KATA PENGANTAR. Demikian, saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja. Jakarta, Mei 2014 Direktur Statistik Harga. Yunita Rusanti

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KATA PENGANTAR. Demikian, saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja. Jakarta, Mei 2014 Direktur Statistik Harga. Yunita Rusanti"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR Buku Pedoman Pencacahan NTP dengan Metode Nilai Produksi (NP) ini adalah buku pedoman yang ditujukan bagi penanggung jawab pelaksanaan lapangan, pemeriksa, dan pencacah. Buku pedoman ini memuat petunjuk/acuan tentang pelaksanaan lapangan Survei NP Kegiatan Survei NP 2014 terintegrasi dengan pelaksanaan survei harga perdesaan dan merupakan studi awal untuk menghitung Nilai Tukar Petani dengan metode Nilai Produksi. Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pengumpulan data di lapangan, untuk itu seluruh penanggung jawab pelaksanaan lapangan, petugas pemeriksa, dan petugas pencacah agar bekerja sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab. Demikian, saya ucapkan terima kasih. Selamat bekerja. Jakarta, Mei 2014 Direktur Statistik Harga Yunita Rusanti i

3 DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... ii I. Pendahuluan Latar Belakang Tujuan Ruang Lingkup... 1 II. Metodologi Metode Pengumpulan Data Sampel Kecamatan Responden... 2 III. Konsepdan Definisi Petani Nilai Produksi yang Dijual... 3 IV. Organisasi Lapangan Penanggung Jawab Pelaksanaan Lapangan Pencacahan Alur Dokumen dan Sistem Pelaporan... 5 V. Pengisian Daftar Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Pengisian NP Daftar NP-1 Subsektor Tanaman Pangan Daftar NP-2 Subsektor Hortikultura Daftar NP-3 Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat Daftar NP-4 Subsektor Peternakan Daftar NP-5.1 Subsektor Perikanan Tangkap Daftar NP-5.2 Subsektor Perikanan Budidaya ii

4 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Survei Harga Perdesaan dilakukan secara berkala oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Pengumpulan data harga tidak sebatas pada harga produsen berbagai komoditas hasil pertanian, namun juga harga eceran barang-barang dan jasa yang merupakan bagian biaya proses produksi pertanian (HD). Selain itu juga dilakukan pengumpulan data harga konsumen di wilayah perdesaan (HKD) yang meliputi harga berbagai barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga perdesaan. Data harga produsen sektor pertanian berguna untuk penghitungan indeks harga yang diterima petani (It) dan Nilai Tukar Petani (NTP). NTP merupakan salah satu proxy indicator untuk melihat tingkat kesejahteraan petani. Selama ini komponen penghitungan NTP yang digunakan adalah harga barang dan jasa baik dari sisi produksi maupun dari sisi biaya produksi dan konsumsi rumah tangga yang dikumpulkan setiap bulan dari beberapa responden dalam satu kecamatan terpilih, sedangkan volume mengacu pada volume tahun dasar. Pada penghitungan It, penggunaan volume hasil produksi yang dijual yang mengacu pada volume tahun dasar, dirasa kurang mencerminkan kondisi sebenarnya. Oleh karena itu perlu dilakukan ujicoba pengumpulan data volume produksi secara berkala melalui studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi (NP) yang terintegrasi dengan survei harga perdesaan. 1.2 Tujuan Tujuan pengumpulan data nilai produksi sektor pertanian di perdesaan adalah: a. Memperoleh data nilai produksi yang dijual sektor pertanian (subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan) secara lengkap, berkesinambungan, dan up to date untuk penghitungan indeks harga yang diterima (I t ). b. Memperoleh data volume produksi yang dijual oleh petani subsektor tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, dan perikanan. 1.3 Ruang Lingkup Kegiatan studi penghitungan NTP dengan metode NP dilaksanakan di 3 (tiga) provinsi yaitu Sumatera Selatan, Kalimantan Selatan dan Banten. 1

5 II. METODOLOGI 2.1 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada 3 (tiga) responden (petani) yaitu menanyakan nilai dan volume produksi yang dijual petani tiap bulan pada caturwulan yang bersangkutan (periode pencacahan). Dokumen NP terdiri dari enam jenis dokumen yaitu: a. Daftar NP-1 digunakan untuk mencatat/mengetahui nilai dan volume produksi yang dijual petani Subsektor Tanaman Pangan (padi dan palawija); b. Daftar NP-2 digunakan untuk mencatat/mengetahui nilai dan volume produksi yang dijual petani Subsektor Hortikultura (sayur -sayuran, buah-buahan, tanaman hias dan tanaman obat-obatan); c. Daftar NP-3 digunakan untuk mencatat/mengetahui nilai dan volume produksi yang dijual petani Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat; d. Daftar NP-4 digunakan untuk mencatat/mengetahui nilai dan volume produksi yang dijual petani Subsektor Peternakan (ternak besar, ternak kecil, unggas dan hasil ternak); e. Daftar NP-5.1 digunakan untuk mencatat/mengetahui nilai dan volume produksi yang dijual petani Subsektor Perikanan (Penangkapan Ikan); f. Daftar NP-5.2 digunakan untuk mencatat/mengetahui nilai dan volume produksi yang dijual petani Subsektor Perikanan (Budidaya Ikan); Pengumpulan data pada survei ini dilakukan pada periode pencacahan survei harga produsen perdesaan. 2.2 Sampel Kecamatan Sampel kecamatan pada studi penghitungan NTP dengan metode NP ini sama dengan sampel survei harga produsen perdesaan untuk tiap subsektor. 2.3 Responden Responden (petani) pada studi penghitungan NTP dengan metode NP sama dengan responden survei harga produsen perdesaan, yaitu petani yang menjual komoditi pertanian hasil produksi sendiri pada periode pencacahan. 2

6 III.KONSEP DAN DEFINISI 3.1 Petani Berikut adalah beberapa gambaran yang dapat menyimpulkan atau mendefinisikan pengertian petani, yaitu: a. Seseorang atau sekelompok orang yang mengusahakan komoditas pertanian atas resiko sendiri ataupun bagi hasil dengan tujuan untuk dijual baik sebagian atau seluruhnya pada pertanian tanaman pangan, hortikultura, tanaman perkebunan rakyat, peternakan, perikanan dan kehutanan. Dalam hal ini termasuk ke dalam kategori petani adalah petani penyewa lahan, dan penggarap (bebas sewa maupun bagi hasil). b. Masyarakat nelayan (penangkap ikan di laut dan perairan umum) yang melakukan usahanya atas resiko sendiri termasuk dalam pengertian Petani. Begitu juga orang yang mempunyai kolam/empang/tebat/balong/tambak dan memelihara ikan untuk tujuan dijual (bukan untuk hiasan) dan mengurusnya sendiri atau bersama orang lain, dapat dikategorikan sebagai pembudidaya ikan. Dengan mengacu pada rincian a dan b di atas, maka orang yang bekerja di sawah/ladang/kebun orang lain dengan memperoleh balas jasa (upah) baik berupa uang atau barang (natura, misal bawon pada panen padi) atau buruh tani serabutan bukanlah petani. Begitu juga dengan orang yang menggembalakan ternak, tukang memberi makan ternak milik orang lain dengan mengharapkan upah, bukanlah peternak. Buruh yang bekerja di sektor pertanian dengan menerima upah dan pekerja keluarga tidak dikategorikan sebagai petani 3.2 Nilai Produksi yang Dijual Nilai produksi yang dijual adalah total pendapatan yang diterima petani dari suatu jenis komoditas (produksi) yang dijual sebelum memasukkan biaya untuk transportasi atau pengangkutan dan pengepakan ke dalam harga penjualan. Harga yang diterima di tingkat petani (harga produsen) dapat diartikan sebagai harga pada farm gate (harga transaksi di sawah/ladang/kebun/kolam/empang/ tebat/balong/tambak setelah pemetikan atau panen). 3

7 IV. ORGANISASI LAPANGAN 4.1 Penanggung Jawab Pelaksanaan Lapangan a. Penanggung jawab pelaksanaan pencacahan studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi di daerah adalah Kepala BPS Provinsi/Kabupaten, yang bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan pencacahan studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi di wilayahnya dan pengiriman hasilnya ke BPS RI. b. Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi atas nama Kepala BPS Provinsi, bertanggung jawab atas penyelesaian masalah teknis dan administrasi serta mengkoordinasikan pelaksanaan pencacahan studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi di wilayahnya. c. Kepala Seksi Statistik Keuangan dan Harga Produsen BPS Provinsi bertugas membantu Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi dalam menanggulangi masalah teknis dan administrasi, sehingga pencacahan studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. d. Kepala Seksi Statistik Distribusi BPS Kabupaten bertugas membantu Kepala BPS Kabupaten dalam menanggulangi masalah teknis dan administrasi, sehingga pencacahan studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat waktu. e. Pengawas/Pemeriksa adalah Kepala Seksi Statistik Distribusi/staf BPS Kabupaten yang ditunjuk dan bertugas: 1. Bertanggung jawab terhadap ketepatan dan kelengkapan hasil pencacahan di lapangan. 2. Memberi petunjuk secara berkala kepada petugas pencacah tentang pelaksanaan di lapangan. f. Petugas pencacah adalah Koordinator Statistik Kecamatan (KSK) yang bertugas di kecamatan terpilih. Petugas pencacah bertanggung jawab terhadap isian dan kelengkapan data yang dikumpulkan. 4.2 Pencacahan Studi penghitungan NTP dengan metode NP dilakukan setiap caturwulan yaitu pada Mei (mencatat transaksi Januari-April), Agustus (mencatat transaksi Mei -Agustus) dan 4

8 Desember (mencatat transaksi September-Desember). Pendataan dilakukan setiap tanggal 16 pada bulan pencacahan menggunakan Daftar NP-1 s.d NP-5. Khusus untuk caturwulan I, pencacahan dilakukan pada 26 Mei untuk mencatat transaksi Januari-April. 4.3 Alur Dokumen dan Sistem Pelaporan a. Pengiriman blangko dokumen ke daerah Pengiriman daftar isian untuk pencacahan hingga sampai di tangan petugas lapangan, dikirim dari BPS RI ke BPS Provinsi. BPS Provinsi kemudian melanjutkan pendistribusian dokumen tersebut untuk keperluan satu tahun. b. Pengawasan dan pemeriksaan di daerah Pengawasan/pemeriksaan oleh petugas pengawas/pemeriksa dapat dilakukan di kantor seperti meneliti apakah terdapat pengisian daftar yang belum lengkap/belum terisi, kewajaran dan konsistensi isian, penulisan keterangan tempat dan pencacahan, dan lain sebagainya. c. Pengiriman dokumen hasil pencacahan Daftar NP-1 s.d NP-5 yang telah terisi diserahkan ke BPS Kabupaten, kemudian di fotocopy sebagai pertinggal di BPS Kabupaten. Daftar asli dikirim ke BPS-RI Subdit Statistik Harga Perdesaan. SKEMA PENGIRIMAN DOKUMEN DAN SISTEM PELAPORAN STUDI PENGHITUNGAN NTP DENGAN METODE NILAI PRODUKSI BPS RI BPS Provinsi Laporan pengiriman BPS Kabupaten KSK Copy Dokumen Keterangan : Arus blanko dokumen Arus dokumen hasil pencacahan studi penghitungan NTP dengan metode nilai produksi 5

9 V. PENGISIAN DAFTAR 5.1 Hal-hal yang Perlu diperhatikan dalam Pengisian Daftar NP a. Daftar isian hendaknya diisi dengan teliti, jelas, lengkap dan benar. b. Jika terjadi satuan setempat yang berbeda dengan satuan standar, harus dikonversikan dahulu ke satuan standar. c. Jagalah kualitas dan kuantitas komoditas pada responden yang sama. Hal ini sangat penting agar perubahan harga baik naik atau turunnya tidak bias karena pengaruh penggantian responden dipengaruhi oleh hal-hal tersebut. d. Usahakan setiap jenis barang yang terdapat pada daftar isian terisi seluruhnya. e. Periksalah daftar isian sekali lagi dengan membandingkan harga periode sebelumnya f. Jika ada perubahan harga yang mencolok harap diberikan catatan di kolom keterangan dengan menyebutkan sebab-sebabnya secara lengkap dan jelas. 5.2 Daftar NP-1 Subsektor Tanaman Pangan a. Daftar ini terdiri dari 4 blok, yaitu: 1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai bulan pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan. 2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa 3. Blok III, digunakan untuk mencatat produksi yang dijual petani untuk barangbarang produksi pertanian tanaman pangan. 4. Blok IV, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal -hal yang dianggap perlu. b. Cara Pengisian 1. Blok I: Pengenalan Tempat dan Waktu Pencacahan Rincian (1): Bulan dan tahun pencacahan. Tuliskan bulan dan tahun pencacahan dengan huruf kapital, lalu pindahkan dalam bentuk angka ke kotak di sebelah kanan sesuai kaidah penuh tepi kanan. 6

10 Contoh: 1. Bulan & Tahun April Rincian (2), (3) dan (4): wilayah pencacahan. Tuliskan nama wilayah pencacahan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan) dengan huruf kapital, lalu isikan kode wilayah pada kotak di sebelah kanan. Contoh: 2. Provinsi SUMATERA SELATAN 3. Kabupaten MUSI RAWAS 4. Kecamatan PURWODADI Blok II: Keterangan Petugas. Pada blok II ini terdapat keterangan petugas. Isikan nama, NIP, tanggal, tanda tangan untuk pencacah dan pemeriksa. Contoh: RINCIAN PENCACAH PEMERIKSA 1. Nama DARMEDI WIYATNO 2. NIP Tanggal 25 APRIL APRIL Tanda Tangan 3. Blok III: Produksi Yang Dijual Petani Blok ini digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani untuk subsektor tanaman pangan pada periode pencacahan. Blok III terdiri dari 13 kolom, yaitu kolom (1) rincian nama jenis tanaman yang diproduksi petani, kolom (2) kualitas barang, kolom (3) satuan, kolom ( 4) nama 7

11 responden, kolom (5), (7), (9) dan (11) nilai produksi yang dijual petani, kolom (6), (8), (10), dan (12) adalah volume produksi dijual, kolom (13) adalah volume caturwulan sebelumnya. A. Kelompok Padi. Isian rincian Kelompok Padi ini terdiri 2 jenis gabah yaitu: GKG adalah Gabah Kering Giling, yaitu gabah yang siap untuk digiling menjadi beras. GKG mempunyai kadar air 14% dan kadar hampa/kotoran 3%. GKP adalah Gabah Kering Panen yaitu gabah yang baru dipanen dengan kadar air antara 14% s.d 25% dan kadar hampa/kotoran antara 3% s.d 10%. Kualitas pada masing-masing jenis gabah, lima diantaranya sudah ditentukan oleh BPS yaitu gabah Ciherang, Ciliwung, Cisadane, IR. 36 dan IR. 64. Untuk masingmasing jenis gabah tersedia satu isian kualitas terbuka jika di lapangan ditemukan kualitas lainnya. Tanyakan jenis dan kualitas gabah yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 5, dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan nilai tersebut secara rata kanan di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom ( 6), kolom ( 8), kolom (1 0) dan/atau kolom (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). B. Kelompok Palawija Isian rincian Kelompok Palawija terdiri dari 8 jenis komoditas, yaitu: jagung ontongan, jagung pipilan, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, ketela pohon, ketela rambat dan talas. Jagung ontongan adalah buah jagung yang masih lengkap dengan tongkolnya. Sedangkan jagung pipilan adalah buah/biji jagung yang telah dilepas dari tongkolnya. 8

12 Tanyakan jenis dan kualitas palawija yang dijual dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan nilai tersebut secara rata kanan di kolom (5), kolom (7), kolom (9) atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 4. Blok IV: Catatan Blok IV ini disediakan untuk mencatat semua hal-hal atau informasi yang bersifat penjelasan yang terkait dengan responden, nilai produksi, varietas komoditas dan lain sebagainya, sehingga mendukung data hasil pencacahan pada bulan tersebut. 5.3 Daftar NP-2 Subsektor Hortikultura a. Daftar ini terdiri dari 4 blok, yaitu: 1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai bulan pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan. 2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa 3. Blok III, digunakan untuk mencatat produksi yang dijual petani untuk barangbarang produksi pertanian tanaman hortikultura. 4. Blok IV, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal -hal yang dianggap perlu. b. Cara Pengisian 1. Blok I: Pengenalan Tempat dan Periode Pencacahan Rincian (1): Bulan dan tahun pencacahan. Tuliskan bulan dan tahun pencacahan dengan huruf kapital, lalu pindahkan dalam bentuk angka ke kotak di sebelah kanan sesuai kaidah penuh tepi kanan. 9

13 Rincian (2), (3) dan (4): wilayah pencacahan. Tuliskan nama wilayah pencacahan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan) dengan huruf kapital, lalu isikan kode wilayah pada kotak di sebelah kanan. 2. Blok II: Keterangan Petugas. Pada blok II ini terdapat keterangan petugas. Isikan nama, NIP, tanggal, tanda tangan untuk pencacah dan pemeriksa. 3. Blok III: Produksi Yang Dijual Petani Blok ini digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani untuk subsektor tanaman hortikultura pada periode pencacahan. Blok III terdiri dari 13 kolom, yaitu kolom (1) rincian nama jenis tanaman yang diproduksi petani, kolom (2) kualitas barang, kolom (3) satuan, kolom (4) nama responden, kolom (5), (7), (9) dan (11) nilai produksi yang dijual petani, kolom (6), (8), (10) dan (12) adalah volume produksi dijual, kolom (13) adalah volume caturwulan sebelumnya. A. Kelompok Sayur-sayuran Isian rincian Kelompok Sayur-sayuran terdiri dari 26 jenis sayuran, yaitu: bawang daun, bawang merah, bawang putih, bayam, buncis, cabe hijau, cabe merah, cabe rawit, jengkol, kacang panjang, kacang merah, kangkung, kentang, ketimun, kol/kubis, labu siam, lobak, melinjo, petai, petsai/sawi, terung panjang, tomat sayur, wortel, jamur, kembang kol dan sukun Tanyakan jenis sayuran dan kualitas sayuran yang dijual oleh petani serta tanyakan pula nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut secara rata kanan di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 10

14 B. Kelompok Buah-buahan Isian rincian Kelompok Buah-buahan terdiri dari 25 jenis buah, yaitu: alpukat, anggur, apel, belimbing, duku, langsat, durian, jambu air, jambu biji, jeruk, mangga, melon, nanas, nangka, pepaya, pisang, rambutan, salak, sawo, semangka, sirsak, buah naga, manggis, markisa dan strawberi. Tanyakan jenis buah-buahan dan kualitas buah yang dijual oleh petani serta tanyakan pula nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut secara rata kanan di kolom kolom (5), kolom (7 ), kolom (9) atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). C. Kelompok Hasil Tanaman Obat-obatan Isian rincian Kelompok Tanaman Obat-obatan terdiri dari 5 jenis barang yaitu: jahe, kunyit, kencur, lengkuas dan temulawak. Tanyakan jenis dan kualitas tanaman obat-obatan tersebut yang dijual oleh petani serta tanyakan pula nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 4. Blok IV: Catatan Blok IV ini disediakan untuk mencatat semua hal-hal atau informasi yang bersifat penjelasan yang terkait dengan responden, nilai produksi, varietas komoditas dan lain sebagainya, sehingga mendukung data hasil pencacahan pada bulan tersebut. 11

15 5.4 Daftar NP-3. Subsektor Tanaman Perkebunan Rakyat a. Daftar ini terdiri dari 4 blok, yaitu: 1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai periode pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan. 2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa 3. Blok III, digunakan untuk mencatat produksi yang dijual petani untuk barangbarang produksi pertanian tanaman perkebunan rakyat. 4. Blok IV, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal -hal yang dianggap perlu. b. Cara Pengisian 1. Blok I: Pengenalan Tempat dan Waktu Pencacahan Rincian (1): Bulan dan tahun pencacahan. Tuliskan bulan dan tahun pencacahan dengan huruf kapital, lalu pindahkan dalam bentuk angka ke kotak di sebelah kanan sesuai kaidah penuh tepi kanan. Rincian (2), (3) dan (4): wilayah pencaca han. Tuliskan nama wilayah pencacahan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan) dengan huruf kapital, lalu isikan kode wilayah pada kotak di sebelah kanan. 2. Blok II: Keterangan Petugas. Pada blok II ini terdapat keterangan petugas. Isikan nama, NIP, tanggal, tanda tangan untuk pencacah dan pemeriksa. 3. Blok III: Produksi Yang Dijual Petani. Blok ini digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat pada periode pencacahan. Blok III terdiri dari 13 kolom, yaitu kolom (1) rincian nama jenis tanaman yang diproduksi petani, kolom (2) kualitas barang, kolom (3) satuan, kolom (4) nama responden, kolom (5), (7), (9) dan (11) nilai produksi yang dijual petani, kolom (6), 12

16 (8), (10) dan (12) adalah volume produksi dijual, kolom (13) adalah volume caturwulan sebelumnya. Kelompok Tanaman Perkebunan Rakyat Isian rincian kelompok tanaman perkebunan rakyat ini terdiri dari 24 jenis komoditas hasil tanaman perkebunan rakyat, yaitu: kelapa belum dikupas, kopi biji kering, teh daun kering, coklat biji, karet, tebu, cengkeh, tembakau daun kering, kapuk, lada/merica, pala biji, kulit/kayu manis, kapas, kapulaga, biji jambu mete, sereh, vanili, buah aren/enau, kemiri, kelapa sawit, pinang, nilam, sagu dan biji jarak. Tanyakan jenis tanaman perkebunan rakyat yang dijual dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan secara rata kanan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 4. Blok IV: Catatan Blok IV ini disediakan untuk mencatat semua hal-hal atau informasi yang bersifat penjelasan yang terkait dengan responden, nilai produksi, varietas komoditas dan lain sebagainya, sehingga mendukung data hasil pencacahan pada bulan tersebut. 5.5 Daftar NP-4 Subsektor Peternakan a. Daftar ini terdiri dari 4 blok, yaitu: 1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai periode pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan. 2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa 3. Blok III, digunakan untuk mencatat produksi yang dijual petani untuk barang-barang produksi peternakan. 4. Blok IV, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal -hal yang dianggap perlu. 13

17 b. Cara Pengisian 1. Blok I: Pengenalan Tempat dan Waktu Pencacahan. Rincian (1): Bulan dan tahun pencacahan. Tuliskan bulan dan tahun pencacahan dengan huruf kapital, lalu pindahkan dalam bentuk angka ke kotak di sebelah kanan sesuai kaidah penuh tepi kanan. Rincian (2), (3) dan (4): wilayah pencacahan. Tuliskan nama wi layah pencacahan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan) dengan huruf kapital, lalu isikan kode wilayah pada kotak di sebelah kanan. 2. Blok II: Keterangan Petugas. Pada blok II ini terdapat keterangan petugas. Isikan nama, NIP, tanggal, tanda tangan untuk pencacah dan pemeriksa. 3. Blok III: Produksi Yang Dijual Petani. Blok ini digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani untuk subsektor peternakan pada periode pencacahan. Pada blok ini terdiri dari 13 kolom, yaitu kolom (1) rincian nama jenis hewan ternak yang diproduksi petani, kolom (2) kualitas barang, kolom (3) satuan, kolom (4) nama responden, kolom (5), (7), (9) dan (11) nilai produksi yang dijual petani, kolom (6), (8), (10) dan (12) volume produksi dijual, kolom (13) adalah volume caturwulan sebelumnya. Rincian nama jenis barang/komoditas ternak pada blok III kolom (1) ini dikelompokkan menjadi empat kelompok yaitu: Kelompok Ternak Besar, Kelompok Ternak Kecil, Kelompok Unggas, dan Kelompok Hasil-Hasil Peternakan. A. Kelompok Ternak Besar Isian rincian kelompok ternak besar ini terdiri dari 4 jenis hewan ternak, yaitu: sapi perah, sapi potong, kerbau, kuda. Tanyakan jenis dan kualitas ternak besar yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 4 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu 14

18 isikan nilai tersebut secara rata kanan di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). B. Kelompok Ternak Kecil. Isi rincian kelompok ternak kecil ini terdiri dari 4 jenis hewan ternak, yaitu: kambing, biri-biri/domba, babi dan kelinci. Tanyakan jenis dan kualitas ternak kecil yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 4 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut secara rata kanan di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). C. Kelompok Unggas Kelompok unggas terdiri dari 4 jenis hewan, yaitu: ayam, itik/bebek, burung merpati/dara, burung puyuh. Tanyakan jenis dan kualitas unggas yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 4 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai periode penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 15

19 D. Kelompok Hasil-Hasil Peternakan Isian rincian kelompok hasil-hasil peternakan ini terdiri dari 2 jenis barang (komoditas) hasil peternakan, yaitu: susu sapi dan telur. Tanyakan jenis hasil peternakan yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 2 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 4. Blok IV: Catatan Blok IV ini disediakan untuk mencatat semua hal-hal atau informasi yang bersifat penjelasan yang terkait dengan responden, nilai produksi, varietas komoditas dan lain sebagainya, sehingga mendukung data hasil pencacahan pada bulan tersebut. 5.6 Daftar NP-5.1 Subsektor Perikanan Tangkap a. Daftar ini terdiri dari 4 blok, yaitu: 1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai periode pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan. 2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa 3. Blok III, digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani untuk barang-barang produksi perikanan tangkap. 4. Blok IV, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu. b. Cara Pengisian 1. Blok I: Pengenalan Tempat dan Waktu Pencacahan. Rincian (1): Bulan dan tahun pencacahan. 16

20 Tuliskan bulan dan tahun pencacahan dengan huruf kapital, lalu pindahkan dalam bentuk angka ke kotak di sebelah kanan sesuai kaidah penuh tepi kanan. Rincian (2), (3) dan (4): wilayah pencacahan. Tuliskan nama wilayah pencacahan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan) dengan huruf kapital, lalu isikan kode wilayah pada kotak di sebelah kanan. 2. Blok II: Keterangan Petugas. Pada blok II ini terdapat keterangan petugas. Isikan nama, NIP, tanggal, tanda tangan untuk pencacah dan pemeriksa. 3. Blok III: Produksi Yang Dijual Petani. Blok ini digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani untuk subsektor perikanan tangkap pada periode pencacahan. Pada blok ini terdiri dari 13 kolom, yaitu kolom (1) rincian nama jenis ikan yang diproduksi petani, kolom (2) kualitas barang, kolom (3) satuan, kolom (4) nama responden, kolom (5), (7), (9) dan (11) nilai produksi yang dijual petani, kolom (6), (8), (10) dan (12) volume produksi dijual, kolom (13) adalah volume caturwulan sebelumnya. Rincian nama barang/komoditi pada subsektor perikanan tangkap pada blok III kolom (1) dikelompokkan menjadi dua kelompok yaitu: Kelompok perairan umum dan laut. A. Kelompok Perairan Umum Isian rincian kelompok ini terdiri dari 17 jenis ikan darat yaitu; baong (tagih/sogo), biawan, gabus (haruan), lais, mas (harper/tombro), papuyu (betok), toman, patin, udang, siput/bekicot, kodok, belida (balidra), betutu (ikan malas/bekuru), sepat, repang, tambakan dan lempuk. Tanyakan jenis ikan yang dijual sebagai hasil dari tangkapan perairan umum. Isikan nilai produksi yang dijual per bulan selama periode pencacahan di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan secara rata kanan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) 17

21 sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). B. Kelompok Perikanan Laut. Isian rincian kelompok ini terdiri dari 56 jenis ikan laut antara lain ikan alu-alu, baronang, bawal, belanak, beloso, biji nangka, cakalang, cucut, daun bambu/talang, ekor kuning dan lain-lain. Tanyakan jenis hasil tangkapan ikan laut yang dijual dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan secara rata kanan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 4. Blok IV: Catatan. Blok IV ini disediakan untuk mencatat semua hal-hal atau informasi yang bersifat penjelasan yang terkait dengan responden, nilai produksi, varietas komoditas dan lain sebagainya, sehingga mendukung data hasil pencacahan pada bulan tersebut. 5.7 Daftar NP-5.2 Subsektor Perikanan Budidaya a. Daftar ini terdiri dari 4 blok, yaitu: 1. Blok I, digunakan untuk mendapatkan keterangan yang lengkap dan jelas mengenai periode pencacahan dan lokasi/tempat pencacahan. 2. Blok II, digunakan untuk mencatat keterangan petugas pencacah dan pemeriksa 3. Blok III, digunakan untuk mencatat produksi yang dijual petani untuk barang-barang produksi perikanann budidaya. 4. Blok IV, digunakan oleh pencacah (KSK) untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu. 18

22 b. Cara Pengisian 1. Blok I: Pengenalan Tempat dan Waktu Pencacahan. Rincian (1): Bulan dan tahun pencacahan. Tuliskan bulan dan tahun pencacahan dengan huruf kapital, lalu pindahkan dalam bentuk angka ke kotak di sebelah kanan sesuai kaidah penuh tepi kanan. Rincian (2), (3) dan (4): wilayah pencacahan. Tuliskan nama wilayah pencacahan (provinsi, kabupaten, dan kecamatan) dengan huruf kapital, lalu isikan kode wilayah pada kotak di sebelah kanan. 2. Blok II: Keterangan Petugas. Pada blok II ini terdapat keterangan petugas. Isikan nama, NIP, tanggal, tanda tangan untuk pencacah dan pemeriksa. 3. Blok III: Produksi Yang Dijual Petani. Blok ini digunakan untuk mencatat nilai dan volume produksi yang dijual petani subsektor perikanan budidaya pada periode pencacahan. Pada blok ini terdiri dari 13 kolom, yaitu kolom (1) rincian nama jenis ikan budidaya yang diproduksi, kolom (2) kualitas barang, kolom (3) satuan, kolom (4) nama responden, kolom (5), (7), (9) dan (11) nilai produksi yang dijual, kolom (6), (8), (10) dan (12) volume produksi dijual, kolom (13) adalah volume caturwulan sebelumnya. Rincian nama barang/komoditi pada subsektor perikanan pada blok III kolom ( 1) dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu: Kelompok budidaya air tawar, budidaya laut dan budidaya air payau. a. Kelompok Budidaya Air Tawar. Isian rincian kelompok ini terdiri dari 13 jenis ikan air tawar yaitu: bawal, gurame, gabus/haruan, jelawat, lele, mas/karper, mujair, nila, nilem, patin, tawes, udang dan baung. Tanyakan jenis hasil ikan budidaya air tawar yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 13 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, 19

23 lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan secara rata kanan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). b. Kelompok Budidaya Laut. Isian rincian kelompok ini terdiri dari 6 jenis ikan laut yaitu; kakap, kerapu, udang, kerang, teripang dan rumput laut. Tanyakan jenis hasil ikan budidaya laut yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 6 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan secara rata kanan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). c. Kelompok Budidaya Air Payau Isian rincian kelompok ini terdiri dari 11 jenis ikan air payau yaitu: bandeng, belanak, kakap, kepiting, kerapu, mujair, nila, sidat, tawes, udang dan rumput laut. Tanyakan jenis hasil ikan budidaya air payau yang dijual sesuai dengan rincian 1 s.d 11 dan tanyakan nilai produksi dijual per bulan selama periode pencacahan, lalu isikan nilai tersebut di kolom (5), kolom (7), kolom (9) dan/atau kolom (11) sesuai bulan penjualan secara rata kanan. Tanyakan juga volume penjualan per bulan selama periode pencacahan, kemudian isikan volume tersebut secara rata kanan di kolom (6), (8), (10) dan/atau (12) sesuai bulan penjualan. Tanyakan volume penjualan caturwulan sebelumnya dan isikan di kolom (13). 20

24 4. Blok IV: Catatan Blok IV ini disediakan untuk mencatat semua hal-hal atau informasi yang bersifat penjelasan yang terkait dengan responden, nilai produksi, varietas komoditas dan lain sebagainya, sehingga mendukung data hasil pencacahan pada bulan tersebut.. Setelah selesai mengisi Daftar Isian NP, cek sekali lagi isiannya baik menyangkut kelengkapan, kewajaran, dan konsistensi antar kolom dan rincian, sebelum diserahkan ke pengawas/pemeriksa Contoh pengisian Blok III: Sawah Pak Tatang menghasilkan 20 kwintal gabah kering panen dengan varietas Ir- 64. Pada Januari 2014, Pak Santo, seorang pedagang pengumpul datang membeli 8 kwintal dengan harga Rp ,- Lokasi transaksi dilakukan setelah gabah sampai di pinggir jalan setelah diangkut buruh panen dari tengah sawah, sehingga harga di atas merupakan harga pada farm gate. Responden ke-2, Bu Reni juga menjual gabah IR64 hasil panen dengan Pak Ilham (pedagang pengumpul lain) pada Januari 2014 dengan uang sejumlah Rp ,- untuk 4 kwintal gabah kering panen. Responden ke-3, Bu Nisa setelah panen gabah IR64 pada Januari 2014, menjual gabah kering panen kepada Pak Ilham sebanyak 12 kwintal seharga Rp Pada Maret 2014, Pak Tatang kembali menjual gabah yang sudah mengalami proses penjemuran lanjutan hingga siap digiling sebanyak 10 kwintal dengan harga Rp Hasil wawancara lebih lanjut dengan para responden diperoleh informasi bahwa Pak Tatang telah menjual gabah kering panen dengan varietas yang sama pada September 2013 sebanyak 5 kwintal. Bu Nisa juga telah menjual gabah IR64 kering panen pada Oktober 2013 sebanyak 13 kwintal. Demikian halnya dengan Bu Reni, telah menjual gabah kering panen pada September 2013 sebanyak 7 kwintal. Dalam Daftar Isian NP-1, dituliskan sebagai berikut: 21

25 III. PRODUKSI YANG DIJUAL Januari Bulan. Bulan... Februari Maret Bulan... Bulan... April Volume Caturwulan Nilai (Rp 000) Volume Nilai (Rp 000) Volume Nilai (Rp 000) Volume Nilai (Rp 000) Volume Sebelumnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Nama Barang Kualitas Satuan Responden I. PADI DAN PALAWIJA A. GABAH 1. Gabah Kering Giling (GKG) a. Ciherang 100 Kg (Kadar Air 14%, IA Kadar Hampa/Kotoran 3%) b. Ciliwung 100 Kg IA c. Cisadane 100 Kg IA d. IR Kg IA e. IR Kg 1. Tatang IA f Kg IA Gabah Kering Panen (GKP) a. Ciherang 100 Kg (14% < Kadar Air 25%, % < Kadar Hampa/Kotoran 10%) IA

26 Bulan... Bulan... Bulan... Bulan... Volume Nilai (Rp 000) Volume Nilai (Rp 000) Volume Nilai (Rp 000) Volume Nilai (Rp 000) Volume Caturwulan Sebelumnya (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Nama Barang Kualitas Satuan Responden b. Ciliwung 100 Kg IA c. Cisadane 100 Kg IA d. IR Kg IA e. IR Kg 1. Tatang IA Reni Nisa f Kg IA B. PALAWIJA Jagung Ontongan a. Muda 100 Kg IB b. Tua 100 Kg IB Jagung Pipilan/Pocelan a. Kuning 100 Kg IB

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP)

Republik Indonesia. SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) RAHASIA Republik Indonesia SURVEI HARGA PEDESAAN Subsektor Tanaman Hortikultura (Metode NP) PERHATIAN 1. Tujuan pencacahan NP-2 adalah untuk mencatat/mengetahui nilai & volume produksi yang dijual petani

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XV, 2 April 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN MARET 2012 SEBESAR 97,86 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Maret 2012 sebesar 97,86 persen,

Lebih terperinci

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016

DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 DATA SISTEM INFORMASI PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN KARANGANYAR SAMPAI DENGAN SEMESTER I TAHUN 2016 KELOMPOK DATA JENIS DATA : SUMBER DAYA ALAM : Pertanian, Kehutanan, Kelautan, Perikanan, Peternakan, Perkebunan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/09 /Th. XIV, 5 September 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN AGUSTUS 2011 SEBESAR 99,44 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Agustus 2011 sebesar 99,44

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/04/Th. XIV, 1 April 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,45 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 83,67 persen,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN FEBRUARI 2012 No. 18/03/35/Th.X, 1 Maret 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Februari 2012 Turun 1,39 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN No. 34/08/14/Th.XIV, 01 Agustus 2013 NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JULI 2013 TURUN 1,84 PERSEN Pada bulan Juli 2013, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 100,43 atau turun 1,84

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN OKTOBER 2012 No. 68/11/35/Th.X, 1 November 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Oktober 2012 Naik 0,33 persen. Nilai Tukar Petani (NTP)

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DESEMBER 2010 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,63 PERSEN No. 04/01/Th. XIV, 3 Januari 2011 Pada bulan Desember 2010, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 04/01/51/Th. VIII, 2 Januari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2013, NTP BALI NAIK SEBESAR 0,13 PERSEN Berdasarkan penghitungan dengan tahun dasar baru (2012

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI JANUARI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 97,55 PERSEN No. 04/02/Th. XIV, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, NTP Provinsi Sulawesi Tengah masing-masing subsektor tercatat

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/06/Th. XIV, 1 Juni 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 99,49 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Mei 2011 tercatat sebesar 99,49 persen,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN MARET 2012 No. 23/04/35/Th.X, 2 April 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan Maret 2012 Turun 0,79 persen. Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012

NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 BPS PROVINSI JAWA TIMUR NILAI TUKAR PETANI JAWA TIMUR BULAN SEPTEMBER 2012 No. 63/10/35/Th.X, 1 Oktober 2012 Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Timur Bulan September 2012 Naik 0,38 persen. Nilai Tukar Petani

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/05/Th. XIV, 2 Mei 2011 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI APRIL 2011 NILAI TUKAR PETANI SEBESAR 98,78 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah Subsektor Tanaman Pangan (NTP-P) tercatat sebesar 84,25 persen,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 09/02/51/Th. VIII, 3 Februari 2014 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JANUARI 2014, NTP BALI NAIK SEBESAR 0,23 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Januari

Lebih terperinci

Perkembangan Ekonomi Makro

Perkembangan Ekonomi Makro Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017 No.23/05/36/ Th.XI, 2 Mei 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) APRIL 2017 SEBESAR 98,69 ATAU NAIK 0,51

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 49/12/51/Th.III, 1 Desember 2009 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. OKTOBER 2009 NILAI TUKAR PETANI BALI MENINGKAT 0,29 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017 No. 33/06/36/ Th.XI, 2 Juni 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2017 SEBESAR 98,86 ATAU NAIK 0,17

Lebih terperinci

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C

1. PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. Tabel 1.1.1C SUMBER DAYA ALAM PERTANIAN, KEHUTANAN, KELAUTAN, PERIKANAN, PETERNAKAN & PERKEBUNAN. SUB SEKTOR TANAMAN PANGAN Apa yang sudah dicapai selama ini lebih ditingkatkan, Pemerintah Kota Jayapura akan lebih

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 No. 43/08/63/Th.XVII, 1 Agustus 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JULI 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JULI 2013 TURUN 0,96 PERSEN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 No. 15/02/63/Th.XVII, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN FEBRUARI 2013 NAIK 0,35

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 04/03/Th. XVI, 1 Maret 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI BULAN FEBRUARI 2013 SEBESAR 97,22 PERSEN NTP Provinsi Sulawesi Tengah (NTP-Gabungan) bulan Februari 2013 sebesar 97,22

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah Nilai Tukar Petani (NTP) September 2017 Sebesar 100,69 Atau Naik 0,85 Persen. Upah Nominal Harian Buruh Tani Provinsi

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82 No. 62/11/34/Th.XVII, 2 November 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2015 SEBESAR 102,82 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Oktober 2015, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017 No.02/01/36/Th.XI, 3 Januari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2016 SEBESAR 100,49 ATAU

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 45/11/51/Th. IV, 5 Nopember 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. OKTOBER 2010, NTP BALI TURUN SEBESAR 0,33 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Oktober

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 No.02/01/36/ Th.X, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) DESEMBER 2015 SEBESAR 107,45 ATAU

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017 No.19/04/36/ Th.XI, 3 April 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MARET 2017 SEBESAR 98,19 ATAU NAIK

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017 No. 51/09/36/ Th.XI, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2017 SEBESAR 99,83

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015 No. 15/03/36/Th.IX, 2 Maret 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN FEBRUARI 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) FEBRUARI 2015 SEBESAR 105,19 ATAU

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 32/06/51/Th. VI, 1 Juni 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. MEI 2012, NTP BALI MENGALAMI KENAIKAN SEBESAR 0,41 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 No. 37/07/36/ Th.XI, 3 Juli 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JUNI 2017 SEBESAR 100,19 ATAU NAIK

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012 No. 32 /06/63/Th.XV, 1 Juni 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN MEI 2012 SEBESAR 108,29 ATAU

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79 No. 17/03/34/Th.XVII, 2 Maret 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2015 SEBESAR 100,79 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Februari 2015, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 36/07/51/Th. VI, 2 Juli 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. JUNI 2012, NTP BALI MENGALAMI KENAIKAN SEBESAR 0,54 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2017 Sebesar 101,01 Atau Naik 0,32 Persen. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di Tingkat

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR Publikasi Statistik Harga Produsen Sektor Pertanian tahun 1996-2000 merupakan kelanjutan dari seri publikasi sebelumnya, yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik setiap tahunnya. Mulai

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN JANUARI 2011 NAIK 0,20 PERSEN No. 06/02/14/Th.XII, 1 Februari 2011 Pada bulan Januari 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 105,96 atau naik

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan No. 57/11/16/Th.XIX, 1 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK SUMATERA SELATAN Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan NTP Provinsi Sumatera Selatan bulan Oktober 2017 tercatat sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015 No. 29/06/36/Th.IX, 1 Juni 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2015 SEBESAR 102,30 ATAU TURUN 0,48

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05 No. 19/04/34/TH.XVI, 1 April 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2014 SEBESAR 102,05 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Maret 2014, NTP Daerah

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65 No. 04/01/34/Th.XVII, 2 Januari 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN DESEMBER 2014 SEBESAR 99,65 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Desember 2014, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012 No. 50 /09/63/Th.XV, 3 September 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN AGUSTUS 2012 TURUN 0,35

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah

Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah No. 74/10/33/Th.XI, 01 November 2017 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI JAWA TENGAH Perkembangan Nilai Tukar Petani Dan Harga Produsen Gabah Jawa Tengah Nilai Tukar Petani (NTP) Oktober 2017 sebesar 102,97

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN No. 20/04/14/Th.XVI, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MARET 2015 SEBESAR 97,55 ATAU NAIK 0,95 PERSEN Pada bulan Maret 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 97,55

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN No. 31/06/14/Th.XVI, 1 Juni 2015 NILAI TUKAR PETANI (NTP) DI PROVINSI RIAU MEI 2015 SEBESAR 95,24 ATAU TURUN 1,24 PERSEN Pada bulan Mei 2015, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 95,24 atau

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54 No. 43/08/34/Th.XVI, 4 Agustus 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JULI 2014 SEBESAR 102,54 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juli 2014, NTP Daerah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016 No. 32/06/36/ Th.X, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MEI 2016 SEBESAR 102,03 ATAU TURUN 1,35

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015 No. 22/05/36/Th.IX, 4 Mei 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) APRIL 2015 SEBESAR 102,79 ATAU TURUN

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 No.07/02/36/ Th.X, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2016 SEBESAR 106,61 ATAU

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR F No. 49/09/34/Th.XIX, 4 September 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2017 SEBESAR 102.87 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI 2014 No. 37/07/63/Th.XVIII, 1 Juli PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JUNI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JUNI TURUN 0,23 PERSEN Pada Juni NTP

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41 No. 32/06/34/Th.XIX, 2 Juni 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2017 SEBESAR 101,41 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Mei 2017, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 05/01/51/Th. IX, 2 Januari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. DESEMBER 2014, NTP BALI TURUN SEBESAR 2,04 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan Desember

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24 No. 35/06/34/Th.XVII, 1 Juni 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MEI 2015 SEBESAR 99,24 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Mei 2015, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016 No. 68/12/36/ Th.X, 1 Desember 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOVEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) NOVEMBER 2016 SEBESAR 100,30

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017 No.07/02/36/ Th.XI, 1 Februari 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2017 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) JANUARI 2017 SEBESAR 98,97 ATAU

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 61/09/52/Th.VIII, 1 September 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN AGUSTUS 2015 Penghitungan

Lebih terperinci

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun

2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48 No. 23/04/34/Th.XVII, 1 April 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2015 SEBESAR 99,48 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Maret 2015, NTP Daerah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2015 No. 27/05/63/Th.XIX, 4 Mei PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN APRIL TURUN 1,01 PERSEN Pada April NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2014 No. 53/09/63/Th.XVIII, 1 September PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN AGUSTUS TURUN 0,29 PERSEN Pada

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71 No. 27/05/34/Th.XVII, 4 Mei 2015 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2015 SEBESAR 98,71 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada April 2015, NTP Daerah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN No. 51/09/16/Th.XIX, 4 September 2017 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN INFLASI/ DEFLASI PEDESAAN A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2017 SEBESAR 94,38 ATAU NAIK 1,47

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40 No. 59/11/34/Th.XVI, 3 November 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN OKTOBER 2014 SEBESAR 103,40 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Oktober 2014, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH No. 03/01/51/Th. IV, 5 Januari 2010 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH A. NOPEMBER 2009 NILAI TUKAR PETANI BALI MENINGKAT 0,08 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali pada bulan

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47 No. 50/09/34/Th.XVIII, 1 September 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2016 SEBESAR 105,47 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Agustus 2016,

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo

Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI GORONTALO Perkembangan Nilai Tukar Petani September 2017 Provinsi Gorontalo Pada bulan September 2017, NTP (NTP Umum) Provinsi Gorontalo tercatat sebesar 105.48 atau mengalami

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015 No. 9/02/63/Th.XIX, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2015 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JANUARI 2015 NAIK 1,32

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18 No. 51/09/34/Th.XVI, 1 September 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN AGUSTUS 2014 SEBESAR 102,18 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Agustus 2014, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016 No. 51/09/36/ Th.X, 1 September 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN AGUSTUS 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) AGUSTUS 2016 SEBESAR 100,25

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK Nilai Tukar Petani Daerah Istimewa Yogyakarta September No. 55/10/34/Th.XIX, 2 Oktober BERITA RESMI STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI D.I YOGYAKARTA Nilai Tukar Petani & Harga Produsen Gabah Daerah

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32 No. 18/04/34/Th.XIX, 3 April 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN MARET 2017 SEBESAR 101,32 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Maret 2017, NTP Daerah

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI 2015 No. 35/06/63/Th.XIX, 1 Juni PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MEI A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN MEI TURUN 0,36 PERSEN Pada Mei NTP Kalimantan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2015 No. 18/04/63/Th.XIX, 1 April PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN MARET NAIK 0,25 PERSEN Pada Maret NTP

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22 No. 07/02/34/Th.XIX, 1 Februari 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JANUARI 2017 SEBESAR 102,22 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Januari 2017, NTP

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan

Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan No. 53/10/16/Th.XIX, 2 Oktober 2017 BADAN PUSAT STATISTIK SUMATERA SELATAN Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Inflasi/Deflasi Perdesaan NTP Provinsi Sumatera Selatan bulan Agustus 2017 tercatat sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 25/04/51/Th. X, 1 April 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MARET 2016, NTP BALI TURUN 0,54 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Maret 2016 tercatat mengalami penurunan sebesar 0,54

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 No. 08/02/63/Th.XX, 1 Februari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN JANUARI 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN JANUARI 2016 NAIK 0,01

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90 No. 15/03/34/Th.XVIII, 1 Maret 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2016 SEBESAR 103,90 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Februari 2016, NTP

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN SEPTEMBER 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN SEPTEMBER 2016 NAIK 0,66 PERSEN No. 54/10/63/Th.XIX, 3 Oktober

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012 No. 67 /12/63/Th.XV, 3 Desember 2012 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN NOPEMBER 2012 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN NOPEMBER 2012 NAIK 0,19

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63 No. 14/03/34/TH.XVI, 3 Maret 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN FEBRUARI 2014 SEBESAR 102,63 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Mulai Desember 2013, penghitungan

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN OKTOBER 2011 TURUN 0,53 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN OKTOBER 2011 TURUN 0,53 PERSEN NILAI TUKAR PETANI DI PROVINSI RIAU BULAN OKTOBER 2011 TURUN 0,53 PERSEN No. 47/11/14/Th.XII, 1 November 2011 Pada bulan Oktober 2011, Nilai Tukar Petani (NTP) di Provinsi Riau sebesar 104,32 atau turun

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23 No. 67/12/34/Th.XVIII, 1 Desember 2016 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN NOVEMBER 2016 SEBESAR 104,23 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada November 2016,

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI 2016 BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI No. 12/02/21/Th. XI, 1 Februari PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI KEPULAUAN RIAU JANUARI Pada Januari NTP di Provinsi Kepulauan Riau tercatat sebesar 0,11 persen dibanding

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10 No. 35/07/34/Th.XVI, 1 Juli 2014 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2014 SEBESAR 102,10 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juni 2014, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR No. 36/07/34/Th.XIX, 3 Juli 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN JUNI 2017 SEBESAR 102.59 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada Juni 2017, NTP Daerah Istimewa

Lebih terperinci

BERITA RESMI STATISTIK

BERITA RESMI STATISTIK BERITA RESMI STATISTIK BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT No. 11/02/52/Th.VIII, 2 Februari 2015 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT MENURUT SUB SEKTOR BULAN JANUARI 2015 Penghitungan

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2016

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2016 No. 20/04/36/ Th.X, 1 April 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN MARET 2016 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) MARET 2016 SEBESAR 104,74 ATAU TURUN

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN No. 02/07/81/Th.IX, 3 Juli 2017 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU JUNI 2017 SEBESAR 101,07 NAIK 0,38 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada Juni 2017 adalah sebesar 101,07, atau naik sebesar

Lebih terperinci

Perkembangan Nilai Tukar Petani

Perkembangan Nilai Tukar Petani BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI BANTEN Perkembangan Nilai Tukar Petani dan Harga Gabah Nilai Tukar Petani (NTP) November 2017 Sebesar 101,29 atau Naik 0,28 Persen. Rata-rata harga gabah kualitas GKG di

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER 2015 No. 03/01/63/Th.XX, 4 Januari 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN DESEMBER A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI (NTP) BULAN DESEMBER TURUN 0,41 PERSEN Pada

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI No. 39/06/51/Th. X, 1 Juni 2016 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI MEI 2016, NTP BALI NAIK 1,08 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Bali bulan Mei 2016 tercatat mengalami peningkatan sebesar 1,08 persen,

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64

NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64 No. 22/05/34/Th.XIX, 2 Mei 2017 NILAI TUKAR PETANI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BULAN APRIL 2017 SEBESAR 101,64 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI 1. Nilai Tukar Petani (NTP) Pada April 2017, NTP Daerah

Lebih terperinci

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN

NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR PERSEN No.02/09/72/Th. XII, 1 September 2009 NILAI TUKAR PETANI PROVINSI SULAWESI TENGAH JULI 2009 SEBESAR 98.92 PERSEN A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI *) Pada Bulan Juli 2009, NTP Provinsi Sulawesi Tengah

Lebih terperinci

No. 02/10/81/Th.IX, 2 Oktober NILAI TUKAR PETANI PROVINSI MALUKU SEPTEMBER SEBESAR 101,33, NAIK 0,17 PERSEN Nilai Tukar Petani (NTP) Provinsi Maluku pada September adalah sebesar 101,33, atau naik sebesar

Lebih terperinci

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2013

PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2013 No. 25/05/63/Th.XVII, 1 Mei 2013 PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI DAN HARGA PRODUSEN GABAH BULAN APRIL 2013 A. PERKEMBANGAN NILAI TUKAR PETANI NILAI TUKAR PETANI ( NTP) BULAN APRIL 2013 TURUN 0,52 PERSEN

Lebih terperinci