BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Juria merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bilato

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Desa Juria merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bilato"

Transkripsi

1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Desa Juria merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo Provinsi Gorontalo yang terletak dipesisir sungai boliohuto hingga pesisir laut sebagai tapal batas Kabupaten Gorontalo dengan Kabupaten Boalemo. Memiliki batasan-batasan desa yakni sebelah Utara berbatasan dengan desa totopo, sebelah Timur berbatasan dengan desa bumela, sebelah Selatan berbatasan dengan desa bilato dan sebelah Barat yakni berbatasan dengan desa Ilomata. Aktifitas penambangan emas di Desa Juria telah berlangsung sejak tahun 1990, sempat berhenti dan aktif kembali tahun 2007 hingga sekarang. Proses pengolahan emas dilakukan di sekitar rumah-rumah penduduk, limbah yang dihasilkan dari pengolahan emas dialirkan ke suatu tempat penampungan yang berukuran 2 x 3 meter yang letaknya juga tidak jauh dari rumah penduduk. Proses pengolahan hasil tambang masih dilakukan dengan sangat sederhana yang dikenal dengan proses amalgamasi yaitu penggunaan merkuri untuk proses pemurnian emas. Penggunaan merkuri dalam proses amalgamasi sebanyak 25 kg/hari. Proses amalgamsi ini akan menghasilkan limbah cair maupun limbah padat yang nantinya akan mencemari lingkungan tidak adanya tumbuhan maupun hewan yang hidup. Berdasarkan hasil pengukuran ph tanah dan analisis kandungan merkuri yang dilakukan oleh Balai Riset dan Standardisasi Industri Manado pada limbah

2 padat yang berasal dari Desa Juria diperoleh bahwa konsentrasi merkuri pada limbah padat titik pertama 1,12 ppm dengan ph tanah 4, titik kedua 1,14 ppm dengan ph tanah 6 serta titik ketiga 2,53 ppm dengan ph tanah 7. Hal ini menunjukan bahwa tanah di sekitar pembuangan limbah memiliki kandungan merkuri yang tinggi. Meskipun demikian terdapat beberapa spesies tumbuhan bawah yang mampu bertahan hidup disekitar pembuangan limbah (tailing). Namun, belum diketahui spesies tumbuhan bawah apa yang mampu bertahan hidup di areal tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan inventarisasi tumbuhan bawah dikawasan penambangan emas. 4.2 Hasil Penelitian Berdasarkan identifikasi yang dilakukan di kawasan penambangan emas Desa Juria Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo diperoleh 14 spesies tumbuhan bawah dengan klasifikasi sebagai berikut : 1) Cyperus esculentus KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Cyperaceae Genus : Cyperus Spesies : Cyperus esculentus Gambar 1. Cyperus esculentus (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013)

3 2) Ludwigia abyssinica KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Tracheophyta Kelas : Spermatopsida Ordo : Myrtales Famili : Onagraceae Genus : Ludwigia Spesies : Ludwigia abyssinica Gambar 2. Ludwigia abyssinica (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 3) Hyptis capitata (Simambu) KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Hyptis Spesies : Hyptis capitata Nama lokal : Dungo herani Gambar 3. Hyptis capitata (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013)

4 4) Paspalum conjugatum KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Poales Famili : Poaceae Genus : Paspalum Spesies : Paspalum conjugatum Gambar 4. Paspalum conjugatum (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 5) Acmella uliginosa (Jotang kecil) KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Acmella Spesies : Acmella uliginosa Gambar 5. Acmella uliginosa (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 6) Sida acuta (Sidaguri) KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Sida Spesies : Sida acuta Nama lokal : Po otoheto Gambar 6. Sida rhombifolia (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013)

5 7) Melissa officinalis KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Lamiales Famili : Lamiaceae Genus : Melissa Spesies : Melissa officinalis Gambar 7. Melissa officinalis (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 8) Chromolaena odorata (Takelan) KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Chromolaena Spesies : Chromolaena odorata Nama lokal : Komba-komba Gambar 8. Chromolaena odorata (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 9) Sida rhombifolia KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Malvales Famili : Malvaceae Genus : Sida Spesies : Sida rhombifolia Nama lokal : Po otoheto Gambar 9. Sida rhombifolia (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013)

6 10) Synedrella nodiflora KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Synedrella Spesies : Synedrella nodiflora Gambar 10. Synedrella nodiflora (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 11) Solanum torvum KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo :Solanales Famili :Solanaceae Genus :Solanum Spesies :Solanum torvum Nama lokal :Katimbu Gambar 11. Solanum torvum (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013) 12) Acorus calamus (Jeringau) KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Arales Famili : Acoraceae Genus : Acorus Spesies : Acorus calamus Gambar 12. Acorus calamus (Sumber : Dokumentasi Peneliti, 2013)

7 13) Pteris pacifica KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Pteridophyta Kelas : Filicopsida Ordo : Polipodiales Famili : Polypodiaceae Genus : Pteris Spesies : Pteris capifica Gambar 13. Pteris capifica (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2013) 14) Cassia tora (Ketepeng kecil) KLASIFIKASI Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Fabales Famili : Fabaceae Genus : Cassia Spesies : Cassia tora Nama lokal : Kaca lo udu Gambar 14. Cassia tora (Sumber: Dokumentasi Peneliti, 2013)

8 4.3. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian terdapat 14 spesies tumbuhan bawah yang berhasil diinventarisir di Kawasan Penambangan Emas Desa Juria Kecamatan Bilato Kabupaten Gorontalo. Uraian masing-masing tumbuhan bawah tersebut sebagai berikut : 1) Cyperus esculentus Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tumbuhan terna tahunan yang memiliki bentuk batang langsing dan tegar. Bentuk daunnya agak pendek atau lebih panjang dari batang. Perbungaannya tunggal atau majemuk, renggang sampai rapat, menyerupai payung, buliran terdiri atas 8-16 bunga, sekam berurat tujuh, kuning emas sampai coklat pucat. Buahnya menyegi tiga dan berbentuk seperti bulat telur. (Gambar 15) (a) (b) (c) Gambar 15. Cyperus esculentus, (a) perawakan, (a) bunga, (c) akar. Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013

9 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Cyperus esculentus. Hasil identifikasi yang mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Cyperus esculentus merupakan Famili Cyperaceae dengan karakteristik yaitu 1b : Tidak berbentuk pohon, tidak memiliki duri, tidak memiliki bunga yang berbentuk malai dan bukan tumbuhan berkayu. 2b : Merupakan tumbuhan epifit, yang tidak dapat hidup di air. 10b : Dapat dibedakan antara batang dan daunnya. 11a : Hiasan bunga berbentuk tipis, memiliki bulu, rambut dan sisik tetapi terkadang tidak memiliki sama sekali. 12a : Bunga kecil berbentuk silindrik. 13b : Daun biasanya diatur pada tiga sisi berbentuk silindrik, batang biasanya terbungkus dengan pelepah dan memiliki ruas, bunga memiliki dua bulir, berbentuk silindrik. Cyperus esculentus tumbuh di padang rumput basah musiman, tanah-tanah pertanian yang beririgasi dan disepanjang aliran air dan tahan terhadap daerah yang kering dan tidak toleran terhadap naungan. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Aththorick (2005) bahwa tumbuhan ini memiliki daya adaptasi yang tinggi, distribusi luas, dan mampu tumbuh pada lahan kering maupun tergenang. Tumbuhan ini juga menyukai tanah-tanah liat berpasir dengan kisaran ph 5,5 6,5 dan dapat tumbuh pada semua tipe tanah dan bertoleransi terhadap tanah-tanah yang mengandung garam. Tumbuhan dari famili Cyperaceae dapat bersifat hipertoleran karena mampu hidup di daerah yang memiliki kandungan merkuri tinggi dan miskin unsur hara sepeti pada kawasan penambangan emas

10 yang ada di Desa Juria dimana memiliki kandungan merkuri pada tanah sekitar 1,12 sampai 2,53 ppm dengan ph tanah 4 sampai 7. 2) Ludwigia hyssopifolia Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tumbuhan terna yang memiliki ciri morfologi bentuk batang halus dan beruas-ruas. Daun berbentuk lanset. Akar serabut dan berwarna coklat kehitamaan. (Gambar 16) (a) (b) (c) (d) Gambar 16. Ludwigia abyssinica, perawakan (a), batang (b), daun (c), akar (d) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Ludwigia abyssinica. Hasil identifikasi yang mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Ludwigia abyssinica merupakan Famili Onagraceae, dengan karakteristik yaitu 1b. Memiliki benang sari kurang dari 10. 3b : Memiliki celah atau pori. 4b : Tumbuahan herba biasanya bersifat parasit. 5b : Pelindung putik berada di ujung. 10b : Pelindung putik biasanya lebih dari dua tumbuahn

11 herba atau berkayu.12b : Daun memiliki kelenjar aromatic. 13a : Bentuk atau model tidak bervariasi dan dapat hidup bebas. 14b : Tumbuhan herba. 15b : Bukan tumbuhan semak. 16b : Bunga majemuk yang terletak pada ketiak daun. 17b : Putik memiliki bakal biji yang sangat melimpah. 18b : Daun tidak terletak di pangkal. 19b : Daunnya tidak menyirip atau miring. 20b : Putik terletak di dalam. 24b : Benang sari tidak lebih dari b : Tumbuhan dengan benang sari terdiri dari empat sampai delapan. 26a : Batang berair, terdiri dari dua atau empat kelopak dan putik biasanya bersel empat. 27b : Daun tidak menyirip dan memiliki kelopak putik, Tidak bersel enam. 29b : Memiliki bakal biji yang sangat banyak. 31b : Penutup putik terdiri dari satu bentuk. 32b : Benang sari hanya delapan. Ludwigia hyssopifolia merupakan tumbuhan gulma yang dapat tumbuh disawah ataupun di rawa-rawa. Tumbuhan dari famili Onagraceae dapat bersifat hipertoleran yaitu mampu bertahan hidup di daerah yang memiliki kandungan logam tinggi, yakni mampu menyerap sianida sebanyak 5,14 ppm (Juhaeti dkk, 2005). Hal itu yang menyebabkan tumbuhan ini ditemukan dan dapat bertahan hidup di kawasan penambangan emas Desa Juria yang telah terkontaminasi dengan logam berat seperti merkuri maupun sianida.

12 3) Hyptis capitata Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini perawakannya herba, sistem perakaran yaitu akar serabut, batang berwarna hijau, bentuk batang silindris, helaian daun bulat telur dengan tepi daun bergerigi, pangkal daun berbentuk jantung membulat. (Gambar 17) (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 17. Hyptis capitata, perawakan (a), batang (b), daun (c), bunga (d), daun (e) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Hyptis capitata. Hasil identifikasi yang mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Hyptis capitata merupakan Famili Lamiaceae, dengan karakteristik yaitu 1b : memiliki benang sari yang banyak dan pada kepala sari terdapat pori-pori atau rongg. 6b : Benang sari memiki septa atu pembatas. 14a : Memiliki pelindung putik dengan bakal biji empat atau lebih. 15b : Bakal biji terletak dalam putik. 18b : Tumbuhan berkayu atau herba. 19b : Buah tidak berbentuk polong.

13 Hyptis capitata merupakan tumbuhan yang bersifat hipertoleran, karena mampu bertahan hidup di daerah yang telah terkontaminasi dengan logam berat, sesuai dengan hasil penelitian sebelumnya oleh Juhaeti dkk, (2005) bahwa tumbuhan ini ditemukan mampu bertahan hidup di sekitar tailing dengan kandungan sianida 0,031 ppm dan merkuri 3,242 ppm. Hal ini yang menyebabkan tumbuhan ini ditemukan dan dapat bertahan hidup di kawasan penambangan emas Desa Juria yang telah terkontaminasi dengan logam berat seperti merkuri maupun sianida. 4) Paspalum conjugatum Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang hidup menjalar, memiliki ciri morfologi bentuk akar serabut (radix adventica) yang halus, berwarna putih hingga kekuning-kuningan. Selain itu, akar berbentuk seperti benang serta tidak memiliki ruas-ruas dan tudung akar. Batang agak pipih dengan tinggi cm, tidak berbulu, warnanya hijau bercorak ungu. Daun memiliki helaian daun berbentuk pita dengan ujung daun runcing serta berbulu di sepanjang tepinya dan pada permukannya. (Gambar 18)

14 (a) (b) (c) Gambar 18. Paspalum conjugatum, perawakan (a), daun (b) dan akar (c) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Paspalum conjugatum. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Paspalum conjugatum merupakan Famili Poaceae dengan karakteristik yaitu 1b : Memiliki bunga sejati dengan benang sari atau putik dan termasuk dalam kunci determinasi. 2b : Tidak memiliki alat pembelit. 3b : Daun yang dimiliki tidak berbentuk jarum tetapi berbentuk helaian. 4a : Tumbuhan ini termasuk ke dalam bangsa rumput, tidak berduri dan memiliki pelepah pada pangkal batangnya. 5a : Batang berbentuk pipih dan berbuku-buku. Paspalum conjugatum merupakan jenis rumput yang tumbuh di tempat-tempat yang lembab, sedikit berair dan tempat terbuka. Dapat hidup pula pada berbagi jenis tanah yaitu tanah liat, lumpur, pasir, lempung dan

15 dapat tumbuh mulai dari kisaran ph 5 (rentan pada ph yang sangat asam 0-5,1) sampai 7 (berkisar netral 6,6-7,5) serta pada tempat yang memiliki tingkat kesuburan sangat rendah (Plant Database, 2012). Paspalum conjugatum terbukti memiliki sifat hipertoleran karena mampu hidup di daerah yang memiliki kandungan merkuri tinggi dan miskin unsur hara seperti kawasan penambangan emas di Desa Juria. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Juhaeti dkk (2009b) bahwa Paspalum conjugatum merupakan jenis rumput yang mampu tumbuh dengan baik di tempat yang miskin unsur hara bahkan di tempat yang banyak mengandung merkuri dan mampu mengakumulasikan logam merkuri dalam jumlah yang cukup tinggi yaitu mencapai 47 mg Hg/Kg bobot kering, sehingga tumbuhan ini dapat ditemukan dan dapat bertahan hidup di kawasan penambangan emas Desa Juria yang telah terkontaminasi merkuri. 5) Acmella uliginosa Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tumbuhan terna semusim yang memiliki ciri morfologi bentuk batang bulat, berambut menempel. Daunnya saling berhadapan, helaian daun berbentuk jorong. Bunga berbentuk majemuk dalam bongkol mengerucut dan berwarna kuning. Buahnya keras dan berbentuk menjorong. (Gambar 19)

16 (a) (b) (c) (d) (e) Gambar 19. Acmella uliginosa perawakan (1), daun (2) batang (3), akar (4), dan bunga (5) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Acmella uliginosa. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Acmella uliginosa merupakan Famili Asterceae dengan karakteristik yaitu 1a : Memiliki bentuk daun tidak seperti jarum atau seperti sisik. 2b : Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki kelopak bunga. 3a : Bunga memiliki bakal biji dan dilindungi oleh kelopak bunga. 4b : Tumbuh-tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang tidak berbentuk bulir-bulir. 5a : Bakal biji basal, dan memiliki kelopak bunga. Acmella uliginosa merupakan tumbuhan yang menyenangi daerah yang lembap dan basah, dapat pula hidup di tempat yang lebih kering. Tumbuhan ini juga memiliki kemampuan untuk hidup pada daerah yang telah terkontaminasi oleh merkuri seperti di kawasan penambangan emas dimana tumbuhan ini bersifat hipertoleran yakni dapat mentolerir logam dengan konsentrasi tinggi. Sejalan

17 dengan penelitian yang telah dilakukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yakni memiliki kandungan merkuri pada tanah mencapai sekitar 1,12 sampai 2,53 ppm dengan ph tanah 4 sampai 7. Sehingga tumbuhan ini ditemukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yang telah terkontaminasi dengan logam merkuri. 6) Sida acuta Berdasarkan hasil pencandraan tumbuhan ini berperawakan perdu, sistem perakaran yaitu akar tungggang, batang berwarna hijau, arah pertumbuhan batang tega, memiliki daun tunggal berwarna hijau terang sampai hijau kekuningan berbentuk bulat telur sampai lonjong dengan tepi daun bergerigi, ujung daun runcing dan pangkal daun tumpul, kedudukan daunnya berseling, bunga berwarna kuning. (Gambar 20) (a) (b) (c) Gambar 20. Sida acuta, perawakan (1), daun (2) dan akar (3) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora,

18 Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Sida acuta. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Sida acuta merupakan Famili Malvaceae dengan karakteristik yaitu 1b : Tumbuhan herba yang memanjat, putik memiliki pelindung yang terletak di ujung dan terdiri dari banyak sel, ciri ini sesuai dengan kunci determinasi. 2a : Mahkota bunga dan benang sari terdapat dalam satu bunga. 3a : Putik berada di ujung atau di tengah. 4b : Penutup atau pelindung putik lebih dari dua. 5b : Bentuk daun kecil. 6b : Daun memiliki banyak model atau bentuk. 7b : Kepala sari memiliki celah atau pori. 10b : Mahkota bunga tidak memiliki kelopak. 11b : Daun tidak memiliki kelenjar aromatik dan kepala sari memiliki pelindung atau katup. 12b : Bunga memiliki dua alat kelamin, batang berair. 13b : Tidak memiliki duri. 14b : Tidak berbentuk pohon. 15a : Memiliki stipula. 16b : Filamen bersatu dalam tabung. 18b : Bentuk daun bervariasi. Sida acuta merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah tropis baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Tumbuhan ini mampu hidup di daerah yang telah terkontaminasi dengan merkuri seperti di kawasan penambagan emas. Hal ini sesuai dengan lokasi penelitian dimana memiliki kandungan merkuri pada tanah sekitar 1,12 2, 53 ppm dengan kisaran ph tanah 4 7. Sehingga tumbuhan ini ditemukan di lokasi pelitian yakni di kawasan penambangan emas Desa Juria Kecamatn Bilato Kabupaten Gorontalo.

19 7) Melissa officinalis Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini memiliki ciri morfologi bentuk Daun hijau muda, berkerut, agak berbulu, sangat bergigi di pinggiran, kurang lebih berbentuk bulat telur. Tumbuhan ini merupakan tumbuhan herba. (Gambar 21 ) (a) (b) (c) Gambar 21. Melissa officinalis, perawakan (a), daun (b) dan akar (c) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Melissa officinalis. Hasil identifikasi yang mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Melissa officinalis merupakan Famili Lamiaceae, dengan karakteristik yaitu 1b : memiliki benang sari yang banyak dan pada kepala sari terdapat pori-pori atau rongg. 6b : Benang sari memiki septa atu pembatas. 14a : Memiliki pelindung putik dengan bakal biji empat atau lebih. 15b : Bakal biji terletak dalam putik. 18b : Tumbuhan berkayu atau herba. 19b : Buah tidak berbentuk polong.

20 Melissa officinalis merupakan tumbuhan herba yang dapat hidup diberbagai jenis habitat. Tumbuhan ini juga bersifat hipertoleran yakni dapat mentolerir logam dengan konsentrasi tinggi. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yakni memiliki kandungan merkuri pada tanah mencapai sekitar 1,12 sampai 2,53 ppm dengan ph tanah 4 sampai 7. Sehingga tumbuhan ini ditemukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yang telah terkontaminasi dengan logam merkuri. 8) Chromolaena odorata Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini memiliki ciri morfologi bentuk daun oval dan bergerigi pada bagian tepi, serta berbunga pada musim kemarau, serentak selama 3-4 minggu, dan memiliki bentuk akar serabut. (Gambar 22) (a) (b) (c) (d) Gambar 22. Chromolaena odorata, perawakan (a), batang (b), daun (c), akar (d) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora,

21 Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Chromolaena odorata. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Chromolaena odorata merupakan Famili Asterceae dengan karakteristik yaitu 1a : Memiliki bentuk daun tidak seperti jarum atau seperti sisik. 2b : Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki kelopak bunga. 3a : Bunga memiliki bakal biji dan dilindungi oleh kelopak bunga. 4b : Tumbuh-tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang tidak berbentuk bulir-bulir. 5a : Bakal biji basal, dan memiliki kelopak bunga. Chromolaena odorata merupakan tumbuhan yang bersifat hipertoleran yakni dapat mentolerir logam dalam jumlah yang tinggi. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Juhaeti dkk, (2005) bahwa Chromolaena odorata memiliki kandungan sianida sekitar 20,69 sampai 26,33 ppm. Hal ini yang menyebabkan tumbuhan ini ditemukan dan dapat bertahan hidup di kawasan penambangan emas Desa Juria yang telah terkontaminasi dengan logam berat seperti merkuri maupun sianida. 9) Sida rhombifolia Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tumbuhan yang berhabitus perdu dan memiliki ciri morfologi bentuk daun tunggal, bergerigi, ujung runcing, pertulangan menyirip, bagian bawah berambut pendek warnanya abu-abu, panjang 1,5-4 cm, lebar 1-1,5 cm. Bunga tunggal berwarna kuning cerah

22 yang keluar dari ketiak daun, memiliki batang keras dan akar tunggang yang sangat kuat. (Gambar 23) (a) (b) (c) Gambar 23. Sida rhombifolia, perawakan (a), batang (b), akar(c) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam Sida rhombifolia. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Sida rhombifolia merupakan Famili Malvaceae dengan karakteristik yaitu 1b : Bukan tumbuhan herba yang memanjat. 2a : Hiasan bunga dan benang sari terdapat dalam satu bunga. 3a : Pelindung putik tidak ada atau biasanya ditengah. 4b : Penutup putik lebih dari dua. 5b : Bentuk daun kecil. 6b : Daun memiliki banyak model. 7b : Kepala sari terbuka dengan pori-pori. 10b : Mahkota tidak memiliki kelopak. 11b : Daun tidak memiliki aroma. 12b : Bunga memiliki dua alat kelamin biseksual, dan batang berair. 13b : Tidak memiliki duri. 14b : Tidak

23 berbentuk pohon. 15a : Memiliki stipula, biasanya daun seperti cemara. 16b : Filamen bersatu dalam tabung. 18b : Memiliki beberapa model. 25b : Kelopak dan benang sari hypogynous. 30b : Benang sari kurang dari delapan. 34b : Bukan bunga berkelamin tunggal. 35b : Tumbuhan liar, hidup bebas dan memiliki klorofil. 36b : Tidak memiliki kelopak bunga. 44a : Tumbuhan berkayu. 45b : Daun biasanya majemuk. 46b : Daun memiliki stipula. 48a : Daun kecil. Sida rhombifolia merupakan tumbuhan perdu yang tumbuh di daerah tropis baik dataran rendah maupun dataran tinggi. Tumbuhan ini mampu hidup di daerah yang telah terkontaminasi dengan merkuri seperti di kawasan penambagan emas. Hal ini sesuai dengan lokasi penelitian dimana memiliki kandungan merkuri pada tanah sekitar 1,12 2, 53 ppm dengan kisaran ph tanah 4 7. Sehingga tumbuhan ini ditemukan di lokasi pelitian yakni di kawasan penambangan emas Desa Juria Kecamatn Bilato Kabupaten Gorontalo. 10) Synedrella nodiflora Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tumbuhan terna semusim yang memiliki ciri morfologi bentuk daun berhadapan, dengan banyak rambut di sekitarnya. Helai daun bundar telur memanjang, pangkal daun menyempit sepanjang tangkai, ujung daun runcing, dan tepi bergerigi lemah. Bunga majemuk dalam bongkol kecil. Bunga cakram serupa tabung, berwarna kuning muda dengan taju kuning cerah. (Gambar 24)

24 (a) (b) (c) (d) Gambar 24. Synedrella nodiflora, perawakan (a), daun (b), batang (c), akar (d) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Synedrella nodiflora. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Synedrella nodiflora merupakan Famili Asterceae dengan karakteristik yaitu 1a : Memiliki bentuk daun tidak seperti jarum atau seperti sisik. 2b : Bentuk daun tidak melingkar, halus, tidak berduri dan memiliki kelopak bunga. 3a : Bunga memiliki bakal biji dan dilindungi oleh kelopak bunga. 4b : Tumbuh-tumbuhan yang tidak menyerupai bangsa rumput, memiliki bunga yang tidak berbentuk bulir-bulir. 5a : Bakal biji basal, dan memiliki kelopak bunga. Synedrella nodiflora merupakan tumbuhan terna yang menyenangi tempat-tempat ternaungi namun mampu hidup di daerah yang telah

25 terkontaminasi dengan merkuri seperti di kawasan penambagan emas. Hal ini sesuai dengan lokasi penelitian dimana memiliki kandungan merkuri pada tanah sekitar 1,12 2, 53 ppm dengan kisaran ph tanah 4 7. Sehingga tumbuhan ini ditemukan di lokasi pelitian yakni di kawasan penambangan emas Desa Juria Kecamatn Bilato Kabupaten Gorontalo. 11) Solanum torvum Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak dan tinggi tanaman sekitar 3 m. Memiliki bentuk batang bulat, berkayu, bercabang, berduri jarang dan percabangannya simpodial dengan warna putih kotor. Daun tunggal, berwarna hijau, tersebar, berbentuk bulat telur, bercangap, tepi rata, ujung meruncing dan panjangnya sekitar cm dan lebar cm, dengan bentuk pertulangan daunnya menyirip dan ibu tulang berduri. (Gambar 25) (a) (b) (c) (d) Gambar 25. Solanum torvum perawakan (a), daun (b), buah (c) dan akar (d) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013

26 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Solanum torvum. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Steenis, 2006) dimana Solanum torvum merupakan Famili Solanaceae dengan karakteristik yaitu 1b : Memiliki benang sari lebih dari dua. 2b : Reproduksi betina bersatu dan sederhana. 3b : Daun tidak memiliki urat pararel. 4b : Bukan bunga terbuka. 5b : Benang sari lebih dari dua. 13b : Benang sari lebih atau kurang dari kelopak. 21b : Benang sari tidak bersatu. 22b : Bentuk daun tidak bipinnata. 23a : Kepala sari memiliki celah atau pori. 24b : Benang sari terletak pada tabung. 25a : Daun alternatif atau basal. 26b : Bunga biseksual. 27b : Bukan tumbuhan berkayu. 28b : Herbal atau semak tanpa rambut. 29b : Buka tumbuhan herbal, dan tidak memiliki getah. 30b : Putik dua sampai Sembilan. 33b : Putik satu atau empat. 37b : Benang sari tidak bersatu dari tabung. 38b : Kelopak tidak memiliki pelengkap. 40a : Putik terlindungi. 42b : Bakal biji banyak disetiap putik. 45a : Kelopak berada di pucuk, putik terletak dibagian samping. Solanum torvum merupakan tanaman perdu yang tumbuh di dataran rendah yang ketinggiannya sekitar m, dan tempat yang tidak terlalu berair, agak ternaungi dengan sinar matahari dan tumbuh secara tersebar. Sejalan dengan yang dikemukakan oleh Oemiyati dkk, (2003) bahwa tumbuhan ini dapat tumbuh dengan baik diberbagai jenis tanah dan menyukai tempat-tempat yang ternaungi. Tumbuhan ini juga memiliki kemampuan untuk hidup pada daerah yang telah terkontaminasi oleh merkuri seperti di kawasan penambangan emas

27 dimana tumbuhan ini bersifat hipertoleran yakni dapat mentolerir logam dengan konsentrasi tinggi. Seperti halnya pada penelitian-penelitian sebelumnya bahwa Solanum torvum dapat menyerap sianida dalam jumlah yang tinggi yakni 28,71 ppm (Juhaeti dkk, 2005). 12) Acorus calamus Berdasarkan hasil pencandraan, tumbuhan ini memiliki ciri morfologi bentuk batang basah, pendek dan membentuk rimpang berwarna putih kotor. Daun tunggal, berbentuk lanset dengan ujung runcing, bagian tepi rata, bagian pangkalnya memeluk batang, panjang ± 60 cm, lebar ± 5 cm. Pertulangan sejajar berwarna hijau. bunga majemuk, bentuk bongkol, ujung meruncing, panjang cm, tumbuh di ketiak daun, kepala putik meruncing, mahkota bulat panjang. (Gambar 26) (a) (b) (c) Gambar 26. Acorus calamus perawakan (a), daun (b), batang (c) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013

28 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Acorus calamus. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Acorus calamus merupakan Famili Acoraceae dengan karakteristik yaitu 1b : Bukan tumbuhan pohon atau perdu. 2b : Tumbuhan epifit. 10b : Dapat hidup diair. 11a : Mahkota sedikit. 12b : Bunga terletak ditandan dan berbentuk malai. 14b : Bukan tumbuhan berkayu. 15a : Perbungaan sederhana, batang berdaging. 16a : Memiliki urat daun, harum jika diremas. Acorus calamus merupakan tumbuhan air yang banyak dijumpai tumbuh liar di pinggiran sungai, rawa-rawa maupun lahan yang tergenang air dan pada substrat tanah yang berlumpur. Tumbuhan ini dapat bersifat hipertoleran yakni dapat mentolerir logam dengan konsentrasi tinggi. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yakni memiliki kandungan merkuri pada tanah mencapai sekitar 1,12 sampai 2,53 ppm dengan ph tanah 4 sampai 7. Sehingga tumbuhan ini mampu tumbuh di kawasan penambangan emas yang telah terkontaminasi dengan logam merkuri. 13) Pteris pacifica Berdasarkan hasil pencandaraan, tumbuhan ini memiliki ciri morfologi bentuk akar serabut yang tidak bercabang atau monopodial. Akarnya tipis dan kasar berwarna coklat. Bentuk batangnya bulat simetridorsiventral dan tumbuh tegak memanjang. Bentuk tulang daunnya dengan system percabangan terbuka.

29 Helaian daun membujur panjang yang berbentuk pisau pembedah, berjumlah 1 4 menyirip dan daunnya berwarna hijau. (Gambar 27) (a) (b) (c) Gambar 27. Pteris pacifica perawakan (a), daun (2) dan akar (3) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Pteris pacifica. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Steenis, 2006) dimana Pteris pacifica merupakan Famili Polypodiaceae dengan karakteristik yaitu 1a : Tidak memiliki bunga sejati dan berspora. 17b : Tumbuhan darat atau rawa dan berakar di tanah. 18b : Daun bermacam-macam bentuknya. 19b : Daun lebih besar dan bentuknya lain, bagian yang fertil berbentuk bulir dan sporangia tidak demikian letaknya. 22b : Tumbuhan lainnya tidak ada bagian fertile yang berbentuk bulir. 23b : Daun fertil tidak demikian. 24b : Daun berbeda. 25b : Paku lainnya.

30 Pteris pacifica merupakan tumbuhan herba yang menyenangi tempattempat yang lembab dan tanah liat atau tanah berbatu yang berpasir. Tumbuhan ini bersifat hipertoleran karena mampu hidup di daerah yang memiliki kandungan merkuri tinggi dan miskin unsur hara. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yakni memiliki kandungan merkuri pada tanah mencapai sekitar 1,12 sampai 2,53 ppm dengan ph tanah 4 sampai 7. Sehingga tumbuhan ini mampu tumbuh di kawasan penambangan emas yang telah terkontaminasi dengan logam merkuri. 14) Cassia tora Berdasarkan hasil pencandraan tumbuhan ini berhabitus perdu, sistem perakaran yaitu akar tunggang, batang lunak berwarna coklat dan memiliki banyak cabang, daun majemuk letaknya berhadapan satu sama lain, pertulangan daun menyirip, bentuknya bulat telur dengan tepi daun rata, permukaan daunnya kasar berwarna hijau, daun yang sudah tua berwarna kuning kecoklatan, bunga berwarna kuning dengan ujung kuncup, buahnya berupa buah polong. (Gambar 28) (a) (b) (c) (d) Gambar 28. Cassia tora perawakan (a), batang (b), bunga (c), akar (d) Sumber: Dokumentasi peneliti, 2013

31 Setelah diidentifikasi ciri morfologi dari tumbuhan ini, penulis mencocokkan gambar dari lapangan dengan buku (Ensiklopedia Flora, Flora, Jhonson) dan referensi lainya diketahui bahwa tumbuhan ini termasuk dalam tumbuhan Cassia tora. Hasil identifikasi mengacu pada kunci determinasi (Cullen, 2006) dimana Cassia tora merupakan famili Fabaceae dengan karakteristik yaitu 1a : Memiliki benang sari lebih banyak, dengan kepala sari yang berpori atau berongga. 2b : Memiliki daun majemuk, dan memiliki ovarium tunggal. 4b : Kelopak luar terletak di atas, biji biasanya berasal dari radikula. 5a : Daun menyirip dengan tiga helaian. Cassia tora merupakan tumbuhan berhabitus perdu dengan tinggi 1-2. Tumbuhan ini dapat bersifat hipertoleran yakni dapat mentolerir logam dengan konsentrasi tinggi. Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan di kawasan penambangan emas Desa Juria yakni memiliki kandungan merkuri pada tanah mencapai sekitar 1,12 sampai 2,53 ppm dengan ph tanah 4 sampai 7. Sehingga tumbuhan ini mampu tumbuh di kawasan penambangan emas yang telah terkontaminasi dengan logam merkuri.

INVENTARISASI TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN PENAMBANGAN EMAS DESA JURIA KECAMATAN BILATO KABUPATEN GORONTALO

INVENTARISASI TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN PENAMBANGAN EMAS DESA JURIA KECAMATAN BILATO KABUPATEN GORONTALO INVENTARISASI TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN PENAMBANGAN EMAS DESA JURIA KECAMATAN BILATO KABUPATEN GORONTALO Lindawati Binibis 1, Novri Y. Kandowangko 2, Marini S. Hamidun 3 1) Mahasiswa Jurusan Biologi, 2)

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Wilayah Kecamatan Sumalata didominasi oleh perbukitan dan pegunungan,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Wilayah Kecamatan Sumalata didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Lokasi Penelitian Wilayah Kecamatan Sumalata didominasi oleh perbukitan dan pegunungan, walaupun tidak terdapat gunung berapi, ketinggian tempat Kecamatan ini bervariasi

Lebih terperinci

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka(

Lili paris ( Chlorophytum comosum Landep (Barleria prionitis L.) Soka( Lili paris (Chlorophytum comosum) Kingdom : plantae divisi : magnoliophyta kelas : liliopsida ordo :liliaceae family : anthericaceae genus :chlorophytum spesies : chlorophytum comusum var. vittatum Batang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Cagar Alam tangale yang terdapat di Kabupaten Gorontalo. Cagar Alam ini terbagi menjadi dua kawasan yaitu

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

II. TINJAUAN PUSTAKA. daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kacang Tanah Kacang tanah tumbuh secara perdu setinggi 30 hingga 50 cm dan mengeluarkan daun-daun kecil. Kacang tanah kaya dengan lemak, protein, zat besi, vitamin E

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Caisim (Brassica juncea L.) Caisim merupakan jenis sayuran yang digemari setelah bayam dan kangkung (Haryanto dkk, 2003). Tanaman caisim termasuk dalam famili Cruciferae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna

TINJAUAN PUSTAKA. Tanah Gambut. memungkinkan terjadinya proses pelapukan bahan organik secara sempurna TINJAUAN PUSTAKA Tanah Gambut Tanah gambut terbentuk dari bahan organik sisa tanaman yang mati diatasnya, dan karena keadaan lingkungan yang selalu jenuh air atau rawa, tidak memungkinkan terjadinya proses

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN. yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan 57 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Hasil yang diperoleh selama penelitian menunjukan bahwa tumbuhan Herba yang berada dikawasan lingkungan STAIN Palangka Raya ditemukan beberapa jenis tumbuhan

Lebih terperinci

INVENTARISASI TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN TIMUR DANAU LIMBOTO ABSTRAK

INVENTARISASI TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN TIMUR DANAU LIMBOTO ABSTRAK INVENTARISASI TUMBUHAN BAWAH DI KAWASAN TIMUR DANAU LIMBOTO Retno Puspawaty Mamonto 1, Wirnangsi D. Uno 2 dan Sari Rahayu Rahman 3 1) Mahasiswa Jurusan Biologi, 2) Dosen Jurusan Biologi, 3) Dosen Jurusan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat

TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat 3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tomat Tomat (Lycopersicum esculantum MILL.) berasal dari daerah tropis Meksiko hingga Peru. Semua varietas tomat di Eropa dan Asia pertama kali berasal dari Amerika Latin

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Sawi Dalam ilmu tumbuh-tumbuhan secara taksonomi (Rukmana, 2003) Caisim diklasifikasikan ke dalam golongan sebagai berikut: Kingdom : Plantae Sub-Kingdom : Tracheobionta

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga

TINJAUAN PUSTAKA Tanaman Buah Naga II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Tanaman Buah Naga Buah naga ( Dragon Fruit) merupakan salah satu tanaman hortikultura yang baru dibudidayakan di Indonesia dengan warna buah merah yang menyala dan bersisik hijau

Lebih terperinci

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan

Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan Identifikasi Hijauan Makanan Ternak (HMT) Lokal mendukung Pengembangan Sapi Potong di Sulawesi Selatan Nurlina Saking dan Novia Qomariyah Disampaikan Dalam Rangka Seminar Nasional Teknologi Peternakan

Lebih terperinci

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb.

Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. AGATHIS DAMMARA WARB. Botani Agathis alba Foxw. Spermatophyta Angiospermae Dicotyledoneae Araucariales Araucariaceae Agathis Agathis dammara Warb. Damar Pohon, tahunan, tinggi 30-40 m. Tegak, berkayu,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom :

TINJAUAN PUSTAKA. dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Berdasarkan klasifikasi taksonomi dan morfologi Linneus yang terdapat dalam buku Steenis (2003), taksonomi dari tanaman tebu adalah Kingdom : Plantae, Divisio : Spermatophyta,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Tomat Tanaman tomat termasuk tanaman semusim yang berumur sekitar 4 bulan (Pudjiatmoko, 2008). Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Bawang Merah II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bawang Merah Menurut Rahayu dan Berlian (1999) tanaman bawang merah dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom Divisio : Plantae : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Tanaman Gonda Tanaman gonda dalam bahasa jawa disebut gondo atau orang barat menyebutnya chikenspike termasuk dalam keluarga Sphenocleaceae. Klasifikasi taksonomi dijelaskan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.))

TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), bengkuang (Pachyrhizus erosus (L.)) termasuk ke dalam Kelas : Magnoliopsida, Ordo : Fabales, Famili : Fabaceae, Genus : Pachyrhizus, Spesies

Lebih terperinci

Cynodon dactylon (L.) Pers.

Cynodon dactylon (L.) Pers. Cynodon dactylon (L.) Pers. Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Liliopsida Ordo : Cyperales Famili : Poaceae Genus : Cynodon Rich. Spesies : Cynodon dactylon (L.) Pers. Nama Ilmiah : Cynodon

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM

IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) Oleh Nur Azizah NIM IDENTIFIKASI TUMBUHAN BAKUNGAN (Hymenocallis litthoralis) LAPORAN PENGAMATAN Disusun untuk memenuhi tugas matakuliah Botani Tumbuhan Berpembuluh yang diampu oleh Dra. Eko Sri Sulasmi, M.S. Oleh Nur Azizah

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diikuti oleh akar-akar samping. Pada saat tanaman berumur antara 6 sampai TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Pada saat jagung berkecambah, akar tumbuh dari calon akar yang berada dekat ujung biji yang menempel pada janggel, kemudian memanjang dengan diikuti oleh akar-akar samping.

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae 7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Sorgum Tanaman sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) termasuk famili Graminae (Poaceae). Tanaman ini telah lama dibudidayakan namun masih dalam areal yang terbatas. Menurut

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE

LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE LAPORAN PRAKTIKUM I KUNCI DETERMINASI KELAS DICOTYLEDONAE Mata Kuliah : Botani Tumbuhan Tinggi Dosen Pengampu : Rabiatul Adawiyah, M.Pd KELOMPOK 6 Aulia Mahfuzah : 306.14.24.018 Megawati : 306.14.24.003

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Padi Padi merupakan tanaman pertanian kuno yang sampai saat ini terus dibudidayakan. Padi termasuk dalam suku padi-padian (Poaceae) dan merupakan tanaman pangan yang dapat

Lebih terperinci

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU

LAMPIRAN. 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU LAMPIRAN 1. Deskripsi jenis Anggrek yang ditemukan di Hutan Pendidikan USU 1. Agrostophyllum longifolium Habitat : herba, panjang keseluruhan ± 60 cm, pola pertumbuhan monopdodial Batang : bentuk pipih,

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium

TINJAUAN PUSTAKA. Ordo : Liliales ; Famili : Liliaceae ; Genus : Allium dan Spesies : Allium 14 TINJAUAN PUSTAKA Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Dalam dunia tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam Divisi : Spermatophyta ; Sub Divisi : Angiospermae ; Class : Monocotylodenae ;

Lebih terperinci

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa.

HASIL. Gambar 1 Permukaan atas daun nilam Aceh. Gambar 2 Permukaan atas daun nilam Jawa. 6 3 lintas, ada tiga hal yang harus diperhatikan yaitu: 1. Apabila koefisien korelasi antara peubah hampir sama dengan koefisien lintas (nilai pengaruh langsung) maka korelasi tersebut menjelaskan hubungan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya

TINJAUAN PUSTAKA. Species: Allium ascalonicum L. (Rahayu dan Berlian, 1999). Bawang merah memiliki batang sejati atau disebut discus yang bentuknya Botani Tanaman TINJAUAN PUSTAKA Bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisio: Spermatophyta, Subdivisio: Angiospermae, Kelas: Monocotyledonae, Ordo: Liliales/ Liliflorae, Famili:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh) BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi Tanaman Kedelai Klasifikasi tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Subkingdom Super Divisi Divisi Kelas Sub Kelas Ordo Famili : Plantae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Manggis dan Syarat Tumbuh Manggis dengan nama latin Garcinia mangostana L. merupakan tanaman buah berupa pohon yang banyak tumbuh secara alami pada hutan tropis di kawasan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Tanaman kedelai (Glycine max L. Merrill) memiliki sistem perakaran yang terdiri dari akar tunggang, akar sekunder yang tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang

Lebih terperinci

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun

6. Panjang helaian daun. Daun diukur mulai dari pangkal hingga ujung daun. Notasi : 3. Pendek 5.Sedang 7. Panjang 7. Bentuk daun LAMPIRAN Lampiran 1. Skoring sifat dan karakter tanaman cabai 1. Tinggi tanaman : Tinggi tanaman diukur mulai dari atas permukaan tanah hingga ujung tanaman yang paling tinggi dan dinyatakan dengan cm.

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai

TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Botani Tanaman Cabai 3 TINJAUAN PUSTAKA Sejarah Tanaman Cabai Cabai ditemukan pertama kali oleh Columbus pada saat menjelajahi Dunia Baru. Tanaman cabai hidup pada daerah tropis dan wilayah yang bersuhu hangat. Selang beberapa

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi Tanaman Sorgum Sorgum (Sorghum bicolor (L.) Moench) banyak ditanam di daerah beriklim panas dan daerah beriklim sedang. Sorgum dibudidayakan pada ketinggian 0-700 m di

Lebih terperinci

A. Struktur Akar dan Fungsinya

A. Struktur Akar dan Fungsinya A. Struktur Akar dan Fungsinya Inti Akar. Inti akar terdiri atas pembuluh kayu dan pembuluh tapis. Pembuluh kayu berfungsi mengangkut air dari akar ke daun. Pembuluh tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA

II. TINJAUAN PUSTAKA II. TINJAUAN PUSTAKA A. Asam Salisilat 1. Struktur Kimia Asam Salisilat Struktur kimia asam salisilat dan turunannya dapat dilihat pada Gambar 2 : Gambar 2. Struktur kimia asam salisilat dan turunannya

Lebih terperinci

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono

Famili Solanaceae. Rommy A Laksono Famili Solanaceae Rommy A Laksono Suku terong-terongan atau Solanaceae adalah salah satu suku tumbuhan berbunga. Suku ini memiliki nilai ekonomi cukup tinggi bagi kepentingan manusia. Beberapa anggotanya,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistematika dan Botani Tanaman Jagung Manis Tanaman jagung manis termasuk dalam keluarga rumput-rumputan dengan spesies Zea mays saccharata Sturt. Dalam Rukmana (2010), secara

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. : Spermatophyta. : Monocotyledonae. Species : Allium ascalonicum L. BAB II TINJAUAN PUSTAKA D. Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) 1. Klasifikasi Menurut Rahayu, Estu dan Berlian (2006) Tanaman bawang merah diklasifikasikan dalam golongan berikut : Divisi Subdivisi Class

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Obat Tradisional Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut,

Lebih terperinci

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili

Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam. taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Menurut van Steenis (2003), sistematika dari kacang tanah dalam taksonomi termasuk kelas Dicotyledoneae; ordo Leguminales; famili Papilionaceae; genus Arachis; dan spesies Arachis hypogaea L. Kacang tanah

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Mentimun Papasan Tanaman mentimun papasan (Coccinia gandis) merupakan salah satu angggota Cucurbitaceae yang diduga berasal dari Asia dan Afrika. Tanaman mentimun papasan memiliki

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. tempat pengambilan sampel penelitian.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. tempat pengambilan sampel penelitian. 45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi lokasi penelitian Deskripsi masing-masing jenis tumbuhan paku yang ditemukan pada area bekas tambang batu bara Kecamatan Lahei Barat Barito Utara. Penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang

TINJAUAN PUSTAKA. Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang 17 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi hijau sebagai bahan makanan sayuran mengandung zat-zat gizi yang cukup lengkap untuk mempertahankan kesehatan tubuh. Komposisi zat-zat makanan yang terkandung dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantiatif. Penelitian deskriptif merupakan penelitian

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama

TINJAUAN PUSTAKA. (brassicaceae) olek karena itu sifat morfologis tanamannya hampir sama, terutama TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Sawi Tanaman sawi (Brassica juncea L.) masih satu keluarga dengan kubis-krop, kubis bunga, broccoli dan lobak atau rades, yakni famili cruciferae (brassicaceae) olek karena

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Sistem perakaran tanaman bawang merah adalah akar serabut dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Rukmana (2005), klasifikasi tanaman bawang merah adalah sebagai berikut: Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus : Spermatophyta : Angiospermae : Monocotyledonae

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun

II. TINJAUAN PUSTAKA. di Indonesia karena merupakan bahan baku untuk industri pangan maupun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Jagung sampai saat ini masih merupakan komoditi strategis kedua setelah padi karena di beberapa daerah, jagung masih merupakan bahan makanan pokok kedua setelah beras.

Lebih terperinci

CIRI CIRI KACANG TANAH

CIRI CIRI KACANG TANAH CIRI CIRI KACANG TANAH 1. Kacang tanah (Arachis hypogaea) adalah tanaman dari keluarga kacang polong, satu famili dengan tanaman pangan lain seperti lentil, kacang kedelai dan buncis. 2. Meskipun dari

Lebih terperinci

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih

umbinya tipis berwarna kuning pucat dengan bagian dalamnya berwarna putih TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Van Steenis (2005), klasifikasi tanaman bengkuang adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Sub Divisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis 16 TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Ada 2 tipe akar ubi jalar yaitu akar penyerap hara di dalam tanah dan akar lumbung atau umbi. Menurut Sonhaji (2007) akar penyerap hara berfungsi untuk menyerap unsur-unsur

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang

PENDAHULUAN Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Tumbuhan paku merupakan suatu divisi yang warganya telah jelas mempunyai kormus, artinya tubuhnya dengan nyata dapat dibedakan dalam tiga bagian pokoknya, yaitu akar, batang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman cabai Cabai (Capsicum sp ) merupakan tanaman semusim, dan salah satu jenis tanaman hortikultura penting yang dibudidayakan secara komersial, hal ini disebabkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus:

II. TINJAUAN PUSTAKA. Ordo: Polypetales, Famili: Leguminosea (Papilionaceae), Genus: II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Kedelai Suprapto (1999) mennyatakan tanaman kedelai dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom: Plantae, Divisi: Spermatophyta, Kelas: Dicotyledone, Ordo:

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam :

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : 1 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Mentimun Klasifikasi tanaman mentimun ( Cucumis sativus L.) (Cahyono, 2006) dalam tata nama tumbuhan, diklasifikasikan kedalam : Divisi :

Lebih terperinci

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG

REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG REAKSI PUTRI MALU TERHADAP RANGSANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Tumbuhan putri malu sering dijumpai di sekitar sawah, kebun, rerumputan. Tumbuhan putri malu merupakan herba memanjat atau

Lebih terperinci

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV

A : JHONI ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV N A M A : JHONI N I M : 111134267 ILMU PENGETAHUAN ALAM IV IPA SD KELAS IV I Ayo Belajar IPA A. StandarKompetensi 2. Memahami hubungan antara struktur bagian tumbuhan dengan fungsinya B. KompetensiDasar

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Botani Tanaman Bayam Bayam (Amaranthus sp.) merupakan tanaman semusim dan tergolong sebagai tumbuhan C4 yang mampu mengikat gas CO 2 secara efisien sehingga memiliki daya adaptasi

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea

II. TINJAUAN PUSTAKA. Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Jagung Manis Jagung manis termasuk dalam golongan famili graminae dengan nama latin Zea mays saccarata L. Menurut Rukmana ( 2009), secara sistematika para ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Tomat 1) Botani dan morfologi tanaman tomat Dalam klasifikasi tumbuhan, tanaman tomat termasuk kelas Dicotyledonae (berkeping dua). Secara lengkap ahli botani mengklasifikasikan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Mangga berakar tunggang yang bercabang-cabang, dari cabang akar ini tumbuh cabang lagi kecil-kecil, cabang kecil ini ditumbuhi bulu-bulu akar yang sangat halus. Akar tunggang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Kacang Panjang (Vigna sinensis L.) Menurut Fachruddin (2000) tanaman kacang panjang termasuk famili leguminoceae. Klasifikasi tanaman kacang panjang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

II. TINJAUAN PUSTAKA. luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan 5 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau Kacang-kacangan (leguminosa), sudah dikenal dan dimanfaatkan secara luas di seluruh dunia sebagai bahan pangan yang potensial. Kacang-kacangan

Lebih terperinci

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV

Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Materi Pembelajaran Ringkasan Materi: Bagian-Bagian Tumbuhan dan Fungsinya IPA SD Kelas IV Berikut ini adalah pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) untuk Sekolah Dasar kelas IV yaitu tentang bagian-bagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Morfologi Bawang Merah ( Allium ascalonicum L.) Menurut Rahayu dan Berlian ( 2003 ) tanaman bawang merah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: Tabel 1. Botani Bawang Merah

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia

BAB II KAJIAN PUSTAKA jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo, 1993: 258). Indonesia 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Biologi Anggrek 2.1.1 Deskripsi Anggrek Anggrek merupakan famili terbesar dalam tumbuhan biji, seluruhnya meliputi 20.000 jenis yang terbagi dalam 500 marga (Tjitrosoepomo,

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau

II. TINJAUAN PUSTAKA. dan memiliki batang berbentuk segi empat. Batang dan daunnya berwarna hijau II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Botani Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L) Kentang (Solanum tuberosum L.) merupakan tanaman umbi-umbian dan tergolong tanaman berumur pendek. Tumbuhnya bersifat menyemak dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa 2.1.1 Klasifikasi Rhizophora stylosa Menurut Cronquist (1981), taksonomi tumbuhan mangrove Rhizophora stylosa sebagai berikut : Kingdom

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon

TINJAUAN PUSTAKA. bekas tambang, dan pohon peneduh. Beberapa kelebihan tanaman jabon TINJAUAN PUSTAKA Jabon (Anthocephalus cadamba) merupakan salah satu jenis tumbuhan lokal Indonesia yang berpotensi baik untuk dikembangkan dalam pembangunan hutan tanaman maupun untuk tujuan lainnya, seperti

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA Botani

TINJAUAN PUSTAKA Botani TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman apel berasal dari Asia Barat Daya. Dewasa ini tanaman apel telah menyebar di seluruh dunia. Negara penghasil utama adalah Eropa Barat, negaranegara bekas Uni Soviet, Cina,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Cabai Secara sistematika menurut Suriana (2012) cabai dapat di klasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang

TINJAUAN PUSTAKA. muda. Tanaman ini merupakan herba semusim dengan tinggi cm. Batang Tanaman bawang sabrang TINJAUAN PUSTAKA Klasifikasi bawang sabrang menurut Gerald (2006) adalah sebagai berikut: Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Magnoliophyta : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus)

BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) BAB I BENGKUANG (Pachyrhizus erosus) Gambar 1. Bengkuang Sumber: http://www.google.com/search?gs_rn=21&gs_ri=tanaman+bengkuang A. Sekilas Tanaman Bengkuang atau bengkoang (Pachyrhizus erosus) dikenal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN. yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif yaitu suatu 44 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian deskriptif eksploratif

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Klasifikasi tanaman kedelai Kedelai merupakan tanaman pangan berupa semak yang tumbuh tegak. Kedelai jenis liar Glycine ururiencis, merupakan kedelai yang

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah

TINJAUAN PUSTAKA. Pemadatan Tanah 3 TINJAUAN PUSTAKA Pemadatan Tanah Hillel (1998) menyatakan bahwa tanah yang padat memiliki ruang pori yang rendah sehingga menghambat aerasi, penetrasi akar, dan drainase. Menurut Maryamah (2010) pemadatan

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri

TINJAUAN PUSTAKA. pada perakaran lateral terdapat bintil-bintil akar yang merupakan kumpulan bakteri TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Siahaan dan Sitompul (1978), Klasifikasi dari tanaman kedelai adalah sebagai berikut : Kingdom Divisio Subdivisio Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae : Spermatophyta

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian 1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif yaitu penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan (deskripsi) mengenai situasisitusi atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Padi Tanaman padi merupakan tanaman pangan yang dapat hidup dalam genangan air. Tanaman pangan lain seperti gandum, jagung kentang dan ketela rambat akan mati kalau

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun

II. TINJAUAN PUSTAKA. vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Padi Tanaman padi merupakan tanaman tropis, secara morfologi bentuk vegetasinya termasuk rumput-rumputan, berakar serabut, batang monokotil, daun berbentuk pita dan berbunga

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl.,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Mahkota Dewa 1. Klasifikasi dan Ciri Morfologi Tanaman mahkota dewa memiliki nama ilmiah Phaleria macrocarpa Boerl., dengan nama sinonim Phaleria papuana. Nama umum dalam

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek

TINJAUAN PUSTAKA. atas. Umumnya para petani lebih menyukai tipe tegak karena berumur pendek II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kacang Tanah Secara garis besar kacang tanah dibedakan menjadi dua tipe yaitu tipe tegak dan menjalar. Kacang tanah tipe tegak percabangannya lurus atau sedikit miring ke atas.

Lebih terperinci

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP.

ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. ASPEK BIOLOGI TANAMAN KOPI Oleh : Abd. Muis, SP. Sifat dan perilaku tanaman kopi dapat dipelajari dari sisi biologinya. Artikel ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang beberapa aspek biologi

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani tanaman. Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan TINJAUAN PUSTAKA Botani tanaman Tanaman jagung termasuk dalam keluarga rumput rumputan dengan spesies Zea mays L. Jagung merupakan tanaman semusim, sama seperti jenis rumput-rumputan yang lain, akar tanaman

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis)

TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kumbang Koksi (Epilachna admirabilis) Kumbang koksi adalah salah satu serangga dari ordo Coleoptera. Famili Coccinellidae secara umum mempunyai bentuk tubuh bulat, panjang tubuh

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari

TINJAUAN PUSTAKA. Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari 10 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perkembangan pakchoy di Indonesia Pakchoy (Brasicca chinensis L.) merupakan tanaman sayuran yang berasal dari Tiongkok (Cina) dan Asia Timur, dan masuk ke Indonesia diperkirakan

Lebih terperinci

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum

Daun pertama gandum, berongga dan berbentuk silinder, diselaputi plumula yang terdiri dari dua sampai tiga helai daun. Daun tanaman gandum BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teoritis 2.1.1. Botani Tanaman gandum Menurut Laraswati (2012) Tanaman gandum memiliki klasifikasi sebagai berikut: Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super

Lebih terperinci

Amomum cardamomum Willd

Amomum cardamomum Willd Amomum cardamomum Willd Kapulaga Sinonim Amomum kapulaga Sprague Amomum compactum Solad ex Maton Alpinia striata Horst. Cardamomum minum Rumph Elettaria cardamomum Maton Elettaria major Smith Familia Zingiberaceae

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae,

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Bawang Merah (Allium ascalonicum L.) Tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut, divisi spermatophyta, subdivisi angiospermae, kelas monocotyledonae, ordo liliales,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi Kedelai Berdasarkan klasifikasi tanaman kedelai kedudukan tanaman kedelai dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut (Cahyono, 2007):

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae,

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman: Tanaman ubi kayu diklasifikasikan sebagai berikut: Kingdom : Plantae, Divisi : Spermatophyta, Subdivisi : Angiospermae, Kelas : Dicotyledonae, Ordo : Euphorbiales, Famili

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Botani Tanaman Karet Genus Hevea terdiri dari berbagai spesies, yang keseluruhannya berasal dari lembah sungai Amazon. Beberapa diantara spesies tersebut mempunyai morfologi yang

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005) 6 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Kacang Hijau Klasifikasi tanaman kacang hijau menurut Hartono dan Purwono (2005) adalah sebagai berikut Kingdom Divisi Kelas Ordo Famili Genus Spesies : Plantae :

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan

TINJAUAN PUSTAKA. Botani Tanaman. diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Menurut Grist (1960), tanaman padi dalam sistematika tumbuhan (taksonomi) diklasifikasikan ke dalam Famili adalah Graminae, Genus adalah Oryza Linn, dan Speciesnya adalah

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Rotan adalah salah satu jenis tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) yang memiliki peranan ekonomi yang sangat penting (FAO 1997). Sampai saat ini rotan telah dimanfaatkan sebagai

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun

II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Mentimun Tanaman mentimun termasuk ke dalam jenis tanaman sayuran buah semusim atau berumur pendek. Tanaman tersebut menjalar atau memanjat dengan menggunakan alat panjat

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan

TINJAUAN PUSTAKA. Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan 14 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Gladiol Gladiol berasal dari bahasa latin Gladius yang berarti pedang kecil, menunjukkan pada bentuk daunnya yang sempit dan panjang seperti pedang. Genus gladiolus terdiri

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman

II. TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tanaman Kedelai 2.1.1 Taksonomi dan Morfologi Tanaman kedelai (Glycine max [L.] Merrill) merupakan salah satu tanaman pangan dari famili Leguminosae yang berumur pendek. Secara

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili

II. TINJAUAN PUSTAKA. Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani Tanaman Semangka Semangka merupakan tanaman semusim yang termasuk ke dalam famili Cucurbitaceae sehingga masih mempunyai hubungan kekerabatan dengan melon (Cucumis melo

Lebih terperinci