BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Cemara Jalan Gegerkalong Girang No.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Cemara Jalan Gegerkalong Girang No."

Transkripsi

1 49 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Cemara Jalan Gegerkalong Girang No. 52 Bandung. Hal ini didasari oleh beberapa pertimbangan peneliti, terutama yang terkait dengan kemudahan akses untuk menjangkau subjek penelitian, waktu dan biaya. Data yang diperoleh dari pihak yayasan menyebutkan bahwa saat ini terdapat 40 ODHA yang tergabung dalam program pendampingan Rumah Cemara. Dari 40 ODHA yang tergabung dalam program tersebut, data akan diambil dari ODHA yang memenuhi kriteria tertentu. Adapun kriteria sampel penelitian ini adalah ODHA telah mendapatkan diagnosis HIV positif minimal 6 bulan. Kriteria waktu diagnosis ini berasal dari hasil penelitian Linley & Joseph (2004) yang menunjukkan bahwa posttraumatic growth terus berkembang seiring berjalannya waktu, sebagian besar terjadi antara 2 minggu hingga 2 bulan pasca kejadian trauma. Tingkat posttraumatic growth dilaporkan stabil setelah periode 6-, 12-, 36-bulan. Penelitian ini dilakukan terhadap 38 ODHA yang tergabung dalam program pendampingan Rumah Cemara Bandung. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling purposive yaitu teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu (Sugiyono, 2011).

2 50 B. Desain Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel utama, yaitu tipe kepribadian sebagai variabel independen dan posttraumatic growth sebagai variabel dependen. Selain itu terdapat satu variabel mediator yakni trait anxiety. Di antara ketiga variabel ini akan dicari hubungannya masing-masing, selain itu variabel mediator akan diuji sejauh mana mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Analisa data yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian ini adalah statistik korelasional product moment dan uji model mediasi dengan metode causal steps pada data yang dikumpulkan melalui kuesioner pengukuran tipe kepribadian, trait anxiety dan posttraumatic growth. Trait Anxiety Tipe Kepribadian (Ekstrovert-Introvert) Posttraumatic Growth Gambar 3.1 Desain Penelitian Hubungan antara Tipe Kepribadian dengan Posttraumatic Growth C. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai sebuah pendekatan yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data yang bersifat

3 51 kuantitatif/statistik, dengan tujuan menguji hipotesis yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2011). Pendekatan kuantitatif dipilih atas dasar pertimbangan bahwa masalah yang menjadi titik tolak penelitian sudah cukup jelas, hal ini didukung oleh data dokumentasi maupun data hasil penelitian terdahulu. Selain itu sesuai dengan rumusan masalah yang telah diungkapkan di Bab I, peneliti ingin mendapatkan informasi terkait tipe kepribadian, trait anxiety serta posttraumatic growth dari suatu populasi yang belum pernah diteliti sebelumnya, yakni Orang dengan HIV/AIDS. Metode penelitian yang digunakan adalah metode korelasional. Metode korelasional dilaksanakan dengan mengumpulkan data berupa dua variabel atau lebih dari subjek penelitian, untuk kemudian diuji apakah variabel-variabel tersebut memiliki hubungan (Ary et al., 2010). Metode korelasional digunakan untuk mencari hubungan diantara variabel tipe kepribadian, trait anxiety dan posttraumatic growth. D. Definisi Operasional Dalam rangka memberikan arah serta kejelasan dalam penelitian, ada beberapa variabel yang perlu didefinisikan secara operasional terlebih dahulu. 1. Tipe Kepribadian Pada penelitian ini tipe kepribadian ekstrovert-introvert didefinisikan sebagai perbedaan respon-respon dan kebiasaan-kebiasaan yang ditampilkan ODHA dalam melakukan relasi interpersonal. Pembagian tipe kepribadian

4 52 ekstrovert-introvert dipandang sebagai dua kutub yang membentuk skala sikap kontinum. Definisi operasional pada variabel tipe kepribadian ekstrovertintrovert menurut Eysenck (1998) bertolak ukur pada tujuh sub dimensi, yaitu sebagai berikut. a. Activity Pada sub dimensi ini tipe kepribadian ODHA yang diukur ialah aktivitas secara fisik dan kecepatan dalam bergerak. Nilai tinggi menunjukkan kecenderungan ekstrovert dan nilai yang rendah menunjukkan kecenderungan introvert. b. Sociability Sub dimensi ini ditandai dengan adanya rasa membutuhkan kehadiran orang lain, menyukai pesta dan bersenang-senang, cepat akrab, merasa nyaman dalam situasi-situasi sosial. Nilai tinggi menunjukkan kecenderungan ekstrovert dan nilai rendah menunjukkan kecenderungan introvert. c. Risk Taking Risk taking ditandai dengan menunjukkan suka akan kehidupan yang menegangkan, suka akan pekerjaan yang penuh dengan resiko. Nilai tinggi untuk risk taking menunjukkan kecenderungan ekstrovert dan nilai rendah menunjukkan kecenderungan introvert. d. Impulsiveness Sub dimensi ini ditandai dengan tindakan tergesa-gesa, kurang pertimbangan, dan kurang berhati-hati dalam membuat keputusan. ODHA

5 53 yang memiliki nilai rendah pada sub dimensi ini cenderung introvert, sedangkan yang memiliki nilai tinggi cenderung ekstrovert. e. Expresiveness Expresiveness ditandai dengan kecenderungan umum dari keadaan emosi yang terbuka dan dinyatakan keluar. Skor tinggi pada expresiveness menunjukkan kecenderungan ekstrovert, sedangkan skor rendah menunjukkan kecenderungan introvert. f. Reflectiveness Reflectiveness ditandai dengan ketertarikan akan ide-ide, mawas diri dan bijaksana. Skor yang tinggi pada reflectiveness menunjukkan kecenderungan introvert, sedangkan skor rendah menunjukkan ekstrovert. g. Responsibility Sub dimensi ini ditandai dengan ketelitian, dapat dipercaya, dapat diandalkan, dan serius. Responsibility yang tinggi menunjukkan kecenderungan introvert, sedangkan responsibility yang rendah menunjukkan kecenderungan ekstrovert. Kecenderungan tipe kepribadian ekstrovert-introvert dalam penelitian ini dilihat dari jumlah skor total ketujuh sub dimensi di atas. ODHA dengan tipe kepribadian ekstrovert memperoleh skor yang tinggi pada sub dimensi activity, sociability, risk taking, impulsiveness, expresiveness dan memperoleh skor yang rendah pada sub dimensi reflectiveness serta responsibility. Sementara itu ODHA dengan tipe kepribadian introvert akan memperoleh skor yang tinggi pada sub dimensi reflectiveness, responsibility dan memperoleh skor yang

6 54 rendah pada sub dimensi activity, sociability, risk taking, impulsiveness serta expresiveness. 2. Trait Anxiety Dalam penelitian ini trait anxiety didefinisikan sebagai tinggi rendahnya kecenderungan individu untuk merasakan cemas atas situasi-situasi yang dipersepsikan mengancam dirinya. Hal ini dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh responden pada item-item kuesioner trait anxiety. ODHA yang memiliki trait anxiety yang tinggi umumnya menunjukkan sifat mudah cemas dalam menghadapi berbagai permasalahan, khususnya permasalahanpermasalahan yang berkaitan dengan status HIV positif dirinya baik dari segi fisik maupun psikososial. 3. Posttraumatic Growth Posttraumatic growth pada penelitian ini didefinisikan sebagai seberapa besar perubahan positif yang dialami ODHA setelah mendapatkan diagnosis HIV positif. Hal ini dapat dilihat dari jumlah skor yang diperoleh responden pada item-item kuesioner posttraumatic growth. Adapun dimensi perilaku individu yang mengalami posttraumatic growth antara lain terjadi peningkatan apresiasi terhadap hidup, menjalin hubungan yang lebih akrab dan lebih bermakna dengan orang lain, peningkatan kekuatan diri, identifikasi terhadap kemungkinan-kemungkinan baru dan perkembangan spiritual.

7 55 E. Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen berupa skala psikologi. Beberapa instrumen yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengungkap tipe kepribadian, trait anxiety, dan posttraumatic growth pada ODHA. 1. Instrumen Tipe Kepribadian Alat ukur tipe kepribadian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Eysenck Personality Inventory (EPI) yang diadaptasi dari instrumen tipe kepribadian oleh Nurishifa (2008). Hans Jungen Eysenck (1963) mengembangkan sebuah inventori untuk menentukan kecenderungan tipe kepribadian extraversion-introversion dan neuroticism-non neuroticism. EPI terdiri atas 70 item dan terbagi ke dalam tiga bagian yaitu: 28 item untuk mengukur neuroticism-stabilitas emosi, 31 item untuk mengukur ekstrovertintrovert, dan 11 item sebagai lie scale. Item EPI yang digunakan dalam penelitian ini hanya difokuskan pada dimensi ekstrovert-introvert sesuai dengan area permasalahan yang akan diteliti. Tabel 3.1.Kisi-kisi Alat Ukur Eysenck Personality Inventory (EPI) Dimensi Sub Dimensi Indikator No Item Jumlah Pertanyaan Item Ekstrovert Activity - Aktivitas fisik 1, 12, 22, Introvert Sociability - Kecepatan dalam bergerak - Kesukaan mencari teman dan bertemu dengan banyak orang 2, 13, 23, 34 4 Risk Taking - Keberanian 3, 14, 25, 35 4

8 56 Impulsiveness Expressiveness Reflectiveness Responsibility mengambil resiko - Kecenderungan 5, 11, 16, 26, 6 bertindak secara 32, 37 mendadak - Kurang menggunakan pertimbangan - Pernyataan 6, 17, 27, 38 4 perasaan - Kemauan memperlihatkan emosi secara terbuka - Kedalaman 7, 18, 20, 29, 5 berpikir 39 - Rasa tanggung 9, 19, 30, 40 4 jawab terhadap tugasnya Jumlah Total Item 31 Peneliti membagikan kuesioner kepada subjek yang memenuhi kriteria sampel penelitian yang telah ditentukan sebelumnya. Kemudian subjek menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan membubuhkan tanda silang (X) di bawah pilihan jawaban Ya atau Tidak. Pertanyaan diberikan untuk mengetahui pikiran, perasaan, dan perilaku subjek. Setiap pertanyaan dalam kuesioner tersebut mengandung indikasi sebagai berikut.

9 57 a. ae untuk pertanyaan affiliative extraversion b. ne untuk pertanyaan non affiliative extraversion Tabel 3.2. Tabel Ketentuan Penilaian Eysenck Personality Inventory (EPI) Poin Ya Tidak ae 1 0 ne 0 1 Pengolahan data memperhatikan patokan-patokan yang telah ditentukan yakni: untuk pertanyaan ekstrovert-introvert, subjek dikatakan memiliki kecenderungan ekstrovert bila nilai yang dicapai lebih dari median. Sebaliknya, dikatakan memiliki kecenderungan introvert bila nilai yang dicapai kurang dari sama dengan nilai median. 2. Instrumen Trait Anxiety Alat ukur trait anxiety yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala The State-Trait Anxiety Inventory (STAI) Form Y dari Spielberg. STAI Form Y ini terdiri atas 2 bagian. Bagian pertama mengukur state anxiety, sementara bagian kedua mengukur trait anxiety. Masing-masing bagian memiliki 20 pernyataan. Dalam penelitian ini STAI Form Y yang digunakan hanya 20 item pernyataan yang mengukur trait anxiety. Hal ini sesuai dengan fokus permasalahan yang diteliti. Terdapat empat pilihan jawaban untuk setiap pernyataan, mulai dari angka 1 hingga 4. Angka 1 mewakili jawaban tidak pernah, angka 2 mewakili jawaban kadang-kadang, angka 3 mewakili jawaban sering dan angka 4 mewakili jawaban hampir selalu.

10 58 Dari 20 item pernyataan terdapat pernyataan yang mengindikasikan keberadaan kecemasan (presence of anxiety) dan pernyataan yang mengindikasikan ketiadaan kecemasan (absence of anxiety). Untuk item yang mengindikasikan keberadaan kecemasan, tergolong dalam favorable item. Item-item favorable ini diberikan skor sesuai dengan urutan pilihan jawaban. Jadi skor 4 diberikan pada pilihan jawaban hampir selalu, skor 3 diberikan pada pilihan jawaban sering, skor 2 diberikan pada pilihan jawaban kadang-kadang, dan skor 1 diberikan pada pilihan jawaban tidak pernah. Sementara itu untuk item-item yang mengindikasikan ketiadaan kecemasan (unfavorable), penilaian dilakukan secara kebalikannya (reversed). Skor 4 untuk pilihan jawaban tidak pernah, skor 3 untuk pilihan jawaban kadangkadang, skor 2 untuk pilihan jawaban sering, dan skor 1 untuk pilihan hampir selalu. Tabel 3.3. Tabel Jenis Item pada Kuesioner Trait Anxiety No Jenis Item Nomor Item 1 Favorable 2, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 18, 20 2 Unfavorable 1, 3, 6, 7, 10, 13, 14, 16, 19 Pengukuran trait anxiety pada tiap subjek merupakan skor total dari hasil 20 item pernyataan ini. Jumlah skor total dari seluruh pernyataan trait anxiety minimum 20 dan maksimum 80.

11 59 3. Instrumen Posttraumatic Growth Alat ukur posttraumatic growth yang digunakan dalam penelitian ini disusun oleh peneliti berdasarkan teori posttraumatic growth dari Tedeschi & Calhoun (2004). Alat ukur disusun berdasarkan lima dimensi yang tercakup dalam posttraumatic growth yakni: apresiasi terhadap hidup (appreciation of life), hubungan dengan orang lain (relating to others), peningkatan kekuatan diri (personal strength), kemungkinan-kemungkinan baru (new possibilities), dan perkembangan spiritual (spiritual change). Kuesioner ini terdiri atas 37 pernyataan. Pada kuesioner ini semua item tergolong favorable. Jawaban pada tiap item dipilih subjek dengan membandingkan tingkat perubahan pada pilihan jawaban dengan kondisi perubahan yang ia rasakan. Tabel 3.4. Kisi-kisi Alat Ukur Posttraumatic Growth No Dimensi Indikator No Item Jumlah Pertanyaan Item 1 Apresiasi Peningkatan apresiasi 1, 8, 15, 22, 29 5 terhadap Hidup 2 Hubungan dengan Orang Lain 3 Peningkatan Kekuatan Diri 4 Kemungkinankemungkinan terhadap hidup Perubahan prioritas 2, 9, 16, 23 4 Menjalin hubungan yang lebih akrab dan lebih bermakna dengan orang lain Perasaan mampu untuk menghadapi masalah apapun Identifikasi individu terhadap kemungkinan- 3, 6, 10, 13, 17, 20, 24, 27, 30, 32, 34, 37 4, 11, 18, 25, 31, 35 5, 12, 19, 26, 33,

12 60 Baru 5 Perkembangan Spiritual kemungkinan baru dalam hidupnya Peningkatan dalam aspek spiritual 7, 14, 21, 28 4 Jumlah Total Item 37 Disediakan 6 pilihan jawaban untuk tiap pernyataan, dari 0 sampai 5. Angka 0 mewakili jawaban tidak mengalami perubahan pasca peristiwa trauma, angka 1 mewakili jawaban mengalami perubahan dalam tingkat yang sangat rendah pasca peristiwa trauma, angka 2 mewakili jawaban mengalami perubahan dalam tingkat yang rendah pasca peristiwa trauma, angka 3 mewakili jawaban mengalami perubahan dalam tingkat yang sedang pasca peristiwa trauma, angka 4 mewakili jawaban mengalami perubahan dalam tingkat yang besar pasca peristiwa trauma, dan angka 5 mewakili jawaban mengalami perubahan dalam tingkat yang sangat besar pasca peristiwa trauma. Pengukuran posttraumatic growth pada tiap subjek merupakan skor total dari hasil 37 item pernyataan ini. Jumlah skor total dari seluruh pernyataan posttraumatic growth minimum 0 dan maksimum 185. F. Proses Pengembangan Instrumen Peneliti melakukan uji coba instrumen untuk mengukur sejauh mana instrumen penelitian dapat mengungkap dengan tepat gejala-gejala yang akan diukur dan sejauh mana instrumen itu dapat menunjukkan dengan sebenarnya gejala yang akan diukur, baik instrumen tipe kepribadian, instrumen trait anxiety maupun instrumen posttraumatic growth.

13 61 Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 38 ODHA yang tergabung dalam program pendampingan Rumah Cemara Bandung. Data tersebut kemudian diolah untuk dilakukan uji validitas dan reliabilitasnya. Adapun uji coba instrumen dalam penelitian ini bersifat uji coba terpakai. Hal ini berarti pengambilan data dilakukan satu kali, setelah data terkumpul dilakukan uji validitas dan reliabilitas instrumen. Setelah itu data yang diperoleh pada uji coba akan kembali digunakan dalam tahap pengolahan data selanjutnya dengan menghilangkan item-item yang tidak valid ataupun reliabel. Hal ini dilakukan mengingat populasi penelitian dan waktu yang sangat terbatas. 1. Uji Validitas Instrumen Pengujian validitas instrumen penting untuk dilakukan. Instrumen yang valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2011). Peneliti menggunakan pengujian validitas isi (content validity). Validitas isi menggambarkan sejauhmana item-item alat ukur mewakili komponen-komponen dalam keseluruhan kawasan isi objek yang hendak diukur (aspek representasi) dan sejauhmana item-item tersebut mencerminkan ciri perilaku yang hendak diukur (aspek relevansi) (Azwar, 2010). Uji validitas isi diestimasi melalui pengujian terhadap isi tes dengan analisis rasional atau lewat expert atau professional judgement. Dalam hal ini setelah instrumen diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli psikologi. Expert judgement dibutuhkan untuk mengetahui apakah item-item alat ukur sudah merepresentasikan sejumlah dimensi yang ingin diukur. Peneliti meminta bantuan kepada dua orang ahli di

14 62 bidang Psikologi Klinis yaitu Sitti Chotidjah, M.Psi dan Kustimah, M.Psi serta seorang ahli di bidang Bahasa Inggris yaitu Welly Ardiansyah, M.Hum. Setelah tahapan di atas dilaksanakan, peneliti melakukan perbaikan terhadap instrumen penelitian dan mengujicobakannya kepada 38 orang sampel penelitian. Dari ketiga instrumen yang telah dianalisis oleh expert judgement terdapat perbaikan beberapa item pada instrumen tipe kepribadian. Instrumen yang awalnya berjumlah 31 diperbaiki dan pada akhirnya berkurang jumlahnya menjadi 29 item. Sementara kedua instrumen lainnya yakni instrumen trait anxiety dan posttraumatic growth tidak mengharuskan adanya perbaikan pada item-itemnya. 2. Uji Reliabilitas Item Reliabilitas merujuk pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah cukup baik. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, sehingga dapat diandalkan (Arikunto, 2006). Instrumen yang reliabel cenderung menghasilkan data yang sama dalam waktu yang berbeda. Pengukuran reliabilitas dihitung dengan koefisien alpha cronbach. Aiken (2002) mengatakan bahwa koefisien alpha cronbach sebesar 0.6 sampai 0.8 dikatakan cukup pada sebuah alat untuk menentukan perbedaan antar kelompok, selama alat itu tidak dipergunakan untuk membandingkan tiap individu dengan individu lainnya. Pembagian koefisien reliabilitas alpha cronbach pun dapat dibedakan sebagai berikut (Guilford 1956: 145).

15 63 Tabel 3.5. Koefisien Reliabilitas Alpha Cronbach Kriteria Koefisien Reliabilitas α Sangat Reliabel > 0,900 Reliabel 0,700 0,900 Cukup Reliabel 0,400 0,700 Kurang Reliabel 0,200 0,400 Tidak Reliabel < 0,200 Dengan mengacu pada kategorisasi koefisien reliabilitas alpha cronbach di atas, diperoleh kesimpulan bahwa ketiga instrumen yang diuji cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Adapun hasil pengujian reliabiltas ketiga instrumen penelitian ditampilkan dalam tabel-tabel berikut. Tabel 3.6. Nilai Reliabilitas Eysenck Personality Inventory Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen tipe kepribadian Eysenck Personality Inventory bernilai sebesar 0,577. Hal ini berarti alat ukur Eysenck Personality Inventory cukup reliabel. Tabel 3.7. Nilai Reliabilitas State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items,871 20

16 64 Koefisien reliabilitas alpha cronbach instrumen State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 untuk menggali variabel trait anxiety bernilai sebesar 0,871. Hal ini berarti State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 reliabel. Tabel 3.8. Nilai Reliabilitas Skala Posttraumatic Growth Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items, Koefisien reliabilitas alpha cronbach Skala Posttraumatic Growth bernilai sebesar 0,912. Hal ini berarti Skala Posttraumatic Growth sangat reliabel. Selain itu tiap item akan dilihat nilai corrected item-total correlation-nya untuk menentukan item-item mana saja yang patut dipertahankan untuk kemudian diikutsertakan dalam pengolahan data berikutnya. Azwar (2010) menyatakan bahwa batas minimal corrected item-total correlation untuk menentukan item tersebut dipertahankan atau dibuang adalah sebesar 0.30; namun jika sebuah item tidak mencapai nilai corrected item total correlation sebesar 0.30 dan jika dihapus akan ada indikator yang terbuang maka kriterianya dapat diturunkan menjadi Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian, diketahui bahwa terdapat beberapa item yang tidak layak untuk digunakan. Item-item tersebut kemudian tidak diikutsertakan dalam proses pengolahan data berikutnya. Berikut ini tabel yang menunjukkan hasil pengembangan instrumen penelitian.

17 65 Tabel 3.9. Hasil Pengembangan Eysenck Personality Inventory Dimensi Sub Dimensi No Item yang Layak Ekstrovert- Activity 1, 12, 22, 33 Introvert Sociability 2, 13, 23, 34 Risk Taking 3, 14, 25, 35 No Item yang Tidak Layak Impulsiveness 5, 11, 16, 26, 32, Expressiveness 6, 17, 27, Reflectiveness 7, 18, 20, 29, 39 Responsibility 9, 19, 30, 40 Tabel Hasil Pengembangan State Trait Anxiety Inventory Form Y-2 Jenis Item No Item yang Layak No Item yang Tidak Layak Favorable 2, 4, 5, 8, 9, 11, 12, 15, 17, 17 18, 20 Unfavorable 1, 3, 6, 7, 10, 13, 14, 16, 19 7, 19 Tabel Hasil Pengembangan Skala Posttraumatic Growth Dimensi No Item yang Layak No Item yang Tidak Layak Apresiasi terhadap Hidup 1, 8, 15, 22, 29 2, 9, 16, 23 Hubungan dengan Orang Lain 3, 6, 10, 13, 17, 20, 24, 27, 30, 32, 34, 37 3, 17, 20 Peningkatan Kekuatan Diri 4, 11, 18, 25, 31, 35 4, 35 Kemungkinan-kemungkinan Baru 5, 12, 19, 26, 33, 36 Perkembangan Spiritual 7, 14, 21, 28 21

18 66 G. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2011). Adapun pertimbangan menggunakan kuesioner sebagai teknik pengumpulan data didasari oleh beberapa alasan di antaranya: jumlah subjek penelitian yang cukup banyak sehingga dalam rangka mengefisienkan waktu, digunakanlah kuesioner agar data dapat terkumpul dengan lebih efektif. Kuesioner yang dibagikan disertai dengan penjelasan mengenai halhal yang berkaitan dengan penelitian juga pertanyaan yang berkaitan dengan data diri dan data-data demografis responden. H. Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini dilihat berdasarkan hasil uji asumsi. Jika hasil asumsi menunjukkan bahwa data berdistribusi normal dan linier maka teknik statistik yang digunakan adalah teknik statistik parametrik. Namun jika hasil uji asumsi menunjukkan data tidak berdistribusi normal atau linear maka teknik statistik yang digunakan ialah teknik statistik nonparametrik. 1. Uji Asumsi a. Uji Normalitas Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS version 15.0 for Windows dengan metode uji One-Sample Kolmogorov- Smirnov. Data tersebut dapat dikatakan memiliki sebaran normal apabila

19 67 memiliki nilai Assym. Sig (2-tailed) > 0,05. Berikut ini tabel hasil perhitungan uji normalitas. Tabel Hasil Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Tipe Trait Posttraumatic Kepribadian Anxiety Growth N Normal Parameters(a,b) Mean 11, , ,6842 Std. Deviation 3, , ,69091 Most Extreme Differences Absolute,219,142,214 Positive,219,142,130 Negative -,088 -,088 -,214 Kolmogorov-Smirnov Z 1,348,873 1,318 Asymp. Sig. (2-tailed),053,432,062 a Test distribution is Normal. b Calculated from data. Hasil perhitungan di atas menunjukkan nilai signifikansi (Asymp. Sig 2- tailed) dari variabel Tipe Kepribadian, Trait Anxiety dan Posttraumatic Growth masing-masing sebesar 0.053, 0.432, dan 0,062. Ketiganya lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa data dari ketiga variabel berdistribusi normal. b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk melihat adakah hubungan secara linier antara variabel tipe kepribadian dengan posttraumatic growth, tipe kepribadian dengan trait anxiety, dan trait anxiety dengan posttraumatic growth. Hubungan yang linear menggambarkan bahwa perubahan pada satu variabel akan cenderung diikuti oleh perubahan variabel lainnya dengan membentuk garis linear. Suatu hubungan dikatakan linear apabila adanya

20 68 kesamaan variabel, baik penurunan maupun kenaikan yang terjadi pada kedua variabel tersebut Pada penelitian ini uji linearitas dilakukan dengan bantuan SPSS version 15.0 for Windows. Sepasang data dapat dikatakan memiliki hubungan yang linear apabila memiliki nilai Sig. Linearity < 0,05. Hasil perhitungan uji linearitas variabel dalam penelitian ini ditampilkan dalam tabel berikut. Tabel Hasil Uji Linearitas antara Tipe Kepribadian dengan Posttraumatic Growth ANOVA Table PTG * TIPE KEPRIBADIAN Sum of Squares df Mean Square Between (Combined) Groups 12099, ,412 10,064,000 Linearity 2778, ,948 20,802,000 Deviation from Linearity 9320, ,095 8,721,000 Within Groups 3740, ,589 Total 15840, F Sig. Hasil perhitungan dalam tabel di atas menunjukkan nilai Sig. Linearity sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tipe kepribadian dengan posttraumatic growth linier. Tabel Hasil Uji Linearitas antara Tipe Kepribadian dengan Trait Anxiety ANOVA Table TRAIT ANXIETY * TIPE KEPRIBADIAN Between Groups (Combined) Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1414, ,120 10,849,000 Linearity 569, ,325 39,312,000 Deviation from Linearity 844, ,594 7,291,000 Within Groups 405, ,482 Total 1819,579 37

21 69 Hasil perhitungan dalam tabel di atas menunjukkan nilai Sig. Linearity sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara tipe kepribadian dengan trait anxiety linier. Tabel Hasil Uji Linearitas antara Trait Anxiety dengan Posttraumatic Growth ANOVA Table PTG* TRAIT ANXIETY Sum of Squares df Mean Square Between (Combined) Groups 13105, ,144 8,849,000 Linearity 1998, ,070 17,538,000 Deviation from 11107, ,651 8,125,000 Linearity Within Groups 2734, ,931 Total 15840, F Sig. Hasil perhitungan dalam tabel di atas menunjukkan nilai Sig. Linearity sebesar 0,000. Angka ini lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antara trait anxiety dengan posttraumatic growth linier. 2. Uji Korelasi Setelah diuji normalitas serta linearitasnya, data menunjukkan distribusi yang normal dan linier, maka selanjutnya data dianalisis menggunakan statistika parametrik teknik korelasi product moment. Uji korelasi ini digunakan untuk menemukan hubungan antara variabel independen, mediator dan dependen. Uji korelasi product moment akan dilakukan dengan menggunakan bantuan SPSS

22 70 version 15.0 for Windows. Adapun rumus dari teknik korelasi product moment ini adalah sebagai berikut. r P = N XY X Y N X 2 X 2 N Y 2 Y 2 Keterangan: r p : Koefisien korelasi product moment N : Jumlah sampel X : Skor rata-rata dari X Y : Skor rata-rata dari Y Setelah diketahui koefision korelasinya, maka langkah selanjutnya ialah menginterpretasikan koefisien korelasi tersebut sebagai berikut : sangat rendah : rendah : sedang : kuat : sangat kuat (Sugiyono, 2011:184)

23 71 3. Uji Signifikansi Uji signifikansi dilakukan untuk menguji apakah hubungan yang ditemukan berlaku untuk seluruh populasi atau tidak (Sugiyono, 2011). Pada penelitian ini uji signifikansi dilakukan dengan cara mengkonsultasikan angka Sig. Dengan tingkat kesalahan α = 0,05. Apabila nilai Sig. hubungan kedua variabel tersebut < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi tersebut signifikan, artinya koefisien korelasi tersebut dapat berlaku pada populasi dimana sampel diambil (H 1 diterima). 4. Uji Deteksi Pengaruh Mediasi Suatu variabel disebut variabel mediator jika variabel tersebut ikut mempengaruhi hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan prosedur causal steps yang dikembangkan oleh Baron & Kenny (1986). Dalam pengujian causal steps, peneliti harus mengestimasi tiga persamaan regresi sebagai berikut. a. Persamaan regresi sederhana variabel mediator (M) pada variabel independen (X). b. Persamaan regresi sederhana variabel dependen (Y) pada variabel independen (X). c. Persamaan regresi berganda variabel dependen (Y) pada kedua variabel independen (X) dan mediator (M). Berdasarkan hasil estimasi ketiga model regresi tersebut, ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk tercapainya mediasi. Pertama, variabel

24 72 independen harus signifikan mempengaruhi variabel mediator pada persamaan pertama. Kedua, variabel independen harus signifikan mempengaruhi variabel dependen pada persamaan kedua. Ketiga, variabel mediator harus signifikan mempengaruhi variabel dependen pada persamaan ketiga. Mediasi terjadi jika pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen lebih rendah pada persamaan ketiga dibandingkan pada persamaan kedua (Baron & Kenny, 1986). Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel yang dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji Sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung variabel independen (X) kepada variabel dependen (Y) melalui variabel mediator (M). Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c c ), dimana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standar error koefisien a dan b ditulis dengan Sa dan Sb, sementara Sab menggambarkan besarnya standar error tidak langsung (indirect effect). Sab dihitung dengan rumus berikut. Sab = b 2 Sa 2 + a 2 Sb 2 Keterangan: Sab : Standar error tidak langsung a : Koefisien regresi tidak terstandar yang menggambarkan pengaruh X terhadap M

25 73 b : Koefisien regresi tidak terstandar yang menggambarkan pengaruh M terhadap Y Sa : Standar error dari koefisien a Sb : Standar error dari koefisien b Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka kita perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut. t = ab Sab Nilai t hitung ini dibandingkan dengan t tabel dan jika t hitung lebih besar dari nilai t tabel (+1,96) atau lebih kecil dari t tabel (-1,96) maka disimpulkan bahwa terjadi pengaruh mediasi. Tes Sobel dapat dihitung dengan bantuan kalkulator online yang dapat diakses di dengan memasukkan angka-angka di atas.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Lapas Sukamiskin yang berlokasi di jalan A.H Nasution No. 114 Bandung. Sejak 2012, Lapas Sukamiskin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian. ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik 34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi pada penelitian ini adalah di Universitas Pendidikan Indonesia Bandung. 2. Populasi Penelitian Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di Hijabers Community Bandung. 2. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini merupakan anggota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Dan Sampel Penelitian Populasi pada penelitian ini adalah wanita dewasa madya di RT 02 RW 06 Kelurahan Isola yang berjumlah 61 orang. Peneliti menggunakan teknik sampling

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang di gunakan untuk meneliti populasi atau

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang di gunakan untuk meneliti populasi atau 80 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah pendekatan kuantitatif, yaitu suatu pendekatan yang di gunakan untuk meneliti populasi atau sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi

BAB III METODE PENELITIAN. Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Atas Negeri 6 Bandung, yang terletak di Jalan Pasir Kaliki Nomor 51. Pemilihan lokasi tersebut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian populasi. Arikunto (2010) menjelaskan bahwa penelitian populasi hanya dapat dilakukan bagi populasi terhingga dan subjeknya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana variasi pada satu atau lebih faktor lain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian dilakukan di Departemen Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang terletak di Jalan Dr.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di SMP Negeri 1 Ngablak yang berada di desa Ngablak, kecamatan Ngablak Kabupaten Magelang. Alasan pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian deskriptif korelasional. Deskriptif digunakan untuk melukiskan secara sistematis

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat. 0 BAB III METODE PENELITIAN A. Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Kota Bandung Jawa Barat.. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Penggunaan Media Cetak dan Media Audio Visual Terhadap Prestasi Belajar Al-Qur an Hadits di MTs Negeri Aryojeding. Penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random,

BAB III METODE PENELITIAN. sampel tertentu, teknik pengambilan sampel biasanya dilakukan dengan cara random, BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Pendekatan kuantitatif merupakan pendekatan yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Subjek dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Wirosari Kabipaten Grobogan yang beralamat di jalan Gajah Mada No.144

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana penelitian ini ditujukan untuk meneliti populasi atau sampel tertentu,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kota Bandung melalui kuesioner yang disebarkan secara online dengan format Google Docs melalui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti. Apabila subjeknya

Lebih terperinci

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant.

BAB I II METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. BAB I II METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan dominant-less dominant. Pendekatan dominant-less dominant merupakan pendekatan yang berasal dari paradigm yang dominant

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN BAB IV PELAKSANAAN, HASIL PENELITIAN, DAN PEMBAHASAN A. Persiapan Penelitian Persiapan penelitian dimulai dengan mempersiapkan alat ukur, yaitu menggunakan satu macam skala untuk mengukur self esteem dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik tadarus Al- Qur an, shalat berjama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan berdasarkan pada filsafat positivisme, yang digunakan untuk meneliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir

BAB IV HASIL PENELITIAN. Mei 2016 terhadap siswa pada mata pelajaran Akidah akhlak di MTsN Kunir 133 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Deskripsi Data; b) Uji Persyratan Analisis; c) Pengujian Hipotesis Penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 01

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang

BAB IV HASIL PENELITIAN. diperoleh di lapangan. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 1 yang BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data yang akan disajikan dari hasil penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran secara umum mengenai penyebaran data yang diperoleh di lapangan.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini akan dibahas tentang orientasi kancah penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, hasil uji coba, hasil uji asumsi, hasil uji hipotesa dan pembahasan.

Lebih terperinci

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner

Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner Contoh Analisis Data Korelasi Kecerdasan Emosi terhadap Stress Kerja 1. Sebaran Data Kecerdasan Emosi Hasil Skoring Kuesioner 1. Sebaran Data Stress Kerja Hasil Skoring Kuesioner 2. Jumlah Skor Setiap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik

BAB. III METODE PENELITIAN. digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling, yaitu teknik 56 BAB. III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Universitas Pendidikan Indonesia. Populasi penelitiannya adalah mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat

BAB IV HASIL PENELITIAN. meminta ijin ke MTs Darul Falah Bendiljati Kulon dengan memberikan surat BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data. Deskripsi Data Sebelum Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Tsanawiyah Darul Falah Bendiljati Kulon kecamatan Sumbergempol kabupaten Tulungagung.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berlokasi di SMPN 1 Kauman dengan populasinya semua kelas VIII yaitu kelas VIII A, B, C, D, E, F, G, H, I dan J tahun pelajaran 2016/2017. Teknik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kompetensi profesional

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

BAB IV HASIL PENELITIAN. untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, 81 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul perbedaan kompetensi guru PAI tersertifikasi melalui portofolio dan PLPG pada hasil belajar siswa SMKN se Kota Kediri, penyajian hasil

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah: Variabel independent : motivasi kerja (X 1 ) dan sikap karyawan (X 2 ) Variabel dependent

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05.

BAB IV PEMBAHASAN. suatu sebaran dikatakan tidak normal apabila p<0,05. BAB IV PEMBAHASAN A. Pengujian Hipotesis Hipotesis dapat didefinisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh dari sampel penelitian. Berdasarkan variabel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 110 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penelitian ini berjudul Pengaruh Profesionalisme

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Subjek Penelitian Penelitian dilaksanakan di SMP Kristen Satya Wacana yang terletak di Jalan Diponegoro, Salatiga. Populasi penelitian adalah semua

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Perusahaan Daerah Air Minum Salatiga adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang sudah dirintis oleh Pemerintah Belanda sejak tahun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/ Sampel Penelitian Penelitian ini dilakukan di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang asuransi jiwa, yaitu PT. Prudential Life Assurance (Prudential

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Pendidikan Indonesia, yang beralamat di Jalan Setiabudhi No. 229 Bandung, Jawa

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Orientasi Kancah Penelitian Penelitian dilakukan di SMA Theresiana Salatiga yang terletak di jalan Kemiri Raya II Salatiga dengan akreditasi A. SMA Theresiana merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai kinerja guru, motivasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan terhadap siswa di MAN se Kabupaten Blitar yang berjumlah 92 responden, untuk mengetahui seberapa besar pengaruh keterampilan dasar mengajar

Lebih terperinci

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's .

UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP AITEM EFIKASI DIRI. Reliability Statistics. Cronbach's Reliability Statistics. Cronbach's . LAMPIRAN 62 UJI RELIABILITAS AITEM KUALITAS HIDUP Reliability Statistics Alpha N of Items.914 22 AITEM EFIKASI DIRI Reliability Statistics Alpha N of Items.908 10 63 UJI NORMALITAS Descriptive Statistics

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA

KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA Lampiran 1 KUESIONER PENGARUH KUALITAS LAYANAN, KEPERCAYAAN, IMAGE TERHADAP KEPUASAN NASABAH YANG MEMINJAM DANA PADA PT BPR MILALA MEDAN 1. Identitas Responden Nama : Umur : Tahun : Jenis Kelamin : Pekerjaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Menurut Suharsimi Arikunto (2010, hlm.118), obyek penelitian adalah variabel penelitian, yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian. Dalam

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN. variabel yang diperoleh dari hasil penelitian di lapangan. Variabel dalam BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Deskripsi data adalah kegiatan menyajikan data dari data yang dikumpulkan. 1 Dalam penelitian ini data diambil dari masing-masing variabel yang diperoleh dari

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR

LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR LAMPIRAN 1 VALIDITAS ITEM SKALA SIKAP PERSEPSI SISWA TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN GURU DAN MOTIVASI BELAJAR Validitas Item Skala Sikap Motivasi Belajar Variabel Corrected Item Total Keterangan Correlation

Lebih terperinci

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila

Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Analisis Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar Kia-Kila Oleh : Isti Komaria Ulfa 14213562 Dosen Pembimbing : Edy Nursanta, S.E, M.M PENDAHULUAN P E

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu pendekatan yang memungkinkan dilakukannya pencatatan data hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang telah peneliti lakukan menunjukkan bahwa di sekolah tersebut BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi, Populasi, dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di salah satu sekolah di Kota Indramayu yaitu SMA PGRI 2 Sindang yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut. menguji hipotesis yang akan ditetapkan. BAB III METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif melalui analisis regresi linier berganda. Menurut sugiyono (2008:8) metode kuantitatif diartikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan ilmiah didisain untuk menjawab pertanyaan penelitian atau hipotesis secara

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh serta seberapa besar pengaruh penguasaan materi operasi aljabar terhadap kemampuan menyelesaikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Analisis pada bab ini dilakukan dari hasil kuisioner yang telah dikumpulkan. Responden dalam penelitian ini adalah pelanggan yang memiliki hubungan kerja dalam pemanfaatan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk menyelidiki mengenai hubungan antara dua variabel yaitu kepuasan kerja dengan disiplin kerja. Dengan demikian rancangan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler

BAB 3 METODE PENELITIAN tahun yang duduk di kelas 7-12 dan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Subyek Penelitian & Teknik Sampling 3.1.1 Karakteristik Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa dan siswi Pesantren X dengan rentang usia 13-17 tahun yang duduk di

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja

DAFTAR LAMPIRAN. LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1 : INSTRUMEN PENELITIAN A. Kuesioner / Skala Iklim Organisasi, Motivasi Kerja dan Kepuasan Kerja Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat Dengan hormat, PENGANTAR (Permohonan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian dengan judul Pengaruh lingkungan keluarga dan motivasi belajar intrinsik terhadap prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Korespondensi kelas X Administrasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN Empat bagian penting yaitu bagian deskripsi data, pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis penelitian, dan bagian keterbatasan penelitian akan disajikan di sini, dan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Penelitian Sebelum melakukan pembahasan lebih lanjut mengenai hasil penelitian ini, terlebih dahulu akan dibahas mengenai gambaran umum

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Unsur yang paling penting dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tmasan tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan dengan maksud untuk melihat kuat pengaruh MSDM, motivasi terhadap kinerja Karyawan dengan melakukan penyebaran

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang

BAB 4 HASIL PENELITIAN. Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang BAB 4 HASIL PENELITIAN 4.1 Data Responden Data-data yang diolah dalam penelitian ini adalah kuesioner yang desebarkan kepada pengguna website Kreavi.com melalui email admin. Dari kuesioner diperoleh data

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand image dan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. HASIL PENELITIAN 1. DESKRIPSI SUBJEK Pada bagian ini, peneliti akan mendeskripsikan skor brand image dan keputusan pembelian. Peneliti mendeskripsikan skor brand

Lebih terperinci

Data Deskriptif Keterangan Jumlah %

Data Deskriptif Keterangan Jumlah % BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Gambaran Umum Responden Gambaran umum responden dapat dilihat melalui profil responden. Profil responden pada penelitian ini meliputi kepemilikan NPWP, jenis kelamin, usia,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional.

BAB IV HASIL PENELITIAN. beberapa guru PAI yang belum tersertifikasi dan guru PAI yang sudah. dan 15 item untuk penilaian kompetensi professional. 126 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ini dilakukan pada tanggal 20 Maret sampai dengan 12 Mei 2016 terhadap penilaian siswa yang diajar guru PAI yang belum tersertifikasi dan sudah

Lebih terperinci

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN A. Kancah Penelitian Penelitian mengenai Hubungan antara tingkat pendidikan ibu dengan motivasi melanjutkan pendidikan strata 2 pada mahasiswi Suku Jawa Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain 36 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain penelitian korelasional yang bertujuan untuk mendeteksi sejauh mana variasivariasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. keharmonisan keluarga dengan rasa percaya diri siswa di SMP Negeri 3 Kota BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data Data penelitian ini diperoleh melalui penyebaran angket kepada sampel penelitian untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan hubungan antara keharmonisan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 50 BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi merupakan keseluruhan gejala/ satuan yang ingin diteliti. Setiap populasi mengandung populasi target dan populasi survey. Populasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 56 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang banyak menggunakan angkaangka, mulai dari

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA

BAB IV ANALISIS DATA BAB IV ANALISIS DATA A. Pengujian Hipotesis Sebelum menjabarkan tentang analisis data dalam bentuk perhitungan menggunakan program SPSS, penulis membuat hipotesis sebagaimana yang telah ada pada pokok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian dan Metode Penelitian Penelitian yang akan dilakukan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1.1. Deskripsi Tempat Penelitian SMA Kristen 1 Salatiga adalah salah satu sekolah swasta yang begitu diperhitungkan dan disegani dari banyak sekolah lain di Salatiga.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode korelasional yaitu suatu cara untuk menemukan hubungan antara variabel-variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan deskriptif kuantitatif. Dimana, metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian antara dua kelompok penelitian.adapun yang dibandingkan adalah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparasi atau perbedaan, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk membedakan atau membandingkan hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK NEGERI 1 Kecamatan SUTERA Kabupaten Pesisir Selatan. 4.2. Pelaksanaan Penelitian 4.2.1. Tempat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. diperoleh dari penyebaran kuesioner pada konsumen. 56 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden 1. Tempat dan Waktu Penelitian Pada bab ini, penulis melakukan analisis secara keseluruhan mengenai pengaruh citra merek dan kepercayaan merek

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data 1. Karakteristik Responden Karakteristik responden digunakan untuk menggambarkan keadaan atau kondisi responden yang dapat memberikan informasi tambahan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai hasil penelitian mengenai cara atasan memimpin dan kinerja bawahan yang meliputi hasil penelitian data, hasil pembahasan penelitian yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai metode yang akan digunakan dalam penelitian ini, yang meliputi: desain penelitian, variabel penelitian, definisi konseptual dan operasional

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 17 BAB III METODE PENELITIAN Bab ini akan membahas mengenai metodologi penelitian yang digunakan antara lain, desain penelitian, populasi dan sampel dan definisi operasional dari variabel yang dijadikan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskriptif Data Umum Responden dalam penelitian ini adalah Satuan Pengawas Internal (SPI) dan karyawan di bagian akuntansi dan keuangan pada 5 (lima) Perusahaan Badan

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian

LAMPIRAN 1. Surat Keterangan Ijin Penelitian 51 LAMPIRAN 1 Surat Keterangan Ijin Penelitian 52 LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian 53 LAMPIRAN 3 Angket Penelitian ANGKET PENELITIAN Identitas Siswa Nama :... Pendidikan Orang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMK Tarunatama Getasan yang beralamat di Jalan Raya Salatiga-Kopeng KM. 09 Kecamatan Getasan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu BAB III METODE PENELITIAN Metode ialah suatu prosedur atau cara untuk mengetahui sesuatu yang mempunyai langkah-langkah sistematis. Sedangkan metodologi ialah suatu pengkajian dalam memperlajari peraturan-peraturan

Lebih terperinci

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner)

DAFTAR LAMPIRAN. PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN 1. INSTRUMEN PENELITIAN Kepada Yth. Bapak/Ibu/Sdr/i responden Di Tempat PENGANTAR (Permohonan Pengisian Kuesioner) Dengan hormat, Saya adalah mahasiswa Program Pascasarjana (S2)

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang 1. Sejarah Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang Kantor Pertanahan Kabupaten Magelang beralamat di Jalan Sokarno Hatta

Lebih terperinci