BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa."

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Pembukaan UUD 1945 alinea ke empat disebutkan bahwa salah satu tujuan nasional bangsa Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan pemerintah untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan meningkatkan kualitas pendidikan dimulai dari Sekolah Dasar. Salah satu mata pelajaran yang wajib diajarkan di SD adalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Wiyono (Tasrif, 2008: 2) mengemukakan bahwa IPS adalah mata pelajaran yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Peserta didik merupakan manusia yang hidup di tengah-tengah masyarakat. Untuk dapat hidup harmonis di masyarakat harus memiliki bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam berinteraksi dengan manusia yang lain. Manusia harus saling menghormati, saling menghargai serta sadar akan hak dan kewajibannya sebagai anggota masyarakat. Sebaliknya jika manusia sukar berinteraksi dengan masyarakat maka manusia itu akan menjadi manusia yang egois dan kurang berhasil dalam hidupnya karena bagaimanapun juga manusia membutuhkan orang lain untuk dapat berhasil dalam hidupnya. Oleh karena itu kehidupan bermasyarakat harus dikenalkan dan diajarkan sejak dini. Hal tersebut merupakan salah satu alasan pentingnya IPS diajarkan di Sekolah Dasar, sesuai dengan tujuan pendidikan IPS di SD yaitu untuk mempersiapkan peserta didik menjadi warga negara yang menguasai pengetahuan( knowledges), 1

2 ketrampilan (skills), sikap dan nilai (attitudes and values) yang dapat digunakan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah pribadi/ masalah sosial serta kemampuan mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik (Sapriya, 2009:12). Mengajar IPS tidaklah mudah. Mengajarkan IPS tidak hanya berupa hafalan materi akan tetapi meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan juga nilai. Oleh karena itu mengajarkan IPS harus dapat memilih strategi pembelajaran yang tepat agar semua aspek yang menjadi tujuan IPS dapat tercapai. Strategi tersebut meliputi metode pembelajaran dan media pembelajaran. Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan guru dalam menyampaikan materi ke siswa. Agar penyampaian materi tersebut lebih mudah diterima dan dipahami siswa diperlukan media pembelajaran. Media pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar agar peserta didik mampu memahami konsep yang dipelajari. Oleh karena itu pemilihan media harus mempertimbangkan faktorfaktor antara lain faktor siswa, materi pelajaran dan tujuan yang hendak dicapai (Oemar Hamalik, 2010 : ). Penggunaan metode dan media pembelajaran yang tepat dapat membuat siswa merasa senang belajar, siswa tidak cepat bosan dan materi yang disampaikan guru pun akan lebih mudah dipahami siswa. Akan tetapi kalau melihat realita saat ini, masih banyak guru yang belum maksimal dalam menerapkan berbagai metode dan juga media pembelajaran dalam mengajarkan materi IPS. Mereka hanya menggunakan ceramah, buku paket dan buku latihan 2

3 soal-soal saja dalam pembelajaran. Keadaan tersebut tentu saja membuat siswa merasa jenuh dan tidak termotivasi dalam mengikuti pembelajaran. Dalyono (Syaiful Bahri Djamarah, 2002: 167) mengatakan bahwa kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut mempengaruhi keberhasilan belajar. Oleh karena itu motivasi merupakan faktor penting yang harus ditumbuhkan dan dikembangkan dalam pembelajaran agar pembelajaran berhasil. Di SD 2 Wojo Sewon Bantul khususnya kelas V, hasil belajar mata pelajaran IPS masih rendah yaitu di bawah KKM atau di bawah 70. Hal tersebut terlihat dari nilai ulangan harian I semester I Tahun pelajaran 2011/2012. Berikut tabel yang menunjukkan nilai ulangan harian I tersebut: Tabel 1. Data Nilai Ulangan Harian I IPS Kelas V No Rentang Nilai Banyak Siswa Keterangan Kurang dari KKM Kurang dari KKM KKM Lebih dari KKM Hasil ulangan harian I IPS kelas V yang berjumlah 21 siswa adalah: 14 siswa memperoleh nilai di bawah KKM dan 7 siswa memperoleh nilai KKM dan di atas KKM. Hal ini disebabkan karena materi pelajaran IPS di kelas V dianggap sulit, banyak hafalan, materinya terlalu banyak dan cara penyampaian materinya pun kurang menarik perhatian siswa. Guru terbiasa menyampaikan materi dengan bercerita berdasarkan buku teks saja. Dengan demikian dalam belajar IPS, siswa tidak mempunyai motivasi yang kuat. Hal tersebut dapat dilihat ketika pembelajaran IPS berlangsung. Ada siswa yang mengeluh 3

4 kesulitan, ada yang berbicara dengan temannya, ada yang asyik bermain dengan mainannya, ada yang melamun bahkan ada yang mengantuk. Ketika disuruh mengerjakan soal siswa tidak antusias mengerjakan karena mereka tidak tertarik dan menganggap IPS sebagai mata pelajaran yang sulit. Akibatnya hasil belajar IPS siswa menjadi menurun karena semakin rendah motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, makin rendah pula hasil belajarnya. Berbeda ketika siswa mengikuti pembelajaran IPA. Siswa memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar IPA. Hal tersebut terlihat pada saat pembelajaran IPA, siswa antusias, aktif dan tertarik. Hasil belajarnya pun lebih baik dari hasil belajar IPS yaitu 70% siswa telah memperoleh nilai KKM 75. Melihat fenomena yang terjadi di kelas V SD 2 Wojo Sewon Bantul, peneliti mencoba untuk mengubah pembelajaran IPS agar lebih bisa memotivasi siswa untuk belajar. Menurut Ahmad Rohani (2004: 12) beberapa cara menumbuhkan motivasi adalah melalui cara mengajar yang bervariasi, mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru misalnya melalui pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberi kesempatan peserta didik untuk menyalurkan keinginan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang menarik perhatian seperti gambar, foto, diagram dan sebagainya. Salah satu cara yang dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi siswa dalam belajar IPS adalah dengan menggunakan media gambar karena penggunaan media gambar tidak diterapkan di SD 2 Wojo, padahal media gambar merupakan media yang mudah didapat, murah dan banyak disukai anak-anak. Dengan demikian, diharapkan motivasi siswa dalam belajar 4

5 IPS akan tumbuh bahkan meningkat sehingga hasil belajar IPS juga ikut meningkat. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut : 1. Perolehan nilai mata pelajaran IPS di SD 2 Wojo masih rendah ( belum memenuhi KKM) sehingga perlu ditingkatkan. 2. Penyampaian materi pelajaran IPS di kelas V SD 2 Wojo dianggap kurang menarik sehingga minat terhadap mata pelajaran IPS pun rendah. 3. Pembelajaran IPS di SD 2 Wojo masih terpaku pada buku teks saja sehingga pemahaman siswa tentang suatu konsep kurang. 4. Motivasi siswa dalam pembelajaran IPS di SD 2 Wojo masih rendah jika dibandingkan dengan pembelajaran IPA sehingga perlu ditingkatkan. 5. Penggunaan media pembelajaran (media gambar) dalam penyampaian IPS tidak diterapkan sehingga siswa kurang bisa memahami materi yang disampaikan guru. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas terdapat masalah yang kompleks, sehingga tidak semua masalah diteliti. Agar kajian lebih fokus dan mendalam, penelitian ini dibatasi pada poin 1, 4 dan 5 yang telah disebutkan dalam identifikasi masalah. Perolehan nilai IPS yang rendah disebabkan karena motivasi belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS yang rendah. Sedangkan salah satu 5

6 cara untuk menumbuhkan motivasi belajar adalah dengan menggunakan alat bantu atau media belajar misalnya dengan menggunakan media gambar yang dapat diperoleh dengan mudah dan murah serta dapat menarik perhatian siswa. Sesuai dengan batasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka judul dalam penelitian ini adalah Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar IPS Melalui Penggunaan Media Gambar di kelas V SD 2 Wojo Sewon Kabupaten Bantul Tahun Ajaran 2011/ D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS dengan menggunakan media gambar di kelas V SD 2 Wojo Sewon Bantul? E. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar IPS menggunakan media gambar di kelas V SD 2 Wojo Sewon Bantul sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat. F. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi semua pihak yang terkait. Adapun manfaat tersebut dapat ditinjau dari segi teoritis dan praktis. 1. Manfaat Teoritis Menambah bukti bahwa motivasi belajar dan hasil belajar IPS siswa kelas V SD dapat ditingkatkan melalui penggunaan media gambar dalam pembelajaran. 6

7 2. Manfaat Praktis a. Bagi Siswa 1) Memotivasi siswa dalam belajar IPS sehingga hasil belajar IPS meningkat. 2) Meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi IPS proklamasi kemerdekaan sehingga prestasi belajar siswa meningkat. b. Bagi Guru 1) Memberikan arah dan pedoman bagi guru SD dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran IPS yang efektif khususnya dengan menggunakan media gambar. 2) Mengembangkan potensi guru dalam menciptakan pembelajaran IPS yang menarik dengan menggunakan media gambar. 3) Memberikan konstribusi positif guna meningkatkan kualitas pembelajaran IPS di kelas V SD 2 Wojo Sewon Bantul. c. Bagi Sekolah Sebagai bahan refleksi untuk senantiasa meningkatkan kualitas sumber daya dan kemampuan anak didik dalam pembelajaran IPS menggunakan media gambar. d. Bagi Peneliti 1) Memberikan masukan yang konstruktif untuk mengoreksi diri atas kekurangterampilan peneliti dalam menggunakan media gambar dalam pembelajaran IPS 2) Memberikan masukan kepada peneliti tentang kegiatan pembelajaran IPS yang berhasil guna dalam menggunakan media gambar. 7

8 G. Definisi Operasional Motivasi belajar merupakan dorongan yang berasal dari diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar sehingga tujuan belajar dapat tercapai. Adanya motivasi siswa dalam belajar dapat diketahui dari indikator antara lain adanya minat dan perhatian, tekun dan ulet menghadapi tugas (tidak mudah putus asa), senang mengerjakan tugas, bekerja mandiri, mempertahankan pendapat, senang memecahkan masalah, dan tanggung jawab dalam mengerjakan tugas. Indikatorindikator tersebut dapat diketahui melalui pengamatan pada saat pembelajaran dan pengisian angket siswa. Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah belajar meliputi kemampuan kognitif, afektif maupun psikomotorik. Hasil belajar siswa khususnya tahap kognitif dapat dilihat dari perolehan nilai mata pelajaran. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat. Selain itu IPS juga mempelajari tentang sejarah. Dalam penelitian ini mengacu pada standar kompetensi, kompetensi dasar dan materi sebagai berikut : Tabel 2. Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Materi IPS Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Materi Pokok 2. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia 2.3 Menghargai jasa dan peranan tokoh perjuangan dalam memproklamasikan kemerdekaan Proklamasi kemerdekaan 8

9 Media gambar merupakan media dua dimensi yang berupa reproduksi bentuk asli yang dibuat pada kertas dan sebagainya yang digunakan untuk menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan, dalam hal ini dari guru ke siswa. Gambar dapat berupa lukisan, foto-foto, reklame, poster dan sebagainya. Dalam penelitian ini menyajikan gambar tokoh proklamasi kemerdekaan sebagai media pembelajaran. 9

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. (Sapriya, 2011:12) menyatakan bahwa tujuan

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan sekitarnya. (Sapriya, 2011:12) menyatakan bahwa tujuan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pelajaran yang wajib dipelajari di Sekolah Dasar (SD). Secara umum tujuan pembelajaran IPS di SD adalah untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembela jaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembela jaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembela jaran IPS berkaitan dengan kehidupan manusia yang melibatkan segala tingkah laku, kebutuhan dan kehidupan seperti halnya menurut (Susanto, 2013:143) pendidikan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar

I. PENDAHULUAN. Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar 1 I. PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan ini mencakup beberapa hal pokok yamg terdiri dari latar belakang belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan pengembangan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang menguasai pengetahuan (knowladge), keterampilan (skill),

BAB I PENDAHULUAN. warga negara yang menguasai pengetahuan (knowladge), keterampilan (skill), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat di Sekolah Dasar. Mata pelajaran IPS memiliki peranan penting dalam proses membentuk warga

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran pokok yang diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Mata pelajaran IPS diberikan kepada peserta didik SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di Sekolah Dasar (SD). Tujuan mata pelajaran IPS mengajak siswa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan pembangunan di segala bidang. Hingga kini pendidikan masih diyakini sebagai wadah dalam pembentukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam membentuk karakter dan kepribadian siswa sebagai generasi penerus bangsa. Pendidikan menjadi hal yang sangat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. berkualitas. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan menjadi sarana yang paling penting dan paling efektif untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah dasar merupakan bagian dari pendidikan nasional yang mempunyai peranan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memberikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. sitematis ke arah perubahan tingkah laku menuju kedewasaan peserta didik. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meskipun sebagian dari kita mengetahui tentang apa itu pendidikan, tetapi terdapat bermacam-macam pengertian tentang pendidikan. Pendidikan atau pengajaran merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu upaya mengembangkan kemampuan intelektual, potensi, bakat, dan kepribadian yang ada dalam individu dengan memberikan suatu pengetahuan dan

Lebih terperinci

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010

TRI PURNAWATI NIM. A54B111010 NASKAH PUBLIKASI PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS MATERI PROKLAMASI KEMERDEKAAN INDONESIA MELALUI STRATEGI EVERYONE IS A TEACHER HERE KELAS V SD NEGERI 2 GEDAREN KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Optimalisasi pendidikan sangat penting dilakukan dalam rangka membentuk ouput sumber daya manusia yang unggul, baik dalam pengetahuan, keterampilan, maupun sikap

Lebih terperinci

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION PADA SISWA KELAS VI SDN REJOAGUNG 01 KECAMATAN SEMBORO KABUPATEN JEMBER Sri Nupiksani 2 Abstrak. Dewasa ini tumbuh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang

BAB I PENDAHULUAN. dunia yang mengarah pada pasar bebas, serta tingkat efisiensi dan kompetitif yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi ini kita tidak dapat menghindar dari arus derasnya perubahan sebagai akibat canggihnya informasi, telekomunikasi, tatanan ekonomi dunia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal

BAB I PENDAHULUAN. sendiri maupun orang lain. Pendidikan sebagai gejala yang universal A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan suatu proses yang bertujuan untuk mengarahkan kualitas individu kearah yang lebih positif dan berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fenomena memprihatinkan dalam kehidupan sehari-hari yang selalu diberitakan oleh media massa baik elektronik maupun cetak, seperti perusakan lingkungan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi,

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dengan menggunakan ilmu politik, ekonomi, sejarah, sosiologi, BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah IPS adalah ilmu pengetahuan tentang manusia dalam lingkungan hidupnya dan ilmu yang mempelajari kegiatan hidup manusia dalam kelompok yang disebut masyarakat

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH

PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PENINGKATAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA MATERI EKOSISTEM MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN MAKE A MATCH PADA SISWA KELAS VII A SMP MUHAMMADIYAH 10 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 NASKAH PUBLIKASI Oleh :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bernilai edukatif. Nilai edukatif mewarnai interaksi yang terjadi anatara guru dengan anak didik. Interaksi yang bernilai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang

BAB I PENDAHULUAN. mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini dunia pendidikan dihadapkan pada tantangan yang mengharuskan mampu melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Pendidikan merupakan suatu

Lebih terperinci

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha sadar membentuk manusia menuju kedewasaannya, baik secara mental, intelektual maupun emosional. Pendidikan juga adalah sarana untuk menyiapkan

Lebih terperinci

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai

Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Meningkatkan Minat Belajar PKn Melalui Metode Bermain Peran Siswa Kelas IV SD Inpres 3 Tolai Margareta Ni Made Ardani Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kelas IPS 3 untuk Mata Pelajaran Ekonomi diampu oleh Dra, Yuliati Eko Atmojo,

BAB I PENDAHULUAN. kelas IPS 3 untuk Mata Pelajaran Ekonomi diampu oleh Dra, Yuliati Eko Atmojo, 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang SMA Negeri 02 Salatiga merupakan salah satu sekolah menengah atas negeri yang berada di Salatiga. SMA Negeri 02 terletak di pinggiran Kota Salatiga, walaupun demikian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka

BAB I PENDAHULUAN. mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keaktifan merupakan salah hal yang penting dalam proses belajar mengajar. Karena dengan adanya keaktifan saat proses pembelajaran maka siswa akan memiliki rasa

Lebih terperinci

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN KEAKTIFAN BERKOMUNIKASI SISWA DENGAN STRATEGI SNOWBALL THROWING PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI DI KELAS X3 SMAN 1 SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2009/2010 SKRIPSI Oleh: Hardani Endarwati

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penentu bagi kemajuan bangsa. Dengan pendidikan manusia dituntut untuk memproleh kepandaian dan ilmu, sehingga akan mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bagian terpenting dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya, pendidikan bertujuan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge),

BAB I PENDAHULUAN. sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan (knowledge), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam konteks sosial yang luas pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan siswa tiap jenjang. Ruang lingkup pengajaran IPS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana dan upaya manusia untuk memperluas pengetahuan. Menurut UU No. 20 tahun 2003 dalam Faturrahman (2012: 2) Pendidikan adalah usaha

Lebih terperinci

2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y

2 memperoleh pembelajaran. Karena belajar itu adalah dari tidak tahu menjadi tahu, dari buruk menjadi baik, dan dari tidak bisa menjadi bisa. Metode y BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hasil belajar memiliki kedudukan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran. Hasil belajar merupakan tolak ukur keberhasilan suatu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan

BAB I PENDAHULUAN. akan datang. Fungsi pendidikan adalah menyiapkan peserta didik. Menyiapkan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Fungsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No.20 tahun 2003 pasal 1 disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu tolak ukur bagi kehidupan suatu bangsa. Bangsa atau negara dapat dikatakan maju, berkembang atau terbelakang dapat dilihat dari sejauh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh orang dewasa (pendidik) kepada orang yang belum dewasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

commit to user BAB I PENDAHULUAN

commit to user BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Efektivitas Pembelajaran

BAB II KAJIAN PUSTAKA. a. Pengertian Efektivitas Pembelajaran BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Hakikat Efektivitas Pembelajaran a. Pengertian Efektivitas Pembelajaran Efektivitas pembelajaran dalam interaksi belajar mengajar merupakan segala daya upaya yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu hal yang sangat penting untuk membekali siswa menghadapi masa depan. Untuk itu dalam proses pembelajaran, metode dan media yang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan ilmu pengetahuan yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, dan memberikan fasilitas belajar yang optimal. Namun demikian BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan nasional negara Indonesia yang dirumuskan dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Upaya untuk mencerdaskan kehidupan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa dan negara. (Depdiknas:2003:5) Pendidikan adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut undang-undang No. 20 Tahun 2003 pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta

Lebih terperinci

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar

Kata kunci : pembelajaran aktif, pencocokan kartu indeks, hasil belajar PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN MEDIA PENCOCOKAN KARTU INDEKS UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII E SMP N 2 PECANGAAN JEPARA 1) 1 Oleh : Nikmatul Isnaini 2) dan Siti Fatonah 3)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan siswa

I. PENDAHULUAN. Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan siswa I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fokus kegiatan pembelajaran di sekolah adalah interaksi pendidik dan siswa dalam mempelajari suatu materi pelajaran yang telah tersusun dalam suatu kurikulum.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,

Lebih terperinci

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar

Kata Kunci: Kemampuan Membaca, Permainan Bahasa Melengkapi Cerita, Kartu Bergambar Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 2, no 1 April 2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI TEKNIK PERMAINAN BAHASA MELENGKAPI CERITA DAN PENGGUNAAN KARTU KATA BERGAMBAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana mutlak yang dipergunakan untuk mewujudkan masyarakat yang madani yang mampu menguasai, mengembangkan, mengendalikan, dan memanfaatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi

BAB I PENDAHULUAN. membentuk sikap serta ketrampilan yang berguna baginya dalam menyikapi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pendidikan tidak lepas dari proses belajar mengajar, yang di dalamnya meliputi beberapa komponen yang saling terkait, antara lain; guru (pendidik),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha manusia untuk men bumbuhkan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha manusia untuk men bumbuhkan dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha manusia untuk men bumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai nilai-nilai yang ada di dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Berdasarkan Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek yang mendasar bagi pembangunan suatu bangsa. Dalam penyelenggaraan pendidikan, dikembangkan bibit-bibit sumber daya manusia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses pembentukan kepribadian manusia. Pendidikan mempunyai peran penting dalam membentuk manusia yang berakal, berilmu, dan bermoral.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. terdiri dari 12 orang siswa laki-laki dan 13 orang siswa perempuan. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain peran dalam mengatasi masalah belajar siswa memerankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang IPS merupakan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa mulai dari tingkat pendidikan dasar. Mata pelajaran IPS mencakup muatan materi yang cukup luas yang berkaitan

Lebih terperinci

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA PADA SISWA SEKOLAH DASAR Ruslan Siregar Guru SD Negeri 010 Ratu Sima Dumai Selatan siregarruslan972@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS merupakan salah satu mata pelajaran dalam kurikulum sekolah dasar yang diajarkan mulai dari kelas I sampai kelas VI. IPS memuat tentang ilmu-ilmu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. didiknya, ia harus kreatif terlebih dahulu. Umumnya guru yang kreatif itu

BAB I PENDAHULUAN. didiknya, ia harus kreatif terlebih dahulu. Umumnya guru yang kreatif itu BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap bangsa yang ingin memajukan bidang pendidikannya, tentu menempatkan aspek pendidikan sebagai prioritas utama dalam pembangunan. Berbekal pendidikan yang

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh Wahyu Aji Saputra NIM

SKRIPSI. Oleh Wahyu Aji Saputra NIM UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR IPS (MATERI PERMASALAHAN SOSIAL DI DAERAHNYA) SISWA KELAS IV DENGAN MEDIA GAMBAR PUZZLE DI SDN SINDUADI 1 SLEMAN YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI TG.

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI TG. MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI TG. PURA *JURIA SARI DAN **ROBENHART TAMBA *Mahasiswa Jurusan PPSD Prodi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya (Hamalik, 2004:79). Mutu pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam

BAB I PENDAHULUAN. permasalahan dengan sikap terbuka dari masing-masing individu. Dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu proses pembelajaran bagi setiap individu yang bisa didapat dari pengajaran, pelatihan maupun pengalaman yang didapat untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Trianto (2010:171) mengemukakan bahwa IPS merupakan integrasi berbagai

BAB II KAJIAN TEORI. A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Trianto (2010:171) mengemukakan bahwa IPS merupakan integrasi berbagai BAB II KAJIAN TEORI A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) 1. Pengertian IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran di SD. Trianto (2010:171) mengemukakan bahwa IPS merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan 4.1.1 Kondisi Awal Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Negeri Kumpulrejo 02 Salatiga Kecamatan Argomulyo. Kepala Sekolah dari SD

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Temanggung merupakan SD paralel. Kelas IV Semester I Tahun Ajaran

BAB I PENDAHULUAN. Temanggung merupakan SD paralel. Kelas IV Semester I Tahun Ajaran BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah SDN Tlahap terletak di Desa Tlahap Kecamatan Kledung Kabupaten Temanggung merupakan SD paralel. Kelas IV Semester I Tahun Ajaran 2011/2012 terdiri dari IVA,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Salah satu mata pelajaran di sekolah dasar yang memegang peran signifikan untuk mengembangkan kebudayaan adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk

BAB I PENDAHULUAN. wawasan, ketrampilan dan keahlian tertentu kepada individu guna. diyakini mampu menanamkan kapasitas baru bagi semua orang untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan aspek penting bagi perkembangan sumber daya manusia dan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengetahuan, wawasan, ketrampilan dan keahlian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahasa merupakan komunikasi antara manusia yang satu dengan manusia yang lain. Dalam kegiatan berbahasa seseorang dituntut untuk menguasai keterampilan berbahasa. Keterampilan

Lebih terperinci

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65

JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: halaman 60-65 JUPEMASI-PBIO Vol. 1 No. 1 Tahun 2014, ISSN: 2407-1269 halaman 60-65 Upaya Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan Metode TGT (Team Game Tournament) Materi Sistem Pencernaan Makanan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN. Materi dalam pembelajaran IPS mengandung konsep-konsep yang lebih BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah salah satu mata pelajaran pokok yang diajarkan di sekolah dasar. IPS menjadi pelajaran yang penting karena melalui IPS siswa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji

BAB I PENDAHULUAN. diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan dari mulai tingkat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan dari mulai tingkat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diajarkan dari mulai tingkat Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi. IPS khususnya di sekolah dasar diperlukan untuk menumbuhkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3).

I. PENDAHULUAN. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan. berlangsung sesuai dengan tujuan yang diharapkan (Trianto, 2007:3). 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menuntut perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, khususnya pada jenis dan jenjang pendidikan formal (persekolahan),

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan posisi yang strategis dalam meningkatkan kualitas Sumber daya manusia (SDM), baik dalam aspek spiritual, intelektual maupun kemampuan profesional

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 102 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Rasa Ingin Tahu a. Pengertian Rasa Ingin Tahu Pembelajaran di kelas perlu menumbuhkan karakter yang ada pada diri siswa, salah satunya adalah rasa ingin

Lebih terperinci

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA Jurnal PGSD : FKIP UMUS ISSN : 2442-3432 e-issn : 2442-3432 Vol. 3, no 1Februari2016 PERANAN PENGGUNAAN METODE DISKUSI KELOMPOKDENGAN MEDIA BELAJAR GAMBARTERHADAP PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pelaksanaan pendidikan di lingkungan formal dilakukan oleh seorang guru atau pengajar. Guru adalah seseorang yang bertugas untuk mentranformasikan pengetahuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung.

BAB I PENDAHULUAN. yang diperlukan dirinya dan masyarakat (Anonim 2008). pembelajaran saat pembelajaran berlangsung. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran Sejarah di SMA/MA adalah mata pelajaran yang mengkaji tentang perubahan dan perkembangan kehidupan masyarakat baik di Indonesia maupun di luar Indonesia dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar adalah ilmu-ilmu soasial terpadu yang disederhanakan untuk pembelajaran di sekolah dalam rangka menanamkan nilainilai sosial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Pembelajaran pada hakikatnya adalah kegiatan pokok yang dilakukan guru atau pendidik yang ditujukan kepada siswa dengan jalan melakukan kegiatan mendidik, mengajar,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan. Setiap manusia berhak mendapatkan dan berharap untuk selalu berkembang dalam pendidikan. Pendidikan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial, karena dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial, karena dalam BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia pada hakikatnya merupakan makhluk sosial, karena dalam kehidupannya manusia tidak dapat hidup sendiri sehingga membutuhkan bantuan orang lain demi kelangsungan

Lebih terperinci

warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara.

warga negara yang diandalkan oleh bangsa dan negara. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan Kewarganegaraan merupakan salah satu mata pelajaran yang diterapkan dalam sistem Pendidikan Indonesia. Pendidikan Kewarganegaraan diberikan mulai dari sekolah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam pembangunan, karena pendidikan merupakan sarana utama dalam pembentukan generasi penerus bangsa. Semakin

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam aktivitas kehidupan sehari-hari, manusia hampir tidak pernah dapat terlepas dari kegiatan belajar, baik ketika seseorang melaksanakan aktivitas sendiri,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11).

BAB I PENDAHULUAN. memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi, dan Ekonomi (Sapriya 2011:11). 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No.

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan. Pengertian pendidikan menurut Undang-Undang SISDIKNAS No. A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Pendidikan di Indonesia kini telah mengalami banyak perubahan. Perubahan-perubahan itu terjadi karena berbagai usaha pembaharuan dalam pendidikan. Pengertian

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan

I. PENDAHULUAN. Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kurikulum terdiri atas sejumlah mata pelajaran, masing- masing dengan tujuan tersendiri, namun memberi sumbangannya agar tercapai tujuan lembaga pendidikan yang

Lebih terperinci

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA

PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA PENCAPAIAN HASIL BELAJAR BIOLOGI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN BERDASARKAN PENGALAMAN DAN INKUIRI DITINJAU DARI MINAT BELAJAR SISWA SKRIPSI Oleh : RIRIK NIANGKASAWATI NIM K. 4303053 FAKULTAS KEGURUAN DAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di tingkat SD/MI/SDLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan suatu Negara. Dalam pelaksanaan pendidikan terdapat permasalahan yang menjadi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam terjemahan bahasa Inggris yaitu, Pedagogics. Pedagogics berasal dari. yaitu pais yang berarti anak dan again yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. dalam terjemahan bahasa Inggris yaitu, Pedagogics. Pedagogics berasal dari. yaitu pais yang berarti anak dan again yang berarti 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prof. Langeveld seorang ahli pedagogik dari Belanda mengemukakan batasan pendidikan, bahwa pendidikan adalah bimbingan yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian

BAB I PENDAHULUAN. dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan terutama

Lebih terperinci

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014

PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA. KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs MUHAMMADIYAH WARU TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat. menggunakan metode-metode yang monoton, tentu dirasakan kurang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu pokok penting dalam pembangunan negara.melalui pendidikanlah suatu negara dapat berkembang. Apabila pembelajaran yang berlangsung

Lebih terperinci