Pentingnya Inovasi Untuk Memenangkan Kompetisi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pentingnya Inovasi Untuk Memenangkan Kompetisi"

Transkripsi

1 Pentingnya Inovasi Untuk Memenangkan Kompetisi SEKITAR KITA Operasi Angkutan Lebaran Tahun 2016 sudah berlalu, namun selalu ada cerita dari setiap peristiwa. Tahun ini ASDP membuat sebuah inovasi berupa mobile e-ticketing yaitu penjualan tiket kendaraan pribadi roda empat penumpang di lintasan Merak-Bakauheni pada arus mudik Lebaran H-12 s/d H-1, dan dilanjutkan penjualan tiket lintasan Bakauheni-Merak pada arus balik Lebaran H+1 s/d H+7. Loket penjualan tiket arus mudik dibuka di rest area KM. 43 dan KM. 68 Tol Tangerang-Merak, sedangkan penjualan tiket arus balik dibuka di Hotel 56 Kalianda.. Dengan sosialisasi yang dilakukan masif, dengan cara melakukan konferensi pers dengan rekan-rekan media, melalui grup whatsapp messenger, spanduk, umbul-umbul, flyer, dibantu juga melalui SMS Broadcast serta update informasi 01

2 melalui Facebook dan Twitter, penjualan tiket di rest area mendapat animo yang cukup tinggi dari pengguna jasa. Terbukti dari pencapaian penjualan tiket total sebanyak hampir transaksi. Pemilihan rest area sebagai lokasi penjualan mobile e-ticketing bertujuan agar pengguna jasa dapat lebih santai dan bisa sambil beristirahat. Selain itu, pengguna jasa bisa memperoleh informasi mengenai kondisi pelabuhan, sehingga mereka dapat mengatur waktu perjalanan. Pengguna jasa merasa terbantu dengan adanya penjualan mobile e-ticketing karena adanya jalur khusus di pelabuhan bagi sudah membeli tiket di rest area maupun Hotel 56, sehingga mereka tidak perlu lagi antre membeli tiket feri di toll gate pelabuhan. Inovasi baru terus harus dilakukan untuk memenangkan kompetisi dengan operator swasta. Jaman semakin maju, teknologi juga semakin berkembang. Jika tahun ini mobile e-ticketing masih dijual di rest area dan Hotel 56, di tahun-tahun mendatang bisa semakin dikembangkan pula sistemnya. Saat ini sudah jamak, membeli tiket jasa layanan transportasi semudah menggerakkan ujung jari. Ya, menggunakan aplikasi di telepon genggam (smartphone). Jika dapat diaplikasikan, maka pengguna jasa ASDP juga semakin mudah jika ingin membeli tiket feri. Tidak perlu antre, manifes terisi secara otomatis ketika memesan tiket, dan yang pasti cashless. Pengguna jasa tidak perlu membawa sejumlah uang tunai untuk membeli tiket feri. Tentu saja, keberhasilan ini tidak lantas membuat besar kepala. Harus ada inovasi lanjutan agar pengguna jasa tetap loyal menyeberang menggunakan layanan ASDP. Tidak dapat dipungkiri bahwa, kompetisi semakin ketat. Bahkan, operator penyeberangan swasta sudah membuka rute baru Tj. Priok-Panjang. Bukan tidak mungkin, ke depan jika layanan operator swasta tersebut terus membaik, sementara ASDP berhenti berinovasi, maka pengguna jasa beralih menggunakan jasa penyeberangan operator swasta tersebut. Kuncinya adalah jangan pernah menutup diri dari perubahan dan pembaruan. Mungkin pada saat melakukan sebuah inovasi baru, terdapat kegagalan maupun ketidaksempurnaan. Namun, kegagalan berinovasi jauh lebih baik daripada tidak melakukan apapun. Dari kegagalan tersebut, dapat dievaluasi untuk kemudian melakukan peningkatan dan perbaikan agara dapat memberikan layanan yang lebih baik lagi kepada pengguna jasa setia. Innovation is the only way to win (STEVE JOBS) 02

3 NAKHODA Inovasi Mobile e-ticketing Di suasana ruangan VIP... PELABUHAN BAKAUHENI Inovasi tidak berhenti di ide semata tapi harus diimplementasikan. Contohnya inovasi Mobile e-ticketing pada Angkutan Lebaran Tahun Bukan hanya memberi pelayanan berbeda, tapi juga membuka peluang munculnya pengembangan inovasi lainnya. Ayo terus berinovasi! beli tiket kapal di e-ticketing Hotel 56 Kalianda, alhasil langsung masuk ga antri di pintu masuk pelabuhan.. mantap.. 03

4 ASDP191 Customer Care adalah media komunikasi antara perusahaan dengan pengguna jasa yang menjadi pintu gerbang bagi upaya peningkatan pelayanan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero). Untuk kritik dan saran, silahkan kirimkan ke alamat asdp191@indonesiaferry.co.id SAPE Yusuf Tamri XXX Selamat pagi, saya salah satu penumpang KMP. Cakalang II di rute Labuan Bajo-Sape. Ingin menanyakan, kenapa di ruang VIP kapal ferry dikenakan tarif tambahan sebesar Rp dan tidak ada bukti pembayarannya? Padahal hanya alas tidur berupa kasur busa kecil namun dikenakan Rp , apakah ini ketentuan dari manajemen? Kalau iya, saya rasa biaya tersebut terlalu mahal sedangkan tiket kapal ferry hanya sebesar Rp Terima kasih. - VIP - Ignas Kunda - inyaskunda@xxx.com loh bayar lagi?! Yth. Bpk. Yusuf Tamri. Selamat Pagi. Terkait keluhan yang Bapak sampaikan. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami. Dapat kami informasikan bahwa Fasilitas VIP di kapal kami tidak ada tambahan tarif, akan kami jadikan evaluasi kedepannya. Demikian kami sampaikan. Terima kasih. Selamat pagi ASDP. Mohon informasi apa penumpang kelas ekonomi dapat memakai kasur atau matras yang disiapkan di Fery tanpa perlu membayar?, karena tidak di informasikan pada saat beli tiket yang dibeli untuk bisnis atau ekonomi? KUPANG Yth. Bapak Ignas Kunda. Selamat pagi. Terkait keluhan yang Bapak Ignas sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa saat ini matras yang tersedia di kapal-kapal Cabang Kupang belum termasuk dalam fasilitas kapal, melainkan usaha dari Anak Buah Kapal (ABK) dan sudah tertulis di tempat pengambilan. Sehingga ada biaya yang dikenakan untuk penyewaannya yaitu untuk lintasan jarak dekat dikenakan Rp ,- dan lintasan jauh dikenakan Rp ,-. Solihin - fsolihin@xxx.com Di saat kami memutuskan untuk batal naik ferry akan beralih ke suramadu. Akan tetapi saat kami mengembalikan tiket, petugas tiket pelabuhan ujung surabaya bernama Pak Teguh dan seorang satpam yang membantunya dengan tidak ramah mengatakan bahwa uangnya dipotong Rp saya tanya aturan dari mana ada pemotongan tiket saat layanan asdp tidak tersedia dengan baik seperti ini? SURABAYA Sejak kapan ada pemotongan?! Yth. Bpk. Solihin. Selamat sore. Terkait keluhan yang Bapak sampaikan, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang Bapak alami. Segera setelah menerima laporan dari Contact Center ASDP, kami langsung cek kepada petugas di loket Ujung namun tidak ada yang bernama Bpk. Teguh dan tidak ada pemotongan harga tiket. Kami informasikan juga bahwa saat itu air laut sedang surut maka KMP. Gajah Mada tidak bisa beroperasi, namun pengguna jasa bisa menggunakan KMP. Tongkol sehingga tidak terlalu lama menunggu. Untuk hal peningkatan nilai produktivitas kami berterima kasih atas saran yang Bapak sampaikan. Sangat bermanfaat sebagai bahan evaluasi dan peningkatan layanan ASDP di masa mendatang. Demikian kami sampaikan. Terima kasih. 04

5 Ahmad XXX Yth. ASDP, potongan tiket sering tidak diberikan kepada penumpang dan harus diminta terlebih dahulu baru diberikan. Saya sering melakukan penyeberangan di lintasan Balikpapan-Penajam (dan sebaliknya), selama bulan Januari-April jika potongan tiket tidak diminta tidak diberikan, baru-baru ini saja saya meminta potongan tiket dan baru diberikan oleh petugas. Ini perbuatan yang melanggar hukum. Tolong segera dibenahi agar para Pengguna Jasa tidak dirugikan. Tks BALIKPAPAN Potongan tiketnya tidak ada?! Yth. Bapak Ahmad. Terima kasih atas laporan yang disampaikan. Bersama ini kami informasikan bahwa di lintasan Kariangau - Penajam kapal yg beroperasi sebanyak 16 kapal sedangkan yg milik PT ASDP hanya 4 kapal sisanya milik Operator lain yg operasionalnya dilakukan oleh petugas masing2. Terhadap petugas kami yg masih tidak menyobek tiket kami akan lakukan pembinnaan untuk selanjutnya kami akan melakukan tindakan tegas apabila masih melakukan kembali. Terima kasih BALIKPAPAN BANDA ACEH Suryadi XXX Selamat siang PT. ASDP, kami pelanggan (supir) dan pedagang merasa keberatan adanya pergantian armada Palu - Balikpapan yang tadinya KMP Madani sekarang menjadi KMP Tuna. KMP. Tuna muatannya terlalu kecil barang-barang dan mobil kami sering tidak terbawa semua. Mohon dikembalikan lagi KMP Madani. Saya menyeberang menggunakan KMP Tuna tanggal 16 April Terima kasih. Tarif Gol VIII Rp ,- Arman Mapile XXX Sesuai dengan semboyan bapak Presiden kita "AYO KERJA", Maka saya ingin menyakan mengapa didalam daftar tarif penyebrangan dari banda aceh ke sabang tidak diterakan tarif untuk alat berat seperti Excavator, karena tanpa kita membawa alat berat tidak akan mungkin terlaksananya percepatan pembangunan disabang, Yang menjadi pertanyaan saya adalah: apakah alat berat seperti excavator tidak bisa diangkut menggunakan kapal ferry milik PT ASDP. Sekian pertanyaan saya, Mohon segera jawaban atas pertanyaan saya, dikirimkan fia saya. Terima Kasih Atas Perhatiannya Yth. Bapak Suryadi. Mohon maaf atas ketidaknyamanan yang bapak alami. Terkait keluhan yang bapak sampaikan, dapat kami jelaskan bahwa pergantian KMP. Madani menjadi KMP. Tuna untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimum. Kecepatan KMP. Tuna di atas KMP. Madani, sehingga bisa mempersingkat waktu tempuh dan mempercepat pengguna jasa sampai ke tujuan. Demikian kami sampaikan. Terima kasih Yth. Bpk. Junaedi. Selamat pagi. Terkait masukan yang Bapak sampaikan, bersama ini kami informasikan bahwa harga angkut Excavator termasuk dalam tarif golongan VIII dikenakan sebesar Rp ,-. Tarif tsb sudah diatur sesuai Peraturan Gubernur Aceh No. 5 tahun Demikian kami sampaikan. Terima kasih. 05

MELAYANI DENGAN HATI

MELAYANI DENGAN HATI MELAYANI DENGAN HATI SEKITAR KITA Teringat sebuah adegan dalam film Pretty Woman yang pas sebagai pengantar tulisan ini. Dalam salah satu adegan dikisahkan, Julia Roberts (sebagai salah satu pemeran utama

Lebih terperinci

GERAKAN ASDP BERSIH SEKITAR KITA

GERAKAN ASDP BERSIH SEKITAR KITA GERAKAN ASDP BERSIH Peribahasa mengatakan, sebuah kecurangan terjadi akibat adanya niat dan kesempatan. Kesempatan untuk melakukan kecurangan atau penyimpangan terbuka lebar di depan mata, hanya kekuatan

Lebih terperinci

Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong!

Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong! Jasa Layanan Berorientasi Pelanggan. Harus dong! Minggu lalu, saya berbelanja makanan untuk berbuka puasa di rumah dari R.M. Pagi Sore di Jakarta. Sesampainya di rumah dan begitu bungkusan dibuka.. yaaaahhh..

Lebih terperinci

Ekspektasi + Aksi = Inovasi

Ekspektasi + Aksi = Inovasi Sekitar kita Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care Ekspektasi + Aksi = Inovasi Selamat datang Januari 2017! Sederet agenda tentunya telah menanti untuk dikerjakan dengan semangat lebih tinggi dari

Lebih terperinci

Customer Experience : Melayani Melebihi Ekspektasi

Customer Experience : Melayani Melebihi Ekspektasi Customer Experience : Melayani Melebihi Ekspektasi th SEKITAR KITA Rasa suka cita menyelimuti rakyat Indonesia tatkala Liliyana Natsir dan Tontowi Ahmad berhasil menghentikan langkah tim lawan dari Malaysia,

Lebih terperinci

WAKTU. Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care BERPACU DENGAN. Edisi maret Sekitar kita

WAKTU. Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care BERPACU DENGAN. Edisi maret Sekitar kita Sekitar kita Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care BERPACU DENGAN WAKTU KMP. Nusa Dharma mushola-nya bagus, nyaman buat sholat Saya kehilangan sandal di KMP. Batumandi, ini bukan hanya sekali terjadi

Lebih terperinci

Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care

Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care Sekitar kita Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care JANGAN SEMBUNYI DARI KONSUMEN Saya menyeberang dari Pelabuhan X naik Kapal ASDP. Ketika sedang istirahat di Ruang Eksekutif saya dimintai biaya

Lebih terperinci

JADILAH PROFESIONAL SEKITAR KITA

JADILAH PROFESIONAL SEKITAR KITA JADILAH PROFESIONAL Saya ingin meyampaikan keluhan petugas atas nama XXX yang sangat tidak ramah dan kasar ketika saya menelepon menanyakan jadwal dan cara pemesanan tiket Petugas sangat kasar, membentak

Lebih terperinci

Memenangkan. suara pelanggan Informasi Media Customer Care. Hati Pelanggan. Belajar dari Mbok Jum SEKITAR KITA

Memenangkan. suara pelanggan Informasi Media Customer Care. Hati Pelanggan. Belajar dari Mbok Jum SEKITAR KITA SEKITAR KITA Memenangkan Hati Pelanggan Bagaimana dengan kita? Apakah sudah menerapkan pola pelayanan pelanggan yang prima? Belajar dari Mbok Jum Mbok Jum adalah seorang penjual sayur di komplek sebuah

Lebih terperinci

Budaya Pelayanan Prima

Budaya Pelayanan Prima Budaya Pelayanan Prima Memotivasi diri untuk meningkatkan budaya melayani khususnya melayani publik bukan perkara mudah, perlu dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Oleh karenanya, untuk memupuk

Lebih terperinci

Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care

Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care Edisi februari 2017 Sekitar kita Suara Pelanggan Media Informasi Customer Care Memanfaatkan Kesempatan dalam Kesempitan (Uda Ali vs Uda Amir) Di kawasan kami tinggal, ada seorang penjual sate padang, sebut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jakarta merupakan salah satu kota di Indonesia dengan jumlah penduduk yang relatif padat. Jakarta juga dikenal sebagai kota dengan perlalulintasan tinggi karena banyaknya

Lebih terperinci

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran N

2016, No Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan (Lembaran N BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.413, 2016 KEMENHUB. Penumpang dan Angkutan Penyeberangan. Daftar. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 25 TAHUN 2016 TENTANG DAFTAR

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. a. Meningkatkan pelayanan transportasi laut nasional. c. Meningkatkan pembinaan pengusahaan transportasi laut

BAB 1 PENDAHULUAN. a. Meningkatkan pelayanan transportasi laut nasional. c. Meningkatkan pembinaan pengusahaan transportasi laut 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri jasa angkutan laut dengan menggunakan kapal laut merupakan jasaangkutan yang berperan dalam jasa pengangkutan barang dan penumpang. Sektortransportasi selain

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam penelitian ini

III. METODOLOGI PENELITIAN. kesimpulan yang ingin dicapai dalam penelitian. Dalam penelitian ini III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh data yang dibutuhkan, yaitu mengenai tahap-tahap untuk melakukan sebuah penelitian. Selanjutnya data-data

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN)

BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN) BAB II DESKRIPSI PERUSAHAAN (OBJEK PENELITIAN) 2. 1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) adalah perusahaan jasa angkutan penyeberangan dan pengelolaan pelabuhan penyeberangan untuk

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 2017 TENTANG PENYELENGGARAAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK UNTUK ANGKUTAN BARANG DARI DAN KE DAERAH TERTINGGAL, TERPENCIL, TERLUAR, DAN PERBATASAN DENGAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr

2017, No c. bahwa untuk mempercepat penyelenggaraan kewajiban pelayanan publik untuk angkutan barang di laut, darat, dan udara diperlukan progr No.165, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PELAYANAN PUBLIK. Daerah Tertinggal, Terpencil, Terluar, Perbatasan. Angkutan Barang. Penyelenggaraan. Pencabutan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1 Umum Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan jalan bebas hambatan dan menjadi bagian dari sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang penggunanya diwajibkan membayar

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 29 TAHUN 2016 TENTANG STERILISASI PELABUHAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 29 TAHUN 2016 TENTANG STERILISASI PELABUHAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 29 TAHUN 2016 TENTANG STERILISASI PELABUHAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN

Lebih terperinci

BAB III OBJEK PENELITIAN. PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Merak merupakan salah satu pelabuhan

BAB III OBJEK PENELITIAN. PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Merak merupakan salah satu pelabuhan BAB III OBJEK PENELITIAN III. 1 Gambaran Umum Perusahaan III. 1.1 Sejarah Singkat PT ASDP Indonesian Ferry (Persero) Cabang Merak merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan yang terletak di sebelah barat

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.430,2016 KEMENHUB. Jasa. Angkutan Penyeberangan. Pengaturan dan Pengendalian. Kendaraan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 27 TAHUN 2016 TENTANG

Lebih terperinci

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor

2016, No Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5208); 3. Peraturan Pemerintah Nomor BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 431, 2016 KEMENHUB. Penumpang. Angkutan Penyeberangan. Kewajiban. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 28 TAHUN 2016 TENTANG KEWAJIBAN PENUMPANG

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut.

II. TINJAUAN PUSTAKA. menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau Jawa melalui sarana laut. II. TINJAUAN PUSTAKA A. Pelabuhan Bakauheni Pelabuhan Bakauheni adalah pelabuhan yang terletak di kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Pelabuhan Bakauheni menghubungkan Pulau Sumatera dan Pulau

Lebih terperinci

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA

ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA Ujian Tugas Akhir ANALISIS DAMPAK PENGOPERASIAN JEMBATAN SELAT SUNDA Oleh : BONUS PRASETYO 4105.100.058 Pembimbing : FIRMANTO HADI, S.T., M.Sc. 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pulau Jawa dan Sumatra merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi dan industri membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia terutama dalam dunia usaha sekarang ini. Bisnis di zaman sekarang ini telah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor

BAB 1 PENDAHULUAN. pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tangerang sebagai salah satu wilayah satelit dari ibukota Jakarta mengalami pertumbuhan yang sangat pesat di berbagai sektor khususnya dari sektor pertumbuhan penduduk,

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL. Abstrak

PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL. Abstrak PENERAPAN METODE FINITE COVERING UNTUK PENUGASAN KAPAL PENYEBERANGAN (FERI) UJUNG-KAMAL Nama Mahasiswa : Via Elsa Kahar NRP : 1207 100 001 Jurusan : Matematika FMIPA-ITS Dosen Pembimbing : 1. Drs. Sulistiyo,

Lebih terperinci

NOMOR :PM. 71 TAHUN 2010

NOMOR :PM. 71 TAHUN 2010 MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERIPERHUBUNGAN NOMOR :PM. 71 TAHUN 2010 a. bahwa dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM. 32 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Penyeberangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Manusia sebagai Makhluk Mobile Pada dasarnya manusia memiliki sifat nomaden atau berpindah tempat. Banyak komunitas masyarakat yang suka berpindah-pindah tempat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk

BAB I PENDAHULUAN. konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan membawa konsekuensi logis yaitu timbulnya lalu lintas pergerakan antar pulau untuk pemenuhan kebutuhan barang dan

Lebih terperinci

SURAT PERINTAH Nomor : KP. 004/ /.STIP-17

SURAT PERINTAH Nomor : KP. 004/ /.STIP-17 SURAT PERINTAH Nomor : KP. 004/ /.STIP-17 I. DASAR : 1. Surat Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Perhubungan Nomor UM.002/14/16. BPSDM-17 perihal Posko Angkutan Lebaran BPSDM Perhubungan tahun

Lebih terperinci

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBERANGAN SURABAYA - MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA Agung Laksana Y A H 1, Indra Taufiqi R I B 2, Bambang Teguh Setiawan 3, Gaguk Suhardjito 4, 1,2,3,4 Politeknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian karcis pada kapal cepat yang berpenumpang orang

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian karcis pada kapal cepat yang berpenumpang orang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembelian karcis pada kapal cepat yang berpenumpang 105-175 orang saat ini hanya mencantumkan nomer urut karcis, nomer kursi dan nama penumpang. Berat badan penumpang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN Untuk mencapai tujuan penelitian maka perlu dibuat suatu metodologi penelitian yang dapat dilihat melalui flow chart berikut : Mulai Perumusan Masalah dan Penetapan Tujuan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya

III. METODOLOGI PENELITIAN. tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya III. METODOLOGI PENELITIAN A. Umum Metodologi penelitian adalah tata cara yang lebih terperinci mengenai tahap-tahap dalam melakukan sebuah penelitian yang output akhirnya berupa penarikan kesimpulan mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling

BAB I PENDAHULUAN. Transportasi Laut, dan Transportasi Udara, namun transportasi yang paling BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Transportasi adalah pemindahan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.633, 2015 KEMENHUB. Angkutan Penyeberangan. Penyelenggaraan. Perubahan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 80 TAHUN 2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS

Lebih terperinci

NOMOR PM 103 TAHUN 2017 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

NOMOR PM 103 TAHUN 2017 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 103 TAHUN 2017 TENTANG PENGATURAN DAN PENGENDALIAN KENDARAAN YANG MENGGUNAKAN JASA ANGKUTAN PENYEBERANGAN

Lebih terperinci

Minggu, 25 Maret :09 WIB Pulsa 3 Hilang Berkali-kali dalam Satu Hari

Minggu, 25 Maret :09 WIB Pulsa 3 Hilang Berkali-kali dalam Satu Hari Minggu, 25 Maret 2012 07:09 WIB Pulsa 3 Hilang Berkali-kali dalam Satu Hari Saya seorang mahasiswa dan merupakan pelanggan provider 3. Saya menggunakan provider ini untuk keperluan browsing dan download.

Lebih terperinci

PROSEDUR ARUS PENDAPATAN MASUK DARI PENJUALAN TIKET KERETA API PADA PT.KRETA API ( PERSERO ) DAOP V STASIUN BESAR PURWOKERTO

PROSEDUR ARUS PENDAPATAN MASUK DARI PENJUALAN TIKET KERETA API PADA PT.KRETA API ( PERSERO ) DAOP V STASIUN BESAR PURWOKERTO PROSEDUR ARUS PENDAPATAN MASUK DARI PENJUALAN TIKET KERETA API PADA PT.KRETA API ( PERSERO ) DAOP V STASIUN BESAR PURWOKERTO Nama : Flawereda. Rahimahullah Npm : 30209719 Program Studi : Manajemen Keuangan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTAR PROPINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN,

PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTAR PROPINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 46 TAHUN 2006 TENTANG TARIF ANGKUTAN PENYEBERANGAN LINTAS ANTAR PROPINSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : bahwa dalam perbaikan

Lebih terperinci

ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK

ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK ANALISIS WAKTU BONGKAR MUAT KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK *Sunaryo 1, Agus Zuldi Hermawan 2 *1) Dosen Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia 2) Mahasiswa Program Sarjana Reguler Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan

BAB I PENDAHULUAN. sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sistem perhubungan nasional pada hakekatnya adalah pencerminan dari sistem transportasi seimbang dan terpadu, oleh karena itu sistem perhubungan sebagai penunjang utama

Lebih terperinci

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK

MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK MEMILIH TRANSPORTASI UNTUK MUDIK Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 769/XV Sebentar lagi Idul Fitri tiba. Bagi sebagian dari Anda, hari raya ini menjadi saat yang tepat untuk berkumpul bersama

Lebih terperinci

AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG CACAT DAN ORANG SAKIT PADA SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN

AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG CACAT DAN ORANG SAKIT PADA SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN NOMOR : KM 71 TAHUN 1999 TENTANG AKSESIBILITAS BAGI PENYANDANG CACAT DAN ORANG SAKIT PADA SARANA DAN PRASARANA PERHUBUNGAN MENTERI PERHUBUNGAN, Menimbang : a. bahwa berdasarkan

Lebih terperinci

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA MENTERIPERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTER! PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 25 TAHUN 2016 TENT ANG DAFTAR PENUMPANG DAN KENDARAAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN merupakan jasa transportasi di Kota Bandung yang melayani jasa

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN merupakan jasa transportasi di Kota Bandung yang melayani jasa 102 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 1.1 Kesimpulan 4848 merupakan jasa transportasi di Kota Bandung yang melayani jasa antar-jemput penumpang dan barang. Berawal dari ide Irawan Sarpingi yang melihat adanya

Lebih terperinci

Oleh EVALUASI NILAI PASAR ASET PELABUHAN PENYEBRANGAN FERRY PENAJAM BERDASARKAN NILAI PASAR. Muh. Yusuf Basra NRP

Oleh EVALUASI NILAI PASAR ASET PELABUHAN PENYEBRANGAN FERRY PENAJAM BERDASARKAN NILAI PASAR. Muh. Yusuf Basra NRP EVALUASI NILAI PASAR ASET PELABUHAN PENYEBRANGAN FERRY PENAJAM BERDASARKAN NILAI PASAR Oleh DOSEN PEMBIMBING : Ir. Retno Indryani, MT Muh. Yusuf Basra NRP. 3107207704 MAGISTER TEKNIK MANAJEMEN ASET FAKULTAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data dari PT. ASDP Ketapang Gilimanuk tahun 2012,

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Data dari PT. ASDP Ketapang Gilimanuk tahun 2012, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Data dari PT. ASDP Ketapang Gilimanuk tahun 2012, terdapat antrian kendaraan yang akan masuk ke Pelabuhan menyeberang dari Pulau Jawa menuju ke Pulau

Lebih terperinci

ALTERNATIF (Waktu Sinyal Manajemen Lalu Lintas)

ALTERNATIF (Waktu Sinyal Manajemen Lalu Lintas) ALTERNATIF (Waktu Sinyal Manajemen Lalu Lintas) 1. Perbaikan Waktu Sinyal yang sesuai fase menurut MKJI. 2. Perbaikan Manajemen Lalu Lintas yaitu mengubah pergerakan pada pendekat Jl. Ahmad Yani Utara

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PELAYANAN DAN TANGGAPAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PENYEBERANGAN JANGKAR DI KABUPATEN SITUBONDO

ANALISIS KINERJA PELAYANAN DAN TANGGAPAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PENYEBERANGAN JANGKAR DI KABUPATEN SITUBONDO ANALISIS KINERJA PELAYANAN DAN TANGGAPAN PENUMPANG TERHADAP PELAYANAN PELABUHAN PENYEBERANGAN JANGKAR DI KABUPATEN SITUBONDO Alfian Zaki Ghufroni Universitas Negeri Malang E-mail: al_ghufroni@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun

BAB I PENDAHULUAN. menjadi tempat bagi perusahaan, badan-badan pemerintah dan swasta, maupun BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam hubungannya dengan hukum perbankan, bank memiliki peran utama dalam sistem keuangan di sebuah Negara. Bank merupakan lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi

Lebih terperinci

Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru

Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru Analisis Manajemen Waktu dan Biaya Rute Penyeberangan Baru Dr. Ir. Sunaryo M.Sc 1), Kiki Juniarko 2) 0806 459 236 Email : red.kijun@gmail.com Departemen Teknik Mesin, Fakultas Teknik Program Studi Teknik

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 276, 2015 KEMENHUB. Penumpang. Angkatan Laut. Pelayanan. Standar. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 37 TAHUN 2015 TENTANG STANDAR PELAYANAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Antrian adalah suatu bentuk barisan yang dilakukan oleh orang-orang pada

BAB I PENDAHULUAN. Antrian adalah suatu bentuk barisan yang dilakukan oleh orang-orang pada 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Antrian adalah suatu bentuk barisan yang dilakukan oleh orang-orang pada suatu waktu tertentu untuk melakukan suatu kegiata. Antrian merupakan salah satu pengalaman

Lebih terperinci

PENELITIAN OPTIMALISASI KINERJA KEPERINTISAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI SULAWESI DALAM RANGKA MENDUKUNG MP3EI

PENELITIAN OPTIMALISASI KINERJA KEPERINTISAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI SULAWESI DALAM RANGKA MENDUKUNG MP3EI KODE JUDUL : U.10 PENELITIAN OPTIMALISASI KINERJA KEPERINTISAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI SULAWESI DALAM RANGKA MENDUKUNG MP3EI Peneliti/Perekayasa: Ir. Setio Boedi Arianto Ari Sudharsono, SE Dedi Sulaiman,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia adalah negara kepulauaan terbesar di dunia yang terdiri atas 17.499 pulau dan memiliki garis pantai sekitar 81.000 km. Berdasarkan kondisi geografis Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latarbelakang Penelitian PT Jasa Marga (Persero) merupakan sektor transportasi, khususnya di transportasi darat, dan salah satu pelopor penyelenggara jalan bebas hambatan. Jalan bebas

Lebih terperinci

SURVEY PERUSAHAAN. : Perusahaan bis / truk Tanggal : Nama Pewawancara : 3. [ Y / T ] Pengemudi harus isi BBM di SPBU yang ditunjuk perusahaan, di

SURVEY PERUSAHAAN. : Perusahaan bis / truk Tanggal : Nama Pewawancara : 3. [ Y / T ] Pengemudi harus isi BBM di SPBU yang ditunjuk perusahaan, di SURVEY PERUSAHAAN Kategori : Perusahaan bis / truk Tanggal : Nama Pewawancara : A. Data Pribadi Responden Nama : Jabatan : : Nama Perusahaan : Alamat kantor : B. Gambaran Umum Perusahaan 1. Perusahaan

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) ANGKUTAN PEMADU MODA TRAYEK BANDARA SULTAN SYARIF KASIM II PEKANBARU BANGKINANG 1. STANDAR TEKNIS KENDARAAN a. Menggunakan kendaraan jenis bus medium/sedang; b. Umur kendaraan

Lebih terperinci

Pengarahan Umum Direktur Jenderal Perhubungan Darat

Pengarahan Umum Direktur Jenderal Perhubungan Darat KEMENTERIAN PERHUBUNGAN DIREKTORAT JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Pengarahan Umum Direktur Jenderal Perhubungan Darat RAKORNIS BIDANG PERHUBUNGAN DARAT TAHUN 2018 JAKARTA, 14 MARET 2018 MENINGKATKAN SINERGITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan

BAB I PENDAHULUAN. pertahanan keamanan. Pertumbuhan sektor ini akan mencerminkan pertumbuhan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor transportasi merupakan salah satu mata rantai jaringan distribusi barang dan penumpang yang telah berkembang sangat dinamis serta berperan di dalam menunjang

Lebih terperinci

BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA

BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA 23 BAB III PELAYANAN RESERVASI, STRATEGI PELAYANAN, DAN KENDALA DALAM PELAYANAN SERTA CARA MENGATASI KENDALA A. Pelayanan Reservasi Tiket Airline CV. Vista Gama Tour and Travel merupakan salah satu agen

Lebih terperinci

Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan

Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan Analisis Perbandingan Keekonomian Rute Merak-Bakauheni dengan Rute Cigading-Kiluan Dr. Ir. Sunaryo M.Sc 1), Slamet Kasiyanto 2) 0806 459 305 slamet.kasiyanto@ui.ac.id 1) Dosen Program Studi Teknik Perkapalan

Lebih terperinci

Panduan Booking Tiket PELNI

Panduan Booking Tiket PELNI Panduan Booking Tiket PELNI 1. Silahkan Login https://transaksi.klikmbc.co.id/ 2. Klik Menu lalu Pilih Tiket PELNI 3. Silahkan isi data Kota / Pelabuhan Asal, Kota / Pelabuhan Tujuan, Tanggal Berangkat,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. ini. Oleh karena itulah membangun kepercayaan konsumen dan citra perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan bisnis bus antar kota dan lintas provinsi baik yang kecil maupun yang besar sangat ketat dalam dewasa ini. Keputusan untuk menggunakan jasa bus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. penumpang, bus kecil, bus sedang,dan bus besar. BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Angkutan Umum Angkutan Umum dapat didefinisikan sebagai pemindahan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan. Kendaraan umum adalah setiap

Lebih terperinci

Tinjauan Terhadap Tarif Angkutan Kapal Cepat KM. Expres Bahari Lintas Palembang-Muntok di Pelabuhan Boom Baru Palembang

Tinjauan Terhadap Tarif Angkutan Kapal Cepat KM. Expres Bahari Lintas Palembang-Muntok di Pelabuhan Boom Baru Palembang Tinjauan Terhadap Tarif Angkutan Kapal Cepat KM. Expres Bahari Lintas Palembang-Muntok di Pelabuhan Boom Baru Palembang Ramadhani 1 dan Achmad Machdor Alfarizi 2 Jurusan Teknik Sipil Universitas IBA Palembang

Lebih terperinci

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK. 75/AJ.601/DRJD/2003. Tentang PENYELENGGARAAN POOL DAN AGEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO)

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK. 75/AJ.601/DRJD/2003. Tentang PENYELENGGARAAN POOL DAN AGEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO) KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Nomor : SK. 75/AJ.601/DRJD/2003 Tentang PENYELENGGARAAN POOL DAN AGEN PERUSAHAAN OTOBUS (PO) DIREKTUR JENDERAL PERHUBUNGAN DARAT Menimbang : a. bahwa dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terjadi di dunia saat ini turut masuk ke Indonesia, menyebabkan berkembang pesatnya kemajuan teknologi dinegara kita.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah

BAB I PENDAHULUAN. lautan 38% : 62%, memiliki pulau, dimana 6000 di antaranya telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan perbandingan daratan dan lautan 38% : 62%, memiliki 17.508 pulau, dimana 6000 di antaranya telah bernama dan 1000 pulau

Lebih terperinci

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_

TEKNIKA VOL.3 NO.1 APRIL_ ANALISI DAN PERHITUNGAN BIAYA OPERASIONAL KAPAL TERHADAP TARIF ANGKUTAN KAPAL CEPAT STUDI KASUS : KM. EXPRES BAHARI LINTAS PALEMBANG-MUNTOK. Ramadhani *, Achmad Machdor Alfarizi ** *Dosen Program Studi

Lebih terperinci

Paket Island Hopping dan Snorkeling

Paket Island Hopping dan Snorkeling Paket Island Hopping dan Snorkeling Lamanya: 2 hari, 1 malam Jenis kapal: Ferry (pp), Kapal cepat (pp) atau kombinasi Ferry dan Kapal cepat. Datang hari: Senin, Selasa, Rabu, Jumat dan Sabtu Selesai hari:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut.

BAB I PENDAHULUAN. yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel. optimalisasi proses pergerakan tersebut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem tranportasi memiliki satu kesatuan definisi yang terdiri atas sistem, yakni bentuk keterikatan dan keterkaitan antara satu variabel dengan variabel lain

Lebih terperinci

EBOOK TUTORIAL (Panduan)

EBOOK TUTORIAL (Panduan) EBOOK TUTORIAL (Panduan) DAFTAR ISI BAB 1 SEKILAS TENTANG AURORACELL & SHOP 03 BAB 2 CARA BERTRANSAKSI PULSA DI AURORACELL & SHOP 04 BAB 3 CARA MENDAFTAR AKUN MEMBER 07 BAB 4 CARA VERIFIKASI EMAIL DAN

Lebih terperinci

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO

EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO EVALUASI KINERJA OPERASIONAL PELAYANAN TERMINAL TIPE C PADA TERMINAL PADANGAN DI KABUPATEN MOJOKERTO FERI ANDRI SELFIAN Mahasiswa Program DIII Manajemen Transportasi Program Jurusan Teknik Sipil, Fakultas

Lebih terperinci

TOGEAN JOURNEY. TRIP 8 Hari 7 Malam Meeting Point Bandara Gorontalo IDR /orang Minimal 4 orang Maximal 6 orang.

TOGEAN JOURNEY. TRIP 8 Hari 7 Malam Meeting Point Bandara Gorontalo IDR /orang Minimal 4 orang Maximal 6 orang. TRIP 8 Hari 7 Malam Meeting Point Bandara Gorontalo IDR.4.750.000-/orang Minimal 4 orang Maximal 6 orang. TOGEAN JOURNEY INCLUDE - Mobil antar jempur Bandara Pelabuhan Bandara. - Tiket Kapal FERI ASDP

Lebih terperinci

ALUR PERCAKAPAN TIDAK DAPAT MELAKUKAN OUTGOING CALL

ALUR PERCAKAPAN TIDAK DAPAT MELAKUKAN OUTGOING CALL ALUR TIDAK DAPAT MELAKUKAN OUTGOING CALL ALUR 2. Konfirmasi Nama Permasalahan (Case) 4. Mandatory Data (Penggalian Data) 5. Salam Verifikasi 6. Solusi a. Halo, Bapak/Ibu..., dengan DIFA bisa b. Halo, dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Perkembangan kota Surabaya yang diikuti dengan pertumbuhan penduduk serta laju pertumbuhan ekonomi mengakibatkan kebutuhan akan transportasi cukup tinggi. Saat ini

Lebih terperinci

TINJAUAN PENURUNAN EMISI DARI KEGIATAN KAPAL FERRY PADA PELABUHAN MERAK BAKAUHENI

TINJAUAN PENURUNAN EMISI DARI KEGIATAN KAPAL FERRY PADA PELABUHAN MERAK BAKAUHENI TINJAUAN PENURUNAN EMISI DARI KEGIATAN KAPAL FERRY PADA PELABUHAN MERAK BAKAUHENI Shanty Manullang, Arif Fadillah *) Ginanjar Raganata **) *) Dosen pada Program Studi Teknik Perkapalan, **) Mahasiswa pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1 Standar Pelayanan Berdasarkan PM 37 Tahun 2015 Standar Pelayanan Minimum adalah suatu tolak ukur minimal yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pelayanan dan acuan

Lebih terperinci

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI

TERMINAL TOPIK KHUSUS TRANSPORTASI TERMINAL Terminal merupakan titik dimana penumpang dan barang masuk atau keluar dari sistem jaringan transportasi. Ditinjau dari sistem jaringan transportasi secara keseluruhan, terminal merupakan simpul

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Peraturan Menteri Perhubungan 1. NO. PM 108 TAHUN 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang Dengan Kendaraan Bermotor Umum Tidak Dalam Trayek 2. NO. PM 104 TAHUN 2017 Tentang Penyelenggaraan Angkutan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb

2017, No Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2720); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran (Lemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.603, 2017 KEMENHUB. Angkutan Penyeberangan Lintas Antarprovinsi. Tarif. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PM 30 TAHUN 2017 TENTANG TARIF

Lebih terperinci

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6

LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6 LAPORAN SEMENTARA ANALISA DAN EVALUASI ANGKUTAN LEBARAN TAHUN 2011 (1432 H) PADA H-7 S.D H+6 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN JL. MEDAN MERDEKA BARAT NO. 8 JAKARTA 10110 Tel : +6221-3506121, 3506122, 3506124 Fax

Lebih terperinci

ANALISA KELAYAKAN TARIF KAPAL FERRY RO-RO KMP AWUAWU LINTASAN BARRU-BATULICIN

ANALISA KELAYAKAN TARIF KAPAL FERRY RO-RO KMP AWUAWU LINTASAN BARRU-BATULICIN PROSIDING 2011 HASIL PENELITIAN FAKULTAS TEKNIK ANALISA KELAYAKAN TARIF KAPAL FERRY RO-RO KMP AWUAWU LINTASAN BARRU-BATULICIN Abdul Haris Djlante (1) Farianto (1) Hendra Wijaya (1) Dosen tetap Jurusan

Lebih terperinci

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu

Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu Kebijakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam penataan angkutan penyeberangan Kepulauan Seribu Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta 5 Oktober 2015 Gambaran Umum Kepulauan Seribu luas

Lebih terperinci

Kapal cepat dari pelabuhan Jepara ke pelabuhan Karimunjawa.

Kapal cepat dari pelabuhan Jepara ke pelabuhan Karimunjawa. Paket Diving Lamanya: 3 hari, 2 malam Jenis kapal: Kapal cepat (pp) atau kombinasi Ferry dan Kapal cepat. Datang hari: Senin, Selasa, Jumat dan Sabtu Selesai hari: Rabu, Kamis, Minggu dan Senin Informasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian Sejarah Singkat Perusahaan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Penelitian 1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Baraya travel merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa transportasi yang saat ini melayani rute perjalanan Jakarta-Bandung.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Saat ini tingkat mobilitas masyarakat Indonesia semakin meningkat. Masyarakat berusaha untuk berpindah dari satu daerah ke daerah lainnya dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Umum Proses analisis data dari pembahasan dilakukan setelah selesai melaksanakan inventarisasi atau pengumpulan data, baikyang berupa data primer maupun data sekunder.

Lebih terperinci

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBRANGAN SURABAYA-MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA

TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBRANGAN SURABAYA-MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA TUGAS AKHIR TINJAUAN EKONOMIS ALIH FUNGSI KAPAL FERI PENYEBRANGAN SURABAYA-MADURA SEBAGAI KAPAL PARIWISATA Agung Laksana Yustitia 6107030058 Indra Taufiqi Rahmat 6107030059 Dosen Pembimbing Ir. Bambang

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK

ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK ANALISIS ANTRIAN ANGKUTAN PENYEBERANGAN PELABUHAN MERAK SKRIPSI Disusun oleh ARIYO KURNIAWAN 24010211140086 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010

Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 Sambutan Pengantar Presiden RI pada Sidang Kabinet Paripurna, 2 September 2010 Kamis, 02 September 2010 SAMBUTAN PENGANTAR PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA SIDANG KABINET PARIPURNA DI KANTOR KEPRESIDENAN,

Lebih terperinci

Model Analisis Pembangunan Transportasi : Studi Kasus Perbandingan Moda Angkutan Penyebrangan dengan Jembatan

Model Analisis Pembangunan Transportasi : Studi Kasus Perbandingan Moda Angkutan Penyebrangan dengan Jembatan JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (Januari, 2014) ISSN: 2301-9271 1 Model Analisis Pembangunan Transportasi : Studi Kasus Perbandingan Moda Angkutan Penyebrangan dengan Jembatan Andiyan Rianditya dan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 1993 TENTANG ANGKUTAN JALAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG JALAN TOL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG JALAN TOL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1990 TENTANG JALAN TOL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka melaksanakan Undang-undang Nomor 13 Tahun 1980 tentang Jalan,

Lebih terperinci

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER

2015 RANCANG BANGUN SISTEM APLIKASI PERAMALAN JUMLAH MUATAN KAPAL RO-RO DENGAN METODE WINTER S TIGA PARAMETER BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini akan dibahas latar belakang dilakukannya penelitian, rumusan masalah, batasan masalah, manfaat penelitian, metodologi penelitian, serta sistematika penulisan. 1.1. Latar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang tidak perlu berada pada satu tempat. Untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. berbagai aktivitas yang tidak perlu berada pada satu tempat. Untuk melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia harus melaksanakan berbagai aktivitas yang tidak perlu berada pada satu tempat. Untuk melakukan aktivitas tersebut memerlukan

Lebih terperinci