ANALISA SWOT TERHADAP SIKAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMUTUSKAN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL PROGRAM REVITALISASI

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISA SWOT TERHADAP SIKAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMUTUSKAN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL PROGRAM REVITALISASI"

Transkripsi

1 ANALISA SWOT TERHADAP SIKAP PERILAKU KONSUMEN DALAM MEMUTUSKAN BERBELANJA DI PASAR TRADISIONAL PROGRAM REVITALISASI Wahju Wulandari 1, Sodik 2, Yekti Intyas Rahayu 3 1 Universitas Widyagama/Fakultas Ekonomi, Malang 2 Universitas Widyagama/ Fakultas Ekonomi, Malang 3 Universitas Widyagama/ Fakultas Ekonomi, Malang Jl. Borobudur 35 Malang, /Fax /Universitas Widyagama 1) ndari.sodik@yahoo.com, 2) hmsodik@yahoo.co.id, 3) yekti.ityas@yahoo.com Abstrak Tujuan penelitian untuk menemukan strategi dalam menghadapi sikap perilaku konsumen berbelanja di pasar tradisional Merjosari kota Malang sebagai pasar penampungan dari pasar tradisional Dinoyo yang terkena program revitalisasi. Program revitalisasi ditemukan banyak masalah dengan pedagang, pengembang, pemerintah, dan pindahnya konsumen belanja ke pasar modern. Teknik proporsive sampling dipakai untuk menunjuk pasar tradisional Dinoyo yang terkena program revitalisasi di Kota Malang. Accidental sampling untuk mengambil sampel yang kebetulan bertemu dengan peneliti waktu berbelanja di pasar tradisional dan pasar modern. Jumlah sampel sebayak 100 responden ditentukan dengan pendekatan Slovin. Variabel yang diteliti Produk, harga, lokasi, promosi, pelayanan, disain tempat, kepuasan berbelanja, pengalaman berbelanja dan imunitas. Melalui analisa SWOT baik dari EFAS dan IFAS akan dapat mengetahui strategi yang tepat dan rasa puas yang tinggi merupakan salah satu syarat agar dapat melakukan pembelian berulang-ulang dan lokasi yang strategis. Oleh karena itu tidak ada perbedaan yang signifikan antara pasar tradisional dan pasar modern sehingga program revitalisasi dapat diterima oleh pembeli dan pedagang sebagai pelaku pasar dan model perilaku konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional dapat dibentuk. Kata kunci : pasar tradisional, revitalisasi pasar, kepuasan konsumen, perilaku konsumen 526 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

2 1. PENDAHULUAN Data AC Nielsen (2007) [1]. jumlah pasar tradisional di Indonesia mengalami penurunan dari menjadi dan menjadi atau sebesar 8,1% pada tahun Oleh karena itu untuk memacu perkembangan pasar tradisional menjadi lebih baik maka pemerintah segera melakukan revitalisasi pasar tradisional sehingga dapat meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang dapat dilihat dari fisik bangunan bersih, suasana nyaman, penataan los, kios, bedak, kebersihan pasar, pengaturan sanitasi, manajemen pasar transparan, kualitas pelayanan belanja nyaman dan aman. Revitalisasi pasar Dinoyo sebagai salah satu pasar tradisional yang menjadi sasaran pemerintah untuk dapat dikembangkan menjadi lebih modern, namun dalam proses pelaksanaan revitalisasi terjadi banyak konflik sehingga akan menjadi masalah dikemudian hari. Proses revitalisasi tidak semudah dari yang dibayangkan karena pemerintah harus menyediakan lahan untuk relokasi penampunyan pedagang sementara dari pasar tradisional sebelumnya, melakukan pemindahan kembali setelah pasar tradisional baru setelah revitalisasi. Akibat lain dari proses revitalisasi adanya konsumen sebagai pelanggan pasar tradisional harus melakukan penjajagan untuk berbelanja di pasar penampungan dan mencari pedagang langganannya. Kondisi ini wajar karena pasar penampungan menjadi agak jauh dari tempat tinggal konsumen dan jumlah pedagang yang dipindah tidak sama dengan jumlah los, bedak dan kios. Kondisi ini dapat mengakibatkan adanya perubahan terhadap perilaku konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional dan bisa jadi akan berpindah ke pasar modern. Strategi dalam mempertahankan sikap konsumen agar terus melakukan berbelanja di pasar tradisional terus terjaga, maka pasar tradisional harus tetap perlu mempertahankan citra sebagai kesan dan keyakinan dalam diri seseorang terhadap hasil pengamatan pada suatu obyek Sutisna ( 2003) [2]. dan fasilitas yang dibutuhkan konsumen dalam berbelanja. Kebutuhan konsumen harus menjadi tolok ukur agar konsumen merasa puas dalam melakukan belanja di pasar tradisional program revitalisasi dan dapat bersaing dengan pasar modern. Permasalahan yang muncul ditekankan pada perilaku konsumen dalam mensikapi program revitalisasi pasar tradisional di Kota Malang dan sikap perilaku konsumen pasca revitalisasi pasar tradisional, karena menurut Fraj dan Martinez (2006) [3]. Perilaku konsumen dipengaruhi oleh gaya hidup (lifestyle) dan nilai-nilai lingkungan (environmental values). 2. METODE Penelitian explanatory research, sampel diambil dari sebagian populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Populasi penelitian ini adalah masyarakat di kecamatan Lowokwaru dan kecamatan Blimbing Kota Malang yang melakukan belanja di pasar tradisional. Teknik penarikan sampel dengan proporsive sampling untuk menentukan pasar tradisional yang terkena program revitalisasi di Kota Malang. Accidental sampling untuk mengambil semua sampel berdasarkan kebetulan bertemu dengan peneliti yang berbelanja di pasar tradisional sehingga dapat digunakan sebagai sampel bila orang yang ditemui cocok sebagai sumber data Sanusi (2003) [4]. Menurut Sevilla (2007) [5], jumlah sampel ditentukan dengan pendekatan Slovin n = N/ 1+Ne², jumlah KK di kecamatan Lowokwaru dan kecamatan Blimbing ada sehingga dengan rumus Slovin diperoleh jumlah sampel 99,9 orang dan dibulatkan menjadi 100 sampel. Penelitian dengan pendekatan studi deskripsi maupun survei untuk menggali data yang diperlukan terhadap konsumen yang berbelanja di pasar tradisional. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui faktor internal dan faktor eksternal dalam pengembangan Pasar Tradisional. Analisis SWOT menggambarkan peluang dan ancaman yang dihadapi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki oleh Pasar Tradisional. Menurut Rangkuti (2002) [6], ada tahapan untuk merumuskan strategi melalui matriks SWOT yaitu: 1. faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada matriks IFAS, faktor-faktor peluang dan ancaman pada Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

3 matriks EFAS. 2. Merumuskan strategi SO, yaitu: memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. 3. Merumuskan strategi ST, yaitu: menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasi ancaman. 4. Merumuskan strategi WO, yaitu: berdasarkan pemanfaatan peluang dengan meminimalkan kelemahan. 5. Merumuskan strategi WT, yaitu: berusaha meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Menurut Kurtz (2008) [7], SWOT sebagai alat perencanaan strategik untuk membantu dalam membuat perencana dengan membandingkan kekuatan dan kelemahan internal suatu lembaga atau organisasi dengan kesempatan dan ancaman yang berasal dari pengamatan eksternal. Robert W.Duncan (2007 ) [8], menganalisa lingkungan internal dan eksternal merupakan hal penting dalam proses perencanaan strategi. Faktor-faktor lingkungan internal didalam perusahaan biasanya dapat digolongkan sebagai Strength (S) atau Weakness (W), dan lingkungan eksternal perusahaan dapat diklasifikasikan sebagai Opportunities (O) atau Threat (T). Analisis lingkungan strategi ini disebut sebagai analisis SWOT. a. Menentukan faktor internal dan eksternal Faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi pasar tradisional sebagai penyedia jasa dalam berbelanja dan berdampak terhadap sikap konsumen sebagai berikut: (i) Faktor internal Faktor internal berasal dari dua komponen yaitu kekuatan ( strength) dan kelemahan (weakness). Kekuatan ( strength) dikembangkan agar lebih tangguh dari sarana dan prasarana pendukung yang dimiliki oleh pasar tradisional, sedangkan kelemahan ( weakness) sebagai faktor kendala yang datang dari dalam pasar tradisional terhadap proses pelayanan pada sikap konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional. Kedua faktor internal yang berpengaruh terhadap sikap konsumen di pasar tradisional, dimana strength (kekuatan) diambil dari atribut potensi masalah yang termasuk dalam Kuadran Lanjutkan Prestasi sedangkan weakness (kelemahan) diambil dari atribut potensi masalah yang termasuk dalam Kuadran Prioritas Utama. Kuadran Prioritas Utama memuat atribut-atribut yang dimiliki oleh pasar tradisional yang dianggap penting oleh pengunjung tetapi pada kenyataaannya atribut-atribut tersebut belum sesuai dengan harapan pengunjung, sehingga kinerja dari atribut-atribut tersebut harus lebih ditingkatkan lagi agar dapat memuaskan pengunjung. Sedangkan Kuadran Lanjutkan Prestasi memuat atribut-atribut dari pasar tradisional sebagai tempat berbelanja yang dianggap penting oleh pengunjung dan memiliki tingkat kinerja yang tinggi sehingga perlu dipertahankan prestasinya. (ii) Faktor eksternal Faktor eksternal terdiri dari dua komponen yaitu peluang ( opportunities) dan ancaman (treatment). Peluang ( opportunities) sebagai kesempatan yang berasal dari luar yang berasal dari kebijakan pemerintah, peraturan, atau kondisi ekonomi secara global. Sedangkan ancaman (treatment) merupakan hal yang dapat mendatangkan kerugian berasal dari luar kemampuan pengamatan. b. Pembobotan faktor internal dan eksternal Penilaian dan penentuan bobot faktor internal (IFAS) diperoleh dari pembobotan pada analisis potensi masalah. Besaran faktor internal merupakan bobot dari tingkat kepuasan masing-masing atribut yang termasuk dalam faktor internal dibagi dengan total bobot faktor internal pada masing-masing wilayah responden. Bobot faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan jika dijumlahkan bernilai 1. Dan penilaian terhadap bobot faktor eksternal (EFAS) diperoleh dari tingkat kepuasan konsumen terhadap variabel peluang dan ancaman yang berpengaruh dalam pengembangan terhadap kondisi pasar tradisional. Besaran faktor eksternal merupakan bobot dari tingkat kepuasan masing-masing variabel dibagi dengan total bobot faktor eksternal pada masing-masing responden Bobot faktor eksternal yang berupa peluang dan ancaman jika dijumlahkan bernilai SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

4 c. Menghitung rating faktor internal dan eksternal Nilai rating faktor internal dari nilai tingkat kesesuaian atribut terhadap analisis potensi masalah yang ada, oleh karena itu nilai tingkat kesesuaian telah memuat kuantitas kepuasan responden. Nilai rating faktor internal akan membuat interval tingkat kesesuaian dari masing-masing faktor yang mencakup nilai kesesuaian terendah sampai nilai kesesuaian tertinggi dimana nilai rating dibagi menjadi empat kelas interval. Sedangkan nilai rating faktor eksternal diperoleh dari kesesuaian kualitas faktor-faktor yang berpengaruh dengan kondisi responden. Rating faktor eksternal juga dibagi menjadi empat kelas interval. d. Menghitung skor pembobotan Skor pembobotan diperoleh dengan mengalikan bobot dan rating dari masing-masing faktor internal dan eksternal. Kemudian menjumlahkan skor pembobotan masing-masing faktor untuk memperolah total skor pembobotan responden. Nilai total ini menunjukan bagaimana wilayah responden tertentu bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internal maupun eksternalnya. e. Matrik IFAS-EFAS Matrik ini untuk mengetahui posisi wilayah responden pada kuadran IFAS-EFAS. Hal ini dapat dilihat dengan koordinat pada sumbu X dan sumbu Y, sehingga diketahui posisinya sebagai berikut: (i) Kuadran I ( Growth), merupakan kuadran pertumbuhan dimana pada kuadran ini terdiri dari dua ruang yaitu: a. Ruang A dengan Rapid Growth Strategy yaitu strategi pertumbuhan aliran cepat untuk diperlihatkan pengembangan secara maksimal untuk target tertentu dan dalam waktu singkat. b. Ruang B dengan Stable Growth Strategy yaitu strategi pertumbuhan stabil dimana pengembangan dilakukan secara bertahap dengan target disesuaikan dengan kondisi. (ii) Kuadran II (Stability), merupakan kuadran pertumbuhan dimana pada kuadran ini terdiri dari dua ruang yaitu: a. Ruang C dengan Agresif Maintenance Strategy dimana pengelola obyek melaksanakan pengembangan secara aktif dan agresif. b. Ruang D dengan Selective Maintenance Strategy dimana pengelolaan obyek adalah dengan pemilihan hal-hal yang dianggap penting. (iii) Kuadran III (Survival), merupakan kuadran pertumbuhan dimana pada kuadran ini terdiri dari dua ruang yaitu: a. Ruang E dengan Turn Around Strategy yaitu strategi bertahan dengan cara tambal sulam untuk operasional obyek. b. Ruang F dengan Guirelle Strategy yaitu strategi grilya, sambil operasional dilakukan, diadakan pembangunan atau usaha pemecahan masalah dan ancaman. (iv) Kuadran IV ( Diversification), merupakan kuadran pertumbuhan dimana pada kuadran ini terdiri dari dua ruang yaitu: a. Ruang G dengan Concentrik Strategy yaitu strategi pengembangan obyek dilakukan secara bersamaan dalam satu naungan atau koordinator oleh satu pihak. b. Ruang H dengan Conglomerate Strategy yaitu strategi pengembangan masing-masing kelompok dengan cara koordinasi tiap sektor itu sendiri. 3. HASIL DAN PEMBAHASAN Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

5 Hasil penelitian terhadap identifikasi dan evaluasi terhadap kondisi sikap perilaku konsumen berdasarkan pengukuran Fishbein diperoleh dari hasil kali belief dan evaluation menunjukkan bahwa sikap pembeli di pasar tradisional saat ini pada bagian belief, nilai rata-rata berkisar 3,40 3,89, sedangkan pada bagian evaluation mempunyai rata-rata pada kisaran 3,48 4,08. Sehingga pembeli di pasar tradisional masih memberikan rasa percaya yang tinggi serta menilai positif pada pasar tradisional. Sikap pembeli yang paling tinggi sebesar 15,87 ditunjukkan pada produk barang yang dijual, artinya bahwa pembeli sangat percaya pada produk di pasar tradisional bahwa produk tersebut adalah baik. Tiga komponen sikap lainnya yang mempunyai nilai tinggi adalah harga barang yang dijual yaitu sebesar 14,78, untuk pelayanan sebesar 14,21 dan pengalaman berbelanja sebesar 13,98. Dari hasil penilaian sikap tersebut akan dapat dijadikan acuan dalam membuat strategi dalam pengembangan pasar tradisional yang diperoleh dari sikap konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional program revitalisasi. Berdasarkan hasil identifikasi dan evaluasi terhadap faktor internal maka total skor matrik IFAS dan EFAS pada pasar tradisional Dinoyo program revitalisasi dapat dilihat pada tabel 1.1. dan 1.2. sebagai berikut: Tabel 1.1. Analisis IFAS (Internal Strategic Factors Analysis Summary) Faktor-faktor Strategi Internal Kekuatan (Strenght) Keterangan Bobot Rating Bobot x Rating a) Keberadaan lokasi pasar tradisional 0, ,281 b) Masyarakat kota Malang sebagai konsumen yang berbelanja di pasar tradisional 0, ,181 c) Mempertahankan budaya tawar menawar 0, ,226 d) Banyaknya variasi produk yang dijual 0, ,196 e) Harga produk relatif murah 0, ,196 f) Kondisi sikap konsumen terhadap pasar tradisional program revitalisasi 0, ,181 g) Kemudahan dalam akses transportasi 0, ,190 Kelemahan (Weakness) 530 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk Total 1,451 a) Ketersediaan sarana dan prasarana pasar tradisional program revitalisasi baik untuk kios, los dan bedak b) Kebersihan lingkungan pasar dan penanganan sampah c) Kurangnya kesadaran pedagang dalam menjaga kebersihan d) Jaminan kualitas produk dari barang dagangan e) Keterbatasan modal pedagang pasar 0, ,166 0, ,136 0, ,100 0, ,106 0, ,109 tradisional f) Manajemen pasar tradisional 0, ,121 g) Keamanan pasar tradisional 0, ,100 Total 1,00 0,838 Sumber : Data primer diolah (2016)

6 Faktor-faktor Strategi Eksternal Tabel 12. Analisis EFAS (External Strategic Factors Analysis Summary) Keterangan Bobot Rating Bobot x Rating a) Kebijakan pemerintah dalam mempertahankan keberadaan pasar tradisional 0, ,331 b) Masyarakat masih sangat membutuhkan adanya pasar tradisional 0, ,490 c) Perhatian pemerintah terhadap pertumbuhan 0, ,181 pasar tradisional Peluang d) Pertumbuhan ekonomi sangat positif 0, ,196 (Opportunity) e) Kebijakan revitalisasi pasar tradisional 0, ,481 menuju pasar yang sehat dan bersih f) Pertumbuhan UMKM semakin meningkat 0, ,211 g) Keterlibatan perbankan dalam pemberian kredit bagi UMKM dan pedagang 0, ,196 Total 0,610 2,086 a) Pertumbuhan pasar modern terus meningkat 0, ,391 b) Kestabilan harga produk dan banyaknya potongan harga pada pasar modern 0, ,346 Ancaman c) Produk yang dijual di pasar modern (Threat) berkualitas 0, ,226 d) Promosi yang sangat gencar dilakukan oleh pasar modern 0, ,211 Total 1,00 1,174 Sumber : Data primer diolah (2016) Sumbu X Sumbu Y Dari pembobotan diatas, maka dapat diketahui nilai X dan Y sebagai berikut = POTENSI MASALAH = 1,451 + (- 0,838) = 0,613 = PELUANG + ANCAMAN = 2,086 + (-1,174) = 0,912 Berikut ini grafik SWOT yang terbentuk dari perhitungan IFAS dan EFAS dapat terlihat pada gambar 1 dengan sumbu X sebesar 0,613 dan sumbu Y sebesar 0,912 berikut ini: Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

7 Kuadran II Stability Stability Growth Strategy Kuadran I Growth C B (-) Internal Kelemahan D A (+) Internal Kekuatan E H F G Kuadran III Survival Kuadran IV Diversification (-) Ekternal Kelemahan Gambar 1. Hasil perhitungan SWOT dan penetapan strategi stability Growth Hasil matriks analisis IFAS - EFAS diperoleh X = 0,613 dan Y = 0,912 dimana X untuk penjumlahan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) sedangkan Y untuk penjumlahan faktor eksternal (peluang dan ancaman). Analisis ini berada pada kwadran I (Growth) dengan strategi Stable Growth Strategy, strategi pertumbuhan stabil dimana pengembangan dilakukan secara bertahap dengan target disesuaikan dengan kondisi saat ini serta lebih mengutamakan pada faktor-faktor kekuatan yang dimiliki berupa pengembangan secara bertahap dalam rangka meraih peluang-peluang yang ada. Berdasarkan kondisi di lapangan, Stable Growth Strategy diterapkan secara umum dengan prioritas Mempertahankan keberadaan pasar tradisional, pemeliharaan sarana dan prasarana pasar tradisional, merevitalisasi pasar tradisional yang lebih sehat dan bersih, memperhatikan harapan pelanggan dan mengikuti keinginan konsumen akan dapat mempertahankan sikap konsumen dalam berbelanja di pasar tradisional yang dilihat dari penyediaan kualitas produk, harga yang dapat bersaing dengan pasar 532 SENASPRO 2016 Seminar Nasional dan Gelar Produk

8 modern, merasa nyaman dalam berbelanja. Manajemen pasar menjadi bagian yang harus diperhatikan dalam pengelolaan pasar tradisional yang lebih modern dan tertata dengan rapi dan bersih dan perlunya keterbukaan manajemen dalam pengelolaan pasar tradisional, peningkatan kemampuan sumberdaya pedagang dalam bentuk pelatihan. 4. KESIMPULAN - Kebijakan pemerintah dalam melakukan revitalisasi pasar tradisional menjadi bagian yang seharusnya dilakukan agar konsumen dalam melakukan keputusan untuk memilih berbelanja di pasar tradisional merupakan sikap yang tepat. - Pemerintah akan mengembangkan revitalisasi pasar tradisional yang lebih sehat dan bersih. - Strategi pertumbuhan yang stabil dapat mempertahankan kondisi keberadaan pasar tradisional dan merupakan harapan dari masyarakat. - Budaya tawar menawar merupakan salah satu bagian dari proses pembelian yang alami terjadi di pasar secara umum. DAFTAR PUSTAKA [1] A.C. Nielsen (2005) Asia Pacific Retail and Shopper Trends 2005 [online] [27November 2006] [2] Sutisna, 2003, Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran, Remaja Rosdakarya, bandung [3] Fraj, E., dan Martinez, E. (2006). Environmental values and lifestyles as determining factors of ecological consumer behaviour: an empirical analysis. Journal of Consumer Marketing, 23(3), [4] Sanusi, Anwar Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi. Buntara Media. Malang [5] Sevilla, Consuelo G. et. al (2007). Research Methods. Rex Printing Company. Quezon City [6] Rangkuti, F Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama [7] Kurtz, David L., 2008, Principles of contemporary marketing, SouthWesternducational Publishing, Stamford [8] Robert W. Bradford, Peter Duncan, dan Brian Tarcy, Simplified Strategic Planning:A Nonsense Guide for Busy People Who Want Result Fast (New York: McGraw Hill, 2007), h. 142 Seminar Nasional dan Gelar Produk SENASPRO

Sikap Perilaku Konsumen dalam Memutuskan Berbelanja di Pasar Tradisional Program Revitalisasi di Kota Malang (Studi Kasus Pasar Dinoyo)

Sikap Perilaku Konsumen dalam Memutuskan Berbelanja di Pasar Tradisional Program Revitalisasi di Kota Malang (Studi Kasus Pasar Dinoyo) Sikap Perilaku Konsumen dalam Memutuskan Berbelanja di Pasar Tradisional Program Revitalisasi di Kota Malang (Studi Kasus Pasar Dinoyo) Wahju Wulandari 1, *, Sodik 2, and Yekti Intyas Rahayu 1 1 Program

Lebih terperinci

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT

Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT 32 Gambar 2.5 Diagram Analisis SWOT Kuadran 1: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu 22 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di lokasi perusahaan Bintang Gorontalo dan waktu penelitian dimulai pada bulan April 2013 sampai bulan Juni 2013. B.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Analisis SWOT (strengths-weaknessesopportunities-threats) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Definisi Strategi Pemasaran Strategi Pemasaran ialah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dalam mengembangkan keberhasilan strategi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO

BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO BAB IV ANALISIS SWOT PENENTUAN STRATEGI PEMASARAN UNTUK PENINGKATAN DAYA SAING DI CV. GLOBAL WARNA SIDOARJO A. Penentuan Strategi Pemasaran sebagai Upaya Peningkatan Daya Saing di CV. Global Warna Sidoarjo

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga April 2013. Dengan tahapan pengumpulan data awal penelitian dilaksanakan pada Bulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan 25 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

Lebih terperinci

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT

BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH AL MIHRAB DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT BAB IV STRATEGI PENGELOLAAN MAJALAH "AL MIHRAB" DALAM PENGEMBANGAN DAKWAH DENGAN ANALISIS SWOT Dalam upaya pengembangan dakwah melalui jurnalistik yang telah dilakukan oleh pengelola majalah "Al-Mihrab",

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Strategi Pengembangan Pariwisata Sekitar Pantai Siung Berdasarkan Analisis SWOT Strategi pengembangan pariwisata sekitar Pantai Siung diarahkan pada analisis SWOT.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat dimana peneliti akan memperoleh atau mencari suatu data yang berasal dari responden yang akan diteliti oleh

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU e-j. Agrotekbis 1 (5) : 457-463, Desember 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU Cassava Chips Balado Development Strategy In UKM "Pundi Mas"

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek/ Subjek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah UMKM Kipas Bambu yang terletak di Desa Jipangan Bangunjiwo Kasihan Bantul. Kemudian subjek dari penelitian ini

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DALAM MENINGKATANALISISKAN PENJUALAN KAMERA DSLR MERK CANON DI TOKO DIKS PHOTOGRAPHY Nama : Doddy Muhammad Tri Widodo Npm : 11011 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen Dosen

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT e-j. Agrotekbis 1 (3) : 282-287, Agustus 2013 ISSN : 2338-3011 STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BAWANG GORENG PADA UMKM USAHA BERSAMA DI DESA BOLUPOUNTU JAYA KECAMATAN SIGI BIROMARU KABUPATEN SIGI Business

Lebih terperinci

iv Universitas Kristen Maranatha

iv Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pemasaran Global sudah tidak dapat dihindarkan lagi, terutama Indonesia dengan jumlah penduduk terbesar di Asia Tenggara, merupakan sasaran utama dalam memasarkan produk-produk import. Hal tersebut

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL. Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah BAB IV PEMBAHASAN ANALISIS SWOT MENARA SUCI TOUR AND TRAVEL DAN SHAFIRA TOUR AND TRAVEL A. Data Temuan Menara suci Tabel 4.1 Data Temuan Travel Shafira Tahun Pendapatan Jumlah jamaah Pendapatan Jumlah

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Identifikasi Faktor Internal dan Eksternal Indentifikasi faktor internal dan eksternal sangat dibutuhkan dalam pembuatan strategi. Identifikasi faktor internal

Lebih terperinci

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura

Seminar Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura ANALISIS STRATEGI SWOT UNTUK MEMPERLUAS PEMASARAN PRODUK KURMA SALAK UD BUDI JAYA BANGKALAN Moh. Sirat ) 1, Rakmawati) 2 Banun Diyah Probowati ) 2 E-mail : rakhma_ub@yahoo.com dan banundiyah@yahoo.com

Lebih terperinci

3. METODOLOGI PENELITIAN

3. METODOLOGI PENELITIAN 3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian yang dilakukan ini didasarkan pada suatu pemikiran bahwa perlu dilaksanakan pengembangan agroindustri serat sabut kelapa berkaret. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kelompok Tani Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-orang tani atau petani yang terdiri atas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Penelitian ini berlokasi pada obyek wisata alam Pantai Siung yang ada di Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Gunungkidul,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Desain yang digunakan untuk penelitian ini adalah desain penelitian pengembangan. Sugiyono (2011) menyatakan bahwa penelitian pengembangan merupakan metode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Sebuah perusahaan tidak terlepas dari berbagai macam perubahan yang bersumber dari lingkungan eksternal maupun lingkungan internal. Perubahan yang

Lebih terperinci

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS

ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL BISNIS STMIK SUMEDANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWOT ANALYSIS Kiki Alibasah Dosen Jurusan Sistem Informasi STMIK Sumedang Email : kikialibasah78@gmail.com ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. tepatnya di Jalan Raya Soekarno-Hatta Km 30, PO BOX 119 Ungaran, 50501 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada PT Coca-Cola Amatil Indonesia (Central Java) yang terletak di daerah Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang,

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE KAJIAN. B. Pengolahan dan Analisis Data 19 III. METODE KAJIAN Kajian ini dilakukan di unit usaha Pia Apple Pie, Bogor dengan waktu selama 3 bulan, yaitu dari bulan Agustus hingga bulan November 2007. A. Pengumpulan Data Metode pengumpulan data

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Menurut Kotler (2008:58), strategi pemasaran adalah logika pemasaran dimana perusahaan berharap untuk menciptakan nilai pelanggan dan mencapai hubungan yang

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS Ajat 1) Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Siliwangi iis.iisrina@gmail.com Dedi Sufyadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB III METODE PENELITIAN DAN ANALISIS DATA A. Objek dan Subjek Penelitian 1. Objek Penelitian Dalam penelitian ini, lokasi yang dipilih adalah Objek Wisata Air Terjun Lepo, Desa Dlingo, Kecamatan Dlingo,

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Vol. X Jilid 2 No.7 Desember 2016 ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PRODUK SPARE PARTS PT. UT CABANG PADANG Siska Lusia Putri dan Beby Purnama Sari *) Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI ANALISIS STRATEGI PEMASARAN LISTRIK PRABAYAR PADA PT. PLN (Persero) RAYON TAMBUN - BEKASI Nama : Sheena Anghelina Adam NPM : 18210226 Kelas : EA16 Dosen Pembimbing : Emilianshah Banowo, S.SOS., MM ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Bersifat diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau menggambarkan/melukiskan

Lebih terperinci

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali

Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis Swot Digital Library STIKOM Bali Ratna Kartika Wiyati STIKOM Bali Jalan Raya Puputan No. 86 Renon Denpasar, (0361)244445

Lebih terperinci

: Budi Utami, SE., MM

: Budi Utami, SE., MM STRATEGI PEMASARAN PADA TOKO PAKAIAN OLAHRAGA ZOMBIE SOCCER NAMA NPM/KELAS PEMBIMBING : ARIF ASMAWI : 111109/EA : Budi Utami, SE., MM Latar Belakang Seiring berjalannya perkembangan ekonomi sehingga membuat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk

BAB IV HASIL ANALISIS DATA. kesengajaan karena kondisi keluarga yang pindah ke Babadan untuk 36 BAB IV HASIL ANALISIS DATA 4.. Gambaran Umum Perusahaan Bisnis Air Isi Ulang BERKAH merupakan salah satu UKM yang bergerak di bidang air minum isi ulang dan didirikan pada tanggal Mei 204 dengan pemilik

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Lokasi penelitian dilaksanakan pada perusahaan CV Septia Anugerah Jakarta, yang beralamat di Jalan Fatmawati No. 26 Pondok Labu Jakarta Selatan. CV Septia Anugerah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka Bibit ternak, dari segi usaha peternakan sapi potong mempunyai arti penting dalam mendukung keberhasilan

Lebih terperinci

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA

STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA STRATEGI PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI SANTAN KELAPA (Studi Kasus pada PT. Pacific Eastern Coconut Utama di Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran) Oleh : Aan Mahaerani 1, Dini Rochdiani

Lebih terperinci

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem

Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem Konferensi Nasional Sistem & Informatika 2017 STMIK STIKOM Bali, 10 Agustus 2017 Analisis SWOT Sebagai Dasar Menentukan Kualitas Lulusan di SMK TI Bali Global Karangasem I Wayan Gede Narayana STMIK STIKOM

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini bersifat deskriptif karena menggambarkan faktor-faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang ada di SMAK St. Petrus Comoro

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram)

ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) ANALISIS SWOT SEBAGAI PENENTU STRATEGI BERSAING PERUSAHAAN (Studi Pada Salon Carissa di Kota Mataram) Hengki Samudra 1), Hj. Indah Ariffianti ), Ria Rosmalasari Sapitri ) 1,) Jurusan Manajemen STIE AMM

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan CV Mokolay Mitra Utama sendiri merupakan salah satu unit usaha yang bergerak di bidang perkebunan manggis dan durian di Desa Samongari Kabupaten,

Lebih terperinci

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN

BAB II MANAJEMEN PEMASARAN BAB II MANAJEMEN PEMASARAN 2.1 Konsep Pemasaran Pemasaran tidak bisa dipandang sebagai cara yang sempit yaitu sebagai tugas mencari cara-cara yang benar untuk menjual produk/jasa. Pemasaran yang ahli bukan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015. III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Pulau Pahawang Kecamatan Marga Punduh Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 29 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi yang sesuai untuk Rumah Makan Ayam Goreng & Bakar Mang Didin Asgar yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG. Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS PADA SOERABI PA IS BANDUNG Analysis of Bussiness Development Strategic at Soerabi Pa is Bandung Dini Haris Wulandari, Woro Priatini, Herry Ryana Program Studi Manajemen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Konsep Strategi Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya, konsep strategi terus berkembang. Hal ini dapat ditunjukkan oleh adanya perbedaan konsep

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pemasaran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Menurut Stanton dalam Tambajong (2013:1293), pemasaran adalah suatu sistem dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016).

BAB III METODE PENELITIAN. menjelaskan sesuatu melalui sebuah penelitian (Ulum dan Juanda, 2016). BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian berbentuk deskriptif. Penelitian Deskriptif adalah jenis penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan sesuatu

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI

STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA MAKANAN RINGAN PADA UD. HARUM SARI DIMAZ RANGGA DWI PUTRA 12210054 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2013 Dosen Pembimbing CH Dewi

Lebih terperinci

Nofianty ABSTRAK

Nofianty ABSTRAK Nofianty - 0600670101 ABSTRAK PT. Surya Toto adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang saniter atau alat perlengkapan mandi. Tujuan penulisan dari skripsi ini adalah mengidentifikasikan masalah

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara

III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara 20 III. METODE KAJIAN A. Pengumpulan Data Pengumpulan data yang digunakan adalah : 1. Pengumpulan data primer melalui survei lapangan, wawancara (lampiran 1) dengan pihak perusahaan sebanyak 3 responden

Lebih terperinci

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan Kesimpulan yang diberikan pada penelitian ini merupakan jawaban dari perumusan masalah yang terdapat pada Bab 1. 1. Persepsi Konsumen Terhadap Produk DONATELLO

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 31 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan Februari 2013 hingga Agustus 2013 di kelompok pembudidaya Padasuka Koi Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara

Lebih terperinci

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN ANALISIS STRATEGI PEMASARAN TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN TIKET BUS DI PT. PAHALA KENCANA DALAM MEMASUKI PASAR PERSAINGAN Nama : Farouk Pratama NPM : 12212790 Jenjang/Jurusan : S1/Manajemen LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam kajian ini adalah metode deskriptif analisis yaitu suatu metode yang meneliti suatu objek pada masa sekarang (Nazir,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 19 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Langkah awal yang dilakukan dalam penelitian ini adalah mengetahui visi, misi dan tujuan Perum Pegadaian. Kemudian dilakukan analisis lingkungan internal

Lebih terperinci

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang

III. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang III. METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mulya Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat Provinsi Lampung, dengan pertimbangan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI KAJIAN

III. METODOLOGI KAJIAN 152 III. METODOLOGI KAJIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dalam rangka menyelesaikan tugas akhir ini dilaksanakan di Pengolahan Ikan Asap UKM Petikan Cita Halus yang berada di Jl. Akar Wangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan bisnis pada PT.Griya Nutrisi Bandung yang beralamat di Jl. Sampurna No. 5 Bandung. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Lokasi Pemilihan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu berdasarkan pertimbanganpertimbangan tertentu sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Tanaman Salak Tanaman salak memiliki nama ilmiah Salacca edulis reinw. Salak merupakan tanaman

Lebih terperinci

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling METODE Metode yang digunakan dalam memperoleh dan menganalisis data adalah kombinasi antara pendekatan kuantitatif dan pendekatan kualitatif. Pendekatan kuantitatif dilakukan dengan metode survei kepada

Lebih terperinci

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum

B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum B. Identifikasi Kelemahan (Weakness). Sedangkan beberapa kelemahan yang ada saat ini diidentifikasikan sebagai berikut: Sektor air limbah belum menjadi prioritas. Belum ada strategi pengelolaan air limbah

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT

STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT STRATEGI PEMASARAN DEALER YAMAHA AMIE JAYA UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN MENGGUNAKAN MATRIKS BCG DAN ANALISIS SWOT Nama : Fitria Shinta Dewi NPM : 13213551 Jurusan : Manajemen Pembimbing : Eva Karla, SE,

Lebih terperinci

ANALISIS DAN USULAN STRATEGI PERSAINGAN MINIMARKET (STUDI KASUS YOMART JL. SURIA SUMANTRI 70 BANDUNG)

ANALISIS DAN USULAN STRATEGI PERSAINGAN MINIMARKET (STUDI KASUS YOMART JL. SURIA SUMANTRI 70 BANDUNG) ANALISIS DAN USULAN STRATEGI PERSAINGAN MINIMARKET (STUDI KASUS YOMART JL. SURIA SUMANTRI 70 BANDUNG) Melina Hermawan, A Nopi Angreyni Jurusan Teknik Industri Universitas Kristen Maranatha, Jl. Prof. Suria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemilihan Judul Secara umum perusahaan mempunyai tujuan dan sasaran yang sama, yaitu mencapai keberhasilan dalam memperoleh laba. Laba yang diperoleh perusahaan sering

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur.

IV METODE PENELITIAN. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di kawasan Kalimalang, Jakarta Timur. Pemilihan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja berdasarkan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri. Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis SWOT untuk menentukan Strategi Pengembangan Industri Biofarmaka Daerah Istimewa Yogyakarta Strategi pengembangan pada Industri Biofarmaka D.I.Yogyakarta

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK PT. Mulia Lestari adalah salah satu perusahaan tekstil terkemuka yang beralamatkan di Jl. Cibaligo no. 70 Cimindi-Cimahi. Produk yang dihasilkan adalah kain rajut, yang sebagian besar adalah berbentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Dalam penelitian ini obyek yang dituju adalah Irama Mas. Toko Elektronik Irama Mas adalah suatu toko yang menjual berbagai macam alat elektronik besar seperti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat diskriptif kualitatif dan kuantitatif. Penelitian deskriptif digunakan bertujuan agar peneliti dapat menggambarkan dengan lebih baik

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA

STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA STRATEGI PEMASARAN BENANG KARET (RUBBER THREAD) PT. INDUSTRI KARET NUSANTARA (Jl. Medan-Tanjung Morawa Km. 9,5 Medan) Dicky Tri I.P. *), Iskandarini **) dan Salmiah **) *) Alumni Fakultas Pertanian USU

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian

BAB 3 METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian 27 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Disain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

VI. PERUMUSAN STRATEGI

VI. PERUMUSAN STRATEGI VI. PERUMUSAN STRATEGI 6.1. Analisis Lingkungan Dalam menentukan alternatif tindakan atau kebijakan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantargebang, dibutuhkan suatu kerangka kerja yang logis. Analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 28 BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Obyek penelitian ini adalah Evan s Bakery yang berlokasi di Jalan Kaligarang, Semarang. Evan s Bakery berdiri sejak tahun 2005 sebagai

Lebih terperinci

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data

III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu B. Metode Kerja 1. Pengumpulan data 15 III. METODE KAJIAN A. Lokasi dan Waktu Pengambilan data dilakukan di PT. Mitra Bangun Cemerlang yang terletak di JL. Raya Kukun Cadas km 1,7 Kampung Pangondokan, Kelurahan Kutabaru, Kecamatan Pasar

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Februari sampai dengan 21 Maret 2016 di wilayah Kecamatan Arjasa, Kecamatan Mangaran dan Kecamatan Besuki,

Lebih terperinci

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT

LAMPIRAN. L2. Kuesioner SWOT L1 LAMPIRAN L1. Wawancara Berikut ini lampiran pertanyaan yang diberikan kepada perusahaan. Hasil dari pertanyaan-pertanyaan berikut, telah diolah dan dianalisis sehingga menjadi suatu karya skripsi. 1.

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK CV Anugrah Trijaya Sakti bergerak dalam bidang pembuatan sandal dan sepatu. Pada tanggal 1 April 2002, Daniel D.W Setyadi mendirikan perusahaan ini yang berada di Jl. Brujul No 6-7 Taman Kopo Indah

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS

BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS BAB V PEMBAHASAN DAN ANALISIS 5.1. Faktor-faktor strategis pembentuk SWOT PT. KLS Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan strategi, dan kebijakan perusahaan.

Lebih terperinci

PROPOSAL LAPORAN AKHIR

PROPOSAL LAPORAN AKHIR IDENTIFIKASI STRATEGI PEMASARAN CIRCLE SHOP DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS SWOT PROPOSAL LAPORAN AKHIR Dibuat Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaikan Pendidikan Diploma III Pada Jurusan Administrasi Bisnis Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA

BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA BAB IV ANALISIS DAYA SAING KONVEKSI SEMAR DI KECAMATAN KARANGPILANG KELURAHAN KEDURUS KOTA SURABAYA A. Analisis Daya Saing Konveksi Semar Daya saing merupakan suatu konsep perbandingan kemampuan dan kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2016. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Mamuju, mengambil fokus peningkatan kualitas SDM. 2. Waktu

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG

STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG STRATEGI PEMASARAN KERIPIK SINGKONG Rifki Fauzi 1 ) Program Studi Agribisnis Fakultas pertanian Universitas Siliwangi rif.scream@gmail.com D. Yadi Heryadi 2 ) Fakultas Pertanian Univerrsitas Siliwangi

Lebih terperinci

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM :

Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT NPM : Strategi Pemasaran Pada Usaha Kuliner Warung Pasta Margonda Raya Depok Dengan Analisis SWOT Nama : Dewi Ratnasari NPM : 11210912 Fakultas / Jurusan : Ekonomi / Manajemen Latar Belakang Penelitian ini dilatarbelakangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Taman Wisata Alam Gunung Tampomas Propinsi Jawa Barat, selama kurang lebih tiga (3) bulan, yaitu dari bulan Maret - Juni.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun

BAB III METODE PENELITIAN. wawancara di lokasi penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Dusun BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi Penelitian adalah tempat dimana seorang peneliti melakukan penelitiannya dari proses survei, pengambilan atau pencarian data, dan wawancara

Lebih terperinci

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG

KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG KAJIAN EFEKTIFITAS OPERASIONAL TERMINAL MADYOPURO MALANG Anang Bakhtiar Program Magister Teknik Sipil Universitas Brawijaya anangbakhtiar@gmail.com ABSTRAK Terminal Madyopuro merupakan sub terminal dan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian

METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data Defenisi Operasional Penelitian METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Seram Bagian Barat Provinsi Maluku, dimana responden petani dipilih dari desa-desa penghasil HHBK minyak kayu putih,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Apotek Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Rebublik Indonesia (Kepmenkes RI) No. 1332/Menkes/SK/X/2002, tentang perubahan atas peraturan Menkes RI No.922/Menkes/PER/X/1993 mengenai

Lebih terperinci

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017

ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS. Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Sumber : Teddy Oswari, SKB 2017 STUDI KELAYAKAN BISNIS ANALISIS SWOT DAN SWOT MATRIKS Putri Irene Kanny Putri_irene@staff.gunadarma.ac.id ANALISIS SWOT Dalam Identifikasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan batasan operasional ini meliputi pengertian yang digunakan untuk memperoleh data yang akan dianalisis sesuai dengan tujuan

Lebih terperinci

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN MATERI 3 ANALISIS PEMECAHAN MASALAH DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN A. Kerangka Analisis Strategis Kegiatan yang paling penting dalam proses analisis adalah memahami seluruh informasi yang terdapat pada suatu

Lebih terperinci

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol

Sumber: Anonim (2011) Gambar 2. Peta Lokasi Ocean Ecopark Ancol 10 BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Pelaksanaan Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Ocean Ecopark Ancol yang terletak di Jalan Lodan Timur No.7, Jakarta Utara (Gambar 2). Ocean Ecopark yang terletak

Lebih terperinci

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta

Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta Analisis Dampak Ekonomi Kreatif Batik Menghadapi MEA Di Pasar Kliwon Surakarta Siti Nandiroh 1,*, Indah Pratiwi 1, Susi Susanti 1 1 Jurusan Teknik Industri, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya

BAB II KAJIAN TEORI. bagi suatu perusahaan untuk tetap survive di dalam pasar persaingan untuk jangka panjang. Daya BAB II KAJIAN TEORI 2.1. Daya Saing 2.1.1 Pengertian Daya Saing Perusahaan yang tidak mempunyai daya saing akan ditinggalkan oleh pasar. Karena tidak memiliki daya saing berarti tidak memiliki keunggulan,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini mengambil lokasi di jalur sepeda Sentul City, Bogor, Indonesia (Gambar 4). Adapun waktu kegiatan penelitian ini kurang lebih selama

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011) BAB III METODOLOGI 3.1 Lokasi dan Waktu Magang Kegiatan magang dilaksanakan di Taman Burung, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) (Gambar 3). Lokasi Taman Burung TMII ini berada di Kompleks TMII, Jalan Pondok

Lebih terperinci