EFEKTIVITAS PEMBERIAN HOT-PACK TERHADAP HIPOTERMI PASIEN POST OPERASI SEKSIO CAESARIA DI RECOVERY ROOM
|
|
- Farida Sugiarto
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3 EFEKTIVITAS PEMBERIAN HOT-PACK TERHADAP HIPOTERMI PASIEN POST OPERASI SEKSIO CAESARIA DI RECOVERY ROOM Budi Susatia Poltekkes Kemenkes Malang ~ Jl. Besar Ijen 77 C Malang idub_susatia@yahoo.com Abstract: Sectio Caesarea is one of procedure for delivery fetus through a surgical abdominal area. The purpose of study to determine the effectiveness of hot-pack against hypothermia in patients postoperative Sectio Caesaria at Hospital Dr. Haryato Lumajang. The research method using a quasi-experimental design with time series approval. These samples included 10 people who met the inclusion criteria: patients postoperative Sectio Caesarea with SAB, the patient's temperature <36 0 C (hypothermia), aged years, patients without pethidin therapy, elective patients. The instrument used observational sheet. Measurements were taken before and after given hot-pack therapy. The results showed 20% respondents temperature reaches normal in the first 10 minutes, 40% in second of 10 minutes, and 1% in the third of 10 minutes of, and 30% increase at 36 0 C. The results of Paired T-test founded p value = 0,019 which means there is effectiveness of hot-pack against hypothermia in patients with postoperative Sectio Caesarea. Hot-pack with the appropriate temperature tolerances can cause vasodilatation and improve back hypothermia to normal. Keywords: Hot-pack, hypothermia, postoperative Sectio Caesarea. Abstrak: Seksio caesaria merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk melahirkan janin melalui pembedahan di daerah abdomen. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui efektivitas pemberian hot-pack terhadap hipotermia pada pasien post operasi seksio caesaria di RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Metode penelitian menggunakan quasi eksperimen dengan rancangan time series. Sampel penelitian berjumlah 10 orang yang memenuhi kriteria inklusi: pasien post operasi sectio cesaria dengan SAB, suhu tubuh pasien < 36 0 C (hipotermia), usia tahun, pasien tanpa terapi pethidin, pasien elektif. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Pengukuran dilakukan pada saat sebelum diberikan terapi panas hot-pack dan setelahnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 20% suhunya mencapai normal (36 0 C-37 0 C) dalam 10 menit pertama, 40% naik ke nilai normal di 10 menit kedua, dan 1% yang naik ke nilai normal di 10 menit ketiga, dan 30% responden mengalami kenaikan suhu 36 0 C. Hasil uji T-Paired test didapatkan nilai p = 0,019 yang berarti ada efektivitas pemberian hot-pack terhadap hipotermi pada pasien post operasi seksio caesaria. Hot-pack dengan suhu sesuai toleransi dapat menyebabkan vasodilatasi dan memperbaiki hipotermi menjadi normal kembali. Kata kunci: Hot-pack, hipotermi, post operasi Seksio Caesaria. PENDAHULUAN Seiring berkembangnya jaman yang makin modern yang diikuti dengan perkembangan di dunia kesehatan dalam menangani suatu masalah kesehatan atas penyakit-penyakit yang timbul, salah satunya dibidang pembedahan dimana sudah banyak metode-metode bedah yang di temukan dan diaplikasikan dalam bidang medis, dan sekarang semakin bertambah pula kepercayaan masyarakat akan keberhasilan tindakan bedah dibanding pengobatan alternatif diluar medis dalam menangani suatu masalah kesehatan. Seksio caesaria merupakan salah satu tindakan yang dilakukan untuk melahirkan janin melalui pembedahan di daerah abdomen (Winkjosastro, 2002). 36
4 Susatia, Efektivitas Pemberian Hot-Pack Terhadap Hipotermi Dewasa ini Seksio caesaria bukan lagi pembedahan yang dilakukaan pada keadaan emergensi melainkan menjadi tren pada proses kelahiran yang sengaja diputuskan oleh pasien atau elektif dengan berbagai alasan baik menghindari rasa nyeri, sengaja memilih tanggal tertentu, mencegah ruptur dijalan lahir normal dan alasan yang lain.. Penjelasan yang baik pada pasien pre operasi seksio caesaria mengenai prosedur pembedahan sangatlah penting dilakukan baik persiapan sebelum operasi, penjelasan tentang prosedur operasi maupun komplikasi atau masalah yang akan timbul setelah menjalani tindakan operasi. Dalam tindakan operasi akan timbul berbagai komplikasi atau masalah yang timbul setelah tindakan pembedahan dan pentingnya dalam pemantauan berbagai sistem. Salah satu komplikasi yang mungkin timbul setelah operasi adalah terjadinya penurunan suhu tubuh pasien atau hipotermi post operasi (Ignatavicious,1995). Goldberg dalam Sabiston melaporkan tentang pasien dengan tindakan pembedahan abdominal elektif sebanyak 78% mengalami penurunan temperatur tubuh. Hipotermi post operasi timbul karena berbagai alasan antara lain jenis operasi, lamanya berada di kamar operasi, efek anestesi, faktor usia dan trauma. Hipotermi post operasi merupakan keadaan suhu tubuh dibawah temperatur normal (<36ºC). Proses kehilangan suhu tubuh akibat tindakan pembedahan dimana terjadi peningkatan metabolisme tubuh yang berlebih dan mengakibatkan Vasokontriksi dan perubahan termoregulasi sistem pada hipotalamus. Pengembalian panas tubuh harus segera dilakukan karena efek selanjutnya pasien akan mengalami ketidaknyamanan lain yaitu Shivering (menggigil) ditambah lagi dengan nyeri post operasi yang akan dialami oleh pasien. Efek hipotermi juga dapat memperlambat penyembuhan dan mempengaruhi lama rawat post operasi. Dari data yang tercatat di medical record RSUD Dr. Haryoto Lumajang sebanyak 449 pasien menjalani operasi Seksio Caesaria sejak bulan Juni sampai dengan bulan Desember Pengobatan farmakologi yang diberikan Dokter pada pasien yang telah mengalami Shivering post operasi di RSUD Dr. Haryoto Lumajang adalah dengan memberikan terapi Pethidin injeksi. Sebelum pasien mengalami Shievering, perlu tindakan penghangatan tubuh dengan terapi panas yang diberikan pada pasien yang suhunya 36ºC. Berbagai metode Nonfarmakologi yang diberikan untuk terapi panas yang telah dipakai untuk pengembalian panas tubuh pasien antara lain selimut hangat, buli-buli panas, kompres dengan Hot-pack dan penyinaran dengan lampu panas (Altman, 1999). Hot-pack merupakan kemasan tertutup yang suhunya dinaikkan hingga menjadi panas atau sesuai suhu yang dapat ditahan pasien (Rosdahl, 1999). Peneliti menggunakan Hotpack sebagai pengganti buli-buli panas sebagai alat pengembalian suhu tubuh, selain lebih praktis Hot-pack tidak perlu diisi ulang seperti penggunaan buli-buli yang harus diganti airnya apabila suhunya telah berubah, dan pengisian air panas kedalam buli-buli dapat tumpah dan menimbulkan basah pada pasien bila menetes. Penggunaan Hot-pack belum pernah diberikan pada pasien hipotermi di Recovery room RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Berdasarkan hal-hal diatas menjadi alasan peneliti dalam melakukan penelitian tentang Efektifitas pemberian Hot-pack terhadap hipotermi pada pasien post operasi Seksio caesaria di RSU Lumajang. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui Efektivitas pemberian hotpack terhadap hipotermia pada pasien post operasi seksio caesaria di RSUD Dr. Haryoto Lumajang. METODE PENELITIAN Penelitian tentang Efektivitas pemberian Hot-pack terhadap hipotermia pada pasien post operasi Seksio caesaria ini merupakan penelitian Quasi eksperiment dengan rancangan Time series. Quasi Eksperiment yaitu jenis eksperimen yang berupaya untuk mengungkapkan hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol disamping kelompok eksperimental (Nursalam, 2003). Sedangkan rancangan Time series memiliki ciri tipe penelitian yang melakukan observasi pengukuran yang berulang ulang sebelum dan sesudah perlakuan baik sebelum maupun sesudah perlakuan terhadap satu pissn eissn
5 JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN VOLUME 2, NO. 1, MARET 2016: kelompok atau beberapa intact group (Tim Puslitjaknas, 2008) Sampel dalam penelitian ini adalah pasien post operasi Seksio caesaria di ruang recovery room RSUD Dr. Haroto Lumajang dan memenuhi kriteria inklusi, yaitu 1) pasien post operasi Seksio caesaria dengan SAB, 2) Pasien dengan temperatur tubuh < 36ºC (hipotermi), 3) Pasien usia tahun, 4) Pasien tanpa terapi Pethidin, 4) Pasien yang kooperatif dan mau menjadi responden, 5) Pasien seksio caesaria elektif. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Purposive sampling. Variabel dalam penelitian ini adalah pemberian terapi panas Hot-pack sebagai variabel bebas dan terjadinya hipotermi sebagai variabel terikat. Instrumen yang digunakan adalah lembar observasi. Langkah-langkah pelaksanaan pemberian Hot-pack pada sampel, yaitu Observasi 1 dilakukan pengukuran suhu tubuh menggunakan termometer aksila dan dicatat pada lembar observasi. Kemudian diberikan hot-pack di lengan bagian dalam, setelah 10 menit angkat Hot pack berulang sampai 30 menit pemberian hot-pack lakukan Observasi pengukuran suhu tubuh sebanyak 3 kali pengukuran atau setiap 10 menit. Data yang diperoleh selanjutnya diberikan kode nilai sebagai berikut: nilai 3 jika suhu tubuh pasien berubah ke nilai normal 36 0 C-37 0 C dalam 10 menit pertama, nilai 2 jika suhu tubuh pasien berubah dalam 10 menit kedua, nilai 1 Jika suhu tubuh pasien berubah dalam 10 menit ketiga, dan nilai 0 Jika suhu tubuh pasien tidak naik ke normal. Analisa data menggunakan teknik analisa T-Paired test dengan bantuan SPSS no. 15 dengan Signifikansi 0, 05 pengambilan kesimpulan sebagai berikut Ho ditolak jika nilai P < 0,05 dan Ho diterima jika nilai P 0,05. HASIL PENELITIAN Diruang Recovery Room pasien dirawat dan dipantau sampai mengalami pulih sadar setelah menjalani suatu tindakkan operasi atau masih dalam pengaruh anestesia. Pemantauan keadaan pasien post operasi dilakukan sampai dengan status hemodinamik pasien membaik dan setelah itu dikirim kembali ke ruang rawat ataupun ICU dan ruang Kebidanan. Hasil penelitian menemukan karakeristik responden penelitian sebagai berikut : Gambar 1 menunjukkan bahwa 50% responden rata rata umur berada antara tahun. 3 orang (30%) (20%) 5 orang (50%) thn thn thn Gambar 1. Karakteristik responden berdasarkan usia di recovery room RSUD Dr. Haryoto Lumajang, (n = 10). Sumber : Data Primer yang diolah (2010) Gambar 2 menunjukkan bahwa dari 10 orang responden didapatkan 4 orang (40%) yang tingkat pendidikannya SMA. 38 pissn eissn
6 Susatia, Efektivitas Pemberian Hot-Pack Terhadap Hipotermi (20%) (20%) Sumber: Data primer yang diolah (2010) (20%) 4 orang (40%) Perguruan tinggi SMA/SLTA SMP/SLTP Gambar 2. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan Gambar 3 menunjukkan bahwa dari 10 orang responden didapatkan 5 orang (50%) yang bekerja swasta. SD 3 orang (20% (30%) PNS 5 orang (50%) SWASTA IRT Gambar 3. Karakteristik responden berdasarkan Pekerjaan Sumber : Data primer yang diolah (2010) Data Khusus Berdasarkan hasil pengukuran yang didapat setelah responden diberikan terapi panas hot-pack maka ditemukan sebagai berikutsebanyak 20% responden yang suhunya mencapai normal (36 0 C-37 0 C) dalam 10 menit pertama, 40% naik kenilai normal di 10 menit kedua, dan 1% yang naik kenilai normal di 10 menit ketiga, dan 30% responden yang mengalami kenaikan suhu 36 0 C. Tabel 1. Suhu tubuh responden sebelum dan setelah pemberian Hot-pack NO RESPONDEN UMUR SUHU SEBELUM PEMBERIAN HOT-PACK SUHU SETELAH PEMBERIAN HOT-PACK 1. Ny. Y 2. Ny. L 3.Ny. T 4.Ny. R 5.Ny. AS 6.Ny. I 7.Ny. S 8.Ny. TS 9.Ny. SA 10.Ny. RY 27 thn 28 thn 32 thn 30 thn 26 thn 25 thn 34 thn 28 thn 32 thn 28 thn 35,3 0 C 35,5 0 C 35,7 0 C 35,3 0 C 35,4 0 C I II III 35,4 C 35,8 C 36,8 C 35,3 C 35,5 C 35,7 C 35,7 C 36,2 C 36,6 C 35,3 C 36,2 C 36,6 C 36,5 C 36,7 C 36,9 C 35,3 C 36,5 C 36,7 C 35,4 C 35,5 C 35,6 C 35,7 C 36,3 C 36,5 C 35,2 C 35,5 C 35,8 C 36,2 C 36,6 C 37 C pissn eissn
7 JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN VOLUME 2, NO. 1, MARET 2016: Analisa Data Data dianalisis menggunakan program SPSS, dengan uji statistik T-Paired test dengan taraf signifikan yang digunakan α = 0,05 untuk mengetahui efektivitas pemberian hot-pack terhadap hipotermi pada pasien Post operasi Seksio caesaria, skor yang dicapai oleh masing-masing responden pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil uji analisa data didapatkan nilai p = 0,019. Karena nilai p < α, maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa ada efektivitas pemberian hot-pack terhadap hipotermi pada pasien post operasi seksio caesaria di RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Pembahasan Responden adalah klien dengan Seksio caesaria yang mengalami hipotermi dan dilakukan pemberian terapi panas hot-pack kemudian dilakukan pengukuran kembali suhu setelah pemberian terapi panas hot-pack. Suhu tubuh responden Post operasi Seksio Caesaria Sebelum pemberian hot-pack Responden yang diteliti sesuai dengan kriteria inklusi mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermi) selama menjalani operasi Seksio caesaria di RSUD Dr. Haryoto Lumajang. Perubahan suhu yang terjadi pada pasien yang telah menjalani operasi adalah menurunnya temperatur tubuh dibawah 36ºC, berbagai penyebab dapat dijadikan alasan mengapa terjadi hipotermi (Brunner&Suddart, 2001) berbagai alasan tersebut adalah lama waktu operasi, terapi cairan saat operasi, faktor usia, faktor trauma. Suhu dingin (36 0 C-37 0 C) pada pasien post operasi Seksio Caesaria menyebabkan kontriksi pembuluh darah yang mengalirkan makanan dan oksigen kejaringan hingga asupannya tidak adekuat, penurunan aliran darah menyebabkan iskemi sel dan juga menyebabkan resiko pembentukkan bekuan darah, yang semakin menghambat oksigen kejaringan dan menyebabkan hambatan pada fase penyembuhan luka operasi. Suhu tubuh setelah pemberian hot-pack Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap pasien yang mengalami penurunan suhu tubuh (hipotermi) didapatkan Sebanyak 20% responden yang suhunya mencapai normal (36 0 C-37 0 C) dalam 10 menit pertama, 40% naik kenilai normal di 10 menit kedua, dan 1% yang naik kenilai normal di 10 menit ketiga, dan 30% responden yang mengalami kenaikan suhu 36 0 C. Sebanyak responden yang mengalami kenaikkan suhu tubuh di 10 menit pertama karena dua orang responden tersebut memiliki faktor faktor yang dapat mempercepat pengembalian suhu tubuh yaitu usia yang masih muda, nutrisi yang cukup dan tidak mengalami kehilangan banyak darah saat intra operasi, ini sesuai dengan teori yang disampaikan oleh Spencer Hipotermi cepat terjadi pada pasien pasien dengan keadaan Syok, sepsis, Hipotiroid, terpapar udara dingin yang ekstrim dan pada pasien malnutrisi atau kekurangan nutrisi (Spencer, 1989). Sebanyak 4 orang responden mengalami kenaikkan suhu normal (36 0 C-37 0 C) di 10 menit kedua ini didukung oleh Rosdahl Kenaikkan suhu tubuh kembali normal (36 0 C C) setelah pemberian terapi panas hot-pack disebabkan oleh efek panas dari hot-pack yang bereaksi terhadap reseptor kulit yang berfungsi sebagai pengaturan suhu tubuh baik terhadap panas ataupun suhu yang dingin. Kulit menerima panas dari hot-pack yang suhunya telah diatur sesuai dengan toleransi yang dapat responden terima (43 0 C C) hingga panas menyebar dari area kulit sampai kepembuluh darah yang menyebabkan Vasodilatasi dan memperbaiki kembali suhu tubuh yang mengalami hipotermi menjadi normal kembali (36 0 C-37 0 C). Hal lain yang berpengaruh terhadap kembalinya suhu tubuh adalah nutrisi dan berat badan pasien. Nutrisi yang cukup selama kehamilan penting di perhatikan. Karena selama kehamilan kalori yang dikonsumsi diperlukan untuk menghasilkan berat badan bayi yang cukup saat melahirkan. Kenaikkan berat badan normal selama hamil adalah 10 hingga 12 kg selama 9 bulan, pada trimester pertama pertambahan bobot hanya 0,5 kg setiap bulannya, trimester kedua 0,5 kg tiap minggunya dan trimester ketiga hanya boleh 0,5-1 kg. (Whitehead 1986). Sebanyak 1 orang responden yang suhunya kembali normal di 10 menit pertama pemberian hot-pack menurut peneliti ini 40 pissn eissn
8 Susatia, Efektivitas Pemberian Hot-Pack Terhadap Hipotermi disebabkan oleh karena pasien terlalu lama berada di ruangan terima pasien yang bersuhu dingin (19 0 C), dan proses jalannya operasi yang lebih lama dari responden lain ini sesuai menurut Spencer bahwa terpapar udara yang terlalu dingin akan menyebabkan vasikontriksi pembuluh darah dan pori pori kulit sebagai reaksi tubuh. Pasien yang tidak mengalami kenaikan suhu tubuh kembali ke normal setelah pemberian hot-pack sebanyak 3 orang dikarenakan memiliki massa tubuh yang diatas normal (obesitas) hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Rosdahl bahwa massa tubuh berpengaruh terhadap pengembalian suhu tubuh kembali normal. Massa tubuh berpengaruh terhadap kenaikkan atau penurunan suhu tubuh. Pada orang yang memiliki massa tubuh yang kurang atau kurus akan cepat mengalami penurunan dan peningkatan suhu tubuh apabila terpapar suhu yang ekstrim (dingin atau panas). Terapi panas dengan menggunakan Hot-pack dapat mengembalikan suhu tubuh dengan cepat, sensasi dan efek panas dihantarkan melalui kulit dan diterima oleh saraf-saraf dermal yang mengakibatkan dilatasi pada kapiler dermal yang melebar membuat aliran darah lebih banyak mengalir kepermukaan kulit hingga menyebar dan tubuh mendapat aliran darah yang adekuat dan menyebabkan suhu sekitar permukaan kulit meningkat (Rosdahl, 1999). Bagian tubuh yang memiliki kemudahan dalam menyerap dan mengembalikan panas tubuh adalah bagian yang lebih sensitif terhadap panas yaitu daerah dekat mata, leher dan lengan bagian dalam atau aksila (Rosdahl, 1999). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian terapi panas hot-pack dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu lamanya pasien terpapar di udara dingin kamar operasi, adanya kehilangan darah durante operasi, nutrisi, serta massa tubuh yang besar. Keterbatasan penelitian Dalam penelitian ini, peneliti memiliki keterbatasan sebagai berikut: 1. Ukuran Alat yang digunakan (hot-pack) adalah ukuran yang kecil hingga efek panas kurang melebar ke area lain. 2. Pintu ruang recovery room dan semi publik yang sering terbuka mempengaruhi hasil pengukuran. 3. Pengukuran suhu tidak dilakukan ditelinga karena termometer yang dipakai peneliti adalah digital termometer untuk aksila. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan Efektivitas pemberian hot-pack terhadap hipotermi pada pasien post operasi Seksio Caesaria dapat diambil kesimpulan bahwa : 1. Pemberian hot-pack Efektif Terhadap Hipotermi Pada pasien Seksio Caesaria di RSUD Dr. Haryoto Lumajang. 2. Sebanyak 20% responden yang suhunya mencapai normal (36 0 C-37 0 C) dalam 10 menit pertama, 40% naik kenilai normal di 10 menit kedua, dan 1% yang naik kenilai normal di 10 menit ketiga, dan 30% responden yang mengalami kenaikan suhu 36 0 C. 3. Berdasarkan hasil uji analisa data dengan menggunakan uji statistic T-Paired test dengan bantuan SPSS no.15 dimana nilai α = 0,05, Sesudah diberikan Hot-Pack terhadap pasien post operasi seksio caesaria di recovery room nilai rata-rata efektifitas pemberian Hot-Pack pada 10 menit pertama sebesar 0,6 dengan standart deviasinya sebesar 1,26491, pada 10 menit kedua sebesar 0,8 dengan standart deviasinya sebesar 1,03280, nilai rata-rata efektifitas pemberian Hot-Pack pada 10 menit ketiga sebesar 0,1 dengan standart deviasinya sebesar 0, SARAN Peneliti ingin memberikan beberapa saran sebagai berikut: 1. Kepada RSUD Dr. Haryoto Lumajang Diharapkan pemberian terapi panas hot-pack diberikan dalam waktu 20 menit saja untuk mengurangi terjadinya resiko luka bakar. 2. Bagi Peneliti selanjutnya Dapat meneliti perbedaan peningkatan suhu tubuh pada pasien yang diberikan selimut hangat dan pemberian hot-pack pada pasien yang mengalami penurunan suhu tubuh atau hipotermi. pissn eissn
9 JURNAL KEPERAWATAN TERAPAN VOLUME 2, NO. 1, MARET 2016: DAFTAR PUSTAKA Alimul H, Aziz Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika. Alimul H, Aziz Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : EGC. Altman, Gaylene Fundamental & Nursing Skills. Delmar. Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Brunner, Suddart Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8. Jakarta : EGC. Darmawan,Iyan Efek Ringer acetad dalam mempertahankan Suhu tubuh inti pasien. Htm. Corwin., Elizabeth Patofisiologi. Alih bahasa Brahm U. Jakarta : EGC Gruendemann, Barbara J Buku ajar Keperawatan Perioperatif. Vol 2. Alih Bahasa: dr. Brahm U. Pendistribusi, Jakarta : EGC Ignatavicious, Donna Nursing Skills & Advance. Kozier, Barbara Fundamental Of Nursing : Consept and Prosedur. 4 th edition. California : Adisson Wesley. Latif, Said Petunjuk Praktis Anestesiologi. Jakarta : Bagian Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Indonesia. Long,Barbara C.1996.Perawatan Medikal Bedah.Jakarta:EGC Nursalam Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Rosdahl, CB Textbook Of Basic Nursing. Seventh Edition. Philadelphia : Lippincot. Sjamsuhidajat,R.1997.Buku Ajar Ilmu Bedah.Jakarta:EGC Spencer Principle of Surgery. Mc.Grow Hill Singapore. Whitehead, R.G Pola makan bagi ibu, kesanggupan menyusui dan ketidaksanggupan selama menyusui. Jakarta : Pradnya Paramitha. 42 pissn eissn
PENGARUH PEMBILASAN CAVUM ABDOMEN
PENGARUH PEMBILASAN CAVUM ABDOMEN MENGGUNAKAN CAIRAN NaCl 0,9% HANGAT TERHADAP PENINGKATAN SUHU TUBUH POST SECTIO SESAREA DI KAMAR OPERASI RSUD Dr. MOHAMAD SOEWANDHIE SURABAYA Eni Sumarliyah¹, Eka Sulistyowati²,
Lebih terperinciTasnim 1) JIK Vol. I No.16 Mei 2014: e-issn:
Efektifitas Pemberian Kompres Hangat Daerah Temporalis dengan Kompres Hangat Daerah Vena Besar Terhadap Penurunan Suhu Tubuh Pada Anak Demam di Ruang Perawatan Anak BPK RSUD Poso Tasnim 1) Abstrak: Kompres
Lebih terperinciPERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN CAIRAN INFUS HANGAT TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI
PERBANDINGAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN CAIRAN INFUS HANGAT TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN SECTIO CAESARIA DI KAMAR OPERASI Nayoko 1 RSUD dr. M. Soewandhie Surabaya, Jawa Timur 1 Kutipan: Nayoko. (2016).
Lebih terperinciPENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG
PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG Skripsi ARI WIJAYANTO NIM : 11.0758.S TAUFIK NIM : 11.0787. S PROGRAM STUDI
Lebih terperinciBudi Setyono, Lilis Murtutik, Anik Suwarni
INTISARI PENGARUH LATIHAN PASIF EXTREMITAS BAWAH TERHADAP PEMULIHAN KESADARAN PADA PASIEN POST OPERASI DENGAN ANESTESI GENERAL DI RUANG PULIH SADAR RUMAH SAKIT TENTARA SLAMET RIYADI SURAKARTA Budi Setyono,
Lebih terperinciPERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN SELIMUT TEBAL DAN LAMPU PENGHANGAT PADA PASIEN PASCA BEDAH SECTIO CAESARIA
PERBEDAAN EFEKTIFITAS PEMBERIAN SELIMUT TEBAL DAN LAMPU PENGHANGAT PADA PASIEN PASCA BEDAH SECTIO CAESARIA YANG MENGALAMI HIPOTERMI DI RUANG PEMULIHAN OK RSUD SANJIWANI GIANYAR Kesuma, I Gusti Bagus Intan
Lebih terperinciMetodologi Penelitian
Widyawati, AMKep. SST. PENGARUH TINDAKAN PERAWATAN PEMBERIAN SELIMUT HANGAT TERHADAP KECEPATAN KEMBALINYA SUHU TUBUH NORMAL PADA PASIEN YANG MENGALAMI HIPOTERMI SETELAH MENJALANI OPERASI DENGAN ANESTESI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dinding abdomen dan uterus (Fraser, 2009). Sedangkan menurut Wiknjosastro
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sectio caesarea (SC) merupakan prosedur operatif yang dilakukan di bawah anestesia sehingga janin, plasenta dan ketuban dilahirkan melalui insisi dinding abdomen
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI. Nugrahaeni Firdausi
TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN YANG HOSPITALISASI Nugrahaeni Firdausi Abstrak Permasalahan yang sering dijumpai saat ini banyak pasien mengalami kecemasan saat baru pertama kali mengalami rawat inap. Cemas
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR
EFEKTIFITAS PREOPERATIVE TEACHING TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERASI DI RUANG RAWAT INAP RSUD KARANGANYAR Yulistia Indah Larasati ABSTRAK Pembedahan akan membangkitkan reaksi secara
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr.
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN DAN KETERAMPILAN DALAM PERAWATAN PAYUDARA PADA IBU POST PARTUM DI RS Dr. OEN SURAKARTA Oleh : Sri Aminingsih Warsini, Umi Padmiati 3 Abstract Background.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemulihan pascaoperasi mastektomi dengan anestesi umum adalah waktu yang penuh dengan stres fisiologi bagi banyak pasien. Dalam fase ini dapat terjadi kegawatan sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh seorang ibu berupa pengeluaran hasil konsepsi yang hidup didalam uterus melalui vagina ke dunia luar.
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA Oleh : Diyono 1 Sriyani Mugiarsih 2 Budi Herminto 3 Abstract Background. Pain is an unpleasant sensory
Lebih terperinciCHARISA CHAQ ( S) RIZKA YUNI FARCHATI ( S)
EFEKTIFITAS PEMBERIAN KOMPRES ES PRA INJEKSI INTRAMUSKULAR KONTRASEPSI SUNTIK TERHADAP PENURUNAN RESPON NYERI KLIEN DI PUSKESMAS KARANGANYAR KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi CHARISA CHAQ (08.0257.S) RIZKA
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ini merupakan penelitian kuasi eksperimen yang bertujuan untuk mengetahui perbandingan derajat suhu tubuh sebelum dan sesudah diberikan perlakuan kompres
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014 Oleh: Tresna Komalasari ABSTRAK Teknik relaksasi dengan
Lebih terperinciMANFAAT IRIGASI HANGAT DURANTE OPERASI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTERMI PASCA BEDAH TUR PROSTAT
MANFAAT IRIGASI HANGAT DURANTE OPERASI TERHADAP PENCEGAHAN HIPOTERMI PASCA BEDAH TUR PROSTAT Kusnanto*, Harmayetty*, Nancy M. Rehatta**, Sabilal Alif***, Joni Haryanto*, Slamet Mustofa ABSTRACT Trans Urethral
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seksio sesarea merupakan suatu teknik kelahiran perabdomen karena tidak dapat bersalin secara normal, sehingga dilakukan insisi di dinding abdomen (laparotomi) dan dinding
Lebih terperinciPERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI
PERBEDAAN PERILAKU POST OPERASI PADA PASIEN FRAKTUR YANG MENDAPATKAN KONSELING DAN YANG TIDAK MENDAPATKAN KONSELING PRE OPERASI Anas Tamsuri*, Ahmad Subadi.** *) Dosen Akper Pamenang Pare **) Perawat Magang
Lebih terperinciEFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS
EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS Zulfa Khusniyah 1, Hajar Dewi Rizqi 1 Prodi S1 Keperawatan
Lebih terperinciEFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1-3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG
EFEKTIFITAS KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN SUHU TUBUH ANAK DEMAM USIA 1-3 TAHUN DI SMC RS TELOGOREJO SEMARANG Sri Hartini *), Putri Pandu Pertiwi **) *) Dosen Program Studi S1 Ilmu Keperawatan STIKES
Lebih terperinciPengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio
Pengaruh Penyuluhan Tentang Mobilisasi Dini Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Post Sectio Caesarea Intan Meyty Megawati Tongkukut 1, Telly Mamuaya 2, Kusmiyati 3 1. RSUD Datoe Binangkang Kotamobagu
Lebih terperinciTERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN OPERASI SECSIO CAESAREA DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO
PENGARUH PEMBERIAN CAIRAN INFUS DENGAN NaCl HANGAT TERHADAP KEJADIAN MENGGIGIL PADA PASIEN OPERASI SECSIO CAESAREA DI KAMAR OPERASI RUMAH SAKIT AISYIYAH BOJONEGORO Virgianti Nur Faridah 1), Sri Hananto
Lebih terperinciEFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN
EFEKTIVITAS KELAS IBU HAMIL TERHADAP DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN Titik Wijayanti 1), Atik Setiyaningsih 2) 1)2) Akademi Kebidanan Estu Utomo Boyolali titik_wijayanti@yahoo.co.id ABSTRACT The high
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN HIPOTERMI DENGAN WAKTU PULIH SADAR PASCA GENERAL ANESTESI DI RUANG PEMULIHAN RSUD WATES AMILA HANIFA NIM: P
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN HIPOTERMI DENGAN WAKTU PULIH SADAR PASCA GENERAL ANESTESI DI RUANG PEMULIHAN RSUD WATES AMILA HANIFA NIM: P07120213004 PRODI D-IV KEPERAWATAN JURUSAN KEPERAWATAN POLITEKNIK KESEHATAN
Lebih terperinciEFEKTIFITAS PEMBERIAN ELEMEN PENGHANGAT CAIRAN INTRAVENA DALAM MENURUNKAN GEJALA HIPOTERMI PASCA BEDAH
EFEKTIFITAS PEMBERIAN ELEMEN PENGHANGAT CAIRAN INTRAVENA DALAM MENURUNKAN GEJALA HIPOTERMI PASCA BEDAH Effectiveness of intravenous fluid warmer treatment on decreasing hypothermic sign for client post
Lebih terperinciEFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA
Efektivitas irigasi luka menggunakan larutan Normal salin...83 EFEKTIVITAS IRIGASI LUKA MENGGUNAKAN LARUTAN NORMAL SALIN YANG DI HANGATKAN TERHADAP NYERI LUKA TRAUMA DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA LANGSA
Lebih terperinciHUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV KEDIRI
HUBUNGAN TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMAMPUAN MOBILISASI DINI IBU POST SCDI DETASEMEN KESEHATAN RUMAH SAKIT TK IV 05.07.02 KEDIRI Mulazimah Akademi Kebidanan PGRI Kediri mulazimah@gmail.com ABSTRAK Latar
Lebih terperinciIbnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H. Edy Soesanto, S.Kp, M.Kes 3
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI GAMBAR TERHADAP TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA PRA SEKOLAH YANG MENGALAMI HOSPITALISASI DI RSUD KRATON KABUPATEN PEKALONGAN. Ibnu Sutomo 1, Ir. Rahayu Astuti, M.Kes 2, H.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental, yaitu rancangan penelitian yang digunakan untuk mencari hubungan sebab akibat dengan cara melibatkan
Lebih terperinciLAPORAN PENDAHULUAN Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi
LAPORAN PENDAHULUAN I. Konsep kebutuhan mempertahankan suhu tubuh normal I.1 Definisi kebutuhan termoregulasi Termoregulasi adalah suatu pengaturan fisiologis tubuh manusia mengenai keseimbangan produksi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sectio caesaera adalah suatu pembedahan guna melahirkan anak lewat insisi pada dinding abdomen dan uterus. Angka sectio caesarea terus meningkat dari insidensi 3-4%
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyangga tubuh. Bisa dibayangkan apabila tidak jeli untuk menjaga kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Punggung adalah bagian tubuh yang paling keras, punggung harus bekerja selama 24 jam sehari. Dalam posisi duduk, berdiri, bahkan tidur punggung harus bekerja keras
Lebih terperinciPENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI
PENGARUH PELATIHAN TEHNIK MENYUSUI YANG BENAR PADA IBU NIFAS PRIMIPARA TERHADAP KETRAMPILAN DALAM MENYUSUI Triwik Sri Mulati, Dewi Susilowati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan
Lebih terperinciTINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG
TINGKAT KECEMASAN PASIEN PREOPERATIF PADA PEMBEDAHAN SEKSIO SESAREA DI RUANG SRIKANDI RSUD KOTA SEMARANG Iis Sriningsih* ), Dhani Afriani** ) *) Dosen Prodi DIV Keperawatan Semarang, Poltekkes Kemenkes
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN. Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina
PERBEDAAN TINGKATAN NYERI DISMENORE DENGAN PERLAKUAN KOMPRES HANGAT PADA MAHASISWI DI STIKES MUHAMMADIYAH LAMONGAN Fifi Hartaningsih, Lilin Turlina Korespondensi: Lilin Turlina, d/a : STIKes Muhammadiyah
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL ABSTRAK
STUDI DESKRIPTIF PEMBERIAN OKSIGEN DENGAN HEAD BOX TERHADAP PENINGKATAN SATURASI OKSIGEN PADA NEONATUS DI RUANG PERINATALOGI RSI KENDAL 2 Ana Triwijayanti ABSTRAK Terapi oksigen merupakan salah satu dari
Lebih terperinciPENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG HIPOTERMI DENGAN INTERVENSI KEPERAWATAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH
PENGETAHUAN DAN SIKAP PERAWAT TENTANG HIPOTERMI DENGAN INTERVENSI KEPERAWATAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH (Nurse s Knowledge and Attitude in Hypothermic High Risk Infants) Harianto*, Tutik Purwati* * RSUD
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu jenis pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan adalah Sectio Caesaria (SC), dimana SC didefinisikan sebagai proses lahirnya janin melalui insisi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu Kebidanan merupakan proses persalinan dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding perut
Lebih terperinciPENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI
PENGARUH MANDI RENDAM PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP KEJADIAN HIPOTERMI DI RS DR. R SOEDJATI PURWODADI Oleh; Mun Aminah 1), Riski Sahara 2) 1). Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi DIII Kebidanan
Lebih terperinciHUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER ABSTRAK
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DALAM PEMENUHAN GIZI ANAK DENGAN STATUS GIZI ANAK USIA TODDLER Maria Helena 1), Joko Wiyono 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Lebih terperinciPOLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL
POLA PENGGUNAAN OBAT ANTIHIPERTENSI DAN KESESUAIANNYA PADA PASIEN GERIATRI RAWAT JALAN DI RSUD ULIN BANJARMASIN PERIODE APRIL 2015 purnamirahmawati@gmail.com riza_alfian89@yahoo.com lis_tyas@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (2010) diketahui komplikasi kehamilan secara nasional dialami oleh 6,5% ibu hamil. Ibu melahirkan dengan cesaria adalah 15,3%.
Lebih terperinciPENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2
PENGARUH RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA PADA HARI KE 1-2 Aris Dwi Cahyono Dosen Akper Pamenang Pare Kediri After Sectio Caesarea surgery has completed
Lebih terperinciPENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN
PENGARUH RENDAM KAKI MENGGUNAKAN AIR HANGAT TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PENDERITA HIPERTENSI DI DESA BENDUNGAN KECAMATAN KRATON PASURUAN Intan Pratika M *) Abstrak Desain penelitian yang digunakan
Lebih terperinciPENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG
PENGARUH NAFAS DALAM MENGGUNAKAN PERNAFASAN DIAFRAGMA TERHADAP NYERI SAAT PERAWATAN LUKA PASIEN POST OPERASI DI RUMAH SAKIT SARI ASIH SERANG 2013 Armi STIKes Widya Dharma Husada Tangerang, Indonesia Program
Lebih terperinci1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI
1 GAMBARAN PERILAKU PERAWAT DALAM PENCEGAHAN TERJADINYA FLEBITIS DI RUANG RAWAT INAP RS. BAPTIS KEDIRI DESCRIPTION OF NURSE IN THE PREVENTION OF BEHAVIOR IN THE EVENT OF PLEBITIS INPATIENT KEDIRI BAPTIST
Lebih terperinciKata kunci: mobilisasi dini, penyembuhan luka operasi, sectio caesarea(sc)
MOBILISASI DINI DAN PENYEMBUHAN LUKA OPERASI PADA IBU POST SECTIO CAESAREA (SC) DI RUANG DAHLIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA SALATIGA Anggorowati 1, Nanik Sudiharjani 2 1 Departemen Keperawatan Maternitas
Lebih terperinciHUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPUASAN PASIEN SECTIO CAESARIA (SC) DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG ABSTRAK
HUBUNGAN PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK TERHADAP KEPUASAN PASIEN SECTIO CAESARIA (SC) DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT PANTI WALUYA MALANG Yuliani 1), Tanto Hariyanto 2), Vita Mariyah A 3) 1) Mahasiswa
Lebih terperinciPERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G
PERBEDAA EFEKTIVITAS KOMPRES AIR HA GAT DA KOMPRES AIR BIASA TERHADAP PE URU A SUHU TUBUH PADA A AK DE GA DEMAM DI RSUD TUGUREJO SEMARA G Karina Indah Permatasari *) Sri Hartini **), Muslim Argo Bayu ***)
Lebih terperinciPENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA
PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA Sinopsis Rencana Tesis Oleh : Husna Maulida, SST BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Angka Kematian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Operasi saat persalinan (Sectio Caesarea) mempunyai komplikasi pada ibu dan janin sehingga menimbulkan kecemasan semua orang termasuk pada keluarga yang mempunyai
Lebih terperinciNunung Sri Mulyani Jurusan Gizi Politeknik Kesehatan Kemenkes Aceh
Pengaruh Konsultasi Gizi Terhadap Asupan Karbohidrat dan Kadar Gula Darah Pasien Diabetes Mellitus Tipe II di Poliklinik Endokrin Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh Effect of Nutrition
Lebih terperincicairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi.
I. Rencana Tindakan Keperawatan 1. Resiko kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan berlebih (Doenges, 2001). Tujuan: kekurangan volume cairan tidak terjadi. a. Tekanan darah siastole
Lebih terperinciPENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH
PENGARUH KONSUMSI TELUR AYAM RAS REBUS TERHADAP PENINGKATAN KADAR HB PADA IBU HAMIL TRIMESTER II DI BPM WILAYAH KERJA PUSKESMAS KLATEN TENGAH Sugita, Supiati Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan
Lebih terperinciAbstrak. Kata kunci: nyeri pinggang bawah, kompres hangat, lansia. Abstract
PENGARUH KOMPRES HANGAT TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PINGGANG BAWAH (LOW BACK PAIN) PADA LANSAIA DI PANTI WREDHA PANGESTI LAWANG MALANG Tri Johan Agus Yuswanto*, Bambang Soemantri**, Anita Rahmawati
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Terapi intravena adalah suatu cara dari pengobatan untuk memasukan obat atau vitamin ke dalam tubuh pasien (Darmawan, 2008). Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi
Lebih terperinciPENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA
PENGETAHUAN, SIKAP DAN PELAKSANAAN MOBILISASI DINI IBU PASCASALIN DENGAN SEKSIO SESARIA Clara Grace Y.A.S*, Siti Saidah Nasution** *Mahasiswa Keperawatan **Dosen Keperawatan Maternitas *Staf Pengajar Keperawatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Operasi atau pembedahan merupakan salah satu bentuk terapi pengobatan dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan ancaman terhadap integritas tubuh dan jiwa
Lebih terperinciABSTRAK. Kata kunci : kecemasan dental, tanaman bunga berwarna biru muda, pencabutan gigi
ABSTRAK Kecemasan dental terdapat pada 1 dari 7 populasi dan membutuhkan perawatan yang hati-hati serta penanganan yang lebih oleh dokter gigi. Pencabutan gigi merupakan pencetus utama kecemasan dental.
Lebih terperinciPROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS AISYIYAH YOGYAKARTA 2016
PENGARUH TERAPI RELAKSASI PROGRESIF TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA LANSIA HIPERTENSI DI POSYANDU DUSUN JELAPAN SINDUMARTANI NGEMPLAK SLEMAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: INDAH RESTIANI
Lebih terperinciPERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST
PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST OPERASI HERNIA DI RSUD WILAYAH KABUPATEN PEKALONGAN Skripsi DIAN APRIANTO NIM : 08.0263.S
Lebih terperinciKOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI
KOMPRES HANGAT ATASI NYERI PADA PETANI PENDERITA NYERI PUNGGUNG BAWAH DI KELURAHAN CANDI KECAMATAN AMPEL KABUPATEN BOYOLALI Rosita Dinny Permata Sari, Tri Susilowati STIKES Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar
Lebih terperinciOleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2) 1) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners 2) Staf Pengajar STIKES An Nur Purwodadi Prodi Ners
EFEKTIFITAS PEMBERIAN INFORMED CONSENT DENGAN TINGKAT KECEMASAN BAGI KELUARGA PASIEN YANG DIRAWAT DI INTENSIVE CARE UNIT (ICU) RUMAH SAKIT PANTI RAHAYU PURWODADI Oleh; Wahyu Riniasih 1). Fatchulloh 2)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun mental. Akan tetapi, olahraga yang dilakukan tanpa mengindahkan
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga, baik yang bersifat olahraga prestasi maupun rekreasi merupakan aktivitas yang dapat memberikan manfaat bagi kesehatan fisik maupun mental. Akan tetapi,
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume 8, No. 1, Februari 2012
EFEKTIFITAS PENYULUHAN KESEHATAN OLEH PEER GROUP DAN TENAGA KESEHATAN TENTANG PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT (PHBS) CUCI TANGAN BERSIH PADA SISWA SD N 01 DAN 02 BONOSARI SEMPOR KEBUMEN Faisal Reza 1, Marsito
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016
FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERSALINAN SECTIO CAESAREA DI RSU PKU MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA 2016 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh: Desi Maritaning Astuti 1610104430 PROGRAM STUDI BIDAN PENDIDIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terapi dan perawatan untuk dapat sembuh, dimana sebagian besar pasien yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan semakin baiknya tingkat pendidikan dan keadaan sosial ekonomi masyarakat, kebutuhan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan telah bergeser kearah
Lebih terperinciPENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG
PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG Dewi Winahyu. *) Dera Alfiyanti **), Achmad Solekhan ***)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. anestesi yang dilakukan terhadap pasien bertujuan untuk mengetahui status
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Evaluasi pra anestesi adalah langkah awal dari rangkaian tindakan anestesi yang dilakukan terhadap pasien bertujuan untuk mengetahui status fisik (ASA) pasien pra operatif,
Lebih terperinciTERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH
TERAPI BERMAIN : GAMES PENGARUHI TINGKAT ADAPTASI PSIKOLOGIS ANAK USIA SEKOLAH (Games Therapy Towards to Psychologic Adaptation in School Age Children) Retno Twistiandayani*, Siti Mahmudah** * Program
Lebih terperinciPENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT Puji Hastuti Poltekkes Kemenkes Semarang E-mail: pujih75@gmail.com Abstract: The purpose of this cross-sectional research
Lebih terperinciPELAKSANAAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN
PELAKSANAAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN PADA PASIEN GANGGUAN SISTEM PERNAFASAN Arief Bachtiar, Nurul Hidayah, Amana Ajeng Poltekkes Kemenkes Malang, Jl. Besar Ijen No 77 C Malang email: nh_150673@yahoo.com
Lebih terperinciPENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING
PENCAPAIAN KOMPETENSI TINDAKAN SUCTION DALAM PEMBELAJARAN PRAKTEK KLINIK MELALUI METODA BEDSIDE TEACHING Rahmawati 1, Satino 2 Kementerian Kesehatan Politeknik Kesehatan Surakarta Jurusan Keperawatan Abstract:
Lebih terperinciPENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN
PENINGKATAN PERAWATAN KEHAMILAN MELALUI KELAS IBU HAMIL DI PUSKESMAS LAMONGAN Faizatul Ummah.......ABSTRAK....... Perawatan kehamilan yang baik dapat mencegah terjadinya komplikasi kehamilan dan persalinan
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh FENNY NIM
PERBEDAAN PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH ANTARA METODE KANGGOROE DAN INKUBATOR DI RUMAH SAKIT BETHESDA LEMPUYANGWANGI TAHUN 2012 NASKAH PUBLIKASI Disusun oleh FENNY NIM 201110104196
Lebih terperinciHUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCA SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT TENTARA BINJAI
HUBUNGAN MOBILISASI DINI DENGAN PENYEMBUHAN LUKA PASIEN PASCA SECTIO CAESARIA DI RUMAH SAKIT TENTARA BINJAI (*) Juliati. Email: Juliati_80 @ yahoo.co.id ABSTRACT: Sectio Caesaria is a way of delivery of
Lebih terperinciKARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU ABSTRAK
KARAKTERISTIK PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RSUD KABUPATEN KOTABARU Badariah 1), Farida Halis Dyah Kusuma. 2), Novita Dewi 3) 1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan
Lebih terperinciEFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010.
EFEK KAFEIN TERHADAP KEJADIAN TREMOR TANGAN PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA ANGKATAN TAHUN 2010 Oleh : RAIHAN ADLIN BINTI RUZAIDI 100100405 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oksigen (O2). Yang termasuk relaksan otot adalah oksida nitrat dan siklopropane.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anastesi umum merupakan salah satu teknik yang dapat di lakukan pada pasien yang menjalani operasi lebih dari 20 menit, khususnya jika dibutuhkan pemulihan cepat.
Lebih terperinciKata Kunci : Intensitas nyeri, Transcutan Electric Neurogenic Stimulator (TENS), Terapi es
GASTER, Vol. 7, No. Agustus (56-573) PERBANDINGAN KEEFEKTIFAN STIMULASI SARAF ELEKTRIK TENS DAN TERAPI ES TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN SIMPLE FRAKTUR DIRUANG PREMEDIKASI INSTALASI BEDAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berdasarkan umur bayi atau lebih dari 90 persen.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan salah satu fenomena klinis yang paling sering ditemukan pada bayi baru lahir. Sekitar 25 50% bayi baru lahir menderita ikterus pada minggu
Lebih terperinciPENGARUH HEALTH EDUCATION
PENGARUH HEALTH EDUCATION DENGAN MEDIA VISUAL TERHADAP KOMPETENSI IBU NIFAS DALAM PIJAT BAYI DI BPM NY. WIDYA SUROSO DESA GEGER KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN Ika Ayu Kurniawati*,Lilin Turlina**.......ABSTRAK.......
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sectio Caesarea adalah suatu tindakan untuk melahirkan dengan berat badan bayi diatas 500 gram, melalui sayatan dinding uterus yang masih utuh (Saifuddin, 2001).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dari segala proses dan upaya yang selama ini dilakukan agar semuanya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Persalinan merupakan fase terakhir yang terpenting dalam proses kehamilan. Masa inilah yang banyak mendebarkan seorang wanita yang melahirkan, juga pasangannya. Oleh
Lebih terperinciPengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016
Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016 Heny Siswanti 1*, Ummi Kulsum 2* 1,2 Program Studi Keperawatan STIKES Muhammadiyah Kudus
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupun psikologis. Maslow (1970) mengatakan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik komparasi. Karena bertujuan untuk menganalisis pengaruh antar variabel yaitu pengaruh kompres
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk prosedur tersebut. Angka bedah caesar pada ibu usia 35 tahun ke atas jauh
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada awal tahun 1900 pesalinan dengan seksio sesarea (SC) menjadi salah satu pilihan yang dilakukan kebanyakan ibu tanpa memperhatikan indikasi untuk prosedur
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental
39 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian Quasi Eksperimental dengan pretest-posttest with control group design yaitu menggunakan kelompok perlakuan
Lebih terperinciGAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR
PENELITAN GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG OPERASI SECTIO CAESAR DI BKIA RUMAH SAKIT WILLIAM BOOTH SURABAYA Ilham*, Eny**, Herliana*** Akademi Keperawatan William Booth Surabaya Abstrak Sebagian
Lebih terperinciARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN
ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN OLEH : NOVANA AYU DWI PRIHWIDHIARTI 010214A102 PROGRAM
Lebih terperinciARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR DI RSUD KABUPATEN SEMARANG
ARTIKEL PERBEDAAN SUHU TUBUH SEBELUM DAN SETELAH PIJAT BAYI PADA BAYI PREMATUR DI RSUD KABUPATEN SEMARANG OLEH: SANTY EKO SUSILOWATY 010214B046 PROGRAM STUDI KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN NGUDI
Lebih terperinciPUBLIKASI ILMIAH Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Starta I pada Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
PENGARUH MEDIA LEAFLET TERHADAP PENINGKATAN PENGETAHUAN WUS (WANITA USIA SUBUR) DALAM PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD (INTRA UTERINE DEVICE) DI DESA TEGALREJO KECAMATAN SAWIT KABUPATEN BOYOLALI PUBLIKASI ILMIAH
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS ABSTRAK
PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PRE OPERASI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PADA PASIEN PRE OPERASI HERNIA DI RSUD KUDUS 6 Arif Kurniawan*, Yunie Armiyati**, Rahayu Astuti*** ABSTRAK Kecemasan dapat terjadi pada
Lebih terperinciJurnal Ilmiah Kesehatan Keperawatan, Volume12, No. 1Februari2016
HUBUNGAN PENATALAKSANAAN PASIEN PASCA OPERATIF DENGAN ANESTESI UMUM TERHADAP LAMA WAKTU PEMINAHAN KE RUANG PERAWATAN DI INSTALASI BEDAH SENTRAL RSUD KEBUMEN Dadi Santoso 1 Herniyatun 2 Flita Devi Pangestika
Lebih terperinciHubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Pelaksanaan Mobilisasi Dini di Rumah Bersalin dan Perawatan Anak Mutia Banjarbaru Tahun 2012
Hubungan Karakteristik Ibu Pasca Sectio Caesarea Terhadap Mobilisasi Dini di Banjarbaru Tahun 01 Correlation Of Mother s Characteristics Of Post Sectio Caesarea Toward Implementation Of Early Mobilization
Lebih terperinciHUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015
HUBUNGAN KARAKTERISTIK PERAWAT DENGAN PELAKSANAAN PROSEDUR TETAP (PROTAP) PERAWATAN LUKA OPERASI DI BLUD RSU CUT NYAK DHIEN MEULABOH TAHUN 2015 RELATIONSHIP OF NURSING CHARACTERISTICS WITH THE IMPLEMENTATION
Lebih terperinci