Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 1

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 1"

Transkripsi

1 Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 1

2 KATA PENGANTAR Setiap program kerja sebaiknya perlu dievaluasi, baik output maupun outcome. Demikian pula program pemberdayaan masyarakat pesisir ( coastal community development programs atau CCDP) yang diselenggarakan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan International Fund for Agricultural Development (IFAD). Program pemberdayaan masyarakat pesisir yang diselenggarakan oleh KKP dengan bantuan pendanaan dari IFAD pada tahun 2013 dilakukan di beberapa lokasi, termasuk Kabupaten Kubu Raya. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia untuk melakukan annual outcome survey (AOS) di Kabupaten Kubu Raya. Annual outcome survey dilakukan terhadap 2 desa penerima program dan 2 desa bukan penerima program. Hasil annual outcome survey dapat dijadikan sebagai salah satu informasi dalam proses evaluasi program dan perbaikan program yang terkait di masa mendatang. Survei dampak program sebaiknya dilakukan secara berkala. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Dirjen KP3K KKP Dr. Sudirman Saad, M.Hum dan Direktur Ir. Ansori Zawawi, M.Si, MMA selaku Pejabat Pembuat Komitmen pada Satker Pembangunan Masyarakat Pesisir (CCDP -IFAD), atas kepercayaannya kepada kami untuk melaksanakan kegiatan Annual outcome survey di Kabupaten Kubu Raya Provinsi Kalimantan Barat. Kami berharap semoga laporan annual outcome survey ini dapat dapat bermanfaat bagi para pemangku kepentingan dalam rangka pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Kubu Raya. Semarang, Desember 2013 Tim Peneliti Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 2

3 PENDAHULUAN Pada tahun 2013, Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) bekerjasama dengan International Fund Agricultural Development (IFAD) menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat pesisir atau Coastal Community Development Program (CCDP) pada beberapa daerah termasuk Kabupaten Kubu Raya. Salah satu tujuan dari program pemberdayaan masyarakat pesisir adalah meningkat kesejahteraan pelaku perikanan tradisional sebagai penerima program. Setiap program sebaiknya selalu dimonitoring dan evaluasi, baik proses, hasil maupun dampaknya. Proses monitoring dan evaluasi program sebaiknya dilakukan secara terus menerus dan hasilnya sebagai masukan untuk perbaikan program selanjutnya. Dengan demikian akan terjadi perbaikan proses dan peningkatan output. Kabupaten Kubu Raya terletak di Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, dengan posisi pada Lintang Utara Lintang Selatan dan Bujur Timur. Kabupaten Kubu Raya berbatasan dengan Kabupaten Pontianak di sebelah Utara, Kabupaten Kayong Utara di sebelah Selatan, Laut Natuna di sebelah Barat, serta Kabupaten Lk dan Kabupaten Sanggau di sebelah Timur. Luas wilayah Kabupaten Kubu Raya sekitar 6.985,24 Km 2. Wilayah Kabupaten Kubu Raya terbagi dalam 9 kecamatan, yaitu Batu Ampar, Terentang, Kubu, Teluk Pakedai, Sungai Kakap, Rasau Jaya, Sungai Raya, Sungai Ambawang dan Kuala Mandor B. Sebagian wilayah Kabupaten Kubu Raya merupakan pulau-pulau kecil, yaitu terdapat 39 pulau yang tersebar di lima kecamatan (Batu Ampar, Kubu, Sungai Kakap, Sungai Raya dan Sungai Ambawang). Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 3

4 Gambar 1. Peta Kabupaten Kubu Raya (Pem. Kab. Kubu Raya 2013) Kabupaten Kubu Raya mengalami dua musim, yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasanya terjadi pada bulan Juni sampai dengan bulan September. Musim penghujan biasa terjadi pada bulan Desember sampai dengan bulan Maret. Keadaan ini berganti setiap setengah tahun setelah melewati masa peralihan pada bulan April Mei dan Oktober November. Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi perikanan yang besar. Beberapa usaha perikanan yang telah berkembang antara lain perikanan tangkap, perikanan Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 4

5 budidaya dan pengolahan hasil perikanan. Daerah utama penghasil ikan adalah Kecamatan Batu Ampar, Kecamatan Sungai Kakap, Kecamatan Kubu dan Kecamatan Teluk Pakedai. Kecamatan Sungai Kakap dan Kecamatan Batu Ampar merupakan daerah penghasil ikan laut tertinggi, disusul Kecamatan Kubu. Kecamatan Sungai Kubu juga merupakan penghasil ikan budidaya tertinggi, disusul Kecamatan Kubu dan Kecamatan Batu Ampar. Berdasarkan hal tersebut, Kabupaten Kubu Raya memiliki potensi pembangunan yang berasal dari kelautan dan perikanan dapat dilkan. TUJUAN DAN METODOLOGI Tujuan dari Annual Outcome Survey ini adalah sebagai berikut: a) Mengukur dampak perubahan yang terjadi pasca program penerimaan, produksi dan produktifitas serta ketahanan pangan, b) Menilai ketepatan dalam penetapan target penerima program, c) Mengumpulkan bukti-bukti dari keberhasilan atau kegagalan proyek, d) Memberikan informasi yang diperlukan untuk melakukan tindakan korektif terkait pelaksanaan program. Metodologi yang digunakan dalam Annual Outcome Survey ini adalah metode survei dan wawancara dengan alat bantu kuesioner. Responden yang dipilih adalah 18 orang penerima program yang berasal dari dua desa dan 18 orang bukan penerima program yang berasal dari dua desa. 1. Profil Kategori Rumah Tangga dan Aktifasi Keterlibatan dalam Proyek Penentuan kemiskinan oleh BPS dilakukan dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan sebagai bahan acuan. Pengangguran dan rendahnya penghasilan menjadi pertimbangan untuk penentuan kriteris tersebut. Kriteria statistik BPS tersebut adalah: 1) Tidak miskin, adalah rumah tangga dengan pengeluaran per orang per bulan lebih dari Rp ,-. 2) Hampir Tidak Miskin, dengan pengeluaran per bulan per kepala antara Rp s/d. Rp atau sekitar antara Rp s/d. Rp per orang per hari,-. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 5

6 3) Hampir Miskin, dengan pengeluaran per bulan per kepala antara Rp ,- s/d Rp atau sekitar antara Rp s/d Rp per orang per hari. 4) Miskin, dengan pengeluaran per orang perbulan per kepala Rp kebawah atau sekitar Rp 7.780,- ke bawah per orang per hari. 5) Sangat Miskin (kronis), tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang per hari. Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan bahwa rumah tangga penerima proyek sebagian besar (94%) merupakan rumah tangga dalam kategori rumah tangga yang tidak miskin, dan mereka mengidentifikasikan diri sebagai rumah tangga rata-rata, sedangkan sisanya sebanyak 6% termasuk kategori rumah tangga miskin. Rumah tangga non penerima yang masuk kategori miskin sangat besar, yaitu 72%, sedangkan yang termasuk kategori cukup atau rata-rata sebanyak 28%. Hal ini menunjukkan bahwa rumah tangga yang berasal dari desa yang belum menerima bantuan proyek merasa lebih miskin disbanding dengan rumah tangga dari desa yang telah menerima bantuan proyek. (Penerima) (Non Penerima) Miskin 6% Ratarata 28% Ratarata 94% Miskin 72% Gambar 2. Profil kategori rumah tangga dalam proyek Menurut Bank Dunia, pendapatan minimal per orang per hari adalah U$ 1 (setara dengan Rp ,-). Penetapan pengukuran pendapatan ini tidak disertai dengan pengukuran pengeluaran per orang per hari dengan asumsi bahwa selain kebutuhan makanan pokok, pengeluaran untuk jenis kebutuhan lain (non makanan) tidak selalu dilakukan setiap hari. Apabila disetarakan dengan Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 6

7 pendapatan per bulan maka seseorang dikatakan miskin apabila penghasilannya dalam sebulan kurang dari Rp ,-. 2. Aktifitas keterlibatan penerima proyek dalam kegiatan proyek Semua rumah tangga penerima bantuan menyebutkan bahwa mereka telah mengetahui tentang kegiatan proyek dan program kegiatan proyek. Responden penerima bantuan terlibat kegiatan program pada tahun Pada saat survei dilakukan program bantuan belum diterima oleh rumah tangga yang seharusnya menerima, tetapi masih dalam proses pencairan. Hal ini berakibat pengaruh bantuan program pada rumah tangga dari ke empat desa yang disurvei belum dapat dirasakan. Meskipun demikian, sebagian besar rumah tangga menyatakan telah terlibat dalam aktivitas proyek. Beberapa program kegiatan yang menurut mereka merupakan bagian dari kehiatan proyek dan mereka berpartisipasi dan terlibat didalamnya tersaji pada Gambar 3. Berdasarkan Gambar 3 tersebut terlihat bahwa hanya ada dua kegiatan yang banyak melibatkan responden, yaitu perencanaan kegiatan di desa dan kegiatan lain-lain. Termasuk dalam kegiatan lain-lain adalah program bantuan dana untuk pengadaan sarana produksi, seperti perahu, alat tangkap, dan sebagainya. Berdasarkan data tersebut terlihat bahwa responden rumah tangga belum pernah menerima pelatihan-pelatihan, atau dengan kata lain memang belum dilakukan kegiatan pelatihan-pelatihan yang sebenarnya akan sangat bermanfaat untuk peningkatan ketrampilan responden. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 7

8 Aktifitas Keterlibatan (Penerima) Gambar 3. Aktifitas keterlibatan dalam proyek Implikasi dari keterlambatan pelaksanaan pemberian bantuan adalah pada tingkat kepuasan rumah tangga terhadap proyek. Tingkat kepuasan rumah tangga penerima bantuan terkait dengan dampak yang ditimbulkan oleh kegiatan proyek terhadap kondisi kehidupannya yang menyatakan cukup puas sebesar 83%, sedangkan yang menyatakan sangat puas hanya 17 %. (Penerima) Sangat puas 17% Cukup puas 83% Gambar 4. Kepuasan terhadap proyek Kehadiran dan keaktifan staf proyek sangat penting peranannya dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan program CCDP. Peranan staf proyek Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 8

9 adalah sebagai fasilitator, motivator, pembina, pendamping dan pembimbing bagi rumah tangga penerima proyek. Berdasarkan hasil wawancara dengan rumah tangga penerima bantuan, intensitas hubungan antara staf proyek dan penerima bantuan telah berjalan baik. Seluruh responden (100%) menyatakan selalu berinteraksi dengan staf proyek, ketika staf sedang berkiunjung ke lokasi desanya. Tidak ada responden yang menyatakan kadang-kadang dan sangat jarang berhubungan dengan staf proyek. (Penerima) Sering 100% Keterangan kategori: sangat jarang, kadang-kadang, sering Gambar 5. Frekuensi berhubungan dengan staf proyek 3. Pendapatan rumah tangga Untuk mengetahui pengaruh kegiatan proyek terhadap pendapatan rumah tangga penerima bantuan, maka perlu dikaji ada/tidaknya perubahan pendapatan selama 12 bulan terakhir. Rumah tangga penerima bantuan proyek maupun non penerima bantuan menyatakan bahwa tidak memiliki sumber pendapatan tunai. Artinya, responden tidak ada yang bekerja sebagai pegawai, sehingga mereka tidak mendapatkan gaji berupa uang tunai. Sumber pendapatan yang dimiliki responden umumnya adalah bidang perikanan, terutama penangkapan ikan, pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Mereka akan memperoleh uang tunai jika hasil tangkapannya atau hasil olahannya telah laku dijual. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 9

10 Apabila pendapatannya saat tim survey melakukan wawancara, dibandingkan dengan 12 bulan sebelumnya, 50% responden penerima bantuan menyatakan bahwa pendapatannya lebih rendah 5-25% atau menurun. Responden yang menyatakan lebih tinggi atau meningkat pendapatannya sebanyak 17% dan responden yang menyatakan sama saja jika dibandingkan dengan 12 bulan lalu sebanyak 33%. Responen dari rumah tangga non penerima bantuan sebanyak 50% juga menyatakan lebih rendah atau menurun 5-25% jika dibandingkan dengan 12 bulan yang lalu. Selebihnya sebanyak 50% responden menyatakan pendapatannya sama saja jika dibandingkan dengan 12 bulan yang lalu. Sebagaimana diketahui bahwa pada saat survey dilakukan, bantuan proyek belum diterima rumah tangga. Hal ini menunjukkan bahwa kenaikan atau penurunan sebagaimana dinyatakan oleh responden tidak terkait dengan adanya proyek. Jika dperhatikan lebih lanjut, sebagian besar responden adalah rumah tangga perikanan tangkap. Menurunnya pendapatan rumah tangga perikanan dibandingkan 12 bulan yang lalu mengindikasikan bahwa hasil tangkapan mereka cenderung menurun. Kondisi semacam ini memang dirasakan di banyak wilayah Indonesia, dikarenakan di sebagian besar perairan Indonesia sudah mengalami fully exploited atau overfishing. Penerima) (Non Penerima) [CATEG ORY NAME] ([PERCE NTAGE]) [CATEG ORY NAME] ([PERCE NTAGE]) Sama 33% [CAT EGOR Y NAM E] ([PER CENT AGE]) Sama 50% Keterangan kategori: lebih tinngi 5-25%, lebih tinggi 25-50%, sama,lebih tinggi 50%, lebih rendah 5-25%, lebih rendah 25-50%, lebih rendah 50% atau sama Gambar 6. Perbandingan pendapatan responden 12 bulan terakhir Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 10

11 Pendapatan utama rumah tangga responden penerima dan non penerima bantuan adalah berasal dari perikanan tangkap dan pengolahan hasil perikanan. Secara keseluruhan ditunjukan dalam grafik berikut : Pendapatan Utama Rumah Tangga (Penerima) Pendapatan Utama Rumah Tangga (Non Penerima) Gambar 7. Grafik pendapatan utama rumah tangga Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 11

12 Berdasarkan grafik tersebut terlihat bahwa mayoritas responden rumah tangga adalah nelayan sebagai mata pencaharian utama. Pada rumah tangga penerima hanay 16,67 % yang mempunyai mata pencaharian bukan nelayan, yaitu sebagai pengolah hasil perikanan. Pada rumah tangga non penerima bantuan, hanya 5,56% yang mata pencahariannya bukan neyalanm yaitu sebagai pemasar hasil perikanan. 4. Ketahanan pangan Salah satu tujuan dari program ini adalah menjamin ketahanan pangan bagi rumah tangga penerima bantuan proyek. Menurut hasil survei, masyarakat di daerah studi memiliki budaya makan 2 kali sehari. Oleh karenanya maka pertanyaan dalam kuesioner untuk frekuensi makan 3 kali tidak dijumpai di daerah penelitian. Seluruh responden menyatakan tidak pernah menghadapi kekurangan pangan selama 12 tahun terakhir, baik itu rumah tangga penerima bantuan maupun rumah tangga yang belum menerima bantuan. Responden mengaku sanggup menyediakan makan cukup setiap harinya, yaitu makan 2 kali sehari, sebagaimana biasa mereka lakukan. (Penerima) (Non Penerima) YA; 100% YA [PERCE NTAGE ] Keterangan kategori: Ya, Tidak (3 kali makan diganti 2 kali makan) Gambar 8. Grafik ketahanan pangan berdasarkan kemampuan frekeuensi makan 2 kali Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 12

13 5. Produksi Kelautan dan Perikanan Sebagaimana dijelaskan di atas, sebagian besar responden rumah tangga mempunyai mata pencaharian perikanan tangkap. Hal ini berarti hasil perikanan dan kelautan yang diproduksi responden adalah ikan (dalam pengertian luas). Alat tangkap yang digunakan cukup bervariasi, terutama taring (trammel net dan gill net), bubu (trap), pancing, bela d (Stationary fish traps) dan lift net (.Platform with lift net). Hasil tangkapan utama untuk trammel net adalah udang Jerbung dan Krosok, dengan ikutan ikan. Hasil utama tangkapan gillnet adalah berbagai jenis ikan. Hasil tangkapan bubu adalah rajungan dan kepiting. Hasil tangkapan pancing terutama adalah ikan demersal. Sedangkan belad menangkap berbagai jenis ikan dan krustasea yang berukuran relative masih kecil. Hasil tangkapan lift net terutama adalah ikan teri dan cumi-cumi. Jenis ikan olahan yang ada di daerah studi adalah ebi (udang yang dikeringkan), kupuk udang, terasi dan pengupasan rajungan. disamping itu ada penganan tradisional dank has daerah studi, yakni Cencalo atau padda dalam bahasa Sambas. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan yang telah berjalan dan belum mendapatkan sentuhan inovasi dan teknologi terkait dengan proyek. Hasil wawancara menunjukkan bahwa baik responden penerima maupun responden non penerima, seluruhnya menyatakan bahwa tujunan menghasilkan produk perikanan, seperti menangkap ikan dan mengolah hasil perikanan adalah untuk dikonsumsi dan dijual. Tujuan utamanya adalah dijual, tetapi untuk kepentingan lauk, mereka juga mengkonsumsinya. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan menangkap ikan, budidaya ikan dan mengolah produk perikanan adalah benar-benar mata pencaharian yang mereka menggantungkan hidup dan penghidupannya. Hal ini juga berarti bahwa mereka akan semakin sulit jika kecenderungan penurunan produksi hasil tangkapannya terus terjadi. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 13

14 Tujuan Menghasilkan Produk Perikanan (Penerima) Ya, dikons umsi dan dijual ; 100% Tujuan Menghasilkan Produk Perikanan (Non Penerima) Ya, dikons umsi dan dijual ; 100% Keterangan kategori: ya dikonsumsi & dijual, ya hanya dijual, ya hanya di konsumsi, tidak Gambar 9. Garfik Tujuan menghasilkan produk kelautan dan perikanan 6. Tingkat produktivitas perikanan Tingkat produktivitas perikanan dari rumah tangga penerima bantuan 100% menyatakan mengalami perubahan. Sedangkan responden non penerima bantuan yang menyatakan mengalami perubahan produktivitas perikanan adalah sebesar 50% dan 50% responden lainya menyatakan tidak mengalami perubahan. (Penerima) (Non Penerima) YA; 100% TIDAK ; 50% YA; 50% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 10. Grafik perubahan produktifitas perikanan Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 14

15 Pada rumah tangga penerima bantuan, 83,3% menyatakan bahwa produktivitasnya menurun sebesar 5-25%, sedangkan pada rumah tangga non penerima menyatakan sama saja atau 5-25% lebih rendah dari sebelumnya. Kondisi ini sama dengan pernyataannya terkait dengan pendapatan yang diperoleh responden. Penurunan produksi ini berarti hasil tangkapannya menurun. Penurunan produktivitas terjadi akibat semakin mahalnya biaya operasi penangkapan ikan di laut, sebagai akibat semakin menjauhnya daerah penangkapan dan menurunya volume hasil tangkapan. 16 (Penerima) Lebih tinggi 50% atau lebih Lebih tinggi 25-50% Lebih tinggi 5-25% Sama Lebih rendah 5-25% Lebih rendah 25-50% Lebih rendah 50% atau lebih Lebih tinggi 50% atau lebih Lebih tinggi 25-50% (Non Penerima) Lebih tinggi 5-25% Sama Lebih rendah 5-25% Lebih rendah 25-50% Lebih rendah 50% atau lebih Gambar 11. Grafik Perubahan Produktivitas Usaha Penangkapan Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 15

16 Ditinjau dari perubahan hasil penjualan produksi perikanan, pada rumah tangga penerima dan non penerima mayoritas mempunyai kecenderungan menurun 5-25% dibandingkan tahun sebelumnya. Hanya dua rumah tangga penerima proyek yang menyatakan lebih tinggi 5-25%. Perubahan hasil penjualan produksi perikanan ditunjukan pada grafik sebagai berikut: (Penerima) 0 Lebih Lebih tinggi 50% tinggi 25- atau lebih 50% Lebih tinggi 5-25% Sama Lebih rendah 5-25% Lebih rendah 25-50% Lebih rendah 50% atau lebih (Non Penerima) Lebih Lebih tinggi 50% tinggi 25- atau lebih 50% Lebih tinggi 5-25% Sama Lebih rendah 5-25% Lebih rendah 25-50% Lebih rendah 50% atau lebih Gambar 12. Grafik perubahan hasil penjualan Produksi Perikanan Meskipun terjadi perubahan pada pendapatan dan produktifitas pada rumah tangga penemrima maupun bukan penerima proyek, perubahan tersebut sama Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 16

17 sekali belum terkait dengan kegiatan proyek. Sebagaimana dijelaskan di depan, dana bantuan proyek belum diterima oleh rumah tangga penerima saat survey ini dilaksanakan. 7. Akses Terhadap Jasa Keuangan Di Kabupaten Kubu Raya terdapat sedikitnya 8 lembaga keuangan bank, dan 143 lembaga keuangan non bank. Jasa keuangan merupakan salah satu komponen pendukung dalam pengembangan usaha perikanan. Meskipun demikian, seluruh responden mengaku tidak pernah meminjam uang di lembaga keuangan formal. Responden yang meminjam umumnya kepada perorangan atau lembaga keuangan tidak formal yang dikenal sebagai Tauke. Tauke adalah pemilik modal yang membantu nelayan untuk pembiayaan operasional penangkapan ikan. (Penerima) (Non Penerima) TIDA K 33% YA 28% YA 67% TIDAK 72% Keterangan kategori : ya, tidak Gambar 13. Proporsi anggota rumah tangga yang meminjam uang Enampuluh tujuh persen (67 %) responden rumah tangga penerima menyatakan pernah meminjam uang, sedangkan 33% tidak pernah meminjam uang. Pada rumah tangga non penerima, sebesar 28% menyatakan meminjam udang dan 72% tidak meminjam uang. Sumber peminjaman umumnya adalah Tauke atau juragan. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 17

18 8. Akses Terhadap Sumberdaya Alam Ketergantungan usaha perikanan pada sumberdaya alam secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada penghasilan dan ketersediaan pangan. Dari hasil survei yang dilakukan menunjukkan bahwa keseluruhan rumah tangga penerima bantuan maupun non penerima bantuan, seluruhnya (100%) menyatakan tidak memiliki akses terhadap lahan budidaya. Hal ini disebabkan responden adalah nelayan dan pengolah hasil perikanan, yang tidak memiliki lahan budidaya. (Penerima) (Non Penerima) TIDAK 100% TIDAK 100% Gambar 14. Kepemilikan akses terhadap lahan budidaya pada penerima dan non penerima bantuan proyek Sedangkan akses terhadap komuntas penangkapan, keseluruhan responden menyatakan memilikinya. Sebanyak 100% responden yang telah diwawancarai, baik itu responden penerima bantuan maupun non penerima bantuan mengaku memiliki akses terhadap komunitas perikanan tangkap, untuk melakukan penangkapan ikan. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 18

19 (Penerima) (Non Penerima) YA 100% YA 100% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 15. Kepemilikan akses terhadap komunitas perikanan Sedangkan untuk fasilitas pengolahan perikanan, seluruh responden non penerima mengaku belum memiliki fasilitas milik kelompok yang dapat digunakan untuk kegiatan pengolahan perikanan, karena hasil tangkapan yang diperoleh pada umumnya dijual dalam bentuk segar. Sedangkan untuk responden penerima sebanyak 50% menyatakan memiliki akses fasilitas pengolahan perikanan, dan 50% lainnya menyatakan tidak memiliki akses terhadap fasilitas pengolahan perikanan. (Penerima) (Non Penerima) YA 0% TIDAK ; 50% YA; 50% TIDAK 100% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 16. Perbandingan fasilitas pengolahan perikanan Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 19

20 Fasilitas pengolahan yang dapat diakses oleh responden rumah tangga adalah pembuatan kreupuk dan terasi milik keluarga dan atau tetangga serta miniplant tempat pengupasan rajungan. 9. Akses Pasar Berdasarkan hasil survey diketahui bahwa 100% responden, baik penerima maupun non penerima menyatakan memperoleh hasil penjualan ikan hasil tangkapannya atau ikan olahan yang dihasilkan. Mereka menyatakan menjual hasil tangkapannya tidak ke pasar, tetapi ke Tauke yang memberikan pinjaman biaya operasional penangkapan. Pada dasarnya tidak ada ikatan dna kewajiban bahwa nelayan yang telah dibantu harus menjual ikan tangkapannya ke Tauke. Namun ada semacam beban moral, sehingga nelayan menjual ke Tauke tersebut. Hal ini sesungguhnya juga didorong oleh kondisi geografis yang belum didukung oleh infrastruktur yang memadai, yang memungkinkan nelayan dengan mudah mengakses pasar. Dibandingkan 12 bulan yang lalu, seluruh responden menyatakan belum ada perubahan yang berarti. (Penerima) (Non Penerima) TIDAK [PERC ENTA GE] TIDAK [PERC ENTA GE] Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 17. Kemudahan Akses ke Pasar Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 20

21 10. Pemberdayaan Berdasarkan hasilwawancara diketahui bahwa sebanyak 22% responden yang menerima bantuan program CCDP yang diwawancarai adalah wanita dan mejadi anggota kelompok CCDP. (Penerima) YA 22% TIDAK 78% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 18. Proposi anggota kelompok CCDP berdasarkan jenis kelamin Anggota kelompok wanita penerima bantuan program CCDP yang telah diwawancarai secara keseluruhan adalah bagian dari kelompok usaha. Jenis usaha yang ditekuni mereka adalah pembuatan kerupuk, terasi, dan pemasar ikan. Pemberdayaan perempuan secara umum sudah dilakukan dengan baik pada setiap rumah tangga responden, baik itu rumah tangga penerima bantuan maupun non penerima bantuan. Hal tersebut terlihat dalam keterlibatan wanita pada setiap pengambilan keputusan rumah tangga, seperti keputusan pembelian barangbarang rumah tangga utama, keputusan perbaikan utama dalam rumah tangga maupun keputusan yang terkait dengan pendidikan anak. Keputusan-keputusan tersebut diputuskan bersama dengan suami. Dari hasil wawancara mengenai akun tabungan atas nama sendiri didapatkan hasil bahwa responden dengan penerima sebanyak 11% mempunyai akun tabungan atas nama sendiri, sedangkan 89% tidak memiliki akun tabungan sendiri. Pada responden non penerima sebanyak 100% responden tidak memiliki Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 21

22 akun tabungan atas nama sendiri. Mereka yang memiliki akun tabungan adalah pekerja di miniplant. (Penerima) (Non Penerima) YA 11% TIDA K 89% TIDA K 100% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 19. Perbandingan akun tabungan sendiri Selain itu, responden wanita tidak memiliki kredit/pinjaman dari lembaga manapun, baik itu pinjaman yang berasal dari anggota keluarga, bank, maupun institusi informal lainnya. 83% responden wanita penerima bantuan maupun 89% responden non penerima bantuan mengaku tidak memiliki kredit/pinjaman. Sedangkan 17% responden penerima dan 11% responden non penerima menyatakan mempunyai kredit pinjaman. Adapun sumber pinjaman berasal dari perantar yang dalam bahasa lokal disebut Tauke. (Penerima) (Non Penerima) YA 17% YA 11% TIDAK 83% TIDAK 89% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 20. Perbandingan kredit pinjaman Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 22

23 Seluruh responden perempuan, baik penerima ataupun non penerima tidak mengetahui nama Camat yang berada di daerah asalnya. Hal tersebut dikarenakan lokasi menuju kecamatan yang jauh, serta baru pergantian camat sehingga responden belum mengenal nama camat. (Penerima) (Non Penerima) TIDAK ; 100% TIDAK 100% Keterangan kategori: Ya, Tidak Gambar 21. Perbandingan pengetahuan nama camat Seluruh responden wanita mengaku pernah mengunjungi kantor kecamatan yang berada di daerah tempat tinggalnya. Sebanyak 100% responden wanita penerima bantuan pernah mengunjungi kantor kecamatan dan sebanyak 100% responden wanita non penerima bantuan juga pernah mengunjungi kantor kecamatandi daerah tempat tinggalnya (Penerima) (Non Penerima) YA; 100% YA; 100% Keterangan Kategori: Ya, Tidak Gambar 22. Perbandingan pengetahuan nama camat Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 23

24 KESIMPULAN Kesimpulan dari Annual Outcome Surveydari Kabupaten Kubu Raya adalah sebagai berikut: 1. Sosialisasi rencana kegiatan telah berjalan dengan baik, sehingga seluruh responden di desa non penerima sudah mengetahui adanya kegiatan proyek CCDP-IFAD. 2. Seluruh rumah tangga penerima bantuan, baik penerima maupun non penerima, mempunyai mata pencaharian terkait dengan usaha perikanan, yaitu nelayan (penangkap ikan), pengolah hasil perikanan dan pemasar hasil perikanan. Perubahan pendapatan responden bukan karena dampak kegiatan proyek, tetapi karena factor sumberdaya alam itu sendiri. 3. Seluruh responden hanya makan dua kali sehari, tetapi hal tersebut bukan karena ketidak-mampuan untuk menyediakan makan. Masyarakat pesisir di daerah sasaran proyek mempunyai kebiasaan makan dua kali, dan tidak ada anggota rumah tangga responden yang makan tiga kali sehari. 4. Produksi dan produktifitas usaha perikanan di daerah sasaran cenderung menurun, sebagai akibat factor alam, bukan sebagai akibat kegiatan proyek. Penurunan produksi perikanan sebagai indikasi telah terjadinya full exploited. 5. Responden umumnya tidak mempunyai akses ke lembaga keuangan formal seperti bank. Mereka umumnya meminjam uang kepada Tauke, baik untuk kebutuhan usaha mauun untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga lainnya. 6. Pada umumnya responden memiliki akses yang luas ke sumberdaya perikanan tangkap, tetapi tidak ada responden yang memiliki lahan budidaya. 7. Responden rumah tangga umumnya tidak mempunyai akses langsung ke pasar, dan menjual hasil usahanya ke Tauke, sebagai pemberi pinjaman modal usaha. 8. Wanita nelayan di daerah studi sudah dilibatkan dalam pengembangan usaha dan dalams etiap pengambilan keputusan penting keluarga. 9. Program pemberdayaan masyarakat pesisir di Kabupaten Kubu Raya belum dapat berjalan dengan baik, karena pada saat survey bantuan dana bulan dapat Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 24

25 diterima oleh rumah tangga penerima. Oleh karenanya maka kegiatan pemberdayaan masyarakat pesisir di Kubu Raya belum dapat dievaluasi. Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 25

26 LAMPIRAN Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 26

27 Lampiran 1. Panduan Pengisian Form Entry 1=Ya, 0=Tidak Kode Keterangan Jenis Entry Ket. Entry ID Kuosioner ID Number 4 Digit TGL Tanggal Date Format Number 8 Digit Nm Nama Enumerator Teks ~ A.1 Desa Teks ~ A.2 Kecamatan Teks ~ A.3 Nama kepala rumah tangga Teks ~ A.4 Jenis kelamin kepala rumah tangga Kategori 1=Laki-laki, 2=Perempuan 1 Digit A.5 Sehubungan dengan pendapan kelompok, termasuk kategori manakah rumah tangga Kategori 1=Berkecukupan 2=Rata-rata 3=Miskin 4=Sangat miskin B.1 Sejak kapan rumah tangga terlibat dalam kegiatan proyek? (tahun) Number 4 Digit B.2 Apakah dalam 12 bulan terakhir, (atau ada anggota rumah tangga lainnya) Kategori 1=Ya, 0=Tidak terlibat dalam kegiatan [CCDP]? 1 Digit B.3 Apakah (atau ada anggota keluarga) yang terlibat di dalam kegiatan proyek berikut ini selama 12 bulan terakhir ini? 1 Digit B.3.1 [Perencanaan Desa] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.2 [Pengelolaan Finansial] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.3 [Pelatihan Bisnis] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.4 [Pelatihan Perikanan Tangkap] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.5 [Pelatihan Perikanan Budidaya] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.6 [Pelatihan Pengolahan Hasil Perikanan] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.7 [Pelatihan Pemasaran] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.3.8 [Lain-lain] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit B.4 Secara umum, terkait dengan partisipasi dalam kegiatan proyek yang telah berdampak terhadap kondisi kehidupan, apakah? B.5 Seberapa sering berhubungan dengan staf proyek (fasilitator, tenaga penyuluh, dan sebagainya)? Kategori Kategori 1=Sangat puas 2=Cukup puas 3=Tidak puas sama sekali 1=Sering 2=Kadang-kadang 3=Sangat Jarang 1 Digit C.1 Apakah mempunyai sumber pendapatan tunai (cash income)? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit C.1.1 Dibandingkan dengan tahun sebelumnya (sebagai contoh, 12 bulan yang lalu), apakah Kategori dapat dikatakan, pendapatan tahun ini: 1=Lebih tinggi 50% atau lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih C.2 Apa yang menjadi pendapatan utama rumah tangga? Kategori 1=Pertanian dan penjualan hasil pertanian 2=Perikanan tangkap 3=Perikanan Budidaya 4=Pengolahan Hasil Perikanan 5=Pemasaran Perikanan 6=Ternak 7=Hasil hutan 8=Penjualan Hasil Non Perikanan 9=Buruh tanpa keahlian 10=Gaji (pegawai) 11=Kerajinan tangan 12=Mendapat kiriman uang (remittances) 13=Bantuan 14=Lainnya Jumlah Contoh Max Entry 1 Digit 1 Digit 2 Digit Kesalahan Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 27

28 C.2.1 Penjelasan Lainnya Teks ~ C.2.2 Penjelasan C.3 Apakah mempunyai sumber pendapatan lainnya? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit C.4 Apakah an C Apa yang menjadi sumber pendapatan lainnya untuk rumah tangga? Kategori 1=Pertanian dan penjualan 2 Digit C Apa yang m hasil pertanian 2=Perikanan tangkap 3=Perikanan Budidaya 4=Pengolahan Hasil Perikanan 5=Pemasaran Perikanan 6=Ternak 7=Hasil hutan 8=Penjualan Hasil Non Perikanan 9=Buruh tanpa keahlian 10=Gaji (pegawai) 11=Kerajinan tangan 12=Mendapat kiriman uang (remittances) 13=Bantuan 14=Lainnya C Jawaban ke-2 Kategori 1=Pertanian dan penjualan 2 Digit C Jawaban k hasil pertanian 2=Perikanan tangkap 3=Perikanan Budidaya 4=Pengolahan Hasil Perikanan 5=Pemasaran Perikanan 6=Ternak 7=Hasil hutan 8=Penjualan Hasil Non Perikanan 9=Buruh tanpa keahlian 10=Gaji (pegawai) 11=Kerajinan tangan 12=Mendapat kiriman uang (remittances) 13=Bantuan 14=Lainnya C Jawaban ke-3 Kategori 1=Pertanian dan penjualan 2 Digit C Jawaban k hasil pertanian 2=Perikanan tangkap 3=Perikanan Budidaya 4=Pengolahan Hasil Perikanan 5=Pemasaran Perikanan 6=Ternak 7=Hasil hutan 8=Penjualan Hasil Non Perikanan 9=Buruh tanpa keahlian 10=Gaji (pegawai) 11=Kerajinan tangan 12=Mendapat kiriman uang (remittances) 13=Bantuan 14=Lainnya D.1 Dalam 12 bulan terakhir, apakah ada waktu dimana tidak mampu/bisa menyediakan makan 3x sehari di dalam rumah tangga? (periode kekurangan makanan) Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit D.2 Dalam 12 bulan terakhir, apakah ada waktu dimana tidak mampu/bi sa menyedia kan makan 3x sehari di dalam rumah tangga? (periode kekurang an makanan) Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 28

29 D.1.1 Berapa jumlah total hari, dalam 1 bulan terakhir? Number Maksimal Hari 31 hari 2 Digit D.1.1 Berapa jum D.1.2 Apakah ada peningkatan dibanding tahun sebelumnya? Kategori 1=Ada beberapa perbaikan 1 Digit D.1.2 Apakah ad 2=Sama 3=Situasi lebih buruk E.1 Apakah menghasilkan produk kelautan dan perikanan, jika iya, untuk tujuan apa? Kategori E.1.1 Apa yang menjadi sumber dari produksi? Kategori 1=Perikanan Tangkap 2=Perikanan Budidaya (tambak) 3=Perikanan Budidaya (Laut) 4=Pengolahan perikanan 5=Pemasaran 6=Lain-lain E Teknik apa yang digunakan dalam perikanan tangkap? Kategori 1=Pancing Tarik 1 Digit 2=Pukat kantong 3=Pukat cincin 4=Jaring 5=Platform with lift net 6=Stationary fish traps 7=Fish Aggregate Device (FAD) 8=Adaptasi Lokal 9=Lainnya (jelaskan) E Jenis hasil perikanan tangkap apa yang dihasilkan? Kategori 1=Ikan karang 1 Digit 2=Ikan pelagis (non tuna/tongkol) 3=Tuna/tongkol 4=Ikan Demersal 5=Cumi 6=Udang 7=Lainnya E Jenis hasil budidaya tambak apa yang dihasilkan? Kategori 1=Bandeng 1 Digit 2=Udang 3=Nila 4=Lele 5=Gurami 6=Lainnya E Jenis hasil pengolahan perikanan apa yang dihasilkan? Kategori 1=Ikan asin 1 Digit 2=Ikan asap 3=Nugget ikan 4=Bakso ikan 5=Abon ikan 6=Terasi 7=Kerupuk ikan 8=Rumput Laut Kering 9=Lainnya E Berapa banyak produksi yang dihasilkan dalam kg/bulan? Number ~ 1=Ya, hanya untuk konsumsi sendiri 2=Ya, hanya untuk dijual 3=Ya, dikonsumsi dan dijual 0=Tidak 1 Digit E.2 Apakah menghasil kan produk kelautan dan perikanan, jika iya, untuk tujuan apa? 1 Digit E.1.2 Apa yang m E Teknik apa Tidak ada pen E Jenis hasil Tidak ada pen E Jenis hasil Tidak ada pen E Jenis hasil Tidak ada pen E Tidak ada pen Berapa banyak produksi yang dihasilkan dalam kg/bulan? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 29

30 E Berapa banyak hasil yang dikonsumsi secara langsung (sebagai contoh tidak dijual?) Number ~ E Berapa banyak hasil yang dikonsum si secara langsung (sebagai contoh tidak dijual?) Tidak ada pen E Berapa banyak pendapatan/bulan yang didapat dari hasil penjualan? Number ~ Tidak ada pene Berapa ban E.1.2 Dibandingkan dengan tahun lalu (contoh: 12 bulan yang lalu), Apakah produktivitas dari produk berubah pada tahun ini? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E.1.3 Dibanding kan dengan tahun lalu (contoh: 12 bulan yang lalu), Apakah produktivi tas dari produk berubah pada tahun ini? E Bagaimana mengukur perubahan ini? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau lebih2=lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih 1 Digit E Bagaimana E Apakah perubahan ini berkaitan dengan aktivitas proyek? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E Apakah pe E.2 Selama 12 bulan terakhir, apakah mengadopsi teknologi baru dalam produksi perikanan yang dipromosikan oleh proyek CCDP? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E.3 Selama 12 bulan terakhir, apakah mengado psi teknologi baru dalam produksi perikanan yang dipromosi kan oleh proyek CCDP? E Teknologi apa yang digunakan? Kategori 1=Teknologi perikanan 1 Digit E Teknologi a tangkap 2=Teknologi pengolahan perikanan 3=Teknologi perikanan budidaya E Jawaban Ke-2 Kategori 1=Teknologi perikanan 1 Digit E Jawaban K tangkap 2=Teknologi pengolahan perikanan 3=Teknologi perikanan budidaya E.2.2 Bagaimana belajar tentang teknologi baru ini? Kategori 1=Melalui proyek CCDP 2=Melalui penyuluh pemerintah 3=Melalui LSM 4=Malalui proyek yang didanai oleh donor 5=Melalui tetangga/teman 6=Melalui vendor 7=Inisiatif sendiri 1 Digit E.2.3 Bagaimana Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 30

31 E.3 Jika dibandingkan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), pada tahun ini, apakah produksi perikanan berubah? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E.4 Jika dibanding kan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), pada tahun ini, apakah produksi perikanan berubah? E.3.1 Bagaimana menghitung kenaikan ini? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau 1 Digit E.3.1 Bagaimana lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih E.3.2 Apakah kenaikan ini terkait dengan aktivitas proyek CCDP? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E.3.2 Apakah ke E.4 Apakah mempunyai akses terhadap tambak ikan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E.5 Apakah an E.4.1 Dibandingkan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu) apakah produktivitas tambak ikan berubah tahun ini? E Bagaimana menghitung perubahan ini? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E.4.2 Dibanding kan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu) apakah produktivi tas tambak ikan berubah tahun ini? 1 Digit E Bagaiman a menghitu ng perubaha n ini? E Apakah kenaikan ini terkait dengan aktivitas proyek CCDP? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit E Apakah ke F.1 Apakah mendapat pendapatan dari penjualan hasil perikanan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit F.2 Apakah an F.1.1 Dibandingkan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), apakah pendapatan berubah dari hasil penjualan produksi perikanan? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih 1 Digit F.1.1 Dibanding kan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), apakah pendapat an berubah dari hasil penjualan produksi perikanan? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 31

32 F.1.2 Apakah mempunyai kontrak/perjanjian untuk penjualan produksinya? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit F.1.2 Apakah an F Apakah perjanjian tersebut telah merubah kondisi keuangan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit F Apakah perjanjian tersebut telah merubah kondisi keuangan? F.2 Dibandingkan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), apakah akses fisik terhadap pasar berubah tahun ini? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit F.3 Dibanding kan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), apakah akses fisik terhadap pasar berubah tahun ini? F.2.1 Apakah perubahan ini terkait dengan aktivitas proyek CCDP Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit F.2.2 Apakah perubaha n ini terkait dengan aktivitas proyek CCDP G.1 Apakah (atau anggota keluarga lainnya) pernah meminjam uang selama 12 bulan terakhir ini? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit G.2 Apakah (atau anggota keluarga lainnya) pernah meminja m uang selama 12 bulan terakhir ini? G.1.1 Dari mana sumber peminjaman? Kategori 1=Informal (teman, LSM, 1 Digit G.1.1 Dari mana koperasi/kelompok peminjaman) 2=Perantara/makelar 3=Formal (bank/lembaga keuangan mikro) 4=Program Pemerintah G.1.2 Berapa jumlah uang yang dipinjam (total selama 12 bulan terakhir)? Number ~ G.1.2 Berapa jum G.1.3 Apakah telah membayar uang yang telah dipinjam? Kategori 1=Ya 2=Belum, tetapi secepatnya 3=Tidak, tidak dapat membayar 1 Digit G.1.3 Apakah an G.1.4 Telah atau akan digunakan untuk apa uang tersebut? Kategori 1=Meningkatkan tabungan 2=Konsumsi (makanan, pakaian, perayaan/upacara, dan sebagianya) 3=Kegiatan yang menghasilkan pendapatan (alat dan perlengkapan, dan sebagainya) 4=Investasi lainnya (perbaikan rumah, pembeliaan lahan, dan sebagainya.) 5=Pendidikan 6=Kesehatan 7=Lainnya 1 Digit G.1.4 Telah atau Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 32

33 G Jawaban lainnya Teks ~ G Jawaban la G.2 G.2.1 Secara keseluruhan, apakah mempertimbangkan hal tersebut, dibandingkan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), rumah tangga sekarang telah memiliki akses yang lebih baik terhadap jasa keuangan? Apakah dapat mengatakan ini ada hubungannya dengan kegiatan proyek? Kategori Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit 1 Digit G.3 G.2.2 Secara keseluruh an, apakah memperti mbangka n hal tersebut, dibanding kan dengan tahun lalu (sebagai contoh 12 bulan yang lalu), rumah tangga sekarang telah memiliki akses yang lebih baik terhadap Apakah an H.1 Apakah atau anggota rumah tangga lainnya mempunyai usaha non perikanan? [Siapkan definisi mengenai usaha non perikanan, sebagai contoh kegiatan kerajinan tangan] Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit H.2 Apakah atau anggota rumah tangga lainnya mempuny ai usaha non perikanan? [Siapkan definisi mengenai usaha non perikanan, sebagai contoh kegiatan kerajinan tangan] H.1.1 Berapa banyak pekerja yang punya? Kategori 1=Tidak ada 2=1 atau 2 pekerja 3=3 atau 4 pekerja 4=Lebih dari 5 pekerja H.1.2 Apakah proyek ini membantu rumah tangga dalam mendirikan atau memperluas Kategori usaha? 1=Ya, mendirikan 2=Ya, memperluas 3=Tidak 1 Digit H.1.1 Berapa banyak pekerja yang punya? 1 Digit H.1.2 Apakah proyek ini membant u rumah tangga dalam mendirika n atau memperlu as usaha? H.1.3 Apakah proeyk CCDP membantu dalam mendapatkan pekerjaan atau meningkatkan kondisi pendapatan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit H.1.3 Apakah proeyk CCDP membant u dalam mendapat kan pekerjaan atau meningka tkan kondisi pendapat an? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 33

34 H.2 Apakah proyek ini membantu dalam menemukan pekerjaan atau meningkatkan kondisi tenaga kerja? I.1 Apakah mempunyai akses terhadap lahan budidaya atau perairan pesisir untuk melakukan kegiatan perikanan budidaya laut/marikultur? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit H.3 Apakah proyek ini membant u dalam menemuk an pekerjaan atau meningka tkan kondisi tenaga kerja? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.2 Apakah mempuny ai akses terhadap lahan budidaya atau perairan pesisir untuk melakuka n kegiatan perikanan budidaya laut/marik ultur? I.1.1 Apakah mempunyai lahan untuk perikanan budidaya laut/marikultur sendiri? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.1.1 Apakah mempuny ai lahan untuk perikanan budidaya laut/marik ultur sendiri? I.1.2 Apakah akses terhadap lahan perikanan budidaya laut tersebut terbuka? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.1.2 Apakah akses terhadap lahan perikanan budidaya laut tersebut terbuka? I.1.3 Apakah mempertimbangkan bahwa akses terhadap area perikanan budidaya laut/marikultur tersebut berubah jika dibandingkan dengan tahun lalu? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.1.3 Apakah memperti mbangka n bahwa akses terhadap area perikanan budidaya laut/marik ultur tersebut berubah jika dibanding kan dengan tahun lalu? I Jika ya, apakah itu berkat kegiatan proyek CCDP? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I Jika ya, apakah itu berkat kegiatan proyek CCDP? I Jika ya, berapa banyak? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih 1 Digit I Jika ya, berapa banyak? I.2 Apakah mempunyai akses terhadap komunitas perikanan tangkap? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.3 Apakah mempuny ai akses terhadap komunitas perikanan tangkap? I.2.1 Apakah akses ini diatur? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.2.1 Apakah akses ini diatur? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 34

35 I.2.2 Apakah akses terhadap perikanan tangkap berubah sejak tahun lalu? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.2.2 Apakah akses terhadap perikanan tangkap berubah sejak tahun lalu? I.2.3 Apakah mempertimbangkan bahwa produktivitas perikanan tangkap berubah jika dibandingkan dengan tahun lalu? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.2.3 Apakah memperti mbangka n bahwa produktivi tas perikanan tangkap berubah jika dibanding kan dengan tahun lalu? I Jika Ya, apakah itu berkat kegiatan proyek? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I Jika Ya, apakah itu berkat kegiatan proyek? I Jika Ya, berapa banyak? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih Kesalahan pa I.3 Apakah ada fasilitas pengolahan perikanan yang dapat gunakan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.4 Apakah ada fasilitas pengolaha n perikanan yang dapat gunakan? I.3.1 Apakah akses ini diatur secara tegas? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.3.1 Apakah akses ini diatur secara tegas? I.3.2 I.3.3 Apakah mempertimbangkan bahwa akses terhadap fasilitas pengolahan perikanan adan perubahan jika dibandingkan dengan tahun lalu? Apakah mempertimbangkan bahwa produktivitas dari fasilitas pengolahan perikanan telah berubah jika dibanndingkan dengan tahun lalu? 1 Digit I Jika Ya, berapa banyak? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.3.2 Apakah memperti mbangka n bahwa akses terhadap fasilitas pengolaha n perikanan adan perubaha n jika dibanding kan dengan tahun lalu? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.3.3 Apakah memperti mbangka n bahwa produktivi tas dari fasilitas pengolaha n perikanan telah berubah jika dibanndin gkan dengan tahun lalu? I Jika Ya, apakah itu berkat kegiatan proyek CCDP? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I Jika Ya, apakah itu berkat kegiatan proyek CCDP? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 35

36 I Jika Ya, berapa banyak? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih 1 Digit I Jika Ya, berapa banyak? I.4 Apakah ada tempat pemasaran yang dapat gunakan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.5 Apakah ada tempat pemasara n yang dapat gunakan? I.4.1 Apakah akses ini diatur secara tegas? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.4.1 Apakah akses ini diatur secara tegas? I.4.2 I.4.3 Apakah mempertimbangkan bahwa akses terhadap tempat pemasaran telah berubah jika dibandingkan dengan tahun lalu? Apakah mempertimbangkan bahwa produktivitas pasar berubah jika dibandingkan dengan tahun lalu? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.4.2 Apakah memperti mbangka n bahwa akses terhadap tempat pemasara n telah berubah jika dibanding kan dengan tahun lalu? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I.4.3 Apakah memperti mbangka n bahwa produktivi tas pasar berubah jika dibanding kan dengan tahun lalu? I Jika Ya, apakah itu berkat aktivitas proyek? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit I Jika Ya, apakah itu berkat aktivitas proyek? I Jika Ya, berapa banyak? Kategori 1=Lebih tinggi 50% atau 1 Digit I Jika Ya, be lebih 2=Lebih tinggi 25-50% 3=Lebih tinggi 5-25% 4=Sama 5=Lebih rendah 5-25% 6=Lebih rendah 25-50% 7=Lebih rendah 50% atau lebih Pada kuesione J.1 Apakah atau wanita di dalam anggota keluarga menjadi anggota salah satu kelompok CCDP? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.2 Apakah atau wanita di dalam anggota keluarga menjadi anggota salah satu kelompok CCDP? J.1.1 Apakah termasuk Kelompok Kerja Desa? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.1.1 Apakah termasuk Kelompo k Kerja Desa? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 36

37 J.1.2 Apakah termasuk Kelompok Sarana Prasarana Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.1.2 Apakah termasuk Kelompo k Sarana Prasaran a J.1.3 Apakah termasuk Kelompok Pengelola Sumberdaya Masyarakat? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.1.3 Apakah termasuk Kelompo k Pengelola Sumberda ya Masyarak at? J.1.4 Apakah termasuk Kelompok Usaha Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.1.4 Apakah termasuk Kelompo k Usaha J.1.5 Jika masuk Kelompok Usaha, apakah anggotanya 100% wanita? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.1.5 Jika masuk Kelompo k Usaha, apakah anggotan ya 100% wanita? J.2 Apakah membuat keputusan sendiri untuk pembelian barang-barang rumah tangga utama (contoh: kompor, furniture?) J.3 Apakah membuat keputusan bersama dengan suami untuk pembelian barang-barang rumah tangga utama? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.2 Apakah membuat keputusan sendiri untuk pembelian barangbarang rumah tangga utama (contoh: kompor, furniture? ) Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.3 Apakah membuat keputusan bersama dengan suami untuk pembelian barangbarang rumah tangga utama? J.4 Apakah membuat keputusan sendiri untuk perbaikan utama di dalam ruamah tangga? J.5 Apakah membuat keputusan bersama dengan suami untuk perbaikan utama di dalam rumah tangga? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.4 Apakah membuat keputusan sendiri untuk perbaikan utama di dalam ruamah tangga? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.5 Apakah membuat keputusan bersama dengan suami untuk perbaikan utama di dalam rumah tangga? J.6 Apakah membuat keputusan sendiri untuk pendidikan anak-anak? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.6 Apakah membuat keputusan sendiri untuk pendidika n anakanak? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 37

38 J.7 Apakah membuat keputusan bersama dengan suami untuk pendidikan anak-anak Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.7 Apakah membuat keputusan bersama dengan suami untuk pendidika n anakanak J.8 Apakah menyimpan tabungan tunai di rumah? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.8 Apakah menyimp an tabungan tunai di rumah? J.9 Apakah mempunyai akun tabungan atas nama sendiri? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.9 Apakah mempuny ai akun tabungan atas nama sendiri? J.10 Apakah mempunyai akun rekening bersama dengan orang lain? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.10 Apakah mempuny ai akun rekening bersama dengan orang lain? J.11 Apakah mempunyai kredit/pinjaman? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11 Apakah mempuny ai kredit/pinj aman? J.11.1 Apakah pinjaman berasala dari anggota keluarga atau teman? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11.1 Apakah pinjaman berasala dari anggota keluarga atau teman? J.11.2 Apakah pinjaman itu berasal dari perantara, pembeli ikan, pemilik kapal atau lainnya? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11.2 Apakah pinjaman itu berasal dari perantara, pembeli ikan, pemilik kapal atau lainnya? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 38

39 J.11.3 Apakah pinjaman berasal dari bank? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11.3 Apakah pinjaman berasal dari bank? J.11.4 Apakah pinjaman berasal dari institusi formal lainnya? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11.4 Apakah pinjaman berasal dari institusi formal lainnya? J.11.5 Apakah pinjaman berasal dari kelompok arisan? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11.5 Apakah pinjaman berasal dari kelompok arisan? J.11.6 Apakah pinjaman berasal dari peminjam uang atau institusi informal lainnya? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.11.6 Apakah pinjaman berasal dari peminjam uang atau institusi informal lainnya? J.12 Apakah mempunyai aset (sebagai contoh: lahan, rumah, mobil, dan sebagainya) yang didaftarkan atas nama? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.12 Apakah mempuny ai aset (sebagai contoh: lahan, rumah, mobil, dan sebagainy a) yang didaftarka n atas nama? J.13 Apakah mempunyai aset bersama (sebagai contoh: lahan, rumah, mobil, dan sebagainya) yang didaftarkan atas nama dan suami? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.13 Apakah mempuny ai aset bersama (sebagai contoh: lahan, rumah, mobil, dan sebagainy a) yang didaftarka n atas nama dan suami? J.14 Apakah mengetahui hak warisan secara legal? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.14 Apakah mengetah ui hak warisan secara legal? J.15 Apakah mengetahui nama dari Camat? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.15 Apakah mengetah ui nama dari Camat? J.16 Apakah pernah mengunjungi kantor Camat? Kategori 1=Ya, 0=Tidak 1 Digit J.16 Apakah pernah mengunju ngi kantor Camat? Laporan AOS Kabupaten Kubu Raya 39

LAPORAN ANNUAL OUTCOME SURVEY KABUPATEN MALUKU TENGGARA

LAPORAN ANNUAL OUTCOME SURVEY KABUPATEN MALUKU TENGGARA LAPORAN ANNUAL OUTCOME SURVEY KABUPATEN MALUKU TENGGARA KERJASAMA IFAD, UNIVERSITAS DIPONEGORO, DAN KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN 2013 AOS Survei Pemasaran Kabupaten Maluku Tenggara 1 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Makassar, 10 Desember Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Dekan, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc. NIP

Kata Pengantar. Makassar, 10 Desember Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Dekan, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc. NIP Kata Pengantar Proyek Pengembangan Masyarakat Pesisir ( Coastal Community Development Project, CCDP) didukung oleh pendanaan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) di beberapa distrik

Lebih terperinci

Makassar, 10 Desember Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Dekan, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc. NIP

Makassar, 10 Desember Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Dekan, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc. NIP 1 Kata Pengantar Proyek Pengembangan Masyarakat Pesisir ( Coastal Community Development Project, CCDP) didukung oleh pendanaan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) di beberapa distrik

Lebih terperinci

PERENCANAAN DESA TAHUN 2015

PERENCANAAN DESA TAHUN 2015 PERENCANAAN DESA TAHUN 2015 CCDP-IFAD KUBU RAYA PERENCANAAN DESA SASARAN CCDP-IFAD TAHUN 2013-2014 KABUPATEN KUBU RAYA, KALIMANTAN BARAT Potensi sumberdaya pesisir yang sedemikian besar seharusnya dimanfaatkan

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Geografis Kabupaten Kubu Raya merupakan dataran rendah dengan ketinggian rata-rata 84 meter diatas permukaan laut. Lokasi Kabupaten Kubu Raya terletak pada posisi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Makassar, 10 Desember Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Dekan, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc. NIP

Kata Pengantar. Makassar, 10 Desember Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Dekan, Prof. Dr. Jamaluddin Jompa, M.Sc. NIP Kata Pengantar Proyek Pengembangan Masyarakat Pesisir ( Coastal Community Development Project, CCDP) didukung oleh pendanaan dari International Fund for Agricultural Development (IFAD) di beberapa distrik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan merupakan salah satu daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara geografis berada di pesisir

Lebih terperinci

PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari, S.P., M.P.

PENGANTAR. Yogyakarta, Desember Dekan Fakultas Pertanian UGM, Dr. Jamhari, S.P., M.P. PENGANTAR Puji syukur kepada Tuhan YME yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran dalam perencanaan, persiapan dan pelasksanaan kegiatan Annual Outcome Survey dan District Market Study di Kota Kupang

Lebih terperinci

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru

V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru V. DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN Geografis dan Administratif Kabupaten Morowali merupakan salah satu daerah otonom yang baru terbentuk di Provinsi Sulawesi Tengah berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun

Lebih terperinci

Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan perikanan tangkap di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat

Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan perikanan tangkap di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat Prosiding Seminar Nasional Ikan ke 8 Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pengembangan perikanan tangkap di Desa Majakerta, Indramayu, Jawa Barat Roisul Ma arif, Zulkarnain, Sulistiono P4W LPPM IPB

Lebih terperinci

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP

AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP AGROBISNIS BUDI DAYA PERIKANAN KABUPATEN CILACAP Cilacap merupakan salah satu wilayah yang berpotensi maju dalam bidang pengolahan budi daya perairan. Memelihara dan menangkap hewan atau tumbuhan perairan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data

METODE PENELITIAN. satu daerah yang memiliki jumlah kelompok nelayan terbanyak. Dari data METODE PENELITIAN Metode Penentuan Daerah Penelitian Daerah penelitian secara purposive di kecamatan Medan Labuhan dengan pertimbangan bahwa berdasarkan data sekunder daerah tersebut merupakan salah satu

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN. 4.2 Keadaan Umum Perikanan di Sulawesi Utara 58 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Provinsi Sulawesi Utara Provinsi Sulawesi Utara dengan ibu kota Manado terletak antara 0 15 5 34 Lintang Utara dan antara 123 07 127 10 Bujur Timur,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi Penelitian Kabupaten Gorontalo Utara merupakan wilayah administrasi yang merupakan kabupaten hasil pemekaran dari Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 2 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah kepulauan dengan luas wilayah perairan mencapai 4 (empat) kali dari seluruh luas wilayah daratan Provinsi Kepulauan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kelompok Wanita Tani Kelompok tani adalah kumpulan petani yang terikat secara non formal dan dibentuk atas dasar kesamaan, kepentingan, kesamaan kondisi lingkungan (sosial,

Lebih terperinci

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH

4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4. GAMBARAN UMUM WILAYAH 4.1. Letak Geografis Kabupaten Sukabumi yang beribukota Palabuhanratu termasuk kedalam wilayah administrasi propinsi Jawa Barat. Wilayah yang seluas 4.128 Km 2, berbatasan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemiskinan, banyaknya jumlah anak dalam keluarga dan pendidikan yang

BAB I PENDAHULUAN. dengan kemiskinan, banyaknya jumlah anak dalam keluarga dan pendidikan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Nelayan adalah suatu masyarakat yang tinggal di wilayah pesisir dengan mata pencaharian utama memanfaatkan sumber daya alam yang terdapat di dalam laut baik itu berupa

Lebih terperinci

Upaya Pemberantasan Kemiskinann Masyarakat Pesisir MEMBERI NELAYAN KAIL, BUKAN UMPANNYA

Upaya Pemberantasan Kemiskinann Masyarakat Pesisir MEMBERI NELAYAN KAIL, BUKAN UMPANNYA KABUPATEN DELI SERDANG Upaya Pemberantasan Kemiskinann Masyarakat Pesisir MEMBERI NELAYAN KAIL, BUKAN UMPANNYA Sumber: Inovasi Kabupaten di Indonesia, Seri Pendokumentasian Best Practices, BKKSI, 2008

Lebih terperinci

6 PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KEWILAYAHAN. 6.1 Urgensi Sektor Basis Bagi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Belitung

6 PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KEWILAYAHAN. 6.1 Urgensi Sektor Basis Bagi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Belitung 6 PENGEMBANGAN USAHA PERIKANAN TANGKAP BERBASIS KEWILAYAHAN 6.1 Urgensi Sektor Basis Bagi Pengembangan Usaha Perikanan Tangkap di Kabupaten Belitung Supaya tujuh usaha perikanan tangkap yang dinyatakan

Lebih terperinci

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN BARAT BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN BARAT Seuntai Kata Sensus Pertanian 2013 (ST2013) merupakan sensus pertanian keenam yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik (BPS) setiap 10 (sepuluh) tahun

Lebih terperinci

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. 34 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Daerah Penelitian 1. Keadaan Geografis a. Letak Geografis dan Wilayah Administratif Kabupaten Jepara secara geografis terletak pada 5 o 43 20,67 6 o 47 25,83

Lebih terperinci

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam

1. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam 1 1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia memiliki sektor pertanian yang terus dituntut berperan dalam perekonomian nasional melalui pembentukan Produk Domestik Bruto (PDB), perolehan devisa,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan

BAB I PENDAHULUAN. juta km2 terdiri dari luas daratan 1,9 juta km2, laut teritorial 0,3 juta km2, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan dengan wilayah laut yang lebih luas daripada luas daratannya. Luas seluruh wilayah Indonesia dengan jalur laut 12 mil adalah lima

Lebih terperinci

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA

BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA BUSINESS PLAN RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA PIU KABUPATEN KUBU RAYA TAHUN 2014 BUSINESS PLAN INFRASTRUKTUR KOMPONEN 2 RUMAH PRODUKSI KEPITING SOKA A. LATAR BELAKANG Business Plan (Rencana Bisnis) adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1

BAB I PENDAHULUAN. Halaman 1 BAB I PENDAHULUAN Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi dan tuntutan masyarakat dalam rangka mencapai tujuan dan cita-cita bangsa dan negara.

Lebih terperinci

rovinsi alam ngka 2011

rovinsi alam ngka 2011 Buku Statistik P D A rovinsi alam ngka 2011 Pusat Data Statistik dan Informasi Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012 1 2 DAFTAR ISI Daftar Isi... i Statistilk Provinsi Dalam Angka Provinsi Aceh... 1

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penduduk miskin di Indonesia berjumlah 28,55 juta jiwa dan 17,92 juta jiwa diantaranya bermukim di perdesaan. Sebagian besar penduduk desa memiliki mata pencarian

Lebih terperinci

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur

Potensi Terumbu Karang Luwu Timur Potensi Terumbu Karang Luwu Timur Kabupaten Luwu Timur merupakan kabupaten paling timur di Propinsi Sulawesi Selatan dengan Malili sebagai ibukota kabupaten. Secara geografis Kabupaten Luwu Timur terletak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam kehidupan manusia, mulai hal yang terkecil dalam 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia. Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah

BAB I PENDAHULUAN. Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Informasi tentang kerusakan alam diabadikan dalam Al-Qur an Surah Ar-Ruum ayat 41, bahwa Telah nampak kerusakan didarat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN aa 16 a aa a 4.1 Keadaan Geografis dan Topografis Secara geografis Kabupaten Indramayu terletak pada posisi 107 52' 108 36' BT dan 6 15' 6 40' LS. Batas wilayah Kabupaten

Lebih terperinci

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015

KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015 BPS KABUPATEN SEKADAU No.06/11/6109/Th. II, 17 November 2016 KONDISI KETENAGAKERJAAN SEKADAU TAHUN 2015 TINGKAT PENGANGGURAN TERBUKA (TPT) KABUPATEN SEKADAU TAHUN 2015 SEBESAR 2,97 PERSEN Persentase angkatan

Lebih terperinci

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP

V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM. 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP 65 V. DAMPAK PERGULIRAN DANA SPP TERHADAP UMKM 5.1 Keragaan Penyaluran Pinjaman Dana Bergulir SPP Kecamatan Cimarga merupakan salah satu kecamatan yang melaksanakan program SPP sejak diselenggarakannya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Trilogi pembangunan yang salah satunya berbunyi pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat, telah dilaksanakan

Lebih terperinci

Gagasan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Nelayan melalui Pendekatan Sistem

Gagasan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Nelayan melalui Pendekatan Sistem Gagasan Upaya Peningkatan Kesejahteraan Nelayan melalui Pendekatan Sistem Sugeng Hartono 1 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Bogor 1 Sugeng.ug@gmail.com 1. Pendahuluan Nelayan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang

I. PENDAHULUAN. rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia diramaikan oleh isu perubahan iklim bumi akibat meningkatnya gas rumah kaca yang memicu terjadinya pemanasan global. Pemanasan global yang memicu terjadinya perubahan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2007 TENTANG PEMBENTUKAN KABUPATEN KUBU RAYA DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa

Lebih terperinci

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA

PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA PROPOSAL PROGRAM HIBAH BINA DESA K-BAGI (KERUPUK BANDENG ORIGINAL) OLAHAN BANDENG HASIL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DESA WEDUNG KECAMATAN WEDUNG KABUPATEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan ini berasal dari kemampuan secara mandiri maupun dari luar. mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih baik.

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan ini berasal dari kemampuan secara mandiri maupun dari luar. mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih baik. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesejahteraan adalah mengukur kualitas hidup, yang merefleksikan aspek ekonomi, sosial dan psikologis. Dalam aspek ekonomi, maka kemampuan untuk mencukupi kebutuhan

Lebih terperinci

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia

Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia IFAD/R. Grossman Mendorong masyarakat miskin di perdesaan untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia Kemiskinan perdesaan di Indonesia Indonesia telah melakukan pemulihan krisis keuangan pada tahun 1997 yang

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Letak Geografis Kabupaten Seram Bagian Timur memiliki luas wilayah 20.656.894 Km 2 terdiri dari luas lautan 14,877.771 Km 2 dan daratan 5,779.123 Km 2. Dengan luas

Lebih terperinci

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Kabupaten Buton diperkirakan memiliki luas sekitar 2.509,76 km 2, dimana 89% dari luas wilayah tersebut merupakan perairan laut. Secara geografis Kabupaten Buton terletak

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang

GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1. Kabupaten Kampar 4.1.1. Letak dan Luas Wilayah Kabupaten Kampar terletak antara 1º 02' Lintang Utara dan 0º 20' Lintang Selatan, 100º 23' - 101º40' Bujur Timur.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya tuntutan pengguna

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya tuntutan pengguna BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan era globalisasi, terbukanya arus informasi dan semakin meningkatnya tuntutan pengguna jasa layanan kesehatan akan mutu, keselamatan serta

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Masih ditemukannya banyak penduduk miskin wilayah pesisir Kecamatan Brondong, Kabupaten Lamongan, menunjukkan adanya ketidakoptimalan kegiatan pemberdayaan ekonomi

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU

V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU V. KEADAAN UMUM WILAYAH DESA PABEAN UDIK KECAMATAN INDRAMAYU, KABUPATEN INDRAMAYU Wilayah Kabupaten Indramayu terletak pada posisi geografis 107 o 52 sampai 108 o 36 Bujur Timur (BT) dan 6 o 15 sampai

Lebih terperinci

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Pontianak Tahun 2013 sebanyak rumah tangga

Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Pontianak Tahun 2013 sebanyak rumah tangga Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kota Pontianak Tahun 2013 sebanyak 4.099 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kota Pontianak Tahun 2013 sebanyak 11 Perusahaan Jumlah perusahaan

Lebih terperinci

Bab III Karakteristik Desa Dabung

Bab III Karakteristik Desa Dabung Bab III Karakteristik Desa Dabung III.1. Kondisi Fisik Wilayah III.1.1. Letak Wilayah Lokasi penelitian berada di Desa Dabung yang merupakan salah satu desa dari 18 desa yang terdapat di Kecamatan Kubu

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 25 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Kabupaten Cirebon 4.1.1 Kondisi geografis dan topografi Kabupaten Cirebon dengan luas wilayah 990,36 km 2 merupakan bagian dari wilayah Provinsi Jawa

Lebih terperinci

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR

MELAMPAUI KASUR - SUMUR - DAPUR Bab 9 Kesimpulan Kehidupan rumah tangga nelayan tradisional di Kecamatan Rowosari, Kabupaten Kendal pada umumnya berada di bawah garis kemiskinan. Penyebab kemiskinan berasal dari dalam diri nelayan sendiri

Lebih terperinci

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas

4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas 26 4. KEADAAN UMUM 4.1 Kedaan Umum Kabupaten Banyuwangi 4.1.1 Kedaan geografis, topografi daerah dan penduduk 1) Letak dan luas Menurut DKP Kabupaten Banyuwangi (2010) luas wilayah Kabupaten Banyuwangi

Lebih terperinci

4. PENINGKATAN PENDAPATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN SKALA KECIL

4. PENINGKATAN PENDAPATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN SKALA KECIL 4. PENINGKATAN PENDAPATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN EKONOMI RUMAH TANGGA NELAYAN SKALA KECIL Sasaran Rekomendasi : Kebijakan perikanan tangkap LATAR BELAKANG Tingkat kesejahteraan pelaku usaha kelautan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim

I. PENDAHULUAN. 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kabupaten Aceh Singkil beriklim tropis dengan curah hujan rata rata 143,5 mm/tahun dengan kelembaban 74% - 85%. Kecepatan angin pada musim timur maksimum 15 knot, sedangkan

Lebih terperinci

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI

KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Laporan Akhir Hasil Penelitian TA.2015 KAJIAN KEBIJAKAN AKSELERASI PEMBANGUNAN PERTANIAN WILAYAH TERTINGGAL MELALUI PENINGKATAN KAPASITAS PETANI Tim Peneliti: Kurnia Suci Indraningsih Dewa Ketut Sadra

Lebih terperinci

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH

PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH PERAN WANITA DALAM PENINGKATAN PENDAPATAN KELUARGA NELAYAN DI DESA TASIKAGUNG KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG JAWA TENGAH TUGAS AKHIR TKP 481 Oleh : ASTRID EKANINGDYAH L2D000400 JURUSAN PERENCANAAN

Lebih terperinci

BEKASI (6/8/2016)

BEKASI (6/8/2016) 2016/08/06 21:05 WIB - Kategori : Warta Penyuluhan UPAYA SITI CHODIJAH, PENYULUH PERIKANAN BANTU KABUPATEN BEKASI BERDAYAKAN NELAYAN MUARAGEMBONG BEKASI (6/8/2016) www.pusluh.kkp.go.id Kegiatan upaya pembangunan

Lebih terperinci

VI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP. Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang

VI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP. Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang VI. KARAKTERISTIK PENGELOLAAN PERIKANAN TANGKAP.. Rumahtangga Nelayan Rumahtangga nelayan merupakan salah satu potensi sumberdaya yang berperan dalam menjalankan usaha perikanan tangkap. Potensi sumberdaya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memperbaiki kondisi sanitasi di Indonesia dengan mengarusutamakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG PENDAHULUAN I.1. LATAR BELAKANG I.1.1. Latar Belakang Proyek Kalimantan Timur merupakan salah satu dari empat provinsi di Kalimantan. Kalimantan Timur ini merupakan profinsi terluas kedua di Indonesia,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Welly Yulianti, 2015 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia merupakan negara maritim yang memiliki luas sekitar enam juta mil persegi, 2/3 diantaranya berupa laut, dan 1/3 wilayahnya berupa daratan. Negara

Lebih terperinci

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5 KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN 5.1 Keadaan Umum Kota Serang Kota Serang adalah ibukota Provinsi Banten yang berjarak kurang lebih 70 km dari Jakarta. Suhu udara rata-rata di Kota Serang pada tahun 2009

Lebih terperinci

VII. PENGELOAAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN PELABUHANRATU Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Pelabuhanratu

VII. PENGELOAAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN PELABUHANRATU Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Pelabuhanratu VII. PENGELOAAN SUMBERDAYA IKAN DI PERAIRAN PELABUHANRATU 7.1. Analisis Stakeholder dalam Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Di Pelabuhanratu Identifikasi stakeholder dapat dilihat pada Tabel 23. Nilai kepentingan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Pengertian Kemiskinan Nelayan Nelayan adalah suatu kelompok masyarakat yang kehidupannya

Lebih terperinci

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN

TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN TABEL 5.1 TABEL RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF KABUPATEN SUMENEP DINAS PERIKANAN KONDISI CAPAIAN KINERJA PROGRAM PRIORITAS DAN KERANGKA PENDANAAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan

BAB I PENDAHULUAN. di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sub sektor perikanan air laut di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar di Indonesia. Hai ini mengingat wilayah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki lautan yang lebih luas dari daratan, tiga per empat wilayah Indonesia (5,8 juta km 2 ) berupa laut. Indonesia memiliki lebih dari 17.500 pulau dengan

Lebih terperinci

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 40 V. KEADAAN UMUM WILAYAH PENELITIAN 5.1. Kondisi Fisik Geografis Wilayah Kota Ternate memiliki luas wilayah 5795,4 Km 2 terdiri dari luas Perairan 5.544,55 Km 2 atau 95,7 % dan Daratan 250,85 Km 2 atau

Lebih terperinci

Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan Terhadap Lingkungan Pesisir Dan Laut SKRIPSI

Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan Terhadap Lingkungan Pesisir Dan Laut SKRIPSI Keterkaitan Aktifitas Ekonomi Nelayan Terhadap Lingkungan Pesisir Dan Laut (Studi Deskriptif Di Desa Pekan Tanjung Beringin Dan Desa Pantai Cermin Kanan Kabupaten Serdang Bedagai) SKRIPSI Diajukan guna

Lebih terperinci

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia

2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap Definisi perikanan tangkap Permasalahan perikanan tangkap di Indonesia 4 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perikanan Tangkap 2.1.1 Definisi perikanan tangkap Penangkapan ikan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 45 Tahun 2009 didefinisikan sebagai kegiatan untuk memperoleh

Lebih terperinci

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN

4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 20 4 KEADAAN UMUM DAERAH PENELITIAN 4.1 Keadaan Umum Daerah 4.1.1 Geografi, topografi dan iklim Secara geografis Kabupaten Ciamis terletak pada 108 o 20 sampai dengan 108 o 40 Bujur Timur (BT) dan 7 o

Lebih terperinci

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur)

(Eucheuma cottonii) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur) TERHADAP PENDAPATAN KELUARGA PESISIR (Studi Kasus di Kabupaten Situbondo, Jawa Timur) DONA WAHYUNING LAILY Dosen Agrobisnis Perikanan ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah penghasilan

Lebih terperinci

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara

MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara MELIHAT POTENSI EKONOMI BAWEAN pada acara PEMBUKAAN PSB KOTA SURABAYA Oleh: Dr. Asmara Indahingwati, S.E., S.Pd., M.M TUJUAN PROGRAM Meningkatkan pendapatan dan Kesejahteraan masyarakat Daerah. Mempertahankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut.

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan adalah sumberdaya perikanan, khususnya perikanan laut. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional adalah masyarakat yang adil dan makmur. Untuk mencapai tujuan tersebut harus dikembangkan dan dikelola sumberdaya yang tersedia.

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN DAN KARAKTERISTIK INDUSTRI KECIL KERUPUK 4.1. Letak Geografis, Kependudukan dan Kondisi Perekonomian Kabupaten Demak Kabupaten Demak merupakan salah satu kabupaten di

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH TERTULIS

KARYA ILMIAH TERTULIS POLA ALOKASI PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MENDASARI KEPUTUSAN MASYARAKAT BERMATA PENCAHARIAN SEBAGAI NELAYAN KUPANG DI DESA BALUNGDOWO KECAMATAN CANDI KABUPATEN SIDOARJO KARYA ILMIAH TERTULIS (SKRIPSI)

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Kemiskinan masih menjadi masalah yang mengancam Bangsa Indonesia. Jumlah penduduk miskin di Indonesia pada bulan Maret 2007 sebesar 37,17 juta jiwa yang berarti sebanyak 16,58

Lebih terperinci

CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN

CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN CONTRACT FARMING SEBAGAI SUMBER PERTUMBUHAN BARU DALAM BIDANG PETERNAKAN PENDAHULUAN Sektor pertanian (dalam arti luas termasuk peternakan, perikanan dan kehutanan) merupakan sektor yang paling besar menyerap

Lebih terperinci

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengembangan sektor pertanian sampai saat ini telah banyak dilakukan di Indonesia. Selain sebagai salah satu upaya dalam meningkatkan pendapatan petani, sektor pertanian

Lebih terperinci

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR

5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR 5 KONDISI PERIKANAN TANGKAP KABUPATEN CIANJUR 5.1 Sumberdaya Ikan Sumberdaya ikan (SDI) digolongkan oleh Mallawa (2006) ke dalam dua kategori, yaitu SDI konsumsi dan SDI non konsumsi. Sumberdaya ikan konsumsi

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya. pembangunan perikanan. Namun kenyataannya, sebagian besar 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Indonesia sebagai negara maritim dan kepulauan yang didalamnya terkandung kekayaan hayati sumberdaya ikan, yang apabila potensi tersebut dikelola dengan baik,

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH

BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH BAB IV GAMBARAN UMUM WILAYAH A. Kondisi Umum Provinsi Kalimantan Barat Setelah era reformasi yang menghasilkan adanya otonomi daerah, maka daerah administrasi di Provinsi Kalimantan Barat yang telah mengalami

Lebih terperinci

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR

INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR INVENTORY SUMBERDAYA WILAYAH PESISIR KELURAHAN NUNHILA KECAMATAN ALAK KOTA KUPANG - NUSA TENGGARA TIMUR I. PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Kelurahan Nunhila memiliki 4 wilayah RW dan 17 wilayah RT, dengan

Lebih terperinci

Boks: Dampak Gempa terhadap Masyarakat Dunia Usaha DIY

Boks: Dampak Gempa terhadap Masyarakat Dunia Usaha DIY Boks: Dampak Gempa terhadap Masyarakat Dunia Usaha DIY Pendahuluan Pada tanggal 27 Mei 2006, terjadi sebuah peristiwa gempa tektonik berkekuatan 5,9 SR di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya.

Lebih terperinci

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh

Gambar 2 Metode Penarikan Contoh 17 METODE PENELITIAN Disain, Tempat, dan Waktu Penelitian Penelitian ini menggunakan disain Cross Sectional Study, yaitu data dikumpulkan pada satu waktu untuk memperoleh gambaran karakteristik contoh

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Keadaan Umum Lokasi a. Letak Geografis BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Kota Gorontalo merupakan ibukota Provinsi Gorontalo. Secara geografis mempunyai luas 79,03 km 2 atau 0,65 persen dari luas Provinsi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan

BAB I PENDAHULUAN. dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki banyak penduduk dengan berbagai macam ragam mata pencaharian. Dimana mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk dapat memperoleh taraf hidup

Lebih terperinci

4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN

4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN 4 KERAGAAN PERIKANAN DAN STOK SUMBER DAYA IKAN 4.1 Kondisi Alat Tangkap dan Armada Penangkapan Ikan merupakan komoditas penting bagi sebagian besar penduduk Asia, termasuk Indonesia karena alasan budaya

Lebih terperinci

Oleh RIADE PRIHANTINI A

Oleh RIADE PRIHANTINI A Oleh RIADE PRIHANTINI A 22.0588 RINGKASAN RIADE PRIHANTINI. Perencanaan Penggunaan Lahan untuk Pengembangan Pertanian. Studi Kasus di Wilayah Kabupaten Pontianak, Propinsi Kalimantan Barat (di bawah bimbingan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Purwadany Samuel Pouw, 2013

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Purwadany Samuel Pouw, 2013 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang terbesar di dunia, dengan sekitar 13.487 pulau, yang terbentang sepanjang 5.210 Km dari Timur ke Barat sepanjang

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup

PENDAHULUAN. Latar Belakang. Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup PENDAHULUAN Latar Belakang Pembangunan pada dasarnya merupaka n upaya mencapai taraf hidup masyarakat yang lebih berkualitas sesuai dengan nilai-nilai sosial yang berlaku. Oleh karena itu proses pembangunan

Lebih terperinci

PENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH

PENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH PENINGKATAN PERAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM KEBIJAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA PERIKANAN DI KABUPATEN LOMBOK TENGAH Fahrur Razi dan Dewi Astuti Sartikasari (Pusat Penyuluhan Kelautan dan Perikanan,

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Latar Belakang

PENDAHULUAN. Latar Belakang PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang memiliki beragam suku bangsa yang menyebar dan menetap pada berbagai pulau besar maupun pulau-pulau kecil yang membentang dari Sabang sampai

Lebih terperinci

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2013 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR

PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2013 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR PROPOSAL BANTUAN LANGSUNG MASYARAKAT (BLM) PEMBANGUNAN MASYARAKAT PESISIR (CCD-IFAD) TAHUN 2013 OLEH KELOMPOK MASYARAKAT PESISIR NO PARAMETER URAIAN 1 Kabupaten/Kota Kota Makasaar 2 Kecamatan/Desa Kelurahan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.07/MEN/2008 TENTANG BANTUAN SOSIAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PEMBUDIDAYA IKAN

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.07/MEN/2008 TENTANG BANTUAN SOSIAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PEMBUDIDAYA IKAN PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR PER.07/MEN/2008 TENTANG BANTUAN SOSIAL PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR DAN PEMBUDIDAYA IKAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN Pada bab IV ini Penulis akan menyajikan Gambaran Umum Obyek/Subyek yang meliputi kondisi Geografis, kondisi ekonomi, kondisi ketenagakerjaan, kondisi penanaman modal

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. sekitar 4 Km dari Kabupaten Gunungkidul dan berjarak 43 km, dari ibu kota IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Letak Geografis Desa Piyaman merupakan salah satu Desa dari total 14 Desa yang berada di Kecamatan Wonosari, Kabupaten Gunungkidul. Desa Piyaman berjarak sekitar

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN

PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN PROFILE DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN I. PROFIL ORGANISASI 1. Pegawai Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Karawang terletak Jalan Ir. Suratin, No. 1 Karawang, dengan luas gedung 645 m 2 berdiri di atas

Lebih terperinci