PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT MUSI RAWAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KEC. PURWODADI KAB.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT MUSI RAWAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KEC. PURWODADI KAB."

Transkripsi

1 PENGEMBANGAN MODEL BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT MUSI RAWAS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI SE-KEC. PURWODADI KAB. MUSI RAWAS (Pendidikan Berbasis Kreativitas: Sumbangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah) Oleh, AGUNG NUGROHO, M.Pd 1. ABSTRAK Tujuan Penelitian ini untuk mendeskripsikan langkah dan cara mengembangkan model bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas yang dapat meningkatkan minat belajar siswa kelas V SDN Se-Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan Kuesioner, wawancara dan tes. Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan bahwa, kelayakan isi kategori sangat baik, karena 100% guru menyatakan sangat sesuai pada semua indicator, kebahasaan kategori sangat sesuai, karena dari 100% guru menyatakan sangat sesuai pada indikator kejelasan informasi, sesuai dengan KBI dan Bahasa efektif dan efesien sedangkan indikator keterbacaan 60% sangat sesuai dan 40% baik, sajian kategori sangat sesuai, karena 100% menyatakan sangat sesuai pada indikator stimulus dan kejelasan tujuan sedangkan 80% menyatakan sangat sesuai pada indikator sistematis, pemberian motivasi dan kelengkapan informasi dan 20% menyatakan baik dan kegrafikan kategori sangat sesuai karena 100% menyatakan sangat sesuai pada semua indikatornya. Hasil dari evaluasi bahan ajar secara keseluruhan sudah Sangat sesuai atau layak digunakan. Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, sastra dan cerita rakyat. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan bahan ajar dan mengembangkannya merupakan tuntutan bagi guru dalam kegiatan profesionalnya. Hal ini karena bahan ajar biasanya bersifat mandiri, artinya seorang guru dapat menemukan, mencari dan mengembangkan bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan siswanya, dengan tidak keluar pada jalur standar isi. Sesuai dengan pendapat Prastowo (2011:19) Mutu pembelajaran menjadi rendah ketika pendidikan hanya terpaku pada bahan-bahan ajar konvensional tanpa ada kreativitas untuk mengembangkan bahan ajar tersebut secara inovatif. 1 Dosen STKIP-PGRI Lubuklinggau 1

2 Berdasarkan uraian di atas penulis mengembangkan bahan ajar sastra dalam pengajaran bahasa Indonesia di SD Negeri Se-kecamatan Purwodadi. Bahan ajar adalah Sebuah susunan atas bahan-bahan yang berhasil dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang dibuat secara sistematis (Prastowo, 2011:28). Bahan ajar yang penulis kembangkan adalah bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Hal ini menjadi titik berat penulis karena materi ini terdapat pada kelas V semester I, selain hal tersebut selama ini kegiatan pembelajaran sastra di SD Negeri Se-kecamatan Purwodadi hanya berpedoman pada buku pegangan guru tanpa ada usaha untuk mendekatkan materi pembelajaran pada siswa. Buku sastra yang selama ini digunakan tidak ada yang berorientasi pada sastra Musi Rawas, akan tetapi cenderung pada sastra-sastra yang terkenal di Nusantara sehingga siswa tidak mengetahui bahwa di wilayahnya juga terdapat sastra yang layak dipelajari. Selain itu banyak guru yang tidak tahu bahan ajar, sumber belajar, apa lagi bagaimana cara mengembangkan bahan ajar yang mampu menarik minat belajar siswa, kenyataan ini dapat dilihat pada hasil indentivikasi kebutuhan bahan ajar, guru kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas. Hal inilah yang membuat kegiatan pembelajaran kurang menarik, kurang memotivasi siswa dan kurang mendekatkan siswa pada sastra daerah yang bertujuan untuk meningkatkan rasa cinta daerah serta minat belajar sastra. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis melakukan penelitian dengan judul Pengembangan Model Bahan Ajar Sastra Berbasis Cerita Rakyat Musi Rawas pada Siswa Kelas V SDN Se-Kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas. B. Rumusan Masalah Masalah pada penelitian ini adalah Bagaimana produk pengembangan model bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dapat memenuhi kebutuhan bahan ajar sastra di SDN Se-kecamatan Purwodadi Kabupaten Musi Rawas! 2

3 C.Tujuan Penelitian Tujuan penelitian pengembangan model bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas adalah Mendeskripsikan isi materi bahan ajar berbasis cerita rakyat Musi Rawas yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas V SDN Sekecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas. C. Manfaat Penelitian 1. Siswa, meningkatkan pengetahuan dan wawasan akan sastra daerah. 2. Guru, sebagai referensi dan pengalaman mengenai cara mengembangan model bahan ajar sastra. 3. Pembaca, menambah wawasan dan pengalaman ilmu pengetahuan dalam hal sastra daerah sehingga diharapkan akan lebih memupuk rasa cinta sastra daerah dan lebih giat untuk melestarikannya sebagai salah satu kekayaan Nusantara. A. Hakikat Bahan Ajar LANDASAN TEORI Bahan ajar adalah seperangkat sarana atau alat pembelajaran yang berisikan materi pembelajaran, metode, batasan-batasan, dan cara mengevaluasi yang didesain secara sistematis dan menarik dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan yaitu mencapai kompetensi atau subkompetensi dengan segala kompleksitasnya (Widodo & Jasmin, 2008 dalam Lestari, 2012:01), baik tertulis maupun tek tertulis (National Centre For Competency Besed Traning, 2007 dalam Prastowo, 2011:16). Berdasarkan pendapat di atas bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang dikumpulkan dari berbagai sumber berupa informasi, alat atau teks yang diperlukan oleh seorang guru untuk proses pembelajaran dengan tujuan mencapai setandar kompetensi dan kompetensi dasar yang diinginkan dari peserta didiknya. B. Hakikat Cerita Rakyat Musi Rawas Cerita rakyat adalah prosa kisahan yang aslinya beredar secara lisan dan kepercayaan masyarakat setempat (Rozak, 2007:51), hidup dan berkembang secara turun-temurun, dari generasi kepada generasi berikutya dan berkembang di kalangan masyarakat, berarti cerita ini milik masyarakat bukan milik seseorang (Djamaris, 1990:15). 3

4 Berdasarkan penjelasan di atas cerita rakyat Musi Rawas adalah kisahan atau cerita baik itu lisan atau tulisan yang ada di daerah Musi Rawas, bersifat fiksi belum dapat dibuktikan kebenaranya dan berkembang di daerah Musi Rawas di mana dalam cerita tersebut mengandung unsur moral, estetika, sikap positif dan edukatif. C. Langkah-langkah Membuat Model Bahan Ajar Sastra Langkah-langkah Membuat model bahan ajar yang harus dilakukan antara lain: Melakukan Analisis Kebutuhan Bahan Ajar (analisis kurikulum, Analisis sumber belajar), Memilih dan Menentukan Bahan Ajar, Memahami Kriteria Pemilihan Sumber Belajar (Kriteria Umum dan Kriteria Khusus), Menyusun Peta Bahan Ajar, Memahami Struktur Bahan Ajar (Struktur Bahan Ajar Cetak, Struktur Bahan Ajar Model / Maket, Struktur Bahan Ajar Audiovisual, Struktur Bahan Ajar Interaktif, Struktur Bahan Ajar Lingkungan) Berdasarkan penjabaran di atas maka peneliti mengkrucutkan penelitian Pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas ini menggunakan struktur bahan ajar cetak, yakni berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). E. Penelitian yang Relevan 1. Penelitian Shinta Desmiarty, NPM A2A (2009), tentang Pengembangan bahan ajar sastra berbasis sastra Koran. Produk dari penelitian tersebut adalah modul. 2. Penelitian Rita Sari Hasmuniar, NPM A2A (2010), Tentang Pengembangan bahan ajar sastra berbasis islam di kelas XI Madrasah Aliyah Muhammadiyah kota Bengkulu. Produk yang dihasilkan adalah modul. 3. Penelitian Rusmana Dewi, NPM, A2A (2010) tentang Pengembangan bahan ajar mata kuliah perencanaan pementasan drama. Produk yang dihasilkan adalah handout dan power point. Secara umum kelebihan dari penelitian di atas adalah dari segi analisis data, yang mudah dipahami oleh setiap pembaca. Sedangkan secara umum kelemahan penelitian di atas adalah belum pernah dicobakan secara masal dengan subjek 4

5 yang labih luas. Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan terletak pada hasil produk. Jika produk yang dihasilkan dari penelitian di atas adalah Modul dan Handout, maka produk yang penulis hasilkan adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pengembangan Model Bahan Ajar Sastra Kegiatan penelitian pengembangan model bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas di SDN Se-kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas ini merupakan penelitian yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).Tujuan untuk mengembangkan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas sehingga menghasilkan produk yang valid melalui proses berulang-ulang seperti penyusunan, uji lapangan, revisi produk dan akhirnya menghasilkan produk yang bermutu yaitu bahan ajar berbentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Penelitian pengambangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas ini, penulis mengacu pada pendapat Sugiyono (2013:298), langkahlangkah pengembangan antara lain: 1) Potensi dan Masalah, 2) Pengumpulan data, 3) Desain Produk, 4) Validasi Desain, 5) Perbaikan Desain, 6) Uji Coba Produk I, 7) Revisi Produk, 8) Uji Coba Produk II, 9) Revisi Produk Tahap Akhir, 10) Produksi Masal dan Uji Masal. Sedangkan dilihat dari formatnya unsur LKS dibagi atas; Judul, KD, waktu penyelesaian, peralatan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas, informasi singkat, langkah kerja, tugas yang harus dilakukan, dan laporan yang harus dikerjakan (Prastowo, 2011:208) B. Prosedur Pengembangan 1. Penulisan Bahan Ajar Penulis lebih condong ke penulisan model bahan ajar sastra dengan menulis sendiri. Menulis sendiri model bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dalam bentuk LKS untuk pembelajaran sastra di SDN Se-kecamatan 5

6 Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas. Kegiatan menulis sendiri ini selain lebih mendekatkan peserta didik dengan lingkunganya juga lebih dapat diterima oleh guru mata pelajaran karena sumber belajarnya ada di wilayah tugas mereka. 2. Langkah Pengembangan Bahan Ajar Sastra Potensi dan Masalah, Potensinya yaitu bahan ajar sastra yaitu cerita rakyat Musi Rawas yang kurang terfungsikan secara baik oleh sekolah dan masalah yang ada adalah kurangnya bahan ajar sastra yang berorientasi pada sastra daerah pada siswa kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi kabupaten Musi Rawas. Pengumpulan Data, Tahap pengumpulan Data adalah analisis kebutuhan (need analysis) terhadap produk yang akan dikembangkan. Desain Produk, Desain produk berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Validasi Desain, Validasi desain dilakukan oleh pakar atau, di antaranya: (1), Prof.Dr.H. Johanes.Sapri, M.Pd., (Ahli Kurikulum dan bentuk bahan ajar) (2), Dr. Susetyo, M.Pd., (Ahli Keterbacaan dan kebahasaan), (3), Dr. Rusmana Dewi, M.Pd. (Ahli sastra Musi Rawas). Perbaikan Desain, Perbaikan desain adalah revisi terhadap desain produk yang telah dibuat berdasarkan masukan-masukan dari pakar ahli kurikulum, kebahasaan dan pengajaran. Uji Coba Produk, Tujuan untuk mengetahui efektivitas, apakah bahan ajar sastra tersebut mampu meningkatkan minat belajar sastra siswa dan dapat digunakan di SDN Se-kecamatan Purwodadi dengan baik maka penulis akan melanjutkan ke uji yang lebih meluas, diantaranya SDN Mangunharjo, SDN Purwodadi, SDN Pagersari, SDN Trikarya II dan SDN Trikarya I. Latar belakang pemilihan SDN ini sebagai subjek coba masal karena SDN ini mewakili SDN yang terbaik dan terendah hasil Ujian Nasional bahasa Indonesia. Revisi Produk, Revisi produk dilakukan berdasarkan masukan dari pengguna produk. Uji Coba Pemakaian, Uji coba pemakaian adalah menguji produk kembali kepada subjek coba untuk mengetahui keefektivan produk bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas apakah sudah sesuai dengan tujuan penelitian. Revisi Produk Tahap Akhir, Revisi produk akhir adalah merevisi produk secara keseluruhan berdasarkan masukan-masukan yang diperoleh sebagai langkah akhir memperbaiki kelemahan dan kekurangan bahan bahan ajar sastra 6

7 berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Produksi Masal, Produk akhir penelitian pengembangan ini adalah bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas berbentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Setelah produk diproduksi masal maka produk tersebut dicobakan pada subjek yang lebih luas, atau uji masal, sehingga didapat hasil yang signifikan pada produk tersebut. 3. Langkah Uji Coba Produk Desain Uji Coba, Sebelum bahan ajar digunakan atau dipublikasikan bahan ajar perlu di uji coba dengan subjek tertentu atau uji lapangan. Subjek Coba, subjek coba, dalam hal ini subjek coba penelitian adalah siswa kelas V SDN Karyadadi yang berjumlah 29 siswa. Data dari subjek coba diambil pada rentang waktu 1 bulan. Sedangkan untuk uji coba masal penulis mengambil subjek beberapa SDN lainya yang ada di kecamatan Purwodadi, kabupaten Musi Rawas antara lain: SDN O Mangunharjo, SDN P2 Purwodadi, SDN U1 Pagersari SDN Trikarya II dan SDN Trikarya I. Hal ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keefektivan dari bahan ajar sastra yang telah dibuat. Jenis Data, Data pada penelitian pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas ini berupa deskripsi materi sastra pada pelajaran bahasa Indonesia di kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Deskripsi peningkatan hasil belajar dan hasil observasi siswa dalam menggunakan LKS, hasil evaluasi bahan ajar sastra dan respon guru dan siswa setelah menggunakan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Instrumen Pengumpulan Data, Kegiatan penelitian pengembangan bahan ajar ini penulis menggunakan beberapa intrumen untuk memvalidkan data penelitian di antaranya; wawancara, kuesioner dan observasi. Berikut ini dijelaskan format instrumen evaluasi bahan ajar berdasarkan pendapat Susetyo (2010: ); 7

8 Tabel 1 : Format evaluasi bahan ajar. No KOMPONEN KELAYAKAN ISI 1 Sesuai dengan SK dan KD 2 Sesuai dengan kebutuhan siswa 3 Sesuai dengan kebutuhan bahan ajar 4 Kebenaran substansi materi 5 Manfaat wawasan pengetahuan 6 Sesuai dengan nilai, moral dan social KEBAHASAAN 1 Keterbacaan 2 Kejelasan informasi 3 Sesuai dengan KBI 4 Bahasa efektif dan efesien SAJIAN 1 Kejelasan tujuan 2 Sistematis 3 Pemberian motivasi 4 Stimulus 5 Kelengkapan informasi KEGRAFIKAN 1 Font (jenis dan ukuran) 2 Tata letak/ lay out 3 Ilustrasi, grafis, gambar dan foto 4 Desain tampilan Keterangan : 1 = Sangat tidak sesuai. 2 = Kurang Sesuai 3 = Cukup 4 = Baik 5 = Sangat Sesuai Teknik Analisis Data, langkah-langkah analisis data antara lain sebagai berikut: Analisis kurikulum (standar kompetensi dan kompetensi dasar), Analisis kebutuhan bahan ajar pada guru dan siswa, Analisis sumber belajar (Buku dan sumber lainya), Membuat rancangan atau desain bahan ajar sastra, Analisis bahan ajar dan evaluasi pada bahan ajar sastra (LKS), Uji coba produk (bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat MURA), Evaluasi dan revisi terhadap rancangan awal dilakukan berdasarkan hasil temuan, dan Menyimpulkan hasil penelitian, (Produk baru). 8

9 PEMBAHASAN A. Hasil Rekapitulasi Evaluasi Bahan Ajar Sastra Kegiatan rekapitulasi evaluasi bahan ajar sastra adalah kegiatan penilaian terhadap bahan ajar yang digunakan oleh semua guru kelas dari beberapa SDN yang telah mencobakan bahan ajar. Adapun hasil evaluasi tersebut dapat dilihat pada diagram berikut: 120% 100% 80% 60% 40% 20% 0% Isi Bahasa Sajian Grafik IND 1 IND 2 IND 3 IND 4 IND 5 IND 6 Pada komponen kelayakan isi: indikator sesuai dengan SK/KD, sesuai dengan kebutuhan bahan ajar, kebenaran subtansi materi dan sesuai dengan nilai, moral dan sosial, 100% guru menilai sangat sesuai. Pada indikator sesuai dengan kebutuhan siswa, 80% guru menilai sangat sesuai dan 20% menilai baik. Pada indikator menfaat wawasan pengetahuan, 80% guru menilai sangat sesuai dan 20% menilai baik. Berdasarkan hasil tersebut kelayakan isi pada bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dikategorikan sangat sesuai. Pada komponen kebahasaan: indikator kejelasan informasi, sesuai dengan KBI dan bahasa efektif dan efesien, 100% guru menilai sangat sesuai. Pada indikator keterbacaan, 60% guru menilai sangat sesuai dan 40% menilai baik. Berdasarkan hasil tersebut kebahasaan pada bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dikategorikan sangat sesuai. Pada komponen Sajian: indikator stimulus dan kejelasan tujuan, 100% guru menilai sangat sesuai. Pada indikator sistematis, 80% guru menilai sangat sesuai dan 20% menilai baik. Pada indikator pemberian motivasi, 80% guru 9

10 menilai sangat sesuai dan 20% menilai baik. Pada indikator kelengkapan informasi, 80% guru menilai sangat sesuai dan 20% menilai baik. Berdasarkan hasil tersebut sajian pada bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dikategorikan sangat sesuai. Pada komponen kegrafikan semua indikator, 100% guru menilai sangat sesuai. Berdasarkan hasil tersebut kegrafikan pada bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dikategorikan sangat sesuai. Berdasarkan hasil tersebut dapat penulis simpulkan jika hasil evaluasi dari bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dapat dikatakan layak dan sudah memenuhi kriteria yang diharapkan, oleh sebab itu bahan ajar sastra tersebut sudah dapat dipergunakan, (dapat dilihat pada lampiran tabel). B. Pembahasan Hasil Pengembangan Model Bahan Ajar Sastra Penelitian ini adalah penelitian pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Adapun objek kajian pada penelitian ini adalah bahan ajar sastra. Menurut Prastowo (2011:17) bahan ajar terbagi atas buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan tersebut penulis mengambangkan bahan ajar sastra dalam bentuk Lembar Kerja Siswa (LKS). Adapun langkah pengembangan bahan ajar yang penulis gunakan adalah pengembangan bahan ajar yang dikemukakan oleh Sugiyono (2013:298) yaitu Potensi dan Masalah, Pengumpulan data, Desain Produk, Validasi Desain, Perbaikan Desain, Uji Coba Produk, Revisi Produk, Uji Coba Pemakaian, Revisi Produk Tahap Akhir, Produksi Masal. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi kabupaten Musi Rawas diantaranya: SDN Karyadadi, SDN Mangunharjo, SDN Purwodadi, SDN Pagersari SDN Trikarya II dan SDN Trikarya I. Waktu yang diperlukan untuk penelitian 1 bulan. Penelitian dimulai dengan pengumpulan data sebelum pembuatan bahan ajar. Adapun langkah-langkah pengembangan bahan ajar sastra tersebut: potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi, uji I, revisi, uji II, revisi, produksi masal dan uji masal. 10

11 Berdasarkan teori Prastowo (2011:50-51), pada tahap pengumpulan data, pertama, analisis kurikulum. Dalam tahap ini analisis mencakup analisis Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, Indikator dan materi pembelajaran yang akan dikembangkan, dari hasil analisis terdapat keterkaitan antara komponen yang ada di dalam kurikulum dengan bahan ajar sastra yang dibuat, sehingga bahan ajar yang dibuat tidak keluar dari pokok bahasan. Selanjutnya Analisis sumber ajar, dalam hal ini ada beberapa yang penulis analisis antara lain: buku pegangan guru, buku peganggan siswa dan lembar keraja siswa yang digunakan selama ini, tujuan dari analisis ini untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari sumber belajar tersebut. Berdasarkan teori Prastowo (2011:55) tentang prinsip analisis sumber belajar yaitu Ketersediaan, kesesuaian, dan kemudahan maka sumber belajar yang penulis analisis masih belum memenuhi kriteria prinsip pemilihan sumber belajar, sehingga sudah selayaknya untuk dibuat bahan ajar yang baru yang mampu memenuhi kriteria sumber belajar yang baik. Setelah melakukan pengumpulan data dari analisis kurikulum dan sumber ajar, selanjutnya penulis melakukan pengumpulan data berupa indentifikasi kebutuhan terhadap guru kelas sebelum melakukan desai produk dalam hal ini produk yang akan dihasilkan adalah Lembar Kerja Siswa berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Indentifikasi dilakukan pada guru kelas dan tidak diambil dari siswa karena siswa sekolah dasar belum mampu berfikir kritis, jadi dihawatirkan data yang diperoleh tidak valid. Indentifikasi dilakukan dengan kuesioner dan wawancara. Dapat disimpulkan dari hasil indentivikasi kebutuhan bahan ajar terdeskripsikan jika guru sebagai pendidik selama ini belum memahami bahan ajar, sumber belajar dan bagaimana membuat atau menyusun bahan ajar yang baik, hal ini karena kurang perhatianya lembaga pendidikan daerah terhadap guruguru yang ada di daerah mereka masing-masing, membuat SDM guru tidak berkembang. Diharapkan dengan pembuatan bahan ajar ini mampu menambah pengetahuan guru tentang bahan ajar. Setelah melakukan pengumpulan data bahan ajar, langkah selanjutnya mendesain produk dan dilanjutkan dengan Validasi oleh beberapa pakar ahli, 11

12 diantaranya, Prof. Dr. H. Johanes Safri, M.Pd., (Ahli kurikulum dan Lay Out), Dr. Susetyo, M.Pd., (Ahli keterbacaan dan kebahasaan) dan Dr. Rusmana Dewi, M.Pd. (ahli sastra Musi Rawas). Masukan yang diberikan melingkupi bentuk, gambar, kebahasaan, keterbacaan, sajian, evaluasi dan jenis rapat. Masukanmasukan yang diberikan dari para pakar penulis kaji dan analisis untuk mendapatkan solusi yang terbaik. Setelah itu masukan dan revisi, penulis tindak lanjuti dengan perbaikan desain produk sehingga siap digunakan. Berdasarkan teori Sugiyono (2013:298), langkah selanjutnya yang penulis lakukan adalah uji I, Kegiatan uji coba I (Pertama) dilakukan sebanyak dua kali pertemuan pada subjek coba. Berdasarkan hasil Uji I, 18 siswa atau 62% belum tuntas, faktor yang menyebabkan tidak tuntasnya siswa adalah pada faktor guru dan bahan ajar sastranya. Faktor guru terletak pada penyampaian materi pembelajaran, guru kurang memahami materi pembelajaran sastra, hal ini karena selama ini materi sastra sering dilewatkan karena dipandang sulit diajarkan. Faktor LKS terletak pada contoh materi sastra yang masih kurang yang menyebabkan sulit diterima oleh siswa, selain itu bentuk latihan masih dipandang sulit diselesaikan. Selain menganalisis hasil latihan siswa, penulis juga mengobservasi kegiatan belajar siswa dan hasilnya dapat dilihat pada lampiran tabel. Berdasarkan penjelasan di atas dapat diambil kesimpulan jika bahan ajar yang digunakan masih banyak kekurangan sehingga harus mendapat perbaikan dari semua aspeknya, akan tetapi berdasarkan observasi sikap belajar siswa sangat antusias dengan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Setelah melakukan uji I penulis meminta masukan dari guru dan siswa guna mengetahui kendala dan masalah dari produk yang diuji cobakan. Masalah yang dominan dari LKS adalah banyaknya latihan yang dipandang sulit oleh siswa, selain itu beberapa kalimat masih sulit dipahami oleh guru dan siswa. Masukan yang diberikan penulis kaji, tidak semua masukan penulis ambil, sebab sebagian besar LKS sudah dianalisis oleh beberapa pakar ahli sehingga sedikit sekali kemungkinan salah. Setelah mendapat masukan maka penulis segera memperbaiki dan melanjutkan ke uji coba II. 12

13 Kegiatan uji coba II (Kedua) dilakukan sebanyak dua kali pertemuan pada subjek coba. Jumlah siswa tuntas 28 siswa atau 100%, sedangkan sikap belajar siswa secara global sudah menunjukan peningkatan keaktivan belajar, hal ini karena beberapa masalah yang ada pada Uji I sudah penulis revisi, kalimat sudah penulis sederhanakan dan bentuk latihan penulis perbaiki sesuai dengan kemampuan daya pikir siswa. jadi berdasarkan rumusan masalah yang penulis ajukan maka, penelitian pengembangan ini dapat dinyatakan berhasil, walaupun harus diujikan kembali ke subjek yang lebih luas guna mengetahui keefektifan dari bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Setelah melakukan uji II, guru dan siswa diminta merespon bahan ajar sastra yang digunakan melalui kuisioner yang diberikan. Kesimpulan dari respon guru tersebut adalah bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas sudah layak digunakan di dalam kelas guna meningkatkan minat belajar sastra siswa kelas V SDN Karyadadi (Subjek coba). Sedangkan respon siswa, dapat disimpulkan, bahan ajar yang digunakan mampu meningkatkan minat belajar siswa, bahan ajar mudah dipahami dan bahan ajar sastra sesuai dengan apa yang diharapkan. Berdasarkan teori (Prastowo, 2011:61-62) tentang kriteria umum dan khusus bahan ajar, maka dapat diambil kesimpulan jika bahan ajar yang digunakan sudah dapat dinyatakan layak guna dari segala aspeknya. Hal ini juga menunjukan hasil pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas berhasil diterapkan pada siswa kelas V SDN Karyadadi (Subjek coba). Setelah mendapat respon bahan ajar dinilai atau dievaluasi oleh guru yang menggunakan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Hasil evaluasi pada uji pertama masih sangat kurang, akan tetapi pada uji ke II hasil evaluasi sudah membaik atau dinilai Sangat sesuai, hal ini karena pada uji II sudah banyak revisi dari penulis sehingga bahan ajar mudah dipahami. Setelah melakukan uji I, uji II dan evaluasi bahan ajar dari guru kelas (Pengguna produk bahan ajar), maka langkah penulis selanjutnya adalah merevisi secara keseluruhan untuk diproduksi masal, dan diujikan secara masal ke sekolahsekolah lainya yang ada di kecamatan Purwodadi. Berdasarkan teori Prastowo mengenai penyusunan bahan ajar, maka hal yang menjadi pusat revisi adalah 13

14 Relevansi, Konsistensi dan Kecukupan (Prastowo, 2011:58). Berdasarkan hal tersebut bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas sudah memenuhi kriteria yang ditetapkan, oleh sebab itu bahan ajar sudah layak untuk diujikan secara masal. Bedasarkan hasil uji masal, SDN se-kecamatan Purwodadi yang telah mencobakan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas, lima sekolah yang dinyatakan tuntas secara klasikal, sedangkan satu sekolah masih belum dapat dinyatakan tuntas secara klasikal. Satu sekolah yang tidak tuntas adalah SDN Trikarya I, faktor utama dari ketidak tuntasan siswa terletak pada guru yang menyampaikan materi LKS. Guru kelas kurang memahami materi pembelajaran, selain itu, selama ini guru kelas mengajar hanya menggunakan LKS dari DINAS sehingga kompetensi pembelajaran sastra guru sangat minim. Berdasarkan respon guru pada penelitian ini sebagian besar menunjukan respon yang baik, suka dan mampu mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran. berdasarkan data respon guru dapat diambil kesimpulan awal jika bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas sudah layak digunakan pada peserta didik kususnya kelas V. Bahan ajar mampu meningkatkan minat belajar sastra siswa di kelas. Berdasarkan respon siswa, sebagian besar siswa sangat antusias dan senang belajar menggunakan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas. Berdasarkan respon juga diketahui jika siswa mampu meningkatkan keaktivan dalam belajar sastra. Siswa juga menyatakan jika bahan ajar yang digunakan merupakan bahan ajar yang tergolong baru dan mudah untuk memahaminya, jadi kesimpulan awal produk ini layak dan disukai oleh siswa kelas V SDN Sekecamatan Purwodadi. Berdasarkan hasil evaluasi bahan ajar yang dilakukan oleh guru kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi, menunjukan bahwa bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dikategorikan sangat sesuai, baik dari kelayak isi, kebahasaan, sajian maupun kegrafikan. Dari hasil tersebut sebagian besar guru kelas V menyatakan komponen-komponen bahan ajar sudah sangat sesuai jadi 14

15 bahan ajar tersebut sudah dapat dinyatakan layak dari semua segi, sehingga dapat digunakan oleh semua siswa kelas V di Kecamatan Purwodadi. Berdasarkan tujuan bahan ajar yaitu Memperkaya informasi, dapat digunakan oleh penyusun dan memudahkan bagi peserta didik untuk mempelajari kompetensi tertentu (Prastowo, 2011:23), maka bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas sudah dapat dikatakan layak guna bagi semua siswa dan guru. Berdasarkan teori behaviorisme, bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas sudah memiliki kriteria di antaranya, unsur atau bagian, terlihat pada bagian bahan ajar sastra (LKS). Terdapat mekanisme yaitu mekanisme pengembangan bahan ajar sastra sehingga bahan ajar sastra mampu mengefektivan belajar siswa kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi. Menekankan peran lingkungan yaitu sumber bahan ajar sastra diambil dari lingkungan sekitar yaitu cerita rakyat Musi Rawas. Memetingkan respon, dilakukan melalui kuesioner respon guru dan siswa. Pentingnya latihan, bahan ajar sastra yang dikembangkan merupakan LKS, dimana di dalamnya terdapat banyak latihan. 15

16 PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, Pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas secara umum mampu memenuhi kebutuhan bahan ajar sastra di SDN Se-kecamatan Purwodadi, Kabupaten Musi Rawas. Isi materi bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi adalah bahan ajar sastra yang sumber bahan ajarnya diambil dari wilayah atau daerah tempat tinggal. Pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dikategorikan layak, hal ini sesuai dengan hasil evaluasi bahan ajar yang dilakukan oleh guru SDN se-kecamatan Purwodadi yang telah mencobakan bahan ajar sastra pada sekolah mereka masing-masing. Pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas efektif meningkatkan minat belajar sastra siswa kelas V SDN Se-kecamatan Purwodadi, hal ini dapat dilihat pada hasil latihan dan sikap siswa terhadap bahan ajar sastra B. Saran Bahan ajar tidak harus didapat dengan membeli akan tetapi dapat dibuat dan diciptakan sendiri. Oleh sebab itu seorang guru harus terus mengali potensi diri dan potensi yang ada dilingkungan sekitar. Jadi diharapkan dengan penulisan pengambangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas ini dapat membuka cakrawala pendidik untuk membuat bahan ajar, demi meningkatkan minat belajar peserta didiknya dan akhirnya siswa mampu mencapai pada indikator pembelajaran yang diharapkan oleh kurikulum. Bagi pembaca secara umum hasil penelitian ini diharapkan dapat memotivasi diri untuk terus berkarya di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang dimulai dari lingkungan terdekat kita. Diharapkan dengan terus digalinya cerita rakyat daerah akan menghasilkan terjaganya kelastarian budaya daerah. 16

17 REFERENSI Departemen Pendidikan Nasional Pedoman Memilih dan Menyusun Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jendral Manajeman Pendidikan Dasar dan Menengah. Djamaris, Edwar Menggali Khazanah Sastra Melayu KLasik. Jakarta: Balai Pustaka Lestari, Ika Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Kompetensi. Jakarta: Akademia Permata Prastowo, Andi Panduan Kreatif Membut Bahan Ajar Inovatif. Jokjakarta: DIVA Press Rozak Zaidan, Abdul Kamus Istilah Sastra. Jakarta: Balai Pustaka Sugiyono Metode Penelitian Kualitataif, Kuantitatif dan R&D. Bandung: ALFABETA Susetyo Penelitian Kuantitatif dan PTK. Bengkulu: FKIP UNIB Guru Bahasa dan Sastra Indonesia yang Profesional. Bengkulu: FKIP UNIB 17

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil penelitian pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Hasil penelitian pengembangan bahan ajar sastra berbasis cerita rakyat Musi Rawas dijabarkan berdasarkan langkah-langkah pengembangan bahan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT MUSI RAWAS KELAS V SD NEGERI KARYADADI KABUPATEN MUSI RAWAS TESIS

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT MUSI RAWAS KELAS V SD NEGERI KARYADADI KABUPATEN MUSI RAWAS TESIS PENGEMBANGAN BAHAN AJAR SASTRA BERBASIS CERITA RAKYAT MUSI RAWAS KELAS V SD NEGERI KARYADADI KABUPATEN MUSI RAWAS TESIS Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan Dalam Mendapatkan Gelar Magister Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan pilar utama penentu kemajuan suatu bangsa yang termanifestasi pada kualitas sumber daya manusia yang cerdas, berkarakter, berakhlak mulia,

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL

PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS EKSPERIMEN MATERI PERISTIWA ALAM DI INDONESIA UNTUK SISWA KELAS V SD ARTIKEL untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Kristen Satya Wacana oleh Puput Ambaryuni

Lebih terperinci

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and

BAB III METODE PENGEMBANGAN. experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and 24 BAB III METODE PENGEMBANGAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian pengembangan modul pembelajaran menulis puisi berbasis experiential learning ini termasuk ke dalam jenis penelitian Research and Development

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN HANDOUT MATEMATIKA BERBASIS LEARNING CYCLE-5E PADA MATERI BARISAN DAN DERET DI KELAS XI SMK NEGERI 1 KOTA JAMBI OLEH SUSIARTUN NIM RRA1C209027 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA ABSTRACT PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA BERBASIS PENDEKATAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI SISTEM KOORDINASI MANUSIA UNTUK SMA Yurike Andamosty 1, Rina Widiana 2, Siska Nerita 2 ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan di Indonesia mempunyai tujuan yang menyeluruh dan komplek. Sebagaimana yang tercantum dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 3, yakni Pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Pembelajaran Tematik Pembelajaran tematik adalah suatu model pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dari beberapa mata pelajaran, beberapa standar kompetensi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA

PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA PENGEMBANGAN BROSUR SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPS SMP KELAS VII DENGAN MATERI KEADAAN ALAM DAN AKTIVITAS PENDUDUK INDONESIA RINGKASAN SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas

Lebih terperinci

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru

Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru SEMINAR NASIONAL MATEMATIKA DAN PENDIDIKAN MATEMATIKA UNY 2016 PM - 25 Pengembangan LKM Dengan Pendekatan Quantum Learning untuk Meningkatkan Kompetensi Profesional Calon Guru Tri Andari Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA () BERBASIS INKUIRI POKOK BAHASAN ENERGI DAN PERUBAHANNYA Yanuar Sinatra Dosen Jurusan Teknik Elektro Sekolah Tinggi Teknik Malang Email: ysinatra@yahoo.co.id Abstrak: Penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III

PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Pengembangan Handout Pembelajaran Tematik untuk Siswa SD (Retno Ningtyas,dkk) PENGEMBANGAN HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas dan Tri Nova Hasti Yunianta Program

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERMUATAN KARAKTER PADA MATERI JURNAL KHUSUS Ike Evi Yunita Program Studi Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah

III. METODOLOGI PENELITIAN. (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah 27 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian dan pengembangan (research and development). Penelitian dan pengembangan (R & D) adalah metode

Lebih terperinci

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak

Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi. Abstrak HANDOUT PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA SEKOLAH DASAR KELAS III Retno Ningtyas, Tri Nova Hasti Yunianta, Wahyudi Program Studi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumber daya manusia peserta didik, dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan

Lebih terperinci

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat

Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Pengembangan Media Komik Matematika Berbasis Pendekatan Scientific pada Materi Bilangan Bulat Dian Fitriani *, Edrizon, Yusri Wahyuni, Rita Desfitri Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR. Pengembangan Bahan Ajar. Sosialisasi KTSP 2008 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR Pengertian Bahan Ajar 1. Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Mengapa guru perlu

Lebih terperinci

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika

Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Pengembangan Buku Referensi Berbasis Multi Representasi dengan Pendekatan Kontekstual pada Materi Kalor dan Termodinamika Lindrie Piranti 1,a), Dewi Muliyati 2,b) 1 Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE

BAB III METODE PENELITIAN. atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian dan pengembangan atau penelitian R&D (Research & Development) dengan model ADDIE (Analysis-Design-Develop-Implement-Evaluate)

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEMATIK TEMA INDAHNYA KEBERSAMAAN KELAS IV SD SEMESTER I Lilik Suhartatik Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Fenomena mengenai rendahnya tingkat kemampuan siswa terhadap

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 57 BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah () lokasi dan subyek penelitian, () metode penelitian, (3) instrumen penelitian, dan (4) teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR BIOLOGI BERBASIS MOVIE MAKER PADA MATERI VIRUS UNTUK KELAS X DI MAN KINALI PASAMAN BARAT Wahyu Agusman, Azrita, Wince Hendri Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Pengembangan Jenis penelitian yang dilakukan adalah Research and Development (R&D) dengan produk yang dikembangkan berupa perangkat pembelajaran berbasis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN BAHAN AJARMEMBACA HIKAYAT KELAS XI BAHASA

PENGEMBANGAN BAHAN AJARMEMBACA HIKAYAT KELAS XI BAHASA Prasetiawati, Pengembangan Bahan Ajar Membaca Hikayat 65 PENGEMBANGAN BAHAN AJARMEMBACA HIKAYAT KELAS XI BAHASA Rika Prasetiawati Madrasah Aliyah Negeri Tuban Jl. HOS Cokroaminoto No. 04 Tuban Hp: 081332440684Pos-el:

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS STRATEGI PQ4R DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI GEOMETRI KELAS X SMA OLEH Asnidar NIM RRA1C210033 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP.

PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. PENGEMBANGAN MODUL YANG DIAWALI DENGAN PETA KONSEP BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP Oleh: Welni Gusma Nengsih, Sudirman, R.R.P. Megahati Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. MODEL PENGEMBANGAN Penelitian ini termasuk penelitian pengembangan inovasi pembelajaran yang menggunakan metode penelitian dan pengembangan (research and development / R&D).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan pada dunia pendidikan. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai suatu produksi

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA

PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA PENGEMBANGAN HANDOUT FISIKA DASAR BERBASIS KONSTRUKTIVITAS PADA MATERI DINAMIKA Silvi Yulia Sari 1, Nursyahra 2, dan Husna 3 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Padang, Padang 2 Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan 42 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Pengembangan Penelitian dan pengembangan yang dilakukan peneliti menggunakan prosedur pengembangan Borg dan Gall. Adapun langkah-langkah yang digunakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL

PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL PENGEMBANGAN LKS BERORIENTASI PENDEKATAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH UNTUK KELAS XI SMA E JURNAL SILVIANI DWI PUTRI NIM. 11010135 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disemua jenjang pendidikan. Mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Dalam berbahasa

Lebih terperinci

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015

SEMINAR NASIONAL JURUSAN FISIKA FMIPA UM 2015 Brosur IPA Terpadu sebagai Bahan Ajar di SMP ditinjau dari Aspek Keterbacaannya MYCO HERSANDI Pascasarjana Jurusan Pendidikan IPA Universitas Negeri Jember. Jl. Kalimantan 37 Tegal Boto E-mail: myco.hersandi41@gmail.com

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS KONFLIK KOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KREATIFITAS MAHASISWA DALAM MENYUSUN PERANGKAT PEMBELAJARAN IPA SD Linda Rachmawati, Bagus Amirul Mukmin Universitas Nusantara PGRI Kediri

Lebih terperinci

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 KETERSEDIAAN DAN PEMANFAATAN BAHAN AJAR PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SMA NEGERI 1 KARANGANOM KABUPATEN KLATEN TAHUN PELAJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukanuntukmemenuhisebagianpersyaratangunamencapai

Lebih terperinci

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel :

Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun Purba Surel : PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGASI (GI) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS IX-1 SMP NEGERI 1 BANGUN PURBA Deliwani Br Purba Guru SMP Negeri 1 Bangun

Lebih terperinci

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017

JIME, Vol. 3. No. 1 ISSN April 2017 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERORIENTASI PEMBELAJARAN INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA Erma Rahayu 1, Ali Imran 2. 1 Pendidikan Biologi, 2 FPMIPA IKIP Mataram. ermarahayu569@gmail.com;

Lebih terperinci

Kata kunci: Bahan Ajar, Permaianan Anak, Operasi Hitung Bilangan Sampai Tiga Angka

Kata kunci: Bahan Ajar, Permaianan Anak, Operasi Hitung Bilangan Sampai Tiga Angka ABSTRAK Gunawan. 2017, Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Permainan Anak Pada Muatan Pelajaran Matematika Kelas III Sekolah Dasar. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FKIP, Universitas Jambi. Dosen

Lebih terperinci

SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA

SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA SIGI TENTANG PENGGUNAAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN EKONOMI MATERI AKUNTANSI KELAS XI IPS DI SMA NEGERI 19 SURABAYA Vinaya Suci Wiharany Susanti PENDIDIKAN AKUNTANSI, FAKULTAS EKONOMI, UNESA ABSTRAK The

Lebih terperinci

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd.

ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX. Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ANALISIS BUKU AJAR BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) KELAS IX Oleh Meilia Pratiwi Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui relevansi, konsistensi,

Lebih terperinci

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing

Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Suska Journal of Mathematics Education (p-issn: 2477-4758 e-issn: 2540-9670) Vol. 3, No. 1, 2017, Hal. 15 26 Validitas Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Rena Revita Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran

BAB I PENDAHULUAN. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber manusia itu tergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran merupakan kunci keberhasilan sumber daya manusia untuk mengikuti perkembangan zaman. Pembelajaran memiliki peran serta mendidik siswa agar menjadi manusia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, penelitian ini tergolong penelitian pengembangan modul pembelajaran pada pokok bahasan segi empat untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 16 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode dan Pendekatan Penelitian Metode yang akan digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Pada penelitian ini digunakan instrumen penelitian yang menghasilkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dan berlangsung secara terus menerus dari generasi ke generasi. Pendidikan merupakan sesuatu yang universal, bersifat umum karena

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitan ini merupakan desain Research and Development (R&D). Sugiyono (2010: 297) menyatakan bahwa R&D adalah penelitian yang digunakan untuk menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subjek penelitian, desain pengembangan yang dilakukan, teknik dan instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BERBASIS POE (Predict, Observe, Explain) PADA MATERI PROGRAM LINEAR KELAS XII SMA Oleh : Rizky Dezricha Fannie 1) & Rohati 2) Program Studi Pendidikan Matematika FKIP

Lebih terperinci

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017

Seminar Nasional Hasil Penelitian Universitas Kanjuruhan Malang 2017 PENGEMBANGAN BAHAN AJAR MATERI MENCERNA (MENYIMAK CERITA ANAK) BERBASIS CERITA ANAK MAJALAH BOBO PADA SISWA KELAS VI MI DARUN NAJAH 1 JATIREJO MOJOKERTO Eka Nurjanah, Dhikrul Hakim Universitas Pesantren

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik

BAB I PENDAHULUAN. Standard Kualifikasi Akademik dan Kompetensi, guru sebagai pendidik 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bahan ajar merupakan komponen penting dalam pembelajaran. Bahan ajar diperlukan sebagai pedoman beraktivitas dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC. Norma Dewi Shalikhah PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) IPA BERBASIS PENDEKATAN SCIENTIFIC Norma Dewi Shalikhah ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan LKS IPA berbasis pendekatan scientific pada materi

Lebih terperinci

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII

Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) IPA Berbasis Multiple Intelligences Pada Materi Suhu dan Perubahannya di Kelas VII Maria Silalahi 1), Hidayat ), Wawan Kurniawan 3) 1 Mahasiswa S1 Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Ada beberapa hal yang dibahas dalam metode penelitian, diantaranya adalah (1) lokasi dan subyek penelitian, (2) metode penelitian, (3) sumber data, (4) diagram alir penelitan,

Lebih terperinci

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013

ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013 ANALISIS KESESUAIAN ANTARA BUKU TEKS SISWA TEMATIK TERPADU TEMA BENDA-BENDA DI LINGKUNGAN SEKITAR SD/MI KELAS V DENGAN KOMPETENSI DASAR KURIKULUM 2013 Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh:

PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP. Oleh: PENGEMBANGAN MODUL DISERTAI PETA KONSEP JENIS SPYDER CONCEPT MAP PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA UNTUK KELAS VIII SMP Oleh: Yudi Angkana, Renny Risdawati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi,

Lebih terperinci

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A

Naskah Publikasi Ilmiah. Oleh : KHOIROTUN NISA A ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS BAWAH DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh : KHOIROTUN NISA A 510 090

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 52 BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini dilaksanakan di SD Negeri 2 Kutosari yang terletak di tengah pusat Kota Kebumen, tepatnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 26 BAB III METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian pengembangan yang digunakan dalam melakukan pengembangan ini adalah model prosedural. Model prosedural

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA. PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI NETWORK TREE PADA MATERI STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN HEWAN SEMESTER I KELAS XI UNTUK SMA Oleh: 1 Sefreni Yulriska, 2 Sudirman, 3 RRP. Megahati 1 Mahasiswa Program

Lebih terperinci

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat 2 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) PADA MATERI MENULIS LAPORAN PERJALANAN BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING (PBL) SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 35 PADANG Vatmawati 1, Dina Ramadhanti 2, Ricci Gemarni Tatalia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur

BAB I PENDAHULUAN. upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses pembelajaran merupakan suatu rangkaian kegiatan aktifitas dalam upaya perwujudan kompetensi siswa, dibangun oleh berbagai unsur, yaitu unsur raw input (siswa)

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII PENGEMBANGAN BUKU TEKS MENULIS PUISI KEINDAHAN ALAM SISWA KELAS VII Henny Nopriani STKIP Muhammadiyah Pagaralam Email: nopriani_henny@yahoo.com Abstrak Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan hasil

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 1. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian yang dilaksanakan mulai dari bulan November 2016 sampai dengan bulan April 2017 bertempat di SDN Serang 11 Kota Serang yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Media pembelajaran berbasis android dengan program Construct 2 pada materi bangun ruang sisi datar untuk siswa SMP kelas 8 dikembangkan dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan modul fisika berbasis inkuiri pada materi listrik dinamis untuk siswa SMA/MA. Metode yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP

PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP PENGEMBANGAN LKS MATEMATIKA MODEL E-LEARNING BERBASIS WEB UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI PADA POKOK PEMBELAJARAN ALJABAR DI SMP SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

Contoh: Evaluasi Bahan Ajar dalam Bentuk Buku. Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar

Contoh: Evaluasi Bahan Ajar dalam Bentuk Buku. Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar Contoh: Evaluasi Bahan Ajar dalam Bentuk Buku Instrumen Evaluasi Formatif Bahan Ajar Judul Bahan Ajar :... Kompetensi :... Kelompok : A/B, semester:... Petunjuk pengisian Berilah tanda check (v) pada kolom

Lebih terperinci

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16

VOLT. Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro. Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16 P-ISSN: 2528-5688 E-ISSN: 2528-5696 VOLT Jurnal Ilmiah Pendidikan Teknik Elektro Journal homepage: jurnal.untirta.ac.id/index.php/volt Vol. 2, No. 1, April 2017, 11-16 PENGARUH PENGGUNAAN E-MODUL INTERAKTIF

Lebih terperinci

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal

Desain. Produk. Revisi Produk. Produksi Massal BAB III METODE PENELITIAN A. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan penelitian Research & Development (R&D). Research & Development adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN. Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis Dicetak pada tanggal 2018-0-29 Id Doc: 589c95819dce119ed2 BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN.1 Penyajian Hasil Uji Coba Hasil dari penelitian pengembangan ini berupa (1) sebuah LKS berbasis pendekatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and

BAB III METODE PENELITIAN. pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D (Research and BAB III METODE PENELITIAN A. Model Penelitian dan Pengembangan Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau yang biasa lebih dikenal sebagai penelitian R&D

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengembangan Bahan Ajar a. Bahan ajar Menurut Depdiknas (2006: 4) bahan ajar merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis yang memungkinkan siswa

Lebih terperinci

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG

PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG PRAKTIKALITAS PERANGKAT PEMBELAJARAN BERORIENTASI CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DALAM MATERI SUHU DAN KALOR DI KELAS X SMA ADABIAH 2 PADANG Megasyani anaperta (1) Farida (2) (1) Prodi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini BAB III METODE PENELITIAN Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif. Menurut Arikunto (2007), metode penelitian deskriptif adalah suatu metode yang digunakan

Lebih terperinci

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography.

Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography. Edu Geography 3 (5) (2015) Edu Geography http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/edugeo PENGEMBANGAN BUKU TEKS ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) BERBASIS KURIKULUM 2013 UNTUK SMP KELAS VIII SEMESTER 2 Isna

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada

BAB III METODE PENELITIAN. dengan pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia (PMRI) pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menghasilkan suatu produk berupa perangkat pembelajaran. Perangkat

Lebih terperinci

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya

Ajeng Kusumaningrat S1 Pendidikan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Surabaya Pengembangan Bahan Ajar berupa Cerpen Akuntansi sebagai Pendukung Implementasi Pembelajaran berbasis Scientific Approach pada Materi Persamaan Dasar Akuntansi di SMK NAHDLATUL ULAMA GRESIK Ajeng Kusumaningrat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas tentang jenis penelitian yang digunakan, subyek penelitian, desain pengembangan, sumber data, teknik dan instrument pengumpulan data, serta analisis data.

Lebih terperinci

Pengertian Bahan Ajar

Pengertian Bahan Ajar Pengertian Bahan Ajar Bahan ajar merupakan informasi, alat dan teks yang diperlukan guru/instruktur untuk perencanaan dan penelaahan implementasi pembelajaran. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam menjamin kelangsungan hidup bangsa. Hal ini disebabkan karena pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP

PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP PENGEMBANGAN MODUL BERGAMBAR PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA KELAS VIII SEMESTER I UNTUK SMP Siti Riski Amelia, Renny Risdawati, Vivi Fitriani Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi

Lebih terperinci

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional

Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional Pengembangan Modul Elektronik Berbasis 3D Pageflip Professional pada Materi Konsep Dasar Fisika Inti dan Struktur Inti Mata Kuliah Fisika Atom dan Inti Wulan Sari 1), Jufrida ), dan Haerul Pathoni 3) 1)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Drama merupakan karya yang memiliki dua dimensi karakter (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran atau seni pertunjukan.

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC. Vivin Ayu Lestari, Suwasono Ayu Lestari, Suwasono, Pengembangan Media Pembelajaran Menggunakan Multimedia Interaktif PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA KOMPETENSI DASAR MELAKUKAN PERAWATAN PC Vivin

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI

PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI PENGEMBANGAN MODUL KOMPUTER AKUNTANSI MYOB BERBASIS PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA KOMPETENSI DASAR PENCATATAN TRANSAKSI Ida Kurnia Wati Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi, Jurusan Pendidikan Ekonomi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi

BAB I PENDAHULUAN. negaranya. Hal ini tidak terlepas dari upaya pemerintah untuk menciptakan generasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memiliki pengaruh yang besar dalam pembangunan suatu negara. Negara yang dikatakan maju sudah pasti memiliki mutu pendidikan yang sangat baik di negaranya.

Lebih terperinci

OLEH : ANING ANAFIA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

OLEH : ANING ANAFIA NPM : FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA PENGARUH METODE DISKUSI DIDUKUNG MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MEMAHAMI SUMBER - SUMBER ENERGI DENGAN KEGUNAANNYA PADA SISWA KELAS III SDN SUMBERAGUNG 4 KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR PENGEMBANGAN MEDIA PEMBEJARAN BONEKA KAUS KAKI BERBASIS LESSON STUDI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA SISWA SEKOLAH DASAR Erwin Putera Permana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan

Unit 4. Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak. Isniatun Munawaroh. Pendahuluan Unit 4 Pengembangan Bahan Pembelajaran Cetak Isniatun Munawaroh Pendahuluan Bahan pembelajaran cetak merupakan bahan pembelajaran yang sudah umum digunakan bagi para guru tak terkecuali di tingkat Sekolah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra mengandung pesan moral tinggi, yang dapat menjadi medium untuk menggerakkan dan mengangkat manusia pada harkat yang paling tinggi. Karya sastra

Lebih terperinci

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual.

ABSTRAK. Key Words: Pengembangan, Lembar Kegiatan Siswa, Kontekstual. PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI MENJUMLAHKAN DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT UNTUK SISWA KELAS VII MTsN KURANJI PADANG Fathul Rahmi*

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM.

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM. PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DILENGKAPI PETA KONSEP PADA MATERI PROTISTA UNTUK SISWA SMA/MAKELAS X ARTIKEL ILMIAH FIRMANA JUTIN NIM. 110110064 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN

Lebih terperinci

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA KELAS X SMA/SMK

DEIKSIS - JURNAL PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA KELAS X SMA/SMK DESAIN BAHAN AJAR TEKS EKSPOSISI DAN IMPLEMENTASINYA PADA SISWA Abdul Rozak 1) Juwanda 2) Taris Lesmana 3) 1)2) Dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Unswagati Cirebon 3) Mahasiswa Jurusan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang penting pada kehidupan setiap orang. Menurut Sagala (2011:4), pendidikan ialah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah

Lebih terperinci

Pemanfaatan LKS Digital untuk Meningkatkan Hasil Belajar KKPI di SMK Negeri 1 Gesi Kabupaten Sragen

Pemanfaatan LKS Digital untuk Meningkatkan Hasil Belajar KKPI di SMK Negeri 1 Gesi Kabupaten Sragen Pemanfaatan LKS Digital untuk Meningkatkan Hasil Belajar KKPI di SMK Negeri 1 Gesi Kabupaten Sragen Taufiqurrohman 1, Nunuk Suryani 2, Suharno 3 1 Pascasarjana Teknologi Pendidikan, Universitas Sebelas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan dalam pembelajaran berpengaruh pada tingkat pencapaian hasil belajar. Hasil belajar yang dicapai tentu harus melalui proses pembelajaran secara

Lebih terperinci

PROBLEMATIKA GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN WONOGIRI DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013

PROBLEMATIKA GURU MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN WONOGIRI DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 PROBLEMATIKA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X SMA NEGERI SE-KECAMATAN WONOGIRI DALAM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN KURIKULUM 2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: CHICI DWI SUPADMI SULISTYA ANGGA A

Lebih terperinci