III. METODOLOGI PENELITIAN
|
|
- Yenny Budiman
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 59 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah menyatakan bahwa otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban wilayah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan peraturan perundangundangangan. Menurut Rustiadi et al (2004), diberlakukannya otonomi daerah berimplikasi luas dalam sistem perencanaan pembangunan di wilayah-wilayah yang mengisyaratkan pentingnya pendekatan pembangunan berbasis pengembangan wilayah dibanding pendekatan sektoral. Sehingga dalam rangka pembangunan wilayah maka daaerah harus lebih kreatif menggali dan mengelola potensi sumberdaya yang dimiliki. Sumberdaya alam telah berperan dalam pembangunan daerah. Sumberdaya alam tidak saja dapat meningkatkan PDRB, menyerap tenaga kerja, melainkan juga telah memberikan jasa lingkungan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Namun dibalik peran besar tersebut, karena faktor alam maupun ulah manusia baik secara individu, kelompok maupun kelembagaan, pengelolaan dan pemanfatan sumberdaya alam untuk pembangunan telah menimbulkan berbagai masalah sosial-ekonomi maupun lingkungan. Disisi lain Sumberdaya alam yang terkandung merupakan kekayaan alam yang harus dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat. Menurut Saleng, perolehan nasional dari sektor pertambangan dapat dikatakan multidimensional, antara lain mampu menopang program industrialisasi melalului penyediaan bahan baku industri dalam negeri, menyediakan sumber energi seperti minyak bumi, gas, batu bara, geothermal, dan meningkatkan penerimaan negara serta cadangan devisa, membantu peningkatan dan pemerataan pembangunan ke berbagai wilayah, membuka kesempatan kerja, serta meningkatkan kesejahteraan dan pendapatan penduduk sekitar lokasi pertambangan. Pengelolaan sumberdaya alam, disamping menghasilkan Positive Social Forces seperti yang telah dijelaskan diatas, juga mengahasilkan Negative Social Forces seperti Penguasaan akses sumberdaya alam yang timpang, konflik sosial, kebocoran ekonomi sumberdaya alam ke luar lokalitas (Regional
2 60 leakages), jurang pendapatan meningkat, kecemburuan sosial meningkat dan sensitivitas sosial meningkat. Keberadaan Industri panas bumi (geothermal) yang dikelola oleh CHV di Gunung Salak Desa Kabandungan kecamatan Kabandungan kabupaten Sukabumi, harus dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pengembangan wilayah dan pengembangan masyarakat sekitar, tetapi sebagaimana dikemukakan diatas keberadaan industri panas bumi (geothermal) ini pasti membawa dampak negatif terhadap masyarakat sekitar. Kehadiran industri dapat memberi peluang kerja bagi masyarakat sekitar meskipun disadari tidak tidak seluruhnya ditampung dalam sektor tersebut. Seiring dengan perkembangannya, industri juga dapat menciptakan peluang usaha baru. Berbagai jenis usaha seperti sewa rumah, berdagang barang kelontong atau mendirikan rumah makan muncul untuk melayani kebutuhan para pekerja industri. Dengan demikian, kehadiran industri panas bumi berpotensi menimbulkan terjadinya diversifikasi nafkah, perubahan lingkungan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia masyarakat sekitar serta mempercepat pembangunan dan pengembangan wilayah, dengan adanya diverifikasi nafkah sebagai dampak dari kehadiran industri, terlihat adanya gejala semakin berkurangnya ketergantungan masyarakat terhadap sektor pertanian dan beralih ke sektor jasa dan perdagangan. Sebagai konsekuensi perubahan aktivitas produksi dalam proses industri dari yang bersifat padat karya dan berteknologi canggih (advance technology), membutuhkan kualifikasi pendidikan dan keterampilan teknik yang tinggi pula. Dengan demikian, berkaitan dengan keunggulan komparatif industri tidak hanya menyebabkan peningkatan dalam sektor ekonomi dengan lebih terbukanya kesempatan lapangan kerja, tetapi juga dapat memacu peningkatan kualitas sumberdaya manusia. Jika dilihat dari sisi Negative Social Forces maka keberadaan industri pertambangan memberikan dampak yang besar terhadap degradasi dan kerusakan lingkungan yang terjadi juga berpotensi untuk tumbuh dan berkembangnya permasalahan-permasalahan sosial serta degradasi nilai-nilai budaya lokal masyarakat sekitar lokasi perusahaan. Pada umumnya lokasi industri pertambangan terletak di daerah-daerah terpencil dengan tingkat pendidikan masyarakat yang sangat rendah dan tidak memiliki keahlian (skill) tentang industri pertambangan serta jauh dari sentuhan
3 61 teknologi dan arus informasi sehingga menyebabkan masyarakat disekitar perusahaan pertambangan kurang mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut karena tidak mampu bersaing dengan pekerja-pekerja yang berasal dari luar daerah yang lebih memiliki kemampuan (skill) dan pengalaman dalam bidang industri pertambangan. Ketidakmampuan masyarakat lokal untuk bersaing dengan para pekerja yang berasal dari luar daerah akan menimbulkan kecemburuan sosial. Kecemburuan sosial masyarakat sekitar lokasi pertambangan karena kurang mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam kegiatan pertambangan dan dipicu lagi dengan manajemen perusahaan yang lebih memilih vendor dari pengusaha luar daerah sehingga keberadaan perusahaan tidak memberikan multiplier effect bagi pengembangan usaha lokal. Alasan klasik yang selalu mendasari hal tersebut yaitu masyarakat lokal belum mampu memenuhi standar kualitas maupun kuantitas yang yang telah ditentukan oleh perusahaan sehingga usaha masyarakat sekitar menjadi tidak berkembang dan pada akhirnya perekonomian masyarakat semakin terpuruk. Akumulasi dari persoalan-persoalan diatas pada akhirnya akan menyebabkan terjadinya konflik antara masyarakat dengan perusahaan (beserta pendatang) yang akan berujung pada resistensi dan penolakan masyarakat terhadap keberadaan perusahaan pertambangan di wilayah mereka. Untuk menjembatani ketimpangan-ketimpangan yang terjadi dan dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar maka perusahaan pertambangan melakukan program pengembangan masyarakat (community development). Keberadaan tambang disuatu wilayah, secara langsung maupun tidak langsung memberikan kontribusi bagi pendapatan wilayah. Disamping itu, kehadiran suatu pertambangan diharapkan akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya yang berada disekitar lokasi pertambangan tersebut. Kesejahteraan di sini tidak hanya di lihat dari kebutuhan hidup secara ekonomi, tapi juga pengakuan atas hak-hak, perlindungan dan keamanan, serta keikutsertaan dalam setiap pembicaraan yang menyangkut kepentingan masyarakat lokal dengan prinsip perspektif kesetaraan dan kolektivitas, dimana perusahaan dan masyarakat lokal seharusnya duduk sama rendah, berdiri samatinggi karena bagaimanapun masyarakat lokal adalah pemilik sumberdaya alam menurut hak asal-usul adat, dan perusahaan asing/besar mendapatkan hak karena adanya transaksi dengan pemda atau Pemerintah pusat yang
4 62 sebenarnya tidak memiliki hak asal-usul atas sumberdaya alam di tingkat lokal. Maka missi dari pengembangan masyarakat adalah memberikan jalan agar kesempatan untuk menikmati hak atas kue sumberdaya alam menjadi lebih adil dan setara. Oleh karena itu, maka program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan harus merupakan solusi atas ketimpangan, konflik sosial, ketidakadilan, dan ketidak-berdayaan masyarakat lokal yang timbul sebagai akibat beroperasinya perusahaan di wilayah itu. Untuk mencapai tujuan tersebut maka dibutuhkan peran serta (partisipasi) dan inisiatif dari masyarakat dalam merancang dan melaksanakan sendiri program pengembanga masyarakat yang sesuai dengan karakteristik lokal dan rencana pengembangan wilayah. Partisipasi dan inisiatif lokal ini juga berperan penting dalam merespon upaya penguatan program melalui dukungan teknologi, manajemen, permodalan, informasi dan penciptaan jejaring (network) yang efektif. Dengan demikian, strategi pengembangan masyarakat dalam industri panas bumi dilakukan dengan mengisi dan memperkuat partisipasi dan inisiatif lokal secara sistematis serta mengurangi ketimpangan yang terjadi. Penguatan partisipasi dan inisiatif lokal berimplikasi terhadap dua hal: pertama, masyarakat mau dan mampu merancang dan melaksanakan sendiri program pengembangan masyarakat yang sesuai dengan kerakteristik lokal sebagai respon atas program pengembangan masyarkat yang ditawarkan oleh pihak luar komunitas; kedua, dapat memberikan kontrol atas arah perubahan yang terjadi sebagai dampak dari operasional industri sehingga terjadinya diversifikasi nafkah, perubahan lingkungan dan peningkatan kualitas sumberdaya manusia yang dalam kenyataannya memberikan manfaat bagi peningkatan taraf hidup masyarakat, tetap sejalan dengan karakteristik lokal. Salah satu pendekatan dalam pengembangan masyarakat adalah pendekatan menolong diri sendiri (self help) dimana masyarakat menjadi partisipan aktif dalam proses pembangunan dan agen-agen pembangunan menjadi fasilitator. Komunitas memegang tanggung jawab dalam hal: 1) memutuskan apa yang menjadi kebutuhan komunitas, 2) bagaimana memenuhi kebutuhan itu, dan 3) bagaimana mengerjakannya. Tujuan agen pembangunan adalah melembagakan pola pengambilan keputusan horizontal dan implementasinya sedangkan tugas-tugas khusus ditentukan oleh komunitas. Hal
5 63 terpenting dari pendekatan ini adalah proses mengantar komunitas pada kebersamaan. Melalui pendekatan tersebut, masyarakat difasilitasi untuk merumuskan dan melaksanakan sendiri program pengembangan masyarakat yang sesuai sedangkan pihak luar komunitas khususnya dalam analisis ini perusahaan pengelola industri panas bumi berperan dalam memberikan penguatan terhadap partisipasi dan inisiatif lokal dalam pelaksanakaan program oleh masyarakat melalui transformasi teknologi dan informasi, dukungan manajemen, permodalan dan penciptaan jejaring (network) yang efektif. Mengingat upaya pengembangan masyarakat perlu dilakukan secara komprehensif dan dalam perspektif yang holistic, maka kehadiran industri panas bumi sebagai salah satu potensi penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat perlu terus dioptimalkan pemanfaatannya, sehingga dapat sinergis dengan potensi dan peranan berbagai stakeholder terkait lainnya. Berdasarkan uraian di atas, backgrond kerangka kajian seperti digambarakan pada Gambar 3.1. berikut:
6 64 Kehadiran Industri Geothermal di lokalitas Menghasilkan Positive Social Forces Pertumbuhan Ekonomi dan Perluasan lapangan kerja Menghasilkan Negative Social Forces Penguasaan akses SDA yg timpang, konflik sosial, kebocoran ekonomi SDA ke luar lokalitas, jurang pendapatan meningkat, kecemburuan sosial dan sensitivitas sosial meningkat, Community Development Sebagai Solusi Ketimpangan, Konflik sosial, ketidakadilan, dan ketidakberdayaan masyarakat lokal Pertanyaannya: 1. Bagaimanakah program Community Development yang telah di laksanaan? 2. Apakah terdapat kontribusi dari pelaksanaan program Community Development terhadap pengembangan wilayah?. Gambar 3.1. Background 3.2. Hipotesis Untuk mengarahkan jalannya penelitian ini, maka diajukan hipotesis sebagai berikut : Pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang dilaksanakan CHV, belum memberikan kontribusi yang besar terhadap pengembangan wilayah di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi.
7 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan di wilayah Desa Kabandungan Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi provinsi Jawa Barat. Waktu pelaksanaan kajian berlangsung pada bulan Oktober 2007 sampai bulan Maret 2008, dimana objek yang diteliti adalah penduduk yang berada disekitar kawasan proyek panas bumi Gungung Salak (yang terkena dampak langsung dari kegiatan perusahaan), yang umumnya masyarakat yang bermukim di Kecamatan Kabandungan Kabupaten Sukabumi Provinsi Jawa Barat Pengumpulan Data Metode dan pendekatan studi yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif (naturalistic inquiry) adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati, dimana data/informasi yang di peroleh mengandalkan pandangan subyektif para informan kunci. Pemilihan metode kualitatif dalam studi ini karena temuan-temuan pada studi kualitatif lebih menjawab persoalan sebenarnya daripada sekadar angkaangka. Dalam studi ilmu sosial, terlihat bahwa angka-angka yang diperoleh dalam studi belum cukup menjawab persoalan yang sebenarnya, sangat sulit melihat keadaan yang sebenarnya jika hanya menggunakan kecenderungan angka saja. Hal tersebut dikarenakan adanya faktor-faktor lain yang tidak bisa dinilai melalui angka-angka, seperti faktor budaya dan faktor sosiologis. Selanjutnya, dipilihnya penelitian kualitatif karena metode kualitatif dapat memberikan rincian yang lebih kompleks tentang fenomena yang sulit diungkapkan oleh metode kuantitatif. penelitian kualitatif dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya. Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan menggunakan analisis dengan pendekatan induktif. Proses dan makna (perspektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian ini. Metode dan pendekatan studi yang digunakan adalah wawancara mendalam (indepth interview), diskusi kelompok dan telaah pustaka. Telaah pustaka dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan penelitian. Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah dari berbagai buku, makalah dan laporan terkait. Sedangkan data primer diperoleh dengan metode sebagai berikut :
8 66 1. Wawancara mendalam (in depth interview), wawancara dilakukan untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-makna subjektif yang dipahami informan yang berkaitan dengan topik yang diteliti. wawancara dilakukan secara mendalam dengan menggunakan daftar pertanyaan yang fleksibel tergantng dari jawaban informan yang di wawancarai. Pilihan jawaban tertent tudak disediakan, tetapi Informan diberikan kebebasan untuk mejawab sesuai dengan hati, sikap dan pandangan atau pikirannya. Wawancara mendalam dilakukan untuk memperoleh informasi dengan menggali fakta dan pengalaman informan kunci (data yang berkaitan dengan tujuan penelitian). 2. Diskusi kelompok, dilakukan untuk menghimpun data yang berkaitan dengan tujuan penelitian. 3. Pengamatan (observasi) secara langsung di lokasi penelitian terhadap gerak masyarakat/aktivitas yang dilakukan dalam pelaksanaan Program pengembangan masyarakat. 4. Studi Dokumentasi dengan mempelajari berbagai dokumen tertulis seperti profil desa/kecamatan, data statistik wilayah, laporan kegiatan program pengembangan masyarakat (dokumen perusahaan). Data sekunder diperoleh dari studi pustaka maupun data-data yang diperoleh dari instansi-instansi terkait antara lain Pemda kabupaten Sukabumi, Kecamatan Kabandungan, Desa Kabandungan serta perusahaan Penetapan Informan Kunci Informan sebagai sumber data primer adalah informan kunci (key informan). Jumlah informan kunci (key informan yang diwawancarai sebanyak 26 Orang, dalam penelitian kualitatif subjek penelitian tidak harus representatif terhadap populasi (penelitian kuantitatif), melainkan representatif terhadap informasi holistik. Rincian informan kunci yang dimaksud adalah sebagai berikut: 1. Ketua Kelompok masyarakat penerima bantuan program pengembangan masyarakat di Kecamatan Kabandungan 6 Orang 2. Tokoh formal (Camat, Kepala Desa, Ketua BPD) 3 Orang 3. Tokoh Informal (tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda) 6 Orang 4. LSM 5 Orang 5. Pihak Perusahaan 3 Orang 6. Pihak Pemerintah Daerah (Pemda) 2 Orang
9 Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan analisis kualitatif, berupa analisis persepsi key informan mengenai pelaksanaan program pengembangan masyarakat pada industri panas bumi gunung salak serta kontribusi pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh industri panas bumi gunung salak terhadap pengembangan wilayah. Data yang diperoleh selanjutnya diolah dan dianalisis melalui: 1. Reduksi Data, yaitu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dan catatan-catatan tertulis dilapangan. Reduksi data merupakan bentuk analisis untuk menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhir dapat diambil. 2. Penyajian Data, yaitu menyusun sekumpulan informasi yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan, dapat dibentuk matriks, grafik, jaringan maupun bagan. 3. Penarikan kesimpulan dengan menganalisis data sesuai tujuan penelitian Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat pada Industri Panas Bumi Gunung Salak Untuk mengetahui pelaksanaan program pengembangan masyarakat yang telah dilakukan oleh industri panas di bumi Gunung Salak dilakukan melalui penelusuran data community development yang telah dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan informasi kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, kemudian dilakukan pengecekan kepada masyarakat sekitar lokasi perusahaan melalui wawancara,diskusi dan pengamatan Kontribusi Pelaksanaan Program Pengembangan Masyarakat Yang Dilakukan Oleh Industri Panas Bumi Gunung Salak Terhadap Pengembangan Wilayah Untuk mengetahui kontribusi kegiatan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh industri panas bumi Gunung Salak terhadap pengembangan wilayah dilihat melalui kontribusi kegiatan pertambangan terhadap PDRB kabupaten Sukabumi.
10 68 Disamping itu, aspek yang dilihat pada responden adalah peningkatan tarap hidup masyarakat, kesempatan kerja serta infrastruktur sebagai sarana aktivitas masyarakat, juga ketergantungan masyarakat terhadap perusahaan serta konflik yang muncul sebagai dampak kehadiran perusahaan.
METODE KAJIAN. Tabel 1. Jadwal Rencana Pelaksanaan Kajian Pengembangan Masyarakat di Kelurahan Campaka Kecamatan Andir Kota Bandung
METODE KAJIAN Kajian pengembangan masyarakat ini dilaksanakan di kelurahan Campaka kecamatan Andir kota Bandung dengan pertimbangan Kelurahan Campaka merupakan kelurahan yang telah tersentuh program-program
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Perspektif Pendekatan Penelitian Penelitian ini bermaksud untuk memperoleh gambaran yang mendalam tentang kemampuan masyarakat pesisir memahami serta berpartisipasi terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komunikasi nonverbal pada klub selam Anemon jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung. Tipe penelitian yang digunakan
Lebih terperinciIII OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar
1 III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Subjek penelitian yang digunakan adalah anggota kelompok Tani Mekar Harapan di Kampung Garung Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian, pengumpulan data, analisis, dan penyajian hasil penelitian. Penulisan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini merupakan proses yang dilakukan secara bertahap, yakni dari perencanaan dan perancangan penelitian, menentukan fokus penelitian, waktu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Deskriptif dengan teknik analisis Kualitatif dikarenakan permasalahan yang belum jelas, kompleks dan penuh makna sehingga
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN Lokasi Penelitian
METODE PENELITIAN Penelitian ini akan memberikan gambaran secara menyeluruh dan mendalam terhadap fenomena strategi nafkah rumah tangga miskin dan pilihan strategi nafkah yang akan dijalankannya. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Strategi Kajian Kajian ini menitikberatkan pada pengkajian program-program yang ada dalam Corporate Social Responsibility (CSR) yang dilakukan oleh PT. Aqua Golden Mississipi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif dipilih karena mampu memberikan pemahaman yang mendalam
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
30 METODOLOGI PENELITIAN Metode Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan pilihan strategi studi kasus. Menurut Moleong (2005), penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk
Lebih terperinciBAB III. METODE PENELITIAN. tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan
BAB III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Data-data serta argumentasi yang dibangun dalam penelitian ini, menggunakan tipe penelitian kualitatif dengan analisis deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. 22) metode kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif karena berdasarkan tinjauan awal peneliti, ternyata masalah yang sedang dihadapi lebih sesuai untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Bogdan dan Guba dalam
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara kerja atau prosedur untuk memperoleh data yang dipergunakan guna menjawab tujuan penelitian (Soehartono, 1999: 9). Oleh karena itu, pada bab
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut didasarkan pada pertimbangan bahwa SPBU di atas adalah SPBU yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di beberapa SPBU di Daerah Kabupaten Sleman tepatnya di SPBU Jl.Seturan, SPBU Kalasan, SPBU Jl. Magelang km 5, SPBU Jl. Monjali,
Lebih terperinciIII. METODOLOGI KAJIAN
III. METODOLOGI KAJIAN 36 3.1 Metode Kajian Metode kajian yang digunakan merupakan metode kajian komunitas eksplanasi, yaitu proses pencarian pengetahuan dan pemahaman yang benar tentang berbagai aspek
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe dan Pendekatan Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya
66 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan penelitian analisis-kualitatif yaitu penelitian yang temuantemuannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat
21 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah Desa Progowati, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Dipilihnya lokasi ini sebagai tempat penelitian dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis manfaat pelaksanaan PNPM Mandiri bagi masyarakat ini menggunakan pendekatan-pendekatan naturalistik yang menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dikarenakan yang menjadi sasaran peneliti adalah organisasi yang rawan terjadi praktek ketidaksetaraan gender dalam kepengurusannya, maka penelitian dilakukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian A. Lokasi Penelitian Pemilihan lokasi atau site selection menurut Sukmadinata (2007:102) berkenaan dengan penentuan unit, bagian, kelompok,
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya
III. METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, bab ini juga mencakup penetapan tempat penelitian, fokus penelitian, jenis data penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif dapat diartikan prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. ditujukan untuk menganalisis secara mendalam dan mendeskripsikan suatu
37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan Kualitatif. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis akuntabilitas dan transparansi laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap akuntabilitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Pendekatan penelitian kualitatif adalah penelitian yang digunakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih dikenal dengan istilah otonomi daerah sebagai salah satu wujud perubahan fundamental terhadap
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian lapangan (field research), yang dilakukan menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
21 3.1. Pendekatan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan didukung dengan data kuantitatif. Pendekatan kualitatif menekankan pada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Penelitian Waktu penelitian digunakan untuk melakukan penelitian ini selama dua bulan, terhitung setelah seminar proposal dilakukan pada tanggal 25 Juni 2012 dan ada
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian digunakan adalah studi kasus dan penelitian lapangan. Tujuan studi kasus dan penelitian lapangan adalah mempelajari secara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif didefinisikan sebagai kegiatan terencana untuk menangkap praktik penafsiran responden dan informan terhadap dunia.1 Jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi.
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Dalam Penelitian ini peneliti mengambil lokasi penelitian di Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Kabupaten Banyuwangi. Pemilihan tempat ini karena masyarakat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip dengan sabar,
34 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam bidang ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. situasi kondisi yang tengah berlangsung sekarang ini, tujuannya mencoba
58 BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian dan Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian naturalistik kualitatif. Metode penelitian yang digunakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kualitatif. Lexy J. Moleong (2000:3) mendefinisikan bahwa pendekatan kualitatif sebagai prosedur penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Metode Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui bentuk-bentuk dukungan sosial dalam resiliensi penyintas lahar dingin Merapi di Dusun Gempol Desa Jumoyo
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan pendekatan kualitatif. Metode deskriptif merupakan sebagai prosedur pemecahan masalah
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan
BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Bentuk Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Bentuk deskriptif adalah bentuk penelitian yan memusatkan masalah-masalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. hakekatnya ialah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi
60 BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian Pelaksanaan penelitian menggunakan pendekatan kualitatif denganmetode studi kasus. Nasution (2003: 5) menyatakan bahwa: Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research),
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang pengumpulan datanya dilakukan di lapangan.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif.
33 BAB III METODOLOGI 3.1. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitiatif dan kualitatif. Metode penelitian yang digunakan berupa (a) full enumeration survey, yaitu mewawancarai seluruh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Moleong (2009:6) adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu memaparkan
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan jenis penelitian studi deskriptif yaitu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran dan pemahaman mendalam tentang strategi yang dirumuskan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Pacitan dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab III ini, akan dibahas subbab-subbab sebagai berikut: (1) Pendekatan dan Jenis Penelitian, (2) Tempat dan Waktu Penelitian, (3) Subjek Penelitian, (4) Teknik Pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Ngombol, Kabupaten Purworejo. Peneliti memilih lokasi ini karena di daerah tersebut tradisi pemasangan tuwuhan sudah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif merupakan penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan
23 III. METODE PENELITIAN 3.1. Sifat Penelitian Pada penelitian ini, menggunakan metode deskriptif kualitatif. Pendekatan Kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan pada metodologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. pengumpulan data, teknik pengolahan data, dan teknik analisis data.
III. METODE PENELITIAN Bab ini membahas mengenai pendekatan penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Selain itu, bab ini juga mencakup penetapan tempat penelitian, fokus penelitian, jenis data penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan studi yang mengkaji tentang Pelaksanaan Fungsi
36 III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini merupakan studi yang mengkaji tentang Pelaksanaan Fungsi Pengawasan DPRD dalam Proses Pembangunan Pasar Smep Kota Bandar Lampung. Tipe penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. pada Pusat kajian zakat dan wakaf El-zawa yang berlokasi di Jalan Gajayana no. 50
BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi Penelitian Dalam penelitian ini, penulis melakukan analisis untuk melihat manajemen kredit pada Pusat kajian zakat dan wakaf El-zawa yang berlokasi di Jalan Gajayana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang diteliti yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistic dan
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah tipe kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan proses penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang tidak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kualitatif. Peneliti menggunakan metode deskriptif dikarenakan data-data yang dikumpulkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan,
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini mengambil lokasi di daerah-daerah yang menjadi pusat terlaksananya kegiatan komunitas IBLBC yang dilakukan di sekitaran Panahan, Senayan (Jakarta
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pengambilan lokasi di Panti asuhan ini
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Pelaksanaan penelitian mengenai tipe-tipe interaksi sosial di Panti asuhan ini, peneliti mengambil lokasi di Panti asuhan Santa Maria, Ganjuran, Bantul,
Lebih terperinciPEREMPUAN DALAM PEMANFAATAN AIR SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK TUGAS AKHIR
PEREMPUAN DALAM PEMANFAATAN AIR SUNGAI KAPUAS KOTA PONTIANAK (Kajian Pemanfaatan Air dalam Lingkup Domestik di Kelurahan Tambelan Sampit) TUGAS AKHIR Oleh: YUNI KUSUMADEWI L2D 000 465 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperincieksistensi tradisi nyadran di Gunung Balak dalam arus globalisasi yang masuk dalam kehidupan masyarakat.
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis data deskriptif. Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui eksistensi
Lebih terperinciPendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
39 III. METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Pendekatanyang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, karena ditinjau dari sudut cara dan taraf pembahasan masalahnya, serta hasil
Lebih terperinciGambar 2 Peta kawasan Kasepuhan Citorek di kawasan TNGHS.
6 BAB II METODE PENELITIAN 2.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan pada bulan Maret-April 2012. Pengumpulan data sosial masyarakat dilaksanakan di Kasepuhan Citorek Kecamatan Cibeber Kabupaten
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur
BAB III METODE PENELITIAN Pada bagian ini peneliti atau penulis menguraikan metode penelitian yang digunakan, sesuai dengan masalah dan pendekatan penelitiannya. Unsurunsur metode penelitian yang diuraikan
Lebih terperinciBAB 7. ASPEK EKONOMI & SOSIAL
BAB 7. ASPEK EKONOMI & SOSIAL A. PENGERTIAN ASPEK EKONOMI & SOSIAL Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif dan negative. Dampak posittif dan negative ini akan dapat dirasakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
22 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif (survey). Pendekatan kualitatif menekankan pada proses-proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. fenomena, mengumpulkan informasi dan menyajikan hasil penelitian pada
58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitiatif etnografi, penelitian kualitatif adalah suatu strategi yang dipilih oleh penulis untuk mengamati suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat di temukan, di buktikan, dan di kembangkan suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini penulis akan melakukan analisis daya tarik konsumen melalui sistem member produk Sophie Paris pada masyarakat desa Jurang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF. Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut dilakukan dengan
BAB III METODE PENELITIAN AKSI PARTISIPATIF A. Pendekatan Penelitian untuk Pemberdayaan Metode yang dipakai untuk pendampingan ini adalah metodologi Participatory Action Research (PAR). Metodologi tersebut
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini akan meneliti mengenai dampak ibu bekerja sebagai TKW di luar negeri terhadap berubahnya peran dan fungsi anggota keluarga. Oleh karena itu,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menitik beratkan terhadap pengulasan suatu fenomena dan permasalahan secara
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain penelitian deskriptif. Penelitian kualitatif lebih menitik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi di era otonomi daerah menghadapi berbagai tantangan, baik dari faktor internal ataupun eksternal (Anonim, 2006a). Terkait dengan beragamnya
Lebih terperincipenutup, dan melengkapi data-data yang sudah di
A. Desain Penelitian BAB III METODE PENELITIAN Desain penelitian adalah suatu proses berurutan yang memberikan gambaran keseluruhan dari tahap perencanaan, pelaksanaan dan pengumpulan data, analisis serta
Lebih terperinciMETODOLOGI. Batasan Penelitian
METODOLOGI Batasan Penelitian 1. Populasi adalah masyarakat desa di daerah penyangga TNGR yang mempunyai interaksi dengan kawasan berupa mengambil/pemanfaatan hasil hutan dan lahan hutan untuk kegiatan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan suatu cara atau proses yang digunakan di dalam melakukan penelitian. Sebagaimana metode penelitian dibutuhkan oleh peneliti untuk tahapan di dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang dan Masalah Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat melalui beberapa proses dan salah satunya adalah dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang bertujuan untuk menganalisis Efektifitas Penggunaan Fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Dengan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif. Menurut Moleong (2010 hlm.6) : Penelitian kualitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena
BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat Penelitian Tempat penelitian merupakan salah satu unsur yang mendukung keberhasilan suatu penelitian. Penelitian ini mengambil lokasi tersebut karena kehidupan sosial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal. Pembangunan ekonomi diharapkan dapat meningkatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi dalam suatu negara sangat penting, karena pembangunan ekonomi bertujuan untuk mewujudkan ekonomi yang handal dan mandiri. Pembangunan ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hakekatnya pertumbuhan ekonomi mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi suatu daerah merupakan salah satu usaha daerah untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,
52 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menganalisis masalah yang akan digalinya secara sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif dan pendekatan deskriptif yaitu suatu prosedur pemecahan masalah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Objek Penelitian Dalam melakukan penelitian maka, lokasi atau tempat penelitian harus di utarakan demi menjaga keabsahan data. Yang menjadi lokasi dalam penelitian
Lebih terperinciBAB II METODE PENELITIAN. metode penelitian deskriptif adalah metode penelitian yang dilakukan untuk
BAB II METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Sugiyono (2012:35) metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang tinggi agar terus tumbuh dalam mendorong pertumbuhan sektor-sektor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Salah satu faktor penting dalam perencanaan pembangunan daerah adalah membangun perekonomian wilayah tersebut agar memiliki daya saing yang tinggi agar terus
Lebih terperinciBAB III METODE KAJIAN
BAB III METODE KAJIAN 3.1. Metode dan Strategi Kajian Metode kajian adalah kualitatif dalam bentuk studi kasus instrumental, yaitu studi yang memperlakukan kasus sebagai instrumen untuk masalah tertentu.
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kualitatif. Bogdan dan Taylor dalam Lexy J. Moleong (2000:3), menyatakan: Prosedur penelitian
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
21 III. METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Strategi Kajian Batas-batas kajian atau penelitian menurut Spradly (dalam Sugiyono, 2005) terdiri dari yang paling kecil, yaitu situasi sosial (single social
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pandanan Kecamatan Wonosari Kabupaten Klaten. yaitu bulan Oktober sampai bulan Desember 2012.
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian mengenai Pola Asuh Orang Tua terhadap Anak dalam Keluarga pada Bidang Pendidikan, berlokasi di Dusun Pandanan Desa Pandanan Kecamatan Wonosari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, yaitu mengetahui perilaku konsumtif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membentuk kerja sama antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan ekonomi daerah merupakan suatu proses dimana pemerintah daerah dam masyarakatnya mengelola sumber daya yang ada dan membentuk kerja sama antara pemerintah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian
digilib.uns.ac.id BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian merupakan tempat berlangsungnya proses studi yang digunakan untuk memperoleh pemecahan masalah penelitian. Penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Melihat latar belakang masalah diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research atau penelitaian lapangan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Menurut Lexy J. Moleong (2005), 1
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini pendekatan yang dilakukan adalah melalui pendekatan kualitatif. Artinya data yang dikumpulkan berdasarkan subjek penelitan, data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Menurut Nazir (2002:61),
Lebih terperinciBAB II METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. penyelesaian masalah akan lebih mudah apabila
BAB II METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif karena beberapa pertimbangan. Pertama penyelesaian masalah akan lebih mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif. Menurut Nazir (2008: 63) yang dimaksud dengan penelitian deskriptif adalah suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong,
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian tentang faktor-faktor penyebab perceraian pada keluarga tenaga kerja wanita (TKW) ini dilaksanakan di desa Citembong, kecamatan
Lebih terperinciMETODE KAJIAN Lokasi dan Waktu Kajian
III. METODE KAJIAN 3.1. Tipe Kajian Tipe kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah tipologi Kajian Deskripsi. Menurut Sitorus dan Agusta (2004) kajian deskripsi merupakan kajian yang mendokumentasikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kemiskinan merupakan suatu kondisi bukan hanya hidup dalam kekurangan uang dan tingkat pendapatan rendah, tetapi juga banyak hal lain seperti tingkat kesehatan,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan Penelitian Penelitian kualitatif bertujuan untuk menggambarkan realitas yang kompleks dan memperoleh pemahaman makna dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata
Lebih terperinci