KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

Transkripsi

1 KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1589/KM.4/2014 TENTANG PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang Mengingat : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 5 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor, perlu menetapkan Keputusan Menteri Keuangan tentang Penetapan Harga Ekspor untuk Penghitungan Bea Keluar. : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4661); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2008 tentang Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor; 3. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 100/PMK.01/2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 149/PMK.01/2008; 4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.04/2008 tanggal 16 Desember 2008 tentang Pemungutan Bea Keluar; 5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014. Memperhatikan : Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 50/M-DAG/PER/8/2014 tanggal 26 Agustus 2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertanian dan Kehutanan yang Dikenakan Bea Keluar dan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/8/2014 tanggal 26 Agustus 2014 tentang Penetapan Harga Patokan Ekspor atas Produk Pertambangan Hasil Pengolahan yang Dikenakan Bea Keluar. MEMUTUSKAN: Menetapkan PERTAMA KEDUA KETIGA KEEMPAT : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENETAPAN HARGA EKSPOR UNTUK PENGHITUNGAN BEA KELUAR : Harga Ekspor untuk penghitungan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa Kelapa Sawit, CPO dan produk-produk turunannya serta produk campuran dari CPO dan produk-produk turunannya ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan Menteri Keuangan ini. : Harga Ekspor untuk penghitungan Bea Keluar untuk produk campuran dan produk lainnya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 adalah Harga Ekspor tertinggi yang berlaku atas komponen produk campuran tanpa memperhatikan komposisi dari produk campurannya. : Tarif Bea Keluar untuk penghitungan Bea Keluar untuk produk campuran dan produk lainnya sebagaimana dimaksud dalam Lampiran V Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 adalah Tarif Bea Keluar tertinggi yang berlaku atas komponen produk campuran tanpa memperhatikan komposisi dari produk campurannya. : Harga Ekspor untuk penghitungan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa Kayu dan Kulit ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan Menteri Keuangan ini.

2 KELIMA : Harga Ekspor untuk penghitungan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa Biji Kakao ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran III Keputusan Menteri Keuangan ini. KEENAM : Harga Ekspor untuk penghitungan Bea Keluar terhadap barang ekspor berupa Produk Pengolahan Mineral ditetapkan sebagaimana tercantum dalam Lampiran IV Keputusan Menteri Keuangan ini. KETUJUH : Berdasarkan harga referensi yang ditetapkan oleh menteri yang tugas dan tanggung jawabnya di bidang perdagangan, tarif Bea Keluar yang digunakan untuk barang ekspor berupa: (1) Kelapa Sawit, CPO dan produk-produk turunannya serta produk campuran dari CPO dan produk-produk turunannya adalah sebagaimana tercantum pada Kolom 4 Lampiran II, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.011/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar; (2) Biji Kakao adalah sebagaimana tercantum pada Kolom 3 Lampiran II, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. KEDELAPAN : Kulit dan Kayu adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran I, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 128/PMK.011/2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. KESEMBILAN : Tarif Bea Keluar untuk Produk Pengolahan Mineral adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. KESEPULUH : Tarif Bea Keluar untuk Produk Mineral Hasil Pengolahan Eksportir Yang Membangun Fasilitas Pemurnian Atau Melakukan Kerjasama Pembangunan Fasilitas Pemurnian adalah sebagaimana tercantum pada Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/PMK.011/2014 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 75/PMK.011/2012 tentang Penetapan Barang Ekspor yang Dikenakan Bea Keluar dan Tarif Bea Keluar. KESEBELAS : Apabila kemudian hari terdapat kekeliruan dalam keputusan menteri ini, akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya. KEDUABELAS : Dalam hal Harga Ekspor yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan ini telah habis masa berlakunya dan Harga Ekspor yang baru belum ditetapkan, maka Harga Ekspor yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan ini tetap berlaku sebagai dasar penghitungan Bea Keluar sampai ditetapkan Harga Ekspor yang baru. KETIGABELAS : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal 1 September 2014 sampai dengan 30 September Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2014 a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ttd. AGUNG KUSWANDONO

3 LAMPIRAN I KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR : 1589/KM.4/2014 TANGGAL : 29 Agustus 2014 HARGA EKSPOR KELAPA SAWIT, CPO DAN PRODUK TURUNANNYA PERIODE 1 SEPTEMBER SEPTEMBER 2014 No. Uraian 1. Buah Sawit, Biji dan Kernel Sawit 2. Bungkil (oil cake) dan residu padat lainnya dari Buah Sawit, Biji dan Kernel Sawit Termasuk dalam Pos Tarif Harga Ekspor (US$/MT) Crude Palm Oil (CPO) Crude Palm Kernel Oil (CPKO) Hydrogenated Crude Palm Oil Hydrogenated Crude Palm Kernel Oil Crude Palm Olein Crude Palm Stearin Crude Palm Kernel Olein Crude Palm Kernel Stearin Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) dan Palm Kernel Fatty Acid Distillate (PKFAD) Hydrogenated Crude Palm Olein Hydrogenated Crude Palm Stearin Hydrogenated Crude Palm Kernel Olein Hydrogenated Crude Palm Kernel Stearin RBD Palm Olein 17. RBD Palm Oil RBD Palm Stearin RBD Palm Kernel Oil , RBD Palm Kernel Olein RBD Palm Kernel Stearin , Hydrogenated RBD Palm Olein, tidak termasuk yang dikemas dengan berat brutto < 25 kg dengan Iodine Value < 49 Wijs

4 23. Hydrogenated RBD Palm Oil, tidak termasuk yang dikemas dengan berat brutto < 25 kg dengan Iodine Value < 28 Wijs 24. Hydrogenated RBD Palm Stearin, tidak termasuk yang dikemas dengan berat brutto < 25 kg dengan Iodine Value < 1 Wijs Hydrogenated RBD Palm Kernel Oil, tidak termasuk yang dikemas dengan berat brutto < 25 kg dengan Iodine Value < 9 Wijs Hydrogenated RBD Palm Kernel Olein, tidak termasuk yang dikemas dengan berat brutto < 25 kg dengan Iodine Value < 9 Wijs 27. Hydrogenated RBD Palm Kernel Stearin, tidak termasuk yang dikemas dengan berat brutto < 25 kg dengan Iodine Value < 1 Wijs RBD Palm Olein dalam kemasan bermerek < 20 kg RBD Palm Olein dalam kemasan bermerek 20 < x < 25 kg Biodiesel dari minyak sawit (Fatty Acid Methyl Esters) , , , Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2014 a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ttd. AGUNG KUSWANDONO

5 LAMPIRAN II KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR : 1589/KM.4/2014 TANGGAL : 29 Agustus 2014 HARGA EKSPOR KAYU DAN KULIT PERIODE 1 SEPTEMBER SEPTEMBER 2014 No. Uraian Termasuk dalam Pos Tarif Harga Ekspor I KAYU A. Veneer Lembaran tipis kayu yang diperoleh dengan cara mengupas atau menyayat kayu bundar atau kayu gergajian dengan ketebalan tidak lebih dari 6 mm : Dari hutan alam US$ 610 / M 3 2. Dari hutan tanaman US$ 330 / M 3 Wooden sheet for packaging box Veneer kering kayu sengon yang telah dihaluskan pada kedua sisi lebar dengan ukuran tebal tidak lebih dari 5 mm, lebar tidak lebih dari 300 mm dan panjang tidak lebih dari mm yang digunakan untuk pembuatan kemasan. B. Serpih kayu Kayu dalam bentuk keping atau pecahan (Wood in chips or particle) US$ 350 / M US$ 70 / Ton Kepingan kayu (chipwood) C. Kayu olahan Kayu gergajian yang telah dikeringkan dan diratakan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan halus dengan luas penampang antara mm 2 sampai dengan mm 2 dari jenis : s.d US$ 40 / Ton 1. Meranti US$ 590 / M 3 2. Merbau US$ 850 / M 3 3. Rimba campuran US$ 400 / M 3 4. Sortimen lainnya Eboni US$ 3,000 / M 3 Jati US$ 1,200 / M 3 Hutan tanaman : a. Pinus dan Gmelina US$ 450 / M 3 b. Acasia US$ 300 / M 3 c. Sengon US$ 220 / M 3 d. Karet US$ 270 / M 3 e. (Balsa, Eucalyptus, dll) US$ 180 / M 3 f. Sungkai US$ 350 / M 3 Kayu gergajian dari jenis Merbau yang telah dikeringkan dan diratakan keempat sisinya sehingga permukaannya menjadi rata dan halus dengan luas penampang di atas mm 2 sampai dengan mm US$ 990 / M 3

6 II KULIT a. Jangat dan kulit mentah dari hewan : 1. Sapi dan kerbau US$ 6.2 / Kg 2. Biri-biri/domba US$ 10 / Lembar 3. Kambing US$ 8 / Lembar b. Jangat dan kulit pickled dari hewan : 1. Sapi dan kerbau US$ 4.4 / Square feet 2. Biri-biri/domba US$ 2.4 / Square feet 3. Kambing US$ 2.2 / Square feet c. Kulit disamak (Wet Blue) dari hewan : 1. Sapi dan kerbau US$ 5.2 / Square feet 2. Biri-biri/domba US$ 3.0 / Square feet 3. Kambing US$ 2.8 / Square feet Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2014 a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ttd. AGUNG KUSWANDONO

7 LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR : 1589/KM.4/2014 TANGGAL : 29 Agustus 2014 HARGA EKSPOR BIJI KAKAO PERIODE 1 SEPTEMBER SEPTEMBER 2014 No. Uraian Termasuk dalam Pos Tarif Harga Ekspor (/MT) 1. Biji Kakao US$ 2,894 Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2014 a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ttd. AGUNG KUSWANDONO

8 LAMPIRAN IV KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR : 1589/KM.4/2014 TANGGAL : 29 Agustus 2014 No. HARGA EKSPOR PRODUK PERTAMBANGAN HASIL PENGOLAHAN PERIODE 1 SEPTEMBER SEPTEMBER 2014 Uraian Termasuk dalam Pos Tarif Harga Ekspor 1. Konsentrat tembaga dengan kadar 15% Cu < 16% , USD/WMT 2. Konsentrat tembaga dengan kadar 16% Cu < 17% , USD/WMT 3. Konsentrat tembaga dengan kadar 17% Cu < 18% , USD/WMT 4. Konsentrat tembaga dengan kadar 18% Cu < 19% , USD/WMT 5. Konsentrat tembaga dengan kadar 19% Cu < 20% , USD/WMT 6. Konsentrat tembaga dengan kadar 20% Cu < 21% , USD/WMT 7. Konsentrat tembaga dengan kadar 21% Cu < 22% , USD/WMT 8. Konsentrat tembaga dengan kadar 22% Cu < 23% , USD/WMT 9. Konsentrat tembaga dengan kadar 23% Cu < 24% , USD/WMT 10. Konsentrat tembaga dengan kadar 24% Cu < 25% , USD/WMT 11. Konsentrat tembaga dengan kadar 25% Cu < 26% , USD/WMT 12. Konsentrat tembaga dengan kadar 26% Cu < 27% , USD/WMT 13. Konsentrat tembaga dengan kadar 27% Cu < 28% , USD/WMT 14. Konsentrat tembaga dengan kadar 28% Cu < 29% , USD/WMT 15. Konsentrat tembaga dengan kadar 29% Cu < 30% , USD/WMT 16. Konsentrat tembaga dengan kadar Cu 30% , USD/WMT 17. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar 62% Fe < 63% 18. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar 63% Fe < 64% 19. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar 64% Fe < 65% 20. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar 65% Fe < 66% 21. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar 66% Fe < 67% 22. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar 67% Fe < 68% 23. Konsentrat besi (hematit, magnetit, pirit) dengan kadar Fe 68% 24. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 51% Fe < 52% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 25. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 52% Fe < 53% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 26. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 53% Fe < 54% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 27. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 54% Fe < 55% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 28. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 55% Fe < 56% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 29. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 56% Fe < 57% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 30. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 57% Fe < 58% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT

9 31. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 58% Fe < 59% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 32. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 59% Fe < 60% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 33. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar 60% Fe < 61% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% 34. Konsentrat besi (Gutit/laterit) dengan kadar Fe 61% dan kadar (Al 2 O 3 + SiO 2 ) 10% USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT 35. Konsentrat mangan dengan kadar 49% Mn < 50% USD/WMT 36. Konsentrat mangan dengan kadar 50% Mn < 51% USD/WMT 37. Konsentrat mangan dengan kadar 51% Mn < 52% USD/WMT 38. Konsentrat mangan dengan kadar 52% Mn < 53% USD/WMT 39. Konsentrat mangan dengan kadar 53% Mn < 54% USD/WMT 40. Konsentrat mangan dengan kadar 54% Mn < 55% USD/WMT 41. Konsentrat mangan dengan kadar 55% Mn < 56% USD/WMT 42. Konsentrat mangan dengan kadar 56% Mn < 57% USD/WMT 43. Konsentrat mangan dengan kadar 57% Mn < 58% USD/WMT 44. Konsentrat mangan dengan kadar 58% Mn < 59% USD/WMT 45. Konsentrat mangan dengan kadar 59% Mn < 60% USD/WMT 46. Konsentrat mangan dengan kadar 60% Mn < 61% USD/WMT 47. Konsentrat mangan dengan kadar 61% Mn < 62% USD/WMT 48. Konsentrat mangan dengan kadar 62% Mn < 63% USD/WMT 49. Konsentrat mangan dengan kadar 63% Mn < 64% USD/WMT 50. Konsentrat mangan dengan kadar 64% Mn USD/WMT 51. Konsentrat timbal dengan kadar 57% Pb < 58% USD/WMT 52. Konsentrat timbal dengan kadar 58% Pb < 59% USD/WMT 53. Konsentrat timbal dengan kadar 59% Pb < 60% USD/WMT 54. Konsentrat timbal dengan kadar 60% Pb < 61% USD/WMT 55. Konsentrat timbal dengan kadar 61% Pb < 62% USD/WMT 56. Konsentrat timbal dengan kadar 62% Pb < 63% USD/WMT 57. Konsentrat timbal dengan kadar 63% Pb < 64% USD/WMT 58. Konsentrat timbal dengan kadar 64% Pb < 65% USD/WMT 59. Konsentrat timbal dengan kadar 65% Pb < 66% USD/WMT 60. Konsentrat timbal dengan kadar 66% Pb < 67% USD/WMT 61. Konsentrat timbal dengan kadar 67% Pb < 68% USD/WMT 62. Konsentrat timbal dengan kadar 68% Pb < 69% USD/WMT 63. Konsentrat timbal dengan kadar 69% Pb < 70% USD/WMT 64. Konsentrat timbal dengan kadar 70% Pb < 71% USD/WMT 65. Konsentrat timbal dengan kadar 71% Pb < 72% USD/WMT 66. Konsentrat timbal dengan kadar 72% Pb < 73% USD/WMT 67. Konsentrat timbal dengan kadar 73% Pb < 74% USD/WMT 68. Konsentrat timbal dengan kadar 74% Pb < 75% USD/WMT 69. Konsentrat timbal dengan kadar 75% Pb < 76% USD/WMT 70. Konsentrat timbal dengan kadar 76% Pb < 77% USD/WMT 71. Konsentrat timbal dengan kadar 77% Pb < 78% USD/WMT

10 72. Konsentrat timbal dengan kadar 78% Pb < 79% , USD/WMT 73. Konsentrat timbal dengan kadar 79% Pb < 80% , USD/WMT 74. Konsentrat timbal dengan kadar 80% Pb < 81% , USD/WMT 75. Konsentrat timbal dengan kadar 81% Pb < 82% , USD/WMT 76. Konsentrat timbal dengan kadar 82% Pb < 83% , USD/WMT 77. Konsentrat timbal dengan kadar 83% Pb < 84% , USD/WMT 78. Konsentrat timbal dengan kadar 84% Pb < 85% , USD/WMT 79. Konsentrat timbal dengan kadar 85% Pb < 86% , USD/WMT 80. Konsentrat timbal dengan kadar Pb 86% , USD/WMT 81. Konsentrat seng dengan kadar 52% Zn < 53% USD/WMT 82. Konsentrat seng dengan kadar 53% Zn < 54% USD/WMT 83. Konsentrat seng dengan kadar 54% Zn < 55% USD/WMT 84. Konsentrat seng dengan kadar 55% Zn < 56% USD/WMT 85. Konsentrat seng dengan kadar 56% Zn < 57% USD/WMT 86. Konsentrat seng dengan kadar 57% Zn < 58% USD/WMT 87. Konsentrat seng dengan kadar 58% Zn < 59% USD/WMT 88. Konsentrat seng dengan kadar 59% Zn < 60% USD/WMT 89. Konsentrat seng dengan kadar 60% Zn < 61% USD/WMT 90. Konsentrat seng dengan kadar 61% Zn < 62% USD/WMT 91. Konsentrat seng dengan kadar 62% Zn < 63% USD/WMT 92. Konsentrat seng dengan kadar 63% Zn < 64% USD/WMT 93. Konsentrat seng dengan kadar 64% Zn < 65% USD/WMT 94. Konsentrat seng dengan kadar 65% Zn < 66% USD/WMT 95. Konsentrat seng g dengan kadar 66% Zn < 67% USD/WMT 96. Konsentrat seng dengan kadar Zn 67% USD/WMT 97. Konsentrat ilmenit dengan kadar Fe 58% (bentuk pasir) 98. Konsentrat ilmenit dengan kadar Fe 56% (bentuk pellet) 99. Konsentrat titanium lainnya dengan kadar Fe 58% (bentuk pasir) 100. Konsentrat titanium lainnya dengan kadar Fe 56% (bentuk pellet) USD/WMT USD/WMT USD/WMT USD/WMT Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 29 Agustus 2014 a.n. MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI, ttd. AGUNG KUSWANDONO