drh. Ahmad Fauzi M.Sc
|
|
- Hartanti Jayadi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 drh. Ahmad Fauzi M.Sc
2 Definisi Enterotomy adalah operasi insisi (sayatan) pada usus Enterektomi adalah operasi pemotongan sebagian usus Enteropexy adalah fiksasi segmen usus ke dinding cavum abdomen.
3 Indikasi Menghilangkan jaringan tumor pada usus Mengambil dan menghilangkan benda asing intususepsi atau volvulus pada usus Strangulasi yang sudah mengakibatkan nekrosis jaringan
4 Intususepsi dan volvulus
5 Gejala klinis Gejala klinis yang sering muncul antara lain anoreksia, dehidrasi, depresi, sakit dan ketidaknyamanan pada daerah perut, dan muntah. Differensial diagnosa meliputi gastritis akut, intususepsi, pankreatitis akut, peritonitis, dan infeksi parvovirus.
6 Patofisiologi
7 Pada suatu penelitian mengenai obstruksi usus pada anjing dan kucing, muntah muncul setelah jam. Muntah yang terus menerus dapat terlihat pada obstruksi komplit di daerah proksimal usus, sedangkan muntah intermiten biasanya terlihat pada obstruksi parsial usus bagian distal dan dapat terlihat 2-3 hari setelah obstruksi.
8 Diagnosa Image Benda asing yang radiopaque dapat dengan mudah terlihat pada radiografi biasa. Benda asing lain yang non-opaque dapat diidentifikasi berdasarkan tipikal bentuk dan kandungan gas yang dilusen. Pada kasus yang membingungkan, diagnosa membutuhkan pemeriksaan dengan media kontras.
9 Diagnosa Image Pemeriksaan dengan media kontras sebaiknya diulang setiap 6 jam setelah administrasi Barium sulfat untuk diagnosa dari sebagian besar obstruksi usus bagian proksimal. Sedangkan untuk obstruksi bagian distal, dilakukan setelah interval 24 jam. Ultrasonografi cukup bernilai diagnosa sama seperti radiografi. Pattern akustik bervariasi, tergantung pada interaksi benda asing dengan pancaran USG.
10
11
12
13
14
15
16 Premedikasi Anastesi Persiapan Operasi Atropin sulfat dosis 0,04 mg/kg BB Manajemen cairan Ketamin HCL dosis anjing adalah mg/kg BB IM (Kumar, 1997) Xylazin dosis anjing adalah 1-2 mg/kgbb IM Kombinasi ketamin-xylazin: ketamin 5,5 mg/kgbb dan xylazin 2 mg/kgbb dicampur dalam satu syringe
17 Enterotomy
18 Tehnik Operasi Enterectomi Teknik penyambungan usus yang biasa dilakukan ada tiga macam yaitu 1) metode end to end 2) Metode side to side 3) metode end to side.
19 Tehnik Operasi 1) Metode penyambungan usus yang biasa digunakan adalah metode end to end. Kelebihan: mudah mengerjakannya, waktu relatif singkat serta resiko stenosis dan terjadinya kebuntuan usus lebih sedikit. Kekurangan : adanya kontaminasi selama operasi dan resiko kebocoran selama pembedahan. 1) Metode side to side merupakan alternatif yang digunakan ketika ada perbedaan ukuran antara dua segmen usus. Metode side to side membutuhkan waktu yang relatif lama dibanding metode end to end. 2) Metode end to side yaitu metode penyambungan usus berupa satu segmen horizontal yang terbuka ke dinding lateral segmen yang lain (Archibald, 1974).
20 Enterectomi
21 Penanganan pasca operasi cairan intravena antiemetik (chlorpromazine, ondansetron, dolasetron, or maropitant). Analgesik (Methadone, Oxymorphone, butorphanol) Antibiotik (Ampicillin, Amoxicillin, Clindamycin, Cephalosporin) Makanan lunak dapat diberikan jam pasca operasi jika hewan tidak muntah atau mual. Makananmeningkatkan aliran darah konsentrasi IgA, mencegah ulcerasi, menstimusasi kesembuhan luka&sistem imun (Ralphs et al, 2003)
22 Referensi Archibald, J., 1974, Canine Surgery, second edition, American Veterinary Publication Inc. Santa Barbara: California. Bojrab, M.J., 1998, Current Techniques In Small Animall Surgery, fourth edition, Lippincott Williams & Wilkins: New york- London. Fossum, T.W., 2007, Small Animal Surgery, third edition, Mosby Inc. St Louis: Misssouri. P Kumar, A., 1997, Veterinary Surgical Tehniques, Gandhi Nagar : Bangalore. Tobias, Karen M., Manual of Small Animal Soft Tissue Surgery. First Edition. Published by Wiley Blackwell USA.
PROLAPS DAN AMPUTASI RECTUM. Drh. Ahmad Fauzi, M.Sc
PROLAPS DAN AMPUTASI RECTUM Drh. Ahmad Fauzi, M.Sc Definisi Rectal prolaps (anal prolaps) adalah tonjolan keluar mukosa rektal dari anus Rectal resection adalah operasi pengangkatan sebagian dari rektum
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau illeus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obserfasi usus aiau illeus adalah obstruksi saluran cerna
Lebih terperinciANOREKSIA. Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pemilik anjing dan kucing
1 ANOREKSIA Keluhan yang paling sering disampaikan oleh pemilik anjing dan kucing yang membawa hewan kesayangannya ke klinik hewan adalah hewannya tidak mau makan atau makannya hanya sedikit. Banyak proses
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya
BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau ilieus adalah gangguan aliran normal isi usus sepanjang saluran usus (Price, 1997 : 502). Obstruksi usus atau illeus adalah obstruksi saluran cerna
Lebih terperinciLampiran 1 Klasifikasi status pasien pada prosedur anestesi menurut American Society of Anaesthesiologist (ASA)
LAMPIRAN 73 74 Lampiran 1 Klasifikasi status pasien pada prosedur anestesi menurut American Society of Anaesthesiologist (ASA) Katagori Kondisi Fisik Contoh kondisi klinik Hewan normal (sehat klinis) Tidak
Lebih terperinciKELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI
KELOMPOK A3: EVRIS HIKMAT. S OMAN SETIYANTO GEDE EKO DARMONO SITI NUR HIDAYATI VERONIKA JULIE RIZKA PUTRI IKA ERTI Ovariohisterectomy merupakan tindakan bedah atau operasi pengangkatan organ reproduksi
Lebih terperinciOMPHALOMESENTERIKUS REMNANT
OMPHALOMESENTERIKUS REMNANT Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi dan topografi daerah abdomen, patogenesis omphalomesenterikus
Lebih terperinciKONSEP TEORI. 1. Pengertian
KONSEP TEORI 1. Pengertian Kolik Abdomen adalah gangguan pada aliran normal isi usus sepanjang traktus intestinal (Nettina, 2001). Obstruksi terjadi ketika ada gangguan yang menyebabkan terhambatnya aliran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Intususepsi merupakan salah satu penyebab tersering dari obstruksi usus dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Intususepsi merupakan salah satu penyebab tersering dari obstruksi usus dan kegawatdaruratan bedah abdominal pada bayi dan anak. 1-7 Angka kejadiannya di dunia satu
Lebih terperinciModul 24 REPOSISI (MILKING) PADA INVAGINASI SALURAN PENCERNAAN (No. ICOPIM: 5-458)
Modul 24 BEDAH REPOSISI (MILKING) PADA INVAGINASI SALURAN PENCERNAAN (No. ICOPIM: 5-458) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti anatomi usus
Lebih terperinciBAB III KELAINAN KONGENITAL RONGGA MULUT
BAB III KELAINAN KONGENITAL RONGGA MULUT Kelainan kongenital yang menyebabkan gangguan di rongga mulut sering pula terjadi pada hewan kesayangan. Gangguan pada palatum yang bersifat kongenital berupa :
Lebih terperinciSAKIT PERUT PADA ANAK
SAKIT PERUT PADA ANAK Oleh dr Ruankha Bilommi Spesialis Bedah Anak Lebih dari 1/3 anak mengeluh sakit perut dan ini menyebabkan orang tua membawa ke dokter. Sakit perut pada anak bisa bersifat akut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson, 2002). Apendisitis
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis akut merupakan peradangan apendiks vermiformis yang memerlukan pembedahan dan biasanya ditandai dengan nyeri tekan lokal di perut bagian kanan bawah (Anderson,
Lebih terperinciModul 3. (No. ICOPIM: 5-530)
Modul 3 Bedah Anak HERNIOTOMI (No. ICOPIM: 5-530) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi daerah inguinalis dan dinding depan
Lebih terperinciPYLORUS STENOSIS HYPERTROPHY
PYLORUS STENOSIS HYPERTROPHY Tujuan 1. Tujuan Umum Setelah menyelesaikan modul ini peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, fisiologi, patologi dan patogenesis dari hypertrophic
Lebih terperinciAPPENDISITIS. Appendisitis tersumbat atau terlipat oleh: a. Fekalis/ massa keras dari feses b. Tumor, hiperplasia folikel limfoid c.
APPENDISITIS I. PENGERTIAN Appendisitis adalah inflamasi akut pada appendisits verniformis dan merupakan penyebab paling umum untuk bedah abdomen darurat (Brunner & Suddart, 1997) II. ETIOLOGI Appendisitis
Lebih terperinciSem 9 G M Q 79.3 K6 K6 K6 K6 P5.A3 P5.A3 P5.A3 P5.A5 P5.A5 P5.A Sem 3. Sem 5. Sem 4
MODUL GASTROSCHISIS KODE MODUL : MBA 010 A. Definisi Gastroschisis adalah kegagalan penutupan dinding perut dengan defek berada di sebelah kanan umbilikal cord (95% kasus) disertai dengan herniasi organ
Lebih terperinciBAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi Prevalensi adalah jumlah orang dalam populasi yang menderita suatu penyakit atau kondisi pada waktu tertentu; pembilang dari angka ini adalah jumlah kasus yang ada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm
13 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendiks merupakan organ berbentuk tabung, panjangnya kira-kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar
Lebih terperinci2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
Modul 35 Bedah Digestif ADHESIOLISIS (No. ICOPIM: 5-544) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran umum: Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dan fisiologi dari isi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seorang ahli anestesi. Suatu studi yang dilakukan oleh Pogatzki dkk, 2003
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Penatalaksanaan nyeri akut pascaoperasi merupakan salah satu tantangan seorang ahli anestesi. Suatu studi yang dilakukan oleh Pogatzki dkk, 2003 melaporkan bahwa
Lebih terperinciKekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan
F. KEPERAWATAN Kekurangan volume cairan b.d kehilangan gaster berlebihan, diare dan penurunan masukan Kaji TTV, catat perubahan TD (Postural), takikardia, demam. Kaji turgor kulit, pengisian kapiler dan
Lebih terperinciDEMAM (PIREKSIA) Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh penyakit
1 DEMAM (PIREKSIA) Demam adalah peningkatan suhu tubuh yang disebabkan oleh penyakit dan merupakan tanda klinik yang terjadi pada berbagai kondisi patologik. Demam merupakan masalah yang sering dijumpai
Lebih terperinciPenyakit Radang Panggul. Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi
Penyakit Radang Panggul Matrikulasi Calon Peserta Didik PPDS Obstetri dan Ginekologi Definisi Penyakit radang panggul adalah gangguan inflamasi traktus genitalia atas perempuan, dapat meliputi endometritis,
Lebih terperinciModul 11. (No. ICOPIM: 5-467)
Modul 11 Bedah Digestif PENUTUPAN PERFORASI USUS (No. ICOPIM: 5-467) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, topografi dari
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn. H DENGAN GANGGUAN SISTEM PENCERNAAN: POST APPENDIKTOMY DI RUANG MELATI I RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA Diajukan Dalam Rangka Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Keperawatan Disusun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan, penggunaan antibiotik profilaksis untuk infeksi luka operasi (ILO) pada pembedahan harus dipertimbangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Apendisitis merupakan penyakit bedah mayor yang sering terjadi. Apendisitis paling sering terjadi pada usia remaja dan dewasa muda. Insidens apendisitis akut di Negara
Lebih terperinciBuletin Veteriner Udayana Vol. 2 No.2. : ISSN : Agustus 2010
PERBANDINGAN WAKTU INDUKSI, DURASI DAN PEMULIHAN ANESTESI DENGAN PENAMBAHAN PREMEDIKASI ATROPIN-XYLAZIN DAN ATROPIN- DIAZEPAM UNTUK ANESTESI UMUM KETAMIN PADA BURUNG MERPATI (COLUMBA LIVIA) (THE COMPARISON
Lebih terperinciLAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH UMUM (LAPARATOMY)
LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BEDAH UMUM (LAPARATOMY) Oleh: NURUL SULFI ANDINI O 111 11 007 KELOMPOK 1 PROGRAM STUDI KEDOKTERAN HEWAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2013 I. TUJUAN PRAKTIKUM
Lebih terperinciModul 9. (No. ICOPIM: 5-461)
Modul 9 Bedah Digestif SIGMOIDOSTOMI (No. ICOPIM: 5-461) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari kolon dan rektum, mengerti
Lebih terperinciSejarah X-Ray. Wilheim Conrad Roentgen
PENCITRAAN X-RAY Sejarah X-Ray Wilheim Conrad Roentgen DEFINISI Sinar X adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang radio, panas, cahaya, dan sinar ultraviolet tetapi dengan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN : POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI KE-2 DI RUANG ANGGREK RSUD SUKOHARJO
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.S DENGAN GANGGUAN SISTIM PENCERNAAN : POST OPERASI APPENDIKTOMI HARI KE-2 DI RUANG ANGGREK RSUD SUKOHARJO Disusun oleh : JUNANDAR FAJAR DEWANTARA J.200.090.067 KARYA TULIS ILMIAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan. perubahan fisik seperti meningkatnya tekanan darah.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang masalah Kazdin (2000) dalam American Psychological Association mengatakan kecemasan merupakan emosi yang ditandai dengan perasaan tegang, pikiran khawatir dan perubahan
Lebih terperinciModul 26 PENUTUPAN STOMA (TUTUP KOLOSTOMI / ILEOSTOMI) ( No. ICOPIM 5-465)
Modul 26 Bedah Digestif PENUTUPAN STOMA (TUTUP KOLOSTOMI / ILEOSTOMI) ( No. ICOPIM 5-465) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran umum: Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI. 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah Analisis Masalah
BAB 3 METODOLOGI 3.1 Analisis Kebutuhan dan Masalah 3.1.1 Analisis Masalah Berdasarkan kajian jurnal, banyak pemilik anjing yang kurang memperhatikan kesehatan anjingnya karena masalah biaya, keberadaan
Lebih terperinciVENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL
VENTRICULO PERITONEAL SHUNTING (VPS) : PERBANDINGAN ANTARA VPS TERPANDU LAPAROSKOPI & VPS DENGAN TEKNIK BEDAH TERBUKA KONVENSIONAL Dipresentasikan Oleh : Aji Febriakhano Pembimbing : dr. Hanis S,Sp.BS
Lebih terperinciGambar 1. Contoh rontgent bagian kepala, lateral radiograph anjing umur 12 tahun.
Definisi fraktur maxilari dan mandibulari adalah kerusakan pada tulang maxilla dan mandibula yang seringkali terjadi akibat adanya trauma, periodontitis maupun neoplasia. Periodontitis adalah reaksi peradangan
Lebih terperinciAnalisis Leukosit Total, C-Reactive Protein (CRP) dan Fibrinogen untuk Evaluasi Kebocoran Hasil Operasi Enterektomi
JS V 30 (1), Juli 2012 JURNAL SAIN VETERINER ISSN : 0126-0421 14 Analisis Leukosit Total, C-Reactive Protein (CRP) dan Fibrinogen untuk Evaluasi Kebocoran Hasil Operasi Enterektomi The Analysis of Total
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seluruh dunia, baik anjing ras maupun anjing lokal. Selain lucu, anjing juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anjing merupakan hewan peliharaan yang paling populer hampir di seluruh dunia, baik anjing ras maupun anjing lokal. Selain lucu, anjing juga memiliki jiwa pengabdian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menonjol yang disebabkan oleh gagalnya pengaturan gula darah. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di seluruh dunia, pada tahun 2012 jumlah pasien diabetes mellitus mencapai 371 juta jiwa. Di Indonesia sendiri, jumlah penderita diabetes totalnya 7,3 juta orang. 1
Lebih terperinciDokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad
Dokter Pembimbing : dr. Evo Elidar Harahap, Sp.Rad dr. Yolanda Maria Sitompul, Sp.Rad Presented By : PUTRI ALYA 0310070100089 YUSUF BASRI SIREGAR 081001307 DINDA YUSDITIRA 0810070100065 HJ. PEBRI DEWIANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The International Association for The Study of Pain menggambarkan rasa sakit sebagai pengalaman sensorik dan emosional yang tidak menyenangkan dan dihubungkan dengan
Lebih terperinciDeskripsi. IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO PADA ANJING
1 I Gst Ayu Agung Suartini(38) FKH - Universitas Udayana E-mail: gaa.suartini@gmail.com Tlf : 081282797188 Deskripsi IMUNOGLOBULIN YOLK (IgY) ANTI Canine parvovirus MURNI UNTUK TERAPI INFEKSI VIRUS PARVO
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. dapat dilewati (Sabiston, 1997: 228). Sedangkan pengertian hernia
1 BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Kata hernia pada hakekatnya berarti penonjolan suatu peritoneum, suata organ atau lemak praperitoneum melalui cacat kongenital atau akuisita dalam parietas muskuloaponeurotik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu kegawatdaruratan paling umum di bidang bedah. Di Indonesia, penyakit. kesembilan pada tahun 2009 (Marisa, dkk., 2012).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tanda dan gejala klasik apendisitis akut pertama kali dilaporkan oleh Fitz pada tahun 1886 (Williams, 1983). Sejak saat itu apendisitis akut merupakan salah satu kegawatdaruratan
Lebih terperinciBAB I KONSEP DASAR. saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan
1 BAB I KONSEP DASAR A. Pengertian Obstruksi usus atau Ileus menurut Sjamsuhidajat (1997) adalah obstruksi saluran cerna tinggi artinya disertai dengan pengeluaran banyak aliran cairan dan elektrolit baik
Lebih terperinci2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
Modul 1 Bedah Urologi KATETERISASI (No. ICOPIM: 8-134) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi, histologi dan fisiologi urethra,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. priyanto,2008). Apendisitis merupakan peradangan akibat infeksi pada usus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Apendisitis merupakan peradangan yang terjadi pada apendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Agus priyanto,2008). Apendisitis merupakan
Lebih terperinciPENYAKIT HIRSCHSPRUNG
PENYAKIT HIRSCHSPRUNG Tujuan 1. Tujuan Instruksional Umum (TIU): - Peserta didik memahami dan mengerti tentang embriologi, anatomi, dan fisiologi saluran cerna; memahami dan mengerti patologi dan patogenesis
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA
1 LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP PADA KLIEN DENGAN PERDARAHAN SALURAN CERNA I Deskripsi Perdarahan pada saluran cerna terutama disebabkan oleh tukak lambung atau gastritis. Perdarahan saluran cerna dibagi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Penyakit gastrointestinal (saluran pencernaan) merupakan masalah kesehatan yang banyak dialami oleh manusia. Meskipun bukan merupakan penyebab terbanyak kematian
Lebih terperinciANESTESI INFUS GRAVIMETRIK PADA ANJING (The Gravimetric Infuson Anaesthesia in Dogs)
ANESTESI INFUS GRAVIMETRIK PADA ANJING (The Gravimetric Infuson Anaesthesia in Dogs) I Gusti Ngurah Sudisma 1), Setyo Widodo 2), Dondin Sajuthi 2), Harry Soehartono 2), Putu Yudhi Arjentinia 1) 1) Bagian
Lebih terperinciFibrosarcoma merupakan kejadian tumor yang sering terjadi pada anjing ras besar, berumur muda (< 7 tahun) menyerang daerah gingival dan palatum.
TUMOR MULUT Tumor merupakan salah satu dari lima karakteristik reaksi inflamasi. Namun sekarang ini, istilah tumor digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan jaringan yang tidak normal. Sel tumor berasal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Demam tifoid merupakan penyakit infeksi sistemik akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi (S thypi). Pada masa inkubasi gejala awal penyakit tidak tampak, kemudian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam Typhoid atau Typhus Abdominalis adalah suatu infeksi akut yang terjadi pada usus kecil yang disebabkan oleh kuman Salmonella Typhi. Typhi dengan masa tunas 6-14
Lebih terperinciModul 34 EKSISI LUAS TUMOR DINDING ABDOMEN PADA TUMOR DESMOID & DINDING ABDOMEN YANG LAIN (No. ICOPIM: 5-542)
Modul 34 Bedah Digestif EKSISI LUAS TUMOR DINDING ABDOMEN PADA TUMOR DESMOID & DINDING ABDOMEN YANG LAIN (No. ICOPIM: 5-542) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran Umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik
Lebih terperinciHIPONATREMIA. Banyak kemungkinan kondisi dan faktor gaya hidup dapat menyebabkan hiponatremia, termasuk:
HIPONATREMIA 1. PENGERTIAN Hiponatremia adalah suatu kondisi yang terjadi ketika kadar natrium dalam darah adalah rendah abnormal. Natrium merupakan elektrolit yang membantu mengatur jumlah air di dalam
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095
LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI DI RS ROEMANI RUANG AYUB 3 NAMA NIM : ANDHIKA ARIYANTO :G3A014095 PROGRAM S1 KEPERAWATAN FIKKES UNIVERSITAS MUHAMMADIAH SEMARANG 2014-2015 1 LAPORAN
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN GASTRITIS PADA LANSIA PENGERTIAN Suatu proses inflamasi pada lapisan mukosa dan sub mukosa lambung. (Mizieviez). ETIOLOGI 1. Faktor
Lebih terperinciPENYAKIT MIOKARDIUM. Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan
Penyakit miokardium merupakan salah satu penyakit jantung perolehan (acquired heart disease) yang paling umum ditemukan pada anjing. Bentuk yang paling umum dari penyakit miokardium tersebut adalah kardiomiopati
Lebih terperinciLampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.)
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan Biji Asam Jawa (Tamarindus indica L.) 51 Lampiran 2. Rekomendasi Persetujuan Etik Penelitian Kesehatan 52 Lampiran 3. Gambar pohon asam jawa 53 Lampiran 3. (Lanjutan)
Lebih terperinciASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT
ASEPSIS SESUDAH TINDAKAN BEDAH MULUT OLEH Ahyar Riza NIP: 132 316 965 FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 Ahyar Riza : Asepsis Sesudah Tindakan Bedah Mulut, 2009 ASEPSIS SESUDAH
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 3 (50 MENIT)
PERTEMUAN KE 3 (50 MENIT) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Menjelaskan faktor faktor pembentuk dalam radiografi POKOK BAHASAN : Faktor faktor pembentuk radiografi Sub pokok bahasan : 1. Interaksi antara sinar
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
menggunakan washer(air keran) yang berfungsi untuk membersihkan dari sisasisa perak bromida pada film dengan waktu pencucian 30-40 menit dan selanjutnya film dikeringkan. Analisis sampel Pembacaan radiograf
Lebih terperinciPADA PERFORASI USUS (No. ICOPIM: 5-454)
Modul 7 Bedah Digestif RESEKSI DAN ANASTOMOSIS USUS PADA PERFORASI USUS (No. ICOPIM: 5-454) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang
Lebih terperinciKanker Usus Besar. Bowel Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Usus Besar Kanker usus besar merupakan kanker yang paling umum terjadi di Hong Kong. Menurut statistik dari Hong Kong Cancer Registry pada tahun 2013, ada 66 orang penderita kanker usus besar dari
Lebih terperinciFraktura Os Radius Ulna
Fraktura Os Radius Ulna Pendahuluan Fraktura adalah patah atau ruptur kontinuitas struktur dari tulang atau cartilago dengan atau tanpa disertai dislokasio fragmen. Fraktur os radius dan fraktus os ulna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penyakit batu kandung empedu atau kolelitiasis merupakan penyakit yang lazim ditemukan dalam masyarakat, terutama pada wanita dan usia lanjut. Walaupun penyakit ini
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan dokter, hal ini menyebabkan kesulitan mendiagnosis apendisitis anak sehingga 30
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Insiden kematian apendisitis pada anak semakin meningkat, hal ini disebabkan kesulitan mendiagnosis appendik secara dini. Ini disebabkan komunikasi yang sulit antara
Lebih terperinciPANDUAN SKILL LAB BLOK MEDICAL EMERGENCY (SKILL LAB 4) PENANGANAN ABSES DAN PERIKORONITIS
PANDUAN SKILL LAB BLOK MEDICAL EMERGENCY (SKILL LAB 4) PENANGANAN ABSES DAN PERIKORONITIS JURUSAN KEDOKTERAN GIGI FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN Purwokerto,
Lebih terperinciModul 2 (ICOPIM 8-835)
Modul 2 Bedah TKV VENA SEKSI (ICOPIM 8-835) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi pembuluh darah, dan patofisiologi syok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dilahirkan harus aman dan sehat serta membawa kebahagiaan bagi ibu dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan dan kesejahteraan ibu merupakan unsur utama dalam menentukan generasi yang akan datang. Proses kehamilan, persalinan dan bayi yang dilahirkan harus aman dan
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID
ASUHAN KEPERAWATAN DEMAM TIFOID Definisi: Typhoid fever ( Demam Tifoid ) adalah suatu penyakit umum yang menimbulkan gejala gejala sistemik berupa kenaikan suhu dan kemungkinan penurunan kesadaran. Etiologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan tenaga ibu sendiri, tanpa bantuan alat-alat serta tidak melukai ibu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan adalah proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, melalui jalan lahir atau melalui jalan buatan atau tanpa bantuan atau kekuatan sendiri. Persalinan
Lebih terperinciDistribusi Geografik. Etiologi. Cara infeksi
Distribusi Geografik Parasit ini ditemukan kosmopolit. Survey yang dilakukan beberapa tempat di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi A. lumbricoides masih cukup tinggi, sekitar 60-90%. Etiologi Cara
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. Penyakit usus buntu adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Penyakit Usus Buntu Penyakit usus buntu adalah saluran usus yang terjadinya pembusukan dan menonjol dari bagian awal usus besar atau seku. Penyakit usus buntu timbul
Lebih terperinciDEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar.
CA. KOLON DEFINISI Kanker kolon adalah polip jinak tetapi dapat menjadi ganas dan menyusup serta merusak jaringan normal dan meluas ke dalam struktur sekitar. ETIOLOGI Penyebab kanker usus besar masih
Lebih terperinciCLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT
CLINICAL PATHWAY APENDISITIS AKUT No. RM : Nama Pasien : BB : Kg Jenis Kelamin :. TB : cm Tanggal Lahir :. Tgl.Masuk :. Jam :.. Diagnosa Masuk RS :. Tgl.Keluar :. Jam :.. Penyakit Utama :. Kode ICD Lama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Apendisitis merupakan penyebab paling umum sakit perut akut yang memerlukan intervensi bedah, Penyebab apendisitis tidak jelas dan mekanisme patogenesis terus
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN TEORI. penyebab abdomen akut yang paling sering (Mansjoer, 1999).
BAB II TINJAUAN TEORI A. Pengertian Appendiksitis adalah peradangan dari appendiks vermiformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering (Mansjoer, 1999). Appendiksitis adalah peradangan
Lebih terperinciFRAKTURA OS FEMUR. Adapun faktor-faktor yang menunjang terjadinya fraktura os femur diantaranya adalah:
FRAKTURA OS FEMUR Penyebab Patah pada tulang femur dapat disebabkan oleh trauma. Fraktura karena trauma dapat dibedakan menjadi dua, (1) fraktura os femur directa yaitu fraktura yang terjadi tepat di tempat
Lebih terperinciAPPENDICITIS (ICD X : K35.0)
RUMAH SAKIT RISA SENTRA MEDIKA MATARAM PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK) SMF ILMU BEDAH TAHUN 2017 APPENDICITIS (ICD X : K35.0) 1. Pengertian (Definisi) 2. Anamnesis 3. Pemeriksaan Fisik 4. Kriteria Diagnosis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demam tifoid termasuk dalam 10 besar masalah kesehatan di negara berkembang dengan prevalensi 91% pada pasien anak (Pudjiadi et al., 2009). Demam tifoid merupakan penyakit
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Premedikasi adalah penggunaan obat-obatan sebelum pemberian agen
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Premedikasi Anestesi Premedikasi adalah penggunaan obat-obatan sebelum pemberian agen anestesi seperti obat analgesik yang dapat menghilangkan rasa sakit, sementara obat-obat
Lebih terperinci2. POKOK BAHASAN / SUB POKOK BAHASAN
Modul 10 Bedah Digestif KOLOSTOMI (No. ICOPIM: 5-461) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan Pembelajaran umum: Setelah mengikuti sesi ini, peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari kolon dan rektum, mengerti
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bedah pada anak yang paling sering ditemukan. Kurang lebih
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sekitar 5%-10% dari seluruh kunjungan di Instalasi Rawat Darurat bagian pediatri merupakan kasus nyeri akut abdomen, sepertiga kasus yang dicurigai apendisitis didiagnosis
Lebih terperinciTujuan Penelitian. Manfaat Penelitian
2 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari efek anestesi tiletamin-zolazepam terhadap motilitas saluran pencernaan kucing lokal melalui studiradiografi kontras. Manfaat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman. lainnya seprti ginjal, tulang dan usus.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tuberkulosis 1. Definisi Tuberkulosis Tuberkulosis adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TBC ( Mycobacterium tuberculosis). Sebagian besar kuman tuberkulosis
Lebih terperinciARVEOLAR SOFT PART SARCOMA
ARVEOLAR SOFT PART SARCOMA OLEH: Dr.FITRIANI LUMONGGA DEPARTEMEN PATOLOGI ANATOMI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2007 PENDAHULUAN Alveolar soft part sarcoma merupakan neoplasma ganas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akut di Indonesia (Sjamsuhidayat, 2010 dan Greenberg et al, 2008).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hernia inguinalis merupakan permasalahan yang bisa ditemukan dalam kasus bedah. Kasus kegawatdaruratan dapat terjadi apabila hernia inguinalis bersifat Strangulasi dan
Lebih terperinciPERTEMUAN KE 1 (50 MENIT)
PERTEMUAN KE 1 (50 MENIT) TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS : Menjelaskan ruang lingkup radiologi sebagai radiodiagnostika serta radioterapi pada hewan. Pada akhir pertemuan ini mahasiswa diharapkan mampu :
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
8 HASIL DAN PEMBAHASAN Persentase Parasitemia Menurut Ndungu et al. (2005), tingkat parasitemia diklasifikasikan menjadi tiga tingkatan, yaitu tingkat ringan (mild reaction), tingkat sedang (severe reaction),
Lebih terperinciModul 16 EKSISI TELEANGIEKTASIS (ICOPIM 5-387)
Modul 16 Bedah TKV EKSISI TELEANGIEKTASIS (ICOPIM 5-387) 1. TUJUAN 1.1. Tujuan pembelajaran umum Setelah mengikuti sesi ini peserta didik memahami dan mengerti tentang anatomi dari pembuluh darah, menegakkan
Lebih terperinciReabsorbsi pada kapiler peritubuler
SISTEM UROPOETIKA Reabsorbsi pada kapiler peritubuler Substansi yang dieliminasikan dari tubuh melalui filtrasi dari kapiler peritubuler GANGGUAN GINJAL Menunjukkan gejala klinis jika 70% fungsinya terganggu
Lebih terperinciASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Nn. P DENGAN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANNG CEMPAKA III RSUDPANDAN ARANG BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI s Disusun Oleh: DESY BANANI RUSTAM J 200 120 014 PROGRAM STUDI DIPLOMA III
Lebih terperinciMENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL
MENGATASI KERACUNAN PARASETAMOL Pendahuluan Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang
Lebih terperincia. Cedera akibat terbakar dan benturan b. Reaksi transfusi yang parah c. Agen nefrotoksik d. Antibiotik aminoglikosida
A. Pengertian Gagal Ginjal Akut (GGA) adalah penurunan fungsi ginjal mendadak dengan akibat hilangnya kemampuan ginjal untuk mempertahankan homeostasis tubuh. Akibat penurunan fungsi ginjal terjadi peningkatan
Lebih terperinciUKDW BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Apendisitis adalah suatu peradangan pada apendiks, suatu organ tambahan seperti kantung yang terletak pada bagian inferior dari sekum atau biasanya disebut usus buntu
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
32 HASIL DAN PEMBAHASAN Pemeriksaan Fisik Keseluruhan anjing yang dipergunakan pada penelitian diperiksa secara klinis dan dinyatakan sehat sesuai dengan klasifikasi status klas I yang telah ditetapkan
Lebih terperinci