BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Photography adalah sebagai alat propaganda yang kuat. Photography merupakan simbol dari semangat demokratisasi dunia citraan. Sifatnya yang obyektif, menjadikan citraan photography dijadikan sandaran kebenaran di berbagai aktivitas sosial, politik, seni, sain dan teknologi. Photography merupakan jembatan informasi bagi segala misteri kehidupan manusia, sampai hal yang paling tersembunyi. Berbagai hal telah dipelajari, dianalisa, diamati, dan dikembangkan. Photography bagi manusia modern adalah sumber pengetahuan dan sebuah kekuatan media representasi. Hal tersebut yang mendorong penulis untuk merepresentasikan sebuah gagasan melalui Photography. Upaya representasi ini didasari kompetensi individual penulis yang ditemukannya dalam realitas. Realita yang ditemui adalah ungkapan kecintaannya terhadap binatang anjing. Penulis menangkap sebuah pemikiran tentang rasa kecintaannya tersebut. Penulis ingin mengembangkan gagasan ini melalui berbagai medium dan format ungkapan photography. Seiring perkembangan media photography digital, pada tahun 1930-an sampai 1940-an mulai di kenalkannya jenis media photobook sebagai media informasi yang efektif menurut sumber dalam buku yang berjudul The Photobook : A Hystory, Vol.1 1. Hal tersebut didasari tingkat distribusi dan tingkat muatan informasi yang dihasilkan dengan menampilkan objek photo yg beraneka ragam. Photography binatang tidak lepas dengan photography satwa liar, pada tahun 1870 Eadweard Muybridge membuat sebuah photo high-speed photographic dari seekor kuda yang berlari 2, kemudian pada tahun 1935 muncul photo binatang anjing di Jepang dengan nama Hachiko 3. Photo tersebut bercerita 1 The Photobook: A Hystory Volume 1, Martin Parr and Gerry Badger, History of Photography, Volume 26, Arthur P. Shimamura, Japanese Dogs; Akita, Shiba, and Other Breeds, Chiba Michiko,

2 persahabatan dan kesetiaanya kepada tuannya. Menurut para peneliti dari Swedia, Norwegia, dan Amerika Serikat 4, menunjukan bahwa binatang anjing sudah bersahabat dengan manusia sejak tahun yang lalu, kemudian berkembang asumsi bahwa binatang anjing merupakan binatang liar pertama yang berhasil dijinakan oleh manusia. Penulis dapat menyimpulkan bahwa binatang anjing merupakan binatang sosial sama seperti halnya manusia. Kedekatan pola perilaku binatang anjing dengan manusia menjadikan binatang anjing sebagai binatang yang cerdas dan bersahabat. Keterikatannya dengan manusia menjadikan binatang anjing sebagai keluarga dan teman. Kesetiaan dan pengabdian yang ditunjukan binatang anjing sangat mirip dengan manusia tentang cinta dan persahabatan. Selain binatang anjing merupakan sosok yang bersahabat binatang anjing juga memiliki sisi keunikan tersendiri dari sifat, tingkah laku dan wajah yang lucu untuk dijadikan objek photo, kemudian akan menjadi karya seni yang bisa dinikmati semua orang, di khususkan bagi pecinta binatang anjing. Berangkat dari analisa tersebut yang kemudian melatar belakangi keinginan penulis membuat karya photobook dog photography. Di dukung rasa kecintaan penulis terhadap binatang anjing, kemudian banyaknya sumber data dari literatur maupun wawancara, maka hal tersebut dapat menjadi ukuran keberhasilan dalam pengkaryaan. Terkait dengan profesi penulis sebagai photographer, tentu saja dapat mendukung sehingga terciptanya kemasan karya photobook yang unik dan menarik. Hal tersebut diatas tentu saja tidak menuntut kemungkinan bahwa karya photobook ini akan menjadi peluang bagi penerbit dan mendukung diterbitkannya sebuah photobook tentang binatang anjing. Karya photobook ini akan di sajikan apik melalui photography dan di kemas secara unik melalui sekilas tehnik pengerjaannya. Sehingga pembaca nantinya dapat ikut merasakan pendekatan terhadap objek photo binatang anjing itu sendiri. Beberapa analisa tentang binatang 4 2

3 anjing telah dilakukan, analisa ini bermanfaat untuk mengetahui karakter binatang anjing. Hampir semuanya memiliki karakter yang berbeda. Dikarenakan keterbatasan karakter yang ditemui, maka analisa dibatasi jenis binatang anjing ras seperti Golden, Retriver, Husky, Samoyet, Puddle, Pomerian dan Maltese. B. State of The Art Bentuk inspirasi ini di latar belakangi hasil pengamatan penulis bahwa kurangnya strategi media informasi mengenai upaya pelestarian satwa binatang. Apa lagi di Indonesia yang semakin sedikitnya media terpublikasi yang mengenai hal tersebut. Berikut karya ini menjadi bukti kecintaan penulis terhadap kelestarian satwa di Indonesia. Semakin berkembangnya dunia photography saat ini, banyak para pelaku photography membuat suatu kemasan karyanya untuk dijadikan photobook. Photobook yang sering kita jumpai di pasaran pada umumnya dengan menyangkut banyak ganre, diantaranya : photography sosial, photography budaya, photography Wildlife dan juga ragam lainnya. Terkait hal tersebut dalam pembuatan karya photobook ini penulis tertarik pada ganre photography Wildlife, yang nantinya disajikan lebih informatif dan mendalam melalui photography dan narasi. Penulis merasa yakin bahwa tema ini menarik karena dapat memanjakan mata melalui keindahan seni photography, sekaligus unik dari sisi muatan informasi yang akan di sampaikan. Penulis juga merasa yakin dengan adanya photobook ini dapat mewarnai dan menjadi acuan informasi dunia photography Wildlife di Indonesia. Berikut adalah karya photobook sejenis yang menjadi acuan penulis untuk membuat karya yang berbeda. 3

4 Gambar 1 Contoh Photobook Happy Tails (sumber Photobook ini berjudul happy tails, buku ini dikemas simple dan modern, hal tersebut dapat di saksikan mulai dari desain cover, desain layout dan warna photo yang natural kemudian deskripsi kata hanya sedikit di masukkan di beberapa halaman yang tertera photo. Kelebihannya adalah selain menampilkan tampilan desain yang simple, sedikit narasi tanpa mengurangi keindahan pada tiap photo sehingga pembaca akan lebih terarah dan fokus, kemudian juga desain tersebut dapat memberikan kesan elegant. Kekurangan dari isi buku ini tidak di kemas sedemikian hangat, sehingga dirasa tidak terlalu kuat untuk pembaca ikut merasakan, sehingga isi buku ini kurang berkesan dan akan mudah untuk di lupakan. 4

5 Gambar 2 Contoh Photobook (sumber Dalam buku yang berjudul Tail photographer asal Brisbane Australia ini membuat suatu karya berharga yang dirancang untuk media pemasaran studio miliknya. DI buku ini menampilkan photo - photo Wildlife studio yang artistik dengan gaya yang unik dari binatang kesayangannya. Kelebihan dari buku ini dari segi layout yang simple ditambah juga sedikit narasi deskripsi di tiap halaman dan photo photo. Gambaran keunikan binatang yang dihasilkan melalui seni photography, dapat terdokumentasikan disana, namun photo yang di hasilkan kurang dapat menampilkan kesan naturalnya, dikarenakan sesi pemotretan hanya dilakukan di tempat studio miliknya. Di Indonesia sendiri berkembang photobook yang membahas seni photography Wildlife, namun sulit ditemui, maka dari itu penulis termotivasi untuk membuat suatu karya photobook ini berbeda dan 5

6 nantinya bisa dinikmati bagi pecinta binatang anjing maupun pecinta photography wildlife di Indonesia. C. Tujuan dan Manfaat Perancangan 1. Tujuan Perancangan Adapun dari tujuan perancangan photobook dog photography ini adalah sebagai berikut : a. Agar photobook ini dapat menjadi media informasi bagi pecinta binatang anjing dan juga media pembelajaran bagi penghobi photography. b. Agar menjadikan photobook ini sebagai salah satu dokumentasi tentang keunikan dan kelucuan binatang anjing. c. Bertujuan agar para pecinta binatang anjing dapat lebih menyayangi dan melestarikannya. d. Memberikan informasi terkait tips, maupun keunikan pada pemilihan objek photo binatang. f. Melalui karya ini penulis bertujuan sebagai implementasi terhadap penguasaan tehnik photography dan melatih kepekaan di pengkaryaan. g. Agar photobook dog photography ini dapat di terbitkan dan di sebarluaskan. 2. Manfaat Perancangan Adapun dari manfaat perancangan photobook dog photography ini adalah sebagai berikut : a. Photobook ini dapat memberikan solusi bagi kelestarian satwa Nusantara. b. Photobook ini bisa menjadi media informasi yang menarik tidak hanya dikalangan pecinta photography dan pecinta binatang anjing tetapi bisa kepada pecinta binatang lainnya. c. Menjadikan photobook ini sebagai media yang inspiratif. 6

7 d. Sebagai wujud photobook yang layak di komersilkan. e. Sebagai portfolio karya photography. D. Relefansi dan Konsekuensi Studi 1. Relefansi Studi a. Melakukan pemotretan pada suatu tempat dan studio, yang kiranya dapat dimanfaatkan untuk memotret binatang anjing. b. Melakukan riset terhadap karya photobook lain yang dijadikan sebagai alat komparasi c. Melakukan pendekatan dengan narasumber (para pemilik binatang anjing sekaligus binatang anjingnya) d. Melakukan riset ke organisasi pecinta satwa Jakarta Animal Aid Network (JAAN) dan Vitapet. Sebagai upaya pengembangan relefansi studi terhadap satwa dan lingkungan. 2. Konsekuensi Studi a. Melakukan riset terhadap sifat dan kebiasaan binatang - binatang anjing. b. Mengetahui tantangan dalam memotret binatang anjing dengan cara memanfaatkan ruangan dan cahaya yang ada di dalam ruangan studio. c. Serta memahami teknik photography dari segi komposisi, angle, pencahayaan dan cara pengambilan gambar (candid). d. Melakukan survey pengetahuan prihal struktur, tehnik, bahan dan material yang akan digunakan. 7

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM

W, 2015 #INSTAMOMENT KARYA CIPTA FOTOGRAFI MENGGUNAKAN MEDIA SMARTPHONE ANDROID DENGAN APLIKASI INSTAGRAM BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Keberadaan fitur kamera dan kualitas kamera yang semakin baik pada ponsel memberikan kemudahan bagi setiap orang untuk mengabadikan setiap momen atau kejadian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di Asia. Luasnya wilayah perairan di Indonesia membuat keberadaan ekosistem laut yang sangat beragam. Banyak hewan dan

Lebih terperinci

BAB II METODE PERANCANGAN

BAB II METODE PERANCANGAN BAB II METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Toys photography atau foto mainan akhir-akhir ini telah menjadi salah satu bidang yang cukup banyak diminati dalam perkembang didunia fotografi, banyak hal yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih

BAB I PENDAHULUAN. sesuatu yang membanggakan. Banyak unsur yang membuat foto tampak lebih BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan media yang digunakan untuk mendokumentasikan suatu moment penting. Fotografi merupakan bagian dari seni dan teknologi. Bersamaan dengan perkembangan

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR CD INTERAKTIF BUKU SAKU PRAMUKA

TUGAS AKHIR CD INTERAKTIF BUKU SAKU PRAMUKA TUGAS AKHIR CD INTERAKTIF BUKU SAKU PRAMUKA Diajukan Guna Melengkapi Sebagai Syarat Dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Oleh : Anton Suprapto NIM 41909010149 Jurusan Desain Produk Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rempah-rempah menjadi bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan dan kebutuhan manusia di dunia. Kehidupan masyarakat Indonesia pun sangat dekat dengan beragam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa

BAB 1 PENDAHULUAN. diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Musik adalah sarana penyucian jiwa dan pengenalan unsur rohani dari diri seseorang. Musik tidak hanya menyentuh, tetapi meresap dan merasuk jiwa dan hati pendengarnya.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masakan Indonesia merupakan pencerminan beragam budaya dan tradisi yang berasal dari kepulauan Nusantara yang terdiri dari sekitar 6.000 pulau dan memegang peran penting

Lebih terperinci

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik

BAB V KONSEP. Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang. Perancangan photobook ini menggunakan teknik BAB V KONSEP 5.1 Konsep Kreatif Perancangan Perancangan photobook ini bertemakan sosial, yang berjudul Ruang Publik Ibukota Jakarta. 5.1.1 Tema Secara Global Human Interest Perancangan photobook ini menggunakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul Perancangan UMK CREW (Buku Graffiti / dokumentasi)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Judul Perancangan UMK CREW (Buku Graffiti / dokumentasi) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan UMK CREW (Buku Graffiti / dokumentasi) 2.Latar Belakang Pemilihan Studi Buku adalah sekumpulan kertas bertulisan yang dijadikan satu. Kertaskertas

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan

I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan B. Latar Belakang Perancangan I. PENDAHULUAN A. Penjelasan Tema / Ide /Judul Perancangan Perancangan desain produk furnitur rak buku dengan gaya pop art, furnitur yang dibuat ialah furnitur rak buku dengan menampilkan berbagai macam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Artwork Mini Album Hahawal,

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Artwork Mini Album Hahawal, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada zaman modern ini, sebuah rilisan fisik karya musik menjadi populer kembali setelah eksistensinya sempat redup pada beberapa tahun terakhir. Rilisan karya musik seperti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra

BAB I PENDAHULUAN. Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENCIPTAAN Desain grafis pada awalnya hanya terbatas pada media cetak dwi matra saja. Karena perkembangan teknologi bahkan sudah masuk ke dunia multimedia (diantaranya

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA

PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA PERANCANGAN INTERIOR PADA PUSAT KEBUDAYAAN BETAWI DIJAKARTA PROPOSAL PENGAJUAN PROYEK TUGAS AKHIR YULI HELVINA 1501204956 SCHOOL OF DESIGN INTERIOR DESIGN DEPARTMENT UNIVERSITAS BINA NUSANTARA 2015 2 BAB

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ><

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang >< BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah sesuatu yang tidak dipisahkan dari negara Indonesia yang terkenal akan keanekaragamannya. Keanekaragaman ini menjadi unsur perekat kesatuan dan persatuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia dengan segala keindahan, dan kebebasan berekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Batik merupakan kerajinan bernilai seni tinggi dan menjadi salah satu warisan budaya Indonesia. Kain batik yang memiliki corak yang beragam serta teknik pembuatannya

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perancangan 1. Penjelasan Judul Perancangan Pendidikan PAUD saat ini sangatlah penting, sebab merupakan pendidikan dasar yang harus diterima anak-anak. Selain itu untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG. Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Manusia merupakan makhluk sosial dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Tidak sedikit manusia menjadikan hewan peliharaan sebagai teman dalam kehidupannya.

Lebih terperinci

II METODE PERANCANGAN

II METODE PERANCANGAN II METODE PERANCANGAN A. ORISINALITAS Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Memiliki hewan peliharaan akan mendatangkan kebahagiaan dan memberikan manfaat positif untuk anak, seperti meningkatkan lebih banyak aktivitas fisik. Sebuah

Lebih terperinci

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep

Dokumenter Episode ke 3. Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Dokumenter Episode ke 3 Menemukan Ide dan Merumuskan Konsep Menemukan Ide Untuk mendapatkan Ide, dibutuhkan kepekaan dokumentaris terhadap lingkungan sosial, budaya, politik, dan alam semesta Rasa INGIN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga daya saing semakin meningkat, salah satu cara yang

BAB I PENDAHULUAN. pesat sehingga daya saing semakin meningkat, salah satu cara yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Perkembangan dunia fashion saat ini berkembang pesat seiring dengan perkembangan jaman. Dimana fashion bukan saja digunakan sebagai alat untuk menutupi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beraneka ragam. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai unsur yaitu kesenian, sistem

Lebih terperinci

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan

MUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Batasan Pengertian Judul Museum :Gedung yg digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum, seperti peninggalan sejarah, seni, dan ilmu

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perancangan Sejalan dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih, dunia fotografi pun terus mengalami perkembangan yang luar biasa dari waktu ke waktu. Dewasa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semakin pesatnya perkembangan industri hiburan seperti film, games, acara tv swasta, hingga berbagai event dan teknologi di era globalisasi ini, membuat semakin mudahnya

Lebih terperinci

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia.

BAB III DATA PERANCANGAN Pengertian Desain Grafis & Multimedia. BAB III DATA PERANCANGAN 3.1 Tinjauan Teoritis 3.1.1 Pengertian Desain Grafis & Multimedia. Desain adalah gagasan awal, rancangan, perencanaan, pola, susunan, rencana, membuat, mencipta, menyusun, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra diciptakan berdasarkan imajinasi dan berlandaskan pada bahasa yang digunakan untuk memperoleh efek makna tertentu guna mencapai efek estetik. Sebuah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda.

BAB I PENDAHULUAN. pengorbanan yang telah diberikan baik dari jiwa dan raga. membawa ilmu fotografi melalui sekolah-sekolahyang didirikan Belanda. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia merdeka sudah hampir 68 tahun lamanya, untuk memperoleh sebuah kemerdekaan tersebut tidaklah mudah, sejarah panjang harus dilalui para pejuang kemerdekaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Fotografi merupakan teknik yang digunakan untuk mengabadikan momen penting dalam kehidupan sehari-hari. Karena melalui sebuah foto kenangan demi kenangan dalam

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan 2. Latar Belakang I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1. Judul Perancangan Film Pendek Passing note merupakan salah satu media Audio Visual yang menceritakan tentang note cinta yang berlalu begitu saja tanpa sempat cinta itu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Karena manusia menjalankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan fotografi tampak dengan semakin banyaknya jumlah penggemar fotografi, tumbuhnya klub-klub fotografi, serta semakin banyaknya digunakan media fotografi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang

BAB I PENDAHULUAN. Nur Muladica Gedung Fotografi di kota Semarang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sejak zaman dahulu manusia berusaha mendokumentasikan sebuah peristiwa. Terlihat dengan adanya gambar-gambar pada dinding gua, kulit kayu, kulit binatang, relief, dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan pesatnya perkembangan informasi di era globalisasi ini, komunikasi menjadi sebuah kegiatan penting. Informasi sangat dibutuhkan dalam mendukung

Lebih terperinci

BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART)

BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART) BAB II ORISINALITAS (STATE OF THE ART) Kajian tentang poin State of the Art merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu proses penulisan karya ilmiah, mengingat bahwa di poin State of the Art inilah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hewan peliharaan anjing dan kucing merupakan hewan menggemaskan yang diminati banyak orang. Kebanyakan yang diminat adalah hewan ras. Hewan peliharaan juga kini mudah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Indonesia memiliki beraneka ragam kebudayaan yang terbentang dari Sabang sampai dengan Merauke. Kebudayaan tersebut tertuang dalam berbagai bentuk, salah satunya dalam

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah kekayaan warisan yang harus tetap dijaga, dan dilestarikan dengan tujuan agar kebudayaan tersebut bisa bertahan terus menerus mengikuti perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang di dunia. Perkembangan teknologinya selalu up to date dan mengikuti perkembangan teknologi global khususnya di kota-kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan dunia pada saat ini banyak sekali bermunculan berbagai macam industri di bidang bisnis, seperti salah satunya pada sektor industri musik, industri

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti :

BAB IV ANALISA DATA. 4.1 Referensi karya. Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : BAB IV ANALISA DATA 4.1 Referensi karya Penulis juga membuat studi banding dari beberapa buku Jakarta yang ada ditoko buku seperti : Jelajah Masa Lalu Lewat Wisata Sejarah Gambar 3.3 Buku Jelajah Masa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Kristen Maranatha 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengenalan budaya pada dunia hiburan khususnya dalam seni tradisional Indonesia semakin berkurang dan ditinggalkan, banyak para remaja yang lebih mengikuti era teknologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Musik sangat identik dengan anak muda sebagai salah satu pengaruh yang bisa dikaitkan dengan gaya hidup. Musik menjadi suatu media bagi banyak orang untuk berekspresi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan sejarah seni budaya di indonesia memiliki keragaman jenis kesenian dan budaya. mulai dari bahasa, pakaian, alat musik, taritarian dan masih banyak lagi.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dalam menjalani kehidupannya di masyarakat yang penuh dengan berbagai macam keberagaman sering kali lupa terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dimilikinya.

Lebih terperinci

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas

METODE PERANCANGAN. A. Orisinalitas BAB II. METODE PERANCANGAN A. Orisinalitas Negara Indonesia dikenal sebagai suatu wilayah yang memiliki banyak potensi sumber daya alam khususnya dibidang pariwisata, yang dapat menjadi nilai jual tersendiri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan di beberapa negara maju typography dipelajari secara khusus, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan desain grafis sampai saat ini dirasakan cukup pesat Danton Sihombing (2009). Manfaat visual dari desain grafis juga mulai dinikmati masyarakat. Dalam

Lebih terperinci

BAB V KONSEP PERANCANGAN

BAB V KONSEP PERANCANGAN BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar desain kemasan toko cemilan Abang None adalah dengan membuat packaging untuk produk makanan khas betawi cemilan Abang None yang terlanjur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab III ini akan dijelaskan dengan metode yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan game ini. Penjelasan konsep

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa

BAB II METODOLOGI. Latar Belakang. Rumusan Masalah. Tujuan Perancangan. Riset Bakso. Materi. Data Perancangan. Identifikasi dan Analisa BAB II METODOLOGI A. Kerangka Berfikir Studi Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan Perancangan Riset Bakso Materi Data Visual Data Perancangan Data Verbal Identifikasi dan Analisa Pemecahan Masalah Konsep

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini perkembangan teknologi di dunia mengalami kemajuan yang begitu pesat. Dari perkembangan teknologi yang sangat pesat ini telah memberikan perubahan yang luar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam. Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memegang peran penting dalam kehidupan. Hutan memberikan

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. Ide Berkarya Proses dalam pembuatan karya seni fotografi ini, perlu sebuah ide untuk membuat karya yang akan penulis hasilkan. Berkembangnya teknologi sebuah kamera

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang :

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang : BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang : Berkomunikasi, merupakan salah satu aktivitas yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Kelancaran dan keberhasilan sebuah aktivitas komunikasi ditentukan oleh

Lebih terperinci

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A)

Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Simbol dan Repetisi bersama Albert Yonathan Febrina Anindita (F) berbincang dengan seniman Albert Yonathan (A) Dikenal sebagai seniman perwakilan Indonesia di Venice Biennale 2013, Albert Yonathan menunjukkan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1 I. PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG 1. Batasan Masalah Karya seni mempunyai pengertian sangat luas sehingga setiap individu dapat mengartikannya secara berbeda. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, karya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Busana merupakan pemenuh kebutuhan primer manusia akan sandang, terkhusus untuk tujuan utama busana sebagai pelindung tubuh terhadap cuaca. Selain kebutuhan untuk melindungi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Teknik ikat celup sudah mendunia di berbagai Negara, Contohnya di Negara India mempunyai teknik Bandhni, Jepang dengan Shibori, dan Thailand dengan Mudmeenya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber :

BAB 4 KONSEP DESAIN. sumber : BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teoritis 4.1.1 Teori Komunikasi 1. Komunikasi adalah proses yang memungkinkan seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya lambang-lambang verbal) untuk mengubah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia kaya dengan keaneka ragaman kegiatan baik itu secara turun temurun atau kegiatan modern. Saat ini fenomena modern yang mulai ramai digandrungi oleh masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Latar Belakang Wallpaper adalah sejenis bahan yang digunakan untuk melapisi dan menghias dinding untuk kebutuhan interior rumah, kantor, atau fungsi bangunan

Lebih terperinci

BAB II METODOLOGI 2.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat

BAB II METODOLOGI 2.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat BAB II METODOLOGI 2.1 Maksud, Tujuan, Sasaran dan Manfaat A. Maksud Maksud dari tugas seminar pernacangan multimedia interaktif ini adalah : 1. Penulis mencoba menggabungkan beberapa media informasi yang

Lebih terperinci

Bab V Konsep Perancangan

Bab V Konsep Perancangan Bab V Konsep Perancangan 1.1. Konsep rancangan buku 1.1.1. Judul rancangan buku Judul dari buku ini adalah It s Free Day. Bila diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia, menjadi Ini Hari Bebas. Adalah sebuah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bandung adalah salah satu kota besar di Indonesia dan merupakan Ibukota Provinsi Jawa Barat yang banyak menyimpan berbagai sejarah serta memiliki kekayaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing,

BAB I PENDAHULUAN. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang beraneka ragam suku bangsa, ras, dan agama. Di setiap tempat di Indonesia memiliki ciri khas dan keunikannya masing-masing, inilah

Lebih terperinci

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus

BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN. Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus BAB III PROSES DAN TEKNIK PENCIPTAAN A. PERWUJUDAN KARYA Karya poster film yang akan dikerjakan oleh penulis terlebih dahulu harus dipersiapkan beberapa hal. Poster film tentunya membutuhkan sebuah cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada abad ini gerak perubahan zaman terasa semakin cepat sekaligus semakin padat. Perubahan demi perubahan terus-menerus terjadi seiring gejolak globalisasi yang kian

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP PERANCANGAN

BAB IV KONSEP PERANCANGAN BAB IV KONSEP PERANCANGAN A. TATARAN LINGKUNGAN/KOMUNITAS Konsep perancangan photobook tentang abdi dalem ini memiliki keterkaitan dengan tataran lingkungan (non fisik). Photobook ini dirancang bukan hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang

BAB I PENDAHULUAN. kesulitan dalam menggunakan panca indera, muncul berbagai penyakit yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setelah memasuki usia 60 tahun, manusia pada umumnya mengalami penurunan fungsi tubuh baik secara fisik maupun mental. Secara fisik, manusia mengalami kesulitan dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan

BAB I PENDAHULUAN. Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Fabel adalah cerita singkat yang tokohnya berupa binatang dan bertujuan mengajarkan nilai moral (Wilhelm, 2001, hlm. 144). Fabel merupakan cerita yang tidak hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebudayaan adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencangkup pengetahuan, keyakinan, seni, hukum adat dan setiap

Lebih terperinci

Buku Visual Heritage Building of Surabaya

Buku Visual Heritage Building of Surabaya Buku Visual Heritage Building of Surabaya Penelusuran Masalah Banyak bangunan, jalan dan situs cagar budaya yang tidak terlacak bahkan dirobohkan dan digantikan dengan bangunan baru. (Badan Perencanaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan.

BAB I PENDAHULUAN. Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak revolusi industri, seni dan desain merupakan dua hal yang memiliki kaitan. Hal ini berhubungan dengan perkembangan teknologi yang menuntut seni untuk tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia

BAB I PENDAHULUAN. menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Binatang adalah salah satu makhluk ciptaan Tuhan yang diciptakan untuk menemani kehidupan manusia. Dengan adanya binatang kehidupan manusia sangat banyak terbantu.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Budaya merupakan suatu pola dari keseluruhan keyakinan dan harapan yang dipegang teguh secara bersama. Kebudayaan menurut Koentjaraningrat adalah merupakan wujud ideal

Lebih terperinci

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG UNSUR BENTUK KARAKTERISTIK CANDI BOROBUDUR DAN CANDI PRAMBANAN PENCIPTAAN

JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG UNSUR BENTUK KARAKTERISTIK CANDI BOROBUDUR DAN CANDI PRAMBANAN PENCIPTAAN JURNAL TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA EDUKASI TENTANG UNSUR BENTUK KARAKTERISTIK CANDI BOROBUDUR DAN CANDI PRAMBANAN PENCIPTAAN Gilang Aditya Murti NIM : 1012010024 PROGRAM STUDI S-1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu Negara perairan yang luas dan terdiri dari beribu pulau di dalamnya. Wilayah Indonesia yang luas dan tersebar, membuat indonesia kaya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari berbagai macam suku, yang memiliki seni budaya, dan adat istiadat, seperti tarian tradisional. Keragaman yang

Lebih terperinci

Perancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya

Perancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya JURNAL INTRA Vol. 1, No. 2, (2013) 1-5 1 Perancangan Interior Perpustakaan Umum di Surabaya Yustin Anggraeni Gunawan Program Studi Desain Interior, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya

Lebih terperinci

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN

Re-branding Andrawina Pet Center 2008 BAB 1 PENDAHULUAN BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan mahluk sosial, dimana bersosialisasi merupakan sesuatu yang mutlak dalam kehidupannya karena manusia hidup saling membutuhkan. Berteman termasuk dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Pemilihan Studi. 1. Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Perancangan dari Laporan TA ini adalah Komik Edukasi seputar informasi tentang bencana banjir dengan judul Petualangan Tangguh dan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nasionalisme adalah rasa cinta dan bangga terhadap tanah air. Lebih khusus lagi, nasionalisme adalah paham yang menciptakan dan mempertahankan kedaulatan sebuah negara,

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL BB SMART KIDS

TUGAS AKHIR PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL BB SMART KIDS TUGAS AKHIR PERANCANGAN IDENTITAS VISUAL BB SMART KIDS Diajukan Guna Melengkapi Sebagian Syarat dalam Mencapai Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Disusun Oleh : Nama : Pipit Fitriani Azizah NIM : 41909010170

Lebih terperinci

menjadi tren di pasaran. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tak hanya pakaian dan alat-alat kecantikan. Beberapa aksesoris pendukung pun mulai

menjadi tren di pasaran. Mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tak hanya pakaian dan alat-alat kecantikan. Beberapa aksesoris pendukung pun mulai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemilihan Studi 1. Judul Perancangan Perancangan Tugas Akhir yang berjudul Poster Counter Tas KoepuKupoe. Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam mengartikan kata-kata

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kegiatan memasak timbul karena adanya kebutuhan manusia yang tidak bisa lepas akan makanan. Teori Hierarki Kebutuhan Maslow menjelaskan bahwa makhluk hidup

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan Tugas Akhir pada BAB IV ini, menjelaskan tentang proses produksi dan pasca produksi seperti penjelasan dari rancangan pra produksi pada bab sebelumnya tentang pembuatan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di

I. PENDAHULUAN. Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penciptaan Dunia fotografi sangatlah luas, perkembangannya juga sangat pesat. Di bidang ini fotografer dapat bereksperimen dengan leluasa, menciptakan fotografi seni yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki budaya yang sangat beraneka ragam. Keberagaman budaya yang dimiliki oleh setiap suku atau masyarakat di tanah air

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Pustaka Tato merupakan salah satu karya seni rupa dua dimensi yang layak untuk dihargai keberadaannya. Penenelitian tentang tattoo artist bernama Awang yang merupakan

Lebih terperinci

Budaya Visual Visual Culture Visual Culture

Budaya Visual Visual Culture Visual Culture Budaya Visual Sumber : John A. Walker & Sarah Chaplin. 1997. Visual Culture. Manchester University Press. New York. Jenks, Chris. 1995. Visual Culture, Routledge, NewYork Budaya Visual Bidang Seni Rupa

Lebih terperinci

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS

2015 KAJIAN VISUAL POSTER FILM DRAMA PENDIDIKAN SUTRADARA RIRI RIZA PRODUKSI MILES FILMS BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu fungsi seni adalah sebagai media komunikasi, dimana dalam setiap unsur seni memiliki pesan yang ingin dikomunikasikan kepada penikmatnya, baik tersirat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN.

BAB I PENDAHULUAN. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai kebudayaan yang sangat beranekaragam baik jumlahnya maupun keanekaragamannya. Karena keanekaragamannya itulah yang

Lebih terperinci

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA

PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA PERANCANGAN INTERIOR PUSAT PERAWATAN HEWAN PELIHARAAN DI JAKARTA Patricia Mellisa Christie Hp 085714994157, Email Mellisa_Christie@hotmail.com ABSTRAK Seiring meningkatnya pertumbuhan ekonomi di pusat-pusat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN A. Latar belakang Indonesia adalah sebuah negara berkepulauan yang kaya akan keanekaragaman hayati, seni, dan budaya, sehingga keanekaragaman tersebut menjadi sebuah identitas bagi bangsa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita

BAB I PENDAHULUAN. budaya dan sejarah yang dimiliki masing-masing bangsa. Pada umumnya, cerita BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masyarakat Indonesia memiliki banyak cerita rakyat atau dongeng berbentuk fabel. Cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat

Lebih terperinci

IV. KONSEP PERANCANGAN

IV. KONSEP PERANCANGAN IV. KONSEP PERANCANGAN Dalam sebuah proses desain, kursi ini di buat dengan menggunakan beberapa metode yang mengacu kepada konsep perancangan. Suatu konsep dalam proses perancangan sangat diperlukan untuk

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada dasarnya Indonesia memiliki kekayaan budaya yang berlimpah dan beragam. Namun dengan kekayaan budaya yang Indonesia miliki ternyata tidak memberikan bukti nyata

Lebih terperinci