BAB V CATATAN PRODUKSI. Proses pengerjaan film dokumenter "Mereka Yang Mandiri" memakan
|
|
- Farida Gunardi
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 176 BAB V CATATAN PRODUKSI Proses pengerjaan film dokumenter "Mereka Yang Mandiri" memakan waktu sekitar 15 bulan. Dimulai pada bulan September 2014 dan karya ini terselesaikan pada akhir bulan Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut : A. Proses Pra Produksi : Pada awalnya penulis melihat adanya berita di televisi tentang kenaikan harga BBM, dimana setiap kenaikan harga BBM selalu terjadi kegaduhan di masyarakat. Selain itu, kenaikan BBM selalu berdampak pada kenaikan hargaharga barang khususnya bahan kebutuhan pokok. BBM menjadi salah satu energi utama di negara kita. BBM tidak dapat dipisahkan dari kehidupan kita sehari, mulai bangun tidur sampai menjelang tidur kita tidak bisa lepas dari BBM. Kenaikan harga minyak dunia menajadi pemicu kenaikan harga BBM. Padahal seingat penulis Indonesia pada zaman dahulu adalah anggota OPEC atau organisasi negara-negara penghasil minyak besar di dunia, seharusnya ketika kenaikan harga minyak dunia terjadi, bukankah negara kita juga mengambil untung dengan kejadian tesebut. Setelah penulis mencari tahu, ternyata Indonesia sudah keluar dari organisasi itu sejak tahun 2006 karena kebutuhan akan minyak yang ada di dalam negeri tak bisa lagi dicukupi sendiri, oleh karena itu impor menjadi salah satu solusi untuk mencukupi kebutuhan BBM di dalam negeri. BBM merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga apabila suatu saat habis, tidak akan ada lagi, atau akan butuh waktu berjuta-juta
2 177 tahun untuk terbentuk kembali. Melihat fakta tersebut pemerintah telah mengupayakan konversi dari BBM ke Gas untuk kebutuhan energi rumah tangga, meskipun cara itu dapat menghemat ketersediaan BBM lebih lama, namun kita juga perlu ketahui bahwa Gas juga merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui, maka keduanya seawaktu-waktu juga akan habis. Suatu saat nanti kita akan menghadapi keadaan di mana kedua jenis energi ini mengalami kelangkaan yang berujung pada semakin meningkatnya harga energi migas ini. Semakin tingginya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap energi fosil ini membuat migas semakin tereksplotasi. Hal ini akan semakin mempercepat menipisnya persediaan migas di perut bumi. Oleh karena itu penulis mulai mencari tahu tentang sumber energi yang dapat diperbaharui, ternyata ada banyak sekali sumber-sumber energi yang ada di sekitar kita seperti angin, air, sinar matahari, panas bumi, biomassa, dan biogas. Beruntung kita tinggal di Negara Indonesia yang kaya akan sumber daya alam, di mana sebenarnya banyak sekali sumber-sumber energi alternatif yang ada di sekitar kita. Namun pemanfaatan sumber-sumber energi tersebut masih sangat minim jika dibandingkan dengan potensi yang dimiliki, Dari sekian banyak sumber-sumber energi alternatif penulis tertarik dengan salah satu sumber energi alternatif yaitu biogas, dimana energi ini berasal dari kotoran hewan atau manusia dan juga sisa-sisa sampah organik sebagai sumbernya. Kotoran hewan maupun manusia yang selama ini kita anggap tidak berguna dan menganggu dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif. Dengan alasan tersebut penulis tertarik untuk mengangkatnya menjadi sebuah tema penelitian untuk tugas akhir penulis, Selain alasan di atas isu
3 178 kelangkaan energi masih menjadi salah satu isu yang menarik karena keberadaanya yang begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari dan juga masalah energi juga telah menjadi masalah global di dunia. Dengan argumen di atas penulis mulai lebih serius meneliti tentang energi alternatif khususnya biogas. Untuk lebih mengetahui tentang energi alternatif khususnya biogas, penulis melakukan riset pustaka melalui buku, artikel, maupun internet sebagai referensi awal untuk menentukan pijakan ke depan, selain itu riset awal ini bertujuan untuk bahan pertimbangan apakah tema ini layak untuk dijadikan tugas akhir dalam format film dokumenter, baik dari segi isi maupun artistik. Dari hasil riset awal yang penulis lakukan, Penulis menemukan fakta- fakta yang menarik tentang biogas sebagai salah satu energi alternatif. Sebenarnya di beberapa daerah seperti Klaten dan Boyolali sudah terdapat biogas, namun baru sebagian kecil masyarakat yang benar-benar bisa memanfaatkannya dengan tepat, sebagian lagi instalasi biogas yang dibangun mangkrak karena kurangnya pengetahuan masyarakat tentang penggunaan maupun perawatan biogas. Hal ini dipicu karena sebagian besar instalasi yang dibangun adalah program dari pemerintah yang sifatnya proyek. Para peternak atau pemilik biogas tidak ikut dilibatkan dalam proses pembangunannya. Mereka hanya sebagai objek, sehingga bila terjadi masalah dalam pemakaian atau perawatan mereka tidak dapat berbuat apa-apa. Sejak saat itu penulis mulai mencari tahu lebih dalam tentang keberadaan biogas terutama di Soloraya, khususnya daerah Karanganyar, Boyolali dan Klaten
4 179 yang merupakan salah satu daerah yang masih banyak memiliki ternak. Berawal dari pembicaraan dengan kakak penulis yang mempunyai kenalan seorang konsultan biogas bernama Bapak Lilik Kuswinantya, penulis mencari tahu tentang biogas yang dibangun atas inisiatif masyarakat sendiri, sehingga mereka benarbenar tahu fungsi, cara penggunaaan dan perawatan biogas. Selain itu bagaimana biogas ini dapat menjadi alternatif energi bagi masyarakat di mana biogas itu dibuat. Dari hasil pembicaraan dengan bapak Lilik, penulis diberi tahu tempat di mana sebagian masyarakat menggunakan biogas atas inisiatif mereka sendiri sebagai energi dalam kehidupan rumah tangga mereka sehari-hari, yaitu di desa Mundu, kecamatan Tulung, Klaten. Setelah memperoleh informasi tersebut, penulis segera menuju ketempat tersebut. Di sana penulis bertemu kelompok masyarakat yang tergabung dalam kelompok ternak Margo Mulyo yang diketuai oleh bapak Teguh Sutikno, yang juga salah satu pemilik biogas di desa Mundu. Setelah berbincang dengan beliau, beliau bercerita tentang bagaimana awalnya mereka menginisiasi adanya biogas di desa mereka. Beliau bercerita bahwa, desa Mundu yang berjarak sekitar 15 km dari puncak gunung Merapi merupakan desa yang masih asri, Masih banyak pohon-pohon, jadi dalam kehidupan sehari-hari mereka masih memanfaatkan kayu bakar sebagai bahan bakar untuk kebutuhan rumah tangga. Namun keberadaan kayu bakar semakin hari semakin berkurang, jadi mereka harus meluangkan waktu lebih jika ingin mencari kayu bakar. Oleh karena itu sebagian masyarakat mulai menebangi pohon untuk menjadikanya kayu bakar. Hal ini tentu akan membuat pohon semakin hari semakin berkurang, dan dikhawatirkan dapat membuat suasana desa tidak asri lagi, selain itu
5 180 penggunaan kayu bakar akan terganggu jika musim hujan tiba, kayu jadi sulit terbakar karena kayu basah dan sulit kering. Penggunan kayu bakar juga akan memakan waktu lebih lama untuk memasak. Selain memanfatkan kayu bakar warga juga menggunakan gas LPG untuk kebutuhan bahan bakar dalam memasak. Penggunaan gas LPG dirasa lebih praktis, mereka bisa menghemat waktu memasak serta tidak perlu waktu lebih untuk mencari kayu bakar. Semakin lama keberadaan LPG tidak semudah ketika pertama kali ada, mereka merasakan adanya pasokan gas LPG yang tidak lancar di sekitar mereka, kalaupun ada harganya sudah jauh dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan pemerintah. Riset yang dilakukan penulis tidak berhenti sampai di situ. Saat itu penulis mencoba menggali pertanyaan yang lebih mendalam terkait awal keberadaan biogas yang ada di desa tersebut. Pertanyaan tidak hanya digali dari satu orang narasumber, penulis mencari anggota kelompok lain atas bantuan bapak Teguh, penulis bertemu bapak Eko Sumasto, Riyadi,dan Waluyo. Mereka bercerita, di desa Mundu hampir setiap rumah memiliki ternak sapi, dan yang memiliki ternak paling tidak mereka memiliki dua ekor sapi. Kotoran sapi yang belum terkelola menimbulkan bau yang menyengat dan juga menimbulkan pencemaran lingkungan. Dalam sebuah pertemuan kelompok banyak diantara mereka yang mengeluhkan keadaan tersebut, selain itu kondisi kandang yang kurang bersih juga berpengaruh terhadap kualitas susu yang dihasilkan oleh sapi, lalu diantara mereka teringat ada seorang teman yang memiliki biogas namun dari desa lain, di mana dahulu si pemilik biogas juga memiliki keluhan yang sama seperti mereka,
6 181 tapi semenjak ada biogas masalah tersebut dapat teratasi. Dari situlah akhirnya mereka tertarik untuk membuat biogas. Pertemuan Kelompok Ternak Margo Mulyo membahas permasalahan kotoran ternak Setelah melakukan riset selama satu bulan dengan kelompok ternak tersebut, penulis mulai menemukan susunan untuk melengkapi isi film dokumenter Mereka Yang Mandiri. Dari hasil wawancara dari semua narasumber, penulis mulai mengumpulkan fakta-fakta yang ada lalu menyusunnya menjadi treatment dan storyline untuk dilanjutkan ke tahap produksi. Hambatan dalam proses pra produksi: o Pada awalnya penulis sempat kesulitan mempersempit tema untuk film dokumenter ini. Karena banyaknya potensi energi alternatif yang ada di Indonesia. o Penulis sempat kesulitan mencari narasumber di awal riset yang dapat dijadikan tempat menggali informasi mendalam tentang biogas, karena
7 182 kebanyakan narasumber hanya menguasai tentang hal-hal yang bersifat teknis. o Sumber referensi tentang biogas bisanya hanya berbicara tentang masalah teknis pembuatan dan pemakaian, sedangkan aspek sosial dan referensi tentang biogas sebagai energi alternatif pengganti energi fosil serta aspek aspek lain sangat kurang. B. Proses Produksi Proses produksi film dokumenter Mereka Yang Mandiri dimulai pada bulan Oktober 2014 sampai terakhir bulan November 2015, pada awalnya penulis menjadwalkan proses produksi dengan membuat shoting breakdown dari Oktober 2014 sampai Februari 2015, namun proses produksi yang dilakukan penulis sempat terhenti beberapa kali karena jadwal kegiatan penulis dan narasumber yang tidak sesuai, selain itu penulis merasa adanya kekurangan footage sehingga harus kembali mengambil gambar. Proses pembuatan biogas oleh masyarakat Desa Mundu, Tulung, Klaten
8 183 Proses produksi mayoritas dilakukan di desa Mundu, Tulung, klaten, dimana masyarakat melakukan aktivitas terkait dengan biogas, serta aktivitas sehari-hari narasumber, selain itu produksi juga dilakukan di kota Solo untuk melengkapi gambar stock shot yang telah direncanakan dalam treatment, shoting list dan shoting script, penulis juga mengambil gambar kejadian-kejadian spontan yang dilakukan para pengguna biogas sehingga dapat memperkuat pesan yang ingin disampaikan dalam film. Hambatan dalam proses produksi: o Ketidakcocokan jadwal antara narasumber dengan penulis karena kesibukan masing-masing narasumber merupakan hambatan utama. Jadwal pertemuan yang sudah direncanakan sering batal dan harus mengatur kembali jadwal untuk bertemu sehingga waktu produksi menjadi lebih lama. o Sikap sebagian narasumber yang canggung di depan kamera, membuat penulis harus mengulang beberapa kali wawancara. o Kurangnya pengetahuan penulis tentang kebiasaan masyarakat setempat membuat proses produksi berhenti hampir empat bulan, karena sebagian narasumber harus merantau ke Jakarta di musim kemarau o Kurangnya pengetahuan penulis tentang kultur budaya masyarakat setempat sehingga pada bulan penanggalan kalender jawa, seperti Ruwah dan Suro masyarakat amat sibuk melakukan kegiatan seperti bersih desa, ziarah makam serta ritual-ritual lain sehingga sulit diganggu.
9 184 o Kurangnya peralatan produksi yang dimiliki penulis terkadang membuat membuat jalannya proses produksi terhambat. C. Proses Pasca Produksi Proses pascaproduksi dimulai dengan mengumpulkan stockshoot yang telah diambil selama proses produksi,lalu penulis memilah-milah gambar yang telah diambil berdasarkan shooting list yang telah dibuat, setelah itu penulis melakukan transkrip wawancara untuk memudahkan proses editing dan penyusunan alur cerita. Dalam tahap ini penulis melakukan kategorisasi atas data-data audiovisual yang dikumpulkan pada tahap pengambilan gambar. Penulis memilah-milah gambar dan statement yang dianggap penting dan menunjang cerita, dan gambar yang tidak terlalu penting bahkan tidak penting sama sekali sehingga perlu disingkirkan. Setelah selesai menbuat transkrip, selanjutnya penulis menyusun editing script, sebagai panduan kerja dalam proses editing. Editing script diharapkan dapat menjadi panduan dalam proses editing dan membantu memberikan perspektif film secara utuh. Selama proses editing penulis beberapa kali mengubah alur cerita karena adanya temuan-temuan baru selama proses pengambilan gambar. Proses pembuatan film Mereka Yang Mandiri secara keseluruhan berlangsung dengan baik, mulai dari tahapan pra produksi, produksi, sampai pasca produksi. Walaupun penulis banyak menemukan kendala selama proses produksi namun penulis dapat menyelesaikan kendala tersebut karena bantuan dari banyak pihak.
10 185 Penulis berharap pada akhirnya, adanya film ini dapat ini dapat memberikan perspektif baru dan pemahaman kepada masyarakat tentang energi alternatif yang ada di sekitar kita. Mulai saat ini kita harus segera menyadari pada saatnya nanti energi fosil yang kita gunakan selama ini akan habis, oleh karena itu mengusahakan energi alternatif perlu dimulai dari sekarang. Film ini diharapkan menjadi contoh kecil bagaimana masyarakat mengusahakan sendiri energi alternatif untuk mencoba mengurangi ketegantungan terhadap energi fosil. Sebuah solusi yang masyarakat ciptakan sendiri, ketika yang lain masih terus bergantung pada energi fosil, masih membayar mahal untuk mendapatkannya, masih mengumpat dan pasrah terhadap keadaan yang menimpa mereka, mereka telah melakukan usaha yang mungkin tidak terpikirkan oleh masyarakat kebanyakan. Sebuah contoh usaha yang bisa direplikasi mengingat masih banyaknya potensi kotoran ternak yang ada di Indonesia. Karena tidak akan muncul sesuatau yang besar bila tidak diawali dari sesuatu yang kecil. Kemandirian sebuah negara akan tercipta dari kemandirian warganya. Dan akhirnya penulis berharap masyarakat dapat memahami pesan dan tujuan dari film ini setelah didistribusikan.
11 186 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Semakin besarnya kebutuhan masyarakat akan energi fosil akan mengakibatkan energi ini akan semakin sulit dicari pada saatnya nanti, dan masyarakat harus membayar mahal untuk mendapatkanya. Sedangkan penggunaan kayu bakar semakin lama semakin membuat pepohonan menjadi berkurang yang akan mengakibatkan kerusakan lingkungan suatu saat nanti. Biogas sebagai energi alternatif dapat menjadi salah satu solusi permasalahan energi yang ada di Indonesia saat ini khususnya di pedesaan yang memiliki potensi ternak yang melimpah. Di Desa Mundu, Tulung, Klaten yang sebagian masyarakatnya memiliki sapi perah, kotoran sapi kini dimanfaatkan sebagai biogas setelah sekian lama tidak termanfaatkan dengan baik dan mencemari lingkungan. Biogas dapat menjadi sebuah gerakan masyarakat dimana mereka mengusahakan energi alternatif sebagai salah satu cara mengurangi ketergantungan akan energi fosil. Karena jika hanya mengandalkan energi fosil warga desa akan selalu menjadi korban, mereka akan akan membayar paling mahal karena berada di urutan terbawah jika dilihat dari rantai distribusi migas, sedangakan jika terjadi kelangkaan mereka akan menjadi yang paling merasakanya.
12 187 Adanya biogas tidak hanya dirasakan sebagai energi alternatif semata, melalui biogas banyak aspek yang dapat disentuh seperti kebersihan lingkungan, kesehatan, pertanian dan ekonomi tentunya. Sebuah teknologi tepat guna, yang dapat menjadi salah satu solusi berbagai masalah yang dialami masyarakat desa saat ini B. Saran a. Kepada Pemerintah 1. Energi alternatif diperlukan untuk diversifikasi energi berdasarkan potensi sumber daya alam yang dimiliki suatu daerah. 2. Perlu pengembangan produksi energi alternatif berkelanjutan yang terdesentralisasi dan berskala kecil yang mengutamakan pemenuhan kebutuhan lokal agar dapat berkembang di banyak tempat. 3. Pemberian insentif kepada warga masyarakat yang menggunakan energi alternatif, agar masyarakat mempertahankan kebiasaan baik yang telah dirintis, serta menarik mereka yang belum menggunakanya. 4. Perlunya mengingatkan bahwa energi fosil yang mayoritas masyarakat gunakan saat ini suatu saat akan habis, agar masyarakat lebih bijak dalam menggunakan, dan mengkampanyekan energi alternatif yang ramah lingkungan sebagai gantinya. 5. Perlu adanya inovasi tentang energi alternatif yang tidak hanya terhenti pada skala penelitian, tapi juga harus segera direalisasikan di lapangan, agar pada saatnya nanti masyarakat telah siap, saat energi fosil telah habis.
13 188 b. Kepada Masyarakat 1. Perlunya keterlibatan masyarakat dalam proses pengembangan energi alternatif, mulai dari tahap perencanaan, pembangunan sampai perawatan, agar masyarakat tahu apa yang dilakukan sesuai dengan kebutuhan mereka, sehingga timbul rasa memiliki dan memiliki kemampuan untuk mengelola secara maksimal.
BAB IV TAHAPAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER. Pemanfaatan sumber daya alam di sekitar kita sebagai energi alternatif
52 BAB IV TAHAPAN PEMBUATAN FILM DOKUMENTER A. Treatment Tema Pemanfaatan sumber daya alam di sekitar kita sebagai energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan terhadap energi fosil. Ide Masalah energi
Lebih terperinci2015 POTENSI PEMANFAATAN KOTORAN SAPI MENJADI BIOGAS SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DI DESA CIPOREAT KECAMATAN CILENGKRANG KABUPATEN BANDUNG
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi merupakan bagian penting dalam kehidupan manusia, karena hampir semua aktivitas manusia selalu membutuhkan energi. Sebagian besar energi yang digunakan di Indonesia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kelangkaan sumber bahan bakar merupakan masalah yang sering melanda masyarakat. Kelangkaan tersebut menimbulkan tingginya harga-harga bahan bakar, sehingga masyarakat
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terjadi
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia yang terjadi pada awal April 2012 membuat masyarakat menjadi resah, karena energi sangat dibutuhkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang
PENDAHULUAN Latar Belakang Natalitas (kelahiran) yang terjadi setiap hari tentu menambah jumlah populasi manusia di muka bumi ini. Tahun 2008 ini populasi penduduk Indonesia menduduki peringkat 4 setelah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Interaksi manusia dan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Interaksi manusia dan lingkungan hidupnya merupakan suatu proses yang alami dan akan berlangsung mulai dari saat manusia dilahirkan sampai ia meninggal dunia. Interaksi
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. optimal. Salah satu sumberdaya yang ada di Indonesia yaitu sumberdaya energi.
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang kaya akan sumberdaya alam. Akan tetapi, sumberdaya alam yang melimpah ini belum termanfaatkan secara optimal. Salah satu sumberdaya
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan
108 BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai prospek pemanfaatan kotoran sapi menjadi biogas di Kecamatan Cigedug Kabupaten Garut, maka
Lebih terperinciBAB V CATATAN PRODUKSI. kurang lebih 14 bulan yang dimulai pada awal agustus tahun 2014 dan terselesaikan
BAB V CATATAN PRODUKSI Proses pengerjaan film dokumenter MEANINGFUL ini memakan waktu kurang lebih 14 bulan yang dimulai pada awal agustus tahun 2014 dan terselesaikan pada akhir desember 2015 dengan rincian
Lebih terperinciSumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan
Sumber-Sumber Energi yang Ramah Lingkungan dan Terbarukan Energi ramah lingkungan atau energi hijau (Inggris: green energy) adalah suatu istilah yang menjelaskan apa yang dianggap sebagai sumber energi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring perkembangan zaman, ketergantungan manusia terhadap energi sangat tinggi. Sementara itu, ketersediaan energi fosil yang ada di bumi semakin menipis. Bila hal
Lebih terperinciTUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
TUGAS KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS STMIK AMIKOM YOGYAKARTA Nama : Bagus Arum Tejo K. NIM : 10.02.7870 Kelas : D3 MI-2D MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN SAPI SEBAGAI PENGGANTI BAHAN BAKAR RUMAH TANGGA YANG BISA
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sebenarnya kebijakan pemanfaatan sumber energi terbarukan pada tataran lebih
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia pada dasarnya merupakan negara yang kaya akan sumber sumber energi terbarukan yang potensial, namun pengembangannya belum cukup optimal. Sebenarnya kebijakan
Lebih terperinciPENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG
PENERAPAN TEKHNOLOGI PEMBUATAN BIOARANG DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH KOTORAN TERNAK DI PETERNAKAN SAPI POTONG ZELTI FARM LUBUK MINTURUN KODYA PADANG Ellyza Nurdin, Salam N.Aritonang, Elly Roza Fak. Peternakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Biomassa adalah bahan biologis yang berasal dari organisme atau makhluk hidup. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, definisi biomassa adalah jumlah keseluruhan organisme
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan tahun yang lalu dan. penting bagi kelangsungan hidup manusia, seiring dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sekarang ini pemanfaatan minyak bumi dan bahan bakar fosil banyak digunakan sebagai sumber utama energi di dunia tak terkecuali Indonesia. Selain terbentuk dari jutaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjadi dua, yaitu energi terbarukan (renewable energy) dan energi tidak
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia terkenal sebagai negara yang kaya dengan potensi sumber daya alamnya terutama energi, baik yang berasal dari hasil tambang, air dan udara. Berdasarkan jenisnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan bakar (minyak, gas dan batu bara) merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan pemakaian energy disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
Lebih terperinciMEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN
MEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN MEMANFAATKAN BIOENERGI UNTUK PEMBANGUNAN PEDESAAN Kata Pengantar Dunia saat ini sedang mengalami transisi dalam penggunaan energi, dari energi fosil ke
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rumah tangga seperti gas, minyak tanah, batu bara, dan lain-lain kini menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Peningkatan konsumsi energi rumah tangga menjadikan sumber energi rumah tangga seperti gas, minyak tanah, batu bara, dan lain-lain kini menjadi semakin langka.
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA
NASKAH PUBLIKASI DESAIN SISTEM PARALEL ENERGI LISTRIK ANTARA SEL SURYA DAN PLN UNTUK KEBUTUHAN PENERANGAN RUMAH TANGGA Diajukan oleh: FERI SETIA PUTRA D 400 100 058 JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menggunakan minyak tanah dalam kehidupannya sehari hari.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini tingkat ketergantungan masyarakat Indonesia terhadap Bahan Bakar Minyak (BBM) sangatlah besar. Hal ini dapat dilihat dari jumlah konsumsi BBM yang
Lebih terperinciLAMPIRAN. Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian TNI
A. IDENTITAS PERSEPSIDEN LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Pertanyaan Penelitian Nama : Umur : Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan Pekerjaan : PNS Wiraswasta/Pengusaha TNI Pensiunan Jumlah Ternak dimiliki Lainnya
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. LPG. Tujuan diberlakukannya program ini adalah untuk mengurangi subsidi
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Program konversi minyak tanah ke LPG merupakan program pemerintah terkait dengan pengalihan penggunaan bahan bakar minyak tanah ke bahan bakar gas LPG. Tujuan diberlakukannya
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Hasil utama dari usaha peternakan sapi perah yaitu susu dan anakan, di samping juga dihasilkan feses dan urin yang kontinu setiap hari. Pendapatan utama peternak diperoleh
Lebih terperinciBab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab 1 Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pada saat ini, penggunaan sumber energi fosil tak pelak lagi merupakan sumber energi utama yang digunakan oleh umat manusia. Dalam penggunaan energi nasional di tahun
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam perkembangan di era globalisasi dan persaingan bebas saat ini, perekonomian nasional yang diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
17 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan negara agraris yang mempunyai potensi biomassa yang sangat besar. Estimasi potensi biomassa Indonesia sekitar 46,7 juta ton per tahun (Kamaruddin,
Lebih terperinciKERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK) I. Umum 1. Program : Pengembangan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi 2. Kegiatan : Kajian Potensi Energi Baru Terbarukan (EBT) di Jawa Tengah 3. Pekerjaan : Kajian
Lebih terperinciPROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS
PROPOSAL LOMBA INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS INOVATOR : 1. SLAMET WAHYUDI Bidang Energi PEMERINTAH KABUPATEN LAMONGAN JL. Basuki Rahmat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena hampir setiap kehidupan manusia memerlukan energi. Energi ada yang dapat diperbaharui dan ada
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Sensus Penduduk 2010 (SP 2010) yang dilaksanakan pada Mei 2010 penduduk
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Laju pertumbuhan penduduk Indonesia cukup tinggi, berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2010
Lebih terperinciPROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016
CONTOH : PROPOSAL INOVASI TEKNOLOGI TINGKAT KABUPATEN LAMONGAN TAHUN 2016 PEMANFAATAN LIMBAH TAHU SEBAGAI BAHAN BIOGAS INOVATOR : SLAMET WAHYUDI Bidang Energi LEMBAR PENGUSULAN Judul Inovasi : Pemanfaatan
Lebih terperincipelaku produksi tahu, sedangkan bagi warga bukan pengolah tahu, gas dimanfaatkan untuk kebutuhan rumah tangganya
PENDAHULUAN Sampah atau limbah, selalu saja menjadi permasalahan. Masalah selalu timbul sebagai akibat dari tidak mampunya masyarakat melakukan tata kelola terhadap sampah atau limbah yang dihasilkan baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin meningkat seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Penggunaan energi oleh manusia yang berasal dari bahan bakar fosil semakin meningkat seiring dengan terus meningkatnya pertumbuhan penduduk di dunia.menurut laporan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan energi listrik tersebut terus dikembangkan. Kepala Satuan
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Energi merupakan kebutuhan penting bagi manusia, khususnya energi listrik, energi listrik terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah populasi manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Berkurangnya cadangan sumber energi dan kelangkaan bahan bakar minyak yang terjadi di Indonesia dewasa ini membutuhkan solusi yang tepat, terbukti dengan dikeluarkannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Energi listrik menjadi kebutuhan utama manusia baik sektor rumah tangga, industri, perkantoran, dan lainnya. Kebutuhan energi terus meningkat seiring dengan meningkatnya
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Teknologi beternak babi di Indonesia kebanyakan berasal dari negaranegara sub tropis yang sering kali membutuhkan biaya pemeliharaan yang tinggi. Teknologi beternak babi
Lebih terperincirenewable energy and technology solutions
renewable energy and technology solutions PT. REKAYASA ENERGI TERBARUKAN Pendahuluan Menjadi perusahaan energi terbarukan terbaik di Indonesia dan dapat memasuki pasar global serta berperan serta membangun
Lebih terperinciTEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.)
TEKNOLOGI PEMANFAATAN KOTORAN TERNAK MENJADI BIOGAS SKALA RUMAH TANGGA (Oleh: ERVAN TYAS WIDYANTO, SST.) PENDAHULUAN Makin mahal dan langkanya BBM, menyebabkan makin tingginya kebutuhan hidup peternak.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. efisiensi proses produksinya sebagai syarat untuk bisa terus bertahan di tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tuntutan pasar terhadap berbagai inovasi, kualitas dan kuantitas hasil produksi terus meningkat, sehingga perusahaan juga dituntut untuk meningkatkan efisiensi proses
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Minyak bumi merupakan sumber energi fosil yang memegang peranan penting pada kehidupan manusia saat ini. Hampir semua derivasi atau hasil olahannya dimanfaatkan
Lebih terperinciSepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak
Sepuluh Faktor Sukses Pemanfaatan Biogas Kotoran Ternak Oleh: Dede Sulaeman, ST, M.Si Pemanfaatan kotoran ternak menjadi energi biasa disebut dengan pemanfaatan biogas. Berdasarkan definisinya, biogas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terus menerus akan mengakibatkan menipisnya ketersediaan bahan. konsumsi energi 7 % per tahun. Konsumsi energi Indonesia tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Bahan bakar fosil adalah termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui (non renewable).jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik minyak bumi, gas alam, ataupun batu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan energi gas memang sudah dilakukan sejak dahulu. Pemanfaatan energi. berjuta-juta tahun untuk proses pembentukannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Energi mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Hampir semua aktivitas manusia sangat tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. konsumsi energi itu sendiri yang senantiasa meningkat. Sementara tingginya kebutuhan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kebutuhan akan energi baik di Indonesia khususnya, dan dunia pada umumnya terus meningkat karena pertambahan penduduk, pertumbuhan ekonomi, dan pola konsumsi energi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permasalahan emisi dari bahan bakar fosil memberikan tekanan kepada setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya
Lebih terperinciKEBIJAKAN DAN STRATEGI PENGELOLAAN ENERGI NASIONAL
VISI: Terwujudnya pengelolaan energi yang berdasarkan prinsip berkeadilan, berkelanjutan, dan berwawasan lingkungan guna terciptanya kemandirian energi dan ketahanan energi nasional untuk mendukung pembangunan
Lebih terperinciGUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR
GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 74 TAHUN 2010 TENTANG KEBIJAKAN PENGEMBANGAN SUMBER ENERGI ALTERNATIF TERTENTU DI JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR, Menimbang : a. bahwa sesuai dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara yang kaya akan potensi sumber daya alam yang melimpah, baik matahari,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Keterbatasan energi listrik dan tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil membuat pemerintah harus tanggap untuk mecari solusi dari permasalahan tersebut dengan
Lebih terperinciMajalah INFO ISSN : Edisi XVI, Nomor 1, Pebruari 2014 BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI
BIOGAS WUJUD PENERAPAN IPTEKS BAGI MASYARAKAT DI TUNGGULSARI TAYU PATI M. Christiyanto dan I. Mangisah ABSTRAK Tujuan dari kegiatan ini adalah peningkatan produktivitas ruminansia, penurunan pencemaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi yang terjadi beberapa dekade akhir ini mengakibatkan bahan bakar utama berbasis energi fosil menjadi semakin mahal dan langka. Mengacu pada kebijaksanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat menyebabkan permintaan energi semakin meningkat pula. Sektor energi memiliki peran penting dalam rangka mendukung kelangsungan
Lebih terperinciSTRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL
STRATEGI KEN DALAM MEWUJUDKAN KETAHANAN ENERGI NASIONAL SEMINAR OPTIMALISASI PENGEMBANGAN ENERGI BARU DAN TERBARUKAN MENUJU KETAHANAN ENERGI YANG BERKELANJUTAN Oleh: DR. Sonny Keraf BANDUNG, MEI 2016 KETAHANAN
Lebih terperinciBAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM. Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati
BAB 13. KELUARGA DAN PERUBAHAN IKLIM Oleh: Herien Puspitawati Tin Herawati DAMPAK AKTIVITAS MANUSIA Mekamisme yang terjadi pada sistem alam sangat luar biasa rumitnya. Ekosistem mempunyai keseimbangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan program Konversi minyak tanah ke LPG yang ditetapkan oleh Pemerintah adalah mengurangi beban subsidi Pemerintah terhadap minyak tanah, mengalokasikan kembali minyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumberdaya energi mempunyai peran yang sangat penting bagi pembangunan ekonomi nasional. Dalam jangka panjang, peran energi akan lebih berkembang khususnya guna mendukung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 6% 1% Gambar 1.1 Sumber Perolehan Sampah di Kota Bandung
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan sampah di Kota Bandung merupakan masalah yang belum terselesaikan secara tuntas. Sebagai kota besar, jumlah penduduk Kota Bandung semakin bertambah.
Lebih terperinciPERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR
PERANAN DAN TANTANGAN AKLI DALAM MENDORONG PENGEMBANGAN DAN PEMANFAATAN RENEWABLE ENERGI DI NUSA TENGGARA TIMUR Oleh : M. Taufik Adraen Sekretariat : Jl. Arif Rahman Hakim No. 101 Kupang Telp/fax. (0380)
Lebih terperinciterpaksa antri atau harus berjalan jauh puluhan kilometer hanya untuk mendapatkan air bersih. Sebaliknya, ketika musim hujan tiba, air menjadi banyak
Di bab awal kamu telah mendapat penjelasan tentang lingkungan alam dan buatan. Lalu bagaimanakah cara memelihara lingkungan alam dan buatan? Bagaimana dampak jika tidak memelihara lingkungan dengan baik?
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Di tengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk keanekaragaman
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di tengah krisis energi saat ini timbul pemikiran untuk keanekaragaman energi (diversifikasi energi) dengan mengembangkan sumber energi lain sebagai elternatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Batu bara
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Sumber daya alam atau biasa disingkat SDA adalah sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan dan kebutuhan hidup manusia agar hidup lebih sejahtera yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki jumlah pulau yang sangat banyak. Secara astronomis, Indonesia terletak pada garis 6 0
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kebutuhan energi semakin meningkat seiring dengan laju pertumbuhan penduduk. Sumber energi yang digunakan masih mengandalkan pada energi fosil yang merupakan sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perkiraan kapasitas pembangkit tenaga listrik.(dikutip dalam jurnal Kelistrikan. Indonesia pada Era Millinium oleh Muchlis, 2008:1)
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat yang sangat penting dan sebagai sumber daya ekonomis yang paling utama yang dibutuhkan dalam suatu kegiatan usaha.
Lebih terperinciKategori : Menghemat Energi dan Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan
Kategori : Menghemat Energi dan Penggunaan Energi Baru dan Terbarukan Gas untuk nelayan Gebang Mekar Nelayan di Desa Gebang Mekar dengan 468 Kepala Keluarga hidup di pesisir utara Cirebon, Kampung yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Bahan bakar fosil adalah termasuk bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui (non renewable ). Jumlah konsumsi bahan bakar fosil baik minyak bumi, gas alam, ataupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. maupun untuk industri dan transportasi. Untuk mengurangi ketergantungan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu permasalahan nasional yang dihadapi saat ini dan harus segera dipecahkan atau dicarikan jalan keluarnya adalah masalah kelangkaan sumber energi terutama
Lebih terperinciKONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040
KONSERVASI DAN DIVERSIFIKASI ENERGI DALAM PEMENUHAN KEBUTUHAN ENERGI INDONESIA TAHUN 2040 Ana Rossika (15413034) Nayaka Angger (15413085) Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Institut Teknologi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kehidupan manusia di muka bumi, sejak dari awal mulanya tidak dapat melepaskan dirinya dari ketergantungan terhadap energi. Gerak pembangunan yang sedang dilaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terjamah oleh fasilitas pelayanan energi listrik, dikarenakan terbatasnya pelayanan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sampai saat ini banyak masyarakat di pedesaan terpencil yang belum terjamah oleh fasilitas pelayanan energi listrik, dikarenakan terbatasnya pelayanan pemerintah untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pertumbuhan penduduk yang cepat dan perkembangan industri yang terus meningkat menyebabkan permintaan energi cukup besar. Eksploitasi sumber energi yang paling banyak
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi mempunyai peranan yang sangat penting bagi sebuah bangsa. Beberapa peranan strategis energi antara lain sumber penerimaan negara, bahan bakar dan bahan baku
Lebih terperinciSIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi
SIDa.F.8 Pengolahan Limbah Kotoran Ternak Menjadi Biogas Sebagai Salah Satu Upaya Mewujudkan Lingkungan Hijau Di Desa Cikundul, Kota Sukabumi Peneliti/Perekayasa: 1. Ir Prasetyadi 2. Dra Rosita Shochib
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan merupakan pembangunan yang mampu memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk mencukupi kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. oleh manusia. Permasalahan energi selalu beriringan dengan perkembangan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Energi merupakan salah satu komponen vital yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Permasalahan energi selalu beriringan dengan perkembangan pembangunan. Semakin meningkatnya
Lebih terperinciBAB I 1 PENDAHULUAN. listrik menjadi hal utama yang perlu diperhatikan. Sumber energi yang digunakan untuk pembangkitan listrik perlu diperhatikan
BAB I 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tenaga listrik merupakan salah satu kebutuhan masyarakat dalam menjalankan aktifitas sehari-hari. Banyak sekali masyarakat yang bergantung pada tenaga listrik dalam
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya dalam menyampaikan informasi, membujuk seseorang dan memberi perintah. Komunikasi juga dapat diartikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Krisis energi yang terjadi secara global sekarang disebabkan oleh ketimpangan antara konsumsi dan sumber energi yang tersedia. Sumber energi fosil yang semakin langka
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tumbuhan) yang disebabkan oleh kehadiran benda-benda asing (seperti sampah,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pencemaran lingkungan adalah suatu keadaan yang terjadi karena perubahan kondisi tata lingkungan (tanah, udara dan air) yang tidak menguntungkan (merusak dan merugikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. liternya. Sehingga 95% masyarakat beralih ke gas elpiji. Konsumsi elpiji pada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kondisi energi di Indonesia sekarang ini sangat memprihatinkan. Dalam beberapa tahun terakhir pertumbuhan konsumsi energi Indonesia mencapai 7% per tahun. Sementara
Lebih terperinciAgroinovasI. Badan Litbang Pertanian. Edisi Desember 2011 No.3436 Tahun XLII
Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Meningkatkan Potensi Pertanian Bali dan Kesejahteraan Para Abdi Bumi Melalui Dusun Subak Berbasis Social-Industry of Agriculture Indonesia adalah salah
Lebih terperinciENERGI DAN KESEJAHTERAAN
ENERGI DAN KESEJAHTERAAN Saat ini tidak ada negara yang berhasil secara substansial mengurangi kemiskinan tanpa meningkatkan effesiensi penggunaan energi. Energi modern berpengaruh besar dalam pengentasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Biogas merupakan salah satu energi berupa gas yang dihasilkan dari bahan-bahan organik. Biogas merupakan salah satu energi terbarukan. Bahanbahan yang dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini, Indonesia sedang berkembang menjadi sebuah negara industri. Sebagai suatu negara industri, tentunya Indonesia membutuhkan sumber energi yang besar. Dan saat
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Latar Belakang. mengubah pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan tindakan
PENDAHULUAN Latar Belakang Penyuluhan merupakan proses pendidikan yang bertujuan untuk mengubah pengetahuan (cognitive), sikap (affective) dan tindakan (behavior) masyarakat petani peternak, terjadinya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. udara yang diakibatkan oleh pembakaran bahan bakar tersebut, sehingga
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Tingkat pemakaian bahan bakar terutama bahan bakar fosil di dunia semakin meningkat seiring dengan semakin bertambahnya populasi manusia dan meningkatnya laju
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Waktu demi waktu kini industri baik industri rumahan maupun pabrik semakin banyak di Indonesia. Kini sangat mudah ditemukan sebuah industri meskipun letaknya dekat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua. membuat peningkatan konsumsi bahan bakar fosil dan membuat volume
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Pengelolaa sampah dan penyediaan sumber daya alam adalah dua masalah utama bagi pemerintah saat ini. Pertumbuhan penduduk membuat peningkatan konsumsi bahan bakar
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang
1 BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Air merupakan kebutuhan pokok untuk kehidupan manusia dengan segala macam kegiatannya, dipergunakan untuk keperluan rumah tangga, keperluan umum, industri, perdagangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini energi merupakan persoalan yang krusial di dunia. Peningkatan permintaan energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Tabel 1. Populasi Ternak di Indonesia (000 ekor) * Angka sementara Sumber: BPS (2009) (Diolah)
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia memiliki potensi yang cukup tinggi pada sektor peternakan. Peternakan yang banyak terdapat di Indonesia antara lain adalah peternakan sapi baik itu sapi perah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kebutuhan energi listrik di Indonesia masih belum mencukupi. Sebagai contoh adalah pemadaman listrik secara bergilir yang masih saja kita rasakan di berbagai wilayah
Lebih terperinciBAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU
BAB III TINJAUAN TEMA ARSITEKTUR HIJAU 3.1. Tinjauan Tema a. Latar Belakang Tema Seiring dengan berkembangnya kampus Universitas Mercu Buana dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat
Lebih terperinciENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL. Hasbullah, S.Pd, M.T.
ENERGI BIOMASSA, BIOGAS & BIOFUEL Hasbullah, S.Pd, M.T. Biomassa Biomassa : Suatu bentuk energi yang diperoleh secara langsung dari makhluk hidup (tumbuhan). Contoh : kayu, limbah pertanian, alkohol,sampah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk mencapai pola pengelolaan energi diperlukan perubahan manajemen baik dari sisi demand maupun sisi supply energi. Pada kondisi saat ini telah diketahui bahwa permintaan
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Indonesia sebagai salah satu negara berkembang turut menerapkan teknologi yang hingga saat ini terus berkembang. Penerapan teknologi untuk menunjang kehidupan masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Beberapa tahun belakangan ini dunia dihadapkan pada suatu masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Beberapa tahun belakangan ini dunia dihadapkan pada suatu masalah mengenai sumber energi alternatif apa yang dapat dikonsumsi secara massal dan ekonomis. Masalah tersebut
Lebih terperinciSidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK
Sidang Pendadaran, 24 Desember 2016 Prodi Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis ~VK RAFIKA DEWI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Prodi Ilmu Ekonomi 2016 Dosen pembimbing: Bapak Ahmad Ma ruf, S.E., M.Si.
Lebih terperinci