KERANGKA NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KERANGKA NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN"

Transkripsi

1 KERANGKA NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN

2 Latar Belakang Pendidikan Tinggi terdiri atas jalur akademik, profesi dan vokasi (UU Sisdiknas No 20 Th 2003) Jalur pendidikan akademik terdiri atas jenjang S1, S2 dan S3 dengan gelar sarjana, magister dan doktor Baru ada satu PP yang merupakan penjelasan UU yaitu PP 17/2010, kemudian direvisi dengan PP 66/2010 Belum ada PP khusus tentang pendidikan profesi termasuk Pendidikan Kedokteran

3 Pendidikan Kedokteran Pendidikan tinggi tertua di Indonesia 1851 : Sekolah dokter Jawa 1901 : STOVIA ---> Indische Arts 1913 : NIAS 1927 : GH 1942 : Ika Dai Gaku 1945 : Perguruan Tinggi Kedokteran (UGM UI UNAIR) 2000 : 33 FK (16 FKN, 17 FKS) 2010 : 72 FK (31 FKN, 41 FKS)

4 Pendidikan Kedokteran Lama Pendidikan : Dokter Jawa : 3 tahun tahun STOVIA : 9 tahun (3 + 6) NIAS : 10 tahun (3 + 7) GH : 7 tahun ( ) Ika Dai Gaku : 5 tahun (4+1) Fak. Kedokt. : 6 7 tahun

5 Sistem Pendidikan 1960 : studi bebas : studi terpimpin : Sistem Kredit Semester : KIPDI : KIPDI : KIPDI-3 (KBK) : Standar Pendidikan dan Standar Kompetensi

6 Dahulu UU Sisdiknas No 2 Tahun 1989 PP 60 Tahun 1999 tentang PT PendidikanTinggi: Akademik Profesional Dikti

7 Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia (UU No 2/1989, PP 60/1999) Perguruan Tinggi Profesi? S3 S2 S1 D4 Akademik D1 Profesional Dikti

8 UU No. 2 Tahun 1989 Pendidikan Profesi diselenggarakan oleh organisasi profesi Dikti

9 Pendidikan Profesi Kedokteran SKB: Mendiknas No. 3/U/SKB/2001 Menkessos No 232/Menkes-Kesos/SKB/III/2001 Perjanjian Kerjasama: Dirjen Dikti No. 126/DIKTI/Kep/2001 Dirjen Yanmedik No. KS PB IDI No. 469/PB/E.1/06/2001 Dikti

10 Pendidikan Profesi Kedokteran SKB Mendiknas dan Menkessos No. 3/U/SKB/2001 dan No 232/Menkes-Kesos/SKB/III/2001 tentang Pendidikan Profesi Bidang Kedokteran Perjanjian Kerjasama antara Dirjen Dikti, Dirjen Yanmedik dan Ketua Umum PB IDI No. 126/DIKTI/Kep/2001, No. KS dan No. 469/PB/E.1/06/2001 tentang Pengelolaan Sistem dan Penyelenggaraan Profesi Bidang Kedokteran Dikti

11 Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia (UU No 2/1989, PP 60/1999) Konsultan OP S3 Perguruan Tinggi Sp1 S2 dr S1 D4 Profesi Akademik D1 Profesional Dikti

12 Sekarang.. UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003 PendidikanTinggi: Akademik Profesi Vokasi Dikti

13 Pendidikan Profesi UU No 202/2003 Ps 20 Ayat 3 : Perguruan tinggi dapat menyelenggarakan program akademik, profesi dan/atau vokasi PP 17/2010 Ps 85 ayat 3 : PT dapat menyelenggarakan pendidikan spesialis dan/atau profesi pada jalur pendidikan profesi Dikti

14 Penjelasan Pendidikan profesi adalah pendidikan tinggi SETELAH program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan denan persyaratan keahlian khusus (Ps 15) Universitas menyelenggarakan pendidikan akademik dan/atau pendidikan vokasi dalam sejumlah ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan jika memenuhi syarat dapat menyelenggarakan pendidikan profesi (Ps 20 ayat 1) Dikti

15 Gelar Profesi/ Spesialis (3) (Ps 98 PP 17/ 2010) 1) Lulusan pendidikan akademik, vokasi, profesi, atau spesialis, berhak untuk menggunakan gelar akademik, gelar vokasi, gelar profesi, atau gelar spesialis. 4) Gelar untuk lulusan pendidikan profesi ditulis di depan atau di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan bidang profesinya. 5) Gelar untuk lulusan pendidikan spesialis ditulis di belakang nama yang berhak dengan mencantumkan singkatan Sp. dan diikuti dengan singkatan bidang spesialisasinya. 6) Ketentuan lebih lanjut mengenai gelar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sampai dengan ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri. Dikti

16 Stratifikasi Pendidikan Dokter (dahulu) Pendidikan Tinggi Umum Doktor Pendidikan Kedokteran Doktor Sarjana Profesi dokter Doktorandus Medicinae Sarjana Muda Candidatus Medicinae

17 Landasan Yuridis UU No 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional UU No 29 tahun2004 tentang Praktik Kedokteran Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran Tinggi Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2010 tentang Revisi PP 17/2010 Penyelenggaraan Pendidikan Kedokteran Tinggi Perkonsil tentang Standar Pendidikan Profesi Dokter/Dokter Gigi dan Standar Pendidikan Dokter Spesialis/ Dokter Gigi Spesialis

18 Benchmark Global Standard on Medical Education (Basic, Postgraduate) Bologna consensus on EU Higher Education Medical Education in USA

19 Global Standards on Medical Education Kedokteran (WFME,2003) Basic Medical Education Continuing Professional Development Post Graduate Training Dikti

20 Bologna Consensus in Medical Education Academic area - MoE B.Sc M.Sc 3-5 yrs Ph.D Basic Sciences Pre-medical Medical Clinical Rotation Residency Specialization CME (re-licensing) 120 CTU yrs ( CTU) CME credit GP Dikti 2010 Sp Professional area - MoH 20

21 Sistem Pendidikan Kedokteran USA Sp./Sub-Sp OP/RS BME M.D. S3 S2 UNIV S1 Profesi Akademik Dikti

22 Sistem Pendidikan Tinggi di Indonesia S3 PT Sp S2 Profesi SKed S1 D4 D1 Profesi Akademik Vokasi (UU No 20/2003, PP 17/ 2010) Dikti

23 Sistem Pendidikan Profesi Kedokteran K KOLEGIUM S3 UNIV Sp S2 S1 Dokter S1 Profesi Akademik Dikti

24 Perbandingan Jenjang Pendidikan Akademik dan Profesi Jenjang Lama Studi Beban SKS Jenjang Lama Studi Beban SKS Konsultan Doktor 3 5 tahun Dr. Spesialis?? 3,5 5 thn Magister 1,5 2 thn Dokter 1,5-2 thn Sarjana 3,5 4 thn (120) Sarjana Kedoketarn 3,5-4 thn Dikti

25 NON FORMAL/ INFORMAL F O R M A L Jalur Vokasi Sertifikat Kompetensi Kerja Jalur Akademik Jalur Profesi Depdiknas KKNI Depnakertrans DR Konsultan 9 dr. Sp. 8 M S-1 D-4 dr drg 7 7 Apt Ars Ak D D-2 D SMA SMK 1 1 Dikti

26 Usulan Jenjang Pendidikan Kedokteran UNIV Sp/Sub-Sp S3 dr/drg S2 S1 S1 Profesi Akademik Dikti

27 Gelar Lulusan Pendidikan Kedokteran Jenjang Sarjana : S.Med./ S.KG.(Dent.) Jenjang Profesi : M. Ked. (Med.)/M.KG.(Dent) Jenjang Spesialis : D. Ked. (Med.)/D.KG.(Dent)

28 Penyelenggara Pendidikan Kedokteran Universitas S.Ked/ S.KG. M.Med. Dr. Med./Dent. Basic Medical Education Pneidikan Profesi dr/drg. Pendidikan Spesialis CPD 150 SKS SKS 4-6 thn ( SKS) CME credit Profesi/ Kolegium Dikti

29 Penyelenggara Pendidikan Sarjana : Universitas Profesi : Universitas + RS Dik Spesialis/sub-spesialis : Universitas + RS Dik + Kolegium

30 Pendidikan Dokter/Drg Keuntungan : Aspek Sosiologis Mahasiswa akan mendapat penghargaan sesuai FK/FKG akan lebih serius menyelenggarakan pendidikan profesi FK/FKG mendapat kepercayaan menyelenggarakan pendidikan pascasarjana Kerugian : Beban kerja FK/FKG bertambah Mahasiswa akan dibebani biaya tambahan? Mhs dari Program profesi yang tidak terakreditasi menjadi beban siapa?

31 Aspek Sosiologis Pendidikan Spesialis Keuntungan : Lulusan PPDS mendapat penghargaan yang sesuai Meningkatkan kemampuan sebagai peneliti Tidak ada lagi dikotomi akademik dan profesi Kerugian : Pendidikan PPDS berisiko lebih lama? Kebutuhan dokter spesialis tidak terpenuhi?

32 SERTIFIKASI KONSULTAN? 10/19/2012 PERDOSKI Bali 32

33 Sertifikasi Konsultan Sertifikasi Kompetensi Tambahan Diberikan kepada Pendidik PPDSp dan Dokter di pelayanan tertier Perlu standarisasi : lama, kompetensi, metoda dll Penyelenggara (peran Kolegium & RS Pendidikan) 10/19/2012 PERDOSKI Bali 33

34 Sistem Pendidikan Kedokteran Basic Medical Education Pendidikan Sarjana Kedokteran Postgraduate Training : Pendidikan Profesi Dokter Pendidikan Dokter Spesialis / Subspesialis Continuing Professional Development (CPD) Pendidikan Konsultan (Tambahan Kompetensi) 10/19/2012 PERDOSKI Bali 34

35 KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA Terima Kasih 10/19/2012 UKDW2010

36 Unsur Naskah Akademik Aspek historis-filosofis Aspek komparasi Aspek yuridis 4 UU Sisdiknas, PK, Kesehatan, RS Sistem pendidikan yg dianut RS Pendidikan Patient safety Aspek sosiologis

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi

Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi Sinkronisasi UU Pendidikan Kedokteran dengan Berbagai Peraturan Perundangan Pendidikan Tinggi Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Lebih terperinci

NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN

NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN NASKAH AKADEMIK PENDIDIKAN KEDOKTERAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA TAHUN 2011 1 ISI KETENTUAN UMUM BAB I PENDAHULUAN 3 A. Latar Belakang.. 3 B. Permasalahan 5 C. Maksud dan Tujuan.. 6 D. Metode Penyusunan

Lebih terperinci

Standardisasi Pendidikan Kedokteran Menuju Pelayanan Kesehatan yang Bermutu. Fasli Jalal. Wakil Menteri Pendidikan Nasional

Standardisasi Pendidikan Kedokteran Menuju Pelayanan Kesehatan yang Bermutu. Fasli Jalal. Wakil Menteri Pendidikan Nasional Standardisasi Pendidikan Kedokteran Menuju Pelayanan Kesehatan yang Bermutu Fasli Jalal Wakil Menteri Pendidikan Nasional OVERVIEW B. SITUASI PENDIDIKAN DOKTER SAAT INI PERKEMBANGAN YANG TERJADI DI INDONESIA

Lebih terperinci

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA PERAN STANDAR PENDIDIKAN & STANDAR KOMPETENSI PROFESI DOKTER DALAM LINGKUP STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA PERAN STANDAR PENDIDIKAN & STANDAR KOMPETENSI PROFESI DOKTER DALAM LINGKUP STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA PERAN STANDAR PENDIDIKAN & STANDAR KOMPETENSI PROFESI DOKTER DALAM LINGKUP STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN FGD Dekan FK: Identifikasi Tantangan & Solusi Strategi Implementasi

Lebih terperinci

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes

KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes KRITERIA JENJANG KARIER DOSEN KLINIK DI RS PENDIDIKAN DAN JEJARING Oleh: Dr. Endro Basuki, SpBS (K), MKes DISAMPAIKAN PADA ASM (ANNUAL SCIENTIFIC MEETING) DALAM RANGKA DIES NATALIS FK UGM Ke-67 dan HUT

Lebih terperinci

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan

Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengenai Dosen di Rumah Sakit dan Wahana Pendidikan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.343, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Kualifikasi Nasional. Pendidikan Kedokteran. Penerapan. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2013 TENTANG PENERAPAN

Lebih terperinci

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi

Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Klarifikasi Isu Terkini Kualifikasi Dosen Kedokteran dan Kedokteran Gigi Komite Bersama Kemristekdikti-Kemkes Ali Ghufron Mukti, Dirjen Sumber Daya Iptek dan Dikti Cirebon, 16 Juli 2017 Kementerian Riset,

Lebih terperinci

BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran.

BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK. c. Unsur yuridis. Belum ada peraturan perundang-undangan yang khusus mengatur mengenai pendidikan kedokteran. BAB IV RUANG LINGKUP NASKAH AKADEMIK Konsep awal Naskah Akademik Rancangan Undang-Undang Pendidikan Kedokteran adalah konsep awal yang disajikan di dalam Naskah Akademik, sebagai dasar untuk menyusun pasal-pasal

Lebih terperinci

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis

Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis Kebijakan Kemristekdikti untuk Program Pendidikan Dokter Spesialis-SubSpesialis Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi 2015 1 Program dokter

Lebih terperinci

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010

ASOSIASI INSTITUSI PENDIDIKAN NERS INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, JULI 2010 INDONESIA PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA HPEQ-DIKTI BATAM, 16-17 JULI 2010 Pendahuluan Tenaga keperawatan sebelum 1962: Jenis pendidikan bervariasi Lama pendidikan bervariasi Hospital based education

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2012 TENTANG PENDIDIKAN TINGGI BAGIAN KE TIGA JENIS PENDIDIKAN TINGGI 1. Pendidikan Akademik 2. Pendidikan Vokasi 3. Pendidikan Profesi Pendidikan Akademik

Lebih terperinci

SISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN

SISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN SISTEM REGISTRASI DAN PERIJINAN Dr. dr. Fachmi Idris, M.Kes Dosen FK UNSRI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT KEDOKTERAN KOMUNITAS (IKM/IKK) FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA, PALEMBANG 2006 Daftar

Lebih terperinci

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5.

KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5. KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA 1. Penerapan Standar Pendidikan drg 2. Penerapan Standar Pendidikan drg Sp 3. Uji Kompetensi 4. RSGMP 5. KKNI 1. PENERAPAN STANDAR PENDIDIKAN DOKTER GIGI Pemahaman dan kemampuan

Lebih terperinci

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri

Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Surabaya, 15 September 2016 Pengakuan Kualifikasi Lulusan Pendidikan Dokter, Dokter Gigi, dan Dokter/Dokter Gigi Spesialis WNI/WNA Lulusan Luar Negeri Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaaan

Lebih terperinci

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005

UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 UU NO 28 TAHUN 2004 UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005 UNDANG UNDANG UU NO 16 TAHUN 2001 TENTANG YAYASAN UU NO 28 TAHUN 2004 TENTANG REVISI UU NO 16 THN 2001 YAYASAN UU NO 20 TAHUN 2003 TENTANG SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL UU NO 14 TAHUN 2005 TENTANG GURU DAN

Lebih terperinci

Pengembangan dan Pembinaan Sistem Pendidikan Kedokteran di Indonesia

Pengembangan dan Pembinaan Sistem Pendidikan Kedokteran di Indonesia Pengembangan dan Pembinaan Sistem Pendidikan Kedokteran di Indonesia 1 Sistem Pendidikan Kedokteran Indonesia Merupakan satu kesatuan (sistem), terdiri atas beberapa jenis program studi, yg berada pada

Lebih terperinci

BORANG UJI-DIRI PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PERDOKLA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KELAUTAN (PERDOKLA)

BORANG UJI-DIRI PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PERDOKLA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KELAUTAN (PERDOKLA) BORANG UJI-DIRI PROGRAM PENGEMBANGAN PENDIDIKAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN PERDOKLA PERHIMPUNAN DOKTER SPESIALIS KELAUTAN (PERDOKLA) JAKARTA, I. Identitas Anggota Nama Lengkap :.. NPA IDI :... NPA PERDOKLA

Lebih terperinci

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF

STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF KOLEGIUM BEDAH SARAF INDONESIA ( K.B.S.I. ) STANDAR PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS BEDAH SARAF Jakarta : Februari 2007 DAFTAR SINGKATAN IPDS KBSI KPS KKI PBL PPDS RS Pendidikan RS Jejaring WFME Institusi

Lebih terperinci

ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN STR SEMENTARA. 1 2 KKI 3 Registrasi Pendidikan

ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN STR SEMENTARA. 1 2 KKI 3 Registrasi Pendidikan ALUR PENGAJUAN PERMOHONAN STR SEMENTARA Pemohon 1 2 3 Registrasi Pendidikan 7 6 4 Kolegium Terkait Institusi Pendidikan 5 1. Pemohon (institusi penyelenggara atau dr/drg WNA) melengkapi persyaratan evaluasi

Lebih terperinci

1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi?

1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi? Bagian Registrasi 1 P : Menurut anda, apakah website Konsil Kedokteran Indonesia bermanfaat untuk kebutuhan informasi? J: Sangat bermanfaat 2 P: Registrasi dr/drg Konsil Kedokteran Indonesia dilakukan

Lebih terperinci

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan

Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan Rancangan Kepmen Nomenklatur Program Studi dan Gelar Lulusan Forum Senat Akademik Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum Intan Ahmad Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI,

Lebih terperinci

CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT

CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT CONTINUING PROFESSIONAL DEVELOPMENT (CPD) dr. Indra Z, Sp.THT-KL Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malikussaleh Continuing Professional Development CPD adalah komitmen seumur hidup dokter untuk

Lebih terperinci

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG

SOSIALISASI UNDANG- UNDANG SOSIALISASI UNDANG- UNDANG No.20 Tahun 2013 tentang PENDIDIKAN KEDOKTERAN (melalui Video Conference dan Live Streaming : hpeq.dikti.go.id/streaming) Ruang Teleconference Ditjen Dikti, 8 November 2013 Lokasi

Lebih terperinci

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran

Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran Pointers Pertemuan Penelaahan RUU Pendidikan Kedokteran Jakarta, 5 6 Mei 2011 Illah Sailah (Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan) Latar Belakang Pertemuan (5 6 Mei 2011) Pelaksanaan lokakarya RUU Pendidikan

Lebih terperinci

i) Fasilitasi pembentukan organisasi profesi jabatan fungsional

i) Fasilitasi pembentukan organisasi profesi jabatan fungsional PB Kenkes-BKN Bab VII Ketentuan Lain- Lain Pasal 28 Ayat 2. Untuk pembinaan karier Dokter Pendidik Klinis secara profesional sesuai kompetensi jabatan, Departemen Kesehatan selaku Instansi Pembina, antara

Lebih terperinci

1 DESEMBER Tim P

1 DESEMBER Tim P 1 DESEMBER 2014 Tim P LS-2014 Dasar Hukum Undang - Undang Undang-Undang No 12 / 2012 tentangpendidikantinggi, Undang-Undang No. 20 / 2013 tentangpendidikankedokteran, Undang-Undang No. 29/ 2004 tentang

Lebih terperinci

Link and match Pengembangan RS Pendidikan di daerah sulit dengan FK dan RS Pendidikannya. Agung Pranoto Fakultas Kedokteran UNAIR

Link and match Pengembangan RS Pendidikan di daerah sulit dengan FK dan RS Pendidikannya. Agung Pranoto Fakultas Kedokteran UNAIR Link and match Pengembangan RS Pendidikan di daerah sulit dengan FK dan RS Pendidikannya Agung Pranoto Fakultas Kedokteran UNAIR Topik 1. Latar Belakang 2. Rumah Sakit Pendidikan & Fak Kedokteran 3. Permasalahan

Lebih terperinci

MAHASISWA PINDAH ANTAR PT

MAHASISWA PINDAH ANTAR PT MANUAL PROSEDUR MAHASISWA PINDAH ANTAR PT PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SPMI-UNDIP/MP/05.03.3 REVISI KE : TANGGAL : 0 September 204 DIKAJI ULANG OLEH : Pembantu Dekan

Lebih terperinci

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan

SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA. Imam Gunawan SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL DI INDONESIA Imam Gunawan Tiap tiap negara memiliki peraturan perundang undangan sendiri. Negara Kesatuan Republik Indonesia mempunyai peraturan perundang udangan yang bertingkat,

Lebih terperinci

NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010

NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010 NASKAH AKADEMIK PENYELENGGARAAN RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT (PENDIDIKAN) Konsil Kedokteran Gigi Konsil Kedokteran Indonesia Bogor, September 2010 ISSUES TEMU RSGMP SE INDONESIA 25 Agustus 2010 1. Pedoman

Lebih terperinci

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan

PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan TAHAPAN PENYUSUNAN PEDOMAN AKADEMIK Standar Proses, Standar Penilaian, Standar Dosen dan Tenaga Kependidikan Nemuel Daniel Pah nemuelpah@staff.ubaya.ac.id BUKU PEDOMAN AKADEMIK Buku yang memberikan informasi

Lebih terperinci

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014

Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014 Oleh : Dr. Hj.AHYANI RAKSANAGARA, M.Kes (Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung) 29 Agustus 2014 SISTEMATIKA I. DASAR HUKUM II. ANALISA SITUASI III. PELAKSANAAN IZIN PRAKTEK DOKTER IV. BENTUK PENGAWASAN V.

Lebih terperinci

PERSYARATAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DALAM PENGURUSAN STR

PERSYARATAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DALAM PENGURUSAN STR PERSYARATAN SERTIFIKAT KOMPETENSI DALAM PENGURUSAN STR Presentasi Dalam Rangka Percepatan Registrasi Ulang di bidang Praktik Kedokteran Oleh Ketua MKKGI. Latief Mooduto Jakarta, 18 Mei 2016 LATAR BELAKANG

Lebih terperinci

Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan

Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Konsep Pengelolaan SDM di RS PTN dan Wahana Pendidikan, Penelitian, dan Pelayanan Draft Tim RS PTN, Oktober 2016 Ditjen Sumber Daya IPTEK dan Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan

Lebih terperinci

SERTIFIKASI TENAGA KERJA

SERTIFIKASI TENAGA KERJA SERTIFIKASI TENAGA KERJA TUJUAN : ADALAH UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI TENAGA KERJA. POKOK BAHASAN REGULASI NASIONAL TENTANG PEDOMAN SERTIFIKASI KOMPETENSI BADAN NASIONAL SERTIFIKASI

Lebih terperinci

HERIANDI SUTADI DIVISI REGISTRASI

HERIANDI SUTADI DIVISI REGISTRASI HERIANDI SUTADI DIVISI REGISTRASI KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) adalah suatu badan otonom, mandiri, non struktural dan bersifat independen yang terdiri atas konsil Kedokteran

Lebih terperinci

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan

Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan Perubahan Paradigma Sistem Penjaminan Mutu dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Tinggi Kesehatan : Revitalisasi Peran Masyarakat Profesi Kesehatan Djoko Santoso 3 PARADIGMA PERUBAHAN DALAM SISTEM PENDIDIKAN

Lebih terperinci

Pokok-pokok pemikiran mengenai IDI dan Kolegium sebagai organisasi profesi yang terpisah

Pokok-pokok pemikiran mengenai IDI dan Kolegium sebagai organisasi profesi yang terpisah Pokok-pokok pemikiran mengenai IDI dan Kolegium sebagai organisasi profesi yang terpisah Untuk mencegah hilangnya/pembatasan hak konstitusi masyarakat dalam mendapat pelayanan kesehatan dan pendidikan

Lebih terperinci

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY

Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY Registrasi & Sertifikasi Tenaga Kesehatan MTKP DIY ARAH PEMBANGUNAN KESEHATAN Agenda: MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT PENINGKATAN KUALITAS SDM Peningkatan Akses Masyarakat terhadap Layanan Kesehatan

Lebih terperinci

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

Tujuan Pembangunan Negara RI adalah kesejahteraan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. RANGKUMAN PEMIKIRAN Rapat Koordinasi Nasional Sinergitas Konsil Kedokteran indonesia dengan Pemangku Kepentingan dalam Pengawalan Profesionalisme Dokter dan dokter Gigi Menghadapi Tantangan Global Makasar,

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis

Pokok Bahasan. Urgensi Validasi Data Dasar FK. Izin Prodi Akademik-Profesi FK. Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis Illah Sailah Pokok Bahasan 1 2 3 4 5 Urgensi Validasi Data Dasar FK Izin Prodi Akademik-Profesi FK Status Akreditasi Akademik-Profesi & Prodi Spesialis Komitmen UKDI sebagai Exit Exam Komitmen FK untuk

Lebih terperinci

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi

Sertifikat Kompetensi diterbitkan oleh Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) melalui Uji Kompetensi Kolegium Dokter Gigi Indonesia Pelaksanaan Uji Kompetensi Dokter Gigi April 2007 Januari 2010 Undang-Undang RI Nomor: 29 Tahun 2004 BAB I Pasal 1Ayat 13 Kolegium (Dokter Gigi Indonesia) Badan yang dibentuk

Lebih terperinci

Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. Ijazahln.new.dikti.go.id

Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri. Ijazahln.new.dikti.go.id Layanan Penyetaraan Ijazah Lulusan Perguruan Tinggi Luar Negeri Ijazahln.new.dikti.go.id DASAR HUKUM UU PT No. 12 Tahun 2012 ttg Pendidikan Tinggi Pasal 26 ayat 8 Mengenai gelar akademik, gelar vokasi,

Lebih terperinci

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010.

Andi Ansharullah. Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010. Andi Ansharullah Medical Education Unit Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Workshop Pengembangan Kompetensi dan Sistem Pendidikan Kebidanan, JW Marriott Surabaya, 5-6 Juli 2010 Output Workshop 1.

Lebih terperinci

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DI ERA GLOBALISASI

PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DI ERA GLOBALISASI Rakerda Pimpinan PTS Di Lingkungan Kopertis Wilayah III Jakarta, 23 September 28 PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI DI ERA GLOBALISASI ANALISIS SITUASI DAN ISU AKTUAL Haryoto Kusnoputranto Koordinator

Lebih terperinci

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi

Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi Peningkatan Kompetensi Lulusan Pendidikan Tinggi Kesehatan melalui Uji Kompetensi Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2014

Lebih terperinci

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain

Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Standar Kompetensi Lulusan Acuan Standar Lain Pasal 5 ayat (2) Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Standar kompetensi lulusan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan digunakan sebagai

Lebih terperinci

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Revisi Permendikbud Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Desember 2015 1 Penambahan Peraturan : Semester Antara I Pasal 15

Lebih terperinci

Permasalahan Kegiatan Alih IPTEK di Bidang Kedokteran - Kesehatan

Permasalahan Kegiatan Alih IPTEK di Bidang Kedokteran - Kesehatan Permasalahan Kegiatan Alih IPTEK di Bidang Kedokteran - Kesehatan Anwar Santoso The Indonesian Teaching Hospital Association National Cardiovascular Centre Harapan Kita Hospital Departemen Kardiologi Fak

Lebih terperinci

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN STANDAR DOSEN DAN TENAGA KEPENDIDIKAN Kode Dokumen : Revisi ke : Tanggal : 15 April 2015 Diajukan Oleh Disetujui oleh : Tim Penjaminan Mutu : Direktur Naproni, S. T., M. Kom. NIK. 0106003 SISTEM PENJAMINAN

Lebih terperinci

JUST FOR REMINDING ANALISIS KEGAGALAN PESERTA UKDI SEJAK , SIAPA BERWENANG MEMPERBAIKI?

JUST FOR REMINDING ANALISIS KEGAGALAN PESERTA UKDI SEJAK , SIAPA BERWENANG MEMPERBAIKI? ANALISIS KEGAGALAN PESERTA UKDI SEJAK 2007 2010, SIAPA BERWENANG MEMPERBAIKI? Tatong Hariyanto Anggota KB-UKDI Anggota MEU FKUB Anggota KDI JUST FOR REMINDING MENGAPA UKDI: 1. Menjalankan amanah UUPK untuk

Lebih terperinci

REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013

REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013 REKAPITULASI OPINION CHANNELING : UU PENDIDIKAN KEDOKTERAN per 7 November 2013 Masukan ini disarikan dari hasil opinion channeling melalui Sistem Stakeholders Relationship Management (SRM) proyek HPEQ,

Lebih terperinci

Penulisan dan Penggunaan Gelar Perguruan

Penulisan dan Penggunaan Gelar Perguruan Penulisan dan Penggunaan Gelar Perguruan Tinggi Home Profil Organisasi Direktori PT Fasilitas Arsip Gallery Daftar Isi Buku Tamu Jan5 Penulisan dan Penggunaan Gelar Perguruan Tinggi Info Penting, Lain

Lebih terperinci

URGENSI EXIT EXAM BAGI NAKES

URGENSI EXIT EXAM BAGI NAKES URGENSI EXIT EXAM BAGI NAKES Anas Tamsuri E s e n s i Uji Kompetensi diselenggarakan untuk melindungi masyarakat terhadap praktik profesi; sehingga aman dan efektif bagi masyarakat Urgensi Pokok Ukom Proses

Lebih terperinci

Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan. Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan

Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan. Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan Policy Brief Peningkatan Kualitas Pendidikan Tenaga Kesehatan Sistem Penjaminan Mutu Sistem Uji Kompetensi dan Sertifikasi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Riset dan Publikasi Direktorat Jenderal

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1304, 2012 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA. Pendidikan. Dokter Spesialis. Program. PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM PENDIDlKAN DOKTER

Lebih terperinci

Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan

Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan Workshop Nasional Kesepakatan Sistem Ujian Keperawatan dan Kebidanan Makassar, 13-14 Maret 2010 DIREKTORAT AKADEMIK DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KERANGKA KUALIFIKASI NASIONAL INDONESIA - (INDONESIAN

Lebih terperinci

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII

Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Prof. Dr. Ir. Suprapto, DEA Koordinator Kopertis Wilayah VII Pengelolaan Pendidikan Tinggi Badan Penyelenggara, Pimpinan PT, Dosen, mahasiswa dan karyawan: ikut terlibat dalam manajemen PT ikut bertanggung

Lebih terperinci

Smart, Innovative, Professional

Smart, Innovative, Professional email : politeknik@polije.ac.id Smart, Innovative, Professional 8 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 7 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 6 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 5 >> 0 >> 1 >> 2 >> 3 >> 4 >> 4 >> 0 >> 1 >> 2

Lebih terperinci

MEKANISME PELAKSANAAN DALAM MENGHADAPI PELUNCURAN SISTIM INTEROPERABILITAS TERKAIT PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI OLEH MKKGI

MEKANISME PELAKSANAAN DALAM MENGHADAPI PELUNCURAN SISTIM INTEROPERABILITAS TERKAIT PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI OLEH MKKGI MEKANISME PELAKSANAAN DALAM MENGHADAPI PELUNCURAN SISTIM INTEROPERABILITAS TERKAIT PENERBITAN SERTIFIKAT KOMPETENSI OLEH MKKGI Ketua MKKGI. Prof.Dr.Latief Mooduto,drg.,SpKG(K)., MS Jakarta, 27-29 Nop 2016

Lebih terperinci

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PERATURAN PEMBUKAAN DAN PENUTUPAN PROGRAM STUDI (Draft) BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan: (1) Universitas adalah Universitas Sumatera Utara

Lebih terperinci

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE

KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE KKNI sebagai TRANSLATION DEVICE SERTIFIKAT KOMPETENSI SERTIFIKAT PENGHARGAAN IJASAH DIPLOMA SUPPLEMENT SERTIFKAT ASOSIASI SERTIFIKAT PENGHARGAAN SERTIFIKAT JENJANG KARIR SERTIFIKAT KOMPETENSI SERTIFIKAT

Lebih terperinci

KERANGKA SISTEM UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA. Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia

KERANGKA SISTEM UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA. Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia KERANGKA SISTEM UJI KOMPETENSI DOKTER INDONESIA Komite Bersama Uji Kompetensi Dokter Indonesia Latar Belakang UU No 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 ayat 3 berbunyi : Perguruan

Lebih terperinci

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA. Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd

KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA. Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd KURIKULUM PROGRAM STUDI S-1 AKUNTANSI: ANTISIPASI CA Dr. Supriyadi, M.Sc., C.M.A., C.A., Ak. Dosen Tetap - Jurusan Akuntansi FEB UGM Ketua IAI KAPd Jenjang Pendidikan Akuntansi di Indonesia AGENDA Hari

Lebih terperinci

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar

Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Perubahan Yang Dilakukan: Beban Belajar Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 Pasal 18 (1) Beban belajar mahasiswa program diploma dua, program diploma tiga, program diploma

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN

PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN KEDOKTERAN SALINAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18 TAHUN 2018 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Lebih terperinci

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN

KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN KUALIFIKASI TAMBAHAN DALAM PRAKTIK KEDOKTERAN i.oetama Marsis PB. IKATAN DOKTER INDONESIA Diajukan dalam Rakornas KKI,Bandung, 10-13 Agustus 2015 PENDAHULUAN Profesi kedokteran atau kedokteran gigi adalah

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA.

M E M U T U S K A N: Menetapkan : KEPUTUSAN REKTOR TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK DI UNIVERSITAS INDONESIA. KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 1335 /SK/R/UI/2008 TENTANG PENYELENGGARAAN PROGRAM PEROLEHAN KREDIT AKADEMIK REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: a. bahwa sistem pendidikan nasional

Lebih terperinci

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL

STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SM SPMI Hal : 1/12 1 Judul STANDAR ISI SISTEM PENJAMINAN MUTU INTERNAL SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK-SPMI SM 01 SUMEDANG 2016 SM SPMI Hal : 2/12 2 Lembar Pengendalian STANDAR

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang. Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk beragama Islam terbesar. Hal ini mempengaruhi kebutuhan akan pendidikan yang direalisasikan dengan pendirian

Lebih terperinci

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes)

Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes) Akta notaris disahkan, pada 3 Februari 2014 oleh Kemenkumham No. AHU 30.AH.01.07 tahun 2014 Dapat Pengakuan Menteri melalui

Lebih terperinci

Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran

Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Pokok- pokok UU No.20 tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan September 2013 1 Isu Pokok UU Pendidikan Kedokteran : Kondisi

Lebih terperinci

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI

Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI Pentingnya EXPECTED LEARNING OUTCOME DALAM PENYUSUNAN KURIKULUM MENGACU KKNI Oleh: Hendrawan Soetanto Staf Ahli Wakil Rektor Bidang Akademis Universitas Brawijaya Materi Lokakarya Penyusunan Expected Learning

Lebih terperinci

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman

2/9/2014 MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH. Oleh: Pipin Piniman Oleh: Pipin Piniman MATA KULIAH PERBANDINGAN SISTEM PENDIDIKAN MANAJEMEN SISTEM PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS GALUH Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional

KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA. Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BIDAN DI INDONESIA Djoko Santoso Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional Bandung, 1 Desember 2010 OUTLINE Pendidikan Bidan Saat ini Masalah yang Dihadapi

Lebih terperinci

Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia

Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia Visi Pendidikan Spesialis dan Subspesialis: Menjadi bagian integral dalam Sistem Pelayanan Kesehatan di Indonesia Laksono Trisnantoro, Fakultas Kedokteran UGM Pengantar Jaminan Kesehatan Nasional talah

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Dalam Pertemuan Koordinasi PT Penyelenggara Program Percepatan Pendidikan, Hotel

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Together we can. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Kesehatan: Sebuah Kajian Awal Page 1

KATA PENGANTAR. Together we can. Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Kesehatan: Sebuah Kajian Awal Page 1 KATA PENGANTAR Dalam dua tahun periode implementasi proyek HPEQ yang fokus pada penataan sistem pendidikan tinggi bidang kesehatan, telah dihasilkan berbagai produk kajian maupun naskah-naskah akademik

Lebih terperinci

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU

PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU PELAKSANAAN SERTIFIKASI GURU DAN KESIAPAN LPTK DALAM MENDUKUNG PROGRAM SERTIFIKASI GURU HAND OUT Disampaikan pada kegiatan Forum Wartawan Pendidikan Wisma Depdiknas Argamulya, Bogor, Sabtu, 16 September2006

Lebih terperinci

2 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir den

2 3. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir den BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1687, 2014 KEMENDIKBUD. Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi. Gelar. Lulusan. Perguruan Tinggi. Rumpun. Pencabutan. PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

Lebih terperinci

Kolegium Dokter Gigi Indonesia Rencana Pengembangan

Kolegium Dokter Gigi Indonesia Rencana Pengembangan Kolegium Dokter Gigi Indonesia Rencana Pengembangan Uji Kompetensi Dokter Gigi - Jalur Ujian 1 Uji Kompetensi Dokter Gigi untuk sertifikasi kompetensi Ujian Nasional untuk Standarisasi lulusan (mahasiswa)

Lebih terperinci

PRAKTIK KEDOKTERAN PERATURAN SEBELUM UUPK PERMENKES 916/TAHUN 1997 PP NOMOR 1 TAHUN 1988 SISTIMATIKA UU PK PERATURAN PEMERINTAH NOMOR

PRAKTIK KEDOKTERAN PERATURAN SEBELUM UUPK PERMENKES 916/TAHUN 1997 PP NOMOR 1 TAHUN 1988 SISTIMATIKA UU PK PERATURAN PEMERINTAH NOMOR PRAKTIK KEDOKTERAN RIATI ANGGRIANI,SH,MARS,MHum BIRO HUKUM DAN ORGANISASI DEPKES RI PERATURAN SEBELUM UUPK PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 1 TAHUN 1988 TENTANG MASA BAKTI DAN PRAKTEK DOKTER DAN DOKTER GIGI

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI

Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Penyelenggaraan Pendidikan Profesi berdasarkan Ketentuan Perundang-undangan untuk Menghasilkan Lulusan sesuai KKNI Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan Workshop Tindak Lanjut Penerbitan SK Izin Penyelenggaraan

Lebih terperinci

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT

DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT 1 www.iakmi.or.id DUKUNGAN DAN PERAN BADAN PPSDM KESEHATAN DALAM PENINGKATAN MUTU PROFESI KESEHATAN MASYARAKAT Yuti Suhartati, SKp, M.Kes Kepala Pusat Peningkatan Mutu SDM Kesehatan Badan Pengembangan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO KEPEGAWAIAN A. UMUM Tujuan Manajemen PNS : untuk menjamin penyelenggaraan

Lebih terperinci

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN

PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN PENGELOLAAN ADMINISTRASI KENAIKAN PANGKAT BAGI DOSEN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL BIRO KEPEGAWAIAN A. UMUM Tujuan Manajemen PNS : untuk menjamin penyelenggaraan tugas pemerintahan dan pembangunan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan pembangunan nasional dalam suatu Negara salah satunya ditentukan oleh keberhasilan Negara tersebut dalam mengelola pendidikan nasional. Pendidikan

Lebih terperinci

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan

Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan. Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan Penyelenggaraan Program Percepatan Pendidikan Tenaga Kesehatan Disampaikan 0leh : Kepala Pusat Pendidikan SDM Kesehatan OUTLINE Pendahuluan Program Yang Dikembangkan Pendidikan Formal setelah RPL Peta

Lebih terperinci

Uji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015

Uji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015 Uji Kompetensi sebagai Exit Exam serta Penetapan Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru FK TA 2014/2015 Djoko Santoso, Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Forum AIPKI, 12 Maret 2014 Direktorat Jenderal Pendidikan

Lebih terperinci

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA

KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA Nomor : 865/SK/R/UI/2008 TENTANG TRANSFER KREDIT DAN PEMBEBASAN MATA KULIAH DI UNIVERSITAS INDONESIA REKTOR UNIVERSITAS INDONESIA, Menimbang: a. bahwa telah dilaksanakan

Lebih terperinci

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI INPASSING PANGKAT DOSEN BUKAN PEGAWAI NEGERI SIPIL BIRO SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI 2016 A. Latar Belakang Pemerintah memberikan tunjangan profesi kepada dosen

Lebih terperinci

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi

Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi Regulasi dalam Pengembangan dan Implementasi Kurikulum di Perguruan Tinggi Dr. Ridwan Roy T, SH, SE, Msi Direktorat Jenderal Pembelajaran Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan KEMENTERIAN

Lebih terperinci

Standar Nasional Pendidikan Tinggi

Standar Nasional Pendidikan Tinggi Starlet Gerdi Julian / 15105241034 / http://juliancreative.blogs.uny.ac.id/?page_id=239 Standar Nasional Pendidikan Tinggi A. STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN 1. Standar Kompetensi Lulusan 2. Standar Isi 3.

Lebih terperinci

HASIL DISKUSI TERKAIT KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

HASIL DISKUSI TERKAIT KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI Nomor : B1-196/PP.IAI/1418/XII/2016 Jakarta, 23 Desember 2016 Lampiran : 1 (satu) bundel Perihal : HASIL DISKUSI TERKAIT KEPUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI No.82/PUU-XIII/2015 Kepada Yth. Ketua PD IAI se Indonesia

Lebih terperinci

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI

KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI KEBIJAKAN AKREDITASI DAN UJI KOMPETENSI BIDANG GIZI Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan RAKERNAS AIPGI, 9 Februari 2015 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 1

Lebih terperinci

dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI

dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI dr. UNTUNG SUSENO SUTARJO, M.Kes Kepala Badan PPSDM Kesehatan, Kemenkes RI Program pendidikan dokter di Indonesia, mengenal dua dokter pendidik : Dokter Pendidik Akademis disebut dosen dan berada di bawah

Lebih terperinci

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN

KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN KEBIJAKAN TENTANG PEMBINAAN KARIR DOSEN Prof.dr. Ali Ghufron Mukti, Ph.D DIREKTUR JENDERAL SUMBER DAYA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI

Lebih terperinci

Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna

Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya. Budi Sampurna Dinamika Penyusunan UU Pendidikan Kedokteran dan Implikasi Hasilnya Budi Sampurna Peraturan perundangundangan Romli Artasasmita: bahwa proses legislasi dengan produk perundang-undangan bukanlah proses

Lebih terperinci

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI

JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JENJANG JABATAN, PANGKAT, GOLONGAN DAN JUMLAH ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI JABATAN PANGKAT GOLONGAN ANGKA KREDIT YANG HARUS DIPENUHI Asisten Ahli Penata Muda Penata Muda Tk Gol. III/a Gol. III/b 100

Lebih terperinci