BAB IV KONSEP. Beberapa tekhnik animasi yang umum dipakai. ( / 2

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV KONSEP. Beberapa tekhnik animasi yang umum dipakai. (http://zawa.blogsome.com/2008/04/30/gambar-animasi-dan-film-animasi/ / 2"

Transkripsi

1 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori Teori Animasi Animasi 2D Perbedaan mendasar pada animasi 2D dengan 3D adalah animasi 2D hanya mempunyai ruang lingkup gerak 2 sumbu, yaitu sumbu X dan sumbu Y. Sedangkan pada animasi 3D, ada 3 ruang axis, yaitu sumbu X, Y, dan Z ( / 2 Mar 2010). Beberapa tekhnik animasi yang umum dipakai ( / 2 Mar 2010): - Film animasi sel(cel Technique) Sebuah tekhnik animasi yang paling dasar dimana tekhnik ini memanfaatkan serangkaian gambar yang dibuat di atas lembaran plastic tembus pandang, disebut sel. - Penggambaran langsung pada film Tekhnik ini menggambar langsung objek animasi pada pita seluloid baik positif atau negative, tanpa melalui runtun pemotretan kamera stop frame, untuk suatu kebutuhan karya seni yang bersifat pengungkapan.

2 - Film animasi boneka (puppet animation) Obyek animasi yang dipakai dalam jenis film animasi ini adalah boneka dan figur lainnya, merupakan penyederhanaan dari bentuk alam benda yang ada, terbuat dari bahan-bahan yang mempunyai sifat lentuk (plastik) dan mudah untuk digerakkan sewaktu melakukan pemotretan bingkai per bingkai, seperti bahan kayu yang mudah ditatah atau diukir, kain, kertas, lilin, tanah lempung dan lain-lain, untuk dapat menciptakan karakter yang tidak kaku dan terlalu sederhana. - Film animasi model Disebut juga film animasi non-figur, karena keseluruhan cerita tidak membutuhkan tokoh atau figure lainnya. Jenis film Teknik yang memanfaatkan lembaran sel merupakan suatu pertimbangan penghematan gambar, dengan memisahkan bagian dari obyek animasi yang bergerak, dibuat beberapa gambar sesuai kebutuhan; dan bagian yang tidak bergerak, cukup dibuat sekali saja. - Film Animasi Potongan (Cut-out Animation) Figur atau obyek animasi dirancang, digambar pada lembaran kertas lalu dipotong sesuai dengan bentuk yang telah dibuat. Karakter figure biasanya dibuat terpisah, biasanya, terdiri dari tujuh bagian yang berbeda; kepala, leher, badan, dua tangan dan dua kaki. Tapi bisa juga kurang atau lebih tergantung dari kebutuhan gerak dan jalan cerita. Pemotretan dilakukan

3 dengan menganalisis langsung tiap gerakan dengan tangan, sesuai denagn tuntutan cerita. - Film Animasi Bayangan (Silhoutte Animation) Tekhnik yang sama dengan yang biasa digunakan pada wayang, dimana objek berwarna gelap diletakan di atas kertas dan pencahayaan dating dari arah belakang. - Film Animasi Kolase (Collage Animation) Tekhnik bebas dengan beberapa bahan yang bisa dipakai; potongan koran, potret, gambar-gambar, huruf atau penggabungan dari semuanya. Gambar dan berbagai bahan yang dipakai, disusun sedemikian rupa lalu dirubah secara berangsurangsur menjadi bentuk susunan baru, dimana tiap perubahan penempelan dipotret dengan kamera menjadi suatu bentuk film animasi yang bebas Prinsip Dasar Animasi Timing Merupakan aspek yang paling dasar dalam sebuah animasi. Karena timinglah yang membuat sebuah animasi terlihat hidup. Namun timing itu sendiri bervariasi untuk tiap-tiap animasi dengan pendekatan yang berbeda-beda. Untuk memahami sebuah timing, seorang animator harus memahami tiap gerakan alamiah yang dimaksud tahap demi tahap.

4 Gbr.21 Contoh Timing Terhadap Benda Dengan Massa Berbeda (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Ada 3 kategori yang mendukung timming: - pacing - phrasing - timing Pacing Adalah sebuah aspek dari timing animasi yang berhubungan dengan urutan suatu kejadian dan interelasinya antara yang satu dengan yang lain menciptakan suatu kohenrensif pada film tersebut. Misalnya pada adegan argumentasi, pacingnya adalah cepat. Pada saat terjadi kecelakaan pacingnya sangat cepat, namun setelah kecelakaan tersebut berlalu pacingnya mulai melambat.

5 Phrasing Adalah aspek dari timing yang menghubungkan gerak demi gerak pada sebuah kejadian dan memuat perilaku yang berinterelasi agar membentuk sebuah performance. Misalnya, ketika seseorang sedang memasukan tangannya ke saku untuk mencari kunci mobil, dia berhenti sejenak karena menyadari kunci itu tidak ada pada tempatnya. Dia lalu panic. Phrase: memasukan tangan ke saku diam panic Timing Timing di dalam timing. Timing di sini adalah mengenai periode waktu yang dibutuhkan sebuah gerakan. Misalnya pada kecepatan kaki saat berjalan atau berlari. Saat kaki melangkah ke depan gerakannya lebih cepat dibanding pada saat kaki tersebut menjadi tumpuan kaki lainnya. Dan anak kecil gerakan ayunan kakinya lebih cepat daripada orang dewasa. Gbr.22 Gerakan Ayunan Kaki (Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

6 Hukum Gerak Ada 3 hukum gerakan milik Isaac Newton: Inertika Hukum pertama Newton dimana setiap benda yang memiliki berat akan diam di tempat sampai ada gaya yang mendorongnya untuk bergerak. Setelah mendapat gaya untuk bergerak, benda tersebut akan terus bergerak dalam sebuah garis lurus sampai benda tersebut terpengaruh oleh gaya lain, yang akan mempengaruhi kecepatan dan arah. Gbr.23 Inertia (Sumber: Animatino the Mechanic of Motion) Constant Acceleration Hukum kedua menyatakan bahwa sebuah benda bergerak searah dengan arah gaya dan kecepatan benda tergantung dari besarnya gaya yang terjadi.

7 Gbr.24 Constant Acceleration (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Equal and Opposite Action Menyatakan bahwa tiap gerakan ada aksi searah dan kebalikan. Gbr.25 Equal and Opposite Action (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Gravitasi Newton juga menyatakan bahwa dunia ini dipengaruhi oleh gravitasi. Namun Galileo lah yang membuktikan bahwa walaupun dipengaruhi oleh gravitasi, kecepatan jatuh benda juga dipengaruhi oleh massanya.

8 Misalnya bola yang dilempar tegak lurus ke atas, pada titik teratas sebelum bola tersebut jatuh, bola aka melambat karena pengaruh gravitasi, bola tersebut akan jatuh kembali. Gbr.26 Bola Dilempar Tegak Lurus (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Pose to Pose and Straight Ahead Adalah dua proses dalam pembuatan animasi. Pose to pose dimana sebuah gerakan dibuat dulu keyframe-nya (gerakan utama) baru setelah itu dibuat inbetweens-nya.

9 Gbr.27 Pose to Pose (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Sedangkan straight ahead adalah proses kebalikan pose to pose, dimana gerakan digambar urut dari tanpa adanya keyframe atau inbetween Secondary Action Adalah gerakan yang terjadi akibat gerakan utama. Contohnya pada orang lari, tangan bergerak karena kaki bergerak. Gerakan tangan mengikuti irama gerakan kaki.

10 Gbr.28 Secondary Action (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Follow Through Adalah gerakan mengikuti yang disebabkan oleh gerakan utama, dimana gerakan tersebut terjadi karena gerakan utamanya berhenti bergerak atau berganti arah. Contohnya pada rambut. Ketika seseorang menengok, rambut akan bergerak kemudian dan tetap bergerak meskipun kepala sudah diam.

11 Gbr.29 Follow Through Pada Rambut (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Arc and Curves lengkung. Secara umum, setiap benda secara natural akan bergerak mengikuti garis Gbr.30 Gerak Lengkung Pada Lengan (Sumber: Animation The Mechanic of Motion)

12 Gbr.31 Gerakan Kepala Memutar (Sumber: Animation The Mechanic of Motion) Pendekatan Metodologi Design Pendekatan Antilesis Pendekatan antilesis adalah cara bercerita dengan menggunakan tokoh yang mempunyai sifat yang berlawanan. Dalam hal ini Onyon yang iri hati dengan Galik yang tulus Pendekatan Sinisme dan Satire Sinisme adalah ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia. Sedangkan satire adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme, ironi, atau parodi, untuk mengecam atau menertawakan gagasan, kebiasaan, dll.

13 Pendekatan Hiperbola Adalah cara menceritakan sesuatu yang sengaja dibesar-besarkan untuk menegaskan masalah tersebut Pendekatan Ironi halus. Ironi adalah gaya bercerit yang digunakan untuk menyindir secara Storytelling Merupakan metode membangun image, emosi, dan pemahaman dari suatu kejadian dengan interaksi antara pencerita dengan pendengar. Onyon dan Galik menggunakan narrator yang membangun alur. Karena dalam animasi ini tidak ada percakapan dengan bahasa manusia karena setting animasi ini adalah masa purba dimana bahasa masih sangat terbatas Savanna Preference Adalah kecenderungan untuk menggunakan lingkungan savanna (area terbuka, sedikit pepohonan, perairan, hijau) dibandingkan lingkungan yang lain. Pemilihan menggunakan lingkungan savanna disesuaikan dengan alur cerita yang sederhana, tidak banyak gerakan, dan disesuaikan dengan lingkungan zaman purba dimana lingkungannya memang berupa savanna berbukit.

14 Most Average Facial Appearance Effect Adalah kecenderungan untuk memilih wajah yang sesuai dengan populasi pada umumnya. Kecenderungan ini terjadi agar penonton lebih familiar dengan wajah-wajah yang muncul, sehingga tidak menimbulkan kesan asing. Dalam animasi ini, karena settingnya adalah zaman purbakala, maka penampilan orang-orangnya berupa manusia purba, dimana mereka sedikit menyerupai monyet, dan oleh karena itu pulalah tampang mereka akan terlihat sama semua Teori Warna Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. (

15 Warna Cerah Warna-warna cerah adalah warna yang paling murni tanpa kandungan warna hitam sama sekali dan hanya sedikit sekali tambahan warna putih di dalamnya. Yang termasuk warna cerah antara lain: warna biru kobalt cerah, kuning, orange, merah, pink tua, hijau jeruk, dll. Ada kesan dinamis, kehidupan, optimisme, keceriaan, kebahagiaan, dan kemudaan di dalam warna cerah. Warna cerah tidak memiliki kesan romantis, tetapi menggembirakan dan memancarkan energi serta kebebasan. ( Mar 2009) Definis di atas menjelaskan alasan mengambil warna cerah sebagai color style dalam Onyon dan Galik ini Teori Humor Humor itu kualitas untuk menghimbau rasa geli atau lucu, karena keganjilannya atau ketidakpantasannya yang menggelikan; paduan antara rasa kelucuan yang halus di dalam diri manusia dan kesadaran hidup yang iba dengan sikap simpatik.

16 Jenis Humor Sebagai bentuk ekspresi dalam kehidupan kita, humor dibagi menjadi tiga jenis yakni: (1) humor personal, yaitu kecenderungan tertawa pada diri kita, misalnya bila kita melihat sebatang pohon yang bentuknya mirip orang sedang buang air besar; (2) ) humor dalam pergaulan, misalnya senda gurau di antara teman, kelucuan yang diselipkan dalam pidato atau ceramah di depan umum (3) humor dalam kesenian, atau seni humor. Humor dalam kesenian masih dibagi menjadi seperti berikut. - Humor lakuan, misalnya: lawak, tari humor, dan pantomim lucu. - Humor grafis, misalnya: kartun, karikatur, foto jenaka, dan patung lucu. - Humor literatur, misalnya: cerpen lucu, esei satiris, sajak jenaka, dan semacamnya. Dalam Onyon dan Galik, yang digunakan adalah humor kesenian, yang mencakup humor lakuan dan humor grafis.

17 Fungsi Humor Menurut Sujoko (1982) humor dapat berfungsi untuk: (1) melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan gagasan atau pesan; (2) menyadarkan orang bahwa dirinya tidak selalu benar; (3) mengajar orang melihat persoalan dari berbagai sudut; (4) menghibur; (5) melancarkan pikiran; (6) membuat orang mentoleransi sesuatu; (7) membuat orang memahami soal pelik. (sumber: Fungsi-Humor.pdf) Funsi humor yang ingin disampaikan dalam animasi pendek ini adalah untuk melaksanakan segala keinginan dan segala tujuan,gagasan, atau pesan; serta untuk menghibur. 4.2 S trategi Kreatif Strategi kreatif yang digunakan mengacu pada landasan teori ataupun metode yang sudah dipaparkan pada subbab di atas, dikombinasikan dengan data dan referensi pada bab-bab sebelumnya. Strategi-strategi yang digunakan dalam rangka pemecahan visual: Strategi Komunikasi Strategi komunikasi adalah sebuah perencanaan komunikasi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari short animation Onyon dan Galik.

18 Fakta Kunci Cerita tradisional kian meredup dan semakin tidak dikenal oleh masyarakat modern di daerah perkotaan. Mereka menganggap cerita tradisional = kuno Masalah yang Dikomunikasikan Mengolah kembali sebuah cerita yang sudah ada dengan sedikit improvisasi dan humor agar lebih bisa dinikmati oleh masyarakat modern Tujuan Komunikasi Tujuan daripada animasi pendek ini adalah untuk mengenalkan kembali cerita tradisional pada para remaja dengan pendekatan humor Profile Target Audience Psikografi Target primer: remaja berusia antar tahun yang menyukai animasi ringan dan humor. Targe sekunder: remaja sampai orang dewasa yang menyukai animasi dan humor.

19 Demografi Usia : tahun Jenis Kelamin : Pria dan Wanita Agama : Semua Agama Pendidikan : SMU dan Perguruan Tinggi Kelas Ekonomi : Menengah keatas Kebangsaan : Indonesia Geografi Domisili : Kota Wilayah : Pulau Jawa Iklim : Tropis Kepadatan : Padat Premis Premis dari kisah Onyon dan Galik adalah: ketulusan berbuah kebaikan.

20 Penetapan Judul Dengan demikian judul yang tepat untuk short animation ini adalah Onyon & Galik Sinopsis Onyon dan Galik adalah 2 bersaudara angkat yang tinggal pada jaman batu di Indonesia. Onyon pemalas, sedangkan Galik rajin. Galik sudah tidak memiliki ibu, dan ayahnya menikah dengan ibu Onyon. Karena Onyon tidak bisa diharapkan, maka Bu Mbay selalu menyuruh Galik untuk melakukan perkerjaan-pekerjaan rumah. Onyon sangatlah pendengki dan irian. Dia selalu menginginkan apa yang dimiliki Galik. Galik memiliki teman seekor buaya, yang kemudian berakhir tragis di tangan Onyon. Mengetahui buaya temannya sudah tiada, Galik meratapi nasib di bawah pohon besar dan bertemu dengan anak kepala desa. Mereka bertemu, jatuh cinta dan hidup bahagia sementara Onyon mendapatkan ganjaran atas ke iri dengkiannya.

21 Treatment Treatment daripada Onyon dan Galik adalah sebagai berikut: 1. Pengenalan tokoh oleh narrator. Dimana Onyon dan Galik terlihat sama dan narrator mengatakan bahwa bedanya mereka adalah jika Onyon bicara bau bawang merah dan Galik bau bawang putih. Kemudian narrator mengganti warna baju Galik dan memberikan gigi kuda nil pada Onyon. Onyon tak suka dengan gigi barunya. 2. Galik tertawa, dan Onyon memukulnya. 3. Terjadi pukul-pukulan. 4. Bu Mbay datang melerai. 5. Narator sekalian memunculkan Anak Kepala Desa dan mengenalkan mereka. 6. Onyon diusir dari frame oleh narrator karena cerita akan dimulai dari Galik. Tapi Onyon malah tebar pesona pada Anak Kepala Desa. Galik berusaha menjauhkan mereka. 7. Pukul-pukulan lagi, Anak Kepala Desa geleng-geleng dan meninggalkan frame. 8. Melihat Anak Kepala Desa pergi, Onyon mengikutinya.

22 9. Bu Mbay memberikan setumpuk pakaian pada Galik untuk dicuci. (Ada pakaian dalam narrator di tumpukan itu). 10. Narrator dengan panik mengambil pakaian dalamnya dan mempercepat frame sampai ke tepi sungai. 11. Saat Galik sedang mencuci, ada sepasang mata yang mengintai. 12. Sepasang mata menyerang, yang ternyata adalah seekor buaya. 13. Tapi Galik berhasil melindungi diri dengan tendangan mautnya. 14. Buaya yang kalah mengaku menyerang Galik karena kelaparan. 15. Galik mengajak buaya ke rumahnya untuk makan. 16. Sampai di rumahnya, Bu Mbay baru pulang dari berburu dan menyuruh Onyon untuk masak. 17. Onyon tidak tau cara memasak dan memasukan seonggok daging ke dalam api. 18. Bu Mbay kaget dan menendang Onyon. Kemudian menyuruh Galik untuk menggantikan Onyon memasak Galik memasak dengan penuh kasih sayang dan cita rasa, dan jadilah makanan ala restoran bintang lima.

23 20. Sementara Bu Mbay dan Onyon makan dengan lahap, Galik tidak menyentuh makanannya dan menyisipkannya ke dalam baju untuk kemudian diberikan pada buaya. 21. Buaya terharu atas kebaikan Galik dan memakan makanan tersebut. Semenjak itu Galik dan buaya jadi bersahabat. 22. Mereka lari bersama, menari bersama, berenang bersama, makan bersama, tidur bersama, dan segalanya bersama-sama. 23. Onyon melihat kebersamaan mereka dan ingin memiliki teman seperti itu juga. Maka dia mencari buaya lain. 24. Tapi karena Onyon terlihat enak di mata si buaya, si buaya malah mengejar Onyon sebagai santapannya. 25. Mereka kejar-kejaran. 26. Galik melihat Onyon sedang dikejar buaya, tertawa. 27. Onyon panas mendengar suara tawa Galik dan berbalik arah mengejar Galik. 28. Buaya terpental ditabrak Onyon. 29. Onyon memukul Galik dan mereka pukul-pukulan. Narator malas melerai mereka. 30. Kedua gadis itu capek sendiri.

24 31. Galik dipanggil oleh Bu Mbay dan meninggalkan Onyon sendirian. 32. Tidak berhasil mendapat teman, Onyon mendapatkan ide lain. 33. Onyon bergerak mendekati si buaya teman Galik. 34. Dari kejauhan tampak seekor sabertooth sedang memperhatikan gerak-gerik Onyon. 35. Onyon pulang membawa seonggok daging, dan langsung memasaknya.bu Mbay terharu karena akhirnya Onyon bisa masak. 36. Dari kejauhan, Galik terlihat sedang memunguti ranting untuk kayu bakar. Melihat ada asap keluar dari gua tempat tinggalnya, Galik tahu sudah saatnya makan siang. Dia mencari buaya ke tepi sungai, namun tidak dapat menemukan sosoknya. Galik mengira si buaya sedang berburu. 37. Galik pulang sambil membawa kayu bakar. Di hadapannya tehampar tumpukan makan malam yang terlihat sangat lezat. 38. Saat melihat daging itu dari dekat, Galik merasa mengenali makanannya itu, namun dia mengabaikannya karena sudah sangat lapar. 39. Pada gigitan pertama Galik, tiba-tiba Galik seperti tersambar petir dan sensasi saat Galik dan buaya bersama terulang secara cepat.

25 40. Dia segera kembali ke tepi sungai mencari si buaya, namun sosok melata itu tetap tidak dapat ditemukan di manapun. 41. Yakinlah Galik bahwa yang tadi dimakannya itu memang si buaya. 42. Galik menangis dan berteriak ala film barat. 43. Galik duduk di bawah pohon besar dan meratapi nasib. 44. Saat dia bernyanyi, karena yang keluar dari mulutnya adalah bahasa monyet, maka narrator menterjemahkan nyanyiannya. 45. Saat itulah lewat anak kepala desa. Dia tertarik dengan suara nyanyian Galik. 46. Anak Kepala Desa menghibur Galik. 47. Onyon melihat Galik didekati Anak Kepala Desa, berencana untuk memisahkan mereka berdua. 48. Dia kemudian berpura-pura terjatuh di dekat mereka dan pura-pura pusing. Namun kedua sejoli itu sedang asik dengan dunianya sendiri dan tidak memperdulikan Onyon. 49. Onyon kesal dan mulai bernyanyi. Namun yang datang malah si sabertooth yang sejak tadi mengintai Onyon. 50. Ternyata Sabertooth salah mengira Onyon sebagai sesama sabertooth juga (karena gigi kuda nil Onyon).

26 51. Sabertooth akhirnya mengejar Onyon untuk diajak kawin S trategi Design Strategi desain adalah sebuah perencanaan desain yang digunakan untuk mencapai tujuan dari short animation Onyon dan Galik Look/Mood/Visual Style Yang menjadi model untuk short animation Onyon dan Galik adalah manusia purba yang memiliki bentuk menyerupai monyet. Maka yang digunakan sebagai referensi adalah Gorillaz style dari Amerika.

27 Gbr.32 Gorillaz style untuk karakter Warna-warna yang dipakai adalah warna cerah dimana disesuaikan dengan kesan santai dan humor yang terdapat dalam cerita.

28 Gbr. 33 Style warna Gbr.34 Environment style

29 Karakter & Environment Unsur pendukung yang penting dalam pembuatan sebuah produk animasi adalah adanya tokoh dan lingkungan yang sesuai. Dalam short animation ini, mereka adalah: Karakter Karakter utama yang terlibat adalah: - Galik Plesetan dari Bawang Putih. Seorang gadis yang disiksa oleh Onyon dengan disuruh mengerjakan seluruh pekerjaan rumah seperti menyalakan api, mencuci buah dan baju, bercocok tanam, mengumpulkan kayu bakar, dan memancing. Galik sebenarnya sangat cantik dan rajin. Namun saying, ketawanya yang sangat unik membuat orang-orang jadi segan untuk berteman dengannya. - Onyon Plesetan dari Bawang Merah. Seorang gadis pemalas yang manja yang suka menyiksa Galik. Alasan dibalik penyiksaan tersebut sebenarnya hanyalah karena Onyon tidak suka dengan ketawa Galik. - Bu Mbay Ibu kandung Onyon dan ibu tiri Galik. Dalam kisah ini Bu Mbay bukannya malas-malasan dan menyerahkan seluruh pekerjaan pada

30 Galik, namun karena dia berburu menggantikan ayah mereka berdua yang sudah meninggal. - Narator Pengkisah ngaco dalam animasi ini. Keberadaannya tidak diketahui. Wujudnya yang terlihat hanyalah berupa tangan. - Buaya Biru Plesetan dari ikan mas yang bisa bicara yang ditemukan oleh Bawang Putih. Karena pada zaman purba tidak diketahui apakah ikan mas sudah ada atau belum, maka diganti menjadi buaya. Sebenarnya buaya ini kelaparan dan ingin memakan Galik saat dia sedang mencuci buahbuahan. Namun dengan sekali tending buaya ini kalah dan malahan menjadi teman ngobrol Galik sampai pada suatu hari dia mengalami nasib buruk di tangan Onyon. - Anak Kepala Desa Peran pangeran pada cerita asli. Perannya sangat minor dan hanya muncul di akhir cerita sebagai penggembira untuk Galik. - Sabertooth Seekor kucing bergigi pedang yang salah mengira Onyon sebagai sesame sabertooth juga karena Onyon memiliki gigi kuda nil.

31 Environment Karena settingnya adalah jaman purba, maka environment utamanya pun sederhana dan hanya berupa padang rumput dengan sedikit pohon. Rumahnya berupa gua. Ada sungai tempat Galik biasa mengambil air dan mencuci buah-buahan dimana dia bertemu buaya biru yang bisa bicara. Lalu yang terakhir ada pohon besar tempat Galik meratapi nasib di akhir cerita.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus.

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 1 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Metode Pendekatan 4.1.1.1 Pendekatan Ironi Ironi adalah pendekatan dalam bercerita yang digunakan untuk menyindir secara halus. 4.1.1.2 Alur Maju. Alur

Lebih terperinci

BAB II DATA & ANALISA

BAB II DATA & ANALISA BAB II DATA & ANALISA 2.1 Data & Literatur 2.1.1 Dongeng dan Cerita Rakyat 2.1.1.1 Definisi Dongeng merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Penulis akan memberikan beberapa pembagian sebagai berikut guna memperlancar komunikasi: 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Kurangnya informasi

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premise Penyesalan seorang anak atas apa yang telah dilakukannya terhadap ibunya. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak orang tua yang salah dalam cara mendidik anaknya, sehingga seringkali membuat anak menjadi sangat nakal dan tidak sesuai dengan apa yang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 1. Target Audiens : a. Demografi : Jenis Kelamin : Laki laki dan perempuan Umur : 8 tahun 12 tahun. Status Sosial : A dan B b. Geografi

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi 4.1.1.1 Masalah yang akan dikomunikasikan Bagaimana membuat animasi film pendek Rumah Makan Joko & Tito bisa disukai penonton dan

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta Kunci 1) Cerita yang mengandung pesan moral merupakan cerita yang digemari oleh masyarakat Indonesia. 2) Robot merupakan salah satu karakter yang

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font "Annabelle" yang dianggap mewakili memiliki cita rasa klasik yang diinginkan oleh penulis. Untuk huruf e

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA 42 BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar 4.1 Judul : Momen 1 Edisi : 3/5 Tahun : 2016 Karya pertama ini merupakan salah satu momen bahagia dalam keluarga dimana ada sepasang suami istri yang tidak sabar

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Gorontalo maupun di perputakaan fakultas Sastra dan Budaya maupun di internet.

BAB II KAJIAN TEORI. Gorontalo maupun di perputakaan fakultas Sastra dan Budaya maupun di internet. 2.1 Kajian yang Relevan Sebelumnya BAB II KAJIAN TEORI Penelitian tentang humor telah banyak dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Namun penelitian tentang humor dalam bahasa Banggai belum pernah dilakukan.

Lebih terperinci

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi

12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN. Matakuliah Dasar Animasi 12 PRINSIP ANIMASI FILM ALADDIN Matakuliah Dasar Animasi Oleh: 1. Bayu Sedono 702012601 2. Dany Caesar 692013004 3. Rex Fritz Sidupa 682012027 4. Andrie Adriansyah 692012058 Fakultas Teknologi Informasi

Lebih terperinci

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi

3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi 3 Kegiatan Belajar 3 :Prinsip prinsip Dasar Animasi a. Tujuan Pembelajaran. Setelah mengikuti kegiatan belajar 3 diharapkan siswa dapat: Mengetahui12 Jenis Prinsip prinsip Animasi Memahami Prinsip Squash

Lebih terperinci

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan )

ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Film animasi merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. ANIMATION = illusion of motion ( image statis yang ditampilkan secara berurutan ) Animasi dapat dikembangkan

Lebih terperinci

ANIMASI. Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi Americana :

ANIMASI. Sedangkan pengertian animasi secara khusus dapat kita simak pada ensiklopedi Americana : ANIMASI Pengertian Animasi (bahasa latin) atau animate artinya menjadikan hidup, atau menjadikan karakter seolah-oleh hidup. Selain itu, Animasi adalah bagian dari perfilman, sehingga seluruh prinsip pembuatannya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi "Strawberry" ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun.

BAB 4 KONSEP DESAIN. 1. Agar animasi edukasi Strawberry ini layak ditonton anak-anak usia 7 sampai 12 tahun. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Animasi edukasi ini dibuat dengan penambahan narasi secara tulisan dalam bentuk pertanyaan, diharapkan dapat memperjelas isi yang disampaikan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Bird of Paradise" yang dekoratif untuk memunculkan kesan melodi yang mengalir. Judul dibuat bergelombang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Animasi adalah media komunikasi yang menghibur serta gampang di terima oleh semua lapisan masyarakat. 2. Masyarakat Indonesia gemar menyaksikan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI)

BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) BAB 3 METODE/PROSES PERANCANGAN (METODOLOGI) 3.1 METODE PERANCANGAN 3.1.1 Metode Pengumpulan Data a. Studi Literatur Merupakan jenis metode studi yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-data yang

Lebih terperinci

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing

1. Solid Drawing. 2. Timing & Spacing 12 Prinsip Animasi Ada berbagai macam teori dan pendapat tentang bagaimana seharusnya animasi itu dibuat. Tetapi setidaknya ada 12 prinsip yang harus dipenuhi untuk membuat sebuah animasi yang hidup. Ke-12

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut :

BAB 4 HASIL DAN BAHASAN. Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 49 BAB 4 HASIL DAN BAHASAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Cerita romantis merupakan cerita

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situs goblog.blog.stisitelkom.ac.id pada awal penemuannya, film animasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Animasi atau lebih akrab disebut film animasi, adalah film yang merupakan hasil dari pengolahan gambar tangan sehingga menjadi gambar yang bergerak. Dalam situs

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi 4.1.1.1 Fakta Kunci 1. Biasanya, anak-anak tidak tertarik untuk mempelajari hal-hal yang ada di dalam text book, dan biasanya lebih

Lebih terperinci

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright

Pengertian Animasi. Jean Ann Wright ANIMASI 2D Pengertian Animasi Jean Ann Wright Kata animate berasal dari kata kerja Latin animare, yang berarti membuat jadi hidup atau mengisi dengan nafas. Pada animasi kita benar-benar bisa merestrukturisasi

Lebih terperinci

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom

Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 12 Prinsip Animasi Dirangkum oleh: Mawan A. Nugroho, S.Kom, M.Kom 1. Pose dan gerakan antara (Pose-To-Pose and Inbetween) Misalkan kita mengambil adegan orang berjalan dengan menggunakan kamera. Bentangkan

Lebih terperinci

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis

III. METODE PENCIPTAAN. A. Implementasi Teoritis III. METODE PENCIPTAAN 1. Tematik A. Implementasi Teoritis Kehidupan dunia anak-anak yang diangkat oleh penulis ke dalam karya Tugas Akhir seni lukis ini merupakan suatu ketertarikaan penulis terhadap

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Treatment Cerita 1. Sore hari di sebuah rumah 2. Seorang Ibu bersama seorang kakek tua memasuki rumah (pindahan) 3. Nyamuk mengintai dari jauh 4. Si Ibu beres beres rumah baru 5.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial.

BAB IV KONSEP. Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu produksi dan. animasi karakter kartun yang digambar manusial. 20 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori. A. Teori Animasi Prinsip Animasi: 12 prinsip animasi dibuat dibuat di awal tahun 1930an oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini digunakan untuk membantu

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci 1. Mengangkat tema tentang merawat buku secara sederhana. 2. Banyak orang yang suka buku, tapi tidak terlalu familiar dengan cara merawatnya.

Lebih terperinci

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis

BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS. A. Implementasi Teoritis BAB III CELENG SEBAGAI TEMA DALAM KARYA SENI LUKIS A. Implementasi Teoritis Istilah kata celeng berasal dari sebagian masyarakat Jawa berarti babi liar. Jika dilihat dari namanya saja, sudah nampak bahwa

Lebih terperinci

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN

BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN BAB III. DATA DAN ANALISA PERANCANGAN A. Data Berkaitan Fungsi Produk Rancangan 1. Animasi Menurut Vaughan (2004), animasi adalah usaha untuk membuat presentasi statis menjadi hidup. Animasi merupakan

Lebih terperinci

TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM:

TUGAS TV INTERNET. Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: TUGAS TV INTERNET Oleh: Bagus Cahya Kurniawan NIM: 08148108 FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA SURAKARTA 2011 Perjalanan Animasi Indonesia ARTIKEL Dalam hal animasi Indonesia juga sangat

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Banyak anak meniru sistem orangtua baik benar maupun kurang benar. Banyak orangtua yang kehilangan kepercayaan anak. Banyak anak yang kesusahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh

BAB II LANDASAN TEORI. gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Cerita Rakyat Leungli Cerita ini berasalah dari Jawa Barat. Cerita ini berkisah tentang seorang gadis bernama Rarang. Rarang adalah anak terakhir (bungsu) dari tujuh bersaudara.

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya

BAB 2 DATA DAN ANALISA. Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya 4 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Perkembangan Balita Untuk mempelajari perkembangan anak dari usia 2 tahun, ada baiknya mengetahui sekelumit pertumbuhan fisik dan sisi psikologinya. Ada beberapa aspek

Lebih terperinci

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan

Wonderheart ditinggali oleh manusia-manusia yang memiliki kepribadian baik. Tidak hanya itu, hampir semua dari mereka nampak cantik dan Bab 1 Wonderheart Di suatu titik di alam semesta ini, terdapat sebuah galaksi yang begitu mirip dengan galaksi Bimasakti. Di dalamnya terdapat sebuah planet yang juga memiliki kehidupan mirip seperti Bumi.

Lebih terperinci

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi.

yang berbentuk datar bagian atasnya dengan sebuah ukiran kepala singa. Mereka yang berada di ruangan sudah berdiri di atas shinéga sejak dari tadi. Prolog Orion mempercepat langkah kakinya, baju perang yang dikenakannya membuat langkah kakinya menjadi berat, suaranya menggema di lorong gua, bergema dengan cepat seiring dengan langkah kaki yang dia

Lebih terperinci

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 3 ANIMASI KOMPUTER. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG.

AKTING UNTUK ANIMASI. Sesi 3 ANIMASI KOMPUTER. Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. AKTING UNTUK ANIMASI Sesi 3 ANIMASI KOMPUTER Lecturer: M. MIFTAKUL AMIN, S.KOM., M.ENG. 1 2 Definisi Animasi Komputer Seni dan proses menghasilkan gambar bergerak dengan menggunakan komputer. Merupakan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Kata animasi berasal dari kata animate, yang berarti membuat obyek mati menjadi seperti hidup. Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar

Lebih terperinci

30 BAB 4 KONSEP DESIGN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Fakta Kunci Dalam edukasi terhadap anak-anak, ingin memperlihatkan kasih sayang orangtua tetapi sering tidak dimengerti oleh anak. Dari sisi orangtua terkadang

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik.

BAB 4 KONSEP DESAIN Premis Kebahagiaan hanya akan datang pada hati yang baik. BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Strategi Kreatif 4.1.1. Fakta kunci 1) Dongeng "Kakek Penumbuh Bunga" jarang ditemukan di toko buku saat ini. 2) Kurangnya tontonan yang mendidik di televisi Indonesia sekarang

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN

BAB 4 METODE PERANCANGAN BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif Ada beberapa cara yang di lakukan oleh penulis dalam melakukan strategi kreatif di dalam proses pemuatan dan juga melakukan pembagian-pembagian dalam strategi

Lebih terperinci

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut!

GAYA DAN PERCEPATAN. Gb. anak sedang main ayunan. Apakah dorongan atau tarikan yang kamu lakukan itu? untuk mengetahuinya lakukanlah kegiatan berikut! GAYA DAN PERCEPATAN 1. Pengertian Gaya Pernahkah kamu bermain ayunan? Bagaimanakah usahamu agar ayunan dapat berayun tinggi? Tentu kamu harus menggerakan kaki dan badan sehingga ayunan dapat melayang semakin

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Logo Gambar 6 Logo ` Logo ini bertuliskan Line Backers dengan tagline Merah? STOP Di Belakang Garis. Line Backers merupakan nama kampanye yang saya usung, dimana nama

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA

BAB II DATA DAN ANALISA BAB II DATA DAN ANALISA 2.1 Sumber Data Walaupun Di dalam Cerita tersebut banyak dialognya penulis ingin membuat film animasi ini menjadi pantomin yang diiringi dengan lagu yang tepat, juga ceritanya diubah

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

BAB 4 KONSEP. dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org) BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori dan Komunikasi. A. Desain Komunikasi Visual Salah satu fungsi Desain Komunikasi Visual itu sendiri seperti yang pernah dikemukakan Sharon Helmer Pogenpohl (http://www.aiga.org)

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : Masalah yang dikomunikasikan BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi komunikasi Untuk strategi komunikasi, penulis membagi sebagai berikut : 4.1.1.1 Fakta Kunci a. Cerita anak-anak tentang imajinasi atau dunia

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori/Metode Teori membuat Komik. Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah 14 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori/Metode 4.1.1 Teori membuat Komik Dalam bukunya, Scott McCloud mengatakan bahwa komik adalah Gambar-gambar dan lambing-lambang yang terjukstaposisi dalam turutan

Lebih terperinci

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat.

BAB 5 KONSEP DESAIN. kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian menjadi salah satu karakter dalam film animasi yang penulis buat. BAB 5 KONSEP DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " HaloHandletter" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang + kata Dance yang di flip horizontal, dan kemudian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI. pembuatan facial animation untuk karakter-karakter yang ada di dalam film ini.

BAB III METODOLOGI. pembuatan facial animation untuk karakter-karakter yang ada di dalam film ini. BAB III METODOLOGI 3.1. Gambaran Umum Ekspresi Anime 2D memiliki efek ekspresi yang unik dan menarik, seperti pipi yang terlihat memerah pada saat bahagia atau malu, mata yang dapat tiba-tiba membesar,

Lebih terperinci

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS

MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS SENI BUDAYA MENGAPRESIASI KARYA SENI LUKIS Nama : Alfina Nurpiana Kelas : XII MIPA 3 SMAN 84 JAKARTA TAHUN AJARAN 2016/2017 Karya 1 1. Bentuk, yang merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata.

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER. Reyhan. Jl. Pasar no 22/24, Bogor PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI PENDEK BRAVE TOY SOLDIER Reyhan Jl. Pasar no 22/24, Bogor 083819034579 reyhanwithsmile@yahoo.com ABSTRAK Cinta adalah sebuah emosi dari kasih sayang yang kuat dan

Lebih terperinci

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak )

HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING ( Tmn. Wiladatika, Cibubur & Tmn. Bunga Nusantara, Puncak ) Ruko Ungu No. 6, Bundaran UI - HASIL SURVEI LOKASI PREWEDDING Hari / Tanggal : Rabu / 25 November 2009 Lokasi

Lebih terperinci

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN

BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN BAB 1: ASAL MULA KEJADIAN KELAHIRANKU Ternyata proses kelahiranku itu dahsyat, saat pasangan suami istri melakukan hubungan intim, maka bisa jadi sang istri hamil. Kehamilan terjadi saat sperma masuk ke

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Pada pembuatan judul film pendek animasi "REXI : The Great Return" ini, penulis terinspirasi dan mengambil esensi dari bentuk aksara lontara, dimana aksara

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu

BAB 4 KONSEP. 4.1 Landasan Teori Teori Psikologi Anak. Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu 14 BAB 4 KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Psikologi Anak Psikologis anak dan orang dewasa tentu berbeda, oleh karena itu pada buku yang berjudul Perkembangan Anak karangan Elizabeth B. Hurlock menjelaskan,

Lebih terperinci

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL ANIMASI EDUKASI MY MOM MY HERO Annisa Erintansari Binus University, Jakarta, DKI Jakart, Indonesia Abstrak Tugas akhir berjudul My Mom My Hero ini adalah untuk memberitahukan

Lebih terperinci

Ah sial aku selingkuh!

Ah sial aku selingkuh! PROLOG Dua tahun sudah perjalanan kisah kita, melangkahkan kaki kita menapaki setiap mimpi yang kita rajut demi masa depan bersama. Setiap detik yang kita lalui selalu tampak semakin nyata, menggapai apa

Lebih terperinci

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut :

BAB 4 METODE PERANCANGAN. Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : BAB 4 METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Pembagian strategi komunikasi menurut Penulis adalah sebagai berikut : a. Fakta Kunci 1. Cerita kisah dan pengorbanan seorang laki

Lebih terperinci

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia

BAB II DATA DAN ANALISA. 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia 3 BAB II DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data www.dongeng.org/cerita-rakyat/nusantara/timun-emas 108 Cerita Rakyat Terbaik Asli Nusantara, Marina Asril Reza, Visimedia Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara, Sumbi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dari generasi ke generasi yang semakin modern ini banyak kebudayaan yang sudah mulai ditinggalkan, baik kebudayaan daerah dan luar negeri. Karena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri perfilman di Indonesia mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat. Saat ini dunia perfilman di Indonesia sudah mampu menunjukkan keberhasilannya

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut:

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Strategi Kreatif Untuk strategi komunikasi, penulis memberikan pembagian sebagai berikut: 4.1.1 Fakta Kunci Warga Indonesia mulai berminat kepada animasi Kucing digunakan sebagai

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah:

BAB 4 KONSEP DESAIN. melatih animator untuk lebih cepat dan lebih baik. Ada pun 12 prinsip animasi tersebut adalah: BAB 4 KONSEP DESAIN 4. 1. Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Prinsip Animasi : Prinsip animasi dibuat di sekitar awal tahun 1930 oleh animator di Studio Walt Disney. Prinsip-prinsip ini ada 12, digunakan

Lebih terperinci

BAB 4. KONSEP DESAIN

BAB 4. KONSEP DESAIN BAB 4. KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Dua Belas Prinsip Animasi Menurut Ollie Johnston dan Frank Thomas ada dua belas prinsip dasar dalam animasi. Squash & Stretch Memberikan kesan berat dan luwes

Lebih terperinci

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana,

berada dan segera sadar kalau dia tanpa sengaja tertidur di lantai dua. Semua masih sama pada posisinya, sofa-sofa itu masih ada di sana, Tetapi tetap tidak ada jawaban. Aku mencoba mengeluarkan diriku dari tumpukan kertas ini. Kau tahu adegan dimana ada sebuah perahu yang bocor di tengah lautan dan orangorang di dalam perahu mencoba mengeluarkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori Teori Publikasi 16 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Publikasi Timothy Samara (2005:10) menyatakan publikasi merupakan sebuah perluasan aplikasi dari dua unsur yaitu teks dan gambar. Perluasan aplikasi

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY

BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY BAB IV TINJAUAN VISUAL PADA IKLAN TELEVISI RICHEESE NABATI VERSI RICHEESE LAND FACTORY Peranan unsur visual dalam iklan Richeese Nabati versi Richeese Land sangat penting. Iklan disajikan dengan alur cerita

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KARYA

BAB IV ANALISIS KARYA BAB IV ANALISIS KARYA Karya 1 Gambar Karya 4.1 Judul : Mendengarkan Musik Media : Silkscreen on Paper Ukuran : 40x60cm Edisi : 1/3 Tahun : 2016 Karya ini merupakan karya awal dari serentetan karya berikutnya.

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi

BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Animasi BAB IV KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Animasi Animasi adalah tampilan cepat dari urutan gambar 2-D atau 3-D karya seni atau posisi model untuk membuat ilusi gerakan. Efeknya adalah ilusi

Lebih terperinci

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan.

B. METODOLOGI. 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan. a. Tujuan Perancangan. II B. METODOLOGI 1. Tujuan dan Manfaat Perancangan a. Tujuan Perancangan. Sebelum penulis menentukan tujuan dari proses perancangan nantinya, penulis melakukan langkah awal dengan melihat salah satu permasalahan

Lebih terperinci

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet

Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet 1 Esensial Tip Memotret Foto dengan Tablet Salah satu keunggulan yang membuat tablet menjadi sebuah perangkat yang sempurna untuk fotografi adalah kamera yang tersedia pada tablet Anda. Dengan semakin

Lebih terperinci

BAB III METODE PENCIPTAAN

BAB III METODE PENCIPTAAN BAB III METODE PENCIPTAAN A. Riset Ide Kemunafikan merupakan salah satu fenomena dalam masyarakat, oleh karena itu riset idenya merupakan forming dari beberapa kasus yang terjadi di masyarakat berdasarkan

Lebih terperinci

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU.

IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. INT. GUDANG - MALAM IBU - seorang ibu beranak 1 berumur 30 tahun, berkulit putih, rambut hitam pendek - berjalan menuju sebuah BUKU. Ibu meniup permukaan buku. Debu berterbangan. Glittering particle membentuk

Lebih terperinci

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap.

CINTA 2 HATI. Haii...! Tiara terkejut, dan menatap pada pria itu. Pada saat itu, ternyata pria itu juga menatap kearah Tiara. Mereka saling menatap. CINTA 2 HATI Udara sore berhembus semilir lembut,terasa sejuk membelai kulit.kira kira menunjukan pukul 16.45 WIB. Seorang gadis yang manis dan lugu sedang berjalan didepan rumahnya itu. Tiba tiba seorang

Lebih terperinci

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL

BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL BAB III STRATEGI PERANCANGAN DAN KONSEP VISUAL Berikut ini akan dijelaskan mengenai strategi perancangan dan konsep visual sebagai landasan dalam membuat film animasi ini. III.1 Strategi Perancangan III.1.1

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode

BAB 4 KONSEP DESAIN Landasan Teori / Metode BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1. Landasan Teori / Metode 4.1.1. Prinsip Animasi Prinsip film animasi merupakan standar yang harus diketahui oleh para animator. Meskipun para animator punya hak untuk mengembangkan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging

BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Teori Prinsip Dasar Film Animasi 1. Stretch and Squash 2. Anticipation 3. Staging BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Prinsip Dasar Film Animasi Prinsip-Prinsip dasar Animasi yang disebut juga Principal of Animation merupakan teknik mendasar dari animasi yang di kembangkan

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Untuk Desain judul Penulis menggunakan font Caviar dreams dan pada huruf a di beri garis agar tampak seperti mata kucing dan, pemberian kuping kucing

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan atau menerima informasi tentang apapun yang seharusnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi sebagai aktivitas keseharian setiap orang merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidupnya, karena melalui komunikasi setiap orang dapat menyampaikan atau

Lebih terperinci

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M.

TIMUN EMAS. Nyi Loro Kidul. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara. Nyai Dasima. Dongeng Kera Sakti. Asal Usul Rawa Pening. Buaya Perompak. Leny M. Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara TIMUN EMAS Si Manan dan Si Beku Nyai Dasima Pengalaman I Kodok Asal Usul Rawa Pening Dongeng Kera Sakti Buaya Perompak Dongeng Durbet Asal Mula Bukit Demulih Nyi Loro Kidul

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses

BAB IV IMPLEMENTASI KARYA. Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses BAB IV IMPLEMENTASI KARYA Laporan tugas akhir pada BAB IV akan dijelaskan mengenai beberapa proses atau jalan cerita dalam pembuatan film animasi 2,5D tentang berkurangnya populasi hewan akibat penebangan

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP Landasan Teori. Sebuah karya desain komunikasi visual memiliki strukur yang sama dengan

BAB 4 KONSEP Landasan Teori. Sebuah karya desain komunikasi visual memiliki strukur yang sama dengan 11 BAB 4 KONSEP 4.1. Landasan Teori Sebuah karya desain komunikasi visual memiliki strukur yang sama dengan karya seni murni. Suatu yang menjadi perbedaan mendasar adalah karena desain komunikasi visual

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 52 BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Title Untuk desain title, penulis menggunakan font " Trajan" yang memiliki cita rasa klasik dan elegan. Warna yang digunakan adalah hitam atau putih tergantung

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang

BAB 4 KONSEP DESAIN. Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori Ilustrasi Berdasarkan pendapat Gary A. Lippincott sebuah subjek ilustrasi yang bersifat mitologi dan fantasi tidak memiliki model yang dapat dijadikan

Lebih terperinci

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L

Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L Perancangan Film Animasi Edukasi Rambu-Rambu Berlalu Lintas Untuk Anak Usia 5-7 Tahun. Elianda Mardi L 3404100122 Penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan antara lain 91% disebabkan oleh faktor manusia,

Lebih terperinci

BAB 2 DATA DAN ANALISA

BAB 2 DATA DAN ANALISA BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1 Data Umum Indonesia adalah negara yang memiliki banyak suku bangsa dan kebudayaan yang tentunya diikuti dengan berbagai ragam cerita rakyat dan cerita daerah, dan salah satunya

Lebih terperinci

Elemen Elemen Desain Grafis

Elemen Elemen Desain Grafis Elemen Elemen Desain Grafis Desain grafis sebagai seni dekat dengan apa yang kita sebut sebagai keindahan (estetika). Keindahan sebagai kebutuhan setiap orang, mengandung nilai nilai subyektivisme. Oleh

Lebih terperinci

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline

Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Tahapan Proses Pembuatan Animasi / Pipeline Animasi Pipeline A. Pengertian Tahapan proses animasi (Animation pipeline) Adalah prosedur atau langkah langkah yang harus dijalani seorang animator ketika membuat

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori

BAB 4 KONSEP DESAIN. 4.1 Landasan Teori BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Definisi Publikasi Publikasi berarti penyiaran, pengumuman atau penerbitan suatu karya yang telah diciptakan agar diketahui publik. Pengumuman tersebut dilakukan

Lebih terperinci

Ulat Si Pencemburu Ulung

Ulat Si Pencemburu Ulung 0 Ulat Si Pencemburu Ulung Oleh: Kiki. A Di sebuah hutan tampak seekor kupu-kupu, ia terbang dengan sayap indahnya. Terdapat garis putih, hijau di sayap hitamnya. Ia hinggap di beberapa pohon yang daunnya

Lebih terperinci

BAB IV TINJAUAN KARYA

BAB IV TINJAUAN KARYA BAB IV TINJAUAN KARYA 4. 1 Karya Mirror-mirror on the wall who s the prettiest of them all Gambar 4.1 (Sumber : dokumentasi pribadi) Judul : Mirror- mirror on the wall who s the prettiest of them all Tehnik

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar

BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA. Penjelasan konsep dan pokok pikiran dalam game ini akan menjadi dasar BAB III METODOLOGI DAN PERANCANGAN KARYA Pada bab III ini akan dijelaskan dengan metode yang digunakan dalam pembuatan dan pengolahan data serta perancangan dalam pembuatan game ini. Penjelasan konsep

Lebih terperinci

BAB IV METODE PERANCANGAN

BAB IV METODE PERANCANGAN BAB IV METODE PERANCANGAN 4.1 Strategi Kreatif 4.1.1 Strategi Komunikasi Untuk strategi komunikasi, Pada animasi edukasi yang akan Penulis buat, penulis akan menerapkan poin-poin sebagai berikut: Menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan

BAB IV KONSEP. ini adalah untuk mengajar dan berhati-hati pada isu sosial yang signifikan. Berdasarkan data yang diambil dari Wikipedia, iklan layanan 21 BAB IV KONSEP 4.1 Landasan Teori 4.1.1 Teori PSA Menurut buku Advertising by Design, iklan layanan masyarakat adalah iklan yang melayani ketertarikan public. Menurut Ad Council, tujuan dari iklan ini

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bercerita memang mengasyikkan untuk semua orang. Kegiatan bercerita dapat dijadikan sebagai wahana untuk membangun karakter seseorang terutama anak kecil. Bercerita

Lebih terperinci

kegiatan sehari hari pelajaran 2

kegiatan sehari hari pelajaran 2 pelajaran 2 kegiatan sehari hari semua anak senang bermain anak anak bermain setiap hari bermain membuat hati senang bermain boleh saja asal jangan lupa belajar kegiatan sehari hari 17 mengenal tanda baca

Lebih terperinci

KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca.

KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK. Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. KOMPETENSI 5 CERITA MENARIK A. MEMBACA CERITA Standar Kompetensi Memahami isi berbagai teks bacaan sastra dengan membaca. Kompetensi Dasar Menceritakan kembali cerita anak yang dibaca. Indikator 1. Mampu

Lebih terperinci

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN DESAIN 5.1 Desain Judul Penulis menggunakan font "Tondu" dimana huruf - huruf dari font tersebut memiliki kriteria gagah, besar, dan kuat sehingga penulis merasa sangat cocok

Lebih terperinci

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain

BAB 4 KONSEP DESAIN. Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain 25 BAB 4 KONSEP DESAIN 4.1 Landasan Teori Untuk menemukan rujukan yang tepat sebelum melakukan pendekatan desain komunikasi visual yang tepat, ada beberapa teori yang digunakan sebagai bahan pertimbangan.

Lebih terperinci

Yang Mencinta dalam Diam

Yang Mencinta dalam Diam Yang Mencinta dalam Diam Aku melihat sebuah abstrak dengan gambar batu-batu cantik menyerupai sebuah rumah, lengkap dengan air-air jernih dibatu-batu tersebut, mereka mengalir dan bergerak sebebas-bebasnya,

Lebih terperinci