu (Interval, Waiting time) 2. Daya angkut
Lebih terperinciBAB II LANDASANTEORI
BAB II LANDASANTEORI 2.1. Sejarah Perkembangan Elevator Elevator atau yang lebih akrab dikenal oleh masyarakat luas dengan nama lift, lift adalah salah satu alat Bantu dalam kehidupan manusia yang berfungsi
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperincit o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP
t o l e a r n t o k n o w P L C BASIC I Instruktur : TOTOK NUR ALIF S.Pd NIP. 19720101 200312 1 011 1 SELAMAT DATANG DI DUNIA PLC ( PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER ) SERI OMRON CPM 2 A PRODUKSI TAHUN 2003
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA Pada bab ini berisi tentang langkah-langkah pengujian dan analisa sistem pengereman motor induksi di mesin Open Mill. 4.1 Pengujian Alat Untuk mengetahui apakah sistem
Lebih terperinciOTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC
OTOMASI ALAT PEMBUAT BRIKET ARANG MENGGUNAKAN PLC Nama Mahasiswa : Alifa Rachma Husaeni 2208 039 006 Alvian 220803033 Nama Pembimbing : Suwito, ST, MT. Program Studi D3 Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Programmable Logic Controller (PLC) Programmable logic controller singkatnya PLC merupakan suatu bentuk khusus pengendalian berbasis mikroprossesor yang memanfaatkan memori
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1. Spesifikasi Sistem Sebelum merancang blok diagram dan rangkaian terlebih dahulu membuat spesifikasi awal rangkaian untuk mempermudah proses pembacaan, spesifikasi
Lebih terperinciBAB III TEORI PENUNJANG. penggerak frekuensi variable. KONE Minispace TM
BAB III TEORI PENUNJANG 3.1. KONE MiniSpace TM KONE Minispace TM adalah lift dengan pengimbang menggunakan EcoDisc, motor sinkronisasi tanpa perseneling yang digerakkan oleh suatu penggerak frekuensi variable.
Lebih terperinciPROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI
PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) SUATU PEMAHAMAN DASAR PERALATAN PENGENDALI DI INDUSTRI BAGI MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI Pengenalan PLC PLC merupakan sistem operasi elektronik digital yang dirancang untuk
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Alat Miniatur Lift 3 Lantai Sesuai pembahasan pada bab III, dan dengan mengikuti tahapan-tahapan yang telah dicantumkan, hasil akhir miniatur lift tampak pada
Lebih terperinciPENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC. Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*)
PENDETEKSI LOGAM UNTUK INDUSTRI MAKANAN BERBASIS PLC Oleh : Atmiasri dan Sagita Rochman*) Abstrak Perkembangan teknologi dan industri saat ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN. pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PLC Vertical Boring Mesin Vertical Boring adalah mesin pembubutan yang digunakan pada pabrik PT. Boma Bisma Indra. Mesin ini digunakan untuk pelebaran lobang silindris dan digunakan
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan. Teknik Elektro Universitas Lampung
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu : November 2011 Maret 2013 Tempat : Laboratorium Teknik Kendali Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro Universitas Lampung B. Alat dan Bahan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada Bab ini akan menjelaskan metodologi yang dilakukan dalam pengujian, peralatan dan rangkaian yang digunakan dalam penelitian. 3.1. Peralatan dan Rangkaian Penelitian Dalam
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciBAB IV PERANCANGAN SISTEM
BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Gambaran Umum Sistem Perancangan kendali kelistrikan rumah menggunakan web dimulai dari perancangan hardware yaitu rangkaian pengendali dan rangkaian pemantau seperti rangkaian
Lebih terperinciOL E H : ICHA AN DOSEN : E
Utilitas II LIFT ATAU ELEVATOR OL E H : ICHA AN GGRIANI ( 2010 11 029) DOSEN : E KO WAHYU DI, S.T. Elevator atau lift Sistem transportasi vertikal didalam bangunan gedung adalah suatu sistem peralatan
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA
PERANCANGAN APLIKASI OMRON SYSMAC CPM1A PADA SISTEM OTOMATISASI POMPA AIR UNTUK PENGISIAN WATER TANK DI APARTEMENT GRIYA PRAPANCA Disusun Oleh: Nama :Widhi Setya Wardani NPm :26409372 Jurusan : Teknik
Lebih terperinciHilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung ABSTRAK
RANCANG BANGUN PENGASUTAN LANGSUNG DOUBLE SPEED FORWARD REVERSE MOTOR INDUKSI 3 FASA BERBASIS PLC OMRON CP1L-20DR-A Hilman Herdiana Mahasiswa Diploma 3 Program Studi Teknik Listrik Jurusan Teknik Elektro
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT
58 BAB IV PENGUJIAN ALAT 4.1 Metodologi Pengujian Alat Dengan mempelajari pokok-pokok perancangan yang sudah dibuat, maka diperlukan suatu pengujian terhadap alat yang sudah dirancang. Pengujian ini dimaksudkan
Lebih terperinciSISTEM PERANCANGAN LIFT TIGA LANTAI BERDASARKAN SELEKSI BARANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR
SISTEM PERANCANGAN LIFT TIGA LANTAI BERDASARKAN SELEKSI BARANG SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER (PLC) TUGAS AKHIR Oleh: Dewi Kusumawati 24040211060023 PROGRAM STUDI D3 INSTRUMENTASI
Lebih terperinciPERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM
PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6 TON DI IRM Supriyono, Eric Johneri Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Email: pri17025@yahoo.co.id ABSTRAK PERBAIKAN KERUSAKAN LIFT BARANG KAPASITAS 1,6
Lebih terperinciBAB III METODE DAN PERANCANGAN
BAB III METODE DAN PERANCANGAN 1.1 Metode Metode yang digunakan dalam pembuatan modul ini adalah modifikasi rancang bangun yang dilakukan dengan eksperimen. Hasil dari penyusunan tugas akhir ini berupa
Lebih terperinciBAB I SISTEM KONTROL TNA 1
BAB I SISTEM KONTROL Kata kontrol sering kita dengar dalam pembicaraan sehari-hari. Kata kontrol disini dapat diartikan "mengatur", dan apabila kita persempit lagi arti penggunaan kata kontrol dalam teknik
Lebih terperinciPENGERTIAN PLC UNY-PLC-THT 2
PENGERTIAN PLC PLC merupakan suatu piranti basis kontrol yang dapat diprogram bersifat logik, yang digunakan untuk menggantikan rangkaian sederetan relay yang dijumpai pada sistem kontrol proses konvensional.
Lebih terperinciBAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL
BAB IV ANALISA KERJA RANGKAIAN KONTROL Untuk menjalankan proses produksi, program PLC, SCADA panel kontrol PLC dan MCC harus dalam kondisi ON atau hidup. Saat tombol atau intruksi pada SCADA dijalankan,
Lebih terperinciYudha Bhara P
Yudha Bhara P. 2208 039 004 1. Pertanian merupakan pondasi utama dalam menyediakan ketersediaan pangan untuk masyarakat Indonesia. 2. Pertanian yang baik, harus didukung dengan sistem pengairan yang baik
Lebih terperinciBAB IV BAHASA PROGRAM PLC
BAB IV BAHASA PROGRAM PLC Sebelum menyusun suatu program untuk pengoperasian PLC pada pengontrolan suatu system atau proses, harus mengetahui dan menghafal bahasa program PLC yang akan digunakannya. PLC
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam bidang industri terdapat tiga bagian proses yang berperan sangat penting yaitu : 1) Proses manufaktur, 2) Proses produksi, dan 3) Proses pemantauan produksi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. PLC (Programmable Logic Controller) suatu alat kendali yang berbasis
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Motor listrik adalah pilihan utama sebagai mesin penggerak dalam industri saat ini. Dari beberapa macam mesin listrik, motor induksi 3 fasa adalah salah satu yang banyak
Lebih terperinciPercobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 8 Kendali 1 Motor 3 Fasa Bekerja 2 Arah Putar dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciTIMER DAN COUNTER. ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012
TIMER DAN COUNTER ERI SETIADI NUGRAHA, S.Pd. 2012 TIMER Ada beberapa jenis timer yang digunakan pada PLC, akan tetapi yang sering digunakan adalah Timer ON Delay dan Timer OFF Delay. Fungsi pewaktu dalam
Lebih terperinciProgram pemeliharaan. Proses pemeliharaan. Staf pemeliharaan. Catatan hasil pemeliharaan
32 BAB IV PELAKSANAAN DAN PEMBAHASAN 4.1 ALUR PROSES Berikut diagram alir proses perawatan dan pemeliharaan Jadwal pemeliharaan Program pemeliharaan Pemeliharaan mingguan Staf pemeliharaan Proses pemeliharaan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN PERANGKAT DAN SISTEM Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang
Lebih terperinciUTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA
UTILITAS 02 PROGRAM STUDI TEKNIK ARSITEKTUR UNIVERSITAS GUNADARMA Veronika Widi Prabawasari adalah angkutan transportasi vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang atau barang. Lift umumnya digunakan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL
BAB III PERANCANGAN 3.1. PERANCANGAN SISTEM KONTROL Pada awalnya sistem pompa transmisi menggunakan sistem manual dimana dalam menyalakan atau mematikan sistem diperlukan dua operator lebih. Tugas para
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM
42 BAB III PERENCANAAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini dijelaskan pembuatan alat yang dibuat dalam proyek tugas akhir dengan judul rancang bangun sistem kontrol suhu dan kelembaban berbasis mirkrokontroler
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD
NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN SIMULATOR LIFT 3 LANTAI MENGGUNAKAN SMART RELAY ZELIO SR2B201BD Di Susun Oleh: NAMA : MUHAMMAD LISTRIAWAN NIM : D 400 040 006 FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC. Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri
BAB II SISTEM KENDALI, DIAGRAM TANGGA & PLC 2.1 Sejarah Perkembangan Sistem Kendali dan Otomtisasi Industri Pada awalnya, proses kendali mesin-mesin dan berbagai peralatan di dunia industri yang digerakkan
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN ALAT
BAB III RANCANG BANGUN ALAT Dalam bab ini berisi tentang bagaimana alat dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menjadi suatu rangkaian yang dapat difungsikan. Selain itu juga membahas tentang cara kerja
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah PLC (Programmable Logic Control) merupakan suatu peralatan yang digunakan untuk mengontrol dan bisa diprogram sesuai dengan kebutuhan, yang biasanya digunakan
Lebih terperinciInput ADC Output ADC IN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dibahas mengenai hasil yang diperoleh dari pengujian alat-alat meliputi mikrokontroler, LCD, dan yang lainnya untuk melihat komponen-komponen
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini penulis akan menjelaskan mengenai perancangan sistem pemanasan air menggunakan SCADA software dengan Wonderware InTouch yang terdiri dari perangkat keras (hardware)
Lebih terperinciProgrammable Logic Controller
Control Systems Service Center Jurusan Teknik Elektro ITS Pengantar Programmable Logic Controller Ir. Jos Pramudijanto, M.Eng. Jurusan Teknik Elektro ITS Telp. 5947302 Fax.5931237 Email: jos@ee.its.ac.id
Lebih terperinciDalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini.
BAB 111 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras. Dalam perancangan sistem pengendalian gerak palang pintu kereta api ini. Difokuskan kepada ketepatan sensor, dan ketepatan motor bergerak untuk
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM Dalam perancangan dan pembuatan sistem ATS (Automatic Transfer Switch) berbasis PLC (Progammable Logic Controller) ini pengerjaannya melalui dua tahap, perancangan
Lebih terperinciPEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC
PEMODELAN SIMULASI KONTROL PADA SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH DENGAN MENGGUNAKAN PLC Badaruddin 1, Endang Saputra 2 1,2 Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Mercu Buana, Jakarta, Indonesia
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
123 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Bab ini berisi mengenai hasil pengujian mesin Heat Press 110 Ton 2RT 2P1U yang telah mengalami perubahan basis kontrol dengan PLC FX3U-80M dan HMI Proface AGP3300. Pengujian
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem
Bab 1 Pendahuluan Otomasi Sistem Sasaran : Mahasiswa memiliki kemampuan untuk: Mendefinisikan istilah istilah yang berhubungan dengan automasi dan PLC Mengetahui macam macam input dan output device PLC
Lebih terperinciMateri. Siswa Mampu :
Pemrograman PLC Materi Siswa Mampu : Menjelaskan langkah langkah pengendalian sistem dengan proram di PLC Menjelaskan prinsip pemrograman PLC dengan Ladder Diagram Menjelaskan komponen komponen LD dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
37 BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Rangkaian Perancangan Automatic Spray Control ini menggunakan PLC NAiS buatan Panasonic tipe FP0-C14RS, yang berfungsi untuk mengontrol Counter, Relai, Timer,
Lebih terperinciBAB IV. SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk.
BAB IV SISTEM KONTROL SENSOR PROXIMITI PADA MESIN BUILDING BTU DENGAN MENGGUNAKAN PLC DI PT GAJAH TUNGGAL Tbk. 4.1 Sensor Proximiti Sensor Proximiti adalah alat pendeteksi yang bekerja berdasarkan jarak
Lebih terperinciSIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX
SIMULASI MODEL KONTROL MESIN MIXER MENGGUNAKAN PLC DAN PROGRAM KOMPUTER INTELLUTION FIX 6.1 Darminto 1, M. Facta, ST, MT 2, Iwan Setiawan, ST, MT 3 Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III PERENCANAAN. operasi di Rumah Sakit dengan memanfaatkan media sinar Ultraviolet. adalah alat
29 BAB III PERENCANAAN Pada bab ini penulis akan menjelaskan secara lebih rinci mengenai perencanaan dan pembuatan dari alat UV Room Sterilizer. Akan tetapi sebelum melakukan pembuatan alat terlebih dahulu
Lebih terperinciPercobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel
Percobaan 1 Hubungan Lampu Seri Paralel A. Tujuan Mahasiswa mampu dan terampil melakukan pemasangan instalasi listrik secara seri, paralel, seri-paralel, star, dan delta. Mahasiswa mampu menganalisis rangkaian
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Dalam Bab ini berisi tentang bagaimana alat ini dapat bekerja sesuai dengan rancang bangun serta simulasi yang di targetkan. Dimana sistem mekanikal, elektrikal dapat dikontrol
Lebih terperinciPENGENALAN PLC. - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC. - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC
PENGENALAN PLC a. Tujuan Pemelajaran Setelah pemelajaran Siswa dapat: - Mengidentifikasi peralatan sistem kendali PLC - Menjelaskan cara kerja sistem kendali PLC - Menjelaskan keunggulan PLC - Menyebutkan
Lebih terperinciBAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN
BAB IV INSTALASI SISTEM DETEKSI KEBAKARAN 4.1 Uraian Sistem Lokasi sumber kebakaran (alarm zone) ditunjukkan berdasarkan titik lokasinya (letak detector) untuk detektor analog, sedangkan detektor jenis
Lebih terperinciOTOMASI WORK STATION (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER Purnawan
OTOMASI WORK STATI (FMS) BERBASIS PROGRAMMABLE LOGIC CTROLLER Purnawan A. PENGANTAR Sebagian besar proses di industri menghendaki strategi pengontrolan atau pengendalian sekuensial. Pengendalian sekuensial
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface
Lebih terperinciPERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A
PERANCANGAN SISTEM PENGOLAHAN AIR BERSIH BERBASIS PLC OMRON CPM 2A Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Semarang email : assaffat@yahoo.com Abstrak : Air sebagai unsur utama
Lebih terperinciRANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O
RANCANGBANGUN SISTEM OTOMASI APLIKASI MESIN PENCAMPUR BERBASIS PLC OMRON CP1E 20 I/O Gunawan Alim Dosen D3 Teknik Elektronika Politeknik Harapan Bersama Jl Dewi Sartika No. 71 Tegal Telp/Fax (0283) 352000
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Waste Water Treatment Teknologi pengolahan air limbah adalah kunci dalam memelihara kelestarian lingkungan. Apapun macam teknologi pengolahan air limbah domestik maupun industri
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat
Lebih terperinciOLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM :
OLEH : NAMA : SITI MALAHAYATI SARI KELAS : EL-3E NIM : 1105032111 PROGRAM STUDY TEKNIK LISTRIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO POLITEKNIK NEGERI MEDAN 2012 1 BAB I Rangkaian Operasi Terbuka dan Tertutup 1. Rangkaian
Lebih terperinciBAB III FUNGSI BAGIAN PLC. Processor. Catu Daya. Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC
BAB III FUNGSI BAGIAN PLC Programming Devices Processor Modul Input Modul Output Catu Daya Gambar 2. Block Diagram Perangkat Keras PLC Dari gambar diatas, bagian bagian tersebut mempunyai fungsi yang saling
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peran teknologi dewasa ini dalam dunia industri telah berkembang dengan pesat. Otomatisasi merupakan salah satu realisasi dari perkembangan teknologi dan merupakan
Lebih terperinciPercobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR)
Percobaan 6 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan dengan Menggunakan Timer Delay Relay (TDR) I. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis 2. Mahasiswa mampu membuat rangkaian
Lebih terperinciImplementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/
18 Implementasi Pengendali PLC Pada Sistem Motor Tiga Phasa Untuk Star Y/ Ade Elbani Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura Pontianak e-mail : adeelbani@yahoo.com Abstract Pada
Lebih terperinciBAB III REALISASI DAN PERANCANGAN
BAB III REALISASI DAN PERANCANGAN 3.. Pendahuluan Rancangan yang baik dan matang dari sebuah sistem amat sangat diperlukan. Sebelum melakukan pembuatan alat, maka langkah awal adalah membuat suatu rancangan
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Spesifikasi FSM based PLC Spesifikasi dari FSM based PLC adalah sebagai berikut : 1. memiliki 7 buah masukan. 2. memiliki 8 buah keluaran. 3. menggunakan catu daya 5
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA RANGKAIAN 4.1 Hasil Pengujian Perangkat Keras Pengujian pada prototype elevator atau lift ini dilakukan melalui beberapa tahap pengujian, yaitu pengujian terhadap perangkat-perangkat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
[Type text] BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu kontrol rumah cerdas yang terhubung
Lebih terperinciPerancangan Sistem Kendali Miniatur Lift Tiga Lantai
Rekayasa dan Aplikasi Mesin di Industri Perancangan Sistem Kendali Miniatur Lift Tiga Lantai Liman Hartawan 1, Tito Shantika 2, Muhammad Ridwan 3 dan Tri Sigit Purwanto 4 1 Program studi Instrumentasi
Lebih terperinciPERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI
PERBAIKAN CRANE-2 HOTCELL 01 DI INSTALASI RADIOMETALURGI Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir BATAN Kawasan PUSPIPTEK Tangerang 15314 ABSTRAK PERBAIKAN CRANE HOTCELL
Lebih terperinciBAB III RANCANG BANGUN
26 BAB III RANCANG BANGUN 3.1. Tujuan Perancangan. Dalam pembuatan suatu alat, perancangan merupakan tahapan yang sangat penting dilakukan. Tahapan perancangan merupakan suatu tahapan mulai dari pengamatan,
Lebih terperinciPercobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan
Percobaan 5 Kendali 3 Motor 3 Fasa Bekerja Secara Berurutan I. TUJUAN PRAKTIKUM Mahasiswa mampu memasang dan menganalisis Mahasiswa mampu membuat rangkaian kendali untuk 3 motor induksi 3 fasa II. DASAR
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL DOUBLE LID HOTCELL 001/102 DI IRM
ISSN 1979-2409 Identifikasi Kerusakan Barrel Lifting Device Dan Barrel Double Lid Hotcell 001/102 Di IRM (Junaedi, Darma Adiantoro, Saud Maruli Tua) IDENTIFIKASI KERUSAKAN BARREL LIFTING DEVICE DAN BARREL
Lebih terperinciPERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR
PERCOBAAN I PENGAMATAN GENERATOR I. Tujuan : 1. Mengenal generator 2. Memahami cara kerja generator dan pengaturannya II. Peralatan yang Dibutuhkan : Peralatan keselamatan Modul percobaan Kebel jumper
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Model Kontrol Pompa Pemadam Kebakaran Berbasis Arduino Simulasi ini dibuat menyesuaikan cara kerja dari sistem kontrol pompa pemadam kebakaran berbasis Arduino, perlu
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI Bab ini menjelaskan perancangan dan realisasi seluruh sistem dalam skripsi ini. Perancangan dan realisasi meliputi perangkat keras dan perangkat lunak. Penjelasan tentang
Lebih terperinciBLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN
BAB III BLOK DIAGRAM DAN GAMBAR RANGKAIAN 3.1 Blok Diagram SWITCH BUZZER MIKROKONTROLLER AT89S52 DTMF DECODER KUNCI ELEKTRONIK POWER SUPPLY 1 2 3 4 5 6 7 8 9 * 0 # KEYPAD 43 3.2 Gambar Rangkaian 44 3.3
Lebih terperinciPROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG
PROSEDUR PENYELAMATAN PENUMPANG Oleh : Ir, Iwan Sugiarmawan 1 Lokasi -Lokasi dengan Potensi Bahaya 82 83 2 1 Sumber Bahaya 1. Pintu lift yang terbuka disengaja atau tidak tanpa ada kereta/car nya. 2. Bagian-bagian
Lebih terperinciBAB III PROSES PERANCANGAN
BAB III PROSES PERANCANGAN. Tinjauan Umum Perancangan prototype elevator atau lift tiga lantai ini mengacu pada lift-lift yang telah ada secara umum dengan tujuan agar hasil perancangan bisa menyerupai
Lebih terperinci