BAB I PENDAHULUAN. tradisional, seperti sekaa, banjar serta desa adat. Tradisi itu biasa disebut
|
|
- Vera Hermawan
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara kultural, krama Bali memang sudah memiliki tradisi pengelolaan keuangan secara bersama-sama untuk bersama dalam suatu wadah organisasi tradisional, seperti sekaa, banjar serta desa adat. Tradisi itu biasa disebut pacingkreman. Pacingkreman merupakan suatu wujud tradisi berupa penghimpunan dana dari krama yang akan digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan upacara adat dan agama maupun kegiatan pembangunan, perbaikan atau pun perawatan tempat suci serta bangunan-bangunan milik desa. Dalam organisasi sekaa dan banjar itu juga dikembangkan kegiatan simpan pinjam antar krama sekaa atau banjar. Dinamika komunitas adat Bali melalui tradisi pacingkreman ini yang mengetuk hati Gubenur Bali, Prof. Dr. IB Mantra membentuk sebuah LPD di Bali. Sang Gubernur menyadari betul tingginya beban krama Bali dalam mempertahankan adat dan budayanya. Di sisi lain, adat dan budaya yang unik dan otentik itu menjadi daya tarik utama Bali (Giriartha, 2013:8). Pembentukan LPD di Bali pertama kali dilandasi oleh Surat Keputusan (SK) Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Bali No. 972 Tahun 1984, tanggal 19 November 1984, dengan keluarnya Surat Keputusan tersebut maka di setiap kabupaten didirikan sebuah LPD sebagai proyek percontohan. Lantaran perkembangan LPD yang didirikan di tiap-tiap kabupaten tersebut cukup bagus, 1
2 tiga tahun kemudian, keberadaan LPD ini dikukuhkan dengan Peraturan Daerah (Perda) Tingkat I Bali Nomor 2 Tahun 1988 tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Pada tahun 2002, Perda Nomor 2 Tahun 1988 diperbaharui kembali menjadi Perda Provinsi Bali Nomor 8 Tahun 2002 tentang LPD. Tahun 2007, Perda LPD disempurnakan lagi menjadi Perda Nomor 3 Tahun 2007 mengenai LPD. Terakhir, Perda Nomor 3 Tahun 2007 direvisi kembali menjadi Perda Nomor 4 Tahun 2012 tentang Lembaga Perkreditan Desa (LPD) (Giriartha, 2013:9). Lembaga Perkreditan Desa (LPD) didedikasikan sebagai salah satu lembaga desa adat yang merupakan unit operasional serta berfungsi sebagai wadah kekayaan milik desa adat yang berupa uang atau surat-surat berharga lainnya. Arah dan fungsinya untuk meningkatkan taraf hidup krama desa guna menunjang pembangunan desa adat. Kelangsungan hidup suatu LPD bergantung pada kepercayaan masyarakat, sehingga tiap-tiap LPD yang ada di Bali diharapkan mampu menjaga serta mempertahankan kepercayaan masyarakat yang menanamkan dananya pada lembaga tersebut. Masyarakat dapat melihat kemampuan serta perkembangan suatu LPD melalui kinerja keuangan LPD. Kinerja keuangan LPD secara keseluruhan merupakan gambaran prestasi yang dicapai LPD dalam operasionalnya, baik menyangkut aspek keuangan, pemasaran, penghimpunan dan penyaluran dana, teknologi maupun sumber daya manusia. Kinerja keuangan LPD merupakan gambaran mengenai kondisi keuangan LPD pada periode waktu tertentu, baik menyangkut aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dana yang biasanya diukur dengan 2
3 indikator kecukupan modal, likuiditas serta profitabilitas LPD (Jumingan, 2006: 239). Bagi lembaga keuangan seperti LPD, kinerja keuangan merupakan salah satu faktor penting dalam rangka pengembangan usaha yang sehat dan dapat menampung risiko kemungkinan kerugian. Apabila kinerja keuangan LPD baik, diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan LPD untuk jangka panjang, demikian sebaliknya apabila kinerja keuangan LPD buruk akan dapat menurunkan pertumbuhan LPD. Penilaian terhadap tingkat kesehatan LPD merupakan salah satu cara untuk mengetahui keberhasilan atau perkembangan usaha LPD baik dalam pengelolaan keuangan maupun manajemen usaha. Penilaian tingkat kesehatan LPD hanya bisa dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan yang diterbitkan oleh LPD tersebut, sehingga adanya laporan keuangan LPD menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan LPD kedepannya (Anshari, 2013). Berdasarkan Peraturan Gubernur Bali No. 11 Tahun 2013, untuk menilai tingkat kesehatan LPD pada dasarnya menggunakan 5 aspek penilaian yang disebut CAMEL yang meliputi Capital, Assets Quality, Management, Earnings, dan Liquidity. Pendekatan CAMEL adalah alat yang penting untuk menilai relatif kekuatan keuangan LPD dan berguna bagi manajemen LPD sebagai informasi dalam pengambilan keputusan untuk memperbaiki kelemahan dari LPD (Reddy, 2012). Penilaian tingkat kesehatan bagi LPD merupakan salah satu indikator penting untuk dapat bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Hal ini dikarenakan, LPD tidak hanya bersaing dengan sesama LPD namun juga dengan 3
4 bank-bank umum maupun bank swasta, sehingga setiap LPD diharapkan bisa menjaga kesehatannya agar mampu bertahan dalam persaingan bisnis perbankan. Beberapa tahun belakangan ini, LPD di Kabupaten Badung mengalami perkembangan sangat pesat. Dari 122 LPD di Kabupaten Badung, sebagian besar tergolong LPD memiliki aset lebih dari Rp 5 milyar. Tak pelak, aset LPD di Kabupaten Badung terbilang paling besar di Bali (Giriartha, 2013:10). LPD Kecamatan Kuta Selatan merupakan salah satu bagian dari LPD yang terdapat di Kabupaten Badung. Dipilihnya LPD Kecamatan Kuta Selatan sebagai subyek penelitian karena LPD tersebut memiliki kegiatan bisnis yang tinggi dimana daerah Kuta Selatan terkenal dengan daerah tujuan wisatawan atau daerah pariwisata, selain itu pula LPD tersebut mampu bertahan serta berkembang di masyarakat sehingga terjadi persaingan ketat antara LPD dan lembaga keuangan lainnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat/nasabahnya. Untuk itu, setiap LPD di Kuta Selatan diwajibkan memelihara tingkat kesehatannya agar terus menerus berkembang dan memberikan manfaat bagi masyarakat serta mendukung pembangunan desa adat. Pada Tabel 1.1 disajikan perkembangan tingkat kesehatan LPD yang ada di Kecamatan Kuta Selatan selama 5 tahun, yaitu dari tahun 2010 sampai dengan tahun
5 Tabel 1.1 Perkembangan Tingkat Kesehatan Lembaga Perkreditan Desa Kecamatan Kuta Selatan Tahun No. Lembaga Perkreditan Desa Nilai CAMEL Nilai CAMEL Rata-Rata per-lpd 1 Jimbaran 93,00 92,30 95,10 98,30 98,30 95,40 2 Pecatu 95,20 98,10 98,10 98,10 98,10 97,52 3 Bualu 94,50 95,30 95,50 95,10 95,30 95,14 4 Tanjung Benoa 90,20 91,10 90,80 91,50 90,70 90,86 5 Ungasan 89,90 95,10 95,50 97,60 91,60 93,92 6 Kutuh 92,30 81,10 85,90 92,10 76,50 85,58 7 Kampial 98,10 98,10 98,10 98,10 98,10 98,10 8 Peminge 98,10 98,10 98,10 98,10 98,10 98,10 9 Tengkulung 89,50 66,60 77,70 76,60 82,50 78,58 Rata - Rata Tingkat Kesehatan LPD Kecamatan Kuta Selatan 92,58 Sumber : LPLPD Kabupaten Badung, 2015 Pada Tabel 1.1, dapat dilihat berdasarkan nilai rata-rata tingkat kesehatan selama 5 tahun periode penelitian dari 9 LPD yang ada di Kecamatan Kuta Selatan terdapat 8 LPD yang mempunyai predikat LPD sehat dan 1 LPD mempunyai predikat cukup sehat yaitu LPD Desa Adat Tengkulung. LPD-LPD di Kecamatan Kuta Selatan yang mempunyai predikat sehat antara lain yaitu LPD Desa Adat Jimbaran, LPD Desa Adat Pecatu, LPD Desa Adat Bualu, LPD Desa Adat Tanjung Benoa, LPD Desa Adat Ungasan, LPD Desa Adat Kutuh, LPD Desa Adat Kampial dan LPD Desa Adat Peminge. LPD yang memiliki tingkat kesehatan rata-rata tertinggi selama tahun ialah LPD Desa Adat Kampial dan LPD Desa Adat Peminge dengan nilai CAMEL rata-rata sebesar 98,1, sedangkan LPD yang memiliki tingkat kesehatan rata-rata terendah ialah LPD Desa Adat Tengkulung dengan nilai CAMEL rata-rata sebesar 78,58 dan nilai rata-rata tingkat kesehatan LPD Kecamatan Kuta Selatan selama tahun 5
6 penelitian adalah sebesar 92,58. Berdasarkan hal tersebut, penulis mengelompokkan LPD-LPD tersebut ke dalam 2 kelompok yaitu kelompok LPD yang memiliki tingkat kesehatan dibawah rata-rata dan kelompok LPD yang memiliki tingkat kesehatan diatas rata-rata. Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang mempunyai nilai rata-rata dibawah nilai 92,58 dimasukkan ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD dibawah rata-rata, sedangkan LPD yang mempunyai nilai rata-rata lebih besar dari nilai 92,58 dimasukkan ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD diatas rata-rata. Berikut ini disajikan Tabel 1.2 yang mengelompokkan LPD-LPD di Kecamatan Kuta Selatan ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD dibawah rata-rata dan kelompok tingkat kesehatan LPD diatas rata-rata. Berdasarkan pada Tabel 1.2 dapat dilihat bahwa terdapat 3 LPD masuk ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD dibawah rata-rata dan terdapat 6 LPD masuk ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD diatas rata-rata. Tabel 1.2 Pengelompokkan LPD di Kecamatan Kuta Selatan Berdasarkan Rata-Rata Tingkat Kesehatannya No. Tingkat Kesehatan LPD Dibawah Rata-Rata No. Tingkat Kesehatan LPD Diatas Rata-Rata 1. LPD Desa Adat Tanjung Benoa 1. LPD Desa Kampial 2. LPD Desa Adat Kutuh 2. LPD Desa Adat Peminge 3. LPD Desa Tengkulung 3. LPD Desa Adat Pecatu 4. LPD Desa Adat Jimbaran 5. LPD Desa Adat Bualu 6. LPD Desa Adat Ungasan Sumber : Data sekunder diolah, 2015 Pada penelitian ini, indikator manajemen tidak diikut sertakan dalam analisis, mengingat waktu dan biaya sehubungan dengan pengumpulan data yang 6
7 terdiri atas 25 aspek penilaian belum memungkinkan bagi penulis untuk melakukannya. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan rasio-rasio keuangan LPD untuk membedakan tingkat kesehatan LPD Kecamatan Kuta Selatan yaitu ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD dibawah rata-rata dan tingkat kesehatan LPD diatas rata-rata dengan menggunakan teknik analisis diskriminan. Suatu penelitian dimana variabel responnya berupa data kualitatif sedangkan variabel penjelasnya berupa data kuantitatif, biasanya penelitian tersebut menggunakan analisis diskriminan (Rahmatina, 2012). Hal ini digunakan terutama untuk mengklasifikasikan variabel dependen yaitu tingkat kesehatan LPD ke dalam kelompok tingkat kesehatan LPD dibawah rata-rata dan tingkat kesehatan LPD diatas rata-rata (Altman, 1968). Analisis diskriminan ini pula dapat digunakan untuk menganalisis variabelvariabel yang mempengaruhi kinerja LPD, karena dengan menggunakan analisis diskriminan dapat mengkasifikasikan tingkat kesehatan LPD menjadi kelompok tingkat kesehatan LPD dibawah rata-rata dan tingkat kesehatan LPD diatas ratarata. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menilai kinerja suatu usaha dengan menggunakan rasio keuangan, karena dengan menganalisis rasio-rasio keuangan LPD maka akan dapat diprediksi kinerja suatu LPD (Suripto, 2013). Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk membedakan tingkat kesehatan LPD Kecamatan Kuta Selatan yaitu rasio keuangan yang terdapat pada penilaian tingkat kesehatan Lembaga Perkreditan Desa (LPD). Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk menilai tingkat kesehatan LPD berdasarkan Peraturan Gubernur 7
8 Bali Nomor 11 Tahun 2013 terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), Kualitas Aktiva Produktif (KAP), Cadangan Pinjaman Ragu-Ragu (CPRR), Return On Assets (ROA), Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO), Liquid Assets to Current Liabilities Ratio (LACLR), dan Loan to Deposit Ratio (LDR). Rasio CAR digunakan untuk mengukur kecukupan modal yang dimiliki oleh LPD guna menutupi kemungkinan kegagalan dalam pemberian kredit kepada nasabah/masyarakat (Altan et al, 2014). Rasio Kualitas Aktiva Produktif (KAP) merupakan rasio yang mengukur kemampuan kualitas aktiva produktif yang dimiliki LPD untuk menutup aktiva produktif yang diklasifikasikan berupa kredit yang diberikan oleh LPD (Sari, 2006). Rasio Cadangan Pinjaman Ragu-Ragu (CPRR) merupakan rasio yang wajib dibentuk oleh LPD guna menutup risiko kemungkinan kerugian yang timbul (Suripto, 2013). Return On Assets (ROA) digunakan untuk menilai kemampuan LPD menghasilkan laba berdasarkan tingkat aset yang dimiliki (Amaniyah, 2010). Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO) merupakan rasio perbandingan antara biaya operasional LPD dengan pendapatan operasional LPD (Erari et al, 2013), rasio ini mencerminkan ukuran tingkat efisiensi suatu LPD dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Liquid Assets to Current Liabilities Ratio (LACLR) yaitu prosentase perbandingan antara alat likuid LPD terhadap hutang lancar, semakin tinggi rasio ini semakin tinggi pula kemampuan likuiditas LPD yang bersangkutan (Meliyanti, 2009). Loan to Deposit Ratio (LDR) merupakan rasio yang mencerminkan kemampuan suatu LPD untuk membayar kembali penarikan dana 8
9 yang dilakukan nasabah dengan mengandalkan kredit yang diberikan sebagai sumber likuditasnya (Lestari, 2012). Penelitian yang berkaitan pengelompokkan terhadap tingkat kesehatan LPD dengan menggunakan analisis diskriminan telah banyak dilakukan, seperti penelitian yang dilakukan oleh Hays et al (2009) yaitu mengelompokkan kinerja bank yang mempunyai efisiensi tinggi dan efisiensi rendah dengan variabel dominan membedakan kinerja bank ialah rasio ROA. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Liberty (2013), ditemukan bahwa variabel CAMEL yang terdiri CAR, KAP I, KAP II, NPM, ROA, BOPO, dan LDR secara simultan mampu membedakan tingkat kesehatan perbankan dan variabel CAR sebagai variabel yang dominan membedakan tingkat kesehatan perbankan. Wahyudi dan Maskie (2004), Al-Tamimi (2010), Suripto (2013), dan Amaniyah (2010) secara berurutan menemukan hasil bahwa variabel yang dominan untuk membedakan kinerja perbankan ialah ROA, BOPO, KAP I dan NPL. Penelitian berikutnya dilakukan oleh Nurazi dan Evans (2005), berdasarkan hasil penelitiannya ditemukan bahwa variabel CAR, Equity Ratio, ROA, BOPO, Cash to Deposit Ratio, dan Bank Size dapat membedakan kinerja bank. Gautam et al (2014), dalam penelitiannya ditemukan ketujuh rasio-rasio yang terdapat dalam CAMEL dapat membedakan tingkat kesehatn bank. Penelitian yang dilakukan Sari (2006), menemukan hasil bahwa variabel yang dominan untuk membedakan tingkat kesehatan bank ialah ROA, sedangkan Meliyanti (2012) menemukan variabel yang paling dominan untuk memprediksi membedakan tingkat kesehatan bank adalah rasio BOPO dan variabel paling lemah adalah rasio NPL. 9
10 Berdasarkan beberapa hasil penelitian-penelitian tersebut, diketahui bahwa variabel yang dominan membedakan kinerja bank antara peneliti yang satu dengan peneliti yang lain ternyata tidak konsinten. Hal ini disebabkan oleh lokasi, obyek, waktu dan sistem perbankan yang berbeda. Berdasarkan uraian dan alasan tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variabel-variabel pembeda serta variabel yang dominan membedakan tingkat kesehatan LPD Kecamatan Kuta Selatan selama periode dari aspek keuangan. 1.2 Rumusan Masalah Penelitian Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Apakah rasio-rasio keuangan LPD yang terdiri dari CAR, KAP, CPRR, ROA, BOPO, LACLR dan LDR dapat membedakan tingkat kesehatan LPD (dibawah rata-rata dan diatas rata-rata) di Kecamatan Kuta Selatan? 2. Rasio-rasio keuangan manakah yang dominan membedakan tingkat kesehatan LPD (dibawah rata-rata dan diatas rata-rata) di Kecamatan Kuta Selatan? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk membedakan LPD yang mempunyai tingkat kesehatan dibawah rata-rata dan diatas rata-rata dilihat dari rasio keuangan LPD Kecamatan 10
11 Kuta Selatan yang terdiri dari CAR, KAP, CPRR, ROA, BOPO, LACLR dan LDR. 2. Untuk mengetahui dan menganalisis rasio-rasio keuangan yang yang dominan membedakan tingkat kesehatan LPD (dibawah rata-rata dan diatas rata-rata) di Kecamatan Kuta Selatan. 1.4 Kegunaan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan dari penelitian yang telah diuraikan diatas, maka penelitian ini diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Kegunaan Teoritis Penelitian ini diharapkan mampu memberikan masukan yang berguna dan memperkaya empiris tentang analisis tingkat kesehatan LPD. 2. Kegunaan Praktis Sebagai informasi dan bahan pertimbangan kepada pihak LPD sebagai dasar dalam pengambilan keputusan keuangan LPD kedepannya. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: 11
12 Bab I Pendahuluan Secara garis besar bab ini memuat uraian tentang latar belakang masalah, pokok-pokok permasalahan yang akan diteliti, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penyajian. Bab II Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini mencakup mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan kinerja keuangan, tata cara penilaian tingkat kesehatan LPD, dan hipotesis penelitian. Bab III Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, ruang lingkup penelitian, obyek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel, metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan. Bab IV Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum LPD di Bali, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian. Bab V Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan kesimpulan dari hasil analisis data dan saran untuk pengembangan bagi peneliti selanjutnya. 12
BAB I PENDAHULUAN. Sistem pemerintahan di Provinsi Bali memiliki keunikan dalam mengelola
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sistem pemerintahan di Provinsi Bali memiliki keunikan dalam mengelola sistem pemerintahan tingkat desa. Dua sistem pemerintahan yang berjalan adalah sistem
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Kinerja Keuangan Kinerja keuangan adalah prestasi yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh capital adequacy ratio (CAR), bad debt ratio (BDR), return on assets (ROA),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Krisis ekonomi tahun 1997 yang kemudian berkembang menjadi krisis multi dimensi membawa dampak kehancuran usaha perbankan di Indonesia. Hal ini meninggalkan kredit
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital Adequacy Ratio
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis hasil penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut: a. Dalam penilaian permodalan yaitu dengan Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia, salah satu keunikan yang dimiliki adalah eksistensi desa pakraman,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan provinsi lainnya di Indonesia, salah satu keunikan yang dimiliki adalah eksistensi desa pakraman, yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pengambilan keputusan. Laporan mengenai rugi laba suatu perusahaan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prinsip semua pelaku usaha adalah mencari laba yang maksimal atau berusaha untuk meningkatkan labanya. Hal ini menyebabkan laba menjadi salah satu ukuran kinerja perusahaan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (Merkusiwati,
Lebih terperinciditeliti yaitu Bank BNI Syariah. Selanjutnya akan dibahas mengenai Sumber Data yaitu
BAB HI METODE PENELITIAN Pendahuluan Bab ini merupakan bab yang berisi mengenai Metode Penelitian yang digunakan untuk melakukan analisis di bab selanjutnya. Bab ini berisi tentang obyek yang akan diteliti
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah
23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan dan dipublikasikan. Data sekunder yaitu laporan keuangan publikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perbankan merupakan sasaran pembangunan ekonomi, dimana perbankan diharapkan mampu mengembangkan dan memajukan perekonomian di Indonesia. Hal tersebut menandakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian pedesaan mempunyai peran sangat penting dalam menunjang pembangunan nasional, karena sebagian besar penduduk Indonesia berada di daerah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengenai posisi keuangan, laporan laba rugi untuk menilai perkembangan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kinerja suatu perusahaan dapat dinilai dengan menggunakan laporan keuangan. Laporan keuangan bank yang terdiri dari neraca memberikan informasi mengenai posisi keuangan,
Lebih terperinciBAB 5 PENUTUP. normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas,
BAB 5 PENUTUP 5.1 Simpulan Selama periode pengamatan menunjukkan bahwa data penelitian berdistribusi normal. Berdasarkan uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut :
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Rasio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah membutuhkan kajian teori sebagai berikut : 2.1.1 Pengertian Perbankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. merupakan sebuah lembaga yang mampu menjalankan fungsi pelantara (financial
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran penting di dalam sektor perekonomian. Di Indonesia bank merupakan sebuah lembaga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
Judul : Pengaruh Pengendalian Intern Kredit, Likuiditas, dan Ukuran Perusahaan pada Kemampulabaan Lembaga Perkreditan Desa di Kota Denpasar Nama : Ni Wayan Jessy Janawati NIM : 1306305045 Abstrak Lembaga
Lebih terperinciAnalisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC
Analisis Kinerja PT. Bank Tabungan Negara (PERSERO), Tbk Dengan Menggunakan Metode CAMEL dan Metode RGEC Disusun Oleh: Nama: Rahmi Aprisa Putri NPM: 18212459 Jurusan: Manajemen Pembimbingan: Endang Setyaningsih,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Perbankan 2.1.1 Kinerja Perbankan Kinerja perusahaan dapat dinilai melalui berbagai macam variabel atau indikator, antara lain melalui laporan keuangan perusahaan yang bersangkutan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi perbankan di Indonesia saat ini memang sangat baik, dimana terjadi perkembangan yang sangat pesat dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perbankan sangat pesat setelah terjadi deregulasi di bidang keuangan. Deregulasi tersebut telah mengakibatkan kebutuhan dana secara langsung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bali merupakan suatu wilayah yang didominasi oleh pedesaan. Pembangunan di sektor perekonomian pedesaan memiliki peranan yang sangat penting dalam menunjang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit)
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan suatu lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
23 BAB III METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif karena menghitung nilai dengan desain kausal yang menyatakan hubungan sebab-akibat dan berpengaruh. Metode kuantitatif
Lebih terperinciANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN
ANALISIS KESEHATAN LEMBAGA PERKREDITAN DESA (LPD) STUDI KASUS PADA LPD DESA ADAT KEDONGANAN KUTA BADUNG TAHUN 2013 2015 I Made Bagiada, S.E., M.Si., Ak., CA 197512312005011003 Dosen Jurusan Akuntansi Politeknik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang dimiliki oleh unit ekonomi yang surplus kepada unit-unit ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun sistem perekonomian dan keuangan Indonesia karena dapat berfungsi sebagai intermediary institution yaitu
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH
ANALISIS PERBANDINGAN KENERJA KEUANGAN BANK DKI KONVENSIONAL DAN BANK DKI SYARIAH Latar Belakang Masalah Sebagai salah satu lembaga kuangan, bank perlu menjaga kinerja agar dapat beroperasi secara optimal.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial intermediary atau lembaga perantara antara pihak yang kelebihan dana (surplus) dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Industri perbankan memegang peranan yang sangat penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, karena perbankan merupakan tulang punggung dalam membangun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang cukup andil dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Menurut. Prasanjaya dan Ramantha (2013) bank memberikan kontribusi besar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bank merupakan sesuatu yang dipandang dan dianggap penting oleh sebagian besar masyarakat. Hal tersebut dikarenakan bank memiliki peran yang cukup andil dalam
Lebih terperincimenjalankan usahanya berdasarkan prinsip kepercayaan. Di dalam menjalankan fungsi-fungsi bank, bank dituntut untuk berada dalam kondisi yang sehat.
1.1. Latar Belakang Masalah Bank sebagai salah satu lembaga keuangan di dalam perekonomian suatu negara, berfungsi sebagai penunjang kelancaran sistem pembayaran, pelaksanaan kebijakan moneter, dan sarana
Lebih terperinciAnalisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi
Analisis Penilaian Tingkat Kesehatan Pada PT. Bank Mandiri, Tbk Periode 2009-2014 Disusun oleh : Nama : Las Rohana Jurusan : Akuntansi Pendahuluan Bank memiliki peran yang sangat penting dalam masyarakat,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lembaga Perkreditan Desa (LPD) yang tersebar di wilayah Bali merupakan bisnis jasa keuangan yang dikelola oleh Desa Pekraman atau Desa Adat. Badan usaha LPD
Lebih terperinciANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK. Nama : Sarah Natya
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PT. BANK NEGARA INDONESIA (PERSERO) TBK DENGAN PT.BANK RAKYAT INDONESIA (PERSERO) TBK Nama : Sarah Natya Dosen Pembimbing: Erny Pratiwi, SE, MMSI Latar Belakang Masalah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanggal 10 November 1998 yang menyatakan bahwa bank adalah badan usaha
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga intermediary karena bertugas mengumpulkan dana dari masyarakat yang memiliki kelebihan dana (surplus supply unit) yang kemudian akan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kebutuhan masyarakat akan jasa keuangan semakin meningkat dan beragam, peranan dunia perbankan semakin dibutuhkan oleh seluruh lapisan masyarakat baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dikenal dengan istilah di dunia perbankan adalah kegiatan funding (Kasmir, 2008:
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang keuangan, artinya aktivitas perbankan selalu berkaitan dalam bidang keuangan. Aktivitas perbankan yang pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Karena laba merupakan suatu hal yang akan menjamin dari kelangsungan perusahaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Memperoleh keuntungan yang maksimal merupakan tujuan utama berdirinya suatu perusahaan, baik perusahaan swasta maupun perusahaan milik pemerintah. Karena laba merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan pada umumnya, bank juga berorientasi untuk mendapatkan laba yang
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat dari tugas akhir ini. Berikutnya diuraikan mengenai batasan masalah dan sistematika
Lebih terperinciBAB III KERANGKA PEMIKIRAN
21 BAB III KERANGKA PEMIKIRAN 3.1. Kerangka Teoritis 3.1.1. Analisis Kinerja Keuangan Suatu pengukuran tingkat kesehatan Usaha Simpan Pinjam (USP) dalam kemampuan kerja dan produktifitasnya adalah dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang perbankan yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau bentukbentuk lainnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembangnya pertumbuhan ekonomi suatu negara (Dietrich dkk, 2014). Dimana Bank
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank komersial memainkan peranan penting dalam perkembangan ekonomi suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Kondisi keuangan bank merupakan indikator sedang berkembangnya
Lebih terperinciBAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan analisis laporan keuangan Bank BUMN selama periode 2010 sampai tahun 2014 maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh investor untuk mengakumulasikan kekayaan dengan cara memperdagangkan sekuritas-sekuritas yang ada. Dengan
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan analisis kinerja keuangan BPR Konvensional di Jawa dan Sumatera dengan menggunakan pendekatan CAMELS pada data penelitian yang digunakan antara tahun 2007
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. aman dan percaya untuk menanamkan investasi atau dananya di bank.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bank adalah suatu lembaga keuangan yang cukup vital pengaruhnya terhadap perekonomian di Indonesia. Bank merupakan suatu lembaga keuangan yang memegang peranan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri perbankan memegang peranan penting bagi pembangunan ekonomi sebagai financial intermediary atau perantara pihak yang kelebihan dana dengan pihak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (https://www.permatabank.com) dan PT. Bank Panin, Tbk. serta hubungan antar fenomena yang diteliti
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian data diambil dari situs resmi PT. Bank Permata,Tbk (https://www.permatabank.com) dan PT. Bank Panin, Tbk (http://www.panin.co.id).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Taswan (2006:4), bank adalah lembaga keuangan atau perusahaan yang aktivitasnya menghimpun dana berupa giro, deposito, tabungan dan simpanan lainnya dari pihak
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Rasio permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Capital (Modal) permodalan diukur dengan membandingkan antara rasio Modal terhadap Aset Tertimbang Menurut Resiko (ATMR). Sehingga dengan rumus yang ada maka CAR (Capital
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan/atau bentuk-bentuk lainnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998, bank merupakan sebuah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kontribusi Lembaga Perkreditan Desa atau LPD dalam perekonomian rakyat pedesaan di Bali merupakan indikator keberhasilan LPD. Semakin besar peran LPD kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan bank syariah di Indonesia menunjukan arah peningkatan, menurut data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kini sudah ada 12 Bank Umum Syariah (BUS),
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin majunya perkembangan perekonomian saat ini semakin banyak pula bisnis yang berkembang dengan pesat sehingga sangat diperlukan sumber-sumber dana yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan penulis mengenai analisis perbandingan kinerja keuangan pada Bank Muamalat Indonesia dan Bank Muamalat Malaysia Berhad, maka penulis
Lebih terperinciAnalisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK
Analisis Tingkat Kesehatan Bank Menggunakan Metode CAMEL di PT. Bank Central Asia, Tbk ABSTRAK PT. Bank Central Asia, Tbk merupakan salah satu bank swasta yang ada di Indonesia yang memainkan peran penting
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kualitas aset memburuk, tidak mampu menciptakan earning dan akhirnya modal
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan merupakan jantung perekonomian suatu negara dan saat ini menjadi salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam sektor perekonomian.
Lebih terperinciANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA KOPERASI LAUT SEJAHTERA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN PELABUHAN PERIKANAN PANTAI TEGAL SARI KOTA TEGAL Suci Wulandari, Sunandar, Hetika DIII Akuntansi Politeknik Harapan Bersama
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data tertulis lainnya yang berhubungan dengan informasi yang dibutuhkan.
52 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu dari berbagai literatur, catatan, artikel, penelitian terdahulu dari dokumen,
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DATA
BAB IV ANALISIS DATA A. Rasio CAMELS Pada Bank Syariah Mandiri 1. Capital Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, nilai rasio CAR (Capital Adequacy Rasio) Bank Syariah Mnadiri tahun 2011 sebesar 14,57%,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kembali dana tersebut kepada masyarakat dalam bentuk kredit.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia telah mengalami perkembangan ekonomi yang sangat cepat. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan yang mengatur,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Eksistensi perbankan syariah di Indonesia saat ini semakin meningkat sejak adanya Undang-Undang No. 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah yang memberikan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan metode deskreptif pada perusahaan, yaitu dengan cara menganalisis data-data
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakatpedesaan di Bali merupakan hal yang penting untuk menunjang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pembangunan perekonomian Indonesia khususnya pada masyarakatpedesaan di Bali merupakan hal yang penting untuk menunjang perekonomian suatu negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. intermediaris atau perantara yang menghubungkan pihak pihak yang memiliki dana
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Oleh karena itu bank adalah suatu lembaga yang berperan sebagai intermediaris
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Setelah dilakukan penelitian dan pembahasan pada bab IV, serta berdasarkan teori yang mendasari penelitaian ini, maka penulis menarik beberapa kesimpulan sebagai
Lebih terperinciANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE
ANALISIS TINGKAT KESEHATAN BANK DENGAN METODE RGEC PADA PT. BANK RAKYAT INDONESIA (Persero), Tbk PERIODE 2013-2015 Nama : Yacob Berkat NPM : 27212774 Fakultas : Ekonomi Jurusan : Akuntansi Latar Belakang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan perbankan adalah salah satu industri yang ikut berperan serta dalam pasar modal, disamping industri lainnya seperti industri manufaktur, pertanian, pertambangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. antara pihak-pihak yang memiliki dana dengan pihak-pihak yang memerlukan. manajemen bank perlu memperhatikan kinerja bank.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia merupakan salah satu tujuan yang hendak dicapai dalam pelaksanaan program pembangunan. Meningkatkan kualitas hidup antara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari. pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan perekonomian negara Indonesia tidak lepas dari pengaruh peran perbankan sebagai salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peran sebagai penghimpun
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Penilaian kesehatan bank yang dilakukan berdasarkan metode CAMEL mengandung lima unsur komponen yaitu: faktor permodalan (capital), faktor kualitas aktiva produktif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memiliki peranan penting. Menurut Undang-Undang Nomor 10 tahun 1998
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri perbankan sangat penting peranannya dalam perekonomian suatu negara, tidak terkecuali di Indonesia. Dalam industri perbankan sendiri, bank memiliki peranan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum bisa
BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Rasio Keuangan Laporan keuangan merupakan cerminan dari kinerja perusahaan pada satu periode tertentu. Namun bila hanya melihat laporan keuangan, belum
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. manfaat diantaranya dividen dan capital gain. Dividend merupakan bagian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis 1. Saham Menurut Anoraga, Pakarti (2006:54) pengertian saham dapat diartikan sebagai tanda penyertaan modal pada suatu perseroan terbatas dan memiliki manfaat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. dilakukan melalui berbagai kebijakan di bidang perbankan tujuan utamanya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Didalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 1998 yang dikeluarkan pada tanggal 10 November 1998 tentang perubahan dari Undang-Undang nomor 7 Tahun 1992 yang menjelaskan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai analisis Kesehatan Bank terhadap Harga Saham pada Perbankan BUMN Go Public periode tahun 2007-2011,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Sampel Penelitian Sampel bank umum syariah yang digunakan dalam penelitian ini adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat Indonesia (BMI) dan bank konvensional yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi.dasar utama kegiatan perbankan adalah kepercayaan (trust), baik dalam hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberadaan sektor perbankan memberikan kontribusi penting dalam keuangan suatu negara.karena perbankan disini memegang peranan dalam stabilitas ekonomi.dasar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perbankan merupakan salah satu sarana yang mempunyai peranan strategis dalam kegiatan ekonomi. Karena perbankan mempunyai fungsi utama sebagai lembaga perantara (financial
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menunjang berjalannya roda perekonomian mengingat fungsinya sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perbankan mempunyai peran yang sangat vital dalam pencapaian tujuan nasional yang berkaitan dalam peningkatan dan pemerataan taraf hidup masyarakat serta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Bank merupakan suatu lembaga yang aktivitasnya menghimpun dana dari pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dalam bentuk simpanan giro, tabungan, dan deposito
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam dunia modern sekarang ini, pertumbuhan dan perkembangan perekonomian suatu negara tergantung pada lembaga keuangannya. Lembaga keuangan terutama perbankan berperan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memberikan jasa bank lainnya (Martono, 2010 : 37). Tujuan fundamental bisnis
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kegiatan usaha bank sebagai lembaga intermediasi keuangan atau lembaga perantara keuangan dengan kegiatan utama adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan
Lebih terperinciANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah)
ANALISIS KINERJA BANK SYARIAH DI INDONESIA (Studi Empiris Bank Umum Syariah) S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen pada Fakultas
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan.
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan perekonomian suatu negara tidak lepas dari transaksi keuangan. Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menghimpun dana dari masyarakat
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Bursa Efek Indonesia Periode membutuhkan kajian teori sebagai
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Penelitian tentang Pengaruh Tingkat Kesehatan Bank Terhadap Laba Pada Perusahaan Sektor Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014 membutuhkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. memperbaiki perekonomian Indonesia. Tingginya laju inflasi yang terus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejauh ini krisis moneter yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1998 telah membawa dampak yang tidak baik bagi perkembangan bangsa Indonesia. Hampir
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Pemikiran 2.1.1 Landasan Teori 2.1.1.1 Pengertian Bank Menurut Kasmir (2012), bank dapat diartikan sebagai lembaga keuangan yang kegiatan utamanya menerima simpanan
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET
ANALISIS PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO, NON PERFORMING LOAN, RETURN ON ASSETS, NET INTEREST MARGIN DAN LOAN TO DEPOSIT RA TIO TERHADAP HARGASAHAM PT BANK CENTRAL ASIA, TBK PERIODE 2007-2011 ABSTRAK Penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena saham
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saham merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling populer. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika memutuskan untuk kegiatan pendanaan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH
BAB IV ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA BANK KONVENSIONAL DAN BANK SYARIAH Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang merupakan pengamatan terhadap objek penelitian, yaitu bank konvensional (Bank Persero)
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan mengenai pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Financing to Deposit Ratio (FDR), Non Performing Loan (NPL),
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kinerja Keuangan 2.1.1 Pengertin Kinerja Keuangan Menurut Jumingan (2006:239), kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode tertentu baik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Landasan Teori 2.1.1. Return on Assets (ROA) Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui Return on Assets (ROA). Return on Assets (ROA) digunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan manajemen melihat kemungkinan dan kesempatan di masa yang akan datang, baik jangka pendek
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Dari penelitian yang telah dilakukan, dan telah dijelaskan pula di bab-bab sebelumnya, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut: 1. Capital Adequacy Ratio (CAR),
Lebih terperincisampai dengan 30 September 2012 adalah sebagai berikut :
Berikut ini adalah analisis CAMEL terhadap Laporan Keuangan PT Bank Mandiri periode 2011-2012 yang digunakan untuk menganalisis kesehatan bank tersebut. 1. Capital (Permodalan) Rasio permodalan diukur
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
117 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan dari hipotesis yang diajukan sebagai berikut : Berdasarkan
Lebih terperinci