RENCANA STRATEGIS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
|
|
- Sri Setiabudi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 RENCANA STRATEGIS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN
2 1.1 Latar Belakang Bab I PENDAHULUAN Bencana bisa terjadi kapan saja ada yang datang dengan peringatan dan ada pula secara mendadak serta membuat panik masyarakat yang masih berada dimuka bumi ini. Namun bencana yang terjadi itu diupayakan untuk dapat ditanggulangi dengan segera dalam bentuk kondisi apapun sehingga masyarakat dapat bertahan dan eksis kehidupannya terhadap bencana yang mereka hadapi. Namun demikian diperlukan suatu kebutuhan Pengelolaan Penanggulangan bencana oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dengan Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2010 tanggal 30 November Dengan terbentuknya suatu Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan akan dapat menjawab tantangan isu bencana yang secara universal dalam pengurangan resiko bencana yang terjadi, dalam hal ini perlu pemahaman dan komitmen bersama antara Pemerintah, masyarakat dan swasta dalam penanggulangannya secara bersama sama keberlanjutan (Sustainble) Pembangunan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan terlaksana dengan baik. Dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. Dimana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan bagian dari wilayah Propinsi Sumatera Barat dan Khususnya Negara Republik Indonesia yang bertanggung jawab melindungi masyarakatnya dari bencana secara terencana, terpadu, terkoordinasi dan terintegrasi. Dalam hal budaya perlu ditingkatkan lagi sikap gotong royong, Kesetiakawanan, dan Kedermawanan dalam hal Penanggulangan bencanatersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan berkewajiban melaksanakan tugas Penanggulangan Bencana didaerah selaras dengan kebijakan Pembangunan daerah sebagian meliputi pemenuhan hak masyarakat yang terkena bencana, Perlindungan dampak bencana, Pengurangan resiko bencana, dan Pembangunan fisik ramah bencana. Sehubungan dengan tugas pokok dan fungsi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan yang diindikasi merupakan daerah kawasan bencana baik dari bencana alam maupun yang timbul dari bencana manusia. Maka dengan terbentuknya BPBD ini akan dapat mengurangi dampak dari bencana tersebut. Maksud dan Tujuan a. Maksud. Adapun maksud dari penyusunan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan selama 5
3 tahun dan dijadikan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja (Renja) yang dilaksanakan setiap tahun. b. Tujuan. Adapun tujuan dari pada Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan ini adalah : 1. Meningkatkan upaya-upaya penanggulangan bencana di wilayah Kabupaten Pesisir Selatan. 2. Mendorong peran serta pemerintah daerah, swasta dan masyarakat dalam mengembangkan upaya penanggulangan bencana. 3. Meningkatkan pemahaman semua pihak terhadap penanggulangan bencana. 4. Meningkatkan upaya-upaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana. 1.3.Landasan Hukum Dasar Hukum Penyusunan Rencana Strategis Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan adalah : a) b) c) Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25) jis Undang-undang Drt. Nomor 21 Tahun 1957 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 77) jo Undang-undang Nomor 58 Tahun 1958 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1643); Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomo4 4389) ; Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, Terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; d) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah
4 e) f) g) h) i) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 omor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 42) ; Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negera Republik Indonesia Tahu 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ; Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ; Peraturan Menteri Dalam Negeri Tanggal 23 Oktober 2007 Noor 57 Tahun 2007 tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi Perangkat Daerah ; Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 14 Tahun 2010 tentang Pembentukan Organiasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana aerah Kabupaten Pesisir Selatan. 1.4.Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Pesisir Selatan Tujuan merupakan penjabaran pernyataan misi, yang merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 15 tahun.tujuan harus konsisten dengan tugas pokok dan fungsi organisasi, yang menggambarkan arah strategis dan perbaikanperbaikan yang ingin diciptakan sesuai dengan TUPOKSI. Tujuan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dirumuskan sebagai berikut : a Meningkatkan manajemen dan akuntabilitas pemerintahan melalui peningkatan sumber daya manusia sarana dan prasarana. b Meningkatkan kualitas penanggulangan bencana berbasis informasi teknologi yang sinergis sehingga menghasilkan produk penanggulangan bencana yang berkualitas. c Meningkatkan sistem koordinasi yang terintegrasi dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penanggulangan bencana. d Mengembangkan penelitian, sistem informasi, pelaporan dan evaluasi pelaksanaan penanggulangan bencana yang efektif, efisien, dan akuntabel. 1.5.Strategi Di dalam mewujudkan Visi dan Misi Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan ditempuh melalui 7 (tujuh) strategi yaitu :
5 a b c d Membangun sumber daya aparatur Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang mempunyai strategi vision sesuai dengan perubahan dan perkembangan masyarakat. Membangun koordinasi yang efektif dan semangat kebersamaan dalam kepentingan yang berbeda untuk memperoleh manfaat bagi kepentingan yang lebih luas dalam hal kebijakan-kebijakan dan prosedur. Penanggulangan bencana senantiasa mengutamakan partisipasi masyarakat, karena pada prinsipnya setiap masyarakat mempunyai hak untuk ikut serta dalam pembuatan keputusan melalui intermediasi, institusi, legitimasi, yang mewakili kepentingannya. Pemberdayaan seluruh potensi yang ada pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah dalam rangka mewujudkan good governance. e Membangun jaringan dengan memanfaatkan informasi dan teknologi dalam rangka menigkatkan efisiensi dan efektifitas penanggulangan bencana. f Membangun sistem monitoring dan evaluasi dalam rangka transparansi dan akuntabilitas dalam setiap operasi penanggulangan bencana. 1.6.Kebijakan : Kebijakan yang dilembagakan meliputi : Kebijakan Publik, merupakan kebijakan yang mempunyai dampak bagi masyarakat luas baik secara langsung maupun tidak langsung untuk membangun bersama masyarakat melalui penyusunan program penanggulangan bencana yang transparan, akuntabel dan demokratis efektif dan efisien dalam rangka mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pesisir Selatan Kebijakan Teknis, Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah melaksanakan koordinasi melalui mekanisme yang ada dalam rangka menyusun program penanggulangan bencana sesuai dengan kebijakan publik dan melaksanakan penelitian inovatif dalam rangka mendorong terwujudnya Visi dan Misi Kabupaten Pesisir Selatan dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Kebijakan Alokasi Sumber Daya Organisasi yang menyangkut kebijakan alokasi sumber daya Badan Penanggulangan Bencana Daerah, membangun sistem perencanaan dan pengendalian penanggulangan bencana melalui model aplikasi teknologi informasi yang mendukung manajemen sumber daya dengan mengoptimalkan sarana dan prasarana yang ada.
6 Kebijakan Personalia adalah pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan pelatihan organisasi, kompensasi (reward and punishing), dana kesejahteraan pegawai Kebijakan Keuangan adalah Kebijakan Keuangan Badan Penanggulangan Bencana Daerah adalah kebijakan atau kebutuhan dana melalui penganggaran, penyimpanan dan pengeluaran secara akuntabel. 1.7.PROGRAM DAN KEGIATAN Berdasarkan masalah dan tantangan penanggulangan bencana di Kabupaten Pesisir Selatan, sesuai dengan rencana pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah, Program dan Kegiatan Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana Tahun 2010 s/d 2015 meliputi antara lain : Program Penanggulangan Bencana. Program ini bertujuan untuk menyusun rencana strategis pengenalan dan pengkajian Program Pengurangan resiko bencana. Program ini bertujuan untuk pengenalan dan pemantauan resiko bencana Pemaduan Dalam Perencanaan Pembangunan. Program ini bertujuan untuk konsulidasi Renstra pada rencana aksi daerah pengurangan dampak bencana (RAD PDB) Program Pelaksanaan dan Penegakan Tata Ruang. Program ini bertujuan untuk pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup, pemberlakuan peraturan tata ruang Program Persyaratan Standar Teknis. Program ini bertujuan untuk memberlakukan peraturan standar keselamatan, pemantauan dn evaluasi pelaksanaan standar keselamatan Program Persyaratan Analisa Resiko Bencana. Program ini bertujuan untuk penelitian, pengkajian kegiatan yang mempunyai resiko bencana dan penelitian/pengkajian kondisi yang menimbulkan bencana Program penyuluhan dan penanggulangan bencana. Program bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan anggota masyarakat dalam penanggulangan bencana Program pendidikan dan pelatihan. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan penanggulangan bencana Program kesiapsiagaan.
7 Program ini bertujuan untuk menyusun uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana Program peringatan dini. Program ini bertujuan untuk mengamati gejala bencana dan pengambilan tindakan berdasarkan analisa Program mitigasi bencana. Program ini bertujuan untuk merencanakan dan melaksanakan penataan ruang berdasarkan analisa resiko bencana Program pengkajian secara cepat dan tepat. Program ini bertujuan untk menganalisa cakupan lokasi dan jumlah korban Program penyelamatan dan evakuasi masyarakat. Program ini bertujuan untuk pencarian dan pertolongan, keselamatan kepada masyarakat. memberikan Program pemenuhan kebutuhan dasar. Program ini bertujuan untuk menyediakan kebutuhan sandang, pangan, papan, air bersih dan sanitasi serta pelayanan physico social dan tempat hunian Program perlindungan terhadap kelompok rentan. Program ini bertujuan untuk penyelamatan pengamanan dan evakuasi Program peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana Program ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan sarana dan prasarana penanggulangan bencana Program rehabilitasi. Program ini bertujuan untuk memperbaikai lingkungan daerah bencana dan prasarana dan sarana umum Program rekonstruksi. Program ini bertujuan untuk membangun kembali sarana dan prasarana peningkatan partisipasi dan peningkatan fungsi pelayanan publik. 1.8.Hubungan Misi SKPD yang telah ditetapkan diatas dengan program dan kegiatan SKPD : Program dan Kegiatan : Melaksanakan peningkatan kapasitas BPBD dan SDM. Program dan Kegiatan : Penanggulangan Bencana : a. Penyusunan rencana strategis. b. Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana. c. Analisa kerentanan masyarakat. d. Analisa dampak bencana.
8 Pengurangan Resiko Bencana : a. Pengenalan dan pemantauan resiko bencana. b. Pengembangan budaya sadar bencana. c. Peningkatan komitmen kepada pelaku penanggulangan bencana Pemaduan Dalam Perencanaan Pembangunan : Konsilidasi Restra pada Rencana Aksi Daerah pengurangan dampak bencana (RAD & BPBD) Program Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana : a. Penyuluhan kepada SKPD terkait. b. Penyuluhan kepada anggota masyarakat (tatap muka, brosur, leaplat) Program Pengkajian Secara Cepat dan Tepat : a. Analisa cakupan lokasi dan jumlah korban. b. Analisa kerusakan sarana dan prasarana. c. Analisa gangguan fungsi pelayanan umum dan pemerintah Program peningkatan sarana dan prasarana penanggulangan bencana : Pengadaan sarana prasarana dan penunjang dalam rangka upaya penanggulangan bencana Program Rehabilitasi : a. Perbaikan lingkungan daerah bencana. b. Perbaikan prasarana dan sarana umum. c. Memberikan bantuan perbaikan rumah masyarakat. d. Pemulihan sosial physiologis. e. Rekonsiliasi dan resolusi konflik. f. Pemulihan fungsi pemerintahan dan fungsi pelayanan publik. g. Pemulihan keamanan dan ketertiban. h. Pemulihan sosial ekonomi dan budaya Program Rekonstruksi : a. Pembangunan sarana dan prasarana. b. Pembangunan sarana sosial masyarakat. c. Penerapan rancang bangun dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana. d. Peningkatan partisipasi organisasi kemasyarakatan dunia usaha dan masyarakat. e. Peningkatan fungsi pelayanan publik Meningkatkan koordinasi dalam penanganan bencana dengan Instansi terkait. Program dan Kegiatan : Program Pengurangan Resiko Bencana : a. Pengenalan dan pemantapan resiko bencana. b. Pengembangan budaya sadar bencana. c. Peningkatan komitmen kepada pelaku penanggulangan bencana.
9 Program Pelaksanaan dan Penegakan Tata Ruang : a. Pemberlakuan peraturan tata ruang. b. Pengawasan terhadap pelaksanaan tata ruang dan pengelolaan lingkungan hidup Program Persyaratan Standar Teknis : a. Pemberlakuan peraturan standar keselamatan. b. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan standar keselamatan Program Persyaratan Analisa Resiko Bencana : a. Penelitian dan pengkajian kegiatan yang mempunyai resiko bencana. b. Penelitian dan pengkajian kondisi yang menimbulkan bencana Program Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana : a. Penyusunan rencana strategis. b. Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana. c. Analisa kerentanan masyarakat. d. Analisa dampak bencana Program Kesiapsiagaan : a. Penyusunan dan uji coba rencana penanggulangan kedaruratan bencana. b. Pengorganisasian pemasangan dan pengujian system peringatan dini. c. Penyediaan dan penyiapan barang pasokan pemenuhan kebutuhan dasar. d. Gladi tentang mekanisme tanggap darurat. e. Menyusun data akurat, informasi dan pemutahiran prosedur tetap. f. Penyediaan dan penyiapan bahan, barang dan jasa peralatan untuk pemenuhan pemulihan sarana dan prasarana Program Peringatan Dini : a. Mengamati gejala bencana. b. Menganalisa data hasil pengamatan. c. Mengambil keputusan berdasarkan analisa. d. Menyebar luaskan hasil keputusan. e. Mengambil tindakan oleh masyarakat Program Mitigasi Bencana : a. Perencanaan dan pelaksanaan penataan ruang yang berdasar pada analisa resiko bencana. b. Pengaturan pembangunan, infrastruktur dan tata bangunan. c. Diklat dan penyuluhan kepada masyarakat Program Pengkajian Secara Cepat dan Tepat : a. Analisa cakupan lokasi, jumlah korban. b. Analisa kerusakan sarana dan prasarana. c. Analisa gangguan fungsi pelayanan umum dan pemerintahan Program Pemenuhan Kebutuhan Dasar : a. Kebutuhan air bersih dan sanitasi. b. Pemenuhan sandang dan pangan.
10 c. Pemenuhan pelayanan kesehatan. d. Pemenuhan pelayanan fyisiko sosial. e. Pemenuhan pelayanan tempat hunian Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Penanggulangan Bencana : Pengadaan sarana prasarana dan penunjang dalam rangka upaya pengurangan bencana Program Rehabilitasi : a. Perbaikan lingkungan daerah bencana. b. Perbaikan prasarana dan sarana umum. c. Memberikan bantuan perbaikan rumah masyarakat. d. Pemulihan social physiologis. e. Rekonsiliasi dan resolusi konflik. f. Pemulihan fungsi pemerintahan dan fungsi pelayanan publik. g. Pemulihan keamanan dan ketertiban. h. Pemulihan sosial ekonomi dan budaya Program Rekonstruksi : a. Pembangunan sarana dan prasarana. b. Pembangunan sarana sosial masyarakat. c. Penerapan rancang bangun dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana. d. Peningkatan partisipasi organisasi kemasyarakatan dunia usaha dan masyarakat. e. Peningkatan fungsi pelayanan publik Melaksanakan pemberdayaan dan peningkatan peran aktif masyarakat Program Persyaratan Analisa Resiko Bencana : a. Pengenalan dan pemantauan resiko bencana. b. Pengembangan budaya sadar bencana. c. Peningkatan komitmen kepada pelaku penanggulangan bencana Program Penyuluhan dan Penanggulangan Bencana : a. Penyusunan rencana strategis. b. Pengenalan dan pengkajian ancaman bencana. c. Analisa kerentanan masyarakat. d. Analisa dampak bencana Program Pendidikan dan Pelatihan : a. Pendidikan dan pelatihan SDM BPBD. b. Pendidikan dan pelatihan SDM SKPD. c. Pendidikan dan pelatihan masyarakat Program Peringatan Dini : a. Mengamati gejala bencana. b. Menganalisa data hasil pengamatan. c. Mengambil keputusan berdasarkan analisa. d. Menyebar luaskan hasil keputusan. e. Mengambil tindakan oleh masyarakat Program Mitigasi Bencana :
11 a. Perencanaan dan pelaksanaan penataan ruang yang berdasar pada analisa resiko bencana. b. Pengaturan pembangunan, infrastruktur dan tata bangunan. c. Diklat dan penyuluhan kepada masyarakat Program Pengkajian Secara Cepat dan Tepat : a. Analisa cakupan lokasi, jumlah korban. b. Analisa kerusakan sarana dan prasarana. c. Analisa gangguan fungsi pelayanan umum dan pemerintahan Program Penyelematan dan Evakuasi Masyarakat : Pencarian, pertolongan dan keselamatan masyarakat sebagai korban bencana (kegiatan oleh Tim Reaksi Cepat) Program Pemenuhan Kebutuhan Dasar : a. Kebutuhan air bersih dan sanitasi. b. Pemenuhan sandang dan pangan. c. Pemenuhan pelayanan kesehatan. d. Pemenuhan pelayanan fyisiko sosial. e. Pemenuhan pelayanan tempat hunian Program Perlindungan Terhadap Kelompok Rentan : Penyelamatan, pengamanan, evalausi, pelayanan kesehatan dan fyisiko sosial Program Rekonstruksi : a. Pembangunan sarana dan prasarana. b. Pembangunan sarana sosial masyarakat. c. Penerapan rancang bangun dan penggunaan peralatan yang lebih baik dan tahan bencana. d. Peningkatan partisipasi organisasi kemasyarakatan dunia usaha dan masyarakat. e. Peningkatan fungsi pelayanan publik Program Rehabilitasi : a. Perbaikan lingkungan daerah bencana. b. Perbaikan prasarana dan sarana umum. c. Memberikan bantuan perbaikan rumah masyarakat. d. Pemulihan social physiologis. e. Rekonsiliasi dan resolusi konflik. f. Pemulihan fungsi pemerintahan dan fungsi pelayanan publik. g. Pemulihan keamanan dan ketertiban. h. Pemulihan sosial ekonomi dan budaya.
12 BAB II TUGAS DAN FUNGSI BPBD KABUPATEN PESISIR SELATAN 2.1 Struktur Organisasi Susunan Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah 1. Kepala (Eselon II.B) 2. Sekretaris (Eselon III.B) o Sub Bagian Umum dan Kepegawaian (Eselon IV.A) o Sub Bagian Perencanaan dan Pelaporan (Eselon IV.A) o Sub Bagian Keuangan (Eselon IV.A) 3. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Eselon III.B) o Seksi Pencegahan (Eselon IV.A) o Seksi Kesiapsiagaan (Eselon IV.A) 4. Bidang Kedaruratan dan Logistik o Seksi Kedaruratan (Eselon IV.A) o Seksi Logistik (Eselon IV.A) 5. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi o Seksi Rehabilitasi (Eselon IV.A) o Seksi Rekonstruksi (Eselon IV.A) 2.2 Susunan Kepegawaian Komposisi PNS pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan tahun 2011 dengan Personil PNS dan Non PNS (Sukarelawan) berjumlah 58 Orang seperti tertera dalam table sebagai berikut :
13 A. Personil PNS Menurut Pangkat dan Golongan BPBD Kabupaten Pesisir Selatan keadaan Januari 2011 No Gol/Ruang BPBD KTR. KESBANG LINMAS (LAMA) BPBD (BARU) 1 IV.e IV.d IV.c IV.b IV.a III.d III.c III.b III.a II.d 1-11 II.c II.b 11* 11* 13 II.a 7^ 7^ 14 I.d I.c I.b I.a - - JUMLAH Sumber : BPBD Kab.Pessel *1 Orang DAMKAR Balai Selasa ^1 Orang DAMKAR Balaia Selasa B. Personil Non PNS BPBD Kabupaten Pesisir Selatan No NON PNS BPBD KTR. KESBANG LINMAS (LAMA) 1 PHL DAMKAR PAINAN DAMKAR B.SELASA JUMLAH Sumber : BPBD Kab.Pessel BPBD (BARU)
14 2.3 Tugas dan Fungsi BPBD Tugas Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor 14 Tahun 2011 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dalam rangka Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 Pasal 2 BPBD Kabupaen Pesisir Selatan adalah Perangkat daerah Kabupaten yang dibentuk dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan. BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai tugas membantu Bupati dalampenyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Pesisir Selatan dibidan Bencana dan menyelenggarakan Penanggulangan Bencana dan Serangkaian upaya penetapan Kebijakan Pembangunan yang beresiko timbulnya bencana, Kegiatan Pencegahan Bencana, tanggap darurat dan rehabilitasi Fungsi Berdasarkan tugas diatas, BPBD Kabupaten Pesisir Selatan mempunyai Fungsi sebagai berikut : a. Perumusan dan Penetapan Keijakan Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi dengan bertindak cepat dan tepat, efektif dan Efesien. b. Pengkoordinasian Pelaksanaan Kegiatan Penanggulangan Bencana secara terencana, terpadu dan Menyeluruh.
15 BAB III GAMBARAN RESIKO BENCANA DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN Dengan banyaknya bahaya alam yang megancam Daerah Kabupaten Pesisir Selatan sebagai Wilayah Kawasan yang rawan bencana alam dan juga menyebabkan Potensi bencana oleh manusia seperti Konflik Sosial, Epidemi wabah penyakit menular dan lain-lain. 3.1 Ancaman Bahaya Ancaman bahaya gempa bumi di Sumatera Barat, Sejarah mencatat pada tanggal 28 Juni 1926 terjadi gempa bumi di Padang Panjang dengan Kekuatan 7 Skala Richter dengan Korban Meninggal dunia 354 jiwa dan 3000 unit rumah rusak. Dan Selanjutnya tanggal 6 Maret 2007 terjadi gempa bumi di Padang dengan Kekuatan 6,3 Skala Richter dengan korban meninggal dunia 66 jiwa dan unit rumah rusak.karena Daerah Kabupaten Pesisir Selatan bersebelahan dan juga dirasakan oleh masyarakat sebagian ada masyarakat yang Trauma dan tidak merasa aman, begitu kejadian Tsunami di Aceh Pada bulan Oktober tahun Lebih-lebih gempa bumi yang beruntun sejak April 2005, Maret 2007 dan 30 September 2009 di Padang dengan Kekuatan 7,9 Skala Richter yang meluluh lantakan Kota Padang. Sehingga dampak dari bencana alam yang ditimbulkannya terhadap masyarakat di Kabupaten Pesisir Selatan yang merupakan Kawasan yang sewaktu-waktu dapat terkena bencana seperti banjir, tanah longsor, abrasi Pantai, Konflik Sosial, badai. Kebakaran rumah, Kebakaran hutan, wabah penyakit dan lain-lain. 3.2 Kemampuan BPBD Secara umum BPBD Kabupaten Pesisir Selatan masih baru dalam Penanggulangan Bencana Secara Sistenatis masih jauh dari yang diharapkan karena berbagai Keterbatasan antara lain : 1. Sistem Penanganan Bencana Dan belum adanya Prosedur Penetapan Bencana serta masih kurangnya Pelatihan bagi Petugas Penanganan bencana secara periodic dan kurangnya Peralatan Penanganan bencana. 2. Belum Memiliki rencana Penanganan Pengungsi bencana. 3. Kurangnya system Peringatan bencana yang masih belum memadai 4. Kurangnya Komunikasi dan Koordinasi antara lembaga Pemerintah dan Swasta
16 5. Kurang Memadainya materi dan Kesiapsiagaan dan Proses Sosialisasinya kepada masyarakat 6. Perlu Pencatatan Sejarah serta sosialisasi kejadian bencana 7. Kurang memadainya Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Bencana 8. Kurang terpadu dan terstrukturnya Pencegahan dan Kesiapsiagaan. BAB IV STRATEGI PENANGGULANGAN BENCANA Strategi Penangulangan bencana Kabupaten Pesisir berdasarkan Undangundang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, dan disusun berdasarkan visi dan misi Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan. Namu Faktor kunci kebehasilan Penanggulangan bencana diperoleh memlalui analisa SWOT sebagai dasar Penyusunan Startegis Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan sebagai berikut : 4.1 Mengurangi Resiko Bencana Yaitu membangun Kesiapsiagaan dan Infrastruktur terhadap penanganan ancaman bencana antara lain: Membangun Sistem Penanggulangan Bencana yang handal Menerbitkan Peraturan Daerah tentang Penanggulangan Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan Meningkatkan BPBD Kabupaten Pesisir Selatan dengan Sumber daya yang memadai dan dengan Standar Kompetensi Mengoptimalkan jaringan kerja Penaggulangan Bencana serta Pemanfaatan Sumber daya Merespon serta membangun sistm peringatan dini bencana serta Pemanfaatan Sumber daya Strategi Partisipatif Kesiapsiagaan bencana Meningkatkan Pengetahuan masyarakat tentang Penanggulangan Bencana Memobilisasi Kemampuan Penduduk pada wilayah Percontohan siaga bencana Pengurangan Kerentanan bencana masyarakat Pesisir dan Pemberdayaan ekonomi Infra Struktur Penanggulangan Bencana yan tangguh
17 Pengelolaan dan Pengembangan Penanggulangan bencana di Kabupaten Pesisir Selatan Melaksanakan Mitigasi Bencana di Kabupaten Pesisir Selatan pada Daerah rentan Melaksanakan analisis resiko bencana di Kabupaten Pesisir Mempersiapkan daerah Pemulihan bencana. 4.2 Memobilisasi Kemampuan Masyarakat dan Lembaga Pada Masa Krisis Pada Masa Krisis dengan tujuan agar korban minimal dan mempercepat masa darurat bencana antara lain : Mengaktifkan Petugas Tanggap Darurat dalam upaya Pencarian dan Penyelamatan Korban Bencana Upaya Penyelamatan Pengungsi dan Pemulihan Fasilitas Kritis Menjamin distribusi Logistik yang tepat sasaran Mengantisipasi jatuhnya korban akibat bencana susulan dan epidemic penyakit 4.3. Pemulihan Dampak Bencana Secara Fisik dan Psikologis Dengan tujuan upaya rehabilitasi dan rekontruksi dalam rangka pemulihan Stabilitas Kehidupan daerah korban bencana antara lain : Pemulihan Permanen Kebutuhan Primer Penduduk Korban Bencana Pemulihan Aktivitas Perekonomian Penduduk Pemulihan Fasilitas dan Utilitas Pelayanan Umum Pemberdayaan dan Peningkatan Kapasitas Pemulihan Fasilitas dan Utilitas Pelayanan umum. Masyarakat dalam
18 PENUTUP Rencana Strategis SKPD menjadi sangat penting artinya dalam mengaplikasikan berbagai persoalan pembangunan sebagai wujud nyata dari tanggung jawab pemerintah dalam menghadapi berbagai kebutuhan masyarakat yang mengedepankan perencanaan berbasis pada masyarakat, Community Base Development (CBD) dengan keterlibatan lebih banyak para pelaku-pelaku pembangunan (stake holders) dalam menciptakan Good Governament sesuai dengan ketentuan paradigma baru, yang pada gilirannya akan mampu menciptakan kebijaksanaan yang dampaknya merembes ke bawah (trickle down effect) sehingga keberpihakan pada masyarakat kecil benar-benar dikedepankan. Rencana Strategis nantinya akan dipakai pedoman Rencana Kerja (Renja) SKPD dan mengacu pada RKPD, memuat kebijakan, program dan kegiatan pembangunan baik yang dilaksanakan lagnsung oleh Pemerintah Daerah, maupun yang ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat. Rencana Strategis SKPD ditetapkan dengan Peraturan Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah setelah disesuaikan dengan RPJM Daerah. Painan, 29 Januari 2011
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI PEMANGKU JABATAN STRUKTURAL DAN NONSTRUKTURAL PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM
BAB I PENDAHULUAN A. GAMBARAN UMUM Wilayah Negara Republik Indonesia yang secara geografis, geologis, hidrologis, dan demografis memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap terjadinya bencana, baik yang
Lebih terperinciWALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG
1 SALINAN WALIKOTA BANJARBARU PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN WALIKOTA BANJARBARU NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR-UNSUR ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E
BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2011 NOMOR 32 SERI E PERATURAN BUPATI BANJARNEGARA NOMOR 893 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA PADA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA
Lebih terperinciDengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI dan BUPATI BANYUWANGI MEMUTUSKAN:
1 BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG
PERATURAN BUPATI LANDAK NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANDAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010
PERATURAN DAERAH KOTA PARIAMAN NOMOR: 10 TAHUN 2010 SABID UAK SADAYU A NG T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA PARIAMAN KOTA PARIAMAN TAHUN 2010-0
Lebih terperinciGUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG
1 GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 104 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR
Lebih terperinciBUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011
BUPATI BLITAR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNSI PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BLITAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLITAR
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 22 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK
PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 9 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK, Menimbang
Lebih terperinciQANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH
QANUN KOTA BANDA ACEH NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANDA ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA WALIKOTA BANDA ACEH, Menimbang :
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LEBAK
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010
PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI DAERAH
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,
SALINAN NOMOR 19/2014 PERATURAN DAERAH KOTA MALANG NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG, Menimbang
Lebih terperinciPowered by TCPDF (www.tcpdf.org)
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) 2 4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan
Lebih terperinciBUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 70 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciPROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN
SALINAN PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 28 TAHUN 2017 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 34 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN TATA KERJA
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 8 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN, Menimbang : a. bahwa dalam
Lebih terperinciPEMERINTAH PROVINSI PAPUA
PEMERINTAH PROVINSI PAPUA PERATURAN DAERAH PROVINSI PAPUA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN
PERATURAN WALIKOTA MEDAN NOMOR 1 TAHUN 2012 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA MEDAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MEDAN, Menimbang : a. bahwa
Lebih terperinciGUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG
SALINAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 80 TAHUN 2015 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU
PERATURAN DAERAH KOTA BANJARBARU NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BANJARBARU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJARBARU,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 SERI D.4 PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIREBON NOMOR 4 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
PERATURAN DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT NOMOR 5 TAHUN 2010 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PAKPAK BHARAT, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI REMBANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN REMBANG NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN REMBANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI REMBANG,
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI,TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 Visi dan Misi BPBD BPBD Kabupaten Bandung sebagai salah satu instansi dari Pemerintah Kabupaten, dalam menetapkan visinya tentu harus mengacu kepada
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN SINTANG
1 PEMERINTAH KABUPATEN SINTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SINTANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SINTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SINTANG, Menimbang:
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 46 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan
Lebih terperinciGULANG BENCANA BENCAN DAERAH KABUPATEN KABUPATE MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUSI RAWAS,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS NOMOR 11 TAHUN 2013 T E N T A N G PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU
PEMERINTAH KOTA BATU PERATURAN DAERAH KOTA BATU NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang
Lebih terperinciBUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI NGANJUK PERATURAN DAERAH KABUPATEN NGANJUK NOMOR 03 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN NGANJUK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NGANJUK,
Lebih terperinciWALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI
SALINAN WALIKOTA KEDIRI PERATURAN WALIKOTA KEDIRI NOMOR 56 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA KEDIRI WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa dengan
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciKEPALA PELAKSANA BADAN PENANGGULANGAN BECANA DAERAH KABUPATEN LAMONGAN. SUPRAPTO, SH Pembina Tingkat I NIP
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT bahwa dengan limpahan rahmat dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Rencana Strategis (Renstra) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten
Lebih terperinciBERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG
BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 53 TAHUN 2010 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN
Lebih terperinciBUPATI LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK BARAT,
BUPATI LOMBOK BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK BARAT NOMOR 51 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 T E N T A N G
BUPATI PESISIR SELATAN PROVINSI SUMATERA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 7 TAHUN 2014 T E N T A N G SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN
BAB IV RENCANA AKSI DAERAH PENGURANGAN RESIKO BENCANA KABUPATEN PIDIE JAYA TAHUN 2013-2015 Penyelenggaraan penanggulangan bencana bertujuan untuk menjamin terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT
PERATURAN DAERAH KABUPATEN LANGKAT NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN LANGKAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LANGKAT, Menimbang
Lebih terperinciPROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN KENDAL
PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN KENDAL NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN KENDAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KENDAL, Menimbang :
Lebih terperinciBUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011
BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN JAYAPURA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciDEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN BANJAR dan BUPATI BANJAR
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANJAR NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BANJAR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANJAR,
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)
PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH TAHUN 26-22 BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jl. Jaksa Agung Suprapto No. 7 Banyuwangi Jawa Timur Bpbd.banyuwangikab.go.id
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN
1 PERATURAN BUPATI BANDUNG BARAT NOMOR 23 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANDUNG BARAT,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TANA TORAJA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 77 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL, Menimbang : Mengingat : a. bahwa pembentukan,
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG
PERATURAN DAERAH NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Ogan Komering
Lebih terperinciQANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
QANUN KABUPATEN ACEH TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR, Menimbang Mengingat :
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO
Salinan PERATURAN DAERAH KABUPATEN BOJONEGORO NOMOR 11 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN BOJONEGORO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BOJONEGORO, Menimbang : a.
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PEMERINTAH PROVINSI RIAU BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Jalan Jendral Sudirman No. 438 Telepon/Fax. (0761) 855734 DAFTAR ISI BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang...
Lebih terperinciWALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017
WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 83 TAHUN 2017 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciWALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
WALIKOTA PASURUAN PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA PASURUAN NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang
Lebih terperinciRANCANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BALI,
1 RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI BALI NOMOR TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DAN PEDOMAN PELAKSANAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN
Lebih terperinciKOORDKOORDINASI FUNGSI KOMANDO. susunan organisasi sebagai berikut:
1.1. DASAR PEMBENTUKAN ORGANISASI Berdasarkan UU Nomor 38 Tahun 2000 tentang terbentuknya Provinsi Gorontalo maka dibentuklah Badan, Dinas dan Biro di lingkungan Pemerintah Provinsi Gorontalo. Badan Penanggulangan
Lebih terperinciBAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN 4.1 VISI DAN MISI SKPD Visi BPBD Kabupaten Lamandau tidak terlepas dari kondisi lingkungan internal dan eksternal serta kedudukan, tugas dan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 27 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS SEKRETARIAT, BIDANG, SUB BAGIAN DAN SEKSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 85 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciRANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009
RANCANGAN PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 11 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI SITUBONDO PERATURAN BUPATI SITUBONDO NOMOR 37 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN SITUBONDO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SITUBONDO,
Lebih terperinciW A L I K O T A Y O G Y A K A R T A
W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 46 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA YOGYAKARTA DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 67 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN BURU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SINGKAWANG
PEMERINTAH KOTA SINGKAWANG PERATURAN DAERAH KOTA SINGKAWANG NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PEMBENTUKAN BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA SINGKAWANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SINGKAWANG,
Lebih terperinciRINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE
RINGKASAN REVISI RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TANGERANG PERIODE 2014-2018 Penyusunan Renstra periode 2014-2018 merupakan amanat perundangan yang diantaranya adalah
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 24 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN, SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN NUNUKAN DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
BUPATI PURBALINGGA PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 26 TAHUN 2011 TENTANG PENJABARAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURBALINGGA Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI
ESA HILANG DUA TERBILANG PEMERINTAH KOTA TEBING TINGGI PERATURAN DAERAH KOTA TEBING TINGGI NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA TEBING TINGGI DENGAN
Lebih terperinciPROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA
PROVINSI PAPUA BUPATI JAYAPURA PERATURAN DAERAH KABUPATEN JAYAPURA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : Mengingat : BUPATI JAYAPURA,
Lebih terperinciPERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007
PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 88 TAHUN 2007 T E N T A N G RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA KANTOR KESATUAN BANGSA, POLITIK DAN PERLINDUNGAN MASYARAKAT KABUPATEN BANTUL BUPATI BANTUL, Menimbang : Mengingat
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA
LEMBARAN DAERAH KOTA SAMARINDA Nomor 10 Tahun 2011 PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SAMARINDA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN
Lebih terperinci11. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2008 tentang Badan Nasional Penanggulangan Bencana;
Menimbang Mengingat QANUN KABUPATEN ACEH JAYA NOMOR 4 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN ACEH JAYA BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN
Lebih terperinciBUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG
BUPATI KETAPANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN KETAPANG NOMOR 2 TAHUN 2011 Direncanakan oleh : Kasubbag Kelembagaan, IBRAHIM, S. Sos NIP. 520 010 396 Disetujui oleh : Kepala Bagian Organisasi, TENTANG PEMBENTUKAN
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA
BUPATI TRENGGALEK SALINAN PERATURAN BUPATI TRENGGALEK NOMOR 62 TAHUN 2013 TENTANG PEDOMAN PENYELENGGARAAN REHABILITASI DAN REKONSTRUKSI PASKA BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN PANGKAJENE DAN KEPULAUAN NOMOR 2 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 195 TAHUN : 2015 PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA CIMAHI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIMAHI,
Lebih terperinci- 2 - MEMUTUSKAN : PERATURAN GUBERNUR TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1
PERATURAN GUBERNUR ACEH NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PERBAIKAN DARURAT PADA SAAT TRANSISI DARURAT BENCANA DI ACEH DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA GUBERNUR ACEH, Menimbang : a. bahwa untuk meminimalisasi
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN TUBAN
PEMERINTAH KABUPATEN TUBAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TUBAN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA LAIN KABUPATEN TUBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TUBAN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BALIKPAPAN
PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KOTA BALIKPAPAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA Menimbang : a. WALIKOTA BALIKPAPAN,
Lebih terperinci1. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi; 2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; dan 3. Sub Bagian Keuangan. c. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, terdir
BAB XXXVIII BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH Bagian Kesatu Susunan Organisasi Pasal 732 Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD Terdiri Atas: a. Kepala Pelaksana; b. Sekretariat, terdiri atas: - 867
Lebih terperinciRancangan QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 15 TAHUN 2011
Rancangan QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG PERUBAHAN ATAS QANUN KABUPATEN ACEH BESAR NOMOR 3 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN
Lebih terperinciSALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
SALINAN PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TIMUR, Menimbang : a. bahwa kondisi geografis
Lebih terperinciPROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO,
PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KOTA METRO NOMOR 01 TAHUN 2015 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA METRO, Menimbang : a. bahwa perlunya penyelenggaraan penanggulangan
Lebih terperinciBUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR,
V BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR PERATURAN BUPATI PENUKAL ABAB LEMATANG ILIR NOMOR 010 TAHUN 2014 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN PENUKAL
Lebih terperinciBUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG,
1 BUPATI BADUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN BADUNG NOMOR 16 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BADUNG, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan Undang-Undang Dasar
Lebih terperinciRANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH
RANCANGAN QANUN KABUPATEN SIMEULUE NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG PEMBENTUKAN SUSUNAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA
Lebih terperinciBUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI TULUNGAGUNG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI TULUNGAGUNG NOMOR 81 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TULUNGAGUNG DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG
BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG URAIAN TUGAS UNSUR UNSUR ORGANISASI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TAPIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TAPIN, Menimbang
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA
SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA NOMOR 15 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN TASIKMALAYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TASIKMALAYA, Menimbang Mengingat
Lebih terperinciBUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG
SALINAN BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG PEMBENTUKAN ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH KABUPATEN JEMBRANA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a.
Lebih terperinciBUPATI PESISIR SELATAN
BUPATI PESISIR SELATAN [ PERATURAN DAERAH KABUPATEN PESISIR SELATAN NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DI KABUPATEN PESISIR SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PESISIR SELATAN,
Lebih terperincia. Visi Masyarakat Kabupaten Aceh jaya Tangguh Menghadapi Bencana Yang Didukung Sumber Daya Manusia Yang Berkualitas, Beriman dan Bertaqwa
PERENCANAAN STRATEGIS DAN RENCANA KINERJA R encana Strategis sebagaimana yang tertuang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan suatu proses yang berorintasi pada
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN ALOR
PEMERINTAH KABUPATEN ALOR PERATURAN DAERAH KABUPATEN ALOR NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ALOR, Menimbang Mengingat : : a. bahwa
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2013
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 6 Tahun : 2013 PERATURAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL NOMOR 6 TAHUN 2013 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA,
PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI JEMBRANA, Menimbang : a. bahwa upaya melindungi segenap rakyat dan bangsa
Lebih terperinciGUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI
GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 41 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH PROVINSI JAMBI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAMBI, Menimbang
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 7 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 SERI E NOMOR 7 TAHUN 2012 PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
PEMERINTAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAN KEBAKARAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG
BUPATI SINJAI PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI SINJAI NOMOR 84 TAHUN 2016 TENTANG SUSUNAN ORGANISASI, KEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA BADAN PENANGGULANGAN BENCANA DAERAH DENGAN
Lebih terperinci