BAB IV. PENGUJIAN dan ANALISIS
|
|
- Ridwan Atmadja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV PENGUJIAN dan ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisis dari alat yang direalisasikan sesuai dengan spesifikasi yang tercantum pada Bab 1. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah alat yang dirancang dapat memberikan hasil sesuai dengan harapan dalam hal ini sesuai dengan spesifikasi yang telah ditulis, sedangkan analisis digunakan untuk membandingkan hasil perancangan dengan hasil pengujian. 4.1 Pengujian Modul RFID Reader CR-028 Pengujian yang pertama adalah pengujian terhadap modul RFID reader CR-028. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah modul ini dapat bekerja dengan baik dan dapat melakukan proses baca data tulis ternak ke ear tag RFID. Pengujian ini penting dikarenakan proses baca tulis data ternak merupakan proses utama dalam proses rekam perkembangan ternak. Pengujian terhadap modul RFID reader dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama pengujian pengukuran jarak baca atau tulis dan tahap kedua adalah pengujian pembacaan dan penulisan data ternak ke ear tag RFID. Pengujian pertama dilakukan dengan mengubah-ubah jarak baca. Indikator bahwa proses baca ear tag RFID berhasil adalah ID dari ear tag RFID tertampil pada LCD. Pengujian dilakukan dengan menggunakan satu ear tag RFID dan setiap jarak baca dilakukan percobaan 10 kali. Hasil dari pengujian dapat dilihat pada Tabel
2 59 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Jarak Baca RFID Reader. Jarak Baca (cm) ID Ear Tag RFID 0,5 terbaca 1,0 terbaca 1,5 terbaca 2,0 terbaca 2,5 terbaca 3,0 Tidak terbaca 3,5 Tidak terbaca 4,0 Tidak terbaca 4,5 Tidak terbaca 5,0 Tidak terbaca Dari hasil pengujian didapat jarak baca maksimal dari modul RFID reader terhadap ear tag RFID adalah 2,5 cm. Hasil ini berbeda dengan spesifikasi dari modul RFID reader yang memiliki jarak baca maksimal 5 cm. Proses baca akan berhasil selama ear tag RFID berada dalam jarak baca kurang dari 2,5 cm. Pengujian tahap kedua dilakukan dengan melakukan pembacaan dan penulisan terhadap lima ear tag RFID. Untuk proses pembacaan, dilakukan pembacaan terhadap ID dari masing-masing ear tag RFID dan ditampilkan pada LCD. Tabel 4.2. Hasil pengujian pembacaan ID ear tag RFID oleh modul RFID Reader EarTag RFID ID 1 1A9CD3B2 2 EA4AD2B2 3 CA98D3B2 4 3A29D3B2 5 EA9AD3B2 Dari hasil pengujian didapat modul RFID reader berhasil membaca ID dari ear tag RFID. Hasil pembacaan ini menunjukan bahwa modul RFID reader bekerja dengan baik pada proses pembacaan terhadap ear tag RFID. Untuk pengujian proses penulisan, dilakukan juga terhadap lima ear tag RFID. Pengujian dilakukan dengan cara mengirim
3 60 data ternak sapi ke ear tag RFID kemudian dilakukan pembacaan kembali terhadap ear tag RFID dan hasil bacaan tersebut ditampilkan melalui LCD. Apabila data hasil bacaan yang tertampil pada LCD sama dengan ternak sapi maka proses penulisan terhadap ear tag RFID berhasil. Dari hasil pengujian, modul RFID reader dapat melakukan penulisan data terhadap kelima ear tag RFID. Hasil ini menunjukan bahwa RFID reader dapat melakukan proses penulisan dengan baik. Tabel hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Hasil Pengujian Penulisan Data ke Ear Tag RFID oleh Modul RFID Reader ID Ear Tag RFID 1A9CD3B2 EA4AD2B2 CA98D3B2 3A29D3B2 EA9AD3B2 Data yang Tersimpan ternak sapi ternak sapi ternak sapi ternak sapi ternak sapi 4.2 Pengujian LCD Pengujian LCD bertujuan untuk mengetahui apakah LCD dapat bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai penampil karakter data dan sebagai antarmuka visual dengan pengguna serta sesuai dengan yang sudah dirancangkan. Pengujian dilakukan dengan menampilkan karakter pada LCD. Hasil dari pengujian menunjukan bahwa LCD berhasil menampilkan karakter yang dikirim melalui mikrokontroler dengan jelas. Gambar 4.1 menunjukan hasil tampilan pada LCD.
4 61 Gambar 4.1. Tampilan Karakter pada LCD 4.3 Pengujian Keypad Pengujian keypad bertujuan untuk mengetahui apakah keypad dapat digunakan sebagai media untuk memasukan data. Pengujian dilakukan dengan cara melakukan penekan tombol sebanyak 50 kali pada setiap tombol yang ada di keypad dan hasil penekanan ditampilkan pada LCD. Apabila hasil penekanan tombol dapat ditampilkan pada LCD maka tombol yang ditekan bekerja sesuai dengan fungsinya. Hasil pengujian dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tombol Keypad yang Ditekan Tabel 4.4. Hasil pengujian Keypad Jumlah Keberhasilan A B C D * # Total 777 Rata-rata 97,125 Persentase Keberhasilan (%)
5 62 Dari hasil pengujian didapat tidak semua tombol berhasil 100% dalam percobaan 50 kali penekanan, namun hasil percobaan ini bisa dikatakan berhasil karena rata-rata persentase keberhasilan adalah 97,125% dan semua tombol berfungsi sesuai dengan yang diinginkan. 4.4 Pengujian RTC Tujuan dari pengujian RTC adalah untuk mengetahui apakah data hasil kerja RTC yang berupa data tanggal sesuai dengan tanggal sebenarnya. Cara pengujian RTC sebagai berikut, 1. Pengujian dilakukan dengan menampilkan data waktu pada LCD selama lima hari dari tanggal 8-12 Januari Melakukan pengamatan setiap hari selama lima hari. 3. Membandingkan data waktu yang tertampil pada LCD dengan waktu pada jam tangan. 4. Melakukan pemutusan catu daya utama untuk mengetahui apakah baterai cadangan pada modul RTC bekerja. Gambar 4.2. Tampilan Data Waktu RTC pada LCD
6 63 Tabel 4.5. Hasil Pengujian RTC Tanggal Pengujian (Januari 2012) RTC Jam Tangan 8 20:15: :15 tanggal :0: :00 tanggal :20: :35 tanggal :5: :05 tanggal :0: :00 tanggal 12 Hasil dari pengujian (Tabel 4.5) dan pengamatan selama lima hari menunjukkan data waktu yang berasal dari RTC sesuai dengan waktu sebenarnya. Tidak ada selisih waktu (resolusi menit) antara RTC dan jam tangan, misal di ambil hasil pengujian tanggal 11 Januari 2012 ditunjukkan data waktu dari RTC adalah menit ke 5 dan pada jam tangan juga menunjukkan menit ke 5, oleh sebab itu bisa dihitung nilai rata-rata errornya adalah 0%. Baterai cadangan bekerja sesuai dengan fungsinya yaitu menjaga RTC tetap hidup apabila sumber tegangan utama mati atau terputus. Setelah dilakukan penyambungan dengan sumber tegangan utama data waktu yang ditampilkan pada LCD masih sesuai dengan waktu pada jam tangan. Hasil pengujian ini sesuai dengan yang dirancang. 4.5 Pengujian Baterai Pengujian baterai ini bertujuan untuk mengetahui seberapa lama beterai dapat menjaga Portable Control Box untuk tetap menyala dan seberapa lama Portable Control Box dapat digunakan untuk kegiatan rekam perkembangan ternak. pengujian dilakukan dengan cara mengukur arus yang dibutuhkan Portable Control Box. Arus diukur dalam 2 kondisi yaitu kondisi idle dan kondisi saat dilakukan proses baca tulis ear tag RFID. Tabel 4.6 menunjukkan hasil dari pengukuran arus.
7 64 Tabel 4.6. Hasil Pengukuran Arus Kondisi Alat Arus (ma) Idle 62 Proses baca tulis ear tag RFID 79,5 Dari hasil pengukuran didapat alat yang dirancang membutuhkan arus sebesar 62mA saat kondisi idle dan 79,5mA saat kondisi melakukan proses baca tulis ear tag RFID. Portable Control Box menggunakan 3 buah baterai yang disusun seri dengan masing-masing baterai memiliki spesifikasi 3,7V dan 890mAH. Apabila dihitung, maka akan didapatkan waktu 14,3 jam untuk menyala saat kondisi idle dan 11,2 jam saat proses baca tulis ear tag RFID. Hasil perhitungan ini sangat berbeda jauh dengan hasil percobaan. Saat dilakukan lima kali pengujian (Tabel 4.7)dengan menyalakan alat pada kondisi idle didapat rata-rata alat dapat menyala selama 2,95 jam. Namun hasil pengujian ini bisa dikatakan berhasil karena Portable Control Box dapat menyala menggunakan baterai. Tabel 4.7. Hasil Pengujian waktu pada kondisi Idle Percobaan ke Waktu (jam) 1 2,85 2 3,06 3 2,67 4 3,00 5 3,20 Rata-rata 2, Pengujian Alat Secara Keseluruhan Pengujian keseluruhan alat bertujuan untuk menguji apakah alat yang direalisasikan dapat melakukan proses rekam perkembangan ternak sesuai dengan yang dirancangkan dan diinginkan. Pengujian ini dilakukan dengan dua cara. Cara pertama
8 65 dengan melakukan simulasi di laboratorium dan yang kedua dilakukan dengan pengujian lapangan Pengujian dengan Simulasi Pengujian dengan simulasi dilakukan dengan cara melakukan rekam perkembangan ternak sapi. Akan dimisalkan ada dua ternak, ternak pertama sebagai induk betina dan yang kedua sebagai anak dari induk betina tersebut. Langkah-langkah pengujiannya sebagai berikut : 1. Melakukan pengisian data ternak untuk induk betina yang berupa, ID ternak : didapat dari ID ear tag RFID Nama ternak : gadis Nama pemilik : joko Tanggal lahir : Jenis kelamin : betina induk jantan : F. Holstein induk betina : tidak diketahui berat lahir : tidak diketahui 2. Dilakukan IB pada induk betina dan dilakukan penyimpanan data IB ke ear tag RFID. 3. Dilakukan penyecekan hasil IB pada induk betina dan dilakukan penyimpanan data IB ke ear tag RFID. 4. Setelah melahirkan, dilakukan pengisian data ternak pada anak sapi. Data yang diisikan, ID ternak : didapat dari ID ear tag RFID Nama ternak : ganteng Nama pemilik : joko Tanggal lahir : Jenis kelamin : Jantan induk jantan : F. Holstein induk betina : diambil dari ID induk betina (gadis) berat lahir : 40 kg
9 66 5. Untuk pengisian induk betina (gadis) dari anak sapi dengan cara mendekatkan ear tag RFID induk betina ke portable Control Box. 6. Dilakukan pengecekan data ternak yang sudah disimpan pada MMC. 7. Dilakukan pengecekan data logger dari kegiatan rekam perkembangan ternak. Dari hasil pengujian melalui simulasi, proses baca tulis ear tag RFID dapat dilakukan dan berhasil. Data ternak dapat tersimpan pada masing-masing ear tag RFID. Penambahan data IB juga berhasil dengan bertambahnya data ternak pada ear tag RFID. Masukan data melalui keypad juga berfungsi sesuai yang diharapkan. LCD bekerja sesuai yang dirancangkan yaitu dapat menampilkan hasil bacaan data ternak dari ear tag RFID. Portable Control Box berhasil menyimpan data ternak ke MMC dan juga berhasil mencatat data pada data logger. Hasil pengujian dalam bentuk gambar dapat dilihat pada Lampiran A Pengujian Lapangan Pengujian Lapangan dilakukan dengan cara melakukan percobaan kegiatan rekam perkembangan ternak di Peternakan SION FARM yang berada di Dusun Ngringin, Desa Batur, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang. Pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut, 1. Pemasangan ear tag RFID pada ternak sapi. 2. Melakukan proses rekam perkembangan ternak dengan cara mendekatkan Portable Control Box ke ear tag RFID yang sudah dipasang pada telinga ternak sapi. 3. Melakukan pengisian data ternak yang berupa nama ternak, nama pemilik, tanggal lahir, jenis kelamin, induk jantan, induk betina, berat lahir.
10 67 4. Melakukan proses penyimpanan data ternak sapi ke MMC dan ke ear tag RFID dengan mendekatkan kembali Portable Control Box ke ear tag RFID dan. 5. Melakukan pencatatan kegiatan dalam bentuk data logger dengan format data yang berisi jam, tanggal, jenis kegiatan, dan ID ternak. Tabel 4.8. Hasil Pengujian Lapangan Yang Diuji Hasil Keterangan Pemasangan ear tag RFID pada Sapi tidak tenang sehingga cukup berhasil ternak lama dalam pemasangan. Proses baca data ternak berhasil Proses tulis data ternak berhasil Sapi banyak bergerak, perlu diulang 3 kali. Masukan nama ternak berhasil cantik Masukan pemilik ternak berhasil indra Masukan tanggal lahir berhasil Masukan berat lahir berhasil 0035 kg Masukan jenis kelamin berhasil betina Masukan induk jantan berhasil F. Holstein Masukan induk betina berhasil Nika 3A29D3B2 Simpan ke MMC berhasil Log kegiatan berhasil 11:17:13, Dari hasil pengujian (Tabel 4.8) didapat, 1. Modul mikrokontroler, LCD, MMC, RTC, keypad, dan modul RFID reader bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. LCD dapat menampilkan data dengan jelas, masukan data melalui keypad berjalan dengan lancar, data waktu dari RTC juga dapat digunakan sebagai kelengkapan data logger, MMC berhasil melakukan penyimpanan data ternak. Alat juga dapat bekerja menggunakan sumber tegangan baterai 11,1 V.
11 68 2. Alat dapat membaca ID dan ternak yang terdapat dalam ear tag RFID dengan baik. Dalam pengujian ini ID dari ear tag RFID adalah 1A9CD3B2 dan data ternak yang tersimpan dapat dilihat pada Tabel 4.7. Tabel 4.9. Data Ternak yang Tersimpan pada Ear Tag RFID dengan ID 1A9CD3B2. Jenis Data Data nama ternak cantik pemilik ternak indra tanggal lahir berat lahir 35 kg jenis kelamin betina induk jantan F. Holstein induk betina Nika 3A29D3B2 3. Alat dapat menampilkan data ternak hasil bacaan dari ear tag RFID pada LCD. Hasil pengujian menunjukkan bahwa LCD dapat dengan jelas menampilkan data ternak. 4. Alat dapat menyimpan data ternak pada MMC sebagai back up data ternak yang sudah tersimpan di ear tag RFID. Hasil bacaan data dari MMC yang ditampilkan melalui LCD sama dengan data yang tersimpan pada ear tag RFID. Gambar 4.3. Tampilan Data Ternak pada LCD
12 69 5. Alat dapat mengirimkan data ternak. Data ternak yang sudah dimasukan melalui keypad dapat tersimpan pada ear tag RFID. Hasil Pembacaan kembali data dari ear tag RFID tersebut sama dengan data yang dikirimkan ke ear tag RFID. 6. Alat dapat memperbaharui dan atau menambahkan informasi data ternak. Data yang sudah tersimpan pada ear tag RFID dapat dibaca dan diubah sesuai kebutuhan. Gambar 4.6 menunjukkan penambahan data IB. Gambar 4.4. Penambahan Data mengenai IB 7. Alat dilengkapi data logger aktifitas terhadap ear tag RFID yang dilakukan oleh Pengguna. Kegiatan pembacaan ear tag RFID sudah berhasil dicacat pada data logger. Data logger dilengkapi juga dengan keterangan waktu yang datanya diambil dari RTC. 8. Hasil akhir dimensi Portable Control Box yang direalisasikan adalah 15cm x 11cm x 6cm.
BAB I PENDAHULUAN Tujuan. Merancang dan merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan Ear Tag RFID
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Tujuan Merancang dan merealisasikan suatu alat yang memanfaatkan Ear Tag RFID sebagai kartu ternak sapi elektronik yang akan digunakan pada peternakan rakyat dengan harapan proses
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. b. Microprocessor minimal Pentium IV. c. VGA dengan resolusi 1280 x 600 dan mendukung Microsoft Windows
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Pengujian RFID dengan Database Online Pengujian RFID dengan database online dilakukan dengan menguji kinerja dari program kelayakan sebagai user interface. 4.1.1 Tujuan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Dengan memahami konsep dasar dari sistem meteran air digital yang telah diuraikan pada bab sebelumnya yang mencakup gambaran sistem, prinsip kerja sistem dan komponen komponen
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat yang telah dibuat dan
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Perancangan perangkat keras pada sistem keamanan ini berupa perancangan modul RFID, modul LCD, modul motor. 3.1.1 Blok Diagram Sistem Blok diagram
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan perancangan modul e-stnk serta penerapannya pada sistem parkir yang menggunakan komunikasi socket sebagai media komunikasi sistem. Perancangan terdiri
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari
BAB III PERANCANGAN Dalam bab ini akan dibahas mengenai deskripsi alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak alat. Perancangan perangkat keras menjelaskan tentang hubungan
Lebih terperinciAPLIKASI EAR TAG RFID SEBAGAI KARTU TERNAK SAPI ELEKTRONIK PADA PETERNAKAN RAKYAT. Oleh : Yohansen Filipus Momongan NIM :
APLIKASI EAR TAG RFID SEBAGAI KARTU TERNAK SAPI ELEKTRONIK PADA PETERNAKAN RAKYAT Oleh : Yohansen Filipus Momongan NIM : 612005029 Skripsi ini untuk melengkapi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Teknik
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian sistem serta analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukan pengujian adalah mengetahui kemampuan sistem yang telah dibahas
Lebih terperinciBAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan
BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan diuraikan tentang proses pengujian sistem yang meliputi pengukuran terhadap parameter-parameter dari setiap komponen per blok maupun secara keseluruhan, dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada Bab III ini akan dibahas mengenai perancangan alat yang konsep kerja sistem serta komponen-komponen pendukungnya telah diuraikan pada Bab II. Perancangan yang akan dibahas
Lebih terperinciBAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE
BAB II SISTEM DASAR ADJUSTABLE FUSE 2.1 Gambaran Alat Adjustable Fuse yang dirancang merupakan smart device yang berperan sebagai pengganti sekering konvensional. Sekering konvensional yang dimaksud adalah
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN ULANG AIR MINUM Konsep dasar sistem pada depo pengisian ulang air minum terdiri dari tiga komponen utama yang saling berhubungan. Komponen pertama yaitu terdapat pembeli
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan sistem dan realisasi perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang mendukung alat secara keseluruhan.
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Dalam bidang teknologi, orientasi produk teknologi yang dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia adalah produk yang berkualitas, hemat energi, menarik, harga murah, bobot ringan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat Berikut adalah gambar Mixer menggunakan tabung V tampak dari depan terdapat pada gambar 4.1 1 9 8 2 3 7 10 6 5 4 Gambar 4.1 Spesifikasi Alat Keterangan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dilakukan pengujian sistem secara keseluruhan. Hal ini dilakukan untuk mengukur kinerja dan tingkat keberhasilan sistem yang telah dirancang dan direalisasikan.
Lebih terperinciPENYEREMPAK PENUNJUK WAKTU BERDASARKAN GMT SECARA NIRKABEL
PENYEREMPAK PENUNJUK WAKTU BERDASARKAN GMT SECARA NIRKABEL PENYEREMPAK PENUNJUK WAKTU BERDASARKAN GMT SECARA NIRKABEL Fakultas Teknik Elektronika dan Komputer, Universitas Kristen Satya Wacana sotdag@yahoo.com
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas
III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung, dari bulan Februari 2014 Oktober 2014. 3.2. Alat dan Bahan Alat
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM. 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam. diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Rancangan Perangkat Keras Sistem Penuntun Satpam Perancangan sistem penuntun satpam bagi keamanan gedung ini dapat diilustrasikan berdasarkan blok diagram sebagai berikut:
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN PENGUKURAN ALAT 4.1 Pengujian Alat Dalam bab ini akan dibahas pengujian seluruh perangkat dari Sistem Interlock pada Akses Keluar Masuk Pintu Otomatis dengan Identifikasi RFID dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut memanfatkan Radio Frequency Identification (RFID) Reader sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia pendidikan saat ini tingkat kedisplinan lebih diutamakan agar proses belajar mengajar dapat berlangsung sesuai dengan jadwal yang sudah ditentukan, terutama
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Dalam bab ini membahas hasil pengujian alat yang telah dirancang dan dibuat. Pengujian alat dimulai dari masing-masing komponen alat sampai dengan pengujian keseluruhan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI SISTEM Pada bab ini akan dijabarkan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras dan perangkat lunak dari setiap modul yang menjadi bagian dari sistem ini.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara. b. Jenis : Termometer Badan. d. Display : LCD karakter 16x2.
47 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Spesifikasi Alat a. Nama : Termometer Digital Dengan Output Suara b. Jenis : Termometer Badan c. Temperature : Range 30 39,9 o C, d. Display : LCD karakter 16x2. e.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN Pada bab ini akan dijelaskan proses pengujian, hasil, dan analisis dari hasil pengujian. Ada tiga bagian yang diuji, yaitu perangkat keras, perangkat lunak,
Lebih terperinciMANUAL OPERASIONAL AAS
MANUAL OPERASIONAL AAS AAS merupakan sistem alarm terprogram yang dapat menyesuaikan sesuai kebutuhan pengingat waktu dengan suara manusia maupun suara sirine. Spesifikasi AAS sebagai berikut: 2 mode (mode
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM. Mengetahui apakah sistem minimum dapat melakukan proses compile dan
BAB IV PENGUJIAN DAN EVALUASI SISTEM Pengujian sistem yang dilakukan penulis merupakan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak dari sistem secara keseluruhan dan komputer yang telah selesai
Lebih terperinciBab 4. Implementasi dan Evaluasi
Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Spesifikasi Sistem Sistem keamanan yang dibuat terdiri dari beberapa bagian yang tetap merupakan satu kesatuan yang memegang peranan yang sama pentingnya dalam sistem
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA
83 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1. Tujuan Pengujian Pengujian yang akan dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat. Pengujian dilakukan pada beberapa
Lebih terperinciMesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID
Mesin Absensi Sederhana dengan menggunakan R/W RFID Aplikasi berikut ini adalah merupakan penggunaan R/W RFID untuk keperluan sistem absensi. Dibandingkan RFID yang bersifat read only, R/W RFID mempunyai
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN. 4.1 Prosedur persiapan prototipe dispenser beras
BAB IV PENGUJIAN Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan di ungkapkan dan di uraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek, kemudian
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen, peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah praktek.
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN
BAB II KONSEP DASAR SISTEM MONITORING TEKANAN BAN Konsep dasar sistem monitoring tekanan ban pada sepeda motor secara nirkabel ini terdiri dari modul sensor yang terpasang pada tutup pentil ban sepeda
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Pada bab ini menjelaskan perangkat keras yang digunakan dalam membuat tugas akhir ini. Perangkat keras yang digunakan terdiri dari modul Arduino
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Pegasus PFH-500 (a) dan Pegasus PF-5210 (b)
BAB III PERANCANGAN 3.1. Perancangan Perangkat Keras Bagian perangkat keras terdiri dari reader RFID Pegasus PF-5210 yang berfungsi mendeteksi tag RFID dan modul pengunci pintu. 3.1.1. Reader RFID Pegasus
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN PERALATAN DAN ANALISA
1 BAB IV PENGUJIAN PERALATAN DAN ANALISA 4.1. Pengujian Koneksi Lampu Dengan Mikrokontroler Output proses dalam sistem yang dibuat dalam sistem pengontrolan alat listrik ini dengan menggunakan media pemrosesan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK. Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi
68 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Perangkat keras dari alat ini secara umum terdiri dari rangkaian dibagi perangkat elektronik. Perancangan rangkaian elektronika terdiri
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem
BAB III PERANCANGAN 3.1 Diagram blok sistem Sistem pada penginderaan jauh memiliki dua sistem, yaitu sistem pada muatan roket dan sistem pada ground segment. Berikut merupakan gambar kedua diagram blok
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem pengendalian ketinggian air. 3.1. Gambaran Alat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian alat dan analisis dari hasil pengujian. Tujuan dilakukanya pengujian adalah mengetahui sejauh mana kinerja hasil perancangan yang
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi sistem yang digunakan dari hasil penelitian, prosedur penggunaan alat, dan evaluasi sistem dari data yang di dapat. 4.1 Spesifikasi
Lebih terperinci2 METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015
10 2 METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2015 hingga Oktober 2015 di Laboratorium Teknik Elektronika, Jurusan Teknik Elektro, Universitas Lampung.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. untuk menanyakan sesuatu kepada pemandu museum atau penjaga pameran. Hal itu
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seringkali pengunjung sebuah acara pameran atau museum mengalami kesulitan untuk menanyakan sesuatu kepada pemandu museum atau penjaga pameran. Hal itu dapat terjadi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Berdasarkan spesifikasi sistem yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya, selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sistem. Tujuan pengujian ini adalah untuk membuktikan apakah
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA 4.1. Pengujian Sistem Pada bab ini dilakukan pengujian alat dari seluruh rangkaian yang telah dibuat. Proses pengujian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja dari alat
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 4.1 Pengujian Hardware Pengujian hardware sistem absensi RFID dengan custom RFID reader mencakup pengujian terhadap custom RFID reader dan pengujian tag. Pengujian custom RFID
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Mikrokontroler AVR ATMega32L digunakan sebagai pusat kontrol sistem.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Mikrokontroler AVR ATMega32L digunakan sebagai pusat kontrol sistem. Mikrokontroler menggunakan kristal sebesar 4 MHz. Catu daya yang diperlukan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat
BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat menjalankan perintah inputan dan gambaran sistem monitoring Angiography yang bekerja untunk pengambilan data dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan 1.2 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tujuan Merancang dan merealisasikan sistem presensi kelas bagi dosen dan mahasiswa secara on-line dengan menggunakan RFID dan wifi. Sistem tersebut dibuat untuk mempermudah proses
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Setelah proses perancangan selesai, maka dalam bab ini akan diungkapkan dan diuraikan mengenai persiapan komponen dan peralatan yang dipergunakan, serta langkah-langkah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. contohnya adalah sliding card, di mana sistem pengaman ini harus menggesekkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini sering dijumpai masalah mengenai keamanan, seperti sistem keamanan yang memerlukan biaya yang sangat mahal ataupun sistem keamanan yang tidak efisien, contohnya
Lebih terperinciGambar 3.1 Diagram Blok Alat
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian eksperimen (uji coba). Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membuat suatu alat yang dapat menghitung biaya pemakaian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Seiring dengan pertumbuhan ekonomi masayarakat, kebutuhan BBM pun semakin meningkat. Peningkatan kebutuhan BBM tertinggi terjadi pada sektor transportasi darat yaitu
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. absensi yang sering dijumpai di masyarakat biasanya bersifat mekanik, yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dewasa ini sistem absensi memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari terutama di lingkup kerja seperti perkantoran, pabrik, rumah sakit, sekolah, universitas,
Lebih terperinciBAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Spesifikasi Sistem Spesifikasi yang ada pada sistem dapat diuraikan menjadi dua bagian, yaitu spesifikasi perangkat keras dan spesifikasi perangkat lunak yang akan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT 4.1 Konstruksi Alat Gambar 4.1 Prototipe Sistem Notifikasi SMS Alat Pengaman Beban Tidak Seimbang Rangkaian keseluruhan gambar terdiri dari Alat pengaman beban tidak seimbang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat ini telah membuat kualitas kehidupan manusia semakin tinggi dan modern. Saat ini perkembangan teknologi
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. : Penghitung Detak Jantung
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat a. : Penghitung Detak Jantung b. Display : LCD karakter 16x2. c. Daya : +5 Volt DC. d. Dimensi : 8,5cm x 12cm x 3cm e. Sensor : Finger Sensor Gambar 4.1
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus
37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus 2015. Perancangan dan pembuatan dilaksanakan di laboratorium Elektronika
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK
BAB IV HASIL PENGUKURAN DAN PENGUJIAN ALAT SISTEM PENGONTROL BEBAN DAYA LISTRIK 4.1 Pengukuran Alat Pengukuran dilakukan untuk melihat apakah rangkaian dalam sistem yang diukur sesuai dengan spesifikasi
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT Setelah memahami penjelasan pada bab sebelumnya yang berisi tentang metode pengisian, dasar sistem serta komponen pembentuk sistem. Pada bab ini akan diuraikan mengenai perancangan
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring Detak Jantung. f. Sensor : Finger sensor dan sensor suhu LM 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4. Spesifikasi Alat a. Nama : Alat Aroma Terapi Elektrik Dilengkapi Monitoring b. Jenis : Alat Terapi c. Daya : + 2 Volt DC d. Display : LCD karakter 6x2 e. Dimensi : P : 5
Lebih terperinciBAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS. pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua
BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISIS 4.1. Perangkat keras Perangkat keras yang digunakan dalam sistem monitoring pengukuran bahan bakar minyak pada tangki SPBU ini terbagi dalam dua bagian yang saling berhubungan,
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM
40 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM Pengujian dan analisis sistem ini ditujukan untuk mengetahui cara kerja dari perancangan alat yang telah dibuat. Sebelum melakukan pengujian, perlu diketahui fitur-fitur
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL. keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL 4.1. Pembahasan Pembuatan proyek akhir ini bertujuan untuk merealisasikan perangkat keras dan perangkat lunak serta unjuk kerja dari suatu prototipe alat kontrol suhu dan kelembaban
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. RFID ini merelasikan 3 buah sistem yaitu sistem RFID, sistem kontrol dan display,
32 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Perancangan Sistem Absensi Berbasis RFID Sesuai dengan konsep yang dibuat sebelumnya, pada sistem absensi berbasis RFID ini merelasikan 3 buah sistem yaitu sistem RFID,
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS
BAB II KONSEP DASAR SISTEM METERAN AIR DIGITAL DENGAN KOMUNIKASI DATA WIRELESS Konsep dasar dari sistem ini terdiri dari tiga buah komponen utama yang saling berkaitan. Komponen pertama adalah pelanggan,
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm
49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN ALAT Bab ini membahas hasil dari sistem yang telah dirancang sebelumnya melalui percobaan dan pengujian. Bertujuan agar diperoleh data-data untuk mengetahui alat yang dirancang
Lebih terperinciAKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR
AKUISISI DATA PADA SLOT READER MENGGUNAKAN KOMPUTER UNTUK MEMONITOR Disusun Oleh: Ary kashogy 0622066 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof.Drg.Suria Sumantri,
Lebih terperinciINSTRUKSI KERJA. Penggunaan Ear Thermometer Thermo One Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri
INSTRUKSI KERJA Penggunaan Ear Thermometer Thermo One Laboratorium Perancangan Kerja dan Ergonomi Jurusan Teknik Industri FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 i ii DAFTAR REVISI Revisi ke 00 : Rumusan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA
BAB IV PENGUJIAN ALAT DAN ANALISA 4.1 Tujuan Setelah tahap perancangan hingga terciptanya sebuah alat maka tahap selanjutnya adalah pengukuran dan pengujian. Langkah ini ditempuh agar dapat diketahui karakteristik
Lebih terperinci3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan sistem manajemen peresensi siswa ini bertujuan untuk membantu proses manajemen presensi siswa di sekolah dengan memberikan informasi tentang presensi siswa kepada
Lebih terperinciBAB IV PEMBAHASAN ALAT
47 BAB IV PEMBAHASAN ALAT 4.1 Spesifikasi alat Gambar alat prototype blood warmer dapat dilihat pada gambar 4.1. 1 2 3 4 6 8 5 7 Gambar 4.1. Spesifikasi alat Keterangan : 1. Indikator heater ON/OFF. 2.
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA. komponen-komponen sistem yang telah dirancang baik pada sistem (input)
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Pada bab ini akan dibahas hasil penujian dari hasil sistem yang telah dirancang. Dimana pengujian dilakukan dengan melakukan pengukuran terhadap komponen-komponen sistem yang
Lebih terperinciBAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI
BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGISIAN DAYA AKI Pada bab ini akan dibahas mengenai dasar sistem yang mendasari perancangan dan perealisasian alat manajemen pengisian daya aki otomatis dua kanal. Pada dasarnya
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM
BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan dan implementasi timbangan digital daging ayam beserta harga berbasis mikrokontroler ini terdapat beberapa masalah yang harus
Lebih terperinciBidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU
Bidang Information Technology and Communication 336 PERANCANGAN DAN REALISASI AUTOMATIC TIME SWITCH BERBASIS REAL TIME CLOCK DS1307 UNTUK SAKLAR LAMPU Adhe Ninu Indriawan, Hendi Handian Rachmat Subjurusan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Bab ini akan membahas mengenai pengujian dan analisis dari setiap modul yang mendukung alat yang dirancang secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan
Lebih terperinciSISTEM PENGAMANAN KUNCI PINTU OTOMATIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONTROLER
SISEM PENGAMANAN KUNCI PINU OOMAIS VIA SMS BERBASIS MIKROKONROLER Oleh : Wahyudin 1.31.06.025 JURUSAN EKNIK ELEKRO FAKULAS EKNIK DAN ILMU KOMPUER UNIVERSIAS KOMPUER INDONESIA BANDUNG 2011 Latar Belakang
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN ANALISIS
BAB IV HASIL DAN ANALISIS Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang dikirimkan melalui Wi-Fi. Perangkat keras ini memiliki fungsi sebagai pendeteksi arus
Lebih terperinciSELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8
SELF-STABILIZING 2-AXIS MENGGUNAKAN ACCELEROMETER ADXL345 BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega8 I Nyoman Benny Rismawan 1, Cok Gede Indra Partha 2, Yoga Divayana 3 Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. Sistem management ruang rapat yang sedang berjalan saat ini masih
BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Sistem Sistem management ruang rapat yang sedang berjalan saat ini masih bersifat manual, yaitu dengan melihat jadwal ruangan yang kosong kemudian user memilih jadwal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman yang semakin pesat membuat kebutuhan pengukuran di semua bidang tidak terlepas dari keberadaan alat ukur. Dalam dunia perdagangan, banyak sekali
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem berikut: Secara umum sistem yang dibangun dijelaskan dalam diagram blok sistem 6 1 Baterai Sensor: - GPS 2 Sensor Suhu dan Kelembapan 4 Mikrokontroler
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengukuran ph makin dibutuhkan, bukan hanya oleh perusahaan berskala besar tetapi juga perusahaan berskala kecil misalnya tambak ikan dan udang milik warga perseorangan.
Lebih terperinciBAB 3 PERANCANGAN SISTEM
BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1.Langkah Penelitian Penelitian dimulai dengan studi awal terhadap karya-karya sejenis yang menggunakan NFC untuk mengakses pintu. Setelah itu dilakukan perancangan alat secara
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah research and development, dimana metode tersebut biasa dipakai untuk menghasilkan sebuah produk inovasi yang belum
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino Uno R3 adalah papan pengembangan mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT
BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALA 3.1 Perancangan Hardware 3.1.1 Perancangan Alat Simulator Sebagai proses awal perancangan blok diagram di bawah ini akan sangat membantu untuk memberikan rancangan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN. 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis
BAB III PERANCANGAN 3.1 Perancangan Alat Kuisioner dengan Wireless Elektronika Berbasis Arduino Perancangan merupakan tahap dalam pembuatan suatu alat, tanpa perancangan maka penulis akan menemui kesulitan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada Bab IV akan dibahas mengenai pengujian alat serta analisis dari hasil pengujian yang dilakukan. Tujuan dilakukannya pengujian adalah untuk mengetahui sejauh mana kinerja
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. 2.1 Ethanol
BAB II DASAR TEORI 2.1 Ethanol Ethanol yang kita kenal dengan sebutan alkohol adalah hasil fermentasi dari tetes tebu. Dari proses fermentasi akan menghasilkan ethanol dengan kadar 11 12 %. Dan untuk menghasilkan
Lebih terperinciBAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Pada bab ini akan dibahas mengenai pengujian dan analisa dari setiap modul yang mendukung sistem secara keseluruhan. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah
Lebih terperinci