BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Lokasi Kecamatan /Wilayah

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA Lokasi Kecamatan /Wilayah"

Transkripsi

1 BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISA DATA 4.1 Penyajian Data Gambaran Umum Kondisi Wilayah dan Potensi Sumber Daya di Kecamatan Benowo Lokasi Kecamatan /Wilayah Kecamatan Benowo secara geografis terletak di wilayah Surabaya Barat, dengan luas wilayah kecamatan Ha. Luas wilayah seluruhnya adalah 36,48 Yang terbagi menjadi 5 (lima) kelurahan yakni : Kelurahan Tambak Oso Wilangon (kode pos : 60191), kelurahan Sememi (kode pos : 60198), Kelurahan Klakah Rejo (kode pos : 60198), Kelurahan Kandangan (kode pos : 60199), dan Kelurahan Romokalisari (kode pos : 60192). 25 RW, dan 143 RT. Lokasi kantor Kecamatan Benowo terletak di Jl. Raya kendung Sememi No.47 Surabaya Kependudukan 1. Kepadatan penduduk : 2147 Jiwa/km² 2. Jumlah Penduduk Laki-laki Perempuan : Jiwa : Jiwa 3. Jumlah Kelahiran Laki-laki : 481 Jiwa 49

2 50 Perempuan : 389 Jiwa 4. Jumlah Kematian Laki-laki Perempuan : 144 Jiwa : 143 Jiwa 5. Penduduk Datang Laki-laki Perempuan : 648 Jiwa : 634 Jiwa 6. Penduduk Pindah Laki-laki Perempuan : 397 Jiwa : 332 Jiwa 7. Jumlah Transmigran : - 8. Jumlah Realisasi Pembuatan KTP : lembar 9. Jumlah KTP Selesai Per Bulan WNI : Lembar WNA : Jumlah Kartu Calon Penduduk : 437 Lembar 11. Jumlah Kartu Penduduk Musiman : 26 Lembar 12. Jumlah Klinik KB : 4 Unit 13. Jumlah Peserta KB : Orang 14. Jumlah Akseptor KB Baru : 557 Orang 15. Jumlah Pasangan Usia Subur : Pasangan 16. Jumlah Sekolah TK : 25 unit

3 51 SD Negeri/Swasta MI SLTP Negeri SLTP Swasta MTs SMU Negeri SMU Swasta SMK MA : 29 unit : 11 Unit : 3 Unit : 10 Unit : 1 Unit : 1 Unit : 3 Unit : 2 Unit : 1 Unit Struktur Organisasi Kecamatan Camat Kelompok Jabatan Funsional Sekretaris Kasubag Umum & kepegawaian Kasubag Keuangan Seksi tata Pemerintahan Seksi ketentraman & ketertiban Umum Seksi Fisik & Prasarana Seksi Sosial & pemberdayaan Masyarakat Seksi perekonomian Lurah Kandangan Lurah Klakahrejo Lurah Sememi Lurah Tambak Oso Wilangon Lurah Romokalisari

4 52 1. Camat Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintah yang dilimpahkan oleh bupati dalam wilayah kerja / kecamatannya. Fungsi dan tanggung jawab : a. Mempelajari peraturan dan perundang undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. b. Pengkoordinasian, perencanaan, pelaksanaan, pengawasan, pengendalian di bidang pelayanan umum masyarakat yang menjadi wewenangnya. c. Bertanggung jawab atas pemeliharaan dan terciptanya ketentraman dan ketertiban diwilayahnya. d. Pembinaan, pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pemerintahan diwilayah kerja Kelurahan Desa. e. Pemberian motivasi dan penetapan kebijakan dalam rangka pemberdayaan masyarakat yang mandiri. f. Pemberian pengawasan terhadap pelaksanaan administrasi dan ketatausahaan Kecamatan. g. Pembinaan dan pengkoordinasian terhadap pelaksanaan tugas-tugas jabatan fungsional dan tugas UPT (Unit Pelaksana Teknis) dalam lingkup Kecamatan.

5 53 h. Melaporkan hasil kerja pelaksanaan tugas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah setiap bulan dan akhir tahun. i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Bupati. 2. Sekretaris Sekretaris Kecamatan daam melaksanakan tugasnya dibidang pelayanan teknis dan administratif (perencanaan, kepegawaian, keuangan, dan ketatausahaan) terhadap semua unsur Kecamatan, dan berrtanggung jawab kepada Camat atas keseluruhan hasil kerjanya. Fungsi dan tanggung jawab : a. Mempelajari peraturan perundang- undangan dan ketentuan lainnya diperlukan untuk kelancaran pelaksanaan tugas. b. Pengelolaan urusan administrasi kepegawaian lingkup Kecamatan dan tenaga fungsional guru SD. c. Penyusunan anggaran dan pengelolaan urusan keuangan. d. Pengelolaan perlengkapan dan rumah tangga Kecamatan. e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Camat.

6 54 f. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Camat. g. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas seksi. h. Penyelenggaraan arsip Kecamatan. i. Penyelenggaraan pembinaan dan pengembangan karir pegawai. j. Penyiapan bahan penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja pemerintah) Kecamatan sesuai bidang tugasnya. Dalam melaksanakan tugas kesekretariatan, Sekretaris kecamatan dibantu oleh Kepala Sub Bagian yang berada di bawahnya dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Kecamatan. a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas dan tanggung jawab : 1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Umum dan kepegawaian. 2. Menyelenggarakan, melaksanakan dan mengelolah administrasi kepegawaian, kesejahteraan pegawai dan pendidikan pelatihan pegawai. 3. Melaksanakan pembinaan organisasi dan ketata laksanaan, urusan surat menyurat, kearsipan, rumah tangga, perjalanan dinas, keprotokolan, penyusunan

7 55 rencana kebutuhan barang, peralatan dan mendistribusikan dilingkungan Kecamatan. 4. Melaksanakan tata usaha barang, perawatan, atau penyimpanan peralatan kantor dan pendataan inventaris kantor. 5. Menyelenggarakan administrasi perkantoran. 6. Melaksanakan kebersihan dan keamanan kantor. 7. Menghimpun, mengolah data, menyusun program kerja Sub Bagian Umum dan Kepegawaian. 8. Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya b. Sub Bagian keuangan Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas dan tanggung jawab : 1. Menyusun rencana kegiatan Sub Bagian Keuangan. 2. Melaksanakan administrasi keuangan yang meliputi pembukaan, pertanggung jawaban, dan verifikasi serta penyusunan penghitungan anggaran. 3. Menyelenggarakan penyusunan laporan dan pertanggung jawaban penyelenggaraan anggaran satuan kerja. 4. Menyiapkan bahan penyusunan rencana strategis Kecamatan.

8 56 5. Menghimpun, mengolah data dan menyusun program kerja Sub Bagian keuangan. 6. Melaksanakan pengurusan biaya perpindahan pegawai dan ganti rugi gaji pegawai serta pembayaran hak- hak keuangan lainnya. 7. Melaksanakan evaluasi keuangan terhadap hasil pelaksanaan program dan rencana strategi kecamatan. 8. Mengkompilasikan dan penyusunan hasil laporan perencanaan dan laporan akuntabilitas Kecamatan. 9. Melaksanakan tugas- tugas lain yang diberikan oleh sekretaris sesuai dengan bidang tugasnya. 3. Seksi Tata Pemerintahan Seksi Tata pemerintahan mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya di bidang pemerintahan umum, pemerintahan kelurahan atau desa, penataan lingkungan hidup, dan pertahanan. Fungsi dan Tanggung Jawab : a. Mempelajari peraturan perundang- undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas.

9 57 b. Memfasilitasi pelaksanaan tugas pembantu pemerintah, pemerintah provinsi, dan kabupaten pada desa dalam Wilayah Kecamatan. c. Memfasilitasi pengawasan pelaksanaan pemerintah desa atau kelurahan dan sosialisasi peraturan peraturan daerah atau kebijakan pemerintah daerah tentang desa atau kelurahan di kecamatannya. d. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi program dibidang pemerintahan. e. Pelayanan administrasi pertanahan dan pembinaan suatu penataan lingkungan hidup. f. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Camat melalui Sekretaris Camat. g. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Camat. h. Perumusan bahan pembinaan dan penyelenggaraan pemerintah umum. i. Pelaksanaan dan pengendalian kependudukan. j. Penyusunan jadwal kegiatan operasional kedudukan di Kecamatan. k. Pembinaan dan pengkoordinasian lembaga Rukun Tetangga (RT), Rukun Warga (RW) dan sejenisnya.

10 58 4. Seksi Sosial dan Pemberdayaan masyarakat Seksi Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya dibidang pemerintahan Umum, pemerintahan kelurahan atau desa, penataan lingkungan hidup, dan pertahanan, yaitu: a. Mempelajari peraturan perundang- undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. b. Memfasilitasi pelaksanaan pelayanan kesehatan. c. Memfasilitasi program pendidikan dan tugas kependidikan tingkat sekolah dasar. d. Memfasilitasi penyelenggaraan pelayanan sosial tenaga kerja serta agama. e. Memfasilitasi pelaksanaan pelayanan pariwisata, kebudayaan, dan keolahragaan. f. Memfasilitasi penyelenggaraan tugas keluarga berencana kependudukan, dan Pemberdayaan perempuan. g. Penyusunan program dibidang kesejahteraan masyarakat. h. Sosialisasi peraturan daerah atau kebijakan pemerintah daerah di bidang Kesra.

11 59 i. Bertanggung jawab terhadap kebijakan pemberdayaan masyarakat dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat. j. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Camat melalui Sekretaris kecamatan. k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Camat. 5. Seksi Ketentraman dan ketertiban Umum Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya dibidang penegakan peraturan daerah, pendidikan politik, perlindungan masyarakat, serta penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban serta penanggulangan bencana alam. Fungsi dan tanggung jawab : a. Mempelajari peraturan perundang- undangan dan ketentuan lainnya yang diperlukan untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas. b. Pembinaan masyarakat dalam rangka penciptaan dan pemeliharaan ketentraman dan ketertiban, lingkungan kehidupan masyarakat. c. Memfasilitasi penerapan dan penegakan perda.

12 60 d. Memfasilitasi dalam melaksanakan tugas pembinaan kesatuan bangsa dan meliputi pembaruan dan ketahanan masyarakat dalam organisasi sosial kemasyarakatan serta wawasan kesatuan bangsa. e. Penyusunan program dibidang ketentraman dan ketertiban. f. Memfasilitasi perlindungan masyarakat dalam rangka menciptakan pengamanan Swakarsa dan Siskamling. g. Sosialisasi atau kebijakan pemerintah daerah dibidang ketentraman dan ketertiban, kesatuan bangsa, dan Linmas. h. Sosialisasi pelaksanaan kepada Camat melalui Sekretaris Camat. i. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Camat. 6. Seksi Perekonomian Seksi perekonomian mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya menyusun program, penyiapan bahan pembinaan dan menyelenggarakan kegiatan. Fungsi dan tanggung jawab : a. Menyusun program kerja dan anggaran seksi.

13 61 b. Membantu Camat dalam pelaksanaan tugas dibidang perekonomian. c. Menyusun program dan kegiatan seksi perekonomian. d. Melaksanakan penyuluhan kepada masyarakat mengenai perizinan di bidang perekonomian. e. Penyiapan bahan pembinaan, koordinasi dan fasilitas pelaksanaan bidang perekonomian. f. Melaksanakan proses pelayanan penerbitan ijin usaha sesuai ketentuan. g. Mengkoordinasikan penyelenggaraan pembinaan, pengembangan, dan pemantauan kegiatan perindustrian, perdagangan, pertambangan, kepariwisataan, perkoperasian, usaha kecil menengah (UKM), perikanan, pertanian, dan perkebunan. h. Melaksanakan inventarisasi, pemantauan, dan penertiban pelaksanaan perizinan terhadap semua jenis usaha. i. Mengkoordinasikan penyaluran dan pengembalian kredit. j. Menerima Raskin dari Bulog dan menyalurkan kepada para Kepala Desa. k. Mengelola administrasi Raskin dan Menyetor keuangannya.

14 62 l. Melaksanakan penghimpunan dan penyusunan bahan, data, informasi, dan peraturan perundang- undangan di bidang perekonomian. m. Melaksanakan penyusunan program dan pembinaan penyelenggaraan perekonomian di wilayah kecamatan. n. Melaksanakan persiapan koordinasi dengan satuan kerja perangkat daerah dan instansi vertikal yang tugas dan fungsinya di bidang pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. o. Melaksanakan persiapan koordinasi dengan pihak swasta, organisasi atau instansi dan / lembaga dalam pelaksanaan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum. p. Melaksanakan penyelenggaraan kegiatan perekonomian yang didelegasikan Bupati kepada Camat. q. Menyusun dan membuat laporan pelayanan umum di wilayah kecamatan kepada Pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah provinsi. r. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan umum secara periodik, kebutuhan Kecamatan dan /atau berdasarkan petunjuk Camat.

15 63 s. Menghimpun permasalahan di bidang pelayanan umum serta mengajukan usul pemecahan masalah kepada pimpinan. t. Memberi petunjuk kepada bawahan baik lisan maupun tertulis. u. Membuat dan menyampaikan laporan hasil pelaksanaan tugas kepada Camat melalui Sekretaris Kecamatan. v. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Camat. 7. Seksi Fisik dan prasarana Seksi fisik dan prasarana mempunyai tugas membantu Camat dalam melaksanakan tugasnya dibidang Pengembangan dan Statistik. Fungsi dan Tanggung Jawab : a. Menyusun rencana program dan kegiatan Seksi Pengembangan Fisik dan Prasarana. b. Mengumpulkan dan mengkaji data dan informasi lainnya sebagai bahan perumusan kebijakan teknis yang berhubungan dengan pengembangan fisik dan prasarana. c. Mengumpulkan, mengolah, dan menganalisa data bidang pengembangan fisik dan prasarana.

16 64 d. Merumuskan perencanaan pengembangan bidang fisik dan prasarana yang meliputi kebersihan, pertamanan, penata ruang, lingkungan hidup, permukiman, pekerjaan umum, pertanahan, perhubungan, komunikasi dan informatika. e. Melaksanakan pengembangan bidang fisik dan prasarana yang meliputi kebersihan, pertamanan, penataan ruang, lingkungan hidup, pemukiman, pekerjaan umum, pertanahan, perhubungan, komunikasi, dan informatika. f. Melakukan inventarisasi permasalahan pengembangan di bidang fisik dan prasarana yang meliputi kebersihan, pertamanan, penataan ruang, lingkungan hidup, pemukiman, pekerjaan umum, pertanahan, perhubungan, komunikasi dan informatika. g. Membantu atasan dalam mendorong dan memfasilitasi masyarakat dalam menumbuhkan kreativitas dan inovasi di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. h. Memberi petunjuk, mengawasi, dan mengevaluasi pelaksanaan tugas bawahan. i. Memberikan saran dan pertimbangan kepada atasan sebagai bahan masukan.

17 65 j. Melaksanakan tertib administrasi dan memnyusun laporan pelaksanaan tugas atau kegiatan Seksi Pengembangan Fisik dan Prasarana. k. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh camat. 4.2 Analisis Data Identifikasi Responden Karakteristik responden pada penelitian ini diidentifikasi berdasarkan faktor-faktor yang meliputi : Jenis Kelamin, Usia, dan Pekerjaan 1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin Berikut ini adalah deskripsi jenis kelamin responden berdasarkan hasil pengumpulan kuesioner. Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No. Jenis Kelamin Jumlah Prosent. (%) 1 Laki-laki 84 84% 2 Perempuan 16 16% Jumlah % Sumber : Data Primer (Diolah) Data dalam tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 wajib pajak, sebanyak 84 orang atau 84% adalah laki-laki dan sebanyak 16 orang atau 16% adalah perempuan. 2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Berikut ini adalah deskripsi usia responden berdasarkan hasil pengumpulan kuesioner.

18 66 Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia No. Golongan Usia Jumlah Prosent. (%) tahun % tahun % tahun % 4 > % Jumlah % Sumber : Data Primer (Diolah) Dari hasil penelitian yang ada dapat diketahui prosentase usia responden terbanyak pada usia 25 sampai dengan 30 tahun sebanyak 25 responden atau 25%, urutan berikutnya adalah responden yang mempunyai usia di atas 31 tahun sebanyak 35 orang atau 34% urutan ketiga sebanyak orang atau 21% pada usia 36 sampai dengan 40 tahun, dan sisanya sebanyak 20 orang atau 20% adalah yang berusia di atas 41 tahun. 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Berikut ini adalah deskripsi jenjang pendidikan responden berdasarkan hasil pengumpulan kuesioner. Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan No. Matapencaharian Jumlah Prosent. (%) 1 PNS 12 12% 2 Pegawai Swasta 21 21% 3 Pedagang 23 23% 4 Jasa 29 29% 5 Lainnya 15 15% Jumlah % Sumber : Data Primer (Diolah) Berdasarkan data dalam tabel di atas, dapat diketahui bahwa responden yang bekerja sebagai PNS sebanyak 12 orang atau sebesar 12%, dengan matapencaharian sebagai pegawai swasta terdapat sebanyak 21 orang

19 67 atau sebesar 21% dan yang bekerja sebagai pedagang terdapat sebanyak 23 orang atau sebesar 23% selanjutnya yang bekerja di bidang jasa yaitu sebanyak 29 orang atau sebesar 29% kemudian yang bekerja di sector lainnya terdapat sebanyak 15 orang atau sebesar 15% Uji Validitas Instrumen Penelitian Suatu instrumen dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila instrumen tersebut dapat menjalankan fungsi ukurnya. atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya instrumen tersebut. Pengukuran validitas pada instrumen ini dilakukan dengan korelasi product moment antara skor butir dengan skor skalanya. Koefisien korelasi dapat dianggap memuaskan jika melebihi (Azwar : 1998 : 153). Hasil pengukuran validitas instrument penelitian diperoleh hasil r hitung (Pearson Corelation) seperti yang tersaji dalam tabel berikut ini : Variabel Sanksi pajak (X) Kepatuhan membayar PBB (Y) Sumber : Lampiran 3 (Diolah Mei 2014) Tabel 4.4 Nilai Uji Validitas Instrumen Penelitian Indikator Variabel 1. Dampak Jika Tidak Membayar PBB 2. Mengerti arti sanksi pajak 3. Mengetahui tata cara membayar PBB 4. Mengetahui petugas pembayaran PBB 5. Membayar PBB tepat waktu 1. Sikap patuh 2. Kesadaran 3. Motivasi 4. Mengerti arti 5. Mengerti perlunya membayar 6. Mengerti sanksi 7. Mengerti aplikasi Sanksi 8. Menghindar jika diminta membayar Pearson Corelation

20 68 Berdasar tabel di atas. menunjukkan bahwa nilai r hitung (koefisien korelasi) lebih besar dari 0.30, dengan demikian bahwa instrument penelitian yang digunakan untuk mengukur variabel dapat dikatakan valid Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian Uji reliabilitas digunakan untuk menguji sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan dan bilamana suatu alat ukur dipakai dua kali atau lebih. maka untuk mengukur gejala yang sama akan menghasilkan pengukuran yang diperoleh relatif konsisten. dengan kata lain reliabilitas menunjukkan konsistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya. Pada penelitian ini digunakan uji reliabilitas dengan metode Alpha Cronbach. Jika koefisien Alpha Cronbach sebesar 0,6 atau lebih, maka instrument penelitian tersebut dapat dikatakan reliable (Hadi. 1999). Pengukuran uji reliabilitas diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.5 Nilai Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian No. Variabel Penelitian Nilai Alpha Cronbach 1 2 Sanksi pajak (X) Kepatuhan membayar PBB (Y) Sumber : Lampiran 4 (Diolah Mei 2014) 0,8869 0,8489

21 69 Berdasar tabel di atas nilai Alpha Cronbach dari masing-masing variabel lebih dari 0.6 sehingga dapat dikatakan bahwa semua item-item dalam kuesioner penelitian tersebut adalah reliable (andal) Deskripsi Frekuensi Skor Indikator Variabel Penelitian Deskripsi frekuensi skor indikator variabel penelitian merupakan analisis diskripsi tentang jawaban responden terhadap pernyataan-pernyataan yang disajikan dalam kuesioner sebagai indikator pengukuran variabel penelitian. Untuk mengetahui baik tidaknya kondisi varibel penelitian. dengan didasarkan pada nilai rata-rata mean yang kemudian di lakukan standarisasi pengkategorian dengan mengacu pada indikator rentang pengukuran nilai yang dikemukakan oleh Nadsir (2002). apabila nilai ratarata berada pada rentang nilai : Tabel 4.6 Rentang Interval Dari Skala Kategori Nilai Kategori Interval 1 Tidak Baik 1 < x < Kurang Baik 1.8 < x < Cukup Baik 2.6 < x < Baik 3.4 < x < Sangat Baik 4.2 < x < 5 Sumber : Nasir, (2002 : 27) 1. Distribusi Frekuensi Skor Indikator Sanksi Pajak (X) Sanksi pajak adalah jaminan bahwa ketentuan peraturan perundangundangan perpajakan (norma perpajakan) akan dituruti/ ditaati/

22 70 dipatuhi, dengan kata lain sanksi perpajakan merupakan alat pencegah agar wajib pajak tidak melanggar norma perpajakan. Untuk mengukur indikator sanksi pajak disampaikan 5 (lima) pernyataan dan setelah didistribusikan berdasar alternatif jawaban responden diperoleh hasil sebagai berikut : Tabel 4.7 Deskripsi Indikator Variabel Sanksi pajak (X) Indikator Variabel 1. Dampak Jika Tidak Membayar PBB 2. Mengerti arti sanksi pajak 3. Mengetahui tata cara membayar PBB 4. Mengetahui petugas pembayaran PBB 5. Membayar PBB tepat waktu Skor Indikator a B c d e Skor Mean Jumlah ,87 Proentase 3,8 32,2 44,4 16,8 2, Rata-rata Mean 3,17 Sumber : Lampiran 5 (Diolah Mei 2014) Hasil distribusi dalam tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang memberikan jawaban atas pernyataan-pernyataan yang sesuai dengan indikator pengukuran variabel sanksi pajak (X) didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) ada sebesar 3,8%, responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 32,2%, kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 44,4% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) sebesar 16,8% sedangkan untuk alternatif jawaban (e) terdapat sebesar 2,8%. Berdasar hasil tersebut dapat diketahui bahwa sebagian besar responden memilih

23 71 alternatif jawaban (c), sedangkan untuk mengetahui bahwa tingkat pengetahuan tentang sanksi pajak yaitu dengan berdasar pada nilai ratarata mean yang didapat, hasil analisis diperoleh nilai rata-rata nilai mean yang didapat untuk variabel sanksi pajak adalah sebesar 3,17 dan nilai rata-rata tersebut berada pada tolak ukur nilai antara hal tersebut menunjukkan bahwa sanksi pajak yang diterapkan termasuk dalam kategori baik. 2. Distribusi Frekuensi Skor Indikator Kepatuhan Membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) Kepatuhan wajib pajak adalah suatu kesediaan dengan kesadaran yang dimiliki oleh wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan sesuai dengan ketentuan dan tepat waktu. Untuk mengetahui tanggapan responden tentang kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan yang diberikan oleh organisasi. kepada 100 orang responden terdapat 5 (lima) pernyataan dan diperoleh distribusi frekuensi skor indikator variabel seperti dalam tabel berikut ini : Tabel 4.8 Deskripsi Indikator Variabel Kepatuhan membayar PBB (Y) Indikator Variabel 1. Sikap patuh 2. Kesadaran 3. Motivasi 4. Mengerti arti 5. Mengerti perlunya membayar 6. Mengerti sanksi 7. Mengerti aplikasi Sanksi Skor Indikator a B C d e Skor Mean

24 72 8. Menghindar jika diminta membayar Jumlah ,45 Proentase 3, ,63 3, Rata-rata Mean 3,18 Sumber : Lampiran 5 (Diolah Mei 2014) Hasil distribusi dalam tabel di atas menunjukkan bahwa dari 100 orang responden yang memberikan jawaban atas beberapa pertanyaan sebagai indikator pengukuran variabel kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) didapat bahwa untuk responden yang memilih alternatif jawaban (a) terdapat sebesar 3,88%. responden dengan alternatif jawaban (b) terdapat sebesar 33%, kemudian untuk alternatif jawaban (c) adalah sebesar 44% dan responden yang memilih alternatif jawaban (d) terdapat sebesar 15,63% sedang yang memilih alternatif jawaban (e) terdapat sebesar 3,5%. Berdasar pada hasil tersebut bahwa responden sebagian besar memilih alternatif jawaban (c). Sedangkan berdasar rata-rata nilai mean yang didapat yaitu sebesar 3,18, besarnya nilai rata-rata tersebut termasuk dalam rentang nilai antara yang berarti termasuk dalam kategori baik. Berdasar hasil tersebut maka kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dalam kategori baik Analisis Regresi linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel, yaitu antara variabel bebas dengan variabel terikat dalam

25 73 suatu penelitian. Proses penghitungan ini dilakukan dengan menggunakan bantuan software statistik SPSS (Statistical Program for Social Sciences) for Windows Version. Berdasar analisis data, maka diperoleh suatu hasil seperti tersaji dalam tabel berikut ini : Model α (konstanta) X 1 = sanksi pajak (X) Tabel 4.9 Koefisien Regresi Linier Sederhana Unstandardized Coefficien B 7,516 0,466 Nilai Koefisien Korelasi (R) : 0,767 Standardized Coefficien Beta - 0,469 t Hit. - 3,670 Koefisien Determinasi (R Square) : 0,588 F hitung : 10,448 Adjusted R square : 0,563 Sig. : 0,000 Sumber : Lampiran 6 (Diolah Mei 2014) Sig. - 0,001 Sesuai dengan model analisis yang digunakan, yaitu regresi linier sederhana, maka dapat dilakukan analisis dengan rumus umum : Y = α + a 1 X 1 + e Sehingga diperoleh persamaan nilai koefisien regresi sebagai berikut : Y = 7, ,466 X 1 + e Nilai-nilai koefisien regresi linier sederhana dari persamaan di atas dapat mempunyai pengertian sebagai berikut : 1. α (konstanta) = 7,516, mempunyai pengertian bahwa jika nilai faktor sanksi pajak (X) sebesar 7,516 maka kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya adalah sebesar 7,516. Pengertiannya, jika nilai sanksi pajak mengalami perubahan nilai sebesar 7,516, maka

26 74 nilai kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya juga akan mengalami perubaha nilai sebesar 7, X 1 = 0,466, mempunyai pengertian bahwa setiap peningkatan nilai variabel sanksi pajak (X) sebesar 0,466, maka akan mengakibatkan perubahan dengan arah yang sama terhadap kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya sebesar 0, Analisis Koefisien Korelasi (R) Berdasar tabel di atas diperoleh nilai koefisien korelasi (R) adalah sebesar 0,767. Dengan nilai koefisien sebesar 0,767 menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh mempunyai derajat keeratannya sangat kuat karena mendekati nilai 1. Sedangkan tanda koefisien regresi linier yang positif menandakan hubungan yang terjadi searah, artinya semakin meningkat nilai faktor sanksi pajak (X), maka kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya juga akan mengalami peningkatan Nilai Koefisien Determinasi (R square) Variabel Penelitian Untuk mengetahui seberapa besarnya pengaruh variabel sanksi pajak (X) terhadap kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dapat diketahui pada nilai R-squared yakni sebesar 0,588. Ini mengandung arti bahwa pengaruh variabel sanksi pajak (X) terhadap

27 75 kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya sebesar 0,588 atau 58,8%, sedangkan sisanya sebesar 41,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa variabel sanksi pajak (X) mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya Pengujian Hipotesis Dari hasil pengolahan data dengan program SPSS dapat diketahui koefisien-koefisien yang digunakan untuk membuktikan kebenarannya dari hipotesis yang diajukan dengan menggunakan uji t, dasar pengujian hipotesis penelitian adalah : 1. Jika nilai signifikansi < 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel sanksi pajak (X) terhadap kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya. 2. Jika nilai signifikansi > 0,05, maka tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel sanksi pajak (X) terhadap kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Hasil pengujian hipotesis diperoleh nilai signifikan untuk t hitung sebesar 0,001, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α (0,001 < 0,05). Berdasar hasil tersebut, maka hipotesis diterima, artinya terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel bebas faktor sanksi pajak (X) terhadap

28 76 variabel terikat kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya. 4.3 Interpretasi dan Pembahasan Pembahasan hasil penelitian adalah suatu penegasan dan sekaligus sebagai pembenar atas hasil suatu penelitian. Berdasar hasil distribusi skor alternatif jawaban responden untuk indikator pengukuran variabel sanksi pajak dengan pencapaian prosentase untuk alternatif jawaban cukup setuju dengan pernyataan yang disampaikan yaitu sebesar 44,4%, sedangkan untuk mengukur dan mengetahui tentang sanksi pajak ditunjukkan oleh rata-rata nilai mean variabel yang didapat yaitu sebesar 3,17, besarnya nilai rata-rata tersebut termasuk dalam rentang nilai antara yang berarti termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasar hasil tersebut maka sanksi pajak warga di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dalam kategori cukup baik. Berdasar hasil tersebut maka sanksi pajak di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dapat dikatakan cukup baik. Berdasar hasil distribusi skor alternatif jawaban responden untuk indikator pengukuran variabel kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan dengan pencapaian prosentase untuk alternatif jawaban cukup setuju dengan pernyataan yang disampaikan yaitu sebesar 44%, sedangkan untuk mengukur dan mengetahui tentang kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan ditunjukkan oleh ratarata nilai mean variabel yang didapat yaitu sebesar 3,18, besarnya nilai rata-rata tersebut termasuk dalam rentang nilai antara yang berarti termasuk dalam kategori cukup baik. Berdasar hasil tersebut maka Kepatuhan membayar

29 77 Pajak Bumi dan Bangunan warga di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dalam kategori cukup baik. Berdasar hasil tersebut maka kepatuhan membayar PBB di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dapat dikatakan cukup baik. Sedangkan hasil koefisien regresi untuk variabel sanksi pajak terhadap kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan oleh warga di Kecamatan Benowo Kota Surabaya sebesar 0,466 Besarnya nilai koefisien regresi yang bertanda positif menunjukkan bahwa pengaruh variabel sanksi pajak wajib pajak terhadap kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Benowo Kota Surabaya ada pengaruh positif, yang artinya setiap terjadi kenaikan satu unit skor sanksi pajak, maka akan diikuti dengan meningkatnya kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Benowo Kota Surabaya sebesar 0,466 pada konstanta 7,516. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelaksanaan kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan di Kecamatan Benowo Kota Surabaya dapat terlaksana dengan baik apabila didukung oleh tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan. Berdasar hasil analisis data, diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,767. Hal tersebut menunjukkan keeratan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat, karena nilai koefisien korelasi yang diperoleh mempunyai derajat keeratannya sangat kuat karena mendekati nilai 1. Sedangkan hasil analisis koefisien determininasi R-squared yakni sebesar 0,588. Ini mengandung arti bahwa variabel sanksi pajak (X) terhadap kepatuhan membayar Pajak Bumi dan Bangunan (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya sebesar 0,588 atau 58,8%,

30 78 sedangkan sisanya sebesar 41,2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model penelitian ini. Sementara itu hasil pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa nilai signifikan untuk t hitung sebesar 0,001, nilai signifikansi tersebut lebih kecil dari nilai α (0,001 < 0,05). Dengan demikian bahwa sanksi pajak (X) berpengaruh signifikan terhadap kepatuhan membayar PBB (Y) di Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Semakin baik tingkat penerapan sanksi pajak, maka semakin baik pula kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian 4.1.1. Tugas Pokok dan Fungsi Satpol PP Perjalanan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Mojokerto diawali sebagai sub bagian pada Bagian

Lebih terperinci

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung

Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Bandung Kidul Kota Bandung Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2007 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kelurahan dan Kecamatan di Lingkungan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 25 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI)

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) TUGAS POKOK DAN FUNGSI ( TUPOKSI) Menghadapi era globalisasi dimana tingkat hubungan antar daerah sudah semakin transparan dan saling mempengaruhi, maka dibutuhkan suatu kelembagaan pemerintahan yang memiliki

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT WAJAK NOMOR: 188.45/ 06 /KEP/35.07.08/2017 TENTANG INDIVIDU KECAMATAN WAJAK KABUPATEN MALANG INDIVIDU 1. Jabatan : Sekretaris Kecamatan 2. Tugas : a) Melaksanakan koordinasi perencanaan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI ORGANISASI Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008.

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN KABUPATEN GARUT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GARUT, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI CIAMIS,

Lebih terperinci

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANGANDARAN, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI CAMAT CICALENGKA TUGAS POKOK FUNGSI DAN CAMAT CICALENGKA Melaksanakan Kewenangan Pemerintah yang Dilimpahkan oleh Bupati untuk Menangani Sebagian Urusan Otonomi Daerah dan Menyelenggarakan Tugas Umum Pemerintahan 1. Mengkoordinasikan Kegiatan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. Jabatan : Sekretaris Kecamatan LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT AMPELGADING NOMOR: 188.45/ /35.07.06/2017 TENTANG KECAMATAN AMPELGADING KABUPATEN MALANG 2. Tugas : a. Melaksanakan koordinasi perencanaan evaluasi

Lebih terperinci

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR SALINAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SELAYAR NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN BONTOHARU KABUPATEN KEPULAUAN

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Satpol PP Kabupaten Lamongan 4.1.1. Sejarah Terbentuknya Satuan Polisi Pamong Praja Polisi Pamong Praja didirikan di Yogyakarta pada tanggal

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIVIDU LAMPIRAN KEPUTUSAN CAMAT SUMBERMANJING WETAN Nomor : 188.45/ /35.07.04/2017 TENTANG INDIVIDU KECAMATAN SUMBERMANJING WETAN KABUPATEN MALANG 1. Jabatan : SEKRETARIS KECAMATAN 2. Tugas : a) Melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG NOMOR 2 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang :a. bahwa dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor

Lebih terperinci

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya. FUNGSI DAN TUGAS 1. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI KECAMATAN BANDUNG WETAN KOTA BANDUNG CAMAT 1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok

Lebih terperinci

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG BUPATI KARANGANYAR PERATURAN BUPATI KARANGANYAR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN KABUPATEN KARANGANYAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARANGANYAR,

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA KECAMATAN

Lebih terperinci

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI KULON PROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 76 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG

FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG FUNGSI DAN TUGAS KECAMATAN BOJONGLOA KIDUL KOTA BANDUNG Kedudukan Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat daerah yang dipimpin oleh Camat, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : a. bahwa uraian tugas Kecamatan telah ditetapkan dengan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 2 TAHUN : 2010 SERI : D PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 56 TAHUN 2010 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR ORGANISASI TERENDAH PADA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 64 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DI KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUMAS, Menimbang

Lebih terperinci

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR BUPATI MALANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 64 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM

KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM KEDUDUKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN MATARAM 1. Kecamatan Mataram merupakan wilayah kerja Camat Mataram sebagai Perangkat Daerah. 2. Kecamatan Mataram merupakan kecamatan tipe A. 3. Kecamatan Mataram

Lebih terperinci

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Lubuklinggau merupakan lembaga teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi, disusun struktur

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN UMUM KECAMATAN SUKASARI KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung 2.1.1 Struktur Organisasi Kecamatan Sukasari Kota Bandung Berdasarkan Peraturan

Lebih terperinci

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Camat mempunyai fungsi, sebagai berikut :

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut Camat mempunyai fungsi, sebagai berikut : A. TUGAS POKOK DAN FUNGSI. merupakan Perangkat Pemerintah Kabupaten di bidang Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan yang dipimpin oleh seorang Camat yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG, PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Tugas Pokok dan Fungsi

Tugas Pokok dan Fungsi Tugas Pokok dan Fungsi Dasar Hukum Peraturan Bupati Nomor 07 Tahun 2009 tentang rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung. Camat Camat mempunyai tugas

Lebih terperinci

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI ASAHAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI ASAHAN NOMOR 32 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, TATA KERJA, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI JABATAN PADA SEKRETARIAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA DUMAI

BERITA DAERAH KOTA DUMAI KOTA DUMAI BERITA DAERAH KOTA DUMAI Nomor : 43 Tahun 2008 Seri : D Nomor 42 PERATURAN WALIKOTA DUMAI NOMOR 43 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT 1 WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN WALIKOTA BUKITTINGGI NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG TaH, Jum 8-2-08 RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI WILAYAH KABUPATEN BANDUNG Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR s BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

Lebih terperinci

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN.

MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN. Menimbang PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 93 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOM0R : 24 TAHUN : 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOGOR NOMOR 24 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOGOR,

Lebih terperinci

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG

BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG -1- BUPATI WAY KANAN PROVINSI LAMPUNG PERATURAN BUPATI WAY KANAN NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN WAY KANAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat deskriptif, yang mencoba menggambarkan secara mendalam suatu obyek penelitian berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 103 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 32 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : Mengingat : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang

Tugas dan Fungsi. Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Tugas dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang rincian tugas, fungsi dan tata kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung,dalam pasal 2 adalah sebagai berikut

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR,

BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 43 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI INSPEKTORAT KABUPATEN BLITAR BUPATI BLITAR, Menimbang : a. bahwa untuk pelaksanaan lebih lanjut Peraturan Daerah

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Instansi 4.1.1 Sejarah Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi (RSUD) Kabupaten Bogor pada awalnya merupakan Puskesmas dengan tempat perawatan

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT DI LINGKUNGAN KANTOR CAMAT MUARA SATU. 1. Peraturan Walikota Lhokseumawe Nomor 18 Tahun 2009

TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT DI LINGKUNGAN KANTOR CAMAT MUARA SATU. 1. Peraturan Walikota Lhokseumawe Nomor 18 Tahun 2009 TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEJABAT DI LINGKUNGAN KANTOR CAMAT MUARA SATU DASAR HUKUM 1. Peraturan Walikota Lhokseumawe Nomor 18 Tahun 2009 I. KECAMATAN MUARA SATU KOTA LHOKSEUMAWE 1. Kecamatan Muara Satu merupakan

Lebih terperinci

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO

BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO BUPATI KARO PROPINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS KECAMATAN DI KABUPATEN KARO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KARO, Menimbang

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BOGOR

BERITA DAERAH KOTA BOGOR BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2008 NOMOR 30 SERI D PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, TATA KERJA DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DI LINGKUNGAN KECAMATAN WALIKOTA

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI

TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA SUSUNAN ORGANISASI Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 19 Tahun 2007 tentang Organisasi Lembaga Daerah Pemerintah Kota Binjai, susunan organisasi Kecamatan Binjai Selatan

Lebih terperinci

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang

Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Tugas dan Fungsi Kecamatan Katapang Struktur Organisasi, tugas pokok dan fungsi Kecamatan katapang sesuai dengan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Lebih terperinci

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG BUPATI PONOROGO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI PONOROGO NOMOR TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS ORGANISASI KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.

Lebih terperinci

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR

BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN BUPATI LUMAJANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LUMAJANG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA SINGKAWANG NOMOR 74 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 112 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA SATUAN POLISI PAMONG PRAJA KABUPATEN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN CAMAT BULULAWANG NOMOR: / 04 / /2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA INDIVIDU KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG

KEPUTUSAN CAMAT BULULAWANG NOMOR: / 04 / /2017 TENTANG INDIKATOR KINERJA INDIVIDU KECAMATAN BULULAWANG KABUPATEN MALANG PEMERINTAH KABUPATEN MALANG KECAMATAN BULULAWANG Jalan Suropati Raya No.06 (0341) 833131 Email : Bululawang@malangkab.go.id Website:http://www.Bululawang.malangkab.go.id BULULAWANG - 65171 KEPUTUSAN CAMAT

Lebih terperinci

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG

BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG BUPATI BULUKUMBA PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI BULUKUMBA NOMOR 106 TAHUN 2016 /X/2016 TENTANG KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, SUSUNAN ORGANISASI, DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012

WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012 WALIKOTA BATAM PERATURAN WALIKOTA BATAM NOMOR : 63 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA BATAM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATAM, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 11 PERATURAN WALIKOTA BANDUNG NOMOR 250 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SATUAN ORGANISASI PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH

Lebih terperinci

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA SURABAYA PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 73 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN KOTA

Lebih terperinci

WALIKOTA PROBOLINGGO

WALIKOTA PROBOLINGGO WALIKOTA PROBOLINGGO SALINAN PERATURAN WALIKOTA PROBOLINGGO NOMOR 34 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PROBOLINGGO, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) Kode Pos 83352 PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK UTARA KECAMATAN PEMENANG Jln. Raya Pemenang, Telp. ( 0370 ) 6129323 Kode Pos 83352 RANCANGAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN - TYPE A CAMAT. Camat sebagai penyelenggara pemerintahan

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU

INDIKATOR KINERJA INDIVIDU INDIKATOR KINERJA INDIVIDU 1. Jabatan : Sekretaris Kecamatan 2. Tugas : a) Melaksanakan koordinasi perencanaan, evaluasi dan pelaporan program Kecamatan, pengelolaan urusan kepegawaian, urusan umum yang

Lebih terperinci

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN CIBUNGBULANG

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN CIBUNGBULANG INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN CIBUNGBULANG I. Informasi tentang Profil Kecamatan meliputi : a. Tugas Pokok dan Fungsi 1. Camat Camat mempunyai tugas membantu

Lebih terperinci

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KEPALA BAPPEDA MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH. FUNGSI : PERUMUSAN

Lebih terperinci

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008

Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008 Bupati Pandeglang PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 18 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DAN KELURAHAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA

BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 16 TAHUN 2017 TENTANG URAIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 111 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI BUTON UTARA PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN BUPATI BUTON UTARA NOMOR : 53 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) KECAMATAN SLAWI KABUPATEN TEGAL TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL KECAMATAN SLAWI Alamat : Jalan Hos Cokroaminoto No.1 Slawi i KATA PENGANTAR Review Rencana Strategis

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN KIARACONDONG KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Kiaracondong Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor

Lebih terperinci

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :

Adapun tugas-tugas yang dilaksanakan sesuai kewenangan yang diberikan untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut : Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Bupati Bandung Nomor 7 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan di wilayah Kabupaten Bandung, bahwa Camat dalam melaksanakan

Lebih terperinci

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA

Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA Uraian Tugas dan Fungsi BAPPEDA No Jabatan 1. Kepala Badan memimpin, merencanakan, mengembangkan, mengkoordinasikan dan mengevaluasi pelaksanaan perencanaan pembangunan daerah sesuai dengan ketentuan peraturan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG

BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG BERITA DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI KABUPATEN SERANG NOMOR 42 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI KECAMATAN DITERBITKAN OLEH BAGIAN ORGANISASI SETDA KAB. SERANG TAHUN

Lebih terperinci

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR

BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR PERATURAN BUPATI TANJUNG JABUNG TIMUR NOMOR : 41 TAHUN 2008 T E N T A N G URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL DILINGKUNGAN PEMERINTAH KECAMATAN DALAM KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

Lebih terperinci

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah serta Peraturan Bupati Malang Nomor 59

Lebih terperinci

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR

INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR INFORMASI PUBLIK YANG WAJIB DISEDIAKAN DAN DIUMUMKAN SECARA BERKALA KECAMATAN BABAKAN MADANG KABUPATEN BOGOR Tugas Pokok dan Fungsi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Bogor Nomor 24 Tahun 2008 tentang

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 30/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 70 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL 1 2016 BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL No.130,2016 Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul. PEMERINTAH DAERAH. ORGANISASI. TATA LAKSANA. Kedudukan. Susunan Organisasi. Tugas. Fungsi. Tata

Lebih terperinci

TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS

TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN BANJARSARI KABUPATEN CIAMIS Dasar Hukum : Peraturan Bupati Ciamis Nomor 63 Tahun 2016, tentang Tugas, Fungsi dan tata Kerja Unsur Organisasi Kecamatan

Lebih terperinci

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang

Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan. ditindaklanjuti dengan dikeluarkannya Peraturan Daerah No. 7 tahun 2001 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Kewenangan Sebagaimana diketahui bahwa setelah diberlakukannya UU No. 32 tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diganti dengan UU No. 32 tahun 2004 dan ditindaklanjuti

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA,

PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA, PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 20-H TAHUN 2009 TENTANG PEDOMAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN WALIKOTA SURAKARTA, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ditetapkannya Peraturan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Kemajuan kabupaten Bone Bolango pada umumnya dan kecamatan pada khususnya telah menunjukan perkembangan

Lebih terperinci

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI

BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 68 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANYUWANGI, Menimbang

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G PERATURAN BUPATI KARO NOMOR 177 TAHUN 2008 T E N T A N G TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS LEMBAGA TEKNIS DAERAH KABUPATEN KARO DAN AKADEMI KEBIDANAN KABANJAHE BUPATI KARO Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA

PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PEMERINTAH KABUPATEN LUWU UTARA PERATURAN DAERAH KABUPATEN LUWU UTARA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG PERUBAHAN STATUS DESA MAROBO, SALASSA, SUKAMAJU DAN BONE-BONE MENJADI KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG, WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN ================================================================ PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 90 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN

Lebih terperinci

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut :

Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : Berdasarkan Peraturan Bupati Mamasa Nomor 23 Tahun 2009, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mamasa mempunyai Tugas Pokok, Fungsi & Rincian Tugas Jabatan Struktural sebagai berikut : 1. Kepala

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA S A L I N A N NOMOR 31/D, 2008 PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 71 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang : bahwa

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO

PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PEMERINTAH KABUPATEN WONOSOBO PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR: 8 TAHUN 2002 TENTANG PERUBAHAN PERTAMA ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 03 TAHUN 2001 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN CIBEUNYING KALER KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Cibeunying Kaler Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi dan Peta Kecamatan Cibeunying

Lebih terperinci

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG PROVINSI BALI PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DAN KELURAHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa dengan telah diundangkannya

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN. 23 Juni 2007 oleh Bupati Sikka. Organisasi Pemerintah Kecamatan Alok Timur BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 1. Pembentukan Kecamatan Alok Timur Kabuaten Sikka Kecamatan Alok Timur merupakan Kecamatan baru hasil pemekaran dari Kecamatan Alok

Lebih terperinci

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN,

WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN, WALIKOTA MADIUN PERATURAN WALIKOTA MADIUN NOMOR 39 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL WALIKOTA MADIUN, Menimbang : a. bahwa sebagai tindak lanjut ketentuan

Lebih terperinci

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 65 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN SIDOARJO DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA

BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 06 BERITA DAERAH KABUPATEN BIMA TAHUN 2008 PERATURAN BUPATI BIMA NOMOR 6 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KECAMATAN DI KABUPATEN BIMA BUPATI BIMA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG

BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG BUPATI KUTAI BARAT PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI KUTAI BARAT NOMOR 27 TAHUN 2017 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA KECAMATAN DAN KELURAHAN KABUPATEN KUTAI

Lebih terperinci