BAB V PETA TEMATIK. 1. Umum

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V PETA TEMATIK. 1. Umum"

Transkripsi

1 1. Umum BAB V PETA TEMATIK Peta Tematik adalah suatu peta yang memperlihatkan infonmasi kualitatif dan atau kuantitatif pada unsur tertentu. Unsur-unsur tersebut ada hubungannya dengan detail topografi yang penting. Pada peta tematik, keterangan disajikan dengan gambar, memakai pernyataan dan symbol-simbol yang mempunyai tema tertentu atau kumpulan dari tema-tema yang ada hubungannya antara satu dengan lainnya. Peta tematik dapat membantu secara umum perencanaan suatu daerah, administrasi, manajemen, perusahaan-perusahaan swasta, pendidikan, perencanaan militer dan lain-lain. Selain itu pembuat peta tematik berhubungan erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang geologi, geografi, pertanahan, perkotaan, teknik sipil, pertarnbangan dan bidang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan masalah social dan ekonomi. Untuk penggambaran data peta tematik, peta dasar yang sering dipakai adalah peta topografi. Pada peta dasar yang terdiri dari data topografi itulah, data tematis dapat dipertahankan. Data topografi yang diambil biasanya hanya satu atau dua unsur saja, misalnya : batas negara, batas daerah/propinsi, sungai dan lain-lain. Pemilihan unsur-unsur topografi yang akan diambil tergantung dari skala, maksud atau tujuan dari pembuatan peta tematik itu sendiri. Data dari peta topografi hanya digunakan untuk latar belakang penempatan dan orientasi secara geografis. Peta topografi yang akan dipakai sebagai peta dasar untuk pembuatan peta tematik biasanya dicetak dalam satu atau dua warna yaitu abu-abu atau hitam dan coklat tanpa mengurangi informasiinformasi yang ada pada peta topografi tersebut. Selain itu data yang dimuat dalam peta tematik, dapat Universitas Gadjah Mada 1

2 diperoleh dari hasil survei lapangan secara langsung maupun tidak langsung_ Data yang diperoleh secara tidak langsung misalnya : data statistik. Simbol-simbol yang digunakan berupa symbol titik, symbol garis, dan symbol luas. Sedangkan pernyataan yang mewakili data yang bersangkutan (di atas peta tematik) pads dasarnya berhubungan dengan lokasi, posisi dan luasnya_ Penggolongan data yang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan cara mengadakan pembagian kelompok-kelompok kecil menurut sifat-sifat yang ditunjukkan di atas peta, antara lain adalah data yang dapat digambar dalam bentuk symbol titik, garis dan luas. Jadi penyajian tersebut, bergantung dari tema peta tematik tersebut. 2. Pemetaan Data Kualitatif dan Kuantitatif 2.1. Cara Kualitatif Pemetaan dengan cara kualitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kualitatif ke atas peta, berupa bentuk dari symbol yang menyatakan identitas Berta melukiskan keadaan dari unsur-unsur yang ada tersebut. Jadi bentuk symbol selalu dihubungkan dengan kualitas unsur yang diwakilinya. Misalnya kita akan memetakan suatu daerah secara tematis tentang jenis industriindustri yang ada di daerah tersebut. Untuk masing-masing industri kita memilih sebuah symbol yang berbentuk titik dan nantinya symbol tersebut diletakkan pads kedudukannya di atas peta. Pada gambar diperlihatkan unsur-unsur yang berupa simbol, yang digambarkan secara kualitatif Industri tekstil Industri kimia Industri sepatu Universitas Gadjah Mada 2

3 2.2. Cara Kuantitatif Pemetaan cam kuantitatif adalah suatu penyajian gambar dari data kuantitatif ke atas peta, berupa symbol yang menyatakan identitas dan menunjukkan besar/jumlah/banyaknya unsur yang diwakilinya. Data yang disajikan cam kuantitatif berupa data yang mempunyai sifat absolut dan relatif. Pada gambar diperlihatkan banyaknya/jumlah buruh yang bekerja dalam masing-masing pabrik dari jenis industri tekstil. < 100 orang pekerja industri tekstil o orang pekerja industri tekstil O > 500 orang pekerja industri tekstil 3. Pengertian Tentang Ukuran-ukuran : Nominal, Ordinal, Interval dan Ratio. Ukuran Nominal : Adalah suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, yang tidak mempunyai tingkatan (rangking). Jadi unsur tersebut dikenal dengan nama saja, misalnya, masjid, sekolah, jalan, industri kecil dan sebagainya. Ukuran Ordinal : Adalah suatu ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, yang mempunyai tingkatan. Unsur tersebut dibagi dalam ragamnya secara garis besar, dalam anti : besar dan kecilnya, tua atau muda, lebih dan kurang, padat dan jarang, basah dan kering dan lain-lain. Misalnya : - kota besar - kota kecil Universitas Gadjah Mada 3

4 - jalan besar - jalan kecil, dan sebagainya. Ukuran Interval dan Ukuran Ratio : Ukuran interval dan ukuran ratio adalah ukuran dari unsur dengan aturan tertentu, urutan tertentu dan pembagian kelas-kelas tertentu. Pada ukuran interval, titik nol atau titik permulaan diambil sembarang. Contoh : ukuran derajat celcius, yang mana 20 celcius bukan berarti panasnya dua kali dari panas 10 celcius saja. Pada ukuran ratio, titik permulaannya adalah mutlak (harga sebenarnya). Contoh : - uang Rp 20,- nilainya betul 2 x Rp 10,- - berat 10 kg = 2 x 5 kg, dan sebagainya. Penggambaran Absolut dan Relatip pada Pemetaan Data Kuantitatip Penggambaran Cara Absolut : Adalah suatu penggambaran dengan cara pernyataan yang menunjukkan harga dari suatu data tertentu secara mutlak. Data yang didapatkan untuk penggambaran absolut antara lain : jumlah orang yang tinggal dalam sebuah kota jumlah orang yang bekerja dalam sebuah pabrik jumlah eksport dalam jumlah ton pada kegiatan pelabuhan, dan sebagainya. Penggambaran absolut ini dengan menggunakan bentuk simbol-simbol dengan memakai ukuran ordinal dan interval/ratio. Besar kecilnya simbol tidak tergantung dari skala peta dasar yang digunakan, tetapi tergantung dari perbedaan besar/jumlah/banyaknya harga suatu bentuk. Penggambaran Cara Relatif Adalah suatu penggambaran dengan pernyataan yang menunjukkan perbandingan antara dua macam harga dari satuan data tertentu. Data yang disajikan didapatkan dari cara hitungan sederhana seperti : harga rata-rata, kepadatan (density) dan prosentase (%) juga termasuk data yang diperoleh dari hasil pengamatan dalam jangka waktu yang lama seperti : curah hujan dan temperatur. Biasanya data tersebut didapat dari harga absolut dan dihitung berupa prosentase. Universitas Gadjah Mada 4

5 Jadi bentuk prosentase merupakan suatu penyajian dengan cam relatif. Untuk kepadatan penduduk biasanya dihitung dari perbandingan antara jumlah penduduk dengan luas tanah. Kepadatan penduduk = Banyaknya jumlah orang Ukuran dari daerah per kilometer Pemetaan Kualitatif 1. Pemetaan Kualitatif dengan Simbol Titik. Pemetaan ini memperlihatkan gambaran tentang lokasi dari unsur dengan kedudukan yang benar. Simbol yang digunakan dapat dibagi dalam bentuk simbol : Geometrik / abstrak Misal : simbol titik triangulasi simbol untuk menyatakan kota Piktorial (pictorial) menara suar Huruf, misal : cu = tembaga Ag = perak P = kantor pos, dan lain-lain. Gambar dibawah menunjukkan, lokasi mineral dalam suatu daerah. Besi tembaga magnesium Universitas Gadjah Mada 5

6 2. Pemetaan Kualitatifdengan simbol garis (linear) Pemetaan ini memperlihatkan gambaran dari unsur yang diwakilinya dengan bentuk garis. Simbol garis dapat menyatakan penghubung 2 unsur (jalur), pemisahan (batas politik), gerakan atau arus dari unsur, baik tersendiri maupun bersama-sama. Misalnya : jalan, sungai, route perjalanan dan sebagainya. Ciri dari simbol garis adalah mempunyai lebar, bentuk atau pola dan menggambarkan dari suatu gerakan atau aliran. Simbol garis yang digunakan dapat dibagi dalam bentuk symbol : Gambar dibawah memperlihatkan arah arus angina Hurricane di daerah samudera Atlantik. Untuk membedakan arah arus dari tahun ke tahun digunakan bermacam-macam symbol garis. Universitas Gadjah Mada 6

7 3. Pemetaan Kualitatijdengan simbul luas Pemetaan ini memperlihatkan gambaran tentang pembagian unsur-unsur yang menempati suatu daerah. Misalnya : peta geologi, peta kehutanan, peta pariwisata dan sebagainya. Pemisahan bagian dari unsur yang disajikan dalam peta dipisahkan dengan garis hitam dan macamnya unsur diberi tanda pengenal berupa latar (screen) garis atau pola tertentu. Simbol luas dapat dibagi dalam bentuk symbol : latar garis Pada gambar dibawah diperlihatkan pembagian dari jenis tanah dalam suatu daerah. Universitas Gadjah Mada 7

8 Pemetaan Kuantitatif 1. Pemetaan Kuantitatif dengan Simbol Titik. Pemetaan titik yang kuantitatif ini memperlihatkan lokasi dan besar/jumlah/banyak dari unsur-unsur. Dapat dikelompokan menjadi 2 kelompok utama : 1. Pemetaan kuantitatif dengan simbol 2. Pemetaan kuantitatif dengan diagram dan grafik 1.1. Simbol Simbol dengan petunjuk harga Simbol ini menyatakan petunjuk harga dari suatu unsur. Kadang symbol ini memberi petunjuk tentang kualitas dari unsur yang diwakilinya. Sehingga ada dua makna dalam satu symbol yaitu kuatita dan kualita Simbol dengan harga satuan (unit value) Simbol ini menyatakan besaranijumlah/banyaknya suatu unsur serta mempunyai harga satuan dan pembanding dengan satuan tersebut. Pada symbol ini, dikenal 2 prinsip : - prinsip pengulangan (repeating principle) - prinsip dot (dot principle) Prinsip pengulangan symbol ini menyatakan besara/jumlah (kuantitas) suatu unsur merupakan banyaknya pengulangan dari harga satuan yang ditentukan. Universitas Gadjah Mada 8

9 Prinsip Dot, symbol berbentuk dot dapat berupa :,, o dan sebagainya. Setiap dot merupakan wakil dari harga satuan yang tertentu, jadi harga satuannya ditentukan lebih dahulu. Prinsip dot merupakan metode menunjukkan distribusi (penyebaran) dari sesuatu (missal : penduduk, ternak, hasil pertanian dan sebagainya). Sehingga pemakai peta akan mendapat keterangan mengenai "relative density" (kerapatan relatif). Beberapa problem timbul di dalam pembuatan suatu peta dot : - berapa harga satuan yang akan dipilih - berapa ukuran dot yang akan dibuat - tempat diletakkannya dot tersebut Simbol yang sebanding (proporsional) Universitas Gadjah Mada 9

10 Bentuk symbol ini tidak tetap, jadi besar kecilnya symbol tergantung dari besar kecilnya harga/jumlah unsur yang diwakilinya. Simbol yang sebanding dapat digambarkan berikut ini Dalam penempatan symbol yang sebanding ini dipakai pembanding (key). Pembanding (key) yang berbentuk lingkaran ini mempunyai ukuran jari jari sebanding dengan kuadrat harganya Simbol berbentuk grafik dan diagram Simbol ini dibedakan : Grafik berbentuk garis lurus (line graph) Universitas Gadjah Mada 10

11 Grafik garis lurus dapat dibagi dalam : a. Grafik garis sederhana (simple line graph) b. Grafik garis majemuk (multiplt line graph) c. Grafik garis campuran (compound line graph) a. Grafik garis sederhana (simple line graph) b. Grafik garis majemuk (multiple line graph) Grafik ini menggambarkan kuantitas dari beberapa unsur, setiap unsur digambarkan dengan garis yang berlainan. Universitas Gadjah Mada 11

12 c. Grafik garis campuran (compound line graph) Bentuk garis dinyatakan dengan campuran beberapa garis yang sama tetapi tidak saling berpotongan. Unsur-unsur digambarkan sesuai jumlah keseluruhannya, lalu dibagi dalam bagian menurut jenisnya Grafik yang berbentuk batang (bar graph) Disini kuantitas suatu unsur digambarkan berupa bentu batang dan terletak pada dua sumbu. Posisi dari batang biasanya diletakkan tegak, tetapi dapat juga diletakkan mendatar. Grafik batang dapat dibagi : a. Grafik batang sederhana (simple bar graph) b. Grafik batang majemuk (multiple bar graph) c. Grafik batang campuran (compound bar graph) d. Piramid kependudukan (population pyramid) e. Histogram Universitas Gadjah Mada 12

13 a. Grafik batang sederhana (simple bar graph) Pada grafik ini harga yang bebas biasanya dihubungkan dengan waktu, daerah dan sebagainya. Harga yang tidak bebas menunjukkan tingkat kuantitasnya yang tergantung dari tinggi rendahnya batang yang digambar. b. Grafik batang majemuk (multiple bar graph) Grafik ini memperlihatkan kuantitas dari beberapa unsur yang umumnya dihubungkan dengan waktu, banyaknya bar tergantung banyaknya unsur. Universitas Gadjah Mada 13

14 c. Grafik batang campur (compound bar graph) d. Pyramid kependudukan (population Pyramid) Bentuk batang yang berupa pyramid menyajikan suatu gambaran kependudukan serta menyatakan jenis kelamin dan umur dari penduduk. Universitas Gadjah Mada 14

15 e. Histogram Merupakan grafik batang yang memperlihatkan banyaknya penyebaran dalam kelas tertentu. Jadi kumpulan data dibagi dalam beberapa kelas dan frekuensi setiap kelas dihitung Pie Graph Pie Graph adalah lingkaran (360 ) yang dibagi dalam beberapa bagian Digunakan untk menggambarkan informasi kuantitatif dari unsure tertentu secara keseluruhan dalam bentuk perbandingan. Ukuran dari bagian-bagian sesuai dengan harganya dan disajikan dalam bentuk prosentase atau berupa pembagian berdasarkan besar derajatnya. Pie Graph hanya memberikan pernyataan kuantitatif yang bersifat relatif jadi kuantitatif yang absolut tidak disajikan. Pie Graph dapat dibagi menjadi : a. Pie Graph yang proporsiohal Universitas Gadjah Mada 15

16 b. Pie Graph yang konsentris a. Pie Graph yang proporsional : Ukuran dari pie graph sebanding dengan harga keseluruhan yang diwakilinya. Jarijarinya sebanding dengan akar kuadrat dari harganya. Misalnya : harga kuantitasnya = 400 akar dari 400 = 20 Untuk penggambaran diambil jari jarinya = 2 cm. b. Pie Graph yang konsentris. Biasanya digambarkan dalam bentuk dua konsentris pie graph, yang menyatakan perbandingan data dari momen yang satu dengan momen lainnya. Misal : pekerjaan dalam industri untuk tahun 2000 digambarkan pads lingkaran dalam dan produksi th 2003 digambar pada lingkaran luar. 2. Pemetaan Kuantitatif dengan Simbol Garis Pemetaan simbol disini memperlihatkan gambaran dari unsur-unsur berbentuk garis dan mempunyai besaran / jumlah. Universitas Gadjah Mada 16

17 Simbol garis yang kuantitatif dapat dibagi : Simbol panah (arrow symbol) Flow line 2.1. Simbol Panah Merupakan cara yang sederhana untuk menggambarkan unsur-unsur kuantitatif, berupa garis arah yang berbentuk panah. Digunakan untuk menunjukkan arah dari pergerakan, tebal tipisnya garis menyatakan kuantitas dari unsur yang diwakilinya. Biasanya simbol ini digunakan untuk memetakan pergerakan udara seperti : angin dan sebagainya. Contoh : pergerakan arah angin di laut pasific pada bulan Januari. Contoh lain dapat dilihat pada gambar dibawah, yang menunjukkan perpindahan penduduk ke kota tertentu dari daerah di sekitarnya. Universitas Gadjah Mada 17

18 2.2. Flow Line Bentuk flow line dapat berupa : a. garis lurus b. garis dengan bentuk yang tidak teratur c. lengkungan yang teratur a. Garis Lurus. Menggambarkan banyaknya frekuensi suatu kegiatan dari suatu tempat ke tempat lain melalui suatu jalur. Universitas Gadjah Mada 18

19 b. Garis dengan bentuk tidak teratur c. Lengkungan yang teratur Misalnya : kegiatan kapal kapal laut dari pelabuhan A sebagai pusat kegiatan, mengadakan perjalanan menuju ke pelabuhan B, C, dan D. Universitas Gadjah Mada 19

20 3. Pemetaan Kuantitatif dengan Simbol Luas Untuk menunjukkan symbol luas yang kuantitatif biasanya digunakan suatu latar (screen) yang berupa latar garis dan latar titik dengan bermacam prosentase (%), disertai warna untuk menyatakan kualitas dari symbol luas tersebut. Beberapa contoh peta antara lain : Peta curah hujan : menunjukkan jumlah curah dan penyebarannya pada suatu daerah Peta kepadatan penduduk : menunjukkan jumlah orang per unit wilayah Peta industri : menunjukkan prosentase tenaga kerja dalam industri pada tiap wilayah pemerintahan. Universitas Gadjah Mada 20

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN

BAB 9: GEOGRAFI PETA DAN PEMETAAN www.bimbinganalumniui.com 1. Ilmu yang mempelajari pemetaan disebut a. Geomorfologi b. Kartografi c. Hidrologi d. Pedologi e. Oseanografi 2. Gambaran permukaan bumi pada bidang datar yang dilengkapi dengan

Lebih terperinci

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Peta Tematik. Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang Peta Tematik Jurusan: Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang Pengertian Peta Tematik Peta tematik adalah peta yang menggambarkan suatu data yang mempunyaitema khusus dan ada kaitannya

Lebih terperinci

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta

Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta SISTEM INFORMASI SUMBERDAYA LAHAN Kuliah Minggu ke 2 Dasar-dasar Pemetaan Pemahaman Peta Sudarto Lab Pedologi dan Sistem Informasi Sumberdaya Lahan OUTLINE 1 Pengertian Peta 2 Pemahaman dan Fungsi Peta

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Tanah sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa merupakan sumber daya yang memiliki peran penting dalam kehidupan manusia. Dalam Undang - Undang Dasar 1945 pasal 33 ayat

Lebih terperinci

BAB VI GENERALISASI. Macam Generalisasi 1. Generalisasi Geometris 2. Generalisasi Konsep

BAB VI GENERALISASI. Macam Generalisasi 1. Generalisasi Geometris 2. Generalisasi Konsep BAB VI GENERALISASI Umum Generalisasi adalah pemilihan dan penyederhanaan dari penyajian unsur-unsur pada peta dan selalu hams berhubungan dengan skala dan tujuan dari peta itu sendiri. Semua peta disajikan

Lebih terperinci

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta

A. Peta 1. Pengertian Peta 2. Syarat Peta A. Peta Dalam kehidupan sehari-hari kamu tentu membutuhkan peta, misalnya saja mencari daerah yang terkena bencana alam setelah kamu mendengar beritanya di televisi, sewaktu mudik untuk memudahkan rute

Lebih terperinci

PEMETAAN DATA STATISTIK SECARA KUANTITATIF

PEMETAAN DATA STATISTIK SECARA KUANTITATIF BAB V PEMETAAN DATA STATISTIK SECARA KUANTITATIF Penyajian data statistik kuantitatif, dapat disajikan dalam bentuk peta berdsasarkan 3 (tiga) tipe. Pertama, distribusi kuantitas dan kualitas data dicerminkan

Lebih terperinci

Materi-1 Statistika, data, penyajian data, Ukuran Pusat dan Sebaran Data. Nurratri Kurnia Sari, M. Pd

Materi-1 Statistika, data, penyajian data, Ukuran Pusat dan Sebaran Data. Nurratri Kurnia Sari, M. Pd Materi-1 Statistika, data, penyajian data, Ukuran Pusat dan Sebaran Data Nurratri Kurnia Sari, M. Pd DEFINISI Statistika Ilmu mengumpulkan, menata, menyajikan, menganalisis, dan menginterprestasikan data

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya)

Pokok Bahasan. Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya) DATA DAN PENYAJIAN Pokok Bahasan Jenis-jenis Data (Berdasarkan Sifatnya) Kualitatif & kuantitatif Kategorik & Kontinum Level of data Penyajian Data : Tabel Histogram Poligon Kurve Pengerjakan dengan komputer

Lebih terperinci

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si.

Penyajian Data. Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Penyajian Data Disusun oleh Putriaji Hendikawati, S.Si., M.Pd., M.Sc. Dr. Scolastika Mariani, M.Si. Secara garis besar ada dua cara penyajian data yang sering digunakan yaitu tabel atau daftar dan grafik

Lebih terperinci

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA BAB II TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA II. 1 Peta Multiguna (Multipurpose map) Peta multiguna secara sederhana didefinisikan sebagai peta yang yang bisa digunakan oleh berbagai pihak untuk berbagai keperluan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara Kepulauan dengan ribuan pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke, baik pulau-pulau kecil maupun pulau-pulau besar. Indonesia adalah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Hujan / Presipitasi Hujan merupakan satu bentuk presipitasi, atau turunan cairan dari angkasa, seperti salju, hujan es, embun dan kabut. Hujan terbentuk

Lebih terperinci

Home : tedyagungc.wordpress.com

Home : tedyagungc.wordpress.com Email : tedyagungc@gmail.com Home : tedyagungc.wordpress.com Subagyo 2003, Permukaan bumi merupakan suatu bidang lengkung yang tidak beraturan, sehingga hubungan geometris antara titik satu dengan titik

Lebih terperinci

GEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL

GEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL GEOGRAFI 1 LATIHAN SOAL XII SMA IPS SEM I 2015 KUNJUNGI KAMI DI : Website : www.bimbelalumniaceh.com Twitter : @Bimbel_Alumni Facebook : bimbel-alumni aceh Gunakan Petunjuk A dalam menjawab soal nomor

Lebih terperinci

BAB IX TATA LETAK PETA ( MAP LAY OUT ) & KESEIMBANGAN PETA

BAB IX TATA LETAK PETA ( MAP LAY OUT ) & KESEIMBANGAN PETA BAB IX TATA LETAK PETA ( MAP LAY OUT ) & KESEIMBANGAN PETA 1. Tata Letak Peta Tata letak suatu peta (Map lay out) merupakan pengaturan data spasial dari berbagai macam elemen yang disebut dengan PETA.

Lebih terperinci

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI

Session_02. Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) MATAKULIAH KARTOGRAFI MATAKULIAH KARTOGRAFI Disusun oleh : Ardiansyah, S.Si GIS & Remote Sensing Research Center Syiah Kuala University Session_02 Session_02 (Lebih Lanjut dengan PETA) 1. Intisari Peta 2. Hakekat Peta 3. Syarat

Lebih terperinci

Statistik Farmasi 2015

Statistik Farmasi 2015 Statistik Farmasi 2015 Tujuan Perkuliahan Setelah mengikuti perkuliahan, diharapkan mahasiswa mampu: 1. Mengorganisir data menggunakan distribusi frekuensi 2. Mempresentasikan data dalam distribusi frekuensi

Lebih terperinci

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya

GEOGRAFI. Sesi PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA. a. Berdasarkan Wujudnya GEOGRAFI KELAS XII IPS - KURIKULUM GABUNGAN 02 Sesi NGAN PETA DAN PEMETAAN D. SIMBOL PETA Semua objek dalam peta ditampilkan dalam bentuk simbol. Artinya, simbol peta mewakili objek baik objek fisik maupun

Lebih terperinci

Diagram. A. Pengertian Diagram

Diagram. A. Pengertian Diagram Diagram A. Pengertian Diagram Diagram / skema: gambar sederhana yang menggunakan garis dan simbol untuk menggambarkan struktur dari obyek tertentu secara garis besar. Misal untuk mempelajari organisasi

Lebih terperinci

STATISTIK DESKRIPTIF

STATISTIK DESKRIPTIF STATISTIK DESKRIPTIF DATA & VARIABEL Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya diinterpretasikan. Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1

BAB I PENDAHULUAN. tanahdengan permeabilitas rendah, muka air tanah dangkal berkisar antara 1 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kota Gorontalo merupakan salah satu kota di Indonesia yang rawan terjadi banjir. Hal ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi berkisar antara 106 138mm/tahun,

Lebih terperinci

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016

MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016 MUHAMMAD HAJARUL ASWAD A MT.KULIAH: STATISTIKA DESKRIPTIF UNANDA, 2016 1. Tabel sederhana / tabel satu arah 2. Tabel silang / tabel dua arah 3. Tabel berganda / tiga arah 4. Tabel distribusi frekuensi

Lebih terperinci

: Purnomo Satria NIM : PENDISKRIPSIAN DATA

: Purnomo Satria NIM : PENDISKRIPSIAN DATA Nama : Purnomo Satria PENDISKRIPSIAN DATA NIM : 1133467162 1. Pendahuluan Dalam suatu penelitian kadang-kadang seorang peneliti menemui kesulitan dalam menyajikan sejumlah besar data statistik dalam bentuk

Lebih terperinci

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ).

1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ). BAB III INFORMASI PETA 1. Skala Peta. Skala merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya di lapangan (di permukaan bumi ). Jarak di pets Skala peta = --------------------- Jarak di

Lebih terperinci

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version) II. PENYAJIAN DATA 2.1 Data Data berbentuk jamak, sedangkan datum berbentuk tunggal. Data=datum-datum. Data adalah representasi dari suatu fakta yang menjelaskan suatu persoalan yang dimodelkan dalam bentuk

Lebih terperinci

PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF

PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF PERTEMUAN II STATISTIK DESKRIPTIF DATA & VARIABEL Data adalah sekumpulan datum yang berisi fakta-fakta serta gambaran suatu fenomena yang dikumpulkan, dirangkum, dianalisis dan selanjutnya diinterpretasikan.

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS

PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS PENYAJIAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA DENGAN SPSS Menyajikan Data dalam Bentuk Diagram Dalam penelitian pendidikan pengolahan dan penganalisisan data memegang peranan penting. Data yang telah dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti

BAB I PENDAHULUAN. Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kartografi berasal dari bahasa Yunani karto atau carto yang berarti permukaan dan graft yang berarti gambaran atau bentuk, sehingga kartografi merupakan gambaran permukaan

Lebih terperinci

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN

BAB I. I.1.Latar Belakang PENDAHULUAN 1 BAB I PENDAHULUAN I.1.Latar Belakang Salah satu dari sekian banyak sumber daya alam yang diciptakan oleh Allah SWT untuk kelangsungan hidup manusia adalah tanah atau lahan. Pengertian tanah menurut Sumaryo

Lebih terperinci

Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam

Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam PENYAJIAN DATA Data dapat disajikan dalam bentuk : 1. Naskah yaitu cara penyajian data yang ditulis secara narasi 2. Tabel/daftar 3. Diagram / Gambar (dalam fungsinya:sebagai sebuah potret yang dapat memberikan

Lebih terperinci

Pemetaan. sumber.hayati.laut

Pemetaan. sumber.hayati.laut - Pemetaan. sumber.hayati.laut Abu Bakar Sambah Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan dan Kelautan Universitas Brawijaya Malang Fungsi Peta a) menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL

PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL STATISTIK DESKRIPTIF *** KOMPUTER *** PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL HERDIAN S.Pd., M.Pd. KOMPUTER (STMIK) PRINGSEWU D. Batang STATISTIK DESKRIPTIF *** KOMPUTER ***

Lebih terperinci

PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PADA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (EPIDEMIOLOGY LECTURE NOTE) Ade Heryana, SST, MKM

PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PADA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (EPIDEMIOLOGY LECTURE NOTE) Ade Heryana, SST, MKM 1 Ade Heryana, Epidemiology Lecture Notes PENYAJIAN DAN INTERPRETASI DATA PADA EPIDEMIOLOGI DESKRIPTIF (EPIDEMIOLOGY LECTURE NOTE) Ade Heryana, SST, MKM TABEL Tabel adalah sekumpulan data yang disusun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI III-1

BAB III METODOLOGI III-1 BAB III METODOLOGI 3.1. Tinjauan Umum Dalam suatu perencanaan, terlebih dahulu harus dilakukan survei dan investigasi dari daerah atau lokasi yang bersangkutan guna memperoleh data yang berhubungan dengan

Lebih terperinci

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS

SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah an masalah INDIKATOR MATERI TUGAS B. Pembelajaran 2 1. Silabus N o STANDA R KOMPE TENSI KOMPE TENSI DASAR INDIKATOR MATERI TUGAS BUKTI BELAJAR KON TEN INDIKA TOR WAK TU SUM BER BELA JAR Menerap kan aturan konsep statistika dalam pemecah

Lebih terperinci

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017

ILMU UKUR TANAH II. Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 ILMU UKUR TANAH II Jurusan: Survei Dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Palembang 2017 Interval kontur berdasarkan skala dan bentuk medan Skala 1 : 1 000 dan lebih besar 1 : 1 000 s / d 1 : 10

Lebih terperinci

Statistika untuk Pustakawan

Statistika untuk Pustakawan Statistika untuk Pustakawan Pertemuan 1 Helmy Prasetyo Y BERBAGAI PENGERTIAN DATA DATA --- JAMAK DARI DATUM DATA KUANTITATIF DATA YANG BERUPA ANGKA DATA KUALITATIF DATA YANG TIDAK BERUPA ANGKA, DAN BIASANYA

Lebih terperinci

TINGKAT KERAPATAN DAN POLA PEMETAAN TANAMAN PEKARANGAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI

TINGKAT KERAPATAN DAN POLA PEMETAAN TANAMAN PEKARANGAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI TINGKAT KERAPATAN DAN POLA PEMETAAN TANAMAN PEKARANGAN DI KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN SEMARANG JAWA TENGAH SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi

Lebih terperinci

PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL

PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK TABEL HERDIAN S.Pd., M.Pd. SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER (STMIK) PRINGSEWU PENYAJIAN DATA DALAM BENTUK DIAGRAM Data dibedakan menjadi 2 jenis: A. Data Tunggal

Lebih terperinci

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI

DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL DISTRIBUSI FREKUENSI DISTRIBUSI FREKUENSI MODUL 3 DISTRIBUSI FREKUENSI 1. Penyajian Data Statistik deskriptif mempelajari tentang cara penyusunan dan penyajian data yang dikumpulan dalam penelitian. Biasanya data ini diucapkan

Lebih terperinci

BAB IV PETA TOPOGRAFI. 1. umum

BAB IV PETA TOPOGRAFI. 1. umum 1. umum BAB IV PETA TOPOGRAFI Peta topografi adalah peta yang memperlihatkan unsur-unsur alam (asli) dan unsur-unsur buatan manusia di atas permukaan bumi. Unsur-unsur tersebut diusahakan untuk diperlihatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam rangka membangun infratsruktur data spasial, baik di tingkat nasional maupun di tingkat daerah, setidaknya ada 5 (lima) komponen utama yang dibutuhkan, yaitu

Lebih terperinci

Grafik Batang Sederhana pada SPSS

Grafik Batang Sederhana pada SPSS Grafik Batang Sederhana pada SPSS Author: Junaidi Junaidi 1. Pendahuluan Satu gambar sering lebih bermakna dari seribu kata. Ungkapan ini sering dikemukakan untuk menunjukkan peran grafik dalam mendeskripsikan

Lebih terperinci

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH

PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL NOMOR : 1452 K/10/MEM/2000 TANGGAL : 3 November 2000 PEDOMAN TEKNIS PEMETAAN ZONA KERENTANAN GERAKAN TANAH I. PENDAHULUAN Keperluan informasi

Lebih terperinci

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala

1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 1. Gambaran permukaan bumi di atas suatu media gambar biasa disebut... a. atlas c. globe b. peta d. skala 2. Berikut ini ciri-ciri peta, kecuali... a. Berjudul c. bermata angin b. berskala d. bersampul

Lebih terperinci

Penyajian Data. Teori Probabilitas

Penyajian Data. Teori Probabilitas Penyajian Data Teori Probabilitas Sub Materi Tabel distribusi frekuensi Tabel distribusi frekuensi relatif Tabel distribusi frekuensi kumulatif, histogram dan kurva ogive Teori Probabilitas - Onggo Wr

Lebih terperinci

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai.

Jadi huruf B yang memiliki garis kontur yang renggang menunjukkan kemiringan/daerahnya landai. SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 8. SUPLEMEN PENGINDRAAN JAUH, PEMETAAN, DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)LATIHAN SOAL 8.2 1. Kemiringan lereng kontur huruf B seperti pada gambar mempunyai http://www.primemobile.co.id/assets/uploads/materi/8.2.1.jpg

Lebih terperinci

Adipandang YUDONO

Adipandang YUDONO Pengenalan Kartografi Adipandang YUDONO 11 E-mail: adipandang@yahoo.com Outline Apa itu Kartografi? Peta Definisi Peta Hakekat Peta Syarat-syarat yang dikatakan peta Fungsi peta Klasifikasi peta Simbol-simbol

Lebih terperinci

PETA DAN KARTOGRAFI (Bagian 2)

PETA DAN KARTOGRAFI (Bagian 2) Mata Kuliah : PEMETAAN DAN TATA RUANG LINGKUNGAN PESISIR DAN LAUT Kode MK : M10B.113 SKS : 3 (2-1) PETA DAN KARTOGRAFI (Bagian 2) OLEH SYAWALUDIN A. HRP, S.Pi., MSc. FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

Lebih terperinci

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang

1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang ANALISIS DESKRIPTIF 1.0 Distribusi Frekuensi dan Tabel Silang 1.1 Pengantar Statistik deskriptif Statistika deskriptif adalah bidang statistika yang mempelajari tatacara penyusunan dan penyajian data yang

Lebih terperinci

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS

Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS PENDIDIKAN DAN PELATIHAN (DIKLAT) TEKNIS PENGUKURAN DAN PEMETAAN KOTA Surabaya, 9 24 Agustus 2004 Materi : Bab II. KARTOGRAFI Pengajar : Ir. Yuwono, MS FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI

Lebih terperinci

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA

KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA PERPETAAN - 2 KLASIFIKASI PENGUKURAN DAN UNSUR PETA Pemetaan dimana seluruh data yg digunakan diperoleh dengan melakukan pengukuran-pengukuran dilapangan disebut : Pemetaan secara terestris Pemetaan Extra

Lebih terperinci

geografi Kelas X PENELITIAN GEOGRAFI II KTSP K-13 H. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI a. Merumuskan Masalah b. Merumuskan Tujuan Penelitian

geografi Kelas X PENELITIAN GEOGRAFI II KTSP K-13 H. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI a. Merumuskan Masalah b. Merumuskan Tujuan Penelitian KTSP K-13 Kelas X geografi PENELITIAN GEOGRAFI II H. LANGKAH-LANGKAH PENELITIAN GEOGRAFI Langkah-langkah penelitian geografi secara garis besar adalah sebagai berikut. a. Merumuskan Masalah Masalah penelitian

Lebih terperinci

DIAGRAM STATISTIK BAB II

DIAGRAM STATISTIK BAB II BAB II DIAGRAM STATISTIK 2.1. Diagram Satu Dimensional 2.1.1. Diagram Garis (Line Graphs) Diagram ini untuk menuiijukkan perubahan satu variabel dalam hubungannya dengan variabel yang lain. Line graphs

Lebih terperinci

Kegunaan Data : 3/28/2012

Kegunaan Data : 3/28/2012 Data adalah sesuatu yang diketahui atau dianggap, meskipun belum tentu benar. Data dapat digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan atau persoalan. Data yang baik adalah data yang bermanfaat Data yang

Lebih terperinci

II. METODOLOGI. A. Metode survei

II. METODOLOGI. A. Metode survei II. METODOLOGI A. Metode survei Pelaksanaan kegiatan inventarisasi hutan di KPHP Maria Donggomassa wilayah Donggomasa menggunakan sistem plot, dengan tahapan pelaksaan sebagai berikut : 1. Stratifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah suatu rancangan tentang cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN I.1.

BAB I PENDAHULUAN I.1. BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia tiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan sensus penduduk, jumlah penduduk di Indonesia pada tahun 2010 hingga 2015 mengalami

Lebih terperinci

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang

Konsep statistika. Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat. Universitas Indo Global Mandiri Palembang Konsep statistika Didin Astriani Prasetyowati, M.Stat Universitas Indo Global Mandiri Palembang Statistik VS Statistika Statistik merupakan kumpulan dari data data yang sering dinyatakan atau disajikan

Lebih terperinci

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI

BAB ΙΙ LANDASAN TEORI 7 BAB ΙΙ LANDASAN TEORI Berubahnya nilai suatu variabel tidak selalu terjadi dengan sendirinya, bisa saja berubahnya nilai suatu variabel disebabkan oleh adanya perubahan nilai pada variabel lain yang

Lebih terperinci

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015

TKS 4209 PENELITIAN DAN STATISTIKA 4/1/2015 TKS 4209 Dr. AZ Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Penelitian adalah merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut

Lebih terperinci

BAB II PENYAJIAN DATA

BAB II PENYAJIAN DATA BAB II PENYAJIAN DATA Data yang telah dikumpulkan, baik berasal dari populasi ataupun dari sampel, untuk keperluan laporan atau analisis, perlu diatur, disusun, dan disajikan dalam bentuk yang jelas dan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH

BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH BAB III METODOLOGI 3.1 PENDEKATAN MASALAH Penyusunan garis besar langkah kerja merupakan suatu tahapan kegiatan dengan menggunakan metodologi. Metodologi pendekatan analisis dilakukan dengan penyederhanaan

Lebih terperinci

KONTUR.

KONTUR. KONTUR http://aanpambudi.files.wordpress.com/2010/08/kontur1.png Kontur Hal penting dalam melakukan pemetaan adalah tersedianya informasi mengenai ketinggian suatu wilayah. Dalam peta topografi, informasi

Lebih terperinci

2. Berikut negara-negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah. A. Indonesia B. Swedia C. India D. Amerika Serikat E.

2. Berikut negara-negara yang memiliki piramida penduduk stasioner adalah. A. Indonesia B. Swedia C. India D. Amerika Serikat E. TRY OUT UJIAN NASIONAL 032 GEOGRAFI SMA/MA Petunjuk : 1. Berdoalah sebelum dan sesudah mengerjakan soal! 2. Sebelum mengerjakan soal, tulislah identitas anda pada Lembar Jawaban yang telah disediakan 3.

Lebih terperinci

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik.

Keterkaitan antar lokasi atau ruang dapat dilihat secara fisik maupun nonfisik. contoh interaksi keruangan antar wilayah di Indonesia: 1) menempatkan sebuah ruang publik (misalnya: rumah sakit) yang dapat dapat menjangkau wilayah2 sekitarnya dengan mudah, 2) membuka akses transportasi

Lebih terperinci

PENGUMPULAN PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

PENGUMPULAN PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA PENGUMPULAN PENGOLAHAN, PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA Modul ke: Pokok Bahasan Modul - Jenis Data - Penyajian Data Fakultas Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Program Studi Manajemen- S1 Helsinawati,

Lebih terperinci

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI

MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI MOHON PERHATIAN PRESENTASI AKAN SEGERA DIMULAI GEOGRAFI REGIONAL DUNIA CREATED BY : Dadang Sungkawa GEOGRAFI REGIONAL DUNIA Mahasiswa mampu mengkaji interelasi dan interdependensi antar regional wilayah

Lebih terperinci

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN

KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN 39 KONDISI UMUM WILAYAH PENELITIAN Letak Geografis dan Administrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Utara dan secara geografis Kabupaten ini terletak pada 2º 57-3º

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA

BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA BAB III PERANCANGAN PETA BATAS LAUT TERITORIAL INDONESIA 3.1 Seleksi Unsur Pemetaan Laut Teritorial Indonesia Penyeleksian data untuk pemetaan Laut Teritorial dilakukan berdasarkan implementasi UNCLOS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika

BAB 1 PENDAHULUAN Pengertian dan Kegunaan Statistika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Pengertian dan Kegunaan Statistika Statistik dapat berarti tiga hal. Pertama statistik bisa berarti kumpulan data. Ada buku bernama Buku Statistik Indonesia (Statistical Pocketbook

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI

Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI Prof. Dr. Ir. Zulkifli Alamsyah, M.Sc. PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS JAMBI DATA dan VARIABEL DATA = Fakta atau angka-angka. Bila tidak diolah, tidak punya makna Data untuk kepentingan

Lebih terperinci

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta

Peta Topografi. Legenda peta antara lain berisi tentang : a. Judul Peta Pendahuluan Sebagai orang yang mengaku dekat dengan alam, pengetahuan peta dan kompas serta cara penggunaannya mutlak dan harus dimiliki. Perjalanan ke tempat-tempat yang jauh dan tidak dikenal akan lebih

Lebih terperinci

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan)

PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan) PETA (Dasar Teori dan Geologi Regional Kuliah Lapangan) Geologi Regional Kuliah lapangan Geologi dilakukan pada hari Sabtu, 24 November 2012 di Perbukitan Jiwo, Kecamatan Bayat, yang terletak ±20 km di

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1

DAFTAR ISI. ABSTRAK... i. KATA PENGANTAR... ii. DAFTAR ISI... iii. DAFTAR TABEL... vi. DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vi DAFTAR GAMBAR... xi BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 8 C. Tujuan Penelitian... 8 D.

Lebih terperinci

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar

STRUKTUR BUMI. Bumi, Tata Surya dan Angkasa Luar STRUKTUR BUMI 1. Skalu 1978 Jika bumi tidak mempunyai atmosfir, maka warna langit adalah A. hitam C. kuning E. putih B. biru D. merah Jawab : A Warna biru langit terjadi karena sinar matahari yang menuju

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG KETELITIAN PETA RENCANA TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan:

Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p. Menghasilkan: Merasakan: KEMAGNETAN Menu hari ini (2 minggu): Medan dan Gaya Magnet Medan Gravitasi Listrik Massa m Muatan q (±) Menghasilkan: Merasakan: Tinjau juga Dipol p Menghasilkan: Merasakan: Magnet Batang Kutub sejenis

Lebih terperinci

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika

BAB III PROSEDUR PENELITIAN. Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika A. Metode Penelitian BAB III PROSEDUR PENELITIAN Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode survey. Menurut Tika Pabundu ( 1999;91) survey adalah suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Sekolah Islam Terpadu memiliki image tersendiri didalam perkembangan pendidikan di Indonesia, yang bertujuan memberikan sebuah pembelajaran

Lebih terperinci

Menemukan Pola Data yang Bermakna

Menemukan Pola Data yang Bermakna Menemukan Pola Data yang Bermakna Terdapat beberapa cara untuk mengurutkan data : Data kuantitatif, dapat diurutkan dari pengamatan terkecil hingga terbesar Data kualitatif/verbal, dapat diurutkan berdasarkan

Lebih terperinci

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya!

Lampiran I. Soal. 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 3. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! LAMPIRAN Tahap I : Menggambarkan garis normal dari bidang batas yang datar No. Soal No. Soal 1. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar datangnya! 2. Gambarkan garis normal apabila diketahui sinar

Lebih terperinci

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari

MBS - DTA. Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI. SMK Muhammadiyah 3 Singosari MBS - DTA Sucipto UNTUK KALANGAN SENDIRI SMK Muhammadiyah Singosari SERI : MBS-DTA FUNGSI STANDAR KOMPETENSI Siswa mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan fungsi, persamaan fungsi linear dan fungsi

Lebih terperinci

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR

MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR MEMASANG KONSTRUKSI BATU BATA BENTUK BUSUR BAG- TKB.004.A-86 28 JAM Penyusun : TIM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN PENGORGANISASIANNYA:

BAB 2 DATA DAN PENGORGANISASIANNYA: BAB 2 DATA DAN PENGORGANISASIANNYA: DATA: Merupakan sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang fakta. Data sangat berguna sebagai dasar pembuatan keputusan, terutama pada kondisi ketidakpastian.

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN... iv DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR PETA... xiii INTISARI...

Lebih terperinci

2 rencana tata ruang itu digunakan sebagai media penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan analisis dan proses síntesis penuangan rencana

2 rencana tata ruang itu digunakan sebagai media penggambaran Peta Tematik. Peta Tematik menjadi bahan analisis dan proses síntesis penuangan rencana TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA RI PEMERINTAHAN. Wilayah. Nasional. Rencana. Tata Ruang. Peta. Ketelitian. (Penjelasan Atas Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 8) PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN

METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN METODE PENGUJIAN HUBUNGAN ANTARA KADAR AIR DAN KEPADATAN PADA CAMPURAN TANAH SEMEN 1. Ruang Lingkup a. Metode ini meliputi pengujian untuk mendapatkan hubungan antara kadar air dan kepadatan pada campuran

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU

GAMBARAN UMUM. Kabupaten OKU Selatan merupakan pemekaran dari. Kabupaten Ogan Komering Ulu, terbentuknya Kabupaten OKU ` GAMBARAN UMUM Kabupaten OKU Selatan memiliki geografis perbukitan dengan luas 549.394 Ha yang terdiri dari 19 Kecamatan dan 259 Desa/Kelurahan dengan jumlah penduduk pada tahun 2011 mencapai 320.290

Lebih terperinci

KONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri

KONTUR ILMU UKUR TANAH II. DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri KONTUR ILMU UKUR TANAH II DIII Jurusan Survei dan Pemetaan Universitas Indo Global Mandiri Pengertian Garis Kontur Garis kontur adalah garis khayal dilapangan yang menghubungkan titik dengan ketinggian

Lebih terperinci

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN

STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN STATISTIKA PENYAJIAN DATA PENELITIAN Dosen Pembimbing : Bagya Mujianto, S. Pd, M. Kes Ns. Rizana Fajrunni mah, M. Si. Med Disusun Oleh : Alfia Uzma Nabilla Tasya Hamidah Raflanda Hana Solihah Firdaus Maria

Lebih terperinci

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi

Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi Kegiatan Pembelajaran 6 : Prinsip dan prosedur kerja Peralatan Klimatologi A. Deskripsi Ruang lingkup materi ini meliputi : pengenalan prinsip dan prosedur peralatan Klimatologi, untuk menunjang keterampilan

Lebih terperinci

ACARA V GRAFIK SEGITIGA DAN WIND ROSES

ACARA V GRAFIK SEGITIGA DAN WIND ROSES ACARA V GRAFIK SEGITIGA DAN WIND ROSES Latihan membuat line graph yang terdiri dari tiga jenis, yaitu : 1. Grafik Segitiga (Triangular Graph) 2. Grafik Empat Persegi Panjang Terbagi (Rectangle Divided)

Lebih terperinci

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK

PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK PROSEDUR MOBILISASI DAN PEMASANGAN PIPA AIR MINUM SUPLEMEN MODUL SPAM PERPIPAAN BERBASIS MASYARAKAT DENGAN POLA KKN TEMATIK A. DEFINISI - Pengangkutan Pekerjaan pemindahan pipa dari lokasi penumpukan ke

Lebih terperinci

Tipe Data. MENDESKRIPSIKAN DATA Secara Grafik. Bab II. Level Pengukuran. Presentasi Data secara Grafik

Tipe Data. MENDESKRIPSIKAN DATA Secara Grafik. Bab II. Level Pengukuran. Presentasi Data secara Grafik Tipe Data Data MENDESKRIPSIKAN DATA Secara Grafik Kategori Bab II Contoh: Level Pengukuran Data Rasio Data Kuantitatif Kategori Berurut (ranking, urutan atau skala) Data Interval Data Ordinal Data Kualitatif

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 5 MOMEN INERSIA Nama : Lukman Santoso NPM : 240110090123 Tanggal / Jam Asisten : 17 November 2009/ 15.00-16.00 WIB : Dini Kurniati TEKNIK DAN MANAJEMEN INDUSTRI PERTANIAN

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN METODOLOGI PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan tanggal 22 April sampai 9 Mei 2007 di hutan rawa habitat tembesu Danau Sumbu dan Danau Bekuan kawasan Taman Nasional Danau

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Pengertian Kualitas Dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mendengar orang membicarakan masalah kualitas, misalnya: mengenai kualitas sebagian besar produk buatan luar negeri

Lebih terperinci

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA

PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA MODUL ONLINE 18.6 INTERPRETASI KENAMPAKAN BUDAYA PADA PETA PENDALAMAN MATERI KONSEP DASAR PETA FERANI MULIANINGSIH PPG DALAM JABATAN Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2018 1 A. PENDAHULUAN

Lebih terperinci