BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal Indonesia telah hadir jauh sebelum kemerdekaan Indonesia tepatnya pada 14 Desember 1912 pasar modal Indonesia pertama berdiri di Batavia dengan nama Vereniging voor de Effectenhandel. Pendirian pasar modal di Batavia ini tidak lain adalah untuk mendukung perekonomian pemerintahan kolonial Belanda pada saat itu. Akan tetapi seiring berjalannya waktu pasar modal ini mengalami kevakuman yang dikarenakan perang dunia ke I dan II, hal ini menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan pasar modal di Indonesia menjadi terganggu. Pada tanggal 10 Agustus 1977, Presiden Soekarno meresmikan kembali Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang dijalankan dibawah pengawasan Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), yang ditandai dengan perusahaan yang pertama kali go public yaitu PT Semen Cibinong serta PT Danareksa sebagai penjamin emisi atau underwriter. Untuk menyamaratakan perkembangan pasar modal di Indonesia, Bursa Efek Surabaya (BES) akhirnya kembali dibuka pada tanggal 16 Juni 1989 yang dikelola oleh Persero Terbatas milik swasta yaitu PT Bursa Efek Surabaya. Hal ini turut diikuti oleh Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang turut melakukan swastanisasi pada 13 Juli 1992 dan BAPEPAM berubah menjadi Badan Pengawas Pasar Modal. Pada tahun 2007 dilakukanlah penggabungan antara Bursa Efek Surabaya (BES) ke Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan berubah nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa Efek Indonesia memiliki 10 sektor, di mana seluruh perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia akan dicatat ke dalam masing-masing sektor. Kesepuluh sektor ini antara lain yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdagangan dan Jasa, dan Manufaktur. Pada sektor keuangan terdapat sub sektor Bank di mana pada sub sektor ini menampung seluruh jenis bank yang 1

2 terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, baik bank yang dikelola oleh swasta maupun yang dikelola oleh negara atau BUMN. Hingga September tahun 2015 terdapat 42 bank yang tercatat pada sub sektor bank yang ada pada BEI. Berikut tabel yang menjelaskan bank yang melakukan initial public offering pada BEI dari tahun Tabel 1.1 Daftar Bank yang Melakukan Penawaran Saham di BEI No Nama Emiten Kode Saham Tanggal IPO 1 Bank Harda Internasional Tbk BBHI 12/08/ Bank Yudha Bakti Tbk BBYB 13/01/ Bank Agris Tbk AGRS 22/12/ Bank Dinar Indonesia Tbk DNAR 11/07/ Bank Pan Indonesia Syariah Tbk PNBS 15/01/ Bank Maspion Indonesia Tbk BMAS 11/07/ Bank Mitraniaga Tbk NAGA 09/07/ Bank Mestika Dharma Tbk BBMD 08/07/ Bank National nobu Tbk NOBU 20/05/ Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur BJTM 12/07/ Bank Ina Perdana Tbk BINA 16/01/ Bank Sinar Mas Tbk BSIM 13/12/ Bank Jabar Banten Tbk BJBR 08/07/ Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk BBTN 17/12/ Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk BTPN 12/03/ Bank Ekonomi Raharja BAEK 08/01/ Bank Capital Indonesia Tbk BACA 08/10/ Bank Windu Kentjana International Tbk MCOR 03/07/ Bank Himpunan Saudara 1906 Tbk SDRA 15/12/ Bank Bukopin Tbk BBKP 10/07/2006 (Bersambung) 2

3 (Sambungan Tabel 1.1) No Nama Emiten Kode Saham Tanggal IPO 21 Bank Rakyat Indoensia (Persero) Tbk BBRI 10/11/ Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk AGRO 09/08/ Bank Mandiri (Persero) Tbk BMRI 14/07/ Bank QNNB Indonesia Tbk BKSW 21/11/ Bank MNC Internasional Tbk BABP 15/07/ Bank of India Indonesia Tbk BSWD 01/05/ Bank Pundi Indonesia Tbk BEKS 13/07/ Bank Nusantara Parahyangan Tbk BBNP 10/01/ Bank Central Asia Tbk BBCA 31/05/ Bank Mega Tbk MEGA 17/04/ Bank Bumi Arta Tbk BNBA 31/12/ Bank Victoria International Tbk BVIC 30/06/ Bank Mayapada International Tbk MAYA 29/08/ Bank J Trust Indonesia BCIC 25/06/ Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk BBNI 25/11/ Bank NISP OCBC Tbk NISP 20/10/ Bank Artha Graha International Tbk INPC 29/08/ Bank Permata Tbk BNLI 15/01/ Bank Danamon Indonesia Tbk BDMN 06/12/ Bank CIMB Niaga Tbk BNGA 29/11/ Bank Internasional Indonesia Tbk BNII 21/11/ Bank Pan Indonesia Tbk PNBN 29/12/1982 Sumber: Latar Belakang Pada akhir suatu periode akuntansi, setiap perusahaan akan mengeluarkan laporan keuangannya masing-masing. Menurut Peraturan Standar Akuntansi (PSAK) 1 tahun 2013 laporan keuangan memiliki makna sebagai berikut: 3

4 Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas. Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukkan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber daya yang dipercayakan kepada mereka. Informasi yang terkandung dalam laporan keuangan dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu pengungkapan wajib (Mandatory disclosure) dan pengungkapan sukarela (voluntary disclosure). Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh peraturan yang berlaku, dalam hal ini adalah peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang. Sedangkan pengungkapan sukarela adalah pengungkapan yang melebihi dari yang diwajibkan. Berdasarkan PSAK 1 tahun 2013, Tujuan laporan keuangan adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar pengguna laporan keuangan dalam membuat keputusan ekonomi. Oleh karena itu, perusahaan tidak diperbolehkan untuk memberikan informasi yang menyesatkan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Menurut Dewi (2012) menyatakan bahwa informasi yang diungkapkan dalam laporan keuangan tahunan merupakan sumber informasi untuk pengambilan keputusan investasi. Keputusan investasi ini didasari oleh mutu dan luas pengungkapan yang disajikan dalam laporan tahunan. Selain itu alasan investor tertarik untuk berinvestasi di pasar modal karena adanya keterbukaan informasi. Salah satu informasi yang diperlukan di pasar modal adalah laporan keuangan perusahaan, yang di dalamnya terdapat laba bersih perusahaan. Pada dasarnya laporan keuangan merupakan salah satu sumber informasi penting yang digunakan oleh investor dalam menilai kinerja perusahaan. Informasi laba bersih yang diperoleh bisa dijadikan dasar untuk menilai seberapa besar nilai return investor dari setiap saham yang dibelinya (Harahap, 2011). Lev (1989) dalam Wulandari dan Wirajaya (2014) menyatakan bahwa laba merupakan informasi utama yang disajikan dalam laporan keuangan perusahaan. 4

5 Angka laba diperkirakan untuk memfasilitasi analis dan investor dalam meramalkan aliran kas di masa depan dan bertransaksi dengan risiko investasi yang relatif (Dimitropoulos dalam Wulandari dan Wirajaya, 2014). Ball dan Brown (1964) dalam Hidayat (2009) menyatakan bahwa respon pasar terhadap penerbitan laporan keuangan dapat dilihat dari pergerakan harga saham beberapa hari sebelum dan sesudah penerbitan laporan keuangan. Hasil penelitian ini menunjukkan fluktuasi harga saham yang berbeda antar hari di sekitar penerbitan laporan keuangan dengan hari-hari lain sebelum periode tersebut. Fluktuasi ini merupakan representasi dari respon pasar terhadap harga saham sebagai dasar dari pemahaman Earning Response Coefficient (ERC). Menurut Subekti (2005) dalam Listyanti (2011) ERC diartikan sebagai peningkatan harga saham yang dapat diuji dengan melihat return tidak normal (abnormal return) yang terjadi melalui perubahan harga saham dan aktivitas volume perdagangan saham. Pada kondisi pasar yang efisien adanya abnormal return yang positif akan memicu kenaikan volume perdagangan saham, begitu pula sebaliknya dengan abnormal return yang negatif dapat memicu penurunan volume perdagangan saham. Secara sederhana ERC dapat diartikan sebagai perubahan harga saham yang diakibatkan oleh penerbitan laporan keuangan oleh perusahaan. Umumnya ketika suatu perusahaan memperoleh laba, maka laba tersebut akan menaikan harga saham perusahaan tersebut. Begitu juga sebaliknya jika perusahaan mengalami kerugian maka akan menurunkan harga sahamnya. Akan tetapi ada beberapa fenomena yang tidak sejalan dengan teori yang dijabarkan sebelumnya. Antara lain sebagai berikut: 1. Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) pada tahun 2009 memperoleh laba sebesar Rp420,423 miliar dan naik pada tahun berikutnya menjadi Rp836,819 miliar. Akan tetapi, setelah laporan keuangan tahun 2010 dipublikasikan harga saham Bank BTPN bergerak turun dari Rp2.550 per lembar sahamnya menjadi Rp2.390 pada tiga hari setelah penerbitan laporan keuangan. 2. Bank Mega Tbk (MEGA) pada tahun 2009 mencatat laba sebesar Rp537,460 miliar dan lab Bank Mega naik pada tahun 2010 menjadi 5

6 Rp951,800 miliar. Sehari setelah penerbitan laporan keuangan tahun 2010, harga saham Bank Mega turun dari Rp2350 pada saat penerbitan laporan keuangan tahun 2010 menjadi Rp 2432 pada hari berikutnya. 3. Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) memperoleh laba sebesar Rp3,348 triliun pada tahun 2010 dan naik pada tahun 2011 menjadi 3,373 triliun. Pada saat laporan keuangan tahun 2011 diterbitkan harga saham Bank Danamon ditutup pada Rp4.825 dan turun pada hari berikutnya menjadi Rp4.650 dan turun lagi menjadi Rp4.450 pada H+3 setelah laporan keuangan tahun 2011 dikeluarkan. 4. Bank International Indonesia Tbk (Maybank) memperoleh laba sebesar Rp460,989 miliar pada tahun 2010 dan naik pada tahun 2011 menjadi Rp634,184 miliar. Ketika laporan keuangan tahun 2011 diterbitkan harga saham Bank Maybank ditutup pada harga Rp481 dan bergerak turun menjadi Rp476 pada H+1, kemudian turun kembali pada H+2 dan H+3 menjadi Rp461 dan Rp Pada tahun 2010 Bank MNC International Tbk mengalami kerugian sebesar Rp81,056 miliar pada tahun 2011 dan memperoleh laba pada tahun 2011 sebesar Rp1,118 miliar. Ketika laporan keuangan tahun 2012 dikeluarkan harga saham Bank MNC naik 4 poin dari hari sebelumnya dan ditutup pada Rp178. Akan tetapi, harga sahamnya mengalami penurunan harga pada H+1 dan H+2 menjadi Rp175, dan Rp Bank CIMB Niaga Tbk mencatat laba pada tahun 2011 sebesar Rp3,242 triliun dan naik menjadi Rp4,282 pada tahun Sahamnya ditutup pada harga Rp1.400 pada hari penerbitan laporan keuangan tahun 2012 dan bergerak turun pada H+1 dan H+2 menjadi Rp1.390, dan Rp Bank Windu Kentjana International Tbk memperoleh laba sebesar Rp36,214 miliar pada tahun 2011 dan naik pada tahun 2012 menjadi Rp94,081 miliar. Harga saham Bank Windu Kentjana tercatat sebesar Rp262 pada hari penerbitan laporan keuangan tahun 2012 dan bergerak turun pada H+1 dan H+2 menjadi Rp238, dan Rp Pada tahun 2013 Bank Jabar Banten (BJB) mencatat laba bersih sebesar Rp1,193 triliun pada tahun 2012 dan memperoleh laba kembali pada tahun 6

7 2013 sebesar Rp1,372 triliun. Pada hari penerbitan laporan keuangan tahun 2013, harga sahamnya ditutup pada Rp1.055 naik 15 poin dari hari sebelumnya. Tetapi, harga sahamnya mulai bergerak turun menjadi Rp1.040 pada H+1 dan Rp1.025 pada H Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) memperoleh laba bersih sebesar Rp1,977 triliun pada tahun 2012 dan naik pada tahun 2013 menjadi Rp2,131 triliun. Ketika laporan keuangan tahun 2013 diterbitkan harga saham Bank BTPN ditutup pada harga Rp4.460 dan mulai bergerak turun pada hari-hari berikutnya yaitu pada H+1 menjadi Rp4.370, H+2 menjadi Rp4.270, dan H+3 menjadi Rp Bank Mayapada International Tbk memperoleh laba sebesar Rp265,623 miliar pada tahun 2012 dan naik menjadi Rp365,600 miliar pada tahun Harga sahamnya tercatat pada harga Rp1.613 ketika laporan keuangan tahun 2013 diterbitkan. Sehari setelah diterbitkan, harga sahamnya mulai menurun menjadi Rp1.575 dan kembali turun pada harihari berikutnya menjadi Rp1.518 dan Rp Bank Mestika Dharma Tbk memperoleh laba sebesar Rp71,836 miliar pada tahun 2013 dan memperoleh laba kembali pada tahun 2014 sebesar Rp279,860 miliar. Ketika diterbitkan laporan keuangan tahun 2014 harga sahamnya tercatat diharga Rp1.575 dan turun pada hari berikutnya menjadi RP Pada saat ini, dalam pengambilan keputusan jika hanya melihat kinerja keuangan suatu perusahaan saja sudah tidak relevan lagi. Eipstein dan Freedman (1994) dalam Anggraini (2006) dalam Sukirman dan Meiden (2012) menyatakan bahwa investor individual tertarik dengan informasi sosial yang dilaporkan dalam laporan tahunan. Oleh karena itu dibutuhkan suatu sarana yang dapat memberikan informasi mengenai aspek sosial, lingkungan, dan keuangan sekaligus. Saran tersebut adalah laporan keberlanjutan atau sustainabality reporting. Sustainability reporting atau dapat disebut Corporate Social Responsibility (CSR) adalah kepedulian perusahaan yang menyisihkan sebagian keuntungannya (profit) bagi kepentingan pembangunan manusia (people) dan 7

8 lingkungan (planet) secara berkelanjutan berdasarkan prosedur (procedur) yang tepat dan profesional (Suharto,2010:4). Lako (2011:7) menyatakan bahwa secara empiris ternyata perusahaan meraup berkah berlimpah atau keuntungan ekonomi yang signifikan karena berinvestasi dan melaksanakan CSR secara tulus dan konsisten. Semakin besar investasi perusahan pada isu-isu CSR, semakin besar manfaat ekonomi yang diraupnya. CSR, meskipun dalam jangka pendek menguras kas dan menurunkan laba, dalam jangka panjang ternyata mendatangkan banyak manfaat ekonomi bagi perusahaan. Manfaat ekonomi tersebut antara lain: (1) Sebagai investor sosial yang menjadi sumber keunggulan kompetitif bagi perusahaan dalam jangka panjang; (2) memperkokoh profitabilitas dan kinerja bagi perusahaan; (3) meningkatnya akuntabilitas dan apresiasi positif dari komunitas investor, kreditor, pemasok, dan konsumen; (4) meningkatnya komitmen, etos kerja, efisiensi, dan produktivitas karyawan; (5) meningkatnya citra dan reputasi perusahaan; (6) menurunnya kerentanan gejolak sosial dan resistensi dari komunitas sekitarnya karena diperhatikan serta diharagai perusahaan; dan (7) meningkatnya reputasi, goodwiill, dan nilai perusahaan dalam jangka panjang (Lako, 2011:8). Menurut Agnesia (2015) dan Kusumawardhani dan Nugroho (2010) investor mengapresiasi informasi mengenai CSR, hal ini sejalan dengan teori yang menggambarkan bahwa laba tidak menjadi faktor utama dalam pertimbangan investor dalam mengambil keputusan. Tetapi dalam penelitiannya tidak ditemukan pengaruh yang signifikan antara ERC dan CSR. Sedangkan Hidayat (2009) berpendapat bahwa pengungkapan CSR menunjukkan bahwa fluktuasi harga saham sebagai akibat dari pergerakan laba perusahaan dapat dikurangi dengan pengungkapan sosial yang memadai, karena perhatian investor tidak hanya berfokus pada laba akuntansi lagi namun sudah memperhatikan faktor lain dalam hal ini adalah CSR. Moghadam, et al (2013) dan Utaminingtyas dan Ahalik (2010) menyatakan bahwa CSR mempunyai pengaruh yang positif terhadap ERC, akan tetapi hubungan ini dinilai lemah (13,3%). Hal ini dikarenakan tidak adanya 8

9 bentuk formal dalam menyampaikan pelaporan tanggung jawab sosial oleh perusahaan dan laporan ini masih bersifat sukarela. Mendrofa (2014), Wulandari dan Wirajaya (2014), Khairinnisa (2012), Sukirman dan Meiden (2012) dan Rahmad (2009) berpendapat bahwa CSR tidak memiliki pengaruh terhadap ERC. Hal ini disebabkan oleh pengungkapan tanggung jawab sosial tidak cukup meyakinkan investor sebagai dasar pengambilan keputusan dan dalam laporan keuangan tahunan CSR tidak membuat harga saham menjadi lebih informatif serta tidak memberikan informasi mengenai prospek perusahaan di masa yang akan datang. Boediono (2005) dalam Dewi (2014) berpendapat bahwa selain sebagai alat analisis fundamental dan pengambilan keputusan bagi investor, ERC juga sering digunakan untuk melihat perkembangan atau pertumbuhan suatu perusahaan dan dapat juga digunakan untuk menilai risiko dan earning per share. Menurut Kusumawardhani dan Nugroho (2010) ukuran perusahaan (firm size) dalam isu ERC digunakan sebagai proksi atas keinformatifan harga saham. Ukuran perusahaan merupakan ukuran atas besarnya aset yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan besar umumnya mempunyai total aktiva yang besar pula. Perusahaan besar dapat lebih mudah untuk mengakses pasar modal dibandingkan dengan perusahaan kecil. Semakin besar perusahaan semakin mudah untuk mendapatkan modal eksternal dalam jumlah yang lebih besar, sehingga investor tertarik untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga menaikkan nilai perusahaan. Dengan tersedianya dana tersebut maka memberi kemudahan perusahaan untuk melaksanakan peluang investasi (Sunarto dan Budi, 2009). Menurut Agnesia (2014), Zakaria, et al (2013), Susanto (2010), Kusumawardhani dan Nugroho (2010) menemukan bahwa ukuran perusahaan berhubungan positif terhadap ERC. Menurut Kusumawardhani dan Nugroho (2010), pada perusahaan yang besar tersedia informasi non-akuntansi yang banyak. Informasi tersebut digunakan oleh pemodal sebagai alat untuk menginterpretasikan laporan keuangan dengan baik, sehingga dapat dijadikan alat untuk memprediksi arus kas dan ketidakpastian. Susanto (2010) menambahkan, pada perusahaan besar cenderung kurang mendapatkan respon dalam publikasi 9

10 laba karena labanya relatif stabil. Hal ini dapat dilihat dari harga saham di sekitar tanggal publikasi laba yang relatif stabil. Sedangkan dalam perusahaan yang kecil, publikasi laba cenderung direspon oleh pasar, terlihat dari harga saham di sekitar tanggal publikasi laba yang cenderung fluktuatif. Berbeda dengan Agnesia (2015), menurutnya ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap ERC. Hal ini disebabkan karena firm size merupakan salah satu klasifikasi besar kecilnya perusahaan dengan menggunakan skala antara lain dengan ukuran pendapatan, total aset, dan total modal. Hal ini menggambarkan bahwa para investor cenderung memilih perusahaan berkembang dibandingkan perusahaan besar karena harapan return lebih tinggi mengingat perusahaan besar memiliki harga saham yang relatif mahal dan pergerakan saham yang relatif stabil (Agnesia, 2015). Sedangkan menurut Rofika (2015) ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ERC, hal ini disebabkan oleh ukuran perusahaan bukanlah hal yang terlalu diperhitungkan untuk berinvestasi. Bisa jadi investor lebih memperhitungkan faktor lain untuk berinvestasi pada suatu perusahaan seperti prospek pertumbuhan perusahaan. Menurut Susanto (2010) besaran dan nilai ERC dari setiap sekuritas berbeda-beda besarannya, hal ini disebabkan oleh banyak faktor yang mempengaruhi ERC tersebut, salah satunya adalah struktur modal. Struktur modal perusahaan merupakan kumpulan dana yang digunakan dana dialokasikan oleh perusahaan di mana dana tersebut diperoleh dari hutang jangka panjang dan modal sendiri. Ada dua macam, tipe modal yaitu modal hutang (debt capital) dan modal sendiri (equity capital). Struktur modal perusahaan diproksikan dengan leverage, perusahaan dengan tingkat leverage yang tinggi berarti memiliki utang yang lebih banyak dibandingkan modal. Dengan demikian, jika terjadi peningkatan laba maka yang diuntungkan adalah debtholders, sehingga semakin baik kondisi laba perusahaan maka semakin negatif respon pemegang saham, karena pemegang saham beranggapan bahwa laba tersebut hanya menguntungkan kreditur, Gitman dan Zutter (2012) dalam Novita (2015). 10

11 Penelitian yang dilakukan oleh An (2015) menyatakan bahwa struktur modal memiliki pengaruh negatif terhadap ERC, hal ini sejalan dengan pengungkapan bahwa jika terjadi peningkatan laba, maka semakin untunglah debtholders. Susanto (2015) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki utang lebih besar dibandingkan modal tidak menyebabkan investor merespon karena investor beranggapan bahwa perusahaan akan lebih mengutamakan pembayaran hutang daripada pembagian dividen. Sedikit berbeda dengan Susanto, Rofika (2015) menyatakan bahwa bagi investor, perusahaan dengan hutang lebih besar dianggap memiliki risiko untuk melakukan investasi di perusahaan tersebut. Jika perusahaan memperoleh laba maka kurang direspon oleh investor sehingga menyebabkan nilai ERC perusahaan semakin kecil. Sejalan dengan Rofika, Hasanzade, et al (2013) menyatakan bahwa hutang emiten dimiliki oleh perusahaan induk dan perusahaan induk tidak menetapkan suatu kondisi terhadap hutang tersebut. Hutang ini akan tercermin pada neraca dari tahun ke tahun, dan investor tidak memiliki reaksi terhadap hutang ini serta mengabaikan karena tidak memiliki informasi yang relevan. Sementara itu Mendrofa (2014) menyatakan bahwa struktur modal memiliki hubungan yang positif akan tetapi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap ERC. Profitabilitas mencerminkan efektivitas perusahaan yang mempengaruhi respon investor terhadap informasi laba dalam pengambilan keputusan. Jika profitabilitas suatu perusahaan tinggi maka akan mendorong manajer untuk memberikan informasi yang lebih terperinci, karena perusahaan ingin meyakinkan para investor terhadap profitabilitasnya Susilawati (2008) dalam Susanto (2012). Jika kinerja suatu perusahaan dinyatakan baik, maka akan mendorong perusahaan tersebut untuk memberikan suatu informasi laba yang lebih baik pula, sehingga dapat terjadi suatu reaksi antara pengumuman laba perusahaan dengan reaksi para investor. Hal ini sesuai dengan pernyataan dari Kusumawardhani dan Nugroho (2010) dan Hasanzade, et al (2013) yang menjelaskan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap ERC, menurutnya koefisien respon laba pada suatu perusahaan yang besar akan mempunyai ERC yang lebih besar dibandingkan 11

12 dengan perusahaan yang lebih kecil, sedangkan perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi juga mempunyai ERC yang lebih tinggi dibanding perusahaan dengan profitabilitas yang lebih kecil. Akan tetapi Susanto (2012) berpendapat berbeda, Profitabilitas suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap koefisien respon laba. Apabila investor berpendapat bahwa Return on Investment tidak dapat mengukur kinerja perusahaan secara akurat, karena banyak terjadinya window dressing yang dilakukan oleh manajemen agar laporan keuangannya terlihat lebih baik. Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan penulis sebelumnya beserta dengan hasil penelitian terdahulu, penulis termotivasi untuk menganalisis faktorfaktor seperti corporate socsial responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan profitabilitas yang mempengaruhi earning response coefficient. Penelitian ini mengambil judul Pengaruh Corporate Social Responsibility, Ukuran Perusahaan, Struktur Modal, dan Profitabilitas terhadap Earning Response Coeffient pada Bank yang terdaftar di BEI pada Perumusan Masalah Earning response coefficient atau ERC oleh beberapa peneliti dinilai mampu memberikan informasi mengenai reaksi harga saham yang terjadi pada pasar modal, serta menjadi alat untuk melihat perkembangan maupun pertumbuhan suatu perusahaan. Namun masih ada faktor yang menyebabkan ERC ini belum bisa menjelaskan kondisi maupun reaksi pasar terhadap peristiwa yang terjadi di pasar modal. Faktor yang umumnya terjadi adalah keterbatasan waktu yang dilakukan dalam pengujian ERC ini. Faktor lainnya adalah adanya variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi perubahan nilai atas ERC, sehingga ERC tidak hanya dipengaruhi dari peristiwa keuangan yang terjadi namun juga dapat dipengaruhi peristiwa-peristiwa eksternal perusahaan. 1.4 Pertanyaan Penelitian Menurut Boediono (2005) dan Dewi (2014), ERC merupakan alat analisis fundamental dan pengambilan keputusan bagi para investor, ERC ini juga 12

13 digunakan untuk melihat perkembangan maupun pertumbuhan yang terjadi pada harga saham perusahaan-perusahaan serta dapat juga sebagai alat untuk menilai risiko dan earning per share. Sementara itu, ERC juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya seperti corporate social responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan juga profitabilitas. Oleh karena itu peneliti hendak meneliti hubungan yang terjadi antara ERC dengan corporate social responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan juga profitabilitas. Dengan demikian, maka pernyataan penelitian mengenai ERC adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana corporate social responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan profitabilitas pada earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI pada tahun ? 2. Seberapa besar pengaruh corporate social responsibility, ukuran perusahaan, dan profitabilitas terhadap earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI pada tahun ? 3. Bagaimana pengaruh parsial dari: a. Apakah coroporate social responsibility memiliki pengaruh secara parsial terhadap earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI pada tahun ? b. Apakah ukuran perusahaan memiliki pengaruh secara parsial terhadap earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI pada tahun ? c. Apakah struktur modal memiliki pengaruh secara parsial terhadap earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI pada tahun ? d. Apakah profitabilitas memiliki pengaruh secara parsial terhadap earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI pada tahun ? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah yang telah dibahas sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut: 13

14 1. Untuk mengetahui bagaimana corporate social responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan profitabilitas terhadap earning response coefficient pada bank yang terdaftar di BEI tahun Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh corporate social responsibility, ukuran perusahaan, struktur modal, dan profitabilitas terhadap earning response coefficient secara simultan pada bank yang terdaftar di BEI tahun Untuk mengetahui secara parsial dari: a. Pengaruh corporate social responsibility terhadap earning response coefficientsecara parsial pada bank yang terdaftar di BEI tahun b. Pengaruh ukuran perusahaan terhadap earning response coefficient secara parsial pada bank yang terdaftar di BEI tahun c. Pengaruh struktur modal terhadap earning response coefficient secara parsial pada bank yang terdaftar di BEI tahun d. Pengaruh profitabilitas dengan earning response coefficient secara parsial pada bank yang terdaftar di BEI tahun Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 (dua), yaitu kegunaan aspek teoritis dan kegunaan aspek praktis. 1. Aspek teoritis a. Bagi para peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dalam melakukan penelitian selanjutnya. b. Bagi para akademis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi kontribusi terhadap perkembangan studi mengenai Earning Response Coefficient. 2. Aspek Praktis a. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. b. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan mengenai reaksi pasar yang diukur dengan menggunakan Earning Response Coefficient. 14

15 1.7 Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini menggunakan sampel laporan keuangan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada periode tahun 2011 hingga periode tahun 2014, sementara itu variabel yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan satu variabel terikat (variabel dependen) dan empat variabel bebas (variabel independen). Variabel terikat yang digunakan adalah earning response coefficient (ERC) dan variabel bebas yang digunakan adalah corporate social responsibility (CSR), ukuran perusahaan, struktur modal, dan juga profitabilitas. 1.8 Sistematika Penulisan Tugas Akhir BAB I PENDAHULUAN Bab ini berisikan tentang objek yang akan diteliti, latar belakang masalah penelitian, perumusan masalah, tujuan dari penelitian, kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan penelitian. BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang terkait dengan penelitian, seperti teori yang membahas tentang ERC, CSR, ukuran perusahaan, struktur modal, dan juga profitabilitas beserta ukuran yang dipakai untuk menilai kelima variabel tersebut. Dalam bab ini juga dibahas mengenai penelitian-penelitian terdahulu yang berhubungan dengan penelitian yang akan diteliti. Selain itu bab ini juga membahas tentang kerangka pemikiran yang akan digunakan untuk menggambarkan permasalahan yang akan diteliti sehingga dapat mengantarkan penelitian ini kepada kesimpulan akhir. BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan mengenai karakteristik penelitian yang akan dipilih, Alat yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini, tahapan penelitian, populasi dan sampel penelitian, pengumpulan data dan sumber data, validitas dan reliabilitas, serta teknik analisis data dan pengujian hipotesis penelitian. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 15

16 Bab ini menjelaskan mengenai hasil penelitian yang diuraikan secara kronologis dan juga sistematis sesuai dengan perumusan masalah serta tujuan penelitian. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi penafsiran dan pemaknaan terhadap hasil penelitian yang disajikan dalam bentuk kesimpulan penelitian dan juga saran untuk penelitian mendatang. 16

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan,

BAB I PENDAHULUAN. yaitu mengambil keputusan-keputusan penting bagi kelangsungan perusahaan, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bank merupakan lembaga keuangan yang mempunyai peranan yang sangat penting dalam mengembangkan perekonomian dan pembangunan nasional. Sehingga dalam hal ini

Lebih terperinci

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan No Kode Bank Nama Bank 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk. 3 BAEK Bank Ekonomi Raharja Tbk. 4 BBCA Bank Central

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perusahaan perbankan merupakan lembaga yang memegang peranan penting dalam kegiatan perekonomian suatu negara. Meningkatnya kinerja perusahaan perbankan

Lebih terperinci

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun

Lampiran 1 Daftar Populasi Sampel Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun Lampiran 1 Daftar Populasi Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Tahun 2010 2012 No Kode Saham Nama Emiten Kriteria 1 Kriteria 2 Kriteria 3 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk X - 2 BABP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga

BAB I PENDAHULUAN. (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Terdapat 29 perusahaan perbankan yang terdaftar di bursa efek Indonesia (BEI) sampai tahun 2011, sektor perbankan ini mengalami fluktuasi pada harga sahamnya,

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin:

I. PENDAHULUAN. saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin: I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Corporate action merupakan aktivitas emiten yang dapat mempengaruhi baik jumlah saham yang beredar ataupun harga yang bergerak di pasar (Darmadji dan Fakhruddin: 2001).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia dan

BAB III METODE PENELITIAN. website Bursa Efek Indonesia   dan 39 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Dalam penelitian ini data yang digunakan adalah data harga saham penutupan sektor keuangan khususnya perbankan selama periode penelitian yakni tahun 2011-2015.Data

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public).

BAB I PENDAHULUAN. kepemilikan perusahaan kepada masyarakat/publik (go public). BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Di era ekonomi modern seperti sekarang ini, perusahaan sangat membutuhkan tambahan modal untuk dapat mendorong kinerja operasional perusahaan. Salah satu cara bagi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini merupakan event study yang dilakukan dengan cara melakukan pengamatan terhadap abnormal return saham-saham perusahaan perbankan (yang

Lebih terperinci

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun

Lampiran 1. Daftar Perusahaan Perbankan Tahun LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Perusahaan Perbankan Tahun 2010-2013 No Kode Perusahaan Nama Perusahaan Perbankan 1 AGRO Bank Agroniaga, Tbk 2 BABP Bank ICB Bumiputera, Tbk 3 BACA Bank Capital Indonesia, Tbk

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3

LAMPIRAN. Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3 LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia populasi Kriteria No Kode Nama Perusahaan 1 2 3 Sampel 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk x - 2 ANKB Bank Arta Niaga Kencana

Lebih terperinci

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN

KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Indikator Good Corporate Governance NO KLASIFIKASI ITEM PENGUNGKAPAN 1. Pemegang Saham 1. Uraian mengenai hak Pemegang Saham. 2. Penyertaan mengenaijaminan perlindungan hak atas

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank

LAMPIRAN DAFTAR NAMA PERBANKAN. Nama Bank DAFTAR NAMA PERBANKAN Nama Bank 1. Bank Agroniaga Tbk 2. Bank ICB Bumiputera Tbk 3. Bank Capital Indonesia Tbk 4. Bank Ekonomi Raharja Tbk 5. Bank Central Asia Tbk 6. Bank Bukopin Tbk 7. Bank Negara Indonesia

Lebih terperinci

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE

ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE ANALISIS POTENSI KEBANGKRUTAN BANK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2012 DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ALTMAN Z-SCORE Agustya Lisdayanti 1 Siti Iqlima Zeinia 2 Wanda Anindita 3 1,2,3 Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penulis melakukan penelitian terhadap beberapa bank yang datanya diperoleh dari Indonesia Stock Exchange ( Bursa Efek Indonesia ), dan obyek

Lebih terperinci

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia.

Gayatry, Ayu Dwi Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode Skripsi. FE Universitas Indonesia. Gayatry, Ayu Dwi. 2009. Determinan Struktur Modal Pada Perusahaan Non Keuangan Kompas 100 Periode 2003-2008. Skripsi. FE Universitas Indonesia. Jakarta. dipublikasikan). (Tidak Riyanto, Bambang. 2001.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Bursa Efek Indonesia membagi kelompok industri-industri perusahaan berdasarkan sektor-sektor yang dikelolanya terdiri dari: sektor pertanian, sektor

Lebih terperinci

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage,

LAMPIRAN. No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan. Ukuran. perusahaan. Corporate. Governance, Ukuran. Leverage, LAMPIRAN Lampiran 1 Penelitian Terdahulu No. Peneliti Judul Variabel Kesimpulan 1. Juniarti dan Analisis Faktor-Faktor yang Ukuran Ukuran Carolina Berpengaruh Terhadap Perusahaan, tidak berpengaruh (2004)

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian tentu dibutuhkan metode yang tepat untuk dapat mencapai BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Perumusan desain penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam penelitian. Desain penelitian merupakan rancangan atau skema mengenai metode yang akan

Lebih terperinci

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel

LAMPIRAN. Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel 93 LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Perusahaan yang Termasuk dalam Sampel No Kode Perusahaan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk 2 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 3 BBCA Bank Central Asia Tbk 4 BBKP Bank

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan tidak datang langsung ke perusahaan, melainkan mengunjungi dan mengunduh data melalui website Bursa Efek Indonesia,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Pengertian objek penelitian menurut Sugiyono (2010:13) Objek penelitian adalah sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun Pengambilan. Tabel 4.1. 1 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Sampel Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di sektor perbankan di Bursa Efek Indonesia periode tahun 2009-2014.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi, keberlangsungan perusahaan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik obligasi, saham, reksa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan hubungan antara variabel independen dan dependen dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menggambarkan hubungan antara variabel independen dan dependen dengan 39 A. Rancangan Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode analisis data yang mencakup metode deskriptif kuantitatif.penelitian dilakukan untuk

Lebih terperinci

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank

Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank Lampiran i Daftar Populasi dan Proses Seleksi Sampel Kriteria No Kode Nama Bank Sampel Sampel 1 2 3 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk - - 2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 1 3 BBKP Bank Bukopin Tbk 2 4

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio

BAB IV GAMBARAN UMUM. profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio 51 BAB IV GAMBARAN UMUM A. Data Variabel Penelitian Dari data BEI dapat ditelusuri tentang bagaimana kondisi profitabilitas (ROA), ukuran perusahaan (SIZE), capital adequacy ratio (CAR) dan loan to deposit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan

BAB I PENDAHULUAN. membentuk Gross Domestic Product. Perkembangan pasar modal akan 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasar modal memiliki peran penting dalam kegiatan ekonomi. Di banyak negara terutama di negara-negara yang menganut sistem ekonomi pasar, pasar modal telah

Lebih terperinci

Daftar Penentuan Sampel Penelitian

Daftar Penentuan Sampel Penelitian Lampiran i Daftar Penentuan Sampel Penelitian No Nama Perusahaan Kode Kriteria 1 2 3 Sampel 1 PT. Bank Agroniaga Tbk. AGRO X v x - 2 PT. Bank Artha Graha Internasional Tbk. INPC X v v 3 PT. Bank Bukopin

Lebih terperinci

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE

DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE Lampiran 1 DAFTAR POPULASI BANK YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010 No KODE Perusahaan Emiten Kriteria 1 2 3 Sample 1 AGRO Bank Agroniaga Tbk 2 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk 3 BBKP Bank Bukopin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang

BAB III METODE PENELITIAN. menggunakan data berupa angka sebagai alat analisis keterangan mengenai apa yang 65 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan suatu penelitian dimana suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 39 BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian Pada bab ini, peneliti akan melakukan analisis dari data yang telah terkumpul. Data yang terkumpul berupa laporan keuangan perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel

BAB III METODE PENELITIAN. merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Sesuai dengan masalah dan tujuan yang dirumuskan, maka penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Penelitian kausatif berguna untuk menganalisis pengaruh

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Umar (2011, 34) metode deskriptif bertujuan untuk menguraikan sifat

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bulan mulai dari tahap persiapan penelitian sampai dengan penyusunan BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di Bursa efek indonesia, penelitian ini akan dilaksanakan dalam jangka waktu kurang lebih selama 2 (dua) bulan

Lebih terperinci

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing PENGARUH RGEC TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE TAHUN 2011-2015 Nama : Audia Elfika Wardhani NPM : 21212240 Jurusan : Akuntansi Pembimbing

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1.Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. menggunakan metode pengujian statistik. Penelitian analisis komparatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif dengan analisis komparatif. Penelitian kuantitatif yaitu suatu pendekatan penelitian yang bersifat

Lebih terperinci

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI)

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN BOPO TERHADAP HARGA SAHAM (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) EGGI JULIANA NPM. 093403077 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010

BAB III METODE PENELITIAN. perusahaan perbankan yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia tahun 2010 58 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan sampel penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang

BAB III METODE PENELITIAN. dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2006). Sampel yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

Lebih terperinci

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator

LAMPIRAN DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE. No. Pilar Indikator 89 DAFTA INDIKATO GOOD COPOATE GOVENANCE No. Pilar Indikator 1 Transparency 1. Waktu penerbitan laporan keuangan 2. Visi perusahaan 3. Misi perusahaan 4. Sasaran perusahaan 5. Strategi perusahaan 6. Kondisi

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian.

BAB 4 PEMBAHASAN. Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Mekanisme Pembahasan Penelitian Pembahasan dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian. Pertama, dimulai dengan mengelompokkan terlebih dahulu objek penelitian berupa seluruh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kredit atau lainnya serta memberikan jasa bank yang lain (Kasmir, 2002:11).

BAB I PENDAHULUAN. kredit atau lainnya serta memberikan jasa bank yang lain (Kasmir, 2002:11). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perbankan memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas perekonomian satu negara. Perbankan merupakan perantara keuangan dari dua pihak, yakni pihak yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Efek Indonesia pada tahun Adapun objek yang diteliti ialah volume 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2007 2009. Adapun objek yang diteliti

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan melakukan ekspansi. Seiring dengan ekspansi yang

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilakukan dengan melakukan ekspansi. Seiring dengan ekspansi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era milenium seperti sekarang ini, dunia perekonomian berkembang secara pesat baik perekonomian di dalam negeri maupun secara global. Banyak perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus

BAB I PENDAHULUAN. baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perbankan memegang peran penting dalam perekonomian nasional, baik saat ini maupun untuk masa mendatang, maka kesehatan bank harus dipelihara dan ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat ini, investasi dalam bentuk kepemilikan aset finansial mulai diminati oleh masyarakat di Indonesia. Salah satu aset finansial yang paling

Lebih terperinci

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit. (23 Mei 2012).

Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas Risiko Kredit.  (23 Mei 2012). 3) Situs WWW (World Wide Web) : Wikipedia Bahasa Indonesia, Ensiklopedia Bebas. 2012. Risiko Kredit. http://id.wikipedia.org/wiki/risiko_kredit (23 Mei 2012). Fernbach, Finance and Risk Software. 2012.

Lebih terperinci

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE

PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE PERANAN ANALISIS METODE Z-SCORE DALAM MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN SUATU PERUSAHAAN DAN KAITANNYA TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Pada Perusahaan Perbankan Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia ) IRSYAD NURDIN

Lebih terperinci

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE)

DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) LAMPIRAN A DAFTAR PENGUNGK APAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL (SOCIAL DISCLOSURE) Tema Kemasyarakatan 1. Dukungan pada kegiatan seni dan budaya 2. Dukungan pada kegiatan olah raga (termasuk sponsorship) 3. Partisipasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Investasi merupakan kegiatan penanaman sejumlah dana maupun sumber daya lainnya pada satu atau lebih aset selama kurun waktu tertentu dengan harapan memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian in, penulis ingin mengetahui apakah corporate social responsibility, good corporate governance, dan kepemilikan bank dapat mempengaruhi return

Lebih terperinci

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL

ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL ANALISIS KINERJA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) DENGAN MENGGUNAKAN ANALISIS CAMEL Ida Roito Situmeang Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jln. Prof.Dr. Hamka Kampus

Lebih terperinci

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh :

ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh : ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP RETURN ON ASSET (Sensus Pada Emiten Sektor Perbankan Yang Terdaftar di BEI) Oleh : RIZQI FAUZIYANSYAH NPM. 093403067 Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Data Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dalam 7 hari sebelum dan sesudah tanggal 16 Agustus 2007 maka didapatkan perusahaan perbankan yang

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2007-2009 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas

I. PENDAHULUAN. juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Return merupakan salah satu faktor yang memotivasi investor berinvestasi dan juga merupakan imbalan atas keberanian investor menanggung resiko atas investasi yang dilakukannya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang didasarkan atas survey terhadap objek penelitian. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN sesuai pengklasifikasian Indonesia Capital Market Directory (ICMD) BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karekteristik tertentu. Populasi pada penelitian ini meliputi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana

BAB III METODE PENELITIAN. Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bertempat di Fakultas Ekonomi Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Jalan Raya Gajayana No. 50 Malang.

Lebih terperinci

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode No. Kode Nama Perusahaan Perbankan

LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL. Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode No. Kode Nama Perusahaan Perbankan LAMPIRAN 1 DAFTAR NAMA PERUSAHAAN PERBANKAN SAMPEL Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2012-2014 No. Kode Nama Perusahaan Perbankan 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BABP Bank

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (013:) metode penelitian pada dasarnya merupakan Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa

BAB I PENDAHULUAN. dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indeks LQ 45 dibuat dan diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Indeks ini terdiri dari 45 saham dengan likuiditas (liquid) tinggi yang diseleksi melalui beberapa kriteria

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, pasar modal telah menjadi bagian penting pada perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dewasa ini, pasar modal telah menjadi bagian penting pada perkembangan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini, pasar modal telah menjadi bagian penting pada perkembangan ekonomi suatu negara (Turkyilmaz dan Balibey, 2013). Hal tersebut menarik banyak pihak untuk

Lebih terperinci

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research.

BAB III METEDOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research. BAB III METEDOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan tipe penelitian yang bersifat explanatory research. Menurut Bungis (2006), p enelitian eksplanasi (explanatory research) merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Gambaran Umum Perusahaan Yang Diteliti Perusahaan yang dijadikan sampel merupakan beberapa perusahaan yang go public karena begitu banyaknya perusahaan yang go public maka

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Masalah perekonomian selalu menjadi faktor yang penting untuk mendorong kemajuan suatu negara. Perusahaan akan selalu menghadapi hambatan-hambatan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p.

BAB III METODE PENELITIAN. yang sahamnya terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) tahun bank. (Gooneratne and Hoque, 2012, p. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Populasi penelitian adalah keseluruhan dari obyek penelitian yang akan diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah perusahaan perbankan

Lebih terperinci

Data Dewan Komisaris Independen (DKI) Perusahaan Perbankan

Data Dewan Komisaris Independen (DKI) Perusahaan Perbankan LAMPIRAN 79 80 Data Dewan Komisaris Independen (DKI) Perusahaan Perbankan 2013-2015 No Kode Perusahaan Nama Perusahaan Dewan Komisaris Independen 2013 2014 2015 1 AGRO Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian secara deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2015:35) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. adalah penelitian secara deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2015:35) mengatakan bahwa penelitian deskriptif adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Menurut Sugiyono (2015:5) mangatakan bahwa: Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan Pada penelitian ini penulis melakukan penelitian terhadap perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), dengan periode

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument

BAB I PENDAHULUAN. Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Secara formal pasar modal merupakan pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang bisa diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Perbankan Tahun Tabel 4.1 Daftar Industri Perbankan yang Termasuk dalam Sampel

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Perbankan Tahun Tabel 4.1 Daftar Industri Perbankan yang Termasuk dalam Sampel LAMPIRAN LAMPIRAN 1 Daftar Industri Perbankan Tahun 2011-2014 Tabel 4.1 Daftar Industri Perbankan yang Termasuk dalam Sampel No Kode Nama Perusahaan 1. AGRO Rakyat Agro Niaga 2. BABP MNC 3. BACA Capital

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa

BAB V PENUTUP. ROA dan ROE pada perusahaan sektor perbankan yang terdaftar (listing) pada Bursa BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh pengungkapan CSR terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan oleh rasio profitabilitas ROA dan ROE

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui

BAB III METODE PENELITIAN. perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode tahun melalui BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tahun 2016 dari bulan September hingga bulan Desember yaitu dengan mengambil data laporan laporan keuangan perusahaan

Lebih terperinci

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE

LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE LAMPIRAN LAMPIRAN 1 DAFTAR INDIKATOR GOOD CORPORATE GOVERNANCE No Klasifikasi Item Pengungkapan 1. Pemegang Saham 1. Uraian mengenai hak pemegang saham. 2. Pernyataan mengenai jaminan perlindungan hak

Lebih terperinci

03 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk

03 BTPN Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk LAMPIRAN Data Sampel Perusahaan No Kode Perusahaan 01 BACA Bank Capital Indonesia Tbk 02 BBCA Bank Central Asia Tbk 03 BBKP Bank Bukopin Tbk 04 BBNI Bank Negara Indonesia Tbk 05 BBNP Bank Nusantara Parahyangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah Pada era sekarang ini para pemilik modal dapat memilih berbagai alternatif untuk menginvestasikan modalnya. Dana yang tersedia dapat disimpan dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan

BAB III METODE PENELITIAN. Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variabel independen/bebas dan variabel dependen/terikat. Variabel independen/bebas dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga

BAB I PENDAHULUAN. memperjualbelikan sekuritas, atau secara formal pasar modal dapat juga 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasar Modal (capital market) merupakan pertemuan antara pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana dengan cara memperjualbelikan sekuritas,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan

BAB 1 PENDAHULUAN. Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dan perbedaan kecepatan pertumbuhan yang terjadi diantara negara maju dan negara berkembang khususnya pada tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen

BAB I PENDAHULUAN. antara investor dengan perusahaan yang dilakukan melalui perdagangan instrumen BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan pasar modal saat ini telah meningkat dengan sangat pesat. Bisnis investasi akan menjadi semakin kompleks dan diikuti dengan tingkat persaingan yang semakin

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a. Sejarah singkat Perusahaan. pengembangan agro bisnis nasional. mengelola risiko secara efektif.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. a. Sejarah singkat Perusahaan. pengembangan agro bisnis nasional. mengelola risiko secara efektif. 51 BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN A. Sejarah Singkat Perusahaan 1. Bank Agroniaga (AGRO) a. Sejarah singkat Perusahaan BANK AGRO yang didirikan pada 27 September 1989, pada 11 Desember 1989 mulai

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan 3.1.1 Objek Penelitian Objek penelitian menurut Sugiyono (2009:38) adalah Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di

BAB I PENDAHULUAN. untuk menyesuaikan diri serta beradaptasi dalam menghadapi perubahan di BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di era global seperti sekarang ini telah mengalami banyak kemajuan yang cukup pesat disegala bidang tak terkecuali dalam dunia usaha. Tentu kondisi ini menjadi sebuah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji

BAB III METODE PENELITIAN. korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau menguji BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mencari atau

Lebih terperinci

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM)

ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) ANALISIS FUNDAMENTAL SAHAM SEKTOR PERBANKAN PERIODE TAHUN 2001 2008 BERDASARKAN CAPITAL ASSET PRICING MODEL (CAPM) Welin Kusuma*, Dessy Mulyani** *Program Studi Ilmu Manajemen Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Prosedur Pemilihan Sampel Penelitian Sesuai dengan tujuan penelitian ini yaitu mengetahui pengaruh informasi cash flow from operating per share (CFOPS), cash flow from investing

Lebih terperinci

ANALISIS Z-SCORE PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013 Dhika Setyo Wahyu Universitas Negeri Surabaya

ANALISIS Z-SCORE PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013 Dhika Setyo Wahyu Universitas Negeri Surabaya 1 ANALISIS Z-SCORE PADA BANK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2013 Dhika Setyo Wahyu Universitas Negeri Surabaya Dhika.sty@gmail.com ABSTRACT The purpose of this research is to know about

Lebih terperinci

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, E-ISSN:

JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, E-ISSN: JURNAL ONLINE INSAN AKUNTAN, Vol.2, No.1, Juni 2017, 49 60 E-ISSN: 2528-0163 49 Perbandingan Model Altman Z-Score, Zmijewski, Springate, dan Grover Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perusahaan Perbankan (Studi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak

BAB I PENDAHULUAN. tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Secara keseluruhan bank merupakan suatu lembaga keuangan yang tugas utamanya sebagai perantara keuangan (financial intermediary) antara pihakpihak yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Waktu kegiatan penelitian ini dilakukan pada tahun 2016, tempat dan lokasi penelitian dilakukan di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang beralamat di

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dana kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Berbagai macam jasa yang

BAB I PENDAHULUAN. dana kepada masyarakat untuk jangka waktu tertentu. Berbagai macam jasa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi sangat erat kaitannya dengan sistem perbankan yang ada disuatu negara, hal ini disebabkan karena bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian merupakan serangkaian pengamatan yang dilakukan selama jangka waktu tertentu terhadap suatu fenomena yang memerluka jawaban dan penjelasan. Daniel

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Dari seluruh perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dijadikan sampel penelitian adalah perbankan konvensional dari tahun 2011 sampai 2013

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena berkaitan dengan going concern perusahaan. Ada beberapa

BAB I PENDAHULUAN. diperhatikan karena berkaitan dengan going concern perusahaan. Ada beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Risiko perusahaan merupakan hal yang sangat krusial yang harus diperhatikan karena berkaitan dengan going concern perusahaan. Ada beberapa macam risiko perusahaan menurut

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO)

BAB I PENDAHULUAN. bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan perusahaan go public di Indonesia dapat dilihat dari bertambahnya jumlah perusahaan yang melakukan Initial Public Offering (IPO) setiap tahunnya. IPO merupakan

Lebih terperinci