BAB 1 PENDAHULUAN. Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang
|
|
- Herman Sanjaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan salah satu cabang olahraga yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Olahraga softball merupakan pengembangan dari olahraga sejenis, yaitu baseball atau hardball, perbedaannya terletak pada ukuran lapangannya (ukuran lapangan softball lebih kecil), tipe permainan (baseball lebih keras dan cepat sehingga hanya dapat dimainkan laki-laki, sedangkan softball dapat dimainkan oleh wanita dan berbagai usia), serta bola yang digunakan (bola softball lebih lunak-soft dan lebih besar). Olahraga softball berasal dari Amerika, awalnya dimainkan hanya untuk rekreasi dan dimainkan di lapangan tertutup. Namun dalam waktu singkat olahraga ini banyak digemari oleh masyarakat di sana. Dari Amerika, olahraga ini berkembang ke Kanada dan dari sanalah softball makin berkembang ke seluruh penjuru dunia. Setiap cabang olahraga mempunyai karakteristik yang berbeda, ciri dari permainan softball dapat dilihat dari sifat permainan, teknik-teknik gerak, peraturan permainan dan perlengkapan yang digunakan. Softball adalah permainan cepat dan tepat artinya permainan ini memerlukan kecepatan dalam berlari, kecepatan dalam memukul, ketepatan dalam melempar dan memukul bola, kelincahan dalam menangkap dan menguasai bola dalam lapangan, begitu juga seorang pitcher harus mampu melemparkan bolanya secara cepat dan tepat pada sasaran.
2 2 Terdapat tiga tipe permainan softball: Fast pitch softball merupakan permainan ditentukan oleh pelempar bola. Pelempar melempar bola dengan kecepatan maksimum, serupa dengan bisbol. Perbedaan terdapat pada gaya lempar pelempar bola dan cara pelepasan bola. Pelepasan bola terletak di bawah atau sama dari posisi glove. Modified pitch softball atau sering dikenal dengan nama modball. Tujuan utamanya adalah untuk melunakkan aturan-aturan yang dipakai di kategori fast-pitch sehingga pemain-pemain yang belum terbiasa tidak akan terkejut dengan peraturan-peraturan yang "ketat" di softball seperti strike zone, jarak antara marka, lamanya permainan dan lain-lain. Kecepatan lemparan pelempar bola dalam modball berada di antara fast dan slow pitch. Kecepatan bola dibatasi dengan putaran lengan melebihi bahu. Slow pitch softball memberikan kemudahan bagi pemukul untuk memukul bola. Pemukul bola diberi bola terus-menerus oleh pelempar bola sampai bisa memukul bolanya. Lemparan pelempar bola pelan melambung. Permainan ini sering dimainkan dalam komunitas sosial sebagaimana sebuah kompetisi, tanpa dibatasi umur dan gender. Dalam olahraga softball terdapat posisi yang dinamakan baterai yaitu posisi pitcher dan catcher. Dinamakan baterai karena posisi tersebut dinilai sangat penting terhadap keberhasilan suatu tim dalam memenangkan permainan. Seorang pitcher diwajibkan untuk melakukan lemparan yang baik karena dapat berpengaruh terhadap hasil permainan, jika pitcher melakukan lemparan dengan
3 3 baik ke arah strike zone maka akan memungkinkan untuk dapat mematikan pemukul. Strike zone adalah daerah yang harus diarahkan seorang pitcher untuk melempar bola berada diatas home plate diantara bahu sampai lutut seorang pemukul. Seperti dalam buku Official Rules of Softball (17:2002) menjelaskan bahwa : strike zone adalah ruang di atas tiap bagian dari home plate, diketinggian antara bagian teratas bahu batter dengan lututnya, pada saat ia mengambil sikap siap memukul yang wajar. Sehingga seorang pitcher dituntut untuk dapat melempar bola secara cepat dan tepat kearah strike zone selama 7 inning atau lebih untuk mematikan pemukul. Hal ini sejalan dengan pendapat Kneer dan Cord (1976:36), dalam skripsi Ririn Muchzawarni. M (2005:4) peranan penting seorang pitcher yaitu sebagai berikut The pitcher is crucial to success in softball. The Initation of activity begins with the pitcher and probably seventy five percent of winning will defend upon pitching. Diterjemahkan yaitu Pitcher sangat penting terhadap kesuksesan softball. Permainan awal dimulai oleh seorang pitcher dan kemungkinan 75% kemenangan di dalam pertandingan akan tergantung pada pitching. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa posisi pitcher memegang peranan penting yang paling dominan untuk mematikan serangan dari tim lawan karena apabila lawan tidak dapat melakukan serangan atau memukul bola maka pemukul akan dikenakan SO (strike out). Tujuan utama dari olahraga softball ini adalah mengumpulkan point terbanyak masing-masing team selama 7 inning, inning adalah bagian dari pertandingan antara dua team yang bertanding saling bergantian sebagai team
4 4 ofensif dan team defensif, dan dimana terjadi tiga mati bagi masing-masing team. Waktu standar yang digunakan dalam pertandingan biasanya 7 inning. Team yang paling banyak mengumpulkan point selama 7 inning, maka team tersebut dinyatakan sebagai pemenang pertandingan. International Softball Federation ( ISF ) merupakan badan yang membuat peraturan-peraturan yang menyangkut permainan olahraga softball yang berlaku di seluruh dunia, termasuk Indonesia pada saat ini. Pitching dapat dilakukan dengan beberapa bentuk teknik lemparan yaitu windmill dan slingshot. Pada teknik lempar windmill identik seperti kincir angin dan bahu sebagai titik pusatnya yang dilakukan satu putaran penuh, sedangkan pada teknik lempar slingshot mirip seperti teknik windmill tetapi dilakukan dengan setengah putaran. Kneer dan Cord (1976:37) dalam ( mengemukakan bahwa bentuk lemparan yang lazim dilakukan pitcher yaitu : Most pitchers use a windmill or a slingshot type of delivery. Dalam teknik lemparan windmill dikenal ada dua cara yaitu teknik lemparan windmill dan teknik windmill jumping. Cara melakukan teknik lemparan windmill yaitu dimulai dengan sikap berdiri dan menginjak pitcher s plate dengan kedua kaki dibuka selebar bahu, dilanjutkan memindahkan berat badan ke kaki depan (kaki kanan) dan melangkahkan kaki belakang (kaki kiri) ke depan seperti langkah normal, sehingga bahu kiri menghadap ke arah catcher, kedua lengan di tarik ke depan dada sebagai awalan untuk melakukan putaran lengan, kemudian memutarkan
5 5 tangan yang memegang bola ke depan atas kepala dengan berpusat pada bahu disertai dengan perputaran pinggang. Gerak lanjut yang dilakukan yakni dengan melangkahkan kaki kanan sejajar dengan kaki kiri dan membiarkan lengan dan pergelangan tangan mengikuti sisa lemparan setelah melemparkan bola agar mendapatkan keseimbangan tubuh setelah melakukan pitching. Dilihat dari Analisi Biomekanika Pitching, untuk memperbesar kecepatan, harus memperbesar pula impuls yang dihasilkan dari kekuatan lecutan pergelangan tangan dan momentum sebagai hasil kekuatan terhadap bola. Imam Hidayat (1997:238), menyatakan bahwa momentum adalah besarnya gaya dorong dari suatu benda, atau bisa disebut juga kekuatan gerak. ( Begitu juga dalam gerakan pitching, momentum yang dihasilkannya adalah momentum kedepan jadi pada saat melakukan gerakan pitching dengan mengerahkan kekuatan, maka terjadilah kekuatan gerak (momentum) pada bola yang besarnya = massa x kecepatan bola (mxv). Momentum terhadap bola tidak hanya dihasilkan dari kekuatan gerak saja (K), makin lama kita mengerahkan kekuatan makin besar pula momentum yang dihasilkan. Jadi besarnya K dan lamanya kekuatan gerak (t) menetukan besarnya momentum (K x t). Jadi sebetulnya K x t adalah yang menyebabkan, sedangkan m x v adalah akibat yang ditimbulkannya. Sebab akibat akan sama besar, (K x t = m x v). Dilihat dari gerakan pitcher, kalau lengan ayunan lebih panjang sehingga pengerahan kekuatannya pun semakin lama sehingga impulsnya lebih besar. Impuls yang besar, otomatis momentum yang dihasilkan juga besar. Untuk memperbesar
6 6 kecepatan, seorang pitcher harus dapat melangkahkan kaki sejauh-jauhnya, dengan melangkah lebih jauh maka otomatis jarak tempuh bola akan semakin pendek, dengan catatan tenaga seorang pitcher itu dianggap sama. Pada teknik pitching keseluruhan gerak pitching ini harus mengkoordinasikan gerakan seluruh anggota tubuhnya, baik lengan, bahu, pinggul, badan maupun kakinya. Semua komponen gerak tersebut harus dimiliki oleh seorang pitcher. Selain itu aspek lainnya juga perlu diperhatikan seperti fisik, taktik, dan mental agar dapat mencapai prestasi puncak. Kondisi fisik mempunyai peranan yang sangat penting karena kondisi fisik seorang atlet merupakan modal awal dalam melakukan latihan. Seorang pitcher harus memiliki kondisi fisik yang baik, yaitu fleksibilitas, kekuatan, kecepatan, dan daya tahan agar dalam melakukan lemparan akan menghasilkan lemparan yang maksimal. seperti yang dijelaskan oleh Harsono (1988:153) bahwa: Bila kondisi fisik baik maka berpengaruh terhadap fungsi dan organisme tubuh antara lain berupa : akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung, akan ada peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen kondisi fisik, akan ada ekonomi gerak yang lebih baik pada waktu latihan, akan ada pemullihan yang lebih cepat dalam organ-organ tubuh setelah latihan, akan ada respon yang lebih cepat dari organisme tubuh kita apabila sewaktu-waktu respon demikian diperlukan. Begitu juga diungkapkan oleh Dell Bethel (1987:22) dalam ( sebagai berikut : Khusus untuk seorang pitcher harus memiliki kecakapan kemampuan gerak yang tinggi dan dicarikan orang-orang yang badannya tinggi, besar dan perkasa. Seorang pitcher harus memiliki lengan yang panjang, lentur dan kuat. Dia harus pandai mengkoordinasikan lengan, bahu berikut badannya.
7 7 Dari kutipan tersebut, dapat dijelaskan bahwa untuk menjadi seorang pitcher yang terampil diperlukan kemampuan kecakapan gerak yang tinggi, artinya pitcher harus menguasai dan memiliki komponen gerak yaitu agilitas, fleksibilitas yang tinggi, stamina, power, kecepatan, koordinasi dan keseimbangan. Hanya dengan kondisi fisik yang baik, pitcher atau atlit akan merasa siap dalam melakukan latihan atau pembelajaran yang diaplikasikan dalam setiap pertandingan yang harus mampu melempar secara cepat dan tepat ke daerah strike zone selama 7 inning atau lebih, keseluruhan gerak pitching ini harus mengkoordinasikan gerakan seluruh anggota tubuhnya, baik lengan, bahu, pinggul, badan maupun kakinya. Kesemua komponen gerak tersebut harus mutlak dipunyai oleh seorang atlit pada umumnya dan pitcher khususnya. Komponen kondisi fisik yang berkaitan dengan konsep permasalahan di dalam penelitian ini adalah aspek power lengan dan fleksibilitas pinggang. Power menurut Harsono (1988:200) adalah Kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Jadi power adalah kemampuan otot untuk melakukan gerakan dengan cepat dan kuat. Lengan menurut Damiri (1994:52) yaitu Merupakan alat gerak yang mempunyai fungsi menarik, mendorong, memindahkan, melempar benda dan lain sebagainya. Power lengan adalah kemampuan otot lengan untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat. Power lengan yang baik akan memberikan kontribusi yang berarti terhadap hasil lemparan (pitching), ketika pitcher melempar bola dengan cepat dan kuat maka akan menyulitkan batter untuk dapat memukul bola dan akan mematikan batter, hal tersebut bisa dilakukan
8 8 ketika pitcher mempunyai power yang baik. Tidak hanya komponen kondisi fisik power tetapi fleksibilitas pinggang pun dibutuhkan untuk menunjang gerak melempar dan memperbaiki sikap tubuh. Pada saat melakukan lemparan, fleksibiltas pinggang diperlukan ketika pitcher melempar bola dengan memutar pinggang ke samping (badan menghadap batter). Oleh karena itu jika seorang pitcher memilki fleksibilitas pinggang yang baik akan dapat mendukung dalam melakukan lemparan secara cepat. Fleksibilitas menurut Harsono (1988:163) adalah Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Sedangkan fleksibilitas menurut Matjan (2009:20) adalah Tingkat ruang gerak suatu persendian. Fleksibilitas atau kelenturan menurut Nurhasan dan Cholil (2007:176) adalah Kemampuan seseorang untuk menggerakan tubuh dan bagianbagian tubuh dalam satu ruang gerak yang seluas mungkin, tanpa mengalami, menimbulkan cedera pada persendian dan otot di sekitar persendian itu. Fleksibilitas pinggang adalah kemampuan otot pinggang untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi yang seluas-luasnya. Fleksibilitas pinggang mempunyai peranan pada gerak melempar, pada saat melempar sendi dan otototot pinggang bergerak dibantu oleh bahu sehingga ruang gerak lebih luas, kemudian pinggang melakukan gerak fleksi untuk menghasilkan lemparan yang maksimal. Dari latar belakang di atas, penulis mempunyai ketertarikan untuk melakukan penelitian kontribusi power lengan dan fleksibilitas pinggang terhadap ketepatan hasil pitching pada cabang olahraga softball.
9 9 B. Masalah Penelitian Dalam upaya mendapatkan temuan-temuan baru sering kali di hadapkan kepada berbagai macam permasalahan yang muncul dan memerlukan penyelesaian. Selanjutnya permasalahan ini di angkat ke dalam suatu penelitian ilmiah supaya mendapatkan jawaban yang tepat atas permasalahan tersebut. Berdasarkan penjelasan di atas, maka dalam penelitian ini penulis merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari power lengan terhadap ketepatan hasil pitching? 2. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari fleksibilitas pinggang terhadap ketepatan hasil pitching? 3. Apakah terdapat kontribusi yang positif dari power lengan dan fleksibilitas pinggang secara bersama-sama terhadap ketepatan hasil pitching? C. Tujuan Penelitian Penelitian merupakan suatu usaha yang sistematis atau suatu proses yang teratur dan terkontrol. Dari kutipan tersebut, tujuan dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang positif dari power lengan terhadap ketepatan hasil pitching 2. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang positif dari fleksibilitas pinggang terhadap ketepatan hasil pitching
10 10 3. Untuk mengetahui apakah terdapat kontribusi yang positif dari power lengan dan fleksibilitas pinggang secara bersama-sama terhadap ketepatan hasil pitching D. Manfaat Penelitian Dalam setiap penelitian atau penulisan seseorang maupun kelompok diharapkan dapat bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi atlet softball. Penulis berharap hasil dari penelitian ini dapat memberikan kegunaan sebagai berikut: 1. Secara teoritis Secara teoritis hasil penelitian ini berguna untuk memberikan informasi ilmiah dalam bidang olahraga, khususnya olahraga softball serta ilmu kepelatihan olahraga pada umumnya. Terutama yang berkaitan dengan power lengan dan fleksibilitas pinggang yang berpengaruh pada hasil pitching. 2. Secara praktis Secara praktis hasil penelitian ini dapat direkomendasikan kepada pembina olahraga atau pelatih khususnya cabang olahraga softball sebagai salah satu bahan informasi, tentang kontribusi power lengan dan fleksibilitas pinggang terhadap hasil pitching, sehingga dapat memberikan pola latihan yang sesuai untuk penerapan teknik pitching dan landasan untuk proses pembinaan dalam mencari bibit-bibit atlet.
11 11 E. Batasan Penelitian Agar penelitian ini lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam pelaksanaan dan pada tujuan yang akan dicapai, maka permasalahan dalam penelitian dibatasi sebagai berikut: 1. Ruang lingkup penelitian hanya ditujukan pada kontribusi power lengan dan fleksibilitas pinggang terhadap ketepatan hasil pitching. 2. Pengukuran dan pengujian terbatas pada unsur power lengan, fleksibilitas pinggang dan ketepatan hasil pitching. 3. Populasi dalam penelitian ini adalah UKM Softball Bumi Asri UPI. 4. Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling dengan jumlah sampel 5 orang pitcher putra. F. Penjelasan Istilah Untuk menghindari penafsiran yang salah terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penulis memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi menurut Poerwadinata (1986:521) adalah Uang iuran, sumbangan atau dukungan terhadap perkumpulan. 2. Power menurut Harsono (1988:200) adalah Kemampuan otot untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat.
12 12 3. Lengan menurut Damiri (1994:52) yaitu Merupakan alat gerak yang mempunyai fungsi menarik, mendorong, memindahkan, melempar benda dan lain sebagainya. 4. Power lengan dalam gerak pitching adalah kemampuan otot lengan untuk mengerahkan kekuatan maksimal dalam waktu yang sangat cepat pada saat melempar. 5. Fleksibilitas menurut Harsono (1988:163) adalah Kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. 6. Fleksibilitas pinggang dalam gerak pitching adalah kemampuan sendi pinggang untuk melakukan gerakan dalam ruang sendi pada saat melempar. 7. Ketepatan lemparan. Dalam Wikipedia ( ) adalah melempar dengan kecepatan tinggi dan dengan sasaran yang tepat. Ketepatan hasil lemparan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah lemparan yang cepat dan tepat pada strike zone.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Firman Setiadi, 2015
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilitian Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat bukan hanya di kota besar saja tetapi di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan softball merupakan cabang olahraga yang cukup populer Indonesia, hal ini terlihat dengan semakin banyaknya perkumpulan-perkumpulan softball di kota-kota
Lebih terperinciPada olahraga softball, bola dilempar dari bawah ke atas. Sedangkan Baseball dari atas lurus ke arah pemukul (Batter)
Mengenal Olahraga Softball Olahraga softball yang berasal dari Amerika, adalah salah satu cabang yang termasuk baru diperkenalkan di Indonesia. Sehingga umumnya beberapa orang belum terlalu mengenal dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Shella Abdillah Sunjaya, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang mempunyai ciri khas yang saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan
Lebih terperinciBisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol.
Bisbol juga disebut sebagai hardball untuk membedakannya dengan sofbol. Apa yg membedakan dg Softball, bagaimana dg lapangan, pembagian para pemain dilapangan & ukuran lapangan, dasar permainannya, dan
Lebih terperinciSejarah Singkat Tentang Softball
Sejarah Singkat Tentang Softball Permainan Softball tepatnya lahir di Amerika Serikat, yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Awalnya sofball dimainkan hanya untuk kegiatan rekreasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sejumlah permainan seperti rounders, kelelawar, theque, kriket, kasti, stoolball, dan lain-lain merupakan olahraga yang mirip dengan baseball, sampai saat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan bagi atlet yang menunjukan prestasi dan pembinaan atlet, baik melalui latihan di klub-klub,maupun
Lebih terperinciSOFTBALL. Softball Kelas X Semster 1 Tahun 2015 design By Bramasto
SOFTBALL A. Sejarah Permainan Softball Permainan Soft ball berasal dari Amerika Serikat yang diciptakan oleh George Hancoc di kota Chicago tahun 1887. Permainan soft ball ini merupakan penyesuaian dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Habibullah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga permainan softball merupakan salah satu cabang olahraga yang mulai popular di Indonesia, hal ini terbukti dengan semakin banyaknya didirikan klub-klub,
Lebih terperinci2014 KONTRIBUSI POWER
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penelitian Olahraga baseball merupakan olahraga yang sangat populer di Amerika dan mulai menjamur ke Asia khususnya di Indonesia. Di Indonesia sendiri olahraga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matras, sehingga terjadi touché, (kemenangan mutlak). Touché untuk menyatakan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gulat merupakan cabang olahraga beladiri yang memiliki karakteristik tersendiri yaitu saling berhadapan dengan menggunakan anggota tubuh untuk menjatuhkan lawan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satu karakteristik permainan sepak bola yaitu menendang dan mengoper bola
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepak bola adalah permainan bola besar yang dimainkan oleh dua tim dengan masing-masing beranggotakan sebelas orang. Sepak bola merupakan olahraga paling populer
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Olahraga Judo merupakan olahraga kompetitif yang memberikan kesempatan bagi atlet yang menunjukkan prestasi dan pembinaan atlet, baik melalui latihan di klub-klub,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Demi menghadapi perkembangan jaman dan teknologi yang semakin pesat sudah semestinya manusia menyadari arti penting hidup sehat. Hidup sehat dapat tercapai melalui berbagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga tenis meja merupakan salah satu cabang olahraga yang banyak penggemarnya. Cabang olahraga ini banyak dilakukan oleh anak-anak, remaja, orang dewasa
Lebih terperinciPERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL
Permainan up PERMAINAN MENUJU CABANG OLAHRAGA SOFTBALL Tujuan: Melatih keterampilan melempar dan menangkap dari atas kepala dan samping badan. Peralatan: Satu bola softball perpasang, satu glove softball
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan cabang olahraga yang sudah memasyarakat, baik sebagai hiburan, mulai dari latihan peningkatan kondisi tubuh atau sebagai prestasi untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimainkan oleh berbagai kelompok umur, dari anak-anak, pemula, remaja, dewasa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bulutangkis merupakan cabang olahraga yang diminati di berbagai penjuru dunia, dikarenakan bulutangkis merupakan cabang olahraga yang dapat dimainkan oleh berbagai
Lebih terperinciBAB III PROSEDUR PENELITIAN. Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan
BAB III PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode adalah salah satu cara yang di tempuh untuk mencapai suatu tujuan. Metode penelitian sangat dibutuhkan dalam sebuah penelitian, karena akan memberikan
Lebih terperinci2016 PERBANDINGAN LEMPARAN ATAS, LEMPARAN BAWAH, LEMPARAN SAMPING TERHADAP AKURASI DAN KECEPATAN DALAM OLAHRAGA SOFTBALL
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Softball adalah salah satu cabang olahraga yang cukup digemari di kalangan remaja Indonesia. Karena dalam permainannya yang menggunakan seragam dan menggunakan
Lebih terperinci2015 PENGARUH LATIHAN SQUAT D AN LATIHAN PNF TERHAD AP HASIL SMASH KED ENG PAD A PERMAINAN SEPAKTAKRAW
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan prestasi dalam bidang olahraga, proses latihan seyogyanya berpedoman pada teori dan prinsip-prinsip serta norma-norma latihan yang benar, sehingga
Lebih terperinciPermainan Softball. sebagai berikut. 1. Panjang setiap sisinya 16,76 m. 2. Jarak dari home base ke tempat pelempar adalah 13,07 m.
Permainan Softball Permainan Softball. Permainan ini diciptakan oleh George Hansock (Amerika Serikat) dan dimainkan pertama kali di Chicago. Peraturan permainan dibuat oleh Lewis Robert tahun 1906 dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat, kita sangat terbantu dalam mengerjakan pekerjaan dan kegiatan kita sehari-hari. Tanpa disadari, kemajuan teknologi
Lebih terperinciPerbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball
Perbedaan pengaruh latihan lemparan atas bola softball dengan jarak tetap dan jarak bertahap terhadap ketepatan lemparan atas bola softball pada mahasiswa putra pembinaan prestasi softball JPOK FKIP UNS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi. Sejumlah atlet mampu memberikan prestasi optimal pada cabang. yang membuat dasar pelatihan menjadi lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Prestasi olahraga telah menunjukkan kemajuan yang pesat, terutama pada beberapa tahun ini. Prestasi yang beberapa tahun lalu sulit dibayangkan, sekarang dapat terjadi.
Lebih terperinciMakalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball
Makalah Pendidikan Jasmani Olahraga Softball Oleh: Rizka Melina F. (24/X MIA 5) SMA Negeri 1 Malang Jl. Tugu Utara No. 1 Telp (0341)366454 fax. (0341) 329487 Malang 65111 Website : http://www.sman1-mlg.sch.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Softball baik di kota-kota besar maupun di daerah-daerah yang rutin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan cabang olahraga permainan yang cukup populer dan digemari di Indonesia. Hal ini bisa kita lihat dengan didirikannya perkumpulanperkumpulan
Lebih terperinciKONTRIBUSI POWERTUNGKAI DAN KEKUATAN LENGAN TERHADAP HASIL TEKNIK ANGKATAN SATU KAKI PADA CABANG OLAHRAGA GULAT
1 A. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Di Indonesia gulat merupakan cabang olahraga yang sangat kurang digemari dikarenakan olahraga gulat terlihat sangat keras. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. teknik-teknik dasar dan teknik-teknik lanjutan untuk bermain bola voli secara
BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Bola Voli Permainan bola voli merupakan suatu permainan yang kompleks yang tidak mudah untuk dilakukan oleh setiap orang. Diperlukan
Lebih terperinciBAB l PENDAHULUAN. cocok untuk ditonton karena biasa dimainkan di ruang tertutup dan hanya. pemain ketika memantulkan atau melempar bola tersebut.
BAB l PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola basket adalah olahraga untuk semua orang. Walaupun bola basket adalah olahraga anak muda dengan pemain terbanyak pria remaja, namun bola basket dimainkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan cabang olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik di kota-kota maupun di desa-desa. Bahkan sekarang
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. maupun untuk putri. Unsur fisik yang diperlukan dalam nomor tolak ini adalah
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Prestasi Lempar Lembing Lempar lembing merupakan salah satu nomor pada cabang olahraga atletik yang diperlombakan dalam perlombaan nasional maupun internasional, baik untuk putra
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan bola tangan dimainkan oleh dua tim yang masing-masing tim terdiri dari tujuh orang. Permainan beregu ini dimainkan disebuah lapangan dengan ukran panjang 40
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA POWER TUNGKAI, KOORDINASI MATA DAN TANGAN DENGAN KETEPATAN JUMP SHOOT DALAM PERMAINAN BOLA BASKET
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permainan bola basket merupakan salah satu olahraga yang paling populer di dunia. Penggemarnya yang berasal dari segala usia merasa bahwa permainan bola basket
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN. Kemampuan ini saling melengkapi satu sama lainnya karena setiap bola yang. dioper harus diterima dan dikontrol oleh rekan seregu.
1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepak bola merupakan permainan beregu walaupun keahlian individual dapat digunakan pada saat tertentu. Dalam segala hal, keberhasilan tim tegantung pada pemain
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Cabang olahraga permainan yang diajarkan dalam pendidikan jasmani dan olahraga yang ada dilembaga pendidikan sekolah pada dasarnya membutuhkan perhatian khusus
Lebih terperinciSILABUS. I. Deskripsi Mata Kuliah
SILABUS Fakultas/PT : Ilmu Keolahragaan/Universitas Negeri Yogyakarta Jurusan/Prodi : Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi Nama Matakuliah : Dasar Gerak Softball dan Baseball Kode Matakuliah : IKF
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu bentuk shooting yang paling sering digunakan dalam permainan bola tangan adalah flying shoot. Flying shoot merupakan senjata ampuh dalam permainan bola tangan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH
A. LATAR BELAKANG MASALAH BAB I PENDAHULUAN Bola basket adalah cabang olahraga yang diminati cukup banyak peminatnya. Cabang olahraga ini dapat dijadikan untuk tujuan pendidikan, kesehatan, rekreasi, dan
Lebih terperinciMENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL. Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY
MENGENAL OLAHRAGA SOFTBALL Oleh: B. Suhartini Dosen Jurusan Pendidikan Kesehatan dan Rekreasi FIK UNY Abstrak Dalam dunia olahraga banyak sekali macam cabang olahraga Softball adalah salah satu cabang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. prestasi dan juga sebagai alat pendidikan. Olahraga memiliki peranan penting dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan aktivitas fisik yang besar manfaatnya bagi manusia. Olahraga dapat berfungsi sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan, untuk prestasi dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam dunia olahraga yang sifatnya persaingan satu dengan lainnya, termasuk dalam olahraga permainan sepakbola untuk mencapai prestasi dibutuhkan kemampuan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu. Olahraga gulat identik dengan dua orang yang saling berhadapan dan berusaha saling mengungguli
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakikatnya maksud permainan tenis adalah berolahraga. Tapi disamping itu masih ada bermacam-macam tujuan lain. Ada orang yang bermain tenis hanya untuk
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli merupakan olahraga kelompok yang memerlukan adanya kerjasama yang baik untuk membentuk suatu tim. Kecerdasan dalam mangatur taktik dan strategi menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola voli merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang memiliki berbagai tujuan yakni bisa sebagai olahraga pendidikan, olahraga rekreasi dan olahraga untuk meraih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia kapan dan dimana saja berada. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan rutin yang dilakukan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri yang mempunyai ciri khas dimana terdapat dua pegulat yang saling berhadapan satu sama lain dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sepakbola merupakan olahraga yang sangat populer di dunia. Ini dapat dilihat dari antusias penonton di stadion, dan siaran televisi yang banyak menyiarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembelajaran. Hal ini sejalan dengan filosofi yang mendasari pendidikan jasmani,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya pendidikan jasmani adalah bagian krusial dari sistem pendidikan. Sebab secara esensi pendidikan jasmani membantu kelancaran proses pembelajaran. Hal
Lebih terperinci2015 HUBUNGAN ANTARA FLEKSIBILITAS PERGELANGAN TANGAN DAN POWER OTOT LENGAN DENGAN KECEPATAN SMASH DALAM OLAHRAGA BULU TANGKIS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Bulutangkis adalah olahraga yang dapat dikatakan olahraga yang terkenal atau memasyarakat. Olahraga ini menarik minat berbagai kelompok umur, berbagai tingkat
Lebih terperinci2015 DAMPAK LATIHAN FARTLEK TERHADAP PENINGKATAN V02MAX.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan kegiatan yang banyak digemari hampir oleh seluruh warga dunia terutama oleh masyarakat indonesia baik dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Yusni Arie Apriansyah, 2013
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Aspek mental dan fisik tidak dapat dipisahkan dari kegiatan para atlet dalam meraih prestasi. Motif menjadi pendorong seseorang untuk berlatih atau meraih prestasi terbaik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal (futbol sala dalam bahasa Spanyol berarti sepak bola dalam ruangan) merupakan permainan sepak bola yang dilakukan di dalam ruangan. Dalam beberapa tahun terakhir
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. badan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Manusia sadar dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang selalu melakukan aktifitas jasmani, aktifitas itu berupa gerak yang membutuhkan keaktifan setiap anggota badan sesuai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. didalam ruangan. Kata ini diperkenalkan oleh FIFA ketika mengambil alih futsal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Futsal berarti sepak bola dalam ruangan. Kata futsal berasal dari kata Fut yang diambil dari kata futebol, yang dalam bahasa Spanyol dan Portugal berarti sepak bola.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun Softball di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Softball merupakan olahraga bola kecil yang lahir di Amerika Serikat diciptakan oleh George Hancock di kota Chicago pada tahun 1887. Softball di Indonesia sering
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. internasional dan membangkitkan rasa kebangaan nasional. Pendidikan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembibitan dan pembinaan olahraga prestasi harus dilakukan secara sistematis, sehingga dapat ikut mengharumkan nama bangsa di forum internasional dan membangkitkan
Lebih terperinciHUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS
HUBUNGAN POWER OTOT LENGAN DAN KOORDINASI DENGAN KECEPATAN DAN KETEPATAN SMASH DALAM CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS Reza Hermansyah, Iman Imanudin, Badruzaman Program Studi Ilmu Keolahragaan Departemen Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga merupakan sesuatu aktivitas yang selalu dilakukan oleh masyarakat, keberadaannya sekarang tidak lagi dipandang sebelah mata akan tetapi sudah menjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sepakbola merupakan olahraga yang sangat digemari oleh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Fakta membuktikan bahwa saat ini sepakbola menduduki peringkat
Lebih terperincipemassalan harus dimulai pada usia dini.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permainan sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang sangat populer di dunia. Bahkan permainan sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sepakbola adalah salah satu cabang olahraga yang masuk ke dalam permaianan beregu, permainan sepak bola ini terdiri dari sebelas pemain yang berada dilapangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Olahraga merupakan salah satu kegiatan jasmani yang terdapat didalam permainan, perlombaan dan kegiatan intensif dalam rangka memperoleh kemenangan dan prestasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia olahraga mempunyai arti dan makna sangat penting, karena olahraga dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam kehidupan. Salah satu tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gulat merupakan salah satu cabang olahraga beladiri individu yang berasal dari yunani-romawi kuno. Olahraga gulat indentik dengan dua orang yang saling berhadapan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern sekarang ini olahraga sudah menjadi kebutuhan masyarakat untuk menjaga kondisi fisik agar tetap fit dan bisa bekerja lebih baik. Masyarakat
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN. pemberi bola kepada si pemukul. Namun pada permaianan kippers si pemukul
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis. 2.1.1 Hakikat Permainan Kippers Pada dasarnya permaianan kippers sama dengan permainan kasti, baik dari segi teknik melempar, menangkap,
Lebih terperinciBaseball Batting. Mekanika. Teknik
Baseball Batting Teknik 1. Dlm baseball, pemukul (batter) menghadap ke arah datangnya bola yg melayang berputar (spinning) dengan kecepatan (velocity) dan arah (direction) yg bervariasi. Bat baseball bentuknya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. bola voli merupakan media untuk mendorong. pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan
1 2.1 Hakikat Permainan Bola voli BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pendidikan dasar bola voli merupakan media untuk mendorong pertumbuhan fisik, perkembangan piksi, keterampilan motorik, pengetahuan dan penalaran,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bola voli adalah salah satu olahraga permainan yang menggunakan bola dimana terdiri dari dua tim beranggotakan masing-masing tim terdiri dari enam orang. Olahraga
Lebih terperinciDosen (Pembimbing II) Jurusan Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi. FKIP Universitas Siliwangi Tasikmalaya
KONTRIBUSI FLEKSIBILITAS BAHU DAN POWER OTOT LENGAN TERHADAP HASIL LEMPARAN WINDMILL PADA PERMAINAN SOFTBALL (Studi Deskriptif pada Atlet Softball Kota Tasikmalaya) Oleh; Restu Nur Andrianto; 1 Dr. H.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memukul bola secara berangsur-angsur sampai meneroboskan bola ke gawang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Woodball adalah olahraga yang mirip dengan golf menurut Mr. Ming Hui Weng, yang merupakan pencipta olahraga baru ini. Permainan woodball yaitu permainan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak. Harsono (2000:4) mengemukakan bahwa: Apabila kondisi fisik atlet dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Untuk mencapai prestasi yang maksimal, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kemampuan atau kondisi fisik. Menurut Harsono (2000:4) mengemukakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga bola basket termasuk dalam olahraga permainan, karena ada alat atau objek yang digunakan untuk bermain yaitu bola dan aktivitas bermain yang dilakukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan Nasional merupakan rangkaian upaya pembangunan berkesinambungan, meliputi seluruh aspek kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sebagai upaya untuk mewujudkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. waktu ke waktu baik tingkat daerah propinsi maupun nasional dan internasional. Hal
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan manusia. Melalui olahraga dapat dibentuk manusia yang sehat jasmani, rohani serta mempunyai kepribadian,
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL
BENTUK-BENTUK LATIHAN MULTILATERAL MANSUR@UNY.AC.ID KOORDINASI ANGGOTA BADAN Fokus: koordinasi anggota badan 1. Berdiri dengan kedua lengan lurus disamping. 2. Berdiri dengan koordinasi kedua lengan diputar
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermatabat, dan merupakan salah satu tujuan pembangunan nasional
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI. regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk
BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Permainan Sepakbola Sepakbola adalah permainan beregu yang dimainkan oleh dua regu, masing masing regu terdiri dari sebelas orang pemain termasuk penjaga gawang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lufty Bella Dina Hakiky, 2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bola basket adalah salah satu olahraga paling popular di dunia. Bola basket sudah berkembang pesat sejak pertama kali diciptakan pada akhir abad ke- 19. Dr. James Naismith,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aji Rasa Kurniawan, 2014 HUBUNGAN ANTARA KOORDINASI MATA-KAKI DENGAN HASIL SHOOTING 8 METER CABANG OLAHRAGA FUTSAL
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG PENELITIAN Salah satu olahraga yang sangat bermasyarakat saat ini adalah futsal. Olahraga futsal merupakan modifikasi olahraga sepakbola yang dimainkan di dalam ruangan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengaruh Latihan ladder drill Terhadap kelincahan dan Power Tungkai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga futsal merupakan olahraga permainan yang sekarang sudah berkembang pesat, karena futsal diminati oleh seluruh kalangan masyarakat baik anak-anak, remaja
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Hakikat Power Otot Tungkai a. Pengertian Power otot tungkai Power otot tungkai adalah sekelompok otot tungkai dalam berkontraksi dengan beban tertentu. Salah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut. sebanyak-banyaknya ke dalam gawang lawan dan mempertahankan
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sepakbola merupakan permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari sebelas orang pemain, yang lazim disebut kesebelasan. Masing-masing
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan mahluk yang utuh dan unik, dikatakan utuh karena manusia terdiri dari bio, psiko, sosio, dan spiritual, dikatakan unik karena setiap manusia memiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Renang merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari oleh sebagian masyarakat di Indonesia, mulai dari anak-anak sampai dengan orang dewasa, baik di perkotaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Menghadapi era globalisasi, tantangan yang dihadapi akan semakin berat, hal ini disebabkan karena semakin ketatnya tingkat kompetisi antar individu, kelompok, masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tanah air, dari anak-anak, dewasa, dan orang tua, pria, maupun wanita. Hakekat sepakbola menurut Sucipto (1999:7) bahwa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang sangat digemari oleh semua lapisan masyarakat di Indonesia, baik dikota, didesa,maupun sampai pelosokpelosok tanah air,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Permainan bola voli merupakan cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua grup berlawanan (Nugraha, 2010, hlm. 21). Permainan bola voli ini banyak digemari
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola
8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Passing dan Ketepatan Tembakan Sepak Bola 2.1.1. Pengertian Passing Yang dimaksud dengan passing adalah mengoper bola dengan menggunakan kaki yang sebenarnya.pada permainan
Lebih terperinci2015 PENGARUH BENTUK LATIHAN ENVELOPE RUN DAN LATIHAN BOOMERANG RUN DENGAN METODE LATIHAN REPETISI TERHADAP PENINGKATAN KELINCAHAN PEMAIN SEPAK BOLA
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah. Sebuah prestasi olahraga merupakan suatu hasil yang di latar belakangi oleh beberapa faktor dan salah satu diantaranya adalah proses dan pembinan yang baik
Lebih terperinci2015 PROFIL BANTINGAN LENGAN, BANTINGAN KEPALA DAN TARIKAN LENGAN PADA GAYA ROMAWI- YUNANI CABANG OLAHRAGA GULAT
A. Latar belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Olahraga gulat sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia, pada masa setelah perang dunia ke dua olahraga gulat dibawa oleh tentara Belanda yang pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. satunya adalah penjaga gawang. Cabang olahraga ini asal mulanya dari cabang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Futsal merupakan salah satu cabang olahraga permainan yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain yang salah satunya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga telah menjadi gejala sosial yang tersebar di seluruh dunia. Pembinaan olahraga merupakan faktor yang sangat penting dalam memajukannya, dikarenakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Dede Syamsul Ma Arif, 2015
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Olahraga anggar merupakan salah satu olahraga tertua di dunia, hal ini terbukti dengan dipertandingkannya olahraga anggar pada olimpiade pertama di Athena
Lebih terperinci2. Teknik pemain pitcher a. Melempar dengan ayunan atas b. Melempar dengan ayunan samping c. Melempar bola dengan ayunan bawah
I. Hakikat Softball Softball adalah olahraga bola kecil beregu yg dimainkan setiap regunya terdiri dari 9 orang dengan teknik dasar lempar tangkap bola, memukul dan lari iuntuk menuju ke base. Olahraga
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pelaksanaan penelitian dan pengumpulan data dilakukan mulai tanggal 17 Februari sampai dengan tanggal 22 Februari 2014. Yang bertempat di lapangan
Lebih terperinciDESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABOR SOFTBALL (Teori dan Praktek)
DESKRIPSI MATA KULIAH PELATIHAN CABOR SOFTBALL (Teori dan Praktek) Oleh : Drs. Yep Tjahwa Drs. Ajang Suparlan Drs. Mudjihartono, M.Pd. Arif Wahyudi, S.Pd. Dian Budiana, M.Pd. Jajat Darajat KN.,S.Pd. PROGRAM
Lebih terperinci