RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO)"

Transkripsi

1 RANCANG BANGUN ALAT UKUR EMISI GAS BUANG, STUDI KASUS: PENGUKURAN GAS KARBON MONOKSIDA (CO) Irvan Adhi Eko Putro 1, Imam Abadi, ST. MT. Program Studi D3 Teknik Instrumentasi, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Kampus ITS Sukolilo-Surabaya adhy_epo@yahoo.com, imam@ep.its.ac.id Abstrak Untuk mengetahui kadar konsentrasi gas karbon monoksida (CO), dibutuhkan alat yang dapat mengukur konsentrasi tersebut. Maka dalam penelitian ini dibuat alat ukur emisi gas buang, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida (CO). Alat ukur emisi gas buang ini menggunakan sensor gas MQ-7 sebagai sensor gas karbon monoksida (CO). Sedangkan mikrokontroler ATmega8535 sebagai kontroler dan pemroses sinyal, serta liquid crystal display (LCD) dengan karakter 4x0 berfungsi untuk penampil data. Berdasarkan pengujian sensor yang diperoleh, pada grafik didapatkan persamaan liniernya ketika gas dinaikkan yaitu y= -159,3x + 49,6 dan saat diturunkan adalah y= -116,7x + 40,. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi gas maka nilai resistansi sensor semakin kecil, dan nilai tegangan output sensor akan meningkat. Selanjutnya berdasarkan pengujian alat ukur yang dibuat, diperoleh data nilai standar deviasi ( ) sebesar 0,07 %, nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ) adalah 0,016 %, dan nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ) yaitu sebesar 0,08 %. Kata kunci : gas karbon monoksida (CO), sensor gas MQ-7, mikrokontroler ATmega8535, ketidakpastian 1. Pendahuluan Udara merupakan campuran beberapa kandungan gas. Tetapi terdapat juga gas yang berdampak negatif bagi manusia dan lingkungan. Gas yang berdampak negatif ini diakibatkan adanya pencemaran udara dari industri maupun transpotasi, seperti asap cerobong pabrik maupun asap kendaraan. Gas buang kendaraan merupakan salah satu polutan atau sumber pencemaran udara yang relatif besar. Udara polutan ini mengandung racun yang berbahaya bagi kesehatan manusia, terutama gas karbon monoksida (CO). Gas karbon monoksida (CO) ini merupakan salah satu sebab utama keracunan yang paling umum bagi kesehatan manusia. Standar emisi gas buang yang sering diukur dan dipantau dengan kandungan gas tertentu, yaitu senyawa hidrokarbon (HC), karbon monoksida (CO), karbon dioksida (CO ), oksigen (O ) dan nitrogen dioksida (NO ). Untuk mengetahui konsentrasi emisi gas buang maka diperlukan alat ukur emisi gas, tetapi alat ini kebanyakan tidak efisien dalam penggunaannya karena bentuk dari alat yang terlalu besar dan harganya sangat mahal. Oleh karena itu dalam penelitian ini dibuat alat yang lebih sederhana, portable dan murah, yaitu alat ukur emisi gas buang yang berbasis mikrokontroler. Sehingga dengan alat ini dapat mengetahui tingkat atau konsentrasi emisi gas buang dengan mudah.. Tinjauan Pustaka.1 Gas Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida atau biasa disingkat CO, adalah gas yang tak berwarna, tak berbau, dan tak berasa. Gas ini terdiri dari satu atom karbon yang secara kovalen berikatan dengan satu atom oksigen. Dalam ikatan ini, terdapat dua ikatan kovalen dan satu ikatan kovalen koordinasi antara atom karbon dan oksigen. Karbon monoksida dihasilkan dari pembakaran tak sempurna dari senyawa karbon, sering terjadi pada mesin pembakaran dalam. Karbon monoksida terbentuk apabila terdapat kekurangan oksigen dalam proses pembakaran. Karbon monoksida mudah terbakar dan bersifat racun. Senyawa karbon monoksida (CO) mempunyai potensi bersifat racun yang berbahaya karena mampu membentuk ikatan yang kuat dengan pigmen darah yaitu hemoglobin []. Karbon monoksida (CO) diketahui dapat mempengaruhi kerja jantung (sistem kardiovaskuler), sistem syaraf pusat, janin, dan semua organ tubuh yang peka terhadap kekurangan oksigen. Pengaruh karbon monoksida (CO) terhadap sistem kardiovaskuler cukup nyata teramati walaupun dalam kadar rendah. Penderita penyakit jantung dan penyakit paru merupakan kelompok yang paling peka terhadap paparan karbon monoksida (CO) [3]. Gejala dari keracunan ringan meliputi sakit kepala dan mual-mual pada konsentrasi kurang dari 100 ppm. Konsentrasi serendah 667 ppm dapat menyebabkan 50% hemoglobin tubuh berubah menjadi karboksihemoglobin (COHb). Karboksihemoglobin cukup stabil, namun perubahan ini reversibel. Karboksihemoglobin tidaklah efektif dalam menghantarkan oksigen, sehingga beberapa bagian tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Sebagai akibatnya, paparan pada tingkat ini dapat membahayakan jiwa. Di Amerika Serikat, organisasi Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja membatasi paparan di tempat kerja sebesar 50 ppm.. Emisi Gas Karbon Monoksida (CO) Menurut PP No.9 tahun 1986, pencemaran udara dapat juga diartikan berubahnya tatanan udara oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan kegunaannya. Emisi ini berasal dari sumber polusi, yang utama berasal dari transportasi, dimana hampir 60% dari polutan yang dihasilkan terdiri dari karbon monoksida (CO) dan sekitar 15% terdiri dari hidrokarbon (HC). Menurut laporan WHO (199) dinyatakan paling tidak 90% dari karbon monoksida (CO) di udara perkotaan berasal dari emisi kendaraan bermotor. Selain itu asap rokok juga mengandung karbon monoksida (CO), sehingga para perokok dapat memajan dirinya sendiri dari asap rokok yang sedang dihisapnya []. 1

2 Di dalam peraturan menteri lingkungan hidup No.5 tahun 006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama terdapat peraturan tentang emisi gas buang, salah satunya adalah nilai ambang batas emisi gas buang [1]. Pada tabel.1 dijelaskan bahwa nilai-nilai ambang batas adalah sebagai berikut. Tabel.1 Ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor [1] Kategori Tahun Parameter Metode Pembuatan CO (%) HC (ppm) Uji tak 4 tak & 4 tak < 010 < ,5 5,5 5, Idle Idle Idle.3 Sensor Gas MQ-7 berfungsi untuk memperkuat medan magnet yang dihasilkan [9]. Gambar. Bagian-bagian transformator [9] Dioda Penyearah Dioda adalah komponen elektronika yang hanya memperbolehkan arus listrik mengalir dalam satu arah sehingga dioda biasa disebut juga sebagai penyearah. Dioda terbuat dari bahan semikonduktor jenis silicon (Si) dan germanium (Ge). Gambar.1 Sensor gas MQ-7 [6] Sensor MQ-7 merupakan sensor gas karbon monoksida (CO) yang berfungsi untuk mengetahui konsentrasi gas karbon monoksida (CO). Dimana sensor ini salah satunya dipakai dalam memantau gas karbon monoksida (CO). Sensor ini memiliki sensitivitas tinggi dan waktu respon yang cepat. Keluaran yang dihasilkan oleh sensor ini adalah berupa sinyal analog. Sensor ini juga membutuhkan tegangan direct current (DC) sebesar 5V. Pada sensor ini terdapat nilai resistansi sensor (Rs) yang dapat berubah bila terkena gas dan juga sebuah pemanas yang digunakan sebagai pembersihan ruangan sensor dari kontaminasi udara luar. Sensor ini memerlukan rangkaian sederhana serta memerlukan tegangan pemanas (power heater) sebesar 5V, resistansi beban (load resistance), dan output sensor dihubungkan ke analog digital converter (ADC), sehingga keluaran dapat ditampilkan dalam bentuk sinyal digital. Maka nilai digital yang berupa output sensor ini dapat ditampilkan pada sebuah liquid crystal display (LCD) atau alat penampil lainnya..4 Pencatu Daya Pencatu daya adalah sebuah piranti elektronika yang berguna sebagai sumber daya untuk piranti lain, terutama daya listrik. Pada dasarnya pencatu daya bukanlah sebuah alat yang menghasilkan energi listrik saja, namun ada beberapa pencatu daya yang menghasilkan energi mekanik, dan energi yang lain [8]. Transformator Transformator adalah alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan bolak-balik (AC). Transformator terdiri dari 3 komponen pokok yaitu kumparan primer yang bertindak sebagai input, kumparan sekunder yang bertindak sebagai output, dan inti besi yang Gambar.3 Dioda penyearah [9] Regulator Regulator tegangan berfungsi untuk filter tegangan atau untuk menstabilkan tegangan agar tegangan yang ada selalu konstan. Oleh karena itu biasanya dalam rangkaian power supply dipakai IC regulator tegangan agar tegangan keluarannya stabil. Kapasitor Gambar.4 IC regulator 78xx dan 79xx [10] Gambar.5 Kapasitor [1] Kapasitor ialah komponen elektronika yang mempunyai kemampuan menyimpan elektron-elektron selama waktu yang tidak tertentu. Kapasitor berbeda dengan akumulator dalam menyimpan muatan listrik terutama tidak terjadi perubahan kimia pada bahan kapasitor, besarnya kapasitansi dari sebuah kapasitor dinyatakan dalam farad. Pengertian lain kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan muatan listrik.

3 .5 Mikrokontroler ATmega8535 Gambar.6 Konfigurasi pin pada mikrokontroler AVR ATmega8535 [5] Gambar.6 adalah merupakan konfigurasi mikrokontroler ATmega8535 yang memiliki 40 pin dan 4 port dengan susunan seperti dijelaskan sebagai berikut: VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya. GND merupakan pin ground Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC. Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI. Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus, yaitu komparator analog dan Timer Oscillator. Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler XTAL1 dan XTAL merupakan pin masukan clock eksternal AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.6 Liquid Crystal Display (LCD) Untuk menampilkan hasil dari suatu nilai pengukuran, membutuhkan tampilan (display) berupa liquid crystal display (LCD). Liquid crystal display (LCD) merupakan sejenis crystal yang akan berpendar jika diberi tegangan tertentu, sehingga perpendaran tersebut dapat diatur untuk membentuk karakter, angka, huruf dan lain sebagainya. Liquid crystal display (LCD) yang digunakan dalam penelitian tugas akhir ini adalah menggunakan liquid crystal display (LCD) dengan banyak baris dan karakter adalah 4x0 seperti pada gambar.7..7 Teori Ketidakpastian Tujuan untuk dilakukannya kalibrasi adalah untuk mencapai ketertelusuran pengukuran. Hasil dari pengukuran dapat ditelusur sampai ke standar yang lebih teliti. Manfaat kalibrasi adalah untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium dan produksi yang dimiliki. Dalam melakukan kalibrasi, bisa diketahui seberapa jauh perbedaan atau penyimpangan antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur. Selain itu, kalibrasi juga dilakukan untuk mengetahui nilai ketidakpastian. Untuk mengetahui nilai atau harga ketidakpastian, yaitu dengan langkah pertama mencari nilai standar deviasi, dengan menggunakan persamaan.. Dimana: x x (.) n 1 = Nilai data x dikurangi nilai rata-rata x. = Jumlah data x Langkah kedua adalah menghitung nilai ketidakpastian pada hasil pengukuran (UA 1 ), dengan menggunakan persamaan.3. UA 1 n (.3) Langkah ketiga adalah menghitung nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ). Adapun tahapan untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ), yaitu pertama menggunakan persamaan regresi (Y reg ), seperti pada persamaan.4. yreg a bx (.4) Untuk menghitung nilai persamaan regresi (Y reg ), sebelumnya mencari nilai a dan b. Tetapi untuk mencari nilai a, harus mencari nilai b dahulu. Seperti pada persamaan.5. Gambar.7 Liquid crystal display (LCD) Character 4x0 n xy x y b (.5) n x x 3

4 Sehingga setelah nilai b diketahui, maka selanjutnya menghitung nilai a dengan persamaan.6. a y bx (.6) Setelah nilai persamaan regresi (Y reg ) dihitung, kemudian mencari nilai nilai sum square residual (SSR), persamaan untuk mencari SSR seperti pada persamaan.7. R SSR (.7) 3.1 Perancangan Alat Dalam perancangan dalam pembuatan penelitian ini yaitu alat ukur emisi gas buang, terdiri atas perancangan mekanik (hardware) yang meliputi perancangan eletrik dan perancangan software. Perancangan ini mempunyai gambaran perancangan hardware, yang didalamnya ada beberapa rangkaian elektrik yang medukung alat ini, yaitu seperti gambar 3. dibawah ini. Setelah nilai sum square residual (SSR) diketahui, maka bisa dilanjutkan dengan menghitung niai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ), dengan menggunakan persamaan.8 berikut: SSR UA (.8) n 3. Perancangan Dan Pembuatan Alat Gambar 3.1 berikut adalah merupakan flowchart dari perancangan dan pembuatan penelitian ini. Gambar 3. Perancangan hardware alat ukur Pada gambar 3. merupakan bentuk umum alat ukur emisi gas buang, perancangan mekanik terdiri dari beberapa komponen mekanik seperti box, LCD, dan sensor. Box disini berfungsi sebagai tempat komponen dan rangkaian eletrik. Selain perancangan mekanik, terdapat juga perancangan eletrik yang meliputi rangkaian power supply, rangkaian minimum sistem mikrokontroler, rangkaian driver sensor, dan rangkaian LCD. Dan untuk menjalankan sistem juga terdapat perancangan software yang menggunakan C Compiler. Alat ukur ini mempunyai prinsip kerja seperti diagram blok pada gambar 3.3. Pada gambar 3.3 merupakan diagram blok sistem pengukuran yang digunakan pada rancang bangun alat ukur emisi gas buang ini. Diagram blok ini memiliki beberapa bagian penting yaitu sensor, sinyal pengkondisian, sinyal pemrosesan dan representasi data atau display. Gambar 3.3 Diagram blok alat ukur 3. Perancangan dan Pembuatan Elektrik Perancangan dan pembuatan elektrik meliputi dari pembuatan rangkaian power supply, rangkaian minimum sistem dari mikrokontroler ATmega8535, rangkaian sensor atau rangkaian pengkondisian sinyal, dan rangkaian LCD Rangkaian power supply Gambar 3.1 Flowchart perancangan dan pembuatan alat Gambar 3.4 Rangkaian Power supply 4

5 Pada gambar 3.4 adalah gambar dari power supply yang digunakan dalam tugas akhir ini. Power supply ini mempunyai ouput tegangan DC yaitu 5 Volt dan 1 Volt. Komponen-komponen yang digunakan dalam rangkaian power supply ini antara lain transformator 1 A, kapasitor 4700 uf, regulator 7805, regulator 781 dan dioda penyearah. 3.. Rangkaian minimum sistem pada mikrokontroler AVR ATmega8535 Gambar 3.5 adalah minimum sistem dari mikrokontroler ATmega8535 yang digunakan dalam penelitian rancang bangun ini alat ukur emisi gas buang ini, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida. Gambar 3.8 Rangkaian sensor gas MQ-7 [6] 3..4 Rangkaian liquid crystal display (LCD) Gambar 3.9 Bentuk LCD karakter 4x0 Gambar 3.5 Modul minimum sistem mikrokontroler AVR ATmega8535 Untuk mengisi program kedalam mikrokontroler ATmega8535 dibutuhkan rangkaian downloader seperti gambar 3.6. Pada gambar 3.9 merupakan LCD 4x0, LCD ini digunakan pada alat peneltian tugas akhir ini. LCD ini mempunyai 4 baris dan 0 kolom atau karakter. Untuk menampilkan data ke LCD membutuhkan rangkaian LCD seperti gambar Untuk menghubungan LCD ke mikrokontroler, dibutuhkan dengan port A, port B, port C, dan port D dari mikrokontroler ATmega8535. Tapi dalam tugas akhir digunakan port C untuk menghubungkan ke mikrokontroler ATmega8535. Pada gambar 3.7 adalah rangkaian yang dapat menghubungkan ke mikrokontroler dengan konfigurasi pin yang ada pada LCD. Gambar 3.6 Modul downloader USB AVR Rangkaian sensor gas MQ-7 Gambar 3.10 Rangkaian liquid crystal display (LCD) [15] Gambar 3.7 Modul sensor gas MQ-7 Pada gambar 3.7 adalah rangkaian sensor pada sensor gas MQ-7. Rangkaian ini bisa disebut rangkaian pengkondisian, rangkaian ini dibutuhkan agar sinyal yang masuk ke ADC mikrokontroler ATmega8535 dapat dibaca, maka sinyal tegangan harus dikondisikan sesuai spesifikasi ADC mikrokontroler ATmega8535 yaitu 0-5 Volt. Berikut gambar 3.8 adalah rangkaian pada sensor MQ Perancangan Dan Pembuatan Sofware Perancangan software dibutuhkan karena untuk menjalankan alat tugas akhir ini. Program disini berfungsi menjalankan sistem melalui mikrokontroler ATmega8535, yang nantinya chip mikrokontroler tersebut akan diisi program perintah yang diinginkan. 4. Pengujian Alat Dan Analisa Data Setelah pembuatan rancangan alat, maka langkah selanjutnya adalah melakukan pengujian alat dan analisa data dari alat yang telah dibuat seperti gambar 4.1. Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui bahwa rancang bangun alat ukur emisi gas buang tersebut bekerja sesuai 5

6 dengan perancangan sistem yang dibuat. Pengujian yang dilakukan adalah pengujian terhadap hardware maupun pengujian software, kemudian analisa pembahasan terhadap data yang diperoleh. 4 ( x x) 0,8 10 0,00447 volt n 1 4 Dan selanjutnya mencari nilai ketidakpastian pengukuran (UA 1 ) seperti persamaan.3, dan hasilnya adalah sebesar 0,00 volt. Berikut adalah perhitungan untuk UA 1. UA 1 n 0, ,00 volt Selanjutnya adalah pengujian power supply 1 V seperti pada tabel 4.. Gambar 4.1 Alat ukur emisi gas buang 4.1 Pengujian Alat Dalam pengujian ini, meliputi pengujian power supply, pengujian sensor, dan pengujian alat ukur. Pengujian alat atau kalibrasi ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan atau penyimpangan dari suatu nilai yang sebenarnya dengan nilai alat ukur yang ditunjukkan Pengujian power supply Dalam pengujian power supply ini adalah power supply dengan tegangan keluaran 5 V dan 1 V. Tabel 4.1 Pengujian power supply 5 V Tegangan Simpangan Simpangan Kuadrat Terukur No. ( ),, ( ), 1. 4,99-0,00 0,04 x ,99-0,00 0,04 x ,99-0,00 0,04 x ,00 0,008 0,64 x ,99-0,00 0,04 x 10-4 = 4,99 V Σ = 0,8 x 10-4 V Berdasarkan data pada tabel 4.1 pengujian power supply 5 volt di atas, sesuai perhitungan didapatkan nilai tegangan rata-rata yang diukur ( ) yaitu sebesar 4,99 volt, dan jumlah nilai simpangan kuadrat (Σ ) sebesar 0,8 x 10-4 volt. Kemudian dihitung nilai standar deviasi dengan persamaan.. Sehingga nilai standar deviasinya ( ) yang dihasilkan yaitu 0,00447 volt. Dibawah ini adalah perhitungan untuk mencari nilai standar deviasi ( ). Tabel 4. Pengujian power supply 1 V Tegangan Simpangan Simpangan Kuadrat Terukur No. ( ),, ( ), 1. 11,96 0,00 0,04 x ,96 0,00 0,04 x ,95-0,008 0,64 x ,96 0,00 0,04 x ,96 0,00 0,04 x 10-4 = 11,958 Σ = 0,8 x 10-4 V Pada tabel 4. merupakan data pengujian power supply 1V, dari data ini dapat dihitung nilai standar deviasi seperti persamaan.. Sehingga berdasar perhitungan nilai standar deviasi ( ) diketahui sebesar 0,00447 volt. Dan berdasar perhitungan di bawah ini, dihasilkan nilai ketidakpastian pengukuran (UA 1 ) sebesar 0,00 volt Pengujian sensor gas MQ-7 Pengukuran dilakukan dengan pengambilan data ketika gas dinaikkan dan diturunkan. Data yang diambil dari pengujian sensor ini, pertama adalah mengambil data konsentrasi gas pada alat ukur yang standar. Kemudian mengukur tegangan yang keluar dari sensor MQ-7. Berikut tabel 4.3 adalah data yang telah diambil dalam pengujian sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan. Tabel 4.3 Pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas dinaikkan Konsentrasi V RL No. gas pada alat Sensor Simpangan Rs/Ro y standar (x), MQ-7 ((Rs/Ro)-y) (%) (Volt) 1. 0,137 1,9 8,76 7,44 1,3. 0,181 1,70 19,41 0,43-1,0 3. 0,185 1,75 18,57 19,79-1, 4. 0,16,04 14,51 14,85-1,8 5. 0,43,30 11,74 10,55 1,19 *R O = 1 kω 6

7 Dalam tabel 4.3 adalah data pengujian sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan. Dari data tersebut dihitung dengan mencari resistansi sensor (Rs). Tegangan V RL adalah nilai tegangan yang keluar dari sensor (V out ). R S ( V C V RL ) V RL R L 5 1,9 10 8,76 kω 1,9 Dalam tabel 4.4 merupakan data pengujian sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan. Dari data tersebut dihitung dengan mencari resistansi sensor (Rs). Setelah nilai Rs dihasilkan maka dapat dibuat grafik karakteristik sensor seperti gambar 4.3. Jadi dapat dihitung nilai Rs dan kemudian dapat dibuat grafik karakteristik sensor dengan menunjukkan perbandingan antara nilai Rs dengan konsentrasi gas (%). Gambar 4.3 Grafik karakteristik sensor MQ-7 ketika gas diturunkan Gambar 4. Grafik karakteristik sensor MQ-7 ketika gas dinaikkan Pada gambar 4. menunjukkan grafik karakteristik sensor ketika gas dinaikkan. Grafik ini membandingkan antara Rs yaitu resistansi sensor dengan konsentrasi gas (%). Dari grafik tersebut dapat diketahui persamaan linier yaitu y = -19,3x + 49,6 dengan nilai R = 0,965. Ketika sudah didapatkan persamaan liniernya yaitu selanjutnya memasukkan nilai konsentrasi gas (x) kedalam persamaan tersebut. Dari persamaan linier yang didapat, berdasar perhitungan dihasilkan nilai resistansi paling besar (y) yaitu sebesar 7,44. Sehingga penyimpangan dari titik nilai resistansi paling besar berdasarkan persamaan.1 dengan persamaan linier yang didapatkan dari grafik, sebesar 1,3. Selanjutnya pengujian dilakukan ketika gas diturunkan, yang bertujuan mengetahui karakteristik dari sensor, agar sesuai dengan datasheet sensor tersebut. Berikut adalah tabel 4.4 yang merupakan data pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas diturunkan. Tabel 4.4 Pengujian sensor gas MQ-7 ketika gas diturunkan Konsentrasi V RL No. gas pada alat Sensor Rs/R Simpangan y standar (x), MQ-7 o ((Rs/Ro)-y) (%) (Volt) 1. 0,47,34 11,37 11,39-0,0. 0,47,33 11,46 11,39 0, ,43,9 11,83 11,86-0, ,187 1,77 18,4 18,40-0, ,181 1,71 19,4 19,10 0,14 *R O = 1 kω Pada gambar 4.3 merupakan grafik karakteristik sensor ketika gas diturunkan. Grafik ini membandingkan antara Rs yaitu resistansi sensor dengan konsentrasi gas (%). Berdasar perhitungan dihasilkan nilai resistansi sensor paling besar (y) dengan memasukkan nilai konsetrasi gas (x), yaitu sebesar 19, Pengujian alat ukur Pada tabel 4.5 adalah data yang telah diambil ketika pengujian alat ukur. Tabel 4.5 Pengujian alat ukur data kalibrator dan data uji Data Kalibrator Data Uji ( ), (, (%) (%) (%) (%) (%) 0,1 0,19-0, , ,13 0,8-0,015-0,1 0, ,3 0,34-0,011-0,116 0, ,3 0,38-0,006-0,11 0, ,37 0,314-0,077-0,036 0, ,37 0,36-0,089-0,04 0, ,75 0,38-0,053-0,0 0, ,314 0,361-0,047 0,011 0, ,355 0,371-0,016 0,01 0, ,355 0,375-0,00 0,05 0, ,365 0,387-0,0 0,037 0, ,365 0,389-0,04 0,039 0, ,406 0,391 0,015 0,041 0, ,406 0,404 0,00 0,054 0, ,41 0,410 0,00 0,06 0,0036 0,413 0,41 0,001 0,06 0, ,415 0,414 0,001 0,064 0, ,416 0,40-0,004 0,07 0,0049 0,40 0,44-0,004 0,074 0, ,45 0,46-0,001 0,076 0, Σ = 0, % 7

8 Pengujian alat ukur ini adalah membandingkan nilai konsentrasi gas dari alat yang standar dengan alat yang dibuat dengan sumber gas yang sama. Pengujian alat ukur ini adalah membandingkan nilai konsentrasi gas dari alat yang standar dengan alat yang dibuat dengan sumber gas yang sama. Dari tabel 4.5 dapat dicari nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ), tetapi untuk mencari nilai UA 1 harus ada nilai standar deviasinya ( ), sehingga dapat diketahui nilai yang dihasilkan yaitu sebesar 0,07 %. Sehingga nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ) yang dihasilkan yaitu sebesar 0,016 %. Nilai ketidakpastian hasil pengukuran ini adalah ketidakpastian saat dilakukannya pengukuran secara berulang-ulang. Sedangkan untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ), harus mencari nilai persamaan regresi (Y reg ) dan sum square residual (SSR), sehingga dapat menghitung nilai UA. Dan untuk menghitung nilai Y reg harus ada nilai a dan b. Berikut tabel 4.6 adalah data pengujian untuk mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ). Tabel 4.6 Pengujian alat ukur untuk nilai pehitungan UA y,,,, (%) (%) (%) (%) (%) -0, , ,08 0,01 0, ,0034 0, ,07 0,01 0, , , ,07 0,016 0, , , ,06 0,0 0,0004-0, , ,019-0,058 0,0034-0, , ,017-0,07 0,005-0, , ,017-0,036 0,0013-0, , ,014-0,033 0,0011-0, , ,019-0,003 0, ,0075 0, ,015-0,0075 0, , , ,011-0,011 0,0001-0, , ,011-0,013 0, , , ,0109 0,059 0, , , ,0096 0,0116 0, ,0008 0,1681-0,009 0,011 0,0001 0, , ,0088 0,0098 0, , , ,0086 0,0096 0, , ,1764-0,0084 0,0044 0, , , ,008 0,004 0, , , ,0075 0,0065 0,00004 Σ(xy) = -0,1367 Σ(x ) =, Σ(R )=,01378 Tabel 4.6 merupakan data nilai perhitungan ketidakpastian pendekatan regresi (UA ). Kemudian mencari nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ) harus mengetahui nilai a dan b terlebih dahulu. Berdasarkan perhitungan, maka persamaan regresi (Y reg ) diketahui yaitu -0,05 + 0,1x. Dan untuk mencari nilai R adalah nilai Y dikurangi nilai Y reg atau (y - y reg ), serta nilai sum square residual (SSR) adalah sebesar 0,01378 % dari nilai Σ(R ), dan nilai ketidakpastian pendekatan regresi berdasarkan perhitungan yang dihasilkan adalah sebesar UA = 0,08 % Pengambilan data pada alat ukur Pengambilan data pada alat ukur ini dengan cara membuat variasi pengukuran berdasar jarak dan pembacaan berulang sebanyak 10 kali. Tabel 4.7 Data pengukuran konsentrasi gas terhadap variasi jarak Ke - Jarak (cm) ,6 0,08 0,183 0,169 0,8 0,198 0,173 0, ,4 0,01 0,179 0, ,4 0,03 0,173 0, ,3 0,08 0,175 0, ,0 0,185 0,179 0, ,14 0,01 0,173 0, ,14 0,195 0,177 0, ,18 0,198 0,171 0, , 0,199 0,177 0,167 Rata-rata ( ), (%) 0, 0,1996 0,176 0,1654 S. Deviasi, (%) 0,0058 0,0066 0,0037 0,0033 Ketidakpastian Pengukuran 0,0018 0,001 0,001 0,0010 (UA 1 ), (%) Pembacaan Alat Ukur (%) Dari tabel 4.7 di atas menunjukkan nilai standar deviasi dan UA 1 masing-masing jarak pengukuran. Dan untuk nilai rata-rata nilai standar deviasi keseluruhan berdasarkan perhitungan dihasilkan sebesar = 0,00485 %, dan nilai rata-rata UA 1 yang dihasilkan sebesar 0,00155 %. Pengambilan data ketika gas dinaikkan dengan jarak yang sama seperti tabel 4.7, yaitu 0 cm, 5 cm, 10 cm, dan 15 cm. Tabel 4.8 adalah data pengukuran konsentrasi gas ketika gas dinaikkan terhadap variasi masing-masing jarak, data yang diperoleh adalah sebagai berikut. Tabel 4.8 Data pengukuran konsentrasi gas ketika gas dinaikkan Pembacaan Alat Ukur (%) Jarak (cm) ,3 0,6 0,177 0,173 0,330 0,3 0,34 0,197 0,338 0,306 0,36 0,01 0,358 0,308 0,46 0,03 0,408 0,310 0,59 0,10 Rata-rata ( ), (%) 0,333 0,764 0,304 0,1968 S. Deviasi, (%) 0,064 0,043 0,031 0,014 Ketidakpastian Pengukuran (UA 1 ), (%) 0,08 0,019 0,014 0,006 Dari tabel 4.8 adalah data pembacaan ketika gas dinaikkan terhadap variasi jarak, data ini dapat dihitung 8

9 nilai standar deviasinya serta dapat juga dihitung nilai ketidakpastian hasil pengukurannya. Sehingga berdasar perhitungan nilai rata-rata standar deviasi yang dihasil sebesar 0,038 % dan rata-rata ketidakpastian pengukuran (UA 1 ) yang diperoleh adalah 0,01675 %. 5. Kesimpulan Setelah melakukan pengujian dan penganalisaan terhadap data yang telah didapat pada penelitian ini, yaitu rancang bangun alat ukur emisi gas buang dengan studi kasus pengukura gas karbon monoksida (CO), maka didapatkan kesimpulan yaitu sebagai berikut: 1. Alat ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut yaitu: Berdasarkan pengujian sensor, diperoleh persamaan linier ketika gas dinaikkan yaitu y = - 159,3x + 49,6 dan saat gas diturunkan adalah y = -116,7x + 40,. Dari persamaan linier tersebut, bahwa semakin besar nilai konsentrasi gas maka semakin kecil nilai resistansi sensor. Selain itu, semakin besar nilai tegangan output sensor maka semakin besar nilai konsentrasi gas tersebut. Berdasarkan pengujian alat ukur yang dibuat, diperoleh nilai standar deviasi ( ) sebesar 0,07 %, nilai ketidakpastian hasil pengukuran (UA 1 ) yaitu 0,016 %. Sedangkan nilai ketidakpastian pendekatan regresi (UA ) adalah sebesar 0,08 %.. Berdasarkan hasil pengujian sensor dan pengujian alat ukur, bahwa alat ukur emisi gas buang yang dibuat, dengan studi kasus pengukuran gas karbon monoksida (CO) dapat bekerja dengan baik. 6. Daftar Pustaka [1] Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 6 Tahun 006 Tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Lama. [] Parameter Pencemar Udara Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, < [3] A. Tri Tugaswati. Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dan Dampaknya Terhadap Kesehatan, < 0Buang%0Bermotor%0%6%0Dampaknya%0T erhadap%0kesehatan.pdf>. [4] Margaretha S. Analisis Karbon Monoksida (CO) Dalam Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Dengan Sensor Gas Semikonduktor, < [5] M. Ary Heryanto, ST & Ir. Wisnu Adi P Pemrograman Bahasa C untuk Mikrokontroler ATMega8535. Yogyakarta : Andi. [6] Datasheet Sensor Gas MQ-7. [7] < diakses pada tanggal 15 April 01. [8] < diakses pada tanggal 15 April 01. [9] < mgl.sch.id/file.php/1/animasi/fisika/transformator/ index.html>, diakses pada tanggal 15 April 01. [10] < Komponen-Elektronika-Yang-Hanya- Memperbolehkan-Arus-Listrik-Mengalir-Dalam-Satu- Arah-Sehingga-Dioda-Biasa-Disebut-Juga-Sebagai>, diakses pada tanggal 15 April 01. [11]< diakses pada tanggal 15 April 01. [1] < diakses pada tanggal 15 April 01. [13]< SIONAVR-STEP.doc>, diakses pada tanggal 17 April 01. [14]< pg>, diakses pada tanggal April 01. [15] < diakses pada tanggal April Biodata Penulis Nama penulis Irvan Adhi Eko Putro. Penulis dilahirkan di kota Tuban tanggal 14 oktober Penulis telah menempuh pendidikan formal di TK Bina Karya Surabaya, SDN Kedungsoko 01 Tuban, SMPN Widang-Tuban, dan SMAN 1 Babat-Lamongan. Tahun 009 penulis telah menyelesaikan pendidikan SMA. Pada tahun 009 penulis mengikuti seleksi mahasiswa baru diploma (D3) dan diterima menjadi mahasiswa baru diploma (D3) di kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) dengan Program Studi D3 Teknik Instrumentasi, Jurusan Teknik Fisika-Fakultas Teknologi Industri. Penulis terdaftar dengan NRP Apabila ada kritik, saran dan pertanyaan mengenai penelitian ini, bisa menghubungi atau melalui via adhy_epo@yahoo.com. 9

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Karbon monoksida adalah zat pencemar dengan rumus CO yang merupakan jumlah karbon monoksida yang dihasilkan dari proses pembakaran dalam ruang bakar mesin kendaraan yang dikeluarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 1 BAB III METODE PENELITIAN Penyusunan naskah tugas akhir ini berdasarkan pada masalah yang bersifat aplikatif, yaitu perencanaan dan realisasi alat agar dapat bekerja sesuai dengan perancangan dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Diagram Blok Sistem Secara Umum Perancangan sistem yang dilakukan dengan membuat diagram blok yang menjelaskan alur dari sistem yang dibuat pada perancangan dan pembuatan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT III.1. Diagram Blok Secara garis besar, diagram blok rangkaian pendeteksi kebakaran dapat ditunjukkan pada Gambar III.1 di bawah ini : Alarm Sensor Asap Mikrokontroler ATmega8535

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan

BAB I PENDAHULUAN. Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar belakang Polusi udara adalah salah satu masalah yang sangat meresahkan masyarakat. Udara merupakan campuran beberapa kandungan gas. Tetapi terdapat juga gas yang berdampak negatif

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK

BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 22 BAB III PERANCANGAN PERANGKAT KERAS DAN LUNAK 3.1. Gambaran Umum Pada bab ini akan dibahas mengenai perencanaan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software). Pembahasan perangkat keras

Lebih terperinci

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk

AKHIR TUGAS OLEH: JURUSAN. Untuk PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SIRKULASI UDARA OTOMATIS MELALUI DETEKSI KADAR CO DAN CO2 BERLEBIH DALAM RUANGAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA8535 LAPORAN PROYEK TUGAS AKHIR Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Karbon Monoksida (CO) Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mudah larut dalam air, tidak menyebabkan iritasi, beracun dan berbahaya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang dipakai pada skripsi ini. 3.1. Perancangan dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. alat monitoring tekanan oksigen pada gas sentral dengan sistem digital yang lebih BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian tentang gas medis telah dilakukan oleh Oktavia Istiana (2005) dengan tampilan analog dan Rachmatul Akbar (2015) yang melakukan pembuatan alat

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISEM 3.1. Perancangan Perangkat Keras Blok diagram yang dibuat pada perancangan tugas akhir ini secara keseluruhan dapat dilihat pada gambar 3.1. Keypad Sensor 1 Sensor 2 Sensor 3

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. DIAGRAM ALUR PENELITIAN Metode penelitian merupakan sebuah langkah yang tersusun secara sistematis dan menjadi pedoman untuk menyelesaikan masalah. Metode penelitian merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply,

BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN. blok rangkaian penyusun sistem, antara laian pengujian Power supply, 1 BAB IV HASIL DAN PEMBAHSAN 1.1 Hasil dan Pembahasan Secara umum, hasil pengujian ini untuk mengetahui apakah alat yang dibuat dapat bekerja sesuai dengan perancangan yang telah ditentukan. Pengujian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produk yang Sejenis 2.1.1 Produk Sejenis Alat ukur tekanan ban yang banyak ditemukan dipasaran dan paling banyak digunakan adalah manometer. Manometer adalah alat ukur tekanan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli

METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 36 III. METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan bulan Juli 2015. Perancangan, pembuatan dan pengambilan data dilaksanakan di

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : Wurianto Adi NIM

PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR. Oleh : Wurianto Adi NIM PEMBUATAN ALAT PENDETEKSI KADAR POLUSI UDARA (CO) BERBASIS MIKROKONTROLER AT89C51 LAPORAN PROYEK AKHIR Oleh : Wurianto Adi NIM 031903102032 PROGRAM STUDI DIPLOMA III TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO PROGRAM

Lebih terperinci

APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR

APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR APLIKASI SISTEM PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR Bayu Nugroho Dosen pada Jurusan Sistem Komputer, Informatics & Business Institute Darmajaya Jl. Z.A Pagar Alam No 93, Bandar Lampung - Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan.

BAB III METODE PENELITIAN. Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu. dengan penelitian yang dilakukan. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. METODE PENELITIAN Pada pengerjaan tugas akhir ini metode penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut : Studi literatur, yaitu dengan mempelajari beberapa referensi yang

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei Adapun tempat III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan mulai pada November 2011 hingga Mei 2012. Adapun tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di Laboratorium Elektronika Dasar

Lebih terperinci

BAB III DESKRIPSI MASALAH

BAB III DESKRIPSI MASALAH BAB III DESKRIPSI MASALAH 3.1 Perancangan Hardware Perancangan hardware ini meliputi keseluruhan perancangan, artinya dari masukan sampai keluaran dengan menghasilkan energi panas. Dibawah ini adalah diagram

Lebih terperinci

BAB III. Perencanaan Alat

BAB III. Perencanaan Alat BAB III Perencanaan Alat Pada bab ini penulis merencanakan alat ini dengan beberapa blok rangkaian yang ingin dijelaskan mengenai prinsip kerja dari masing-masing rangkaian, untuk mempermudah dalam memahami

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM 3.1 Perancangan Sistem Dalam bab ini akan dibahas mengenai pembuatan rangkaian dan program. Seperti pengambilan data pada pengujian emisi gas buang dengan

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER RANCANG BANGUN PROTOTYPE PENDETEKSI KADAR CO SEBAGAI INFORMASI KUALITAS UDARA BERBASIS MIKROKONTROLER [1] Leonard Agustinus, [2] Fatma Agus Setyaningsih, [3] Tedy Rismawan [1][2][3] Jurusan Sistem Komputer,

Lebih terperinci

BAB IV DATA DAN ANALISA

BAB IV DATA DAN ANALISA BAB IV DATA DAN ANALISA 4.1 Hasil Perancangan Berikut ini adalah hasil perancangan universal gas sensor menggunakan analog gas detector gas MQ-2 dan arduino uno r3 ditampilkan pada LCD 16x2. Gambar 4.1

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Rancangan Penelitian 4.1.1 Skema Alat Penelitian ini menggunakan rangkaian terdiri dari blok mikrokontroler, blok input/output, blok programmer, blok Sensor C0 2, blok LCD

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, 41 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober 2013 sampai dengan Maret 2014, bertempat di Laboratorium Instrumentasi Jurusan Fisika Fakultas Matematika

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras Modul Sensor Warna (TCS 3200) Driver H Bridge Motor DC Conveyor Mikrokont roller LCD ATMega 8535 Gambar 3.1 Blok Diagram Perangkat Keras 29 30 Keterangan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro

III. METODE PENELITIAN. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro 22 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Jurusan Teknik Elektro Fakultas Tekik, Universitas Lampung, yang dilaksanakan mulai bulan Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3. 1. Blok Diagram Hot Plate Program LCD TOMBOL SUHU MIKROKON TROLER DRIVER HEATER HEATER START/ RESET AVR ATMega 8535 Gambar 3.1. Blok Diagram Hot Plate Fungsi masing-masing

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam bab ini akan dibahas masalah-masalah yang muncul dalam perancangan alat dan aplikasi program, serta pemecahan-pemecahan dari masalah yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran udara di kota-kota besar telah menyebabkan menurunnya kualitas udara. Penurunan kualitas udara tersebut terutama disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16

RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16 RANCANG BANGUN ALAT UJI EMISI KENDARAAN BERMOTOR DENGAN TAMPILAN LCD BERBASIS MIKROKONTROLER ATmega16 Muhamad Deby Feriyanto. (1), Supriyono. (2), Purwiyanto. (3) (1) (2) (3) Program Studi Teknik Elektronika

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan alat pendeteksi kadar alkohol pada buah-buahan untuk dikonsumsi ibu hamil menggunakan beberapa metode rancang bangun yang pembuatannya

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS Dalam bab ini akan dijelaskan hasil pengujian alat uji emisi kendaraan roda empat berbahan bakar bensin yang dilakukan terhadap hardware dan software yang telah dibuat. Pengujian

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Alat Ukur Kadar Alkohol Pada Minuman Tradisional Dalam melakukan pengujian kadar alkohol pada minuman BPOM tidak bisa mengetahui

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas

BAB IV PERANCANGAN ALAT. Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas BAB IV PRANCANGAN ALA 4.1 Deskripsi Sistem Alat Warning System Dan Monitoring Gas SO 2 merupakan detektor gas SO 2 yang memiliki fasilitas sistem pemberitahuan dan pemantauan konsentrasi dan status kondisi

Lebih terperinci

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. i Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Pada tahun 2014 kendaraan beroda dua sudah tembus hingga 104,2 juta unit yang menyebabkan polusi dan pembuatan alat uji emisi sebagai salah satu cara mencegah bertambahnya polusi yang dihasilkan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. HALAMAN PENGESAHAN... i. KATA PENGANTAR... iii. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... x. DAFTAR GAMBAR... xi. DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN... i ABSTRAKSI... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... x DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xiv DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN... xv BAB I PENDAHULUAN

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Realisasi Perangkat Keras Hasil dari perancangan perangkat keras sistem penyiraman tanaman secara otomatis menggunakan sensor suhu LM35 ditunjukkan pada gambar berikut : 8 6

Lebih terperinci

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535

SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 3 PENERAPAN FILM Ba 0,55 Sr 0,45 TiO 3 (BST) SEBAGAI SENSOR CAHAYA DAN SENSOR SUHU PADA MODEL SISTEM PENGERING OTOMATIS PRODUK PERTANIAN BERBASIS ATMEGA8535 23 Pendahuluan Indonesia sebagai negara agraris

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA MINI_MIKROHIDRO SKALA LABORATORIUM DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERTA DINA ULINNUHA NRP

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA MINI_MIKROHIDRO SKALA LABORATORIUM DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERTA DINA ULINNUHA NRP RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALIAN LEVEL PADA MINI_MIKROHIDRO SKALA LABORATORIUM DI WORKSHOP INSTRUMENTASI BERTA DINA ULINNUHA NRP 2409.030.043 Dosen Pembimbing : Dr.Bamabng Lelono W, ST, MT Program Studi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Dalam perancangan sistem otomatisasi pemakaian listrik pada ruang belajar berbasis mikrokontroler terdapat beberapa masalah yang harus

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisis Masalah Dalam perancangan argo becak motor berbasis arduino dan GPS ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan tersebut

Lebih terperinci

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL

ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL ROBOT PENGURAI ASAP DALAM RUANGAN MENGGUNAKAN T-BOX DENGAN METODE BEHAVIOUR BASED CONTROL Anggara Trisna Nugraha 1),Ichal Haichal S 2) 1) Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Institut Teknologi Sepuluh

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan 23 III. METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian tugas akhir ini dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Dasar dan Laboratorium Pemodelan Jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian

Lebih terperinci

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69

PENGONTROL ROBOT. Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng. Published By Stefanikha69 PENGONTROL ROBOT Dosen : Dwisnanto Putro, S.T, M.Eng Pengontrol Pengendali atau Pengontrol merupakan suatu instrument atau alat yang berfungsi untuk mengendalikan sesuatu yang akan dikendalikan. Pengendali

Lebih terperinci

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN

kan Sensor ATMega16 Oleh : JOPLAS SIREGAR RISWAN SIDIK JURUSAN Rancang Bangun Robot Pemindah Barang Berdasarkan Garis Hitam Menggunak kan Sensor Warna RGB Berbasis Mikrokontroler ATMega16 LAPORAN TUGAS AKHIR Ditulis Untuk Memenuhi Syarat Menyelesaik kan Pendidikan

Lebih terperinci

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535

RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 RANCANGAN SISTEM PARKIR TERPADU BERBASIS SENSOR INFRA MERAH DAN MIKROKONTROLER ATMega8535 Masriadi dan Frida Agung Rakhmadi Program Studi Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Jl. Marsda

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga

BAB III PERANCANGAN SISTEM. sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1. Blok Diagram Sistem Untuk dapat membandingkan LM35DZ dengan DS18B20 digunakan sebuah alat pemroses data yang sama, ruang kerja yang sama sehingga perbandinganya dapat lebih

Lebih terperinci

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting

kali tombol ON ditekan untuk memulai proses menghidupkan alat. Setting 27 BAB III METODOLOGI 3.1 Diagram Blok dan Cara Kerja Diagram blok dan cara kerja dapat dilihat pada gambar 3.1. Gambar 3.1. Blok diagram Prototipe Blood warmer Tegangan PLN diturunkan dan disearahkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Kegiatan penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2011 sampai dengan bulan Juli 2012 yang dilaksanakan di laboratorium Elektronika dan Robotika

Lebih terperinci

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair.

3.2. Tempat Penelitian Penelitian dan pengujian alat dilakukan di lokasi permainan game PT. EMI (Elektronik Megaindo) Plaza Medan Fair. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Dalam penulisan tugas akhir ini metode yang digunakan dalam penelitian adalah : 1. Metode Perancangan Metode yang digunakan untuk membuat rancangan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global.

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM. Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI PERANGKAT KERAS DAN PERANGKAT LUNAK SISTEM 3.1 Perancangan Perangkat Keras 3.1.1 Blok Diagram Dari diagram sistem dapat diuraikan metode kerja sistem secara global. Gambar

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Nama : Timbangan Bayi. 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital. 4. Display : LCD Character 16x2. 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi Alat 1. Nama : Timbangan Bayi 2. Jenis : Timbangan Bayi Digital 3. Berat : 5 Kg 4. Display : LCD Character 16x2 5. Dimensi : 30cmx20cmx7cm 6. Sensor : Loadcell

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN PROGRAM III.1. Analisa Masalah Sistem pendeteksi asap rokok adalah suatu alat yang berkerja dengan cara mendeteksi keberadaan asap rokok dalam ruangan. Dalam rangkaian

Lebih terperinci

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN Pada bab ini akan dijelaskan konsep dasar sistem keamanan rumah nirkabel berbasis mikrokontroler menggunakan modul Xbee Pro. Konsep dasar sistem ini terdiri dari gambaran

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Masalah yang dihadapi adalah bagaimana untuk menetaskan telur ayam dalam jumlah banyak dan dalam waktu yang bersamaan. Karena kemampuan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan perancangan alat, yaitu perancangan perangkat keras dan perancangan perangkat lunak. Perancangan perangkat keras terdiri dari perangkat elektronik

Lebih terperinci

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK BAB IV METODE KERJA PRAKTEK sebagai berikut : Metode yang digunakan dalam pengerjaan kerja praktek ini adalah 1. Wawancara, yaitu bertanya secara langsung kepada asisten laboratorium mikrokontroler untuk

Lebih terperinci

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST

TUGAS AKHIR EDHRIWANSYAH NST PERENCANAAN DAN PEMBUATAN KENDALI MOTOR SEBAGAI PENGGERAK PINTU OTOMATIS MASUKAN RFID (RADIO FREQUENCY IDENTIFICATIONS) BERBASIS MIKROKONTROLER AT90S2313 (HARDWARE) TUGAS AKHIR Diajukan untuk melengkapi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

BAB 3 METODE PENELITIAN. Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Perancangan ini telah dilakukan pada bulan Februari sampai April 2017 di Sikonek, rumah tinggal Sunggal, dan Perpustakaan. 3.2 Alat dan Bahan 3.2.1 Alat yang

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN III.1. Analisa Permasalahan Dalam perancangan alat pengendali kipas angin menggunnakan mikrokontroler ATMEGA8535 berbasis sensor suhu LM35 terdapat beberapa masalah yang

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC)

SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) SISTEM MONITORING SUHUINKUBATOR DAN BERAT BADAN PADA BAYI BERAT LAHIR RENDAH (BBLR) DI DALAM INKUBATOR BERBASIS PERSONAL COMPUTER(PC) Dida Permadani Septiningrum,Samsul Hidayatdan Heriyanto Jurusan Fisika

Lebih terperinci

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller

Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Clamp-Meter Pengukur Arus AC Berbasis Mikrokontroller Tanu Dwitama, Daniel Sutopo P. Politeknik Batam Parkway Street, Batam Centre, Batam 29461, Indonesia E-mail: tanudwitama@yahoo.co.id, daniel@polibatam.ac.id

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA 54 BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA Dalam bab ini akan dibahas tentang pengujian berdasarkan perencanaan dari sistem yang dibuat. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja dari sistem mulai dari blok-blok

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM

RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM RANCANG BANGUN ALAT PENDETEKSI KADAR EMISI GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR DENGAN KOMUNIKASI DATA MENGGUNAKAN MODEM GSM Syarif Asyikin. #1, Paulus Susetyo Wardhana, ST. #2, Ir.Rika Rokhana,ST,MT. #3 # Jurusan

Lebih terperinci

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING

SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING SISTEM BENDUNGAN OTOMATIS MENGGUNAKAN INTERFACING Latar Belakang Masalah Fungsi bendungan dalam kehidupan sehari-hari Cara pengoperasian bendungan secara manual Cara pengoperasian bendungan secara otomatisasi

Lebih terperinci

BAB III MIKROKONTROLER

BAB III MIKROKONTROLER BAB III MIKROKONTROLER Mikrokontroler merupakan sebuah sistem yang seluruh atau sebagian besar elemennya dikemas dalam satu chip IC, sehingga sering disebut single chip microcomputer. Mikrokontroler merupakan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 37 BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN 3.1 Perancangan Dalam pembuatan suatu alat atau produk perlu adanya sebuah rancangan yang menjadi acuan dalam proses pembuatanya, sehingga kesalahan yang mungkin timbul

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL

BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL BAB III PERANCANGAN ALAT PENDETEKSI KERUSAKAN KABEL. Diagram Blok Diagram blok merupakan gambaran dasar membahas tentang perancangan dan pembuatan alat pendeteksi kerusakan kabel, dari rangkaian sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Perancangan Perangkat Keras Hasil perancangan alat penetas telur berbasis Mikrokontroler ATMega8535 ini terbagi atas pabrikasi box rangkaian dan pabrikasi rangkaian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Sistem Minimum AVR USB Sistem minimum ATMega 8535 yang didesain sesederhana mungkin yang memudahkan dalam belajar mikrokontroller AVR tipe 8535, dilengkapi internal downloader

Lebih terperinci

Model Sistem Pengontrol Karbon Monoksida Menggunakan Sensor MQ-7 dan Mikrokontroler ATMega328

Model Sistem Pengontrol Karbon Monoksida Menggunakan Sensor MQ-7 dan Mikrokontroler ATMega328 Model Sistem Pengontrol Karbon Monoksida Menggunakan Sensor MQ-7 dan Mikrokontroler ATMega328 Feriyansyah Awaludin, Prof. Dr.Ing. Soewarto Hardienata, Deden Ardiansyah, S.T, M.Kom Email : feriyansyah209@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat-pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT BAB III ANALISIS MASALAH DAN RANCANGAN ALAT III.1. Analisa Masalah Rotating Display adalah alat untuk menampilkan informasi berupa tulisan bergerak dengan menggunakan motor DC. Hal ini berkaitan dengan

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM BAB 3 PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran sistem Gambaran cara kerja sistem dari penelitian ini adalah, terdapat sebuah sistem. Yang didalamnya terdapat suatu sistem yang mengatur suhu dan kelembaban pada

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. 23 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Blok Diagram Modul Baby Incubator Adapun blok diagram modul baby incubator ditunjukkan pada Gambar 3.1. PLN THERMOSTAT POWER SUPPLY FAN HEATER DRIVER HEATER DISPLAY

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Permasalahan Dalam Perancangan dan Implementasi Penyaji Minuman Otomatis Berbasis Mikrokontroler ini, terdapat beberapa masalah yang harus dipecahkan. Permasalahan-permasalahan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015,

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, III. METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini mulai dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai dengan Mei 2015, pembuatan alat dan pengambilan data dilaksanakan di Laboratorium

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN ALAT III.1. Analisa Permasalahan Perancangan Pendeteksi Gabah Kering Dan Gabah Basah Perkembangan zaman yang semakin maju, membuat meningkatnya produk elektronika yang beredar

Lebih terperinci

SISTEM MONITORING PENCEMARAN POLUTAN KENDARAAN VIA GADGET BERBASIS ARDUINO

SISTEM MONITORING PENCEMARAN POLUTAN KENDARAAN VIA GADGET BERBASIS ARDUINO SISTEM MONITORING PENCEMARAN POLUTAN KENDARAAN VIA GADGET BERBASIS ARDUINO Adibatul Ardianto 1), Uswatun Khasanah 2), Brian Dwi Murdianto 3), Bekti Wulandari 4) 1)2)3)4) Pendidikan Teknik Elektronika,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika 28 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Instrumentasi jurusan Fisika Universitas Lampung. Penelitian dimulai pada tanggal Juni 2012 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011

III. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium

III. METODE PENELITIAN. Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium III. METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian, perancangan, dan pembuatan tugas akhir ini dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung (khususnya Laboratorium

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI

RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM PENGENDALI KADAR ASAP PADA SMOKING AREA BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA 8535 SKRIPSI Disusun oleh : MUHAMAD HUDI NPM. 0834010188 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

Lebih terperinci

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT 3.1. Gambaran Umum Merupakan alat elektronika yang memiliki peranan penting dalam memudahkan pengendalian peralatan elektronik di rumah, kantor dan tempat lainnya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Model Penelitian Pada perancangan tugas akhir ini menggunakan metode pemilihan locker secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan pada Juni 2014 sampai dengan Desember 2014. Perancangan alat penelitian akan dilaksanakan di Laboratorium Elektronika

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT Dalam bab ini akan dibahas mengenai proses perancangan mekanik pintu gerbang otomatis serta penyusunan rangkaian untuk merealisasikan sistem alat. Dalam hal ini sensor

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat akuisisi data termokopel 8 kanal. 3.1. Gambaran Sistem Alat yang direalisasikan

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini menjelaskan tentang perancangan sistem alarm kebakaran menggunakan Arduino Uno dengan mikrokontroller ATmega 328. yang meliputi perancangan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

PERANCANGAN INSTRUMENT MINIATUR MONITORING ARUS LISTRIK PLN

PERANCANGAN INSTRUMENT MINIATUR MONITORING ARUS LISTRIK PLN PERANCANGAN INSTRUMENT MINIATUR MONITORING ARUS LISTRIK PLN Rieni Kalesta Sitanggang 1 Takdir Tamba 2 Marhaposan Situmorang 2 1 MAHASISWA FISIKA USU Email: rienikalestasitanggang@yahoo.com Hp: 0852776876596

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metodologi penelitian yang digunakan dalam perancangan sistem ini antara lain studi kepustakaan, meninjau tempat pembuatan tahu untuk mendapatkan dan mengumpulkan sumber informasi

Lebih terperinci

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay

BAB 3 PERANCANGAN ALAT. Sensor Utrasonik. Relay. Relay BAB 3 PERANCANGAN ALAT 3.1 Diagram Blok Berikut ini adalah diagram blok sistem rancang bangun alat pengontrol volume air dan aerator pada kolam budidaya udang menggunakan mikrokontroler. Sensor Utrasonik

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA Pada bab ini, akan dibahas pengujian alat mulai dari pengujian alat permodul sampai pengujian alat secara keseluruhan serta pengujian aplikasi monitoring alat tersebut. Pengujian

Lebih terperinci

LAPORAN TUGAS AKHIR. Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO) pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51

LAPORAN TUGAS AKHIR. Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO) pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 LAPORAN TUGAS AKHIR Alat Pendeteksi Polusi Udara Dari Gas Karbonmonoksida (CO) pada Ruangan Berbasis Mikrokontroler AT89S51 Diajukan Oleh: NAMA : FARLI RIZKI NPM : 0634015038 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR

Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR Rancang Bangun Alat Pendeteksi Kadar Gas Karbon Monoksida (CO) pada Kendaraan Bermotor Menggunakan Arduino Uno TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Meraih Gelar Sarjana Strata 1 Teknik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat

BAB I PENDAHULUAN. mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Gas-gas pencemar dari gas buang kendaraan bermotor seperti gas CO dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Hal ini disebakan karena gas CO dapat mengikat hemoglobin darah

Lebih terperinci

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011

JURNAL TEKNOLOGI INFORMASI & PENDIDIKAN ISSN : VOL. 5 NO. 2 SEPTEMBER 2011 ALAT PENDETEKSI KADAR GAS BUANG KENDARAAN BERMOTOR Mardhiah Masril 1 ABSTRACT Air is an important factor in life, but with increasing development in the face of the earth causes air pollution. One of the

Lebih terperinci