Kata Kunci : Persepsi, Pembelajaran Guru pendidikan jasmani dan Sekolah Negeri dan Swasta
|
|
- Liana Indradjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (Studi Pada Siswa Kelas VIII di SMP Negeri 1 Ngawi dengan SMP Ma arif Ngawi) Yoyok eko suseno S1 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi, Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Surabaya yoyo_ones@yahoo.co.id Dosen Pembimbing: Fifukha Dwi Khory, S.Pd.,M.Pd. ABSTRAK Peran guru di sekolah negeri maupun swasta sangat penting dalam proses belajar mengajar. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak lepas dari peranan guru, yang akan menimbulkan sebuah persepsi siswa. Suatu persepsi yang bersifat baik terhadap pembelajaran pendidikan jasmani akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal, maka persepsi disini harus ditunjang dengan adanya minat dan motivasi dari siswa yang mengikuti secara aktif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma Arif Ngawi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian dengan jenis penelitian deskriptif kualitatif (non eksperimen). Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa (variabel bebas) dan pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga (variabel terikat). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma Arif Ngawi. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas dari SMPN 1 Ngawi, kelas VIII F dan VIII G dan kelas dari SMP Ma Arif Ngawi dari kelas VIII, kelas VIII A dan VIII B. Hasil analisis persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga di SMP Negeri dan SMP Swasta terdapat perbedaan yang signifikan. Perbedaan tersebut di tunjukan dari perbandingan t- hitung dan t-tabel dengan nilai t hitung 3,176 > nilai t tabel 1,645. Untuk lebih jelas dapat juga dilihat dari hasil perbedaan nilai rata-rata persepsi, untuk kelompok siswa negeri memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78 dan persepsi untuk kelompok siswa swasta memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71. Dengan demikian dapat di simpulkan, bahwa ada perbedaan persepsi antara siswa sekolah negeri dan swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan siswa SMP Ma arif Ngawi. Kata Kunci : Persepsi, Pembelajaran Guru pendidikan jasmani dan Sekolah Negeri dan Swasta
2 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan ketetapan Undang-Undang Republik Indonesia No. 0 tahun 003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada BAB I pasal (3) di dalamnya dibahas tentang:pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan perlu diadakan suatu lembaga pendidikan seperti sekolah. Sekolah merupakan sebuah lembaga yang dirancang untuk pengajaran siswa. Pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga negara tanpa diskriminasi (UU RI No.0 tahun 003 tentang SISDIKNAS pasal 11). Sekolah yang di selenggarakan oleh pemerintah itu disebut dengan sekolah negeri. Sekolah negeri diselenggarakan untuk memberikan pendidikan sesuai dengan tujuan pendidikan murni. Ada juga sekolah yang diselenggarakan non pemerintah disebut sekolah swasta, sekolah swasta mungkin untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus pada mereka; seperti sekolah keagamaan, yaitu sekolah Islam, sekolah Kristen dan yang lain-lainnya. Sekolah negeri dan swasta mempunyai karakteristik yang berbeda. Sekolah swasta diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan khusus yang tidak bisa diberikan sekolah negeri, misalnya pendidikan keagamaan yang mendalam atau pendidikan keolahragaan yang mempelajari olahraga lebih dalam. Dalam kurikulum pendidikan terdapat beberapa mata pelajaran salah satuanya adalah pendidikan jasmani dan olahraga. Pendidikan Jasmani dan olahraga. Menurut Nadisah (199:15) adalah bagian secara umum yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia yang menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Dengan demikian pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang perkembangan siswa melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian yang terpenting dari proses pendidikan secara keseluruhan yang pola pencapaian tujuannya menggunakan aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan jasmani dan olahraga yang ingin dicapai meliputi tujuan dari segi kognitif, afektif, dan psikomotor. Untuk mewujudkan tercapainya pendidikan nasional melalui mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan, peran seorang guru pendidikan jasmani yang profesional sangat dibutuhkan. Hal ini sudah ditetapkan dalam UU Nomor 14 tahun 005 tentang guru dan dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Peran guru di sekolah negeri maupun swasta sangat penting dalam pembelajaran pendidikan jasmani olahraga, dan kesehatan. Keberhasilan suatu pembelajaran tidak lepas dari peranan guru yang akan menimbulkan sebuah persepsi siswa. Suatu persepsi yang bersifat baik terhadap pembelajaran jasmani akan berpengaruh terhadap tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Maka persepsi di sini harus di tunjang adanya minat dan motivasi dari siswa yang berada di sekolah negeri maupun swasta yang mengikuti atau berkecimpung secara aktif, oleh karena hal itu sangat berpengaruh terhadap tercapainya hasil pembelajaran yang maksimal. Minat merupakan keinginan yang timbul dari diri siswa untuk mengikuti sesuatu yang di senangi karena minat akan muncul apabila siswa senang terhadap sesuatu objek tertentu. Setelah itu dengan adanya minat dalam diri siswa maka motivasi akan muncul dengan sendirinya tanpa adanya paksaan dari pihak luar sebab motivasi merupakan suatu pendorong untuk mengikuti atau melakukan yang disenangi atau di minati. Maka dengan persepsi siswa dapat diketahui kefektifan pembelajaran pendidikan jasmani. Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh proses penginderaan, yaitu merupakan proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat indera. Karena itu proses persepsi tidak dapat
3 lepas dari proses penginderaan terutama indera penglihatan dan indera pendengaran, dan proses penginderaan terjadi setiap saat, yaitu pada waktu individu menerima stimulus yang mengenai dirinya melalui alat indera, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, kulit. Maka dari uraian di atas peneliti mengangkat permasalahan dengan judul Perbedaan Persepsi Antara Siswa Negeri dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan B. Rumusan Masalah Dari Latar Belakang masalah tersebut di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah: Apakah ada perbedaan persepsi antara siswa negeri dan swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang mengajar di sekolah negeri dan sekolah swasta C. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi tentang persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani yang mengajar di sekolah negeri dan sekolah swasta. D. Manfaat dari Penilitian ini Adalah: 1. Bagi sekolah, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi kepada sekolah sehingga dapat dijadikan masukan dan pertimbangan bagi sekolah dalam mengambil kebijakan kebijakan terhadap pembelajaran guru di sekolah yang bersangkutan.. Bagi guru, memberikan informasi dalam peningkatan pengetahuan dan peningkatan profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan. 3. Bagi peneliti, menambah pengetahuan tentang bagaimana persepsi siswa terhadap pembelajaran pendidikan jasmani dan olahraga di sekolah. 4. Bagi peneliti lain, dapat dipakai sebagai informasi lanjutan. E. Definisi Operasional 1. Definisi Operasional a. Persepsi Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Penginderaan merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh individu melalui alat penerima yaitu alat indera (Jausi, 010). Yang di maksud dalam penelitian ini adalah suatu anggapan dari seseorang dalam memahami informasi tentang lingkungannya melalui panca indera seperti halnya siswa dalam berargumen tentang pendidikan jasmani dan olahraga dari segi tujuan, landasan dan manfaat melalui penggelihatan dan pendengaran mereka. b. Siswa Sekolah Negeri dan Sekolah Swasta Siswa Sekolah Negeri adalah siswa yang bersekolah pada lembaga pemerintah, dimana pemerintah pusat dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu bagi mereka tanpa diskriminasi. Siswa Sekolah Swasta adalah siswa yang bersekolah pada lembaga non-pemerintah. Sekolah swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus bagi mereka; keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainnya.
4 c. Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Pendidikan jasmani olahraga, dan kesehata adalah suatu proses pendidikan yang manfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, nouromuskuler, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. F. Asumsi Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitan yang sudah dikemukakan, peneliti berasumsi bahwa siswa memiki persepsi yang berbeda-beda. Siswa diharapkan untuk mengisi angket dengan benar. G. Keterbatasan Mengingat masalah yang akan dihadapi dan untuk menghindari meluasnya lingkup pembahasan dalam penelitian ini maka perlu dikemukakan keterbatasan-keterbatasan sebagai berikut: 1. Penelitian ini hanya dibatasi pada persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani.. Penelitian terbatas pada siswa SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma arif Ngawi khususnya kelas VIII. 3. KAJIAN PUSTAKA A. Persepsi 1. Pengertian persepsi Kehidupan individu tidak dapat lepas dari lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial, sejak individu dilahirkan, sejak itu pula individu langsung berhubungan dengan dunia luarnya, sejak itu pula individu menerima langsung stimulus atau rangsang dari luar dirinya. persepsi menurut peneliti adalah suatu anggapan, pandangan dan proses mengartikan suatu objek tertentu dalam lingkungan yang di sekitarnya. Salah satunya persepsi siswa terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahhraga, dan kesehatan.. Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi a. Faktor Fungsional, adalah faktor yang berasal dari kebutuhan, pengalaman masa lalu dan halhal yang termasuk apa yang kita sebut sebagai fakto-faktor personal. Faktor personal yang menentukan persepsi adalah objek-objek yang memenuhi tujuan individu yang melakukan persepsi. b. Faktor Struktural, adalah faktor yang berasal semata-mata dari sifat. Faktor struktural yang menentukan persepsi menurut teori Geslalt bila kita ingin mempersepsikan sesuatu, kita mempersepsikannya sebagai sesuatu keseluruhan. Bila kita ingin memahami sesuatu peristiwa kita dapat meneliti faktor- faktor yang terpisah, kita harus memandangnya dalam hubungan keseluruhan B. Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pendidikan Jasmani dan olahraga menurut Nadisah (199:15) adalah bagian secara umum yang berlangsung melalui aktivitas yang melibatkan mekanisme gerak tubuh manusia yang menghasilkan pola-pola perilaku pada individu yang bersangkutan. Dengan demikian pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan yang menunjang perkembangan siswa melalui aktivitas jasmani. Pendidikan jasmani di sekolah mempunyai arti penting bagi pendidikan secara keseluruhan untuk mencapai tujuan pendidikan jasmani memanfaatkan aktifitas jasmani sebagai sasaran utama untuk meningkatkan gerak dasar di sekolah. Dengan pendidikan jasmani siswa di harapkan menguasai gerakan-gerakan yang di ajarkan secara efektif dan efisien.
5 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan jasmani, olahraga, dan keshatan adalah suatu proses pendidikan yang manfaatkan aktivitas jasmani yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan meningkatkan individu secara organik, nouromuskuler, kognitif, dan emosional dalam kerangka sistem pendidikan nasional. Tujuan Pendididkan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Tujuan pendidikan jasmani adalah membentuk karakter moral yang kuat, meningkatkan kesehatan, kebugaran dari aktifitas keterampilan gerak dan nilai yang terkandung di dalamnya serta menerapkan pola hidup sehat. Fungsi Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Keshatan Fungsi pendidikan jasmani dan olahraga adalah menjadikan fungsi sistem tubuh lebih baik, meningkatkan fungsi syaraf dan otot, mengembangkan kemampuan koordinasi, memahami pengetahuan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mengembangkan respon yang sehat terhadap aktifitas jasmani dan rekreasi. C. Sekolah Negeri dan Swasta Sekolah Negeri merupakan sebuah lembaga yang di rancang untuk pengajaran siswa. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib memberikan layanan dan kemudahan, serta menjamin terselengaranya pendidikan yang bermutu bagi setiap warga Negara tanpa diskriminasi (UU RI No.0 tahun 003 tentang SISDIKNAS pasal 11). Selain itu terdapat pula sekolah non-pemerintahan, yang disebut sekolah swasta. Sekolah swasta untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus ketika pemerintah tidak bisa memberi sekolah khusus terhadap mereka contoh; sekolah keagamaan, seperti sekolah Islam, sekolah Kristen, dan lain-lain, atau sekolah yang memiliki standar pendidikan yang lebih tinggi atau berusaha untuk mengembangkan prestasi pribadi lainya D. Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah dan penjelelasan dalam penelitiaan ini maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Ada perbedaan persepsi antara siswa negeri dan swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. METODE PENELITIAN Dalam Penelitian ini penulis menggunakan Penelitian dengan Jenis Penelitian Survei (Non Eksperimen), Penelitian Survei adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok. Kuesioner berisi sejumlah pertanyaan yang harus dijawab oleh responden (Maksum, 008: 16). A. Variabel Penelitian Variabel menurut Maksum (009:5) adalah suatu konsep yang memiliki variabilitas atau keragaman. Sedangkan konsep itu sendiri adalah abstraksi atau penggambaran dari suatu fenomena atau gejala tertentu. Secara garis besar, variabel ada dua macam, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi, sementara variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi. Dalam penelitaian ini terdapat dua variabel bebas dan satu variabel terikat yaitu: 1. Variabel Bebas (X) : Persepsi siswa sekolah negeri dan persepsi siswa sekolah swasta.
6 . Variabel Terikat( Y) : Pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data non-tes meliputi wawancara, angket, observasi, dan studi dokumentasi. Angket adalah serangkaian pertanyaan yang digunakan untuk mengungkap informasi, baik menyangkut fakta atau pendapat. Pertanyaan bersifat terbuka apabila responden memiliki keleluasaan untuk memberikan jawaban. Sementara pertanyaan yang bersifat tertutup apabila jawaban dari responden sudah diarahkan pada pilihan jawaban yang tersedia (Maksum, 008: 59). Langkah-langkah yang digunakan oleh peneliti yaitu: 1. Penelitian membagikan angket pada tiap sampel.. Dari setiap sampel diperoleh jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diberikan. 3. Dari semua jawaban siswa tersebut merupakan data yang diperoleh dalam penelitian ini Teknik pengumpulan data menggunakan angket. Setelah data terkumpul yaitu berupa kuesioner atau angket, terdiri dari 10 item pertanyaan yang di adopsi dari skripsi Jausi (005). Kemudian data tersebut kita analisis untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi siswa terhadap guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. B. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul untuk mengetahui adanya perbedaan persepsi siswa melakukan beberapa analisis. Adapun penjabaran analisis yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Mean M x N Keterangan: M x N :Mean : Jumlah total nilai dalam distribusi : Jumlah individu (Maksum, 009: 7). Standart Deviasi SD d N Keterangan: SD N d : Standar Deviasi : Jumlah individu : Deviasi (Maksum, 009: 8)
7 3. Uji-T t M S N 1 1 M S N Keterangan: M 1 = Mean pada distribusi sampel 1 M = Mean pada distribusi sampel S 1 S = Nilai varian pada distribusi sampel 1 = Nilai varian pada distribusi sampel N 1 = jumlah individu pada sampel 1 N = Jumlah individu pada sampel (Maksum, 009: 4) HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Analisa hasil penelitian akan dikaitkan dengan tujuan penelitian sebagaimana yang telah dikemukakan pada Bab I, maka dapat diuraikan dengan deskripsi data dan hasil pengujian hipotesis. Deskripsi data yang akan disajikan berupa data yang diperoleh dari hasil skor jawaban angket persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma arif Ngawi. Adapun yang menjadi sampel penelitian pada penelitian ini yaitu berjumlah 103 siswa yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu untuk kelompok siswa negeri berjumlah sebanyak 57 siswa. Sedangkan untuk kelompok siswa swasta dengan jumlah sebanyak 46 siswa. Dalam perhitungan analisis data ini peneliti menggunakan dua jenis teknik perhitungan yaitu perhitungan manual dan menggunakan program komputer SPSS (Statistical Product and Service Solution) yang dijadikan sebagai pengecekan terhadap hasil data penelitian. A. Deskripsi Data Pada deskripsi data ini peneliti membahas tentang rata-rata, simpangan baku, nilai tertinggi, dan terendah tes angket tentang persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma arif Ngawi. Setelah data penelitian tentang hasil jawaban angket persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan terkumpul kemudian peneliti melakukan analisa perhitungan pada penelitian ini yang dilakukan dengan menggunakan program SPSS for Windows terlihat bahwa ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN1 Ngawi dengan SMP Ma arif Ngawi. Berdasarkan analisis dengan perhitungan statistik yang dilakukan menggunakan program SPSS for Windows maka didapatkan deskripsi data dari hasil penelitian yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
8 Tabel 4.1 Hasil Perhitungan Persepsi Siswa Negeri Dengan Siswa Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan Pada Siswa di SMPN 1 Ngawi dan SMP Ma arif Ngawi Persepsi siswa Deskriptif Siswa Negeri Siswa Swasta Rata-rata / Mean 43,78 41,71 Standart Deviasi (SD),66 4,40 Nilai Terendah 36,00 30,00 Nilai Tertinggi 49,00 49,00 Berdasarkan hasil analisis tabel 4.1 di atas maka dapat diketahui bahwa persepsi siswa untuk kelompok siswa Negeri VIII di SMP Negeri 1 Ngawi memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78. Dengan standart deviasi sebesar,66. Dengan nilai terendah sebesar 36. Untuk nilai tertinggi sebesar 49. Sedangkan persepsi siswa untuk kelompok siswa swasta kelas VIII di SMP Ma arif Ngawi memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71. Dengan standart deviasi sebesar 4,4. Dengan nilai terendah sebesar 30. Untuk nilai tertinggi sebesar 49. B. Analisis Data Pada bagian ini akan dikemukakan pengujian hipotesis berdasarkan dari hasil tabulasi data yang diperoleh dari tanggapan siswa tentang angket persepsi yang telah diberikan kepada responden. Kemudian hasil tabulasi data diolah dan dianalisis dengan menggunakan bantuan program SPPS 15 for windows untuk menguji hipotesis yang sudah diajukan sebelumnya. Untuk menjawab hipotesis yang telah diajukan, maka uji analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji-t independent t-test (beda antar kelompok). Sedangkan nilai yang digunakan dalam perhitungan uji-t independent merupakan nilai dari masing-masing kelompok (persepsi siswa negeri dengan persepsi siswa swasta) terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani. Adapun penyajian datanya dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Uji-t Antar Kedua Kelompok Variabel t hitung t tabel Kesimpulan Persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani dan olahraga Signifikan Sumber : lampiran 6 dan lampiran 7 out put SPSS for windows Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 4.3 diatas maka dapat diketahui sebagai berikut :
9 1. Menentukan hipotesis statistik Ho : t hitung < t tabel berarti tidak ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma arif Ngawi. Ha : t hitung > t tabel Berarti ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma arif Ngawi C. Pembahasan Pembahasan ini akan membahas tentang perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma arif Ngawi. Dari hasil penelitian dan perhitungan deskriptif dapat diketahui persepsi siswa untuk kelompok siswa negeri kelas VIII di SMPN 1 Ngawi memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78. Dengan standart deviasi sebesar,66. Dengan nilai terendah sebesar 36,00. Untuk nilai tertinggi sebesar 49,00 dengan kriteria skor termasuk kategori baik. Sedangkan persepsi siswa untuk kelompok siswa swasta kelas VIII di SMP Ma arif memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71. Dengan standart deviasi sebesar 4,40. Dengan nilai terendah sebesar 30,00. Untuk nilai tertinggi sebesar 49,00, dengan kriteria skor kategori baik. Berdasarkan perbedaan perhitungan deskriptif pada persentase skor jawaban angket tentang persepsi siswa maka dapat diketahui bahwa persepsi negeri memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan dengan persepsi siswa di sekolah swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan. Untuk mengetahui keberartian nilai koefisien uji beda dua rata-rata antara kelompok siswa negeri dan siswa swasta maka dilakukan dengan uji-t. Dari hasil perhitungan uji-t menunjukkan bahwa nilai t hitung (,146) lebih besar dari t tabel (1,970) dengan menggunakan taraf signifikan 5%. Sehingga dengan demikian maka Ha diterima dan Ho ditolak. Jadi ada perbedaan persepsi siswa negeri dengan siswa swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan pada siswa kelas VIII di SMPN 1 Ngawi dengan SMP Ma arif Ngawi. Dengan demikian terbukti bahwa persepsi siswa terhadap mata pelajaran pendidikan jasmani di sekolah negeri lebih baik dari pada di sekolah swasta, ini dikarenakan guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di sekolah swasta dalam memberikan tugas selama proses pembelajaran sulit dimengerti oleh siswa. Hal ini diperkuat dengan hasil jawaban angket tentang persepsi siswa, dimana siswa negeri memiliki hasil skor jawaban angket yang lebih baik dibandingkan dengan siswa swasta. Khususnya pada indikator proses pembelajaran aspek pelaksanaan evaluasi. Maka dalam penelitian ini terdapat perbedaan persepsi antara siswa negeri dan siswa swasta dalam mengikuti pembelajaran pendidikan jasmani yaitu persepsi siswa negeri lebih baik dibandingkan dengan persepsi siswa swasta. SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan rumusan masalah dan hasil penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Persepsi siswa negeri memiliki nilai yang lebih tinggi di bandingkan dengan persepsi siswa di sekolah swasta terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pada siswa di SMPN 1 Ngawi dan siswa SMP Ma arif Ngawi. Persepsi untuk kelompok siswa negeri memiliki nilai rata-rata sebesar 43,78 dan persepsi untuk kelompok siswa swasta memiliki nilai rata-rata sebesar 41,71.
10 . Dari hasil analisis beserta penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara persepsi siswa SMPN 1 Ngawi dan siswa SMP Ma arif Ngawi terhadap pembelajaran guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. B. Saran Berdasarkan dari hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini, diberikan saran yang diharapkan dapat memperbesar manfaat hasil penelitian ini. Saran tersebut ditujukan kepada guru pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan di SMP Ma arif Ngawi dan SMPN 1 Ngawi sebagai yaitu sebagai berikut: 1. Untuk guru pendidikan jasmani dan olahraga di SMP Ma arif Ngawi agar dalam setiap memberikan tugas-tugas sekolah harus lebih diperjelas agar siswa lebih paham dan lebih mengerti.. Untuk guru pendidikan jasmani dan olahraga di SMPN 1 Ngawi tetap selalu meningkatkan kualitas pendidikan
11 DAFTAR RUJUKAN Abdullah, A. & Manadji, A Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Antok, H Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terbrntuknya Persepsi. ( wordpress.com/ 010 /07 /30 /faktor-faktor -yang -mempengaruhi -terbentuknya -persepsi/). Diakses pada tanggal 8 Juni 011 Arikunto, S Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Husdarta & Saputra Y.M Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Isjoni Cooperative Learning. Bandung: Alfabeta. Jausi Persepsi Peserta Didik Terhadap Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di SMA/MA Sekecamatan Lenteng Sumenep. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Eggen & Kauchak Pengertian Pembelajaran. ( blog. Persimpangan.com/ blog/007/08/06/ pengertian -pembelajaran/). Diakses pada tanggal 8 Juni 011. Krench, D. & Crutchfild, S Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terbentuknya Persepsi. ( wordpress.com/ 010 /07 /30 /faktor-faktor -yang -mempengaruhi -terbentuknya -persepsi/). Diakses pada tanggal 8 Juni 011 Krisna Pengertian dan Ciri-Ciri Pembelajaran. ( Diakses pada 8 tanggal Maret 011. Maksum, A Metodologi Penelitian Dalam Olahraga. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Maksum, A Statistik Dalam Olahraga. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya. Mushbihin, A Persepsi Siswa Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani SMPN 1Sumberrejo. Skripsi Tidak Diterbitkan. Surabaya : Jurusan Pendidikan Olahraga FIK Unesa. Nadisah. (199). Perkembangan Kurikulum Pendidikan Jasmani dan Kesehatan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan. Nurhasan, dkk Petunjuk Praktis Pendidikan Jasmani. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press. Ratumanan, T.G Belajar dan Pembelajaran. Surabaya: Unesa University Press. Tim Penyusun Panduan penulisan dan Penilaian Skripsi. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
12 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 005 tentang Guru dan Dosen. ( #hl=id&q= undang-undang +guru+ dan+dosen&oq=undang=undang+guru+dan+dosen&aq=0&aqi=g6&aql=&gs_sm=c&gs_upl=634383l l0l104l68ll31l31l1l1333l19315l &fp=3eb855e9b894e&biw=104&bih=57 8). Diakses pada tanggal 8 juni 011 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 0.(003) Tentang Sistem Pendidikan Nasional, ( dikti.go.id.archiv 007/UUno0th003-Sisdiknas.htm) Diakses 7 Oktober 011. Riduan. 00. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alvabeta. Soemosasmito, S Pedoman PPL Pendidikan Jasmani bagi Praktikan, Guru Pamong, dan Supervisor. Surabaya: Margodadi Enterprise. Suherman, A. (1999). Dasar-Dasar Penjaskes. Departemen Pendidikan Kebudayaan. Valentine, N. (011). Lebih Tegas Memilih Sekolah Negeri atau Sekolah Swasta. (
Perbedaan Persepsi Antara Siswa Sekolah Negeri Dan Swasta Terhadap Pembelajaran Guru Pendidikan Jasmani
59 Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Volume 01 Nomor 01 Tahun 2013, 60-63 PERBEDAAN PERSEPSI ANTARA SISWA SEKOLAH NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP KRISTEN TUNAS HARAPAN PARE
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMP KRISTEN TUNAS HARAPAN PARE (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Kristen Tunas Harapan Pare) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI
Jurnal Pembelajaran Olahraga http://ojs.unpkediri.ac.id/index.php/pjk/index Volume 3 Nomor 1 Tahun 2017 PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI DI SMA MUHAMMADIYAH KEDIRI Hendra Mashuri
Lebih terperinciPERBEDAAN SIKAP SPORTIVITAS ANTARA SISWA PUTRA DAN PUTRI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI
PERBEDAAN SIKAP SPORTIVITAS ANTARA SISWA PUTRA DAN PUTRI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Pada Siswa Kelas XI di SMK Negeri 1 Grogol Tahun Pelajaran 20014/2015) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMA NEGERI 6 KEDIRI (Studi pada Siswa Kelas XI-MIA 1 dan XII-IPS 5 SMA Negeri 6 Kediri)
PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN JASMANI SMA NEGERI 6 KEDIRI (Studi pada Siswa Kelas XI-MIA 1 dan XII-IPS 5 SMA Negeri 6 Kediri) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Lebih terperinciPERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti
PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR ABSTRAK GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA Oleh : Resti Kurnia Yulianti Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi
Lebih terperinci2015 PERBEDAAN MINAT SISWA SMK NEGERI 13 DAN SMK FARMASI BUMI SILIWANGI KOTA BANDUNG DALAM AMATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan makhluk sosial yang saling berinteraksi satu dengan yang lainnya. Sebagai makhluk sosial, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan orang
Lebih terperinciARTIKEL. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Penjaskesrek
Artikel Skripsi PERBANDINGAN PENGARUH PEMBERIAN PERMAINAN KECIL DAN KONVENSIONAL DALAM PEMANASAN TERHADAP MINAT SISWA MENGIKUTI PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLAVOLI DI SMA PEMUDA PAPAR KEDIRI TAHUN 2015 ARTIKEL
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu bangsa. Suatu bangsa melalui pendidikan dapat melestarikan dan mengembangkan berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pendidikan merupakan proses yang sangat menentukan untuk perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan merupakan salah satu pilar utama
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015
Artikel Skripsi HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVICE BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA PUTRA SMK MUHAMMADIYAH KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan zaman, dituntut sumber daya manusia yang handal dan terampil, serta mampu berkompetensi seraca global. Untuk mewujudkan hal tersebut
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI DITINJAU DARI LINGKUNGAN SEKOLAH DAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 1 KLEGO BOYOLALI TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman dari waktu ke waktu, tentu ikut memengaruhi usaha pembangunan nasional termasuk didalamnya bidang pendidikan, itulah sebabnya pemerintah senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia serta upaya mewujudkan cita-cita bangsa Indonesia dalam mencerdaskan
Lebih terperinciANALISIS PROGRAM PJOK BERDASARKAN PENDEKATAN GOAL-ORIENTED EVALUATION MODEL
ANALISIS PROGRAM PJOK BERDASARKAN PENDEKATAN GOAL-ORIENTED EVALUATION MODEL Abi Fajar Fathoni (Pendidikan Olahraga, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang) fajarfathoniabi@gmail.com Abstrak: pendidikan
Lebih terperinciMOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI
ARTIKEL ILMIAH MOTIVASI SISWA MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER PENCAK SILAT PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 27 KABUPATEN BATANGHARI OLEH RIAN DIMAS JUNIANTO NIM A1D408151 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
Lebih terperinciPENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015
PENGARUH METODE DEMONSTRASI TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK SISWA KELAS VIII SMP NEGERI II NAWANGAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perguruan Tinggi adalah mahasiswa yang rata-rata masuk perguruan tinggi pada
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi merupakan sebagai bagian integral dari kehidupan bangsa dan Negara. Selain itu, memegang peranan dalam mengisi kehidupan bangsa dan negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan seseorang baik dalam keluarga, masyarakat, dan negara. Dunia pendidikan dapat dijadikan sebagai
Lebih terperinciAYUNI DIANA Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA PUZZLE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VIII PADA MATERI POKOK KUBUS DAN BALOK SMPN 9 MATARAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013 AYUNI DIANA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat diera globalisasi, memerlukan pendidikan sebagai proses penyiapan warga negara dan penyiapan tenaga
Lebih terperinci2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan kegiatan yang sangat penting untuk memajukan kehidupan berbangsa dan bernegara, melalui pendidikan yang baik sebuah Negara dapat berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup, pendidikan merupakan segala situasi hidup yang mempengaruhi
Lebih terperinciARTIKEL/JURNAL OLEH ROBIATUL AINI RRA
ARTIKEL/JURNAL HUBUNGAN MINAT BACA SISWA DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS VIISMP NEGERI 30 MUARO JAMBI OLEH ROBIATUL AINI RRA1109069 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
PERBEDAAN SIKAP SPORTIVITAS ANTARA SISWA PUTRA DAN PUTRI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Pada Siswa Kelas X di SMK Khozinatul Ulum Todanan Blora Tahun Pelajaran 2015/2016) SKRIPSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melalui pendidikan sekolah. Pendidikan sekolah merupakan kewajiban bagi seluruh. pendidikan Nasional pasal 3 yang menyatakan bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting untuk mempersiapkan kesuksesan dimasa depan. Pendidikan bisa diraih dengan berbagai cara salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi ini ikut menuntut kemajuan dalam segala sektor. Hal ini terlihat dengan adanya persaingan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia yang berilmu, berakhlak dan berkepribadian luhur. Baik itu pendidikan formal maupun pendidikan
Lebih terperinciFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015
PERBEDAAN SIKAP SPORTIVITAS ANTARA SISWA PUTRA DAN PUTRI DALAM MENGIKUTI PEMBELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI (Studi Pada Siswa Kelas XI di SMK PGRI 3 Kediri Tahun Pelajaran 20014/2015) SKRIPSI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek yang mempunyai peranan yang sangat menentukan dalam perkembangan dan kemajuan suatu bangsa. Oleh karena itu, diperlukan peningkatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencakup seluruh proses hidup dan segenap bentuk interaksi individu dengan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu unsur penting yang memiliki peran dalam membentuk dan mengembangkan kualitas pribadi bangsa. Pendidikan dapat mencakup seluruh
Lebih terperinciSKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P
HUBUNGAN ANTARA PERILAKU DISIPLIN DAN KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 PUCANGLABAN KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH KREATIVITAS BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS XI IPS SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 1 GIRIMARTO TAHUN AJARAN 2013/2014 JURNAL PUBLIKASI Diajukan Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa. Pendidikan merupakan wahana
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan di Indonesia dikatakan berhasil apabila pendidikan yang dilaksanakan sesuai dengan tujuan dari pendidikan nasional. Dalam UU RI No. 20 tahun 2003 tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia terus berkembang. Persaingan semakin ketat dan masyarakat dituntut untuk dapat bersaing dalam menghadapi tantangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka diperlukan guru yang sangat
Lebih terperinci2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan mempunyai peranan penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan hidup suatu bangsa, karena pendidikan merupakan alat yang efektif untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang membangun. Pembangunan dalam bidang kesehatan diarahkan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah kemudian muncul istilah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian manusia. Sebagai suatu proses, pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu saat saja, akan tetapi proses
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Fitrianisa Setianing Widi, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan proses pentahapan peningkatan kemampuan peserta didik dalam hal kognitif, afektif dan psikomotor. Dalam proses tersebut tentunya tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pembangunan pendidikan nasional ditujukan untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa Indonesia khususnya dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan memegang peranan yang sangat penting bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek utama suksesnya program pembangunan nasional, karena pendidikan memegang peranan penting dalam mewujudkan pembangunan di
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi
PENGARUH PERSEPSI SISWA MENGENAI KETRAMPILAN MENGAJAR GURU DAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS VIII SMP MUHAMMADIYAH 9 BLORA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Sisdiknas (Sistem Pendidikan Nasional) 2003, UU RI No. 20 TH 2003, Jakarta : Sinar Grafika, 2003, hlm. 5.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada masa sekarang ini pendidikan merupakan satu hal yang sangat dibutuhkan masyarakat, pemerintah sebagai penyelenggara pendidikan formal selalu berusaha memajukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu aspek kehidupan yang sangat mendasar bagi pembangunan bangsa suatu negara. Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah yang melibatkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan negara. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 telah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu keharusan bagi kehidupan manusia, khususnya bangsa Indonesia. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat menentukan bagi perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting untuk menjamin perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa dan memegang peranan penting dalam mengupayakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada hakikatnya merupakan suatu upaya untuk menyiapkan manusia agar mampu mandiri, menjadi anggota masyarakat yang berdaya guna untuk ikut serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai warga negara perlu mengembangkan diri untuk dapat hidup di tengah masyarakat, apalagi di perkembangan zaman yang menuntut perubahan dalam berbagai bidang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (Penjasorkes) di sekolah dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain: prasarana dan sarana, dana,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bab 2 pasal 3 UU Sisdiknas berisi pernyataan sebagaimana tercantum
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UU Sisdiknas) merumuskan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang harus
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perubahan zaman, semakin maju pula peradaban dunia yaitu dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Kemajuan dunia dibidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciEFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN
12 EFEKTIVITAS MEDIA KINCIR KATA TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA ANAK DI TAMAN KANAK-KANAK HARAPAN DHARMAWANITA PAINAN KABUPATEN PESISIR SELATAN Engla Devitawati 1) 1 Universitas Negeri Padang email: engladevitawati@yahoo.co.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan nasional pada dewasa ini diarahkan pada taraf hidup dan sumber daya manusia yang berkualitas dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Peningkatan kualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor utama dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia secara normative. Pendidikan tidak hanya diperoleh di lembagalembaga pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan hak asasi bagi setiap manusia dan memegang peranan penting dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Setiap manusia memiliki hak
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. lembaga pendidikan di negara kita. Tujuan pendidikan nasional sebagaimana. mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pendidikan nasional adalah tujuan umum dari sistem pendidikan nasional. Tujuan ini merupakan tujuan jangka panjang dan sangant luas serta menjadi pedoman dari semua
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses pembelajaran yang menjadikan seseorang mengerti atas suatu hal yang mana sebelumnya seseorang tersebut belum mengerti. Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kualitas sumber daya manusia sangat dibutuhkan oleh setiap negara baik untuk negara yang sudah maju maupun yang sedang berkembang. Oleh karena itu, agar menciptakan
Lebih terperinciARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:
SURVEY MINAT SISWA TERHADAP MATA PELAJARAN PENDIDIKAN JASMANI OLAHRAGA DAN KESEHATAN (Studi pada siswa SMKN Tanjunganom Kab. Nganjuk kelas XI tahun ajaran 05/06) ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi
Lebih terperinciPERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA.
PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA. Oleh: Sogi Hermanto Dosen Manajemen Pendidikan FKIP Universitas Palangka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu faktor yang menentukan berkembangnya suatu Negara ialah pendidikan di dalam Negara itu sendiri. Pendidikan adalah suatu usaha sadar dan terencana
Lebih terperinciSANTI BBERLIANA SIMATUPANG,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam menjalani kehidupannya setiap individu wajib menempuh pendidikan di lembaga formal maupun lembaga non formal. Sesuai dengan yang diperintahkan oleh pemerintah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar serta proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII MTs AL IRSYAD NGAWI TAHUN AJARAN 2011/2012 Naskah Publikasi Disusun oleh YULIYATUN A 210 080 090
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif yang mempunyai tujuan untuk menguji hipotesa dari data-data yang dikumpulkan sesuai teori
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pembentukan sumber daya manusia, yang ditekankan pada aspek jasmani dan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah dasar bagi kemajuan suatu bangsa. Pendidikan merupakan pembinaan yang pada hakekatnya merupakan usaha dalam proses pembentukan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan maju apabila pendidikannya berkualitas. Bangsa yang memiliki pendidikan yang berkualitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor pembangunan nasional karena dengan pendidikan berarti membangun
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Hakikatnya pendidikan adalah proses memanusiakan manusia dan proses menjadikan manusia dari tidak tahu menjadi tahu. Pendikan merupakan sala satu sektor pembangunan
Lebih terperinciANALISIS KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENJASKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEKARBELA.
ANALISIS KARAKTER PESERTA DIDIK KELAS V PADA PEMBELAJARAN PENJASKES DI SEKOLAH DASAR NEGERI SE-KECAMATAN SEKARBELA Arif Yanuar Musrifin 1 ; Andi Anshari Bausad 2 1,2 Pendidikan Olahraga dan Kesehatan,
Lebih terperinciPENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENGARUH LINGKUNGAN KELUARGA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK ELEKTRONIKA SMKN 1 MAGELANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Oleh Mizan Ibnu Khajar ABSTRAK Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam perkembangan dan kelangsungan kehidupan suatu bangsa.dimana dalam Undang-Undang Sisdiknas Nomor 20 tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan masa kini. Sebagai implikasinya terkandung makna link and match yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Respon terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi benar-benar bergantung pada kualitas sumber daya manusia, baik dalam kapasitas individu, keluarga,
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI
HUBUNGAN ANTARA KEKUATAN OTOT PERUT DENGAN KEMAMPUAN MENYUNDUL BOLA PADA PEMBELAJARAN SEPAK BOLA PADA SISWA KELAS XI SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014-2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperincidasar hal itulah maka sudah sepantasnya mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diwajibkan dalam pendidikan jalur sekolah,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan yang penting dan memiliki banyak manfaat dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya pendidikan tidak mungkin pembangunan suatu bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal penting dalam keberlangsungan dan perkembangan hidup manusia, karena di dalam proses pendidikan setiap orang akan mendapatkan pengetahuan,
Lebih terperinciM PENGARUH MEDIA VIDEO DOKUMENTASI UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MEMBUAT TOPENG DALAM PEMBELAJARAN SENI RUPA.
1 BAB I A. Latar Belakang Masalah Pendidikan secara historis telah ikut menjadi landasan moral dan etik dalam proses pembentukan jati diri bangsa. Pendidikan juga merupakan variabel yang tidak dapat diabaikan
Lebih terperinciPengaruh Penggunaan Media Tanam Hidroponik Terhadap Pertumbuhan dan Produktivitas Tanaman Terong (Solanum melongena) Fahruddin
Korelasi Antara Kemampuan Merespon Pelajaran Dengan Prestasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 2 Monta Tahun Pelajaran 2013/2014 Fahruddin Abstrak: Tujuan penelitian ini
Lebih terperinciJURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi
1 PENGARUH INTENSITAS BELAJAR DAN POLA BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA KELAS XI AKUNTANSI SMK BATIK 2 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 JURNAL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia maka perlu dikembangkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan perkembangan era globalisasi sekarang ini diperlukan upaya yang signifikan khususnya bagi generasi penerus sebab akan membawa dampak kemajuan diberbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintah telah merumuskan peningkatan daya saing atau competitiveness
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurunnya peringkat pendidikan di Indonesia dari peringkat 65 pada tahun 2010 menjadi 69 pada tahun 2011 cukup menyesakkan dada. Pasalnya, peringkat pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting dalam membangun peradaban bangsa. Pendidikan yang berkualitas mencerminkan peradaban suatu bangsa juga berkualitas. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian
BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan kajian awal yang memberi pengantar tentang penelitian yang akan dilakukan, meliputi : latar belakang masalah, fokus penelitian, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian,
Lebih terperinciHj. Yusida Gloriani & Teti Tresnawati Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Kuningan
PENGARUH KOMPETENSI PEDAGOGIK DAN KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII TERHADAP PRESTASI BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 CILIMUS TAHUN AJARAN 013/014 Hj.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kedudukan guru mempunyai arti penting dalam pendidikan. Arti penting itu bertolak dari tugas dan tanggung jawab guru yang cukup berat untuk mencerdaskan anak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang kehidupan. Hal ini menuntut adanya
Lebih terperinciPENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN
PENGARUH BIMBINGAN KELOMPOK TERHADAP PENINGKATAN KEDISIPLINAN DAN TATA TERTIB SEKOLAH PADA SISWA KELAS VIII SMP N 1 GONDANGREJO TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh: GERYSA DIMAS BARUNA NPM. 12500093 ABSTRAK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seorang individu dimuka bumi ini, tanpa pendidikan berarti seseorang tidak berilmu, padahal kita tidak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD 1945 alenia 4 yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal ini akan terwujud melalui proses pendidikan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan berdasarkan undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional/Sisdiknas pasal 2 (dalam Sardiman, 1990: 59) berfungsi mengembangkan kemampuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring perkembangan zaman yang semakin maju, permasalahan pun semakin kompleks, maka pendidikan harus semakin maju agar masyarakat dapat mengatasi permasalahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan sekolah merupakan proses belajar yang dilakukan secara berkesinambungan sejak dari usia dini hingga perguruan tinggi sebagai upaya dalam peningkatan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA SMPN 1 PAPAR KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016
Artikel Skripsi HUBUNGAN MOTIVASI TERHADAP HASIL BELAJAR SERVIS BAWAH DALAM PEMBELAJARAN BOLAVOLI PADA SISWA SMPN 1 PAPAR KEDIRI TAHUN AJARAN 2015/2016 ARTIKEL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Angga Triadi Efendi, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejururuan (SMK) merupakan salah satu jenjang sekolah lanjutan formal setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA) atau Madrasah Aliyah (MA).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia. dan Undang-undang Dasar Tahun Upaya tersebut harus selalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan di bidang pendidikan merupakan upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003,
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berdasarkan undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003, bahwa Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta
Lebih terperinci