ANALISIS EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISIS EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA"

Transkripsi

1 ANALISIS EKSPOR CENGKEH DI INDONESIA Ratna Sartikasari Irawan, Darsono, Erlyna Wida Riptanti Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Sebelas Maret Jalan Ir Sutami No 36-A Kentingan, Jebres, Surakarta Telp./Fax. (0271) ratnasartikasari@gmail.com. Telp Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia, mengetahui faktor yang paling berpengaruh terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia, dan mengetahui proyeksi volume ekspor cengkeh Indonesia tahun Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian adalah Indonesia. Data yang dianalisis menggunakan regresi linear berganda berbentuk kepangkatan dengan penaksir parameter menggunakan OLS (Ordinary Least Square) dan pola trend. Data yang digunakan, yaitu data sekunder time series tahun Hasil analisis menunjukkan model fungsi volume ekspor cengkeh di Indonesia adalah Y=16, X 2,294 1 X 0,230 2 X 0,172 3 X 0,27 4 X 1,752-3,457 0,294 0,474 5 X 6 Y t-1 D 1 D -1, Model ini mempunyai nilai R 2 sebesar 0,913 yang berarti 91,3% variasi variabel tak bebas dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas, sedangkan sisanya sebesar 8,7% dijelaskan variable-variabel lain di luar model. Hasil uji F menunjukkan semua variabel yang diteliti secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Hasil uji t menunjukkan variabel produksi cengkeh Indonesia, nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah, konsumsi cengkeh dalam negeri, volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya, pola panen cengkeh, dan standar mutu cengkeh Indonesia secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Faktor yang paling berpengaruh adalah nilai tukar dollar AS terhadap rupiah. Proyeksi volume ekspor cengkeh di Indonesia selama tahun memiliki rata-rata penurunan sebesar 16,61% per tahun dengan model trend cubic Y t = , ,714X ,603X ,248X 3. Kata Kunci: Ekspor, Cengkeh, Indonesia, OLS, Proyeksi Abstract : This study aims to determine factors that affect the volume of export clove in Indonesia, to determine factors that most affect the volume of export clove in Indonesia, and to determine projection the volume export of clove Indonesia in The method used is descriptive analysis. Location of the research is Indonesia. Data were analyzed using multiple linear regression in the form of rank with the parameter estimator using OLS (Ordinary Least Square) and trend pattern. The data used, ie secondary data time series from 1988 to The analysis showed the model function of volume of export clove in Indonesia is Y=16, X 1 2,294 X 2 0,230 X 3 0,172 X 4 0,275 X 5 1,752 X 6-3,457 Y t-1 0,294 D 1 0,474 D 2-1,155. This model has a R 2 value of 0,913 which means that 91,3% of the variation of the dependent variable can be explained by the independent variables, while the remaining 8,7% explained by other variables outside the model. F test results showed all variables studied jointly significant effect on the volume of export clove in Indonesia. t test results showed variable the production of clove Indonesia, the exchange rate of the U.S. dollar against the rupiah, the domestic consumption of clove, the volume export of clove Indonesia the previous year, clove harvest pattern, and the standard quality of clove Indonesia individually significant effect on the volume of export clove in Indonesia. The most influential factor is the exchange rate of the U.S. dollar against the rupiah. Projection the volume of export clove in Indonesia during the period had an average decrease of 16.61% per year. The estimates of the volume of export clove in Indonesia can be described with the model trend cubic Y t = , ,714X ,603X ,248X 3. Keywords : Export, Clove, Indonesia, OLS, Estimates

2 PENDAHULUAN cengkeh Indonesia terbesar adalah Perdagangan internasional India dan Vietnam. merupakan kegiatan-kegiatan Produksi cengkeh nasional perniagaan dari suatu negara asal sebagian besar digunakan oleh yang melintasi perbatasan menuju industri rokok kretek. Hal ini suatu negara tujuan yang dilakukan disebabkan industri rokok kretek oleh perusahaan multinasional untuk merupakan konsumen utama cengkeh melakukan perpindahan barang dan yang menggunakan cengkeh sebagai jasa, modal, tenaga kerja, teknologi, bahan baku utama dalam dan merek dagang (Waluya, 1995). memproduksi rokok kretek. Selain Indonesia merupakan salah satu itu, cengkeh juga berperan dalam negara yang telah lama melakukan industri kosmetik, industri perdagangan internasional, yaitu dari penyulingan cengkeh, serta digunakan kegiatan ekspor. Melalui kegiatan pada industri makanan, dan kesehatan ekspor tersebut Indonesia mampu (Ahira, 2013). meningkatkan cadangan devisa serta Volume ekspor cengkeh di meningkatkan peranan ekspor dalam Indonesia berdasarkan Tabel 1. memacu pertumbuhan ekonomi. menunjukkan adanya fluktuasi serta Cengkeh merupakan salah volume ekspor cengkeh yang lebih satu komoditas yang saat ini masih kecil dari produksi cengkeh di diekspor oleh Indonesia. Cengkeh Indonesia sehingga diperlukan mampu memberikan tambahan analisis faktor-faktor yang penerimaan bagi Indonesia melalui mempengaruhi ekspor cengkeh di cukai rokok kretek dan kegiatan Indonesia. Ekspor cengkeh ini ekspornya walaupun pada saat-saat memiliki peran yang besar dan tertentu Indonesia juga melakukan penting dalam hal perolehan devisa impor. Pentingnya cengkeh bagi bagi negara dan kesempatan Indonesia adalah komoditas ini memperluas pasar pemasaran cengkeh memberikan keterkaitan industri hilir bagi Indonesia. Penelitian ini dan hulu yang dapat memberikan bertujuan untuk mengetahui faktorfaktor yang berpengaruh terhadap pendapatan, nilai tambah serta berperan dalam penyerapan tenaga volume ekspor cengkeh di Indonesia, kerja. Meskipun saat ini cengkeh mengetahui faktor yang paling menjadi komoditas impor, hingga saat berpengaruh terhadap volume ekspor ini Indonesia masih tetap cengkeh di Indonesia, dan mengetahui menjalankan ekspor cengkeh. Negara proyeksi volume ekspor cengkeh utama yang dijadikan tujuan ekspor Indonesia tahun Tabel 1. Perkembangan Produksi, Volume Ekspor, dan Nilai Ekspor Cengkeh di Indonesia Tahun Tahun Produksi (Ton) Volume Ekspor (Ton) Nilai Ekspor (US$ 000) Sumber: Direktorat Jenderal Perkebunan dan Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, 2012

3 METODE PENELITIAN Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis. Lokasi penelitian yang dipilih adalah Indonesia. Data sekunder diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Direktorat Jenderal Perkebunan, Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, serta literatur-literatur dan situ-situs resmi yang terkait dengan penelitian ini. Metode Analisis Data Analisis Faktor-faktor yang Diduga Mempengaruhi Ekspor Cengkeh di Indonesia Model Persamaan: Y = β 0. X β1 1. X β2 2. X β3 3. X β4 β5 4. X 5. X β6 6. Y β7 t-1. D β8 1. D β9 2. e... (1) Y adalah volume ekspor cengkeh di Indonesia ( kg), X 1 adalah produksi cengkeh di Indonesia (kg), X 2 adalah harga domestik cengkeh Indonesia (Rp/kg), X 3 adalah harga ekspor cengkeh Indonesia (FOB) (US$/ kg), X 4 adalah harga cengkeh internasional (US$/ kg), X 5 adalah nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (Rp/US$), X 6 adalah konsumsi cengkeh dalam negeri ( kg), Y t-1 adalah volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya ( kg), D 1 adalah Dummy Variable (Pola Panen), D 2 adalah Dummy Variable (Standar Mutu Cengkeh), β 0 adalah intercept, β 1 -β 9 adalah nilai koefisien regresi dari masing-masing variable, dan e adalah kesalahan pengganggu. Pengujian Model dan Pengujian Asumsi Klasik Pengujian model yang dilakukan dengan memperhatikan nilai R 2, Uji F, dan Uji t dari hasil output program SPSS. Pengujian asumsi klasik terdiri dari normalitas, multikolinearitas, heterokedastisitas, dan autokorelasi. Analisis Variabel Yang Paling Berpengaruh Terhadap Ekspor Cengkeh di Indonesia Nilai koefisien regresi parsial yang terbesar merupakan variabel yang paling berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia (Arief, 1993). Analisis Proyeksi Volume Ekspor Cengkeh Indonesia Pada Tahun Untuk mengetahui besarnya volume ekspor cengkeh Indonesia tahun menggunakan pola trend, yaitu metode trend linear, metode trend quadratic (parabola), metode trend cubic, dan metode trend exponential. HASIL DAN PEMBAHASAN Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Cengkeh di Indonesia Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program SPSS diperoleh persamaan regresi volume ekspor cengkeh di Indonesia sebagai berikut: Ln Y = 18, ,294 ln X 1-0,230 ln X 2 + 0,172 ln X 3 + 0,275 ln X 4 + 1,752 ln X 5-3,457 ln X6 + 0,294 ln Y t-1 + 0,474 D 1-1,155 D 2...(2) Bila dikembalikan ke dalam bentuk aslinya, persamaan diatas dapat ditulis kembali menjadi persamaan berbentuk kepangkatan sebagai berikut: Y = 16, X 1 2,294 X 2 0,230 X 3 0,172 X 4 0,275 X 5 1,752 X 6-3,457 Y t-1 0,294 D 1 0,474 D 2-1,155...(3) Hasil analisis dari persamaan regresi volume ekspor cengkeh di Indonesia, yaitu sebagai berikut:

4 Ketepatan Model Tabel 2. Model Summary Regresi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Cengkeh di Indonesia Model R R 2 Adjusted R 2 Std. Error Durbin-Watson 1 0,956 a 0,913 0,862 0, ,265 Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder, 2014 Berdasarkan Tabel 2. dapat diketahui bahwa nilai R 2 sebesar 0,913. Hal ini menunjukkan bahwa 91,3% dari variasi variabel tak bebas, yaitu volume ekspor cengkeh di Indonesia dapat dijelaskan oleh variabel-variabel bebas antara lain adalah produksi cengkeh Indonesia (X 1 ), harga domestik cengkeh Indonesia (X 2 ), harga ekspor cengkeh Indonesia (X 3 ), harga cengkeh internasional (X 4 ), nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ), konsumsi cengkeh dalam negeri (X 6 ), volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya (Y t-1 ), pola panen cengkeh (D 1 ), dan standar mutu cengkeh Indonesia (D 2 ), sedangkan sisanya sebesar 8,7% dijelaskan variabel-variabel lain di luar model yang digunakan dalam penelitian misalnya iklim, curah hujan, luas lahan, kebijakan pemerintah tentang ekspor cengkeh baik di dalam negeri maupun luar negeri, krisis ekonomi yang terjadi di negara pengimpor, dan jumlah negara pengimpor. Variabel-variabel di luar Tabel 3. model tersebut tidak dimasukkan di dalam model karena kesulitan untuk mengukur dan mengumpulkan data di lapang. Uji F Berdasarkan Tabel 3. dapat diketahui bahwa nilai probabilitas signifikansi 0,000 a. Nilai probabilitas signifikansi lebih kecil dari α = 10% (0,10). Hal ini menunjukkan bahwa variabel-variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu produksi cengkeh Indonesia (X 1 ), harga domestik cengkeh Indonesia (X 2 ), harga ekspor cengkeh Indonesia (X 3 ), harga cengkeh internasional (X 4 ), nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ), konsumsi cengkeh dalam negeri (X 6 ), volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya (Y t-1 ), pola panen cengkeh (D 1 ), dan standar mutu cengkeh Indonesia (D 2 ) secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap variabel tidak bebasnya, yaitu volume ekspor cengkeh di Indonesia pada tingkat kepercayaan 90%. Analisis Varian Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Volume Ekspor Cengkeh di Indonesia Model Jumlah Kuadrat Derajat Ratarata α = 10% Sig. F Bebas Regresi 36, ,048 17,598 0,000 a Residu 3, ,230 Total 39, Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder, 2014

5 Uji Asumsi Klasik Normalitas Uji normalitas dapat diketahui dengan menggunakan analisis grafik berupa histogram dan normal probability plot (Suliyanto, 2011). Berdasarkan grafik pada histogram menunjukkan bahwa kurva membentuk gambar seperti lonceng dan grafik pada normal probability plot terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal. Oleh karena itu berdasarkan uji normalitas, analisis regresi layak digunakan karena memenuhi asumsi normalitas. Multikolinearitas Pengujian dengan menggunakan nilai matrik Pearson Correlation (PC) memiliki kriteria apabila nilai PC < 0,8, maka antar variabel bebas tidak terjadi multikolinearitas (Soekartawi, 2003). Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa nilai PC tertinggi, yaitu 0,794 sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi multikolinearitas. Menurut Suliyanto (2011), c ara lain untuk menguji multikolinearitas adalah dengan melihat nilai VIF yang Uji t Tabel 4. mempunyai kriteria apabila nilai VIF > 10, maka model regresi terjadi multikolinearitas. Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan SPSS diketahui bahwa nilai VIF tertinggi, yaitu 9,697 sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi multikolinearitas. Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas dapat diketahui dengan mengamati diagram scatterplot. Jika scatterplot membentuk pola tertentu maka model regresi tersebut terjadi heterokedastisitas begitu sebaliknya (Santoso, 2002). Berdasarkan diagram scatterplot dapat diketahui bahwa titik-titik yang menyebar secara acak dan tidak membentuk suatu pola tertentu sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak terjadi heterokedastisitas. Autokorelasi Berdasarkan hasil analisis dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson, yaitu sebesar 2,265 sehingga dapat disimpulkan bahwa pada model yang digunakan tidak terjadi autokorelasi karena nilai tersebut berada di antara 1,65 < DW < 2,35. Analisis Pengaruh Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Volume Ekspor Cengkeh di Indonesia Variabel Koefisien Regresi Sig. Produksi cengkeh di Indonesia (X 1 ) 2,294 0,033 ** Harga domestik cengkeh Indonesia (X 2 ) - 0,230 0,226 ns Harga ekspor cengkeh Indonesia (X 3 ) 0,172 0,506 ns Harga cengkeh internasional (X 4 ) 0,275 0,145 ns Nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ) 1,752 0,001 ** Konsumsi cengkeh dalam negeri (X 6 ) - 3,457 0,001 ** Volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya (Y t-1 ) 0,294 0,049 ** Pola panen cengkeh (D 1 ) 0,474 0,075 * Standar mutu cengkeh Indonesia (D 2 ) - 1,155 0,021 ** Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder, 2014

6 Keterangan : ** : Berpengaruh sampai pada tingkat kepercayaan 95% * : Berpengaruh sampai pada tingkat kepercayaan 90 % ns : Tidak berpengaruh atau tidak signifikan Hasil analisis dari Tabel 4. dapat diketahui bahwa variabel produksi cengkeh Indonesia (X 1 ), nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ), konsumsi cengkeh dalam negeri (X 6 ), volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya (Y t-1 ), pola panen cengkeh (D 1 ) dan standar mutu cengkeh Indonesia (D 2 ) secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia dengan tingkat kepercayaan 90% Variabel bebas lain, yaitu harga domestik cengkeh Indonesia (X 2 ), harga ekspor cengkeh Indonesia (X 3 ), dan harga cengkeh internasional (X 4 ) secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia karena masingmasing variabel tersebut memiliki signifikansi yang lebih besar dari nilai α = 0,10. Faktor-faktor yang diteliti tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: Produksi Cengkeh di Indonesia Produksi cengkeh di Indonesia secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Nilai koefisien regresi sebesar 2,294 dan bersifat positif Artinya, apabila jumlah produksi meningkat sebesar 1% maka akan meningkatkan volume ekspor cengkeh sebesar 2,294%, begitu juga sebaliknya. Berdasarkan hal tersebut maka dapat diketahui bahwa volume ekspor cengkeh di Indonesia sangat bergantung pada produksi cengkeh di Indonesia sebab Indonesia merupakan produsen cengkeh terbesar di dunia. Hal ini dikarenakan penawaran komoditas ekspor suatu negara berasal dari produksi yang mampu dihasilkan. Apabila produksi cengkeh Indonesia meningkat, maka penawaran cengkeh juga akan meningkat. Penawaran yang meningkat akan berpengaruh pada bertambahnya volume cengkeh yang diekspor. Indonesia mengekspor cengkeh dari kelebihan produksi cengkeh dalam negeri dan adanya permintaan dari luar negeri, jika kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi maka kelebihan produksi cengkeh akan diekspor. Sehingga jika produksi cengkeh nasional meningkat dan kebutuhan dalam negeri relatif tetap maka sisa produksi cengkeh akan bertambah dengan demikian dapat meningkatkan volume ekspor cengkeh Indonesia. Hal ini sesuai dengan pernyataan Soekartawi (2003) dalam teori kurva perdagangan internasional yang menyatakan apabila suatu negara memiliki produksi yang berlimpah maka negara tersebut akan menjual kelebihan produksinya ke negara lain. Harga Domestik Cengkeh di Indonesia Variabel harga domestik cengkeh di Indonesia secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa ketika harga domestik naik ataupun turun tidak akan mempengaruhi besarnya volume cengkeh yang diekspor. Adanya prioritas untuk memenuhi kebutuhan cengkeh dalam negeri terlebih dahulu menjadikan hambatan dalam kegiatan ekspor cengkeh sebab

7 sebagian besar produksi cengkeh di Indonesia ditujukan untuk konsumsi dalam negeri sebagai bahan baku utama rokok kretek serta digunakan dalam industri kosmetik, kesehatan, makanan dan minuman (Situmeang, 2008). Apabila kebutuhan di dalam negeri sudah terpenuhi maka para eksportir akan mengekspor cengkeh keluar negeri sehingga menyebabkan harga domestik cengkeh tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Harga Ekspor Cengkeh di Indonesia Variabel harga ekspor cengkeh di Indonesia secara individu tidak berpegaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Tidak berpengaruhnya harga ekspor cengkeh di Indonesia karena Indonesia sebagai negara berkembang tidak memiliki kekuatan untuk dapat mempengaruhi harga cengkeh dunia melalui harga ekspor cengkeh Indonesia sehingga dalam perdagangan cengkeh di pasar internasional, Indonesia hanya sebagai penerima harga. Selain itu, tingginya konsumsi cengkeh di dalam negeri menyebabkan pasar cengkeh dalam negeri lebih mengutamakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang semakin tinggi sehingga membuat harga dalam negeri tidak kalah tinggi dengan harga cengkeh yang dieskpor. Ekspor cengkeh terus dilakukan meskipun harga ekspor cengkeh lebih rendah dari harga domestik cengkeh dikarenakan adanya keinginan dari luar negeri untuk mengimpor cengkeh dari Indonesia yang merupakan salah satu cengkeh berkualitas baik di dunia dan untuk mengantisipasi apabila cengkeh tidak laku di dalam negeri dan harga jualnya jatuh. Dengan adanya kegiatan ekspor cengkeh yang terus dilakukan oleh Indonesia maka kekhawatiran tersebut dapat diatasi dengan menjual cengkeh ke negara yang sudah menjadi tujuan ekspor cengkeh. Harga Cengkeh Internasional Variabel harga cengkeh internasional secara individu tidak berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Harga internasional merupakan harga yang berlaku di pasar dunia. Harga internasional menjadi acuan harga cengkeh yang akan diekspor ke luar negeri. Akan tetapi harga cengkeh internasional tidak berpengaruh terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia dikarenakan meskipun harga cengkeh internasional naik ataupun turun para eksportir akan tetap mengekspor cengkeh ke luar negeri karena adanya kebutuhan dari luar negeri yang harus dipenuhi melalui perjanjian yang telah disepakati sebelumnya dan untuk memperluas pasar pemasaran cengkeh dari Indonesia. Nilai Kurs Dollar AS Terhadap Rupiah Variabel nilai kurs dollar AS terhadap rupiah secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Nilai koefisien regresi sebesar 1,752 dan bersifat positif. Artinya, apabila nilai kurs dollar AS terhadap rupiah meningkat sebesar 1% maka akan meningkatkan volume ekspor cengkeh sebesar 1,752% sebagai respon permintaan pasar internsaional atas konsumsi cengkeh dunia, dan sebaliknya.

8 Variabel nilai tukar sesuai dengan teori dimana ketika nilai tukar dollar Amerika Serikat terhadap rupiah mengalami peningkatan maka barang luar negeri akan menjadi lebih mahal dan harga domestik menjadi lebih murah (Mankiw, 2006). Kondisi meningkatnya nilai kurs dollar AS terhadap rupiah justru sangat menguntungkan bagi eksportir cengkeh. Hal ini disebabkan para eksportir akan menjual cengkeh ke luar negeri dengan harga yang tinggi dari meningkatnya nilai kurs dollar AS terhadap rupiah. Dengan harga jual yang tinggi akibat meningkatnya nilai kurs dollar AS terhadap rupiah maka para eksportir akan menambah volume ekspor cengkeh. Sehingga naik turunnya nilai kurs dollar AS terhadap rupiah berpengaruh pada volume ekspor cengkeh di Indonesia. Konsumsi Cengkeh Dalam Negeri Variabel konsumsi cengkeh dalam negeri secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Nilai koefisien regresi sebesar -3,457 dan bersifat negatif. Artinya, apabila konsumsi cengkeh dalam negeri meningkat sebesar 1% maka akan menurunkan volume ekspor cengkeh sebesar 3,457% dan sebaliknya. Kondisi ini menujukkan persentase perubahan jumlah peningkatan volume ekspor yang ditawarkan memiliki proporsi yang lebih kecil dibandingkan permintaan cengkeh dalam negeri. Besarnya cengkeh yang dikonsumsi dalam negeri dan volume yang diekspor berasal dari produksi total cengkeh. Apabila produksi total dianggap konstan tiap tahunnya, maka setiap terjadinya penurunan konsumsi dalam negeri akan menyebabkan peningkatan volume ekspor. Sebaliknya disaat konsumsi dalam negeri naik, akan menyebabkan menurunnya jumlah cengkeh yang diekspor. Menurunya volume ekspor cengkeh yang diakibatkan tingginya konsumsi dalam negeri karena semakin meningkatnya kebutuhan cengkeh yang digunakan dalam berbagai industri terutama untuk bahan baku produksi industri rokok kretek. Menurut Wahyudi (2012), produksi rokok kretek nasional setiap tahun meningkat dengan laju rata-rata 4,2%. Peningkatan produksi ini disebabkan oleh adanya pertambahan jumlah perokok. Diperkirakan jumlah perokok di Indonesia sekitar 22-28% dari penduduk Indonesia. Volume Ekspor Cengkeh Tahun Sebelumnya Variabel volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya secara individu berpengaruh nyata terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Nilai koefisien regresi sebesar 0,294 dan bersifat positif. Ini berarti bahwa setiap kenaikkan volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya sebesar 1% maka akan meningkatkan volume ekspor cengkeh sebesar 0,294% dan sebaliknya. Hal ini menunjukkan bahwa keberhasilan ekspor cengkeh pada tahun ini dapat ditentukan oleh keberhasilan ekspor cengkeh pada tahun sebelumnya. Hal ini dikarenakan para eksportir cengkeh akan menjadikan volume ekspor cengkeh pada tahun sebelumnya sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan volume ekspor pada tahun berikutnya. Apabila volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya mengalami peningkatan maka akan memacu para eksportir untuk

9 meningkatkan volume ekspor tahun selanjutnya. Selain, itu Indonesia sudah mempunyai tujuan negara importir yang menjadi pelanggan dalam membeli cengkeh yang berasal dari Indonesia. Negara-negara importir tersebut tetap mengimpor cengkeh dari Indonesia walupun volume ekspor cengkeh di Indonesia tahuntahun sebelumnya mengalami fluktuasi. Menurut BPS (2011), negara-negara utama yang dijadikan tujuan ekspor cengkeh Indonesia terbesar adalah India dan Vietnam. Pola Panen Cengkeh Hasil analisis menjelaskan bahwa terdapat perbedaan antara pola panen besar dan kecil terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia. Pola panen cengkeh berupa panen besar dan kecil memperlihatkan perubahan volume ekspor cengkeh karena jika terjadi pola panen besar maka jumlah produksi cengkeh akan mengalami peningkatan dan akan berdampak pada peningkatan volume ekspor cengkeh di Indonesia, begitu sebaliknya. Pola panen ini terjadi 3-4 tahun sekali. Produksi dikatakan panen besar (panen raya) jika pada tahun yang bersangkutan merupakan panen terbanyak diantara tahun yang lainnya dalam suatu periode. Standar Mutu Cengkeh Indonesia Hasil uji t menunjukkan terdapat perbedaan antara sebelum SNI 1994 dan sesudah SNI Nilai koefisien regresi sebesar 1,155 dan bersifat negatif yang menunjukkan hubungan yang tak searah antara standar mutu cengkeh Indonesia dan volume ekspor cengkeh. Ini berarti bahwa setelah ditetapkannya standar mutu cengkeh Indonesia, yaitu SNI 1994 mengakibatkan terjadinya penurunan volume ekspor cengkeh. Penurunan volume ekspor cengkeh ini dikarenakan cengkeh yang memenuhi SNI 1994 dikuasai lebih dahulu oleh pabrik-pabrik rokok kretek besar sebagai bahan baku utama dalam memproduksi rokok kretek. Standar mutu cengkeh sebelumnya belum pernah diatur hingga kemudian dibuat oleh Dewan Standardisasi Nasional (DSN) dengan ditetapkannya SNI No dari Standar Perdagangan SP Standar mutu cengkeh Indonesia, yaitu SNI No sudah mengatur syarat mutu cengkeh yang berkualitas baik dengan membagi cengkeh menjadi 3 mutu, yaitu Mutu I, II, dan III. Syarat mutu tersebut mengatur tentang ukuran, warna, bahan asing, gagang cengkeh, cengkeh inferior, cengkeh rusak, kadar air, dan kadar minyak atsiri. Standar kualitas cengkeh Indonesia ditetapkan bertujuan untuk menjaga mutu kualitas cengkeh agar tetap sesuai dengan kebutuhan industri dalam negeri dan pasar internasional. Variabel Yang Paling Berpengaruh Terhadap Ekspor Cengkeh di Indonesia Tabel 5. menunjukkan bahwa variabel nilai tukar dollar AS terhadap rupiah memberikan pengaruh yang terbesar dibandingkan variabel lain yang digunakan dalam model karena memiliki nilai standar koefisien regresi terbesar dan bernilai positif. Hubungan positif menjelaskan bahwa apabila nilai tukar dollar AS terhadap rupiah meningkat sebesar 1 rupiah, maka akan meningkatkan volume ekspor cengkeh Indonesia sebanyak 0,998 kg, begitu juga sebaliknya.

10 Tabel 5. Nilai Standar Koefisien Regresi Variabel Bebas yang Mempengaruhi Volume Ekspor Cengkeh di Indonesia Variabel Standar Koefisien Regresi Beta Peringkat Produksi cengkeh di Indonesia (X 1 ) 0,266 3 Nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ) 0,998 1 Konsumsi cengkeh dalam negeri (X 6 ) - 0,451 5 Volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya (Y t-1 ) 0,293 2 Standar mutu cengkeh Indonesia (D 2 ) - 0,390 4 Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder, 2014 Proyeksi Volume Ekspor Cengkeh di Indonesia Pada Tahun Tabel 6. Uji Model Trend Proyeksi Volume Ekspor Cengkeh Indonesia Tahun Model Fungsi R 2 F Sig. Trend Linear ,385X 0,231 0,015 Trend Quadratic , ,969X ,061X 2 0,313 0,016 Trend Cubic , ,714X ,603X ,248X 3 0,427 0,007 Trend Exponential ,523. X 0,113 0,419 0,000 Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder, 2014 Tabel 7. Proyeksi Volume Ekspor Cengkeh Indonesia Tahun Tahun Volume Ekspor (Kg) Laju Pertumbuhan (%) , ,99-38, ,58-34, ,91-14, ,50 21,47 Total ,62-66,42 Rata-rata ,90-16,61 Sumber: Hasil Analisis Data Sekunder, 2014 Berdasarkan Tabel 6. hasil model tersebut dapat menggambarkan pemilihan metode time-series yang data sebenarnya sehingga model trend terbaik adalah didapatkan hasil cubic menjadi dasar dalam melakukan estimasi model persamaan dengan menggunakan model trend non linier, yaitu trend cubic karena memiliki peramalan volume ekspor cengkeh pada tahun 2013 sampai dengan 2017, dengan persamaan sebagai berikut: kecocokan model R 2 terbesar, yaitu Y t = , ,714X sebesar 0,427 artinya bahwa 42,7% ,603X ,248X 3...(4)

11 Pada Tabel 7. dapat diketahui terlihat pola trend bergerak mengalami penurunan yang terus terjadi dari tahun 2013 sampai dengan tahun Trend menurun ini diduga karena tingginya kebutuhan dalam negeri yang harus dipenuhi terus meningkat sedangkan produksi cengkeh yang dihasilkan tidak mengalami peningkatan yang siginifikan sebagai akibat luas areal cengkeh yang menghasilkan mengalami penurunan sebesar 1,4% per tahun (Ditjenbun, 2012). Tahun 2017 proyeksi volume ekspor cengkeh di Indonesia mengalami kenaikan menjadi ,50 kg. Kenaikan volume ekspor ini diduga karena pada tahun 2017 terjadi panen besar dan kebutuhan dalam negeri sudah terpenuhi yang menyisakan produksi cengkeh di dalam negeri dalam jumlah besar sehingga sisa produksi cengkeh tersebut diekspor. Selain itu, kenaikan ini diduga sebagai dampak diberlakukannya AFTA yang akan direncanakan dimulai ditahun ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN, melalui skema CEPT-AFTA. Hal ini akan mendorong eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. SIMPULAN Faktor yang mempengaruhi volume ekspor cengkeh di Indonesia, yaitu produksi cengkeh Indonesia (X 1 ), nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ), konsumsi cengkeh dalam negeri (X 6 ), volume ekspor cengkeh tahun sebelumnya (Y t-1 ), dan standar mutu cengkeh Indonesia (D 2 ). Faktor yang paling berpengaruh terhadap volume ekspor cengkeh di Indonesia, yaitu nilai tukar dollar AS terhadap rupiah (X 5 ) dengan nilai standar koefisien regresi sebesar 0,998. Proyeksi volume ekspor cengkeh di Indonesia selama kurun waktu mengalami penurunan dengan rata-rata penurunan sebesar 16,61% per tahun. Adapun perkiraan volume ekspor cengkeh di Indonesia dapat digambarkan dengan trend cubic Y t = , ,714X ,603X ,248X 3, dimana Y t adalah nilai proyeksi volume ekspor cengkeh Indonesia tahun t dan X adalah waktu (tahun). Nilai tukar dollar AS terhadap rupiah dalam penelitian ini merupakan faktor yang berpengaruh terhadap ekspor cengkeh di Indonesia. Faktor tersebut menjadi paling berpengaruh karena apabila nilai tukar dollar AS meningkat dan cengkeh mengalami panen besar maka eksportir akan diuntungkan dengan menjual cengkeh lebih banyak dan dengan harga yang tinggi. Sedangkan, petani tidak dapat merasakan keuntungan yang besar tersebut karena harga cengkeh yang jatuh akibat panen besar. Pemerintah diharapkan mampu membentuk badan penyangga percengkehan yang mampu mengkontrol dan menetapakan harga cengkeh yang tidak dimonopoli oleh pihak tertentu dan tidak merugikan bagi para petani dan tetap menguntungkan pihak eksportir. Mengingat pada tahun pemerintah pernah membentuk BPPC akan tetapi BPPC dimonopoli oleh beberapa pihak yang merugikan para petani karena BPPC membeli cengkeh dari petani dengan harga yang rendah. Dengan adanya

12 badan penyangga percengkehan yang mampu mengkontrol harga domestik menjadi tidak terlampau tinggi diharapkan mampu mendorong eksportir untuk meningkatkan volume ekspornya. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan proyeksi volume ekspor cengkeh pada tahun yang semakin menurun. Sebaiknya pemerintah melakukan upaya peningkatan produksi cengkeh nasional dengan melakukan rehabilitasi lahan cengkeh dan ekstensifikasi karena telah terjadi penurunan luas areal cengkeh yang menghasilkan rata-rata sebesar 1,4% per tahun (Ditjenbun, 2012). Dengan demikian diharapkan volume ekspor cengkeh Indonesia meningkat dan dapat menambah cadangan devisa negara. DAFTAR PUSTAKA Ahira A Budidaya Tanaman Cengkeh. Diakses 21 Januari Arief S Metodologi Penelitian Ekonomi. Jakarta: UI Press. BPS Statistik Indonesia Jakarta: Badan Pusat Statistik. Direktorat Jenderal Perkebunan Buku Statistik Perkebunan Tahun Jakarta: Direktorat Jenderal Perkebunan. Mankiw G Principles of Economics Pengantar Ekonomi Mikro Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Statistik Makro Sektor Pertanian Jakarta: Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian. Santoso S Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Situmeang TH Analisis Produksi, Konsumsi, dan Harga Cengkeh Indonesia. Skripsi. Bogor. Soekartawi Agribisnis dan Teori Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers. Suliyanto Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Yogyakarta: Penerbit Andi. Wahyudi A Produksi Cengkeh Nasional. Infotek Perkebunan 4(12): 47. Waluya H Ekonomi Internasional. Jakarta: Rineka Cipta.

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH

PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH PENGARUH NILAI TUKAR RUPIAH DAN HARGA TERHADAP EKSPOR TEKSTIL DAN PRODUK TEKSTIL (TPT) DI PROVINSI JAWA TENGAH Vera Pradani Ayuningtyas, Karnowahadi, M.Nahar Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR PANILI (Vanilla planifolia Andrews) DI INDONESIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR PANILI (Vanilla planifolia Andrews) DI INDONESIA 1 NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR PANILI (Vanilla planifolia Andrews) DI INDONESIA Program Studi Agribisnis Oleh : Rosalina Dwi Rahmawati H 0808196 FAKULTAS PERTANIAN

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA. Indria Ukrita 1) ABSTRACTS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERMINTAAN EKSPOR KOPI SUMATERA BARAT KE MALAYSIA Indria Ukrita 1) ABSTRACTS Coffee is a traditional plantation commodity which have significant role in Indonesian economy,

Lebih terperinci

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN

SOCIETA III - 2 : , Desember 2014 ISSN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR BIJI PALA INDONESIA Anis Sayidah 1, Sutarmo Iskandar 2, Harniatun Iswarini 2 1) Alumni dan 2) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang

Lebih terperinci

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV METODOLOGI PENELITIAN IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi perumusan masalah, perancangan tujuan penelitian, pengumpulan data dari berbagai instansi

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI FURNITURE ROTAN KABUPATEN SUKOHARJO

ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI FURNITURE ROTAN KABUPATEN SUKOHARJO ANALISIS DAYA SAING INDUSTRI FURNITURE ROTAN KABUPATEN SUKOHARJO Muhammad Fathul Anwar, Darsono, Agustono Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jl. Ir. Sutami No. 36 A Kentingan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KAKAO SUMATERA BARAT KE MALAYSIA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KAKAO SUMATERA BARAT KE MALAYSIA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KAKAO SUMATERA BARAT KE MALAYSIA OLEH MILNA 07 914 031 FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012 DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR... vii

Lebih terperinci

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN

BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN BAB VI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR TEH PTPN 6.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ekspor Teh PTPN Analisis regresi berganda dengan metode OLS didasarkan pada beberapa asumsi yang harus

Lebih terperinci

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied

I. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied I. METODOLOGI PENELITIAN 1.1 Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif terapan ( Applied Descriptive Reasearch), yaitu penelitian yang dilakukan dengan maksud

Lebih terperinci

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA

DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA DAMPAK IMPOR GULA TERHADAP HARGA GULA DOMESTIK SUMATERA UTARA ANNISA CHAIRINA, ISKANDARINI, EMALISA Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara e-mail : annisa_ca@ymail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan

BAB IV HASIL PENELITIAN. (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini menggunakan objek Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI). Dimana ISSI adalah indeks yang diterbitkan oleh Bapepam-LK dan Dewan Syariah Nasional Majelis

Lebih terperinci

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015)

PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015) PENGARUH PRODUKSI, HARGA, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR (Studi pada Volume Ekspor Biji Kakao Indonesia Periode Januari 2010-Desember 2015) Muhammad Luqman Zakariya Mochammad Al Musadieq Sri Sulasmiyati

Lebih terperinci

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013)

PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) PENGARUH IMPOR DAN NILAI TUKAR TERHADAP INVESTASI LANGSUNG ASING DI INDONESIA (Studi pada Bank Indonesia Periode Kuartal I 2006 Kuartal IV 2013) Putri Sri Kasinta Purba Suhadak Raden Rustam Hidayat Fakultas

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... I. PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Perumusan Masalah... 12 1.3. Tujuan Penelitian... 14 1.4.

Lebih terperinci

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN

PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN PENGARUH HARGA BAWANG MERAH IMPOR TERHADAP PERMINTAAN IMPOR BAWANG MERAH DI INDONESIA TAHUN 2002-2012 Julika Rahma Siagian Program Studi Ilmu Ekonomi, Pasca Sarjana, Medan Sumatera Utara Universitas Negeri

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Perkebunan Aek Pamienke, Labuhan Batu Utara, Sumatera Utara. Pemilihan provinsi Sumatera Utara sebagai lokasi penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah inflasi, Jumlah Uang Beredar (JUB) dalam arti luas (M 2 ) dan BI Rate dari tahun 2010 sampai tahun

Lebih terperinci

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

Gabriella Claudia Edy Yulianto M. Kholid Mawardi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang PENGARUH PRODUKSI KARET ALAM DOMESTIK, HARGA KARET ALAM INTERNASIONAL, DAN NILAI TUKAR TERHADAP VOLUME EKSPOR KARET ALAM (Studi Pada Komoditi Karet Alam Indonesia Tahun 2010-2013) Gabriella Claudia Edy

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek dari penelitian yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah besarnya yield to maturity (YTM) dari obligasi negara seri fixed rate tenor 10 tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data

BAB III METODE PENELITIAN. tercatat secara sistematis dalam bentuk data runtut waktu (time series data). Data 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder atau kuatitatif. Data kuantitatif ialah data yang diukur dalam

Lebih terperinci

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen

Kata Kunci: Nilai Ekspor, GDP Amerika Serikat, Kurs Nominal, Surpus Konsumen, Surplus Produsen FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI EKSPOR KOPI ARABIKA DI SUMATERA UTARA Esterina Hia *), Rahmanta Ginting **), dan Satia Negara Lubis **) *) Alumni Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis Fakultas

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun )

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun ) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI VOLUME EKSPOR KOPI DARI INDONESIA KE AMERIKA SERIKAT (Studi pada Volume Ekspor Kopi Periode Tahun 2010-2012) Edo Soviandre M. Al Musadieq Dahlan Fanani Fakultas Ilmu Administrasi

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH LUAS KEBUN, PRODUKSI DAN HARGA EKSPOR CENGKEH TERHADAP VOLUME EKSPOR CENGKEH JAWA TENGAH

ANALISIS PENGARUH LUAS KEBUN, PRODUKSI DAN HARGA EKSPOR CENGKEH TERHADAP VOLUME EKSPOR CENGKEH JAWA TENGAH ANALISIS PENGARUH LUAS KEBUN, PRODUKSI DAN HARGA EKSPOR CENGKEH TERHADAP VOLUME EKSPOR CENGKEH JAWA TENGAH Muhammad Hibatul Haqqi Zuhri, Jozef Bambang Tri Joga dan Umar Farouk Program Studi Manajemen Bisnis

Lebih terperinci

PERNYATAAN ORISINALITAS...

PERNYATAAN ORISINALITAS... Judul : PENGARUH KURS DOLLAR AMERIKA SERIKAT, LUAS AREA BUDIDAYA, INDEKS HARGA PERDAGANGAN BESAR, JUMLAH PRODUKSI TERHADAP EKSPOR UDANG INDONESIA TAHUN 2000-2015 Nama : I Kadek Widnyana Mayogantara NIM

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi

III. METODE PENELITIAN. Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung yang berupa cetakan atau publikasi III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi dari

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3. 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif deskriptif. Pendekatan kuantitatif menitikberatkan pada pembuktian hipotesis.

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai populasi dan proses pengumpulan data untuk kepentingan analisis data penelitian. Penelitian dilakukan dengan cara pengumpulan

Lebih terperinci

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO

SURYA AGRITAMA Volume 5 Nomor 2 September 2016 ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO ANALISIS PENAWARAN CABAI BESAR DI KABUPATEN PURWOREJO Vica Tri Ariyani, Uswatun Hasanah, Dyah Panuntun Utami Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Purworejo ABSTRAK Penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai proses dan hasil serta pembahasan dari pengolahan data yang telah dilakukan. Sebagai alat bantu analisis digunakan software SPSS versi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik

BAB 4 PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik BAB 4 PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menguji pengaruh perputaran persediaan dan perputaran piutang baik secara individual maupun secara bersama-sama terhadap likuiditas perusahaan.

Lebih terperinci

ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN JURNAL

ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN JURNAL ANALISIS DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING KOMODITAS KOPI INDONESIA TAHUN 2001 2015 JURNAL Oleh: Nama : Ilham Rahman Nomor Mahasiswa : 13313012 Jurusan

Lebih terperinci

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba

ABSTRAK. : Agresivitas Pajak, Likuiditas, Leverage, Manajemen Laba ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa pengaruh likuiditas, leverage, dan manajemen laba terhadap tingkat agresivitas pajak perusahaan. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO)

ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) 159 ANALISIS PRODUKSI TEBU DAN GULA DI PT. PERKEBUNAN NUSANTARA VII (PERSERO) Analysis of Sugarcane and Sugar Production in PT. Perkebunan Nusantara VII (PERSERO) Derry Candia Apriawan 1, Irham 1, Jangkung

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. resmi Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder berbentuk time series, yang merupakan data bulanan dari tahun 005 sampai 008, terdiri dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015.

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun Data yang. diambil adalah data tahun 2001 sampai 2015. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Sampel dan Data Penelitian ini menggunakan 30 data, sampel yang diamati selama 15 tahun terakhir yaitu tahun 2001 sampai dengan tahun 2015. Data yang diambil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi,

BAB III METODE PENELITIAN. (time series data). Dalam penelitiaan ini digunakan data perkembangan pertumbuhan ekonomi, BAB III 3.1. Jenis dan Sumber Data METODE PENELITIAN 3.1.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder yang digunakan adalah data yang dicatat secara

Lebih terperinci

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN

DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT PENDAHULUAN P R O S I D I N G 113 DETERMINAN PERMINTAAN EKSPOR UDANG BEKU JAWA TIMUR KE AMERIKA SERIKAT Erlangga Esa Buana 1 1 Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya E-mail: erlanggaesa@gmail.com PENDAHULUAN Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 63 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian Data dari variabel-variabel yang akan digunakan dalam analisis pada penelitian ini akan penulis sajikan dalam bentuk tabelaris sebagai berikut

Lebih terperinci

VI HASIL DAN PEMBAHASAN

VI HASIL DAN PEMBAHASAN VI HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1. Hasil Regresi dengan OLS 6.1.1. Uji Ekonometrika Sebuah model regresi dikatakan baik berdasarkan kriteria statistik jika memenuhi kebaikan uji ekonometrika dimana uji ini merupakan

Lebih terperinci

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA

PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA PROYEKSI PERMINTAAN KEDELAI DI KOTA SURAKARTA Tria Rosana Dewi dan Irma Wardani Staf Pengajar Fakultas Pertanian, Universitas Islam Batik Surakarta Email : triardewi@yahoo.co.id ABSTRAK Penelitian ini

Lebih terperinci

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang ABSTRACT ABSTRAK

Sella Widya Prafajarika Edy Yulianto Wilopo Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang   ABSTRACT ABSTRAK PENGARUH NILAI TUKAR, HARGA DALAM NEGERI DAN HARGA INTERNASIONALTERHADAP VOLUME IMPOR DAGING SAPI INDONESIA (Survey Volume Impor Komoditi Daging Sapi Indonesia Tahun 2012 2014) Sella Widya Prafajarika

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini membahas tentang pengaruh inflasi, kurs, dan suku bunga kredit BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini memiliki ruang lingkup ekspor mebel di Kota Surakarta, dengan mengambil studi kasus di Surakarta dalam periode tahun 1990-2014. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tabungan masyarakat, deposito berjangka dan rekening valuta asing atau BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Jumlah Uang Beredar Jumlah uang beredar dalam arti luas (M2) atau broad money merupakan merupakan kewajiban sistem moneter (bank sentral)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) pada periode 1993-2013 kurun waktu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus 2014 dan mengambil data yang berasal dari situs resmi Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia,

Lebih terperinci

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK

: Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu ABSTRAK Judul Nama : Pengaruh Luas Lahan, Jumlah Produksi, Kurs Dollar Amerika Serikat dan Inflasi Terhadap Ekspor Kakao Indonesia Kurun Waktu 1994-2013 : I Kadek Edi Wirya Berata Nim : 1206105079 ABSTRAK Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang cermat dan akurat dibantu dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras

BAB III METODE PENELITIAN. Permintaan Beras di Kabupaten Kudus. Faktor-Faktor Permintaan Beras. Analisis Permintaan Beras 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Permintaan Beras di Kabupaten Kudus Faktor-Faktor Permintaan Beras Harga barang itu sendiri Harga barang lain Jumlah penduduk Pendapatan penduduk Selera

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan data yang telah berhasil dikumpulkan, serta permasalahan dan hipotesis yang telah ditetapkan pada bab bab sebelumnya, maka penulis akan membahas variabel variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data

BAB IV ANALISIS DATA. tingkat kebenaran hipotesis penelitian yang telah dirumuskan. Dalam analisis data BAB IV ANALISIS DATA Analisis data merupakan hasil kegiatan setelah data dari seluruh responden atau sumber data lainnya terkumpul. Hal ini memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebenaran hipotesis

Lebih terperinci

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak.

Embun Rahmawati. Universitas Bina Nusantara Palem Puri No 2 Rt 005/007, Pondok Aren Tangerang 15229, , 1 Murtedjo, Ak. Analisis Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi dan Tingkat Inflasi Terhadap Realisasi Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah di DKI Jakarta Embun Rahmawati Universitas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan

I. PENDAHULUAN. penyediaan lapangan kerja, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan sumberdaya alam yang melimpah, terutama pada sektor pertanian. Sektor pertanian sangat berpengaruh bagi perkembangan

Lebih terperinci

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL

ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN MENGGUNAKAN DISTRIBUTED LAG MODEL ISSN: 2339-2541 JURNAL GAUSSIAN, Volume 5, Nomor 1, Tahun 2016, Halaman 221-227 Online di: http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/gaussian ANALISIS PENGARUH KURS RUPIAH TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari

III. METODE PENELITIAN. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari 34 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, time series triwulan dari tahun 2005-2012, yang diperoleh dari data yang dipublikasikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor

BAB I PENDAHULUAN. berlebih, yang bisa mendatangkan suatu devisa maka barang dan jasa akan di ekspor BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya perdagangan bebas ini, persaingan bisnis global membuat masing-masing negera terdorong untuk melaksanakan perdagangan internasional. Perdagangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia melalui situs www.bi.go.id dan www.idx.co.id. Sedangkan waktu yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN HASIL PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dalam analisis statistik obyek penelitian pada sub bab ini, peneliti akan menjabarkan hasil perhitungan nilai minimum, nilai maksimum, ratarata

Lebih terperinci

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY

BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY BAB II. REGRESI LINIER BERGANDA DENGAN VARIABEL DUMMY Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan

Lebih terperinci

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA

BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA BAB I. REGRESI LINIER BERGANDA Membuka program SPSS kemudian memilih tab sheet Variable View. Melakukan input variabel yang akan diteliti pada sheet Variable View. Input dilakukan dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif. Statistik deskriptif adalah ilmu statistik yang mempelajari cara-cara pengumpulan, penyusunan dan penyajian data suatu penilaian. Tujuannya adalah

Lebih terperinci

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Model Fungsi Respons Produksi Kopi Robusta. Pendugaan fungsi respons produksi dengan metode 2SLS diperoleh hasil

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN. 6.1 Model Fungsi Respons Produksi Kopi Robusta. Pendugaan fungsi respons produksi dengan metode 2SLS diperoleh hasil VI. HASIL DAN PEMBAHASAN 6.1 Model Fungsi Respons Produksi Kopi Robusta Pendugaan fungsi respons produksi dengan metode 2SLS diperoleh hasil yang tercantum pada Tabel 6.1. Koefisien determinan (R 2 ) sebesar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, 47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum,

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH

ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH ANALISIS PENAWARAN KOPI ROBUSTA DI PROVINSI JAWA TENGAH Nifka Nisarafika, Endang Siti Rahayu, Susi Wuri Ani Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Jalan Ir. Sutami No. 36

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Hasil Penelitian Statistik deskriptif digunakan untuk melihat gambaran secara umum data yang telah dikumpulkan dalam penelitian ini. Berikut hasil

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis/Design Penelitian Jenis atau design penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory study yaitu bahwa peneliti berusaha untuk menjelasan mengenai hubungan

Lebih terperinci

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi

bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang digunakan dengan menggunakan program SPSS versi 57 BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 41 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini merupakan kajian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan terhadap ekonomi Indonesia dalam waktu 1996-2013, oleh karena

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. berbentuk time series selama periode waktu di Sumatera Barat BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Sumber Data Metode penelitian dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder yang berbentuk time series selama periode waktu 2005-2015 di Sumatera Barat yang diperoleh dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

BAB IV HASIL DAN ANALISIS. sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode 38 BAB IV HASIL DAN ANALISIS 4.1 Analisis Deskripsi Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini seluruhnya merupakan data sekunder dalam bentuk deret waktu (time series) selama 15 tahun pada periode

Lebih terperinci

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013

STEVIA ISSN No Vol. III No. 01-Januari 2013 Analisis Harga Domestik Dan Harga Ekspor Kubis Di Singapura Terhadap Ekspor Kubis (Brassica O.Capitata) Dari Kabupaten Karo Nomi br Sinuhaji *) *) Dosen Fakultas Pertanian Universitas Quality Medan ABSTRACT

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sumber diperolehnya data dari penelitian yang dilakukan. Objek dalam penelitian adalah impor migas Indonesia periode 1988-2007

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN

PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN PENGARUH TINGKAT INFLASI, TINGKAT SUKU BUNGA SERTIFIKAT BANK INDONESIA, DAN NILAI TUKAR RUPIAH TERHADAP PENERIMAAN PPN Titi Warnita 1, Popi Fauziati 1, Resti Yulistia Muslim 2 Jurusan Akuntansi Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN. metode analisis data serta pengujian hipotesis. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab 3 ini akan dijelaskan mengenai metode penelitian yang meliputi populasi dan sampel penelitian, data dan sumber data, variabel operasional, metode analisis data serta

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi 48 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Objek penelitian yang dianalisis adalah faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor komoditi karet di Indonesia periode 1990-2006. Adapun variabelnya

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA

PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA PENGARUH PEMBERLAKUAN PAJAK EKSPOR TERHADAP HARGA DOMESTIK BIJI KERING KAKAO SUMATERA UTARA Litna Nurjannah G 1), Salmiah 2), dan Lily Fauziah 3) Alumni Fakultas Pertanian USU dan Staf Pengajar Program

Lebih terperinci

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA

ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA ANALISIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN TELUR AYAM RAS DI SUMATERA UTARA Nurhidayati Ma rifah Sitompul *), Satia Negara Lubis **), dan A.T. Hutajulu **) *) Alumini Program Studi Agribisnis Departemen Agribisnis

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Data Pendapatan Bunga Tabel 4.1 PT Bank Mandiri (Persero), Tbk Perkembangan Pendapatan Bunga Tahun 2007 2011 (dalam jutaan) Tahun Pendapatan Bunga

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : Fluktuasi kurs, Ekspor, Impor, Peramalan. iii. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Kata kunci : Fluktuasi kurs, Ekspor, Impor, Peramalan. iii. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Beberapa tahun terakhir ini kurs tukar IDR/USD terus mengalami fluktuasi yang tidak dapat diprediksi. Akibatnya para pelaku pasar sulit untuk menentukan pada saat kapan mereka harus melakukan ekspor

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN JURNAL PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BERAS INDONESIA TAHUN 1993-2013 JURNAL PUBLIKASI OLEH : Nama : Futikha Kautsariyatun Rahmi Nomor Mahasiswa : 12313269 Jurusan : Ilmu Ekonomi FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least

menggunakan fungsi Cobb Douglas dengan metode OLS (Ordinary Least III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder dan data primer. Data primer diperoleh dari wawancara langsung dengan pegawai divisi produksi

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI IMPOR BARANG DI SUMATERA UTARA OLEH KRISTINA PITURIA BUTAR-BUTAR 080501033 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Penelitian Terdahulu Terdapat penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan topik dan perbedaan objek dalam penelitian. Ini membantu penulis

Lebih terperinci

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun

Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun E-Jurnal EP Unud, 4 [2] : 90-95 ISSN: 2303-0178 Pengaruh Jumlah Produksi, Harga Ekspor, Dan Kurs Dollar Amerika Serikat Terhadap Volume Ekspor Batu Bara Indonesia Tahun 1992-2012. I Gusti Bagus Kumbayana

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. analisis tersebut untuk memperoleh kesimpulan. 68 Jenis penelitian kuantitatif BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, yakni penelitian yang menganalisis data-data secara kuantitatif kemudian menginterpretasikan hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. independen dari listrik adalah satuan kilowatt (kwh), untuk minyak adalah 36 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Pengolahan Data Data yang diambil untuk varibel dependen adalah produk domestic bruto di Jakarta period 1995 2005 dalam satuan rupiah. Sedangkan variabel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A.

III. METODE PENELITIAN A. III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Penelitian ini menggunakan metode descriptive analitis. Metode ini berkaitan dengan pengumpulan data yang berguna untuk memberikan gambaran atau penegasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak

BAB III METODE PENELITIAN. minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa seberapa besar volume ekspor minyak kelapa sawit Indonesia yang dipengaruhi oleh harga ekspor minyak kelapa

Lebih terperinci

SKRIPSI ANALISIS PROSPEK EKSPOR KOPI INDONESIA KE EROPA OLEH. Indra Ismayudi Tanjung

SKRIPSI ANALISIS PROSPEK EKSPOR KOPI INDONESIA KE EROPA OLEH. Indra Ismayudi Tanjung SKRIPSI ANALISIS PROSPEK EKSPOR KOPI INDONESIA KE EROPA OLEH Indra Ismayudi Tanjung 080501097 PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN JAGUNG DI SUMATERA UTARA Rudi Hartono Purba, HM Mozart B Darus dan Tavi Supriana Departemen Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Jl. Prof.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan sub sektor BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa laporan keuangan perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI). Sampel yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai

III. METODE PENELITIAN. Jenderal Pengelolaan Utang, Bank Indonesia dalam berbagai edisi serta berbagai 51 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari publikasi dinas atau instansi pemerintah, diantaranya adalah publikasi

Lebih terperinci

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE

PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE PENGARUH EKSPOR, IMPOR, DAN NILAI TUKAR TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI INDONESIA PERIODE 2002-2012 Ayunia Pridayanti Progam Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Jalan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Berdasarkan data yang diinput dari Annual Report (2008-2012) maka dapat dihitung rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian

Lebih terperinci

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) PENGARUH FLUKTUASI KURS VALUTA ASING DAN INDEKS HARGA SAHAM LUAR NEGERI TERHADAP INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) JURNAL SKRIPSI Pengaruh Fluktuasi Kurs Valuta Asing dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang BAB IV HASIL PENELITIAN Hasil penelitian ini diperoleh dari hasil analisis data yang akan disajikan di bawah ini. Untuk lebih membantu penulis dalam melakukan perhitungan yang tercermat dan akurat yang

Lebih terperinci

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN BAB IV METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Sampel, Sumber Data dan Pengumpulan Data Penelitian kali ini akan mempergunakan pendekatan teori dan penelitian secara empiris. Teori-teori yang dipergunakan diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengantar Bab 4 akan memaparkan proses pengolahan data dan analisis hasil pengolahan data. Data akan diolah dalam bentuk persamaan regresi linear berganda dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah Perbankan Syariah yang ada di Indonesia. Sampel adalah wakil dari populasi yang diteliti. Dalam

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN 34 IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian faktor-faktor yang mempengaruhi harga komoditas kakao dunia tidak ditentukan. Waktu pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari

Lebih terperinci