Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
|
|
- Liana Tanudjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Inisiasi 3 Pengembangan dan Strategi Pengembangan Kurikulum Sekolah dan Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Saudara mahasiswa, pertemuan kali ini adalah pertemuan kita yang ke tiga dalam tutorial on-line mata kuliah pengembangan kurikulum Sekolah Dasar. Pada kesempatan ini kita besama-sama akan membahas dua unit yaitu unit lima dan unit enam. Dua unit tersebut membahas tentang pengembangan dan strategi pengembangan kurikulum sekolah dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Setelah mempelajari materi ini kita diharapkan dapat; menetapkan pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan kurikulum sekolah, menganalisis peran pengembang kurikulum sekolah, memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, menetapkan strategi pengembangan kurikulum dan mampu membuat pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kita ketahui bersama bahwa Otonomi pendidikan di era keterbukaan seperti dewasa ini memberikan peluang kepada pihak-pihak yang terkait dengan dunia persekolahan untuk dapat berinteraksi secara lebih intensif. Sebagai manajer, kepala sekolah bertanggung jawab atas manajemen sekolah. Dalam konteks ini, kepala sekolah terlibat dalam tugas-tugas merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, memimpin, dan mengendalikan segenap usaha pencapaian tujuan pendidikan. Kepala sekolah harus mampu melahirkan ide-ide baru dan kreatif. Pengembangan kurikulum sering kali bermula dari gagasan kepala sekolah. Karena kewenangan yang dimiliki kepala sekolah, maka ide-ide barunya menjadi lebih terbuka untuk diimplementasikan di sekolah. Begitu pula dalam konteks pengembangan kurikulum sekolah ini. Kepala sekolah harus mampu manghadirkan inspirasi dan ide pembaharuan, sehingga program sekolah (kurikulum) yang dijalankan senantiasa aktual/mutakhir. Dalam pengembangan kurikulum sekolah, guru memiliki peran sebagai pemberi pertimbangan. Keputusan-keputusan mengenai kurikulum sekolah secara institusional ada di tangan kepala sekolah. Dalam kontenks inilah guru menjadi pihak yang memberikan pertimbangan-pertimbangan atas usaha pengembangan kurikulum Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum 1
2 sekolah. Sebagai pihak yang profesional, guru memiliki keahlian di bidangnya, termasuk urusan kurikulum atau secara lebih luas mengenai pendidikan. Sebagai pelaksana proses pengembangan, guru dapat terlibat sebagai tim yang ditunjuk untuk membuat pengembangan kurikulum sekolah. Di sini, guru harus mampu berpikir luas dan komprehensif, bahkan menjangkau masuk ke ruang masa depan (futuristik). Bersama tim, guru berpikir secara keseluruhan mengenai kurikulum dan segenap potensi sekolah. Guru sebagai pelaksana kurikulum hasil pengembangan lebih terkonsentrasi pada tugas pokoknya sebagai pengampu proses pembelajaran mata pelajaran tertentu. Di sini, guru menjabarkan kurikulum sekolah menjadi bentuk-bentuk program yang lebih detil/rinci (silabus, rencana pelaksanaan pembelajaran) sampai dengan pengejawantahannya dalam bentuk kegiatan pembelajaran. Komite sekolah adalah sebuah badan mandiri yang mewadahi peran serta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan efisiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan baik pada pendidikan prasekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah. Peran komite sekolah adalah sebagai advisory agency, supporting agency, controlling agency, dan mediate agency. Dalam konteks pengembangan kurikulum sekolah, peran komite sekolah berlangsung mulai dari bagaimana sebuah pengembangan kurikulum digagas hingga proses pengembangan kurikulum berlangsung. Prinsip merupakan asas yang dijadikan pokok/dasar berpikir dan bertindak. Dalam konteks ini, maka prinsip tersebut merupakan asas yang dijadikan dasar dalam pengembangan kurikulum. Strategi pengembangan kurikulum antara lain: (1) mengubah sistem pendidikan, (2) mengubah kurikulum tingkat lokal, (3) memberikan pendidikan inservice dan pengembangan staf, (3) supervisi, reorganisasi sekolah, (4) eksperimentasi dan penelitian KTSP adalah kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan. KTSP dikembangkan oleh stuan pendidikan dengan tujuan memberikan peluang dan kesempatan kepada pihak sekolah untuk berpartisipasi aktif dalam pengambilan kebijakan mengenai pengembangan dan penyelenggaraan pendidikan sehingga diharapkan mampu memberdayakan semua potensi yang dimiliki. Dengan demikian diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pendidikan. 2 Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum
3 Pengembangan TSP tersebut didasarkan pada Standar Isi, Standar Kompetensi Lulusan, Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional dan Peraturan Pemerintah nomor 19 tentang Standar nasional. Hal ini dimaksudkan agar penyelenggaraan pendidikan di setiap sekolah atau setiap satuan pendidikan tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional dan dapat memenuhi standar nasional pendidikan. Sebagai perangkat rencana pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pengajaran, KTSP memiliki komponen visi dan misi satuan pendidikan, tujuan satuan pendidikan, struktur dan muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut saling berkaitan dan saling menunjang dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan pendidikan dan dalam rangka mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan nasional. Oleh sebab itu, dalam pengembangan dan pelaksanaan KTSP, kepala sekolah maupun guru harus mampu mensinergikan komponen-komponen tersebut secara komprehensif. Pengembangan kurikulum merupakan suatu proses yang kompleks, mulai dari analisis konteks, evaluasi diri untuk mengetahui kelemahan dan kekuatan serta tantangan yang dihadapi sekolah hingga tersusunnya kurikulum tingkat sekolah dan bahkan tingkat mata pelajaran. Berdasarkan hasil analisis konteks tersebut, dikembangkan kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan didasarkan pada prinsip-prinsip tertentu yang telah ditetapkan. Pengembangan KTSP tersebut melibatkan seluruh kjomponen sekolah, mulai dari kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota, guru-guru dan administrator sekolah, komite sekolah, pakar kurikulum dan tokoh masyarakat jika diperlukan dibawah supervisi dinas pendidikan kota/kabupaten. Dengan demikian, diharapkan kurikulum yang dikembangkan dapat mengakomodasi semua kepentingan dan sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan masyarakat setempat. Sebagai tugas saudara jawablah pertanyaan di bawah ini: 1. Apa yang dimaksud dengan hakekat pengembangan kurikulum dalam kerangka otonomi pendidikan sekolah? 2. Sebutkan siapa saja yang terlibat dalam pengembangan kurikulum dan apa perannya masing-masing? 3. Apakah perbedaan antara pengembangan dan pembinaan kurikulum? 4. Apa perbedaan pengembangan kurikulum model administrasi dengan pengembangan kurikulum dengan model grass road? Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum 3
4 5. Masalah apa yang sering muncul dalam pengembangan kurikulum di sekolah Anda dan berikan saran anda dalam mengatasanya! 6. Apa yang dimaksud dengan standart isi pada kurikulum 2006 beri penjelasan? 7. Apa yang dimaksud dengan hakekat KTSP? 8. Apa fungsi standart kompetensi lulusan dalam proses pengembangan kurikulum Setelah selesai mengerjakan tugas-tugas di atas silahkan dikirim ke alamat e- mail yang saudara telah bergabung ketika Residensial sesuai dengan alamat Mail Perguruan Tinggi tempat saudara kuliah. Untuk membantu menyelesaikan tugas-tugas Saudara di atas, maka silahkan Saudara membaca buku bahan ajar cetak Pengembangan Kurikulum pada unit lima dan unit enam. 4 Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum
5 Rubrik Penilaian Alternatif Matakuliah Strategi Pengembangan Kurikulum SD Tugas Silakan Saudara membaca bahan ajar cetak pengembangan kurikulum pada unit lima dan unit enam dan silakan juga saudara baca buku-buku lain yang membahas tentang pengembangan kurikulum atau Saudara down load dari internet tentang materi yang berkaitan pengembangan dan strategi pengembangan kurikulum sekolah dan pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Kriteria Penilaian 1 = kurang = D 2 = cukup = C 3 = baik = B 4 = sangat baik = A Rubrik Penilaian Alternatif Untuk Pengukuran Hasil Belajar No Uraian pernyataan STS TS S SS 1 Menurut saya penyusunan kurikulum KTSP cukup diserahkan kepada kepala sekolah dan guru karena kepala sekolahlah dan gurulah yang tahu kebutuhan anak dan tujuan pendidikan dari pemerintah 2 Jika diperhatikan sebenarnya seorang guru tidak perlu terlibat dalam penyusunan KTSP karena guru hanya bertugas sebagai pelaksana dan pengajar di depan kelas 3 Komite sekolah adalah sebagai badan yang mandiri, jadi dalam mengemban tugasnya tidak perlu kerjasama dengan sekolah dalam menjalankan Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum 5
6 fungsinya sebagai advisory, supporting agency, controlling agency, dan mediate agency. 4 Standart Kompetensi Lulusan adalah merupakan pedoman penyelenggaraan pendidikan agar tidak menyimpang dari tujuan pendidikan nasional dan dapat memenuhi standart pendidikan nasional pendidikan. 5 KTSP adalah kurikulum yang dikembangkan di tingkat satuan pendidikan agar sekolah bebas untuk berbuat dan menentukan mau di kemanakan sekolahnya 6 Isi Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 adalah mencakup ruang lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulusan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu 7 Komponen KTSP mencakup; visi dan misi satuan pendidikan, tujuan pendidikan satuan pendidikan, struktur muatan KTSP, kalender pendidikan, silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 8 Muatan lokal adalah untuk memberikan kesempatan kepada setiap satuan pendidikan untuk menyesuaikan dengan kebutuhan anak dan cirri khas masing-masing satuan pendidikan 9 Dalam merumuskan tujuan pendidikan satuan pendidikan tidak harus berpedoman pada visi sekolah 10 Analisis konteks dilakukan setelah mengembangkan KTSP agar dapat menyesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing sekolah Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum
7 Keterangan: SS = Sangat Setuju S = Setuju TS = Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju Jumlah skor Nilai Mahasiswa untuk tugas ini = = 10 Rubrik Penilaian Untuk Pengukuran Hasil Belajar NO Aspek yang dinilai Skor 1 Kesesuaian antara isi dengan materi 2 Ketepatan pengumpulan tugas 3 Kesungguhan mengerjakan tugas 4 Kerapihan dalam mengerjakan tugas Keterangan 1 = kurang 2 = cukup 3 = baik 4 = sangat baik Jumlah skor Nilai Mahasiswa untuk tugas ini = = 3 Sampai disini untuk tutorial on-line yang ketiga ini, dan selanjutnya selamat belajar sampai ketemu lagi pada tutorial on-line yang akan datang dan semoga sukses. Inisiasi Strategi Pengembangan Kurikulum 7
Inisiasi 4 Prinsip-Prinsup Perencanaan Pembelajaran
Inisiasi 4 Prinsip-Prinsup Perencanaan Pembelajaran Saudara mahasiswa, selamat jumpa lagi dalam tutorial online keempat dalam mata kuliah perkembangan kurikulum Sekolah Dasar. Pada pertemuan kali ini,
Lebih terperinciInisiasi 2 Model Konsep Kurikulum dan Organisasi Kurikulum
Inisiasi 2 Model Konsep Kurikulum dan Organisasi Kurikulum Saudara mahasiswa, pertemuan kali ini adalah pertemuan kita yang ke dua dalam tutorial on-line mata kuliah pengembangan kurikulum Sekolah Dasar.
Lebih terperinciInisiasi I Hakekat dan Prinsip Pengembangan Kurikulum
Inisiasi I Hakekat dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Saudara Mahasiswa, kita bertemu yang petama dalam kegiatan tutorial online. Kali ini kita akan bersama-sama untuk mempelajari bagian dari pengembangan
Lebih terperinciUnit 5 PENGEMBANG DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH. Hari Sunaryo Lise Chamisijatin. Pendahuluan
Unit 5 PENGEMBANG DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM SEKOLAH Hari Sunaryo Lise Chamisijatin Pendahuluan S audara, kebijakan otonomi daerah merembet juga ke persoalan pendidikan. Semenjak digulirkannya
Lebih terperinciSTRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH
STRATEGI PENGEMBANGAN KURIKULUM DI SEKOLAH Unit-5 PENDAHULUAN Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat (1) menyatakan bahwa Pengembangan kurikulum dilakukan dengan
Lebih terperinciPilihlah satu jawaban yang paling tepat
Naskah Soal Ujian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Petunjuk: Naskah soal terdiri atas 7 halaman. Anda tidak diperkenankan membuka buku / catatan dan membawa kalkulator (karena soal yang diberikan tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Efektivitas proses..., Hani Khotijah Susilowati, FISIP UI, Universitas Indonesia
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada awal abad XXI, dunia pendidikan di Indonesia menghadapi tiga tantangan besar. Tantangan pertama, sebagai akibat dari krisis ekonomi, dunia pendidikan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan nasional saat ini sedang mengalami berbagai perubahan yang cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan belajar,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah program yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah) bagi siswa. Berdasarkan program pendidikan tersebut siswa melakukan berbagai kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengamanatkan bahwa pemerintah daerah, yang mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian
BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian lapangan dan pembahasan, maka kesimpulan penelitian sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan di era otonomi daerah menghadapi tantangan besar dan kompleks yang harus direspons secara positif dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada era desentralisasi, pendidikan ini ditekankan pada kebijakan setiap sekolah untuk mengatur rumah tangganya sendiri. Hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyak faktor yang menyebabkan rendahnya mutu pendidikan, salah satunya adalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mutu pendidikan berkaitan erat dengan proses pendidikan. Tanpa proses pelayanan pendidikan yang bermutu tidak mungkin diperoleh produk layanan yang bermutu. Banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lahirnya Undang-undang No. 22 tahun 1999 yang direvisi dengan Undang- undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa nuansa pembaharuan
Lebih terperinciInisiasi 1 Manajemen Berbasis Sekolah
Inisiasi 1 Manajemen Berbasis Sekolah Saudara mahasiswa, Selamat berjumpa dengan matakuliah Manajemen Berbasis Sekolah. Saudara mahasiswa saat ini Anda dalam kegiatan tutorial online. Dalam tutorial online
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dengan proses peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam proses peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang belum sepenuhnya dengan harapan dan ketentuan yang. adalah bukan soal mendirikan atau membentuknya, tetapi bagaimana
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian Proses pembentukan dewan pendidikan dan komite sekolah memang sudah ada yang sudah sesuai dengan harapan dan ketentuan yang ada, bahkan ada yang sudah maju sedemikian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keinginan pemerintah dan kebutuhan masyarakat. Paradigma baru manajemen
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses reformasi yang sedang bergulir, membawa perubahan yang sangat mendasar pada tatanan pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dikeluarkannya UU No 22 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pada kemampuan bangsa itu sendiri dalam meningkatkan kualitas sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan aspek yang paling utama dalam menghadapi era globalisasi dimana keberhasilan suatu bangsa dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perencanaan Millenium Development Goals (MDGS), yang semula dicanangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemajuan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas sumber daya manusia. Kualitas sumber daya manusia bergantung pada kualitas pendidikan. Peran pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Reformasi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998 berdampak ke hampir seluruh aspek kehidupan bangsa. Salah satu dampak dari adanya reformasi adalah perubahan
Lebih terperinciInisiasi 2 Pengelolaan Kelas Dalam PKR
Inisiasi 2 Pengelolaan Kelas Dalam PKR Salam sejahtera, selamat berjumpa kembali dalam kegiatan tutorial on line ini. Sudara mahasiswa yang saya kasihi, tutorial on line kali ini akan membahas mata kuliah
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa maupun guru-guru, diperoleh gambaran
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Deskripsi Hasil Penelitian Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan informan baik kepala sekolah,ketua komite sekolah, orang tua siswa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sebuah upaya yang dilakukan negara untuk mencapai suatu tujuan cita-cita luhur mencerdaskan kehidupan bangsa. Tujuan pendidikan adalah untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan prasayarat mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk meningkatkan kualitas SDM tersebut
Lebih terperinciBAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
BAB VI KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN 6.1 Kesimpulan 1. Peran dan fungsi komite sekolah dalam peningkatan mutu sekolah merupakan faktor yang sangat penting dalam pelaksanaan penyelenggaraan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sesuai Undang-Undang (UU) Republik Indonesia (RI) Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepala sekolah sebagai administrator memegang kunci bagi perbaikan dai kemajuan sekolah. Ia harus mampu memimpin dan menjalankan peranannya agar segala kegiatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya pendidikan tergantung pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu aspek yang berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin berkembang. Berhasilnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang memberi keleluasaan kepada sekolah untuk mengatur dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Pentingnya peningkatan kualitas pendidikan sebagai prasyarat mempercepat terwujudnya suatu masyarakat yang demokratis, pendidikan yang berkualitas tidak hanya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rendahnya kualitas sumber daya manusia merupakan masalah mendasar yang dapat menghambat pembangunan dan perkembangan ekonomi nasional. Penataan sumber daya manusia
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Dalam bab ini membahas hasil penelitian Peran dan Fungsi Komite Sekolah Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Pendidikan di Sekolah (Studi Kasus di SMK Negeri 1 Terbanggi Besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah. Kepmendiknas tersebut telah. operasional Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah..
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah lahir sebagai amanat Undang- Undang Nomor 25 Tahun 2000 tentang Program Pembangunan Nasional (Propenas) 2000 2004. Amanat rakyat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia dan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan peningkatan kualitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 B. TUJUAN 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 50 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR
Lebih terperinciPENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN Oleh: Kuncoro Asih Nugroho, M.Pd. I. PENDAHULUAN A. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum
Lebih terperinciFAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tujuan pembelajaran 1. Mahasiswa dapat menyusun silabus mata pelajaran sesuai dengan ketentuan standar isi 2. Mahasiswa dapat menyusun RPP untuk pembelajaran teori Jasa Boga dan Patiseri 3. Mahasiswa dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan atau Kurikulum Hal ini menunjukkan bahwa kurikulum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional kita telah beberapa kali mengalami pembaharuan kurikulum, mulai dari Kurikulum 1994 sampai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau Kurikulum
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia. Pendidikan yang bermutu akan diperoleh pada sekolah yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dalam upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM), pendidikan memiliki peranan yang cukup menonjol. Oleh karena itu sangat penting bagi pembangunan nasional
Lebih terperinciDIKLAT/BIMTEK KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1
PANDUAN PENYUSUNAN KTSP DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL HALAMAN 1 LANDASAN UU No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendiknas No.
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51
JUKNIS ANALISIS STANDAR PENGELOLAAN SMA DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 50 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 51 D. UNSUR YANG TERLIBAT 51 E. REFERENSI 51 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 51 G. URAIAN PROSEDUR 53 LAMPIRAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Setiap unit usaha atau organisasi merupakan sebuah sistem, yang terdiri dari berbagai macam komponen yang saling mendukung dalam rangka mencapai tujuannya.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran ataupun dengan cara lain yang dikenal dan diakui
Lebih terperinciBab I Pendahuluan. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Bab I Pendahuluan Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni telah membawa perubahan hampir disemua bidang kehidupan manusia, termasuk bidang pendidikan. Perubahan pada bidang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan juga merupakan cara yang efektif sebagai proses nation and
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan telah diyakini sebagai salah satu aspek pembangunan bangsa yang sangat penting untuk mewujudkan warga Negara yang handal profesional dan berdaya
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK
BAB II GAMBARAN UMUM SMAK ST. AUGUSTINUS NGANJUK 2.1 Sejarah SMAK St. Augustinus Nganjuk Nganjuk, 2 Januari 1975 berdiri secara resmi SMA Katolik dengan nama St. Augustinus sebagai filial SMA Katolik St.
Lebih terperinciPetunjuk Pengisian. Contoh : No Pernyataan SS S TS STS 1. Saya termasuk orang yang tidak mudah putus asa
92 Petunjuk Pengisian 1. Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian berilah pernyataan yang sesuai dengan diri anda. 2. Berilah tanda ( ) pada kolom pernyataan yang sesuai dengan diri anda, dengan
Lebih terperinciKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA. Makalah
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN MADRASAH ALIYAH DAN MONEV PELAKSANAANNYA Makalah Disajikan pada kegiatan Workshop Monev Pelaksanaan KTSP MI, MTs, dan MA Angkatan I Tingkat Propinsi Jawa Barat pada
Lebih terperinciBERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No. 957, 2014 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENDIKBUD. Tingkat Satuan Pendidikan. Dasar. Menengah. Kurikulum. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN
Lebih terperinciStrategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi
Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi Tjondro Indrasutanto Abstrak. Salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah rendahnya
Lebih terperinciPEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
SALINAN LAMPIRAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 61 TAHUN 2014 TENTANG KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PEDOMAN PENGEMBANGAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Proses pendidikan senantiasa menjadi bagian yang penting dalam pencapaian kemajuan suatu bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara pemerintah, sekolah, masyarakat, orang tua dan stake holder yang lain. Pemerintah telah memberikan otonomi
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KTSP. A. Rasional
PENDAHULUAN Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT
9 BAB II DESKRIPSI SMA NEGERI RAYON 08 JAKARTA BARAT 2.1 Standar Pengelolaan Pendidikan Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi ditandai
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perubahan sistem pemerintahan dari sentralisasi ke desentralisasi ditandai dengan berlakunya undang-undang Otonomi Daerah Nomor 22 Tahun 1999 dan disempurnakan dengan
Lebih terperinciPROFIL SEKOLAH Sunday, 27 June :50. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia, Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi setiap peradaban yang ingin maju dan berkembang dari keterbelakangan. Pendidikan merupakan usaha membimbing seseorang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan dari seni dan budaya Manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, karena itu perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Semakin berkembangnya dunia pendidikan menuntut setiap lembaga pendidikan berbenah diri untuk meningkatkan mutunya. Peningkatan mutu sekolah merupakan syarat
Lebih terperinciMATERI PELATIHAN KTSP 2009 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
KURIKULUM Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era persaingan global, Indonesia memerlukan sumber daya manusia (SDM) yang cerdas, sehat, jujur, berakhlak mulia, berkarakter, dan memiliki kepedulian sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang bernama komite sekolah (SK Mendiknas Nomor 044/U/2002). karena pembentukan komite sekolah di berbagai satuan pendidikan atau
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Komite sekolah adalah nama badan yang berkedudukan pada satu satuan pendidikan, baik jalur sekolah maupun di luar sekolah atau beberapa satuan pendididkan
Lebih terperinciManajemen Kurikulum Drs. Toto Ruhimat, M.Pd. Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan
Manajemen Kurikulum Drs. Toto Ruhimat, M.Pd. Pendahuluan Salah satu aspek yang berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Di samping itu, kurikulum merupakan suatu sistem
Lebih terperinciPenyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP
Penyusunan KTSP Berbasis Kurikulum 2013 Dokumen 1 BIMBINGAN TEKNIS PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 BAGI KEPALA SMP TUJUAN : Setelah mengikuti kegiatan bimtek diharapkan peserta mampu Menjelaskan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 53 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan yang ada. Terkait
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melaju dengan pesat. Untuk menghadapi perkembangan dan kemajuan teknologi tersebut, dunia pendidikan harus
Lebih terperinciRINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN
RINGKASAN PEMBERDAYAAN KOMITE SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN TATA KELOLA DAN AKUNTABILITAS PENDIDIKAN DASAR DI SULAWESI SELATAN Oleh: Darwing Paduppai, Suradi, & Sabri I. PERMASALAHAN PENELITIAN Komite sekolah
Lebih terperinciBAB V PEMBAHASAN. A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah. Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama
143 BAB V PEMBAHASAN A. Perencanaan Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Dalam perencanaan kurikulum lembaga pendidikan tahapan pertama yang harus dilalui adalah pembentukan tim pengembang kurikulum. Dalam kegiatan
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 90 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan diuraikan tentang: Jenis Penelitian; Subjek Penelitian; Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data; serta Teknik Analisis Data. 3.1 Jenis Penelitian Penelitian
Lebih terperinciInisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA
Inisiasi 1 LANDASAN SISTEM NILAI, FILOSOFIS, IDEOLOGI, YURIDIS KONSTITUSIONAL HAK AZASI MANUSIA Saudara mahasiswa yang saya hormati. Salam sejahtera dan selamat bertemu dalam kegiatan tutorial online mata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terencana, terarah, dan berkesinambungan. kurikulum yang lebih baik, dalam arti yang seluas-luasnya, bukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan sarana dan wahana yang sangat penting untuk menentukan kelangsungan hidup suatu negara, karena dengan pendidikan akan terbentuklah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan sekaligus membuka peluang-peluang baru bagi pembangunan ekonomi dan sumber daya manusia Indonesia
Lebih terperinciInisiasi 2 Model Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus
Inisiasi 2 Model Layanan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus Saudara mahasiswa yang berbahagia, selamat berjumpa dalam kegiatan tutorial online untuk mata kuliah Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalampembangunan dan perubahan suatu bangsa. Pendidikan yang mampu memfasilitasi perubahan adalah pendidikan
Lebih terperinciSALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009
SALINAN LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 12 TAHUN 2009 TANGGAL 4 MARET 2009 INSTRUMEN AKREDITASI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH (SMP/MTs) 1. Periksalah kelengkapan Perangkat
Lebih terperinciTESIS. Diajukan kepada Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Penyusunan Tesis
PERSEPSI GURU TENTANG IKLIM ORGANISASI SEKOLAH, MOTIVASI BERPRESTASI DAN KREATIVITAS TERHADAP PRESTASI KERJA GURU DI SMP NEGERI KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TESIS Diajukan kepada Program Pascasarjana
Lebih terperinciBABI PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya
BABI PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalab Pendidikan merupakan kata kunci untuk peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). ltulah sebabnya pemerintah terus berupaya meningkatkan pemberdayaan seluruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil mempunyai berbagai keragaman. Keragaman itu menjadi karakteristik dan keunikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan faktor yang secara signifikan mampu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), oleh karena itu pembangunan pendidikan memerlukan
Lebih terperinciKTSP DAN IMPLEMENTASINYA
KTSP DAN IMPLEMENTASINYA Disampaikan pada WORKSHOP KURIKULUM KTSP SMA MUHAMMADIYAH PAKEM, SLEMAN, YOGYAKARTA Tanggal 4-5 Agustus 2006 Oleh : Drs. Marsigit MA FMIPA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA KTSP DAN
Lebih terperinciProgram Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran
Program Kerja Ketua Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2010 i KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas terselesaikannya penyusunan Program Kerja
Lebih terperinciBAB VI PENUTUP. tersebut akan disajikan secara rinci sebagai berikut: 1. Peran Komite Sekolah Sebagai Badan Pertimbangan (Advisory Agency)
BAB VI PENUTUP Bagian ini merupakan bagian terakhir dari bagian isi tesis. Pada bagian ini memuat tiga sub bab, yaitu: kesimpulan, implikasi, dan saran. Ketiga sub bab tersebut akan disajikan secara rinci
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akan terwujud dengan baik apabila didukung secara optimal oleh pola. upaya peningkatan pola manajerial sekolah.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Peningkatan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia akan terwujud dengan baik
Lebih terperinciGUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT
GUBERNUR GORONTALO PERATURAN DAERAH PROVINSI GORONTALO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN UNTUK RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR GORONTALO, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52
` DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 51 B. TUJUAN 51 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 52 D. UNSUR YANG TERLIBAT 52 E. REFERENSI 52 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 52 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 54 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR
Lebih terperinciMANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN RELEVANSINYA DI ERA PENDIDIKAN MASA KINI. DR. H. Ma mur Sutisna WD, M.M.Pd Dosen FKIP Universitas Subang ABSTRAK
MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS) DAN RELEVANSINYA DI ERA PENDIDIKAN MASA KINI DR. H. Ma mur Sutisna WD, M.M.Pd Dosen FKIP Universitas Subang ABSTRAK Banyak masalah yang dihadapi dalam dunia pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam pendidikan. Melalui pendidikan akan melahirkan generasi-generasi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Percepatan arus informasi era globalisasi dewasa ini menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi, tujuan dan sesuai dengan kebutuhan dan tidak ketinggalan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil dari penelitian dan pembahasan terhadap masalah penelitian dapat disimpulkan bahwa : Kemampuan manajerial kepala sekolah, Manajemen
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan masyarakat yang begitu cepat sebagai dampak dari kemajuan dalam bidang ilmu dan teknologi, membawa akibat positif dan sekaligus akibat
Lebih terperinciDAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91
DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 89 B. TUJUAN 89 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 89 D. UNSUR YANG TERLIBAT 90 E. REFERENSI 90 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 91 G. URAIAN PROSEDUR KERJA 93 LAMPIRAN 1 : ALUR PROSEDUR KERJA
Lebih terperinciTabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah
Tabulasi Jawaban Kesiapan Kepala Sekolah menurut Kepala Sekolah No Komponen Indikator Kuesioner Mengelola dan meningkatka n mutu pelayanan Jawaban Responden SS S C TS STS Jumlah Responden menjabarkan program
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan, yang secara umum bertumpu pada dua paradigma baru yaitu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Reformasi bidang politik di Indonesia pada penghujung abad ke 20 M telah membawa perubahan besar pada kebijakan pengembangan sektor pendidikan, yang secara umum bertumpu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Konteks Penelitian Sebuah organisasi membutuhkan seorang pemimpin untuk mengordinasi semua kegiatan agar tujuan dari organisasi itu bisa tercapai. Pemimpin ibarat kepala dari tubuh
Lebih terperinciINSTRUMEN VALIDASI/VERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROVINSI BANTEN
CONTOH INSTRUMEN ALIDASI/ERIFIKASI DOKUMEN KTSP INSTRUMEN ALIDASI/ERIFIKASI DOKUMEN KTSP KOTA TANGERANG SELATAN PROINSI BANTEN PETUNJUK PENGISIAN 1. Perhatikan dokumen KTSP yang akan divalidasi/diverifikasi.
Lebih terperinciPENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
HO-3D-01 PENGELOLAAN DAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN A. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Kurikulum, menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Lebih terperinciBA B I. dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna. dikenal dan diakui oleh masyarakat. Pendidikan memberikan konstribusi
BA B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupan agar manusia dapat mengembangkan potensi dirinya melalui proses pembelajaran guna dikenal dan diakui oleh masyarakat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam upaya mewujudkan tujuan nasional.
Lebih terperinci