BAB V HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB V HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS"

Transkripsi

1 BAB V HASIL PENGAMATAN DAN ANALISIS V. 1.Ruang Terbuka Perumahan Yang Fungsional Hasil pengamatan ruang terbuka menunjukkan bahwa ruang terbuka perumahan berdasar kepemilikannya merupakan ruang terbuka publik pada kawasan di ketiga perumahan meliputi Perumahan Merapi View, Perumahan Candi Indah dan Perumahan Griya Perwita Wisata. Ruang terbuka publik perumahan ini meliputi,ruang terbuka jalan, ruang terbuka taman sebagai tempat rekreasi, ruang terbuka bermain anak (play ground) dan ruang terbuka lapangan olahraga. Fungsi di dalam ruang terbuka publik perumahan merupakan bagian penting dalam lingkungan perumahan. Lingkupnya adalah kemampuan ruang terbuka publik perumahan dalam mengakomodasi kegiatan penghuni perumahan melakukan kegiatan dan interaksi antar penghuni, meliputi fungsi sosial, fungsi ekonomi dan fungsi lingkungan. Pada Perumahan Merapi View, fungsi sosial ruang terbuka adalah aktivitas kegiatan penghuni perumahan sebagai bagian rutinitas dalam melakukan interaksi dengan penghuni lain, seperti ; - Jalan, boulevard,club house dan kolam renang. - Kolam renang sebagai ruang terbuka publik mempunyai karakter kegiatan yang sangat luas. Penghuni dapat sambil menunggu anakanak mereka melakukan kegiatan renang. - Kemudian lapangan olahraga untuk berolahraga tenis lapangan di antara pengguna kawasan perumahan. 76

2 Lapangan tenis Kolam Renang Kolam renang sebagai aspek sosial untuk mengakomodasi kegiatan penghuni dan interaksi penghuni Ruang terbuka lapangan olahraga untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat Gambar Aspek sosial di RTP Boulevard Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Ruang terbuka di lingkungan Perumahan Candi Indah merupakan ruang terbuka yang paling sering digunakan dan dikunjungi oleh penghuni perumahan.ruang terbuka lapangan olahraga mempunyai intensitas penggunaan yang relatif sering. Interaksi antar penghuni di lingkungan perumahan meliputi mengasuh anak, bermain bagi anak-anak adalah sebagian aktifitas penghuni perumahan di samping aktifitas lain dalam memanfaatkan dan menggunakan ruang terbuka hijau (taman). Jalan lingkungan Lapangan tenis Fungsi sosial ruang terbuka jalan akses bagi penghuni perumahan Ruang terbuka lapangan olahraga untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat pengguna ruang terbuka Gambar Aspek sosial di RTP Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 77

3 Kemudian di Perumahan Griya Perwita Wisata, ruang terbuka publik berupa jalan, playground dan lapangan olahraga tenis aspek sosial dengan fungsi yang lain adalah ; adalah ruang terbuka publik dalam - Ruang terbuka publik yang paling sering digunakan oleh penghuni - perumahan. Ruang terbuka publik jalan sebagai jalur perumahan. keluar masuk penghuni - Ruang terbuka playground untuk aktifitas bermain bagi anak-anak dan interaksi penghuni perumahan - Selanjutnya adalah ruang terbuka lapangan olahraga yang digunakan untuk berolahraga tenis lapangann dan interaksi penghuni perumahan di waktu-waktu tertentu. Jalan lingkungan Lapangan tenis Ruang terbuka lapangan olahraga untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat pengguna ruang terbuka Gambar Aspek sosial di RTP Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 78

4 Aspek ekonomi dalam kaitannya dengan ruang terbuka publik di Perumahan Merapi View ditandai oleh penempatan kios, warung, kantin, pertokoan menjadi terpadu di ruang terbuka boulevard. Penempatan yang terpadu ini sangat menunjang kegiatan penghuni di lingkungan perumahan dalam melakukan kegiatan ekonomi seperti kegiatan jual beli dan perdagangan. Penghuni di Perumahan Merapi View sangat mudah dalam melakukan kegiatannya untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari yaitu ; - Kegiatan berupa belanja(pergi ke supermarket, warung makan, kantin) yang berada di sekitar ruang terbuka publik boulevard(club house). Boulevard dan club house Boulevard dan club house, didalamnya terdapat kios dan perbelanjaan untuk mengakomodasi kegiatan dalam aspek ekonomi Gambar Aspek ekonomi di RTP Boulevard Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Fungsi dalam pemanfaatan ruang terbuka jalan Perumahan Candi Indah dengan luas dan lebarnya jalan perumahan dipergunakan sebagai area pertokoan di kanan dan kiri sisi jalan. Lebarnya ruang terbuka jalan sangat menguntungkan dalam 79

5 mengakomodasi kepentingan penghuni perumahan dan melakukan kegiatan perekonomian, kegiatan ini berupa ; - Perdagangan, jual beli dan kegiatan ekonomi lainnya. - Tersedianya area parkir juga mendukung aspek ekonomi dari ruang terbuka publik di Perumahan Candi Indah sehingga memudahkan penghuni dalam melakukan kegiatannya dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, berupa belanja makan, minum, sandang papan dan kebutuhan hidup lainnya. Jalan utama gerbang masuk kawasan lingkungan perumahan Aspek ekonomi ruang terbuka jalan dengan pertokoan di sisi kiri dan kanan untuk mengakomodasi kebutuhan penghuni perumahan. Gambar Aspek ekonomi di RTP Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Aspek ekonomi juga mempengaruhi keberadaan ruang terbuka publik di lingkungan Perumahan Griya Perwita Wisata. Deretan bangunan pertokoan, kios, warung makan dan tempat perbelanjaan yang lainnya, menandai ruang terbuka tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan pengguna atau penghuni lingkungan perumahan. 80

6 Pertokoan / Perbelanjaan Ruang terbuka jalan dengan toko untuk mengakomodasi kepentingan masyarakat melakukan kegiatan jual beli Gambar Aspek ekonomi di RTP Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Aspek lingkungan sebagai fungsi ekologis, ruang terbuka publik Perumahan Merapi View sangat vital peranannya mendukung lingkungan dengan banyaknya elemen-elemen lansekap (terutama vegetasi, tempat sampah) dan infrastruktur kawasan (saluran buangan air hujan termasuk peresapannya) terhadap keadaaan lingkungan perumahan maupun keadaan lingkungan luar seperti faktor iklim. Jalan paving beton Ruang terbuka jalan dengan material paving beton untuk peresapan air hujan sebagai bentuk adaptasi lingkungan daerah resapan air Gambar Aspek lingkungan RTP Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Ruang terbuka Perumahan Candi Indah dengan elemen lansekap pada ruang terbuka hijau (taman) berupa pepohonan, infrastruktur kawasan (selokan 81

7 buangan air hujan dan resapan) memberikan daya dukung kawasan perumahan terhadap lingkungan sekitarnya. Model perumahan memberikan kontribusi terhadap lingkungan budaya sekitar dengan adanya situs-situs sejarah berupa candi. RTH Taman Ruang terbuka hijau atau taman dengan fungsi ekologis lingkungan berupa elemen lansekap pepohonan untuk keseimbangan lingkungan Gambar RTH Taman Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Fungsi dalam aspek ekologis lingkungan ini juga menjadi perhatian penting di ruang terbuka Perumahan Griya Perwita Wisata. Letak kawasan perumahan pada daerah resapan air hujan menempatkan pengaturan dan rekayasa ruang terbuka publik berdaya dukung terhadap lingkungan. Ruang Terbuka Play ground Ruang terbuka Play Ground dengan material paving beton untuk peresapan air hujan sebagai bentuk adaptasi lingkungan daerah resapan air Gambar RTP Bermain anak-anak Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Ruang terbuka publik dikondisikan mampu menjadi ruang pusat dari semua kegiatan penghuni meliputi perdagangan, olahraga, ruang bermain, ruang 82

8 berinteraksi antar penghuni dan kegiatan lain yang menjadi kebiasaan masyarakat perkotaan (modern). Dengan demikian jalinan perumahan khususnya ruang terbuka dengan lingkungan sekitarnya sangat erat dan memberikan nilai kesatuan yang utuh. V Analisis Ruang Terbuka Publik Perumahan V JalanPelingkup Perumahan Merapi View Hasil pengamatan ruang jalan di Perumahan Merapi View secara umum di dominasi oleh jalan dengankarakteristik meliputi : - Jalan linear memanjang, kemudian jalan lingkaran mengelilingi ruang terbuka dan hunian, dan yang terakhir adalah jalan tidak teratur. - Ditandaioleh lebar jalan yang maksimal dengan material penutup warna berbeda adalah paving beton (fungsi yang lain sebagai peresap air hujan) - Pengaturan bundaran (node) di simpul pertemuan, sudut atau simpang jalan. Pada jalan utama menuju lingkungan atau kawasan perumahandi Perumahan Merapi View mempunyai strukturisasi berupa : - Tipe jalan adalah dua lajur dua arah (2/2 D)merupakan jalur cepat untuk kendaraan bermotor - Mempunyai pembatas jalan tengah antar jalur (median) jalan 1 meter. - Mempunyaiutilitas saluran air hujan di bawah struktur jalan. - Mempunyai lebar 8 (delapan) sampai 12 (duabelas) meter. - Mempunyai jalur pejalan kaki di bahu jalan. - Bundaran (node) pada simpul pertemuan jalan, dengan diameter bundaran 1 (satu) sampai 2 (dua) meter. 83

9 Identifikasi jalan pelingkup sebagai faktor aksesibilitas terhadap ruang terbuka perumahan dapat diketahui dari analisis yang menghasilkan : - - Jarak, kedekatan terhadap ruang terbuka 500 meter. Letak, dominasi letak jalan terhadap ruang terbuka yaitu mengelilingi - atau melingkupi ruang terbuka. Pencapaian, peran jalan dalam dengan sangat mudah. mengakomodasi kegiatan penghuni Kemudian identifikasi mengenai aktifitas kegiatan yang membentuk dan terdapat padaa ruang terbuka, dari analisis yang dilakukan menghasilkann ; - Penggunaan ruang terbuka jalan yang dimiliki oleh publik atau digunakann oleh semua orang. - Alokasi waktu yang digunakan untuk melakukan atau memanfaatkan ruang terbuka berupa durasi waktu yang dibutuhkan. 8m x 2 lajur Median jalan 8 12 m Pembatas jalan kerb dan trotoar dengan ketinggian cm Gambar Jalan Linier Perumahan Merapi View Sumber data : Hasil pengamatan lapangan

10 Diameter node 1-2 meter, paving warna dan vegetasi warna Pembatas jalan kerb dengan ketinggian cm Gambar Jalan Lingkaran Perumahan Merapi View Sumber data : Hasil pengamatan lapangann 2005 Pembatas jalan kerb dengan ketinggian cm Jalan tidak teratur (banyak tikungan) Gambar Jalan Tidak Teratur Perumahan Merapi View Sumber data : Hasil pengamatan lapangan

11 Jalur pedestrian sangat efektif bagi para penguna dan penghuni perumahan menuju ke ruang terbuka satu dengan ruang terbuka yang lainnya atau dari tempat hunian menuju ruang terbuka, demikian juga sebaliknya. Jalur pedestrian di Perumahan Merapi View berupa ; - Trotoir sebagai area pejalan kaki berada di kanan dan kiri jalan atau sebagai pembatas jalan dengan area hunian. - Pembatas jalur pedestrian trotoir mempunyai lebar 1.20 meter sebagai area pejalan kaki. - Menggunakan material keras paving block. Trotoir hanya terdapat di Perumahan Merapi View. Identifikasi jalur pedestrian sebagai bagian dari analisis tentang aksesibilitas yang dilakukan menghasilkan beberapa poin penting berupa ; - Jarak, kecenderungan kedekatan trotoar dengan ruang terbuka didapatkan jarak antara 500 sampai dengan 1000 meter. - Letak trotoar dan jalan setapak mengikutiposisi dan pola dari ruang terbuka. - Kemudahan pencapaian trotoar dan jalan setapak pada ruang terbuka. Identifikasi mengenai aktifitas dan kegiatan yang terdapat pada ruang terbukapublik tentang jalur pedestrian berupa trotoar dan jalan setapak, dari analisis yang dilakukan menghasilkan ; - Penggunaantrotoar dan jalan setapak pada ruang terbuka yang dimiliki oleh publik atau semua orang. - Alokasi waktu yang digunakan untuk memanfaatkan ruang terbuka dalam notasi penggal hari dan durasi. 86

12 Pedestrian Trotoir lebar 1.20 m di sisi kiri dan kanann jalan. Gambar Jalur Pedestrian Perumahan Merapi View (Sumber data : Hasil pengamatan lapangan 2005) V Jalan Pelingkup Perumahan Candi Indah Hasil pengamatann ruang jalan di lingkungan Perumahan Candi Indah adalah sebagai berikut : - - Dominasi jalan linear (memanjang) dan sedikit jalantidak teratur. Jalan mengikuti bentuk kavling hunian sehingga sangat sedikit dan hampir tidak ada jalan yang berbentuk lingkaran, tidak ada bundaran (node) baik di simpul jalan maupun di persimpangan jalan. - Lebar jalan keseluruhan di Perumahan Candi Indah sangat maksimal dengan pelingkup material keras berupa aspalt hotmixdann beton. - Jalan setapak menuju ruang terbuka taman tanpa pembatas jalur - pedestrian (jalur khusus untuk pejalan kaki). Menggunakan pembatas selokan sebagai saluran air hujan. 87

13 - Mempunyai atau menggunakan lampu jalan dan beberapa pelengkap elemen jalan (street furniture) seperti vegetasi dan papan penanda arah (rambu-rambu jalan). Pada jalan utama menuju lingkungan atau kawasan perumahan di Perumahan Candi Indah mempunyaistrukturisasi berupa : - Ukuran lebar jalan 8meter sampai 12 meter dan selokan untuk saluran air hujan tertutup dengan ukuran lebar 0.5 meter. - Ruang jalan di Perumahan Candi Indah ditandai dengan gapura sebagai akses utama pintu masuk ke lingkungan perumahan. - Berintensitas jalur moda 2 arah (jalur cepat untuk kendaraan bermotor), - Tidak mempunyai median jalan maupun pembatas kerb di bahu jalan. Identifikasi jalan pelingkup sebagai faktor aksesibilitas terhadap ruang terbuka perumahan dapat diketahui dari analisis yang menghasilkan : - Jarak, kecenderungan kedekatan ruang terbuka meter. - Letak, dominasi letak jalan terhadap ruang terbuka yaitu mengelilingi atau melingkupi ruang terbuka. - Pencapaian, peran jalan dalam mengakomodasi kegiatan penghuni dengan sangat mudah. Kemudian identifikasi mengenai aktifitas kegiatan yang membentuk dan terdapat pada ruang terbuka, dari analisis yang dilakukan menghasilkan ; - Penggunaan ruang terbuka jalan yang dimiliki oleh publik atau digunakan oleh semua orang. - Alokasi waktu (durasi) yang digunakan untuk memanfaatkan ruang terbuka. 88

14 12 m 8 12 m Gapura akses masuk lingkungann perumahan Gambar Jalan Linier Perumahan Candi Indah (Sumber data : Hasil pengamatan lapangan 2005) Jalan terbentuk menyesuaikan derajat pembatas perumahan. (Kesan Tidak Teratur) Gambar Jalan Tidak Teratur Perumahan Candi Indah (Sumber data : Hasil pengamatan lapangan 2005) 89

15 Jalan setapak terdapat didalam ruang terbuka hijau (taman) di Perumahan Candi Indah, mempunyai lebar sampai dengan 1 meter s/d 1.20 meter, berbentuk tidak beraturan Gambar Jalur Pedestrian Perumahan Candi Indah (Sumber data : Hasil pengamatan lapangan 2005) Keberadaan jalan setapak di area taman mempunyai ukuran 1 meter sampai dengan 1.20 meter dengan bentuk tidak beraturan, menyesuaikan kontur lahan taman dan area bermain. Jalan setapak menggunakan material penutup berupa rabat beton. V Jalan Pelingkup Perumahan Griya Perwita Wisata Perumahan Griya Perwita Wisata mempunyai 2 (dua) akses gerbang menuju kawasan perumahan. Gerbang pertama berada pintu masuk di sisi barat perumahan ( berbatasan dengan jalan kaliurang) dan gerbang kedua berada di si si selatan dari kawasan perumahan (berbatasan dengan jalan besi). 90

16 Hasil pengamatan ruang jalan di lingkungan Perumahan Griya Perwita Wisataadalah sebagai berikut : - Menggunakan bidang penutup material keras berupa paving pres beton pada sebagian besar kawasan sebelah utara perumahan dan aspal hotmix di sebagian kawasan sebelah selatan perumahan - Tidak mempunyai jalur pedestrian (jalur pejalan kaki). - Struktur jalan berintensitas jalur moda 2 (dua) arah. - Ukuran lebar jalan 6 sampai 10 meter, - Mempunyai pembatas jalan berupa taman linier, - Beberapa bagian jalan mempunyai median jalan dengan tatanan pepohonan (vegetasi) sebagai jalur hijau. - Jaringan pembuangan air hujan berupa selokan tertutup di kanan dan kiri sisi jalan. - Pada simpul-simpul tertentu dalam area sudut jalan dan pembatas tengah jalur jalan perumahan menerapkan bundaran (node)dan taman sebagai pengarah. - Sebagai unsur estetika, menggunakan lampu serta beberapa elemen jalan (street furniture) contohnyaberupa rambu-rambu lalulintas. Sesuai dengan arahan kawasan sebagai daerah resapan air, struktur ruang jalan di Perumahan Griya Perwita Wisata terdapat selokan saluran air.kemudian dilengkapi dengan keanekaragaman elemen lansekap berupa tanaman (vegetasi),lampu jalan, tempat sampah dan jalur hijau sebagai pembatas jalur tengah jalan yangmenggunakan material penutup jalan berupa paving beton pres yang berfungsi sebagai resapan air. 91

17 Median jalan Pembatas jalan kerb dengan ketinggian 20 cm 8-12 meter Gambar Jalan Linier Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber data : Hasil pengamatan lapangann 2005) Jalan melingkar mengikuti bundaran (node) Diameter node 1-2 meter, paving block dan vegetasi Gambar Jalan Lingkaran Perumahan Griya Perwita Wisataa (Sumber data : Hasil pengamatan lapangan 2005) 92

18 Jalan terbentuk menyesuaikan derajat pembatas perumahan. (Kesan Tidak Teratur) Gambar Jalan Tidak Teraturr Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber data : Hasil pengamatan lapangann 2005) Jalan setapak di area taman mempunyai ukuran 1 meter sampai dengan 1.20 meter dengan bentuk tidak beraturan, menyesuaikan kontur lahan taman dan area bermain. Jalan setapak menggunakan material penutup berupa rabat beton. Jalan setapak terdapat di dalam ruang terbuka hijau (taman) di Perumahan Griya Perwita Wisata, mempunyai lebar 1 meter s/d 1.20 meter, kesan berbentuk tidak beraturan Gambar Jalur Pedestrian Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber data : Hasil pengamatann lapangan 2005) 93

19 Identifikasi jalan pelingkup sebagai faktor aksesibilitas terhadap ruang terbuka perumahan dapat diketahui dari analisis yang menghasilkan : - Jarak, kecenderungan kedekatan ruang terbuka meter. - Letak, dominasi letak jalan terhadap ruang terbuka yaitu mengelilingi atau melingkupi ruang terbuka. - Pencapaian, peran jalan dalam mengakomodasi kegiatan penghuni dengan sangat mudah. Kemudian identifikasi mengenai aktifitas kegiatan yang membentuk dan terdapat pada ruang terbuka, dari analisis yang dilakukan menghasilkan ; - Penggunaan ruang terbuka jalan yang dimiliki oleh publik atau digunakan oleh semua orang. - Alokasi waktu (durasi) yang digunakan untuk memanfaatkan ruang terbuka. V Karakter Pembatas(Enclosure) V Ketertutupan Kuat (strong enclosure) Ruang terbuka Perumahan Merapi View merupakan ruang terbuka publik dengan derajat pembatas yang kuat. Derajat pembatas (enclosure) ruang terbuka publik Boulevard tersebut meliputi ; - Dikelilingi bidang-bidang bangunan hunian hampir merata dan tipe yang sama. Ruang terbuka publik boulevard terbentuk oleh sudutsudut tertutupyang memberikan kesan kuat (aman) akan keberadaan pengguna di ruang terbuka. - Ketinggian bidang pelingkup sebagai batas kawasan antara 12 sampai dengan 18 meter dan lebar jalan 9 sampai 18 meter. 94

20 - Bidang pelingkup ruang terbuka publik boulevard berupa bidang datar berupa bangunan unit rumah atau hunian disekelilingnya dan sebagian kecil beberapa jenis tanaman (vegetasi). Bidang pembatas ruang terbuka publik Boulevard berupa dinding-dinding hunian Gambar RTP Ketertutupan Kuat Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) V Ketertutupan Sebagian (partial enclosure) Derajat pembatas (enclosure) di beberapa ruang terbuka publik di Perumahan Merapi View, Perumahan Candi Indah dan Perumahan Griya Perwita Wisata dapat dikategorikan dalam - Ruang terbuka dengan ketertutupan sebagian (partial enclosure). - Masing-masing ruang terbuka di perumahan ini mempunyai ketinggiann bidang pelingkup sebagai batas kawasan antara 12 sampai dengan 18 meter dan lebar jalan 9 sampai 18 meter. - Bidang pelingkup ruang terbuka publik di Perumahan Candi Indah dan Perumahan Griya Perwita Wisataa berupa bidang datar bangunan unit rumah atau hunian dan beberapa jenis tanaman (vegetasi). 95

21 Pembatas lunak dengan elemen pepohonan yang menciptakan ruang dengan ketertutupan sebagian Gambar RTP Ketertutupan Sebagian Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Pembatas lunak dengan elemen pepohonan yang menciptakan ruang dengan ketertutupan sebagian Gambar RTP Ketertutupan Sebagian Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 96

22 Pembatas lunak dengan elemen pepohonan yang menciptakan ruang dengan ketertutupan sebagian Gambar RTP Ketertutupan Sebagian Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) V Ketertutupan Sedikit (little sense of enclosure) Ruang terbuka publik dengan derajat pembatasyang sedikit (little sense of enclosure) masing-masing terdapat pada ; - Beberapa bagian ruang terbuka publik di Perumahan Candi Indah dan ruang terbuka publik di sebagian kawasan di Perumahan Griya Perwita Wisata. - Ruang terbuka publik hampir tidak ada atau sedikit bidang dinding bangunan yang melingkupinya. - Ruang terbuka yang terdapat di Perumahan Griya Perwita Wisata di bentuk dengan pemanfaatan lahan pinggir dari kawasan hunian. Sehingga bentuk dan bidang pelingkupnya berupa vegetasi (bidang pelingkup lunak). 97

23 Pembatas lunak yang sedikit dengan elemen pepohonan yang menciptakan ruang dengan ketertutupan sedikit (minimal) Ruang terbuka jalan dengan pembatas ruang sedikit Gambar RTP Ketertutupan Sedikit Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Pembatas lunak dengan elemen pepohonan yang menciptakan ruang dengan ketertutupan sedikit (minimal) Ruang terbuka jalan dengan pembatas ruang sedikit Gambar RTP Ketertutupan Sedikit Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 98

24 V Bentuk Pengamatan fisik yang dilakukan terhadap ruang terbuka pada Perumahan Merapi View, di ruang terbuka publik Boulevard yang meliputi club house dan kolam renang mempunyai besaran luas 1.429,5 m² berupa unit kesatuan sebagai bagian dari ruang terbuka keseluruhan. Ruang terbuka publik perumahan ini dapat dikategorikan sebagai ruang terbuka publik dengan beberapa klasifikasi ukuran, dari hasil pengamatan berupa ; - Ukuran atau skala yang besar. Lapangan olahraga termasuk ruang terbuka dengan kategori besar yang memanfaatkan kawasan tepi dari perumahan sebagai area aktivitas. - Jalur hijau hanya mempunyai ukuran atau skala kecil (memanfaatkan simpul pertemuan jalan perumahan, kemudian dibuat taman). Club House 420 m2 t : 12 ) 18 t : m berupa pohon atau tanaman tinggi lainnya m2 Kolam Renang (Swimming Pool) Lapangan Olahraga (Tenis court) m2 Ruang terbuka 92.5 m2 L ebar jalan : m Dengan material conblock t : m berupa pohon atau tanaman tinggi lainnya Gambar RTP di Perumahan Merapi View (Sumber data : Hasil pengamatan lapangan 2005) 99

25 Pengamatan fisik terhadap ruang terbuka publik dengan luasan m² di Perumahan Candi Indah meliputi ; - Ruang terbuka hijau termasuk dalam ukuran/skala yang relatif besar. - Ruang terbuka taman termasuk dalam ukuran/skala yang kecil. - Ruang terbuka lapangan olahraga termasuk dalam ukuran/skala yang relatif besar. - Jalan mempunyai lebar ukuran 8 sampai dengan 12 meter. Ruang terbuka hijau (taman) t : m berupa pohon cemara pinus atau tanaman tinggi lainnya m m2 Lapangan Olahraga (Tenis court) L ebar jalan : m Dengan material aspal Gambar RTP dan Lapangan Olahraga Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) Pengamatan pada ruang terbuka publik dan ruang terbuka hijau di Perumahan Griya Perwita Wisata dengan luasan m², dapat dikategorikan ; - Ruang terbuka publik dengan ukuran/skala yang sangat besar. - Ruang terbuka hijau dengan ukuran/skala yang relatif besar. - Ruang terbuka lapangan olahraga mempunyai ukuran yang besar dengan menyediakan 2 buah lapangan tenis. 100

26 - Sesuai dengan letak kawasan perumahan dengan daya dukung lingkungan dan daerah resapan air, sehingga ruang terbuka hijau memerlukan lahan yang besar untuk vegetasi dan penyimpan air. t : m berupa pohon kelapa atau tanaman tinggi lainnya 2 buah Lapangan Olahraga (Tenis court) Ruang terbuka hijau (taman) Ruang Terbuka hijau : Lebar 1.00 meter, panjang mengikuti jalan sebagai median jalan L ebar jalan : 9 12 m Dengan material conblock Gambar Lap. Olahraga, RTP, RTH, Jalan Perumahan Griya Perwita Wisata Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) V Segi Empat (square) Ruang terbuka Perumahan Candi Indahmeliputi ruang terbuka publik, ruang terbuka hijau dan taman lebih dapat dikategorikan sebagai ; - Ruang terbuka berbentuk persegi dengan karakter bentuk yang teratur (rectangular shape), - Ruang terbuka lapangan olahraga dapat dikategorikan sebagai ruang terbuka berbentuk tidak tentu (irregular shape).dasar penentuan 101

27 G3 M1 M2 L1 L2 L3 M3 M4 M5 M6 M7 N15 N14 N13 N12 N11 N10 G13 G14 G16 I 1 I 2 H1 H ruang terbuka lapangan olahraga sebagai bentuk tidak tentu adalah lingkup ruang terbuka secara makro, bukan bentuk dari lapangan olahraga itu sendiri. Ruang Terbuka Publik dan Jalur Hijau (Rectangular Shape) Ruang Terbuka Lap. Olahraga (Irregular Shape) MAKAM J 1 J 2 0 I 21 H18 H19 Q2 P 14 P 13 P Q1 P 5 P 4 P 3 L7 OPEN SPACE L8 L9 O 10 O 9 P 18 P 17 P 16 P 15 P 2 P 1 O 8 O 7 Tempat Rekreasi L4 L5 L6 L M8 M9 M10 M11 M12 M13 M M14 N3 N2 O 12 O 11 O N9 N8 N7 N6 N5 N4 N OPEN SPACE O 16 O 15 O 14 O 13 O 6 O 5 O 4 O 3 O 2 O 1 N1 G17 G18 G19 G20 G21 G22 G23 G24 G25 G26 G27 G28 G29 G G4 G5 G6 G7 G8 G9 G10 G11 G12 Persegi (rectangular shape) Segitiga (rectangular shape) OPEN SPACE G2 FASILITAS UMUM G1 Tidak Tentu (irregular shape) Tempat Rekreasi PT. TRIKARSA NUSANTARA ( Bagian bawah ) Gambar Ruang Terbuka Publik di Perumahan Candi Indah (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) V Segi Tiga (triangle) Secara umum pengamatan yang dilakukan terhadap ruang terbuka publik di Perumahan Merapi View, menghasilkan ruang terbuka publik Boulevard dan ruang terbuka hijau (jalur hijau) berbentuk segitiga yang lebih dapat dikategorikan sebagai : 102

28 H5 H7 G8 E20 E2 C9 C10 - Ruang terbuka publik berbentuk segitiga beraturan (rectangular shape), Kemudian ruang terbuka lapangan olahraga termasuk ruang-ruang yang tergabung didalamnya dapat dikategorikan sebagai ruang terbuka berbentuk tidak tentu (irregular shape). Ruang Terbuka Boulevard dan Jalur Hijau (Rectangular Shape) Ruang Terbuka Lap. Olahraga (Irregular Shape) H9 H7 H6 H4 Club House Swiming Pool E1 D26 D27 Segitiga (rectangular shape) H8 H2 E3 G10 H3 E4 G6 H1 F12 G7 G9 G1 G3 G5 F11 F9 F7 F5 F13 F8 F10 F4 F6 F1 F2 F3 E28 E29 F1 F2 F3 F4 F5 F6 F7 G4 G2 F8 F9 E6 E5 E17 E16 E13 E12 E10 E9 E7 E8 E11 E14 E15 E18 E19 Tidak Tentu (irregular shape) Segitiga (rectangular shape) E27 E26 E25 E24 E23 E22 E21 Gambar Ruang Terbuka Publik di Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 103

29 GEDUNG SERBA GUNA T 50 T 42 T 42 T 42 T 42 T 42 T 42 T 42 T 42 T 50 T 42 T 50 T 50 T 50 T 50 T 50 T 50 T 42 T 50 T 50 T 42 T 50 T 50 T 50 T 50 T 50 T 50 T 50 T 56 T 56 T 56 T 56 T 56 T 90 T 90 T 90 T 90 JL. KENANGA Pengamatan terhadap ruang terbuka publik di Perumahan Griya Perwita Wisatameliputi ; - Ruang terbuka publik dan jalur hijau yang terbentuk dari pengaturan bidang hunian yang mengelilinginya. - Ruang terbuka publik ini berbentuk segitiga dengan bidang pembatas dinding fasade hunian dan vegetasi. Ruang Terbuka Publik dan Ruang Terbuka Hijau (Rectangular Shape) Ruang Terbuka Lap. Olahraga (Irregular Shape) SUNGAI Segitiga (rectangular shape) SUNGAI T 50 T 50 TYPE 42 JL.MURAI JL.MERPATI JL.MALEO T 42 T 42 T 56 T 42 JL.RAJAWALI SUNGAI Tidak Tentu (irregular shape) Gambar RTP di Perumahan Griya Perwita Wisata (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 104

30 V Lingkaran (circle) Pengamatan yang dilakukan terhadap ruang terbuka publik di Perumahan Merapi View, di Perumahan Candi Indah dan di Perumahan Griya Perwita Wisata mengenai ruang terbuka publik yang berbentuk lingkaranmeliputi ; - Ruang terbuka publik jalan ditandai dengan node simpul jalan, lebih dapat dikategorikan sebagai ruang terbuka berbentuk lingkaran dengan pengaturan sirkulasi jalan memutar. - Node sebagai simpul jalan memberikan ruang terbuka publik lebih aktif dengan mengantisipasi tingkat kepadatan kendaraan dalam melintas di ruang terbuka jalan. - Banyak terdapat di Perumahan Merapi View, yaitu setiap simpul jalan mempunyai node dengan jalan memutar. - Beberapa simpul dan node juga terdapat di Perumahan Griya Perwita wisata. Gambar RTP Lingkaran di Perumahan Merapi View (Sumber : Hasil pengamatan lapangan 2005) 105

31 Analisis yang telah untuk mengetahui kondisi ruang terbuka publik melalui variabel kualitasruang terbuka publik dapat di lihat dalam tabel 5. 1., tabel 5. 2., dan tabel berikut ; 106

32 107

33 108

34 109

35 V. 2. Persepsi Penghuni Terhadap Ruang Terbuka Publik Perumahan V Analisis Ruang Terbuka Publik Perumahan Merapi View Beberapa data dari hasil pertanyaan kepada penghuni Perumahan Merapi View tentang ruang terbuka publik di lingkungannya terkait dengan aksesibilitas, berupa ; - Jarak yang dimiliki dan pencapaian penghuni terhadap ruang terbuka adalah 500 meter, yang di dominasi oleh ruang terbuka publik Boulevard dan lapangan olahraga. - Ruang terbuka yang memiliki letak yang sangat dekat adalah pada ruang terbuka lapangan olahraga. - Pencapaian yang sangat mudah. Di tandai oleh ketiga ruang terbuka publik yaitu ruang terbuka Boulevard, ruang terbuka publik taman dan ruang terbuka lapangan olahraga. Sedangkan data dari hasil pertanyaan kepada penghuni Perumahan Merapi View terkait dengan aktifitas penggunaan ruang terbuka publik, berupa ; - Ruang terbuka publik yang dapat di akses oleh semua orang adalahruang terbuka lapangan olahraga. - Intensitas dalam penggunaan ruang terbuka publik adalah sering. Ruang terbuka Boulevard adalah ruang terbuka publik yang paling sering dalam penggunaannya. - Waktu penggunaan adalah full time dari pagi hari sampai dengan malam hari yang terjadi di ruang terbuka Boulevard. - Durasi penggunaan lebih dari 1 jam yang terjadi pada ruang terbuka publik Boulevard. 110

36 V Analisis Ruang Terbuka Publik Perumahan Candi Indah Data dari hasil pertanyaan kepada penghuni di Perumahan Candi Indah tentang kondisi ruang terbuka publik di lingkungannya terkait dengan aksesibilitas, berupa ; - Jarak yang dimiliki dan pencapaian penghuni terhadap ruang terbuka adalah 500 meter, yang di dominasi oleh ruang terbuka hijau dan lapangan olahraga. - Ruang terbuka yang memiliki letak yang dekat adalah pada ruang terbuka taman dan ruang terbuka hijau. - Pencapaian yang sangat mudah. Di tandai oleh ruang terbuka publik yaitu ruang terbuka publik taman dan ruang terbuka lapangan olahraga. Sedangkan data dari hasil pertanyaan kepada penghuni di Perumahan Candi Indah tentang ruang terbuka publik terkait dengan aktifitas penggunaan ruang terbuka publik, berupa ; - Ruang terbuka publik yang dapat di akses oleh semua orang adalah ruang terbuka publik taman. - Intensitas dalam penggunaan ruang terbuka publik adalah sering. Ruang terbuka taman adalah ruang terbuka publik yang paling sering dalam penggunaannya. - Waktu penggunaan adalah full time dari pagi hari sampai dengan malam hari yang terjadi di ruang terbuka taman. - Durasi penggunaan adalah 60 menit yang terjadi pada ruang terbuka hijau dan ruang terbuka lapangan olahraga. 111

37 V Analisis Ruang Terbuka Publik Perumahan Griya Perwita Wisata Data dari hasil pertanyaan kepada penghuni di Perumahan Griya Perwita Wisata tentang ruang terbuka publik di lingkungannya terkait dengan aksesibilitas, berupa ; - Jarak yang dimiliki dan pencapaian penghuni terhadap ruang terbuka adalah 500 sampai dengan 1000 meter, yang di dominasi oleh ruang terbuka taman. - Ruang terbuka yang memiliki letak yang dekat adalah pada ruang terbuka lapangan olahraga. - Pencapaian yang sangat mudah. Di tandai oleh ruang terbuka publik yaitu ruang terbuka hijau dan ruang terbuka lapangan olahraga. Sedangkan data dari hasil pertanyaan kepada penghuni di Perumahan Griya Perwita Wisata terkait dengan aktifitas penggunaan ruang terbuka publik, berupa ; - Ruang terbuka publik yang dapat di akses oleh semua orang adalah di dominasi oleh ruang terbuka publik taman, ruang terbuka hijau dan ruang terbuka lapangan olahraga. - Intensitas dalam penggunaan ruang terbuka publik adalah sering juga di dominasi oleh ruang terbuka taman, ruang terbuka hijau dan ruang terbuka lapangan olahraga. - Waktu penggunaan adalah pagi hari dan sore hari yang terjadi di ruang terbuka lapangan olahraga. - Durasi penggunaan adalah lebih dari 60 menit yang di dominasi pada ruang terbuka lapangan olahraga. Analisis lengkap tentang kondisi ruang terbuka publik melalui persepsi penghuni dapat di lihat dalam tabel berikut ; 112

38 113

39 V. 3. Temuan dan Hasil Analisis Terhadap Aksesibilitas dan Aktifitas Ruang Terbuka Publik Perumahan V Ruang Terbuka Publik Perumahan Merapi View Sirkulasi sebagai aksesibiltas dan pencapaian di ruang jalan serta jalur pedestrian, secara keseluruhan di ruang terbuka jalan yang dimiliki oleh Perumahan Merapi View adalah sebagai berikut : - Mempunyai tipe jalan linier, dominasi jalan utama memanjang dan teratur disamping sebagian kecil atau sedikit yang mempunyai tipe jalan melingkar dan jalan yang tidak beraturan. - Mempunyai simpul jalan yang berupa node bundaran untuk mempermudah dan kelancaran penggunaan ruang jalan. - Material pelingkup dari struktur jalan adalah beton (paving block). - Ukuran dengan lebar 8 meter sampai dengan 12 meter. - Berintensitas moda dengan jalur 2 arah. Perbedaan terdapat pada ruang terbuka jalan di Perumahan Merapi View mempunyai struktur lengkap dengan jalur pedestrian dan median jalan atau pembatas jalan tengah, yang tidak dimiliki di kedua oleh Perumahan Candi Indah dan Perumahan Griya Perwita Wisata. Perbedaan tersebut adalah jalur pedestrian di Perumahan Merapi View adalah berupa ; - Trotoar mengikuti bahu jalan. - Jalan setapak yang terdapat di dalam masing-masing ruang terbuka. - Pelingkup material trotoar berupa paving block. - Ukuran lebar jalur pedestrian (trotoar) 1.20 meter dan lebar jalan setapak 1 meter. 114

40 Perumahan Merapi View mempunyai karakter pembatas berupa bidang datar dari bangunan yang melingkupi ruang terbuka publik Boulevard. Karakter pembatas yang kuat memberikan kesan keamanan, kejelasan serta kenyamanan di dalam penggunaan pada aksesibilitas ruang terbuka publik yang terdiri dari ; - Bidang datar dari bangunan yang melingkupi ruang terbuka publik Boulevard dan sebagian terdapat di ruang terbuka taman serta lapangan olahraga. - Karakter pelingkup yang kuat (strong enclosure). - Pola dan tata letak terpusat berada di tengah kawasan perumahan, sehingga memudahkan dalam pencapaian ruang terbuka oleh pengguna. - Ukuran ketinggian bidang pelingkup adalah 4 meter sampai dengan 8 meter. Perumahan Merapi View mempunyai tipe ruang terbuka square lapang dengan masing-masing bentuk ruang terbuka yaitu ; - Ruang terbuka publik Boulevard berbentuk segitiga (square) dan rectangular shape (teratur). - Ruang terbuka publik taman dan tempat bermain berbentuk persegi (square). - Ruang terbuka lapangan olahraga berbentuk irregular shape (tidak teratur) tidak beraturan. Temuan analisis yang di dapat adalah ruang terbuka publik boulevard sebagai ruang terbuka publik yang mempunyai poin tertinggi (234 poin) meliputi ; A - 1; B - 1; C - 1; D - 1; D - 1; E - 1 dan E 1,dibandingkan dengan ruang terbuka yang lainnya di Perumahan Merapi View. Poin temuan tersebut diperoleh melalui; 115

41 - A 1; jarak yang diharapkan 500 meter terutama terhadap ruang terbuka publik Boulevard (40 poin). - B 1; letak yang diharapkan dekat terutama terhadap ruang terbuka publik Boulevard (27 poin). - C 1; pencapaian yang diharapkan sangat mudah terhadap ruang terbuka publik Boulevard (40 poin). - D 1; pengguna yang diharapkan adalah semua orang terhadap ruang terbuka publik Boulevard (32 poin). - D 1; intensitas yang diharapkan adalah sering terutama terhadap ruang terbuka publik Boulevard (32 poin). - E 1; waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka adalah full time seperti penggunaan ruang terbuka publik Boulevard (40 poin). - E 1; durasi waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka publik Boulevard adalah > 60 menit (27 poin). Dengan masing-masing temuan adalah ; - A 1 dan 3 ; jarak yang diharapkan 500 meter terutama terhadap ruang terbuka publik Boulevard (40 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (40 poin). - B 3 ; letak yang diharapkan sangat dekat terutama terhadap ruang terbuka lapangan olahraga (36 poin). - C 1, 2 dan 3 ; pencapaian yang diharapkan sangat mudah terhadap ruang terbuka publik Boulevard (40 poin), ruang terbuka taman (40 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (40 poin). 116

42 - D 1 dan 3 ; pengguna yang diharapkan adalah semua orang dan sering terutama terhadap ruang terbuka lapangan olahraga (36 poin) dan ruang terbuka publik Boulevard (32 poin). - E 1 dan 3 ; waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka adalah full timedan durasi > 60 menit, seperti penggunaan ruang terbuka publik Boulevard (40 poin) dan lapangan olahraga (36 poin). V Ruang Terbuka PublikPerumahan Candi Indah Aksesibiltas dan pencapaian di ruang jalan serta jalur pedestrian, secara keseluruhan di ruang terbuka jalan yang dimiliki oleh Perumahan Candi Indah adalah sebagai berikut : - Mempunyai tipe jalan linier, dominasi jalan utama memanjang dan teratur. - Pelingkup material atau penutup struktur jalan adalah beton berupa aspalt hotmix. - Ukuran jalan dengan lebar 8 meter sampai dengan 12 meter. - Berintensitas moda dengan jalur 2 arah. Tipe jalan linier banyak digunakan pada skala ruang kawasan perumahan ini dengan pertimbangan mudah dalam pencapaian, keamanan dan kenyamanan. Jalur pedestrian di Perumahan Candi Indah adalah berupa ; - Jalan setapak yang terdapat di dalam ruang terbuka pada masingmasing ruang terbuka. - Pelingkup material trotoar berupa rabat beton, paving block dan rumput. 117

43 - Ukuran lebar jalur pedestrian jalan setapak 1 meter. Ruang terbuka publik yang terdapat di Perumahan Candi Indah mempunyai karakter pembatas ketertutupan sebagian (partial enclosure). Karakter pembatas di dalam penggunaan terkait aksesibilitas ruang terbuka publik yang terdiri dari ; - Bidang datar dari bangunan dan vegetasi yang sebagian melingkupi ruang terbuka publik. - Karakter pelingkup dari ruang terbuka publik adalah ketertutupan sebagian (partial enclosure). - Pola dan tata letak berada di pinggir (pemanfaatan sisi luar kawasan perumahan). - Ukuran ketinggian bidang pelingkup adalah 4 meter sampai dengan 8 meter. Perumahan Candi Indah mempunyai tipe ruang terbuka square lapang dengan masing-masing bentuk ruang terbuka yaitu ; - Ruang terbuka publik taman berbentuk segitiga (square) dan rectangular shape (teratur). - Ruang terbuka hijau dan ruang terbuka tempat bermain berbentuk persegi (linear). - Ruang terbuka lapangan olahraga berbentuk persegi(square). Temuan analisis yang di dapat adalah ruang terbuka taman sebagai ruang terbuka publik yang mempunyai poin tertinggi (224 poin), poin tersebut meliputi;a - 4; B - 4; C - 4; D - 4; D - 4; E - 4 dan E 4, dibandingkan dengan ruang terbuka yang lainnya di Perumahan Candi Indah.Poin temuan diperoleh melalui; - A 4; jarak yang diharapkan 500 meter terutama terhadap ruang terbuka publik taman (32 poin). 118

44 - B 4; letak yang diharapkan dekat terutama terhadap ruang terbuka taman (24 poin). - C 4; pencapaian yang diharapkan sangat mudah terhadap ruang terbuka taman (40 poin). - D 4; pengguna yang diharapkan adalah semua orang terutama terhadap ruang terbuka taman (24 poin). - D 4; intensitas yang diharapkan adalah sering terutama terhadap ruang terbuka taman (24 poin). - E 4; waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka adalah full time seperti penggunaan terhadap ruang terbuka taman (40 poin). - E 4; durasi yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka adalah > 60 menit (40 poin). Dengan masing-masing temuan adalah ; - A 5 dan 6 ; jarak yang diharapkan 500 meter terutama terhadap ruang terbuka hijau (40 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (40 poin). - B 4 dan 5 ; letak yang diharapkan dekat terutama terhadap ruang terbuka taman (24 poin) dan ruang terbuka hijau (24 poin). - C 4 dan 6 ; pencapaian yang diharapkan sangat mudah terhadap ruang terbuka taman (40 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (40 poin). - D 4 dan 4 ; pengguna yang diharapkan adalah semua orang dan sering terutama terhadap ruang terbuka taman (24 poin). 119

45 - E 4 dan 4 ; waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka full timedan durasi > 60 menit, seperti penggunaan ruang terbuka taman (40 poin) dan lapangan olahraga (27 poin). V Ruang Terbuka Publik Perumahan Griya Perwita Wisata Aksesibiltas dan pencapaian di ruang jalan serta jalur pedestrian, secara keseluruhan di ruang terbuka jalan yang dimiliki oleh Perumahan Griya Perwita Wisata, adalah sebagai berikut : - Mempunyai tipe jalan linier, dominasi jalan utama memanjang dan teraturdisamping sebagian kecil atau sedikit yang mempunyai tipe jalan melingkar dan jalan yang tidak beraturan. - Pelingkup material struktur jalan adalah beton berupa aspalt hotmix. - Ukuran dengan lebar 8 meter sampai dengan 12 meter. - Berintensitas moda dengan jalur 2 arah. Ruang terbuka publik yang terdapat di Perumahan Griya Perwita Wisata mempunyai karakter pembatas ketertutupan sebagian (partial enclosure). Karakter pembatas ruang terbuka di dalam penggunaan terkait ruang terbuka publik yang terdiri dari ; - Bidang datar dari bangunan dan vegetasi yang sebagian melingkupi ruang terbuka publik. - Karakter pelingkup ketertutupan sebagian (partial enclosure). - Pola dan tata letak berada di pinggir (pemanfaatan sisi luar kawasan perumahan). - Ukuran ketinggian bidang pelingkup adalah 4 meter sampai dengan 8 meter. 120

46 Perumahan Griya Perwita Wisata mempunyai tipe ruang terbuka square lapang dengan masing-masing bentuk ruang terbuka yaitu ; - Ruang terbuka publik taman berbentuk persegi(linear) dan rectangular shape (teratur). - Ruang terbuka hijau dan tempat bermain berbentuk irregular shape (tidak teratur) tidak beraturan. - Ruang terbuka lapangan olahraga berbentuk irregular shape (tidak teratur) tidak beraturan. Temuan analisis yang di dapat adalah ruang terbuka lapangan olahraga sebagai ruang terbuka publik yang mempunyai poin tertinggi (204 poin),poin tersebut meliputi; A - 9; B - 9; C - 9; D - 9; D - 9; E - 9 dan E 9, dibandingkan dengan ruang terbuka lainnya yang ada di Perumahan Griya Perwita Wisata.Poin temuan diperoleh melalui; - A 9; jarak yang diharapkan 500 sampai dengan 1000 meter terutama terhadap ruang terbuka taman (40 poin). - B 9; letak yang diharapkan dekat terutama terhadap ruang terbuka lapangan olahraga (30 poin). - C 9; pencapaian yang diharapkan sangat mudah terhadap ruang terbuka hijau (36 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (36 poin). - D 9; pengguna yang diharapkan adalah semua orang terutama terhadap ruang terbuka taman (32 poin). - D 9; intensitas yang diharapkan adalah sering terutama terhadap ruang terbuka taman (36 poin). 121

47 - E 9; waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka pagi hari dan sore hari, seperti penggunaan ruang terbuka lapangan olahraga (20 poin). - E 9; durasi yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka adalah > 60 menit (32 poin). Dengan masing-masing temuan adalah ; - A 7 ; jarak yang diharapkan 500 sampai dengan 1000 meter terutama terhadap ruang terbuka taman (40 poin). - B 9 ; letak yang diharapkan dekat terutama terhadap ruang terbuka lapangan olahraga (30 poin). - C 8 dan 9 ; pencapaian yang diharapkan sangat mudah terhadap ruang terbuka hijau (36 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (36 poin). - D 7, 8 dan 9 ; pengguna yang diharapkan adalah semua orang dan sering terutama terhadap ruang terbuka taman (32-36 poin), ruang terbuka hijau (32-36 poin) dan ruang terbuka lapangan olahraga (32 36 poin). - E 9 dan 9 ; waktu yang diharapkan dalam penggunaan ruang terbuka pagi hari dan sore haridan durasi > 60 menit, seperti penggunaan ruang terbuka lapangan olahraga (20-32 poin). Temuan dan hasil analisis tentang kondisi ruang terbuka publik dapat di lihat dalam tabel berikut ; 122

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET

VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET 42 VI. PERENCANAAN LANSKAP PEDESTRIAN SHOPPING STREET Pengembangan konsep dalam studi perencanaan kawasan ini akan terbagi ke dalam empat sub konsep, yaitu perencanaan lanskap pedestrian shopping street,

Lebih terperinci

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan menjawab sasaran yang ada pada bab pendahuluan. Makam merupakan salah satu elemen penting pembentuk sebuah kota, sebagai untuk mengebumikan jenazah makam juga

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB 5 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini merupakan hasil temuan dan hasil analisa terhadap kawasan Kampung Sindurejan yang berada di bantaran sungai

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III

PERANCANGAN KOTA. Lokasi Alun - Alun BAB III BAB III DATA ALUN-ALUN KABUPATEN WONOGIRI Kabupaten Wonogiri, dengan luas wilayah 182.236,02 Ha secara geografis terletak pada garis lintang 7 0 32' sampai 8 0 15' dan garis bujur 110 0 41' sampai 111

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP TAPAK DAN RUANG LUAR IV.1.1 Pengolahan Tapak dan Ruang Luar Mempertahankan daerah tapak sebagai daerah resapan air. Mempertahankan pohon-pohon besar yang ada disekitar

Lebih terperinci

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang

sekitarnya serta ketersediaannya yang belum optimal (pada perbatasan tertentu tidak terdapat elemen gate). d. Elemen nodes dan landmark yang BAB 5 KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian secara subyektif (oleh peneliti) dan obyektif (pendapat responden) maka elemen identitas fisik yang membentuk dan memperkuat karakter (ciri

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan

BAB V KESIMPULAN 5.1 Kondisi Sistem Setting dan Livabilitas Ruang Terbuka Publik di Lapangan Puputan BAB V KESIMPULAN Dari hasil analisis, peneliti menjawab pertanyaan penelitian yaitu bagaimana kondisi sistem setting dan livabilitas di ruang terbuka publik di Lapangan Puputan dan bagaimana bentuk persepsi

Lebih terperinci

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2)

Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Fasilitas Komersial (Area Makan Lantai 1) (2) Gambar simulasi rancangan 5.30 : Area makan lantai satu bangunan komersial di boulevard stasiun kereta api Bandung bagian Selatan 5.6.3 Jalur Pedestrian Jalur

Lebih terperinci

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 46 VII. PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 7.1. Perencanaan Alokasi Ruang Konsep ruang diterjemahkan ke tapak dalam ruang-ruang yang lebih sempit (Tabel 3). Kemudian, ruang-ruang tersebut dialokasikan ke dalam

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN

PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN PENJELASAN PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA CIMAHI TAHUN 2012-2032 I. UMUM Ruang dilihat sebagai wadah dimana keseluruhan interaksi sistem sosial

Lebih terperinci

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU

BAB IV PENGAMATAN PERILAKU BAB IV PENGAMATAN PERILAKU 3.1 Studi Banding Pola Perilaku Pengguna Ruang Publik Berupa Ruang Terbuka Pengamatan terhadap pola perilaku di ruang publik berupa ruang terbuka yang dianggap berhasil dan mewakili

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data.

BAB III METODE PENELITIAN. metode pengumpulan data, metode analisis data serta metode penyajian hasil analisis data. BAB III METODE PENELITIAN Sesuai dengan tujuan penelitian yaitu optimalisasi peran dan fungsi ruang publik Taman Sungai Kayan kota Tanjung Selor Kalimantan Utara, maka diperlukan penajaman metode penelitian

Lebih terperinci

BAB VI DESAIN PERANCANGAN

BAB VI DESAIN PERANCANGAN BAB VI DESAIN PERANCANGAN 6.1 Perancangan Terkait dengan tema perancangan Prambanan Heritage Hotel dan Konvensi sebagai bangunan sebagai lanskap candi Prambanan dan tidak menonjolkan karakter bangunan

Lebih terperinci

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep

V. KONSEP Konsep Dasar Pengembangan Konsep 37 V. KONSEP Konsep Dasar Konsep dasar dalam perencanaan ini adalah merencanakan suatu lanskap pedestrian shopping streets yang dapat mengakomodasi segala aktivitas yang terjadi di dalamnya, khususnya

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis

BAB VI HASIL PERANCANGAN. apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis 185 BAB VI HASIL PERANCANGAN Bab enam ini akan menjelaskan tentang desain akhir perancangan apartemen sewa untuk keluarga baru yang merupakan output dari proses analisis tapak dan objek. 6.1 Tata Massa

Lebih terperinci

6.1 Peruntukkan Kawasan

6.1 Peruntukkan Kawasan 6.1 Peruntukkan Kawasan BAB VI RBAN DESIGN GIDELINES Peruntukan kawasan di Sempadan Sungai Jajar ditentukan dengan dasar : 1. Hasil analisis zoning 2. Karakteristik penggunaan lahan Peruntukkan kawasan

Lebih terperinci

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT

PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT PERANCANGAN TAPAK II DESTI RAHMIATI, ST, MT DESKRIPSI OBJEK RUANG PUBLIK TERPADU RAMAH ANAK (RPTRA) Definisi : Konsep ruang publik berupa ruang terbuka hijau atau taman yang dilengkapi dengan berbagai

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP RANCANGAN

BAB VI KONSEP RANCANGAN BAB VI KONSEP RANCANGAN Lingkup perancangan: Batasan yang diambil pada kasus ini berupa perancangan arsitektur komplek Pusat Rehabilitasi Penyandang Cacat Tubuh meliputi fasilitas terapi, rawat inap, fasilitas

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN

BAB 5 KONSEP PERANCANGAN BAB 5 KONSEP PERANCANGAN PENGEMBANGAN STASIUN KERETA API PASAR SENEN 5.1. Ide Awal Ide awal dari stasiun ini adalah Intermoda-Commercial Bridge. Konsep tersebut digunakan berdasarkan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado

PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado PENANGANAN PERMUKIMAN RAWAN BANJIR DI BANTARAN SUNGAI Studi Kasus: Permukiman Kuala Jengki di Kelurahan Komo Luar & Karame, Kota Manado Windy J. Mononimbar Program Studi Arsitektur dan Perencanaan Wilayah

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ

BAB VI KESIMPULAN. berdasarkan kebutuhan pengguna? 6.1 Penilaian Pengguna Mengenai Komponen Setting Fisik Ruang Terbuka Publik Kawasan Eks MTQ BAB VI KESIMPULAN Kesimpulan dari penelitian ini merupakan hasil dari analisis dan pembahasan terhadap penilaian komponen setting fisik ruang terbuka publik dan non fisik (aktivitas) yang terjadi yang

Lebih terperinci

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA)

BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) BAB V KONSEP DAN RANCANGAN RUANG PUBLIK (RUANG TERBUKA) 5.1 Sirkulasi Kendaraan Pribadi Pembuatan akses baru menuju jalan yang selama ini belum berfungsi secara optimal, bertujuan untuk mengurangi kepadatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan.

BAB I PENDAHULUAN. :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. -pengembangan. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Pengembangan Kawasan Shopping Street Pertokoan Jl. Yos Sudarso :Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, dan konseptual. (http://developmentcountry.blogspot.com/2009/12/definisi

Lebih terperinci

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa

BAB VII RENCANA. 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa Tahapan Pembangunan Rusunawa BAB VII RENCANA 7.1 Mekanisme Pembangunan Rusunawa 7.1.1 Tahapan Pembangunan Rusunawa Agar perencanaan rumah susun berjalan dengan baik, maka harus disusun tahapan pembangunan yang baik pula, dimulai dari

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lanskap dan Lanskap Kota Lanskap adalah suatu bagian dari muka bumi dengan berbagai karakter lahan/tapak dan dengan segala sesuatu yang ada di atasnya baik bersifat alami maupun

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dari ruang lingkup pembahasan yaitu setting fisik, aktivitas dan hubungan antara setting fisik dan aktivitas, maka didapatkan beberapa hasil temuan

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN KAWASAN Tinjauan Kawasan Kebon Kacang Raya dan Kebon Kacang 30 3.1 Gambaran Kawasan Proyek Nama : Kawasan Kebon Kacang dan sekitarnya. Lokasi : Jl. Kebon Kacang Raya dan Jl.Kebon Kacang

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri

PERANCANGAN KOTA BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI. 4.1 Analisa Tata Guna Lahan Alun alun Wonogiri BAB IV ANALISA ALUN ALUN KABUPATEN WONOGIRI MENURUT 8 ELEMEN KOTA HAMID SHIRVANI Unsur-unsur bangunan seperti Ketinggian bangunan, Koefisien Lantai Bangunan (KLB), Koefisien Dasar Bangunan (KDB) / Building

Lebih terperinci

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi

BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN. Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi BAB 2 EKSISTING LOKASI PROYEK PERANCANGAN 2.1 Lokasi Proyek Proyek perancangan yang ke-enam ini berjudul Model Penataan Fungsi Campuran Perumahan Flat Sederhana. Tema besar yang mengikuti judul proyek

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN V.1 TEMA PENGEMBANGAN DESAIN Proses merancang bangunan untuk mengurangi dampak lingkungan yang kurang baik, meningkatkan kenyamanan manusia dengan peningkatan efisiensi, mengurangi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan

BAB I PENDAHULUAN Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Urban Heat Island Sebagai Dampak Dari Pembangunan Perkotaan Pembangunan perkotaan membawa perubahan pada lingkungan fisikdan atmosfer kota. Pada lingukungan

Lebih terperinci

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B

PEDOMAN. Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH. Konstruksi dan Bangunan. Pd. T B PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Pd. T-17-2004-B Perencanaan Median Jalan DEPARTEMEN PERMUKIMAN DAN PRASARANA WILAYAH Daftar isi Daftar isi Daftar tabel. Daftar gambar Prakata. Pendahuluan. i ii ii iii

Lebih terperinci

Aksesibilitas a. Geometri koridor jalan b. Tautan & kontinuitas akses spasial & visual

Aksesibilitas a. Geometri koridor jalan b. Tautan & kontinuitas akses spasial & visual 2. Geometri jalan lebar, terdapat trotoar yang lebar dan jalur sepeda. Kualitas penghubung akan kuat ketika jalurnya linear dan didukung enclosure serta merupakan konektor dari dua tujuan (Caliandro, 1978)

Lebih terperinci

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah:

Terdapat 3 (tiga) metode dalam memarkir kendaraan, diantaranya adalah: Parkir adalah suatu kondisi kendaraan yang berhenti atau tidak bergerak pada tempat tertentu yang telah ditentukan dan bersifat sementara, serta tidak digunakan untuk kepentingan menurunkan penumpang/orang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA. Lokasi masjid

BAB III ANALISA. Lokasi masjid BAB III ANALISA 3.1. Analisa Tapak 3.1.1. Lokasi Lokasi : Berada dalam kawasan sivitas akademika Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang KDB : 20% KLB : 0.8 GSB : 10 m Tinggi Bangunan : 3 lantai

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pada bab ini akan diuraikan mengenai kesimpulan studi berupa temuantemuan yang dihasilkan selama proses analisis berlangsung yang sesuai dengan tujuan dan sasaran studi,

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN

BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN Dari proses yang dilakukan mulai pengumpulan data, analisa, sintesa, appraisal yang dibantu dengan penyusunan kriteria dan dilanjutkan dengan penyusunan konsep dan arahan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. 2010). Aksesibilitas adalah konsep yang luas dan fleksibel. Kevin Lynch BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Aksesibilitas 2.1.1. Pengertian Aksesibilitas Jhon Black mengatakan bahwa aksesibilitas merupakan suatu ukuran kenyamanan atau kemudahan pencapaian lokasi dan hubungannya satu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya

II. TINJAUAN PUSTAKA. desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya 9 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ruang Lingkup Arsitektur Lansekap Lansekap sebagai gabungan antara seni dan ilmu yang berhubungan dengan desain taman dengan menggunakan tanaman hias sebagai komponennya merupakan

Lebih terperinci

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI

BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI BAB V ARAHAN DAN REKOMENDASI Bab ini memberikan arahan dan rekomendasi berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada kawasan studi, dengan membawa visi peningkatan citra Kawasan Tugu Khatulistiwa

Lebih terperinci

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG

ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG ANALISIS KESELAMATAN DAN KENYAMANAN PEMANFAATAN TROTOAR BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PEJALAN KAKI DI PENGGAL JALAN M.T. HARYONO KOTA SEMARANG TUGAS AKHIR Oleh : Arif Rahman Hakim L2D 303 283 JURUSAN

Lebih terperinci

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler

BAB I. Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler BAB I Persiapan Matang untuk Desain yang Spektakuler Kampung Hamdan merupakan salah satu daerah di Kota Medan yang termasuk sebagai daerah kumuh. Hal ini dilihat dari ketidak beraturannya permukiman warga

Lebih terperinci

BAB VI KONSEP PERENCANAAN

BAB VI KONSEP PERENCANAAN BAB VI KONSEP PERENCANAAN VI.1 KONSEP BANGUNAN VI.1.1 Konsep Massa Bangunan Pada konsep terminal dan stasiun kereta api senen ditetapkan memakai masa gubahan tunggal memanjang atau linier. Hal ini dengan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN 112 5.1 Konsep Kawasan BAB V KONSEP PERANCANGAN Gambar 5.1: Kondisi eksisting kawasan Sumber: Google erth, 2011 Keterangan: 1: Landasan penerbangan dan pendaratan pesawat di masa mendatang 2: Tapak 3:

Lebih terperinci

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang

Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang TEMU ILMIAH IPLBI 2017 Evaluasi Tingkat Kenyamanan Penghuni Pasca Perubahan Fungsi Taman Parang Kusumo Semarang Desti Rahmiati destirahmiati@gmail.com Arsitektur, Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trotoar adalah jalur bagi pejalan kaki yang terletak di daerah manfaat jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka tiap-tiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN

BAB VI HASIL PERANCANGAN BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Ruang Terbuka Publik 2.1.1. Definisi Ruang Terbuka Publik Ruang terbuka Publik berasal dari bahasa latin platea yang berarti jalur yang diperluas seperti square. Square merupakan

Lebih terperinci

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam

KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN. Supriyanto. Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam KONSEP THE CITY OF PEDESTRIAN Supriyanto Dosen Tetap Prodi Teknik Arsitektur FT UNRIKA Batam Kalau kita berjalan kaki di suatu kawasan atau daerah, kita mempunyai tempat untuk mengekspresikan diri ( yaitu

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 KESIMPULAN Berdasarkan analisis data dan pembahasan pada Bab IV didapatkan temuan-temuan mengenai interaksi antara bentuk spasial dan aktivitas yang membentuk karakter urban

Lebih terperinci

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR

PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR PENATAAN JALUR PEJALAN KAKI PADA KORIDOR JALAN MALIOBORO BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI PENGUNJUNG LAPORAN TUGAS AKHIR Disusun Oleh M.ARIEF ARIBOWO L2D 306 016 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERANCANGAN A. KONSEP MAKRO 1. Youth Community Center as a Place for Socialization and Self-Improvement Yogyakarta sebagai kota pelajar dan kota pendidikan tentunya tercermin dari banyaknya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang Terbuka Hijau atau RTH merupakan salah satu komponen penting perkotaan. Secara umum ruang terbuka publik (open spaces) di perkotaan terdiri dari ruang terbuka

Lebih terperinci

Structure As Aesthetics of sport

Structure As Aesthetics of sport 154 BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan merupakan area olahraga dengan tema yang dipakai adalah Structure as Architecture, dengan dasar perancangan mengacu pada sebuah sistem struktur

Lebih terperinci

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi

BAB VI PENUTUP. 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi BAB VI PENUTUP VI.1. Kesimpulan 1. Kondisi kenyamanan thermal hasil simulasi eksisting: Kondisi eksisting penggal 1,2,3 titik terendah dan tertinggi pagi (07.00) secara keseluruhan dalam kondisi nyaman.

Lebih terperinci

PEDOMAN. Perencanaan Trotoar. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1-27

PEDOMAN. Perencanaan Trotoar. Konstruksi dan Bangunan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN 1-27 PEDOMAN Konstruksi dan Bangunan Perencanaan Trotoar DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN JALAN DAN JEMBATAN 1-27 Daftar Isi Daftar Isi Daftar Tabel

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan kota Jakarta sebagai pusat pemerintahan, pusat perdagangan, pusat perbankan dan pusat perindustrian menuntut adanya kemajuan teknologi melalui pembangunan

Lebih terperinci

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk

BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak. mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar budaya)sebagai rujukannya, untuk BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1. HasilPerancanganTapak 6.1.1 Hasil Perancangan Tata Masa dalam tapak Pada PerancanganPusat Industri Jajanan di Sanan Kota Malang ini mengambil objek Candi Jawa Timur (cagar

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di

BAB V KONSEP PERANCANGAN. konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar konsep dasar yang digunakan dalam Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini adalah Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 14 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.I Ruang Pejalan Kaki Jalur Ruang pejalan kaki Pengertian Pada masa lalu, perancangan ruang pejalan kaki di kota jarang dilakukan. Ketika suatu mall dirancang dengan memperhatikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo)

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan kota baik dari skala mikro maupun makro (Dwihatmojo) BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Ruang terbuka merupakan ruang publik yang digunakan masyarakat untuk berinteraksi, berolahraga, dan sebagai sarana rekreatif. Keberadaan ruang terbuka juga bermanfaat

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN IV.1 KONSEP DASAR Konsep dasar dalam perancangan hotel ini adalah menghadirkan suasana alam ke dalam bangunan sehingga tercipta suasana alami dan nyaman, selain itu juga menciptakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH

ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH 56 ANALISIS DAN PEMECAHAN MASALAH Berdasarkan hasil inventarisasi maka dari faktor-faktor yang mewakili kondisi tapak dianalisis sehingga diketahui permasalahan yang ada kemudian dicari solusinya sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ruang publik merupakan tempat berinteraksi bagi semua orang tanpa ada batasan ruang maupun waktu. Ini merupakan ruang dimana kita secara bebas melakukan segala macam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. luar datang ke Yogyakarta untuk sekedar berwisata maupun menetap untuk melanjutkan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kota Yogyakarta merupakan kota yang dikenal sebagai kota budaya dan kota pelajar karena banyak terdapat tempat wisata maupun sekolah atau perguruan tinggi. Banyak

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keberadaan elemen-elemen fisik atau yang disebut juga setting fisik seiring

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. keberadaan elemen-elemen fisik atau yang disebut juga setting fisik seiring BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Seperti yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, diketahui bahwa keberadaan elemen-elemen fisik atau yang disebut juga setting fisik seiring dengan pergantian

Lebih terperinci

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan

BAB III METODE PERANCANGAN. Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan Kepanjen Education Park ini dibutuhkan sebuah metode perancangan yang memudahkan perancang untuk mengembangkan sebuah ide perancangannya secara deskriptif.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Wibowo (2010), dalam Analisis Kelayakan Sarana Transportasi Khususnya Trotoar, yang mengambil lokasi penelitian di Pasar pakem, Sleman, Yogyakarta, membahas

Lebih terperinci

BAB V MEDIAN JALAN. 5.2 Fungsi median jalan

BAB V MEDIAN JALAN. 5.2 Fungsi median jalan BAB V MEDIAN JALAN 5.1 Macam-macam Median Jalan 1. Pemisah adalah suatu jalur bagian jalan yang memisahkan jalur lalulintas. Tergantung pada fungsinya, terdapat dua jenis Pemisah yaitu Pemisah Tengah dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari di daerah perkotaan, seringkali muncul

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari di daerah perkotaan, seringkali muncul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari di daerah perkotaan, seringkali muncul berbagai macam permasalahan. Permasalahan-permasalahan yang muncul berkembang tersebut disebabkan

Lebih terperinci

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB V. KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Dasar Perancangan Sekolah Islam Terpadu memiliki image tersendiri didalam perkembangan pendidikan di Indonesia, yang bertujuan memberikan sebuah pembelajaran

Lebih terperinci

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut:

Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Bab VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 6.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan temuan penelitian mengenai elemen ROD pada kawasan stasiun Pasar Nguter, diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: -

Lebih terperinci

BAB III TINJAUAN TEMA

BAB III TINJAUAN TEMA BAB III TINJAUAN TEMA III.1. Latar Belakang Pemilihan Tema Pembangunan mall khususnya di JABODETABEK saat ini sangat pesat dan jarak antrar mall yang satu dengan mall yang lain begitu dekat. Hal ini menimbulkan

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang diterapkan pada perancangan pusat industri pengalengan ikan layang di Brondong lamongan adalah arsitektur hemat energi. Pada perancangan pusat

Lebih terperinci

BAB V ANALISIS SINTESIS

BAB V ANALISIS SINTESIS BAB V ANALISIS SINTESIS 5.1 Aspek Fisik dan Biofisik 5.1.1 Letak, Luas, dan Batas Tapak Tapak terletak di bagian Timur kompleks sekolah dan berdekatan dengan pintu keluar sekolah, bangunan kolam renang,

Lebih terperinci

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI SLEMAN PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 49 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN SLEMAN NOMOR 5 TAHUN

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Studi Elemen Preservasi Kawasan Kota dengan studi kasus Koridor Jalan Nusantara Kecamatan Karimun Kabupaten Karimun diantaranya menghasilkan beberapa kesimpulan:

Lebih terperinci

ALTERNATIF KONSEP PERANCANGAN FASILITAS KORIDOR HIJAU BAGI PEJALAN KAKI DI KAMPUS KONSERVASI UNNES

ALTERNATIF KONSEP PERANCANGAN FASILITAS KORIDOR HIJAU BAGI PEJALAN KAKI DI KAMPUS KONSERVASI UNNES ALTERNATIF KONSEP PERANCANGAN FASILITAS KORIDOR HIJAU BAGI PEJALAN KAKI DI KAMPUS KONSERVASI UNNES Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Semarang Abstrak. Sebagai Kampus Konservasi,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada

Lebih terperinci

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA

VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA VI. PERENCANAAN HUTAN KOTA 6.1. Konsep Hutan Kota Perencanaan hutan kota ini didasarkan pada konsep hutan kota yang mengakomodasi kebutuhan masyarakat kota Banjarmasin terhadap ruang publik. Hal ini sejalan

Lebih terperinci

BAB V HASIL RANCANGAN

BAB V HASIL RANCANGAN BAB V HASIL RANCANGAN 5.1 Perancangan Tapak 5.1.1 Pemintakatan Secara umum bangunan dibagi menjadi beberapa area, yaitu : Area Pertunjukkan, merupakan area dapat diakses oleh penonton, artis, maupun pegawai.

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu

I. PENDAHULUAN. heterogen serta coraknya yang materialistis (Bintarto,1983:27). Kota akan selalu 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota adalah sebuah sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan kepadatan penduduk yang tinggi dan diwarnai dengan strata sosial ekonomis yang heterogen

Lebih terperinci

ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG

ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG ANALISIS MENGENAI TAMAN MENTENG MATA KULIAH ARSITEKTUR DAN LINGKUNGAN UNTUK UJIAN VERIFIKASI HASIL KONVERSI KURIKULUM DOSEN : Ir. NuzuliarRachmah, MT DISUSUN OLEH : MARIA MAGDALENA SARI A. 052. 09. 045

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERENCANAAN

BAB IV ANALISA PERENCANAAN BAB IV ANALISA PERENCANAAN Dalam analisa perencanaan dan perancangan arsitektur, terdapat beberapa hal yang harus di pertimbangkan antara lain: Aspek manusia/pengguna Aspek bangunan/fisik Aspek lingkungan/lokasi

Lebih terperinci

BAB III DATA DAN ANALISA

BAB III DATA DAN ANALISA BAB III DATA DAN ANALISA 3.1 Data Fisik dan Non Fisik Gambar 3. Peta Lokasi Lahan LKPP Data Tapak Lokasi : Lot/Kavling 11B, CBD Rasuna Epicentrum, Jakarta Selatan Luas lahan : 4709 m² Koefisien Dasar Bangunan

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Data Umum Jalur sepeda adalah jalur lalu lintas yang khusus diperuntukan bagi pengguna sepeda, dipisahkan dari lalu lintas kendaraan bermotor untuk meningkatkan keselamatan

Lebih terperinci

KAJIAN PENATAAN ELEMEN STREET FURNITURE Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang

KAJIAN PENATAAN ELEMEN STREET FURNITURE Penggal Jalan Puad Ahmad Yani - Bundaran Kalibanteng Semarang KAJIAN PENATAAN ELEMEN STREET FURNITURE Hermin Werdiningsih ABSTRAKSI Semarang adalah Ibu Kota Propinsi Jawa Tengah, yang juga merupakan salah satu kota besar di Indonesia. Sebagai kota besar, keberadaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA PERANCANGAN

BAB IV ANALISA PERANCANGAN BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman

BAB I PENDAHULUAN Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1. Kondisi Perempatan Ring Road Condong Catur pada Kabupaten Sleman Jalan merupakan salah satu ruang publik dalam suatu kawasan yang memiliki peran penting dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad XXI, bersamaan dengan evaluasi 5 (lima) tahunan dari

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki abad XXI, bersamaan dengan evaluasi 5 (lima) tahunan dari BAB I PENDAHULUAN I. 1. Latar Belakang Memasuki abad XXI, bersamaan dengan evaluasi 5 (lima) tahunan dari pelaksanaan The Habitat Agenda (Istanbul+5), masyarakat dunia sepakat bahwa dunia bukan saja makin

Lebih terperinci

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI

BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI BAB III: GAMBARAN UMUM LOKASI STUDI Wilayah studi dalam penelitian ini adalah Area Taman Ayodia, Jalan Barito, Jakarta Selatan. Gambaran umum terhadap wilayah studi pada awalnya akan dipaparkan gambaran

Lebih terperinci

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL

KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL LAMPIRAN XII PERATURAN DAERAH KOTA MEDAN NOMOR 2 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA DETAIL TATA RUANG DAN PERATURAN ZONASI KOTA MEDAN TAHUN 2015 2035 KETENTUAN PRASARANA DAN SARANA MINIMAL 1. MS Mangrove atau

Lebih terperinci

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan

BAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),

Lebih terperinci

Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung

Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung TEMU ILMIAH IPLBI 2015 Hasil Observasi Karakter Gang di Kawasan Kampung Kota Bantaran Sungai di Babakan Ciamis, Bandung Binar T. Cesarin Magister Rancang Kota, Sekolah Arsitektur Perencanaan dan Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Parkir Berdasarkan Keputusan Dirjen Perhubungan Darat Nomor : 272/HK.105/DJRD/96 Tentang Pedoman Teknis Penyelenggaraan Fasilitas Parkir menyebutkan parkir adalah

Lebih terperinci

masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi

masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis dan lingkungannya dalam arti karakteristrik. Lansekap ditinjau dari segi II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perencanaan Lansekap (Landscape Planning) Lansekap merupakan refleksi dari dinamika sistem alamiah dan sistem sosial masyarakat dan dipandang sebagai kesatuan antara fisik geografis

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan

BAB V KONSEP PERANCANGAN PASAR. event FESTIVAL. dll. seni pertunjukan BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Konsep dasar pada perancangan Pasar Astana Anyar ini merupakan konsep yang menjadi acuan dalam mengembangkan konsep-konsep pada setiap elemen perancangan arsitektur

Lebih terperinci