Analisisi Data (Reliabilitas)
|
|
- Iwan Wibowo
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Analisisi Data (Reliabilitas)
2 Reliabilitas (reliability) adalah sejauh mana hasil suatu proses pengukuran dapat dipercaya. Reliabilitas dapat pula disebut dengan konsistensi, keterandalan, keterpercayaan, kestabilan, keajegan, dan sebagainya. Hasil suatu pengukuran akan dapat dipercaya hanya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan tes (pengukuran) terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, selama aspek yang diukur dalam diri subjek memang belum berubah. Apabila perbedaan yang terjadi sangat besar dari waktu ke waktu maka hasil pengukuran tersebut tidak dapat dipercaya dan dikatakan tidak reliabel. Pengukuran yang hasilnya tidak reliabel tentu saja tidak dapat dikatakan akurat karena konsistensi menjadi sayarat bagi akurasi.
3 Validitas berasal dari kata validity yang berarti sejauhmana akurasi suatu tes atau skala dalam menjalankan fungsi pengukurannya. Pengukuran dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila pengukuran tersebut menghasilkan data yang secara akurat memberikan gambaran mengenai variabel yang diukur apakah sudah seperti yang dikehendaki oleh tujuan pengukuran tersebut atau belum. Akurat dalam hal ini berarti tepat dan cermat sehingga apabila tes (pengukuran) menghasilkan data yang tidak relevan dengan tujuan pengukuran maka dikatakan sebagai pengukuran yang memiliki validitas rendah.
4 Misalkan, suatu tes yang dirancang untuk mengungkap atribut A dan kemudian menghasilkan informasi mengenai atribut A maka tes tersebut dikatakan sebagai alt ukur yang hasilnya valid. Sebaliknya, suatu tes yang dirancang untuk mengukur atribut A tetapi menghasilkan data mengenai atribut A1 atau B, dikatakan alat ukur tersebut tidak valid untuk mengukur atribut A tetapi valid untuk mengukur atribut A1 dan B.
5 Dalambidang pengukuran fisik, untuk dapat mengetahui berat suatu cincin emas maka harus digunakan alat penimbang berat emas agar hasilnya valid yaitu memberikan gambaran berat yang tepat dan cermat. Sebuah alat penimbang badan memang juga tepat untuk megukur variabel berat AKAN TETAPI tidaklah cukup cermat untuk untuk menimbang berat cincin emas dikarenakan perbedaan berat yang sangat kecil (tapi penting) pada berat emas tidak dapat terlihat pada alat ukur penimbang badan tersebut.
6 Dalambidang pengukuran fisik, untuk dapat mengetahui berat suatu cincin emas maka harus digunakan alat penimbang berat emas agar hasilnya valid yaitu memberikan gambaran berat yang tepat dan cermat. Sebuah alat penimbang badan memang juga tepat untuk megukur variabel berat AKAN TETAPI tidaklah cukup cermat untuk untuk menimbang berat cincin emas dikarenakan perbedaan berat yang sangat kecil (tapi penting) pada berat emas tidak dapat terlihat pada alat ukur penimbang badan tersebut.
7
8 Tinggi rendahnya reliabilitas dan validitas pengukuran dunyatakan secara empirik oleh suatu koefisien dalam hal ini koefisien reliabilitas dan koefisien validitas. Secara teoritik, koefisien reliabilitas dan validitas berkisar dari 0,0 sd 1,0, dengan mengabaikan tanda negatif dari hasil perhitungan. Koefisien reliabilitas dan validitas akan sulit untuk mencapai angka maksimal 1,0. Dbanding dengan reliabilitas, koefisien validitas yang tinggi sangatlah jauh lebih sulit untuk dicapai.
9 RELIABILITAS
10 Berdasarkan prosedur yang dilakukan dan sifat koefisien yang dihasilkan, ada 3 macam reliabilitas yaitu: 1. Metode tes-ulang / retest 2. Metode bentuk paralel 3. Metode penyajian tunggal
11 Metode Tes-Ulang / Retest Metode ini dilakukan dengan menyajikan satu tes pada satu kelompok subjek sebanyak dua kali dengan tengganng waktu yang cukup diantara kedua penyajian tersebut. Reliabilitas pengukuran diperlihatkan oleh koefisien korelasi antara distribusi skor subjek pada pemberian tes yang pertama dan distribusi skor pada pemberian tes yang kedua. Koefisien reliabilitas yang diperoleh merupakan indikator kestabilan pengukuran yang dilakukan oleh tes dari waktu ke waktu.
12 No Subjek X1 X2 1 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V 7 7 Korelasi Pearson / Product Moment digunakan untuk data rasio atau interval. Korelasi Tau-Kendall digunakan untuk data ordinal. Korelasi Spearman digunakan untuk data ordinal
13
14
15 Metode Bentuk Paralel Metode ini dilakukan dengan memberikan sekaligus dua bentuk tes yang paralel / kembar kepada kelompok subjek. Apabila jumlah item dalam tes tidak terlalu banyak, kedua tes yg paralel dapat digabungka terlebih dahulu sehingga seakan-akan hanya merupakan satu bentuk tes saja. Setelah seluruh tes selesai dikerjakan, barulah dikembalikan ke bentuk semula untuk diperiksa dan diberi skor sehingga diperoleh dua distribusi skor X1 dan X2. Apabila penggabungan kedua tes tidak dimungkinkan karena masing-masing tes terdiri dari banyak item, maka kedua tes hendaknya diberikan berturut-turut dengan waktu yang relatif singkat.
16 No Subjek X1 X2 1 A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V Tes yang akan dihitung reliabilitasnya harus tersedia paralelnya yaitu tes lain yang sama tujuan ukurnya, dan setara itemnya baik secara kualitas maupun kuantitas. Dengan kata lain, tersedia dua tes yang kembar. Tes X1 dikatakan paralel/kembar dengan tes X2 apabila mean skor dan variansnya setara. Selain itu (optional) koefisien korelasi dengan suatu variabel ketiga juga harus setara.
17 Perhatikan bahwa: Mean X1 = 115,7273 relatif sama dengan mean X2 = 110,5909. Demikian pula varians X1 = 49,351 relatif sama dengan varians X2 = 47,491. Sehingga kedua tes dikatakn paralel. Tidak perlu dicek kesetaraan koefisien korelasi masingmasing dengan ukuran lain.
18 Metode Penyajian Tunggal Metode ini biasa disebut dengan pendekatan konsistensi internal. Data skor diperoleh melalui prosedur satu kali tes kepada sekelompok individu sehingga lebih praktis dan efisien dibandingkan dengan bentuk tes ulang dan bentuk paralel. Karena hanya satu distribusi skor yang diperoleh, maka perhitungan koefisien reliabilitasnya harus dilakukan melalui analisis terhadap distribusi skor item atau kelompok item, BUKAN melalui analisis terhadap skor tes secara keseluruhan sebagaimana 2 metode sebelumnya. Ada banyak rumus yang dapat digunakan misalnya dengan formula Spearman-Brown, Alpha Cronbach, Rulon, Kuder-Richardson, Hoyt, dsb.
19 Subjek Item A B C D E F G H I J
20
21
22 Seberapa Tinggi Nilai Reliabilitas? Nilai koefisien reliabilitas hanya berlaku bagi skor kelompok subjek yang dijadikan dasar perhitungan itu saja. Tes standar yang taruhannya tinggi serta disusun secara profesional harus memiliki koefisien r = 0,90, sedangkan yg tidak begitu tinggi taruhannya harusnya memiliki koefisien r antara 0,80 sd 0,85. Untuk tes yg digunakan di kelas hendaknya paling kecil memiliki koefisien r 0,70. Skala Guilford:
23 Dalam kaitannya dengan konsep penelitian analisis isi, konsep reliabilitas terbagi menjadi 3 yaitu 1. Stabilitas 2. Reproduksibilitas 3. Akurasi
24 Jenis Definisi Desain Uji Kekuatan Kepraktisan Stabilitas Derajat sejauh mana alat ukur menghasilkan temuan yg tidak berbeda sepanjang waktu Tesretes Kuat Mudah Reproduk sibilitas (Inter coder) Akurasi Derajat sejauh mana sebuah alat ukur dapat menghasilkan temuan yg sama dalam berbagai keadaan yg berbeda, dilokasi yg berbeda-beda, dan menggunakan pengkode/coder yang berbeda-beda Derajat sejauh mana sebuah alat ukur mamapu menghasilkan temuan yg tidak berebda dengan standar yg telah dikenal, atau menghasilkan apa yg memang dituntut untuk dihasilkan. Tes-tes Sedang Sedang Tesstandar Lemah Sulit
25 Stabilitas Penilai (coder) diberikan dua kali tes yakni tes dan retest. Hasilnya dibandingkan kemudian dilihat apakah ada perbedaan atau tidak. Alat ukur disebut reliabel apabila dari dua kali pengukuran tidak ditemukan adanya perbedaan hasil. Stabilitas biasa juga disebut dengan intracoder reliability karena data yang dibandingkan adalah data dari coder yang sama. Bukan dengan membandingkan data hasil beberapa coder. Stabilitas adalah jenis reliabilitas yang paling lemah sehingga sebaiknya tidak digunakan untuk menguji reliabilitas dari suatu alat ukur.
26 Reproduksibilitas Penilai (coder) terdiri dari dua orang atau lebih. Alat ukur dinayatakan reliabel apabila alat ukur tersebut dinilai oleh beberapa coder dan dalam waktu yang berbeda, dan ternyata menghasilkan temuan yang sama. Reproduksibiltas biasa juga disebut dengan intercoder reliability atau reliabilitas antar coder. Hal ini karena reliabilitas jenis ini melihat kecocokan hasil pemeriksaan coder ketika diperbandingkan satu sama lain. Apabila terjadi ketidak cocokan, hal tersebut menunjukkan inkonsistensi intrakoder sekaligus ketidakcocokan intercoder.
27 Akurasi Pengukuran disebut mempunyai akurasi (reliabel) apabila hasil pengukruan yg dilakukan tidak berbeda dengan hasil tes standar. Akurasi menggabungkan tiga hal sekaligus yakni inkonsistensi intracoder, ketidakcocokan antar-coder, dan penyimpangan dari bentk standar. Sehingga akurasi merupakan jenis reliabilitas yang paling kuat. HANYA SAJA, akurasi membutuhkan sebuah data standar sebagai pembanding.
28 Stabilitas Reproduksibiltas Akurasi Pengujian Alat Ukur Alat ukur menghasilkan temuan yg sama dari waktu yg berbeda Alat ukur menghasilkan temuan yg sama oleh orang yg berbeda Alat ukur menghasilkan temuan yg sama dari bentuk standar Kesalahan yang Dinilai Inkonsistensi intracoder Ketidakcocokan intercoder Penyimpangan dari standar
29 Pengukuran disebut mempunyai akurasi (reliabel) apabila hasil pengukruan yg dilakukan tidak berbeda dengan hasil tes standar. Akurasi menggabungkan tiga hal sekaligus yakni inkonsistensi intracoder, ketidakcocokan antar-coder, dan penyimpangan dari bentk standar. Sehingga akurasi merupakan jenis reliabilitas yang paling kuat. HANYA SAJA, akurasi membutuhkan sebuah data standar sebagai pembanding. Hal ini menyebabkan, konsep reliabilitas ini jarang digunakan. Reproduksibiltas merupakan konsep reliabilitas yang paling sering digunakan. Konsep ini biasa disebut dengan reliabilitas antar coder. Berikut diberikan beberapa formula untuk melihat derajat reliabilitas dari suatu alat ukur.
30 Persentase Persetujuan (Percent Agreement) Perhitungan reliabilitas yang paling sederhana. Formulanya adalah sebagai berikut: A Reliabilitas Antar-Coder N Dengan A = jumlah persetujuan dari dua orang coder, N = jumlah unit yang dites. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitas antar-coder-nya tidak lebih kecil dari 0,8.
31 Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut: Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS) S S TS TS S S S S TS S Total S = 7, Total TS = 3. Reliabilitas = 7/10 = 0,70 (70%).
32 Formula Holsti Formulanya adalah sebagai berikut: 2M Reliabilitas Antar-Coder N1 N2 Dengan M adalah jumlah coding yang sama, N1 adalah jumlah coding yang dibuat oleh coder 1, N2 adalah jumlah coding yang dibuat oleh coder 2. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitasnya tidak kurang dari 0,70.
33 Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut: Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS) S TS S S S TS S S S S Total S = 8, Total TS = 2. Reliabilitas = 2M/(N1+N2) = 2(8)/(10+10) = 0,8 (80%).
34 Formula Scott (Scott Pi) Formulanya adalah sebagai berikut: %persetujuan % persetujuan Reliabilitas yg diamati yg diharapkan Antar-Coder 1 % persetujuan yg diharapkan Dengan M adalah jumlah coding yang sama, N1 adalah jumlah coding yang dibuat oleh coder 1, N2 adalah jumlah coding yang dibuat oleh coder 2. Instrumen dikatakan reliabel apabila nilai reliabilitasnya tidak kurang dari 0,70.
35 Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut: Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS) TS S S S S S TS S TS S Total S = 7, Total TS = 3. Persetujuan = 7/10 = 0,70 (70%).
36 Selanjutnya, tabel persetujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut: Kategori Coder A Frekuensi Coder B Total (A + B) Proporsi dari Seluruh Kategori /20 = 0, /20 = 0, /20 = 0, /20 = 0, /20 = 0,10 Jumlah 20 1,00
37 Persetujuan yang diharapkan adalah (0,15) 2 + (0,35) 2 + (0,20) 2 + (0,20) 2 + (0,10) 2 = 0,24. Sehingga: %persetujuan % persetujuan Reliabilitas yg diamati yg diharapkan Antar-Coder 1 % persetujuan yg diharapkan 0,70 0,24 0,61 1 0,24
38 Formula Cohen (Cohen Kappa) Formulanya adalah sebagai berikut: persetujuan persetujuan Reliabilitas yg diamati yg diharapkan Antar-Coder 1 persetujuan yg diharapkan
39 Misalkan diberikan hasil dari coding atas 10 berita dari dua coder berikut: Berita Coder A Coder B Setuju (S) atau Tidak Setuju (TS) S S S TS S S S TS S S Total S = 8, Total TS = 2 Persetujuan = 8/10 = 0,80 (80%).
40 Selanjutnya, tabel persetujuan yang diharapkan adalah sebagai berikut: Kategori Coder A Frekuensi Coder B Total (A X B) Jadi, persetujuan yang diharapkan adalah: = (1/10 2 )( ) = (1/100)(22) = 0, Jumlah
41 Telah diperoleh oersetujuan yang diamati = 0,80, dan persetujuan yang diharapkan = 0,22. persetujuan persetujuan Reliabilitas yg diamati yg diharapkan Antar-Coder 1 persetujuan yg diharapkan 0,80 0,22 1 0,22 0,74
42 Sumber: Eriyanto, Analisis Isi, Prenada Media Group: Jakarta. Saifuddin Azwar Reliabiltas & Validitas, Edisi Keempat. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
43 NEXT: Analisis Data: Validitas
BAB III METODE PENELITIAN. yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana
19 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Dalam pemecahan masalah yang ada suatu penelitian diperlukan penyelidikan yang hati hati, teratur dan terus menerus, sedangkan untuk mengetahui bagaimana
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode penelitian yang analisisnya ditekankan pada data-data numerikal (angka)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
40 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu daya tarik interpersonal dan kohesivitas kelompok. Untuk kepentingan penelitian ini, maka pelaksanaannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. tersebut dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Berdasarkan metode penelitian
BAB III METODE PENELITIAN Metode merupakan unsur yang penting dalam penelitian ilmiah, karena metode yang digunakan dalam penelitian dapat menemukan apakah penelitian tersebut dapat dipertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu 1. Variabel terikat: Kebermaknaan Hidup (Y) 2. Variable bebas : Motivasi Kerja
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Untuk dapat meneliti konsep empirik, konsep tersebut harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel. Menurut Arikunto (2006), variabel adalah
Lebih terperinciUji Validitas dan Reliabilitas
Uji Validitas dan Reliabilitas Devi Kusmarrifah devikusmarrifah@ymail.com LisensiDokumen: Copyright 2013 StatistikaPendidikan.Com Seluruhdokumen di StatistikaPendidikan.Com dapatdigunakan, dimodifikasidandisebarkansecarabebasuntuktujuanbukankomersial
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, yaitu penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif yang berangkat dari persoalan-persoalan umum
Lebih terperinciValiditas dan Reliabilitas
1 Pendahuluan Tujuan pengukuran suatu obyek adalah menghasilkan informasi yang akurat dan obyektif mengenai obyek tersebut. Pengukuran berat suatu logam mulia bertujuan mengetahui berapa gram bobot logam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel
BAB III METODE PEELITIA Pada bab ini akan di bahas enam hal yang meliputi, identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, subjek penelitian, metode pengumpulan data, validitas
Lebih terperinciVALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Pertemuan 7 VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN Tujuan Setelah perkuliahan ini diharapkan dapat: Menjelaskan tentang pengertian validitas dan penerapannya dalam menguji instrument penelitian pendidikan.
Lebih terperinciANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KESABARAN VERSI KEDUA PADA MAHASISWA
Jurnal Ilmiah Penelitian Psikologi: Kajian Empiris & Non-Empiris Vol. 2., No. 1., 2016. Hal. 1-7 ANALISA VALIDITAS DAN RELIABILITAS TES KESABARAN VERSI KEDUA PADA MAHASISWA JIPP Anggun Lestari a dan Fahrul
Lebih terperinciKeterangan : = Sampel = Populasi e = Nilai Kritis / batas ketelitian 5 %
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian korelasional (correlational research) yang bertujuan untuk menentukan besar variasi variasi pada satu atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. informasi yang bermanfaat untuk meningkatakan mutu suatu hal yang menarik minat
BAB III METODE PENELITIAN A. PENDEKATAN DAN JENIS PENELITIAN Menurut Arikunto (2002:91) penelitian adalah suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan usaha yang harus ditempuh dalam penelitian untuk menemukan, mengembangkan dan menguji suatu kebenaran pengetahuan. Metode yang digunakan harus sesuai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan merupakan suatu penelitian untuk memperolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1. Variabel Menurut Sugiyono (2011), variabel adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penerapan metode penelitian, yang digunakan adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam suatu penelitian ilmiah, rancangan penelitian digunakan sebagai pedoman bagi peneliti untuk melakukan pendekatan dalam mengumpulkan data penelitiannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif. Pendekatan
BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan di uraikan tentang tipe penelitian, identifikasi variabel penelitian, defenisi operasional variabel penelitian, populasi dan teknik pengambilan sampel, metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. yang banyak menggunakan angka-angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta penampilan dari hasilnya.
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Arikunto (2010) penelitian kuantitatif adalah penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. untuk melihat perbedaan (kepercayaan diri) ditinjau dari jenis kelamin.
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu kepercayaan diri. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan penelitian dilakukan dengan cara
Lebih terperinciRELIABILITAS (2) METODE RELIABILITAS & ERROR METODE RELIABILITAS & ERROR
RELIABILITAS (2) BAB 4 Psikometri A. SCORER RELIABILITY Melihat konsistensi antar-penilai utk menilai klp subyek yg sama. Cocok digunakan: tes observasi, open-ended test, tes proyeksi. Interscorer error:
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional, yakni penelitian yang meneliti tentang ada tidaknya hubungan antara variabel variabel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian merupakan salah satu unsur yang penting dalam suatu penelitian ilmiah dan keberhasilan suatu penelitian tergantung pada ketepatan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. 1) Variabel Terikat (Dependent): Konflik Kerja (Y)
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Korelasi (hubungan) dalam penelitian ini, digunakan untuk melihat hubungan antar variabel yang digunakan.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Dalam suatu penelitian, peneliti perlu memahami variabel-variabel dan jenis-jenis yang akan digunakan. Variabel merujuk pada karakteristik
Lebih terperinciVALIDITAS & RELIABILITAS. Sami an
VALIDITAS & RELIABILITAS Sami an VALIDITAS Validitas berarti ketepatan atau kecermatan. Validitas merupakan sejauh mana alat ukur benar-benar mengukur apa yang memang ingin di ukur. TIGA CIRI VALIDITAS
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Penelitian adalah merupakan suatu rangkain kegiatan ilmiah yaitu dalam rangka pemecahan suatu permalasahan. Hasil penelitian tidak perna dimaksudkan sebagai suatu pemecahan langsung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif. Menurut Azwar (013:5) metode kuantitatif adalah metode yang menekankan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan pada Bulan November 2015 di MI Walisongo Semarang.
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1 Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah jenis penelitian dimana data penelitiannya berupa
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. tersebut, serta penampilan dan hasilnya. Serta kesimpulan akhir dari penelitian
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini peneliti menggunanakan metode kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang di dalamnya dituntut untuk menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif. Ciri-ciri sebuah penelitian kuantitatif
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel merupakan sesuatu yang menjadi sasaran penyelidikan dan suatu yang mengacu pada variasi baik dalam jenis maupun tingkatannya (Hadi,
Lebih terperinciDiolah. Data. Informasi/ Kesimpulan
Data Diolah Informasi/ Kesimpulan Data harus Akurat. Data harus relevan Data harus up to date 1. Data Primer Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti langsung dari sumber pertama.
Lebih terperinciBAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN. hasil penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis
BAB III METODEOLOGI DAN PENELITIAN A. Tipe Penelitian Metode penelitian sangat menentukan suatu penelitian karena menyangkut cara yang benar dalam pengumpulan data, analisa data dan pengambilan keputusan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan
BAB III METODE PEELITIA A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini variabel-variabel yang diteliti yaitu kecerdasan emosional dan komunikasi interpersonal. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka pelaksanaan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran terhadap
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan pada Siswa-siswi SMP N 1 Besitang. Penelitian ini direncanakan akan dilakukan pada bulan Maret sampai dengan bulan Agustus 2016. Tabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif dalam usaha menguji hipotesis yang telah disusun. Dalam penelitian yang bersifat kuantitatif ini, maka proses
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan
53 BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian salah satu unsur yang sangat penting adalah metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pokok-pokok bahasan sebagai berikut : (A) Tipe Penelitian,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITTIAN. kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel yang diteliti yaitu
BAB III METODE PEELITTIA A. Tipe Penelitian Tipe penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yang ingin melihat hubungan antara kepuasan kerja dengan komitmen organisasi. Dalam penelitian ini variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana atau strategi yang digunakan untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini merupakan satu bentuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : B. Definisi Operasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah : 1. Variabel Tergantung : Prokrastinasi 2. Variabel Bebas : Kecemasan B. Definisi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y)
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Identifikasi variabel penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu : 1. Variabel terikat : Komitmen Organisasi (Y) 2. Variabel bebas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
18 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Lokasi Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan korelasional. Lokasi penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Pabelan dusun Jembrak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel
BAB III METODE PEELITIA Pembahasan pada bab metode penelitian ini meliputi: Identifikasi variabel penelitian, definisi operasional variabel penelitian, populasi dan metode pengambilan sampel, metode pengambilan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Tipe Penelitian. dilakukan secar hati-hati dan sitematis menurut Syatori, (2012). Data-data
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam pengumpulan data peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Metode pengumpulan data kuantitatif adalah cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009)
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional. Menurut Sugiyono (2009) penelitian korelasional merupakan jenis penelitian yang sifatnya menanyakan hubungan
Lebih terperinciMANAJEMEN DATA PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENYAJIAN DATA
MANAJEMEN DATA PENGUMPULAN DATA PENGOLAHAN DATA ANALISIS DATA PENYAJIAN DATA I. PENGUMPULAN DATA KEGIATAN WAWANCARA/OBSERVASI DALAM RANGKA MEMPEROLEH DATA DARI OBYEK PENGAMATAN PERLU DIPERHATIKAN CARA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel yang digunakan dalam pelaksanaan penelitian ini antara lain : 1. Variabel Tergantung : Kinerja Karyawan 2. Variabel Bebas
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA Secara umum ada dua teori pengukuran yaitu teori tes klasik dan teori tes modern. Teori tes klasik merupakan pendekatan pertama yang dikembangkan dalam pengukuran. Teori pengukuran
Lebih terperincinr 1 + (n-1)r r n n = RELIABILITAS
RELIABILITAS 1. Arti Reliabilitas Bagi Sebuah Tes Reliabilitas berhubungan dengan kepercayaan yang juga sangat erat hubungannya dengan ketetapan hasil tes. Konsep ini tidak akan sulit dimengerti apabila
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah. penelitian sampel besar (Azwar, 2012, h.5).
BAB III METODE PENELITIAN H. Metode Penelitian yang Digunakan Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode kuantitatif yang analisisnya menggunakan data-data numerikal (angka) yang diolah menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain dalam penelitian ini bersifat komparasional. Desain komparasional menurut Arikunto (2010 ) menyebutkan bahwa penelitian membandingkan dua kejadian
Lebih terperinciMETODOLOGI PENELITIAN
35 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian merupakan usaha untuk menemukan, mengembangkan, dan menguji suatu kebenaran pengetahuan dengan menggunakan cara atau metode yang digunakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Variabel penelitian memiliki beberapa jenis, pada peneltian ini jenis
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang diteliti yaitu komunikasi interpersonal dan keharmonisan keluarga. Untuk jenis penelitian kuantitatif ini, maka
Lebih terperinciBAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN
BAB IV PERSIAPAN DAN PELAKSANAAN PENELITIAN A. Orientasi Kancah Penelitian Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah istri (wanita) pada pasangan suami istri yang terikat dalam perkawinan. Istri
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Menurut Kerlinger (1998) rancangan penelitian adalah rancangan dan struktur penyelidikan yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian akan memperoleh
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Kepuasan Penumpang Kepuasan penumpang merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan kinerja yang diharapkan. Kepuasan penumpang atau konsumen jasa
Lebih terperinciLita Destri Ningsih Isnani, M.Si
STUDI KOMPARATIF TINGKAT RELIABILITAS TES PRESTASI HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA TES BENTUK URAIAN DENGAN MODEL PENSKORAN GPCM (GENERALIZED PARTIAL CREDIT MODEL) DAN PENSKORAN GRM (GRADED RESPONSE MODEL)
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Identifikasi Variabel Dalam penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel gaya kepemimpinan partisipatif dan Work
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PEELITIA A. Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dalam bentuk korelasional, yang akan melihat kemampuan prediksi dari variabel independent terhadap variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Dalam suatu penelitian salah satu unsur yang sangat penting adalah metode yang digunakan. Dalam bab ini, akan diuraikan pook-pokok bahasan sebagai berikut: (A) Identifikasi Variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tipe penelitian korelasi,yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak menggunakan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. banyak menggunakan angka-angka dari mulai pengumpulan data, penafsiran
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang dalam prosesnya banyak
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai
55 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel tergantung. Variabel-variabel tersebut adalah sebagai
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional. Penelitian korelasional dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data dilakukan sebelum dilakukan intervensi penkes (pre test) dan setelah dilakukan pendidikan kesehatan (post test).
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian eksperimen deskriptif kuantitatif dengan rancangan one group pre test post test. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada peneitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Menurut Kasiram (Kuntjojo, 2009) mendefinisikan penelitian kuantitatif sebagai suatu
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan dalam
50 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian atau faktor- faktor yang berperan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Jenis penelitian ini termasuk ke dalam penelitian kuantitatif yang bersifat korelasi untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan tergantung.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. penelitian juga didasarkan pada hasil pengolahan angka-angka pada data hasil
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini disusun menggunakan metode kuantitatif, yaitu suatu penelitian yang disusun dengan data yang berupa angka begitu pula uraian hasil penelitian
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIK
BAB II KAJIAN TEORETIK 2.1 Tinjauan Tentang Kualitas Berbicara tentang pengertian atau definisi kualitas dapat berbeda makna bagi setiap orang, karena kualitas memiliki banyak kriteria dan sangat bergantung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Dan Definisi Operasional 1 Variabel Variabel penelitian pada dasarnya merupakan sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yang bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai variabel
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar,
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitif. Penelitian kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data numerikal
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
81 BAB III METODE PEELITIA A. Jenis Penelitian Penelitian yang akan dilakukan ini menggunakan pola pendekatan kuantitatif. Sebagaimana dijelaskan Arikunto (006), penelitian kuantitatif merupakan penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka)
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu metode yang menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah dengan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen semu. Sugiyono (2012) menyatakan bahwa penelitian ini merupakan pengembangan dari eksperimental
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian yang Digunakan Metode penelitian adalah kegiatan pelaksanaan penelitian atau prosedur, standar yang memenuhi kriteria ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. matematis berdasarkan permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai. Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu:
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, maksudnya bahwa dalam menganalisis data dengan menggunakan angka-angka, rumus, atau model matematis berdasarkan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 2000). Maksud korelasional dari
31 BAB III METODE PENELITIAN A. Tipe Penelitian Penelitian ini berjeniskan penelitian kuantitatif, dimana prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah model korelasional (Newman, 000). Maksud korelasional
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel-variabel dari penelitian ini adalah : 1. Variabel terikat adalah : konsep diri 2. Variabel bebas adalah : keharmonisan keluarga B.
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei adalah
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Pendekatan Metodologi Penelitian ini merupakan penelitian survei, dimana data diperoleh secara kolektif dari responden dengan mempergunakan kuesioner. Penelitian survei
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
52 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Salah satu unsur penting dalam penelitian ilimiah adalah adanya suatu metode tertenu yang digunakan untuk memecahkan persoalan yang dihadapi sehingga
Lebih terperinciketepatan dan ketelitian dalam menentukan metode yang dipergunakan. penelitian merupakan hal yang sangat penting artinya. Bila ada kesalahan pada
30 Metode penelitian merupakan permasalahan yang penting dalam melakukan suatu penelitian, sehingga berhasil atau tidaknya suatu hipotesis sangat tergantung pada ketepatan dan ketelitian dalam menentukan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. bisa dikatakan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala
49 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel adalah semua keadaan, faktor, kondisi perilaku atau tindakan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian (Hadi, 000). Variabel penelitian adalah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. untuk menjelaskan hubungan antara dua atau lebih variabel. 39 Lebih lanjut jenis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis survei eksplanatif asosiatif. Survei eksplanatif dengan jenis asosiatif digunakan untuk
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif yaitu suatu penelitian yang datanya berupa angka atau data non angka
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan
BAB III METODE PENELITIAN Metode dalam sebuah penelitian dapat diartikan sebagai suatu cara yang didalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan buku pedoman penulisan karya
Lebih terperinci1. Variabel bebas (X) : Dukungan sosial teman sebaya. 1. Variabel terikat (Y) : Kemampuan bersosialisasi. 1. Kemampuan Bersosialisasi
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Salah satu hal yang paling penting diharapkan dari sebuah penelitian adalah diperolehnya hal yang dapat dipertanggung jawabkan. Atas dasar itu, dalam
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Penggunaan dan Perlengkapan Jalan Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pada pasal 21 ayat 1 disebutkan setiap jalan memiliki batas kecepatan paling tinggi yang ditetapkan secara
Lebih terperinci