PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMANEGERI PADANG PANJANG. Oleh: RIKE ASTRIA 2008 / 02389

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMANEGERI PADANG PANJANG. Oleh: RIKE ASTRIA 2008 / 02389"

Transkripsi

1 PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS X SMANEGERI PADANG PANJANG Oleh: RIKE ASTRIA 2008 / PENDIDIKAN EKONOMI KOPERASI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2013

2

3 PENGARUH PERSEPSI DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA SMA NEGERI PADANG PANJANG The Influence of Students Perception and Motivation in Learning toward the Students Economics Learning Outcome on the X Class of SMA Negeri Padang Panjang Rike Astria Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang rikeastria@yahoo.com ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) pengaruh persepsi terhadap motivasi belajar siswa (2) pengaruh persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Jenis penelitian ini adalah ex post facto. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas X yang masuk pada siang hari sebanyak 256 orang siswa. Teknik penarikan sampel dengan proportional random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 72 orang. Teknik analisis data adalah analisis deskriptif dan analisis inferensial, yaitu : uji normalitas, uji homogenitas, analisis jalur dan uji hipotesis.hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang, (2) terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Berdasarkan hasil penelitian di atas, disarankan kepada siswa untuk lebih meningkatkan konsentrasi dalam belajar pada waktu siang hari yang meskipun kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Untuk pihak sekolah disarankan supaya melengkapi sarana dan prasarana belajar, sehingga proses pembelajaran terlaksana dengan baik. Kata Kunci : Persepsi, Motivasi, Hasil Belajar ABSTRACT The purpose of this research was to analyze (1) the influence of students perception toward students motivation in learning (2) the influence of students perception and motivation in learning toward the result of students economics learning outcome on the X class of SMA Negeri 2 and 3 Padang Panjang. The design of the research was ex post facto. The population of the research was all of students who studied on the X class at noon with 256 students. Proportional random sampling was used to take the samples, there were 72 samples. Techniques of data analysis were descriptive analysis and inferential analysis, such as normality test, homogeneity test, analysis path method and hypotheses test. The result indicated that (1) there was significant influence between students perception toward their learning motivation of SMA Negeri 2 and 3 Padang Panjang, (2) there was significant influence between students perception and their learning motivation toward students economics learning outcome on the X class of SMA Negeri 2 and 3 Padang Panjang. Based on the research findings, it is suggested for the students to increase their concentration to study at noon in unsupported situation. Hopefully, the school should increase the facilities to study so that the process of teaching and learning become better. Kata Kunci: Perception, Motivation, Result learn

4 PENDAHULUAN Pendidikan merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan nilai dan kemampuan. Melalui pendidikan kualitas sumberdaya manusia dapat ditingkatkan, sehingga memiliki kemampuan dan keterampilan untuk membawa bangsa Indonesia kearah yang lebih baik. Pendidikan dipandang sebagai suatu sistem yang akan menghadapi berbagai tantangan seperti masalah mutu, efesiensi dan efektivitas proses pembelajaran. Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya tujuan pendidikan banyak tergantung kepada bagaimana proses pembelajaran yang dialami oleh siswa sebagai peserta didik. Proses pembelajaran yang dialami oleh peserta didik di sekolah merupakan kunci keberhasilan belajar. Apabila proses pembelajaran tidak tertata dengan baik, maka keberhasilan belajar akan sulit tercapai. SMA merupakan salah satu lembaga pendidikan yang ikut berperan dalam rangka pembentukan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk mencapai sumber daya manusia yang berkualitas banyak faktor yang harus diperhatikan, salah satunya sarana dan prasarana yang akan mendukung kegiatan proses pembelajaran. Tapi kenyataannya ada beberapa SMA Negeri di Padang Panjang yang ruang belajarnya tidak seimbang dengan jumlah siswa. Oleh karena itu, beberapa SMA di Padang Panjang mengambil kebijakan untuk membagi waktu sekolah pada kelas X menjadi dua bagian yaitu waktu sekolah pada pagi hari dan waktu sekolah pada siang hari. SMA yang mengambil kebijakan tersebut adalah SMA Negeri 2 Padang Panjang dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Di SMA Negeri 2 Padang Panjang kebijakan waktu sekolah pada siang hari diterapkan pada kelas X5, X6, X7 dan X8. Sedangkan di SMA Negeri 3 Padang Panjang kebijakan waktu sekolah pada siang hari diterapkan pada kelas X4, X5, X6 dan X7. Dengan adanya pembagian waktu sekolah seperti ini, diharapkan peserta didik akan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Kenyataan di lapangan waktu sekolah pada siang hari dikatakan kurang efektif karena kurang terlibatnya siswa secara aktif dan rendahnya motivasi siswa untuk belajar serta siswa mengalami kesulitan dalam menerima pelajaran. Ini semua disebabkan karena siswa sukar berkonsentrasi dan berfikir pada kondisi badan yang lemah serta kondisi lingkungan fisik sekolah tersebut. Berhasil tidaknya proses pembelajaran dapat dilihat dari hasil belajar atau hasil yang diperoleh oleh peserta didik. Apabila proses pembelajaran bisa berjalan dengan baik dan efektif, maka hasil belajar siswa juga akan menjadi baik. Hasil belajar yang baik itu juga didukung oleh proses pembelajaran yang baik serta motivasi belajar siswa itu sendiri. Hasil belajar siswa ini dapat dilihat dari salah satu SMA Negeri di Padang Panjang yaitu SMA Negeri 2 Padang Panjang yang waktu sekolah pada siang hari pada mata pelajaran ekonomi sebagai berikut: Tabel 1: Nilai Ulangan Harian Ekonomi Siswa kelas X di SMA Negeri 2 Padang Panjang Yang Waktu Sekolah Siang Hari Semester Juli Desember 2011 Kelas Juml ah Siswa X 5 X 6 X 7 X Siswa Yang Tuntas Siswa Yang Tidak Tuntas % Ketuntasan Tun Tidak tas Tuntas 47,1 54,3 41,2 38,2 52,9 47,5 58,8 61,8 Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi kelas X SMA N 2 Padang Panjang (2011) Berdasarkan tabel 1 dapat dijelaskan bahwa hasil belajar ekonomi siswa kelas X yang masuk siang hari banyak yang tidak tuntas. Di kelas X5 terdapat 52,9 % siswa yang tidak tuntas, di kelas X6 terdapat 45,7 % sedangakan di kelas X7 terdapat 58,8 % dan pada kelas X8 terdapat 61,8 % yang tidak tuntas. Jadi rata-rata siswa yang tidak tuntas 1

5 pada waktu siang hari adalah 54,8 %. Siswa yang belum tuntas tersebut belum mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah yakni 75 untuk mata pelajaran ekonomi, sedangkan siswa yang tuntas sudah mampu mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang telah ditetapkan oleh pihak sekolah tersebut. Rendahnya hasil belajar siswa kelas X yang masuk siang hari terjadidi duga karena dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam diri siswa itu sendiri seperti keadaan jasmani, cara belajar, minat, bakat, dan motivasi. Sedangkan faktor dari luar diri siswa diantaranya dapat berupa keadaan lingkungan, suhu udara, cuaca, waktu (pagi atau siang atupun malam), alat yang dipakai untuk belajar (alat tulis, media, buku-buku dan sebagainya yang bisa kita sebut alat-alat pelajaran) Suryabrata (2008: 233). Fenomena lain yang muncul adalah motivasi dari diri siswa itu sendiri masih rendah, minat, cara belajar dan kondisi fisik siswa yang tidak segar lagi Hal ini dapat dilihat dalam tabel 2 sebagai berikut: Tabel 2: Hasil Observasi Mengenai Kegiatan Siswa Saat Proses Pembelajaran di Waktu Siang Hari Kelas X SMA Negeri 2 Padang Panjang. N Kegiatan siswa saat o belajar di kelas 1 Keluar masuk saat belajar 2 Mengantuk waktu belajar 3 Tidak memperhatik an guru X 5 X 6 Kelas X 7 X 8 Juml ah Pers en % % % Berdasarkan hasil observasi mengenai kegiatan siswa kelas X dalam proses pembelajaran pada waktu siang hari dapat dilihat pada tabel 2. Dari data tabel 2 dapat dijelaskan bahwa aktivitas negatif yang dilakukan oleh siswa pada waktu siang hari terlihat bahwa siswa yang tidak memperhatikan guru sebanyak 30 orang (22 %) dan disusul dengan siswa yang mengantuk saat belajar sebanyak 20 orang (15%) serta terdapat 19 orang siswa (14 %) yang keluar masuk saat proses pembelajaran berlansung. Hal ini diduga sebagai dampak kurang efektifnya proses pembelajaran pada waktu siang hari. Motivasi adalah salah satu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, yang merupakan faktor penggerak yang akan mendorong siswa untuk mencapai tujuan. Oleh Mc. Donald dalam Sardiman (2009:73) menjelaskan bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Jadi dalam kegiatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat dicapai. Dari hasil wawancara dengan beberapa orang siswa, siswa beranggapan proses pembelajaran pada waktu siang hari kurang efektif. Selain karena masalah pengunaan metode yang kurang tepat, media pembelajaran yang kurang cocok, motivasi, waktu, keadaan siswa dan sebagainya, proses pembelajaran juga terkesan terpaksa karena siswa datang kesekolah pada siang hari yang kondisi fisiknya sudah lelah atau tidak fit lagi. Sumber: Guru Mata Pelajaran Ekonomi SMA N 2 Padang Panjang (2011) 2

6 Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengetahui bagaimana persepsi siswa tentang proses pembelajaran pada waktu siang hari dengan mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai Pengaruh persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri Padang Panjang. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto. Variabel dalam penelitian ini adalah variabel bebas dan variabel terikat. Data yang dipakai dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Sumber data sesuai yang diperlukan. Data primer bersumber dari siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang, sedangkan data sekunder bersumber dari tata usaha SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner atau angket penelitian dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis induktif/ inferensial. Setelah instrumen penelitian dirancang maka selanjutnya akan dilakukan pengujian instrumen penelitian agar instrumen yang digunakan benar-benar valid dan reliabel. Untuk itulah terhadap angket yang diberikan kepada responden dilakukan dua macam tes yaitu tes validitas dan tes reliabilitas. 1) Uji Validitas Suatu tes dikatakan memiliki validitas tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurannya atau memberikan hasil dengan maksud digunakannya tes tersebut. Uji validitas ini dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson (Arikunto,2006:170), yaitu: Keterangan: r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan Y x = jumlah skor tiap item dari seluruh responden penelitian y = jumlah skor total seluruh item dari keseluruhan responden penelitian N = jumlah responden penelitian Uji validitas dilakukan dengan menggunakan taraf nyata α = 0,05 dan α = 0,10 di luar taraf nyata tersebut item angket dinyatakan tidak valid. Uji validitas dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation dengan kriteria: 1) Jika koefisien product moment melebihi 0,3610 2) Jika koefisien korelasi product moment >r tabel 3) Nilai Sig. α Jika nilai Corrected Item-Total Correlation nilainya negatif atau kecil dari r tabel (untuk n= 30, r tabel = 0,3610), maka nomor item tersebut tidak valid dan sebaliknya bila nilainya positif > r tabel (untuk n = 30, r tabel = 0,3610) maka nomor item tersebut valid. 2) Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas instrumen (test of reliability) untuk mengetahui apakah data yang telah dihasilkan dapat diandalkan. Test reliability digunakan untuk mengetahui apakah alat pengumpul data tersebut menunjukan tingkat ketepatan, tingkat keakuratan, kestabilan atau kosistensi dalam mengungkapkan gejala tertentu dari sekelompok individu walaupun dilaksanakan pada waktu yang berbeda. Untuk menguji reliabilitas instrumen penelitian ini penulis mengunakan Cronbach Alpha (σ) dengan rumus sebagai berikut: 3

7 Dimana: = Reliabilitas instrument k = Banyak butir pertanyaan atau banyaknya soal = Jumlah varians butir = Jumlah varians total Kriteria pengujian adalah instrument dikatakan reliabel, apabila koefisien yang diperoleh lebih besar dari pada 0,70, berarti tes hasil belajar yang sedang di uji reliabilitasnya dinyatakan telah memiliki reliabilitas yang tinggi (reliable). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASWAN A. Hasil Penelitian 1) Analisis Deskriptif Dari analisis deskriptif variabel persepsi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang adalah 62,4%, hal ini bermakna bahwa persepsi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang tentang waktu sekolah pada siang hari berkategori kurang baik dan motivasi siswa SMAN egeri 2 dan 3 Padang Panjang berkategori cukup tinggi. 2) Analisis Induktif/ Inferensial a. Uji Normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas O ne Sample Kolmogorov Smirnov Te st memperlihatkan bahwa Sig (2- tailed) untuk variabel Sig X 1 = 0,152, Sig X 2 = 0,841 dan Sig Y = 0,285. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. b. Uji Homogenitas Berdasarkan hail uji homogenitas dengan model Glejser memperlihatkan bahwa Sig > 0,05 untuk variabel X 1 = 0,498 dan X 2 = 0,067. Dengan demikian dapat dinyatakan semua variabel homogen. 3) Analisis Jalur 1. Pengaruh variabel persepsi siswa terhadap motivasi belajar siswa SMA negeri 2 dan 3 Padang Panjang Tabel 3: Nilai Pendugaan Koefisi Jalur antara (X1) terhadap Motivasi (X2) atau X2 = f (X1) ANOVA (b) F a. Predictors: (Constant), X1 b. Dependent Variable: X2 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Dari hasil tabel 3 menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar 5,454 pada sig 0,022 dengan derajat kebebasan (df) n-k-1, = 70 pada α = 0,05 sehingga dapat F tabel 3,978 karena F hitung lebih besar dari F tabel (5,454 > 3,978) Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsis siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap motivasi belajar (X2). Pengaruh Variabel lain px2ε1 terhadap motivasi belajar: px2ε1 = = = 0,963= 96,33% Sehingga gambar struktur analisis jalurnya sebagai berikut: Persepsi siswa tentang waktu sekolah siang Sig a PX 2 ε1 (0,963) PX 1 X 2 (0,269) Gambar 1. Hasil perhitungan sub struktur 1 pengaruh (X1) terhadap (X2) Persamaan Jalur sebagai berikut ini: X 2 = F (X 1, ε1) X 2 = PX 2 X 1 + PX 2 ε1 = 0,269X 1 + 0,963ε1 Motivasi belajar (X2) 4

8 2. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Waktu Sekolah Pada Siang Hari (X1) dan Motivasi Belajar (X2) terhadap Hasil Belajar (Y) atau Y= F ( X1,X2). Tabel 4: Analisis Varian antara Variabel (X1) dan (X2) terhadap Hasil Belajar SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang ANOVA (b) F Sig a Sumber: Pengolahan Data Primer 2013 Dari hasil tabel 4 menunjukan bahwa nilai F hitung sebesar pada sig 0,000 dengan derajat kebebasan (df) = 69 pada α = 0,05 sehingga dapat F tabel 3,130 karena F hitung lebih besar dari F tabe l (16,021> 3,130) maka Ha diterima dan Ho ditolak. Hal ini berarti secara bersamasama terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) dan motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar (Y). Kemudian dilanjutkan dengan uji parsial, uji ini dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut: Tabel 5: Hasil Analisis Variabel X1 dan X2 terhadap Y Coefficients a Model Standardize d Coefficients t Sig. X1 X Beta Dari tabel 5 dapat dilihat hasil uji data secara parsial dari masing-masing variabel penyebab terhadap variabel akibat sebagai berikut: a. Pengaruh persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar siswa (Y) Dari olahan data diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,281 dan t hitung 2,719 dan t tabel pada α = 0,05 dan df = 69 sebesar 1,995, sehingga t hitung labih besar daripada t tabe l, akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap hasil belajar. b. Pengaruh motivasi belajar (X2) terhadap hasil belajar siswa (Y) Dari olahan data diperoleh nilai koefisien jalur sebasar 0,418 dan t hitung sebesar 4,051 dan t tabel pada α = 0,05 dan df = 69 sebesar 1995, sehingga t hitung labih besar daripada t tabel, akibatnya H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa. Pengaruh variabel lain: PYε2 = = = 0,826 = 82,6% Dari analisis di atas memberikan makna bahwa pengaruh variabel lain terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang sebesar 82,6%. Sehingga gambar struktur analisis jalurnya sebagai berikut: Sumber: Pengolahan Data Primer 5

9 Variabel (X1) PX1X2 (0,269) Variabel (X2) PYX 1 (0,281) PYX 2 (0,418) PYε2(286) Variabel (Y) Gamar 2: Hasil perhitungan sub struktur 2 pengaruh variabel penyebab terhadap variabel akibat Persamaan jalurnya sebagai berikut: Y = PYX 1. X 1 + PYX 2.X 2 + PYε2 Y = 0, , ,826 ε2 3. Besarnya Pengaruh Lansung dan Tidak Lansung antara Variabel Penyebab terhadap Variabel Terikat Karena variabel penyebab telah signifikan, maka variabel lansung dan tidak lansung dari variabel penyebab terhadap variabel akibat dapat dihitung. a. Variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) 1. Pengaruh lansung persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) X 1 terhadap Y = Y X 1 Y = (PYX 1 ) (PYX 1 ) = (0,281) (0,281) = 0,0789 = 7,89% Jadi besarnya pengaruh lansung dari variabel X1 terhadap Y adalah 7,89%. 2. Pengaruh tidak lansung Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) melalui motivasi belajar (X2). X1 terhadap Y melalu X2 = Y X 1 Ω X 2 Y = (PYX 1 ) (PX 2 X 1 ) (PYX 2 ) = (0,281) (0,269) (0,418) = 0,0316 = 3,16% Pengaruh yang timbul dari variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar (Y) melalaui motivasi belajar (X2) sebesar 3,16%. Dengan demikian pengaruh yang timbul dari persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap hasil belajar baik secara lansung maupun tidak lansung adalah sebesar 11,05% dan pengaruh terbesar adalah diperoleh dari pengaruh lansung sebesar 7,89%. b. Pengaruh lansung motivasi belajar (X2) Pengaruh lansung dari X2 terhadap Y X2 terhadap Y = Y X 2 Y = (PYX 2 ) (PYX 2 ) = (0,418) (0,418) = 0,1747 = 17,47% Pengaruh yang timbul oleh variabel motivasi belajar X2 terhadap hasil belajar (Y) adalah sebasar 17,47%. Uji Hipotesis a. Hipotesis 1 Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terehadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Dari hasil olahan data yang disajikan pada tabel 32 diperoleh F hiung = 5,454 > F tabel = 3,978% pada α = 0,05 dan level signifikan yaitu sebesar 0,022 < α = 0,05, akibatnya Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap motivasi belajar siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. 6

10 Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. Berdasarkan olahan data diperoleh nilai koefisien jalur sebesar 0,269 dengan t hitung = 2,335 > t tabel = 1,667 dan level signifikan 0,022 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berarti persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa. b. Hipotesis 2 Hipotesis kedua dalam penelitian ini adalah terdapat pengaruh yang signifikan antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Berdasarkan hasil olahan data yang disajikan pada tabel 32 diperoleh F hitung = 16,021 > F tabel = 3,130 dan level signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan secara bersama-sama antara persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Selanjutnya secara parsial hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang dengan koefisien jalur 0,281 dan nilai t hitung 2,719 > t tabel 1,995 dan level signifikan 0,008 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat disimpulkan bahwa semakin baik persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari maka semakin tinggi pula hasil belajar yang diperoleh siswa. b. Motivasi belajar siswa berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang dengan koefisien jalur 0,418 dan nilai t hitung 4,051 > t tabel 1,995 dan level signifikan 0,000 lebih kecil dari α = 0,05, akibatnya Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi juga hasil belajar yang diperoleh siswa. A. PEMBAHASAN 1. Pengaruh Persepsi Siswa tentang Waktu Sekolah Pada Siang Hari terhadap Motivasi Belajar Siswa SMA Negeri 2 dan 3 Padang Panjang. Berdasarkan hasil pengujian hipotesis pertama dapat diketahui bahwa persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Bentuk pengaruh variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap motivasi belajar siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin baik persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari maka akan semakin tinggi motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Hal ini dapat juga dilihat berdasarkan pengamatan, bahwa persepsi siswa kurang baik tentang waktu sekolah pada siang hari dimana waktu sekolah pada siang hari kondisi lingkungan sekolah kurang kondusif terlihat dari cuaca pada siang hari yang panas, ruangan kelas yang pengap dan kondisi siswa yang tidak baik lagi. Apabila persepsi siswa kurang baik tentang waktu sekolah pada siang hari maka motivasi siswa untuk belajar akan menurun. Hasil penelitian ini sesuai dengan pendapat Thoha (2002:155) motivasi yang ada dalam diri seseorang akan menentukan bagaimana persepsi seseorang dalam menyikapi objek atau situasi yang bersangkutan, persepsi mempunyai pengaruh yang besar pada motivasi dan sebaliknya motivasi juga dapat mempengaruhi persepsi. Hal ini sesuai dengan pendapat Mc. Donald dalam Sardiman (2009:73) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan 7

11 didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan Jadi di dalam proses terjadinya persepsi, motivasi memerankan peranan yang amat penting di dalam mengembangkan rangkaian persepsi. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Riyo (2006) yang menunjukan bahwa persepsi siswa tentang proses pembelajaran dan motivasi belajar berpengaruh terhadap hasil belajar. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. 2. Pengaruh Persepsis Siswa tentang Waktu Sekolah Pada Siang Hari dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas X SMA N 2 dan 3 Padang Panjang Hasil penelitian menunjukan, bahwa persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Bentuk pengaruh variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ekonomi siswa adalah positif. Hal ini berarti semakin baik persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan tinggi motivasi belajar siswa maka akan semakin tinggi hasil belajar ekonomi siswa kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Karena variabel penyebab telah signifikan, maka variabel lansung dan tidak lansung dari variabel penyebab terhadap variabel terikat dapat dihitung. Berdasarkan hasil hitungan dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh lansung dari persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari (X1) terhadap hasil belajar dan pengaruh tidak lansung yang timbul dari variabel persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari terhadap hasil belajar (Y) melalui motivasi belajar siswa (X2). Dengan demikian pengaruh yang ditimbulkan dari persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar terhadap hasil belajar ada pengaruh secara lansung dan tidak lansung. Menurut Dimyati dan Mudjiono (2009:227): Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil proses dan hasil belajar siswa terdiri dari faktor intern dan ekstern. Faktor interen yaitu faktor yang berasal dari diri siswa itu sendiri, diantaranya kemampuan, bakat, minat, motivasi, persepsi, dan konsep diri. Sedangkan faktor eksteren yaitu faktor yang ada dari luar diri siswa antara lain guru, orang tua, kurikulum, sarana dan prasarana belajar serta kondisi kelas. Dari pendapat diatas juga dapat disimpulkan persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berdampak positif terhadap hasil belajar ekonomi, karena apabila persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari baik maka akan berpengaruh terhadap hasil belajar sehingga hal ini menjadi salah satu faktor penyebab tingginya hasil belajar. Begitu juga motivasi belajar berdampak positif terhadap hasil belajar, semakin tinggi motivasi belajar siswa maka semakin tinggi hasil belajar siswa. Sejalan dengan ini menurut Sardiman (2009:85) fungsi motivasi ada tiga diantaranya adalah: 1) mendorong manusia untuk berbuat, 2) menentukan arah perbuatan, 3) menyeleksi perbuatan. Fungsi motivasi menentukan kekuatan dalam belajar motivasi merupakan penerimaan akan sesuatu hubungan diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, semakin besar motivasinya. Bila siswa memiliki persepsi yang baik tentang waktu sekolah pada siang hari dan memiliki motivasi yang tinggi maka akan berdampak pada hasil belajar yang baik juga. Dan sebaliknya apabila siswa tidak memiliki persepsi yang baik tentang waktu sekolah pada siang hari dan tidak memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar maka hasil belajarnya tidak akan memuaskan. 8

12 B. SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan temuan dan hasil pembahasan dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Selanjutnya Persepsi siswa tentang waktu sekolah pada siang hari dan motivasi belajar berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar ekonomi kelas X SMA Negeri 2 dan SMA Negeri 3 Padang Panjang. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan saran yang diharapkan dapat bermanfaat dalam meningkatkan hasil belajar Ekonomi siswa: Bagi siswa hendaknya dapat meningkatkan motivasi dalam belajar diantaranya dengan cara memiliki buku pelajaran, meningkatkan konsentrasi dalam belajar dan ikut berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran seperti mengajukan beberapa pertanyaan yang tidak dimengerti dalam belajar. Siswa diharapkan meningkatkan kepercayaan diri atas kemampuan yang dimiliki dengan cara mengerjakan tugas sendiri tanpa memintan bantuan orang lain dalam mengerjakan tugas. Bagi Guru hendaknya memberikan dorongan kepada siswa sehingga siswa termotivasi untuk belajar pada waktu siang hari. Serta guru harus menciptakan kondisi belajar yang menyenangkan sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Disarankan kepada pihak sekolah agar tidak melaksanakan waktu sekolah pada siang hari karena waktu sekolah pada siang hari kurang efektif untuk proses pembelajaran. Dimana siswa pada siang hari harus beristirahat tetapi siswa terpaksa masuk sekolah sehingga siswa merasa bosan dalam belajar dan mengantuk dalam mendengarkan pelajaran yang disampaikan guru. Penelitian ini masih terbatas pada ruang lingkup yang kecil, diharapkan kepada peneliti selajutnya untuk meneliti faktor-faktor lain yang mempengaruhi hasil belajar siswa karena secara teori masih banyak faktor-faktor intern dan ekstern yang mempengaruhi belajar siswa. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik Jakarta: PT Rhineka Cipta Dimyati, Mudjiono Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rhineka Cipta. Sardiman, A.M Interaksi Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Suryabrata, Sumadi Psikologi Pemdidikan. Jakarta: Pt. Raja Grafindo Persada Thoha, Miftah Prilaku Organisasi; Konsep Dasar dan Aplikasinya. Jakarta. PT.Raja Grafindo Persada. 9

PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN

PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN Nurmiati NIM 88689/2007 Nurmiati NIM 88689/2007 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU. Oleh: FITRI LOVITA 2008 / 05655

PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU. Oleh: FITRI LOVITA 2008 / 05655 PENGARUH PENGUATAN GURU DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMK PERBANKAN RIAU Oleh: FITRI LOVITA 2008 / 05655 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG Wisuda

Lebih terperinci

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni HUBUNGAN ANTARA MINAT DAN MOTIVASI DENGAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 10 BANJARMASIN Yurmina Ulfah, SyubhanAn nur, dan Andi IchsanMahardika Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Unlam Banjarmasin

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode III. METODE PENELITIAN 1. Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian eksperimen. Menurut Sugiyono metode eksperimen adalah metode penelitian yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG

HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG HUBUNGAN SIKAP SISWA DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VII MTSN PARAK LAWAS PADANG Yulia Rasmadesi 1), Gusmaweti ), dan Nawir Muhar ) 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

Abstract

Abstract PERSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Vionirita Sewasa 1), Erman Har 2), dan Azrita 2)

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian,

METODE PENELITIAN. Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai metode penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Beberapa hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 2 HALAMAN PENGESAHAN

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester

III. METODOLOGI PENELITIAN. dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kesiapan belajar dan cara belajar dengan hasil belajar akuntansi siswa kelas XI IPS semester ganjil

Lebih terperinci

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR Mela Marzuki, Erlina Rupaidah, Nurdin Pendidikan Ekonomi PIPS FKIP Unila Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro This study

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif asosiatif dengan pendekatan ex post facto. Metode deskriptif dapat diartikan sebagai penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk

III. METODE PENELITIAN. kelas VIII SMP Negeri 3 Pesisir Utara Tahun Pelajaran 2012/2013. Untuk III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data yang empirik tentang pengaruh disiplin belajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar ekonomi siswa

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain

III. METODOLOGI PENELITIAN. populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain III. METODOLOGI PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel, dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 36 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 6 Metro pada semester genap tahun pelajaran 01/013 yang terdiri dari 3 kelas yaitu

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

III. METODE PENELITIAN. yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu penelitian deskriptif asosiatif, dengan menggunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity),

BAB III METODE PENELITIAN. Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), BAB III METODE PENELITIAN Setiap orang termasuk peserta didik memiliki rasa ingin tahu (curiousity), anak selalu bertanya tentang hal hal yang dilihat, didengar, diraba, dicecap bahkan dirasakan (Sukmadinata,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

III. METODE PENELITIAN. pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2013/2014 yang terdiri atas 6 kelas dengan 38 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini, yaitu seluruh siswa kelas VII SMP Negeri 1 Sekampung pada Semester Ganjil Tahun Pelajaran 013/014 yang terdiri atas 6 kelas dengan

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA

Lebih terperinci

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM 1 HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan

III. METODE PENELITIAN. Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode penelitian ini adalah penelitian asosiatif yaitu bentuk penelitian dengan menggunakan minimal dua variabel yang dihubungkan. Metode asosiatif merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Disain penelitian Melalui uraian yang dikemukakan dalam latar belakang dan rumusan masalah, penelitian yang diterapkan adalah penelitian eksperimen dengan dua kelompok sampel

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan).

III. METODE PENELITIAN. bulan Januari tahun 2015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian. dilakukan selama 5 minggu pembelajaran (5X pertemuan). 8 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap tahun ajaran 014/015 pada bulan Januari tahun 015 di SMA Negeri 1 Terbanggi Besar. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATRA BARAT PADANG PENGARUH PROFESIONAL GURU, LINGKUNGAN KELUARGA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X DI SMAN 4 SOLOK SELATAN JURNAL Oleh : WITRA ZAINAS SALMI 11090166

Lebih terperinci

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 3, November 2016 HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS Nur

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Diagram Alir Berikut ini merupakan diagram alur penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Pemilihan subyek penelitian Penyusunan Instrumen Penelitian (kuesioner)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatifeksperimen, karena penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode eksperimen. Penelitian

Lebih terperinci

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas

Pembahasan. 4.1 Uji Validitas BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab ini peneliti akan menguraikan dan menganalisis data dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Efektivitas Kegiatan Sarasehan di Radio Sky 90,50 FM Bandung terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ek post facto dan survei. Menurut Nawawi (2003: 61), penelitian deskriptif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 33 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang perlu juga dibahas

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian ini adalah deskriptif, sedangkan Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah ex post facto yang mengambil sampel dari populasi. Penelitian

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil

III. METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil 13 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI semester ganjil SMA.YPPL Bandar Lampung pada tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari enam kelas. B.

Lebih terperinci

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT

PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 ABSTRACT PENGARUH PERHATIAN ORANG TUA DAN INTENSITAS BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 10 KOTA JAMBI TAHUN AJARAN 2013/2014 Ade Zulbadri 1), Dr. H. Suratno, M. Pd 2), Dra. Hj. May Maemunah,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu VIII A, VIII B, VIII C, dan VIII D. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penentuan Objek 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 4 Kemangkon tahun pelajaran 2013/2014 yang terdiri dari

Lebih terperinci

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PRODUKTIF AKUNTANSI SISWA PROGRAM KEHLIAN AKUNTANSI SMK BUKITTINGGI

PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PRODUKTIF AKUNTANSI SISWA PROGRAM KEHLIAN AKUNTANSI SMK BUKITTINGGI PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA DAN EFIKASI DIRI TERHADAP HASIL BELAJAR PRODUKTIF AKUNTANSI SISWA PROGRAM KEHLIAN AKUNTANSI SMK BUKITTINGGI Oleh: NURHASNAH 2008 / 02386 PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian dan Sampel Penelitian. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Al-azhar 3 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki

III. METODE PENELITIAN. Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki 23 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti. Populasi dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT

PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT PERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT DAN PEMBELAJARAN AKTIF DENGAN SISWA YANG MENGGUNAKAN MEDIA CETAK DAN CERAMAH PADA SISWA KELAS X DI SMAN 1 LENGAYANG Oleh: ELKA

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai

BAB IV HASIL PENELITIAN. A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, baik mengenai 61 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian dan sifat masalah yang akan diteliti, maka penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan rancangan penelitian

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN

III METODE PENELITIAN III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode kuasi eksperimen. Dalam penelitian ini tidak semua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan Hadits siswa, variable bebas BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi eksperimen, dengan variable terikat (Y) peningkatan Prestasi belajar Al-Qur an Dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah quasi experimental design. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi

Lebih terperinci

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN,, dan 1) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Bung Hatta 2) Dosen Program

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun 29 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari 2013 semester genap tahun ajaran 2012/2013 di SMA Negeri 1 Pesisir Tengah Krui Kabupaten Lampung

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik

III. METODE PENELITIAN. yang juga dibahas dalam bab ini antara lain definisi operasional variabel, teknik 45 III. METODE PENELITIAN Bagian ketiga ini akan membahas beberapa hal mengenai pendekatan penelitian, populasi, sampel, teknik pengambilan sampel dan variabel penelitian. Hal lain yang juga dibahas dalam

Lebih terperinci

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL

HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL HUBUNGAN PARTISIPASI ORANG TUA DENGAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL OLEH: IKHSAN RESTU FAUZI NIM. 08010154 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran

BAB III METODE PENELITIAN. Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek Penelitian Subjek penelitian penulis meneliti pengaruh diferensiasi produk dan saluran distribusi terhadap pendapatan pengusaha tahu cibuntu di kecamatan Bandung kulon

Lebih terperinci

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2 HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2 1 Program Studi Pendidikan Biologi STKIP PGRI Sumatera Barat

Lebih terperinci

Economic Education Analysis Journal

Economic Education Analysis Journal EEAJ 2 (1) (2013) Economic Education Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, PERANAN KOMPETENSI PROFESIONAL GURU, DAN LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. disini ada Variabel Independen (variabel yang mempengaruhi) dan Variabel 32 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan bentuk deskriptif asosiatif. Penelitian diskriptif asosiatif adalah (hubungan kausal). Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016 HUBUNGAN PERSEPI SISWA TENTANG KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU MATEMATIKA DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N

Lebih terperinci

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL 0 HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE CLASS CONCERN DENGAN PEMBELAJARAN METODE KONVENSIONAL PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI KELAS X SMK KARTIKA 1-2 PADANG Oleh: Nama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai

BAB III METODE PENELITIAN. metode penelitian yang ilmiah pula, sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai 44 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian merupakan salah satu dari tindakan yang dapat dikatakan sebagai tindakan dalam mencari kebenaran dengan menggunakan pendekatan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto

III. METODOLOGI PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Ex post facto dan survey. Penelitian ex post facto adalah suatu penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting.

III. METODE PENELITIAN. Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penggunaan metode penelitian dalam suatu penelitian sangatlah penting. Penggunaan metode ini untuk menentukan data penelitian, menguji kebenaran, menemukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik.

BAB IV HASIL PENELITIAN. kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya. religius dan pembentukan karakter peserta didik. 101 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Statistik deskriptif ini digunakan sebagai dasar untuk menguraikan kecenderungan jawaban responden dari tiap-tiap variabel, tentang budaya religius dan pembentukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN 143 BAB IV HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) deskripsi data; b) uji prasyarat analisis; dan c) pengujian hipotesis penelitian. A. Deskripsi Data Penyajian statistik deskripsi hasil penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa responden yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah mahasiswa pada Universitas

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan

III. METODE PENELITIAN. data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan 32 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk memperoleh data dengan maksud untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Metode yang akan digunakan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian

METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian komparatif atau eksperimen. Penelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Menguji hipotesis komparatif

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1

III. METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri 1 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh kelas VII SMP Negeri Bandarsribhawono pada semester genap Tahun Pelajaran 0/03 yang terdiri atas enam kelas berjumlah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu 9 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi eksperimen dengan populasi penelitian, yaitu seluruh siswa kelas X MA Al Azhar 3 Bandar Lampung pada semester genap tahun

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7

III. METODE PENELITIAN. Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 2011/2012 yang terdiri atas 7 4 III. METDE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi penelitian ini yaitu seluruh siswa kelas X SMA Negeri 3 Bandar Lampung pada semester genap Tahun Pelajaran 0/0 yang terdiri atas 7 kelas berjumlah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 20 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SDN 2 Cintaraja Kecamatan Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. Terdapat beberapa alasan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Salatiga. Letak sekolah ini mudah diakses dan sangat strategis yang berada di tengah kota

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi untuk melihat apakah ada hubungan antara

Lebih terperinci

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU

PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU PERBEDAAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DAN MEDIA CHART PADA MATA PELAJARAN IPS TERPADU Oleh : BUNGA FITRIANI 05671/2008 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu ingin mengetahui hubungan signifikan keharmonisan keluarga Islami dengan penyesuaian diri pada peserta didik

Lebih terperinci

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh

Hubungan Motivasi Belajar dengan Prestasi Belajar Menulis Siswa Kelas X. Oleh Hubungan Motivasi dengan Prestasi Menulis Siswa Kelas X Oleh Reni Nova Sari Iqbal Hilal Eka Sofia Agustina Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Email: reninovasari19@gmail.com Abstract The problem in

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 38 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil tahun ajaran 2013/2014 pada tanggal 20 September 2013 sampai dengan 11 Oktober 2013 di SMP

Lebih terperinci

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang

Muhammad Iqbal 1, Zulkifli Naansah 2, Yusri Abdul Hamid 2 Program Studi Pendidikan Teknik Elektronika FT Universitas Negeri Padang KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN PEMANFAATAN FASILITAS LABOR TERHADAP HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN MELAKUKAN PERAWATAN KOMPUTER SISWA KELAS X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN DI SMK NEGERI 8 PADANG MUHAMMAD

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Grogol Petamburan Jakarta Barat merupakan salah satu kecamatan di wilayah Jakarta Barat, wilayah ini tidak hanya digunakan sebagai kawasan tempat tinggal namun

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian skripsi ini dilakukan di BRI Syari ah Kantor Cabang Pembantu Serang yang beralamat di Jl. Ahmad Yani No. 165 Kelurahan Sumur

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3. Jenis dan Lokasi Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sugiyono (00:07) mengemukakan bahwa penelitian

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar

III. METODE PENELITIAN. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar 21 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Utama 2 Bandar Lampung pada semester ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013 yang terdiri atas 5

Lebih terperinci

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( ) ECONOMICA ISSN : 2302-1590 E-ISSN: 2460 190X Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (134-142) PENGARUH KEBIASAAN BELAJAR, PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Penyajian Statistik Deskripsi Hasil Penelitian 1. Kemampuan Awal Siswa Dalam penelitian ini seperti telah dijelaskan pada bab III, analisis tentang data kemampuan awal digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif. Penelitian Kuantitatif adalah suatu penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data

III. METODOLOGI PENELITIAN. korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan data 5 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional, yaitu suatu penelitian yang melibatkan tindakan pengumpulan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional.

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. 29 III. METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang digunakan Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Menurut Suharsimi Arikunto (2006:270). Metode korelasional

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Satistik deskriptif masing masing variabel penelitian ini ditampilkan untuk mempermudah dalam mengetahui tanggapan umum responden terhadap

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif verifikatif dengan pendekatan ex post facto dan survey. Tujuan penelitian verifikatif yaitu untuk menentukan tingkat

Lebih terperinci

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT

PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT 207 PENGARUH SIKAP SISWA PADA MATEMATIKA TERHADAP HASIL BELAJAR MATERI PERSAMAAN KUADRAT Lestariningsih 1, Baqiyatus Sholichah 2 1,2 STKIP PGRI Sidoarjo e-mail: 1) lestariningsih@stkippgri-sidoarjo.ac.id,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian

III. METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian 41 III. METODE PENELITIAN A. Populasi Penelitian Populasi merupakan keseluruhan objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X pada semester genap tahun ajaran 2012/2013 di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel terikat : Learned Helplessness Variabel bebas : Status kelas: - Kelas Reguler - Kelas Unggulan B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Pada penelitian eksperimen, terdapat dua kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan metode penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 40 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif yang berbentuk korelasional, artinya penelitian ini

Lebih terperinci

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM

HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM SIMBIOSA, 5 (2): 84-90 HUBUNGAN KONSEP DIRI DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII MTs UNIT SEKOLAH BARU (USB) SAGULUNG BATAM THE CORRELATION BETWEEN SELF-CONCEPT AND STUDENTS OUTCOMES ON LEARNING

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA

III. METODE PENELITIAN. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA III. METDE PEELITIA A. Populasi Penelitian Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA egeri 5 Metro semester genap tahun pelajaran 01/013, yang terdiri dari 7 kelas dengan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Responden Penelitian. Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Responden Penelitian Jumlah responden yang berpartisipasi dalam penelitian survei ini seluruhnya berjumlah 100 orang.

Lebih terperinci

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR Hardian Kurniawan Yon Rizal dan Tedi Rusman Pendidikan Ekonomi P. IPS FKIP Unila

Lebih terperinci

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks

Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah. Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Tulang Bawang yang beralamat di Jalan Cemara Kompleks Perkantoran

Lebih terperinci

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Jurnal Edumath, Volume 4. No. 1, (2018) Hlm.74-84 ISSN Cetak : 2356-2064 ISSN Online : 2356-2056 HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA

Lebih terperinci